56
9 BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Perilaku 2.1.1 Pengertian perilaku Perilaku adalah sebuah gerakan yang dapat diamati dari luar (Kartono & Mar’at, 2006). Perilaku terbentuk karena adanya pemikiran terhadap suatu objek, sehingga munculnya tanggapan atau balasan terhadap rangsangan yang diberikan. Skinner dalam Notoatmodjo (2010), merumuskan bahwa perilaku merupakan reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Dengan demikian perilaku manusia terjadi melalui proses stimulus – organisme – respon, sehingga teori skinner ini disebut teori “S – O – R” (Stimulus-Organisme-Respon). Skinner membedakan jenis perilaku menjadi dua bagian, yaitu: a. Perilaku tertutup (covert behavior) Perilaku tertutup terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut masih belum dapat diamati orang lain (dari luar) secara jelas. Respon seseorang masih terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan,

BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

9

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Perilaku

2.1.1 Pengertian perilaku

Perilaku adalah sebuah gerakan yang dapat

diamati dari luar (Kartono & Mar’at, 2006). Perilaku

terbentuk karena adanya pemikiran terhadap suatu

objek, sehingga munculnya tanggapan atau balasan

terhadap rangsangan yang diberikan.

Skinner dalam Notoatmodjo (2010), merumuskan

bahwa perilaku merupakan reaksi seseorang terhadap

stimulus atau rangsangan dari luar. Dengan demikian

perilaku manusia terjadi melalui proses stimulus –

organisme – respon, sehingga teori skinner ini disebut

teori “S – O – R” (Stimulus-Organisme-Respon).

Skinner membedakan jenis perilaku menjadi dua

bagian, yaitu:

a. Perilaku tertutup (covert behavior)

Perilaku tertutup terjadi bila respon terhadap

stimulus tersebut masih belum dapat diamati orang

lain (dari luar) secara jelas. Respon seseorang

masih terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan,

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

10

persepsi, pengetahuan dan sikap terhadap stimulus

yang bersangkutan. Bentuk perilaku tertutup yang

dapat diukur adalah pengetahuan dan sikap.

Contoh: ibu hamil tahu pentingnya periksa

kehamilan untuk kesehatan bayi dan dirinya sendiri

adalah merupakan pengetahuan (knowledge).

Kemudian ibu tersebut bertanya kepada

tetangganya dimana tempat periksa kehamilan yang

dekat. Ibu bertanya tentang tempat periksa

kehamilan adalah sebuah kecenderungan untuk

melakukan periksa kehamilan, yang selanjutnya

disebut sikap (attitude).

b. Perilaku terbuka (overt behavior)

Perilaku terbuka ini terjadi bila respon terhadap

stimulus tersebut sudah berupa tindakan atau

praktik, hal ini dapat diamati orang lain dari luar atau

observable behavior. Contoh: seorang ibu hamil

memeriksakan kehamilannya ke puskesmas atau

bidan praktik, seorang anak menggosok gigi setelah

makan, seorang penderita TB Paru minum obat anti

TB secara teratur dan sebagainya. Contoh-contoh

tersebut merupakan bentuk tindakan nyata, dalam

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

11

bentuk kegiatan, atau dalam bentuk praktik

(practice).

Perilaku seseorang adalah sangat kompleks, dan

mempunyai bentangan yang sangat luas. Benyamin

Bloom (1908) dalam Notoatmodjo (2010),

membedakan adanya tiga domain atau ranah perilaku

yaitu pengetahuan (knowledge), sikap (attitude),

tindakan atau praktik (practice).

a. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia,

atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui

indra yang dimilikinya (mata, telinga, dan

sebagainya). Pengetahuan seseorang terhadap

objek mempunyai intensitas atau tingkat yang

berbeda. Secara garis besar dibagi dalam 6 tingkat

pengetahuan, yakni:

1. Tahu (know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil)

memori yang telah ada sebelumnya setelah

mengamati sesuatu.

2. Memahami (comprehension)

Memahami suatu objek bukan hanya sekedar

tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

12

dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus

dapat mengintrepretasikan secara benar objek

yang diketahuinya tersebut.

3. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah

memahami objek yang dimaksud dapat

menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang

diketahui tersebut pada situasi yang lain.

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk

menjabarkan dan atau memisahkan, kemudian

mencari hubungan antara komponen-komponen

yang terdapat dalam suatu masalah atau objek

yang diketahui.

5. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk kemampuan seseorang untuk

merangkum dan meletakan dalam satu

hubungan yang logis dari komponen-komponen

pengetahuan yang dimiliki, atau kemampuan

untuk meringkas dengan kata-kata dan kalimat

sendiri tentang hal-hal yang telah dibaca atau

didengar, dan membuat kesimpulan.

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

13

6. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan

seseorang untuk melakukan penilaian terhadap

suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan

sendirinya didasarkan pada suatu criteria yang

ditentukan sendiri atau norma-norma yang

berlaku dimasyarakat.

b. Sikap (attitude)

Menurut Newcomb, sikap adalah kesiapan atau

kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu. Ada beberapa

komponen sikap menurut Allport (1954) dalam

Notoatmodjo (2010) yakni:

1. Kepercayaan atau keyakinan, ide, dan konsep

terhadap objek, artinya bagaimana keyakinan,

pendapat atau pemikiran seseorang terhadap

objek.

2. Kehidupan emosional atau evaluasi orang

terhadap objek, artinya bagaimana penilaian

orang tersebut terhadap objek.

3. Kecenderungan untuk bertindak. Artinya sikap

merupakan komponen yang mendahului tindakan

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

14

atau perilaku. Ketiga komponen tersebut secara

bersama-sama membentuk sikap yang utuh.

c. Tindakan (practice)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa

sikap adalah kecenderungan untuk bertindak. Sikap

belum tentu terwujud dalam bentuk tindakan.

2.1.2 Teori-teori perilaku

Beberapa teori tentang perilaku dalam Notoatmodjo

(2010) diantaranya adalah:

a. Teori ABC (Sulzer, Azaroff, Mayer: 1977)

Teori ABC mengungkapkan bahwa perilaku

merupakan suatu proses dan sekaligus hasil

interaksi Antecedent�Behavior�Concequences.

1. Antecedent

Antecedent adalah suatu pemicu yang

menyebabkan seorang berperilaku, yakni

kejadian-kejadian di lingkungan sekitar.

Antecedent ini dapat berupa alamiah (hujan,

angin, cuaca, dan sebagainya), dan buatan

manusia (interaksi dan komunikasi dengan

orang lain).

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

15

2. Behavior

Behavior merupakan reaksi atau tindakan

terhadap adanya antecedent atau pemicu

tersebut yang berasal dari lingkungan.

3. Concequences

Kejadian selanjutnya yang mengikuti perilaku

atau tindakan tersebut disebut konsekuensi.

Bentuk konsekuensi dapat berupa positif

(menerima) dan negatif (menolak).

b. Teori “Reason Action”

Teori yang dikembangkan oleh Fesbein dan Ajzen

(1980) menekankan pentingnya peranan dari

intention atau niat sebagai alasan atau faktor

penentu perilaku. Selanjutnya niat ini ditentukan

oleh sikap (penilaian yang menyeluruh terhadap

perilaku atau tindakan yang akan diambil), norma

subjektif (kepercayaan terhadap pendapat orang

lain apakah menyetujui atau tidak menyetujui

tentang tindakan yang akan diambil tersebut), dan

pengendalian perilaku (persepsi terhadap

konsekuensi atau akibat dari perilaku yang akan

diambilnya).

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

16

c. Teori “Preced-Proceed”

Teori yang dikembangkan oleh Lawrence Green

pada tahun 1980, menganalisis perilaku manusia

dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang

dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yakni faktor

perilaku (behavior causes) dan faktor di luar

perilaku (non behavior causes). Selanjutnya

perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor utama yang

disebut PRECEDE (Predisposing, Enabling,

Reinforcing Causes in Educational Diagnosis and

Evaluation). Precede merupakan arahan dalam

menganalisis dan mengevaluasi perilaku untuk

intervensi pendidikan atau promosi kesehatan.

Precede juga bisa di sebut sebagai fase diagnosis

masalah. Sedangkan PROCEED (Policy,

Regulatory, Organizational Construct in

Educational and Environmantal Development),

merupakan arahan dalam perencanaan,

implementasi, dan evaluasi pendidikan atau

promosi kesehatan. Apabila preceed merupakan

fase diagnosis masalah, maka proceed merupakan

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi promosii

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

17

kesehatan. Lebih lanjut model ini dapat diuraikan

bahwa perilaku terbentuk dari 3 faktor yaitu:

1. Faktor predisposisi (predisposing factors) yang

terwujud dalam pengetahuan, sikap,

kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan

sebagainya.

2. Faktor-faktor pemungkin (enabling factors),

yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia

atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau

sarana-sarana kesehatan.

3. Faktor-faktor pendorong atau penguat

(renforcing factors) yang terwujud dalam sikap

dan perilaku petugas kesehatan atau petugas

lain yang merupakan kelompok referensi dari

perilaku masyarakat.

d. Teori “Behavior Intention”

Teori ini dikembangkan oleh Snehendu Kar (1980)

berdasarkan analisisnya terhadap niatan orang

bertindak atau berperilaku. Menurut Kar perilaku

kesehatan itu merupakan fungsi dari:

1. Niat seseorang untuk bertindak berkaitan

dengan kesehatan atau perawatan kesehatan

(behavior intention).

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

18

2. Dukungan sosial dari masyarakat sekitar

(social support).

3. Ada atau tidak adanya informasi tentang

kesehatan atau fasilitas kesehatan

(accessibility of information).

4. Otonomi pribadi dalam mengambil tindakan

atau keputusan (personal autonomy).

5. Situasi yang memungkinkan untuk bertindak

atau tidak bertindak (action situation).

e. Teori “Thoughs and Feeling”

Teori ini dikembangkan oleh tim kerja dari

organisasi kesehatan dunia atau WHO (1984) yang

menganalisis bahwa perilaku terbentuk karena 5

faktor yaitu:

1. Pengetahuan

Pengetahuan diperoleh dari pengalaman

sendiri atau pengalaman orang lain.

2. Kepercayaan

Kepercayaan sering diperoleh dari orang tua,

kakek, atau nenek. Kepercayaan diterima

berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya

pembuktian terlebih dahulu.

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

19

3. Sikap

Sikap menggambarkan suka atau tidak suka

seseorang terhadap objek yang diperoleh dari

pengalaman sendiri atau dari orang lain.

4. Orang penting sebagai referensi

Perilaku biasanya dipengaruhi oleh orang-

orang yang dianggap penting yang

perbuatannya cenderung untuk dicontoh.

5. Sumber-sumber daya (resources)

Sumber daya dalam hal ini meliputi fasilitas,

uang, waktu, tenaga, dan sebagainya.

Pengaruh sumber daya terhadap perilaku

dapat bersifat positif maupun negatif.

2.1.3 Perilaku kesehatan

Perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan

individu untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatannya, termasuk pencegahan penyakit,

perawatan kebersihan diri, penjagaan kebugaran

melalui olahraga dan makanan bergizi. Perilaku sehat

diperlihatkan oleh individu yang merasa dirinya sehat

meskipun secara medis belum tentu mereka betul-

betul sehat (Mubarak, 2009).

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

20

Perilaku kesehatan (health behavior) menurut

Skinner adalah respon seseorang terhadap stimulus

atau objek yang berkaitan dengan sehat-sakit,

penyakit, dan faktor-faktor yang mempengaruhi sehat-

sakit (kesehatan) seperti lingkungan, makanan,

minuman, dan pelayanan kesehatan. Dengan kata

lain, perilaku kesehatan adalah semua aktivitas atau

kegiatan seseorang baik yang dapat diamati

(observable) maupun yang tidak dapat diamati

(unobservable) yang berkaitan dengan pemeliharaan

dan peningkatan kesehatan. Pemeliharaan kesehatan

ini mencakup mencegah atau melindungi diri dari

penyakit dan masalah kesehatan lain, meningkatkan

kesehatan dan mencari penyembuhan apabila sakit

atau terkena masalah kesehatan. Oleh sebab itu

perilaku kesehatan diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Perilaku orang yang sehat agar tetap sehat dan

meningkat. Perilaku ini disebut perilaku sehat

(healthy behavior), yang mencakup perilaku-

perilaku (overt and covert behavior) dalam

mencegah atau menghindari penyakit dan

penyebab penyakit atau masalah kesehatan

(perilaku preventif), dan perilaku dalam

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

21

mengupayakan meningkatnya kesehatan (perilaku

promotif)

b. Perilaku orang yang sakit atau telah terkena

masalah kesehatan, untuk memperoleh

penyembuhan atau pemecahan masalah

kesehatannya. Perilaku ini disebut perilaku

pencarian pelayanan kesehatan (health seeking

behavior). Perilaku ini mencakup tindakan-tindakan

yang diambil seseorang atau anaknya bila sakit

atau terkena masalah kesehatan untuk memperoleh

kesembuhan atau terlepasnya dari masalah

kesehatan tersebut. Tempat pencarian kesembuhan

ini adalah tempat atau fasilitas pelayanan

kesehatan, baik fasilitas atau pelayanan kesehatan

tradisional (dukun, sinshe, atau paranormal),

maupun modern atau professional (Rumah sakit,

Puskesmas, Poliklinik dan sebagainya).

Becker (1979) dalam Notoatmodjo (2010)

membuat klasifikasi lain tentang perilaku kesehatan

dan membedakannya menjadi tiga yaitu:

a. Perilaku sehat (healthy behavior)

Perilaku sehat adalah perilaku-perilaku atau

kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan upaya

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

22

mempertahankan dan meningkatkan kesehatan

antara lain: makan dengan menu seimbang

(appropriate diet), kegiatan fisik secara teratur dan

cukup, tidak merokok dan minum minuman keras,

istirahat yang cukup, pengendalian atau manajemen

stres dan perilaku atau gaya hidup positif yang lain

untuk kesehatan.

b. Perilaku sakit (illness behavior)

Perilaku sakit adalah berkaitan dengan tindakan

atau kegiatan seseorang yang sakit dan atau

terkena masalah kesehatan atau keluarganya,

untuk mencari penyembuhan, atau teratasi masalah

kesehatan yang lain. Pada saat orang sakit atau

anaknya sakit, ada beberapa tindakan atau perilaku

yang muncul, antara lain:

1. Didiamkan saja (no action) artinya sakit

tersebut diabaikan, tetap menjalankan kegiatan

sehari-hari.

2. Mengambil tindakan dengan melakukan

pengobatan sendiri (self treatment atau self

medication). Pengobatan sendiri ini ada dua

yaitu cara tradisional (kerokan, minum jamu,

obat gosok dan sebagainya), dan cara modern

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

23

misalnya minum beli obat yang dibeli dari

warung, toko obat atau apotek.

3. Mencari penyembuhan atau pengobatan

keluar, yakni ke fasilitas pelayanan kesehatan,

yang dibedakan menjadi dua yakni pelayanan

kesehatan tradisional (dukun, sinshe dan

paranormal), dan fasilitas atau pelayanan

kesehatan modern atau professional

(puskesmas, poliklinik, dokter atau bidan

praktek swasta, rumah sakit dan sebagainya).

c. Perilaku peran orang sakit (the sick role behavior)

Dari segi sosiologi, orang yang sedang sakit

mempunyai peran (roles), yang mencakup hak-

haknya (rights), dan kewajiban sebagai orang sakit

(obligation). Perilaku peran orang sakit ini antara

lain:

1. Tindakan untuk memperoleh kesembuhan.

2. Tindakan untuk mengenal atau mengetahui

fasilitas kesehatan yang tepat untuk

memperoleh kesembuhan.

3. Melakukan kewajibannya sebagai pasien

antara lain mematuhi nasihat-nasihat dokter

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

24

atau perawat untuk mempercepat

kesembuhannya.

4. Tidak melakukan sesuatu yang merugikan bagi

proses penyembuhannya.

5. Melakukan kewajiban agar tidak kambuh

penyakitnya dan sebagainya.

2.1.4 Persepsi sehat dan sakit

Menurut Perry & Potter (2005), persepsi mengenai

sehat dan sakit tidaklah mudah karena setiap orang

mempunyai konsep kesehatan sendiri. Sehat dan sakit

bukanlah suatu pengetahuan ilmiah yang diperoleh

atau suatu benda namun sehat dan sakit merupakan

keadaan dimana seseorang medefinisikannya sesuai

dengan nilai yang ada pada dirinya. Sehingga di dalam

masyarakat terdapat beragam konsep sehat dan sakit.

Ewles dan Simnet dalam Perry & Potter (2005)

menyatakan bahwa persepsi individu tentang sehat

dan merasa sakit sangat bervariasi dan dibentuk oleh

pengalaman, pengetahuan, nilai dan harapan-harapan.

Menurut Smet dalam Perry & Potter (2005), defenisi

kesehatan apapun harus mengandung arti paling tidak

komponen biomedis, personal dan sosiokultural. WHO

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

25

juga mendefinisikan kesehatan bukan hanya terbebas

dari penyakit, cacat dan kelemahan namun secara

luas meliputi aspek medis, aspek mental dan sosial.

Dalam UU kesehatan No. 36 tahun 2009

mendefinisikan Kesehatan adalah keadaan sehat, baik

secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang

memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif

secara sosial dan ekonomis

(http://kesehatan.jogjakota.go.id/files/1.UU36-09-

Kesehatan.pdf). Demikian juga dengan kondisi sakit

bukan hanya keadaan dimana terjadi suatu proses

penyakit namun sakit menurut Perry & Potter (2005),

merupakan suatu keadaan dimana fungsi fisik,

emosional, intelektual, sosial, perkembangan atau

spiritual seseorang berkurang atau terganggu bila

dibandingkan dengan kondisi sebelumnya.

Menurut Notoatmodjo (2010), ada beberapa

kombinasi alternatif untuk menggambarkan persepsi

seseorang tentang sehat dan sakit. Dalam salah satu

kombinasi aternatif tersebut menggambarkan

seseorang mendapatkan serangan penyakit (secara

klinis), tetapi orang itu sendiri tidak merasa sakit atau

mungkin tidak dirasakan sebagai sakit. Oleh karena itu

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

26

mereka tetap menjalankan kegiatannya sehari-hari

sebagaimana orang sehat. Konsep sehat dan sakit

merupakan konsep yang rumit oleh karena itu

digunakan model untuk memahami hubungan antara

kedua konsep ini. Salah satu model yang digunakan

adalah model keyakinan-kesehatan. Model ini

dikembangkan oleh Rosenstoch , Becker dan Maiman

(1974, 1975) yang menyatakan hubungan antara

keyakinan seseorang dengan perilaku yang

ditampilkan. Komponen pertama dari model ini adalah

persepsi individu tentang kerentanan dirinya terhadap

suatu penyakit. Komponen kedua adalah persepsi

individu terhadap keseriusan penyakit tertentu yang

dipengaruhi oleh variabel demografi, sosiopsikologis,

perasaan terancam oleh penyakit dan tanda-tanda

untuk bertindak. Komponen ketiga, dimana seseorang

mungkin akan mengambil tindakan preventif.

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

27

2.2 Kanker Payudara

2.2.1 Pengertian kanker payudara

Defenisi kanker payudara menurut Ranggiasanka

(2010) adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam

jaringan payudara. Kanker adalah pertumbuhan sel

abnormal yang cenderung menyerang jaringan di

sekitarnya dan menyebar ke organ tubuh lain yang

letaknya jauh (Corwin, 2009).

Gambar 1. Anatomi payudara

Kanker payudara (carcinoma mammae) adalah

keganasan yang menyerang kelenjar air susu, saluran

kelenjar dan jaringan penunjang payudara. Istilah

kanker payudara merujuk pada tumor ganas yang

telah berkembang dari sel-sel yang ada di dalam

Page 20: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

28

payudara. Payudara secara umum terdiri dari dua tipe

jaringan yaitu jaringan glandular (kelenjar) dan

jaringan stromal (penopang). Jaringan kelenjar

mencakup kelenjar susu (lobules) dan saluran susu

(the milk passage, milk duct), sedangkan jaringan

penopang meliputi jaringan lemak dan jaringan serat

konektif. Payudara juga dibentuk oleh jaringan

lymphatic, sebuah jaringan yang berisi sistem

kekebalan yang bertugas mengeluarkan cairan dan

kotoran seluler.

2.2.2 Jenis kanker payudara

Menurut Ranggiasanka (2010), terdapat beberapa

jenis kanker payudara:

a. Karsinoma in situ

Karsinoma in situ artinya kanker yang masih berada

pada tempatnya, merupakan kanker dini yang

belum menyebar atau menyusup keluar dari tempat

asalnya.

b. Karsinoma duktal

Karsinoma duktal berasal dari sel-sel yang melapisi

saluran yang menuju ke puting susu. Karsinoma

meduler dan tubuler termasuk di dalam karsinoma

Page 21: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

29

duktal. Sekitar 90% kanker payudara merupakan

karsinoma duktal. Kanker ini bisa terjadi sebelum

maupun sesudah masa menopause. Kadang

kanker ini dapat diraba dan pada pemeriksaan

mamogram, kanker ini tampak sebagai bintik-bintik

kecil dari endapan kalsium (mikrokalsifikasi).

Kanker ini biasanya terbatas pada daerah tertentu

di payudara dan bisa diangkat secara keseluruhan

melalui pembedahan. Sekitar 25-35% penderita

karsinoma duktal akan menderita kanker invasif

(biasanya pada payudara yang sama).

c. Karsinoma lobuler

Karsinoma lobuler tumbuh di dalam kelenjar susu,

biasanya terjadi setelah menopause. Kanker ini

tidak dapat diraba dan tidak terlihat pada

mammogram, tetapi biasanya ditemukan secara

tidak sengaja pada mamografi yang dilakukan

untuk keperluan lain. Sekitar 25-30% penderita

karsinoma lobuler pada akhirnya akan menderita

kanker invasif (pada payudara yang sama atau

pada kedua payudara).

Page 22: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

30

d. Kanker invasif

Kanker invasif adalah kanker yang telah menyebar

dan merusak jaringan sehat lainnya, bisa

terlokalisir (terbatas pada payudara) maupun

metastatic (menyebar ke bagian tubuh lainnya).

Sekitar 80% kanker invasif adalah kanker duktal

dan 10% adalah kanker lobuler.

2.2.3 Etiologi kanker payudara

Meskipun belum ada penyebab spesifik kanker

payudara yang diketahui, para peneliti telah

mengidentifikasi sekelompok faktor resiko (Suddarth &

Brunner, 2003), diantaranya adalah:

a. Riwayat pribadi tentang kanker payudara

Wanita yang pernah menderita kanker payudara,

setelah payudara yang terkena diangkat, maka

resiko terjadinya kanker pada payudara yang sehat

meningkat hampir 1% setiap tahun.

b. Riwayat keluarga dan faktor genetik

Wanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya

menderita kanker, memiliki resiko 3 kali lebih besar

untuk menderita kanker payudara. Beberapa studi

genetik telah berhasil mengidentifikasi gen-gen

Page 23: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

31

utama, diantaranya BRCA1 (ditemukan pada

kromosom 17) dan BRCA2 (pada kromosom 13),

yang berperan penting dalam perbaikan DNA dan

bekerja sebagai penekan tumor. Resiko kanker

payudara meningkat jika seorang wanita mewarisi

gen BRCA,1 BRCA2 yang rusak.

c. Menarche dini

Resiko kanker payudara meningkat pada wanita

yang mengalami menstruasi sebelum usia 12

tahun.

d. Nulipara dan usia maternal lanjut saat kelahiran

anak pertama.

Nulipara adalah wanita yang tidak menyelesaikan

kehamilan sampai ke tahap janin hidup. Wanita

yang mempunyai anak pertama setelah berusia 30

tahun mempunyai resiko dua kali lipat untuk

mengalami kanker payudara dibanding dengan

wanita yang mempunyai anak pertama pada usia

sebelum 20 tahun.

e. Menopause pada usia lanjut

Menopause setelah usia 50 tahun meningkatkan

resiko untuk mengalami kanker payudara.

Page 24: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

32

f. Riwayat penyakit payudara jinak

Wanita yang mempunyai tumor payudara disertai

perubahan epitel proliferatif serta wanita dengan

hiperplasia atipik (kelainan struktur jaringan

payudara) mempunyai resiko untuk mengalami

penyakit ini.

g. Radiasi

Pemajanan terhadap radiasi ionisasi (terutama

pada dada) selama atau sesudah masa pubertas

meningkatkan terjadinya resiko kanker payudara.

h. Kontrasepsi oral

Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral dalam

waktu yang lama beresiko untuk mengalami kanker

payudara. Namun resiko ini bisa menurun jika

dilakukan penghentian medikasi.

i. Terapi penggantian hormon

Wanita yang berusia lebih tua yang menggunakan

estrogen suplemen jangka panjang (lebih dari 10-

15 tahun) dapat mengalami peningkatan resiko.

Sementara penambahan progesteron terhadap

penggantian estrogen meningkatkan insiden

kanker endometrium, hal ini tidak menurunkan

resiko kanker payudara.

Page 25: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

33

j. Alkohol

Peningkatan resiko ditemukan pada wanita yang

mengkonsumsi minuman beralkohol 2-5 gelas

dalam sehari. Beberapa temuan riset menunjukan

bahwa wanita muda yang minum alkohol lebih

rentan untuk mengalami kanker payudara pada

tahun-tahun terakhirnya. Beberapa penelitian

memperlihatkan adanya hubungan yang bermakna

antara intake alkohol dengan resiko kanker

payudara. Data additional dari studi prospektif

menunjukan dampak intake alkohol yang

berhubungan dengan peningkatan level estrogen.

k. Obesitas

Terdapat hubungan yang positif antara berat badan

dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada

wanita pascamenopause karena tingginya kadar

estrogen pada wanita yang obesitas.

2.2.4 Tanda dan gejala penyakit kanker payudara

Gejala awal kanker payudara berupa sebuah

benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari

jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan

nyeri dan biasanya memiliki pinggiran yang tidak

Page 26: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

34

teratur. Pada stadium awal jika didorong oleh jari

tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah di

bawah kulit. Pada stadium lanjut, benjolan biasanya

melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya.

Pada kanker stadium lanjut bisa terbentuk benjolan

yang membengkak atau borok dikulit payudara.

Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak

seperti kulit jeruk. Gejala lainnya yang mungkin

ditemukan adalah benjolan atau massa di ketiak,

perubahan ukuran atau bentuk payudara, keluar

cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya

berdarah atau berwarna kuning sampai hijau, bisa juga

bernanah), perubahan pada warna atau tekstur kulit

pada payudara, puting susu maupun areola, payudara

tampak kemerahan, kulit di sekitar puting susu

bersisik, puting susu tertarik ke dalam atau terasa

gatal, nyeri payudara atau pembengkakan salah satu

payudara. Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang,

penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau

ulserasi kulit. Beberapa kasus terjadi perubahan kulit

payudara sekitar benjolan atau perubahan pada

putingnya. Saat benjolan mulai membesar, barulah

menimbulkan rasa sakit (nyeri) saat ditekan. Jika

Page 27: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

35

dirasakan nyeri pada payudara dan puting susu yang

tidak hilang, sebaiknya segera memeriksakan diri ke

dokter.

2.2.5 Stadium Kanker Payudara

Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan

dari hasil penilaian dokter saat mendiagnosis suatu

penyakit kanker yang diderita pasiennya, Stadium

hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak

ada pada tumor jinak. Penentuan stadium kanker

penting sebagai panduan pengobatan, follow up dan

menentukan prognosis. Stadium kanker payudara

(American Joint Committee On Cancer dalam

Ranggiasanka, 2010) :

a. Stadium 0

kanker in situ dimana sel-sel kanker masih berada

pada tempatnya di dalam jaringan payudara yang

normal.

b. Stadium I

Tumor dengan garis tengah kurang dari 2 cm dan

belum menyebar keluar payudara. Perawatan yang

sangat sistematis akan diberikan pada kanker

stadium ini, tujuannya adalah agar sel kanker tidak

Page 28: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

36

dapat menyebar dan tidak berlanjut pada stadium

selanjutnya. Pada stadium ini, kemungkinan

sembuh total pada pasien adalah 70%.

c. Stadium IIA

Tumor dengan garis tengah 2-5 cm dan belum

menyebar ke kelenjar getah bening ketiak atau

tumor dengan garis tengah kurang dari 2 cm tetapi

sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak.

Pada stadium ini, kemungkinan sembuh penderita

adalah 30-40 % tergantung dari luasnya

penyebaran sel kanker.

d. Stadium IIB

Tumor dengan garis tengah lebih besar dari 5 cm

dan belum menyebar ke kelenjar getah bening

ketiak atau tumor dengan garis tengah 2-5 cm

tetapi sudah menyebar ke kelenjar getah bening

ketiak. Biasanya dilakukan operasi untuk

mengangkat sel-sel kanker yang ada pada seluruh

bagian penyebaran dan setelah operasi, dilakukan

penyinaran untuk memastikan tidak ada lagi sel-sel

kanker yang tertinggal.

Page 29: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

37

e. Stadium IIIA

Tumor dengan garis tengah kurang dari 5 cm dan

sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak

disertai perlengketan satu sama lain atau

perlengketan ke struktur lainnya atau tumor dengan

garis tengah lebih dari 5 cm dan sudah menyebar

ke kelenjar getah bening ketiak. Menurut data dari

Depkes, 87% kanker payudara ditemukan pada

stadium ini sudah menyebar ke kelenjar limfa.

f. Stadium IIIB

Kanker sudah menyebar ke seluruh bagian

payudara, bahkan mencapai kulit, dinding dada,

tulang rusuk dan otot dada. Selain itu

penyebarannya juga sudah menyerang secara luas

ke kelenjar limfa. Jika sudah demikian tidak ada

alternatif lain selain pengangkatan payudara.

g. Stadium IV

Sel-sel kanker telah menyerang bagian tubuh

lainnya, yaitu tulang, paru-paru, hati, otak, bisa juga

menyerang kulit, kelenjar limfa yang ada di dalam

batang leher. Sama seperti stadium 3, tindakan

yang harus dilakukan adalah pengangkatan

payudara.

Page 30: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

38

2.2.6 Strategi Pengobatan Kanker Payudara

Menurut Ronald (2008) Pengobatan kanker

payudara terdiri dari:

a. Lumpectomy

Lumpectomy atau pengangkatan benjolan.

Pengangkatan benjolan ini disertai sedikit (sangat

minimal) jaringan yang sehat. Dengan cara ini,

diharapkan jaringan yang tersisa dan masih sehat

akan dapat membentuk kembali payudara secara

alami.

b. Mastectomy Radikal

Mastectomy radikal adalah pengangkatan payudara

seluruhnya termasuk kelenjar getah bening di

bawah ketiak (aksila) dan otot dinding dada di

bawah payudara untuk mencegah penyebaran

kanker yang lebih luas. Operasi ini dulu sangat

umum, tetapi jarang dilakukan sekarang karena

mastektomi radikal termodifikasi telah terbukti

bekerja sama baiknya. Mastektomi radikal

termodifikasi adalah pengangkatan seluruh

payudara serta beberapa kelenjar getah bening di

bawah lengan. Ini adalah operasi yang paling

umum untuk wanita dengan kanker payudara yang

Page 31: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

39

seluruh payudaranya diangkat. Namun mastektomi

radikal masih dapat dilakukan untuk tumor besar

yang tumbuh ke dalam otot di bawah payudara.

c. Chemotherapy

Merupakan terapi yang diberikan berupa pemberian

obat-obatan tertentu yang fungsinya untuk

membunuh sel kanker (anti kanker). Terapi ini bisa

diberikan secara oral (diminum) atau berupa

suntikan pada pembuluh darah (intravenous). Obat-

obatan tersebut akan dialirkan lewat pembuluh

darah dan mengalir ke seluruh tubuh. Targetnya

adalah seluruh sel kanker yang ada di tubuh.

Meskipun obat ini membunuh sel-sel kanker,

mereka juga merusak beberapa sel normal, yang

dapat menyebabkan efek samping. Beberapa efek

samping yang umumnya dirasakan pasien adalah

rambut rontok, sariawan, hilangnya nafsu makan,

mual dan muntah, risiko tinggi infeksi (jumlah sel

darah putih yang rendah), perubahan dalam siklus

haid (ini bisa menjadi permanen), mudah memar

atau pendarahan (jumlah trombosit darah yang

rendah), menjadi mudah lelah (karena rendahnya

jumlah sel darah merah). Ada beberapa jenis

Page 32: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

40

kemoterapi yaitu kemoterapi ajuvan dan kemoterapi

neoadjuvan. Kemoterapi ajuvan merupakan

pengobatan yang diberikan kepada pasien pasca

operasi yang tampaknya tidak memiliki penyebaran

kanker. Kemoterapi jenis ini ditujukan untuk

mengurangi risiko timbulnya kanker payudara.

Sedangkan kemoterapi neoadjuvan merupakan

pengobatan yang diberikan sebelum operasi.

Manfaat utama dari terapi ini adalah untuk

mengecilkan kanker yang berukuran besar

sehingga cukup kecil untuk diangkat, dan

mengeringkan luka kanker akibat kanker yang

sudah pecah. Pengobatan atau kemoterapi ini

harus diberikan secara berulang-ulang dengan

siklus yang berlangsung antara 3 - 6 bulan.

d. Terapi hormonal

Metode pemberian hormon yang berfungsi sebagai

penghambat laju perkembangan sel kanker. Terapi

hormon tergolong dalam terapi sistemik. Terapi ini

paling sering digunakan untuk membantu

mengurangi resiko kanker datang kembali setelah

operasi, tetapi juga dapat digunakan untuk kanker

payudara yang telah menyebar atau kambuhan

Page 33: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

41

setelah pengobatan. Bagi wanita yang sel-sel

kankernya memiliki reseptor estrogen (ER-positif),

maka keberadaan hormon estrogen itu mendorong

pertumbuhan sel-sel kanker. Bagi wanita seperti ini,

terapi hormon diperlukan untuk memblokir efek

atau menurunkan kadar estrogen dalam rangka

mengobati kanker payudara.

e. Terapi radiasi

Terapi ini merupakan pengobatan dengan sinar

berenergi tinggi (seperti sinar-X) untuk membunuh

sel-sel kanker ataupun menyusutkan tumornya.

Perawatan ini dapat digunakan untuk membunuh

sel-sel kanker apapun yang berada di payudara,

dinding dada, atau area ketiak (aksila).

2.3 Deteksi Dini Kanker Payudara

Deteksi dini kanker adalah usaha untuk menemukan

adanya kanker yang masih bisa disembuhkan yaitu kanker

yang belum lama tumbuh, kecil, lokal, dan belum

menimbulkan kerusakan yang berarti, pada golongan

masyarakat tertentu dan pada waktu tertentu. Kanker

payudara dapat dideteksi secara dini dengan pemeriksaan

SADARI, pemeriksaan klinik, dan pemeriksaan mamografi.

Page 34: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

42

Deteksi dini dapat menekan angka kematian sebesar 25-30%

(Saryono, 2008).

a. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)

SADARI adalah pemeriksaan yang dilakukan sebagai

deteksi dini kanker payudara. Pemeriksaan ini adalah

pemeriksaan yang sangat mudah dilakukan oleh setiap

wanita untuk mencari benjolan atau kelainan lainnya

(Dalimartha, 2004).

Diperkirakan bahwa hanya 25% - 30% wanita melakukan

pemeriksaan payudara mandiri dengan baik dan teratur

setiap bulannya. Wanita yang lebih muda, yang mungkin

mempunyai benjolan normal pada payudara mereka,

ternyata kesulitan dalam melakukan SADARI. Bahkan

wanita yang bisa melakukan SADARI menunda untuk

mencari bantuan medis karena ketakutan, faktor ekonomi,

kurang pendidikan, enggan untuk bertindak jika terasa

nyeri, faktor-faktor psikologis dan kesopanan (Chyntia,

2009). SADARI dapat diajarkan dan dipraktikkan oleh

semua wanita. Pilihan waktu untuk SADARI adalah antara

hari ke 5 dan ke 10 dari siklus menstruasi, dengan

menghitung hari pertama haid sebagai hari pertama.

Wanita pascamenopausal dianjurkan untuk memeriksakan

payudaranya pada hari pertama setiap bulan untuk

Page 35: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

43

meningkatkan rutinitas SADARI. Semua pasien yang telah

menjalani mastektomi diinstruksikan dengan cermat

tentang cara untuk memeriksa payudara yang tersisa dan

letak insisi untuk mendeteksi setiap nodul, yang dapat

menandakan kekambuhan penyakit.

Gambar 2. SADARI

Langkah-langkah pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI)

1) Pemeriksaan di kamar mandi

Pemeriksan payudara sewaktu mandi yaitu

menggunakan tangan kanan untuk memeriksa

payudara sebelah kiri dan tangan kiri untuk payudara

sebelah kanan. Periksa adanya benjolan, massa yang

keras atau penebalan.

Page 36: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

44

2) Pemeriksaan di depan cermin

Amatilah payudara dengan lengan berada di samping.

Selanjutnya angkat kedua lengan setinggi diatas kepala.

Perhatikan apakah ada tanda-tanda perubahan bentuk

kedua payudara seperti pembengkakan, pelepasan

cairan, lekukan-lekukan pada kulit atau perubahan-

perubahan pada puting susu.

3) Pemeriksaan dalam posisi baring

Untuk memeriksa payudara sebelah kanan, letakkan

bantal atau handuk yang dilipat dibawah bahu kanan.

Tempatkan tangan kanan di belakang kepala. Posisi ini

membuat penyebaran jaringan payudara merata diatas

dada. Gunakan 3 jari tengah dari tangan kiri dan susun

jari-jari tersebut dalam keadaan rata. Tekan dengan

gerakan lingkaran kecil. Geserkan jari-jari tersebut dari

satu posisi ke posisi selanjutnya. Jangan angkat jari-jari

lepas dari payudara sebelum keseluruhan jaringan

payudara telah diperiksa. Dalam pemeriksaan tersebut

temukan tanda-tanda seperti benjolan, penebalan atau

keadaan yang tidak normal. Bila ditemukan adanya

pelepasan cairan jernih atau darah, sebaiknya laporkan

pada dokter. Setelah selesai melakukan pemeriksaan

lengkap pada payudara kanan, lakukan juga

Page 37: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

45

pemeriksaan pada payudara kiri dengan cara yang

sama.

b. Mammografi

Mammografi adalah pemeriksaan payudara dengan alat

rontgen. Pada mammografi digunakan sinar X dosis

rendah untuk menemukan daerah yang abnormal pada

payudara. Menggunakan mesin mammografi, payudara

akan ditekan oleh dua plat untuk meratakan dan

menyebarkan jaringan. Keadaan ini mungkin menimbulkan

rasa tidak nyaman, tetapi sangat penting untuk

menghasilkan gambar mammogram yang baik dan dapat

dibaca. Penekanan payudara ini hanya berlangsung

beberapa detik. Seluruh prosedur mammografi untuk satu

payudara adalah sekitar 20 menit. Hasil dari mammografi

adalah film (mammogram) yang dapat diinterpretasi oleh

dokter bedah atau dokter ahli radiologi. Perubahan yang

dapat terlihat dari mammogram adalah mikrokalsifikasi

yaitu deposit-deposit kecil kalsium dalam jaringan

payudara yang terlihat sebagai titik-titik kecil putih di

sekitar jaringan payudara. Mikrokalsifikasi yang dicurigai

sebagai tanda kanker adalah titik-titik yang sangat kecil,

dan berkumpul dalam suatu kelompok (cluster). Massa

yang tampak pada mammogram dapat disebabkan oleh

Page 38: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

46

kanker atau bukan kanker, tetapi untuk memastikan

biasanya dilakukan biopsi. Massa yang tampak dapat

berupa massa padat dan kistik (berongga dan berisi

cairan). Para ahli menganjurkan kepada setiap wanita

yang berusia di atas 40 tahun untuk melakukan

mammogram secara rutin setiap 1-2 tahun dan pada usia

50 tahun ke atas mammogram dilakukan sekali setahun.

c. Biopsi

Biopsi merupakan operasi kecil untuk mengambil

contoh jaringan (biopsi) dari benjolan itu, kemudian

diperiksa di bawah mikroskop laboratorium patologi

anatomi. Bila diketahui dan dipastikan bahwa benjolan itu

adalah kanker, maka akan dilakukan pengangkatan

payudara untuk menghindari penyebaran ke bagian tubuh

yang lain.

d. USG

USG atau yang juga dikenal dengan sonography atau

ultrasonography, sering digunakan untuk mengevaluasi

ketidaknormalan payudara yang ditemukan pada hasil

mammography. USG dengan cepat dapat menemukan

kista (kantung bulat, berisi cairan, di dalam payudara)

ataupun pertambahan volume jaringan padat (dense

mass). USG menggunakan gelombang suara frekuensii

Page 39: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

47

tinggi untuk menghasilkan gambar (citra) payudara.

Gelombang suara frekuensi tinggi tersebut dipancarkan

dari sebuah tranduser ke payudara. Pantulan gelombang

suara dari payudara ditangkap oleh tranduser dan

kemudian diterjemahkan oleh sebuah komputer menjadi

sebuah gambar (citra) yang terlihat di layar monitor. Jika

sebuah kista payudara sedang digambarkan, hampir

seluruh gelombang suara akan melewati kista serta

menghasilkan pantulan yang lemah. Jika tumor payudara

yang digambarkan, gelombang suara akan memantul dari

benda padat tersebut dan pola pantulannya diterjemahkan

oleh komputer menjadi gambar yang dikenali/diindikasikan

sebagai massa solid. Selama pemeriksaan pasien akan

merasakan sedikit tekanan dari transduser.

e. Termografi

Pada termografi digunakan suhu untuk menemukan

kelainan pada payudara. Termografi ini relatif aman karena

tidak menimbulkan radiasi, tanpa injeksi ataupun

penekanan apapun. Ada beberapa hal yang harus

diperhatikan sebelum melakukan termografi yaitu pakaian

penderita harus dilepas sebelum termografi dilakukan dan

penderita ditempatkan pada ruangan dengan suhu 210C

selama 15 menit. Tujuannya untuk adaptasi sebelum

Page 40: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

48

termografi dilakukan sehingga hasil termogram kontras.

Dengan memanfaatkan digital infra-red thermal imaging,

akan didapat pola panas normal dan tak normal yang

dihasilkan oleh adanya sel kanker. Caranya, pasien cukup

berdiri di depan alat termografi, kemudian petugas

merekam pola panas payudara. Bila terdapat warna merah

(tanda suhu tinggi tak normal), maka terdapat aktivitas sel

tumor.

2.4 Pemeriksaan Payudara

Pemeriksaan payudara dilakukan selama setiap

pemeriksaan fisik atau ginekologi umum atau jika pasien

menduga, mengeluhkan, atau ketakutan akan penyakit

payudara. Pemeriksaan payudara klinis dianjurkan setidaknya

setiap 3 tahun bagi wanita antara usia 20-40 tahun, dan

kemudian setiap tahun. Pemeriksaan payudara yang lengkap

dan menyeluruh termasuk instruksi pemeriksaan mandiri

membutuhkan waktu setidaknya 5 menit atau lebih.

a. Inspeksi

Pemeriksaan dimulai dengan inspeksi. Pasien melepaskan

pakaiannya mulai dari kepala sampai sebatas pinggang

dan duduk dalam posisi yang nyaman menghadap

pemeriksa. Payudara diinspeksi terhadap ukuran dan

Page 41: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

49

kesimetrisan. Kulit diinspeksi terhadap warna, pola venosa

dan ketebalan atau edema. Eritema (kemerahan) dapat

menunjukkan inflamasi lokal jinak atau invasi limfatik

superficial oleh neoplasma. Pola venosa yang menonjol

dapat menandakan peningkatan suplai darah yang

dibutuhkan oleh tumor. Edema dan pitting kulit dapat

terjadi akibat neoplasama menyekat drainase limfatik dan

kulit tampak orange-peel (peau d’orange), yang

merupakan tanda klasik dari kanker payudara tingkat

lanjut. Untuk mendapatkan cekungan (dimpling) atau

retraksi yang sulit terdeteksi, pemeriksa menginstruksikan

pasien untuk mengangkat kedua tangannya.

Berikutnya, pasien diinstruksikan untuk meletakkan

tangannya pada pinggang dan mendorong pinggangnya.

Gerakan ini menyebabkan kontraksi otot pektoralis, yang

normalnya tidak mengubah kontur payudara atau arah

puting susu. Setiap dimpling atau retraksi selama

perubahan posisi ini menunjukkan pertumbuhan

malignansi. Region klavikular dan aksilaris diinspeksi dan

dipalpasi terhadap pembengkakan, perubahan warna, lesi

atau perubahan nodus limfe.

Page 42: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

50

b. Palpasi

Palpasi area aksilaris dan klavikular dilakukan dengan

pasien dalam posisi duduk. Untuk memeriksa nodus limfe

aksilaris, pemeriksa dengan perlahan melakukan abduksi

lengan pasien dari toraks. Lengan atas kiri pasien diraih

dengan perlahan dan disangga dengan tangan kiri

pemeriksa. Tangan kanan bebas untuk mempalpasi aksila

dan memperhatikan setiap nodus limfe yang mungkin

terletak dibawah dinding toraks. Bagian datar dari ujung

jari digunakan dengan perlahan untuk mempalpasi area

nodus sentral, lateral, subkapular, dan pektoralis.

Normalnya nodus limfe ini tidak terpalpasi jika mereka

tidak membesar. Ukuran, lokasi, mobilitas, konsistensi, dan

nyeri tekan pada nodus tersebut dicatat. Pasien kemudian

dibantu untuk mengambil posisi telentang. Sebelum

payudara dipalpasi, bahu pasien ditinggikan dengan bantal

kecil untuk menyeimbangkan payudara pada dinding dada.

Jika tidak dilakukan, hal ini akan membuat jaringan

payudara terjatuh ke arah lateral, dan masa payudara

mungkin tidak tampak dalam jaringan yang menebal ini.

Pemeriksa dapat memilih untuk dapat melakukan palpasi

melingkar searah dengan arah jarum jam mengikuti

lingkaran konsentris imajiner dari batas terluar payudara

Page 43: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

51

kearah puting susu. Selama palpasi, pemeriksa

memperhatikan konsistensi jaringan, nyeri tekan, dan atau

adanya massa. Jika terdeteksi massa, maka massa

tersebut digambarkan beserta lokasinya (misalnya,

payudara kiri 2 cm dari puting pada posisi jam dua).

Ukuran, bentuk, konsistensi, garis perbatasan, dan

mobilitas tercakup dalam deskripsi.

Jaringan payudara pada remaja biasanya keras dan

lobular, sementara jaringan payudara pada wanita

pascamenopausal teraba lebih tipis dan mungkin lebih

granular. Selama kehamilan dan laktasi, payudara lebih

keras dan lebih besar, dengan lobulus yang tampak lebih

jelas. Perubahan hormonal menyebabkan areola menjadi

lebih gelap. Kista secara umum ditemukan pada wanita

yang masih menstruasi dan biasanya berbatas jelas dan

mudah digerakkan. Pada pramenstruasi, kista dapat lebih

besar dan lebih keras. Tumor malignansi, sebaliknya

cenderung untuk lebih keras, dengan konsistensi seperti

penghapus pada ujung pensil, tidak berbatas tegas, terikat

pada kulit atau jaringan dibawahnya, dan biasanya tidak

nyeri tekan. Semua abnormalitas yang terdeteksi selama

inspeksi dan palpasi harus dievaluasi oleh dokter.

Page 44: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

52

2.5 Kebudayaan

2.5.1 Definisi

Istilah kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta

“budh“. Dari kata budh ini kemudian dibentuk kata

Buddhayah, bentuk jamak dari kata budi yang berarti

budi atau akal/bangun atau sadar, sehingga

kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang

bersangkutan dengan akal manusia. Dalam bahasa

Inggris dikenal dengan istilah culture yang berasal dari

kata latin colere, yaitu mengolah atau mengerjakan.

Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau

bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan

sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan

ilmu antropologi, kebudayaan adalah keseluruhan

sistem gagasan, tindakan dari hasil karya manusia

dalam rangka membangun kehidupan masyarakat

yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar.

Banyak ahli yang mendefenisikan tentang

kebudayaan, E. B. Taylor dalam Mubarak (2009)

memberikan suatu pengertian bahwa kebudayaan

adalah kompleks keseluruhan yang mencakup

pengetahuan, keyakinan, seni, moral, hukum adat,

serta segala macam kemungkinan dan kebiasaan

Page 45: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

53

yang dicapai oleh manusia sebagai anggota

masyarakat. Menurut Selo dan Soelaiman dalam

Mubarak (2009), kebudayaan adalah semua hasil

karya, rasa dan cipta masyarakat.

Kebudayaan sifatnya macam-macam. Akan tetapi

semuanya adalah buah adab (keluhuran budi), maka

semua kebudayaan selalu bersifat tertib, indah

berfaedah, luhur, memberi rasa damai, senang,

bahagia, dan sebagainya.

2.5.2 Wujud kebudayaan

Ada tiga wujud kebudayaan menurut Mubarak

(2009) yang secara nyata dapat diamati oleh manusia

yaitu:

a. Wujud gagasan/ideal.

Budaya dalam wujud gagasan atau ide ini bersifat

abstrak dan tempatnya ada dalam alam pikiran

sehingga tidak dapat diraba atau difoto. Sistem

gagasan yang telah dipelajari sejak dini sangat

menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah

laku. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya

menghasilkan berbagai hasil karya manusia

berdasarkan sistem nilai, cara berpikir dan pola

Page 46: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

54

tingkah laku. Wujud budaya dalam bentuk sistem

gagasan ini disebut sistem nilai budaya.

b. Wujud perilaku (aktivitas)

Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu

tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.

Wujud ini sering disebut dengan sistem sosial.

Sistem sosial ini terdiri atas aktivitas-aktivitas

manusia yang saling berinteraksi, mengadakan

kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya

menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat

tata kelakuan. Sifatnya konkrit, terjadi dalam

kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati serta

didokumentasikan.

c. Wujud benda hasil budaya

Semua benda hasil karya manusia tersebut bersifat

konkrit, dapat diraba dan difoto. Kebudayaan dalam

wujud konkrit ini disebut kebudayaan fisik.

Dalam hidup bermasyarakat ketiga kebudayaan

diatas tentu tak dapat terpisahkan satu sama yang

lainnya. Kebudayaan ideal dan adat istiadat mengatur

dan memberi arah kepada tindakan dan karya

manusia. Baik pikiran dan ide-ide, maupun tindakan

dan karya manusia menghasilkan benda-benda

Page 47: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

55

kebudayaan khusus. Sebaliknya kebudayaan fisik

membentuk suatu lingkungan hidup tertentu yang

makin lama makin menjauhkan manusia dari

lingkungan alam manusianya sehingga mempengaruhi

pola-pola perbuatan dan juga cara pikirnya.

2.5.3 Sifat kebudayaan

a. Budaya cenderung untuk bertahan. Budaya

cenderung bertahan jika oleh masyarakat

pendukung masih dianggap cocok atau masih

memenuhi kebutuhannya.

b. Budaya selalu berkembang. Budaya cenderung

mengalami perubahan-perubahan sosial dengan

situasi yang baru karena manusia memiliki rasa

tidak puas terhadap apa yang telah ada, sehingga

mereka berusaha untuk meningkatkan kualitas. Ada

dua kekuatan didalam masyarakat yang berkaitan

dengan kecenderungan manusia untuk berubah,

yaitu sebagai berikut:

1. Kekuatan yang ingin menyesuaikan diri dengan

kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku dalam

masyarakat.

Page 48: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

56

2. Kekuatan yang berusaha menyimpang dari

kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku dalam

masyarakat (Mubarak, 2009).

2.6 Pengaruh Budaya terhadap Perilaku Manusia

Manusia adalah makhluk sosial budaya yang

memperoleh perilakunya melalui belajar. Apa yang kita

pelajari umumnya dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya,

melalui proses sosialisasi dan pendidikan, pola-pola budaya

menjadi bagian kepribadian dan perilaku kita. Kepribadian

melatarbelakangi perilaku individu. Individu dan perilakunya

terwujud dalam bentuk perilaku masyarakat dan

kebudayaannya. Dalam bukunya Mubarak (2009)

menjelaskan bagian-bagian kebudayaan yang mempengaruhi

bentuk kepribadian antara lain sebagai berikut:

a. Kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan.

Contoh, adat istiadat melamar mempelai yang berbeda

antara daerah satu dengan yang lainnya di Indonesia.

b. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda. Seseorang

yang dilahirkan di desa memiliki sikap percaya diri dan

sikap untuk menilai. Sedangkan anak di kota lebih terbuka

untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dan lebih

berani untuk menonjolkan diri.

Page 49: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

57

c. Kebudayaan khusus kelas sosial tertentu dalam suatu

masyarakat, seperti kelas sosial tinggi, menengah dan

rendah. Masing-masing kelas sosial dan kelas

menghasilkan kepribadian yang berbeda pula dalam diri

anggota kelas sosial tersebut.

d. Kebudayaan khusus atas dasar agama. Agama

mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan

kepribadian.

e. Kebudayaan berdasarkan profesi. Misalnya kepribadian

seorang perawat tentu akan berbeda dengan kepribadian

seorang pengacara. Itu semua berpengaruh kepada

suasana dalam keluarga dan cara-cara mereka bergaul di

dalam masyarakat.

Seorang penulis, Jim Chew dalam bukunya When you

cross cultures (1990: 4-7), menguraikan lebih rinci mengenai

budaya dimana budaya memiliki empat lapisan yaitu tingkah

laku, nilai-nilai, kepercayaan, dan cara pandang dunia.

Culture has to do with a society’s beliefs, values and behavior patterns. A particular culture will have a view of reality which its member live by. This is called its “world view” and it is the heart of a culture. From this “world view” comes the beliefs and value of a culture, which in turns influence its behavior. If any change is to take place significantly, it has to take place at the heart of culture, rather than behavior.

A world view may be “religous” (God or gods are part of reality) or “secular” as in a secularized or Marxist society. From a person’s world view will flow his beliefs related to God and to reality. From these beliefs will flow his values of what is good and desirable, and what is undesirable and

Page 50: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

58

unacceptable. A “value-system” usually stem from a “truth-system” of beliefs. Values in turn will affect behavior and relationship between people.

World view determines a person’s view of God, of himself and of his meaning in life. For example, the world view of most south asians includes many gods. Asking a person if he belives in Christ will bring forth a positive “yes” in reply. But Christ is only one of the many gods in his pantheon. And Christ cannot be the only way. For the Christian who has come to know Christ, Christ is uniquely the way. There is none else. His whole focus is on Christ, as was the apostle Paul’s when he wrote to the Philippians.

A colleague in Shouth Asia, in his witness to the peoples, views evangelism as a process rather then isolated events of proclaiming the gospel message. Through bridges of friendship and discussions, his hearers are drawn progressively to understand who God is and why Christ is unique. His aims is for his contact to be introduced to the person of Christ in such a manner that he will be increasingly attractive and glorious to them to the point that other gods will fade and disappear out of their minds. The process of changing their world view will require a progressive understanding of the person of Christ.

E Stanley Jones in the song of ascents describes how his hearers will often have an equivalent for many of our biblical portrayals of Christ. “Then he dawning came”, he writes and what a dawing! I saw that everything they brought up was the word become word, and what the gospel presented was the word become flesh”.

For Christ to be unique to the South Asian may teke a long process because his understanding of christis coloured by his world view and set of beliefs. The Holy Spirit’s work of conviction is often not a sudden matter but a process of the word of god taking root. The blindness is ultimately dispelled and light shines.

How then can cross-cultural messenger learn to understand the world view and beliefs of the people they hope to win? David Hesselgrave suggest there ways that are logically possible. Firstly, cross cultural messenger can invite their non Christian respondentsto lay aside their own world view and adopt the Christian world view. This, however, is highly impractical. Few are prepared to do so or even able to do so.

Page 51: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

59

Gambar 3. Behavior, values, beliefs dan world view

Secondly, cross cultural messenger can temporarily adopt the world of their respondent. Then by reexamining their message in the light of respondent’s. world view, they can adapt the message so as to make it meaningful. This approach is not easy but is possible and practical. Thirdly, cross-cultural messenger can ask their respondents to meet them half-way to exchange views so as to establish common ground. This approach is risky as it will distort the message. Any religion needs to be viewed as a whole.

Hesselgrave suggest that the second approach is in keeping with the missionary calling and the realities of culture.

Dalam uraian yang disampaikan oleh Jim Chew

menjelaskan bahwa world view (pandangan dunia)

merupakan sesuatu yang sesungguhnya nyata atau tidak

tentang kebudayaan dalam hal ini pandangan seseorang

tentang sehat dan sakit. Bagaimana seorang individu

BEHAVIOR

VALUES

BELIEFS

WORLD VIEW

Page 52: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

60

memandang realita yang ada berkaitan dengan kesehatan.

Pandangan dunia (World view) melandasi keyakinan (beliefs).

Keyakinan dalam hal ini terkait sesuatu yang dianggap benar

atau salah. Keyakinan yang melandasi adanya suatu nilai

(value), dimana nilai inilah yang membuat seseorang bisa

menentukan mana yang baik dan mana yang buruk

sehubungan dengan sehat dan sakit. Dan dari nilai yang

dimiliki akan tampak dalam perilaku individu tersebut yang

dapat kita amati secara langsung dalam kehidupannya.

a. Pandangan dunia (world view)

Dalam bukunya Ilmu budaya dasar (2004) Prasetya

menjelaskan bahwa pandangan dunia adalah juga filsafat

hidup. Sesuai dengan arti filsafat yaitu cinta akan kebenaran

maka bentuk kebenaran yang akan dicapai adalah kebenaran

yang dapat diterima oleh siapa saja. Pandangan dunia dimiliki

oleh semua orang atau semua golongan. Jadi pandangan

dunia dapat merupakan keseluruhan garis dan

kecenderungan jalan-jalan dan nilai-nilai yang akan dicapai

untuk landasan semua dimensi kehidupannya. Dari

pandangan dunia ini terpancar perbuatan, kata-kata dan

tingkah laku dan cita-cita, sikap, dorongan atau tujuan yang

akan dicapai. Falsafah atau pandangan dunia bukan timbul

seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan

Page 53: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

61

melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga

hasil pemikiran itu dapat teruji kebenarannya. Atas dasar ini

manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan,

pedoman atau petunjuk yang disebut falsafah atau pandangan

dunia. Pandangan dunia juga berarti pandangan seseorang

tentang kenyataan hidup.

b. Keyakinan/kepercayaan (beliefs)

Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui

atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah

mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau

keyakinan akan kebenaran. Jadi dasar kepercayaan itu

adalah kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimilki

seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri,

melainkan diterima dari orang lain. Pengetahuan yang

diterima dari orang lain atas kewibawaannya itu disebut

kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberitahu

mengenai pengetahuan itu makin besar kepercayaannya.

Notoatmodjo (2010) menjelaskan bahwa kepercayaan

dalam hal ini tidak ada hubungannya dengan hal-hal gaib,

tetapi hanyalah keyakinan bahwa sesuatu itu benar atau

salah. Kepercayaan sering dapat bersifat rasional atau

irasional. Kepercayaan yang rasional apabila kepercayaan

Page 54: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

62

terhadap sesuatu tersebut masuk akal sebaliknya pula

dengan kepercayaan irasional. Kepercayaan atau keyakinan

dibentuk oleh pengetahuan, kebutuhan dan kepentingan. Hal

ini dimaksudkan bahwa orang percaya kepada sesuatu dapat

disebabkan karena ia mempunyai pengetahuan tentang itu.

Kepercayaan atau keyakinan yang tidak didasarkan pada

pengetahuan yang benar akan menyebabkan kesalahan

bertindak.

c. Nilai (values)

Nilai merupakan konsep yang dibentuk akibat dari

penampilan kehidupan keluarga, teman, budaya, pendidikan,

pekerjaan dan istirahat. Nilai tergantung individu dalam

mempersepsikannya. Konsep nilai tidak dapat didefinisikan

dengan sederhana. Tiga orang penulis klasik (Kluckhohn,

Maslow, Rokeach) menyatakan bahwa nilai adalah keyakinan

personal mengenai harga atas suatu ide, tingkah laku,

kebiasaan, atau objek yang menyusun suatu standar yang

mempengaruhi tingkah laku. Nilai adalah keyakinan yang

mendasari seseorang melakukan tindakan dan tindakan itu

kemudian menjadai suatu standar atas tindakan yang

selanjutnya. Uustal (1992) merangkum elemen umum dalam

Page 55: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

63

definisi nilai yang memiliki komponen kognitif, selektif, afektif

dan tindakan.

Rokeach (1973) dalam Perry & Potter (2005) menjelaskan

nilai sebagai keyakinan karena memiliki aspek , kognitif,

afektif dan tingkah laku. Nilai meliputi kognisi yaitu

menjelaskan pengetahuan, opini dan pemikiran individu

tentang apa yang diinginkan. Nilai meliputi afektif yang

menjelaskan perasaan atau emosi individu dan kelompok

terhadap apa yang diinginkan. Nilai memiliki komponen

tingkah laku, artinya nilai merupakan variabel yang

berpengaruh dalam mengarahkan tingkah laku yang

ditampilkan. Nilai sangat berpengaruh dalam pengambilan

keputusan untuk bertindak sehingga sebagian besar orang

secara sadar menyadari bahwa hanya beberapa nilai utama

yang dapat dianggap sebagai sesuatu yang penting dalam

kehidupan mereka (Perry & Potter, 2005).

Page 56: BAB II TINJAUAN TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2750/3/T1_462008022_BAB II… · Contoh: ibu hamil tahu ... 2.1.2 Teori-teori perilaku Beberapa

64

2.7 Kerangka berpikir

Gambar 4. Kerangka berpikir perilaku pemeriksaan payudara ditinjau dari perspektif kebudayaan

Kebudayaan

World view

Value

Belief

Behavior