42
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Neurobiologi merupakan suatu pengetahuan yang mempelajari tentang sistem saraf. Gejala psikologis dikelompokan dalam lima katagori utama fungsi otak : kognisi, persepsi, emosi, perilaku, dan sosialisasi, yang juga saling berhubungan. 1. Perilaku yang berhubungan dengan kognisi merupakan perilaku yang berhubungan dengan masalah-masalah proses informasi skizrofenia sering disebut sebagai defisit kognisi. Perilaku ini termasuk masalah-masalah semua aspek ingatan, perhatian, bentuk dan jumlah ucapan ( kelainan pikiran formal ), pengambilan keputusan, dan delusi (bentuk dan isi fikiran). 2. Perilaku yang berhunungan dengan persepsi adalah persepsi mengacu pada identifikasi dan interprestasi awal dari suatu stimulus berdasarkan situasi yang diterima melalui panca indra. 3. Perilaku yang berhubungan dengan emosi adalah emosi dapat diekspresikan secara berlebihan ng dengan sikap atau kurang dengan sikap yang tidak sesuai. Individ yang mengalami skizofrenia biasanya mempunyai masalah dengan hipoekspresi. 4. Perilaku yang berkaitan dengan gerak dan perilaku adalah respons neurobiologik maladaptif menimbulkan perilaku yang aneh, tidak enak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Neurobiologi merupakan suatu pengetahuan yang mempelajari tentang

sistem saraf. Gejala psikologis dikelompokan dalam lima katagori utama fungsi

otak : kognisi, persepsi, emosi, perilaku, dan sosialisasi, yang juga saling

berhubungan.

1. Perilaku yang berhubungan dengan kognisi merupakan perilaku yang

berhubungan dengan masalah-masalah proses informasi skizrofenia sering

disebut sebagai defisit kognisi. Perilaku ini termasuk masalah-masalah semua

aspek ingatan, perhatian, bentuk dan jumlah ucapan ( kelainan pikiran formal

), pengambilan keputusan, dan delusi (bentuk dan isi fikiran).

2. Perilaku yang berhunungan dengan persepsi adalah persepsi mengacu pada

identifikasi dan interprestasi awal dari suatu stimulus berdasarkan situasi yang

diterima melalui panca indra.

3. Perilaku yang berhubungan dengan emosi adalah emosi dapat diekspresikan

secara berlebihan ng dengan sikap atau kurang dengan sikap yang tidak

sesuai. Individ yang mengalami skizofrenia biasanya mempunyai masalah

dengan hipoekspresi.

4. Perilaku yang berkaitan dengan gerak dan perilaku adalah respons

neurobiologik maladaptif menimbulkan perilaku yang aneh, tidak enak

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

8

dipandang, membingungkan , sukar mengelola dan tampak tidak kenal dengan

orang lain.

5. Perilaku yang berkaitan dengan hubungan kemampuan untuk menjalin

hubugan kerja sama dan saling tergantung dengan orang lain.(stuart and

sundeen, 1998).

Rentang respon neurobiologik

Respon perilaku klien dapat diidentifikasi sepanjang rentang respon yang

berhubungan dengan fungsi neurobiologik. Perilaku yang dapat diamati dan

mungkin menunjukkan adanya halusinasi disajikan dalam table berikut (Stuart,

2007: 241

RENTANG RESPON NEUROBIOLOGIS

Respon adaptif respon maaldaptif

Gambar . 1 Rentang respon neurobiologis (stuart, 2007).

1. Pikiran logis

2. Persepsi akurat

3. Emosi konsisten

dengan pengalaman

4. perilaku sesuai

5. hubungan sosial

1. pikiran kadang

menyimpang

2. Ilusi

3. Reaksi emosional

berlebihan

4. Perilaku ganjil

5. menarik diri

1. Kelainan

pikiran/delusi

2. Halusinasi

3. Ketidakmampuan

untuk control emosi

4. Ketidakteraturan

5. isolasi sosial

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

9

a. Respon adaptif

1. Pikiran logis

Pendapat atau pertimbangan yang dapat diterima akal

2. Persepsi akurat

Pandangan dari seseorang tentang suatu peristiwa secara cermat.

3. Emosi konsisten dengan pengalaman

Kemantapan perasaan jiwa sesuai dengan peristiwa yang pernah dialami.

4. Perilaku sesuai

Kegiatan individu atau sesuatu yang berkaitan dengan individu tersebut

diwujudkan dalam bentuk gerak atau ucapan yang tidak bertentangan

dengan moral.

5. Hubungan sosial

Hubungan seseorang dengan orang lain dalam pergaulan ditengah-tengah

masyarakat.

b. Respon transisi

1. Distorsi pikiran

Kegagalan dalam mengabstrakan dan mengambil kesimpulan.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

10

2. Ilusi

Persepsi atau respon yang salah terhadap stimulus sensori.

3. Reaksi emosi berlebihan atau berkurang

Emosi yang diekspresikan dengan sikap yang tidak sesuai.

4. Perilaku aneh dan tidak biasa

Perilaku aneh yang tidak enak dipandang, membingungkan, kesukaran

mengolah dan tidak kenal orang lain.

5. Menarik diri

Perilaku menghindar dari orang lain.

c. Respon maladaptif

1. Gangguan pikiran atau delusi

Keyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankan walaupun tidak

diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita sosial.

2. Halusinasi

Persepsi yang salah terhadap rangsangan.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

11

3. Sulit berespon emosi

Ketidakmampuan atau menurunnya kemampuan untuk mengalami

kesenangan, kebahagiaan, keakraban dan kedekatan.

4. Perilaku di organisasi

Ketidak selarasan antara perilaku dan gerakan yang ditimbulkan.

5. Isolasi sosial

Suatu keadaan kesepian yang dialami seseorang karena orang lain

menyatakan sikap yang negatif dan mengancam.

Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya

rangsang dari luar (Yosep, 2007).

Halusinasi pendengaran adalah suatu keadaan dimana seseorang

mengalami perubahan dalam jumlah dan pola dari stimulus yang mendekat (yang

diprakarsai secara internal atau eksternal ) disertai dengan suatu pengurangan,

berlebih-lebihan, distorsi, atau kelainan berespon terhadap setiap stimulus

(Townsend, 1998 : 156)

Halusinasi pendengaran adalah mendengar suara atau bunyi yang

berkisar dari suara sederhana sampai suara yang berbicara mengenai klien

sehingga klien berespon terhadap suara atau bunyi tersebut (Stuart, 2007).

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

12

Dari beberapa pengertian yang dikemukan oleh para ahli mengenai

halusinasi di atas, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa halusinasi

adalah persepsi klien melalui panca indera terhadap lingkungan tanpa ada stimulus

atau rangsangan yang nyata. Sedangkan halusinasi pendengaran adalah kondisi

dimana pasien mendengar suara, terutama suara-suara orang yang sedang

membicarakan apa yang sedang dipikirkannya dan memerintahkan untuk

melakukan sesuatu hal yang kemudian direalisasikan oleh klien dengan tindakan.

B. Fase – fase halusinasi

Halusinasi yang dialami oleh klien bila berada intensitasnya dan

keparahan (Stuart membagi halusinasi klien mengendalikan dirinya semakin

berat fase halusinasinya). Klien semakin berat mengalami ansietas dan makin

dikendalikan halusinasinya lengkap tercantum dalam tabel 1.

Tabel 1 Fase-fase tingkat Halusinasi (Stuart & sunnden 1998).

Halusinasi Karakteristik Perilaku klien

FASE 1

Comforting

Ansietas sebagai

halusinasi

Klien mengalami perasaan

seperti ansietas, kesepian,

rasa bersalah dan takut

mencoba untuk befokus

pada pikiran menyengkan

untuk meredakan ansietas

Tersenyum dan tertawa tidak

sesuai menggerekan bibir

tanpa suara mengegerkan

mata yang cepat dan respon

verbal yang lambat jika

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

13

menyenangkan individu mengenal bahwa

pikiran-pikiran dan

pengalaman sensor berada

dalam kondisi kesadaran

jika ansietas dapat ditangani

psikotik.

Sedang asik sendiri

meningkat tanda-tanda sarat

otonomi

FASE II

Complementing

Ansietas berat

halusinasi

memberatkan

Pengalaman sensasi

menjijikan dan

menakutkan,klien mulai

lepas kendali dan mungkin

mencoba untuk mengambil

jaraknya dengan sumber

yang dipersepsikan klien

mungkin mengalami

pengamalan sensori dan

menarik diri dari orang lain,

psikotik ringan

Ansietas seperti peningkatan

denyut jantung pernafasan

dan tekanan darah, rentang

perhatian menyempit asik

dengan penglaman sensori

dan kehilangan kemampuan

membedakan halusinasi dan

realita

FASE III

Controling

Klien berhenti

menghentikan perlawanan

terhadap halusinasi dan

Kemampuan dikendalikan

halusinasi akan lebih ditakuti,

kerusakan berhubungan

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

14

Ansietas berat

pengalamn sensorsi

menjadi berkuasa

menyerah pada

halusnasinya menjadi

menarik, klien mengalami

pengalaman kesepian jika

sensori halusinasinya

berhenti psikotik

dengan orang lain, rentang

perhatian hanya beberapa

detik / menit adanya tanda-

tanda fisik ansietas berat

berkeringat, tremor, tidak

mampu memahami peraturan.

FASE IV

Conquering panik

Ansietas panik

pengalaman sensori

menaklukan

Pengalaman sensori

menjadi mengancam jika

klien mengikuti perintah

halusinasi berakhir dari

beberapa jam / hari jika

intervensi terapeutif psikoti

berat.

Perilaku tremor akibat panik,

potensi kuat suicida /

nomicide aktifitas

merefleksikan halusinasi

perilaku isi, seperti

kekerasan, agitas menarik diri

katafonici, tidak mampu

merespon terhadap

pemerintah, yang komplek

tidak mampu berespon lebih

dari satu orang.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

15

C. Manifestasi klinik

Karakteristik perilaku yang dpat ditunjukkan klien dengan kondisi

halusinasi berupa : berbicara, senyum dan tertawa sendiri, pembicaraan kacau dan

kadang tidak masuk akal, tidak dapat membedakan hal nyata dan tidak nyata,

menarik diri dn menghindar dari orang lain, berhenti berbicara ditengah-tengah

kalimat untuk mendengarjkan sesuatu, disorientasi, perasaan curiga, takut,

gelisah, bingung, ekspresi wajah tegang dan mudah tersinggung, tidak mampu

melakukan aktivitas mandiri dan kurang bisa mengontrol diri, menunjukkan

perilaku merusak (diri sendiri, orang lain dan lingkungan) (Towsend, 1998: 152).

Berdasarkan jenis dan karakteristik halusinasi tanda dan gejalanya sesuai.

Menurut (Stuart,2007) pada klien gangguan jiwa ada beberapa jenis jenis

halusinasi dan karakteristik tertentu, diantaranya :

Tabel 2 : karakteristik halusinasi

No Jenis Halusinasi Karakteristik

1 Pendengaran Mendengar suara atau kebisingan, paling sering

suara kata yang jelas, berbicara dengan klien

bahkan sampai percakapan lengkap antara kedua

penderita halusinasi. Pikiran yang terdengar jelas

dimana klien mendengar perkataan bahwa pasien

disuruh untuk melakukan sesuatu kadang – kadang

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

16

dapat membahayakan.

2 Penglihatan Stimulus penglihatan dalam kilatan cahaya,

gambar geometris, gambar karton atau panorama

yang luas dan kompleks. Penglihatan dapat berupa

sesuatu yang menyenangkan / sesuatu yang

menakutkan seperti monster.

3 Penciuman Membau bau-bau seperti darah, urine, feses

umumnya bau- bau yang tidak menyenangkan.

Halusinasi penciuman biasanya akibat stroke,

tumor, kejang dan demensia

4 Pengecapan Merasa mengecap rasa seperti darah, urine, dan

feses

5 Perabaan Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan tanpa

stimulus yang jelas, rasa tersetrum listrik yang

dating dari tanah, benda mati atau orang lain.

6 Chanesthetic Merasakan fungsi tubuh seperti aliran darah di

vena (arteri), pencernaan makanan.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

17

7 Klinestetik Merasa pergerakan sementara bergerak tanpa

berdiri.

D. Pengkajian

Menurut (Stuart & sundeen 1998), faktor penyebab terjadinya halusinasi

yaitu:

a. Faktor predisposisi

1. Biologi

Abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan dengan

respon neurobiologis yang maladaptif baru mulai dipahami. Ini

ditunjukkan oleh penelitian-penelitian yang berikut:

a) Penelitian pencitraan otak sudah menunjukkan keterlibatan otak yang

lebih luas dalam perkembangan skizofrenia. Lesi pada daerah frontal,

temporal dan limbik berhubungan dengan perilaku psikotik.

b) Beberapa zat kimia di otak seperti dopamin neurotransmitter yang

berlebihan,ketidak seimbangan antara dopamin dan neurotransmitter

lain, dan masalah-masalah pada system reseptor dopamin dikaitkan

dengan terjadinya skizofrenia.

c) Pembesaran ventrikel dan penurunan masa kortikal menunjukan

terjadinya atropi yang signifikan pada otak manusia. Pada anatomi

otak klien dengan skizofrenia kronis, ditemukan pelebaran lateral

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

18

ventrikel, atropi korteks bagian depan dan atropi otak kecil

(cerebellum). Temuan kelainan anatomi otak tersebut didukung oleh

otopsi (post-mortem).

2. Psikologis

Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi

respon dan kondisi psikologis klien. Salah satu sikap atau keadaan yang

dapat mempengaruhi gangguan orientasi realitas adalah penolakan atau

tindakan kekerasan dalam rentang hidup klien.

3. Sosial Budaya

Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi realita

seperti: kemiskinan, konflik sosial budaya (perang, kerusuhan, bencana

alam) dan kehidupan yang terisolasi disertai stres.

b. Faktor Presipitasi

Secara umum klien dengan gangguan halusinasi timbul gangguan

setelah adanya hubungan yang bermusuhan, tekanan, isolasi, perasaan tidak

berguna, putus asa dan tidak berdaya. Penilaian individu terhadap stressor dan

masalah koping dapat mengindikasikan kemungkinan kekambuhan (Keliat,

2006).

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

19

Menurut (Stuart,2007), faktor presipitasi terjadinya gangguan

halusinasi adalah:

1. Biologis

Stressor biologis yang berespon neurobiologist maladaptif meliputi :

Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang mengatur

proses informasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam

otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif

menanggapi stimulus yang diterima oleh otak untuk diinterpretasikan.

2. Stres lingkungan

Ambang toleransi terhadap stres yang berinteraksi terhadap stressor

lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.

3. Sumber koping

Sumber koping mempengaruhi respon individu dalam menanggapi

stresor berlebihnya informasi pada saraf yang menerima dan memperoses

inflamasi di thalamus frontal otak.

c. Mekanisme koping

Perilaku yang mewakili upaya untuk melindungi diri sendiri dari

pengalaman yang menakutkan berhubungan dengan respon neurobiologi

termasuk :

1. Regresi berhubungan dengan masalah proses informasi dan upaya untuk

mengurangi ansietas, hanya mempunyai sedikit energi yang tertinggal

untuk aktivitas hidup sehari-hari.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

20

2. Projeksi sebagai upaya untuk menjelaskan keracunan persepsi.

3. Menarik diri.

E. Masalah Keperawatan

Adapun masalah keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan

gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran antara lain :

1. Perubahan persepsi sensori halusinasi

2. Resiko perilaku kekerasan

3. Isolasi sosial : menarik diri

4. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

(Keliat, 2006)

F. Pohon Masalah

Resiko Mencederai Diri

Isolasi Sosial : Menarik Diri

Gangguan Konsep Diri :Harga Diri Rendah

Ggr. 2 pohon masalah gangguan sensori/persepsi : halusinasi pendengaran

(Keliat, 2006)

Gangguan sensori persepsi :

Halusinasi Pendengaran

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

21

G. Diagnosis keperawatan

Diagnosis keperawatan yang ditentukan oleh para ahli salah satunya

sebagai berikut : diagnosa adalah masalah kesehatan aktual dan potensial yang

mampu diatasi oleh perawat berdasarkan penidikan dn pengalamannya.

Diagnosa keperawatan yang muncul :

1. Resiko perilaku kekerasan

2. Perubahan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran

3. Isolasi sosial : Menarik diri

4. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

(Keliat, 2006)

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

22

H. Intervensi Keperawatan

No No.

DX

Diagnosa

keperawatan

Rencana Tindakan Keperawatan Rasional TT

Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan

1 Gangguan

presepsi

sensori :

Halusinasi

Setelah interaksi klien

menunjukan :

1. Tanda-tanda percaya

kepada perawat :

a. Expresi wajah

bersahabat

b. Menunjukan rasa

senang

c. Ada kontak mata

d. Mau berjabat tangan

e. Mau menyebutkan

nama

f. Mau duduk

berdampingan

dengan perawat

g. Bersedia

1. Bina hubungan saling

percaya

a. Sapa klien dengan

ramah baik verbal

maupun non verbal

b. Perkenalkan nama,

nama panggilan

perawat

c. Tunjukan sikap

jujur dan menepati

janji setiap kali

interaksi

d. Tanyakan perasan

klien dan masalah

a. Menciptakan saling

percaya pada klien

b. Tak kenal maka tak

sayang

c. Mewujudkan rasa

percaya pada klien

d. Memvalidasi perasaan

klien

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

23

mengungkapkan

masalah yang

dihadapi

2. Klien dapat

menyebutkan:

a) Isi

b) Waktu

c) Frekwensi

d) Situasi dan kondisi

yang menimbulkan

halusinasi

yang dihadapi klien

e. Dengarkan dengan

penuh perhatian

2. Klien dapat

menyebutkan:

a) Mengetahui jenis

halusinasi

b) Mengetahui isi,

waktu, frekwensi

halusinasi

c) Mengetahui situasi

dan kondisi yang

menimbulkan

halusinasi

e. Memperhatikan

perasaan klien

Klien dapat mmenceritakan

mengenai halusinasi

3. Klien dapat

menyebutkan tindakan

yang biasanya dilakukan

untuk mengendalikan

halusinasi

3. klien dapat mengontrol

halusinasinya

a) Identifikasi

bersama klien cara

atau tindakan yang

Klien dapat

mengidentifikasikan cara

yang harus dilakukan jika

terjadi halusinasi

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

24

4. Klien dapat

menyebutkan cara

control halusinasi

5. klien dapat memilih dan

memperagakan cara

mengatasi halusinasi

dilakukan jika

terjadi halusinasi

4.diskusi cara yang

diinginkan

klien :

a) Jika cara yang

digunakan adaptif

beri pujian

b) Jika cara yang

digunakan mall

adaptif diskusi cara

tersebut

6. Diskusi cara baru untuk

memutuskan /

mengontrol timbulnya

halusinasi :

a) Katakan pada diri

sendiri bahwa suara

a) Memberi

reinforcement positif

b) Memberikan cara

yang terbaik untuk

klien

Memberikan cara terbaru

pada klien cara memutus

halusinasi

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

25

itu nyata

b) Bantu klien

memilih cara yang

sudah dianjurkan

dan latih untuk

mencoba

c) Beri kesempatan

untuk melaukan

cara yang yang dan

dilatih

d) Pantau pelaksanaan

yang telah dipilih

dan dilatuh, jika

berhasil beri pujian

6.keluarga menyatakan

setuju untuk mengikuti

pertemuan dengan perawat

6.klien menyatakan setuju

untuk mengikuti pertemuan

dengan perawat

a) buat kontrak

a) Bina hubungan saling

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

26

dengan keluarga

untuk pertemuan

(waktu, tempat,

topik)

b) diskusi dengan

keluarga tentang :

a. pengertian

halusinasi

b. tanda dan gejala

halusinasi

c. isi halusinasi

d. waktu

halusinasi

e. frekwesi

halusinasi

f. situasi

terjasinya

halusinasi.

percaya dengan

keluarga klien

b) Agar keluarga tahu

mengenai sakit yang

diderita klien

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

27

7.klien dapat menyebutkan

a) Manfaat minum obat

b) Kerugian tidak

minum obat

c) Nama, warna, dosi,

efek terapi dan efek

samping

7. Diskusi dengan klien

tentang manfaat dan

kerugian tidak minum

obat, nama, warna,

dosi, cara, efek terapi

dan efek terapi dan

efek samping

penggunaan obat

a) Pantau klien saat

penggunaan obat

b) Beri pujian jika

klien menggunakan

obat dengan benar

c) Diskusikan akibat

berhenti minum

obat tanpa

konsultasi dengan

dokter

Agak klien mau minum

obat denan cepat

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

28

2 Resiko

perilaku

kekerasan

Setelah interaksi lien

menunjukan :

1. Tanda-tanda percaya

kepada perawat :

a) Wajah cerah,

tersenyum

b) Mau berkenalan

c) Ada kontak mat

d) Bersedia

menceritakan

perasaan

1. Bina hubungan saling

percaya

a) Beri salam setiap

berinteraksi

b) Perkenalkan nama,

nama panggilan

perawat dan tujuan

perawat

berinteraksi

c) Tanyakan dan

panggil nama

kesukan klien

d) Tunjukan sikap

empati, jujur dan

menepati janji

setiap kali

berinteraksi

e) Tanyakan perasaan

a) Menciptakan hubungan

saling percaya pada

klien

b) Tak kenal maka tak

sayang

c) Agar lebih akrap dalam

menyapa klien

d) Mewujudkan percaya

kepada klien

e) Memvalidasi perasaan

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

29

klien dan masalah

yang dihadapi klien

klien

2. Klien dapat

menceritakan penyebab

perilaku kekerasan

a) Menceritakan

penyebab perasaan

jengkel/kesal baik

dari diri sendiri

maupun

lingkunganya

2.klien dapat

mengidentifikasi penyebab

perilaku kekerasan

a. Motivasi klien

untuk menceritakan

penyebab rasa kesal

atau jengkelnya

b. Dengarkan tanpa

menyela atau

member penilaian

ugkapan perasaan

pasien

a) Mengungkapkan

perasaan klien

b) Memperhatikan

klien

3. Klien dapat

menceritakan tanda-

tanda saat terjadi

perilaku kekerasan

3) klien dapat

mengidentifikasi tanda-

tanda perilaku

kekerasan

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

30

a) Tanda fisik : mata

merah, tangan

mengepal, expresi

tegang, dan lain-lain

b) Tanda emosional :

perasaan marah,

jengkel, bicara kasar

c) Tanda social :

bermusuhan yang

dialami saat terjadi

perilaku kekerasan

a) motivasi klien

menceritakan

kondisi fisik (tanda-

tanda fisik) saat

perilaku kekerasan

terjadi

b) motivasi klien

menceritakan

kondisi emosinya

(tanda-tanda

emosional) saat

terjadi perilaku

kekerasan

c) motivasi klien

menceritakan

hubungan dengan

orang lain (tanda-

tanda social)

a) mengusahakan klien

mau bercerita

b) mengusahakan klien

mau bercerita

c) mengusahakan klien

mau berbicara

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

31

4. klien dapat menjelaskan

:

a) jenis-jenis ekspresi

kemarahan yang

selama ini telah

dilakukan ]

b) Persamaanya saat

melakukan

kekerasan

c) Efektivitas cara

yang dipakai dalam

menyelesaikan

masalah

4) Klien dapat

mengidentifikasi jenis

perilaku kekerasan

yang pernah

dilakukannya.

a) Motivasi klien

menceritakan jenis-

jenis tindak

kekerasan yang

selama ini pernah

dilakukan

b) Motifasi klien

menceritakan

perasaan klien

setelah tindak

kekerasan tersebut

terjadi

c) Diskusikan apakah

a) Memberikan

kesempatan pada klien

untuk bercerita

b) Mengetahui bagaimana

perasaan klien setelah

melakukan tindak

kekerasan

c) Klien dapat memilah

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

32

dengan tindak

kekerasan yang

dilakukannya

masalah yang

dialami teratasi

mana yang benar dan

yang salah

5. Klien dapat menjelaskan

akibat perilaku

kekerasan

a) Diri sendiri : luka,

dijauhi teman, dll

b) Orang lain/ keluarga

: luka tersinggungu,

ketakutan, dll

c) Lingkungan barang

atau benda rusak, dll

5) Klien dapat

mengidentifikasi akibat

perilaku dan kekerasan

a) Diri sendiri

b) Orang lain/keluarga

c) Lingkungan

Mengetahui akibat perilaku

kekerasan

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

33

6. Klien dapat :

Menjelaskan cara-cara

sehat mengungkapkan

marah

6) Klien dapat

mengidentifikasi cara

konstruktif dalam

mengungkapkan

kemarahan.

7) Jelaskan cara-cara

sehat untuk

mengungkapkan marah

:

a) Cara fisil dalam

pukul bantal atau

kasur, olah raga

b) Verbal :

Mengungkapkan

bahwa dirinya

sedang kesal

kepada orang lain

c) Social : latihan

arsetif dengan

Klien tahu cara untuk

mengungkapkan marah

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

34

orang lain

d) Spiritual :

sembahyang/ doa,

zikir meditasi,dsb

sesuai keyakinan

agamanya masing-

masing

7. Klien dapat

memperagakan cara

mengontrol perilaku

kekerasan

a) Fisik : nafas dalam,

memukul bantal /

kasur

b) Verbal

Mengungkapkan

perasaan kesal/

jengkel pada orang

7)klien dapat

mendemonstrasikan

caara mengontrol

perilaku

kekerasan latihan klien

memperagakan cara

yang dipih

a) Peragakan cara

melaksanakan cara

yang

b) Jelaskan manfaat

Klien dapat

mendemonstrasikan cara

yang dipilih

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

35

lain tanpa menyakiti

c) Spiritual : zikir/ doa,

meditasi sesuai

dengan agama

cara tersebut

c) Anjurkan klien

menirukan

peragaan yang

sudah dilakukan

d) Beri penguatan

pada klien, perbaiki

yang masih belum

sempurna

8. Perawat dapast

melakukan pertemuan

dengan keluarga

a. Menjelaskan cara

merawat klien

dengan perilaku

kekerasan

b. Mengungkapkan

rasa puas dalam

merawat klien

8) Klien mendapat

dukungan keluarga

untuk mengontrol

perilaku kekerasan :

a) Diskusikan

pentingnya peran

serta keluarga

sebagai pendukung

klien untuk

mengatasi perilaku

Agar keluarga kelien tahu

pendukung untuk klien itu

sangat penting

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

36

kekerasan

b) Dislusikan potensi

keluarga untuk

keluarga untuk

membantu klien

mengatasi perilaku

kekerasan

c) Jelaskkan

pengertian,

penyebab, akibat

dan cara merawat

klien

d) Peragakan cara

merawat klien

(menangani

perilaku kekerasan)

e) Beri kesempatan

keluarga untuk

memperagakan

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

37

ulang

f) Beri pujian kepada

keluarga setelah

peragaan

9. Klien dapat

menjelaskan:

a. Manfaat minum obat

b. Kerugian tidak

minum obat

c. Nama obat

d. Bentuk dan warna

e. Dosis yang

dianjurkan

kepadanya

f. Waktu pemakaian

g. Cara pemakaian

h. Efek yang dirasakan

9) Klien menggunakan

obat sesuai program

yang telah ditetapkan

a) Jenis obat (nama,

warna, dan b entuk

obat)

b) Dosis yang tepat

unyuk klien

c) Waktu pemakaian

d) Cara pemakaian

e) Efek yang

dirasakan klien

Anjurkan klien :

a) Minta dan

Agar klien mau minum

obat secara teratur dan tahu

mengenai dosis, jenis obat,

waktu pemakaian dan cara

pemakaian

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

38

menggunakan obat

tepat waktu

b) Lapor

keperawat/dokter

jika mengalami

efek yang tidak

biasa

c) Beri pujian

terhadap

kedisiplinan klien

menggunakan obat

3. Isolasi sosial

: menarik diri

Setelah interaksi klien

menunjukan :

1. Tanda-tanda percaya

kepada perawat :

a) Wajah cerah,

tersenyum

b) Mau berkenalan

c) Ada kontak mata

1. Bina hubungan saling

percaya

a) Beri salam setiap

berinteraksi

b) Perkenalkan nama,

nama panggilan

perawat dan tujuan

perawat

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

39

berinteraksi

c) Tanyakan dan

panggil nama

kesukaan klien

2. Klien mampu

menyebutkan minimal

satu penyebab menarik

diri

a) Diri sendiri

b) Orang lain

c) Lingkungan

2. klien mampu

menyebutkan

Penyebab menarik diri :

Tanyakan pada klien

tentang :

a) Orang yang tinggal

serumah/teman

sekamar

b) Orang yang paling

dekat dengan klien

dirumah/siruangan

c) Orang yang tidak

dekat dengan klien

dirumah/ diruangan

d) Apa yang membuat

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

40

klien tidak dekat

dengan orang

tersebut

e) Upaya yang sudah

di lakukan agar

dekat dengan orang

lain

3. Klien mampu

menyebutkan

keuntungan

berhubungan social dan

kerugian menarik diri

a) Banyak teman

b) Tidak kesepian

c) Bias berdiskusi

d) Daling menolong

Kerugian menarik diri

misalnya:

3.klien mampu

menyebutkan

keuntungan berhubungan

social

dan kerugian menarik

diri.

Tanyakan pada klien

tentang :

a) Manfaat hubungan

social

b) Kerugian menarik

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

41

a) Sendiri

b) Kesepian

c) Tidak bisa diskusi

diri

4. Klien dapat

melaksanakan hubungan

social secara bertahap

dengan :

a) Perawat

b) Perawat lain

c) Klien lain

d) Kelompok lain

4.klien dapat melaksanakan

hubungan social secara

bertahap.

Beri motivasi dan bantu

klien untuk berke nalan/

berkomunikasi dengan :

a) Perawat lain

b) Klien lain

c) Kelompok

5. Klien mampu

menjelaskan perasaanya

setelah berhubungan

social dengan :

a) Orang lain

b) Kelompok

5.Klien mampu

menjelaskan perasaabya

setelah berhubungan social

dengan

a) orang lain

b) kelompok

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

42

6. Perawat dapat bertemu

dengan keluarga dan

dapat menjelaskan:

a) Pengertian menarik

diri

b) Tanda gejala

menarik diri

c) Penyebab dan akibat

menarik diri

d) Cara merawat klien

menarik diri

6.klien mendapat dukungan

keluarga dalam

memperluas hubungan

social

Jelaskan pada keluarga

tentang :

a) Pengertian menarik

diri

b) Tanda dan gejala

menarik diri

c) Penyebab dan

akibat menarik diri

d) Cara merawat klien

menarik diri

4. Gangguan

konsep diri:

harga diri

rendah

Setelah 4x interaksi klien

menunjukkan :

Klien menunjukkan

ekspresi wajah bersahabat

menunjukkan rasa senang ,

1. Bina hubungan saling

percaya dengan

menggunakan prisip

komunikasi terpeutik

a) Sapa klien dengan

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

43

ada mata kontak, mau

menyebutkan nama. Mau

menharab salam, klien mau

duduk berdampingan

dengan perawat, mau

mengutarakan masalah yang

dihadapi

ramah baik verbal

maupun non verbal

b) Perkenalkan diri

dengan sopan

c) Tanyakan nama

lengkap dan nama

panggilan kesukaan

yang disukai klien

d) Jelaskan tujuan

pertemuan

e) Jujur dan menepati

janji

2. Klien dapat

menyebutkan

a) Aspek positif dan

kemampuan yang

dimiliki klien

b) Aspek positif

keluarga

2.klien tidak dapat

mengidentifikasi aspek

positif dan kemampuan

yang dimiliki

Diskusikan dengan klien

tentang :

a) Aspek positif yang

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

44

c) Aspek positif

lingkungan klien

dimiliki klien,

keluarga,

lingkungan

b) Kemampuan yang

dimiliki klien

3. klien menyebutkan

kemampuan yang dapat

dilaksanakan

3. Klien dapat menilai

kemampuan yang

dimiliki untuk

dilaksanakan

a) Diskusikan dengan

klien kemampuan

yang dapat

dilaksanakan

b) Diskusi

kemampuan yang

dapat dilanjutkan

pelaksnaanya

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

45

4. Klien membuat rencana

kegiatan harian

4. klien dapat merencanakan

kegiatan sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki

Rencana bersama klien

aktivitas yang dapat

dilakukan setiap hari

sesuai kemampuan klien

a) Kegiatan mandiri

b) Kegiatan dengan

bantuan

5. Klien melakukan

kegiatan sesuai jadwal

yang dibuat

5.klien dapat melakukan

kegiatan sesuai rencana

yang dibuat

a) Anjurkan klien

untuk

melaksanakan

kegiatan yang telah

direncanakan

b) Pantau kegiatan

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

46

yang dilaksanakan

klien

c) Berikan pujian atas

usaha yang

dilakukan klien

d) Diskusikan

kemungkinan

pelaksanaan

kegiayan setelah

pulang

6. Klien

Memanfaatkan system

pendukung yang ada di

keluarga

6. klien dapat memanfaat

system pendukung

yang ada.

a) Beri pendidikan

kesehatan pada

keluarga tentang

cara merawat klien

dengan harga diri

rendah

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

47

b) Bantu keluarga

memberikan

dukungan selama

klien dirawat

c) Bantu keluarga

menyiapkan

lingkungan

dirumah

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-heriyawang... · 1 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Setelah interaksi klien menunjukan

48