Upload
lykhuong
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kajian Literatur
Penelitian terdahulu diambil dari skripsi Aminah Haryati (UMP
:2009) yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa Terhadap
Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Sub Pokok
Bahasan Keteladanan Nabi Ayub A.S. Kelas 5 SD Negeri 2 Karang Lewas
Lor Purwokerto Barat Tahun Pelajaran 2008/2009”. Penelitian tersebut
menggambarkan, bahwa pemberian Lembar Kerja Siswa dapat
meningkatkan aktifitas positif bagi siswa dan dapat meminimalisasikan
aktifitas negatif pada siswa selama kegiatan pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan kemampuan budi pekerti siswa sesuai dengan tokoh Nabi
Ayub A.S, sedangkan penelitian saya dapat dikatakan merupakan
keteladanan guru yang dilakukan langsung oleh guru tersebut yaitu perilaku
seorang guru dalam meniru teladan Nabi Muhammad SAW, sehingga guru
mampu mengamalkan akhlaqul karimah kepada siswanya.
Skripsi Wahyu Hernani ( UMP : 2011 ) yang berjudul “Upaya
Meningkatkan Budi Pekerti Anak Melalui Kegiatan Bercerita Tokoh-Tokoh
Keteladanan Pada Anak Didik Kelompok B Ba’Aisyiyah 2 Merden
Semester Genap Tahun Ajaran 2010-2011”. Penelitian tersebut
Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
10
menggambarkan guru menteladani dalam hal keteladanan para tokoh-tokoh
dengan cara bercerita sehingga dapat meningkatkan budi pekerti anak didik.
Sedangkan penelitian saya keteladanan seorang guru melalui praktek
tingkah laku langsung dalam kehidupan sehari-hari disekolah sehingga
diupayakan siswa memiliki sifat akhlaqul karimah.
Dalam buku yang berjudul “Guru Teladan di Bawah Bimbingan
Allah” karya Mahmud Samir Al-Munir menekankan guru harus menyadari
profesi dan tanggungjawabnya yang besar. Seseorang guru harus
memperbaiki dirinya terlebih dahulu sebelum meminta siswa memperbaiki
dirinya. Sebab, yang baik menurut siswa adalah apa yang guru perbuat dan
yang buruk menurut mereka adalah apa yang guru tinggalkan. Buku ini
mendeskripsikan tentang nasihat-nasihat sederhana untuk para guru agar
mereka menjadi guru yang teladan dibawah bimbingan Allah. Sedangkan
penelitian saya mendeskripsikan penerapan secara langsung menjadi guru
teladan terhadap pengamalan akhlak guru terhadap siswanya.
Dalam buku yang berjudul “Hubbur Rasul Mengajak Buah Hati
Mencintai Rasul” karya Taufik Anwar menekankan keteladanan merupakan
metode pendidikan yang sangat efektif. Tidak jarang, hanya bekal
keteladanan tanpa harus banyak bicara, banyak orang bergerak melakukan
sesuatu, sebaliknya tanpa keteladanan, tujuan pendidikan akan sulit diraih.
Lebih dari itu, manusia memiliki kecenderungan kuat untuk meniru segala
hal yang berkesan dalam hatinya. Karena manusia adalah pengekor yang
hebat. Seseorang tanpa sadar meniru aksen orang lain. Ini berasal dari
Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
11
dorongan otak untuk berempati dan afiliasi. Buku ini mendeskripsikan
tentang metode keteladanan yang paling efektif dalam hal teori dan sebab
mengapa manusia lebih meniru praktek daripada sekedar teori. Sedangkan
penelitian saya mendeskripsikan tentang pengaruh keteladanan guru secara
nyata yang sangat bermanfaat bagi perkembangan akhlak siswa dan
meningkatkan kemampuan sikap perilaku dan akhlak siswa melalui contoh
perilaku akhlaqul karimah dari seorang guru.
Dari keempat deskripsi penelitian terdahulu hanya menitik beratkan
pada hal teori tentang keteladanan sebagai metode yang paling unggul dan
jitu dan syarat-syarat menjadi guru teladan serta subyeknya berbeda.
Sedangkan penelitian saya pada praktek guru sebagai teladan yang akan
ditiru siswa disekolah. Penulis mempunyai sasaran dalam penelitian adalah
membentuk siswa yang berakhlak mulia dan membentuk siswa yang baik
melalui pengaruh keteladanan dari gurunya dengan keteladanan yang islami
walaupun siswa bersekolah berbasic negeri. Kata baik di sini mencakup
baik sifatnya dan perilakunya sehingga Penelitian ini membahas tentang “
Ada Tidaknya Pengaruh Keteladanan Guru Terhadap Pengamalan Akhlaqul
Karimah Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sumbang Kabupaten
Banyumas”.
2. Kerangka Teoritik
a. Keteladanan Guru
Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
12
Menurut Muchtar ( 2005 : 101 ) Keteladanan adalah metode
pendidikan yang paling ampuh dibandingkan metode-metode lainnya.
Rasulullah bersabda, “ Ibda bi nafsika “ ( Mulailah dari dirimu sendiri )
maksudnya mulailah segala sesuatu yang baik itu dari diri sendiri terlebih
dahulu. Apabila kita menghendaki siswa berkata sopan santun, mulailah
dari kita untuk membiasakan bertutur kata yang sopan dan santun. Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa keteladanan guru menjadi
penentu dalam hal baik buruknya anak, karena guru adalah contoh segala
perilaku dalam pandangan pertama siswa yang akan ditirunya.
Keteladanan menjadi faktor penting dalam hal baik buruknya
siswa, jika pendidik jujur, dapat dipercaya, berakhlak mulia, berani, dan
menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan
agama, maka siswa akan tumbuh dalam kejujuran, terbentuk dengan
akhlak mulia, keberanian dan dalam sikap yang menjauhkan diri dari
perbuatan yang bertentangan dengan agama. Dan jika guru bohong,
khianat, durhaka, kikir, penakut, dan hina, maka siswa akan tumbuh
dalam kebohongan, khianat, durhaka, kikir dan hina.
Dalam proses belajar mengajar banyak sekali metode yang
digunakan, salah satunya adalah metode keteladanan. Keteladanan yaitu
pemberian contoh yang dilakukan oleh guru untuk ditiru oleh siswanya.
Peniruan yang dimaksud di sini adalah peniruan dalam hal yang baik,
bukan hal yang buruk. Di sini guru dituntut untuk tidak hanya
mentransfer ilmu pengetahuan saja, tapi juga menjadi suri tauladan bagi
Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
13
siswanya. Seperti semboyan yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara
yaitu, “Ing Ngarsa Sung Tuladha” yang artinya adalah di depan seorang
guru harus memberi teladan atau contoh yang baik.
Sebagai guru hendaklah menjaga tingkah lakunya ketika
berhadapan dengan siswa, maupun ketika tidak berhadapan dengan
siswa. Karena semua tingkah laku guru akan dinilai oleh siswanya.
Seorang guru yang tidak bisa menjaga perilakunya tidak akan bisa
mentransfer nilai - nilai filosofis dari sebuah pendidikan. Oleh karena
itu, setiap guru harus dapat melaksanakan keteladanan dalam proses
belajar mengajar yang dilakukanya agar tujuan pendidikan Islam dapat
tercapai secara optimal. Sehingga dapat membentuk kepribadian siswa
yang ber akhlakul karimah. Untuk itu sebagai guru harus memperhatikan
peranya agar menjadi guru yang profesional antara lain :
1. Tugas Guru
Menurut Muchtar ( 2005 : 154 ) menjelaskan bahwa tugas
utama guru adalah mendidik dan mengajar. Alangkah baiknya apabila
sebelum memulai melaksanakan tugasnya, guru meniatkan kembali di
dalam hati bahwa ia mengajar dan mendidik itu merupakan perintah
Allah SWT dan Rasul-Nya, serta ikhlas mengharap ridla Allah SWT.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa siswa memandang
bahwa guru adalah satu-satunya sosok yang sangat disanjung. Maka
Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
14
didikan dari guru berpengaruh besar dalam memilih andil dalam
membentuk kepribadian dan pemikiran siswa.
Tugas guru merupakan bagian pendidikan yang langsung
berinteraksi dan bertanggung jawab dalam pengolahan sumber daya
manusia. Secara langsung mengubah pola pikir dan meningkatkan
produktifitas siswa melalui ilmu yang dikembangkan secara bersama-
sama dengan komponen pendidikan lain. Oleh karena itu pendidikan
dibuat lebih kreatif dalam memecahkan permasalahan siswa secara
efektif dan efisien. Sehingga secara langsung maupun tidak langsung
mampu mendorong kemajuan siswa.
Menurut Imam Al Ghazali dalam bukunya Muchtar ( 2005 :
155 ) dijelaskan ada empat tugas guru,yaitu :
a. Menunjukan kasih sayang kepada siswa dan mengganggapnya
seperti anak sendiri
b. Mengikuti teladan pribadi Rasulullah
c. Tidak menunda memberi nasihat dan ilmu yang diperlukan oleh
para siswa
d. Menasehati siswa serta melarangnya dari akhlak tercela
Dari empat tugas diatas maka dapat disimpulkan, bahwa
tugas guru adalah :
1) Mujadid, yakni sebagai pembaharu ilmu, baik dalam teori
maupun praktek sesuai syariat islam.
Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
15
2) Mujtahid, yaitu sebagai pemikir yang ulung
3) Mujahid, yaitu sebagai pejuang kebenaran
Selain itu menurut ustadz Ahmad Daeroby dalam
bukunya Muchtar ( 2005 : 156 ) menjelaskan mengenai adab
guru terhadap siswa yaitu :
a) Jika perlu menegur anak didik, panggilah mereka secara
baik, dan berilah nasihat yang lemah lembut, bukan dengan
cara yang kasar dan otoriter.
b) Guru hendaklah memberi contoh ilmu yang diajarkannya
itu kepada siswa, dengan demikian mereka akan mendapat
pemahaman yang lebih dalam dan lebih terdorong untuk
mengamalkannya.
c) Janganlah menjelekkan ilmu yang diajarkan oleh guru lain,
dengan harapan hanya ilmu dari dia saja yang harus
diperhatikan oleh siswa. Ini merupakan akhlak tercela
yang harus dijahui oleh guru.
d) Dalam mengajarkan ilmu, hendaklah dibarengi dengan
mengamalkanya, misalnya jika, kepada siswa untuk
bersedekah, maka terlebih dahulu ia harus bersedekah dan
sebagainya.
e) Guru harus mengontrol keadaan siswa. Adakan “
mukhalathah, muraqabah dan muhasabah”, artinya harus
Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
16
sering bergaul dengan mereka, dan memeriksa sampai
dimana pengamalan ilmu yang telah diajarkan.
Melalui pemaparan berbagai hal diatas mengenai
adab guru diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan
pendidikan akan tercapai jika guru mewujudkan sikap
yang islami, profesional, ikhlas, menteladani dan tawadhu.
2. Karakteristik Guru Teladan
Menjadi guru teladan merupakan suatu proses pembelajaran
seorang guru untuk mendapatkan kesempurnaan dan keridhaan Allah
SWT dalam ilmu yang di miliki. Secara sederhana menjadi guru
teladan adalah kemampuan seorang guru dalam mendapatkan sumber
ilmu yang diajarkan dengan cara memberdayakan diri agar
mendapatkan kebaikan dari sisi Allah SWT. Yaitu seorang guru
mampu meningkatkan kemampuan fungsi panca indra dan otak,
bersinergi dengan kemampuan intuisi dan hatinya.
Islam menganjurkan kepada para guru agar membiasakan
siswa dengan etika dan akhlak Islam karena demikian itu termasuk
kaidah yang dibuat Islam untuk mendidik siswa agar interaksi siswa
dengan orang lain selalu dibangun diatas akhlak yang mulia.
Sebaiknya seorang guru banyak belajar tentang hakikat dan makna
mendidik, baik dari Al-Qur’an maupun sunnah Rasulullah SAW.
Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
17
Adapun karakter akhlak yang harus dimiliki seorang guru
menurut Cahyadi dalam bukunya Muchtar (2005 : 152 ),
mengemukakan kriteria - kriteria seorang guru sebagai berikut:
a. Berusaha menampilkan keteladanan yang maksimal didepan siswa
dan masyarakat secara umum dalam berbagai bidang kehidupan.
b. Senantiasa mendekatkan diri kepada Allah melalui aktivitas ibadah
lillahi wahdah ( karena Allah saja ).
c. Menjaga kerapian, keindahan, dan kebersihan dalam berpakaian
atau berpenampilan secara umum,
d. Menebarkan kasih sayang dan lemah lembut kepada siswa
e. Menampilkan sikap kedewasaan dalam bermuamalah dengan
siswa.
f. Menampilkan kepribadian yang kuat, bersemangat tinggi dan
berdedikasi penuh keikhlasan
g. Senantiasa siap memperbaiki kekurangan diri dalam berbagai hal.
Mengingat begitu penting guru dalam pendidikan, maka
dapat disimpulkan, bahwa guru dituntut untuk memiliki kriteria -
kriteria yang telah disebutkan diatas karena guru merupakan figur
atau tokoh siswa dalam mengambil semua nilai dan pemikiran
tanpa memilih antara yang baik dengan yang buruk.
Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
18
3. Metode Keteladanan ( Uswah Hasanah )
Menurut Muchtar ( 2005 : 19 ) menjelaskan Metode
keteladanan merupakan metode yang paling unggul dan paling jitu
dibandingkan metode - metode lainnya. Melalui metode ini para guru
memberi contoh atau teladan terhadap siswa bagaimana cara
berbicara, berbuat, bersikap, mengerjakan sesuatu atau cara beribadah
dan sebagainya. Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan,
bahwa melalui metode ini maka siswa dapat melihat, menyaksikan
dan menyakini cara yang sebenarnya sehingga siswa dapat
melaksanakannya dengan lebih baik dan lebih mudah.
Sedangkan menurut Syahidin ( 2009 : 150 ) menjelaskan
salah satu metode pendidikan yang dianggap besar pengaruhnya
terhadap keberhasilan proses belajar mengajar adalah metode
pendidikan. Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan, bahwa
keteladanan merupakan suatu metode pendidikan dengan cara
memberikan contoh yang baik terhadap siswanya, baik dalam ucapan
maupun perbuatan.
Manusia telah diberi kemampuan untuk meneladani para
Rasul Allah dalam menjalankan kehidupanya. Diantara Rasul Allah
yang kita yang harus kita contoh adalah Nabi Muhammad SAW.
Karena beliau telah menunjukan bahwa para dirinya terdapat suatu
keteladanan yang mencerminkan kandungan Al-Qur’an secara utuh.
Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
19
Adapun contoh bentuk metode keteladanan menurut Muchtar ( 2005
: 224 - 225 ) yaitu :
a. Keteladanan Disengaja
Peneladanan kadangkala diupayakan dengan cara
disengaja, yaitu guru sengaja memberi contoh yang baik kepada
para siswanya supaya dapat menirunya. Umpamanya guru
memberikan contoh untuk membaca yang baik agar para siswa
menirunya, imam membaikkan shalatnya dalam mengerjakan
shalat yang sempurna kepada ma’mumnya, dan sebagainya.
b. Keteladanan Tidak Sengaja
Dalam hal ini guru tampil sebagai figur yang dapat
memberikan contoh - contoh yang baik dalam kehidupan sehari-
hari. Bentuk pendidikan semacam ini keberhasilannya banyak
bergantung kepada kualitas kesungguhan realitas karakteristik
pendidikan yang diteladani, seperti kualitas keilmuwanya,
kepemimpinannya, keikhlasanya, dan lain sebagainya.
Dalam kondisi pendidikan seperti ini, pengaruh teladan
berjalan secara langsung tanpa disengaja. Oleh karena itu, setiap
orang yang diharapakan ( termasuk guru ) hendaknya memelihara
tingkah lakunya, disertai kesadaran bahwa ia bertanggungjawab
dihadapan Allah dalam segala hal yang diikuti oleh orang lain
(termasuk siswa) sebagai pengagumnya. Semakin tinggi kualitas
guru akan semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pendidikanya.
Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
20
4. Pentingnya Figur Keteladanan
Menurut Abdurrahman ( 2004 : 260 ) menjelaskan bahwa
kurikulum pendidikan yang sempurna telah dibuat dengan rancangan
yang jelas bagi perkembangan manusia melalui sistematisasi bakat,
psikologis, emosi, mental, dan potensi manusia. Namun, tidak dapat
dipungkiri jika timbul masalah bahwa kurikulum yang seperti ini
masih tetap memerlukan pola pendidikan realistis yang dicontohkan
oleh seorang guru melalui perilaku dan metode pendidikan yang guru
perlihatkan kepada siswanya sambil tetap berpegang pada landasan,
metode, dan tujuan kurikulum pendidikan. Dari penjelasan diatas
dapat disimpulkan, bahwa pada dasarnya siswa sangat cenderung
memerlukan sosok teladan dan panutan yang mampu mengarahkan
siswa pada jalan kebenaran dan sekaligus menjadi perumpamaan
dinamis yang menjelaskan cara mengamalkan syariat Allah.
Karena pentingnya kebutuhan itulah, Allah mengutus Nabi
Muhammad sebagai hamba dan Rasul-Nya menjadi teladan bagi
manusia dalam mewujudkan tujuan pendidikan Islam. Aisyah sendiri
telah menyebutkan bahwa akhlak Rasulullah SAW adalah Al-Qur’an.
Bagaimana tidak, kepribadian, karakter, perilaku, dan interaksi beliau
dengan manusia merupakan pengejewantahan hakikat Al-Qur’an,
etika dan hukum - hukumnya secara praktis, manusiawi dan dinamis.
Lebih dari itu, akhlak beliau merupakan perwujudan landasan dan
metode pendidikan yang terdapat didalam Al-Qur’an.
Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
21
b. Akhlaqul Karimah ( Akhlak Mulia )
1. Definisi Akhlaqul Karimah
Menurut Ahmadi dan Salimi ( 2004 :198 ) menjelaskan
bahwa Akhlak, secara etimologi berasal dari kata khalaqa, yang kata
asalnya khuluqun yang berarti perangai, tabiat, adat atau khalqun yang
berarti kejadian, buatan, ciptaan. Jadi secara etimologi akhlak itu
berarti perangai, adat, tabiat atau sistem perilaku yang dibuat.
Sedangkan karimah berarti mulia atau terpuji.
Jadi, akhlaqul karimah merupakan tingkah laku atau akhlak
mulia seseorang yang dimanifestasikan kedalam perbuatan. Sikap
seseorang mungkin saja tidak digambarkan dalam perbuatan atau tidak
tercermin dalam perilakunya sehari-hari, dengan perkataan lain
kemungkinan adanya kontradiksi antara sikap dan tingkah laku.(
Ahmadi dan Salimi, 2004 :206-207 ).
Menurut Ahmadi dan Salimi ( 2004 : 207 ) untuk
memberikan dorongan bagi kita melatih akhlaqul karimah ini,
disampaikan contoh-contoh, yaitu antara lain :
a. Akhlak yang berhubungan dengan Allah
1) Mentauhidkan Allah
2) Takwa
3) Berdoa
4) Tawakal
Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
22
b. Akhlak diri sendiri
1) Sabar
2) Syukur
3) Tawadhu
4) Amanah atau jujur
5) Syaja’ah ; atau berani karena benar
2. Pentingnya Akhlaqul Karimah
Banyak pembelajaran yang justru membuat siswa semakin
tidak mencintai akhlak, karena perilaku pembelajaran yaitu guru yang
mencerminkan ketidaksediaan dalam menerapkan akhlak yang mulia.
Guru bertindak tidak objektif dalam penilaian, bersikap pilih kasih
dalam memperlakukan siswa atau pembelajaran yang tidak
membangkitkan kesadaran belajar.
Inilah pentingnya sebuah penerapan perilaku anak agar
berakhlak mulia. Karena dengan siswa memiliki akhlak yang mulia
maka situasi belajar akan menjadi nyaman dan semangat dalam
meningkatkan kemampuan belajar. Oleh karena itu, jadikan seluruh
tampilan sekolah sebagai kebaikan yang bisa ditiru anak. (Mursidin,
2011 : 58 )
Kepala sekolah seyogyanya menerapkan kepemimpinan
leading by love, sebab memimpin dengan cinta kebaikan adalah
memimpin kebaikan cinta untuk cinta kebaikan. Guru dengan segala
Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
23
ketulusannya, bersedia menjadi model perilaku akhlak bagi siswanya,
baik dalam ucapan, hati, pikiran dan perbuatan. Usahakan
penyelesaian terhadap persoalan moral yang dilakukan siswa dengan
menggunakan teknik konseling, yakni proses mendorong siswa untuk
menyelesaikan persoalan akhlak dengan pengertian dan ketulusan
anak sendiri (Mursidin, 2011 : 59 ). Dari penjelasan tersebut dapat
disimpulkan, bahwa hal tersebut perlu dilakukan agar siswa tidak
menjadi trauma dengan kebaikan.
3. Sumber Akhlaqul Karimah
Karena ajaran Islam adalah dinullah, maka sumber utama
dari ajaran Islam ialah :
a. Al-Qur’an ( Sumber yang Edukatif )
Menurut Abdullah (2007 : 17), bahwa Al-Qur’an adalah
kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
melalui malaikat Jibril. Al-Qur’an juga dipandang sebagai
keagungan ( majid ) dan penjelasan ( mubin ). Kemudian juga
seringkali disebut pula petunjuk ( hidayah ) dan buku ( kitab ).
Namun nama yang banyak dipergunakan untuk menyebut Al-
Qur’an adalah buku ( kitab ) dan Al-Qur’an. Al-Qur’an berisi
segala hal mengenai petunjuk yang membawa hidup manusia
bahagia didunia dan diakhirat kelak, salah satunya tentang
Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
24
petunjuk manusia agar mempunyai akhlak mulia. Allah SWT
berfirman,
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” ( Al-A’raaf : 96)
Jadi, meninggalkan akhlak mulia yang disebutkan Al-
Qur’an dan mengingkari nikmat Allah SWT, pasti akan
menyebabkan kehancuran umat dan peradabanya. Sebaliknya,
iman kepada Allah dan berpegang dengan akhlak mulia maka
menghantarkan manusia kepada kemenangan dan kemuliaan.
Pembinaan akhlak yang mulia merupakan inti ajaran Islam
sebagaimana terdapat dalam Al-Qur’an, akhlak ini bertumpu dalam
keimanan kepada Allah SWT dan keadilan sosial. Oleh karena itu
jika di dalam Al-Qur’an terdapat ajaran keimanan, ibadah, sejarah
dan sebagainya, maka akan dituju adalah agar ajaran tersebut
terbentuk akhlak yang mulia. Hal ini sejalan pula dengan jawaban
istri Rasulullah SAW, Siti Aisyah, ketika ia di tanya oleh sahabat
Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
25
tentang akhlak Rasulullah SAW. Siti Aisyah mengatakan bahwa
akhlak Rasulullah adalah Al-Qur’an.
b. Sunnah Nabi ( Teladan Pendidikan Islam )
Setelah Al-Qur’an, pendidikan Islam menjadikan As-
sunnah sebagai dasar dan sumber kurikulumnya. Secara harfiah,
sunnah berarti jalan, metode, dan program. Sedangkan menurut
istilah, sunnah adalah sejumlah perkara yang dijelaskan melalui
sanad yang sahih, baik itu berupa perkataan, perbuatan,
peninggalan, sifat, pengakuan, larangan, hal yang disukai dan
dibenci, peperangan, tindak tanduk, dan kehidupan Nabi
Muhammad SAW. ( Abdurrahman, 2004 : 31). Dari penjelasan
diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa pada hakikatnya,
keberadaan sunnah ditujukan untuk mewujudkan dua sasaran, yaitu
pertama, menjelaskan apa yang terdapat dalam Al-Qur’an dan yang
kedua, menjelaskan syariat dan pola perilaku.
Menurut Abdurrahman (2004 : 32), Dalam dunia
pendidikan, As-Sunnah memiliki dua manfaat pokok. Manfaat
pertama, As-Sunnah mampu menjelaskan konsep dan
kesempurnaan pendidikan Islam sesuai dengan konsep Al-Qur’an,
serta lebih merinci penjelasan Al-Qur’an. Kedua, As-Sunnah dapat
menjadikan contoh yang tepat dalam penentuan metode
pendidikan, Misalnya kita dapat menjadikan kehidupan Rasulullah
Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
26
SAW, dengan para sahabat ataupun anak-anak sebagai sarana
penanaman keimanan.
Allah SWT menyukai seseorang yang melakukan
pekerjaannya dengan sempurna. Dalam hadist juga disebutkan,
ان هللا كتب الءحسان عل كل شيء “ Allah mewajibkan ihsan atas segala hal.”( HR Muslim )
Apabila seorang guru mengajar, dia hendaknya mengajar
dengan sebaik-baiknya. Guru hendaknya ikhlas dalam menyiapkan
pelajaran, menjelaskannya, dan menyampaikan maklumat kepada
para siswa. Guru hendaknya berinteraksi yang baik dengan siswa
seperti kepada saudara atau anak sendiri.
Karena itu, guru hendaknya tidak memberi ujian yang
sangat sulit dan yang tidak bisa membedakan antara siswa yang
belajar dan yang tidak. Guru tidak boleh membiarkan siswa
mencontek dalam ujian dan ulangan. Guru hendaknya menghukum
siswa yang melakukanya, Guru juga harus adil kepada semua
siswa. Termasuk dalam pengertian perilaku terpuji ini, yakni guru
tidak menghina satu siswapun yang mengajukan pertanyaan meski
pertanyaanya sangat sederhana. ( Mahmud, 2004 : 49 ).
Dari pernyataan diatas maka dapat disimpulkan, bahwa
pemahaman siswa terhadap materi, baiknya perlakuan guru
terhadapnya, serta etika guru yang terpuji merupakan faktor yang
Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
27
sangat penting yang membantu sampainya dakwah guru kehati
siswanya dan terpengaruhnya siswa kepada dakwah guru tersebut.
4. Akhlak atau Etika Guru Teladan
Kita sepakat bahwa guru mengemban risalah para Nabi dan
Rasul, Karena itu, guru harus memiliki sifat-sifat tertentu, sebab guru
ibarat naskah asli yang hendak di copy. Jika guru berbuat salah
sedikit saja, akan lahirlah siswa-siswa yang lebih buruk darinya.
(Mahmud, 2004 : 19 ).
Berikut ini beberapa akhlak dan etika yang patut dimiliki
seorang guru teladan dalam kelas menurut Mahmud ( 2004 : 22 )
,antara lain :
a. Guru meniatkan sebagai ibadah kepada Allah SWT. Dengan
mengajarkan ilmu, guru juga memiliki tujuan untuk menyebarkan
ilmu dan menghidupkan akhlak mulia.
b. Guru jangan mengandalkan kemampuan dan usaha belaka dalam
mengajar. Seorang guru harus berdoa dan meminta taufik serta
pertolongan kepada Allah.
c. Saat mengajar, guru harus menjaga akhlak. guru harus beretika
yang baik. Jangan cepat marah, kendalikan emosi ketika marah.
d. Didalam kelas, guru harus berwibawa, tenang, khusyu, tawadhu,
dan menunjukan vitalitas serta keuletan agar para siswa tidak
merasa malas atau bosan.
Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
28
e. Guru harus menjadi teladan siswa-siswa dalam segala perkataan,
perbuatan, dan perilaku. Guru harus selalu jujur, adil, berkata yang
baik, dan memberi nasihat serta pengarahan kepada siswa anda.
Dari pemaparan akhlak dan etika guru teladan diatas maka
dapat penulis simpulkan bahwa guru harus berusaha komitmen agar
perbuatan sesuai dengan ucapan dan perilakunya.
Pengaruh Keteladanan Guru..., Puji Tulus Santoso, Fakultas Agama Islam UMP, 2013