14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAERAH PENELITIAN I.5. Lokasi dan Kesampaian Daerah Penelitian Lokasi daerah penelitian secara administratif terletak di dalam wilayah kabupaten Blang pidie, provinsi Nangroe Aceh Darussalam (Gambar II.1). Secara geografis lokasi penelitian terletak di antara koordinat-koordinat 96 ° 47’ 40” BT sampai 96 ° 48’ 19,83” BT dan 3° 48’ 20” LS sampai 3° 49’ 0,18” LS. Lokasi penelitian berada disekitar alur Sungai Pinang di kaki Gunung Pineung (Gambar II.2). Di sebelah timur dan tenggara berbatasan dengan Gunung Leuser. Gambar II.1. Peta Lokasi Daerah Penelitian : Lokasi Daerah Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAERAH · PDF filecekungan depan busur, ... Distribusi penyebaran batuan granit berada pada zona Sumatera Selatan yang ... Proses terjadinya cebakan bahan galian

  • Upload
    dangdat

  • View
    216

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAERAH · PDF filecekungan depan busur, ... Distribusi penyebaran batuan granit berada pada zona Sumatera Selatan yang ... Proses terjadinya cebakan bahan galian

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAERAH PENELITIAN

I.5. Lokasi dan Kesampaian Daerah Penelitian

Lokasi daerah penelitian secara administratif terletak di dalam wilayah

kabupaten Blang pidie, provinsi Nangroe Aceh Darussalam (Gambar II.1).

Secara geografis lokasi penelitian terletak di antara koordinat-koordinat 96° 47’

40” BT sampai 96° 48’ 19,83” BT dan 3° 48’ 20” LS sampai 3° 49’ 0,18” LS.

Lokasi penelitian berada disekitar alur Sungai Pinang di kaki Gunung Pineung

(Gambar II.2). Di sebelah timur dan tenggara berbatasan dengan Gunung Leuser.

Gambar II.1. Peta Lokasi Daerah Penelitian

: Lokasi Daerah Penelitian

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAERAH · PDF filecekungan depan busur, ... Distribusi penyebaran batuan granit berada pada zona Sumatera Selatan yang ... Proses terjadinya cebakan bahan galian

Gambar II.2. Peta Lokasi Daerah Penelitian (Continued)

II.2. Kondisi Sosial Masyarakat

Jumlah penduduk Aceh Barat Daya menurut data Biro Tata Pemerintahan

Sekretariat Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sampai dengan Juni 2008

adalah sebanyak 125.354 jiwa. Aceh Barat Daya mengandalkan sektor pertanian

dan perdagangan untuk kelangsungan perekonomiannya. Hal ini ditunjang dengan

posisinya yang sangat strategis di jalur dagang kawasan barat Aceh, khususnya

kota Blangpidie yang sejak dulu menjadi pusat perdagangan di pantai barat Aceh.

Sebenarnya bila kondisi keamanan semakin membaik, banyak sekali potensi yang

dapat digali di kawasan ini, seperti pariwisata, karena posisinya yang merupakan

paduan antara pantai Samudera Hindia dan Bukit Barisan yang hijau. Aceh Barat

Daya juga dapat dikembangkan sebagai kawasan agroindustri, agribisnis dan

peternakan terpadu serta sektor lain yang akan berkembang.

Kota Jeumpa

Krueng Bathee

Alue Rambot

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAERAH · PDF filecekungan depan busur, ... Distribusi penyebaran batuan granit berada pada zona Sumatera Selatan yang ... Proses terjadinya cebakan bahan galian

II.3. Geologi Dan Sumber Daya Mineral

Pulau Sumatera berada pada daerah busur kepulauan antara lempeng

India-Australia yang relatif bergerak ke utara dengan lempeng Eurasia. Kegiatan

tektonik ini membentuk elemen-elemen seperti palung, busur kepulauan,

cekungan depan busur, busur gunungapi, dan cekungan belakang busur.

Gambar II.3 Tektonik Indonesia

Berdasarkan zona subduksi dan busur magmatik, proses pembentukan dan

distribusi batuan pada daerah Indonesia bagian Barat dan Semenanjung Malaysia

mempunyai kesamaan yang ditunjukkan oleh kesamaan penyebaran andesit dan

basalt berumur Permo-Karbon di Malaysia dan Kalimantan Barat (Klompe, 1961).

Distribusi penyebaran batuan granit berada pada zona Sumatera Selatan yang

berasal dari intrusi busur plutonik-volkanik masa Mesozoikum. Zona subduksi

zaman Perm, Trias-Jura dan Kapur muncul di Sumatera atau sekitar trench-arc

gap bagian barat yang mengakibatkan terbentuknya melange dan terbentuknya

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAERAH · PDF filecekungan depan busur, ... Distribusi penyebaran batuan granit berada pada zona Sumatera Selatan yang ... Proses terjadinya cebakan bahan galian

busur magmatik yang menghasilkan intrusi granit (Katili, 1973). Seperti terlihat

pada gambar II.4 Dalam skala regional Asia Tenggara.

Gambar II.4. Penyebaran batuan di paparan Sunda dan Asia Tenggara

II.3.1. Geologi Lokal

Berdasarkan Peta Geologi lembar Tapaktuan (Gambar II.5), batuan tertua

adalah batusabak, metasiltstones, metaarenites dan batuan gampingan dari

Formasi Kluet dan Alas. Deformasi regional disertai oleh metamorfisme skala

rendah sampai medium (membentuk andalusit dan staurolit) dan magmatisme

granitik yang menyebar, berlanjut pada Permian Tengah. Skiss dan Gneiss yang

terbentuk dari sedimen-sedimen Formasi Alas dan Kluet, dan Granodiorit Pantan

Dedalu yang terfoliasi gneissose, diperkirakan terbentuk di kedalaman dalam zona

patahan mayor transcurrent pada Mid-Permian, meskipun mungkin juga terjadi

pada masa cretaceous.

Permian Magmatic Arc

Permian Subduction Zone

Triassic – Jurassic Magmatic Arc

Cretaceous Magmatic Arc

Cretaceous Subduction Zone Active Subduction Zone

Active Volcanoes

Border Foreland Basin

Tertiary Subduction Zone

Tertiary Magmatic Arc

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAERAH · PDF filecekungan depan busur, ... Distribusi penyebaran batuan granit berada pada zona Sumatera Selatan yang ... Proses terjadinya cebakan bahan galian

Distribusi dan variasi dari litologi mengindikasikan bahwa formasi

Vulkanik di lembar Tapaktuan dari grup Woyla sebagian berasal dari batuan

subaerial (batuan beku ekstrusif), umumnya andesitik, busur vulkanik. Anggota

batugamping diinterpretasikan sebagai fringing reefs, dengan batugamping utama

terbentuk pada peristiwa transgressi yang tidak bergerak (quiscent transgressive).

Sementara itu klastik berbutir halus dan lumpur terkumpul pada daerah yang lebih

dalam.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAERAH · PDF filecekungan depan busur, ... Distribusi penyebaran batuan granit berada pada zona Sumatera Selatan yang ... Proses terjadinya cebakan bahan galian

Gambar II.5. Simplified Geological Map, Lembar Tapaktuan (Cameron dkk, 1982)

Main Zone of Sumatra Fault System

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAERAH · PDF filecekungan depan busur, ... Distribusi penyebaran batuan granit berada pada zona Sumatera Selatan yang ... Proses terjadinya cebakan bahan galian

II.3.2. Mineralisasi Daerah Penelitian

Sumberdaya mineral di daerah penelitian secara umum dapat digolongkan

kedalam 3 (tiga) kelompok utama (Cameron dkk,1982), yaitu :

1. Mineral Logam

Pirit. Sekitar 1-2% pirit umum ditemukan pada batuan beku, dan pada

patahan atau zona rekahan. Dari sampel (grab) yang diambil diketahui

memiliki kandungan As (sampai dengan 3000 ppm) dan Cu. Sebaran pirit

yang cukup banyak dapat ditemukan di Susuh Granodiorit. Boulder

metasomatis ultramafik di daerah Babahrot mengandung pirit sampai

dengan 10%; batuan ini juga memiliki kandungan As, Mo, Cr dan Ni

tinggi.

Hematite-magnetite. Formasi vulkanik Tapaktuan secara teoritis

merupakan sumber magnetit dan sulfida yang potensial; oksida besi secara

umum dapat ditemukan cukup banyak pada aliran sungai pada formasi ini

dan formasi Babahrot. Magnetit yang masiv dapat ditemukan pada daerah

Alue Petue Gadae dan Air Pinang, sementara lapisan pasir magnetit

banyak ditemukan di sungai pada sepanjang garis pantai barat, yang

dinotasikan sebagai Kr. Seumayam.

Copper. Tembaga biasanya berasosiasi dengan sebaran magnetit, dimana

formasi Tapaktuan juga mengandung sebaran tembaga (disseminated),

umumnya malachite, yang telah terubahkan dan disisipi tufa dan

aglomerat. Kombinasi dua tipe mineralisasi ini merupakan alasan

tingginya kandungan Cu pada formasi Kluet (Helmkampf &

Nagashima,1973). Kandungan tembaga (Cu) minor dapat ditemukan pula

di Kota Diorit sebagai chalcopyrite, di Samadua granit.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAERAH · PDF filecekungan depan busur, ... Distribusi penyebaran batuan granit berada pada zona Sumatera Selatan yang ... Proses terjadinya cebakan bahan galian

Gold. Emas aluvial terdapat cukup banyak pada daerah ini dimana pada

tambang tua di sekitar Alue Petua Gadae memiliki kedalaman yang besar

dan luas. Sumbernya diasumsikan oleh sulfida vulkanogenik dan

auriferous magnetite pada formasi Babahrot. Lokasi lain yang terdapat

emas tipe ini adalah Alue Cut, Alue Bui Bridge, dan Krueng Bathee.

Selain jenis-jenis sumberdaya logam diatas terdapat pula indikasi-indikasi

minor seperti Mangan, merkuri, molibdenum, perak, dan seng.

2. Mineral Non-logam atau Mineral Industri,

Limestone. Cadangan batugamping yang cukup besar dapat ditemukan

pada daerah Tapaktuan; CaO pada kisaran 47-58%, MgO 2,2-3,2%

(Hasibuan, 1970). Daerah yang sangat baik berada pada bagian tenggara

tapaktuan, dimana material yang mengandung lempung dan cocok untuk

industri semen dapat ditemukan dengan mudah.

Sumberdaya material konstruksi yang luas terdapat dekat dengan jalan

utama dan pusat populasi. Yang sering dimanfaatkan berupa kerikil pada

formasi Takengon di area Seumayam dan Pawah Baro disepanjang jalan

garis pantai barat, dan di formasi Blangkejeran.

3. Sumberdaya Energi

Batubara berjenis lignit berbentuk lapisan tipis dan parsial dapat

ditemukan pada sedimen tersier yang lebih tua. Zwierzycki (1922)

mencatat sebuah lapisan setebal 1 m yang diperkirakan kemudian, didekat

tapaktuan. Lapisan pada daerah Ladang Tula merupakan terbaik yang

ditemukan selama survei. Sumberdaya yang sama bisa ditemukan pula

pada daerah Kampong le Mirah dan Alue Rimeung.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAERAH · PDF filecekungan depan busur, ... Distribusi penyebaran batuan granit berada pada zona Sumatera Selatan yang ... Proses terjadinya cebakan bahan galian

II.3.3. Genesa Bijih Besi Alue Sungai Pinang

• Bijih Besi Primer

Proses terjadinya cebakan bahan galian bijih besi berhubungan erat

dengan adanya peristiwa tektonik pra-mineralisasi. Akibat peristiwa

tektonik, terbentuklah struktur sesar, struktur sesar ini merupakan zona

lemah yang memungkinkan terjadinya magmatisme, yaitu intrusi magma

menerobos batuan tua. Akibat adanya kontak magmatik ini, terjadilah

proses rekristalisasi, alterasi, mineralisasi, dan penggantian (replacement)

pada bagian kontak magma dengan batuan yang diterobosnya. khususnya

disekitar kontak intrusi tersebut, sehingga terbentuk mineralisasi bijih besi,

berupa mineral besi magnetit, hematit dan oksida besi.

Dari mineral-mineral bijih besi, magnetit adalah mineral dengan

kandungan Fe paling tinggi, tetapi terdapat dalam jumlah kecil. Sementara

hematit merupakan mineral bijih utama yang dibutuhkan dalam industri

besi. Mineral-mineral pembawa besi dengan nilai ekonomis dengan

susunan kimia, kandungan Fe dan klasifikasi komersil dapat dilihat pada

Tabel II.1.

Tabel II.1 mineral-mineral bijih besi bernilai ekonomis

Mineral Susunan kimia Kandungan Fe (%)

Klasifikasi komersil

Magnetit Fe3O4 72,4 Magnetik atau bijih hitam

Hematit Fe2O3 70,0 Bijih merah

Limonit Fe2O3.nH2O 59 – 63 Bijih coklat

Siderit FeCO3 48,2 Spathic, black band, clay ironstone

Sumber : Iron & Ferroalloy Metals in (ed) M. L. Jensen & A. M. Bafeman, 1981;

Economic Mineral Deposits, P. 392.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAERAH · PDF filecekungan depan busur, ... Distribusi penyebaran batuan granit berada pada zona Sumatera Selatan yang ... Proses terjadinya cebakan bahan galian

• Metasomatisme Kontak

Pada saat magma yang pijar dan sangat panas menerobos lapisan

batuan, magma tersebut makin lama akan makin kehilangan panasnya

akhirnya akan membeku menjadi batuan beku intrusif. Proses tersebut

dapat terjadi pada keadaan yang dangkal, menengah ataupun pada

kedalaman yang besar, sehingga dikenal adanya batuan beku intrusif

dangkal, menengah ataupun dalam. Dalam proses tersebut akan terlihat

adanya tekanan dan suhu yang sangat tinggi terutama pada kontak

terobosannya, antara magma yang masih cair dengan batuan di sekitarnya.

Pengaruh dari kontak ini dapat berupa panas yang disertai adanya

perubahan-perubahan kimiawi sebagai akibat pertukaran ion dan

sebagainya. Dari magma ke batuan yang diterobos dan sebaliknya. Kontak

semacam ini disebut kontak metasomatisme.

Batuan samping yang terterobos oleh magma, yang paling besar

kemungkinannya untuk dapat menimbulkan deposit kontak metasomatik

adalah batuan karbonat yang akan membentuk endapan skarn.

Batugamping murni maupun dolomit dengan segera akan mengalami

rekristalisasi dan rekombinasi dengan unsur-unsur yang berasal dari

magma, pada batugamping yang tidak murni, efek kontak metasomatik

yang terjadi lebih kuat, karena unsur-unsur pengotoran seperti silika,

alumina dan besi adalah bahan-bahan yang dapat dengan mudah

membentuk kombinasi-kombinasi batu dengan oksida kalsium. Seluruh

masa batuan di sekitar kontak dapat berubah menjadi garnet, silika dan

mineral bijih.

Skarn adalah endapan yang terjadi karena interaksi antara larutan

magma silikat dengan batuan samping karbonat bertipe larutan hidrotermal

yang bergerak dan mendistribusikan logam-logam dan komponen lain

yang dikandungnya. Endapan skarn merupakan sumber bijih berkadar

tinggi dari logam Cu, Fe, Zn, Mo, Pb, Au, Ag dan mineral industri seperti

grafit, wolastonit, dan talk.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAERAH · PDF filecekungan depan busur, ... Distribusi penyebaran batuan granit berada pada zona Sumatera Selatan yang ... Proses terjadinya cebakan bahan galian

Kedalaman dan waktu pembentukan endapan skarn sangat

berpengaruh pada penyebaran metamorfosis dan alterasi retrograde

sebagai akibatnya bentuk, ukuran dan komposisi skarn akan bervariasi.

Pengaruh air tanah dan proses ubahan yang terjadi serta penghancuran

mineral-mineral skarn karena ubahan retrograde merupakan salah satu ciri

dari pembentukan endapan skarn dangkal. Endapan skarn yang dalam,

penyebarannya luas, kompleks, karena pengaruh lelehan silikat yang

keluar dalam waktu lama membentuk berbagai endapan bijih.

Genesa endapan skarn (Gambar II.6) terbagi atas 3 tahap yaitu:

1. Initial isochemical metamorphism (stage 1)

Tahapan ini mengakibatkan rekristalisasi dari batuan samping akibat

adanya intrusi. Batugamping menjadi marbel, shale menjadi hornfles, serta

batupasir menjadi kuarsit. Reaksi-reaksi terbentuknya skarn dapat terjadi

di sepanjang kontak batuan. Secara prinsip, proses-proses ini membentuk

adanya isokimia metamorfisme akibat dari difusi unsur-unsur akibat

pergerakan fluida, dan merupakan bagian dari pergerakan air metamorfik.

Batuan akan menjadi lebih brittle dan menjadi media yang lebih baik

untuk infiltrasi fluida-fluida pada tahapan selanjutnya,

2. Multiple stages of metasomatism (stage 2)

Adanya infiltrasi antara fluida hidrothermal-metamorfik mengakibatkan

terubahnya yang sebelumnya sudah terbentuk pada tahapan pertama

menjadi skarn. Proses ini terjadi pada temperatur 800-400 °C, mineral

bijih akan mulai terendapkan pada saat pluton mulai mengalami

pendinginan. Mineral-mineral yang terbentuk pada tahapan ini relatif

bersifat anhydrous. Pengendapan mineral-mineral oksida (magnetite dan

kasiterit) dan disusul oleh sulfida-sulfida mulai terbentuk pada tahapan

akhir di stage ini,

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAERAH · PDF filecekungan depan busur, ... Distribusi penyebaran batuan granit berada pada zona Sumatera Selatan yang ... Proses terjadinya cebakan bahan galian

Gambar II.6. Skema pembentukan bijih besi di Alue Sungai Pinang

3. Retrograde alteration (stage 3)

Tahapan ini merupakan retrograde (perusakan) yang diikuti oleh

pendinginan pluton dan menyebabkan terjadinya alterasi hydrous akibat

infiltrasi air meteorik. Kalsium akan terlindikan (leached) dan

menghasilkan mineral-mineral seperti epidot (low-iron), klorit, aktinolit,

dll. Penurunan temperatur akan menyebabkan terbentuknya mineral-

mineral sulfida. Kontak reaksi dengan marbel akan mengakibatnya

netralisasi larutan hidrothermal, sehingga mengakibatkan terbentuk bijih

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAERAH · PDF filecekungan depan busur, ... Distribusi penyebaran batuan granit berada pada zona Sumatera Selatan yang ... Proses terjadinya cebakan bahan galian

sulfida dengan kadar yang tinggi. Proses retrograde yang akan

menghasilkan alterasi ini akan lebih intensif berlangsung pada kedalaman

yang dangkal.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAERAH · PDF filecekungan depan busur, ... Distribusi penyebaran batuan granit berada pada zona Sumatera Selatan yang ... Proses terjadinya cebakan bahan galian