19
SYARAT-SYARAT TES SYARAT-SYARAT TES A. A. OBYEKTIVITAS OBYEKTIVITAS Menghendaki adanya personal agr Menghendaki adanya personal agr e e ement. ement. Adanya kecocokan skor di antara dua orang yang Adanya kecocokan skor di antara dua orang yang memberikan skor dari suatu hasil pengukuran. memberikan skor dari suatu hasil pengukuran. B. B. VALIDITAS VALIDITAS Adanya kecocokan antara alat pengukur dengan apa Adanya kecocokan antara alat pengukur dengan apa yang akan diukur. yang akan diukur.

Bab III Evaluasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Presentation Evaluation

Citation preview

  • SYARAT-SYARAT TES A. OBYEKTIVITAS Menghendaki adanya personal agreement. Adanya kecocokan skor di antara dua orang yang memberikan skor dari suatu hasil pengukuran.

    B. VALIDITASAdanya kecocokan antara alat pengukur dengan apa yang akan diukur.

  • PENGELOMPOKAN VALIDITAS Validitas logisValiditas isi (content validity) / validitas kurikulerMampu mengukur kompetensi tertentu.b. Validitas konstruksi (construct validity)Mampu mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan di dalam indikator (tujuan pembelajaran)

    2. Validitas empiris (empirical validity)Validitas ada sekarang (concurent validity).Kemampuan suatu instrumen pengukuran untuk mengukur gejala tertentu pada saat sekarang kemudian dibandingkan dengan instrumen pengukuran lain untuk konstruk yang sama. b. Validitas prediksi (predictive validity).Kemampuan suatu instrumen pengukuran memprediksi secara tepat apa yang akan terjadi di masa datang.

  • 3. Validitas Rupa (Face validity). Adalah validitas yang menunjukan apakah alat pengukur/instrumen pengukuran dari segi rupanya nampak mengukur apa yang ingin diukur, validitas ini lebih mengacu pada bentuk dan penampilan instrumen; seperti pengukuran kejujuran, kecerdasan, bakat dan keterampilan.

  • PENGUKURAN VALIDITAS

    Teknik yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment dengan persamaan :Rumus angka kasar :

    N . XY ( X)( Y)rxy = ----------------------------------------------- {(N. X2) ( X)2}{(N. Y2)-( Y)2}

    Dalam hal ini :rxy : koefisien validitas instrumenX : nilai tes dari instrumen yang akan dicari validitasnyaY : nilai tes dari instrumen pembandingN : banyaknya subyek

  • Interpretasi hasil :0,80 < rxy < 1,00 : sangat tinggi

    0, 60 < rxy < 0,80 : tinggi

    0,40 < rxy < 0,60 : cukup

    0,20 < rxy < 0,40 : rendah

    0,00 < rxy < 0,20 : sangat rendah

    Atau konsultasikan dengan nilai r tabel product moment, jika r hitung > atau = r tabel maka hasilnya valid.

  • Contoh :

    No. Suby.XYXYX2Y216,56,340,9542,2539,6927,56,856,2546,2451,0017,57,2......276,8......367......466,2......55,55,1......66,56......776,5......865,935,43634,816563,8417,3426410,52

  • 10 (417,3) (65)(63,8)rxy = -------------------------------------------------------------------------------------- { 10 (426) (65)2 }{ 10 (410,52) (63,8)2}

    = 0,745Kesimpulan : validitas instrumen tinggi.Jika dikonsultasikan dengan r tabel ( untuk N = 8 & t.s. 5% , r tabel = 0,707), maka instrumen valid karena r hitung > r tabel.

  • Rumus dengan simpangan :

    xyr xy = ------------------ ( x2 ) ( y2 )

    Dalam hal ini :r xy : koefisien validitas instrumen _ _x = X X dan y = Y - Y_ X : rerata dari X_Y : rerata dari Y

  • Contoh :

    No. Suby.XYxyx2y2xy16,56,30-0,10,000,010,027,56,8+0,5+0,40,250,16+0,237,57,2+1,0+0,81,00,64+0,8476,8+0,5+0,40,250,16+0,2567-0,5+0,60,250,36-0,3666,2-0,5-0,20,250,04+0,175,55,1-1,0-1,31,01,69+1,386,560-0,40,00,160,0976,5+0,5+0,10,250,01+0,051065,9-0,5-0,60,250,36-0,36563,83,52,65

  • 2,65r xy = ------------ (3,5) (3,59)

    = 0,748

    Kesimpulan : validitas instrumen tinggi.Jika dikonsultasikan dengan r tabel (untuk N = 10 pada taraf signifikansi 5%, r tabel = 0,632), maka instrumen tersebut valid.

  • RELIABILITASPrinsip reliabilitas menghendaki unsur keajegan, yaitu seberapa jauh pengukuran yang dilakukan terhadap sekelompok subyek yang memiliki kemampuan yang tidak jauh berbeda dapat memberikan hasil yang relatif tidak mengalami perubahan.

    Teknik mencari reliabilitas instrumen tes :1. METODE BENTUK PARALLEL (EQUIVALENT)Tes equivalent : dua perangkat yang memiliki kesamaan tujuan (indikator), tingkat kesukaran dan susunan, tetapi butir soalnya berbeda. Dua perangkat tes tersebut diteskan pada subyek yang sama, selanjutnya hasilnya dikorelasikan (gunakan rumus korelasi produk momen).Disebut juga double test double trial method.Kelebihan : tidak ada faktor spekulasi, karena siswa dihadapkan pada dua perangkat tes yang berbeda.Kelemahan : tester harus menyiapkan dua perangkat tes.

  • 2. METODE TES ULANG (TES RETEST METHOD)Dalam hal ini satu perangkat tes diteskan sebanyak dua kali, selanjutnya hasilnya dikorelasikan (gunakan rumus korelasi produk momen). Disebut juga single test double trial method.Kelebihan : tester cukup mempersiapkan satu perangkat tes.Kelemahan : banyak dimungkinkan faktor spekulasi, terutama jika tenggang waktunya terlalu berdekatan.

    3. METODE BELAH DUA (SPLIT HALF METHOD)Dalam hal ini satu perangkat tes diteskan pada satu subyek, selanjutnya hasilnya dibelah dua (awal-akhir atau ganjil- genap), selanjutnya kedua belahan dikorelasikan (gunakan rumus korelasi produk momen).Kelebihan : tester cukup mempersiapkan satu perangkat tes, tidak ada faktor spekulasi.Kelemahan : hasilnya akan baik jika kedua belahan tes homogen.

  • Hasil korelasi dari kedua belahan tes baru menunjukkan koefisien reliabilitas separo instrumen tes. Untuk menentukan koefisien reliabilitas dari seluruh tes digunakan persamaan : 2(r )r11= --------------- (1 + r )

    Untuk instrumen tes dengan skor dikotomi akan lebih tepat jika digunakan teknik Kuder Richardson 20 dengan persamaan : n S2 - p qr11= (------) (------------) n 1 S2

    dalam hal ini S : standar deviasi ; n : jumlah item tes; p : proporsi subyek yang menjawab benar pada suatu item; q = 1 - p

  • Rumus untuk mencari S (standar deviasi)

    x2S = ------- ; dimana : x = X M N

  • Contoh :n = 40S2 = 39.4969 pq = 7.84877

    40 39,4969 7,84877r11 = (--------) (---------------------------) 40 1 39,4969

    r11 = 0.82183 Kesimpulan : reliabilitas tes tinggi

  • Reliabilitas instrumen tes bisa bertambah dengan adanya penambahan item, dirumuskan oleh Spearman Brown : nrrnn = -------------------- 1 + (n-1) rDalam hal ini :rnn : besarnya koefisien reliabilitas sesudah tes ditambah butir soal barun : kelipatan penambahan butir soalr : koefisien reliabilitas mula-mulaContoh : jika koefisien reliabilitas suatu instrumen tes dengan 40 butir soal 0,70, kemudian ditambah menjadi 60 butir soal maka koefisien reliabilitasnya menjadi : 1,5 (0,70)rnn =------------------------- 1 + (1,5 1) 0,70 = 0,79

  • Tugas III (semi klp): mengkritisi instrument tes mapel Fisika SM.(uji validitas logis : isi konstruksi).

  • Tugas IV (kelompok) : Uji reliabilitas instrument tes mapel Fisika S.M.

  • Tugas V (semi klp): rekonstruksi instrument tes mapel Fisika S.M.

    *