Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
���
�
BAB III
HASIL PENELITIAN
3.1.Profil PT Tirtamas Lestari
PT. Tirtamas megah Temanggung dibangun pada tahun 1995 dan
mulai beroperasi pada tanggal 17 januari 1996. Sebagai wujud kepedulian
akan kualitas serta bentuk tanggung jawab terhadap konsumen, maka
dilakukan standarisasi kualitas yang dalam hal ini dikeluarkan oleh pusat
standarisasi nasional dalam bentuk Standar Nasional Indonesia(SNI) untuk
produk AMDK serta legalisasi kesehatan dari departemen kesehatan
republik Indonesia. Pada tahun 2011, PT Tirtamas Megahberubah nama
menjadi PT Tirtamas Lestariyang mengakuisisi merek total yang sudah
berdiri lebih dari 10 tahun di Indonesia yang mempunyai tujuan untuk
menjadi perusahaan minum kelas dunia yang memproduksi produk
inovatif dan memiliki kualitas tinggi dan menyediakan layanan yang
terbaik dan selalu mengkomunikasikan nilai dari produk kepada
konsumen. Dengan jaringan distribusi yang terpadu pengembangan produk
yang terus-menerus serta berusaha keras menjadi pilar utama dalam
bidang ini. PT Tirtamas Lestari juga didukung oleh sumber daya manusia
yang memiliki integritas dan motivasi tinggi. PT Tirtamas Lestari
memiliki kebijakan mutu yaitu memproduksi air minum berkualitas secara
berkelanjutan dan berkesinambungan demi kepuasan pelanggan.
PT Tirtamas LestariTemanggung berlokasi di jl. Raya Pikatan-
Mudal Temanggung. Pabrik dan kantor berada dalam satu lokasi.
Dimaksudkan untuk mempermudah dalam berkomunikasi antara karyawan
dengan atasan, selain itu juga untuk mempermudah dalam
pengawasan.Luas area perusahaan sekitar 3.000 m2.
PT Tirtamas Lestarimemproduksi berbagai jenis produk Air
Minum Dalam Kemasan dalam bentuk cup, botol 330ml, 600 ml, 1500 ml
dan galon 19 liter, dengan bahan kemas terbuat dari material food grade
berkualitas yang aman sebagai bahan kemas air minum TOTAL. Bahan
dasar yang digunakan dalam proses pengolahan Air Minum Dalam
���
�
Kemasan(AMDK) adalah air yang diperoleh dari sumber mata air yang
berada di pikatan, Temanggungdi bawah kaki gunung sumbing dengan
debit air sumber 0.1 m3/s (100 l/s). Air dari sumber mata air dialirkan
melalui pipa-pipa yang terbuat dari bahan stainless steel yang selanjutnya
dialirkan ke tangki penampungan untuk di proses menjadi AMDK.
Pengolahan air di PT Tirtamas LestariTemanggung dilengkapi unit ozon
dan ultraviolet (aquavine) mesin buatan perancis, dalam memproses Air
Minum Dalam Kemasan dengan kapasitas 60 m3/jam yang kemudian
dialirkan ke mesin filling cup, filling botol dan filling gallon
Proses AMDK Cup
Filling � inspection � packing � storage
Dengan menggunakan 3 mesin yaitu
1 unit mesin sunny 103 8 line, kapasitas 200 karton/ jam
1 unit mesin sunny 105 8 line, kapasitas 200 karton/ jam
1 unit mesin apm 16 line, kapasitas 400 karton/ jam
Proses AMDK Botol
Washing & filling � inspection � packing � storage
Dengan menggunakan sebuah mesin 1 unit mesin fiiling botol 24
line apm, kapasitas 6000 botol / jam
Preform � feeding � heating � blow moulding
Sedangkan pembuatan botol sebagai supporting produksi botol
dengan sebuah mesin unit mesin blow merk xilinear untuk produksi
bahan kemas botol dengan kapasitas 6.000 botol / jam
Proses AMDK Galon
Threatment � prewash & inspection � washer & filling �
storage
Dengan menggunakan sebuah mesin 1 unit mesin gallon portaplant
dari amerika, dengan kapasitas terpasang 600 gallon per jam sehingga
dalam satu bulan bisa menghasilkan produk sebanyak 315.000 gallon.
Pendukung lainnya, mesin washer pencucian gallon yang ada di PT
Tirtamas LestariTemanggungmenggunakan mesin washer cap snap,
���
�
dilengkapai dengan uvlamp untuk sanitasi ruang antara washer dengan
filler gallon.
Sedangkan untuk penanganan mutu dilakukan oleh quality control
adalah suatu departemen yang bertanggung jawab terhadap pengawasan
mutu. Pengawasan mutu ini meliputi pengawasan mutu bahan baku, alat
produksi, produk setengah jadi dan produk jadi. Pengawasan mutu yang
dilakukan berupa analisis fisik, analisis kimia dan analisis mikrobiologi.
Pengawasan Mutu Bahan Baku
1. Analisis fisik
a. Visualisasi air, lid, printing dan cup
b. Fisik gallon
2. Analisis kimia
Analisis kimia pada produk cup dan gallon diperiksa dengan
spektrofotometri untuk pemeriksaan ozon.Sampel dituang ke dalam tabung
kemudain ditambah reagent yaitu dpd total chlorine.Selain ozon, juga
dilikukan pemeriksaan terhadap kadarturbidity, tds, conductivity dan ph.
3. Analisis mikrobiologi
Analisis mikrobiologi dilakukan dengan metode tpc (total plate
count) dengan media pca (plate count agar). Analisis ini dilakukan untuk
mengetahui jumlah baktri dalam produk
4. Analisa organoleptik
Pengawasan Mutu Selama Produksi
Analisa yang dilakukan adalah analisis mikrobiologi. Pengambilan
sampel produk dilakukan setiap jam sekali ini nantinya untuk
membandingkan hasil pengujian mikrobiologi yang dilakukan dengan
metode tpc. Pengawasan ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengetahui
keefektifan ozonisasi
Pengawasan Mutu Produk Galon Dan Cup
Sanitasi perusahaan merupakan pengendalian yang terencana
terhadap lingkungan produksi bahan baku, peralatan dan pekerja untuk
mencegah pencemaran pada hasil olahan, kerusakan hasil olahan dan
���
�
mencegah terlanggarnya nilai estetika konsumen serta menciptakan
lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
Tujuan sanitasi :
a. Bahan sistem pengisian tetap higienis dan terjaga
kebersihannya
b. Memelihara sistem pembersihan dan sanitasi wilayah
produksi dan alat-alat proses, sehingga terjaga dari kontaminasi
c. Untuk melindungi kualitas produk
Pengolahan Limbah
Limbah merupakan suatu bahan yang terbuang/dibuang dari
sumber aktivitas manusia maupun proses-proses dalam dan tidak/belum
mempunyai nilai ekonomis.Limbah yang dihasilkan oleh PT Tirtamas
LestariTemanggung sangat sedikit, tidak berpengaruh terhadap lingkungan
sekitarnya.Limbah di sini termasuk limbah degridible yaitu limbah yang
tidak berbahaya.
a. Limbah padat
Limbah padat diolah dengan cara mengumpulkan limbah pada
tempat-tempat yang sudah ditentukan. Limbah yang dapat didaur ulang
dikumpulkan dan diserahkan kepihak ketiga. Limbah padat yang
dihasilkan yaitu berupa : cup yang rusak, gallon pecah, gallon bocor,
plastik, kardus, tali, lid yang rusak, tutup gallon yang pecah, layer yang
kotor/sobek, botol plastik bekas, core/bagian dalam flakban, kertas, dll.
b. Limbah cair
Limbah cair yang dihasilkan berupa: air dari produk jadi yang
terbuang pada saat produksi, air yang tersisa dalam gallon yang dicuci, air
sisa pencucian gallon, air dari proses filling, air dari pengolahan, air dari
proses sanitasi, air dari kamar mandi.
���
�
3.1.1. Visi PT Tirtamas Lestari
Menjadi perusahaan minum kelas dunia yang menguntungkan
semua stakeholders dan memproduksi produk berkualitas tinggi dan
inovatif.
3.1.2. Misi PT Tirtamas Lestari
a. Memproduksi produk minuman yang berkualitas tinggi dan
inovatif
b. Menjadi cost leader diantara produsen minuman
c. Meningkatkan kualitas dan integritas para karyawan
d. Meningkatkan jaringan distribusi nasional yang
menyeluruh
e. Memberikan kontribusi kepada semua stakeholder
3.1.3. Struktur organisasi
PT Tirtamas Lestari memiliki 123 orang sebagai berikut:
Tabel 3.1.1. Jumlah Karyawan di PT Tirtamas Lestari Tahun 2015
Sumber: Profil PT Tirtamas Lestari Temanggung 2015
�������� ���� � � � �������� � ���� ������
��� ����������� ��� �!"� ��� �!"� ��� �!"�
#�� ��$%&�!������ '�� �!"� #�� �!"� �(�� �!"� ��� �!"� ��� �!"�
��� �%�����) &!� '�� �!"� ��� �!"� ���� �!"� �#�� �!"� ��� �!"�
��� * +� �%� � �'�� �!"� #��� �!"� ,,�� �!"� ���� �!"� ���� �!"�
������� ����� � ������ � ������� � ������ � ������ � ���� �
� � ����������
��� ����������
���������� �� ��� ��! �
"��#�#���� �
�'�
�
Dengan struktur organisasi sebagai berikut:
Tabel 3.1.2. Struktur Organisasi di PT Tirtamas Lestari Tahun 2015
Sumber: Manual Mutu 2013
Jam Kerja
PT Tirtamas memberlakukan shift dalam melaksanakan pekerjaan
oleh staff maupun operator produksi.
Untuk para staff PT Tirtamas Lestari Temanggung dimulai pada
pukul 08.00 – 16.00 untuk hari senin – kamis, 08.00 – 16.30 untuk hari
jumat, dan 08.00 – 13.00 untuk hari sabtu.
Sedangkan untuk operator PT Tirtamas Lestari Temanggung di
berlakukan 3 shift.
a. Shift 1 pukul 08.00 – 16.00 berlaku untuk unit botol, cup,
gallon
b. Shift 2 pukul 16.00 – 24.00 berlaku untuk unit botol, cup
c. Shift 3 pukul 00.00 – 08.00 berlaku untuk unit cup
���$%�%��
"��&�'�
���$%�%��
!�������(%�����
�!��) �*
) +�#%,(�
��-.��(��
�!��
�""� � � ��
�!��
� ./(.'�
�!����0�
�%&(.��
#./(�.0�/.�
�!��"�� # �
#%,(�
"��&��/.
� �#%,(�
�!��!�# �
#%,(�
�,�
�
3.2.SOP di bagian produksi PT Tirtamas Lestari
Dari hasil pengamatan dan dari hasil wawancara menurut
supervisor dan head section, masing-masing petugas diberi tanggung
jawab untuk menerapkan SOP dengan baik dengan tujuan memperlancar
dan mengurangi kesalahan-kesalahan yang sering terjadi di lingkungan
produksi. Antara lain
SOP untuk Petugas Operator filling dan Petugas Maintenance di
Ruang Filling PT Tirtamas Lestari
Dalam hasil pengamatan di ruang mesin filling PT Tirtamas
Lestari, para petugas operator mesin produksi sudah menerapkan SOP
dengan baik diantaranya
Untuk menjaga kehigyenisan ruang filling, menurut petugas
pengawas produksi operator di ruang filling produksi harus memakai
beberapa perlengkapan yaitu:
a. Jas lab
b. Topi (hairnet)
c. Masker
d. Sepatu Boot
e. Sarung Tangan karet
Sedangkan untuk petugas maintenance, apabila memasuki ruang
filling cup untuk memeriksa maupun memperbaiki mesin harus
menggunakan perlengkapan berupa
a. Jas Lab
b. Topi
c. Masker
d. Sepatu Boot
e. Sarung Tangan Karet
Adapula standar yang harus di terapkan sebelum memasuki area
mesin yaitu
a. Sebelum memasuki ruangan mesin, petugas harus melalui proses
watertreatment untuk mensterilkan atribut yang di pakai oleh
operator.
#(�
�
b. Selalu memastikan pintu ke ruang filling selalu tertutup rapat.
Untuk standar kegiatan yang harus di lakukan di ruang filling
antara lain
a. Memastikan agar tumpukan kemasan cup di suplycup tidak terlalu
tinggi dan tidak boleh menekan agar cup mudah turun di cup suply.
b. Memeriksa apabila terdapat kemasan cup yang agak lengket atau
berbentuk oval, maka operator tidak di perbolehkan menekan cup
karena akan menambah kelengketan kemasan cup tersebut.
SOP untuk PetugasInspection Light Cup di PT Tirtamas Lestari
Temanggung
Dalam hasil wawancara dengan petugas supervisor, tugas dari
Inspection Light ( Visual) adalah sebagai berikut
a. Bertugas mengoperasikan mesin coding untuk pemberian kode
produksi pada cup
b. Memastikan cup yang keluar dari ruang filling melewati mesin
coding untuk proses pemberian kode produksi sesuai Standar.
c. Secara rutin (maksimal 1 jam sekali) petugas harus mengambil
beberapa produk cup secara acak dan menekan bagian body cup
baik secara tegak maupun terbalik untuk menguji kebocoran lid dan
kerekatan lid serta mengamati posisi printing lid sesuai Standar.
d. Megnamati isi produk cup apakah sesuai dengan Standar
e. Menyingkirkan produk cupnonstandard dan segera memberitahukan
kepada operator mesin di ruang filling agar segera ditangani, catat
dan laporkan jumlah produk non standar kepada supervisor.
f. Apabila dalam produk dijumpai benda asing , air kotor ,benang
plastic, plastic, cup double, cup penyok dan lid bocor, produk
langsung dimusnahkan.
SOP untuk Petugas Packing dan Penataan Produk di Pallet PT
Tirtamas Lestari Temanggung
Dari hasil wawancara dengan petugas supervisor, tugas di dalam
SOP untuk petugas packing diantaranya sebagai berikut
#��
�
a. Memastikan produk kemasan dalam keadaan baik
b. Menata cup dengan format bagian kepala cup bertemu dengan
kepala cup dan bagian bawah cup bertemu dengan bawah cup
c. Memastikan antara sap atas dan bawah di beri pembatas atau layer
d. Memastikan bahwa produk yang dimasukkan ke dalam kardus
kemasan berkualitas baik, yaitu
1.Isi cup harus bersih, tidak ada kotoran, isinya tidak kurang,
lid sealnya harus kuat, tidak terlalu miring dan tidak bocor.
2.Kemasan cup tidak penyok, tidak kotor.
e. Menumpuk produk dengan format 8 tumpuk + 2 box dengan total
90 box per pallet.
f. Petugas dilarang memasukkan benda-benda asing ke dalam kardus
kemasan
g. Memastikan kardus di isi sedotan dan di flackband dengan panjang
flakban sisi kiri tidak lebih dari 6 cm dan kurang dari 4 cm.
h. Menjaga kerapian dan kebersihan ruangan
i. Apabila petugas menjumpai produk yang tidak sesuai standar
seperti:
1.Bocor kecil, maka harus beritahu operator mesin agar
menghentikan mesin agar dapat menangani penyebabya.
2.Kode produksi salah, tidak jelas, atau tanpa code produksi
maka petugas wajib memberi tahu kepada operator agar
menghentikan mesin dan memberi tahu supervisor produksi
agar maintenance memperbaikinya
j. Bahan kemas tidak sesuai, maka sisihkan kemudian di hitung
jumlahnya dan melaporkan kepada supervisor.
Untuk spesifik standar tampilan SOP tersebut dapat dilihat pada
lampiran hal 2.
##�
�
3.3.Penerapan SOP di bagian Produksi PT Tirtamas Lestari
3.3.1. Efektifitas dan Efisiensi Penerapan SOP di bagian
produksi PT Tirtamas Lestari
a. Petugas Operator Mesin Filling di Ruang Filling Produksi
Cup
Dalam hasil pengamatan, petugas operator mesin filling sudah
sepenuhnya menerapkan SOP yang berlaku di dalam ruang filling, di mana
petugas harus menjaga kebersihan dan kehigyenisan ruangan tersebut. Hal
tesebut sudah efisien karena petugas selalu menjaga ruangannya dengan
baik dan bersih agar tidak ada kotoran atau barang-barang yang masuk
kedalam produksi cup.
b. Petugas Maintenance di Ruang Filling Produksi Cup
Dalam hasil pengamatan, petugas maintenance belum sepenuhnya
efisien dan efektif dalam menerapkan SOP yang berlaku. Karena petugas
maintenance tidak menjaga kehigyenisan ruang filling pada waktu
memperbaiki maupun memeriksa mesin. Petugas masih menggunakan
atribut biasa, dan tidak menerapkan atribut apa yang harus petugas pakai
saat berada di ruang filling.
c. Petugas Inspection Light / Visual
Dalam hal tersebut, petugas inspection light belum sepenuhnya
melakukan SOP tersebut karena masih terjadi salah coding akibatnya
semua petugas packing harus menghapus dan mengulang pengkodean dari
awal. Hal tersebut dikarenakan petugas lalai tidak mengatur ulang tanggal
produksi serta tanggal kadaluarsa. Hal tersebut tidak efisien karena
menguras tenaga dan waktu para petugas lain untuk menghapus dan
mengulang kembali proses coding.
#��
�
d. Petugas Packing dan penataan produk di pallet
Dari hasil pengamatan, petugas sudah menerapkan dengan baik
dan tepat standar yang telah ditentukan. Petugas juga secara rutin
memeriksa produk walau sudah di periksa oleh petugas inspection light.
Hal tersebut sangat efisien dan efektif karena dapat menggurangi produk
yang kurang standar masuk dalam kardus.
3.3.2. Konsistensi Penerapan SOP di bagian produksi PT
Tirtamas Lestari
a. Petugas Operator Mesin Filling di Ruang Filling Produksi
Cup
Dalam hasil pengamatan, petugas operator mesin filling sudah
sepenuhnya konsisten menerapkan SOP yang berlaku di dalam ruang
filling dengan konsisten, di manapun operator mesin tersebut di
tempatkan, maka operator selalu menerapkan apa yang harus di terapkan
sesuai dengan SOP yang beraku, seperti menjaga kebersihan,
kehigyenisan, dan kegiatan-kegiatan yang selalu terlaksana dengan rutin.
b. Petugas Maintenance di Ruang Filling Produksi Cup
Dalam hasil pengamatan, petugas maintenance belum sepenuhnya
konsisten dalam menerapkan SOP yang berlaku, karena petugas
maintenance belum sepenuhnya menggunakan atribut yang berlaku ketika
memasuki ruang filling saat memperbaiki maupun memeriksa mesin.
Petugas masih menggunakan atribut biasa setiap hari karena menurut
petugas administrasi produksi, petugas administrasi maintenance tidak
pernah membuat pengadaan atribut untuk di pakai di ruang filling.
c. Petugas Inspection Light / Visual
Dalam hal tersebut, petugas inspection lightsudah konsisten dalam
hal memeriksa dan mengamati cup ketika produk keluar dari mesin filling.
Petugas melakukannya secara rutin agar produk yang tidak sesuai standar
maupun produk yang rusak dapat segera di musnahkan.
d. Petugas Packing dan Penataan Produk di Pallet
#��
�
Dari hasil pengamatan, petugas sudah konsisten dalam menerapkan
standar yang telah ditentukan. Petugas juga secara rutin memeriksa produk
walau sudah di periksa oleh petugas inspection light. Petugas selalu
menerapkan dalam hal perumusan isi cupdi mana bagian atas cup dengan
atas cup dan bagian bawah cup dengan bagian bawah cup dan sebagainya.
3.3.3. Standar Penerapan SOP di bagian produksi PT
Tirtamas Lestari
a. Petugas Operator Mesin Filling di Ruang Filling Produksi
Cup
Dalam hasil pengamatan, petugas operator mesin filling sudah
memenuhi standar dalam atribut yang berlaku di dalam ruang filling sesuai
dengan SOP yang berlaku saat berada di ruang filling. hal tersebut terlihat
ketika masuk petugas harus mensterilkan diri terlebih dahulu dengan water
treatment.
b. Petugas Maintenance di Ruang Filling Produksi Cup
Dalam hasil pengamatan, petugas maintenance belum sepenuhnya
memenuhi standar dalam hal beratribut. Petugas masih menggunakan
pakaian bebas seperti di lapangan. Hal tersebut dapat membawa kuman
bahkan kotoran masuk kedalam mesin dan dapat masuk ke dalam
minuman.
c. Petugas Inspection Light / Visual
Dalam hal tersebut, petugas inspection lightsudah memenuhi
standar dalam hal penanganan produk ketika produk keluar dari mesin
filling. apa saja yang harus di lakukan dan langkah-langkah apa yang harus
di kerjakan ketika terdapat produk yang tidak memenuhi standar.
d. Petugas Packing dan penataan produk di pallet
Dari hasil pengamatan, petugas telah memenuhi standar dalam
menerapkan SOP yang telah ditentukan. Petugas melakukan langkah-
langkah secara baik dan terstandar untuk mengemas produk dengan rapi
dan baik. sebagai contoh mengemas/menyusun produk dalam kardus
#��
�
dengan posisi kepala bertemu dengan kepala dan bawah bertemu dengan
bawah cup.
e. Sedangkan untuk standar penulisan tersaji dengan bahasa
Indonesia, disertakan penjelasan langkah-langkah yang harus dilakukan,
dan huruf yang standar. Petugas yang membacanya juga dapat memahami
dengan jelas apa yang harus dilakukan agar pelaksanaan proses produksi
dapat berjalan dengan baik dan teratur.
3.3.4. Sistematis Penerapan SOP di bagian produksi PT
Tirtamas Lestari
a. Petugas Operator Mesin Filling di Ruang Filling Produksi
Cup
Dalam hasil pengamatan, petugas operator mesin filling sudah
sistematis menerapkan SOP dengan baik, dimana telah disertakan
penjelasan langkah- langkah yang harus di lakukan dan langkah-langkah
apabila terjadi hal yang berkaitan dengan produk tidak standar di dalam
SOP.
b. Petugas Maintenance di Ruang Filling Produksi Cup
Dalam hasil pengamatan, petugas maintenancebelum secara
sistematis melaksanakan pedoman dalam SOP, dikarenakan petugas
maintenance belum sepenuhnya menerapkan langkah-langkah yang di
lakukan untuk menjaga kehigyenisan ruangan filling pada saat petugas
melakukan perbaikan atau pemeriksaan mesin.
c. Petugas InspectionLight / Visual
Dalam hal tersebut, petugas inspection light sudah sistematis
melaksanakan langkah-langkah dalam SOP di mana didalam SOP tersebut
telah disertakan petunjuk bagaimana langkah selanjutnya apabila ada
produk yang tidak standar.
#��
�
d. Petugas Packing dan penataan produk di pallet
Dari hasil pengamatan, petugas sudah sistematis menerapkan SOP
dengan baik. petugas melaksanakan langkah-langkah prosedur di dalam
SOP yaitu apa saja yang boleh ada didalalm kardus, bagaimana
memflackban yang sesuai dengan standar.
e. Sedangkan pada hal sistematika penulisan, SOP yang di
buat sudah sistematis. Di mana telah di sertakan dengan tulisan dan bahasa
yang jelas, teratur, ukuran-ukuran kegagalan, dan resiko yang jelas dan
dapat dipertanggungjawabkan serta langkah-langkah yang diambil ketika
mendapati produk yang tidak standar.
�