Upload
phungtu
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
A. CAPAIAN KINERJA BPBD
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dikatakan
mampu mengkomunikasikan capaian kinerja unit kerja
secara jujur, objektif, akurat dan transparan dalam satu
tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, apabila
dalam penyajiannya memenuhi prinsip-prinsip dalam
penyusunan LKIP, yaitu pertama, Prinsip Lingkup
Pertanggungjawaban, yang mengandung pegertian bahwa hal-hal yang
dilaporkan harus proporsional dengan lingkup kewenangan dan tanggungjawab
masing-masing dan memuat baik mengenai kegagalan maupun keberhasilan,
kedua, Prinsip Prioritas, yang mengandung pengertian bahwa yang dilaporkan
adalah hal-hal yang penting dan relevan bagi pengambilan keputusan dan
pertanggungjawaban instansi yang diperlukan untuk upaya-upaya tindak
lanjutnya, ketiga, Prinsip Manfaat, yang mengandung pengertian bahwa manfaat
laporan harus lebih besar daripada biaya penyusunannya dan laporan harus
mempunyai manfaat bagi peningkatan pencapaian kinerja.
Di samping itu pula bahwa, untuk dapat menjelaskan tentang capaian
akuntabilitas kinerja unit kerja BPBD, sesuai dengan format baru penyusunan
34
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2016BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
35
LKIP sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun
2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata
Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, secara sederhana
Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Bandung dapat dilihat secara langsung capaiannya pada
setiap kegiatan sebagaimana tertuang dalam format Pengukuran Kinerja
Tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Akuntabilitas kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan
dan kegagalan pelaksanaan dengan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung, pada
tahun 2016 telah menetapkan 9 sasaran yang akan dicapai. Selanjutnya ke 9
sasaran diaplikasikan menjadi 11 indikator kinerja. Dari 11 indikator kinerja
pencapaiannya berhasil 10 dan 1 indikator kinerja tidak berhasil. Kriteria
pencapaian indikator dinyatakan berhasil adalah jika pencapaiannya melebihi
80%.
Untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran dan kegiatan
dipergunakan nilai disertai makna dari nilai tersebut, yaitu :
> 85 s.d. 100 = Memuaskan
> 75 s.d. 85 = Sangat Baik
> 65 s.d. 75 = Baik
> 50 s.d. 65 = Cukup Baik
> 30 s.d. 50 = Agak Kurang
0 s.d. 30 = Kurang
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis
pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai
sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.
Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau
kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak
yang menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu program atau kegiatan.
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2016BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
36
Indikator Sasaran
Indikator Sasaran adalah alat ukur spesifik yang menggambarkan target
atau hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan
dari suatu kegiatan yang dapat menunjukkan secara signifikan mengenai
keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran. Indikator Sasaran dilengkapi
dengan target kuantitatif dan satuannya untuk mempermudah pengukuran
pencapaian sasaran.
Pada tahun anggaran 2016, Badan Penanggulangan Bencana Daerah
telah menetapkan 9 sasaran yang akan dicapai. Kesembilan sasaran tersebut
selanjutnya diukur dengan menganalisa 11 indikator kinerja.
3.1 Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2016
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan
dalam rangka mewujudkan visi dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU) dan
capaian indikator kinerja makro diperoleh berdasarkan pengukuran atas
indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran
strategis diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran
strategis. Cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran
strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator
kinerja sasaran.
Dalam laporan ini, Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten
Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target
kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan dan penilaian
tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran
yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2016-2021 maupun Renja Tahun
2016. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,
sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi
pemerintah. Dalam rangka mengukur peningkatan kinerja serta lebih
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2016BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
37
meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah
perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang
perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi
kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian
kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi
pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu
tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU
digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang
bersangkutan.
Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Badan Penanggulangan Bencana
Kabupaten Bandung tahun 2016
Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2016
No Sasaran
Capaian Indikator Kinerja
UraianTarget
TA 2017
Target TA
2016Realisasi TA 2016
Persentase capaian terhadap target TA
2015
Persentase capaian terhadap target TA
20161. Meningkat
nya Pelayanan cepat penyelenggaraan penanggulangan bencana
Persentase Personil yang siaga bencana tiap hari selama 24 jam
100 100 100 100 100
Persentase wilayah tanggap darurat dan pasca bencana yang bisa ditanggulangi
100 100 100 100 100
Presentase wilayah pasca bencana yang bisa ditanggulangi
2. Meningkatnya
Jumlah bantuan logistik dan
100 7 item 99,8 99,8 100
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2016BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
38
perlengkapan pendukung penanggulangan bencana
peralatan untuk kebutuhan korban bencana
Jumlah kegiatan pengadaan sarana dan prasarana evakuasi penduduk dari ancaman/korban bencana alam
100 12 item 100 100 100
3. Berkurangnya ancaman dan kerentanan bencana
Jumlah kecamatan yang telah dipetakan potensi bencananya
1 paket 1 dok dan 31 Kec
31 31
4. Tersusunnya produk hukum daerah penanggulangan bencana
Jumlah Dokumen perencanaan penanggulangan bencana yang disusun
1 dokum
en Perbup
ttg Rencan
a Penanggulang
an Bencan
a Daerah
1 dok 0 100 0
5. Meningkatnya kapasitas pemulihan bencana
Jumlah masyarakat yang memahami tentang pemulihan pasca bencana.
1 Kec 80 orang
31 Kec 100 100
6. Terintegrasinya informasi kebencanaan daerah
Cakupan wilayah Kabupaten Bandung yang telah terbangun system data dan informasi kebencanaan daerah
31 Kec 31 kecama
tan
100 88 100
7. Meningkat Jumlah personil 40 org 300 250 98 250
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2016BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
39
nya kapasitas SDM kebencanaan
yang telah mengikuti pelatihan
personil DaLa
dan 40 org
personil PSP
orang
Penanggulangan bencana di Kabupaten Bandung dimulai dari kegiatan
perencanaan sampai kepada tahap implementasi. Kegiatan ini tidak pernah
berhenti karena kegiatan penanggulangan bencana merupakan sebuah siklus
yang terus menyesuaikan dengan keadaan. Siklus penanggulangan bencana
dapat terlihat pada gambar di bawah ini:
3.2 Analisis Capaian Kinerja
Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2016 terhadap tahun berjalan (tahun
2017) dari tabel 3.1 terdapat 1 indikator kinerja yang capaiannya di bawah 100%
yaitu :
PEMULIHAN PENCEGAHAN & MITIGASI
TANGGAP DARURAT
KESIAPSIAGAANBencanaKajian Kilat
Siklus Manajem
en Bencana
RENCANAAKSI DAERAH
RENCANAPEMULIHAN
RENCANAKONTINJENSI
RENCANAOPERASI
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2016BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
40
1. Indikator Persentase bantuan logistik dan peralatan untuk kebutuhan
korban bencana hanya mencapai 98% untuk bantuan logistik dan 70,64 %
untuk peralatan kebutuhan korban. dibanding rencana 100%, disebabkan
program/ kegiatan yang mendukung indikator tersebut didukung 2
kegiatan, untuk logistik yang tersedia pada BPBD terlaksana 98% dan
untuk peralatan kebutuhan korban bencana hanya 70,64%
2. Indikator jumlah kecamatan yang telah dipetakan potensi bencananya
sudah terealisasi 31 Kecamatan atau 96,83% tetapi pada pelaksanaanya
terdapat beberapa komponen pemetaan yang belum tercapai sesuai
dengan Peraturan Kepala BNPB Nomor 8 tahun 2011 tentang standarisasi
data kebencanaan.
3. Indikator Persentase Monitoring, Evaluasi dan Pelaporant pasca bencana
0%, hal ini disebabkan karena program/ kegiatan yang mendukung
indikator mengalami beberapa kendala yaitu :
Hambatan dari tidak terserapnya anggaran sebesar Rp. 47.920.000,-
kegiatan ini karena beberapa alasan diantaranya :
1) Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki keahlian
tentang penghitungan kerusakan dan kerugian pasca bencana.
4. Indikator Persentase Penyusunan Profil Daerah 0%, hal ini disebabkan
karena program/ kegiatan tersebut dalam anggaran perubahan ditiadakan.
1. Sasaran : Meningkatnya Pelayanan cepat penyelenggaraan penanggulangan bencana
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan peningkatan
pelayanan cepat dalam penanggulangan bencana. Indikator dan capaian kinerja
dari sasaran ini dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut :
Sasaran Terselenggaranya Pelayanan cepat penanggulangan bencana
IndikatorTarget 2016
Realisasi 2016
% capaian tahun 2016
Realisasi capaian kinerja (%)
2015 2014 2013 2012
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2016BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
41
Persentase Personil yang siaga bencana tiap hari selama 24 jam
100 98,36 98,36 100 100 100 0
Persentase wilayah tanggap darurat dan pasca bencana yang bisa ditanggulangi
100 100 100 100 100 100 0
Capaian indikator kinerja untuk sasaran ini ada 2 yaitu :
1. Indikator Persentase personil siaga bencana tiap hari selama 24 jam tercapai
98,36% pada tahun 2016 dan 100% pada tahun 2015, kegiatan yang
mendukung indikator ini telah dilaksanakan pada tahun 2013 berupa piket
kebencanaan operator radio pusat pengendalian operasional dan personil BPBD
selama 24 jam, sehingga pada tahun 2012 tidak tercapai.
2. Indikator Persentase wilayah tanggap darurat dan pasca bencana yang bisa
ditanggulangi tercapai 100% pada tahun 2016 karena telah melaksanakan 5
tahap kegiatan siaga dan tanggap darurat bencana. Pada tahun 2014 dan 2015
juga tercapai 100%, seluruh kejadian bencana telah ditanggulangi BPBD melalui
bantuan biaya tidak terduga APBD Pemerintah Kabupaten Bandung dan DSP
dari APBN Pemerintah Pusat (BNPB).
Capaian kinerja kegiatan Siaga dan Tanggap Darurat Bencana pada tahun
Anggaran 2016 yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung maupun APBN
dapat diuraikan sebagai berikut :
Biaya Tidak Terduga (BTT) dan Dana Siap Pakai (DSP) Kegiatan Siaga Darurat dan Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana
Tahun Anggaran 2016
No Dasar Pagu AnggaranRp
RealisasiRp
PengembalianRp
1. Keputusan Bupati Bandung Nomor : 360/Kep.266-BPBD/ 2016 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir, Tanah
1.539.502.500 1.538.083.709 1.418.791
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2016BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
42
Longsor, dan Puting Beliung di Kabupaten Bandung.
2. Keputusan Bupati Bandung Nomor : 360/Kep.286-BPBD/ 2016 tentang Perpanjangan Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor, dan Puting Beliung di Kabupaten Bandung.
486.550.000 347.055.000 139.495.000
3. Keputusan Bupati Bandung Nomor : 364/Kep.334-BPBD/ 2016 tentang Penetapan Tanggap Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor dan Puting Beliung di Kecamatan Cicalengka, Rancaekek, Paseh, Majalaya, Ibun, Pacet, Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 .
1.959.536.200 1.959.040.200 496.000
4. Keputusan Bupati Bandung Nomor : 360/Kep.644- BPBD/ 2016 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Tanah Longsor dan Banjir Bandang Desa Lebekwangi dan Desa Wargaluyu, Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat
235.954.000 235.954.000 0
5. Keputusan Bupati Bandung Nomor : 360/Kep.645- BPBD/ 2016 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Tanah Longsor dan Banjir Bandang di wilayah Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat
489.507.500 487.084.500 2.423.000
Jumlah Rp. 4.711 .050.200 Rp. 4.567.217.409 Rp.143.832.791
1. Tanggap Darurat Bencana Banjir Tanah Longsor, dan Puting Beliung
Pelaksanaan Tanggap Darurat Bencana Banjir Tanah Longsor, dan
Puting Beliung di Kabupaten Bandung berdasarkan Keputusan Bupati
Bandung Nomor : 360/Kep.266-BPBD/2016 tentang Penetapan Status
Tanggap Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor, dan Puting Beliung di
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2016BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
43
Kabupaten Bandung, Dimulai dari tanggal 13 Maret sampai dengan 19 Maret
2016
Adapun Anggaran biaya kegiatan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir,
Tanah Longsor dan Putting Beliung di Kabupaten Bandung bersumber dari
BTT APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 1.539.502.500,- dan terealisasi
Rp. 1.538.083.709,- atau 99,90%. Dana tersebut digunakan untuk Kebutuhan
biaya Mobilisasi, Honorarium Relawan, Belanja Bahan Baku Kegiatan dan
Makanan Pengungsi dan Personil.
Indikator Tolak UkurKinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya Dana, SDM, Bahan dan waktu Rp. 1.539.502.500 Rp. 1.538.083.709
KeluaranTerlaksananya upaya tanggap darurat melalui penyediaan Logistik dan Peralatan bagi Pengungsi.
100% 99,90%
HasilTerpenuhinya kebutuhan makanan dan bantuan logistik bagi korban bencana.
100% 99,90%
2. Perpanjangan Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir, Tanah
Longsor dan Puting Beliung di Kabupaten Bandung berdasarkan Keputusan
Bupati Bandung Nomor : 360/Kep.286-BPBD/2016 tentang Perpanjangan
Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor, dan
Puting Beliung di Kabupaten Bandung.
Adapun Anggaran biaya kegiatan Perpanjangan Penetapan status Tanggap
Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor dan Putting Beliung di Kabupaten
Bandung bersumber dari BTT APBD Kabupaten Bandung sebesar
Rp. 486.550.000,- dan terealisasi Rp. 347.055.000,- atau 71,32%. Dana
tersebut digunakan untuk Kebutuhan biaya Mobilisasi, Honorarium Relawan,
Belanja Bahan Baku Kegiatan dan Makanan Pengungsi dan Personil.
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2016BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
44
Indikator Tolak UkurKinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya Dana, SDM, Bahan dan waktu Rp. 486.550.000 Rp. 347.055.000
KeluaranTerlaksananya upaya tanggap darurat melalui penyediaan Logistik dan Peralatan bagi Pengungsi.
100% 71,32%
HasilTerpenuhinya kebutuhan makanan dan bantuan logistik bagi korban bencana.
100% 71,32%
3. Tanggap Darurat Tanggap Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor dan Puting
Beliung di Kecamatan Cicalengka, Rancaekek, Paseh, Majalaya, Ibun, Pacet,
Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang Kabupaten Bandung Provinsi Jawa
Barat Tahun 2016. Sesuai dengan Keputusan Bupati Bandung Nomor :
364/Kep.344-BPBD/2016 tentang Penetapan Tanggap Darurat Bencana
Banjir, Tanah Longsor dan Puting Beliung di Kecamatan Cicalengka,
Rancaekek, Paseh, Majalaya, Ibun, Pacet, Baleendah, Dayeuhkolot dan
Bojongsoang Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 .
Adapun Anggaran biaya kegiatan Tanggap Darurat Tanggap Darurat Bencana
Banjir, Tanah Longsor dan Puting Beliung di Kecamatan Cicalengka,
Rancaekek, Paseh, Majalaya, Ibun, Pacet, Baleendah, Dayeuhkolot dan
Bojongsoang Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016
bersumber dari BTT APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp.1.959.536.200,-
dan terealisasi Rp. 1.959.040.200,- atau 100%. Dana tersebut digunakan
untuk Kebutuhan biaya Mobilisasi, Belanja peralatan kerja dan kebutuhan
pengunggsi, Perbaikan jalan/infrastruktur sementara, Makanan Pengungsi dan
Personil dan honorarium relawan.
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2016BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
45
Indikator Tolak UkurKinerja
Target Realisasi
MasukanTersedianya Dana, SDM, Bahan dan waktu Rp. 1.959.536.200 Rp. 1.959.040.200
Keluaran
Terlaksananya upaya tanggap darurat melalui penyediaan Logistik,Peralatan bagi Pengungsi dan perbaikan jalan/infrastruktur sementara.
100% 100%
Hasil
Terpenuhinya kebutuhan makanan, bantuan logistik bagi korban dan normalnya akses transportasi sementara bagi warga.
100% 100%
4. Siaga Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor dan Putting Beliung di Bencana
tanah longsor dan Banjir bandang di Desa Lebek Wangi, Wargaluyu
Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung berdasarkan Keputusan Bupati
Bandung Nomor : 360/Kep.644-BPBD/2016 tentang tentang Penetapan Status
Siaga Darurat Bencana Tanah Longsor dan Banjir Bandang di Desa Lebek
Wangi, Wargaluyu Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung
Adapun Anggaran Status Siaga Darurat Bencana Tanah Longsor dan Banjir
Bandang Desa Lebekwangi dan Desa Wargaluyu, Kecamatan Arjasari
Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 bersumber dari DSP
APBN sebesar Rp. 235.954.000,- dan terealisasi Rp. 235.954.000,- atau
100%. Dana tersebut digunakan untuk Kebutuhan biaya Mobilisasi, makan
personil, belanja peralatan, penggantian lahan rusak, logistik dan uang lelah
personil/relawan.
Indikator Tolak UkurKinerja
Target Realisasi
MasukanTersedianya Dana, SDM, Bahan dan waktu
Rp. 235.954.000 Rp. 235.954.000
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2016BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
46
Keluaran
Terlaksananya upaya siaga darurat melalui antisipasi bencana banjir bandang. 100% 100%
Hasil
Terpenuhinya kebutuhan makanan, bantuan logistik, peralatan dan penggantian lahan rusak .
100% 100%
5. Siaga Darurat Bencana Tanah Longsor dan Banjir Bandang di Kabupaten
Bandung berdasarkan Keputusan Bupati Bandung Nomor : 360/Kep.645-
BPBD/2016 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Tanah Longsor
dan Banjir Bandang di Kabupaten Bandung.
Adapun Anggaran Status Siaga Darurat Bencana Tanah Longsor dan Banjir
Bandang di Kabupaten Bandung Tahun 2016 bersumber dari DSP APBN
sebesar Rp. 489.507.500,- dan terealisasi Rp. 487.084.500,- atau 100%. Dana
tersebut digunakan untuk Kebutuhan biaya Mobilisasi,kebutuhan posko,
belanja bahan baku kegiatan, penanganan darurat, logistik pengungsi,
honorarium personil relawan dan makan minum personil/relawan.
Indikator Tolak UkurKinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya Dana, SDM, Bahan dan waktu Rp. 489.507.500 Rp. 487.084.500
Keluaran
Terlaksananya upaya tanggap darurat melalui kebutuhan posko, belanja bahan baku kegiatan, penanganan darurat, logistik pengungsi.
100% 100%
Hasil Terlaksananya penanganan darurat korban bencana. 100% 100%
2. Sasaran : Meningkatnya perlengkapan pendukung penanggulangan bencana
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan peningkatan
tersedianya perlengkapan pendukung penanggulangan bencana. Indikator
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2016BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
47
dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan pada tabel sebagai
berikut
Sasaran Terselenggaranya Pelayanan cepat penanggulangan bencana
IndikatorTarget
2016
Realisasi
2016
%
capaian
tahun
2016
Realisasi capaian kinerja (%)
2015 2014 2013 2012
persentase bantuan logistik dan peralatan untuk kebutuhan korban bencana
100 70,64 100 98 99,8 100 99,6
Persentase kecamatan yang menerima bantuan pada saat tanggap darurat
100 74,26 74 100 100 100 100
Capaian indikator kinerja untuk sasaran ini ada 2 yaitu :
1. Indikator persentase bantuan logistik dan peralatan untuk kebutuhan korban
bencana, indikator ini didukung 2 kegiatan yaitu Kegiatan Pengadaan logistik
dan obat-obatan bagi penduduk di tempat penampungan Pengungsi tercapai
70,64% dari target 100% pada tahun 2016, di 2015 tercapai sebanyak 98%
menurun 27,36% dan Kegiatan Pengadaan sarana dan prasarana evakuasi
penduduk dari ancaman/korban bencana alam tercapai 74,26% dari target
100%, sarana prasarana dimaksud yaitu :
1. IO Modul APCH
2. Life detector
3. Chain Shaw
4. Rak Perahu
5. Toilet Mobile
6. Breathing Apparatus
7. Flexible Buoy
8. Torpedo Buoy
15. Family kit, (tas family kit, handuk,
senter, P3K, pasta gigi, sabun
mandi cair, sikat gigi, shampo,
pembalut)
16. terpal (4x6),
17. Tikar
18. Selimut
19. karung plastik (50 kg)
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2016BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
48
9. Kit Tas Kebencanaan
10. Spare Part Drone
11. Jaws Of Life
12. Genset
13. Light Tower
14. Mesin Fogging
20. singkup
21. cangkul
Peralatan kebutuhan Badan 1. Alat penarik / Anhang 2. Tempat tidur lipat 3. Pengadaan alat komunikasi radio VHF
2. Indikator Persentase korban bencana yang menerima bantuan pada saat siaga
atau tanggap darurat tercapai 100%. Pada indikator ini, kegiatan yang
mendukung adalah dianggarkan dari biaya tidak terduga dan dana siap pakai
untuk kegiatan siaga darurat dan tanggap darurat bencana. Artinya adalah,
karena bencana tidak dapat ditargetkan kejadian dan korbannya, maka untuk
setiap korban yang terkena bencana pada saat tanggap darurat, target BPBD
mengenai kebutuhan mereka akan terpenuhi 100% setiap tahunnya.
Berdasarkan data rekapitulasi peristiwa bencana yang terjadi di wilayah
Kabupaten Bandung selama tahun 2016 yaitu :
a) Bencana Tanah Longsor, angin puting beliung dan Banjir Bandang di
wilayah Kabupaten Bandung.
b) Bencana – bencana tersebut menimbulkan kerugian materil maupun non
materil diantaranya hilangnya tempat tinggal penduduk untuk sementara
waktu karena rumahnya terendam banjir maupun tertimbun longsoran tanah
atau hilangnya mata pencaharian karena rusaknya infrastruktur
perekonomian. Dengan kondisi tersebut, Para korban bencana tetap berhak
menerima bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Pemenuhan
kebutuhan para korban bencana pada tahun 2016 tidak hanya disediakan
oleh pemerintah tetapi juga dari individu maupun kelompok masyarakat serta
dari pihak swasta. Bantuan – bantuan tersebut selalu direkapitulasi dan
kemudian didistribusikan kepada para korban bencana yang membutuhkan
secara langsung ataupun melalui para relawan. Para pemberi bantuan pada
tahun 2016 diantaranya adalah sebagai berikut:
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2016BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
49
1. Pemerintah pusat melalui BNPB
2. Pemerintah Provinsi Jawa Barat
3. OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung
4. Para Pelaku Dunia Usaha
5. Individu maupun kelompok masyarakat
3. Sasaran : Meningkatnya kapasitas pemulihan bencana
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan jumlah masyarakat yang
memahami tentang pemulihan pasca bencana peningkatan terbentuknya
kelompok masyarakat penanggulangan bencana di tiap kecamatan. Indikator
dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan pada tabel sebagai
berikut :
Sasaran Terbentuknya kelompok masyarakat penanggulangan bencana
di tiap kecamatan
Indikator Target 2016
Realisasi 2016
% capaian tahun 2016
Realisasi capaian kinerja (%)
2015 2014 2013 2013
Jumlah masyarakat yang memahami tentang pemulihan pasca bencana.
80orang
80orang
100 100 100 100 100
Capaian indikator Jumlah masyarakat yang memahami tentang
pemulihan pasca bencana. Pencegahan dan kedaruratan pada tahun 2014
tercapai 100%; pada tahun 2015 tercapai 100% dan pada tahun 2016 tercapai
100%.
Capaian indikator kinerja untuk sasaran ini didukung oleh Kegiatan
Sosialisasi Perundang-undangan dan pelaksanaan sosialisasi pencegahan dan
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2016BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
50
kedaruratan. Pada tahun 2016 tercapai 100% yaitu sebanyak 40 orang tenaga
yang handal dalam pendampingan psikososial korban pasca bencana.
4. Sasaran : Berkurangnya ancaman dan kerentanan bencana
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan peningkatan
Berkurangnya ancaman dan kerentanan bencana. Indikator dan capaian kinerja
dari sasaran ini dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut :
Sasaran Berkurangnya ancaman dan kerentanan bencana
IndikatorTarget
2016
Realisasi
2016
%
capaian
tahun
2016
Realisasi capaian kinerja
(%)
2014 2014 2013
Jumlah kecamatan yang telah dipetakan potensi bencananya
1 dok3 Kec
1 dok3 Kec
96,83 3 Kec 3 Kec 2 kec
Capaian indikator kinerja untuk sasaran ini didukung oleh 2 kegiatan yaitu :
1. Kegiatan Pemetaan Kawasan Rawan Bencana, pada tahun 2016 terpetakan
wilayah rawan bencana di wilayah kabupaten bandung.
Adapun kendala yang dihadapi yaitu Kriteria teknis untuk kegiatan pemetaan
kawasan rawan bencana tidak sesuai perencanaan :
a) Tersusunnya peta rawan bencana di wilayah Kabupaten Bandung per
Kecamatan, dalam hal ini wilayah rawan bencana longsor.
b) Tersusunnya Peta rawan bencana detail, tetapi sampai saat ini hasil
penyusunannya tidak sesuai dengan standarisasi peta.
Upaya yang dilakukan adalah :
Tersusunnya database kebencanaan harus sesuai standarisasi data BNPB yaitu
Peraturan Kepala BNPB nomor. 8 Tahun 2011 tentang Standarisasi Data
Kebencanaan
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2016BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
51
Pada tahun 2015 tercapai 89% atau 31 kecamatan dari tahun 2014 yang hanya
tercapai 3 kecamatan rawan bencana banjir. Artinya meningkat mencapai 28
kecamatan. Pada tahun 2013 hanya 31, sedangkan pada tahun 2016 3
kecamatan yang sudah dipetakan, melalui kegiatan Pemetaan Kawasan Rawan
Bencana. Kegiatan lainnya yaitu terlaksananya sosialisasi pengurangan resiko
bencana di Wilayah Kabupaten Bandung. Dengan adanya kegiatan ini,
diharapkan seluruh masyarakat dapat menjadi lebih siaga dalam menghadapi
bencana banjir, angin kencang, gerakan tanah dan lonsor. yang bertujuan untuk
merangsang masyarakat agar berperan aktif dalam penyelanggaraan
penanggulangan bencana dengan membentuk kelompok di tiap wilayah rawan
bencana.
5. Sasaran : Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penangulangan bencana, dengan sasaran utama masyarakat di wilayah rawan bencana
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan peningkatan
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penangulangan bencana, dengan
sasaran utama masyarakat di wilayah rawan bencana. Indikator dan capaian
kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut :
Sasaran Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penangulangan bencana, dengan sasaran utama masyarakat di wilayah rawan bencana
IndikatorTarget
2016
Realisasi
2016
% capaian
tahun 2016
Realisasi capaian
kinerja (%)
2015 2014 2013
Jumlah Kecamatan yang siaga bencana di Kabupaten Bandung
100 95,74 95,74 98% 100% 100%
Capaian indikator jumlah kecamatan yang siaga bencana pada tahun;
pada tahun 2013 mencapai 100%, pada tahun 2014 tercapai 100% , pada tahun
2015 tercapai 98%. Dan pada tahun 2016 tercapai 95,74%
Capaian indikator sasaran ini didukung oleh Kegiatan penyiapan tenaga
pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan. Output dari kegiatan ini
adalah terhubungnya 31 kecamatan dengan pusat informasi kebencanaan
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2016BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
52
BPBD dan berlangsungnya komunikasi dan tersampikannya informasi
peringatan dini bencana, diantaranya :
a) personil siaga bencana 24 jam
b) keamanan kantor
c) Operator radio/ satgas & Piket bencana (PUSDALOPS)
Selain itu ada juga sub kegiatan seperti sosialisasi pengurangan resiko
bencana yang dilakukan ke 31 kecamatan serta tersedianya TRC dan Tim SAR
pada setiap kecamatan di Kabupaten Bandung. Pada tahun 2016
tersosialisasikannya PRB ke 1800 orang masyarakat dari beberapa unsur.
6. Sasaran : Terintegrasinya informasi kebencanaan daerahSasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan
peningkatan Terintegrasinya informasi kebencanaan daerah. Indikator dan
capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut :
Sasaran Terintegrasinya informasi kebencanaan daerah
Indikator Target 2016
Realisasi 2016
% capaian tahun 2016
Realisasi capaian kinerja (%)
2015 2014 2013
Persentase cakupan wilayah Kabupaten Bandung yang telah terbangun system data dan informasi kebencanaan daerah
100 % 99,64% 100% 100% 100% 90%
Capaian kinerja dari terintegrasinya informasi kebencanaan daerah
pada tahun 2013 mencapai 90%; pada tahun 2014 mencapai 100%; pada tahun
2015 mencapai 100% dan pada tahun 2016 tercapai 100% .
Program kegiatan yang mendukung terhadap capaian kinerja dimaksud
selama tahun 2015 dan 2016 dengan kinerja 100% adalah :
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2016BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
53
1. Melaksanakan aktivitas roll call ke seluruh Kecamatan Kabupaten Bandung/
31 Kecamatan setiap pagi dan malam dalam waktu 24 Jam/1 hari. aktivitas
ini dilakukan oleh pusat pengendalian operasional BPBD (PUSDALOPS)
dengan memantau cuaca pada setiap wilayah. 31 Kecamatan melalui kasi
trantibum yang telah dilengkapi radio komunikasi, guna mendistribusikan
informasi cuaca dan kondisi di wilayahnya masing-masing.
2. Sistem informasi data kebencanaan juga telah disusun pada kegiatan
pemantauan dan penyebarluasan informasi kebencaaan yang dilengkapi
dengan seperangkat alat pemantau.
3. BPBD bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional /LAPAN), BMKG dan PVMBG Bandung untuk mensosialisasikan
informasi peringatan dini kebencanaan berbasis satelit, yang dapat diakses
oleh masyarakat umum.
4. Kegiatan Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana
alam, dengan tersusunnya pemetaan di wilayah 3 kecamatan.
7. Sasaran : Meningkatnya kapasitas SDM kebencanaan
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan
peningkatan Meningkatnya kapasitas SDM kebencanaan. Indikator dan capaian
kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut :
Sasaran Meningkatnya kapasitas SDM kebencanaan
IndikatorTarget
2016
Realisasi
2016
%
capaian
tahun
2016
Realisasi capaian kinerja
(%)
2015 2014 2013
Jumlah personil yang telah mengikuti pelatihan
300 400 134% 98% 100% 100%
Capaian indikator jumlah personil yang telah mengikuti pelatihan pada
tahun 2013 mencapai 100%, Pada tahun 2014 mencapai 100% , pada tahun
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2016BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
54
2015 tercapai 98 % atau turun 2% dan tahun 2016 terealisasi 134% artinya naik
36%
Pada tahun 2016 kegiatan yang mendukung indikator ini adalah
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis dan Masyarakat.
pelatihan Tim dalam mendukung upaya pengurangan risiko bencana tercapai
134% yaitu sebanyak 400 orang , Para peserta pelatihan kemudian dikelompokan
sesuai dengan tugas dan fungsinya. Melalui kegiatan Diklat dan bintek bencana
Tim Reaksi Cepat (TRC) 120 orang yang lebih berperan dalam proses tanggap
darurat bencana dengan tugas pokoknya melakukan kajian cepat kebutuhan para
korban bencana serta menghitung kerusakan sementara akibat bencana. Diklat
Tim SAR 80 orang yang berperan dalam proses pencarian dan penyelamatan
korban bencana, kegiatan DaLa (Damage and Losses Assesment) 100 orang dan
Pelatihan Trauma Healing/pendampingan psikososial 100 orang untuk
meningkatkan kemampuan/peningkatan SDM pada saat pasca bencana.
Untuk membentuk personil kebencanaan yang handal diperlukan pelatihan
penanggulangan bencana baik dari segi teori maupun implementasi di lapangan.
Oleh karena itu, BPBD telah melaksanakan beberapa kegiatan baik kegiatan
internal BPBD maupun dengan bekerja sama dengan lembaga lain. Pelatihan
yang telah dilaksanakan oleh BPBD diantaranya:
a. Pelatihan Damages and Losses Assesment (DaLA) yaitu pelatihan
perhitungan kerusakan dan kerugian pasca bencana bagi aparatur dan
masyarakat.
b. Pelatihan Tim Reaksi Cepat (TRC)
c. Pelatihan pendampingan psikososial korban pasca bencana
d. Pelatihan Search and rescue (SAR)
B. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Pengukuran Pencapaian Sasaran adalah untuk mengetahui tingkat
pencapaian sasaran dan pencapaian target Badan Penanggulangan bencana
Daerah Kabupaten Bandung.
Tingkat capaian kinerja yang dapat diperoleh pada tahun anggaran 2016
secara umum mampu mencapai tujuan dan sasaran fungsional kegiatan secara
optimal sesuai masing-masing indikator kinerja khususnya pada indikator
kinerja output/keluaran sebagai bentuk langsung hasil kegiatan.
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2016BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
55
a. Belanja tidak langsung sebesar Rp. 3.687.486.800,- ( Tiga Milyar Enam
Ratus Delapan Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Delapan Puluh Enam Ribu
Delapan Ratus Rupiah) dengan realisasi sebesar Rp. 3.244.521.688,- ( Tiga
Milyar Dua Ratus Empat Puluh Empat Juta Lima Ratus Dua Puluh Satu Ribu
Enam Ratus Delapan Puluh Delapan Rupiah).
b. Belanja langsung sebesar Rp. 10.156.494.772.- (Sepuluh Milyar Seratus
Lima Puluh Enam Juta Empat Ratus Sembilan Puluh Empat Ribu Tujuh
Ratus Tujuh Puluh Tujuh Rupiah) dengan realisasi sebesar Rp.
8.953.370.625,- (Delapan Milyar Sembilan Ratus Lima Puluh Tiga Juta Tiga
Ratus Tujuh Puluh Ribu Enam Ratus Dua Puluh Lima Rupiah ) yang
dijabarkan melalui 10 Program 34 Kegiatan yaitu sebagai berikut :
Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Bandung Tahun 2016
No.
Urusan Program/ Kegiatan/ Sub Kegiatan
Alokasi Biaya (Rp)
Anggaran Sebelum
Perubahan
Anggaran Setelah
PerubahanRealisasi %
1 2 3 4 5 6BELANJA 14.683.822.272 13.843.981.572 12.198.992.313 88,12
I BELANJA TIDAK LANGSUNG
3.750.940.000 3.687.486.800 3.244.521.688 87,99
A BELANJA PEGAWAI 3.750.940.000 3.687.486.800 3.244.521.688 87,99
1 Gaji dan Tunjangan 2.259.095.000 2.259.095.000 1.876.304.302 83,06
2 Tambahan Penghasilan PNS
1.428.391.800 1.428.391.800 1.368.217.386 95,79
II BELANJA LANGSUNG 10.932.882.272 10.156.494.772 8.953.370.625 88,15
A Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.130.372.272 1.190.372.272 1.185.013.850 99,55
1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat
2.00.0000 2.00.0000 2.00.0000 100
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2016BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
56
2 Penyediaan jasa komunikasi Sumber daya air dan listrik
51.000.272 51.000.272 51.000.000 100
3 Penyediaan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan PNS
36.372.000 36.372.000 36.372.000 100
4 Penyediaan jasa kebersihan kantor
45.000.000 45.000.000 45.000.000 100
5 Penyediaan alat tulis kantor
60.000.000 60.000.000 59.639.350 100
6 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
50.000.000 50.000.000 50.000.000 100
7 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
15.000.000 15.000.000 15.000.000 100
8 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
200.000.000 260.000.000 259.502.500 99,81
9 Penyediaan peralatan rumah tangga
10.000.000 10.000.000 10.000.000 100
10 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
20.000.000 20.000.000 20.000.000 100
11 Penyediaan makanan dan minuman
125.000.000 125.000.000 125.000.000 100
12 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
250.000.000 250.000.000 250.000.000 100
13 Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke Dalam Daerah
150.000.000 150.000.000 150.000.000 100
14 Penunjang Perayaan Hari-hari bersejarah
116.000.000 116.000.000 111.500.000 96,12
B Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
2.435.550.000 2.575.550.000 2.526.632.900 98.10
1 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
1.800.000.000 1.800.000.000 1.763.071.400 97,95
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2016BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
57
2 Pengadaan Mebeleur 135.550.000 135.550.000 134.897.500 99,52
3 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
200.000.000 200.000.000 197.196.000 98,60
4 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
200.000.000 340.000.000 331.468.000 97,49
5 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor
100.000.000 100.000.000 100.000.000 100
C Program Peningkatan Disiplin Aparatur
160.000.000 160.000.000 159.836.000 99,90
1 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
142.600.000 142.600.000 142.436.000 99,88
2 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu
17.400.000 17.400.000 17.400.000 100
D Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaiaan Kinerja dan Keuangan
140.260.000 140.260.000 130.070.000 92,73
1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
72.848.000 72.848.000 62.658.000 86,01
2 Penyusunan Pelaporan Keuangan akhir tahun
67.412.000 67.412.000 67.412.000 100
III BELANJA LANGSUNG URUSAN PROGRAM
A Program pengembangan data/informasi
299.700.000 299.700.000 290.206.500 96,83
1 2 3 4 5 61 Penyusunan dan Analisis
data/informasi perencanaan pembangunan kawasan rawan bencana
299.700.000 299.700.000 290.206.500 96,83
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2016BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
58
2 Penyusunan profile daerah
200.000.000 0.00 0.00 0.00
B Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
385.460.000 385.460.000 369.047.500 95,74
1 Penyiapan Tenaga Pengendali Keamanan dan Keyamanan Lingkungan
268.225.000 268.225.000 263.825.000 98,36
2 Pengendalian keamanan lingkungan
117.235.000 117.235.000 105.222.500 89,75
C Program perbaikan perumahan akibat bencana alam/sosial
47.920.000 47.920.000 0 0
1 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
47.920.000 47.920.000 0 0
D Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
499.680.000 499.680.000 485.484.000 97,16
1 Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis dan Masyarakat
499.680.000 499.680.000 485.484.000 97,16
E Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar
771.000.000 771.000.000 596.955.000 77,43
1 Koordinasi Penanggulangan dan Penyelesaian Bencana Alam/ Sosial
771.000.000 771.000.000 596.955.000 77,43
F Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
4.862.940.000 4.086.552.500 3.210.124.875 78,55
1 Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam
478.940.000 478.940.000 477.154.000 99,63
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2016BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
59
2 Pengadaan Sarana dan Prasarana Evakuasi Penduduk Dari Ancaman/ Korban Bencana Alam
3.025.000.000 2.248.612.500 1.669.811.875 74,26
3 Pengadaan Logistik dan Obat-obatan bagi penduduk di tempat penampungan pengungsi
1.000.000.000 1.000.000.000 706.359.000 70,64
4 Penyusunan Rumusan Kebijakan Penanggulangan Bencana Daerah
359.000.000 359.000.000 356.800.000 99,16