34
15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisi Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang terjadi saat pankreas tidak dapat memproduksi insulin secara cukup, atau saat tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan sehingga menyebabkan peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah (hiperglikemia) (WHO, 2012). DM adalah ganguan metabolisme genetis dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi hilangnya toleransi terhadap karbohidrat (Price & Wilson, 2005). DM adalah sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Smeltzer & Bare, 2001). DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik yang disebabkan kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya dengan karakteristik hiperglikemia. Hiperglikemia jangka panjang pada DM berhubungan dengan kerusakan jangkapanjang, disfungsi atau kegagalan organ beberapa tubuh terutama mata, ginjal,saraf, jantung, dan pembuluh darah (Sudoyo et al., 2006). Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan DM merupakan sekelompok kelainan heterogen yang menyebabkan gangguan metabolik yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Diabetes Melitus

1. Definisi

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang terjadi

saat pankreas tidak dapat memproduksi insulin secara cukup, atau saat

tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan

sehingga menyebabkan peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah

(hiperglikemia) (WHO, 2012). DM adalah ganguan metabolisme

genetis dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi hilangnya

toleransi terhadap karbohidrat (Price & Wilson, 2005).

DM adalah sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh

kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Smeltzer &

Bare, 2001). DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik yang

disebabkan kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya dengan

karakteristik hiperglikemia. Hiperglikemia jangka panjang pada DM

berhubungan dengan kerusakan jangkapanjang, disfungsi atau

kegagalan organ beberapa tubuh terutama mata, ginjal,saraf, jantung,

dan pembuluh darah (Sudoyo et al., 2006).

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan DM

merupakan sekelompok kelainan heterogen yang menyebabkan

gangguan metabolik yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam

darah atau hiperglikemia.

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

16

16

2. Etiologi

DM memiliki banyak etiologi yang dapat menimbulkan insufisiensi

insulin (Price & Wilson, 2005). Menurut Riyadi dan Sukarmin (2008)

penyebab resistensi insulin pada DM sebenarnya tidak begitu jelas,

tetapi faktor yang banyak berperanantara lain:

a. Faktor genetik

DM dapat menurun dari keluarga yang pernah memiliki

penyakit DM sebelumnya. Hal ini terjadi karena DNA pada

seseorang yang mengalami DM akan ikut diinformasikan pada gen

berikutnya terkait dengan penurunan produksi insulin (Riyadi dan

Sukarmin, 2008).

b. Faktor imunologi

Klien DM memiliki bukti adanya respon suatu autoimun yang

merupakan respon abnormal, dimana antibodi terarah pada jaringan

normal tubuh dengancara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang

seolah-olah dianggap sebagai jaringan asing (Smeltzer & Bare,

2001).

c. Lingkungan

Faktor-faktor eksternal dapat memicu proses autoimun dan

menyebabkan destruksi pada sel β seperti virus atau toksin

(Smeltzer & Bare, 2001).

d. Usia

Manusia mengalami penurunan fisiologis yang menurun

dengan cepat setelah usia 40 tahun. Penurunan ini akan beresiko

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

17

17

pada penurunan fungsi endokrin pankreas untuk memproduksi

insulin (Riyadi dan Sukarmin, 2008). Resistensi insulin cenderung

meningkat pada usia di atas 65 tahun (Smeltzer & Bare,2001).

e. Obesitas

Obesitas mengakibatkan sel-sel β pankreas mengalami

hipertropi yang akan berpengaruh terhadap penurunan produksi

insulin. Hipertropi pankreas disebabkan karena peningkatan beban

metabolisme glukosa pada seseorang yang mengalami obesitas

untuk mencukupi energi sel yang terlalu banyak (Riyadi dan

Sukarmin, 2008).

f. Kelompok etnik atau ras tertentu

Golongan hispanik dan penduduk asli Amerika tertentu

memiliki kemungkinan lebih besar untuk terjadinya DM tipe 2

dibandingkan dengan golongan Afro-Amerika (Smeltzer & Bare,

2001).

g. Pola makan

Pola makan yang tidak teratur dan cenderung terlambat akan

berperan pada ketidakstabilan kerja sel β pankreas. Malnutrisi dapat

merusak pankreas sedangkan obesitas meningkatkan gangguan kerja

atau resistensi insulin (Riyadi dan Sukarmin, 2008).

h. Stres

Stres akan meningkatkan kerja metabolisme dan kebutuhan

akan sumber energi yang berakibat pada kenaikan kerja pankreas.

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

18

18

Beban yang tinggi menyebabkan pankreas mudah rusak sehingga

berdampak pada penurunan insulin (Riyadi dan Sukarmin, 2008).

3. Patofisiologi

Pada DM tipe 2 terdapat dua masalah utama terkait insulin yaitu

resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Insulin pada kondisi

normal akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel,

kemudian terjadi reaksi dalam metabolisme glukosa di dalam sel.

Resistensi insulin pada DM tipe 2 disertai dengan penurunan reaksi

intra sel sehingga insulin tidak efektif menstimulasi pengambilan

glukosa jaringan (Smeltzer dan Bare, 2001). Reaksi intraseluler

menyebabkan mobilisasi pembawa GLUT 4 glukosa dan meningkatkan

transport glukosa menembus membran sel (Price & Wilson, 2005).

Klien dengan DM tipe 2 terdapat kelainan dalam pengikatan

insulin dengan reseptor. Kelainan ini disebabkan oleh berkurangnya

jumlah tempat reseptor pada membran sel yang selnya responsif

terhadap insulin atau disebabkan ketidaknormalan reseptor insulin

intrinsik. Hal ini mengakibatkan terjadinya penggabungan abnormal

antara kompleks reseptor insulin dengan sistem transport glukosa.

Ketidaknormalan postreseptor dapat mengganggu kerja insulin (Price

&Wilson, 2005), untuk mengatasi resistensi insulin dan untuk

mempertahankan agar glukosa darah tetap normal, terjadi peningkatan

jumlah insulin yang disekresikan sebagai kompensasi adanya resistensi

insulin. Lama-kelamaan sel beta tidak akan sanggup lagi

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

19

19

mengkompensasi resistensi sehingga kadar glukosa darah meningkat

dan fungsi sel beta semakin menurun normal (Smeltzer danBare, 2001;

Rondhianto, 2011). Adanya resistensi insulin menyebabkan sel beta

melakukan kompensasi dengan mensekresikan insulin hingga terjadi

hiperinsulinemia. Peningkatan sekresi insulin diikuti oleh sekresi

amylin dari selbeta yang ditumpuk disekitar sel beta hingga menjadi

jaringan amiloid dan akan mendesak sel beta itu sendiri sampai

akhirnya sel beta dalam pulau langerhans menjadi berkurang sampai

50-60% dari jumlah normal (DeFronzo, 2008 dalam Suyono, 2009).

Apabila sel-sel beta pankreas tidak mampu mengimbangi peningkatan

kebutuhan insulin, kadar glukosa akan meningkat dan terjadi DMtipe 2

(Smeltzer dan Bare, 2001). Keadaaan yang menyerupai DM tipe 1 akan

terjadi akibat penurunan sel beta yang berlangsung secara progresif

yang sampai akhirnya sama sekali tidak mampu lagi mensekresikan

insulin sehingga menyebabkan kadar glukosa darah semakin meningkat

(Rondhianto, 2011).

Penurunan fungsi sel beta pankreas disebabkan oleh beberapa

faktor yang meliputi: glukotoksisitas (peningkatan kadar glukosa darah

yang berlangsung lama akan menyebabkan stress oksidatif, IL-Iβ dan

NF-kβ dengan akibat peningkatan apoptosis sel beta), lipotoksisitas

(peningkatan asam lemak bebas yang berasal dari jaringan adiposa

dalam proses lipolisis akan mengalami metabolisme non oksidatif

menjadi ceramide yang toksik terhadap sel beta sehingga sel beta

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

20

20

mengalami apoptosis), penumpukan amiloid dan adanya efek inkretin

yang mempunyai pengaruh langsung terhadap sel beta dengan cara

meningkatkan proliferasi sel beta, meningkatkan sekresi insulin dan

mengurangi apoptosis sel beta. Selain itu untuk menyebabkan DM,

diperlukan faktor pencetus lain misalnya kegemukan, pola makan yang

salah, minum obat-obatan yang dapat menaikkan kadar glukosa darah,

proses menua (usia lebih dari 45 tahun), stres dan lain-lain (DeFronzo,

2008 dalam Suyono, 2009).

4. Klasifikasi Diabetes Melitus

Terdapat empat klasifikasi klinis gangguan toleransi glukosa menurut

PERKENI (2011), Price & Wilson (2005), Smeltzer & Bare (2001)

yang terdiri dari:

a. DM tipe 1

DM tipe 1 disebabkan oleh disfungsi autoimun,

ketidakmampuan untuk menghasilkan insulin karena sel-sel β

pankreas telah dihancurkan oleh prosesautoimun dan idiopatik,

tanpa bukti autoimun dan tidak diketahui sumbernya.

b. DM tipe 2

Klien DM tipe 2 mengalami dua masalah utama yang

berhubungan dengan insulin, yaitu penurunan sensitivitas terhadap

insulin (resistensi insulin) dan gangguan sekresi insulin. Hal ini

sering terjadi pada seseorang dengan diabetes yang berusia lebih

dari 30 tahun dan obesitas.

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

21

21

c. DM gestasional

DM gestasional terjadi pada wanita yang tidak mengalami DM

sebelum kehamilan akan tetapi terjadi peningkatan gula darah pada

masa kehamilan. Faktor resiko yang dapat menyebabkan DM

gestasional ini antara lain usia tua, etnik, obesitas, multiparitas,

riwayat keluarga, dan riwayat diabetesgestasional terdahulu. Kadar

glukosa darah pada wanita yang mengalami DM gestasional akan

kembali normal setelah melahirkan.

d. DM tipe khusus lain

DM tipe lain ini disebabkan oleh kelainan genetik dalam sel β

pancreas, kelainan genetik pada kerja insulin, penyakit pada

eksokrin pankreas, penyakit endokrin, obat-obatan yang bersifat

toksik dan infeksi.

5. Manifestasi Klinik

Manifestasi klinis DM berkaitan dengan defisiensi insulin.

Defisiensi insulin menyebabkan kadar glukosa plasma puasa dalam

kondisi tidak normal (hiperglikemia). Hiperglikemia yang berat dan

melebihi ambang ginjal dapat menimbulkan glikosuria. Glikosuria

dapat mengakibatkan diuresis osmotik yang meningkatkan pengeluaran

urin (poliuria) dan timbul rasa haus (polidipsia). Saat glukosa hilang

bersama urin, individu akan mengalami keseimbangan kalorinegatif dan

berat badan berkurang. Rasa lapar yang semakin meningkat (polifagia)

akan terjadi sebagai akibat kehilangan kalori. Gejala lain yang

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

22

22

dapatterjadi pada klien DM antara lain mengeluh lelah, mengantuk,

berat badan turun,lemah dan somnolen (Price & Wilson, 2005).

6. Komplikasi

Price & Wilson (2005), Masjoer et al. (2001), Smeltzer & Bare

(2001) menjelaskan komplikasi DM dapat dibagi menjadi dua kategori

yang meliputi komplikasi metabolik akut dan komplikasi vaskular

jangka panjang.

a. Komplikasi metabolik akut

1) Ketoasidosis diabetik

Ketoasidosis diabetik merupakan komplikasi metabolik

yang paling seriuspada DM tipe 1. Penurunan jumlah insulin

menyebabkan hiperglikemia dan glukosuria berat, penurunan

lipogenesis, peningkatan lipolisis dan peningkatan oksidasi

asam lemak bebas disertai pembentukan bendaketon.

Peningkatan keton dalam plasma menimbulkan ketosis.

Peningkatan produksi keton meningkatkan beban ion hidrogen

danasidosis metabolik. Glukosuria dan ketonuria dapat

menyebabkan dieresis osmotik sehingga terjadi dehidrasi dan

kehilangan elektrolit. Klien DM dapat mengalami hipotensi

dan syok, sehingga terjadi penurunan penggunaan oksigen otak

selanjutnya menyebabkan koma sampai meninggal.

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

23

23

2) Hyperglycemic Hyperosmolar non-ketotic syndrome (HHNK)

HHNK merupakan komplikasi metabolik akut yang sering

terjadi pada pada DM tipe 2 yang lebih tua. HHNK didominasi

oleh hiperosmolaritas dan hiperglikemia yang disertai

perubahan tingkat kesadaran. Kelainan dasar pada sindrom ini

berupa kekurangan insulin efektif. Hiperglikemia tanpa ketosis

dapat muncul pada klien DM dengan defisiensi insulinrelatif.

Hiperglikemia berat dengan kadar glukosa serum lebih dari

600mg/dl. Hiperglikemia menyebabkan hiperosmolalitas,

diuresis osmotik, dan dehidrasi berat.

3) Hipoglikemia

Hipoglikemia (syok insulin) merupakan komplikasi yang

terjadi akibat terapi insulin. Klien DM tipe 1 mungkin

mendapatkan insulin dalam jumlah berlebihan dari kebutuhan

normal untuk mempertahankan kadar glukosa darah sehingga

dapat mengalami hipoglikemia. Gejala yang timbul berupa

pelepasan epinefrin (berkeringat, gemetar, sakit kepala, dan

palpitasi) dan kekurangan glukosa dalam otak (tingkah laku

yang aneh, sensori yang tumpul, dan koma). Serangan

hipoglikemia dapat berbahaya apabila sering atau terjadi dalam

jangka waktu lama karena dapat menyebabkan kerusakan otak

yang permanen hingga kematian.

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

24

24

b. Komplikasi vaskuler jangka panjang

Komplikasi vaskuler jangka panjang pada DM melibatkan

pembuluh darah kecil (microangiopathic) dan pembuluh darah

besar (macroangiopathic). Komplikasi jangka panjang DM dapat

menyerang pada semua sistem organ dalam tubuh. Komplikasi

kronis DM dapat dikategorikan menjadi komplikasi

makrovaskuler, komplikasi mikrovaskuler, dan neuropati.

1) Komplikasi Makrovaskuler

Perubahan aterosklerotik sering terjadi pada pasien DM.

Berbagai penyakit makrovaskuler dapat terjadi tergantung pada

lokasi lesi aterosklerotik. Penyakit tersebut meliputi penyakit

arteri koroner, serebrovaskuler, dan penyakit vaskuler perifer.

2) Komplikasi Mikrovaskuler

Penyakit mikrovaskuler ditandai oleh penebalan membran

basalis pembuluh kapiler. Komplikasi mikrovaskuler yang

sering terjadi pada DM yaitu retinopati diabetik dan nefropati

diabetik.

3) Neuropati

Neuropati mengacu pada sekelompok penyakit yang

menyerang semuatipe saraf, termasuk saraf perifer

(sensorimotor), otonom dan spinal. Neuropati perifer menjadi

penyebab ulserasi yang sulit dikontrol pada kakipasien DM.

Hilangnya sensasi menyebabkan hilangnya rasa nyeri dengan

kerusakan kulit akibat trauma dan penekanan dari alas kaki

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

25

25

yang sempit. Penyakit vaskuler dengan berkurangnya suplai

darah juga berperan dalamberkembangnya lesi, dan sering

terjadi infeksi.

7. Penatalaksanaan

Pilar penatalaksanaan DM menurut PERKENI (2011) adalah:

a. Edukasi

Pemberdayaan klien DM memerlukan partisipasi aktif

klien, keluarga, dan masyarakat serta tim kesehatan yang

mendampingi pasien dalam menuju perubahan perilaku yang sehat,

untuk mencapai keberhasilan perubahan perilaku, dibutuhkan

edukasi yang komprehensif dan upaya peningkatan motivasi.

Pengetahuan tentang pemantauan glukosa darah mandiri, tanda,

dan gejala hipoglikemia serta cara mengatasi hipoglikemia sangat

penting untuk diberikan kepada klien.

b. Terapi Gizi Medis

Keberhasilan terapi nutrisi medis sangat bergantung pada

keterlibatan secara menyeluruh dari anggota tim (dokter, ahli gizi,

petugas kesehatan yang lainserta klien dan keluarganya). Prinsip

pengaturan makan pada klien DM adalah makanan yang seimbang

dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing

individu. Klien DM memerlukan penekanan akan pentingnya

keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis, dan jumlah

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

26

26

makanan, terutama bagi yang menggunakan obat penurun glukosa

darah atau insulin.

c. Latihan Jasmani

Salah satu pilar pengelolaan DM tipe 2 adalah kegiatan

jasmani dan latihan secara teratur (3 – 4 kali seminggu selama

kurang lebih 30 menit). Jenis latihan jasmani untuk penderita DM

bermacam-macam seperti aerobik, yoga, dan thai chi, berdasarkan

penelitian dari ketiga jenis latihan yang dianjurkan aerobik

memiliki rata-rata penurunan glukosa darah paling tinggi. Latihan

jasmani selain untuk menjaga kebugaran juga dapat menurunkan

berat badan dan memperbaiki sensitivitas dari insulin, sehingga

dapat memperbaiki kendali glukosa darah. Latihan jasmani yang

dianjurkan berupa latihan jasmani yang bersifat aerobik seperti

jalan kaki, bersepeda santai, senam kelompok, jogging,dan

berenang. Latihan jasmani sebaiknya disesuaikan dengan umur dan

status kesegaran jasmani ( Sarwono, 2012).

d. Terapi Farmakologis

Intervensi farmakologi diberikan bersama dengan

pengaturan makan dan latihan jasmani (gaya hidup sehat).

Intervensi farmakologi berupa pemberian obat hipoglikemik oral

(OHO) dan atau suntikan insulin (PERKENI, 2011). OHO

merupakan obat penurun kadar glukosa darah yang sering

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

27

27

digunakan pada DM tipe 2. Beberapa obat yang biasanya

digunakan antara lain:

1) Sulfonil Urea

Obat ini paling banyak digunakan dan dapat

dikombinasikan dengan obat golongan lain, yaitu biguanid

(metrofin), inhibitor glukosidase alfa atauinsulin. Obat

golongan ini mempunyai efek utama meningkatkan produksi

insulin oleh sel-sel beta pankreas dan menjadi pilihan utama

pada pasien DM tipe 2 dengan berat badan berlebihan. Klien

yang berusia lanjut perlu menghindari pemberian obat

golongan sulfonil urea yang memiliki waktu kerja panjang

untuk meminimalkan resiko hipoglikemia. Obat-obat dari

kelompok ini yang beredar adalah glibenklamida (5 mg/tablet),

glibenklamida micronized (5 mg/tablet),glikasida (80

mg/tablet), glikuidon (30 mg/tablet), glipisida (5

mg/tablet),glimepirida (1 mg, 2 mg, 3 mg/tablet), klorpromida

(100 mg/tablet)(Sustrani et al., 2006).

2) Biguanid/Metformin

Obat golongan ini mempunyai efek utama mengurangi

produksi glukosahati dan memperbaiki ambilan glukosa dari

jaringan (glukosa perifer). Biguanid dikontraindikasikan bagi

klien diabetes dengan gangguan fungsi hati dan ginjal dan

klien yang kecenderungan hipoksia jaringan. Efek sampingnya

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

28

28

adalah mual, dan untuk mengurangi keluhan tersebut

digunakannya bersamaan atau sesudah makan. Obat

generiknya adalah metformin-HCl (500 mg dan 850

mg/tablet), dengan merek Bestab,Eraphage, Benofomin,

Diabex, Formell, Glukophage, Glucotika,Gludepatic, Glumin,

Methpica, Neodipar, Tudiab, dan Zumamet (Sustrani et al.,

2006).

3) Inhibitor Glukosidase Alfa

Obat golongan ini mempunyai efek utama menghambat

penyerapan guladi saluran pencernaan, sehingga dapat

menurunkan kadar gula sesudah makan, terutama bermanfaat

untuk klien dengan kadar gula darah puasa yang masih normal.

Efek sampingnya adalah gangguan fungsi hati danginjal,

terutama pada klien yang pernah mengalami gangguan

tersebut.Oleh karena itu, untuk pemakaian jangka lama obat

ini, diperlukan pemantauan fungsi hati dan ginjal. Obat generik

yang beredar adalah Acarbose (50 mg dan 100 mg/tablet)

dengan merek Glucobay (Sustrani et al., 2006).

4) Meglitinida

Obat ini termasuk kelompok baru yang bekerja pada

pankreas seperti kelompok sulfonil urea, tetapi dengan cara

kerja yang berbeda. Obat generik yang beredar adalah

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

29

29

Repaglinid (0,5 mg, 1 mg dan 2 mg/tablet dengan merek

Novonorm) (Sustrani et al., 2006).

5) Obat Kelompok Lain

Kelompok lain yang belum beredar di Indonesia adalah

thiazolidrediones(troglitazone) yang bekerja pada otot, lemak,

dan liver untuk menghambat pelepasan gula dari jaringan

penyimpanan sumber gula darah tersebut (Sustrani et al.,

2006).

B. Gula Darah

1. Pengertian Gula Darah

Gula darah adalah bahan energi utama untuk otak yang diperoleh

melalui proses pemecahan senyawa karbohidrat. Kekurangan glukosa

sebagaimana kekurangan oksigen, akan mengakibatkan gangguan

fungsi otak, kerusakan jaringan, bahkan kematian jaringan jika terjadi

secara berkepanjangan. Gula darah merupakan hasil pemecahan dari

karbohidrat yang dengan bantuan energi adenosin tri phospate (ATP)

akan menghasilkan asam piruvat dan bisa digunakan menjadi energi

untuk aktivitas sel (Wiyono, 1996).

Kadar glukosa darah dipengaruhi oleh faktor endogen dan

eksogen. Faktor endogen yaitu humoral faktor seperti hormon insulin,

glukagon, kortisol, sistem reseptor di otot dan sel hati. Faktor eksogen

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

30

30

antara lain jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi serta aktivitas

fisik yang dilakukan (Subari, 2008).

Normalnya kadar gula dalam darah berkisar antara 70 - 150

mg/dl. Dalam keadaan normal, kadar gula darah puasa berkisar antara

70 – 150 mg/dl, seseorang mengalami diabetes mellitus jika hasil

pemeriksaan menunjukan kadar gula darah puasa lebih dari 126 mg/dl

dan kadar gula darah sewaktu tidak berpuasa lebih dari 200

mg/dl(Khasanah, 2011).

2. Kriteria Diagnostik Gula Darah

Tabel 2.1 Kriteria Diagnostik Gula Darah

Bukan Diabetes Pra Diabetes Diabetes

Puasa <110 110 – 125 ≥126

Sewaktu <110 110 - 199 ≥200

Pemeriksaan darah lainnya yang bisa dilakukan adalah dengan

testoleransi glukosa. Tes ini dilakukan pada keadaan tertentu, nisalnya

pada wanita yang sedang hamil(Lestari, 2009). Namun demikian,

kadar gula tentu saja terjadi peningkatan setelah makan dan

mengalami penurunan diwaktu pagi hari bangun tidur. Seseorang

dikatakan mengalami hyperglycemia apabila kadar gula dalam darah

jauh diatas nilai normal, sedangkan hypoglycemia adalah suatu

kondisi dimana seseorang mengalami penurunan nilai gula dalam

darah dibawah normal (Khasanah, 2011).

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

31

31

3. Kadar Gula Darah Tinggi (hiperglikemia)

Hiperglikemia yaitu suatu keadaan dimana kadar gula darah

melebihi > 110 mg/dl. Dalam keadaan normal jika terdapat insulin

asupan glukosa (atau produksi glukosa) yang melebihi kebutuhan

kalori akan disimpan sebagai glikogen didalam sel-sel hati dan sel-sel

otot. Tanda-tanda klasik hiperglikemia yaitu: polidipsia, poliruia,

poliphagia, penurunan berat badan, keletihan(Long, 1996).

Kenaikan kadar glukosa darah yang terjadi pada pagi hari dapat

disebabkan oleh dosis insulin yang tidak adekuat (Smeltzer, 2002).

4. Kadar Gula Darah Rendah (hipoglikemia)

Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah

(glukosa) secara abnormal rendah. Dalam keadaan normal tubuh

mempertahankan kadar gula darah antara 70-110 mg/dL. Pada

diabetes, kadar gula darah terlalu tinggi sedangkan pada hipoglikemia

kadar gula darah terlalu rendah. Kadar gula darah yang rendah

menyebabkan berbagai sistem organ tubuh mengalami kelainan fungsi

(Fahmi, 2010).

Reaksi hipoglikemia adalah gejala yang timbul akibat tubuh

kekurangan glukosa, dengan tanda-tanda: rasa lapar, gemetar, keringat

dingin, pusing dan sebagainya (Darni, 2006).

Hipoglikemia harus segera diatasi karena dalam beberapa menit

bisa menjadi berat, menyebabkan koma dan kadang cedera otak

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

32

32

menetap. Jika terdapat tanda hipoglikemia, penderita harus segera

makan gula (Lestari, 2009).

C. Senam

Pengertian senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai

cabang olahraga tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga

lainnya. Beberapa dengan cabang olahraga lain umumnya yang mengukur

hasil aktifitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak

yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian

anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti :

kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan.

Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang selaras akan

terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik (Brick, 2012).

Sedangkan menurut (Hidayat, 1990 dalam Indrawan 2008)

menyatakan senam ialah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja,

disusun secara sistematik dan dilakukan secara sadar dengan tujuan

membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis. Olahraga senam

sendiri ada bermacam-macam, seperti : senam kuno, senam sekolah, senam

alat, senam korektif, senam irama, urnen, senam artistik dan senam ritmik

atau modern ritmik seperti senam aerobik. Berikut ini akan diuraikan

mengenai senam aerobik :

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

33

33

1. Senam Aerobik

a. Definisi

Aerobik berasal dari kata “ aero” yang berarti oksigen. Jadi,

aerobik sangatlah erat dengan penggunaan oksigen. Dalam hal ini

berarti latihan aerobik adalah latihan yang menggunakan sistem

kerja dengan menggunakan oksigen sebagai kerja utama. Olahraga

yang berlangsung secara continue lebih dari 4 menit dengan

intensitas rendah termasuk golongan aerobik. Jadi, olahraga yang

bersifat aerobik bukan hanya senam aerobik, tetapi masih banyak

jenis olahraga lainnya, misalnya bersepeda, berenang, jalan cepat,

lari lintas alam, lari marathon.

Menurut Dinata (2007) senam aerobik adalah senam yang

gerak yang dipilih secara disengaja dengan cara mengikuti Irama

musik yang dipilih sehingga melahirkan ketentuan ritmis,

kontinuitas dan durasi tertentu. Pengertian lain senam aerobik dalah

suatu sistematik gabungan antara rantain gerak dan musik yang

disengaja dibuat sehingga muncul keselarasan antara gerakan dan

music tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

b. Macam Senam Aerobik Berdasarkan Tingkat Benturan

Berdasarkan tingkat intensitas gerakan dan pola kaki yang

digunakan, maka senam aerobik dapat dibagi menjadi 3 bagian,

yaitu senam aerobic Low Impact atau benturan ringan, Moderat

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

34

34

Impact atau benturan sedang, dan juga aerobic High Impact atau

benturan keras.

Perbedaan tingkat benturan tersebut didasarkan pada

perbedaan sentuhan salah satu kaki terhadap lantai. Pada gerakan

senam aerobic Low Impact maka salah satu kaki selalu berada dan

menapak dilantai setiap waktu. Contoh gerakan senam aerobic Low

Impact adalah Cha-cha-cha, gerapevine, mengangkat lutut, langkah

V dan lain-lain. Pada gerakan senam aerobic moderate impact

maka salah satu kaki selalu berada dilantai dengan posisi tumit

mengangkat tetapi jari kaki tetap berada di lantai setiap waktu

dengan contoh gerakan kaki menekan kaki keatas, melompat dan

twist. Sedangkan pada senam aerobik mengarah pada gerakan kaki

meninggalkan lantai atau berada di udara dengan contoh gerakan

loncat, power moves, lompat segap dll. Sedangkan gabungan dari

ketiga macam benturan atau impact diatas dapat disebut mix impact

yang artinya dalam rangkain gerakan senam aerobik mix impact

tersebut adalah kombinasi dan campuran dari senam aerobik low

impact, moderat impact dan high impact.

c. Jenis Senam Aerobik

Jenis senam aerobik pada saat ini, senam aerobik telah jauh

berkembang pesat dan berbeda. Sekarang aerobik bisa dilakukan

secara individu dengan menirukan gerakan senam yang terdapat

dalam cd senam aerobik yang banyak beredar dipasaran, misalnya

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

35

35

cd karya Berty Tyilarso, Rudi Pocco-Pocco, Ester Suwito dll.

Aerobik dapat pula dilakukan secara berkelompok misalnya

dipusat-pusat kebugaran, instansi dinas, jumat dan minggu pagi

serta acara-acara lainnya.

Pembagian senam aerobik cara melakukan dan musik

pengiring, yaitu :

a) Low impact aerobics (senam aerobik aliran gerakan ringan)

b) Hight impact aerobics (senam aerobik aliran gerakan keras)

c) Discorobic (kombinasi antara gerakan-gerakan aerobik aliran

keras dan ringan disko.

d) Rock (kombinasi gerakan-gerakan aerobik dan ringan dan serta

gerakan-gerakan rock and roll)

e) Aerobic Sport (kombinasi gerakan-gerakan keras dan ringan

serta gerakan-gerakan kalestetik/ kelentukan)

Jenis senam aerobik berdasarkan tingkat benturan kaki

terdapat 3 macam low impact, hight impact, dan moderat impact.

Tingkat benturan adalah tingkat salah satu sentuhan kaki terhadap

lantai. Berikut akan diurakan mengenai benturan kaki low impact.

d. Tujuan dari Senam Aerobik

Tujuan dari senam aerobik adalah :

a) Meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru. Gerakan

yang dipilih harus mampu menyebakan denyut nadi meningkat

sedekimian rupa ke target atau disebut juga zona latihan.

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

36

36

b) Pembentukan tubuh. Gerakan yang dipilih harus mengandng

kalestenik yang memenuhi tuntutan teknik dan ketentuan

anatomis tertentu.

e. Manfaat Melakukan Senam Aerobik

Melakukan aktivitas olahraga senam aerobik dengan takaran

yang pas dan ideal akan membawa banyak manfaat bagi seseorang.

Berikut ini manfaatnya (Nelly, 2009 dalam Indrawan 2008):

a) Melatih jantung, paru dan peredaran darah sehingga dapat

bekerja secara efektif dan efisien.

b) Melatih kekuatan otot tertentu sehingga otot-otot tersebut

terlihat lebih kuat dan kencang.

c) Meningkatkan kelenturan tubuh dan lain-lain.

Manfaat lainnya adalah (Nelly, 2009 dalam Irawan 2008):

a) Meningkatkan fungsi jantung. Dengan menaikkan detak

jantung selama minimal 20 menit, meningkatkan daya tahan

dan kekuatannya.

b) Meningkatkan kinerja paru-paru seperti bagian lain dari tubuh.

Aerobik membantu untuk memperluas paru-paru dan

meningkatkan stamina dan kekuatan.

c) Menjaga jantung dan paru-paru bekerja dengan baik adalah hal

yang terpenting untuk dapat menguasai latihan berat teertentu.

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

37

37

Setelah daya tahan dibangun, akan lebih mudah untuk

menyelesaikan latihan dalam jumlah yang relative singkat.

d) Membantu untuk menurunkan berat badan karena dalam

latihan aerobik memanfaatkan oksigen secara maksimal,

sehingga dapat meningkatkan metabolism tubuh atau

pembakaran lemak.

e) Menjadi awet muda, karena latihan aerobik juga memiliki efek

signifikan pada kesehatan otak pada saat terjadi proses

penuaan, sehingga dapat memperbaiki kemampuan memori

atau daya ingat, dan meningkatkan kemampuan fungsi organ

tubuh.

f) Mingkatkan sistem kekebalan tubuh, selain itu juga dapat

meningkatkan daya ingat dan konsentrasi seseorang.

g) Melawan depresi. Kegiatan aerobik yang teratur telah dikenal

untuk meningkatkan mood seseorang dan mambantu

membendung efek depresi.

h) Latihan aerobik meningkatkan koordinasi. Terutama saat kita

lanjut usia, koordinasi penting untuk gaya hidup sehat.

f. Terapi Senam Aerobik Low Impact

Pengertian senam aerobik low impact menurut (Nelly 2009

dalam Irawan 2008) adalah senam aerobik aliran gerakan ringan

dengan salah satu kaki tetap menapak pada lantai setiap waktu.

Dalam penelitian ini terapi senam aerobik low impact memberika

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

38

38

gerakan senam yang terstruktur, ritmik dengan diiringi musik yang

semangat untuk mencapai perbedaan jumlah score pre-test dan

post-test pada sampel.

Sistematik latihan senam aerobik low impact tidak terlepas

dari sistematika umum berolahraga yang terdiri dari tiga fase yang

terdiri dari ( Anonim, 2012) :

a) Pemanasan (warming up)

Dalam fase ini dapat menggunakan pola warming up

yang didahului dulu kegiatan stretching atau penguluran otot-

otot tubuh dengan dilanjutkann dengan gerakan dinamis

pemanasan. Pola yang kedua yaitu kebalikan dari pola yang

pertama dimana seseorang melakukan pemanasan dinamis

dulu kemudian dilanjutkan dengan melakukan kegiatan

penguluran ottot-otot tubuh atau stretching.

Kegiatan pemanasan atau warming up ini memiliki

tujuan untuk : meningkatkan elastisitas otot dan ligament

disekitar persendian untuk mengurangi resiko cidera,

meningkatkan suhu tubuh dan denyut nadi sehingga

mempersiapkan diri agar siap menuju keaktivitas utama yaitu

aktivitas latihan.

Dalam fase ini, pemilihan gerakan harus dilakukan dan

dilaksanakan secara sistematis, runtut dan konsisten.

Misalnya, apabila gerakan tersebut dimulai dari kepala maka

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

39

39

urutannya adalah kepala, lengan, dada, pinggang dan kaki.

Begitu pula sebaliknya.

b) Kegiatan Inti

Fase latihan adalah fase utama dari sistematika latihan

senam aerobik. Dalam fase inni target latihan haruslah

tercapai. Salah satu indikator latihan telah memenuhi target

adalah dengan memprediksi bahwa latihan tersebut telah

mencapai training zone. Training zone daerah ideal denyut

nadi dalam fase latihan. Rentang training zone adalah 60%-

90% dari denyut nadi maksimal seseorang (DNM). Denyut

nadi yang dimiliki oleh setiap orang berbeda tergantung dari

tingkat usia seseorang. Berikut ini rumus untuk mencari

denyut nadi maksimal seseorang (DNM) : DNM = 220 – usia

(tahun). Umumnya rumus ini digunakan untuk atlit.

Sedangkan rumus menghitung deyut nadi maksimal bagi

orang awam atau bukan atlit adalah : SDNM = 200 – usia

(tahun). Dalam senam aerobik, fase ini dapat dilakuakan

dengan aktivitas senam aerobik low impact, moderate impact,

hight impact maupun mix impact selama 25-55 menit.

c) Pendinginan (Cooling down)

Pada fase ini hendaknya melakukan dan memilih

gerakan- gerakan yang mampu menurunkan frekwensi denyut

nadi untuk mendekati denyut nadi yang normal, setidaknya

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

40

40

mendekati awal dari latihan. Pemililhan gerakan pendinginan

ini harus merupakan gerakan penurunan dari intensitas tinggi

ke gerakan intensitas rendah.

Ditinjau dari segi faal, perubahan dan penurunan

intensitas secara bertahap tersebut berguna untuk mengindari

penumpukan asam laktat yang akan menyebabkan kelelahan

dan bagian tubuh atau otot tertentu.

Pada gerakan senam aerobik low impact maka salah

satu kaki selalu berada dan menapak setiap waktu. Berikut ini

adalah gerakan kaki senam aerobik low impact :

1) Single step (langkah tunggal)

Langkahkan kaki kenan kearah kanan lanjutkan dengan

membawa kaki kiri kea rah kaki kanan dan menutup

langkah (hitungan 1 pake angka)

2) Doble step (Langkah ganda)

Langkahkan kaki ke kanan kea rah kanan, lanjutkan

dengan membawa kaki kiri ke arah kanan dan menutup

langkah (hitungan 1). Lakukan hitungan 1 sekali lagi

atau kearah kanan (hitungan 2).

3) V step (Langkah segitiga)

Langkahkan kaki kanan kearah diagonal kanan depan

(1), langkahkan kaki kiri kearah diagonal kiri depan (2),

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

41

41

bawa kembali kaki kanan ke posisi awal (3) dan bawa

kaki kiri kembali ke posisi awal (4).

4) Berjalan

Melangkah maju mundur. Hamper sama dengan doble

step, hanya dalam penggunaan langkah kaki kiri tidak

menutup langkah ke kaki kanan (pada hitungan 1)

melainkan bahwa kaki kiri disisi belakang kaki kanan.

Salah satu kaki menapak dilantai, kaki lainnya

digunakan untuk mengangkat lutut.

2. Senam Diabetes

a. Definisi

Senam diabetes dibuat oleh tim ahli yang terdiri atas tiga

dokter (spesialisrehabilitasi medis, spesialis penyakit dalam,

spesialis olahraga kesehatan), ahli gizi dan pelatih sanggar senam.

Senam diabetes merupakan senam aerobik low impact dan ritmis

dengan gerakan menyenangkan, tidak membosankan dan dapat

diikuti semua kelompok umur sehingga menarik antusiasme

kelompok dalam klub-klub diabetes (Tandra, 2007). Senam

diabetes merupakan gerakan senamy ang penekanannya pada

gerakan ritmik otot, sendi, vaskular dan saraf dalam bentuk

peregangan dan relaksasi (Suryanto, 2009). Konsep gerakan pada

senam sehat diabetes mellitus menggunakan konsep latihan

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

42

42

ketahanan jantung paru (endurance) dengan mempertahankan

keseimbangan otot kanan dan kiri (Kemenpora, 2010).

b. Manfaat Senam Diabetes Melitus

Manfaat latihan jasmani menurut Misnadiarly (2006) meliputi:

a) Membantu membakar kalori dan dapat mengurangi berat

badan.

b) Meningkatkan jumlah reseptor pada dinding sel tempat

insulin melekatkandiri.

c) Meningkatkan kadar HDL dan mengurangi kadar LDL.

d) Membantu melepaskan kecemasan, stres dan ketegangan

sehingga

e) Memberikan rasa sehat dan bugar.

c. Prinsip Senam Diabetes Melitus

Menurut Kemenpora (2010), latihan sebaiknya dilakukan

sesuai dengan prinsip FITTE (Frequency, Intensity, Timing, Type,

and Enjoyment) yaitu:

a) Frekuensi Latihan (frequency)

Latihan fisik harus dilakukan dengan mengikuti kaidah

keteraturan untuk mendapatkan rangsangan yang tepat agar

organ tubuh berkembang sesuai dengan tujuan latihan.

Frekuensi latihan yang disarankan adalah 3 sampai 5kali

dalam 1 minggu dengan pemberian istirahat selama 2 hari

untuk menjaga agar proses penggunaan energi intensif pada

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

43

43

saat latihan dan diikuti oleh periode pemulihan yang

memadai, sehingga tidak terjadi efek kelebihan beban yang

dalam jangka panjang akan dapat menimbulkan over training.

b) Intensitas Latihan (intensity)

Intensitas latihan adalah jumlah pembebanan agar

organ tubuh mendapatkan situasi beban lebih (over loading)

dan merupakan stimulus agar organ berkembang untuk

meningkatkan kemampuannya. Intensitas latihan merupakan

faktor terpenting dalam latihan jasmani. Untuk mendapatkan

kebugaran jasmani, latihan harus dilakukan dalam takaran

cukup. Intensitas latihan secara sederhana dapat diukur

dengan menghitung denyut nadi saat latihan. Denyut nadi

maksimal (Maximum Heart Rate) biasanya ditentukan

berdasarkan perkiraan denyut nadi maksimal sesuai dengan

umur, atau dapat dihitung dengan rumus Maximum Heart

Rate (MHR) = 220–umur dalam tahun. Intensitas yang

disarankan untuk mendapatkan manfaat kesegaran jasmani

adalah 60 – 80% denyut nadi maksimun dan dipertahankan

selama15 – 30 menit.

c) Waktu Latihan (timing)

Waktu berlatih merupakan unsur yang paling penting

dalam menciptakan keberhasilan latihan. Pengaturan yang

benar akan menjaga tercapainya tujuan latihan yang

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

44

44

diharapkan. Perlu diperhatikan beberapa hal saat latihan,

antara lain:

1) Latihan sebaiknya tidak dilakukan pada saat udara

sangat panas atau terik matahari.

2) Latihan sebaiknya dilakukan 2 jam setelah makan

besar.

3) Latihan sebaiknya tidak dilakukan saat mendekati

waktu istirahat, karenaakan menunda rasa kantuk.

4) Latihan sebaiknya dipantau secara teliti, untuk

mencegah terjadinya penurunan kadar gula darah secara

tiba-tiba (hypoglikemik). Klien yang mengalami

diabetes mellitus disarankan melakukan latihan fisik

minimal 30 menit.

d) Bentuk Latihan (type)

Latihan tertentu akan meningkatkan kemampuan tubuh

yang berlainan, latihan beban akan meningkatkan kekuatan

dan ketahanan otot, latihan kelenturan akan menghasilkan

perbaikan fleksibilitas otot dan sendi tubuh. Senam sehat

diabetes mellitus fokus latihannya yaitu pada peningkatan

metabolisme tenaga melalui latihan daya tahan (endurance),

meningkatkan peredaran darah perifer, peningkatkan

kelenturan dan merangsang syaraf perifer.

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

45

45

e) Menyenangkan (enjoyment)

Latihan yang dilakukan dapat memberikan efek

kesenangan dan rasa gembira sehingga seseorang merasa

tidak bosan dan melakukan senam dengan sungguh-sungguh.

Menurut Mansjoer (2000), olah raga sebaiknya dilakukan

sesuai dengan program CRIPE yaitu:

1) Continous, dilakukan terus menerus selama 30-60

menit tanpa berhenti.

2) Rhytmical, dilakukan secara berirama dan teratur.

3) Interval, dilakukan berselang-seling. Kadang cepat,

kadang lambat, tetapi tanpa berhenti.

4) Progressive, latihan dilakukan secara bertahap dengan

beban latihanditingkatkan pelan-pelan.

5) Endurance, latihan ketahanan untuk meningkatkan

kesegaran jantung dan pembuluh darah.

d. Tahapan Senam Diabetes Melitus

Menurut Sudoyo et al., (2006) dan Sustrani et al., (2006),

senam sehat diabetes mellitus terdiri dari 4 tahapan yang terdiri

dari:

a) Pemanasan (warm-up)

Kegiatan ini dilakukan sebelum melakukan latihan,

dengan tujuan untuk mempersiapkan berbagai sistem tubuh

seperti menaikkan suhu tubuh, meningkatkan denyut nadi

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

46

46

serta diperlukan untuk menghindari cidera. Pemanasan ini

cukup dilakukan selama 5 – 10 menit.

b) Latihan inti (conditioning)

Tahap ini di usahakan denyut nadi mencapai THR

untuk mendapatkan manfaat latihan, apabila dibawah THR

maka latihan tersebut tidak bermanfaat dan apabila

berlebihan akan menimbulkan risiko yang tidak diinginkan.

c) Pendinginan (cooling-down)

Tahap ini dilakukan untuk mencegah penimbunan asam

laktat yang dapat menimbulkan nyeri pada otot setelah

melakukan latihan jasmani, atau pusing akibat masih

terkumpulnya darah pada otot yang aktif. Pendinginan

dilakukan selama kurang lebih 5 – 10 menit hingga denyut

jantung mendekati denyut nadi saat istirahat.

d) Peregangan (streching)

Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk melemaskan

dan melenturkan otot otot yang masih teregang dan

menjadikan lebih elastis.

D. ,….

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

47

D. Kerangka Teori

Keterangan :

= Tidak diteliti

= Diteliti

Gambar 2.2 Kerangka Teori

Sumber : Sidartawan (2013), Sarwono (2012)

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

penyakit DM Tipe2 :

Genetik

Imunologi

Lingkungan

Usia

Obesitas

Kelompok etnik

atau ras tertentu

Pola makan

Stress

Penatalaksanaan Farmakologis :

Sulfonil Urea

Biguanid / Metformin

Inhibitor Glukosidase Alfa

Meglitinida

Kadar Glukosa

Darah

Penatalaksanaan Non- Farmakologis :

Edukasi

Terapi gizi medis

Latihan jasmani :

a. Tai chi

b. Senam DM

c. Yoga

d. Aerobik

- Low impact

- Moderate impact

- High impact

Faktor- faktor yang

mempengaruhi kadar glukosa

darah :

Glukotoksisitas

Lipotoksisitas

Penumpukan amiloid

Resistensi insulin

- Low impact

DM Tipe

2

DM

DM Tipe

1

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisirepository.ump.ac.id/2786/3/Ginanjar Wisnu Wardana BAB II.pdf · A. Diabetes Melitus 1. Definisi . Diabetes mellitus (DM) merupakan

48

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :

Gambar 2.3 Kerangka Konsep

B. Hipotesis

Menurut Burn dan Grove, (2005), hipotesis penelitian meliputi 2 (dua)

macam yaitu hipotesis mayor dan hipotesis minor. Pada penelitian ini

dijelaskan hanya satu hipotesis saja, karena variable dependennya sudah

spesifik atau tidak ada sub variabelnya. Hipotesis pada penelitian ini adalah:

a. Ada perbedaan kadar gula darah sewaktu sebelum dan sesudah

dilakukan senam aerobik dan senam DM pada kelompok intervensi dan

kelompok kontrol.

b. Ada perbandingan efektifitas senam aerobik dan senam DM terhadap

penurunan kadar gula darah sewaktu pada kelompok intervensi dan

kelompok kontrol.

Senam DM Wash out

GDS

pre

Pasien

DM tipe II

GDS

post

GDS

pre

Senam

aerobik low

impact

GDS

post

Perbandingan Efektivitas Senam..., Ginanjar Wisnu Wardana, S1 Keperawatan UMP, 2015