Upload
vuongdien
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
38
BAB III
DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN
A. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Gresik
1. Sejarah Singkat
Gresik sudah dikenal sejak abad ke-11 ketika tumbuh menjadi
pusat perdagangan tidak saja antar pulau, tetapi sudah meluas
keberbagai negara.Sebagai kota Bandar,gresik banyak dikunjungi
pedagang Cina, Arab, Gujarat, Kalkuta, Siam, Bengali, Campa dan
lain-lain. Gresik mulai tampil menonjol dalam peraturan sejarah sejak
berkembangnya agama islam di tanah jawa. Pembawa dan penyebar
agama islam tersebut tidak lain adalah Syech Maulana Malik Ibrahim
yang bersama-sama Fatimah Binti Maimun masuk ke Gresik pada
awal abad ke-11.
Sejak lahir dan berkembangnya kota Gresik selain berawal dari
masuknya agama islam yang kemudian menyebar ke seluruh pulau
jawa,tidak terlepas dari nama Nyai Ageng Pinatih, dari janda kaya raya
yang juga seorang syahbandar, inilah nantinya akan kita temukan nama
seseorang yang kemudian menjadi tonggak sejarah berdirinya kota
gresik. Dia adalah seorang bayi asal Blambangan (Kabupaten
Banyuwangi) yang dibuang ke laut oleh orang tuanya, dan ditemukan
oleh para pelaut anak buah Nyai Ageng Pinatih yang kemudian diberi
nama Jaka Samudra. Setelah perjaka bergelar raden paku yang
kemudian menjadi penguasa pemerintah yang berpusat di Giri
39
Kedato,dari tempat inilah beliau kemudian dikenal dengan panggilan
Sunan Giri.
Syeh Maulana Malik Ibrahim pada jamannya dianggap sebagai
para penguasa, tiang para raja dan menteri, maka sunan giri disamping
kedudukannya sebagai seorang sunan atau wali (Penyebar Agama
Islam) juga dianggap sebagai Sultan / Prabu (Penguasa Pemerintahan)
Sunan Giri dikelanal menjadi salah satu tokoh wali songo ini,juga
dikenal dengan prabu Satmoto atau Sultan Ainul Yaqin.Tahun dimana
beliau dinobatkan sebagai pengusaha pemerintahan(1487 M) akhirnya
dijadikan sebagai hari lahirnya kota Gresik. Beliau memerintah gresik
selama 30 tahun dan dilanjutkan oleh keturunanya sampai kurang lebih
200 tahun.
Kyai Ngabehi Tumenggung Poesponegoro Menjabat sebagai
bupati yang pertama pada tahun 1617 saka, yang jasadnya
dimakamkan di komplek makam Poesponegoro di jalan pahlawan
gresik, satu komplek dengan makam Syech Maulana Malik Ibrahim.
Kota Gresik terkenal sebagai kota wali, hal ini ditandai dengan
penggalian sejarah yang berkenaan dengan peranan dan keberadaan
para wali yang makamnya di Kabupaten Gresik yaitu, Sunan Giri dan
Syekh Maulana Malik Ibrahim. Di samping itu, Kota Gresik juga bisa
disebut dengan Kota Santri, karena keberadaan pondok-pondok
pesantren dan sekolah yang bernuansa Islami, yaitu Madrasah
Ibtida’iyah, Tsanawiyah, dan Aliyah hingga Perguruan Tinggi yang
cukup banyak di kota ini. Hasil Kerajinan yang bernuansa Islam juga
40
dihasilkan oleh masyarakat Kota Gresik, misalnya kopyah, sarung,
mukenah, sorban dan lain-lain.
Kabupaten ini bernama Kabupaten Surabaya. Memasuki
dilaksanakannya PP Nomer 38 Tahun 1974. Seluruh kegiatan
pemerintahan mulai berangsur-angsur dipindahkan ke gresik dan
namanya kemudian berganti dengan Kabupaten Daerah Tingkat II
Gresik dengan pusat kegiatan di Kota Gresik. Kabupaten Gresik yang
merupakan sub wilayah pengembangan bagian (SWPB) tidak terlepas
dari kegiatan sub wilayah pengembangan Gerbang Kertasusila (Gresik,
Bangkalan, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan). Termasuk salah satu
bagian dari 9 sub wilayah pengembangan jawa timur yang kegiatannya
diarahkan pada sektor pertanian, industri, perdagangan, maritime,
pendidikan dan industri wisata.
Gresik ditetapkannya sebagai bagian salah satu wilayah
pengembangan Grebang kertosusila dan juga sebagai wilayah industri,
maka kota gresik menjadi lebih terkenal dan termashur, tidak saja di
persada nusantara tetapi juga ke seluruh dunia yang ditandai dengan
munculnya industri multi modern yang patut dibanggakan bangsa
Indonesia.
2. Visi dan Misi Kota Gresik
VISI: “Terwujudnya Gresik yang Agamis, Adil, Sejahtera, dan
Berkehidupan yang Berkualitas”
41
Secara filosofi visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna yang
terkandung di dalamnya, yaitu :
1. TERWUJUDNYA adalah Menjamin terlaksananya semua Program
Pembangunan untuk kepentingan rakyat Gresik.
2. GRESIK adalah satu kesatuan masyarakat dengan segala potensi
dan sumber dayanya dalam sistem Pemerintahan Kabupaten
Gresik.
3. AGAMIS adalah Kondisi masyarakat yang menjunjung tinggi
nilai-nilai kebera’agama’an dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara dengan meletakkan kaidah keimanan kepada Tuhan yang
Maha Esa dalam menjalin hubungan antar manusia dan
lingkungannya.
4. ADIL adalah Perwujudan kesetaraan hak dan kewajiban secara
proporsional dalam segala aspek kehidupan tanpa
membedakan golongan.
5. SEJAHTERA adalah Kehidupan individu dan masyarakat yang
mampu memenuhi kebutuhan dasar meliputi pendidikan,
kesehatan, dan layanan sosial; memliki pendapatan yang
memadai; serta sadar terhadap nilai-nilai sosial yang berlaku.
6. BERKEHIDUPAN YANG BERKUALITAS adalah Kemandirian
dalam segala aspek kehidupan yang dinikmati oleh segenap
komponen masyarakat secara berkeadilan dan bermartabat.
42
MISI:
1. Misi ke-1 : Meningkatkan pengamalan nilai-nilai agama dalam
kehidupan masyarakat untuk menumbuhkan prilaku masyarakat
yang berakhlak mulia sesuai dengan simbol Gresik sebagai kota
Wali dan Kota Santri;
2. Misi ke-2 : Meningkatkan pelayanan yang adil dan merata kepada
masyarakat dan pengusaha melalui tata kelola kepemerintahan
yang baik;
3. Misi ke-3 : Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya
menambah peluang kerja dan peluang usaha melalui
pengembangan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan;
4. Misi ke-4 : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui
pemerataan layanan kesehatan, mewujudkan pendidikan
yang berkelanjutan,dan pemenuhan kebutuhan dasar lainnya.
3. Kondisi Geografis dan Demografis
a. Kondisi Geografis
Lokasi Kabupaten Gresik terletak di sebelah barat laut Kota
Surabaya yang merupakan Ibukota Provinsi Jawa Timur dengan
luas wilayah 1.191,25 km2 yang terbagi dalam 18 Kecamatan dan
terdiri dari 330 Desa dan 26 Kelurahan. Secara geografis wilayah
Kabupaten Gresik terletak antara 112° sampai 113° Bujur
Timur dan 7° sampai 8° Lintang Selatan dan merupakan dataran
43
rendah dengan ketinggian 2 sampai 12 meter diatas permukaan air
laut kecuali Kecamatan Panceng yang mempunyai ketinggian 25
meter diatas permukaan air laut.
Gambar 3.1
Peta Wilayah Kabupaten Gresik
Kabupaten Gresik juga berdekatan dengan Kabupaten/kota
yang tergabung dalam Gerbangkertasusila, yaitu Gresik,
Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan.
44
Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Gresik sebagai
berikut :
Utara : Laut Jawa
Timur : Selat Madura
Selatan : Kabupaten Sidoarjo,Kabupaten Mojokerto, Kota Surabaya
Barat : Kabupaten Lamongan
Kabupaten Gresik adalah salah satu daerah tingkat dua yang berada di
provinsi Jawa Timur. Kabupaten Gresik memiliki luas wilayah seluas 1211
km2, dengan total penduduk sekitar 1072273 jiwa. Kabupaten Gresik terdiri
dari : 18 kecamatan, 27 kelurahan, 328 desa yaitu Kecamatan Dukun,
Kecamatan Balongpanggang, Kecamatan Panceng, Kecamatan Benjeng,
Kecamatan Duduksampeyan, Kecamatan Wringinanom, Kecamatan
Ujungpangkah, Kecamatan Kedamean ,Kecamatan Sidayu, Kecamatan
Manyar, Kecamatan Cerme, Kecamatan Bungah, Kecamatan Menganti,
Kecamatan Kebomas, Kecamatan Driyorejo, Kecamatan Gresik, Kecamatan
Sangkapura, Kecamatan Tambak.
b. Kondisi Demografis
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Gresik jumlah penduduk Kabupaten Gresik pada akhir
tahun 2015 sebanyak 1,303,773 jiwa yang terdiri dari 655,460 laki-
laki dan 648,313 perempuan. Dengan luas wilayah 1.191,25 km2
Kabupaten Gresik mempunyai Kepadatan penduduk pada tahun
2015 sebesar 1,094.46 jiwa/Km2. Sedangkan angka rasio jenis
45
kelamin laki-laki dibanding perempuan pada tahun 2015 sebesar
1:1,011.
B. Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Menganti
Menganti adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa
Timur, Indonesia. Kecamatan Menganti terletak di wilayah selatan
Kabupaten Gresik, berjarak kurang lebih 30 Km dari Kota Gresik. Jumlah
penduduk di Kecamatan Menganti pada tahun 2014 121266 jiwa. Letak
Geografis Kecamatan Menganti berbatasan langsung dengan wilayah-
wilayah sebagai berikut: sebelah timur wilayah Kota Surabaya, Sebelah
selatan Kecamatan Driyorejo, Sebelah utara Kecamatan Cerme, sebelah
barat Kecamatan Kedamean.
Menganti mempunyai banyak desa di mana mayoritas masyarakat atau
penduduknya bekerja sebagai petani padi, pengrajin rotan dan pengusaha
ayam. Menganti terbagi menjadi 22 desa antara lain: Laban, Setro,
Sidowungu, Hulaan, Menganti, Drancang, Randupadangan, Pengalangan,
Gempolkurung, Kepatihan, Hendrosari, Boboh, Boteng, Beton, Pelemwatu,
Putat Lor, Gadingwatu, Domas, Bringkang, Mojotengah, Sidojangkung,
Katimoho.
Menganti terkenal dengan industri kerajinan anyaman rotan berupa
keranjang, kursi, meja, dan berbagai macam bentuk souvenir. Menganti bagi
orang Surabaya mungkin lebih dikenal dengan daerah perumahan, yang
harganya relatif terjangkau untuk masyarakat menengah ke bawah. Karena
memang di Kecamatan ini banyak berdiri kompleks perumahan, yang
46
letaknya sangat strategis karena berbatasan langsung dengan wilayah Kota
Surabaya.
Menganti berasal dari salah satu nama desa di kecamatan ini, yang
menjadi ibu kota kecamatan yaitu Desa Menganti. Adapun asal sejarah dan
arti kata Menganti berasal dari kisah panjang di bawah ini, yaitu bermula
dari nama tempat kantor pemerintahan pada masa pemerintahan Sunan Giri.
Di kawasan yang terkenal dengan Masjid besar Al-Ishlah ini pernah
menjadi salah satu pusat kekuasaan raja yang disebut Bangsal, yaitu sebuah
kompleks perkantoran tempat raja bekerja menjalankan tugas sebagai kepala
negara dan sebagai pemegang otoritas hukum dan keagamaan. Di kompleks
ini raja menerima tamu negara, memimpin rapat para menteri, menerima
persembahan upeti-upeti dan hadiah, menjatuhkan keputusan-keputusan
hukum dan sebagainya.
Sejarah nama Desa Menganti, bisa dimaknai terkait dengan nama salah
satu kantor raja, yaitu Bangsal Sri Manganti. Dalam sistem pemerintahan
tradisional Jawa kuno, keberadaan seorang raja berkedudukan sebagai
lambang negara pemegang kekuasaan yudikatif dan legislatif, selalu
didampingi oleh pejabat patih (perdana menteri) selaku pemegang
kekuasaan eksekutif yang menjalankan pemerintahan dan pengelola
administrasi negara.
C. Pertumbuhan Ekonomi
Ekonomi Kabupaten Gresik mengalami pertumbuhan sebesar 6,15%
pada tahun 2015. Kondisi ini melambat 0,88 poin dibandingkan pada
47
periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai sebesar 7,03%.
Ditinjau berdasarkan posisi relatif Gresik terhadap Jawa Timur,
pertumbuhan ekonomi Gresik di atas ekonomi Jawa Timur yang mengalami
pertumbuhan 5,44% pada tahun 2015 atau melambat 0,42 poin
dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 5,86%.
Kondisi ini selaras bila ditinjau dari posisi relatif Gresik terhadap
nasional pada tahun 2015 yang tumbuh 4,79 persen atau melambat bila
dibanding tahun 2014 yang mencapai 5,02 persen Posisi relatif
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Gresik dapat dilihat pada grafik
berikut:
Gambar 3.2
Posisi Relatif Pertumbuhan Ekonomi Gresik, Jawa Timur, dan Nasional
48
Gambar 3.3
Struktur ekonomi Kabupaten Gresik berdasarkan Produk Domestik
Regional Bruto atas dasar harga berlaku di dominasi oleh industri
pengolahan dengan 48,20%. Sedangkan sektor dengan presentase terendah
adalah pengadaan air, pengelolahan sampah, Limbah dan Daur Ulang
dengan 0,06%.
Adapaun secara rinci distribusi presentase PDRB Kabupaten Gresik
dapat dilihat sebagaimana tabel berikut :
49
Gambar 3.4
Tingkat pengangguran Kabupaten Gresik pada tahun 2015
menunjukkan capaian yang positif pada level 4,41% atau menurun 0,65 poin
dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 5,06%. Secara trendline
50
Perkembangan tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Gresik selama
tahun 2011-2015 mengalami fluktuasi yang cukup signifikan. Keberhasilan
Pemerintah Kabupaten Gresik menekan angka pengangguran pada tahun
2013 hingga mencapai 4,51% dari 6,72% pada tahun 2012 ternyata tidak
diiringi pada tahun berikutnya.
Pengangguran meningkat tipis 0,15% atau mencapai 5,06% pada tahun
2014. Gejolak tingkat pengangguran ini disebabkan oleh berbagai hal
persaingan pencari kerja yang kompetitif antara masyarakat lokal dan
masyarakat di luar Gresik, kultur budaya pencari kerja, persyaratan
kompetensi yang dibutuhkan, hingga bentuk investasi.
Gambar 3.5
P0 tingkat kemiskinan yaitu presentase penduduk miskin yang
berada di bawah garis kemiskinan, jumlah penduduk miskin sebanyak
51
181.700 jiwa pada tahun 2011 menurun 14.750 jiwa hingga menjadi
166,950.00 jiwa pada tahun 2014. Adapun P1 Indeks Kedalaman
Kemiskinan yaitu ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-
masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan.
Bila indeks kedalaman kemiskinan semakin menurun artinya rata-
rata pengeluaran penduduk miskin cenderung mendekati garis kemiskinan
dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin semakin menyempit.
Sedangkan P2 Indeks Keparahan Kemiskinan memberikan gambaran
mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Bila, indeks
semakin menurun maka ketimpangan pengeluaran diantara penduduk
miskin semakin berkurang.
52
D. Profil Perusahaan
PT. Weltes Energi Nusantara berdiri sejak 23 November 1986,
sebelumnya perusahaan ini bernama PT. Weldindo Teknik Sejati (Weltest)
yang terletak di Balikpapan-Kalimantan dan kantor berada di Gresik Jwa
Timur. Pada tahun 1995 perusahaan ini lebih berkembang strategi, flexible,
ekonomi dan bekerjasama dengan Jepang. Sejak tahun 1995 perusahaan ini
memilih untuk berpindah dan menetap di Gresik dengan nama PT. Weltes
Energi Nusantara. Perusahaan ini bekerja pada bidang Enginerring,
Procurement, Construction (EPC) yang multi disiplin dan frabrikasi di
Indonesia dengan memiliki pengalaman kurang lebih 20 tahun. PT. Weltes
saat ini diketuai oleh bapak Supranoto, kantor pusat PT. Weltes yang berada
di Gresik Jawa Timur mencakup 23 Ha.
Perusahaan ini memiliki lebih dari 1000 karyawan yang dapat
meyakinkan klien dalam penyelesaian yang kompeten dan baik. 1000
karyawan diantaranya yaitu Senior engineer 22 orang, Insinyur (staf teknik)
37 orang, Supervisior 55 orang, Kantor 45 orang, Pekerja 980 orang.
Lingkungan perusahaan bisnis yang pernah bekerjasama diantaranya yaitu
Pabrik gula, Mineral, Lingkungan, dan Insfratruktur. Perusahaan ini
merupakan perusahaan teknik industri yang memiliki tujuan utama untuk
memberikan solusi terbaik bagi klien yang berfokus pada peningkatan
efisien biaya total tanpa mempengaruhi kualitas produksi.
Perusahaan ini memiliki 5 (lima) divisi didalamnya yaitu, Enginerring,
Procurement, Construction (EPC), Uap boiler dan pembangkit listrik,
53
Stronge Tangk, Struktur baja, Listrik otomatis dan kontrol. Pada tahun 2008
Pemerintah telah memberikan sertifikat “ASME (USR)” yang dipercayakan
pada PT. Weltes Energi Nusantara yang telah mampu membuat dan merakit
pembuatan tenaga dan kapal tekanan yang dibangun secara ketat yang
sesuai dengan penyediaan ASME boiler dan kode kapal bertekanan.
PT. Weltes memiliki 7 (tujuh) direktur yang setiap tahunnya perusahaan
ini dapat membangun proyek sebanyak 7 sampai 9 proyek. Perusahaan ini
juga memiliki program sekolah keahlian yang dikhususkan sekolah teknik
yang akan di recruit oleh PT. Weltes sendiri. Akan tetapi sekolah ini
tergantung pada keahlian, ketekunan, dan lamanya bekerja. Hampir 80%
setiap proyek PT. Weltes dapat terselesaikan dengan tepat waktu walaupun
dengan schedule yang padat. Selama proses pembangunan proyek
perusahaan ini mengadakan shift kerja apabila diperlukan, sebab tidak
hanya satu proyek saja yang dijalankan maka dari itu memerlukan shift
kerja didalamnya.
Table 3.6
Jam Kerja Karyawan PT. Weltes
Hari kerja Waktu kerja
Senin – Rabu 08.00 WIB – 21.00 WIB
Kamis – jum’at 08.00 WIB – 17.00 WIB
Sabtu 08.00 WIB – 14.00 WIB
Minggu Jika diperlukan
54
Gambar 3.7
Struktur Organisasi
PT. Weltes Energi Nusantara
Project Manager
Fabrication
Manager QA/QC-WI-Site
Site Manager
Fabrication
Supervisior
Engineering
Safety Officer Project Controll
Construction
Supervisior Material Controll