20
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Kajian Literatur Penelitian terdahulu diambil dari skripsi Aminah Haryati (UMP :2009) yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Sub Pokok Bahasan Keteladanan Nabi Ayub A.S. Kelas 5 SD Negeri 2 Karang Lewas Lor Purwokerto Barat Tahun Pelajaran 2008/2009”. Penelitian tersebut menggambarkan, bahwa pemberian Lembar Kerja Siswa dapat meningkatkan aktifitas positif bagi siswa dan dapat meminimalisasikan aktifitas negatif pada siswa selama kegiatan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kemampuan budi pekerti siswa sesuai dengan tokoh Nabi Ayub A.S, sedangkan penelitian saya dapat dikatakan merupakan keteladanan guru yang dilakukan langsung oleh guru tersebut yaitu perilaku seorang guru dalam meniru teladan Nabi Muhammad SAW, sehingga guru mampu mengamalkan akhlaqul karimah kepada siswanya. Skripsi Wahyu Hernani ( UMP : 2011 ) yang berjudul “Upaya Meningkatkan Budi Pekerti Anak Melalui Kegiatan Bercerita Tokoh-Tokoh Keteladanan Pada Anak Didik Kelompok B Ba’Aisyiyah 2 Merden Semester Genap Tahun Ajaran 2010-2011”. Penelitian tersebut Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2956/3/PUJI TULUS SANTOSO BAB II.pdfmaksudnya mulailah segala sesuatu yang baik itu dari diri sendiri terlebih dahulu

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2956/3/PUJI TULUS SANTOSO BAB II.pdfmaksudnya mulailah segala sesuatu yang baik itu dari diri sendiri terlebih dahulu

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Kajian Literatur

Penelitian terdahulu diambil dari skripsi Aminah Haryati (UMP

:2009) yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa Terhadap

Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Sub Pokok

Bahasan Keteladanan Nabi Ayub A.S. Kelas 5 SD Negeri 2 Karang Lewas

Lor Purwokerto Barat Tahun Pelajaran 2008/2009”. Penelitian tersebut

menggambarkan, bahwa pemberian Lembar Kerja Siswa dapat

meningkatkan aktifitas positif bagi siswa dan dapat meminimalisasikan

aktifitas negatif pada siswa selama kegiatan pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan kemampuan budi pekerti siswa sesuai dengan tokoh Nabi

Ayub A.S, sedangkan penelitian saya dapat dikatakan merupakan

keteladanan guru yang dilakukan langsung oleh guru tersebut yaitu perilaku

seorang guru dalam meniru teladan Nabi Muhammad SAW, sehingga guru

mampu mengamalkan akhlaqul karimah kepada siswanya.

Skripsi Wahyu Hernani ( UMP : 2011 ) yang berjudul “Upaya

Meningkatkan Budi Pekerti Anak Melalui Kegiatan Bercerita Tokoh-Tokoh

Keteladanan Pada Anak Didik Kelompok B Ba’Aisyiyah 2 Merden

Semester Genap Tahun Ajaran 2010-2011”. Penelitian tersebut

Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2956/3/PUJI TULUS SANTOSO BAB II.pdfmaksudnya mulailah segala sesuatu yang baik itu dari diri sendiri terlebih dahulu

10

menggambarkan guru menteladani dalam hal keteladanan para tokoh-tokoh

dengan cara bercerita sehingga dapat meningkatkan budi pekerti anak didik.

Sedangkan penelitian saya keteladanan seorang guru melalui praktek

tingkah laku langsung dalam kehidupan sehari-hari disekolah sehingga

diupayakan siswa memiliki sifat akhlaqul karimah.

Dalam buku yang berjudul “Guru Teladan di Bawah Bimbingan

Allah” karya Mahmud Samir Al-Munir menekankan guru harus menyadari

profesi dan tanggungjawabnya yang besar. Seseorang guru harus

memperbaiki dirinya terlebih dahulu sebelum meminta siswa memperbaiki

dirinya. Sebab, yang baik menurut siswa adalah apa yang guru perbuat dan

yang buruk menurut mereka adalah apa yang guru tinggalkan. Buku ini

mendeskripsikan tentang nasihat-nasihat sederhana untuk para guru agar

mereka menjadi guru yang teladan dibawah bimbingan Allah. Sedangkan

penelitian saya mendeskripsikan penerapan secara langsung menjadi guru

teladan terhadap pengamalan akhlak guru terhadap siswanya.

Dalam buku yang berjudul “Hubbur Rasul Mengajak Buah Hati

Mencintai Rasul” karya Taufik Anwar menekankan keteladanan merupakan

metode pendidikan yang sangat efektif. Tidak jarang, hanya bekal

keteladanan tanpa harus banyak bicara, banyak orang bergerak melakukan

sesuatu, sebaliknya tanpa keteladanan, tujuan pendidikan akan sulit diraih.

Lebih dari itu, manusia memiliki kecenderungan kuat untuk meniru segala

hal yang berkesan dalam hatinya. Karena manusia adalah pengekor yang

hebat. Seseorang tanpa sadar meniru aksen orang lain. Ini berasal dari

Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2956/3/PUJI TULUS SANTOSO BAB II.pdfmaksudnya mulailah segala sesuatu yang baik itu dari diri sendiri terlebih dahulu

11

dorongan otak untuk berempati dan afiliasi. Buku ini mendeskripsikan

tentang metode keteladanan yang paling efektif dalam hal teori dan sebab

mengapa manusia lebih meniru praktek daripada sekedar teori. Sedangkan

penelitian saya mendeskripsikan tentang pengaruh keteladanan guru secara

nyata yang sangat bermanfaat bagi perkembangan akhlak siswa dan

meningkatkan kemampuan sikap perilaku dan akhlak siswa melalui contoh

perilaku akhlaqul karimah dari seorang guru.

Dari keempat deskripsi penelitian terdahulu hanya menitik beratkan

pada hal teori tentang keteladanan sebagai metode yang paling unggul dan

jitu dan syarat-syarat menjadi guru teladan serta subyeknya berbeda.

Sedangkan penelitian saya pada praktek guru sebagai teladan yang akan

ditiru siswa disekolah. Penulis mempunyai sasaran dalam penelitian adalah

membentuk siswa yang berakhlak mulia dan membentuk siswa yang baik

melalui pengaruh keteladanan dari gurunya dengan keteladanan yang islami

walaupun siswa bersekolah berbasic negeri. Kata baik di sini mencakup

baik sifatnya dan perilakunya sehingga Penelitian ini membahas tentang “

Ada Tidaknya Pengaruh Keteladanan Guru Terhadap Pengamalan Akhlaqul

Karimah Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sumbang Kabupaten

Banyumas”.

2. Kerangka Teoritik

a. Keteladanan Guru

Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2956/3/PUJI TULUS SANTOSO BAB II.pdfmaksudnya mulailah segala sesuatu yang baik itu dari diri sendiri terlebih dahulu

12

Menurut Muchtar ( 2005 : 101 ) Keteladanan adalah metode

pendidikan yang paling ampuh dibandingkan metode-metode lainnya.

Rasulullah bersabda, “ Ibda bi nafsika “ ( Mulailah dari dirimu sendiri )

maksudnya mulailah segala sesuatu yang baik itu dari diri sendiri terlebih

dahulu. Apabila kita menghendaki siswa berkata sopan santun, mulailah

dari kita untuk membiasakan bertutur kata yang sopan dan santun. Dari

pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa keteladanan guru menjadi

penentu dalam hal baik buruknya anak, karena guru adalah contoh segala

perilaku dalam pandangan pertama siswa yang akan ditirunya.

Keteladanan menjadi faktor penting dalam hal baik buruknya

siswa, jika pendidik jujur, dapat dipercaya, berakhlak mulia, berani, dan

menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan

agama, maka siswa akan tumbuh dalam kejujuran, terbentuk dengan

akhlak mulia, keberanian dan dalam sikap yang menjauhkan diri dari

perbuatan yang bertentangan dengan agama. Dan jika guru bohong,

khianat, durhaka, kikir, penakut, dan hina, maka siswa akan tumbuh

dalam kebohongan, khianat, durhaka, kikir dan hina.

Dalam proses belajar mengajar banyak sekali metode yang

digunakan, salah satunya adalah metode keteladanan. Keteladanan yaitu

pemberian contoh yang dilakukan oleh guru untuk ditiru oleh siswanya.

Peniruan yang dimaksud di sini adalah peniruan dalam hal yang baik,

bukan hal yang buruk. Di sini guru dituntut untuk tidak hanya

mentransfer ilmu pengetahuan saja, tapi juga menjadi suri tauladan bagi

Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2956/3/PUJI TULUS SANTOSO BAB II.pdfmaksudnya mulailah segala sesuatu yang baik itu dari diri sendiri terlebih dahulu

13

siswanya. Seperti semboyan yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara

yaitu, “Ing Ngarsa Sung Tuladha” yang artinya adalah di depan seorang

guru harus memberi teladan atau contoh yang baik.

Sebagai guru hendaklah menjaga tingkah lakunya ketika

berhadapan dengan siswa, maupun ketika tidak berhadapan dengan

siswa. Karena semua tingkah laku guru akan dinilai oleh siswanya.

Seorang guru yang tidak bisa menjaga perilakunya tidak akan bisa

mentransfer nilai - nilai filosofis dari sebuah pendidikan. Oleh karena

itu, setiap guru harus dapat melaksanakan keteladanan dalam proses

belajar mengajar yang dilakukanya agar tujuan pendidikan Islam dapat

tercapai secara optimal. Sehingga dapat membentuk kepribadian siswa

yang ber akhlakul karimah. Untuk itu sebagai guru harus memperhatikan

peranya agar menjadi guru yang profesional antara lain :

1. Tugas Guru

Menurut Muchtar ( 2005 : 154 ) menjelaskan bahwa tugas

utama guru adalah mendidik dan mengajar. Alangkah baiknya apabila

sebelum memulai melaksanakan tugasnya, guru meniatkan kembali di

dalam hati bahwa ia mengajar dan mendidik itu merupakan perintah

Allah SWT dan Rasul-Nya, serta ikhlas mengharap ridla Allah SWT.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa siswa memandang

bahwa guru adalah satu-satunya sosok yang sangat disanjung. Maka

Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2956/3/PUJI TULUS SANTOSO BAB II.pdfmaksudnya mulailah segala sesuatu yang baik itu dari diri sendiri terlebih dahulu

14

didikan dari guru berpengaruh besar dalam memilih andil dalam

membentuk kepribadian dan pemikiran siswa.

Tugas guru merupakan bagian pendidikan yang langsung

berinteraksi dan bertanggung jawab dalam pengolahan sumber daya

manusia. Secara langsung mengubah pola pikir dan meningkatkan

produktifitas siswa melalui ilmu yang dikembangkan secara bersama-

sama dengan komponen pendidikan lain. Oleh karena itu pendidikan

dibuat lebih kreatif dalam memecahkan permasalahan siswa secara

efektif dan efisien. Sehingga secara langsung maupun tidak langsung

mampu mendorong kemajuan siswa.

Menurut Imam Al Ghazali dalam bukunya Muchtar ( 2005 :

155 ) dijelaskan ada empat tugas guru,yaitu :

a. Menunjukan kasih sayang kepada siswa dan mengganggapnya

seperti anak sendiri

b. Mengikuti teladan pribadi Rasulullah

c. Tidak menunda memberi nasihat dan ilmu yang diperlukan oleh

para siswa

d. Menasehati siswa serta melarangnya dari akhlak tercela

Dari empat tugas diatas maka dapat disimpulkan, bahwa

tugas guru adalah :

1) Mujadid, yakni sebagai pembaharu ilmu, baik dalam teori

maupun praktek sesuai syariat islam.

Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2956/3/PUJI TULUS SANTOSO BAB II.pdfmaksudnya mulailah segala sesuatu yang baik itu dari diri sendiri terlebih dahulu

15

2) Mujtahid, yaitu sebagai pemikir yang ulung

3) Mujahid, yaitu sebagai pejuang kebenaran

Selain itu menurut ustadz Ahmad Daeroby dalam

bukunya Muchtar ( 2005 : 156 ) menjelaskan mengenai adab

guru terhadap siswa yaitu :

a) Jika perlu menegur anak didik, panggilah mereka secara

baik, dan berilah nasihat yang lemah lembut, bukan dengan

cara yang kasar dan otoriter.

b) Guru hendaklah memberi contoh ilmu yang diajarkannya

itu kepada siswa, dengan demikian mereka akan mendapat

pemahaman yang lebih dalam dan lebih terdorong untuk

mengamalkannya.

c) Janganlah menjelekkan ilmu yang diajarkan oleh guru lain,

dengan harapan hanya ilmu dari dia saja yang harus

diperhatikan oleh siswa. Ini merupakan akhlak tercela

yang harus dijahui oleh guru.

d) Dalam mengajarkan ilmu, hendaklah dibarengi dengan

mengamalkanya, misalnya jika, kepada siswa untuk

bersedekah, maka terlebih dahulu ia harus bersedekah dan

sebagainya.

e) Guru harus mengontrol keadaan siswa. Adakan “

mukhalathah, muraqabah dan muhasabah”, artinya harus

Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2956/3/PUJI TULUS SANTOSO BAB II.pdfmaksudnya mulailah segala sesuatu yang baik itu dari diri sendiri terlebih dahulu

16

sering bergaul dengan mereka, dan memeriksa sampai

dimana pengamalan ilmu yang telah diajarkan.

Melalui pemaparan berbagai hal diatas mengenai

adab guru diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan

pendidikan akan tercapai jika guru mewujudkan sikap

yang islami, profesional, ikhlas, menteladani dan tawadhu.

2. Karakteristik Guru Teladan

Menjadi guru teladan merupakan suatu proses pembelajaran

seorang guru untuk mendapatkan kesempurnaan dan keridhaan Allah

SWT dalam ilmu yang di miliki. Secara sederhana menjadi guru

teladan adalah kemampuan seorang guru dalam mendapatkan sumber

ilmu yang diajarkan dengan cara memberdayakan diri agar

mendapatkan kebaikan dari sisi Allah SWT. Yaitu seorang guru

mampu meningkatkan kemampuan fungsi panca indra dan otak,

bersinergi dengan kemampuan intuisi dan hatinya.

Islam menganjurkan kepada para guru agar membiasakan

siswa dengan etika dan akhlak Islam karena demikian itu termasuk

kaidah yang dibuat Islam untuk mendidik siswa agar interaksi siswa

dengan orang lain selalu dibangun diatas akhlak yang mulia.

Sebaiknya seorang guru banyak belajar tentang hakikat dan makna

mendidik, baik dari Al-Qur’an maupun sunnah Rasulullah SAW.

Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2956/3/PUJI TULUS SANTOSO BAB II.pdfmaksudnya mulailah segala sesuatu yang baik itu dari diri sendiri terlebih dahulu

17

Adapun karakter akhlak yang harus dimiliki seorang guru

menurut Cahyadi dalam bukunya Muchtar (2005 : 152 ),

mengemukakan kriteria - kriteria seorang guru sebagai berikut:

a. Berusaha menampilkan keteladanan yang maksimal didepan siswa

dan masyarakat secara umum dalam berbagai bidang kehidupan.

b. Senantiasa mendekatkan diri kepada Allah melalui aktivitas ibadah

lillahi wahdah ( karena Allah saja ).

c. Menjaga kerapian, keindahan, dan kebersihan dalam berpakaian

atau berpenampilan secara umum,

d. Menebarkan kasih sayang dan lemah lembut kepada siswa

e. Menampilkan sikap kedewasaan dalam bermuamalah dengan

siswa.

f. Menampilkan kepribadian yang kuat, bersemangat tinggi dan

berdedikasi penuh keikhlasan

g. Senantiasa siap memperbaiki kekurangan diri dalam berbagai hal.

Mengingat begitu penting guru dalam pendidikan, maka

dapat disimpulkan, bahwa guru dituntut untuk memiliki kriteria -

kriteria yang telah disebutkan diatas karena guru merupakan figur

atau tokoh siswa dalam mengambil semua nilai dan pemikiran

tanpa memilih antara yang baik dengan yang buruk.

Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2956/3/PUJI TULUS SANTOSO BAB II.pdfmaksudnya mulailah segala sesuatu yang baik itu dari diri sendiri terlebih dahulu

18

3. Metode Keteladanan ( Uswah Hasanah )

Menurut Muchtar ( 2005 : 19 ) menjelaskan Metode

keteladanan merupakan metode yang paling unggul dan paling jitu

dibandingkan metode - metode lainnya. Melalui metode ini para guru

memberi contoh atau teladan terhadap siswa bagaimana cara

berbicara, berbuat, bersikap, mengerjakan sesuatu atau cara beribadah

dan sebagainya. Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan,

bahwa melalui metode ini maka siswa dapat melihat, menyaksikan

dan menyakini cara yang sebenarnya sehingga siswa dapat

melaksanakannya dengan lebih baik dan lebih mudah.

Sedangkan menurut Syahidin ( 2009 : 150 ) menjelaskan

salah satu metode pendidikan yang dianggap besar pengaruhnya

terhadap keberhasilan proses belajar mengajar adalah metode

pendidikan. Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan, bahwa

keteladanan merupakan suatu metode pendidikan dengan cara

memberikan contoh yang baik terhadap siswanya, baik dalam ucapan

maupun perbuatan.

Manusia telah diberi kemampuan untuk meneladani para

Rasul Allah dalam menjalankan kehidupanya. Diantara Rasul Allah

yang kita yang harus kita contoh adalah Nabi Muhammad SAW.

Karena beliau telah menunjukan bahwa para dirinya terdapat suatu

keteladanan yang mencerminkan kandungan Al-Qur’an secara utuh.

Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2956/3/PUJI TULUS SANTOSO BAB II.pdfmaksudnya mulailah segala sesuatu yang baik itu dari diri sendiri terlebih dahulu

19

Adapun contoh bentuk metode keteladanan menurut Muchtar ( 2005

: 224 - 225 ) yaitu :

a. Keteladanan Disengaja

Peneladanan kadangkala diupayakan dengan cara

disengaja, yaitu guru sengaja memberi contoh yang baik kepada

para siswanya supaya dapat menirunya. Umpamanya guru

memberikan contoh untuk membaca yang baik agar para siswa

menirunya, imam membaikkan shalatnya dalam mengerjakan

shalat yang sempurna kepada ma’mumnya, dan sebagainya.

b. Keteladanan Tidak Sengaja

Dalam hal ini guru tampil sebagai figur yang dapat

memberikan contoh - contoh yang baik dalam kehidupan sehari-

hari. Bentuk pendidikan semacam ini keberhasilannya banyak

bergantung kepada kualitas kesungguhan realitas karakteristik

pendidikan yang diteladani, seperti kualitas keilmuwanya,

kepemimpinannya, keikhlasanya, dan lain sebagainya.

Dalam kondisi pendidikan seperti ini, pengaruh teladan

berjalan secara langsung tanpa disengaja. Oleh karena itu, setiap

orang yang diharapakan ( termasuk guru ) hendaknya memelihara

tingkah lakunya, disertai kesadaran bahwa ia bertanggungjawab

dihadapan Allah dalam segala hal yang diikuti oleh orang lain

(termasuk siswa) sebagai pengagumnya. Semakin tinggi kualitas

guru akan semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pendidikanya.

Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2956/3/PUJI TULUS SANTOSO BAB II.pdfmaksudnya mulailah segala sesuatu yang baik itu dari diri sendiri terlebih dahulu

20

4. Pentingnya Figur Keteladanan

Menurut Abdurrahman ( 2004 : 260 ) menjelaskan bahwa

kurikulum pendidikan yang sempurna telah dibuat dengan rancangan

yang jelas bagi perkembangan manusia melalui sistematisasi bakat,

psikologis, emosi, mental, dan potensi manusia. Namun, tidak dapat

dipungkiri jika timbul masalah bahwa kurikulum yang seperti ini

masih tetap memerlukan pola pendidikan realistis yang dicontohkan

oleh seorang guru melalui perilaku dan metode pendidikan yang guru

perlihatkan kepada siswanya sambil tetap berpegang pada landasan,

metode, dan tujuan kurikulum pendidikan. Dari penjelasan diatas

dapat disimpulkan, bahwa pada dasarnya siswa sangat cenderung

memerlukan sosok teladan dan panutan yang mampu mengarahkan

siswa pada jalan kebenaran dan sekaligus menjadi perumpamaan

dinamis yang menjelaskan cara mengamalkan syariat Allah.

Karena pentingnya kebutuhan itulah, Allah mengutus Nabi

Muhammad sebagai hamba dan Rasul-Nya menjadi teladan bagi

manusia dalam mewujudkan tujuan pendidikan Islam. Aisyah sendiri

telah menyebutkan bahwa akhlak Rasulullah SAW adalah Al-Qur’an.

Bagaimana tidak, kepribadian, karakter, perilaku, dan interaksi beliau

dengan manusia merupakan pengejewantahan hakikat Al-Qur’an,

etika dan hukum - hukumnya secara praktis, manusiawi dan dinamis.

Lebih dari itu, akhlak beliau merupakan perwujudan landasan dan

metode pendidikan yang terdapat didalam Al-Qur’an.

Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2956/3/PUJI TULUS SANTOSO BAB II.pdfmaksudnya mulailah segala sesuatu yang baik itu dari diri sendiri terlebih dahulu

21

b. Akhlaqul Karimah ( Akhlak Mulia )

1. Definisi Akhlaqul Karimah

Menurut Ahmadi dan Salimi ( 2004 :198 ) menjelaskan

bahwa Akhlak, secara etimologi berasal dari kata khalaqa, yang kata

asalnya khuluqun yang berarti perangai, tabiat, adat atau khalqun yang

berarti kejadian, buatan, ciptaan. Jadi secara etimologi akhlak itu

berarti perangai, adat, tabiat atau sistem perilaku yang dibuat.

Sedangkan karimah berarti mulia atau terpuji.

Jadi, akhlaqul karimah merupakan tingkah laku atau akhlak

mulia seseorang yang dimanifestasikan kedalam perbuatan. Sikap

seseorang mungkin saja tidak digambarkan dalam perbuatan atau tidak

tercermin dalam perilakunya sehari-hari, dengan perkataan lain

kemungkinan adanya kontradiksi antara sikap dan tingkah laku.(

Ahmadi dan Salimi, 2004 :206-207 ).

Menurut Ahmadi dan Salimi ( 2004 : 207 ) untuk

memberikan dorongan bagi kita melatih akhlaqul karimah ini,

disampaikan contoh-contoh, yaitu antara lain :

a. Akhlak yang berhubungan dengan Allah

1) Mentauhidkan Allah

2) Takwa

3) Berdoa

4) Tawakal

Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2956/3/PUJI TULUS SANTOSO BAB II.pdfmaksudnya mulailah segala sesuatu yang baik itu dari diri sendiri terlebih dahulu

22

b. Akhlak diri sendiri

1) Sabar

2) Syukur

3) Tawadhu

4) Amanah atau jujur

5) Syaja’ah ; atau berani karena benar

2. Pentingnya Akhlaqul Karimah

Banyak pembelajaran yang justru membuat siswa semakin

tidak mencintai akhlak, karena perilaku pembelajaran yaitu guru yang

mencerminkan ketidaksediaan dalam menerapkan akhlak yang mulia.

Guru bertindak tidak objektif dalam penilaian, bersikap pilih kasih

dalam memperlakukan siswa atau pembelajaran yang tidak

membangkitkan kesadaran belajar.

Inilah pentingnya sebuah penerapan perilaku anak agar

berakhlak mulia. Karena dengan siswa memiliki akhlak yang mulia

maka situasi belajar akan menjadi nyaman dan semangat dalam

meningkatkan kemampuan belajar. Oleh karena itu, jadikan seluruh

tampilan sekolah sebagai kebaikan yang bisa ditiru anak. (Mursidin,

2011 : 58 )

Kepala sekolah seyogyanya menerapkan kepemimpinan

leading by love, sebab memimpin dengan cinta kebaikan adalah

memimpin kebaikan cinta untuk cinta kebaikan. Guru dengan segala

Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2956/3/PUJI TULUS SANTOSO BAB II.pdfmaksudnya mulailah segala sesuatu yang baik itu dari diri sendiri terlebih dahulu

23

ketulusannya, bersedia menjadi model perilaku akhlak bagi siswanya,

baik dalam ucapan, hati, pikiran dan perbuatan. Usahakan

penyelesaian terhadap persoalan moral yang dilakukan siswa dengan

menggunakan teknik konseling, yakni proses mendorong siswa untuk

menyelesaikan persoalan akhlak dengan pengertian dan ketulusan

anak sendiri (Mursidin, 2011 : 59 ). Dari penjelasan tersebut dapat

disimpulkan, bahwa hal tersebut perlu dilakukan agar siswa tidak

menjadi trauma dengan kebaikan.

3. Sumber Akhlaqul Karimah

Karena ajaran Islam adalah dinullah, maka sumber utama

dari ajaran Islam ialah :

a. Al-Qur’an ( Sumber yang Edukatif )

Menurut Abdullah (2007 : 17), bahwa Al-Qur’an adalah

kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW

melalui malaikat Jibril. Al-Qur’an juga dipandang sebagai

keagungan ( majid ) dan penjelasan ( mubin ). Kemudian juga

seringkali disebut pula petunjuk ( hidayah ) dan buku ( kitab ).

Namun nama yang banyak dipergunakan untuk menyebut Al-

Qur’an adalah buku ( kitab ) dan Al-Qur’an. Al-Qur’an berisi

segala hal mengenai petunjuk yang membawa hidup manusia

bahagia didunia dan diakhirat kelak, salah satunya tentang

Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2956/3/PUJI TULUS SANTOSO BAB II.pdfmaksudnya mulailah segala sesuatu yang baik itu dari diri sendiri terlebih dahulu

24

petunjuk manusia agar mempunyai akhlak mulia. Allah SWT

berfirman,

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” ( Al-A’raaf : 96)

Jadi, meninggalkan akhlak mulia yang disebutkan Al-

Qur’an dan mengingkari nikmat Allah SWT, pasti akan

menyebabkan kehancuran umat dan peradabanya. Sebaliknya,

iman kepada Allah dan berpegang dengan akhlak mulia maka

menghantarkan manusia kepada kemenangan dan kemuliaan.

Pembinaan akhlak yang mulia merupakan inti ajaran Islam

sebagaimana terdapat dalam Al-Qur’an, akhlak ini bertumpu dalam

keimanan kepada Allah SWT dan keadilan sosial. Oleh karena itu

jika di dalam Al-Qur’an terdapat ajaran keimanan, ibadah, sejarah

dan sebagainya, maka akan dituju adalah agar ajaran tersebut

terbentuk akhlak yang mulia. Hal ini sejalan pula dengan jawaban

istri Rasulullah SAW, Siti Aisyah, ketika ia di tanya oleh sahabat

Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2956/3/PUJI TULUS SANTOSO BAB II.pdfmaksudnya mulailah segala sesuatu yang baik itu dari diri sendiri terlebih dahulu

25

tentang akhlak Rasulullah SAW. Siti Aisyah mengatakan bahwa

akhlak Rasulullah adalah Al-Qur’an.

b. Sunnah Nabi ( Teladan Pendidikan Islam )

Setelah Al-Qur’an, pendidikan Islam menjadikan As-

sunnah sebagai dasar dan sumber kurikulumnya. Secara harfiah,

sunnah berarti jalan, metode, dan program. Sedangkan menurut

istilah, sunnah adalah sejumlah perkara yang dijelaskan melalui

sanad yang sahih, baik itu berupa perkataan, perbuatan,

peninggalan, sifat, pengakuan, larangan, hal yang disukai dan

dibenci, peperangan, tindak tanduk, dan kehidupan Nabi

Muhammad SAW. ( Abdurrahman, 2004 : 31). Dari penjelasan

diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa pada hakikatnya,

keberadaan sunnah ditujukan untuk mewujudkan dua sasaran, yaitu

pertama, menjelaskan apa yang terdapat dalam Al-Qur’an dan yang

kedua, menjelaskan syariat dan pola perilaku.

Menurut Abdurrahman (2004 : 32), Dalam dunia

pendidikan, As-Sunnah memiliki dua manfaat pokok. Manfaat

pertama, As-Sunnah mampu menjelaskan konsep dan

kesempurnaan pendidikan Islam sesuai dengan konsep Al-Qur’an,

serta lebih merinci penjelasan Al-Qur’an. Kedua, As-Sunnah dapat

menjadikan contoh yang tepat dalam penentuan metode

pendidikan, Misalnya kita dapat menjadikan kehidupan Rasulullah

Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2956/3/PUJI TULUS SANTOSO BAB II.pdfmaksudnya mulailah segala sesuatu yang baik itu dari diri sendiri terlebih dahulu

26

SAW, dengan para sahabat ataupun anak-anak sebagai sarana

penanaman keimanan.

Allah SWT menyukai seseorang yang melakukan

pekerjaannya dengan sempurna. Dalam hadist juga disebutkan,

ان هللا كتب الءحسان عل كل شيء “ Allah mewajibkan ihsan atas segala hal.”( HR Muslim )

Apabila seorang guru mengajar, dia hendaknya mengajar

dengan sebaik-baiknya. Guru hendaknya ikhlas dalam menyiapkan

pelajaran, menjelaskannya, dan menyampaikan maklumat kepada

para siswa. Guru hendaknya berinteraksi yang baik dengan siswa

seperti kepada saudara atau anak sendiri.

Karena itu, guru hendaknya tidak memberi ujian yang

sangat sulit dan yang tidak bisa membedakan antara siswa yang

belajar dan yang tidak. Guru tidak boleh membiarkan siswa

mencontek dalam ujian dan ulangan. Guru hendaknya menghukum

siswa yang melakukanya, Guru juga harus adil kepada semua

siswa. Termasuk dalam pengertian perilaku terpuji ini, yakni guru

tidak menghina satu siswapun yang mengajukan pertanyaan meski

pertanyaanya sangat sederhana. ( Mahmud, 2004 : 49 ).

Dari pernyataan diatas maka dapat disimpulkan, bahwa

pemahaman siswa terhadap materi, baiknya perlakuan guru

terhadapnya, serta etika guru yang terpuji merupakan faktor yang

Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2956/3/PUJI TULUS SANTOSO BAB II.pdfmaksudnya mulailah segala sesuatu yang baik itu dari diri sendiri terlebih dahulu

27

sangat penting yang membantu sampainya dakwah guru kehati

siswanya dan terpengaruhnya siswa kepada dakwah guru tersebut.

4. Akhlak atau Etika Guru Teladan

Kita sepakat bahwa guru mengemban risalah para Nabi dan

Rasul, Karena itu, guru harus memiliki sifat-sifat tertentu, sebab guru

ibarat naskah asli yang hendak di copy. Jika guru berbuat salah

sedikit saja, akan lahirlah siswa-siswa yang lebih buruk darinya.

(Mahmud, 2004 : 19 ).

Berikut ini beberapa akhlak dan etika yang patut dimiliki

seorang guru teladan dalam kelas menurut Mahmud ( 2004 : 22 )

,antara lain :

a. Guru meniatkan sebagai ibadah kepada Allah SWT. Dengan

mengajarkan ilmu, guru juga memiliki tujuan untuk menyebarkan

ilmu dan menghidupkan akhlak mulia.

b. Guru jangan mengandalkan kemampuan dan usaha belaka dalam

mengajar. Seorang guru harus berdoa dan meminta taufik serta

pertolongan kepada Allah.

c. Saat mengajar, guru harus menjaga akhlak. guru harus beretika

yang baik. Jangan cepat marah, kendalikan emosi ketika marah.

d. Didalam kelas, guru harus berwibawa, tenang, khusyu, tawadhu,

dan menunjukan vitalitas serta keuletan agar para siswa tidak

merasa malas atau bosan.

Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2956/3/PUJI TULUS SANTOSO BAB II.pdfmaksudnya mulailah segala sesuatu yang baik itu dari diri sendiri terlebih dahulu

28

e. Guru harus menjadi teladan siswa-siswa dalam segala perkataan,

perbuatan, dan perilaku. Guru harus selalu jujur, adil, berkata yang

baik, dan memberi nasihat serta pengarahan kepada siswa anda.

Dari pemaparan akhlak dan etika guru teladan diatas maka

dapat penulis simpulkan bahwa guru harus berusaha komitmen agar

perbuatan sesuai dengan ucapan dan perilakunya.

Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013