Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB II
UNI EROPA DAN KRISIS EKONOMI PIIGS
2.1 Integrasi Regional Uni Eropa
Suatu negara dapat dikatakan sebagai kawan regional diakibatkan oleh dua
faktor, yang pertama karena ada kedekatan geografis dan yang kedua bukan
karena kedekatan geografis. Uni Eropa merupakan wilayah regional yang
termasuk kedalam wilayah yang memiliki kedekatan geografis sebagai adanya
kerjasama atau koordinasi pada bidang politik dan ekonomi oleh negara-negara
yang secara politis memiliki kedekatan.
22
Uni Eropa adalah salah satu organisasi antar pemerintahan dan salah satu
kawasan regional yang tergolong supranasional. Uni Eropa sendiri adalah
kawasan yang terdiri dari beberapa negara Eropa yang memiliki kedekatan
geografis. Uni Eropa dianggap sebagai regionalisme yang berbeda dari berbagai
kawasan yang lain di dunia dan dianggap sebagai sebuah regionalisme yang
paling terintegrasi karena beberapa alasan. Selain karena Uni Eropa adalah salah
satu contoh kawasan yang mengintegrasikan dirinya di segala bidang, Uni Eropa
juga memiliki berbagai atribut kenegaraan yang dimiliki oleh negara-negara yang
merdeka seperti lagu kebangsaan, bendera, mata uang sendiri, tanggal
pembentukan negara, kebijakan keamanan maupun kebijakan luar negeri yang
mana di transaksikan kepada negara-negara lain.23
Maka dari itu Uni Eropa
22
Edward D. Mansfield dan Helen V. Milner, International Organization, New Wave
Regionalism 53 (1999) : 589 – 627. 23
European Union, Basic Information, diakses dalam http://europa.eu/about-eu/basic-
information/symbols/index_en.htm, (27/11/17, 10:49 WIB)
berpotensi menjadi contoh bagi berbagai macam integrasi regional lainnya di
dunia internasional.
Uni Eropa dimulai ketika para Founding Fathers melihat dan merasakan
keaadaan permasalahan yang dihadapi negara-negara di benua Eropa pada masa
itu. Setelah perang dunia kedua dua perang berdarah telah terjadi di benua itu.
Negara-negara Eropa telah berperang melawan satu sama lain sejak Abad
Pertengahan. Hubungan antara negara-negara miskin. Setelah dua perang dunia
katastrofis, para pemimpin Eropa memutuskan bahwa satu-satunya cara mencegah
perang di Eropa adalah mulai bekerja sama. Kerja sama ini dimulai dalam
perdagangan dan ekonomi. Jerman, Prancis, Italia, Belgia, Belanda dan
Luksemburg menyelesaikan perselisihan terbesar mereka dan mulai bekerja sama
dalam produksi batu bara dan baja.24
High Authority atau Otoritas Tinggi adalah inti dari gagasan European
Coal and Steel Community (ECSC). Menjadi eksekutif independen dan
supranasional yang diperiksa oleh Common Assembly atau Majelis Umum.
Pengukuhan perdana Otoritas ini diadakan di aula kota Luksemburg pada tanggal
10 Agustus 1952. Jean Monnet, arsitek ECSC, terpilih sebagai Presiden
pertamanya. Kekuatan supranasional yang dilakukan oleh Otoritas memang
menimbulkan kecurigaan oleh beberapa pihak, misalnya pemerintah Perancis
yang memastikan bahwa dalam Masyarakat Ekonomi Eropa (EEC) dan
Masyarakat Energi Atom Eropa (Euratom) lebih banyak kekuatan bisa berada di
tangan Dewan. Inovasi prinsip High Authority adalah karakter supranasionalnya.
Hal ini untuk memastikan tujuan perjanjian tersebut terpenuhi dan bahwa common
24
History of The European Union, diakses dalam https://europarlamentti.info/en/European-union/history/ (08/10/18, 23:14 WIB)
market atau pasar bersama berfungsi dengan lancar. Otoritas Tinggi dapat
mengeluarkan tiga jenis instrumen hukum yaitu, keputusan, yang sepenuhnya
merupakan hukum yang mengikat. Rekomendasi, yang memiliki tujuan yang
mengikat tetapi dengan metode yang diserahkan kepada negara-negara anggota
dan terakhir yaitu pendapat, yang tidak memiliki kekuatan hukum.25
European Community (EC) atau Komunitas Eropa yang berdiri sejak
tahun 1957 hingga 1 November 1993 dikenal dengan sebutan Common Market.
Asosiasi ini dirancang untuk mengintegrasikan perekonomian negara-negara di
Benua Eropa. Masyarakat Ekonomi Eropa ini awal mulanya terdiri dari European
Economic Community (EEC) atau Masyarakat Ekonomi Eropa, the European
Coal and Steel Community (ECSC) namun dibubarkan pada tahun 2002, and the
European Atomic Energy Community (Euroatom) yang kemudian tiga komunitas
ini dimasukkan kedalam European Union (EU). 26
European Economic Community (EEC) didirikan pada tahun 1957
melalui perjanjian Roma. Perjanjian tersebut di tanda tangani oleh beberapa
negara seperti Belgia, Prancis, Italia, Luksemburg, Belanda, dan Jerman Barat.
Kerajaan Inggris, Denmark, dan Irlandia bergabung pada tahun 1973, diikuti oleh
Yunani pada tahun 1981 dan Portugal dan Spanyol pada tahun 1986. Bekas
Jerman Timur diakui sebagai bagian dari reunifikasi Jerman pada tahun 1990.
EEC dirancang untuk menciptakan common market atau pasar bersama di antara
anggotanya melalui penghapusan sebagian besar hambatan perdagangan dan
pembentukan kebijakan bersama untuk perdagangan eksternal. Perjanjian itu juga
25
Encyclopedia Britannica, European Coal and Steel Community, diakses dalam https://www.britannica.com/topic/European-Coal-and-Steel-Community (13/10/18, 20:25 WIB) 26
Matthew J. Gabel, European Economic Association, diakses dalam https://www.britannica.com/topic/European-Community-European-economic-association (08/10/18, 00:08 WIB)
menyediakan kebijakan bersama dalam sektor pertanian, yang didirikan pada
1962 untuk melindungi petani anggota EEC dari impor pertanian.27
Secara politis, EEC bertujuan untuk mengurangi ketegangan pasca
Perang Dunia II. Secara khusus, diharapkan bahwa integrasi akan mendorong
rekonsiliasi abadi Perancis dan Jerman, sehingga mengurangi potensi perang.
Anggota mengubah organisasi beberapa kali untuk memperluas kekuatan
pembuatan kebijakan dan untuk merevisi struktur politiknya. Pada tanggal 1 Juli
1967, badan-badan yang mengatur EEC, ECSC, dan Euratom digabungkan.
Melalui UU Eropa Tunggal, yang mulai berlaku pada tahun 1987, anggota EEC
berkomitmen untuk menghapus semua penghalang yang tersisa ke pasar umum
pada tahun 1992. Tindakan ini juga memberi kendali resmi EEC terhadap
kebijakan masyarakat tentang lingkungan, penelitian dan teknologi, pendidikan,
kesehatan, perlindungan konsumen, dan area lainnya.28
Dengan Perjanjian Maastricht yang secara resmi dikenal sebagai
Perjanjian tentang Uni Eropa pada tahun 1991 mulai berlaku pada tanggal 1
November 1993. Masyarakat Ekonomi Eropa diganti namanya menjadi European
Community atau yang dikenal dengan sebutan Komunitas Eropa dan dimasukkan
ke dalam Uni Eropa sebagai yang pertama dari tiga “pilar”. Pilar yang kedua
adalah kebijakan luar negeri dan keamanan umum dan ketiga adalah polisi dan
kerja sama peradilan dalam masalah kriminal. Perjanjian itu juga memberikan
landasan bagi serikat ekonomi dan moneter, termasuk penciptaan mata uang
tunggal Uni Eropa yaitu euro. Traktat Lisbon yang diratifikasi pada bulan
November 2009 secara berkelanjutan mengubah dokumen-dokumen yang
27
Loc.cit. 28
Loc.cit.
mengatur Uni Eropa. Dengan berlakunya perjanjian tersebut yang berlaku pada 1
Desember 2009, nama Komunitas Eropa serta konsep "pilar" dihapuskan.29
Adapaun organsasi Uni Eropa terdiri dari beberapa instrumen, yaitu:30
a. The European Council. Institusi ini merupakan pemegang kendali
strategis bagi kebijakan Uni Eropa, terdiri dari Kepala
Negara/Pemerintahan yang rutin mengadakan pertemuan-pertemuan
tingkat tinggi.
b. The European Commission atau komisi Uni Eropa.
Komisi ini bertindak sebagai pengendali operasional, terdiri dari 28
komisioner mewakili masing-masing negara. Adapun peran dan kewajiban dari
Komisi Eropa adalah untuk membuat proses kebijakan strategis Uni Eropa.
Komisi Eropa pada hakekatnya memiliki tugas rutin yang dilakukan pada Uni
Eropa. Setidaknya Komisi Eropa memiliki tiga fungsi utama yaitu, memprakarsai
rancangan pembuatan undang-undang, melindungi perjanjian Uni Eropa serta
melaksanakan kebijakan dan kegiatan Uni Eropa.
Para komisioner dengan beranekaragam latar belakang dan pengalaman
menjalankan tugas mereka secara independen dan tidak bergantung pada
pemerintahan mereka dan bertindak demi kepentingan Uni Eropa. Para
komisioner Eropa ini bertemu sekali dalam seminggu untuk menjalankan dan
mengakomodir tugasnya termasuk untuk mnyetujui proposal, mematangkan
rencana-rencana kebijakan dan membahas perkembangan berbagai kebijakan yang
menjadi prioritas. Komisi Eropa terdiri dari beberapa Direktorat Jenderal yang
masing-masing dipimpin oleh seorang direktur jenderal yang melapor kepada
29
Loc.cit. 30
European Union, EU Institutions and Bodies, diakses dalam https://europa.eu/european-union/about-eu/institutions-bodies_en (16/11/18, 23:59 WIB)
seorang komisioner yang memiliki tanggung jawab politis dan operasional dari
Direktorat Jenderal tersebut.
c. The Council of European Union atau Dewan Uni Eropa
Dewan Uni Eropa memiliki tugas untuk menentukan perangkat Uni Eropa
atas usulan dari Komisi Eropa dalam bentuk ketentuan maupun keputusan.
Keanggotaan Uni Eropa terdiri dari masing-masing negara anggota setingkat
menteri yang rutin melakukan pertemuan secara teratur. Jabatan presiden Uni
Eropa sendiri dipegang secara bergilir diantara negara-negara anggota untuk masa
jabatan enam bulan sekali yang berlaku dan diawali oleh negara Spanyol dan
seterusnya ke negara-negara anggota lain hingga Yunani.
d. The European Parlianment atau Parlemen Eropa.
Merupakan representasi warga negara yang tergabung dalam Uni Eropa,
terdiri dari 751 perwakilan yang dipilih setiap lima tahun sekali. Instrumen ini
Parlemen Eropa berkedudukan di Strasbourg (Perancis), Brussel dan Luxemburg.
Pada dasarnya Parlemen Eropa memiliki empat fungsi penting yakni:
1. Parlemen dan Dewan memiliki kekuasaan yang sama pada bidang legislatif
yang berfungsi untuk membentuk hukum serta peraturan-peraturan Uni
Eropa.
2. Parlemen dan Dewan memiliki kekuasaan yang setara pada bidang
anggaran yang memiliki fungsi untuk menerima atau menolak anggaran
serta dapat mempengaruhi pengeluaran dalam menjalankan kebijakan Uni
Eropa.
3. Selain itu Parlemen juga melaksanakan fungsi pengawasan terhadap
Komisi Eropa, menolak atau menyetujui pencalonan anggota komisi serta
berhak untuk melakukan pengawasan politis atas semua institusi atau
lembaga.
4. Parlemen Eropa juga memiliki kewenangan untuk memberikan usulan
mengenai persidangan pada Court of Justice serta menerima petisi dari
warga baik secara individu maupun kelompok.
e. Institusi lain seperti the Court of Justice
Sebagai kepala otoritas peradilan dari Uni Eropa dan mengawasi aplikasi
dan interpretasi yang seragam dari undang-undang Uni Eropa, bekerjasama
dengan peradilan nasional dari negara-negara anggota.
f. European Central Bank (ECB) Sebagai bank sentral Uni Eropa dengan
berbagai macam kebijakannya untuk mengatur mata uang bersama yaitu Euro.
g. The European Court of Auditors (ECA)
The European Court of Auditors (ECA) atau Badan Pemeriksa Keuangan
Eropa merupakan badan yang membantu Parlemen Eropa dan Dewan Uni Eropa
untuk melaksanakan wewenang pengawasan mereka dalam penerapan anggaran.
Badan yang didirikan pada tahun 1977 di Luxemburg ini mempunyai tugas untuk
melakukan pemeriksaan apakah semua pemasukan dan pengeluaran keuangan UE
dilakukan sesuai ketentuan dan tidak melanggar aturan yang berlaku, serta
memastikan apakah manajemen keuangan anggaran UE dilaksanakan secara
sehat. Lembaga ini juga dapat melakukan pemeriksaan keuangan atas permintaan
dari lembaga lainnya di UE.31
31
European Union, European Court of Auditors, diakses dalam https://europa.eu/european-union/about-eu/institutions-bodies/european-court-auditors_en (25/11/18. 20:35 WIB)
Tabel 2.1 Keanggotaan Uni Eropa
Tahun Negara Anggota
1957 Belgia, Perancis, Jerman, Italia, Luxemburg dan Belanda
1973 Denmark, Irlandia dan Inggris
1981 Yunani
1989 Portugal dan Spanyol
1995 Austria, Finlandia dan Swedia
2004 Republik Ceko, Estonia, Hongaria, Latvia, Lithuania, Malta,
Polandia, Siprus, dan Slovakia
2007 Bulgaria dan Romania
2013 Kroasia
Sumber: European Union32
2.2 Timeline Integrasi Uni Eropa
2.2.1 Perjanjian Paris (Treaty of Paris)
Perjanjian Paris pada tahun 1951 adalah perjanjian yang lebih dikenal
sebagai Perjanjian Pembentukan Komunitas Batubara dan Baja Eropa atau
European Coal and Steel Community (ECSC). Perjanjian yang ditandatangani
pada 18 April 1951 antara Perancis, Jerman Barat, Italia dan Benelux yang pada
basisnya adalah negara Belgia, Belanda dan Luxemburg ini lahir dari keinginan
untuk bersatunya masyarakat di Benua Eropa. Sebuah ide yang secara bertahap
terbentuk sebagai respon langsung terhadap peristiwa yang telah menghancurkan
benua tersebut dikarenakan akibat perang dan lain sebagainya.33
Perjanjian ini
32
European Union, EU Members Countries in Brief, diakses dalam https://europa.eu/european-union/about-eu/countries/member-countries_en (09/11/18, 00:15 WIB) 33
Ina Sokolska, 2018. The First Treaties.
berlaku sejak 25 Juli 1952 hingga tahun 2002 karena memiliki masa berlaku 50
tahun.
Tujuan perjanjian ini yaitu langkah pertama dari pembentukan Federasi
Eropa. Pasar batubara dan baja adalah eksperimen pertama yang memungkinkan
diperluas kepada potensi ekonomi yang lain. Tujuan dari ECSC adalah
membentuk pasar bersama dengan dasar empat gerakan kemerdekaan, barang,
orang, dan jasa. Artinya pekerja dan modal dari sektor batu bara dan baja dari
negara-negara anggotanya dapat bergerak dengan bebas.
Hasil utamnya adalah pembentukan lembaga European Coal and Steel
Community (ECSC), serta penghapusan rivalitas lama antara Jerman dan Perancis,
dan memberi dasar bagi pembentukan Federasi Eropa.34
2.2.2 Perjanjian Roma (Treaty of Rome)
Perjanjian Roma adalah satu dari dua perjanjian yang menjadi landasan
konstitusional berdirinya Uni Eropa. Perjanjian lainnya adalah Treaty on
European Union (TEU) yang disebut juga sebagai Perjanjian Maastricht.
Perjanjian Roma ditandatangani pada 25 Maret 1957 oleh Belanda, Belgia, Italia,
Jerman, Luksemburg, dan Perancis. Perjanjian ini menyepakati pendirian
European Atomic Energy Community (EAEC) atau yang disebut sebagai Euratom
dan juga cikal bakal berdirinya European Economic Community (EEC) atau
Komunitas Ekonomi Eropa. Keduanya mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari
1958. Jika ECSC dan Euratom merupakan perjanjian yang spesifik, detail dan
34
Ibid.
mengikat secara hukum, maka Perjanjian EEC lebih merupakan sebuah perjanjian
kerangka kerja (Framework Treaty).35
Tujuan dibentuknya perjanjian ini antara lain sebagai berikut:36
a. Penghapusan bea cukai antara Negara-negara Anggota
b. Penetapan Tarif Bea Cukai Eksternal eksternal
c. Pengenalan kebijakan umum untuk pertanian dan transportasi
d. Penciptaan Dana Sosial Eropa
e. Pendirian Bank Investasi Eropa
f. Pengembangan hubungan lebih dekat antara Negara-negara Anggota.
Ketiga organisasi tersebut yaitu European Coal and Steel Community
(ECSC) atau Komunitas Batu Bara dan Baja Eropa, European Atomic Energy
Community (EAEC) atau Komunitas Energi Atom Eropa, dan European
Economic Community (EEC) atau Masyarakat Ekonomi Eropa tersebut masing-
masing memiliki organisasi eksekutif yang berbeda. Namun sejak 1 Juli 1967
dibentuk suatu Dewan atau suatu Komisi untuk lebih memudahkan manajemen
kebijakan bersama yang semakin luas, dimana Komisi Eropa mewarisi wewenang
ECSC High Authority, EEC Commision dan Euratom Commision. Sejak saat itu
ketiga komunitas tersebut dikenal sebagai European Communities (EC).
Berikutnya melalui pertemuan 1 Juli 1967 tersebut juga disepakati pembetukan
Dewan Menteri Uni Eropa (UE), yang menggantikan special Council of Ministers
di ketiga komunitas, dan melambangkan Rotating Council Presidency untuk masa
35
The Editors of Encyclopaedia Britannica, Treaty of Rome, diakses dalam https://www.britannica.com/event/Treaty-of-Rome (08/11/18, 01:08 WIB) 36
Ina Sokolska, 2018. The First Treaties.
jabatan selama 6 bulan, dan membentuk Badan Audit Masyrakat Eropa,
menggantikan Badan-badan Audit ECSC, Euratom dan EEC.37
2.2.3 Perjanjian Schengen (Schengen Agreement)
Pada tanggal 14 Juni 1985 ditanda tangani perjanjian Schengen yang
merupakan perjanjian yang dibuat oleh sejumlah negara Uni Eropa untuk
menghapuskan pengawasan perbatasan antar negara. Pada perjanjian ini
disepakati aturan yang disetujui bersama yakni mengenai kebijakan izin masuk
jangka pendek termasuk di dalamnya Visa Schengen, penyelarasan kontrol
perbatasan eksternal, dan kerjasama polisi lintas batas. Nama perjanjian ini
diambil dari lokasi tempat dilakukan penandatanganannya yakni Schengen, suatu
desa di Luksemburg. Belanda, Belgia, Jerman, Luxemburg, dan Perancis adalah
lima negara yang menandatangani perjanjian tersebut. Terjadi perluasan perjanjian
dengan memasukkan Italia pada tahun 1990, kemudian Portugal dan Spanyol pada
tahun 1991, Yunani bergabung pada tahun 1992, Austria pada tahun 1995, disusul
Denmark, Finlandia, Norwegia dan Swedia pada tahun 1996.38
Perjanjian Schengen membuka jalan bagi visa Schengen untuk terwujud.
Meskipun ini bukan bagian dari ketentuan asli perjanjian, pengunjung ke lima
belas negara anggota sekarang hanya membutuhkan satu visa untuk mereka
mengunjungi semua negara. Visa Schengen dapat memberikan masyarakat non-
anggota Uni Eropa kemampuan untuk bepergian tanpa hambatan melalui negara-
negara yang mengambil bagian dalam program ini.39
37
Ibid. 38
Schengen Visa Info, Schengen Agreement, diakses dalam https://www.schengenvisainfo.com/schengen-agreement/ (08/11/18, 01:33 WIB) 39
ACS, The Schengen Agreement History and Information, diakses dalam https://www.acs-ami.com/en/travel-articles/schengen-agreement/ (23/11/18, 23:01 WIB)
2.2.4 Single European Act
Single European Act (SEA) adalah perjanjian yang disahkan oleh
Masyarakat Ekonomi Eropa yang ditandatangani pada bulan Februari 1986 di
Luksemburg dan Den Haag. Perjanjian ini mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 1987.
Single European Act ini mengatur beberapa hal berikut:40
a. Melembagakan dan menotulensikan pertemuan reguler antara Kepala
negara dan/atau Pemerintahan negara-negara anggota Masyarakat
Eropa yang melakukan pertemuan paling tidak setahun dua kali yang
dihadiri oleh Presiden Komisi Eropa.
b. European Political Cooperation atau Kerjasama Politik Eropa secara
resmi diterima sebagai forum koordinasi dan konsultasi antara
pemerintah negara anggota Uni Eropa.
c. Seluruh persetujuan serta perluasan Asosiasi dan Kerjasama
Masyarakat Eropa harus mendapat persetujuan dari Parlemen Eropa.
Single European Act ini adalah tahap awal dalam pembangunan Uni
Eropa karena beberapa alasan. Single European Act sendiri secara efektif berusaha
untuk mempersiapkan kawasan Eropa untuk melakuka integrasi wilayah dengan
beberapa bidang-bidang dan paket kebijakan baru yang akan selesai pada awal
tahun 1990-an. Dengan demikian diharapkan untuk menghidupkan kembali
integrasi Eropa yang mengalaami periode Euro Stagantion sepanjang tahun 1970
hingga tahun 1980-an. Ide dari Single European Act ini adalah untuk menyoroti
dan mengembangkan sarana bagi negara anggota Uni Eropa untuk menyelesaikan
permasalahan pasar internalnya. Single European Act ini dirancang sedemikian
40
Peter Madsen, Single European Act 1987, diakses dalam https://www.britannica.com/topic/Single-European-Act 08/11/18, 01:43 WIB)
rupa untuk mengubah European Economic Community dari pasar umum ke pasar
tunggal.41
i. Pasar umum berarti ada sedikit atau tidak ada sama sekali hambatan
perdagangan antar pasar nasional.
ii. Pasar tunggal berarti ada satu pasar besar Uni Eropa tanpa hambatan
dalam bentuk apa pun.
2.2.5 Perjanjian Maastricht (Treaty of Maastricht)
Perjanjian Maastricht atau perjanjian yang formalnya sebagau Perjanjian
Uni Eropa ditandatangani pada tanggal 7 Februari 1992 oleh anggota-
anggota Komunitas Eropa di Maastricht, Belanda. Pada tanggal 9-10 Desember
1991, kota Maastricht juga menjadi tuan rumah Dewan Eropa yang membuat draf
perjanjian ini. Perlu diketahui bahwa perjanjian ini adalah perjanjian yang
mengubah European Comunity (EC) menjadi European Union (EU). Treaty of
Maastricht atau TEU mencakup beberapa hal seperti, memasukkan dan
memodifikasi perjanjian-perjanjian terdahulu yaitu European Coal and Steel
Community, Euratom dan European Economic Community. Jika Treaties
Establishing European Community atau yang disingkat sebagai TEEC memiliki
karakter kerjasama ekonomi dan memiliki integritas yang tinggi, maka TEU
menambahkan karakter lain yaitu kerjasama dibidang kebijakan luar negeri dan
keamanan bersama atau Common Foreign and Security Policy (CFSP) serta
keadilan dan urusan dalam negeri atau Justice and Home Affairs (JHA).42
41
European Studies, The Single Europeam Act (SEA)(1987), University of Portsmouth, diakses dalam http://hum.port.ac.uk/europeanstudieshub/learning/module-5-history-of-the-european-union/the-single-european-act-sea/ (23/11/18, 22:54 WIB) 42
Investopedia, Maastricht Treaty, diakses dalam https://www.investopedia.com/terms/m/maastricht-treaty.asp (08/11/18, 22:56 WIB)
Perjanjian ini mengatur beberapa hal berikut, tiga pilar kerjasama Uni
Eropa, yaitu:43
1. Pilar 1: European Communities (EC) atau Masyarakat Eropa.
2. Pilar 2: Commons Foreign and Security Policy (CFSP) atau Kebijakan
Luar Negeri dan Keamanan Bersama.
3. Pilar 3: Justice and Home Affairs (JHA) atau Hukum dan Urusan Dalam
Negeri
Adapun hal-hal yang dibahas pada pilar ketiga adalah memberikan wewenang
yang lebih besar kepada Parlemen Eropa untuk kemudian ikut dalam memutuskan
ketentuan hukum Uni Eropa melalui mekanisme prosedur dan keputusan bersama
(Co-decision Procedure). Adapun bidang-bidang yang masuk dalam prosedur
tersebut yaitu pemberian ruang gerak yang bebas bagi serikat pekerja, pengunaan
pasar tunggal, pendidikan, penelitian, lingkungan, Jaringan Lintas Eropa atau
Trans European Network (TEN), kesehatan, budaya serta perlindungan
konsumen. Masa jabatan yang sebelumnya hanya 2 tahun kini diperpanjang
menjadi 5 tahun dan Parlemen harus memberikan persetujuan terkait pangkatnya.
Kemudian memperkenalkan konsep subsidiarity yang memiliki pengertian untuk
membatasi wewenang Uni Eropa untuk membahas permasalahan institusi yang
memang lebih tepat untuk dibahas di level Uni Eropa.
2.2.6 Perjanjian Amsterdam (Treaty of Amsterdam)
Pada pertemuan tanggal 17 Juni 1997 di Amsterdam, European Council
atau Para Kepala Negara dan Pemerintahan ke-15 negara anggota EU merevisi
TEU dan menghasilkan sebuah perjanjian baru. Perjanjian itu ditanda tangani
43
The History of the European Union, diakses dalam http://www.historiasiglo20.org/europe/maastricht.htm (08/11/18. 23:05 WIB)
pada tanggal 2 Oktober 1997 dan mulai berlaku pada tanggal 1 Mei 1999.44
Treaty
of Amsterdam ini sekurang-kurangnya memiliki empat tujuan utama antara lain
sebagai berikut:45
a. Memberikan prioritas hak-hak warga negara dan menyediakan lapangan
kerja. Meskipun demikian, Perjanjian Amsterdam menekankan perlu
adanya usaha bersama seluruh negara anggota untuk mengatasi
pengangguran, yang dianggap sebagai masalah utama negara anggota
UE saat ini.
b. Menghapuskan hambatan terakhir menuju freedom of movement dan
memperkuat keamanan dengan meningkatkan kerjasama negara
anggota di bidang Justice and Home Affairs.
c. Memperkuat suara UE di dunia internasional dan menunjuk seorang
High Representative untuk Commons Foreign and Security Policy.
d. Membentuk struktur institusi UE lebih efisien, terutama berkaitan
dengan perluasan keanggotaan ke-6.
2.2.7 Perjanjian Nice (Treaty of Nice)
Perjanjian Nice mengamandemen Traktat Uni Eropa yang membentuk
Komunitas Eropa dan tindakan tertentu yang terkait. Perjanjian ini ditandatangani
di hadapan Presiden Parlemen Eropa, Nicole Fontaine. Perjanjian yang
ditandatangani pada tanggal 26 Februari 2001 ini bertujuan untuk mereformasi
struktur kelembagaan Uni Eropa untuk menghadapi tantangan dari perluasan baru.
Dengan Perjanjian Nice, kekuasaan legislatif dan pengawasan parlemen
44
European Parlianment, Treaty of Amsterdam, diakses dalam http://www.europarl.europa.eu/about-parliament/en/in-the-past/the-parliament-and-the-treaties/treaty-of-amsterdam (08/11/18, 23:26 WIB) 45
The Treaty of Amsterdam, diakses dalam http://www.historiasiglo20.org/europe/amsterdam.htm (08/11/18, 23:30 WIB)
meningkat dan suara mayoritas yang memenuhi syarat diperluas ke lebih banyak
wilayah dalam Dewan. Perjanjian ini walaupun disepakati pada tahun 2001, tetapi
baru mulai berlaku tanggal 1 Februari 2003. Perjanjian ini mengatur beberapa hal
berikut:46
a. Dengan memperhatikan perluasan anggota EU, membatasi jumlah
anggota Parlemen maksimal 732 orang dan sekaligus memberi alokasi
jumlah kursi tiap negara anggota (sudah termasuk negara anggota baru).
b. Mengganti mekanisme pengambilan keputusan bagi 30 pasal dalam
TEU yang sebelumnya menggunakan unanimity dan diganti dengan
menggunakan mekanisme qualified majority voting.
c. Mengubah bobot suara negara-negara anggota EU mulai 1 Januari
2005 hal ini sudah termasuk negara-negara anggota baru.
d. Mulai 2005 membatasi jumlah komisioner, 1 komisioner tiap 1 negara,
dan batas maksimum jumlah komisioner akan ditetapkan setelah EU
beranggotakan 28 negara, serta memperkuat posisi Presiden Komisi.
e. Memberi dorongan bagi terselenggaranya Konvensi Masa Depan
Eropa, yang digunakan sebagai persiapan bagi penyelenggaraan
Intergovemental Conference di tahun 2003.
Konvensi Masa Depan Eropa ini ditandatangani pada 16 April 2003 dan
mulai berlaku tanggal 1 Mei 2004. Ada beberapa pembahasan bidang umum yang
dibahas dalam konvensi ini seperti, penyederhanaan berbagai traktat yang
diratifikasi oleh negara anggota Uni Eropa ke dalam satu Traktat dengan
penyajian yang lebih jelas dan mudah dimengerti, demarkasi atau pembatasan
46
European Parlianment, Treaty of Nice, diakses dalam http://www.europarl.europa.eu/about-parliament/en/in-the-past/the-parliament-and-the-treaties/treaty-of-nice (08/11/18, 23:56 WIB)
pemberian wewenang Uni Eropa dan wewenang negara anggota, serta adanya
peran Parlemen negara-negara anggota dalam struktur Uni Eropa dan status
Piagam Asas Pokok yang diumumkan di Nice.
Dari berbagai macam traktat yang berlaku di Uni Eropa, Perjanjian Roma
tahun 1957 dan Perjanjian Maastrich pada 1992 menjadi perjanjian penting yang
merupakan cikal bakal lahirnya Uni Eropa. Perjanjian Roma secara terbuka
menegaskan cita-cita bangsa Eropa dalam satu wadah dan arah kebijakan. Komisi
Ekonomi Eropa bertujuan menciptakan suatu pasar bersama diantara negara-
negara anggota melalui pencapaian suatu kesatuan organisasi, seperti
penghapusan bea masuk bagi anggota Uni Eropa, kuota impor dan berbagai
hambatan perdagangan lain diantara negara anggota, serta disisi lain adanya
pemberlakuan suatu Tarif Kepabeaan Bersama terhadap negara non anggota.
Selain itu, juga dilakukan harmonisasi kebijakan-kebijakan nasional negara
anggota menyangkut kesatuan bersama, yang diimplementasikan melalui
kebijakan yang disebut sebagai Empat Pergerakan Kebebasan, yaitu pembebasan
barang, jasa, pekerja dan modal yang melitas diantara sesama negara anggota Uni
Eropa.47
Adapun Perjanjian Maastricht telah melahirkan kerjasama di bidang
Kebijakan Luar Negeri dan Common Security, serta Pilar Keadilan dan Hukum.
Dalam perjanjian ini pula posisi dari European Economic Community (EEC) atau
Komunitas Ekonomi Eropa dipertegas dengan adanya Uni Eropa. Pasca perjanjian
ini, integrasi Uni Eropa meningkat secara signifikan di segala bidang. Uni Eropa
mampu menunjukkan pencapaiannya dalam mewujudkan pasar tunggal melalui
47
Euractiv, 2010, Convention on The Future of Europe – End of Term Report, diakses dalam https://www.euractiv.com/section/future-eu/opinion/convention-on-the-future-of-europe-end-of-term-report/ (19/11/18, 21:00 WIB)
penyatuan ekonomi dan moneter yang berujung pada penggunaan mata uang
tunggal euro sejak tahun 1999. Dengan demikian, pergantian nama organisasi ini
semakin memperjelas implementasi cita-cita dasar bangsa Eropa yang tergabung
dalam satu wadah bersama menjadi negara kuat. 48
Dua perjanjian utama yang diamandemen di Amsterdam dan Nice menjadi
instrumen dasar bagi para menteri, pejabat Komisi Eropa, anggota Parlemen
Eropa dan pegawai negeri untuk menangani beragam masalah Uni Eropa. Setiap
bentuk legislasi Eropa didasari pada pasal-pasal dalam perjanjian ini yang
jumlahnya hampir mencapai 700 butir. Dua perjanjian ini terus berkembang dan
kompleks seiring dengan perkembangan zaman.
2.3 Krisis Ekonomi PIIGS
Uni Eropa merupakan salah satu blok integrasi ekonomi regional yang
memiliki kekuatan yang besar baik dalam politik dan perekonomian dunia.
Adanya masalah krisis ekonomi PIIGS dipicu oleh pelanggaran atas Pakta
Stabilitas. Di antaranya rasio utang tidak boleh melebihi 60% dari produk
domestik bruto (PDB) dan pinjaman tahunan tidak boleh lebih dari 3% PDB.
Semua negara yang bermata uang Euro harus mematuhi pakta itu. Tetapi, justru
itulah yang dilanggar negara negara anggota Uni Eropa yang disebut PIIGS
(Portugal, Irland, Italy, Greece, Spain), sebab utangnya sudah jauh di atas level
maksimum yaitu sebesar 60%.
48
European Parlianment, The Treaty of Nice and The Convention on The Future of Europe,diakses dalam http://www.europarl.europa.eu/factsheets/en/sheet/4/the-treaty-of-nice-and-the-convention-on-the-future-of-europe (19/11/18, 21:15 WIB)
Gambar 2.1 Hutang Negara-Negara Eropa dan Proposisinya terhadap
GDP Pada tahun 2011
Sumber: Harvard University49
Berdasarkan data kita bisa melihat bahwa kebanyakan negara anggota
Uni Eropa memiliki perbandingan hutang yang cukup besar terhadap PDB nya.
Jika kita melihat peraturan dari Pakta Stabilitas jelas bahwa kebanyakan negara di
Uni Eropa telah melanggar peraturan dari Pakta tersebut karena peraturan dari
Pakta Stabilitas mengharuskan hutang negara tidak lebih dari 60% dari PDB nya
dan pinjaman tahunan tidak lebih dari 3% PDB.
Pakta Stabilitas atau Stability Growth Pact (SGP) adalah perjanjian di
antara 28 negara anggota Uni Eropa untuk memfasilitasi dan menjaga stabilitas
Economic Monetary Union (EMU). Berdasarkan Pasal 121 dan 126 dari
Perjanjian tentang fungsi Uni Eropa, ini terdiri dari pemantauan fiskal anggota
oleh Komisi Eropa dan Dewan Menteri serta pengeluaran rekomendasi tahunan
untuk tindakan kebijakan untuk memastikan kepatuhan penuh dengan SGP juga
dalam jangka menengah. Jika negara anggota melanggar batas maksimum yang
ditetapkan SGP untuk defisit pemerintah dan utang, pengawasan dan permintaan
49
Harvard University, The European Final Crisis, 2012.
untuk tindakan korektif akan meningkat melalui deklarasi Excessive Deficit
Procedure (EDP). Jika tindakan korektif ini tidak diindahkan melalui beberapa
peringatannya, maka negara anggota dapat dikenakan sanksi ekonomi. Perjanjian
itu digariskan oleh resolusi dan dua peraturan dewan pada tahun 1997. Peraturan
pertama, pada penguatan pengawasan posisi anggaran dan pengawasan serta
koordinasi kebijakan ekonomi yang dikenal sebagai preventive arm mulai berlaku
1 Juli 1998. Regulasi kedua, dalam mempercepat dan mengklarifikasi pelaksanaan
prosedur defisit yang berlebihan atau dikenal sebagai dissuasive arm, kebijakan
mulai berlaku 1 Januari 1999. Tujuan dari Pakta Stabilitas ini adalah untuk
memastikan bahwa kebijakan fiskal bersama ini akan dipertahankan dan
diberlakukan di EMU.50
Adanya krisis ekonomi PIIGS dinilai menjadi sebuah kegagalan bagi
European Union. Kegagalan European Union yaitu dalam program EU yaitu pasar
bebas dan Euro. Sistem yang digunakan mulai tidak mampu lagi menyeimbangi
setiap negara anggota Uni Eropa satu sama lain. Mata uang Euro sebagai mata
uang tetap dinilai bagi negara-negara yang belum mampu untuk meyesuaikannya
seperti Yunani yang berujung pada tingginya utang Yunani. Selain itu mata uang
Euro yang digunanakan oleh 17 sistem ekonomi yang berbeda, perlahan telah
gagal untuk menciptakan sebuah kesatuan mata uang. Kemudian menimbulkan
defisit karena integrasi dan menyebabkan efek domino. Perbedaan antara
pemasukan dan pengeluaran semakin meluas yang diindikasikan oleh beberapa
negara anggota yang terus menjadi pelanggan meminjam uang dan perlahan krisis
50
European Commission, Legal Basis of the Stability and Growth Pact, diakses dalam https://ec.europa.eu/info/business-economy-euro/economic-and-fiscal-policy-coordination/eu-economic-governance-monitoring-prevention-correction/stability-and-growth-pact/legal-basis-stability-and-growth-pact_en (14/10/18, 20:32)
perekonomian di Uni Eropa tidak dapat terelakkan lagi. Uni Eropa dinilai gagal
dalam mengantisipasi krisis ekonomi yang awalnya dialami oleh Yunani yang
kemudian menular ke Portugal, Irlandia, Italia, dan Spanyol.51
2.3.1 Krisis Ekonomi Yunani
Pada tahun 1999 saat Perjanjian Maastricht ditandatangani, Yunani
dinyatakan belum memenuhi persyaratan fiskal yang diatur oleh convergence
criteria (kriteria konvergensi) untuk bergabung dengan Eurozone. Akan tetapi,
pada tahun 2001, Yunani dinyatakan sudah memenuhi semua persyaratan untuk
bergabung dengan Eurozone dan diizinkan untuk mengadopsi euro sebagai mata
uang. Namun pada tahun 2002 Yunani dapat mengganti mata uang sebelumnya
yaitu drachma dengan mengadopsi matau uang Euro. Sebelum bergabung menjadi
anggota Eurozone, Yunani menjadi salah satu negara anggota yang menunjukkan
performa ekonomi yang buruk di regional Eropa. Hal ini dapat dilihat dari inflasi
tahunan Yunani yang merupakan salah satu tingkat inflasi tertinggi di regional
tersebut, pengeluaran pemerintah yang tinggi, dan pertumbuhan PDB yang lambat
jika dibandingkan dengan negara-negara Eropa yang lain. Euforia dan optimisme
akan era baru dalam pertumbuhan ekonomi dan stabilitas finansial merupakan
bagian dari perekonomian Yunani, kemudian Yunani bergabung menjadi anggota
Eurozone, hal tersebutlah yang berakibat mendorong ketidakseimbangan yang
berkelanjutan dalam perekonomian Yunani. Meskipun dengan bergabungnya
Yunani ke dalam anggota Eurozone, Yunani memiliki banyak manfaat yang
didapatkan. Salah satunya adalah memiliki akses untuk masuk ke pasar kapital
51
The Balance, Eurozone Debt Crisis, Causes, Cures and Consequences, diakses dalam https://www.thebalance.com/eurozone-debt-crisis-causes-cures-and-consequences-3305524. (27/09/18, 22:57 WIB)
Eropa, yang artinya Yunani dapat melakukan pinjaman dalam jumlah besar
namun dengan suku bunga rendah layaknya negara-negara besar anggota Uni
Eropa, seperti Jerman dan Perancis.52
Akan tetapi, berdasarkan rasio ekonomi pemerintah Yunani dan aturan dari
Uni Eropa, lebih mudah bagi Yunani untuk melakukan impor komoditas dengan
menggunakan pinjaman dari Eurozone untuk memenuhi kebutuhan nasionalnya
dibanding melakukan produksi dengan mengandalkan sektor industri dalam negeri
Yunani. Akhirnya, sejak bergabung dengan Eurozone (Zona Eropa), jumlah
ketidakseimbangan dalam neraca perdagangan Yunani terus meningkat, serta
jumlah rasio hutang Yunani pun terus meningkat. Hal ini juga mendorong
perekonomian Yunani menjadi tidak kompetitif. Yunani adalah anggota eurozone
pertama yang berada di bawah tekanan pasar yang ketat. Yunani telah menjadi
pusat krisis utang eurozone yang memiliki tingkat utang publik tertinggi di
Eurozone, dan salah satu defisit anggaran terbesar. Defisit anggaran Yunani untuk
tahun 2009 meningkat menjadi 15,4% dari PDB. Meningkatnya belanja publik
dalam beberapa tahun terakhir menyebabkan peningkatan kebutuhan pinjaman
dan tingginya tingkat akumulasi hutang publik. Tingkat Utang Pemerintah Pusat
per 31 Desember 2009 mencapai 298,5 miliar euro.53
Yunani merupakan salah
satu negara di Eurozone yang menjalankan negaranya dengan hutang, tercatat
sudah lebih dari tiga kali Yunani mengalami gagal bayar yang mana
52
The Guardian, Greece’s Market Pressure Cut Spending, diakses dalam http://www.guardian.co.uk/ business/markets-pressure-greece-cut-spending (27/09/18, 23:00 WIB) 53
Georgios P. Kouretas dan Prodmoros Vlamis, The Greek Crisis: Causes and Implications,
Journal of Business Administrations, Volume 4, 27 Oktober 2010:391-404. Hal. 294.
mengakibatkan krisis ekonomi yang parah pada tahun 2008 yang mengakibatkan
adanya efek domino ke negara Eurozone lainnya.54
Gambar 2.2 Defisit Anggaran Yunani Pada Tahun 2009
55
Dari data ini bisa terlihat bahwa pada tahun 2009 tingkat hutang Yunani
sudah melebihi 60% dari Pakta Stabilitas dan pinjaman tahunannya lebih dari 3%.
Jika dilihat dari data diatas, pada tahun 2009 hutang Yunani sebesar 112,6% dari
PDB nya dan jumlah hutang tahunannya sebesar 12,5%.
Sebagai tanggapan atas tekanan pasar, pemerintah mengumumkan langkah
penghematan pertama pada bulan Maret 2010. Hal ini membuat pemerintah
banyak bergantung pada popularitas, namun gagal memenuhi pasar. Pada bulan
April 2010, lembaga pemeringkat Standar & Kemiskinan menurunkan peringkat
kredit Yunani menjadi di bawah tingkat investasi yang membuat Yunani secara
54
Rebecca M. Nelson, Paul Belkin, dan Derek E. Mix, Greece’s Debt Crisis: Overview, Policy,
Response, and Implications, Congressional Research Service, 14 May 2010, diunduh
dalam https://fas.org/sgp/crs/row/R41167.pdf (26/11/17, 20:42 WIB) 55
European Commission, 2009. European Economic Forecast – Autumn 2009. Hal: 92.
efektif kehilangan akses ke pasar uang internasional. Pada bulan Mei 2010,
Komisi Eropa, Bank Sentral Eropa dan Dana Moneter Internasional memberikan
pinjaman 110 miliar euro ke Yunani. Pinjaman ini dirancang untuk memenuhi
persyaratan pinjaman Yunani untuk tiga tahun ke depan, berikut ini diasumsikan
bahwa negara tersebut akan kembali ke pasar. Sebagai imbalan atas pinjaman
tersebut, pemerintah terpaksa menandatangani Memorandum Kebijakan Ekonomi
dan Keuangan. Memorandum tersebut berkomitmen kepada pemerintah untuk
mengurangi pemotongan belanja dan kenaikan pajak yang tinggi, yang bertujuan
untuk mengurangi defisit publik negara tersebut di bawah 3 persen dari PDB pada
tahun 2014.56
2.3.2 Krisis Ekonomi Portugal
Pada akhir tahun 1990, Portugal berkomitmen untuk bergabung dengan
Uni Eropa serta mengikuti seluruh kebijakan moneter yang berlaku, Portugal juga
mengadopsi mata uang tunggal Uni Eropa yaitu Euro. Portugal telah mengalami
perlambatan ekonomi sejak tahun 2001. Asal mula krisis finansial yang terjadi di
Portugal dikarenakan adanya ketidakstabilan dalam bidang makro ekonomi,
kebijakan finansial publik yang tidak berkelanjutan serta tingkat hutang publik
dan swasta yang sangat tinggi. Krisis ekonomi yang terjadi di Portugal ini tercatat
sebagai krisis terburuk dalam sepuluh tahun terakhir. Negara ini memasuki fase
dimana mereka mengalami stagnansi perekonomian yang cukup panjang hingga
satu dekade yang diperparah oleh dampak bencana dari krisis keuangan global
56
Manos Matsoganis, The Greek Crisis: Social Impact and Policy Response, November 2013,
diunduh dalam http://library.fes.de/pdf-files/id/10314.pdf (26/11/17, 21:02 WIB)
yang salah satunya diakibatkan tingkat hutang mulai tumbuh dengan pesat yang
mencapai 91,4% dari PDB pada tahun 2009.57
Pemerintah Portugal yang dipimpin oleh politisi Sosialis Sòcrates,
bertekad untuk menghindari bailout atau dana talangan yang sudah diminta oleh
Yunani dan Irlandia. Pemerintah Portugal juga mengusulkan langkah-langkah
penghematan yang memungkinkan Portugal untuk keluar dari zona krisis. Namun
pada bulan Maret 2011 Parlemen menolak paket reformasi untuk menghindari
bantuan keuangan eksternal. Ada beberapa hal yang membuat Portugal semakin
terpuruk, pemilu yang diadakan terlalu cepat dan tekanan obligasi yang semakin
memburuk semakin memperparah keadaan krisis ekonomi di Portugal. Pada
tanggal 7 April 2011, International Monetary Fund dan Uni Eropa mengakui
pinjaman sebesar 78 miliar dollar US ke Portugal.58
Setelah pembentukan mayoritas sayap kanan di bawah Passos Coelho,
langkah-langkah penghematan diperkenalkan untuk memenuhi permintaan
perubahan struktural oleh para kreditur. Bentuk rencana mencakup pemotongan
upah sampai 5% untuk penerima paling atas di sektor publik, kenaikan dalam
pajak penghasilan serta pemotongan pensiun dan privatisasi perusahaan publik59
.
Pemotongan belanja akan berlanjut di masa yang akan datang, terutama karena
rasio hutang terhadap PDB mencapai angka mengejutkan 122,8% di tahun 2014.60
57
The World Bank, Central Government Debt, diakses dalam
https://data.worldbank.org/indicator/GC.DOD.TOTL.GD.ZS (26/11/17, 10:13 WIB) 58
Pedro Lourtie, 2011, Understanding Portugal in the Context of the Euro Crisis, diunduh
dalam http://bruegel.org/wp-content/uploads/imported/events/lourtie20110913.pdf. (26/11/17,
11:35 WIB) 59
BBC, EU Austerity Drive Country by Country, BBC News, 21 May 2012, diakses dalam
http://www.bbc.com/news/10162176 (26/11/17, 12:22 WIB) 60
The World Bank, Loc.Cit.
Menteri Penanganan Warga Imigran, Jose Cesario mengatakan jumlah
warga negara itu yang memilih hengkang sejak tahun 2011 lalu mencapai lebih
dari 240 ribu orang. Kebanyakan dari mereka merupakan warga dari kalangan
muda dan mereka yang berpendidikan tinggi umumnya akan hijrah ke Swiss atau
negara kaya minyak bekas koloni Portugal yaitu Angola.61
Gambar 2.3 Tingkat Utang Portugal
Sumber: Tevjan Pettinger62
Data diatas adalah tingkat hutang Portugal setiap tahunnya mulai dari
tahun 1998 hingga tahun 2012. Jika dilihat dari data diatas, Portugal mengalami
fase aman dari peraturan Pakta Stabilitas dari tahun 1998 hingga tahun 2004.
Mulai dari tahun 2005 Portugal telah melewati batas yang telah ditentukan dan
akhirnya mengalami pelonjakan hutang pada tahun 2012 hingga 112% dari jumlah
PDB nya.
61
BBC, 2013, Warga Negara Portugal Tinggalkan Negaranya, diakses dalam https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2013/01/130127_portuga_emigrasi_krisis_ekonomi (18/11/18, 21:24 WIB) 62
Tejvan Pettinger, Portugal Economic Crisis, Economics Help, 4 December 2017, diakses dalam https://www.economicshelp.org/blog/6423/economics/portugal-economic-crisis/ (10/10 18, 21:32 WIB)
Sentimen anti-Eropa yang telah menyebar luas di Yunani tampaknya telah
menyelamatkan Portugal, setidaknya pada masa-masa sulit pada saat itu. Alasan
utama di balik terjadinya sentimen itu kemungkinan besar bersifat historis. Warga
Portugal telah memperoleh banyak keuntungan dari penguatan hubungan Lisbon-
Bruxelles. Sejak nergabung dengan komunitas Masyarakat Ekonomi Eropa pada
tahun 1986, masyarakat Portugal telah mengalami peningkatan dalam berbagai
dimensi kehidupan publik. Pertama, tingkat demokrasi meningkat. Portugal
banyak melakukan penangkapan di bawah kediktatoran Caetano sampai Revolusi
Carnation pada tahun 1974. Kedua, standar hidup meningkat sekitar tahun 2000
Portugal mencapai tingkat rata-rata di Eropa, hampir dua kali lipat dalam waktu
kurang dari 15 tahun.63
Kebijakan fiskal moneter yang ketat tidak menimbulkan sentimen terhadap
Bank Sentral Eropa, namun semua bisa berubah pada saat pemilihan legislatif.
Calon dari partai sosialis, Antonio Costa, telah mempresentasikan sebuah
pemilihan manifestasi yang secara langsung menentang rencana Uni Eropa untuk
ekonomi Portugal dan dalam banyak aspek menyerupai reformasi yang
diabadikan oleh Syriza di Yunani.64
Sebagian besar menargetkan peningkatan
perekrutan dan investasi melalui dorongan dalam belanja pemerintah.65
63
Susana Santos Faria, The Economics Crisis Shakes Portuguese Trust in the EU, One Europe, 2
September 2014, diakses dalam http://one-europe.net/the-economic-crisis-shakes-portuguese-trust-
in-the-eu (26/11/17, 12:46 WIB) 64
Ambrose Evans-Pritchard, Europe Faces Second Revolt as Portugal’s Ascedant Socialist Spurn
Austerity, Telegraph, 19 May 2015, diakses dalam
http://www.telegraph.co.uk/finance/economics/11616002/Europe-faces-second-revolt-as-
Portugals-ascendant-Socialists-spurn-austerity.html (26/11/17, 13:15 WIB) 65
Andrei Khalip, Portugal Socialists Promise Deficit Cuts Without Austerity if Elected, Reuters,
21 April 2015, diakses dalam https://www.reuters.com/article/portugal-economy-
opposition/portugal-socialists-promise-deficit-cuts-without-austerity-if-elected-
idUSL5N0XI3SO20150421 (26/11/17, 13:40 WIB)
Bailout atau dana talangan adalah sesuatu yang menakutkan bagi warga
negara Portugal dan ketika mereka telah melunasi dana talangan tersebut mereka
mengira telah keluar dari zona hal terburuk dan tidak menyangka bahwa langkah
penghematan yang pemerintah Portugal jalani telah selesai. Kekecewaan mereka
masyarakat kini menimbulkan sentimen baru yang pada akhirnya berubah menjadi
ketidakpercayaan terhadap Uni Eropa dan adanya ketidakpuasan pada
pemerintahan saat itu.66
2.3.3 Krisis Ekonomi Irlandia
Irlandia adalah sebuah negara yang terkenal kecil, namun Irlandia tetap
merupakan negara yang modern. Irlandia dijuluki dengan istilah Celtic Tiger,
yang artinya cahaya yang paling bersinar di Eropa pada tahun 1995 hingga tahun
2007. Istilah itu didapat Irlandia karena berhasil membangun perekonomian yang
maju. Masa-masa keemasan perekonomian Irlandia berawal dari keikutsertaan nya
untuk bergabung ke Uni Eropa. Irlandia resmi bergabung ke Uni Eropa pada
tanggal 1 Januari 1973.67
Sejak bergabung dalam Uni Eropa Irlandia sebenarnya masih belum
banyak memiliki kesiapan yang dikarenakan berbagai faktor. Selain itu, Irlandia
juga harus beradaptasi dengan negara-negara Uni Eropa lain yang bisa dikatakan
lebih maju dari Irlandia di beberapa sektor. Irlandia cukup kaya dan mumpuni
dalam sektor agraris, sedangkan negara-negara Uni Eropa kebanyakan
memperkuat diri pada sektor industri dimana sektor industri dan agraris sangat
bertolak belakang dan memiliki banyak perbedaan. Akan tetapi, pada tahun 2008
66
Susana Santos Faria, Op.Cit 67
Adi Susilo, Taufik. 2009. Mengenal Benua Eropa. Yogyakarta: Garasi. Hal 23
telah terjadi badai krisis ekonomi yang memberikan dampak yang cukup
signifikan bagi perkembangan ekonomi Irlandia.
Krisis ekonomi tersebut telah membuat Uni Eropa mulai memasuki fase-
fase sulit. Adanya sistem pasar bebas dimana keterkaitan satu negara dengan
negara lainnya mengakibatkan penyebaran dari dampak negatif krisis lebih cepat
terasa kepada negara yang menganut sistem yang sama yaitu sistem pasar bebas.
Aliran dana bebas keluar masuk dari satu negara ke negara lain dengan regulasi
moneter tiap negara yang beragam. Akibatnya setiap negara memiliki risiko
terkena dampak krisis. Begitulah alur krisis finansial Amerika Serikat
mempengaruhi Uni Eropa sehingga bisa dilanda krisis ekonomi. Penting bagi Uni
Eropa untuk membuat semua anggota kembali berdiri untuk mengamankan Euro
dan untuk mendapatkan kembali stabilitas di dalam Uni Eropa.68
Irlandia adalah salah satu dari banyak negara yang sedang menghadapi
krisis ekonomi di Eropa. Krisis keuangan di Irlandia tahun 2008 sampai 2011
menggambarkan perubahan yang mengejutkan dalam perekonomian Irlandia, dari
ledakan yang menguntungkan menuju resesi nasional atau kemerosotan tingkat
pendapatan nasional dalam kurun dua kuartal atau lebih dari satu tahun. Pada
tahun 2011, Irlandia mengambil langkah-langkah penghematan besar, mengurangi
gaji dan pekerja, serta meningkatnya pengangguran.69
Pokok permasalahan dari
krisis ini dikarenakan hutang negara yang tidak dapat dibayar atau yang disebut
default atau gagal bayar. Yunani adalah negara pertama yang terkena dampak
68
Hannah Falvey, Irish Financial Crisis, diakses dalam
https://www.mtholyoke.edu/~falve22h/classweb/recession/recession/Welcome.html (27/11/17,
14:01 WIB) 69
Ibid
krisis dan akhirnya beberapa negara pun menyusul seperta Portugal, Italia,
Irlandia dan Spanyol. Selain pernah mengalami defisit, Irlandia juga adalah salah
satu negara yang memiliki hutang tertinggi setelah negara Yunani. Sempat
mengalami pertumbuhan perekonomian yang cukup pesat pada tahun 2007 sekitar
6,5%, Irlandia mulai merasakan efek krisis pada tahun 2008 yang semakin
membururk pada pertengahan tahun 2009. Dalam kurun waktu dua tahun setelah
merasakan efek buruk dari krisis, Irlandia pada tahun 2011 memiliki rasio hutang
yang terbilang tinggi dengan rasio utang terhadap PDB mencapai 96,2% yaitu 148
miliar euro untuk tahun 2011. Sebagai negara yang terkena krisis ekonomi,
Irlandia memiliki hutang yang lebih besar dari PDB-nya yaitu sebesar 110,3%
serta memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat rendah bahkan sampai pada
posisi minus. Selain itu Irlandia juga memiliki permasalahan hingga menyebabkan
defisit anggaran yaitu pengeluaran negara lebih besar daripada PDB-nya.
Sementara pada perjanjian yang termaktub dalam Pakta Stabilitas Uni Eropa telah
diatur bahwa rasio utang negara yang termasuk dalam kawasan Eurozone tidak
boleh berada di atas 60% dari rasio PDB-nya dan defisit tiap negara tidak boleh di
atas 3% dari PDB tiap tahunnya.70
Berikut adalah data mengenai defisit anggaran Irlandia mulai dari tahun
2006 hingga tahun 2011. Terlihat bahwa pada tahun 2006 dan tahun 2007 Irlandia
memiliki jumlah hutang yang sangat sedikit terhadap jumlah PDB nya.
70
BBC, Eurozone Crisis, BBC News Business, 25 April 2013, diakses dalam
http://www.bbc.co.uk/news/business-13366011 (26/11/17, 14:23 WIB)
Tabel 2.2 Defisit Anggaran Irlandia Tahun 2006-2011
NO Tahun Presentase
1 2006 2,9%
2 2007 0,1%
3 2008 7,3%
4 2009 14%
5 2010 31,2%
6 2011 13,1%
Sumber: Government of Annual Surplus or Deficit71
Gambar 2.4 Tingkat Utang Irlandia
Sumber: Trading Economics72
Dilansir dari Trading Economics diatas adalah data jumlah tingkat hutang
Irlandia. Memiliki jumlah tingkat hutang yang cukup rendah pada tahun 2008 dan
71 Government of Annual Surplus or Deficit, diakses dalam http://www.bbc.co.uk/news/business-
13366011 (28/10/18, 23.48) 72
Trading Economics, Ireland Government Debt to GDP, diakses dalam https://tradingeconomics.com/ireland/government-debt-to-gdp (10/10/18, 21:48 WIB)
akhirnya mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2009 dan puncaknya
pada tahun 2012 dan pada tahun 2013.
2.3.4 Krisis Ekonomi Spanyol
Berbeda dengan Portugal, Italia, dan Yunani yang memiliki utang tinggi,
Spanyol memiliki utang yang lebih terkendali yang anggaran tersebut rata-rata
seimbang setiap tahun sampai menjelang krisis keuangan tahun 2008. Pada tahun
2008, Spanyol sangat terpengaruh oleh krisis kredit global. Krisis keuangan
Spanyol pada tahun 2008 sampai tahun 2014 juga dikenal sebagai resesi terbesar
di Spanyol atau Depresi Besar Spanyol yang dimulai pada tahun 2008 selama
krisis keuangan dunia tahun 2007 sampai tahun 2008. Pada tahun 2012, krisis itu
membuat Spanyol menjadi mengalami perlambatan dalam menangani krisis utang
negara Eropa yaang tidak dapat menyelamatkan sektor keuangannya dan harus
mengajukan permohonan paket penyelamatan € 100 miliar yang disediakan oleh
European Stability Mechanism (ESM).
Keruntuhan pasar properti yaitu gelembung perumahan, dibiayai oleh
pinjaman murah untuk pembangun dan pembeli rumah. Harga rumah naik 44%
dari tahun 2004 sampai 2008 menyebabkan resesi yang dalam, bahwa mereka
masih berjuang untuk pulih. Sejak 2008, Spanyol telah mengalami penurunan
tajam dalam PDB dikarenakan ekspor terlalu tinggi, resesi Uni Eropa, kebijakan
penghematan yang diimplementasikan dalam pemotongan belanja pemerintah,
keruntuhan Pasar Properti dan krisis perbankan. Sebelum 2008 pemerintah
Spanyol adalah salah satu yang paling boros di Eurozone tidak seperti Yunani.
Atau Jerman. Utang pemerintah Spanyol hanya 36% dari PDB pada tahun 2007,
sementara pemerintah Jerman 65%.73
Sejak terjadi keruntuhan saham properti di Spanyol pada tahun 2008.
Perekonomian Spanyol yang tumbuh rata-rata 3,7% per tahun dari tahun 1999
sampai 2007, telah menyusut pada tingkat tahunan sebesar 1% sejak saat itu. Jadi,
meski pemerintah Spanyol masih memiliki hutang yang relatif rendah, ia harus
meminjam banyak untuk mengatasi dampak keruntuhan properti, resesi dan
tingkat pengangguran terburuk di zona euro.74
Perekonomian Spanyol mulai pulih pada 2010, dengan sedikit pertumbuhan
output di setiap kuartal kecuali di ketiga. Pertumbuhan output tahun itu, 0,6%,
sangat rendah bila dibandingkan dengan akumulasi kerugian produksi dalam dua
tahun sebelumnya (hampir 5%). Data tahun 2011 menunjukkan kelemahan
pemulihan dengan tingkat pertumbuhan masing-masing 0,3% dan 0,2% pada
kuartal pertama dan kedua.75
Berdasarkan data dari IMF dibawah, Spanyol memang memiliki sejarah tingkat
hutang yang cukup tinggi. Namun angka itu masih pada batas aman apabila dilihat
berdasarkan peraturan Pakta Stabilitas yang berlaku untuk mengatur mata uang
bersama euro. Hutang Spanyol melebihi angka 60% dari PDB baru menyentuh
pada tahun 2010 dan terus meningkat hingga 79,04% pada tahun 2012.
73
Laurence Knight, Spanish Economy: What is to Blame For its Problems, BBC News, 18 May
2012, diakses dalam http://www.bbc.com/news/business-17753891 (26/11/17, 22:02 WIB) 74
BBC, Eurozone Crisis Explained, BBC News Business, 28 September 2012, diakses dalam
http://www.bbc.com/news/business-17549970 (26/11/17, 22:19 WIB) 75
Fransisco Carballo-Cruz, Causes and Consequences of The Spanish Economic Crisis: Why The
Recovery is Take So Long?, Journal of Economics and Business, University of Minho Portugal,
Volume 4, No 3, 2011:309-328. Hal. 310-311
Pada tahun 2002 Spanyol memiliki jumlah hutang sebesar 52,58% terhadap
GDP nya. Nilai hutang Spanyol semakin menurun setiap tahunnya selama lima
tahun berturut-turut hingga tahun 2007 dengan jumlah hutang masing-masing
sebesar 48,79%, 46,26%, 43,17%, 43,17%, 39,63% dan 36,30%. Walaupun
sempat mengalami penurunan hutang namun pada tahun 2008 dimana pada saat
itu sudah mulai terasa krisis di Eropa, hutang Spanyol kembali meningkat menjadi
40,17% terhadap GDP nya.
Gambar 2.5 Tingkat Utang Spanyol Terhadap GDP
Sumber: IMF, Spain’s National Debt Between 2002 and 2012.76
2.3.5 Krisis Ekonomi Italia
Kasus krisis ekonomi Italia berada pada tingkat yang berbeda dari Eropa
sebelumnya krisis, mengingat Italia empat kali ukuran Yunani, Portugal dan
Irlandia digabungkan, dengan PDB sebesar 2,1 triliun US dollar, menjadikannya
sebagai ekonomi terbesar kedelapan di dunia dan yang terbesar ketiga di Eurozone
setelah Jerman dan Prancis. Krisis Italia berawal dari utang negara tersebut yang
76
International Monetary Funding, Spain’s National Debt Between 2002 and 2012
pertama kali mencapai 120% dari PDB pada tahun 1993, setelah defisit publik
mencapai 9,5% dari PDB pada tahun 1992. Setelah gejolak nilai tukar yang
melanda sistem moneter Eropa pada tahun 1992, Italia mendevaluasi lira. Oleh
karena itu, Italia masuk ke Eurozone dengan surplus besar pada akun
perdagangannya.77
Gambar 2.6 Tingkat Utang Italia
Sumber: Tevjan Pettinger78
Berikut adalah data hutang Italia dari tahun ke tahun mulai dari tahun 1995
hingga 2011. Jika melihat data diatas bisa disimpulkan bahwa Ilatia sudah
memiliki tingkat hutang yang tinggi sejak tahun 1995. Jika dilihat tingkat
77
Victor A Beker, The European Debt Crisis: Causes and Consequences, Journal of Economics,
Finance, and Public Policy, University of Belagrano, Volume 3, No 2, 2014: 1-9. Hal. 7 78
Tejvan Pettinger, Italian Debt Crisis, Economics Help, 22 June 2012, diakses dalam https://www.economicshelp.org/blog/5437/economics/italian-debt-crisis/ (10/10/18, 22:00 WIB)
hutangnya selalu berada diatas 60% terhadap PDB nya sejak tahun 1995 hingga
tahun 2011. Sempat menurun mulai dari tahun 1997, hutang Italia kembali
meningkat mulai tahun 2008.
Pada akhir tahun 2009, ekonomi Italia mengalami penurunan sebesar 6,6
persen secara signifikan lebih besar daripada di Eurozone. Dalam krisis zona euro
berikutnya, ekonominya telah mengalami penurunan terbesar kedua selama tujuh
tahun terakhir, di samping Yunani, dan tidak seperti kebanyakan negara lain,
PDBnya diperkirakan masih akan lebih kecil dari tingkat sebelum krisis dalam
lima tahun. Penurunan ini terus berlanjut sampai pada tahun 2011 Italia belum
melihat pertumbuhan positif. Selain penurunan ekonominya, Italia dihadapkan
juga dengan utangnya. Italia memiliki rasio hutang terhadap PDB terbesar kedua
di zona euro, setelah Yunani, di atas 132%.79
79
Domenico Lombardi dan Samantha St. Amand, Italy’s Crisis: Neither Fiscal Profligacy nor
Capital Flows, diunduh dalam https://www.ineteconomics.org/uploads/papers/INET-
Conference_Lombardi.pdf (26/11/17, 14:54 WIB)
Gambar 2.7 Rasio Utang Italia Terhadap PDB Tahun 2011
Sumber: detik finance80
Dilansir dari detik finance Italia merupakan negara kedua yang memiliki
hutang terbanyak setiap tahunnya jika dibandingkan dengan negara Uni Eropa
lainnya setelah Yunani. Jika dilihat dari data diatas, hutang Italia sudah termasuk
cukup tinggi jika dibandingkan dengan GDP nya setiap tahunnya. Menurut Pakta
Stabilitas yang berlaku untuk mengatur kebijakan ekonomi dan fiskal mata uang
euro, hutang negara tidak boleh lebih dari 60% terhadap GDP nya. Sudah sejak
tahun 2007 Italia memiliki hutang lebih dari 100% terhadap GDP setiap
tahunnya. Bahkan hingga tahun 2018 nilai hutang Italia sebesar 132% terhadap
GDPnya.
80 Angga Aliya ZRF, 2018. Ekonomi Italia Dalam Data, diakses dalam
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4046633/ekonomi-italia-dalam-data/3 (15/11/18, 17:08 WIB)