127

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pecking Order ...repository.ump.ac.id/1671/3/SEPTIANI WIDI PANGESTU BAB II.pdfmemecahkan permasalahan penelitian serta perumusan dalam

  • Upload
    vantruc

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pecking Order ...repository.ump.ac.id/1671/3/SEPTIANI WIDI PANGESTU BAB II.pdfmemecahkan permasalahan penelitian serta perumusan dalam

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Landasan teori menunjukan teori-teori yang mendukung perumusan

hipotesis yang dapat membantu penelitian. Landasan teori merupakan suatu

penjabaran argumentasi dan teori yang disusun penulis sebagai tuntutan dalam

memecahkan permasalahan penelitian serta perumusan dalam hipotesis.

1. Pecking Order Theory

Teori Pecking Order mempunyai implikasi bahwa manajer akan

berfikir dalam kerangka trade-off antara penghemat pajak dan biaya

kebangkrutan dalam penentuan struktur modal. Dalam kenyataannya

empiris nampaknya jarang manajer keuangan yang berfikir demikian

(Dienan, 2011).

Secara spesifik, perusahaan mempunyai urutan-urutan prefensi

dalam penggunaan dana. Skenario urutan dalam teori pecking order adalah

sebagai berikut :

a. Perusahaan memilih pandangan internal. dana Internal tersebut

diperoleh dari laba (keuntungan yang dihasilkan dari kegiatan

perusahaan).

b. Perusahaan menghitung target rasio pembayaran didasarkan pada

perkiraan kesempatan investasi.

c. Karena kebijakan deviden yang konstan, digabung dengan fluktuasi

keuntungan dan kesempatan investasi yang tidak bisa diprediksi, akan

Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pecking Order ...repository.ump.ac.id/1671/3/SEPTIANI WIDI PANGESTU BAB II.pdfmemecahkan permasalahan penelitian serta perumusan dalam

11

menyebabkan aliran kas yang diterima oleh perusahaan akan lebih

besar dibandingkan dengan pengeluaran investasi pada saat tertentu

dan akan lebih kecil pada saat yang lain.

d. Jika pandangan eksternal diperlukan, perusahaan akan mengeluarkan

surat berharga yang paling aman terlebih dahulu. Perusahaan akan

memulai dengan hutang, kemudian dengan surat berharga campuran

seperti obligasi konvertibel, dan kemudian barangkali saham sebagai

pilihan terakhir.

Menurut Sugiarto (2009) Teori pecking order ini bisa menjelaskan

mengapa perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang lebih

tinggi justru tingkat hutang yang lebih kecil. Teori pecking order

mengatakan bahwa perusahaan cenderung lebih menyukai internal

funding. Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi tentu memiliki dana

internal yang lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan yang

memiliki profitabilitas rendah. Tingkat pengembalian yang tinggi

memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan

dengan dana yang dihasilkan secara internal. Hal ini menunjukan bahwa

profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan, Semakin

tinggi keuntungan yang diperoleh berarti semakin rendah utang.

2. Profitability (ROA)

Profitability adalah kemampuan perusahaan dalam mencari

keuntungan atau memperoleh laba perusahaan. Menurut Brigham dan

Houston (2010) bahwa profitabilitas adalah hasil akhir dari keseluruhan

Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pecking Order ...repository.ump.ac.id/1671/3/SEPTIANI WIDI PANGESTU BAB II.pdfmemecahkan permasalahan penelitian serta perumusan dalam

12

kebijakan keuangan dan keputusan operasional. Rasio profitabilitas yaitu

sekelompok rasio yang menunjukan kombinasi dari pengaruh likuiditas,

manajemen aset, dan utang pada hasil operasi. Menurut Fahmi (2011)

menjelaskan profitabilitas dapat mengukur efektifitas manajemen secara

keseluruhan yang ditunjukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang

diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan investasi. Dimana rasio

ini dapat melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu

memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang

diharapkannya. Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik

menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan.

Menurut Harahap (2006) proftabilitas atau Rentabilitas

menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui

semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas,

modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio ini

menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang disebut

juga Operating Ratio. Menurut Hery (2016) pengukuran rasio

profitabilitas dapat dilakukan dengan membandingkan antara berbagai

komponen yang ada didalam laporan laba rugi dan atau neraca.

pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode. tujuan adalah untuk

memonitor dan mengevaluasi tingkat pengembangan profitabilitas

perusahaan dari waktu ke waktu. Dengan melakukan analisis rasio

keuangan secara berkala memungkinkan bagi manajemen untuk secara

efektif menetapkan langkah-langkah perbaikan dan efisiensi. Selain itu,

Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pecking Order ...repository.ump.ac.id/1671/3/SEPTIANI WIDI PANGESTU BAB II.pdfmemecahkan permasalahan penelitian serta perumusan dalam

13

perbandingan juga dapat dilakukan terhadap target yang telah ditetapkan

sebelumnya, atau bisa juga dibandingkan dengan standar rasio rata-rata

industri.

Pengertian menurut Kasmir (2008) Return on Asset (ROA) atau

yang sering dikenal dengan Return on Investment (ROI) merupakan rasio

yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam

perusahaan. Return on Assets juga merupakan suatu ukuran tentang

efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Hasil pengembalian

investasi menunjukan produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik

modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin kecil (rendah) rasio ini,

semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya. Artinya rasio ini

digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi

perusahaan. Menurut Syamsuddin (2009) mengemukakan bahwa Return

on Assets (ROA) merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara

keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan

aktiva yang tersedia didalam perusahaan.

a. Jenis - Jenis Rasio profitabilitas

Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, terdapat beberapa

jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan. Masing-masing jenis

rasio profitabilitas yang digunakan untuk menilai serta mengukur

posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu atas untuk

beberapa periode. Penggunaan seluruh atau sebagian rasio

profitabilitas tergantung dari kebijakan manajemen. Jelasnya, semakin

Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pecking Order ...repository.ump.ac.id/1671/3/SEPTIANI WIDI PANGESTU BAB II.pdfmemecahkan permasalahan penelitian serta perumusan dalam

14

lengkap jenis rasio yang digunakan, semakin sempurna hasil yang

akandicapai. Artinya pengetahuan tentang kondisi dan posisi

profitabilitas perusahaan dapat diketahui secara sempurna.

Menurut Fahmi (2011) rasio profitabilitas secara umum ada 4

(empat), yaitu gross profit margin, net profit margin, return on

invetment (ROI), dan return on network.

1) Gross Profit Margin

Rasio gross profit margin merupakan margin laba kotor.

Mengenai gross profit margin Lyn M. fraser dan Aileen Ormiston

dalam Fahmi (2011) memberikan pendapatannya yaitu, " Margin

laba kotor, yang memperlihatkan hubungan antara penjualan dan

beban pokok penjualan, mengukur kemampuan sebuah perusahaan

untuk mengendalikannya biaya persediaan atau biaya operasi

pelanggan". Atau lebih jauh Joel G. Siegel dan Jae K. Shim

mengatakan bahwa, "persentase dari sisa penjualan setelah sebuah

perusahaan membayar barangnya, juga disebut margin keuntungan

kotor (gross profit margin)".

2) Net Profit Margin

Rasio Net Profit Margin disebut juga dengan rasio pendapatan

terhadap penjualan. Mengenai profit margin ini Joel G. Siegel dan

Jae K. Shim mengatakan, "Margin laba bersih sama denganlaba

bersih dibagi dengan penjualan bersih. Ini menunjukan kestabilan

kesatuan untuk menghasilkan perolehan pada tingkat penjualan

Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pecking Order ...repository.ump.ac.id/1671/3/SEPTIANI WIDI PANGESTU BAB II.pdfmemecahkan permasalahan penelitian serta perumusan dalam

15

khusus. Dengan memeriksa margin laba dan norma industri sebuah

perusahaan pada tahun-tahun sebelumnya, kita dapat menilai

efisiensi operasi dan strategi penetapan harga serta status

persaingan perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri

tersebut. Margin kotor sama dengan laba kotor bersih dibagi laba

bersih. Margin laba yang tinggi lebih disukai karena menunjukan

bahwa perusahaan mendapat hasil yang baik yang melebihi harga

pokok penjualan.

3) Return On Invetment (ROI)

Rasio return on invetment (ROI) atau pengembalian investasi,

bahwa dibeberapa referensi lainnya rasio ini juga ditulis dengan

return on total asset (ROA). Rasio ini melihat sejauh mana

investasi yang telah ditanamkan mampu membrikan pengembalian

keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Dan investasi tersebut

sebenarnya sama dengan asset perusahaan yang ditanamkan atau

ditempatkan.

4) Return On Equity (ROE)

Rasio return on equity (ROE) disebut juga dengan laba atas

equity. Di beberapa referensi disebut juga dengan rasio total asset

turnover atau perputaran total aset. Rasio ini mengkaji sejauh mana

suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki

untuk mampu memberikan laba atas ekuitas.

Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pecking Order ...repository.ump.ac.id/1671/3/SEPTIANI WIDI PANGESTU BAB II.pdfmemecahkan permasalahan penelitian serta perumusan dalam

16

b. Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas

Seperti rasio-rasio lain yang sudah dibahas sebelumnya rasio

profitabilitas juga memiliki tujuan dan manfaat, tidak hanya bagi pihak

pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihakdi luar

perusahaan, terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan atau

kepentingan dengan perusahaan.

Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan

maupun bagi pihak luar perusahaan, yaitu :

1) Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan

dalam satu periode tertentu.

2) Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan

tahun sekarang.

3) Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

4) untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal

sendiri.

5) Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

6) Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal sendiri dan tujuan lainnya.

Sementara itu, manfaat yang diperoleh adalah untuk :

1) Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan

dalam satu periode.

2) Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan

tahun sekarang.

Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pecking Order ...repository.ump.ac.id/1671/3/SEPTIANI WIDI PANGESTU BAB II.pdfmemecahkan permasalahan penelitian serta perumusan dalam

17

3) Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.

4) Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal

sendiri.

5) Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri dan

manfaat lainnya.

3. Profitabilitas Industri

Brigham dan Houston (2011), menyatakan bahwa definisi

Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan

yang dilakukan oleh perusahaan. Munawir (2010), mengemukakan bahwa

proftabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh

keuntungan (profit) yang berhubungan dengan totah aktiva (total assets),

penjualan (sales), dan modal sendiri dengan demikian analisis

profitabilitas merupakan hal yang sangat penting bagi investor dalam

jangka panjang hal ini dikarenakan dengan analisis profitabilitas

pemegang saham akan melihat seberapa besar keuntungan yang akan

didapatkan dalam dividen. Apabila perusahaan memilih untuk

emmbagikan laba dalam bentuk diiden, maka hal tersebut akan

mengurangi jumlah laba yang ditahan (retained earnings) dan selanjutnya

akan menyebabkan berkurangnya total sumber pendanaan dari pihak

internal maupun eksternal (Munawir, 2010).

Dalam menafsirkan rasio laporan keuangan kita memerlukan alat

pembanding agar rasio itu bermakna dan dapat kita nilai presentasi atau

Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pecking Order ...repository.ump.ac.id/1671/3/SEPTIANI WIDI PANGESTU BAB II.pdfmemecahkan permasalahan penelitian serta perumusan dalam

18

posisi perusahaan dan skala industrinya. Alat pembanding ini merupakan

Yardstick atau standar. Memang standar yardstick itu bisa bermacam-

macam bahkan akal sehat, logika, kebiasaan, kelaziman juga digunakan.

Namun jika kita ingin menilai perusahaan secara objektif mestinya rasio

itu juga objektif.

Menurut Hery (2016) pengukuran rasio profitabilitas dapat

dilakukan dengan membandingkan antara berbagai komponen yang ada

didalam laporan laba rugi dan atau neraca. pengukuran dapat dilakukan

untuk beberapa periode. tujuan adalah untuk memonitor dan mengevaluasi

tingkat pengembangan profitabilitas perusahaan dari waktu ke waktu.

Dengan melakukan analisis rasio keuangan secara berkala memungkinkan

bagi manajemen untuk secara efektif menetapkan langkah-langkah

perbaikan dan efisiensi. Selain itu, perbandingan juga dapat dilakukan

terhadap target yang telah ditetapkan sebelumnya, atau bisa juga

dibandingkan dengan standar rasio rata-rata industri.

4. Rasio Leverage Keuangan Tertimbang

Menurut Hanafi rasio Leverage yaitu rasio yang mengukur

kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban - kewajiban jangka

panjangnya. Perusahaan yang tidak solvabel adalah perusahaan yang total

utangnya lebih besar dibandingkan total asetnya. Rasio ini mengukur

likuiditas jangka panjang perusahaan dan dengan demikian memfokuskan

pada sisi kanan neraca. Menurut Hery (2016) rasio solvabilitas atau rasio

leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana

Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pecking Order ...repository.ump.ac.id/1671/3/SEPTIANI WIDI PANGESTU BAB II.pdfmemecahkan permasalahan penelitian serta perumusan dalam

19

aset perusahaan dibiayai dengan utang. Dengan kata lain, rasio solvabilitas

atau rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

seberapa besar beban utang yangharus ditanggung prusahaan dalam rangka

pemenuhan aset. Dalam arti luas, rasio solvabilitas digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh

kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka

panjang.

Perusahaan dengan rasio solvabilitas yang tinggi (memiliki utang

yang besar) dapat berdampak pada timbulnya risiko keuangan yang besar,

tetapi juga memiliki peluang yang besar pula untuk menghasilkan laba

yang tinggi. Risiko keuangan yang besar ini timbul karena perusahaan

harus menanggung atau terbebani dengan pembayaran bunga dalam

jumlah yang besar. Namun, apabila dana hasil pinjaman tersebut

digunakan secara efisien dan efektif dengan membeli aset produktif

tertentu (seperti mesin dan peralatan) atau untuk membiayai ekspansi

bisnis perusahaan, hal ini akan memberikan peluang yang besar bagi

perusahaan untuk meningkatkan hadil usahanya. Sebaliknya perusahaan

dengan rasio solvabilitas yang rendah memiliki risiko keuangan yang

kecil, tetapi juga mungkin memiliki peluang yang kecil pula untuk

menghasilkan laba yang besar. Seorang manajer keuangan yang andal

dituntut untuk memiliki kepiawaian dalam mengelola tingkat solvabilitaas

perusahaan, khususnya dalam mencermati hubungan antara risiko

keuangan dengan tingkat pengembalian yang dihasilkan dari dana

dipinjam perusahaan.

Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pecking Order ...repository.ump.ac.id/1671/3/SEPTIANI WIDI PANGESTU BAB II.pdfmemecahkan permasalahan penelitian serta perumusan dalam

20

a. Jenis - jenis rasio solvabilitas

Biasanya penggunaan rasio solvabilitas disesuaikan dengan

tujuan dan kebutuhan perusahaan. perusahaan dapat menggunakan

rasio solvabilitas secara keseluruhan atau hanya sebagian saja dari

jenis rasio solvabilitas yang ada. Penggunaan rasio secara sebagian

berati bahwa perusahaan hanya menggunakan beberapa jenis rasio saja

yang memang dianggap perlu untuk diketahui. berikut adalah jenis-

jenis rasio solvabilitas yang lazim digunakan dalam praktek untuk

mengukur kemampuan perushaan dalam memeihi seluruh

kewajibannya.

1) Rasio Utang terhadap Aset (Debt to Asset Ratio)

Rasio utang terhadap aset merupakan rasi yang digunakan

untuk mengukur perbandingan antara tota utang dengan total aset.

Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa

besar aset perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar

utang perusahaan berpengaruh terhadap pembiayaan aset.

Semakin tinggi debt ratio maka semakin besar pula

kemungkinan perusahaan untuk tidak dapat melunasi

kewajibannya. Ketentuan umumnya adalah bahwa perusahaan

seharusnya dimiliki debt ratio kurang dari 0,5 namun perlu diingat

juga bahwa ketentuan ini tentu saja dapat bervariasi tergantung

pada masing-masing jenis industri.

Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pecking Order ...repository.ump.ac.id/1671/3/SEPTIANI WIDI PANGESTU BAB II.pdfmemecahkan permasalahan penelitian serta perumusan dalam

21

2) Rasio Utang terhadap Modal (Debt to Equity Ratio)

Rasio utang terhadap modal merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur bearnya proporsi utang terhadap modal. Rasio ini

dihitung sebagai hasil bagi antara total utang dengan modal. Rasio

ini berguna untuk mengetahui besarnya perbandingan antara

jumlah dana yang disediakan oleh kreditur dengan jumlah dana

yang berasal dari pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini

berfungsi untuk mengetahui beberapa bagian dari setipa rupiah

modal yang dijadikan sebagai jaminan utang. Rasio ini

memberikan petunjuk umum twntang kelayakan kredit dan risiko

keuangan debitor.

Semakin tinggi debt to equity ratio maka berarti semakin kecil

jumlah modal pemilik yang dapat dijadikan sebagai jaminan utang.

Ketentuan umumnya adalah bahwa debitor seharusnya memiliki

debt to equity ratio kurang dari 0,5 namun perlu diingat juga

bahwa ketentuan ini tentu saja dapat bervariasi tergantung pada

masing-masing jenis industri.

3) Rasio utang jangka panjang terhadap Modal (Long Term Debt to

Equity Ratio)

Rasio utang jangka panjang terhadap modal merupakan rasio

yang digunakan untuk mengukur besarnya proporsi utang jangka

panjang terhadap modal. Rasio ini berguna untuk mengetahui

besarnya perbandingan antara jumlah dana yang disediakan oleh

Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pecking Order ...repository.ump.ac.id/1671/3/SEPTIANI WIDI PANGESTU BAB II.pdfmemecahkan permasalahan penelitian serta perumusan dalam

22

kreditor jangka pankang dengan jumlah dana yang berasal dari

pemilik perusahaan. Dengan kata lain, Rasio utang jangka panjang

terhadap modal merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

berapa bagian dari setiap rupah modal yang dijadikan sebagai

jaminan utang jangka panjang. Rasio ini dihitung sebagai hasil bagi

antara utang jangka panjang dengan modal.

4) Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan (Tomes Interest Earned

Ratio)

Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan menunjukan sejauh

mana atau berapa kali kemampuan perusahaan dalam membayar

bunga. Kemampuan perusahaan di sini diukur dari jumlah laba

sebelum bungan dan pajak. Rasio kelipatan bung yang dihasilkan

dihitung sebagai hasil bagi antara laba sebelum bunga dan pajak

dengn besarnya beban bunganyang harus dibayarkan. Dengan

demikian, kemampuan perusahaan untuk membayar bunga

pinjaman tidak dipengaruhi oleh pajak.

5) Rasio laba operasional terhadap kewajiban (Operating Income to

Liabilities Ratio)

Rasio laba operasional terhadap kewajiban merupakan rasio

yang menunjukan sejauh mana atau berapa kali kemampuan

perusahaan dalam melunasi seluruh kewajiban. Kemampuan

perusahaan disini diukur dari jumlah laba operasional. Rasio laba

operasional terhadap kewajiban dihitung sebagai hasil bagi antara

laba operasional dengan total kewajiban.

Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pecking Order ...repository.ump.ac.id/1671/3/SEPTIANI WIDI PANGESTU BAB II.pdfmemecahkan permasalahan penelitian serta perumusan dalam

23

5. Rasio Intensitas Modal Tertimbang

Penggunaan rasio intensitas modal ( capital intensiveness) diukur

melalui total aktiva dibagi penjualan atau rasio perputaran total aktiva

yang reciprocal sebagai indikator barrier to entry. Secara teori semakin

tinggi rasio intensitas modal menjadi semakin tidak menarik lagi bagi

pendatang baru untuk masuk dalam industri, hal tersebut karena

dibutuhkan lebih banyak asset untuk menghasilkan setiap unit penjualan

(Purwanti, 2010). Perusahaan baru yang akan memasuki pasar oligopoli

harus memiliki tingkat efisiensi yang tinggi, kalau tidak perusahaan

tersebut tidak akan mampu memasuki pasar yang baru. Perusahaan yang

memiliki tingkat efisiensi yang tinggi akan lebih mudah memperoleh laba.

Rasio ini mencerminkan kemampuan perusahaan menggunakan assetnya

untuk menghasilkan penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin efisien

penggunaan aktiva tersebut. Namun perusahaan juga harus melihat kepada

rasio intensitas modal industri. Apabila rasio intensitas terlalu tinggi bukan

berarti rasio ini tidak baik tetapi nilai asset terlalu rendah, sehingga harus

dilakukan penggantian. Penggunaan secara optimal aktiva akan

meningkatkan laba perusahaan (Winarno, 2015).

Rasio intensitas modal merupakan salah satu informasi penting

bagi investor karena dapat menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan

modal yang telah ditanamkan. Salah satu indikator prospek suatu

perusahaan dimasa mendatang yang dapat digunakan untuk menilai suatu

intensitas modal mencerminkan seberapa besar modal yang dibutuhkan

Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pecking Order ...repository.ump.ac.id/1671/3/SEPTIANI WIDI PANGESTU BAB II.pdfmemecahkan permasalahan penelitian serta perumusan dalam

24

untuk menghasilkan pendapatan dalam merebut pasar yang diinginkan

oleh perusahaan. Semakin besar intensitas modal suatu perusahaan akan

berdampak pada peningkatan penjualan yang ada di perusahaan sehingga

akan berdampak langsung terhadap kinerja keuangan (wahyuningtyas,

2014).

Menurut Hanum (2013) dalam Roifah (2015) capital intensity ratio

adalah aktivitas investasi yang dilakukan perusahaan dikaitkan dengan

incestasi dalam bentuk aset tetap (intensitas modal). hampir semua aset

tetap mengalami penyusutan dan biaya penyusutan dapat mengurangi

jumlah pajak yang dibayar perusahaan.

Menurut Hery (2016) perputaran total aset (total aset turnover)

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur eefektifan total aset

yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan penjualan atau dengan kata

lain untuk mengukur berapa jumlah penjualan yang akan dihasilkan dari

setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset. Rasio ini dihitung

sebagai hasil bagi antara besarnya penjualan (tunai maupun kredit) dengan

rata-rata total aset. Yang dimaksud dengan rata-rata total aset adalah total

aset awal tahun ditambah total aset akhir tahun lalu dibagi dua. Perputaran

total aset yang rendah berarti perusahaan memiliki kelebihan total aset

dimana total aset yang ada belum dimanfaatkan secara maksimal untuk

menciptakan penjualan.

Menurut agus sartono (2001) dalam Nurdiani (2011) intensitas

modal merupakan rasio fixed asset, seperti peralatan pabrik, mesin dan

Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pecking Order ...repository.ump.ac.id/1671/3/SEPTIANI WIDI PANGESTU BAB II.pdfmemecahkan permasalahan penelitian serta perumusan dalam

25

berbagai property, terhadap asset total. Rasio ini menggambarkan seberapa

besar asset perusahaan diinvestasikan dalam bentuk fixed asset (aktiva

tetap). Perputaran total aktiva (total aset turnover) apabila dibalik akan

menghasilkan intensitas modal.

6. Pangsa Pasar

Pangsa pasar merupakan bagian pasar yang dapat diraih

perusahaan. Dalam hal ini, pangsa pasar menjadi salah satu indikator

dalam kinerja pemasaran suatu perusahaan. Efisiensi kinerja pemasaran

dapat diukur dengan perubahan pangsa pasar dengan erubahan biaya

promosi. Jika persentase kenaikan pangsa pasar lebih besar dari persentase

kenaikan biaya promosi, maka kinerja pemasaran dinyatakan efisien. Jika

pangsa pasar dapat dicapai sesuai target maka kinerja pemasaran dinyataan

efektif (Sumarwan dkk, 2011). Market share atau pangsa pasar adalah

persentase pasar yang ditentukan dalam ukuran unit maupun revenue dan

dihitung berdasarkan specific entity. Market share adalah sebuah indikator

tentang apa yang dilakukan oleh sebuah perusahaan terhadap

kompetitornya dngan dukungan perubahan-perubahan dalam sales.

Pemahaman tentang pangsa pasar dapat membantu manaje

rmelakukan evaluasi terhadap permintaan utama (primer demand) maupuk

seleksi pasar. Pemahaman mengenai pangsa pasar akan membantu

manajemen perusahaan untuk mengevaluasi keberhasilan upayanya dalam

menembus pasar relatif terhadap kompetitorrnya. Meningkatnya pangsa

pasar merupakan pertanda baik bagi perusahaan. Pangsa pasar perusahaan

Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pecking Order ...repository.ump.ac.id/1671/3/SEPTIANI WIDI PANGESTU BAB II.pdfmemecahkan permasalahan penelitian serta perumusan dalam

26

(dalam unit) mungkin akan naik karena perusahaan akan menurunkan

harga jual produknya secara signifikan. Menurut Madura (2007:315)

mengemukakan pengertian dari pangsa pasar adalah sebagai berikut :

"menunjukan volume penjualan dalam bentuk persentase dari total

penjualan dalam pasar tertentu. jika dalam suatu pasar terdapat persaingan

yang terbatas, perusahaan dapat dengan lebih mudah meningkatkan

pendapatannya."

Analisis pangsa pasar mencerminkan bagaimana kinerja pemasaran

yang perlu dikaitkan dengan posisi pesaingan perusahaan dalam suatu

industri. Pangsa pasar diukur oleh kemampuan satu perusahaan untuk

menguasai sebagian dari pasar riil satu jenis industri tertentu. Pangsa pasar

menunjukan pada sebarapa besarnya tingkat penjualan yang kebanyakan

dari perusahaan, yaitu rasio antara penjualan perusahaan tertentu dengan

total penjualan industri. Semakin tinggi pangsa pasar mencerminkan

kekuatan perusahaan dalam persaingan pasar. Hubungan antara pangsa

pasar dan profitabilitas perusahaan didasarkan pada teori skala ekonomi

(economies of scale) yang menyatakan bahwa pangsa pasar atau semakin

tinggi penjualan relatif perusahaan dalam industri berarti semakin tinggi

penerimaan perusahaan yang merupakan komponen terpenting dalam

perhitungan laba.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian telah melakukan penelitan yang berkaitan dengan

profitabilitas industri, rasio leverage keuangan tertimbang, rasio intensitas

Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pecking Order ...repository.ump.ac.id/1671/3/SEPTIANI WIDI PANGESTU BAB II.pdfmemecahkan permasalahan penelitian serta perumusan dalam

27

modal tertimbang dan pangsa pasar terhadap ROA Perusahaan. Penelitian

tersebut memiliki hasil yang berbeda dan penelitian tersebut dapat digunakan

sebagai bahan referensi dan perbandingan dalam penelitian ini:

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No. Nama dan Tahun

Penelitian

Judul Hasil Penelitian

1. Endang Purwanti

(2010) Jurnal

Ilmiah Among

Markarti, Vol. 3

No. 5.

Pengaruh Pangsa

pasar, Rasio leverage,

Intensitas Modal

Terhadap Profitabilitas

koperasi Simpan

Pinjam di Salatiga

Pertama, Pangsa pasar

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap ROA hal

ini menunjukan bahwa

semakin luas pangsa pasar

semakin tinggi tingkat

keuntungan yang dihitung

ROA. Sedangkan rasio

leverage dan intensitas modal

tidak berpengaruh terhadap

ROA, berarti hutang yang

tinggi tidak dapat diikuti

dengan pemberian pinjaman

yang tinggi sehingga tingkat

keuntungnnya tidak dapat

meningkat.

Kedua, Pangsa pasar terbukti

berpengaruh positif tdan

signifikan terhadap tingkat

keuntungan yang dihitung

ROE, faktor rasio leverage

dan intensitas modal secara

individu berpengaruh

terhadap tingkat keuntungan

tidak terbukti.

2. Siska Lia Karcela

(2014) Jurnal

Ekonomi dan

Keuangan

Analisis Rasio

Leverage dan Rasio

Intensitas Modal

Terhadap Profitabilitas

Perusahaan

Manufaktur Sektor

Food and Beverage

yang Go-Public di

Indonesia.

Rasio Leverage keuangan

berpengaruh positif dan tidak

tidak signifikan, sedangkan

intensitas modal berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap Profitabilitas (ROA)

Perusahaan Manufaktur

Sektor Food and Beverage

yang Go-Public di Indonesia.

Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pecking Order ...repository.ump.ac.id/1671/3/SEPTIANI WIDI PANGESTU BAB II.pdfmemecahkan permasalahan penelitian serta perumusan dalam

28

No. Nama dan Tahun

Penelitian

Judul Hasil Penelitian

3 Dhania Tria

Hapsari

(2013) Jurnal

Akuntansi,

Fakultas Ekonomi

dan Bisnis,

Universitas Dian

Nuswantoro

Pengaruh Manajemen

Working Capital,

Pangsa Pasar, Rasio

Leverage, Dan Rasio

Intensitas Modal

Terhadap Profitabilitas

Pada Perusahaan

Manufaktur Di Bei

Periode 2009-2011

Pertama, Rasio aktiva lancar

dan tingkat perputaran modal

kerja berpengaruh negatif dan

tidak signifikan terhadap ROI

Kedua, Rasio kas

berpengaaruh positif dan

signifikan terhadap ROI

Ketiga, Pangsa pasar dan

rasio intensitas modal

bepengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap ROI

Keempat, Struktur modal

berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap ROI

perusahaan manufaktur.

4 Endah Tri

Wahyuningtyas

(2014) E-jurnal

Kewirausahaan,

vol. 2 no. 1

oktober 2014,

Universitas Widya

Kartika Surabaya.

Pengaruh leverage,

rasio intensitas modal,

dan pangsa pasar

terhadap kinerja

keuangan (studi kasus

perusahaan tambang di

BEI)

Variabel intensitas modal

mempunyai pengaruh positif

signifikan dan rasio leverage

mempunyai pengaruh negatif

signifikan terhadap kinerja

keuangan sedangkan pangsa

pasar berpengaruh positif

tetapi tidak signifikan

terhadap kinerja keuangan.

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan urutan teoritis dan tinjauan penelitian diatas, maka

variabel independen penelitian adalah rasio profitabilitas, rasio leverage

keuangan tertimbang, rasio intensitas modal tertimbang dan pangsa pasar

sedangkan untuk variabel dependennya adalah ROA Perusahaan. Berdasarkan

hubungan diantara variabel tersebut dapat dirumuskan dalam kerangka

pemikiran berikut :

Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pecking Order ...repository.ump.ac.id/1671/3/SEPTIANI WIDI PANGESTU BAB II.pdfmemecahkan permasalahan penelitian serta perumusan dalam

29

1. Pengaruh Profitabilitas Industri terhadap ROA Perusahaan.

Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran

tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukan oleh

laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Return on

Asset sering disebut juga sebagai rentabilitas ekomomi merupakan ukuran

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva

yang dimiliki perusahaan (Sutrisno, 2008). Menurut penelitian Purwanti

(2010) dan Alghiffari (2009), maka dari itu rasio profitabilitas industri

berpengaruh positif terhadap ROA perusahaan.

2. Pengaruh Rasio Leverage Keuangan Tertimbang terhadap ROA

Perusahaan.

Rasio Leverage menunjukan seberapa besar kebutuhan dana

perusahaan dibelanjai dengan hutang. Menurut Kasmir (2011) Debt to

Asset Ratio (DAR) merupakan rasio hutang uang yang digunakan untuk

mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Menurut

Sunaryati dan Wibowo (2009) mengemukakan bahwa utang mempunyai

andil besar dalam membentuk aset perusahaan, karena dengan utang,

kemungkinana untuk mendapatkan aset yang lebih besar dan bisa lebih

terpenuhi. Semakin tinggi aset yang dimiliki oleh perusahaan yang secara

otoatis mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Penelitian dalam

listyawati (2007) dan Sunaryati dan Wibowo (2009) menyatakan bahwa

rasio leverage keuangan tertimbang berpengaruh negatif terhadap ROA

perusahaan.

Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pecking Order ...repository.ump.ac.id/1671/3/SEPTIANI WIDI PANGESTU BAB II.pdfmemecahkan permasalahan penelitian serta perumusan dalam

30

3. Pengaruh Rasio Intensitas Modal Tertimbang terhadap ROA

Perusahaan

Intensitas modal merupakan rasio antara penjualan dengan total

asset. Penggunaan rasio intensitas modal ( capital intensiveness) diukur

melalui total aktiva dibagi penjualan atau rasio perputaran total aktiva

yang reciprocal sebagai indikator barrier to entry. Rasio ini menunjukan

perputaran total aset diukur dari volume penjualan dengan kata lain

seberapa jauh kemampuan total aset menghasilkan suatu penghasilan.

Volume penjualan dapat diperbesar apabila total asset turnover

ditingkatkan atau diperbesar. Perputaran total aset ini dapat berperan

dalam menentukan rentabilitas. Penelitian yang dilakukan oleh Karcela

(2014) dan astagfirli (2013) menyimpulkan bahwa Intensitas Modal

bepengaruh positif, karena intensitas modal dalam bentuk aktiva yang

tertanam didalam asset perusahaan adalah baik dalam bentuk fixed asset

untuk peningkatan profitabilitas perusahaan adalah baik. Menurut Beard

and Dess (dalam Muharya, 2011) rasio intensitas modal mengalami

modifikasi menjadi rasio intensitas nodal tertimbang sehingga ukuran

tersebut menjadi bersifat relatif terhadap industri. Dengan adanya

pengembangan ini menunjukkan perusahaan dalam setuap menentukan

aktivitasnya harus memperhatikan aktivitas yang dilakukan persaingan

tetapi tanpa harus menghilangkan nilai unik yang dimiliki oleh perusahaan

individu.

Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pecking Order ...repository.ump.ac.id/1671/3/SEPTIANI WIDI PANGESTU BAB II.pdfmemecahkan permasalahan penelitian serta perumusan dalam

31

4. Pengaruh Pangsa pasar terhadap ROA Perusahaan

Menurut Sumarwan dkk (2011) Pangsa pasar merupakan sebuah

indikator tentang apa yang dilakukan sebuah perusahaan terhadap

kompetitornya dengan dukungan perubahan-perubahan dalam sales.

Penelitian yang dilakukan oleh Endang Purwanti (2010) Pengaruh pangsa

pasar, rasio leverage, intensitas modal terhadap profitabilitas koperasi

simpan pinjam di Salatiga menyimpulkan bahwa hasil uji Pangsa Pasar

bepengaruh positif, hal ini sesuai dengan matrik Boston Consulting Group

(BCG) mempercayai hubungan yang positif antara pangsa pasar dengan

tingkat profitabilitas. Selain itu, BCG juga dirancang berdasarkan

keyakinan adanya hubungan positif antara pertumbuhan pangsa pasar

dengan investasi. Suatu usaha bisnis dengan pertumbuhan usaha (pangsa

pasar) yang tinggi atau memiliki prospek usaha yang cerah adalah usaha

bisnis yang membutuhkan investasi yang tinggi. Pada pebisnis dengan

pertumbuhan paasr yang tinggi, pelaku usaha tidak berani berinvestasi

akan dikalahkan oleh persaingnya.

Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pecking Order ...repository.ump.ac.id/1671/3/SEPTIANI WIDI PANGESTU BAB II.pdfmemecahkan permasalahan penelitian serta perumusan dalam

32

H1 (+)

H2 ( )

H3 (+)

H4 (+)

Gambar 2.1

Model Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis

Berdasarkan telaah literatur dan kerangka pemikiran yang telah

dikemukakan, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1 : Profitabilitas industri berpengaruh positif terhadap ROA Perusahaan.

H2 : Rasio Leverage Keuangan Tertimbang berpengaruh negatif terhadap

ROA Perusahaan.

H3 : Rasio Intensitas Modal Tertimbang berpengaruh positif terhadap ROA

Perusahaan.

H4 : Pangsa pasar berpengaruh positif terhadap ROA Perusahaan.

1. Profitabilitas Industri

(X1)

ROA Perusahaan

(Y)

2. Rasio Leverage Keuangan

Tertimbang

(X2)

3. Rasio Intensitas Modal

Tertimbang

(X3)

4. Pangsa Pasar

(X4)

Analisis Pengaruh Profitabilitas..., Septiani Widi Pangestu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017