44
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Manajemen Strategi Manajemen strategik merupakan suatu proses yang dinamik karena berlangsung secara terus-menerus dalam suatu organisasi. Setiap strategi selalu memerlukan peninjauan ulang dan bahkan mungkin perubahan di masa depan. Salah satu alasan utama mengapa demikian halnya ialah karena kondisi yang dihadapi oleh satu organisasi, baik yang sifatnya internal maupun eksternal selalu berubah-ubah pula. Dengan kata lain strategi manajemen dimaksudkan agar organisasi menjadi satuan yang mampu menampilkan kinerja tinggi karena organisasi yang berhasil adalah organisasi yang tingkat efektifitas dan produktivitasnya makin lama makin tinggi. Manajemen strategik berkaitan dengan upaya memutuskan persoalan strategi dan perencanaan, dan bagaimana strategi tersebut dilaksanakan dalam praktek. Manajemen strategik dapat dipandang sebagai hal yang mencakup tiga macam elemen utama. Terdapat adanya analisis strategik dimana penyusun strategi (strategis) yang bersangkutan berupaya untuk memahami posisi strategik organisasi yang bersangkutan. Terdapat pula adanya pilihan strategik yang berhubungan dengan perumusan aneka macam arah tindakan, evaluasi, dan pilihan antara mereka. Akhirnya terdapat pula implementasi strategi yang berhubungan dengan merencanakan bagaimana pilihan strategi dapat dilaksanakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Manajemen Strategi

Manajemen strategik merupakan suatu proses yang dinamik karena

berlangsung secara terus-menerus dalam suatu organisasi. Setiap strategi

selalu memerlukan peninjauan ulang dan bahkan mungkin perubahan di

masa depan. Salah satu alasan utama mengapa demikian halnya ialah

karena kondisi yang dihadapi oleh satu organisasi, baik yang sifatnya

internal maupun eksternal selalu berubah-ubah pula. Dengan kata lain

strategi manajemen dimaksudkan agar organisasi menjadi satuan yang

mampu menampilkan kinerja tinggi karena organisasi yang berhasil adalah

organisasi yang tingkat efektifitas dan produktivitasnya makin lama makin

tinggi.

Manajemen strategik berkaitan dengan upaya memutuskan

persoalan strategi dan perencanaan, dan bagaimana strategi tersebut

dilaksanakan dalam praktek. Manajemen strategik dapat dipandang sebagai

hal yang mencakup tiga macam elemen utama. Terdapat adanya analisis

strategik dimana penyusun strategi (strategis) yang bersangkutan berupaya

untuk memahami posisi strategik organisasi yang bersangkutan. Terdapat

pula adanya pilihan strategik yang berhubungan dengan perumusan aneka

macam arah tindakan, evaluasi, dan pilihan antara mereka. Akhirnya

terdapat pula implementasi strategi yang berhubungan dengan

merencanakan bagaimana pilihan strategi dapat dilaksanakan.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

11

Ketiga macam pendekatan dirangkumkan dalam gambar berikut:

Analisis Strategik

Pilihan Strategik Implementasi Strategi

Gambar (01): Sebuah Model Dasar Dari Proses Manajemen Strategik

Don Harvey dalam bukunya yang berjudul: ”Business policy and

Strategic Management”, menyatakan pandangan-pandangan berikut tentang

manajemen strategik.

Manajemen strategik berhubungan dengan proses memilih strategi

dan kebijakan dalam rangka upaya memaksimasi sasaran-sasaran

organisasi yang bersangkutan. Manajemen strategik meliputi semua aktivitas

yang menyebabkan timbulnya perumusan sasaran-sasaran organisasi,

strategi-strategi dan pengembangan rencana-rencana, tindakan-tindakan

dan kebijakan untuk mencapai sasaran-sasaran strategik tersebut untuk

organisasi yang bersangkutan secara total.

Adapun fokus manajemen strategik adalah pada lingkungan eksternal

dan pada operasi-operasi pada masa datang. Manajemen strategik

mendeterminasi arah jangka panjang organisasi yang bersangkutan dan

menghubungkan sumber-sumber daya organisasi yang ada dengan

peluang-peluang pada lingkungan yang lebih besar.1

Manajemen Strategis (Strategic Management) merupakan kumpulan

keputusan dan tindakan yang digunakan dalam penyusunan dan

implementasi strategi yang akan menghasilkan kesesuaian superior yang

1 Nisjar, Karhi & Winardi. (1997;85). Manajemen Strategik.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

12

kompetitif antara organisasi dan lingkungannya, untuk meraih tujuan

organisasi.

Menurut Fred R. David, manajemen strategik adalah seni dan ilmu

untuk ’formulasi-implementasi dan evaluasi’ keputusan-keputusan yang

bersifat lintas fungsional, yang digunakan sebagai panduan tindakan bagi

fungsi SDM, pemasaran keuangan, produksi, dan lain-lain agar organisasi

dapat mencapai tujuannya. Keputusan-keputusan yang bersifat lintas

fungsional inilah yang dapat ditafsirkan sebagai strategi.

Gambar (02): Manajemen Strategik PDCA

Manajemen strategik juga dapat dipandang sebagai proses untuk

mengelola strategi agar rumusan strategi dapat dijalankan dengan baik

sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Seperti kegiatan manajemen

yang lain, kegiatan mengelola strategi perlu kegiatan PDCA (Planning-

Doing-Controlling-Actuating), sehingga keseluruhan kegiatan manajemen

strategi menjadi seperti yang ditunjukkan oleh gambar, manajemen srategik-

MANAJEMEN STRATEGIK

PERUMUSAN STRATEGI &

PERENCANAAN TINDAKAN

IMPLEMENTASI STRATEGI

EVALUASI DAN PENGENDALIAN

STRATEGI

PERBAIKAN RUMUSAN/

IMPLEMENTASI STRATEGI

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

13

PDCA, yaitu terdiri dari kegiatan Perumusan Strategi, Pelaksanaan atau

Implementasi Strategi, Evaluasi dan Pengendalian Strategi serta Tindakan

Perbaikan terhadap Rumusan dan Implementasi Strategi. Dengan

manajemen strategi tersebut diharapkan strategi benar-benar dapat dikelola

sehingga strategi dapat diimplementasikan untuk mewarnai dan

mengintegrasikan semua keputusan dan tindakan dalam organisasi. Dengan

demikian manajemen strategik dapat didefinisikan sebagai berikut:

”Manajemen strategik adalah proses mengelola strategi yang terdiri

dari tahapan perumusan-implementasi-evaluasi/pengendalian-perbaikan

strategi, dengan tujuan agar strategi dapat diimplementasikan sehingga

mewarnai dan mengintegrasikan semua keputusan dan tindakan dalam

organisasi”.

Dua orang dari pakar Manajemen Strategis, A. Bakr Ibrahim dan

Kamal Arghyed dalam Azhar Arsyad, (2003;26) mengemukakan definisi

berikut:

“Strategic Management is the systematic and continuous process of selecting, implementing, and evaluating strategic choices. These decisions must be congruent with the organization’s mission, objective, and internal and external capabilities, for they will set the tone for the entire organization.”2

Kata kunci dalam ungkapan di atas tidak terlepas dari kata strategy

itu sendiri, misi, objektif, serta kapabilitas internal dan eksternal. Proses

manajemen strategis menuntut para manajer untuk memeriksa dan

mengontrol situasi lembaga atau perusahaannya secara periodik,

mengevaluasi misi dan tujuanya, menilai lingkungan eksternalnya ditinjau

dari sudut situasi ekonomi, perubahan struktur, kompetisi, inovasi teknologi 2 Arsyad, Azhar (2003;26). Manajemen Pengetahuan Praktis Bagi Pimpinan & Eksekutif, Manajemen

Strategik.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

14

di samping menilai kemampuannya ke dalam, seperti sumber daya

manusianya, kualitas produksi atau luarannya, keterampilan dan teknik-

teknik pemasarannya serta performan keuangan.

Menurut Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck (1997),

Manajemen Strategis adalah:

”Sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Proses manajemen strategis adalah cara dengan jalan mana para pencari strategi menentukan sasaran dan pengambilan keputusan”.3

Sedangkan menurut Hunger, J. David dan Wheelen, Thomas L.,

(2003), Manajemen Strategis adalah:

”Serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.”4

Menurut YIPD (2004), Manajemen Strategis adalah:

”Suatu cara pengelolaan organisasi atau program yang dilakukan dengan memperhatikan lingkungan eksternal dan lingkungan internal atau program tersebut. Dalam manajemen strategis terdapat dua bagian yang saling berhubungan yaitu perencanaan strategis dan pelaksanaan pengelolaan dari hasil perencanaan strategis tersebut.5

Anonim (2006), Manajemen Strategis adalah:

”Proses proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai.6

Sedangkan menurut Pearce dan Robinson (1988), Manajemen

Strategis adalah:

3 Purwanto, Iwan. (2007;75). Manajemen Strategi. 4 Ibid. PB, Triton. Hal. 35. 5 Ibid. Hal. 35. 6 Ibid, Hal. 36.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

15

”Kumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan dan penerapan strategi yang di desain untuk mencapai sasaran organisasi.7

Menurut Gunigle dan Moore (1994):

”Manajemen Strategis berkaitan dengan keputusan kebijakan yang akan mempengaruhi seluruh organisasi, mempengaruhi seluruh sasaran sehingga menempatkan organisasi untuk mengatasi lingkungannya secara efektif.8

Menurut Amstrong (2003):

”Manajemen Strategis berarti manajer melihat kemuka pada sesuatu yang akan dicapai di masa yang akan datang.9

Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian, dalam bukunya ”Manajemen

Strategik” definisi manajemen strategik adalah:

”Serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut”.10

Dari berbagai pengertian atau definisi yang ada dapat disimpulkan

bahwa Manajemen Strategik adalah suatu seni dan ilmu dari pembuatan

(formulating), penerapan (implementing), dan evaluasi (evaluating)

keputusan-keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang memungkinkan

sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan masa datang (Wahyudi,

1995;15).11

Dalam merumuskan suatu strategi, manajemen puncak harus

memperhatikan berbagai faktor yang sifatnya kritikal. Pertama: Strategi

berarti menentukan misi pokok suatu organisasi karena manajemen puncak 7 Ibid, Hal. 36. 8 Ibid, Hal. 36. 9 Ibid, Hal. 37. 10 Siagian, Sondang P. (2005;15) 11 Ibid. Nisjar, Karhi. Hal. 85.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

16

menyatakan secara garis besar apa yang menjadi pembenaran keberadaan

organisasi, filosofi yang bagaimana yang akan digunakan untuk menjamin

keberadaan organisasi tersebut dan sasaran apa yang ingin dicapai. Yang

jelas menonjol dalam dalam faktor pertama ini ialah bahwa strategi

merupakan keputusan dasar yang dinyatakan sevara garis besar. Kedua:

Dalam merumuskan dan menetapkan strategi, manajemen puncak

mengembangkan profil tertentu bagi organisasi. Profil dimaksud harus

menggambarkan kemampuan yang dimiliki dan kondisi internal yang

dihadapi oleh organisasi yang bersangkutan. Ketiga: Pengenalan yang

tentang lingkungan dengan mana organisasi akan berinteraksi, terutama

situasi yang membawa suasana persaingan yang mau tidak mau harus

dihadapi oleh organisasi apaila organisasi yang bersangkutan ingin tidak

hanya mampu melaksanakan eksistensinya, akan tetapi juga meningkatkan

efektivitas dan produktivitas kerjanya. Keempat: Suatu strategi harus

merupakan analisis yang tepat tentang kekuatan yang dimiliki oleh

organisasi, kelemahan yang mungkin melekat pada dirinya, berbagai

peluang yang mungkin timbul dan harus dimanfaatkan serta ancaman yang

diperkirakan akan dihadapi. Dengan analisis yang tepat berbagai alternatif

yang dapat ditempuh akan terlihat. Kelima: Mengidentifikasikan beberapa

pilihan yang wajar ditelaah lebih lanjut dari berbagai alternatif yang tersedia

dikaitkan dengan keseluruhan upaya yang akan dilakukan dalam rangka

pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Keenam: Menjatuhkan pilihan

pada satu alternatif yang dipandang paling tepat dikaitkan sasaran jangka

panjang yang dianggap mempunyai nilai yang paling stratejik dan

diperhitungkan dapat dapat dicapai karena didukung oleh kemampuan dan

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

17

kondisi internal organisasi. Ketujuh: suatu sasaran jangka panjang pada

umumnya mempunyai paling sedikit empat ciri yang paling menonjol, yaitu:

(a) sifatnya yang idealistik, (b) jangkauan waktunya jauh ke masa depan, (c)

hanya bisa dinyatakan secara kualitatif, dan (d) masih abstrak. Dengan ciri-

ciri seperti itu, suatu strategi perlu memberikan arah tentang rincian yang

perlu dilakukan. Artinya, perlu ditetapkan sasaran antara dengan ciri-ciri: (a)

jangkauan waktu ke depan spesifik, (b) praktis dalam arti diperkirakan

mungkin dicapai, (c) dinyatakan secara kuantitatif, dan (e) bersifat konkret.

Kedelapan: Memperhatikan pentingnya operasionalisasi keputusan dasar

yang dibuat dengan memperhitungkan kemampuan organisasi di bidang

anggaran, sarana, prasarana, dan waktu. Kesembilan: Mempersiapkan

tenaga kerja yang memenuhi berbagai persyaratan bukan hanya dalam arti

kualifikasi teknis, akan tetapi juga keperilakuan serta mempersiapkan sistem

manajemen sumber daya manusia yang berfokus pada pengakuan dan

penghargaan harkat dan martabat manusia dalam organisasi. Kesepuluh:

teknologi yang akan dimanfaatkan yang karena peningkatan

kecanggihannya memerlukan seleksi yang tepat. Kesebelas: Bentuk, tipe,

dan struktur organisasi yang akan digunakan pun harus turut diperhitungkan,

misalnya apakah akan mengikuti pola tradisional dalam arti menggunakan

struktur yang hierarkiral dan piramidal, ataukah akan menggunakan struktur

yang lebih datar dan mungkin berbentuk matriks. Keduabelas: Menciptakan

suatu sistem pengawasan sedemikian rupa sehingga daya inovasi kreativitas

dan diskresi para pelaksana kegiatan operasional tidak ”dipadamkan”.

Ketigabelas: Sistem penilaian tentang keberhasilan atau ketidakberhasilan

pelaksanaan strategi yang dilakuan berdasarkan serangkaian kriteria yang

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

18

rasional dan objektif. Keempatbelas: Menciptakan suatu sistem umpan balik

sebagai instrumen yang ampuh bagi semua pihak yang terlibat dalam

pelaksanaan strategi yang telah ditentukan itu untuk mengetahui apakah

sasaran terlampaui, hanya sekedar tercapai atau bahkan mungkin tidak

tercapai. Kesemuanya ini diperlukan sebagai bahan dan dasar untuk

mengambil keputusan di masa depan.

Dari pembahasan di atas kiranya jelas bahwa pada dasarnya yang

dimaksud dengan strategi bagi manajemen organisasi pada umumnya ialah

rencana berskala besar yang berorientasi jangkauan masa depan yang jauh

serta ditetapkan sedemilkian rupa sehingga memungkinkan organisasi

berinteraksi secara efektif dengan lingkungannya dalam kondisi persaingan

yang kesemuanya diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan dan

berbagai sasaran organisasi yang bersangkutan.12

1.1. Proses Manajemen Strategi

Manajemen strategi merupakan suatu proses yang terikat atau terdiri

dari rangkaian tahap-tahap tersebut akan coba disederhanakan berdasarkan

gambar (03) berikut:

12 Ibid. Siagian, Sondang P. Hal. 16.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

19

Umpan Balik

Gambar (03): Proses Manajemen Strategi

a) Perumusan strategi

Tahapan manajemen strategik diawali dengan perumusan strategi.

Perumusan strategi adalah proses memilih Pola Tindakan Utama (strategi)

untuk mewujudkan visi organisasi. Proses pengambilan keputusan untuk

menetapkan strategi seolah merupakan konsekuensi mulai dari penetapan

visi-misi-tujuan jangka panjang-swot-strategi. Kenyataannya perumusan

strategi dapat dimulai dari mana saja, bisa dimulai dari SW, OT atau bahkan

dari strategi itu sendiri. Namun yang terpenting, seperti yang ditunjukkan

pada gambar (04), strategi dan kesesuaian; pilihan strategi akhirnya harus

saling sesuai dengan Peluang-Ancaman yang ada, Kekuatan-Kelemahan

yang dimiliki dan Tujuan (misi-visi-goal) yang ingin dicapai.

Menganalisis Lingkungan Eksternal

Mengidentifikasi Faktor Strategis Peluang Ancaman

Mengevaluasi yang ada saat ini: Misi Tujuan Strategi

Menentukan dan Menetapkan Arah

Organisasi

Menyusun/

Merumuskan Strategi

Evalusi dan Pengendalian

Mengimplementasi Strategi

SWOT

Menganalisis Lingkungan

Internal

Mengidentifikasi Faktor Strategis Kekuatan Kelemahan

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

20

Gambar (04): Strategi dan Kesesuaian

Strategi akan dirumuskan melalui tahapan utama sebagai berikut: 1)

Analisis Arah, yaitu untuk menentukan visi-misi-tujuan jangka panjang yang

ingin dicapai organisasi. 2) Analisis Situasi, yaitu tahapan untuk membaca

situasi dan menentukan Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman yang akan

menjadi dasar perumusan straetegi. 3) Penetapan Strategi, yaitu tahapan

untuk identifikasi alternatif dan memilih strategi yang akan dijalankan

organisasi.13

Untuk mencapai daya saing strategis dan memperoleh hasil sesuai

dalam rencana organisasi, perusahaan harus menganalisa lingkungan

eksternal, mengidentifikasi peluang dan ancaman dalam lingkungan

tersebut, menentukan mana di antara sumber daya internal dan kemampuan

yang dimiliki yang merupakan kompetensi intinya, dan memilih strategi yang

cocok untuk diterapkan (strategic formulation). Suatu strategi merupakan

13 Tripomo, Tedjo, (2005;28). Manajemen Strategi

Kesesuaian (Strategi)

Tujuan (Misi-Visi-

Goal)

Kondisi Internal (SW)

Kondisi Eksternal

(OT)

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

21

sejumlah tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang diambil untuk

mendayagunakan kompetensi inti serta memperoleh keunggulan bersaing.14

b) Analisis Lingkungan

Analisis lingkungan adalah proses dalam manajemen strategi yang

bertujuan untuk memantau lingkungan perusahaan. Lingkungan perusahaan

disini mencakup semua faktor baik yang berada di dalam maupun di luar

perusahaan yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan yang diinginkan.

Secara garis besar analisis lingkungan disini akan mencakup analisis

mengenai lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan

eksternal akan mencakup lingkungan umum dan lingkungan industri,

sedangkan analisis internal akan mencakup analisis mengenai aktivitas

perusahaan atau bisa juga analisis mengenai sumber daya, kapabilitas serta

kompetensi inti yang dimiliki. Hasil dari analisis lingkungan ini setidaknya

akan memberikan gambaran tentang keadaan perusahaan yang biasanya

disederhanakan dengan metode SWOT (Strengths, Weaknesses,

Opportunities, Threats) yang dimilikinya. Analisis eksternal akan memberikan

gambaran tentang peluang dan ancaman (OT) sedangkan analisis

lingkungan internal akan memberikan tentang keunggulan dan kelemahan

(SW) dari perusahaan.

c) Menentukan dan Menetapkan Arah Organisasi

Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal dan internal

diharapkan kita sudah dapat memiliki gambaran mengenai posisi

perusahaan dalam persaingan, dimana diharapkan kita sudah mampu untuk 14 Haris, Amirullah, dan Budiyono (2004;118). Pengantar Manajemen.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

22

mendefinisikan keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman yang

dihadapi perusahaan (SWOT analysis). Berdasarkan informasi ini

selanjutnya ditentukan dan ditetapkan ke arah mana perusahaan hendak di

arahkan. Biasanya ada dua indikator utama yang digunakan untuk

menentukan arah organisasi. Pertama adalah misinya, misi ini berfungsi

sebagai reison d’etre, menjelaskan mengapa organisasi tersebut ada. Selain

itu misi ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran yang baik tentang

pelanggan, pasar, filosofi, citra, yang diinginkan dari masyarakat serta

teknologi yang nantinya akan digunakan oleh perusahaan. Hal yang tak

kalah pentingnya dalam menentukan arah perusahaan ini adalah

menetapkan tujan yang diinginkan perusahaan, dimana tujuan ini biasanya

merefleksikan target yang akan dicapai oleh organisasi. Sebelum sebuah

misi dan tujuan ditentukan, perusahaan sebaiknya memiliki visi atau kita

sebut sebagai strategic architecture. Strategic architecture, misi dan tujuan

ini agar mantap dan optimal harus didorong oleh suatu strategic intent.

d) Penetapan Visi dan Misi Objektif

Menetapkan visi dimaksudkan untuk memberikan arah tentang akan

menjadi apa atau seperti apa organisasi atau perusahaan di masa yang

akan datang, atau secara secara ringkas suatu pandangan ke depan tentang

perusahaan atau organisasi.

Crown Dirgantoro (2001;24) mendefenisikan visi sebagai:

“Visi adalah pandangan yang jauh tentang perusahaan atau organisasi, tujuan-tujuan perusahan dan apa yang harus dilakukuan untuk mencapai tujuan tersebut”15

15 Dirgantoro,Crown, (2001;24). Manajemen Strategik Konsep, Kasus, dan Implementasi.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

23

Misi akan secara spesifik lagi dibandingkan dengan visi. Misi secara

spesifik menekankan tentang produk yang diproduksi, pasar yang dilayani,

dan hal-hal lain secara spesifik berhubungan langsung dengan bisnis.

Secara singkat visi memberi pejelasan tentang apa bisnis perusahaan.

Objektif lebih kepada penetapan target secara spesifik dan sedapat mungkin

terukur yang ingin dicapai perusahaan untuk jangka waktu tertentu atau

target yang ingin dicapai.

e) Formulasi Strategi

Formulasi strategi adalah menentukan aktivitas-aktivitas yang

berhubungan dengan pencapaian tujuan. aktivitas tersebut dapat

dikelompokkan ke dalam 3 kelompok, yaitu: Analisis strategi, perencanaan

strategi, pemilihan strategi. Unuk dapat melakukan formulasi strategi dengan

baik, maka ada ketergantungan yang erat dengan analisis lingkungan

dimana formulasi strategi membutuhkan data dan informasi dari analisis

lingkungan.16

Setelah melakukan analisis lingkungan dan menentukan ke mana

organisasi akan diarahkan berdasarkan strategic architecture, misi dan

tujuan yang telah ditetapkan, langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa

organisasi akan mencapai misi dan tujuan yang telah ditetapkan tadi. Untuk

itulah maka perlu diformulasikan berbagai strategi atau cara untuk mencapai

arah yang diinginkan tersebut. Formulasi strategi dalam hal ini adalah proses

merancang dan menyeleksi berbagai strategi yang pada akhirnya menuntun

pada pencapaian misi dan tujuan organisasi. Fokus utama dari strategi

16 Ibid. Dirgantoro,Crown, (2001;82).

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

24

organisasi adalah bagaimana menyesuaikan diri agar dapat lebih baik dan

cepat bereaksi dibanding pesaing dalam persaingan yang ada.

f) Perencanaan Tindakan

Langkah pertama untuk mengimplementasikan strategi yang telah

ditetapkan adalah membuat perencanaan strategik. Inti dari apa yang ingin

dilakukan pada tahapan ini adalah bagaimana membuat rencana

pencapaian (sasaran) dan rencana kegiatan (program dan anggaran) yang

benar-benar sesuai dengan arahan (misi-visi-goal) dan strategi yang telah

ditetapkan organisasi.

Program berisi tahapan-tahapan kegiatan yang merupakan urutan

kegiatan yang perlu dilakukan untuk mencapai sasaran strategik (the step-by

step sequence of actions). Sedangkan dalam rumusan anggaran berisi

rencana kegiatan/program (biasanya tahunan) yang disertai taksiran sumber

daya yang diperlukan untuk menjalankan semua kegiatan yang

direncanakan. Selain itu juga ditunjuk orang yang bertanggung jawab untuk

melaksanakan rencana-rencana kegiatan.

1) Program

Program adalah pernyataan antivitas-aktivitas atau langkah-langkah

yang diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan sekali pakai.

Program melibatkan restrukturisasi perusahaan, perubahan budaya

internal perusahaan, atau awal dari suatu usaha penelitian baru.

2) Anggaran

Anggaran adalah program yang dinyatakan dalam bentuk satuan uang,

setiap program akan dinyatakan secara rinci dalam biaya, yang dapat

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

25

digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan.

Anggaran tidak hanya memberikan perencanaan rinci dari strategi baru

dalam tindakan, tetapi juga menentukan dengan laporan keuangan

performa yang menunjukkan pengaruh yang diharapkan dari kondisi

keuangan perusahaan.

3) Prosedur

Prosedur yang kadang disebut Standard Operating System (SOP).

Prosedur adalah sistem langkah-langkah atau tehnik-tehnik yang

berurutan yang menggambarkan secara rinci bagaimana suatu tugas

atau pekerjaan diselesaikan. Prosedur secara khusus merinci berbagai

aktifitas yang harus dikerjakan untuk menyelesaikan program-program

perusahaan.17

g) Implementasi Strategi

Setelah sebuah strategi diformulasikan, strategi tersebut harus

dikembangkan secara logis dalam bentuk tindakan. Tahap inilah yang

disebut dengan implementasi strategi. Masalah implementasi ini cukup rumit,

oleh karena itu agar penerapan strategi organisasi dapat berhasil dengan

baik, manajer harus memiliki gagasan yang jelas tentang isu-isu yang

berbeda dan bagaimana cara mengatasinya. Dalam tahap ini masalah

struktur organisasi, budaya perusahaan dan pola kepemimpinan akan

dibahas secara lebih mendalam.

Implementasi strategi adalah proses dimana manajemen

mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam tindakan melalui

17 Hunger, J. David dan Wheelen, Thomas L. (2003;17). Manajemen Strategis.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

26

pengembangan program, anggaran dan prosedur18. Tindakan pengelolaan

bermacam-macam sumber daya organisasi dan manajemen yang

mengarahkan dan mengendalikan pemanfaatan sumber-sumber daya

perusahaan (keuangan, manusia, peralatan dan lain-lain) melalui strategi

yang dipilih. Implementasi strategi diperlukan untuk memperinci secara lebih

jelas dan tepat bagaimana sesungguhnya pilihan strategi yang telah diambil

direalisasikan.19

h) Evaluasi dan Pengendalian Strategi

Evaluasi dan pengendalian adalah proses yang melaluinya aktifitas-

aktifitas perusahaan dan hasil kinerja dimonitor dan kinerja sesungguhnya

dibandingkan dengan kinerja yang diinginkan. Para manajer di semua level

menggunakan informasi hasil kinerja untuk melakukan tindakan perbaikan

dan memecahkan masalah. Walaupun evaluasi dan pengendalian

merupakan elemen akhir yang utama dari manajemen strategis, elemen itu

juga dapat menunjukkan secara tepat kelemahan-kelemahan dalam

implementasi strategi sebelumnya dan mendorong proses keseluruhan untuk

dimulai kembali.20

Pengendalian strategik merupakan pengendalian yang mengikuti

strategi yang sedang diimplementasikan, mendeteksi masalah atau

perubahan yang terjadi pada landasan pemikirannya, dan melakukan

penyesuaian yang diperlukan.21 Tahap pengendalian strategi ini merupakan

suatu jenis khusus dari pengendalian organisasi yang berfokus pada

18 Ibid. Hal. 17. 19 Ibid. Haris, Amirullah, dan Budiyono. Hal.119. 20 Ibid. Hunger, J. David dan Wheelen, Thomas L. Hal. 19 21 Ibid. Haris, Amirullah, dan Budiyono. Hal. 122

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

27

pemantauan dan pengevaluasian proses manajemen strategi, dengan

maksud untuk memperbaiki dan memastikan bahwa sistem tersebut

berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam tahap ini akan coba dievaluasi

apakah implementasi strategi benar-benar sesuai dengan formulasi strategi

atau tidak. Atau apakah asumsi-asumsi yang kita gunakan dalam analisis

lingkungan masih valid atau tidak dan sebaliknya. Hasil dari tahap

pengendalian strategi ini akan sangat bermanfaat dan akan menjadi input

untuk proses manajemen strategi perusahaan selanjutnya. Dengan demikian

perusahaan diharapkan akan tetap memiliki daya saing yang berkelanjutan

dalam persaingan.22 Karena strategi diimplementasikan dalam suatu

lingkungan yang terus berubah, implementasi yang sukses menuntut

pengendalian dan evaluasi pelaksanaan. Sehingga jika diperlukan dapat

dilakukan tindakan-tindakan perbaikan yang tepat.23

1.2. Pemeriksaan strategis

Pemeriksaan strategis adalah bentuk pemeriksaan manajemen yang

melihat perusahaan dalam perspektif luas dan menyediakan penilaian

komprehensif terhadap situasi strategis perusahaan. Pemeriksaan strategis

meliputi aspek-aspek utama proses manajemen strategis dan

menempatkannya dalam kerangka kerja pengambilan keputusan. Kerangka

kerja tersebut terdiri dari delapan langkah yang saling berhubungan;

1. Evaluasi hasil kinerja perusahaan saat ini dalam hal (1) tingkat

pengembalian investasi, profitabilitas, dan sebagainya, dan (b) misi,

tujuan, strategi, dan kebijakan saat ini;

22 Hari Purnomo, Setiawan & Zulkiefli Manysah. (2007;14). Manajemen Strategi. 23 Ibid. Tripomo, Tedjo, Hal. 27.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

28

2. Pemeriksaan dan evaluasi terhadap manajer strategis perusahaan, yaitu

dewan komisaris dan manajemen puncak;

3. Pengamatan lingkungan eksternal untuk mencari faktor-faktor strategis

yang merupakan kesempatan dan ancaman;

4. Pengamatan lingkungan internal perusahaan untuk menentukan faktor-

faktor strategis yaitu kekuatan dan kelemahan;

5. Menganalisis faktor-faktor strategis (SWOT) untuk (a) menunjukkan

dengan tepat masalah yang ada, dan (b) meninjau dan merevisi misi

dan tujuan jika diperlukan;

6. Membuat, menyeleksi, dan menyeleksi strategi alternatif terbaik

berdasarkan analisis yang dilakukan pada langkah 5;

7. Mengimplementasi strategi yang dipilih dengan dengan membuat

program, anggaran, dan prosedur;

8. Mengevaluasi strategi yang diimplementasi dengan menggunakan

sistem umpan balik, dan mengendalikan berbagai aktivitas untuk

memastikan penyimpangan minimal dari yang mereka rencanakan.

Gambar (05) menggambarkan proses pengambilan keputusan

strategis, yang pada dasarnya mencerminkan pendekatan rasional untuk

pengambilan keputusan strategis. Pemeriksaan strategis membuat

pelaksanaan proses pengambilan keputusan strategis. Pemeriksaan tidak

hanya menjelaskan bagaimana tujuan, strategi dan kebijakan dirumuskan

sebagai keputusan strategis, tetapi juga bagaimana hal itu diimplementasi,

dievaluasi, dan dikendalikan dengan program, anggaran, dan prosedur. Oleh

karena itu, pemeriksaan strategis memampukan manajer memahami cara

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

29

yang lebih baik dimana berbagai wilayah fungsional saling berhubungan dan

interdependen, dan cara dimana mereka memberikan kontribusi untuk

mencapai misi perusahaan. Dengan demikian, pemeriksaan strategis sangat

berguna bagi dewan komisaris dan manajemen puncak, yang pekerjaanya

adalah mengevaluasi kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Lampiran yang ada menunjukkan pemeriksaan strategis yang dapat

digunakan sebagai petunjuk untuk menganalisis kasus-kasus kebijakan yang

kompleks dan untuk membuat keputusan strategis.24

24 Ibid. Hunger, J. David dan Wheelen, Thomas L. (2003;53)

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

30

Gambar (05): Proses Pengambilan Keputusan Strategis

3(a) 3(b) 1(a) 1(b) 2 5(a) 5(b) 6(a) 6(b) 7 8 4(a) 4(b)

Perumusan Implementasi Evaluasi dan Strategi: Strategi: pengendalian:

Langkah 1 - 8 Langkah 7 Langkah 8

Sumber: T.L. Wheelen dan D.J. Hunger, “Strategic Secision-making Process”. Hak cipta 1994 oleh Wheelen and hunger Associates. Dalam Wahyudi, Agustinus Sri, 1996. Manajemen Strategik, ”Pengantar Proses Berfikir Strategik”. Binarupa Aksara, Jakarta.

Mengevaluasi hasil kerja saat ini

Menguji dan mengevaluasi - Misi - Tujuan - Strategi - Kebijakan

Mengamati lingkungan eksternal - sosial - kerja

Meninjau manajemen strategis - Dewan

komisaris - Manajemen

puncak

Mengamati lingkungan internal - struktur - budaya - sumber daya

Menganalisis faktor strategi (SWOT) berdasarkan kondisi sekarang

Menyeleksi faktor-faktor strategi - peluang - Ancaman

Menyeleksi faktor-faktor strategi - kekuatan - Kelemahan -

Meninjau dan merevisi jika perlu - misi - tujuan

Menghasilkan dan mengevaluasi hasil-hasil strategi

Menyeleksi dan merekomendasi alternatif yang terbaik

Menyeleksi faktor-faktor strategi - program - anggaran - prosedur

Evaluasi dan pengendalian

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

31

1.3. Sistem Perencanaan Strategis

Menurut Bryson-Roering, perencanaan strategis merupakan suatu

sistem dimana manajer membuat, mengimplementasikan, dan

mengendalikan keputusan penting lintas fungsi dan level dalam

perusahaan. Sistem perencanaan strategis harus menjawab empat

pertanyaan mendasar yaitu kemana kita pergi (misi), bagaimana kita

memperolehnya (strategi), apakah cetak biru tindakan kita (anggaran), dan

bagaimana kita mengetahui jalur yang kita lalui (pengendalian).

Pada level organisasi, sistem perencanaan menyarankan

pertimbangan manajemen tradisional berhubungan dengan maksud (tujuan

dan sasaran), kebijakan dan perencanaan program, alokasi sumber daya,

dan evaluasi hasil. Mekanisme perencanaan formal mengantarkan suatu

elemen dari rasionalitas komprehensif yang secara inheren atraktif pada

pejabat pemerintah negara bagian. Meskipun beberapa pengamat memandang

pendekatan perencanaan sesuai dengan sektor publik dan memperhatikan

metode perencanaan formal sebagai kekuatan, kendala yang dipaksakan

pada jurisdiksi.

Bryson (1999) mengusulkan suatu proses perencanaan stratejik untuk

organisasi nirlaba dan pemerintahan, yang mencakup langkah-langkah

sebagai berikut:

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

32

(Gambar 06) Bryson, J. M. Strategic Planning for Public and Nonprofit Organizations. Jossey-Bass Publishers, San Francisco. 1999.

Menurut John M. Bryson (1999;21) langkah-langkah yang dimaksud

adalah:

1. Identifikasi mandat organisasi

2. Memperjelas misi dan nilai-nilai organisasi

3. Penilaian terhadap lingkungan eksternal

4. Penilaian terhadap lingkungan internal

5. Identifikasi isu-isu strategis yang dihadapi organisasi

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

33

6. Merumuskan strategi untuk mengelola isu strategis

7. Penetapan visi organisasi yang efektif dan efesien. 25

2. Tinjauan tentang Strategi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti "Seni

berperang" atau kepemimpinan dalam ketentaraan. Suatu strategi

mempunyai dasar-dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju.

Jadi pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan yang

berarti.

Pengertian strategi ada beberapa macam sebagaimana dikemukakan

oleh para ahli dalam buku karya mereka masing-masing.

Bryson (1988;163) menjelaskan tentang strategi sebagai berikut:

"Strategi dapat dipikirkan sebagai suatu pola tujuan, kebijakan, program, tindakan, keputusan, atau alokasi sumberdaya yang menunjukkan jatidiri suatu organisasi, hal-hal yang dilakukannya, dan alasan melakukan hal-hal tersebut. Dengan demikian, strategi merupakan perluasan dari misi untuk menjembatani antara organisasi tersebut dengan lingkungannya. Strategi umumnya dibuat untuk menanggapi isu strategis, yaitu merupakan garis besar tanggapan organisasi tersebut terhadap pilihan kebijakan yang fundamental. (Bila pendekatan tujuan umum yang dipakai, maka strategi dirumuskan untuk mencapai tujuan tersebut; dan bila pendekatan visi yang dipakai, maka strategi dikembangkan untuk mencapai visi tersebut)." 26

Menurut Barry dalam Tedjo Tripomo (2005;17) menyatakan bahwa:

”Strategi adalah rencana tentang apa yang ingin dicapai atau hendak menjadi apa suatu organisasi di masa depan (arah) dan bagaimana cara mencapai keadaan yang diinginkan tersebut (rute)”.27

25 Bryson, John M. Perencanaan Strategis untuk Organisasi Publik dan Nirlaba: Sebuah Panduan untuk

Memperkuat dan Mempertahankan Prestasi Organisasi, rev. ed. (San Francisco: Jossey-Bass, 1999), 21-44.

26 Bryson, J.M. 1988;163. Strategic Planning for Public and Nonprofit Organizations. Jossey-Bass, San Fransisco, CA.

27 Ibid. Hal. 17.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

34

Sedangkan menurut Bateman dalam Tedjo Tripomo (179):

”Strategi adalah pola tindakan dan alokasi sumber daya yang dirancang untuk mencapai tujuan organisasi”.28

Menurut Amstrong dalam Chandler (2003;37):

”Strategi adalah penetapan tujuan dasar jangka panjang dan sasaran perusahaan, dan penerapan serangkaian tindakan, serta alokasi sumber daya yang penting untuk melaksanakan sasaran ini”.29

Sedangkan menurut Jhonson dan Scholes (1993):

”Strategi adalah arah dan cakupan organisasi yang secara ideal untuk jangka yang lebih panjang, yang menyesuaikan sumber dayanya dengan lingkungan yang berubah, dan secara khusus, dengan pasarnya, dengan pelanggan dan kliennya untuk memenuhi harapan stakeholder”.30

Menurut Stephanie K. Marrus, seperti yang dikutip Sukristono (1995)

dalam Husein Umar (2003;31) strategi didefinisikan sebagai:

”Suatu proses penentuan rencana pada pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai”.31

Selain definisi-definisi strategi yang sifatnya umum, ada juga yang

lebih khusus, misalnya dua orang pakar strategi, Hamel dan Prahalad (1995)

dalam Husein Umar (2003;31), mereka mendefinisikan strategi yang

terjemahannya seperti berikut ini:

"Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi".32

28 Ibid, Hal. 17. 29 Ibid. PB, Triton. Hal. 14. 30 Ibid, Hal. 15. 31 Umar, Husein (2003;31). Strategic Manajemen In Action. 32 Ibid. Hal. 31.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

35

Pandji Anoraga (2000;338) dalam bukunya Manajemen Bisnis

memaparkan definisi strategi masing-masing menurut:

1. Kamus Saku Oxford: Strategi merupakan seni perang, khususnya perencanaan garakan pasukan, kapal dan sebagainya menuju posisi yang kayak; rencana tindakan atau kebijakan dalam bisnis atau politik dan sebagainya.

2. Alfred Chandler (1962): Strategi adalah penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu.

3. Buzzel & Gale (1987): Strategi adalah kebijakan dan keputusan kunci yang digunakan oleh manajemen, yang memiliki dampak besar pada kinerja keuangan. Kebijakan dan keputusan ini biasanya melibatkan komitmen sumber daya yang penting dan tidak dapat diganti dengan mudah.

4. Kenneth Andrew (1971): strategi adalah pola sasaran, maksud atau tujuan dan kebijakan, serta rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan itu, yang dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang dianut oleh perusahaan, dan jenis atau akan menjadi jenis apa perusahaan itu.33

Griffin (2000) dalam Ernie Tisnawati Sule, Kurniawan Saefullah

(2004;132) mendefinisikan strategi sebagai:

"Rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi (Strategy is a comprehensive plan for accomplishing an organization's)".34

Sedangkan Crown Dirgantoro (2001;5) menyatakan definisi strategi

sebagai berikut:

“Strategi adalah hal yang menetapkan arah kepada manajemen dalam arti orang tentang sumber daya dalam bisnis dan tentang bagaimana mengidentiikasikan kondisi yang memberikan keuntungan terbaik untuk membantu memenangkan persaingan dalam pasar”35

33 Anoraga, Pandji, (2000;338). Manajemen Bisnis. 34 Sule, Ernie Tisnawati, dan Saefullah, Kurniawan, (2004;132). Pengantar Manajemen Edisi Pertama. 35 Ibid. Dirgantoro, Crown. Hal. 5.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

36

Menurut Tedjo Tripomo (2005;17):

“Strategi adalah kerangka atau rencana yang mengintegrasikan tujuan-tujuan (goals) kebijakan-kebijakan (policies), dan tindakan-tindakan/program (programs) organisasi”36

Sedangkan menurut Karyoso (2005;70):

”Strategi ialah suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai sasarannya melalui hubungannya yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan”.37

2.1. Pilihan Strategik

Tujuan pemilihan strategi adalah untuk menjamin ketepatan

pencapaian sasaran. Suatu rancangan strategi dapat dipilih untuk menutup

kesenjangan dalam mencapai sasaran. Berkenaan dengan pilihan strategik

maka akan dikaji penentuan pilihan melalui matriks kekuatan, kelemahan,

peluang, ancaman (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats matrix),

melalui cara ini suatu organisasi dapat memandang kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman sebagai suatu kesatuan yang integral dalam

perumusan strategi.

Para pakar pada umumnya sependapat bahwa jenis pendekatan

sebagai instrumen untuk menilai berbagai faktor yang harus diperhitungkan

oleh organisasi dalam melakukan analisis yang bersifat strategik umumnya

melakukan analisis SWOT. Lundberg, (1997) menjelaskan bahwa proyek-

proyek organisasi harus dilaksanakan setelah ditentukan tujuan dan

sasaran-sasaran strategis. Suatu strategi adalah suatu rencana yang

direkayasa untuk menyelesaikan suatu misi. Misi itu harus direncakan dalam

parameter-parameter strength (S, kekuatan) dan weakness (W, kelemahan) 36 Ibid. Tripomo, Tedjo. Hal. 17. 37 Karyoso. (2005;70). Manajemen Perencanaan dan Penganggaran.

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

37

dari organisasi, opportunities (O, kesempatan) dan threats (T, ancaman)

dalam lingkungan.38

Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan

kekuatan (stengths), dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan

dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).

SWOT/TOWS matriks merupakan machine tool yang membantu para

manajer mengembangkan empat tipe strategi, matriks ini dinilai mampu

menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal

yang dihadapi oleh organisasi harus disesuaikan dengan kekuatan dan

kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat

kemungkinan alternatif strategik, seperti pada diagram sebagai berikut:

1. Aggresive Strategy 3. Turn Around Strategy

2. Diversification Strategy 4. Defensive strategy

Gambar (07): Diagram Analisis SWOT39

Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan.

Organisasi tersebut memiliki peluang dan kekuatan,

sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.

Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini

masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang

38 Lundberg (1997) dalam: I Wayan Geriya, Diplomasi Keunggulan Budaya. 39 Ibid. Sule, Ernie Tisnawati, dan Saefullah, Kurniawan. Hal:137.

Kelemahan

Peluang

Ancaman

Kekuatan

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

38

harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang jangka panjang.

Kuadran 3 : Organisasi menghadapi peluang yang sangat besar, akan

tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala

/kelemahan internal.

Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,

organisasi tersebut menghadapi berbagai ancaman dan

kelemahan internal.

SWOT matriks menggambarkan berbagai alternatif strategi yang

dapat dilakukan oleh organisasi yang didasarkan pada hasil analisis SWOT.

Dalam analisa SWOT dapat menghasilkan 4 (empat) kemungkinan strategi

alternatif yang dikenal dengan Strategi Strength-Opportunities (SO), Strategi

Weaknesses-Opportunities (WO), Strategi Strength-Threats (ST), Strategi

Weaknesses-Threats (WT).

1) Pada kuadran I strategi SO; adalah strategi yang digunakan organisasi

dengan memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan yang

dimiliki/Strengths (S) untuk memanfaatkan berbagai

peluang/Opportunity (O).

2) Pada kuadran III strategi WO; adalah strategi yang digunakan organisasi

dengan seoptimal mungkin meminimalisir kelemahan/Weaknesses (W)

yang ada untuk memanfaatkan berbagai peluang/Opportunity (O).

3) Pada kuadran II strategi ST; adalah strategi yang digunakan organisasi

dengan meanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan/Strengths (S)

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

39

untuk mengurangi berbagai ancaman/Threats (T) yang mungkin

melingkupi organisasi.

4) Pada kuadran IV strategi WT; adalah strategi yang digunakan untuk

mengurangi kelemahan/Weaknesses (W) dalam rangka meminimalisir

ancaman/Threats (T).

Untuk mempermudah teknik analisis lingkungan eksternal dalam

SWOT digunakan external factor evaluation (EFE), sedangkan analisis

llingkungan internal akan memberikan gambaran tentang keunggulan dan

kelemahan SW dari organisasi. Untuk mempermudah teknik analisis

lingkungan internal dalam SWOT digunakan internal factor evaluation (IFE),

oleh sebab itu, sebelum melakukan analisis SWOT seharusnya dilakukan

EFE dan IFE atau yang lebih dikenal dengan EFE matriks dan IFE matriks.

Adapun matriks alternatif strategi tersebut dapat dilihat pada tabel

(01) sebagai berikut:

Matriks SWOT Empat Kemungkinan Alternatif Strategi

INTERNAL EKSTERNAL

Kekuatan (Stengths) Tentukan beberapa faktor yang merupakan kekuatan

Kelem ahan (Weaknesses) Tentukan beberapa faktor yang menjadi kelemahan

Peluang (Opportuni t ies) Tentukan 5 - 10 faktor peluang

Strategi SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

Strategi WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

Ancaman (Threats) Tentukan 5-10 faktor ancaman

Strategi ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

Strategi WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

Sumber: Rangkuti, 2006

2.2. Model-model Perumusan Strategi

Berdasarkan penelitiannya terhadap pimpinan eksekutif, Henry

Mintzberg dari University Mc Gill, dalam artikel ”Tiga Model Pembuatan

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

40

Strategi” telah meneliti proses pembuatan strategi dalam ekonomi, kebijakan

publik dan manajemen. Dia mengemukakan bahwa misi, tujuan, dan strategi

perusahaan sangat berpengaruh terhadap persepsi manajemen puncak.

Persepsi tersebut menentukan pendekatan atau cara yang digunakan CEO

dan stafnya dalam perumusan strategi. Mintzberg menyimpulkan bahwa

terdapat tiga model pembuatan strategi, yaitu:

a. Model Entrepreneur/Cara Wirausaha (Entrepreneurial Mode)

Satu individu yang sangat hebat merumuskan strategi. Fokusnya

pada kesempatan, dan masalah adalah nomor dua. Strategi dikendalikan

oleh arahan visi pendirinya sendiri dan ditunjukkan secara menyeluruh,

dengan keputusan-keputusan yang tegas. Sasaran dominannya adalah

pertumbuhan perusahaan. Dalam model ini pimpinan (CEO) sangat aktif

mencari peluang-peluang baru sehingga pimpinan, yang mempunyai

kekuatan dalam bisnis, berani mengambil resiko tinggi dalam saat-saat krisis

daripada hanya mengandalkan pada alternatif yang aman. Model ini

biasanya digunakan oleh perusahaan yang masih muda atau kecil dengan

tujuan utama adalah pertumbuhan. (Dikendalikan satu orang, produk yang

dihasilkan terbatas, evaluasi strategik bersifat informal, intuitif dan terbatas).

b. Model Penyesuaian/Cara Adaptif (Adaptive Mode)

Strategi ini kadang-kadang disebut ”mengatasi”, dan cara ini

bercirikan pemecahan yang bersifat reaktif dalam menghadapi masalah yang

ada daripada proaktif mencari kesempatan-kesempatan baru. Banyak

persetujuan terjadi dengan memperhatikan prioritas tujuan. Strateginya

terfragmentasi dan dikembangkan untuk menjalankan perusahaan dalam

langkah-langkah inkremental ke depan. Model ini dicirikan oleh pembuatan

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

41

strategi sebagai reaksi dari timbulnya suatu masalah, sehingga pembuat

strategi harus fleksibel dan mudah beradaptasi pada lingkungan yang

dinamis dan komplek. (Identifikasi dan evaluasi strategi terkait dengan

strategi yang sedang diterapkan).

c. Model Perencanaan/Cara Perencanaan (Planning mode)

Para analis mendapat tanggung jawab utama dalam perumusan

strategi. Perencanaan strategis meliputi pencarian kesempatan-kesempatan

baru yang dilakukan secara proaktif dan pemecahan yang bersifat reaktif

terhadap masalah yang ada. Analisis komprehensif secara sistematis

digunakan untuk mengembangkan strategi-strategi yang menyatukan

berbagai proses pengambilan keputusan perusahaan. Model ini

menitikberatkan pada analisa sistematis yang dilakukan berdasarkan analisa

biaya dan keuntungan. Perencanaan strategi jangka panjang dibuat pada

saat lingkungan berada dalam keadaan yang stabil. Tujuan dari perusahaan

yang menganut model ini adalah efisiensi dan pertumbuhan (Sistem

perencanaan formal yang menyeluruh (komprehensif) pada seluruh lapisan

perusahaan).40

Dalam cara wirausaha, manajemen puncak percaya bahwa

lingkungan merupakan kekuatan yang dapat digunakan dan dikendalikan.

Dalam cara adaptif, manajemen menganggap bahwa lingkungan telalu

kompleks untuk dimengerti sepenuhnya. Dalam cara perencanaan,

manajemen berasumsi bahwa pengamatan dan analisis sistemaik terhadap

lingkungan dapat memberikan pengetahuan yang diperlukan untuk

mempengaruhi lingkungan bagi keuntungan perusahaan. Penggunaan cara 40 Ibid. Henry Mintzberg dalam Wahyudi, Agustinus Sri. Hal. 100.

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

42

perencanaan khusus mencerminkan persepsi manajemen puncak terhadap

lingkungan perusahaan. Penggolongan manajemen puncak perusahaan

menurut tiga cara perencanaan tersebut, memberikan pemahaman tentang

bagaimana dan mengapa keputusan-keputusan penting dibuat. Keputusan-

keputusan tersebut perlu dilihat dari sudut pandang misi, tujuan, strategi dan

kebijakan perusahaan, untuk mengetahui cara-cara yang paling cocok.41

3. Tinjauan tentang Pariwisata/Teori Pariwisata

3.1. Definisi Pariwisata

Kosa kata pariwisata berasal dari kata "pari" yang berarti banyak,

berkali-kali, berputar-putar dan "Wisata" artinya bepergian atau perjalanan.

Jadi, pariwisata berarti suatu kegiatan perjalanan atau bepergian yang

dilakukan dari satu tempat ke tempat lain, dengan tujuan bermacam-macam.

Pada sisi lain Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-

usaha yang terkait di bidang tersebut. Istilah pariwisata dicetuskan oleh

Presiden RI, Ir. Soekarno tangal 14 Juni 1958 dalam penutupan

Musyawarah Nasional Tourism II di Gedung Pemuda Surabaya. Presiden

menanyakan kata apa yang tepat untuk pengganti tourisme kepada Menteri

P & K Dr. Pryono. Menteri menjawab, untuk antardaerah/kota dipakai kata

darmawisata dan untuk antar benua dipakai kata Pariwisata.

Di dalam makna yang umum kepariwisataan (tourism) terambil dari

kata tour atau perjalanan. Menurut kamus Encarta, tour-ism 1. The visiting of

places away from home for pleasure. 2. The business of organizing travel

and services for people traveling for pleasure. Tourisme berarti: (1) 41 Ibid. Hunger, J. David dan Wheelen, Thomas L. Hal: 9.

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

43

kunjungan ke suatu atau beberapa tempat yang jauh dari rumah untuk

kesenangan: (2) urusan yang berhubungan dengan penyelenggaraan dan

pelayanan bagi orang yang melakukan perjalanan untuk kesenangan.42

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009

Tentang Kepariwisataan Bab I (Ketentuan Umum) Pasal 1 Dalam Undang-

Undang ini yang dimaksud dengan:

a. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau

sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan

rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik

wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

b. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.

c. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung

berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,

pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.

d. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan

pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul

sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara

wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah,

Pemerintah Daerah, dan pengusaha.

e. Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan,

keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam,

budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan

kunjungan wisatawan.

42 Shofwan Karim Elha. Pembangunan Kepariwisataan Sumatera Barat: Pengembangan Potensi Wisata

Budaya. [email protected].

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

44

f. Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut Destinasi Pariwisata

adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah

administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas

umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling

terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan.

g. Usaha Pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau

jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan

pariwisata.

h. Pengusaha Pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang

melakukan kegiatan usaha pariwisata.

i. Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait

dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan

kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata.

j. Kawasan Strategis Pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi

utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata

yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti

pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber

daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan

keamanan.43

Menurut Oka A. Yoeti (2000; 21) Pariwisata adalah:

“Suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain dengan tujuan bukan untuk berusaha (business) atau mencari nafkah ditempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata menikmati perjalanan tersebut.”44

43 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG KEPARIWISATAAN 44 Yoeti, Oka A. 2000. Ekowisata Pariwisata Berwawasan Lingkungan Hidup. Jakarta.

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

45

3.2. Jenis-jenis Wisata

Wisata berdasarkan jenis-jenisnya dapat dibagi ke dalam dua

kategori, yaitu:

1. Wisata Alam, yang terdiri dari:

a. Wisata Pantai (Marine tourism), merupakan kegiatan wisata yang

ditunjang oleh sarana dan prasarana untuk berenang, memancing,

menyelam, dan olahraga air lainnya, termasuk sarana dan

prasarana akomodasi, makan dan minum.

b. Wisata Etnik (Etnik tourism), merupakan perjalanan untuk

mengamati perwujudan kebudayaan dan gaya hidup masyarakat

yang dianggap menarik.

c. Wisata Cagar Alam (Ecotourism), merupakan wisata yang banyak

dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran

hawa udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang (margasatwa)

yang langka, serta tumbuh-tumbuhan yang jarang terdapat di

tempat-tempat lain.

d. Wisata Buru, merupakan wisata yang dilakukan di negeri-negeri

yang memang memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang

dibenarkan oleh pemerintah dan digalakkan oleh berbagai agen

atau biro perjalanan.

e. Wisata Agro, merupakan jenis wisata yang mengorganisasikan

perjalanan ke proyek-proyek pertanian, perkebunan, dan ladang

pembibitan di mana wisata rombongan dapat mengadakan

kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun menikmati

segarnya tanaman di sekitarnya.

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

46

2. Wisata Sosial-Budaya, yang terdiri dari :

a. Peninggalan sejarah kepurbakalaan dan monumen, wisata ini

termasuk golongan budaya, monumen nasional, gedung bersejarah,

kota, desa, bangunan-bangunan keagamaan, serta tempat-tempat

bersejarah lainnya seperti tempat bekas pertempuran (battle fields)

yang merupakan daya tarik wisata utama di banyak negara.

b. Museum dan fasilitas budaya lainnya, merupakan wisata yang

berhubungan dengan aspek alam dan kebudayaan di suatu

kawasan atau daerah tertentu. Museum dapat dikembangkan

berdasarkan pada temanya, antara lain museum arkeologi, sejarah,

etnologi, sejarah alam, seni dan kerajinan, ilmu pengetahuan dan

teknologi, industri, ataupun dengan tema khusus lainnya.45

Sementara itu dilihat dari segi obyeknya, pariwisata itu dapat ditinjau

dari beberapa jenis:

a. Cultural tourism, wisata kebudayaan, seni, dan pertunjukan tradisional

serta penampilan dan atraksi budaya pada umumnya, kunjungan ke

lokasi peninggalan masa lalu, pusat kepurbakalaan dan seterusnya.

b. Recuperational tourism, jenis kepariwisataan penyegaran dan

kesehatan, kepegunungan, ke daerah tertentu dan lain-lain.

c. Commercial tourism, yaitu kepariwisataan yang dikaitkan dengan

kepentingan usaha dagang, kontak produsen dan konsumen, kontak

dagang saling mengtuntungkan dan sebagainya.

45 “Potensi Pariwisata Kawasan Tanjung Bunga Kota Makassar” [email protected],

www.rikania09.multiply.com

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

47

d. Sport tourism, wisata untuk menyaksikan event olahraga nasional dan

internasional seperti PON, Olympiade, formula, World Cup Champion

dan lain-lain.

e. Political tourism, perjalanan menyaksikan peristiwa-peristiwa tertentu di

berbagai negara seperti Pemilu, pelantikan Presiden dan Kepala

Negara, Raja, kegiatan kenegaraan, kunjungan Kepala Negara dan

Pemerintahan dan legislator atau senator suatu negara ke negara lain

dan seterusnya.

f. Advantural tourism, yaitu perjalanan petualangan, hiking, jelajah laut,

hutan, gunung, arung-jeram dan lain-lain.

g. Sosial tourism, kunjungan wisata sambil memberikan bantuan pangan,

pakaian dan obat-obatan ke suatu tempat atau masyarakat.

h. Religious tourism, yaitu perjalanan wisata bernuansa keagamaan,

termasuk umrah, haji dan seterusnya.46

3.3. Komponen-komponen Wisata

Menurut Inskeep dalam Suwantoro, Gamal (1997) dalam Rika, di

berbagai macam literatur dimuat berbagai macam komponen wisata. Namun

ada beberapa komponen wisata yang selalu ada dan merupakan komponen

dasar dari wisata. Komponen-komponen tersebut saling berinteraksi satu

sama lain. Komponen-komponen wisata tersebut dapat dikelompokkan

sebagai berikut:

a. Atraksi dan kegiatan-kegiatan wisata. Kegiatan-kegiatan wisata yang

dimaksud dapat berupa semua hal yang berhubungan dengan

46 Ibid. Elha, Shofwan Karim. Pembangunan Kepariwisataan Sumatera Barat: Pengembangan Potensi

Wisata Budaya.

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

48

lingkungan alami, kebudayaan, keunikan suatu daerah dan kegiatan-

kegiatan lain yang berhubungan dengan kegiatan wisata yang menarik

wisatawan untuk mengunjungi sebuah obyek wisata.

b. Akomodasi yang dimaksud adalah berbagai macam hotel dan berbagai

jenis fasilitas lain yang berhubungan dengan pelayanan untuk para

wisatawan yang berniat untuk bermalam selama perjalanan wisata yang

mereka lakukan.

c. Fasilitas dan pelayanan wisata yang dimaksud adalah semua fasilitas

yang dibutuhkan dalam perencanaan kawasan wisata. Fasilitas tersebut

termasuk tour and travel operations (disebut juga pelayanan

penyambutan). Fasilitas tersebut misalnya : restoran dan berbagai jenis

tempat makan lainnya, toko-toko untuk menjual hasil kerajinan tangan,

cinderamata, toko-toko khusus, toko kelontong, bank, tempat penukaran

uang dan fasilitas pelayanan keuangan lainnya, kantor informasi wisata,

pelayanan pribadi (seperti salon kecantikan), fasilitas pelayanan

kesehatan, fasilitas keamanan umum (termasuk kantor polisi dan

pemadam kebakaran), dan fasilitas perjalanan untuk masuk dan keluar

(seperti kantor imigrasi dan bea cukai).

d. Fasilitas dan pelayanan transportasi meliputi transportasi akses dari dan

menuju kawasan wisata, transportasi internal yang menghubungkan

atraksi utama kawasan wisata dan kawasan pembangunan, termasuk

semua jenis fasilitas dan pelayanan yang berhubungan dengan

transportasi darat, air, dan udara.

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

49

e. Infrastruktur lain, Infrastruktur yang dimaksud adalah penyediaan air

bersih, listrik, drainase, saluran air kotor, telekomunikasi (seperti

telepon, telegram, telex, faksimili, dan radio).

f. Elemen kelembagaan, yang dimaksud adalah kelembagaan yang

diperlukan untuk membangun dan mengelola kegiatan wisata, termasuk

perencanaan tenaga kerja dan program pendidikan dan pelatihan;

menyusun strategi marketing dan program promosi; menstrukturisasi

organisasi wisata sektor umum dan swasta; peraturan dan perundangan

yang berhubungan dengan wisata; menentukan kebijakan penanaman

modal bagi sektor publik dan swasta; mengendalikan program ekonomi,

lingkungan, dan sosial kebudayaan.47

B. Kerangka Konsep

Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini digambarkan

sebagai berikut:

Sehubungan dengan relevansi pertumbuhan dan kemajuan yang

dicapai di sektor pariwisata secara nasional, maka seyogyanya pulalah jika

mekanisme perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah yang

dilaksanakan di Kabupaten Gowa memerlukan perluasan perumusan

program, khususnya dalam segi kebijaksanaan dan strategi

pengembangannya yang berkorelasi terhadap usaha pemanfaatan segenap

komponen sumber daya yang tersedia di daerah.

Arah kebijaksanaan dan strategi pengembangan pariwisata dalam

pola dasar pembangunan Kabupaten Gowa inilah yang kemudian menjadi

47 Ibid. “Potensi Pariwisata Kawasan Tanjung Bunga Kota Makassar” [email protected],

www.rikania09.multiply.com

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

50

kaidah dasar pada tingkat local government untuk kemudian menjadi acuan

dalam pelaksanaan program pembangunan daerah di bidang

kepariwisataan. Arah kebijaksanaan pengembangan pariwisata Kabupaten

Gowa dilaksanakan melalui pendekatan strategis, antara lain:

- Membuka dan mengembangkan potensi objek wisata yang ada di

daerah sehingga memilki daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik

mancanegara maupun domestik untuk mengunjunginya.

- Mengelola setiap obyek wisata dengan manajemen profesional, yang

berorientasi pada pengembangan dan pelestarian objek-objek dan

perolehan keuntungan secara maksimal.

- Mengarahkan dan membimbing anggota masyarakat agar mampu

memperoleh manfaat dari kegiatan kepariwisataan, baik manfaat dari

segi ekonomi maupun manfaat dari sudut sosial dan budaya masyarakat

- Melakukan promosi wisata, baik melalui media cetak, media elektronik

maupun berbagai kegiatan pameran wisata.

- Membina hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dengan

dunia usaha, terutama yang bergerak di bidang pariwisata.

- Memberi pemahaman kepada masyarakat tentang dunia pariwisata

secara profesional dan dapat mengambil manfaat besar dari kegiatan

kepariwisataan.

Dalam rangka memanfaatkan peluang pariwisata yang secara

prospektif dapat menguntungkan, maka diperlukan juga iklim usaha yang

kondusif agar dapat menjamin berlangsungnya kegiatan pariwisata, serta

membuka peluang investasi guna meningkatkan aktivitas pariwisata, yang

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

51

selanjutnya melalui pengelolaan berbagai potensi secara optimal diharapkan

akan dapat menarik dunia usaha untuk melakukan kegiatan penanaman

modal di Kabupaten Gowa dapat dipastikan bahwa aktivitas ekonomi akan

meningkat dan pada gilirannya akan memberi dampak secara langsung

terutama dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat

dan menunjang peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

Model pelaksanaan pengembangan wisata daerah yang diusulkan

untuk diterapkan dalam pengembangan potensi wisata daerah di Kabupaten

Gowa mengacu pada kondisi aktual saat ini berupa potensi dan masalah

wisata. Untuk mengembangankan wisata terdapat berbagai stakeholders

yang terlibat (pemerintah, lembaga non pemerintah), SDM, program-

program, dana dan fasilitas. Berdasarkan keterlibatan stakeholders dan

berdasarkan kondisi saat ini dan analisis SWOT didapatkan program-

program yang diharapkan dapat memberikan arahan yang jelas di dalam

upaya pengembangan potensi kepariwisataan di Kabupaten Gowa

kedepannya. Sasaran tersebut di atas dapat tercapai melalui pengelolaan

dan pengusahaan yang benar dan terkoordinasi, baik lintas sektoral maupun

swasta yang berkaitan dengan pengembangan kegiatan pariwisata sehingga

diperlukan peran serta dan dukungan dari masyarakat dan pemerintah

seluruh sektor yang berperan dalam pengembangan kepariwisataan

"Stakeholder Pariwisata". Keberhasilan pengembangan pariwisata sangat

tergantung dan tidak bisa terlepas dari peran para stakeholders tersebut.

Untuk dapat melihat gambaran mengenai substansi di atas, maka

pembatasan dalam penelitian ini akan dibatasi pada beberapa aspek, yaitu

mengidentifikasi potensi dan permasalahan wisata daerah Kabupaten Gowa

Page 43: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

52

dengan melaksanakan survei dan observasi kepariwisataan sebagai tahapan

awal untuk memberikan gambaran terhadap permasalahan yang dihadapi,

sehingga didapatkan model perencanaan serta penentuan arah kebijakan

dan sasaran strategis pengembangan yang jelas tentang potensi

pengembangan dan pengelolaan pariwisata daerah yang terpadu di

Kabupaten Gowa.

Page 44: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1435/BAB 2.pdf · fungsi SDM, pemasaran keuangan, ... Keempat: Suatu strategi harus

53

Bagan Kerangka Konseptual

Gambar (08): Bagan Kerangka Konseptual

Model strategi yang sesuai dengan visi dan misi organisasi

Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata

Faktor yang menghambat: - Aspek Regulasi - Aspek Sarana Prasarana - Aspek Kelembagaan - Aspek SDM - Aspek Pemasaran dan Promosi - Aspek Pengelolaan ODTW - Aspek Peran Serta Masyarakat

Proses penyusunan

strategi

Potensi pariwisata