14

Click here to load reader

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-prasektiha... · A. Jantung Koroner 1. Definisi Penyakit jantung koroner adalah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-prasektiha... · A. Jantung Koroner 1. Definisi Penyakit jantung koroner adalah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Jantung Koroner

1. Definisi

Penyakit jantung koroner adalah penyakit pada pembuluh darah

arteri koroner yang terdapat di jantung, yaitu terjadinya penyempitan dan

penyumbatan pada pembuluh darah tersebut. Hal itu terjadi karena adanya

atheroma atau atherosclerosis (pengerasan pembuluh darah), sehingga

suplai darah ke otot jantung menjadi berkurang (Maulana,2008).

Penyakit jantung koroner adalah kelainan di arteri koroner

sehingga tidak cukup suplai darah yang berarti juga kurangnya suplai

oksigen dan nutrisi untuk menggerakkan jantung secara normal

(Soeharto,2004).

Penyakit janutng koroner adalah suatu kelainan yang disebabkan

oleh penyempitan atau penghambatan pembuluh arteri yang mengalirkan

darah ke otot jantung (Soeharto, 2001).

2. Etiologi

Penyakit Jantung Koroner disebabkan oleh penumpukan lemak

pada dinding dalam pembuluh darah jantung (pembuluh koroner), dan hal

ini lama kelamaan diikuti oleh berbagai proses seperti penimbunan

jaringan ikat, perkapuran, pembekuan darah yang semuanya akan

mempersempit atau menyumbat pembuluh darah tersebut. Hal ini akan

mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan

aliran darah dan dapat menimbulkan berbagai akibat yang cukup serius

dari Angina Pectoris (nyeri dada) sampai Infark Jantung, yang dalam

masyarakat di kenal dengan serangan jantung yang dapat menyebabkan

kematian mendadak.

Pembuluh arteri ini akan menyempit dan bila parah terjadi

penghentian darah. Setelah itu terjadi proses penggumpalan dari berbagai

substansi dalam darah sehingga menghalangi aliran darah dan terjadi

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-prasektiha... · A. Jantung Koroner 1. Definisi Penyakit jantung koroner adalah

atherosklerosis. Manifestasi klinik dari penyakit jantung koroner adalah:

Tanpa gejala, Angina pectoris, Infark miokard akut, Aritmia, Payah

jantung, Kematian mendadak (Soeharto, 2004).

3. Patofisiologi

Penyakit jantung koroner terjadi apabila pembuluh darah yang

mengandung lipoprotein, kolesterol, sisa –sisa jaringan dan terbentuknya

kalsium pada pembuluh darah. Hal ini akan terjadi kekurangan supply

oksigen dan nutrisi sehingga menimbulkan infark myocard. Kolesterol

dibawa oleh beberapa lipoprotein antara lain VLDL (Very Low Density

Lipoprotein) sebagai pengangkut dan salah satu penumpangnya yaitu

trigliserida, LDL (Low Density Lipoprotein) dan HDL (High Density

Lipoprotein) membawa hampir semua kolesterol. HDL akan menurunkan

resiko penyakit jantung. Kadar kolesterol total dan kadar kolesterol LDL

(Low Density Lipoprotein) akan mempengaruhi resiko penyakit jantung

koroner ( Maulana, 2008).

4. Penyebab jantung koroner

Penyebab jantung koroner ada 2 hal yaitu proses atherosclerosis

dan proses trombosis.

a. Proses atherosclerosis

Terbentuknya plak di dalam arteri pembuluh darah jantung.

Plak terdiri atas kolesterol yang berlebihan, kalsium dan bahan lain di

dalam pembuluh darah yang lama kelamaan menumpuk di dalam

dinding pembuluh darah jantung (arteri koronaria).

b. Proses trombosis

Timbunan lemak dalam pembuluh darah bukan hanya berisi

lemak, namun juga jaringan bekas luka akibat adanya kolesterol. Ini

akan membentuk fibrous cap (tutup fibrosa) diatas timbunan yang

lebih keras daripada dinding pembuluh darah itu sendiri. Bila ada

tekanan dapat mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-prasektiha... · A. Jantung Koroner 1. Definisi Penyakit jantung koroner adalah

Akibatnya, timbul bekuan darah yang lebih besar yang bisa

menyumbat pembuluh darah sehingga darah tidak bisa mencapai otot

jantung dan mengakibatkan kematian pada sebagian otot jantung

(Maulana,2008).

5. Gejala Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantug koroner terbentuk secara perlahan-lahan dan

dalam waktu yang lama, kebanyakan orang tidak tahu bahwa mereka

sudah memiliki penyakit yang parah ini. Biasanya gejala yang paling

awal adalah nyeri dada atau angina serta sesak napas. Tidak semua nyeri

dada disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Angina atau nyeri dada

karena penyakit jantung koroner timbul setelah melakukan aktifitas dan

hilang ketika beristirahat. Rasa nyeri timbul karena otot jantung tidak

mendapat oksigen cukup. Angina biasanya berlangsung selama 2-3

menit dan tidak lebih dari 10 menit.

Tiga cara mengenali nyeri dada karena penyakit jantung koroner adalah:

a. Rasa nyeri yang tidak bertambah parah saat menarik napas

b. Biasanya terasa di tengah dada, bisa menyebar kesisi kiri, kedua

lengan, atau ke leher dan rahang

c. Dada terasa seperti sesak, terbakar, tertusuk-tusuk, atau tertekan

(Maulana,2008).

Gejala lain: Nafas pendek, Berkeringat dingin, Terasa kelemahan yang

menyeluruh atau kelelahan (Soeharto, 2004).

6. Penyakit – penyakit yang berhubungan dengan PJK

a. Diabetes Mellitus

Penyakit ini disebabkan karena kekurangan hormon insulin yang

berfungsi mengontrol penyebaran gula (glukosa) ke sel-sel di seluruh

tubuh melalui aliran darah. Kadar gula dalam darah meningkat karena

kurangya insulin yang bertindak sebagai kunci pembuka masuknya

gula ke dalam sel-sel tubuh yang membutuhkan. Kelebihan kadar gula

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-prasektiha... · A. Jantung Koroner 1. Definisi Penyakit jantung koroner adalah

dalam darah ini dapat meningkatkan resiko gangguan di dalam

peredaran darah termasuk serangan jantung. Selain itu, diabetes juga

meningkatkan kadar lemak dalam darah termasuk kolesterol tinggi

yang menjadi faktor resiko terjadinya serangan jantung

(Maulana,2008).

b. Hipertensi

Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko PJK. Jika

dibiarkan tanpa perawatan yang tepat maka dapat menimbulkan

komplikasi yang berbahaya. Keadaan hipertensi sering ditemukan

terjadi bersamaan dengan dislipidemia. Tekanan darah yang tinggi

secara terus menerus menambah beban pembuluh arteri secara

perlahan-lahan. Arteri mengalami proses pengerasan menjadi tebal

dan kaku sehingga mengurangi elastisitasnya. Hipertensi juga

mendorong proses terbentuknya plak pada arteri koroner

(Soeharto,2004).

c. Kegemukan

Kegemukan merupakan salah satu faktor resiko PJK.

Kegemukan diartikan kurangnya tenaga yang dikeluarkan dibanding

masukan sehingga zat makanan yang dimakan akan tersimpan dan

tertumpuk dalam tubuh sebagai lemak (Soeharto, 2004).

d. Sirosis Hepatis

Hati memegang peranan penting pada hampir setiap fungsi

metabolik tubuh. Pembentuka dan ekskresi empedu merupakan fungsi

utama hati, Garam empedu penting untuk pencernaan dan absorpsi

lemak dan usus halus. Sirosis hati adalah penyakit hati kronik yang

pada kasus lanjut menyebabkan kegagalan fungsi hati secara

bertingkat. Sirosis Lennec merupakan jenis sirosis yang sering ditemui

(50%) dari seluruh kasus sirosis. Pada sirosis Lennec terjadi akumulasi

lemak mencerminkan adanya sejumlah gangguan metabolik, termasuk

pembentukan trigliserida secara berlebihan, pemakaiannya yang

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-prasektiha... · A. Jantung Koroner 1. Definisi Penyakit jantung koroner adalah

kurang dalam pembentukan lipoprotein dan penurunan oksidasi asam

lemak (Ganong, 2000).

e. Dislipidemia

Kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan

maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma yang dapat

meningkatkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kenaikan kadar

trigliserida dan dapat menurunkan kadar kolesterol HDL sehingga

membentuk proses terjadinya aterosklerosis (Ganong, 2000).

7. Gaya Hidup dan PJK

Gaya hidup yang berpengaruh terhadap kejadian PJK antara lain

aktifitas fisik, merokok, konsumsi alkohol merupakan faktor resiko yang

dapat dikendalikan.

a. Aktifitas fisik

Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik mendorong

kebugaran tubuh dan mengurangi terjadinya penyakit Jantung

Koroner. Tingkat aktivitas fisik mempengaruhi kesehatan , kualitas

dan daya tahan hidup (Soeharto,2004).

b. Merokok

Resiko penyakit jantung dari faktor resiko merokok ini setara

dengan 100 pon kelebihan berat badan. Zat –zat kimia dalam rokok

dapat terserap ke dalam aliran darah dari paru-paru lalu beredar ke

seluruh tubuh, dan mempengaruhi setiap sel tubuh. Zat-zat kimia ini

sering menyebabkan pembuluh darah menyempit dan membuat sel-sel

darah yang disebut trombosit menjadi lebih lengket sehingga mudah

membentuk gumpalan kemudian terjadi atherosklerosis . Semakin

banyak seseorang merokok maka semakin tinggi resiko terkena

serangan jantung (Soeharto,2004).

c. Alkohol

Dalam tubuh manusia konsumsi alkohol mempunyai efek ganda

dalam penyakit jantung koroner yang menguntungkan dan merugikan.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-prasektiha... · A. Jantung Koroner 1. Definisi Penyakit jantung koroner adalah

Apabila minum sedikit alkohol akan mengurangi kejadian penyakit

jantung dengan jalan meningkatkan kadar HDL (High Density

Lipoprotein) dalam darah. Tetapi bila minum banyak alkohol maka

akan menambah penyakit jantung. Anjuran yang bisa diberikan adalah

untuk pria tidak boleh lebih dari 21 satuan alkohol dalam seminggu

sedangkan wanita jangan lebih dari 14 satuan . Satu satuan alkohol

artinya satu gelas anggur, satu sloki minuman keras dan seperempat

bir (Mike Laker,2006).

8. Risiko Jantung Koroner

Faktor resiko adalah keadaan-keadaan yang berkaitan dengan

meningkatnya kemungkinan terkena penyakit (Laker, 2006).

a. Keturunan

Latar belakang keluarga yang mempunyai penyakit jantung dan

tekanan darah tinggi dapat meningkatkan terjadinya risiko penyakit

jantung koroner (Soeharto, 2004).

b. Jenis Kelamin dan Usia

Penyakit jantung koroner banyak dijumpai pada laki-laki

daripada perempuan. Proses atherosclerosis terjadi dalam waktu yang

lama sejak usia umur 15 tahun. Pada laki-laki pertengahan tahun

manula yaitu usia 40 tahun ke atas kenaikan kadar kolesterol dalam

darah mempunyai risiko yang tinggi khususnya LDL untuk

pembentukan penyakit jantung koroner. Perempuan mempunyai

pelindungan alami dari penyakit jantung koroner, yakni hormon

estrogen yang bisa sangat membantu dalam mengendalikan kolesterol.

Namun jika perempuan sudah mencapai usia menopouse, pelindung

alami tersebut sudah tidak berproduksi kembali, dan itu yang

kemudian akan menjadikan perempuan juga rentan terkena penyakit

jantung koroner apabila tidak berpola hidup yang sehat (Maulana,

2008).

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-prasektiha... · A. Jantung Koroner 1. Definisi Penyakit jantung koroner adalah

9. Dasar terapi diet

a Tujuan terapi diet

Memperbaiki gangguan metabolisme menjadi se–normal mungkin

sehingga dapat merasakan hidup nyaman dengan jalan:

1) Menurunkan kadar kolesterol sampai mendekati normal

2) Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan pekerjaan

jantung

3) Mencegah dan menghilangkan penimbunan kolesterol

4) Mempertahankan berat badan normal

5) Menurunkan kadar kolesterol LDL dibawah 130 mg/dl dan kadar

kolesterol total dibawah 200 mg/dl

6) Membuat pasien agar dapat melakukan aktifitas seperti orang

normal(Almatsier, 2001).

b Syarat terapi diet

Makanan yang diberikan secara seimbang merupakan dasar

pengontrolan metabolisme yang baik. Sebagai pedoman penyusunan

diet penderita Jantung Koroner adalah:

1) Energi sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai berat badan

normal

2) Karbohidrat antara 50-60% dari total kalori

3) Protein antara 15-20% untuk mengganti jaringan yang rusak

4) Lemak antara 20-25% dari total kalori , jenis lemak yang

diberikan adalah lemak tidak jenuh

5) Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia

6) Rendah garam, 2-3 gram/hari jika disertai hipertensi atai odema

7) Serat cukup untuk menghindari kostipasi

8) Vitamin dan mineral yang cukup

9) Makanan tidak merangsang, tidak menimbulkan gas dan mudah

dicerna(http://www.docstoc.com/docs/6971031/DIET-JANTUNG-

KORONER)

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-prasektiha... · A. Jantung Koroner 1. Definisi Penyakit jantung koroner adalah

10. Perencanaan terapi diet

Terapi diet disesuaikan dengan keadaan tubuh penderita sehingga akan

mencapai berat badan normal serta dapat berguna dalam kegiatan sehari –

hari. Syarat pemberiaan diit terdiri dari:

a. Jumlah kalori yang ditentukan menurut umur, suhu tubuh dan kelainan

metabolik

b. Kebutuhan lemak dapat disesuaikan dengan cara mengetahui tingkat

kemampuan tubuh dalam menggunakan LDL yang tidak dianjurkan

dalam penggunanan sehari- hari

c. Sumber protein, vitamin mineral dan dapat diberikan dengan cukup

sesuai dengan kebutuhan

d. Pemberiaan makanan dapat disesuaikan dengan pemberiaan macam

obat yang diberikan (Almatsier, 2005).

11. Diet

Diet merupakan terapi utama yang dapat menekan munculnya penyakit

jantung koroner serta kolesterol sebagai penyebab timbulnya

atherosclerosis. Diet yang salah dicurigai sebagai faktor penyebab paling

dominan dan peran diet tidak dapat dikesampingkan. Diet sebagian dari

pengobatan PJK yang mempunyai arti penting, bahkan sebagian penderita

PJK dapat dikendalikan dengan diet dan olahraga (Baraas, 1993).

12. Latihan jasmani

Melakuakan latihan jasmani yang teratur memberi peran penting terutama

pada penderita jantung koroner. Manfaat latihan jasmani yang teratur pada

PJK antara lain adalah: memperbaiki metabolisme, membantu

menurunkan kadar LDL, membantu menurunkan berat badan,

menigkatkan kesegaran jasmani dan rasa percaya diri (Almatsier, 2005).

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-prasektiha... · A. Jantung Koroner 1. Definisi Penyakit jantung koroner adalah

13. Obat penurun kolesterol

Apabila penderita telah melaksanakan program makan dan latihan jasmani

secara teratur namun pengendalian kadar kolesterol darah belum tercapai,

perlu ditambahkan obat penurun kolesterol. Macam obat penurun

kolesterol yaitu:

a. Statin,

b. Fibrat

c. Niasin.(http://www.pedulikolesterol.com/kontrolkolesterol/kepatuhan.

php)

B. Kepatuhan diit dan Kadar kolesterol

1 Kepatuhan diit

Kepatuhan diit merupakan salah satu usaha untuk tercapainya tujuan

pengobatan. Dengan obat – obatan yang sangat penting saja tidak cukup.

Pengobatan PJK memerlukan keseimbangan antara beberapa kegiatan

yang merupakan bagian intergral dari kegiatan rutin sehari- hari seperti

makan, tidur, bekerja dan lain – lain. Pakar kesehatan dan ahli gizi

maupun asosiasi yang bergerak dalam bidang tersebut mencoba

merumuskan suatu panduan pola makan atau diit (Baraas, 1993).

Faktor-faktor yang mepengaruhi kepatuhan diet diantaranya yaitu:

1) Pengetahuan gizi

Pentingya pengetahuan gizi terhadap konsumsi didasari atas tiga

kenyataan :

a) Status gizi yang cukup adalah penting bagi kesehatan dan

kesejahteraan

b) Setiap orang hanya akan cukup gizi yang diperlukan jika makanan

yang dimakan mampu menyediakan zat gizi yang diperlukan untuk

pertumbuhan tubuh yang optimal, pemeliharan, dan energi

c) Ilmu gizi memberikan fakta – fakta yang diperlu sehingga

penduduk dapat berlajar mengunakan pangan dengan baik bagi

perbaikan gizi (Suhardjo,1986).

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-prasektiha... · A. Jantung Koroner 1. Definisi Penyakit jantung koroner adalah

2) Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang dapat

memengaruhi keadaan gizi karena dengan tingkat pendidikan yang

lebih tinggi diharapkan pengetahuan atau informasi tentang gizi yang

dimiliki menjadi lebih baik. Sering masalah gizi timbul karena

ketidaktahuan atau kurangnya informasi tentang gizi yang memadai

(Berg,1987). Seseorang dengan pendidikan rendah belum tentu kurang

mampu menyusun makanan yang memenuhi persyaratan gizi

dibandingkan dengan orang yang pendidikannya lebih tinggi. Karena

sekalipun berpendidikan rendah, kalau orang tersebut mendengarkan

atau melihat informasi mengenai gizi, bukan mustahil pengetahuan

gizinya akan lebih baik (Apriadji,1986)

3) Ekonomi

Tingkat pendapatan seseorang berbeda – beda tergantung jenis

pekerjaan. Pada tingkat pekerjaan berpengaruh juga pada tingkat

pendidikanya. Pada umumnya masyarakat yang berpendapatan rendah

akan mengutamakan kebutuhan sehari – hari. Untuk hal kesehatan

cenderung diabaikan sehingga ada kemungkinan masyarakat yang

hanya memikirkan kebutuhan ekonomi dan mengabaikan kesehatan

yang akan mengalami beberapa penyakit karena berhubungan dengan

pola kebutuhan sehari- hari (Berg,1986).

2 Kolesterol

a. Definisi Kolesterol

Kolesterol adalah lemak yang sebagian besar dibentuk oleh

tubuh sendiri terutama di dalam hati. Fungsi kolesterol adalah sebagai

bahan pembentuk berbagai jenis hormonsteroid antara lain hormon

estrogen, progesteron, dan androgen. Juga merupakan provitamin D

yang terdapat di jaringan bawah kulit. Dengan pertolongan sinar

matahari, terutama sinar ultravioletnya, pro vitamin D itu diubah

menjadi vitamin D. Fungsi kolesterol berikutnya adalah sebagai bahan

pembentuk asam empedu dan garam empedu. Bila kadar kolesterol

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-prasektiha... · A. Jantung Koroner 1. Definisi Penyakit jantung koroner adalah

dalam darah tinggi dapat menyebabkan timbulnya atherosklerosis yaitu

kolesterol mengendap di dinding pembuluh darah membentuk plak,

sehingga saluran darah menyempit dan mengeras lama-lama terjadi

penyumbatan. Apabila penyumbatan terjadi di pembuluh nadi yang

mensuplai darah ke dinding jantung maka menyebabakan penyakit

jantung koroner (Soeharto, 2004).

Atherosklerosis dapat timbul karena konsumsi makanan yang

mengandung kadar kolesterol tinggi misalnya jeroan, kuning telur,

udang, kerang-kerangan dan daging berlemak. Kolesterol dari

makanan diserap oleh usus dan bergabung dengan kilomikron dan

diangkut oleh LDL (Low Density Lipoprotein) dalam darah untuk

dialirkan ke seluruh jaringan tubuh (Tirtawinata,2006).

b. Konsumsi kolesterol

Menurut WHO (1990) menganjurkan konsumsi lemak sebanyak

15-30% dari kebutuhan energy total dianggap baik untuk kesehatan

karena jumlah ini memenuhi kebutuhan akan asam lemak essensial dan

untuk membantu penyerapan vitamin larut-lemak. Sumber utama

kolesterol adalah hati, ginjal, kuning telur, daging, susu, jeroan dan

keju (Almatsier,2006)

3 Kadar Kolesterol total

Kolesterol total sebenarnya merupakan susunan dari banyak zat,

termasuk trigliserida, kolesterol HDL dan kolesterol LDL.

TABEL 1

KATEGORI KADAR KOLESTEROL TOTAL

Kategori Batas ambang

Normal < 200 mg/dl

Batas tinggi 200 – 239 mg/dl

Tinggi >240 mg/dl

Sumber : Soeharto, 2004

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-prasektiha... · A. Jantung Koroner 1. Definisi Penyakit jantung koroner adalah

4 Trigliserida

Trigliserida adalah salah satu bentuk lemak yang diserap oleh usus

setelah mengalami hidrolisis. Trigliserida kemudian masuk ke dalam

plasma dalam dua bentuk yaitu sebagai chylomicron yang berasal dari

penyerapan usus setelah makan lemak dan sebagai VLDL yang dibentuk

oleh hepar (pembuluh darah, otot, jaringan lemak) akan dihidrolisis oleh

enzim lipoprotein lipase (Mirza Maulana,2008). Kadar trigliserida yang

tinggi akan memperburuk risiko terjadinya penyumbatan pada pembuluh

darah jantung dan otak, jika bersamaan dengan didapatkan kadar

kolesterol LDL yang tinggi dan kadar kolesterol HDL yang rendah. Faktor

yang dapat mempengaruhi trigliserida dalam darah adalah kegemukan,

makan lemak, makan gula biasa (glokose) dan minum alkohol (Iman

Soeharto,2004).

TABEL 2

KATEGORI KADAR TRIGLISERIDA

Kategori Batas ambang

Normal < 150 mg/dl

Batas tinggi 151 – 199 mg/dl

Tinggi 200 - 499 mg/dl

Amat tinggi > 500 mg/dl

Sumber : Soeharto, 2004

5 Hubungan kepatuhan diit dengan kadar kolesterol

Kepatuhan diit merupakan tingkat kesadaran penderita jantung

koroner terhadap kebiasaan makanan sehari-hari. Hal ini sangat berperan

penting dalam penurunan kadar kolesterol. Kepatuhan diit begitu sentral

dan kolesterol begitu fundamental sebagai penyebab atherosklerosis.

Dari study epidemiologis dan eksperimental, atherosklerosis

bukanlah proses penuaan semata, tetapi lebih disebabkan oleh salah diet.

Proses atherosklerosis dapat dikurangi hanya dengan diet. Dengan

melakukan kepatuhan diit kadar kolesterol dapat dikendalikan secara

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-prasektiha... · A. Jantung Koroner 1. Definisi Penyakit jantung koroner adalah

Terapi Diit

Kadar Kolesterol

total

Kepatuhan diit

Atherosklerosis

Penyakit:

1. Diabetes

Mellitus

2. Hipertensi

3. Kegemukan

4. Sirosis

Hepatis

5. Dislipidemia

PJK

Gaya hidup:

1. Aktivitas

2. Merokok

3. Alkohol

Faktor resiko:

1. Umur

2. Jenis

kelamin

perlahan-lahan yaitu dengan cara melakukan diit rendah lemak yang benar

(Baras, 1993).

C. Kerangka teori

D. Kerangka konsep

E. Hipotesa

Ada hubungan antara kepatuhan diit dengan kadar kolesterol pada penderita

Jantung Koroner.

Pendidikan Pengetahuan

Kadar kolesterol Kepatuhan diit

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-prasektiha... · A. Jantung Koroner 1. Definisi Penyakit jantung koroner adalah