12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertambangan 1. Pengertian pertambangan Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahpan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau betubara yang meliputi penyalidikan umum, eksplorasi dan studi kelayakan, kontruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengnagkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang (kementrian ESDM tahun 2014). Sektor pertambangan merupakan sektor yang strategis, selain itu bagi daerah yang kaya sumber daya alamnya, pertambangn merupakan tulang punggung bagi pendapatan daerah tersebut (Djajadiningrat 2007).Mineral yaitu senyawa organik yang terbentuk di alam, yang memilliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabunganya yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu. 2. Karakteristik Perusahaan Pertambangan Karakteristik perusahaan pertambanganumum, terdapat empat usaha pokok meliputi : a. Eksplorasi (Eksploration) yaitu usaha dalam rangka mencari, menemukan dan mengevaluasi cadangan terbukti pada suatu wilayah tambang dalam jangka waktu tertentu seperti yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. 6 Perubahan Kondisi Sosial..., Nurul Asyani, FKIP UMP, 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertambanganrepository.ump.ac.id/65/3/Nurul BAB II.pdf · galian dari cadangan terbukti ke permukaan bumi sampai siap untuk ... tentang kondisi sosial ekonomi

Embed Size (px)

Citation preview

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pertambangan

1. Pengertian pertambangan

Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahpan kegiatan dalam rangka

penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau betubara yang meliputi

penyalidikan umum, eksplorasi dan studi kelayakan, kontruksi, penambangan,

pengolahan dan pemurnian, pengnagkutan dan penjualan, serta kegiatan

pascatambang (kementrian ESDM tahun 2014). Sektor pertambangan merupakan

sektor yang strategis, selain itu bagi daerah yang kaya sumber daya alamnya,

pertambangn merupakan tulang punggung bagi pendapatan daerah tersebut

(Djajadiningrat 2007).Mineral yaitu senyawa organik yang terbentuk di alam,

yang memilliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau

gabunganya yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu.

2. Karakteristik Perusahaan Pertambangan

Karakteristik perusahaan pertambanganumum, terdapat empat usaha

pokok meliputi :

a. Eksplorasi (Eksploration) yaitu usaha dalam rangka mencari, menemukan dan

mengevaluasi cadangan terbukti pada suatu wilayah tambang dalam jangka

waktu tertentu seperti yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

6

Perubahan Kondisi Sosial..., Nurul Asyani, FKIP UMP, 2015

7

b. Pengembangan dan kontruksi (Development and Contruction) yaitu setiap

kegiatan yang dilakukan dalam rangka mempersiapkan cadangan terbukti

sampai siap diproduksi secara komersial. Kontruksi adalah pembangunan

fasilitas dan prasarana untuk melaksanakan dan mendukung kegiatan

produksi.

c. Produksi (Production) yaitu semua tahapan mulai dari pengangkatanbahan

galian dari cadangan terbukti ke permukaan bumi sampai siap untuk

dipasarkan, dimanfaatkan atau diolah lebih lanjut.

d. Pengolahan, dengan adanya kegiatan pada suatu daerah tertentu, maka akan

menimbulkan dampak tehadap lingkungan hidup di sekitar lokasi

penambangan, meliputi :

1) Pencemaran lingkungan yaitu masuknya atau dimasukanya mahluk hidup, zat,

energi dan komponen lain kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan

lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas

lingkungan sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi

kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukanya.

2) Perusakan lingkungan yaitu adanya tindakan yang menimbulkan perubahan

langsung atau tidak langsung terhadap perubahan sifat-sifat dan atau hayati

lingungan yang mengakibatkan lingkungan itu kurang berfungsi lagi dalam

menunjang pembangunan berkesinambungan.

Perubahan Kondisi Sosial..., Nurul Asyani, FKIP UMP, 2015

8

3. Fungsi pertambangan

Dalam rangka mendukung pembangunan nasional yang

berkesinambungan, fungsi pengelolaan mineral dan batubara berdasarkan undang-

undang republik Indonesia No 4 Tahun 2009, tentang pertambangan mineral dsn

batubara adalah :

a. Menjamin efektifitas pelaksanaan dan pengendalian kegiatan usaha

pertambangan secara berdaya guna, berhasil guna dan berdaya saing.

b. Menjamin manfaat pertambangan mineral dan batubara secara berkelanjutan

dan berwawasan lingkungan hidup.

c. Menjamin manfaat pertambangan mineral dan batubara sebagai bahan baku

dan atau sebagai sumber energi untuk kebutuhan dalam negeri.

d. Mendukung dan menumbuhkembangkan kemampuan nasional agar mampu

bersaing.

e. Meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, daerah dan negara serta

menciptakan lapangan kerja untuk sebesar-besarnya kepentingn rakyat.

f. Menjamin kepastian hukum dalam penyelenggaraan kegiatan usaha

pertambangn mineal dan batubara.

B. Pasir Besi

Pasir besi adalah sejenis pasir dengan konsentrasi besi yang signifikan.

Pasir besi umumnhya berwarna abu-abu gelap atau kehitaman. Pasir besi terdiri

dari magnetit Fe3O4 dan juga mengandung kecil sejumlah titanium, silika,

mangan, kalsium dan vanadium. Pasir besi memiliki kecenderungan memanas di

Perubahan Kondisi Sosial..., Nurul Asyani, FKIP UMP, 2015

9

bawah sinar matahari langsung, menyebabkan suhu yang tinggi. Pasir besi

merupakan salah satu sumber besi yang dalam pemanfaatanya masih belum

optimal. Di Indonesia pasir besi masih terbatas pengolahanya yaitu hanya sebagai

bahan baku pembuatan semen. Di luar negeri pasir besi sudah meluas

pemanfaatanya yaitu digunakan sebagai bahan baku pembuatan baja. (biz andra,

tt, sain teknologi mineral)

C. Kondisi Sosial Ekonomi

Sejarah sosial ekonomi berhubungan dengan keadaan-keadaan dimana

manusia-manusia itu hidup, kemungkinan-kemungkinan perkembangan materi

dan batas-batas nya yang tidak bisa diikuti manusia. Penduduk dan kepadatan

penduduk, konsumsi dan produksi pangan, perumahan, sandang, kesehatan dan

penyakit, sumber-sumber kekuatan dan pada tingkat dasarnya faktor-faktor ini

berkembang tidak menentu dan sangat drastis mempengaruhi kondisi-kondisi

dimana manusia harus hidup (Ahmad, 1992). Salah satu faktor yang penting untuk

membangun masyarakat yang sejahtera adalah sebuah teori sosial ekonomi yang

baik. Sepanjang sejarah, manusia sering mencari jawaban bagaimana sumber daya

bumi ini dapat dipergunakan dan dibagikan dengan baik.

Pengertian sosial ekonomi jarang dibahas secara bersamaan, pengertian

sosial dan ekonomi sering dibahas terpisah. Kata sosial adalah segala sesuatu yang

berkenaan dengan masyarakat(Suharso, 2005). Sedangkan pada departemen sosial

menunjukan pada kegiatan yang ditunjukan untuk mengatasi persoalan yang

dihadapi oleh masyarakat dalam bidang kesejahteraandalam ruang lingkup

pekerjaan dan kesejahteraan soaial. Dalam kamus besar bahasa indonesia, kata

sosial berarti segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat(KBBI,1996:958).

Perubahan Kondisi Sosial..., Nurul Asyani, FKIP UMP, 2015

10

Sedangkan dalam konsep sosiologi, manusia sering disebut sebagai mahluk sosial

yang artinya manusia tidak dapat hidup wajar tanpa bantuan orang lain di

sekitarnya. Sehingga kata sosial sering diartikan sebagai hal-hal yang berkenaan

dengan masyarakat.

Sementara istilah ekonomi sendiri berasal dari kata yunani yaitu”oikos”

yang berarti keluarga atau rumah tangga dan “nomos” yaitu peraturan atau aturan

hukum. Maka secara garis besar ekonomi diartikan sebagai aturan rumah tangga

atau menejemen rumah tangga. Dalam kamus besar bahasa indonesia ekonomi

berarti ilmu yang mengenai asas-asas produksi, distribusi dan pemakaian barang-

barang serta kekayaan (seperti keuangan, perindustrian dan perdagangan) (KBBI,

1996:251). Ekonomi sumber daya manusia adalah ilmu yang diterapkan untuk

menganalsis pembentukan dan pemanfaatan sumber daya manusia yang berkaitan

dengan pembangunan ekonomi ( Mulyadi 2003 : 1 ).

Kondisi sosial ekonomi adalah suatu kedudukan yang diatur secara sosial

dan menempatkan seseorang pada posisi tertentu dalam masyarakat, pemberian

posisi itu disertai pula dengan seperangkat dan kewajiban yang harus dimainkan

oleh si pembawa status( Sumardi, 2001:21 dalam Basrowi dan Juwariyah, 2010)

Kondisi sosial ekonomi menurut M. Sastropradja, (2000) dalam Basrowi

dan Juariyah (2010) adalah keadaan atau kedudukan seseorang dalam masyarakat

dalam masyarakat sekelilingnya. Manaso malo (2001) juga memberikan batasan

tentang kondisi sosial ekonomi yaitu, merupakan suatu kedudukan yang diatur

secara sosial dan menempatkan seseorang pada posisi tertentu dalam sosial

masyarakat. Pemberian posisi disertai pula dengan seperangkat hak dan kewajiban

yang harus dimainkan oleh si pembawa status.

Perubahan Kondisi Sosial..., Nurul Asyani, FKIP UMP, 2015

11

Kondisi sosial ekonomi masyarakat di tandai adanya saling kenal

mengenal antar satu dengan yang lain, paguyuban, sifat kegotong – royongan dan

kekeluargaan. Mengenai kondisi sosial ekonomi, Yayuk Yulianti yang dikutip

Zaenal Arifin (2002) dalam Basrowi dan Juariyah (2010) menjelaskan kondisi

sosial ekonomi sebagai kaitan antara status sosial dan kebiasaan hidup sehari-hari

yang telah membudaya bagi individu dan kelompok dimana kebiasaan hidup yang

membudaya ini biasanya disebut dengan Cultur Activity, kemudian ia juga

menjelaskan pula bahwa dalam semua masyarakat di dunia baik yang sederhana

maupun yang kompleks, pola interaksi atau pergaulan hidup antara individu

menunjuk pada perbedaan kedudukan dan derajat atau status kriteria dalam

membedakan status pada masyarakat yang kecil biasanya sangat sederhana.

Sosial ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pemenuhan

kebutuhan masyarakat, antara lain sandang, pangan, perumahan, pendidikan,

kesehatan dan lain-lain. Pemenuhan kebutuhan tersebut berkaitan dengan

penghasilan. Sedangkan kondisi sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau

kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi

tertentu dalam struktur sosial masyarakat. Pemberian posisi ini diberikan dengan

seperangkat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh si pembawa status

(Koentjaraningrat, 1990)

Menurut Melly G. Tan bahwa kedudukan memiliki tiga faktor “pekerjaan,

penghasilan, dan pendidikan. Pendapat di atas didukung olehMahbud UI Hag dari

bank dunia bersama dengan James Grant dari Overseas Development Council

mengatakan bahwa “kedudukan sosial ekonomi dititikberatkan pada pelayanan

Perubahan Kondisi Sosial..., Nurul Asyani, FKIP UMP, 2015

12

kesehatan, pendidikan, perumahan dan air yang sehat yang di dukung oleh

pekerjaan yang layak. Berdasarkan ini masyarakat tersebut dapat digolongkan

kedalam kedudukan sosial ekonomi rendah, sedang, dan tinggi (Koentjaraningrat,

1981:53).

1. Golongan Berpenghasilan Rendah

Golongan berpenghasilan rendah yaitu keluraga yang menerima

pendapatan lebih rendah dari keperluan untuk memenuhi tingkat hidup yang

minimal. Untuk memenuhi tingkat hidup yang minimal, maka perlu mendapatkan

pinjaman dari orang lain karena tuntutan kehidupan yang keras, perkembangan

anak dari keluarga itupun menjadi agresif. Sementara itu orang tua yang sibuk

mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi tiadak sempat memberikan

bimbingan dan pengawasan terhadap perilaku anaknya.

2. Golongan Berpenghasilan Sedang

Golongan berpenghasilan sedang yaitu keluarga yang menerima

pendapatan yang hanya bisa memenuhi kebutuhan pokok.

3. Golongan Berpenghasilan Tinggi

Golongan berpenghasilan tinggi yaitu keluarga yang selain dapat

memenuhi kebutuhan pokok, sebagian dari penghasilan yang diterima dapat

ditabung dan digunakan untuk kebutuhan lain ataupun kebutuhan dimasa

mendatang.

D. Perubahan Kondisi Sosial

Soekanto (2009) dalam Puspitasari (2013) Menjelaskan perubahan sosial

adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu

Perubahan Kondisi Sosial..., Nurul Asyani, FKIP UMP, 2015

13

masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai,

sikap, pola perilaku diantara kelompok-kelompok di dalam masyarakat.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (2000) dalam Basrowi dan

Juariyah (2010) kondisi sosial masyarakat diartikan sebagai keadaan masyarakat

suatu negara pada saat tertentu. Perubahan sosial dadapat dibedakan kedalam ke

dalam beberapa bentuk (Soekanto, 2009) dalam (Puspitasari, 2009) antara lain :

1. Perubahan yang cepat dan perubahan yang lambat.

Perubahan sosial yang berlangsung dengan cepat, pada umumnya disebut

dengan revolusi adalah terdapatnya perubahan yang terjadi dengan cepat,

disamping itu perubahan tersebut menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok

dari kehidupan manusia. Perubahan yang terjadi secara revolusi dapat

direncanakan ataupun tidak.

Perubahan yang terjadi secara revolusi, sebenarnya kecepatan

berlangsungnya perubahan adalah relatif, dikarenakan ada suatu revolusi yang

berlangsung lama, misalnya revolusi industri di inggris yaitu perubahan-

perubahan yang terjadi dari proses produksi tanpa mesin, hingga proses produksi

menggunakan mesin. Perubahan ini disebut perubahan yang cepat karena

mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, yaitu adanya sistem

hubungan antara buruh dan majikan.

Perubahan-perubahan sosial uang berlangsung lama, merupakan

serangkaian perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat, hal ini

dinamakan dengan evolusi. Perubahan yang terjadi secara lambat atau evolusi,

biasanya terjadi tanpa adanya rencana dulu. Evolusi umumnya terjadi karena

Perubahan Kondisi Sosial..., Nurul Asyani, FKIP UMP, 2015

14

usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri, dengan kepentingan, keadaan

dan kondisi-kondisi baru yang tumbuh seiring dengan pertumbuhan masyarakat.

Rangkaian perubahan – perubahan itu tidak perlu sejalan dengan serangkaian

peristiwa – peristiwa pada sejarah masyarakat yang bersangkutan.

2. Perubahan yang besar dan perubahan yang kecil

Perubahan sosial yang besar pada umumnya adalah perubahan yang akan

membawa pengaruh yang besar pada masyarakat, misalnya terjadinya proses

industrialisasi pada masyarakat yang masih agraris. Di sini lembaga – lembaga

kemasyarakatan akan terkena pengaruhnya, yakni hubungan kerja, sistem

pemilikan tanah, klasifikasi masyarakat, dan yang lainya.

Sedangkan perubahan sosial yang kecil adalah perubahan – perubahan

yang terjadi pada unsur – unsur struktur sosial yang tidak membawa akibat

langsung pada masyarakat, misalnya perubahan bentuk potongan rambut, tidak

akan membawa pengaruh yang berarti bagi masyarakat secara keseluruhan. Hak

ini dikarenakan tidak akan menyebabkan terjadinya perubahan – perubahan pada

lembaga kemasyarakatan.

3. Perubahan yang direncanakan dan yang tidak direncanakan

Perubahan sosial yang direncanakan adalah perubahan yang terjadi dalam

masyarakat , hal ini terjadi karena telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak –

pihak yang menginginkan adanya perubahan. Pihak yang menginginkan adanya

perubahan. Itu disebut dengan agent of change atau agen pembaharu. Agent of

change adalah seorang atau sekelompok orang yang memimpin masyarakat dalam

merubah sistem sosial yang ada. Tentunya Agent of Change selalu mengawasi

jalannya perubahan yang direncanakan.

Perubahan Kondisi Sosial..., Nurul Asyani, FKIP UMP, 2015

15

Perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah terjadinya perubahan –

perubahan yang tidak direncanakan dan tidak dikehendaki dan terjadi diluar

pengawasan masyarakat dan dapat menimbulkan akibat – akibat sosial yang tidak

di kehendaki oleh masyarakat, misalnya terjadi musim kemarau yang

berkepanjangan dan berakibat sulitnya menapatkan penghasilan yang cukup

hingga membuat banyak anggota masyarakat nekat melakukan tindakan –

tindakan kriminal, hanya untuk dapat memenuhi kelangsungan hidupnya.

E. Perubahan Kondisi Ekonomi

Boediono(1999), anonim tt, mengemukakan bahwapertumbuhan ekonomi

merupakan proses kenaikan output perkapitadalam jangka panjang. Penekanan

disini adalah pada proses karena mengandung unsur perubahan dan indikator

pertumbuhan ekonomi dilihat dalam kurun waktu yang cukup lama.

Suryana 2000, anonim,tt pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan

GDP (Gross Domestic Produc) tanpa memandang bahwa kenaikan itu lebih besar

atau lebih kecil dari pertumbuhan penduduk dan tanpa memandang apakah ada

perubahan dalam struktur ekonominya. Ada 4 faktor yang menyebabkan

pertumbuhan ekonomi :

1. Sumber daya manusia.

Kualitas input tenaga kerja, atau sumber daya manusia merupakan faktor

terpenting bagi leberhasilan ekonomi. Hampir semua faktor produksi yang lainya,

yakni barang modal, bahan mentah serta teknologi, bisa dibeli atau dipinjam dari

negara lain. Tetapi penerapan teknik – teknik produktifitas tinggi atas kondisi –

Perubahan Kondisi Sosial..., Nurul Asyani, FKIP UMP, 2015

16

kondisi lokal hampir selalu menuntut ketersediaan manajemen, ketrampilan

produksi, dan keahlian yang hanya bisa diperoleh melalui angjatan kerja terampil

yang terdidik.

2. Sumber daya alam.

Faktor produksi yang kedua adalah tanah. Tanah yang dapat ditanami

merupakan faktor yang paling berharga. Selain tanah sumber daya alam yang

penting antara lain minyak, gas, hutan, air dan mineral – mineral lain.

3. Pembentukan modal.

Untuk pembentukan modal diperlukan pengorbanan berupa pengurangan

konsumsi, yang mungkin berlangsung selama beberapa puluh tahun. Pembentukan

modal – modal investasi ini sebenarnya sangat dibutuhkan untuk kemajuan cepat

di bidang ekonomi.

4. Perubahan teknologi dan inovasi

Salah satu tugas kunci pembangunan ekonomi adalah memacu semangan

kewiraswastaan. Perekonomian akan sulit untuk maju apabila tidak memiliki para

wiraswastawan yang bersedia menanggung resiko usaha dengan mendirikan

berbagai pabrik atau fasilitas produksi, menerapkan teknnologi baru, menghadapi

berbagai hambatan usaha, hingga mengimpor berbagai cara dan teknik usaha yang

lebih maju.

F. Landasan Teori

Sosial ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pemenuhan

kebutuhan masyarakat, antara lain sandang, pangan, perumahan, pendidikan,

kesehatan dan lain-lain. Pemenuhan kebutuhan tersebut berkaitan dengan

Perubahan Kondisi Sosial..., Nurul Asyani, FKIP UMP, 2015

17

penghasilan. Sedangkan kondisi sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau

kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi

tertentu dalam struktur sosial masyarakat. Pemberian posisi ini diberikan dengan

seperangkat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh si pembawa status

(Koentjaraningrat, 1990)

G. Kerangka Pikir

Adapun gambaran kerangka teoritik atau kerangka pikir untuk

mempermudah jalanya penelitian selanjutnya akan disajikan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Diagram Alir Kerangka Pikir Penelitian.

H. Pertanyaan Penelitian

Bagaimana perubahan kondisi sosial ekonomi di Desa Welahan – Wetan

dengan masuknya pertambangan pasir besi?

Kondisi sosial ekonomi 2006

Alat Transportasi

Rumah Tinggal

Orientasi Kesehatan

Pertambangan Pasir besi

Kondisi Sosial Ekonomi Sekarang

Pendapatan

Perubahan Kondisi Sosial..., Nurul Asyani, FKIP UMP, 2015