Upload
others
View
14
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sanitasi
1. Pengertian Sanitasi
Sanitasi dasar adalah sanitasi minimum yang diperlukan untuk
menyediakan lingkungan sehat yang memenuhi syarat kesehatan yang menitik
beratkan pada pengawasan berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi
derajat kesehatan manusia. (Azwar,1995). Upaya sanitasi dasar meliputi
penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia (jamban), pengelolaan
sampah dan saluran pembuangan air limbah.
Sanitasi adalah upaya kesahatan dengan cara memelihara dan melindungi
kebersihan lingkungan dari subjeknya, misalnya menyediakan air besih untuk
keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat sampah agar tidak dibuang
sembarangan (Depkes RI,2004)
B. Fasilitas Sanitasi Sekolah
1. Sarana Air Bersih
a.) Pengertian Air Bersih
Air merupakan salah satu bahan pokok yang mutlak dibutuhkan
oleh manusia sepanjang masa. Air mempunyai hubungan yang erat dengan
kesehatan. Apabila tidak diperhatikan maka air yang dipergunakan
masyarakat dapat mengganggu kesehatan manusia. untuk mendapatkan air
yang baik, sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang
mahal karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah
8
dari hasil kegiatan manusia, baik limbah dari kegiatan industri dan
kegiatan lainnya (Wardhana, 2004).
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
416/MenKes/Per/IX/1990, yang di maksud air bersih adalah air bersih
yang digunakan untuk keperluan seharihari yang kualitasnya memenuhi
syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah di masak. Air bersih
merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk memenuhi standar
kehidupan manusia secara sehat. ketersediaan air yang terjangkau dan
berkelanjutan menjadi bagian terpenting bagi setiap individu baik yang
tinggal di perkotaan maupun di perdesaan .
Sarana sanitasi air adalah bangunan beserta peralatan dan
perlengkapannya yang menghasilkan, menyediakan dan membagi-bagikan
air bersih untuk masyarakat. Jenis sarana air bersih ada beberapa macam
yaitu PAM, sumur gali, sumur pompa tangan dangkal dan sumur pompa
tangan dalam , tempat penampungan air hujan, penampungan mata air, dan
perpipaan. Sirkulasi air, pemanfaatan air, serta sifat-sifat air
memungkinkan terjadinya pengaruh air terhadap kesehatan. Secara
khusus, pengaruh air terhadap kesehatan dapat bersifat langsung maupun
tidak langsung (Slamet, 2002).
b.) Syarat Air Bersih
Pemenuhan kebutuhan akan air bersih haruslah memenuhi dua syarat
yaitu kuantitas dan kualitas (Depkes RI, 2005).
9
a. Syarat Kuantitatif
Syarat kuantitatif adalah jumlah air yang dibutuhkan setiap hari
tergantung kepada aktifitas dan tingkat kebutuhan. Makin banyak
aktifitas yang dilakukan maka kebutuhan air akan semakin besar.
Secara kuantitas di Indonesia diperkirakan dibutuhkan air sebanyak
138,5 liter/orang/hari dengan perincian yaitu untuk mandi, cuci kakus
12 liter, minum 2 liter, cuci pakaian 10,7 liter, kebersihan rumah 31,4
liter, taman 11,8 liter, cuci kendaraan 21,8 liter, wudhu 16,2 liter, lain-
lain 33,3 liter (Slamet, 2007).
b. Syarat Kualitatif
Syarat kualitas meliputi parameter fisik, kimia, radioaktivitas, dan
mikrobiologis yang memenuhi syarat kesehatan menurut Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang
Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air (Slamet, 2007).
c.) Pengaruh air bagi Kesehatan
Air dalam keadaan manusia, selain memberikan manfaat yang
menguntungkan dapat juga memberikan pengaruh buruk terhadap
kesehatan. air yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan merupakan
media penularan penyakit karena air merupakan salah satu media dari
berbagai macam penularan, terutama penyakit perut (Slamet, 2002).
Penyakit yang dapat ditularkan melalui air : (Kusnoputranto, 2000)
10
1. Water Borne Disease
Water Borne Disease Adalah penyakit yang di tularkan langsung
melalui air minum, dimana air minum tersebut mengandung kuman
pathogen dan terminum oleh manusia maka dapat menimbulkan
penyakit. Penyakit- penyakit tersebut antara lain adalah penyakit
cholera, Thypoid, Hepatitis infektiosa, Dysentri dan Gastroentritis.
2. Water Washed Disease
Water Washed Disease Adalah penyakit yang disebabkan oleh
kurangnya air untuk pemeliharaan hygiene perseorangan dan air
bagi kebersihan alat-alat terutama alat dapur dan alat makan.
Dengan terjaminnya kebersihan oleh tersedianya air yang cukup
maka penularan penyakit-penyakit tertentu pada manusia dapat
dikurangi. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh cara penularan,
diantaranya adalah penyakit infeksi saluran pencernaan. Salah satu
penyakit infeksi saluran pencernaan adalah diare, penularannya
bersifat fecal-oral.
3. Water Based Disease
Water Based Disease Adalah penyakit yang ditularkan oleh bibit
penyakit yang sebagian besar siklus hidupnya di air seperti
Schistosomiasis. Larva schistoma hidup di dalam keong air.
Setelah waktunya larva ini akan mengubah bentuk menjadi carcaria
dan menembus kulit (kaki) manusia yang berada di dalam air
tersebut.
11
4. Water Related Insect Vectors
Water Related Insect Vectors Adalah penyakit yang di tularkan
melalui vektor yang hidupnya tergantung pada air misalnya
malaria, demam berdarah, filariasis, yellow fever dan sebagainya.
d.) Jenis-jenis Sarana Air Bersih dan Pemanfaatannya
Sarana sanitasi air adalah bangunan beserta peralatan dan
perlengkapannya yang menghasilkan, menyediakan dan membagi-bagikan air
bersih untuk masyarakat. Jenis – jenis sarana air bersih adalah sebagai
berikut:
a. Jenis jenis sarana air bersih
1) Sumur Gali
Sumur gali adalah sarana air bersih yang mengambil atau
memanfaatkan air tanah dengan cara menggali lubang dengan tangan
sampai mendapatkan air. Persyaratan teknis kesehatan sumur gali :
- Lantai sumur gali harus kedap air, Dan permukaannya tidak licin.
- Ukuran lantai minimum 100 cm dari dinding sumur atas bagian
luar dengan kemiringan lantai (1-5)% ke arah saluran pembuangan.
- Saluran pembuangan harus dibuat kedap air dan kemiringan 2 % ke
arah sarana pengolahan air buangan.(Notoatmodjo,2012).
2) Sumur gali yang dilengkapi pompa
Air sumur pompa, terutama air sumur pompa dalam sudah cukup
memenuhi syarat kesehatan, Tetapi sumur pompa ini di daerah
pedesaan masih mahal, disampig itu, teknologi masih di anggap tinggi
12
untuk masyarakat pedesaan, yang lebih umum di daerah pedesaan
adalah sumur gali. Agar sumur pompa gali ini tidak tercemar oleh
kotoran disekitarnya, perlu adanya syarat-syarat,sebagai berikut.
- Harus ada bibir sumur, agar bila musim hujan tiba, air tanah tidak
akan masuk kedalam sumur.
- Pada bagian atas kurang lebih 3 m dari permukaan tanah harus di
tembok, agar air dari atas tidak dapat mengotori air sumur.
- Perlu diberi lapisan krikil di bagian bawah sumur tersebut untuk
mengurangi kekeruhan.(Notoatmodjo,2012).
3) Perlindungan Mata Air
Perlindungan mata air (PAM) merupakan prasarana air minum yang
memanfaatkan mata air tanah sebagai sumber air baku untuk air minum,
dengan cara melindungi dan menangkap mata air untuk ditampung dan
disalurkan kepada masyarakat pemakai.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
- Permukaan air dalam bangunan penangkap tidak boleh lebih tinggi
dari permukaan air asal (permukaan mata air sebelum ada
bangunan) pada musim kemarau agar mata air tidak hilang
- Pipa peluap (over flow) pada bangunan penangkap dipasang pada
tinggi muka air asal
- Bangunan penangkap bagian luar harus kedap terhadap air dan
tahan longsor
13
- Tinggi dinding bangunan penangkap minimum 20 cm dari muka
air asal
- Bagian bawah bangunan penangkap merupakan pondasi dengan
kedalaman minimum 60 cm dari dasar mata air
- Pembuatan pondasi bangunan penangkap mata air dibuat
sedemikian
rupa sehingga tidak mengganggu aliran air tanah
- Bangunan penangkap mata air dilengkapi dengan saluran air hujan
yang kedap air yang dibuat mengelilingi bangunan penangkap
mata air bagian atas dengan kemiringan 1% – 5% ke arah saluran
pembuang untuk mencegah masuknya air ke bangunan penangkap
mata air
- Tinggi maksimum bangunan penangkap mata air didasarkan pada
tinggi muka air dalam kolam ditambah ruang bebas
- Bak penampung harus kedap air, permukaan licin, tertutup dan
dilengkapi dengan pipa udara, pipa peluap, pipa penguras, alat
ukur, pipa keluar, dan lubang pemeriksa (manhole)
- Diberi pagar pada sekeliling bangunan untuk menghindari
masuknya binatang atau orang yang tidak
berkepentingan.(Notoatmodjo,2012).
4) Penampungan Air Hujan (PAH)
Penampungan air hujan (PAH) adalah sarana air bersih yang
memanfaatkan air hujan untuk pengadaan air.Air hujan yang mengalir
diatap rumah dialirkan dan ditampung kedalam bak PAH.
14
Beberapa hal yang harus diperhatikan:
- Penampungan air hujan harus kedap air
- Air hujan jatuh pertama setelah musim kemarau jangan langsung
di tampung.
- Pengambilan air harus melaluin kran
- Lubang pemeriksa harus bagian atas bak penampung dan ditutup
- Air bersih yang di hasilkan harus memenuhi ketentuan berlaku.
(Notoatmodjo,2012).
4) Sumur Bor
Adalah sumur yang dibangun dengan bantuan alat auger, metode
pengeborannya dilakukan dengan mesin.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
(a) Jarak dari pencemar bahan kimia sejauh 95 meter
(b) Pada pipa dengan kedalaman 3 meter dari permukaan tanahy
diberi selubung dari semen/ cor atau PVC dan pipa besi.
(c) Selubung casing dari sumur bor minimnal memiliki tinggi
sekitar 16 inci dari permukaan tanah.
(d) Lantai kedap air berukuran 6 x 6 kaki persegi dengan tebal 6
inci(sarudji,2010).
5) Perpipaan (PP)
15
Sarana perpipaan adalah bangunan serta peralatan dan perlengkapan
yang menghasilkan, menyediakan dan membagikan air minum untuk
masyarakat melalui jaringan perpipaan atau distribusi.
Air yang di konsumsi masyarakat umumnya didistribusikan melalui
syitem perpipaan.Biasanya air yang didistribusikan berasal dari sumber
berupa mata air, danau, maupun air yang sudah dikelola olah pemerintah atau
pihak swasta (PDAM).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
Perencanaan jalur pipa harus memenuhi kebutuhan teknis sebagai
berikut :
- Jalur pipa sependek mungkin
- Menghindari jalur yang mengakibatkan konstruksi sulit dan mahal
- Tinggi hidrolis pipa minimum 5 m di ataspipa, sehingga cukup
menjamin operasi katup udara (airvalve)
- Menghindari perbedaan elevasi yang terlalu besar, sehingga tidak
ada perbedaan kelas pipa.
Penentuan dimensi pipa harus memenuhi ketentuan teknis sebagai
berikut :
- Pipa harus direncanakan untuk mengalirkan debit maksimum
harian
- Kehilangan tekanan dalam pipa tidak lebih dari 30% dari total
tekanan statis pada sistem transmisi. Untuk sistem gravitasi,
kehilangan tekanan maksimum 5 m/1000 m atau sesuai dengan
spesifikasi teknis pipa
16
- Pemilihan bahan pipa harus memenuhi persyaratan teknis
(Notoatmodjo,2012).
6) Tempat cuci tangan
Sarana tempat cuci tangan adalah sarana yang menyediakan air untuk
kegiatan mencuci tangan.
(a) Menggunakan sistim air mengalir, artinya air bekas tidak
terpakai lagi.
(b) Air bekas dibuang ke saluran pembuangan air limbah
(c) Dilengkapi dengan sabun
(d) Dilengkapi dengan kain lap
(e) Mudah digunakan dan dalam keadan bersih.
Untuk sekolah kuantitas tempat cuci tangan adalah sebuah tempat cuci
tangan untuk 50 murid .
B.)Manfaat Air
Pemanfaatan air untuk berbagai keperluan adalah (Usman D,
2000):
1. Untuk keperluan air minum.
2. Untuk kebutuhan rumah tangga I (cuci pakaian, cuci alat
dapur, dan lainlain).
3. Untuk kebutuhan rumah tangga II (gelontor, siram-siram
halaman)
4. Untuk konservasi sumber baku PAM.
17
5. Taman Rekreasi (tempat-tempat pemandian, tempat cuci
tangan).
6. Pusat perbelanjaan (khususnya untuk kebutuhan yang
dikaitkan dengan proses kegiatan bahan-bahan/ minuman,
WC dan lain-lain).
7. Perindustrian I (untuk bahan baku yang langsung dikaitkan
dalam proses membuat makanan, minuman seperti the
botol, coca cola, perusahaan roti dan lain-lain).
8. Pertanian/ irigasi
9. Perikanan.
2. Pembuangan Air Limbah
Air limbah atau air kotoran adalah air yang tidak bersih dan
mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan
manusia atau hewan dan lazimnya muncul karena hasil perbuatan
manusia termasuk industrialisasi (Azwar,1995).
Dalam kehidupan sehari-hari pengelolaan air limbah dilakukan dengan
cara menyalurkan air limbah tersebut jauh dari tempat tinggal tanpa
diolah sebelumnya. Air buangan yang dibuang tidak saniter dapat
menjadi media perkembangbiakan mikroorganisme pathogen, larva
nyamuk ataupun serangga yang dapat menjadi media transmisi
penyakit.
18
a. Sarana pembuangan limbah
Sarana pembuangan air limbah yang sehat harus memenuhi
persyaratan teknis sebagai berikut (DepKes RI, 1993) :
1. Tidak mencemari sumber air bersih
2. Tidak menimbulkan genangan air yang menjadi sarang
serangga/nyamuk
3. Tidak menimbulkan bau
4. Tidak menimbulkan becek, kelembaban dan pandangan yang
tidak menyenangkan
b. Dampak dari Pencemaran Limbah
Pengelolaan air buangan yang tidak baik akan berakibat buruk terhadap
lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Beberapa akibatnya yaitu (Kusnoputranto, 2000) :
1. Akibat Terhadap Lingkungan Air buangan limbah dapat menjadi
sumber pengotoran, sehingga bila tidak dikelola dengan baik akan
dapat menimbulkan pencemaran terhadap air permukaan, tanah atau
lingkungan hidup dan terkadang dapat dapat menimbulkan bau serta
pemandangan yang tidak menyenangkan.
2. Akibat Terhadap Kesehatan Masyarakat Lingkungan yang tidak sehat
akibat tercemar air buangan dapat menyebabkan gangguan terhadap
kesehatan masyarakat. Air buangan dapat menjadi media tempat
19
berkembangbiaknya mikroorganisme pathogen, larva nyamuk ataupun
serangga lainnya dan juga dapat menjadi media transmisi penyakit
seperti cholera, thypus dan lainnya.
c. Dampak Terhadap Lingkungan
Dampak pembuangan air limbah terhadap perubahan ekosistem ditandai
dengan adanya perubahan baik struktur maupun fungsi berbagai komponen
kehidupan dalam ekosistem itu sendir.(sarudji, 2010)
d. Dampak Terhadap Kesehatan Masyarakat
Air buangan sangat berbahaya sehingga dapat mengakibatkan masalah
pada kesehatan masyarakat, seperti dikemukakan oleh notoatmodjo yaitu:
Lingkungan yang tidak sehat akibat tercemar air buangan dapat
menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat.Air buangan dapat
menjadi media tempat berkembangbiaknya mikroorganisme pathogen, larva
nyamuk ataupun serangga lainnya dan juga dapat menjadi media transmisi
penyakit seperti cholera, thypus dan lainnya.(Notoatmodjo, 2012: 180 )
3. Pembuangan Kotoran Manusia (Jamban)
Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai
lagi oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat
yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh ini berbentuk tinja (faces), air
seni (urine) dan CO2 sebagai hasil dari proses pernafasan.
Pembuangan Kotoran manusia dalam ilmu kesehatan lingkungan
20
dimaksudkan hanya tempat pembuangan tinja dan urine, pada
umumnya disebut latrine, jamban atau kakus (Notoatmodjo, 2003).
Penyediaan sarana jamban merupakan bagian dari usaha sanitasi yang
cukup penting peranannya. Ditinjau dari sudut kesehatan lingkungan
pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari
lingkungan terutama tanah dan sumber air. Beberapa penyakit yang
dapat disebarkan oleh tinja manusia antara lain ; thypus, disentri,
kolera, bermacam-macam cacing (gelang, kremi, tambang dan pita),
schistosomiasis dan sebagainya (Notoatmodjo, 2003).
Untuk mencegah kontaminasi tinja terhadap lingkungan maka
pembuangan kotoran manusia harus dikelola dengan baik.
Pembuangan kotoran harus di suatu tempat tertentu atau jamban yang
sehat. Suatu jamban tersebut sehat jika memenuhi persyaratan-
persyaratan sebagai berikut : (DepKes RI, 1998) :
1. Tidak mengotori permukaan tanah di sekeliling jamban
2. Tidak mengotori air permukaan disekitarnya
3. Tidak mengotori air tanah disekitarnya
4. Tidak dapat terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa dan
binatang lainnya
5. Tidak menimbulkan bau
6. Mudah digunakan dan dipelihara
21
7. Desainnya sederhana
8. Murah
Persyaratan jamban yang harus dipenuhi :
a. Tertutup, artinya jamban terlindung dari panas dan hujan, serangga
dan binatang lain, terlingdung dari pandangan orang lain, dan
sebagainya.
b. Bangunan jamban sebaiknya mempunyai lantai yang kuat, tempat
berpijak yang kuat, dan sebagainya.
c. Bangunan jamban ditempatkan pada lokasi yang tidak mengganggu
pemandangan, tidak menimbulkan bau.
d. Disediakan alat pembersih seperti air dan kertas pembersih
(Notoatmodjo, 2012:185 ).
Dalam KEPMENKES RI No.1429 tahun 2006, tentang pedoman
penyelenggaraan kesehatan lingkungan sekolah, toilet/urinoir sangat penting
diperhatikan, dan hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. Letak toilet harus terpisah dari ruang kelas,ruang UKS,ruang
guru,perpustakaan
b. Tersedia toilet yang terpisah antara laki-laki dan perempuan
c. Proporsi jumlah wc/urinoir adalah 1 wc/urinoir untuk 40 siswa dan 1
wc/urinoir untuk 25 siswi
d. Toilet harus dalam keadaan bersih
e. Lantai toilet tidak ada genangan air
22
f. Tersedia lubang penghawaan yang langsung berhubungan dengan
udara luar.
g. Bak penampung air harus tidak menjadi perindukan nyamuk.
4. Pengelolaan Sampah
Para ahli kesehatan masyarakat menyebutkan sampah adalah sesuatu
yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi ataupun sesuatu yang
dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya
(Notoatmodjo, 2003).
Pengelolaan sampah adalah meliputi penyimpanan, pengumpulan dan
pemusnahan sampah yang dilakukan sedemikian rupa sehingga sampah tidak
mengganggu kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup (Notoatmodjo,
2003).
A. Penyimpanan sampah
Penyimpanan sampah adalah tempat sampah sementara sebelum sampah
tersebut dikumpulkan, untuk kemudian diangkut serta dibuang (dimusnakan)
dan untuk itu perlu disediakan tempat yang berbeda untuk macam dan jenis
sampah tertentu.maksud dari pemisahan dan penyimpanan disini ialah untuk
memudahkan pemusnahannya. Syarat-syarat tempat sampah antara lain :
a) Konstruksinya kuat agar tidak mudah bocor, untuk mencegah
berseraknya sampah
23
b) Mempunyai tutup,mudah dibuka, dikosongkan isinya serta
dibersihkan, sangat dianjurkan agar tutup sampah ini dapat
dibuka atau ditutup tanpa mengotori tangan.
c) Ukuran tempat sampah sedemikian rupa, sehingga mudah
diangkut oleh satu orang.
B. Pengumpulan Sampah
Pengumpulan sampah menjadi tanggung jawab dari masing-masing
rumah tangga atau institusi yang menghasilkan sampah. oleh sebab itu
setiap rumah tangga atau institusi harus mengadakan tempat khusus untuk
mengumpulkan sampah, kemudian dari masing-masing tempat
pengumpulan sampah tersebut harus diangkut ke Tempat Penampungan
Sementara (TPS) dan selanjutnya ke Tempat Penampungan Akhir (TPA).
Mekanisme sistem atau cara pengangkutannya untuk daerah
perkotaan adalah tanggung jawab pemerintah daerah setempat, yang
didukung oleh partisipan masyarakat produksi sampah, khusunya dalam
hal pendanaan. Sedangkan untuk daerah perdesaan pada umumnya sampah
dapat dikelola oleh masing-masing keluarga tanpa memerlukan TPS
maupun TPA. Sampahnya umumnya dibakar atau dijadikan pupuk.
C. Pemusnahan Sampah
Pemusnahan atau pengelolaan sampah dapat dilakukan melalui
berbagai cara, antara lain :
24
1. Ditanam (landfill) yaitu pemusnahan sampah dengan membuat
lubang diatas tanah kemudian sampah dimasukan dan ditimbun
dengan sampah.
2. Dibakar (incenarator) yaitu memusnahkan sampah dengan jalan
membakar di dalam tengku pembakaran.
3. Dijadikan pupuk (composting) yaitu pengelolaan sampah
menjadikan pupuk, khususnya untuk sampah organik daun-
daunan, sisa makanan dan sampah lain yang dapat membusuk.
D. pengelolaan sampah
Pengelolaan sampah yang kurang baik akan memberikan
pengaruh negative terhadap masyarakat dan lingkungan. Adapun
pengaruh-pengaruh tersebut antara lain (Kusnoputranto, 2000) :
a. Terhadap Kesehatan
Pengelolaan sampah yang tidak baik akan menyediakan
tempat yang baik bagi vektor-vektor penyakit yaitu
serangga dan binatang-binatang pengerat untuk mencari
makan dan berkembang biak dengan cepat sehingga dapat
menimbulkan penyakit.
b. Terhadap Lingkungan
a) Dapat menggangu estetika serta kesegaran udara lingkungan
masyarakat akibat gas-gas tertentu yang dihasilkan dari
proses pembusukan sampah oleh mikroorganisme.
25
b) Debu-debu yang berterbangan dapat menggangu mata serta
pernafasan.
c) Bila terjadi proses pembakaran dari sampah maka asapnya
dapat menggangu pernafasan, penglihatan dan penurunan
kualitas udara karena ada asap di udara.
d) Pembuangan sampah ke saluran-saluran air akan
menyebabkan estetika yang terganggu, memyebabkan
pendangkalan saluran serta mengurangi kemampuan daya
aliran saluran.
e) Dapat menyebabkan banjir apabila sampah dibuang ke
saluran yang daya serap alirannya sudah menurun.
f) Pembuangan sampah ke selokan atau badan air akan
menyebabkan terjadinya pengotoran badan air.
Sampah padat dapat dibagi menjadi berbagai jenis, yaitu :
a. Berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya, sampah
dibagi menjadi :
1. Sampah an-organik adalah sampah yang umumnya tidak
dapat membusuk, misalnya logam/besi, pecahan gelas, plastik dan
sebagainya.
26
2. Sampah organik adalah sampah yang umumnya dapat
membusuk, misalnya sisa-sisa makanan, daun-daunan, buah-
buahan dan sebagainya.
b. Berdasarkan dapat tidaknya dibakar
1. Sampah yang mudah terbakar, misalnya kertas, karet, kayu,
plastik, kain bekas dan sebagainya.
2. Sampah yang tidak dapat terbakar, misalnya kaleng-kaleng
bekas, besi/logam bekas, pecahan gelas, kaca dan sebagainya.
C. Pengertian Sekolah
Sekolah merupakan suatu hal yang sangat penting untuk kehidupan
manusia dengan tidak adanya sekolah, maka kualitas pendidikan
masyarakat yang ada di Indonesia jadi terganggu. Kehidupan yang
dijalaninya pun juga tidak akan terjamin, banyak terjadinya pengangguran
dimana-mana sebab ilmu yang dimiliki tidak mampu untuk memenuhi
standar yang diinginkan.
Pengertian Sekolah adalah suatu lembaga yang digunakan untuk
kegiatan belajar bagi para pendidik serta menjadi tempat memberi dan
juga menerima pelajaran yang sesuai dengan bidangnya. Sekolah menjadi
salah satu tempat untuk mendidik anak-anak dengan maksud untuk
memberikan ilmu yang diberikan supaya mereka mampu menjadi manusia
yang berguna bagi bangsa dan juga negara. Sekolah memiliki peran yang
sangat penting bagi kehidupan bangsa.
27
1. Fungsi Sekolah
Sekolah memiliki fungsi yakni : ( Ahmadi, 2001)
a. Membantu lingkungan keluarga untuk mendidik dan mengajar,
memperbaiki, dan memperdalam atau memperluas tingkah laku anak didik
yang dibawa dari keluarga serta membantu pengembangan bakat
b. Mengembangkan kepribadian peserta didik dapat bergaul dengan guru
dan teman- temannya sendiri, taat kepada peraturan atau disiplin dan dapat
terjun di masyarakat berdasarkan norma yang berlaku.
2. Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Sekolah
Faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan sekolah yang
sehat adalah :
a. Persediaan air bersih yang terdiri dari air ledeng dan bukan air ledeng
b. Fasilitas cuci tangan yaitu disediakan kran-kran atau tempat air untuk
cuci tangan
c. WC yang memenuhi syarat kesehatan
d. Tempat pembuangan sampah yang mudah dijangkau dan memenuhi
syarat kesehatan.
e. Saluran pembuangan air limbah (air bekas) yang lancar (tidak
tersumbat).
28
f. Program sanitasi makanan sekolah, misalnya warung sekolah juga harus
memenuhi syarat kesehatan.
g. Bangunan sekolah dan letaknya (Azwar, 1995).
D. Sanitasi sekolah
Menurut Keputusan Direktur Jendral Pengendalian Penyakit Dan
Penyehatan Lingkungan (PP&PL) Dapartemen Kesehatan
Nomor.HK.03.05/D/I.4/2870/2007 Tentang Petunjuk Teknis Pengendalian Faktor
Resiko Kesehataan Lingkungan Di Sekolah bahwa untuk menindak lanjuti
Keputusan Mentri Kesehatan Nomor 1429/menkes/SK/XII/2006 tentang pedoman
penyelenggaraan kesehataan lingkungan, kesehatan sekolah, sarana dan prasarana
sekolah, dipandang perlu dilakukan pengendalian faktor risiko kesehatan
lingkungan sekolah.
29
E. Kerangka Teori
Berdasarkan uraian tinjauan pustaka di atas maka dapat dilihat kerangka
teoritis sebagai berikut: (KEPMENKES RI No. 1429 tahun 2006 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah)
Sumber: (KEPMENKES RI No 1429, 2006)
1. Lokasi
2. Kontruksi bangunan
3. Ruang bangunan
4. Kualitas udara ruang
5. Pencahayaan
6. Ventilasi
7. Kebisingan
8. Sarana olah raga dan sarana ibadah
9. Halaman
10. Bebas jentik nyamuk
11. Fasilitas Sanitasi Sekolah
Air bersih
Toilet (kamar mandi,wc dan
urinoir)
Sarana Pembuangan Air Limbah
(SPAL)
Sarana Pembuangan Sampah
Persyaratan
Kesehatan
Lingkungan Sekolah
30
F. Kerangka Konsep
Fasilitas Sanitasi Sekolah
1. Sarana penyedian Air bersih
- Kualitas air bersih (syarat
secara fisik)
- Kuantitas air bersih (15
liter/orang/hari)
- Kondisi SAB dengan sumber
pencemar
2. Sarana Toilet (kamar mandi,
wc dan urinoir)
- Proporsi jumlah toilet (kamar
mandi, wc dan urinoir)
- Kondisi toilet
3. Sarana Pembungan Air
Limbah (SPAL)
4. Sarana Pembuangan Sampah
- Jarak tempat pembuangan
Fasilitas Sarana
Sanitasi Sekolah
Dasar
31
NO
Variabel
Definisi Cara Ukur Alat
Ukur
Hasil ukur Skala
1. Air Bersih Air yang
digunakan setiap
hari untuk
memenuhi
persyaratan
kesehatan yang
berlaku.
Observasi
Wawancara
Checklist
dan
kuesioner
-Memenuhi
Syarat Jika
semua criteria
yang dinilai
terpenuhi
- Tidak
Memenuhi
Syarat Jika
salah satu atau
lebih komponen
yang dinilai
tidak terpenuhi/
tidak memiliki
menurut
KepMenKes RI
No.1429 tahun
2006
Ordinal
2. Toilet (kamar
mandi, Wc,
dan urinoir)
Bangunan yang
dipergunakan
untuk membuang
tinja / kotoran
sehingga
memenuhi syarat
kesehatan.
Observasi
Wawancara
Checklist
dan
kuesioner
- Memenuhi
Syarat Jika
semua kriteria
yang dinilai
terpenuhi
-Tidak
Memenuhi
Syarat Jika
salah satu atau
lebih komponen
yang dinilai
tidak terpenuhi/
tidak memiliki
menurut
KepMenKes RI
No.1429 tahun
2006
Ordinal
3. Sarana
Pembuangan
Air Limbah
(SPAL)
Saluran
pembuangan air
limbah di Sekolah
Menegah Pertama
yang
menggunakan
sistem tertutup ,
kedap air , dan air
dapat mengalir
dengan lancar.
Observasi
Wawancara
Checklist
dan
kuesioner
-Memenuhi
syarat jika
semua kriteria
yang dinilai
terpenuhi
-tidak
memenuhi
syarat jika salah
satu kompone
tidak terpenuhui
menurut
KepMenKes RI
No.1429 tahun
2006
Ordinal
4. Sarana
pembuangan
sampah
Tempat untuk
membuang
sampah dan
terbuat dari bahan
yang kuat , cukup
ringan ,tahan
Observasi
Wawancara
Checklist
dan
kuesioner
- Memenuhi
Syarat Jika
semua kriteria
yang dinilai
terpenuhi
Ordinal
32
karat , kedap air .
-Tidak
Memenuhi
Syarat Jika
salah satu atau
lebih komponen
yang dinilai
tidak terpenuhi/
tidak memiliki
menurut
KepMenKes RI
No.1429 tahun
2006