30
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Payudara Setiap manusia pada umumnya mempunyai payudara, tetapi antara laki laki dan perempuan berbeda dalam fungsinya. Payudara yang matang adalah salah satu tanda kelamin sekunder dari seorang gadis dan merupakan salah satu organ yang indah dan menarik. Lebih dari itu untuk mempertahankan kelangsungan hidup keturunannya maka organ ini menjadi sumber utama dari kehidupan, karena Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan. Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram (Sarwono, 2009). a. Anatomi payudara Payudara wanita disebut juga glandula mammaria, merupakan suatu alat reproduksi tambahan. Setiap payudara terletak pada setiap sisi sternum dan meluas setinggi antara costa kedua dan keenam. Payudara terletak pada fascia superficialis dinding rongga dada diatas 13 Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

  • Upload
    lamkien

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Payudara

Setiap manusia pada umumnya mempunyai payudara, tetapi antara

laki laki dan perempuan berbeda dalam fungsinya. Payudara yang matang

adalah salah satu tanda kelamin sekunder dari seorang gadis dan

merupakan salah satu organ yang indah dan menarik. Lebih dari itu

untuk mempertahankan kelangsungan hidup keturunannya maka organ

ini menjadi sumber utama dari kehidupan, karena Air Susu Ibu (ASI)

adalah makanan bayi yang paling penting terutama pada bulan-bulan

pertama kehidupan.

Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah

kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu

untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang

beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui

800 gram (Sarwono, 2009).

a. Anatomi payudara

Payudara wanita disebut juga glandula mammaria, merupakan

suatu alat reproduksi tambahan. Setiap payudara terletak pada setiap

sisi sternum dan meluas setinggi antara costa kedua dan keenam.

Payudara terletak pada fascia superficialis dinding rongga dada diatas

13

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

14

musculus pectoralis mayor dan dibuat stabil oleh ligamentum

suspensorium. Dengan masing-masing payudara berbentuk tonjolan

setengah bola dan mempunyai ekor (cauda) dari jaringan yang

meluas ke ketiak atau axilla. Ukuran payudara berbeda untuk setiap

individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur. Tidak

jarang salah satu payudara ukurannya agak lebih besar dari pada

payudara yang lain (Eka puspita, 2009).

Gambar 2.1 Anatomi Payudara

Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu:

1) Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar.

Korpus dari alveolus adalah sel aciner, jaringan lemak, sel

plasma, sel otot polos dan pembuluh darah. Alveolus, yaitu unit

terkecil yang memproduksi susu. Bagian Lobulus, yaitu kumpulan

dari alveolus. Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul

menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara. ASI disalurkan dari

alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

15

duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus

laktiferus).

2) Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah.

Areola, Letaknya mengelilingi putting susu dan berwarna

kegelapan yang disebabkan oleh penipisan dan penimbunan pigmen

pada kulitnya. Perubahan warna ini tergantung dari corak kulit dan

adanya kehamilan. Pada wanita yang corak kulitnya kuning langsat

akan berwarna jingga kemerahan, bila kulitnya kehitaman maka

warnanya lebih gelap. Selama kehamilan warna akan menjadi lebih

gelap dan wama ini akan menetap untuk selanjutnya, jadi tidak

kembali lagi seperti warna asli semula. Pada daerah ini akan

didapatkan kelenjar keringat, kelenjar lemak dari montgomery yang

membentuk tuberkel dan akan membesar selama kehamilan.

Kelenjar lemak ini akan menghasilkan suatu bahan dan dapat

melicinkan kalang payudara selama menyusui. Di kalang payudara

terdapat duktus laktiferus yang merupakan tempat penampungan air

susu.

3) Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.

Papilla atau Puting Terletak setinggi interkosta IV, tetapi

berhubung adanya variasi bentuk dan ukuran payudara maka

letaknya akan bervariasi. Pada tempat ini terdapat lubang- lubang

kecil yang merupakan muara dari duktus laktiferus, ujung - ujung

serat saraf, pembuluh darah, pembuluh getah bening, serat - serat

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

16

otot polos yang tersusun secara sirkuler sehingga bila ada kontraksi

maka duktus laktiferus akan memadat dan menyebabkan putting

susu ereksi, sedangkan serat-serat otot yang longitudinal akan

menarik kembali putting susu tersebut. Payudara terdiri dari 15 - 25

lobus. Masing-masing lobulus terdiri dari 20-40 lobulus. Selanjutnya

masing-masing lobulus terdiri dari 10-100 alveoli dan masing-

masing dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)

sehingga merupakan suatu pohon. Puting susu dapat pula menjadi

tegak bukan sebagai hasil dari beberapa bentuk perangsangan

seksual yang alami dan puting susu seorang wanita mungkin tidak

menjadi tegak ketika ia terangsang secara seksual. Pada daerah

areola terdapat beberapa minyak yang dihasilkan oleh kelenjar

Montgomery. Kelenjar ini dapat berbentuk gelombang-gelombang

naik dan sensitif terhadap siklus menstruasi seorang wanita.

Kelenjar ini bekerja untuk melindungi dan meminyaki puting susu

selama menyusui. Beberapa puting susu menonjol ke dalam atau

rata dengan permukaan payudara. keadaaan tersebut kemudian

ditunjukkan sebagai puting susu terbalik dan tidak satu pun dari

keadaan tersebut yang memperlihatkan kemampuan seorang wanita

untuk menyusui, yang berdampak negatif. Bentuk puting ada

empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/ datar, panjang dan

terbenam (Sarwono, 2009).

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

17

b. Struktur mikroskopis payudara

Payudara tersusun atas jaringan kelenjar yang mengandung

sejumlah jaringan lemak dan di tutupi oleh kulit. Jaringan kelenjar

ini di bagi kira-kira menjadi 18 lobus yang di pisahkan secara

sempurna satu sama lain oleh lembaran-lembaran jaringan febrosa.

Struktur didalamnya menyerupai buah anggur atau jeruk yang di

belah. Setiap lobus merupakan satu unit fungsional yang berisi dan

tersusun oleh:

1) Alveoli

Alveoli mengandung sel-sel yang menyekresi air susu. Setiap

alveolus dilapisi oleh sel-sel yang menyekresi air susu, disebut sel

acini, yang mengekstraksi faktor-faktor dari darah yang penting

untuk pembentukan air susu. Di sekeliling setiap alveolus terdapat

sel-sel mioepitel yang kadang-kadang disebut sel keranjang (Basket

cell). Apabila sel-sel ini dirangsang oleh oksitosin anak

berkontraksi sehingga mengalirkan air susu kedalam ductus

lactifer.

2) Tubulus Lactiferus

Tubulus Lactiferus adalah saluran kecil yang berhubungan

dengan alveoli sebagai pengalir air susu menuju ductus lactiferus.

3) Ductus Lactiferus

Ductus Lactiferus adalah saluran sentral yang merupakan

muara beberapa tubulus lactifer.

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

18

4) Ampulla atau Sinus Lactiferus

Ampulla merupakan bagian dari duktus latifer yang terletak di

bawah areola yang melebar, yang merupakan tempat menyimpan air

susu atau gudang ASI dimana ketika ada rangsangan maka air

susu akan keluar melalui puting. Ampula terletak dibawah

Aerola.

5) Vaskularisasi

Vaskularisasi merupakan proses suplai darah ke payudara dari

arteria mammaria iterna, eksterna, dan arteria-arteria intercostalis

superior. Saluran dalam pembuluh vena melalui pembuluh-pembuluh

yang sesuai, dan akan masuk ke dalam vena mammaria interna dan

vena axillaris.

6) Drainase Limfatik

Drainase lkkimfatik terutama kedalam kelenjar axillaris, dan

sebagian akan dialirkan kedalam fissura portae hepar dan kelenjar

mediastium. Pembuluh limfatik dari masing-masing payudara

berhubungan satu sama lain.

7) Persyarafan

Fungsi payudara di kendalikan oleh aktivitas hormon pada

kulit yang disyarafi oleh cabang-cabang nervus thoracalis, yang

juga terdapat sejumlah saraf simpaatetis, terutama di sekitar areola

dan papilla mammae (Sarwono, 2009).

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

19

c. Fisiologi payudara selama Hamil dan Laktasi

Payudara adalah organ endrokrin yang sangat luar biasa , yang

mengalami perkembangan dan deferensiasi. Payudara berfungsi penuh

dalam proses laktasi sejak kehamilan enam belas minggu keatas.

Produksi air susu dibawah kontrol endrokrin dan berubah menjadi

kontrol otokrin selama laktogenesis II (Novita, 2011).

Adapun tahap-tahap perubahan payudara selama hamil sampai

menyusui menurut Novita (2011) adalah:

1) Mamogenesis (Perkembangan payudara)

Pada awal trimester 1, sel epitel mamae berproliferasi, mulai

bertunas dan bercabang pada duktus-duktusnya yang dipengaruhi

oleh hormon estrogen. Selain itu juga terjadi pembentukan lobular

yang dipengaruhi oleh hormon glukokorticoid. Duktus berproliferasi

sampai ke lapisan lemak dan ujung kuncup duktus berdeferensi

menjai alveoli. Selama trimester terakhir, sel-sel sekretori terisi

dengan tetesan lemak dan alveoli dipenuhi kolostrum yang

dipengaruhi oleh hormon prolaktin. Kolostrum ditekan untuk tidak

keluar oleh hormon progesteron.

2) Laktogenesis 1

Laktogenesis 1 terjadi sekitar 16-18 minggu kehamilan dimana

terjadi aktivitas sel dan produksi air susu. Payudara mulai

mensintesa komponen air susu yang unik, dipengaruhi oleh Human

plasenta lactogen. Air susu yang terbentuk pertama kali disebut

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

20

kolostrum dimana sudah tersedia untuk bayi pada saat lahir tanpa

harus menunggu sampai air susu keluar banyak.

3) Laktogenesis II

Laktogenensis II adalah mulai dikeluarnya ASI yang banyak

antara 30-72 jam setelah dilahirnya plasenta. Pada awalnya,

dibawah pengaruh hormon endokrin dan setelah plasenta lahir

dibawah hormon otokrin. Kelahiran bayi dan diikuti dengan lepasnya

plasenta mempercepat turunya secara tiba-tiba dari kadar human

plasenta lactogen, estrogen dan progesteron. Turunya kadar

progesteron berperan dalam hadirnya hormon-hormon laktogenik,

seperti prolaktin dan glukokortikoid. Menyusui yang sering diawal

laktasi dapat merangsang berkembangnya tempat reseptor prolaktin

dalam kelenjar susu. Hormon prolaktin diperlukan untuk

menghasilkan air susu dimana jumlah dari hormon ini tidak secara

langsung berhubungan dengan volume air susu yang dihasilkan.

Prolaktin dapat menjadi permisif atau melemah dalam fungsinya

apabila air susu tidak dikeluarkan. Pelepasan prolaktin juga terjadi

sebagai respon terhadap stimulasi langsung pada puting susu atau

daerah aerola, yaitu hormon otokrin dalam laktogenesis III.

Faktor-faktor penghambat lactogenesis II yaitu;

a) Usia ibu

Wanita lebih dari 25 tahun berinisiatif melakukan

menyusui bayinya namun jika umur lebih dari 30 tahun

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

21

berpotensi mengalami kegagalan menyusui karena terhambatnya

pembentukan lactogenesis II.

b) Sisa jaringan plasenta

Jaringan plasenta yang masih tertinggal mempengaruhi

kadar progesteron yang masih tinggi menyebabkan lactogenesis II

terlambat pembentukannya.

c) Wanita pekerja

Wanita yang tidak berkerja akan cenderung menyusui

secara ekslusif dibandingkan dengan wanita yang bekerja,

sehingga kelangsungan menyusui dapat dipertahankan.

d) Wanita dengan obesitas dan kelebihan berat badan

Wanita yang memiliki kelebihan berat badan selama

kehamilan bertendensi tidak menyusui, karena kadar prolaktin

yang rendah untuk menyusui, disamping itu ASI menjadi lebih

sedikit dari pada wanita tidak obesitas. Wanita dengan kelebihan

berat badan dan obesitas akan menghambat lactogenensis II.

e) Karakteristik bayi

Berat badan bayi lebih dari 3600 gram dan bayi gagal

menyusu 2 kali dalam 24 jam. Hal tersebut merupakan faktor

kegagalan menyusui selanjunya.

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

22

f) Paritas

Paritas sanagat mempengaruhi lactogenesis II. Pada peimipara

terjadi peningkatan jumlah ASI secara lambat dibandingkan

multipara.

g) Jenis persalinan

Wanita yang mengalami sectio sesaria yang tidak

direncanakan pada hari kedua postpartum memiliki jumlah

oksitosin dan prolaktin yang rendah dibandingkan dengan

persalinan pervagina.

h) IMD

Bayi yang mengalami inisiasi menyusui dini, delapan kali

lebih berhasil menyusui secara ekslusif, dan dapat merangsang

produksi ASI pada laktogenesis II.

i) Durasi menyusui

Durasi menyususi sangat dipengaruhi oleh jumlah dari ASI

yang diterima bayi dam hisapan bayi.

j) Frekuensi menyusui

Frekuensi menyusui kurang dari 8 kali per hari dan

menyusui yang terlalu singkat kurang dari 10 menit dapat

menurunkan produksi ASI.

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

23

k) Fisik payudara ibu

Keadaan puting datar, puting lecet dan ketidaknyamanan

pada payudara merupakan faktor yang berdistribusi terhadap

kegagalan menyusui.

l) Psikologis ibu

Pengalaman ibu pada waktu pertama tidak berhasil

menyusui, maka akan mempengaruhi untuk menyusui

selanjutnya. Kepercayaan diri ibu untuk menyusui sangat sangat

berpengaruh terhadap keberhasilan menyusui pada periode

postpartum. Wanita yang mengalami cemas dan depresi akan

mengalami hambatan menyusui, dengan mendeteksi dini

menggunakan (Edinburgh Postnatal Depression Sscale) EPDS

pada minggu pertama postpartum dapat mengurangi resiko ibu

menyusui menjadi depresi yang lebh berat.

4) Laktogenesis III

Laktogenesis III disebut juga galaktogenesis yaitu

mempertahankan menyusui. Air susu mengandung “Whey Protein“

aktif dinamakan Feedback inhibitor lactation (FIL). FIL dihasilkan

oleh sel-sel sekretori (Lactocyle), bersamaan dengan komponen lain

dari air susu. Peran FIL sangat berpengaruh pada kontrol otokrin,

dimana akan memperlambat sekresi air susu ketika payudara penuh.

Proses laktogenesis III ini tergantung pada siklus pengisian dan

pengosongan alveoli. Penurunan sekresi air susu juga dapat terjadi

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

24

karena akumulasi air susu pada alveoli payudara. Hal ini akan

mengurangi peningkatan prolaktin pada reseptor membran alveoli

(Novita, 2011).

2. ASI

a. Definisi ASI

Air susu ibu (ASI) Adalah cairan putih yang merupakan suatu

emulsi lemak dan larutan protein, laktosa dan garam-garang organik

yang dikeluarkan oleh kelenjar mammae pada manusia. ASI merupakan

salah satu-satunya makanan alami berasal dari tubuh yang hidup,

disediakan bagi bayi sejak lahir hingga berusia 2 tahun atau lebih.

ASI adalah satu jenis makanan yang mencangkupi seluruh unsur

kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual. ASI

mengandung nutri, hormon, unsur kekebalan pertumbuhan, anti alaergi,

serta anti Inflamasi. Nutrisi dalam ASI mencangkup hampir 200 unsur

zat makanan (Purwanti, 2007 ).

ASI merupakan makanan yang pertama yang terbaik dan paling

sempurna untuk bayi. Kandungan gizinya yang tinggi dan adanya zat

kebal didalamnya, membuat ASI tidak tergantingan oleh susu formula

yang paling hebat dan mahal sekalipun. Selain itu ASI juga tidak

pernah basi, selama masih dalam tempatnya. Terkait itu, ada satu hal

yang disayangkan yakni rendahnya pemahaman ibu, keluarga dan

masyarakat mengenai penntingnya ASI bagi bayi. Akibatnya program

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

25

pemberian ASI ekslusif tidak berlangsung secara optimal (Yuliarti,

2010).

Pemberian ASI bagi bayi juga memberikan keuntungan jangka

panjang pada anak, seperti terhindar dari penyakit alergi ,asma,

obesitas, dan bahkan beberapa jenis kanker. Penelitian juga telah

membuktikan bahwa ASI tidak hanya membuat bayi anda sehat tetapi

juga membuat mereka lebih cerdas. Bagi ibu yang menyusui juga

memberikan banyak manfaat. Hormon yang dihasilkan saat menyusui

akan mengurangi pendarahan yang mungkin terjadi pasca persalinan

dan membantu rahim mengecil kembali keukuran semula. Menyusui

juga dapat mengurangi resiko terjadinya beberapa penyakit pada ibu,

seperti kanker payudara. Ibu yang menyusui anaknya akan hidup lebih

bersih dan teratur serta lebih memperhatikan kesehatan tubuh

lingkungan agar si kecil tetap sehat. (Purwanti, 2007).

b. Proses Produksi ASI

ASI diproduksi dari hasil kerja sama antara faktor hormonal

dan saraf. Untuk membahas mengenai bagaimana ASI dapat

diproduksi, terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai hormon

estrogen. Hormon estrogen adalah hormon seks yang diproduksi oleh

rahim untuk merangsang pertumbuhan organ seks, seperti payudara

dan rambut pubik, serta mengatur siklus menstruasi. Hormon estrogen

juga berperan menjaga tekstur dan fungsi payudara membesar dan

merangsang pertumbuhan kelenjar ASI. Hormon estrogen memperkuat

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

26

dinding rahim saat terjadi kontraksi menjelang persalinan. Payudara

terdiri atas kumpulan kelenjar dan jaringan lemak yang terletak di

antara kulit dan tulang dada bagian dalam payudara terdiri dari

jaringan lemak dan jaringan berserat yang saling berhubungan, yang

mengikat payudara dan mempengaruhi bentuk serta ukuran payudara.

Terdapat juga pembuluh darah dan kelenjar getah bening. Kelenjar di

dalam payudara yang dikenal sebagai kelenjar lobule membentuk lobe

atau kantung penghasil susu yang akan menghasilkan susu setelah

seorang perempuan melahirkan. Terdapat sekitar 15-20 kantung

penghasil susu pada setiap payudara, yang dihubungkan dengan saluran

susu yang terkumpul di dalam puting (Sugeng, 2010).

ASI tidak diproduksi selama kehamilan karena ada faktor-faktor

yang menekan pelepasan hormon prolaktin. Salah satunya berkat kerja

hormon estrogen bisa kita bayangkan jika susu sudah diproduksi sejak

awal kehamilan sementara belum ada yang menghisapnya, para ibu

tentu harus membuaang ASI setiap hari. Proses produksi sampai air

susu memenuhi payudara sekitar satu hari hingga tiga hari. Tidak

perlu khawatir apabila air susu belum keluar atau yang keluar hanya

sedikit sekali pada hari-hari pertama yang diproduksi payudara saat

produksi ASI dimulai. Cairan kolostrum berbentuk encer, manis, dan

mudah dicerna. Awalnya kolostrum berbentuk kental dan berwarna

kuning, semakin dekat dengan persalinan, kolostrum semakin encer

dan warnanya memucat.

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

27

ASI diproduksi setiap saat sebelum, selama, dan sesudah bayi

menyusu. ASI yang telah diproduksi disimpan dalam payudara ibu.

Volume ASI yang disimpan dipayudara akan lebih banyak jika

masa jeda waktu menyusu berikutnya lebih lama. Volume ASI yang

disimpan dalam payudara relatif bervariasi pada tiap ibu dan tidak

ditentukan dari ukuran payudara. ASI tidak akan pernah habis 100%

meskipun bayi telah menyusu payudara setiap saat. Penelitian lakasi

membuktikan, bayi tidak akan menghabiskan semua stok ASI pada

payudara. Makin banyak dan sering bayi minum ASI, makin cepat ASI

diproduksi. Jangan berfikir menyusui, memompa, atau memerah ASI

seperti meminum air di dalam gelas dengan sedotan, begitu diminum

akan berkurang (Sugeng, 2010).

Pada beberapa hari pasca melahirkan, ASI mulai diproduksi oleh

organ penghasil ASI. Pada hari pertama produksi ASI tidak ditentukan

dari beberapa banyak ASI akan dikeluarkan. Tetapi, setelah beberapa

hari kemudian produksi ASI sangat ditentukan dari berapa banyak ASI

yang dikeluarkan, baik dengan cara disusui atau dipompa. Seterusnya

organ produksi ASI akan mulai mengurangi produksi ASI hingga

jumlahnya sesuai dengan kebutuhan bayi.

Pada minggu pertama umumnya ibu memproduksi ASI melebih

kapasitas yang dibutuhkan bayi, terutama jika ibu menyusui dengan

baik. Di masa tersebut banyak ibu mengalami rembesan ASI atau

payudara terasa penuh atau bengkak kondisi ini tidak akan

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

28

berlangsung lama. Pada masa tersebut organ produksi ASI ibu sedang

dalam proses penyesuaian terhadap jumlah ASI yang dibutuhkan

bayi.

Sekitar minggu keenam hingga bulan ketiga kadar prolaktin akan

mulai berkurang secara berahap hingga akhir masa menyusui. Pada

masa tersebut payudara mulai terasa tidak penuh, rembesan ASI

berkurang dan refleks aliran ASI mulai tidak terasa. Kandungan ASI

yang diproduksi ibu selalu berubah dari waktu ke waktu. Di menit-

menit awal menyusui, ASI kaya akan protein, rendah lemak dan

cenderung lebih encer seperti susu formula yang kebanyakan air. ASI

yang dinamakan susu awal atau foremilk ini berfungsi untuk

mengenyangkan saat menyusui, ibu tidak dapat membedakan secara

pasti antara foremilk dan hindmilk karena perubahannya berlangsung

secara perlahan (Sugeng, 2010)

c. Volume produksi ASI.

Pada minggu bulan terakhir kehamilan, kelenjar-kelenjar

pembuat ASI mulai menghasilkan ASI. Apabila tidak ada kelainan,

pada hari pertama sejak bayi lahir akan dapat menghasilkan 50-100

ml sehari. Dari jumlah ini, akan terus bertambah sehingga mencapai

sekitar 400-450 ml pada waktu mencapai usia minggu kedua. Jumlah

tersebut dapat dicapai dengan menyusui bayinya selama 4-6 bulan

pertama. Karena itu selama kurun waktu tersebut ASI mampu

memenuhi kebutuhan gizi bayi.

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

29

Setelah 6 bulan volume pengeluaran air susu menjadi menurun

dan sejak saat itu kebutuhan gizi tidak lagi dapat dipenuhi oleh ASI

saja dan harus mendapat makanan tambahan. Dalam keadaan

produksi ASI telah normal, volume susu terbanyak yang dapat

diperoleh adalah 5 menit pertama. Penyedotan atau penghisapan oleh

bayi biasanya berlangsung selama 15-25 menit.

Selama beberapa bulan berikutnya bayi yang sehat akan

mengkonsumsi sekitar 700-800 ml ASI setiap hari. Penelitian yang

dilakukan oleh para ahli pada beberapa kelompok ibu dan bayi

menunjukkan terdapatnya variasi dimana seseorang bayi dapat

mengkonsumsi sampai 1 liter selama 24 jam, meskipun kedua anak

tersebut tumbuh dengan kecepatan yang sama.

Konsumsi ASI selama satu kali menyusui atau jumlahnya selama

sehari penuh sangat bervariasi. Ukuran payudara tidak ada

hubungannya volume air susu yang diproduksi, meskipun umumnya

payudara yang berukuran sangat kecil, terutama yang ukurannya tidak

berubah selama masa kehamilan hanya memproduksi sejumlah kecil

ASI.

Pada ibu-ibu yang mengalami kekurangan gizi, jumlah air

susunya dalam sehari sekitar 500-700 ml selama 6 bulan pertama, 400-

600 ml dalam 6 buan kedua, dan 300-500 ml dalam tahun kedua

kehidupan bayi. Penyebabnya mungkin dapat ditelusuri pada masa

kehamilan dimana jumlah pangan yang dikonsumsi ibu tidak

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

30

memungkinkan untuk menyimpan cadangan lemak dalam tubuhnya,

yang kelak akan digunakan sebagai salah satu komponen ASI dan

sebagai sumber energi selama menyusui. Akan tetapi, kadang-kadang

terjadinya keadaan dimana peningkatan jumlah produksi konsumsi

pangan ibu tidak selalu dapat meningkatkan produksi ASI-

nya. Produksi dari ibu yang kekurangan gizi sering kali menurun

jumlahnya dan akhirnya berhenti, dengan akibat yang fatal bagi bayi

yang masih sangat muda (Purwanti, 2007).

3. Menyusui

a. Definisi Menyusui

Menyusui adalah proses pemberian susu pada anak bayi atau anak

kecil dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan

refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu. Air susu ibu

merupakan suatu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur

kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, social maupun spiritual. ASI

mengandung nutrisi, hormone, unsure kekebalan, factor pertumbuhan,

anti alergi serta anti inflamasi. Zat-zat anti infeksi yang terkandung

dalam ASI membantu melindungi bayi terhadap penyakit, selain itu

terdapat hubungan penting antara menyususi dengan penjarangan

kehamilan (KB). Keunggulan ASI tersebut perlu di tunjang dengan cara

pemberian ASI yang benar, antara lain pemberian ASI segera setelah

lahir atau IMD ( 30 menit pertama bayi harus sudah di sususkan ).

Kemudian pemberian ASI saja sampai umur 6 bulan (ASI Ekslusif)

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

31

selanjutnya pemberian ASI sampai 2 tahun dengan pemberian makanan

pendamping ASI yang benar. Sehingga diperlukan usaha-usaha atau

pengelolaan yang benar. Agar setiap ibu dapat menyusui sendiri

bayinya.

Menyusui adalah ketrampilan yang dipelajari ibu dan bayi,

dimana keduanya membutuhkan waktu dan kesabaran untuk

pemenuhan nutrisi pada bayi. Menyusui adalah proses pemberian susu

pada anak bayi atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari payudara

ibu (Rukiyah, 2011).

b. Mekanisme menyusui

Payudara ibu yang menempel pada pipi atau daerah sekeliling

mulut merupakan rangsangan yang menimbulkan refleks mencari pada

bayi (Rooting reflex). Ini menyebabkan kepala bayi berputar menuju

puting susu yang menempel tadi diikuti dengan membuka mulut dan

kemudian puting susu ditarik masuk ke dalam mulut. Isapan bayi

(sucking reflex) akan merangsang ujung saraf di daerah puting susu dan

di bawah daerah yang berwarna kecoklatan. Rangsangan ini akan

mengirimkan sinyal kebagian depan kelenjar hipofisa di otak untuk

mnengeluarkan hormon proklatin. Proklatin ini akan merangsang sel-sel

di kelenjar susu untuk membuat ASI.

Rangsangan dibentuknya proklatin adalah pengosongan sinus

lactiferus yang terletak dibawah daerah yang berwarna coklat. Agar

pembentukan ASI banyak , sinus lactiferus perlu dikosongkan dengan

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

32

baik. Selain itu, isapan bayi juga akan merangsang bagian belakang

kelenjar hipofisa untuk membuat hormon oksitosin . hormon ini akan

menyebabkan sel-sel otot mengelilingi kelenjar susu mengerut atau

berkontraksi sehingga ASI tetdorong keluar dari kelenjar susu dan

mengalir melalui saluran susu kedalam sinus lactiferus yang terdapat di

bawah daerah yang berwarna coklat.

Pada saat air susu keluar dari puting susu , akan disusul dengan

gerakan mengisap (tekanan negatif) yang ditimbulkan oleh otot-otot

pipi, sehingga pengeluaran air susu akan bertambah dan diteruskan

dengan mekanisme menelan masuk kelambung (swallowing reflex).

Menysusui bayi yang baik adalah sesuai dengan kebutuhan bayi ,

karena secara alamiah bayi akan mengatur kebutuhannya sendiri.

Semakin sering bayi menyusu, payudara akan memproduksi ASI lebih

banyak. Demikian halnya bayi yang lapar atau bayi kembar , dengan

daya isapnya maka payudara akan memproduksi ASI lebih banyak,

karena semakin kuat daya kuat isapnya maka semakin banyak ASI yang

di produksi (Roeseli, 2006).

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

33

4. Enggorgemen atau Pembengkakan Payudara

a. Definisi Enggorgemen

Gambar 2.2 Pembengkakan payudara

Enggorgement atau pembengkakan payudara adalah

pembendungan air susu karena penyempitan duktus lakteferi atau oleh

kelenjar-kelenjar yang tidak dikosongkan dengan sempurna atau karena

kelainan pada puting susu. Pembengkakan payudara diartikan

peningkatan aliran vena dan limfe pada payudara dalam rangka

mempersiapkan diri untuk laktasi. Hal ini bukan disebabkan

overdistensi dari saluran laktasi, sehingga menyebabkan bendungan

ASI dan rasa nyeri disertai kenaikan suhu badan.

Pembengkakan payudara adalah ketika produksi air susu mulai

meningkat produksinya, maka air susu di dalam payudara menempati

kapasitas alveoli untuk di simpan. Bila air susu tidak bergerak atau

keluar dari alveoli makan terjadi overdistensi pada alveoli. Hal ini

dapat mengakibatkan air susu mengeluarkan sel untuk meratakan

dinding alveoli, menyebabkan permeabilitas alveoli meningkat

(Novita, 2011).

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

34

b. Patofisiologi pembengkakan payudara

Sesudah bayi lahir dan plasenta keluar, kadar estrogen dan

progesteron turun dalam 2-3 hari. Hipotalamus yang menghalangi

keluarnya pituitary lactogenic hormone (prolaktin) waktu hamil, dan

sangat dipengaruhi oleh estrogen, tidak dikeluarkan lagi, dan terjadi

sekresi prolaktin oleh hipofisis. Hormon ini menyebabkan alveolus-

alveolus kelenjar payudara terisi dengan air susu, tetapi untuk

mengeluarkannya dibutuhkan refleks yang menyebabkan kontraksi

sel-sel mioepitelial yang mengelilingi alveolus dan duktus kecil

kelenjar-kelenjar. Pada permulaan nifas apabila bayi belum menyusu

dengan baik, atau kemudian apabila kelenjar-kelenjar tidak

dikosongkan dengan sempurna, maka dapat terjadi pembendungan

air susu.

Sejak hari kedua sampai keempat setelah persalinan, ketika

ASI secara normal dihasilkan, payudara menjadi sangat penuh.

Dengan penghisapan yang efektif dan pengeluaran ASI oleh bayi, rasa

tersebut pulih dengan cepat. Namun dapat berkembang menjadi

bendungan, payudara terasa penuh dengan ASI dan cairan jaringan.

Aliran vena dan limfatik tersumbat, aliran susu menjadi terhambat

dan tekanan pada saluran ASI dan alveoli meningkat. Payudara

menjadi bengkak dan edematous (Novita, 2011).

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

35

c. Etiologi pembengkakan payudara

Pembuluh darah yang tersumbat menyebabkan cairan yang berada

didalamnya masuk ke dalam ruang interstitial sehingga terjadi edema

,yang akan menekan aliran air susu. Proses terjadinya pembengkakan

payudara merupakan sebuah siklus dimana terjadi pelebaran

pembuluh darah-edema-aliran yang terhambat-pelebaran pembuluh

darah yang akan terjadi lagi dengan mudah. Terjadinya tekanan dan

pelebaran pembuluh darah menyebabkan pengaliran lympathic juga

terlambat, sehingga racun dan bakteri yang ada dapat menyebabkan

payudara menjadi terinfeksi atau mengalami mastitis (Novita VT,

2011).

Selama 24 hingga 48 jam pertama sesudah terlihatnya sekresi

lakteal, payudara sering mengalami distensi menjadi keras dan

berbenjol-benjol. Keadaan ini menggambarkan aliran darah vena

normal yang berlebihan dan pengembungan limfatik dalam payudara,

yang merupakan prekusor reguler untuk terjadinya laktasi. Keadaan

ini bukan merupakan overdistensi sistem lakteal oleh air susu.

Payudara yang terbendung terjadi karena hambatan aliran darah vena

atau saluran getah bening akibat ASI terkumpul pada payudara.

Kejadian ini timbul karena produksi ASI yang berlebihan, bayi disusui

terjadwal, bayi tidak menyusu dengan adekuat, posisi menyusui yang

salah, atau karena puting susu yang datar atau terbenam. Hal ini bisa

juga terjadi karena terlambat menyusui dini, perlekatan yang kurang

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

36

baik, atau mungkin kurang seringnya ASI dikeluarkan (Bopak,

2004).

Penyebab terjadinya pembengkakan payudara menurut Bobak

adalah:

1) Posisi menyusui yang tidak benar

2) Pengosongan payudara yang tidak baik

3) Pemakaian BH yang terlalu ketat

4) Tekanan jari ibu pada waktu menyusui

5) Kurangnya pengetahuan cara perawatan payudara dan cara

pencegahan pembengkakan payudara (bendungan ASI).

Penyebab pembengkakan payudara adalah ASI banyak

(Hyperlactation), terlambat memulai menyusui, perlekatan kurang

baik, pengosongan ASI tidak sering, adanya pembatasan lama

menyusui, ukuran payudara yang kecil, kontak ibu-bayi yang sangat

minimal, tidak menysui dimalam hari, ibu mengalami stress, sudah

mulai diberikan suplemen, faktor ibu kelelahan, ibu mendapat cairan

intravena selama proses persalinan (WHO, 2003; Novita VT, 2011).

Skala pengukuran pembengkakan payudara menggunakan skala 1-6

yang disebut skala humenick (Arora, 2009). Skala ini dipergunakan

untuk mengetahui perkembangan payudara yang mengalami

pembengkakan karena aliran ASI kurang lancar.

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

37

d. Tanda dan gejala pembengkakan payudara

Gambar 2.3 Tanda dan Gejala Pembengkakan Payudara

Payudara bengkak ditandai dengan nyeri sekitar payudara,

edema,tegang, dan mengkilat, tampak kemerahan, ASI tidak mengalir,

dapat ditemui demam selama 24 jam dengan suhu kurang dari 38

derajat Celcius (WHO, 2006). Tanda lain yang ditemukan adalah bayi

tidak dapat menyusui, puting lecet, mastitis, ketidaknyamanan pada

aksila, puting datar, nyeri tekan pada payudara (Henning, 2006).

e. Perawatan pada payudara

Menurut Bahiyatun (2009), penatalaksanaan pembengkakan

payudara adalah sebagai berikut:

1) Masase payudara dan ASI diperas dengan tangan sebelum menyusui.

2) Kompres dingin untuk mengurangi statis pembuluh darah vena dan

rasa nyeri. Dapat dilakukan secara bergantian dengan kompres

hangat untuk melancarkan pembuluh darah pada payudara.

3) Menyusui lebih sering dan lebih lama untuk melancarkan aliran ASI

dan menurunkan tegangan payudara.

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

38

Menurut Suradi (2004), penanganan pembengkakan payudara

adalah:

1) Kompres payudara dengan air hangat, lalu masase ke arah puting

payudara agar terasa lebih lemas dan ASI dapat dikeluarkan melalui

puting.

2) Susukan bayi tanpa terjadwal sampai payudara terasa kosong

3) Urutlah payudara mulai dari tengah, lalu kedua telapak tangan ke

samping, ke bawah, dengan sedikit ditekan ke atas dan lepaskan tiba-

tiba.

4) Keluarkan ASI sedikit dengan tangan agar puting susu menonjol

keluar.

5) Menyususui bayi lebih sering.

6) Ibu harus rileks.

7) Pijat leher dan punggung belakang (sejajar dengan payudara).

8) Stimulasi payudara dan puting.

9) Kompres payudara dengan air dingin setelah menyusui, untuk

mengurangi oedem.

10) Memakai BH atau bra yang sesuai.

11) Bila terlalu sakit dapat diberikan obat analgetik.

5. Metode Reserve Pressure Softening (RPS)

Setelah melahirkan, seorang ibu akan mengalami masa nifas yaitu

masa seorang wanita kembali ke keadaan normal baik sistem tubuh serta

psikologis. Waktu yang diperlukan untuk pulih kembali kurang lebih 40

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

39

hari. Rasa gembira setelah melahirkan disertai dengan kesiapan ibu untuk

merawat sang buah hati. Menyusui merupakan suatu ungkapan kasih

sayang ibu serta memberikan nutrisi sehingga bayi dapat berkembang

secara optimal. Tetapi ada kalanya ibu mengalami kesulitan dalam

menyusui, seperti bengkak, panas, puting yang lecet dan semakin

menurunkan keinginan ibu untuk menyusui bayinya.

Bayi tidak mampu melakukan perlekatan dini untuk menyusu

disebabkan karena payudara yang bengkak dan edema pada subaerola.

Penekanan pada aerola dapat menurunkan tegangan pada aerola dan

merangsang milk ejection reflek sehingga bayi dapat menyusu dengan

benar dan ASI dapat ditransfer. Pengosongan ASI dapat menambah

produksi ASI.

Gambar 2.4 Metode Reserve Pressure Softening

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

40

Reserve Pressure Softening (RPS) dapat dilakukan oleh ibu ataupun

orang lain. Cara melakukan RPS ada 2 Metode . Metode pertama adalah

metode satu tangan ,merupakan metode yang paling mudah. Gunakan

seluruh jari melingkar sekitar puting seperti menggenggam puting , tekan

selama 1-3 menit dengan lembut, lalu lakukan secara bergantian. Gerakan

ini bisa juga menggunakan 3-4 jari tangan pada kedua tangan membentuk

lingkaran disekitar puting, tekan selama 1-3 menit. Metode kedua adalah

metode dua tangan, metode ini menggunakan 1-2 jari pada setiap tangan,

letakkan di sebelah puting, kemudian atas dan bawah puting. Tindakan

RPS ini tidak menimbulkan rasa nyeri. Lakukan RPS secara rutin jika ibu

mengalami bendungan ASI dan pembengkakan pada payudara, hanya

meluangkan waktu sekitar 1-3 menit, sangat mudah dan efektif. Jika terjadi

pembengkakan payudara maka akan berbahaya bagi ibu serta

menimbulkan ASI tidak lancar (Cottermann , 2004).

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

41

B. Kerangka Teori Penelitian

Kerangka teori dalam penelitian ini penulis paparkan sebagaimana berikut:

Gambar 2.5 Kerangka Teori Penelitian

Keterangan : Variabel yang di cetak tebal dan miring adalah variabel yang

akan diteliti.

Sumber : WHO (2003), Bopak (2004), Cottermann (2004), Suradi

(2004), Henning (2006),WHO (2006), Mannel (2008),

Bahiyatun ( 2009), Novita VT (2011).

Penyebab pembengkakan payuadara

pada ibu post partum:

1. ASI banyak (hiperlactation)

2. Terlambat memulai menyusui

3. Perlekatan kurang baik.

4. Pengosongan ASI tidak sering

5. Durasi menyusui yang pendek.

6. Kesalahan posisi menyusui.

7. Ukuran payudara yang kecil

Faktor penghambat produksi

ASI :

1. Usia ibu

2. Sisa jaringan plasenta

3. Wanita pekerja

4. Wanita obesitas

5. Karakteristik bayi

6. Paritas

7. Jenis persalinan

8. Inisiasi Menyusui dini

(IMD)

9. Fisik payudara ibu

10. Psikologis ibu Menyebabkan Aliran vena dan

limfrik tersumbat, aliran susu

terhambat tekanan pada saluran

ASI dan aleoveri meningkat Perawatan payudara bengkak :

1. Pijat payudara

2. Kompres dingin

3. Kompres hangat

4. Metode reserve pressure

softening ( RPS) 5. Meningkatkan frekuensi

menyusui

Enggorgement atau

pembengkakan payudara

Pembuluh darah pada payudara akan lebih

terasa lemas, melancarkan ASI dan

menurunkan tegangan payudara.

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.injauan Teori T 1. Payudararepository.ump.ac.id/4603/3/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB II.pdf · individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur

42

C. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep dalam penelitian ini penulis paparkan sebagaimana

berikut:

Variable independen

Variable Pengganggu

Gambar 2.6 Kerangka Konsep

Konsep Penelitian Efektifitas Metode Reserve Preesure Softening

Terhadap Enggorgement pada ibu post partum.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Ho : Terdapat Efektifitas Metode Reserve Pressure Softening Terhadap

Enggorgement pada ibu post partum.

Ha : Tidak terdapat Keefektifitan Metode Reserve Pressure Softening

terhadap Enggorgement pada ibu post partum.

1. Usia ibu

2. Sisa jaringan plasenta

3. Wanita pekerja

4. Wanita obesitas

5. Karakteristik bayi

6. Paritas

7. Jenis persalinan

8. Inisiasi Menyusui dini

(IMD)

9. Fisik payudara ibu

10. Psikologis ibu

Enggorgement Reserve Pressure

Softening.

Variable Dependent Variable independent

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017