40
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka yang dibahas dalam penelitian ini antara lain : arsip, fungsi dan tujuan arsip, arsip dinamis aktif, filing sistem penyimpanan arsip, manajemen laporan, pembentukan manajemen laporan, prosedur, inventaris laporan, laporan baru, kriteria laporan, berkas laporan, metode pemberkasan arsip dinamis aktif, pemeliharaan dan penjagaan arsip dinamis aktif, peralatan dan perlengkapan penyimpanan arsip dinamis aktif, syarat syarat pegawai kearsipan dan penyelenggaraan kearsipan yang baik bagi lembaga baik lembaga pemerintah maupun lembaga swasta 2.1 Arsip Arsip menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “dokumen tertulis yang mempunyai nilai historis, disimpan dan dipelihara di tempat khusus untuk referensi.6 Sedangkan menurut Barthos arsip adalah “setiap catatan tertulis baik dalam bentuk gambar ataupun bagan yang memuat keterangan keterangan mengenai subyek (pokok persoalan) maupun peristiwa yang dibuat orang untuk membantu daya ingatan orang (itu) pula” 7 Atas dasar pengertian tersebut yang termasuk dalam kategori arsip antara lain : surat, kwitansi, faktur, pembukuan, daftar gaji, daftar harga, kartu penduduk, bagan organisasi, foto foto dan lain sebagainya. 6 Kamus Besar Bahasa Indonesia,Kamus Pusat Bahasa, Jakarta, 2008, hal 91 7 Basir Bathos, Op. Cit., hal 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka yang dibahas dalam penelitian ini antara lain : arsip, fungsi

dan tujuan arsip, arsip dinamis aktif, filing sistem penyimpanan arsip, manajemen

laporan, pembentukan manajemen laporan, prosedur, inventaris laporan, laporan baru,

kriteria laporan, berkas laporan, metode pemberkasan arsip dinamis aktif,

pemeliharaan dan penjagaan arsip dinamis aktif, peralatan dan perlengkapan

penyimpanan arsip dinamis aktif, syarat – syarat pegawai kearsipan dan

penyelenggaraan kearsipan yang baik bagi lembaga baik lembaga pemerintah maupun

lembaga swasta

2.1 Arsip

Arsip menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

“dokumen tertulis yang mempunyai nilai historis, disimpan

dan dipelihara di tempat khusus untuk referensi.”6

Sedangkan menurut Barthos arsip adalah “setiap catatan tertulis baik dalam

bentuk gambar ataupun bagan yang memuat keterangan – keterangan mengenai

subyek (pokok persoalan) maupun peristiwa yang dibuat orang untuk membantu

daya ingatan orang (itu) pula”7

Atas dasar pengertian tersebut yang termasuk dalam kategori arsip antara lain :

surat, kwitansi, faktur, pembukuan, daftar gaji, daftar harga, kartu penduduk, bagan

organisasi, foto – foto dan lain sebagainya.

6 Kamus Besar Bahasa Indonesia,Kamus Pusat Bahasa, Jakarta, 2008, hal 91

7 Basir Bathos, Op. Cit., hal 1

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

10

2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip

2.2.1 Fungsi Arsip

Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan :

1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara langsung dalam perencanaan,

pelaksanaan, penyelenggaraan, kehidupan, kebangsaan pada umumnya

atau dipergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi

negara

2. Arsip statis, yang tidak dipergunakan secara langsung untuk

perencanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya

maupun untuk penyelenggaraan sehari hari administrasi negara.8

Ketentuan fungsi arsip tersebut menegaskan adanya dua jenis sifat dan arti

arsip secara fungsionil, yakni :

1. Arsip dinamis, sebagai arsip yang senantiasa masih berubah nilai dan

artinya menurut fungsinya

2. Arsip statis, sebagai arsip yang sudah mencapai taraf nilai yang abadi

khusus sebagai bahan pertanggungjawaban nasional/Pemerintahan.9

2.2.2 Tujuan Arsip

Berdasarkan Undang – Undang No 7 Tahun 1971 pasal 3 menjelaskan bahwa

“tujuan kearsipan adalah untuk menjamin keselamatan bahan

pertanggungjawaban nasional tentang perencanaan, pelaksanaan dan

penyelenggaraan kehidupan berbangsa serta untuk menyediaka bahan

pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan pemerintahan”10

8 Basir Barthos, Manajemen Kearsipan, Bumi Aksara, Jakarta, 2003, hal 11.

9 Ibid., 12.

10 Undang – Undang Republik Indonesia Tentang Ketentuan – Ketentuan Pokok Kearsipan Nomor 7

Tahun 1971, pasal 3

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

11

2.3 Arsip Dinamis Aktif

Arsip dinamis (records) mempunyai arti “informasi terekam, termasuk data

dalam sistem komputer yang dibuat atau diterima oleh badan korporasi atau

perorangan dalam transaksi kegiatan atau melakukan tindakan sebagai bukti

aktivitas tersebut”.11

2.4 Filing Sistem Penyimpanan Arsip

Arsip merupakan alat pengingat baik bagi organisasi maupun bagi pimpinan.

Arsip yang tersimpan didalam kantor baik dalam intansi pemerintah maupun swasta

semakin lama semakin bertambah seiring dengan perkembangan kantor. Perlunya

sistem penyimpanan arsip yang tepat, mudah dapat menanggulangi jumlah arsip yang

tersimpan didalam kantor. Penentuan sistem kearsipan hendaknya sesuai dengang

jumlah arsip yang ada, kondisi kantor, dan sejauh mana perkembangan kantor dimasa

yang akan datang.

Terdapat lima macam sistem kearsipan yang sesuai dengan teori kearsipan yaitu:

a) Sistem Kronologis

Dalam sistem ini susunan arsip diatur berdasarkan waktu, seperti tahun,

bulan, dan tanggal. Hal yang dijadikan petunjuk pokok adalah tahun

kemudian bulan dan tanggal.

Contoh :

Kode 260190 menyatakan tanggal 26, bulan Januari, tahun 1990 atau

sebaliknya

Kode 900126 menyatakan tahun 1990, bulan Januari, tanggal 26

11 Sulistyo, Basuki, Manajemen Arsip Dinamis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,2003, hal 13

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

12

b) Sistem Abjad

Sistem abjad yaitu sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip

berdasarkan abjad. Dalam sistem ini semua arsip/dokumen diatur

berdasarkan abajad nama orang, organisasi, atau kantor. Ciri suatu kantor

yang menerapkan pengelolaan kearsipan dengan sistem abjad adalah arsip

yang diatur dan disimpan berdasarkan abjad latin a sampai z, atau

kombinasi abjad tersebut.

c) Sistem Nomor

Sistem nomor atau angka sering juga disebut kode klasifikasi

persepuluhan. Yang dijadikan kode surat adalah nomor yang ditetapkan

oleh unit yang bersangkutan.12

d) Sistem Subyek

Dalam sistem ini semua naskah/dokumen disusun dan dikelompokkan

berdasarkan pokok soal/masalah. Satu masalah dapat dipecah menjadi

submasalah, submasalah dipecah lagi menjadi sub-submasalah.

e) Sistem Geografis

Dalam sistem ini susunan arsip diatur berdasarkan judul nama

wilayah/daerah, seperti nama negara, provinsi, kabupaten, kecamatan dan

seterusnya.13

2.5 Manajemen Laporan

Manajemen laporan bertujuan untuk mengendalikan produksi laporan dan

mengupayakan manfaat semaksimum mungkin bagi perusahaan. Laporan yang

bertele – tele atau besifat teknis cukup diserahkan kepada bagian masing –

12

Irra Chrisyani Dewi, Manajemen Kearsipan, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2011, Hal 98 - 99

13

Ibid., hal 100

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

13

masing, sedangkan manajemen laporan berurusan dengan laporan yang makan

banyak waktu dan uang.

Manajemen laporan memiliki 2 tujuan yaitu memperbaiki efisiensi dan

menghemat uang. Tujuan tersebut dcapai melalui proses sebagai berikut :

1. Menghilangkan laporan yang tidak perlu. Banyak informasi yang tidak

diperlukan karena pemakai dapat mengakses langsung ke berbagai sumber,

sedangkan laporan dibuat sementara isinya sudah tidak diperlukan lagi.

Manajemen laporan harus berupaya membersihkan rumah tangga korporasi

dengan menghapuskan semua laporan tersebut dengan tidak memandang

medianya. Karena itu semua laporan harus dinilai ulang secara berkala dan

eksistensi laporan tersebut perlu diteliti.

2. Konsolidasi laporan bila memungkinkan. Apakah berbagai bagian dari

perusahaan menerima laporan yang sama atau mirip – mirip? Bila memang

demikian, maka manajemen laporan harus melakukan konsolidasi agar hal

tersebut tidak terjadi lagi dengan pertimbangan penghematan biaya.

3. Mendesain ulang isi laporan untuk meningkatkan efektivitasnya. Desain yang

dapat menghilangkan data yang tidak diperlukan dan menambah informasi

yang bermanfaat, misalnya ringkasan data. Desain ulang juga berarti

menyusun butir – butir laporan agar memudahkan pemakaiannya. 14

4. Membatasi distribusi laporan. Setiap orang dari perusahaan yang menerima

laporan hendaknya memerlukan laporan tersebut sebagai bagian

pekerjaannya. Bila tidak ada manfaatnya, laporan tersebut tidak perlu dikirm

ke yang bersangkutan. Ada karyawan yang merasa statusnya diperusahaan

turun bila tidak memperoleh laporan padahal laporan tersebut tidak

14 Sulistyo, Basuki, Manajemen Arsip Dinamis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,2003, hal 67.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

14

digunakannya atau tidak ada kaitannya dengan pekerjaannya. Upaya

penghematan dapat dilakukan dengan menyerahkan kopi laporan ke

perpustakaan perusahaan atau pusat informasi perusahaan sehingga karyawan

yang membutuhkan dapat membacanya disana.

5. Membatasi jumlah kopi laporan yang dibuat.

Mengurangi frekuensi laporan. Ada kalanya laporan dibuat melebihi

keperluan. Ada yang membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan padahal

laporan itu tidak perlu.15

2.5.1 Pembentukan Manajemen Laporan

Pembentukan manajemen laporan peru dukungan dari manajemen puncak.

Alasan pembentukan manajemen laporan adalaha efisiensi dan penghematan

uang. Hal yang harus diperhatikan dalam pembentukan manajemen laporan

antara lain :

1. Tanggung jawab

Langkah pertama adalah penentuan tanggung jawab atas implementasi

dan pembinaan program. Manajemen laporan merupakan tanggung jawab

manajemen arsip dinamis, namun segmen tertentu manajemen laporan berada

di tingkat manajemen lainnya. Karena tanggung jawab tersebut, semua

tingkat manajemen bertanggung jawab pula atas pembuatan laporan yang

terbatas pada operasi yang efisien, dan dibuat dengan cara seekonomis

mungkin dan didistribusikan kepada pihak yang berwenang saja. Para

manajer juga memegang peran penting dalam inventarisasi awal dan berkala

menyangkut laporan yang berulang – ulang sebagaimana yang diminta oleh

manajer arsip dinamis.

15 Sulistyo, Basuki, Op. Cit., hal 68.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

15

Salah satu tujuan manajemen laporan adalah memberikan control kontinu

atas jumlah laporan yang semakin meningkat, namun karena laporan

merupakan sarana operasional, maka kontrol akhir berada di tangan

perorangan atau bagian yang memerlukan laporan.

Sistem manajemen laporan bertindak selaku “pengawas” keseluruhan

laporan. Manajemen laporan mengambil prakarsa melakukan inventarisasi

dan audit, membuat perencanaan, implementasi, dan audit laporan yang

dihasilkan komputer bekerja sama dengan personil dari bagian pengolahan

data dan kata. Setiap akhir tahun, manajemen laporan membuat laporan

tahunan yang berisi rincian biaya laporan, penghematan, atau hal lain untuk

keperluan pimpinan.16

2.5.2 Prosedur

Setelah memutuskan untuk menyusun program manajemen laporan perlu

disusun kebijakan program tersebut sebelum memulai implementasi.

Kebijakan ini dikomunikasikan dengan menjelaskan garsi besar ruang

lingkup program informasi laporan, dan menjelaskan prosedur termasuk

prosedur persetujuan untuk semua permintaan dan tinjauan laporan, format

luaran dan tata letak format, persetujuan laporan final, evaluasi, dan tindak

lanjut.17

2.5.3 Inventaris laporan

Langkah pertama implementasikan program manajemen laporan ialah

inventarisasi laporan yang ada. Untuk keperluan ini disertakan formulir

inventaris laporan, beserta surat pengantar serta daftar laporan yang

diikutsertakan atau tidak diikutsertakan dalam inventaris. Data yang diminta

16

Ibid., 68. 17

Sulistyo, Basuki, Manajemen Arsip Dinamis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,2003, hal 69.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

16

pada formulir inventaris laporan inventaris mencakup bagian, lokasi, nomor,

judul laporan, jumlah halaman, organisator atau asal laporan, serta metode

persiapannya, apakah manual atau berbantuan komputer. Formulir inventaris

yang telah diisi dikembalikan ke manajemen laporan.

Inventaris laporan diikuti oleh kuisioner laporan. Kuisioner laporan di

sebarkan ke masing – masing pencipta (organisator) laporan. Untuk setiap

laporan dibuatkan satu kuisioner diikuti dengan surat pengantar termasuk di

dalamnya tenggat waktu pengisian kuesioner. Formulir isian terdiri dari 2

lembar, lembar asli (Bagian I) dikembalikan ke manajemen laporan

sedangkan lembar kedua disimpan di bagian masing – masing (pengisi

formulir). Setiap formulir dibuatkan fotokopi, kemudian fotokopi tersebut di

distribusikan ke setiap nama yang terdaftar pada senarai distribusi. Bagian II

kuesioner laporan kemudian diisi oleh penerima kuesioner. Mereka ini

mengisi pertanyaan apakah laporan tersebut masih diperlukan, apakah

laporan dapat diperbaiki dan sebagainya. Akhirnya pengisi kuesioner

menandatangani kuesioner dan mengembalikan ke manajemen laporan.

Manajer arsip dinamis kemudian memeriksa kuesioner yang telah diisi

lengkap, lalu mengambil keputusan :

1. Mencoret nama orang – orang yang tidak memerlukan laporan.

2. Mencoret nama orang – orang yang tidak mengembalikan kuesioner

dalam waktu 21 hari.

3. Memusnahkan laporan bila distribusi laporan nol, artinya tidak ada

penerima.

4. Mengambil tindakan lanjut menyangkut daftar distribusi dan

memperbaiki laporan berdasarkan masukan penerima kuesioner.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

17

5. Akhirnya menyusun log inventaris laporan.18

2.5.4 Laporan baru

Setiap permintaan pembuatan laporan baru harus dinilai dengan

mengaitkannya pada control atas laporan baru. Untuk keperluan tersebut,

peminta mengisi formulir permintaan tinjauan laporan guna menjamin

keseragaman tinjauan laporan. Tinjauan laporan bertujuan memberikan

otoritas, membentuk berkas fungsional inti, dan memungkinkan tinjauan

secara berkala.19

2.5.5 Kriteria laporan

Kriteria dalam menyusun atau menilai permintaan laporan ialah :

1. Penggunaan

Penggunaan laporan harus sebanding dengan biaya penyusunan,

percetakan, dan distribusi laporan.

2. Hakekat masalah

Laporan harus dilembagakan atau dilanjutkan sebagai sarana menjaga

data penting. Sebuah laporan bukan merupakan alat untuk

membenarkan laporan lainnya.

3. Prosedur ekonomi

Data harus dikumpulkan, diolah, dan disebarkan dengan cara sehemat

mungkin dan cara tersebut harus sesuai dengan prioritas yang telah

ditetapkan sebelumnya. Ini berarti menyertakan pemberian contoh,

laporan perubahan, dan pengecualian tentang laporan.

18 Sulistyo, Basuki, Manajemen Arsip Dinamis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,2003, hal 70.

19

Ibid., hal 70.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

18

4. Pendayagunaan data

Data yang diserahkan ke badan korporasi harus dimanfaatkan sebaik

mungkin. Pengumpulan dan penyimpanan data dibatasi kepada

pemakai yang benar – benar memerlukannya.20

5. Koordinasi

Permintaan laporan dikoordinasikan dengan aktivitas penyusunan dan

pengolahan laporan.

6. Laporan gabungan

Desain ulang persyaratan pelaporan merupakan proses kontinu guna

memperoleh kompilasi data penting yang efisien. Duplikasi

pengumpulan dan penyebaran data harus ditekan sesedikit mungkin

dan sesuai dengan kebutuhan untuk mengindentifikasi laporan yang

dinyatakan dalam laporan terpisah.

7. Penyingkatan

Laporan hendaknya singkat, hanya informasi penting saja yang

dintatakan dalam laporan.

8. Tenggat waktu

Penentuan tenggat waktu hendaknya realis karena tenggat waktu yang

tidak realis akan menyebabkan kesulitan memenuhi waktu, tambahan

biaya, hasil yang dicapi kurang cermat, dan perlu membuat laporan

ulang.

9. Aras (tingkat) organisasi

Untuk memantau ketepatan distribusi, laporan dibagikan melalui jalur

organisatoris badan korporasi yang bersangkutan.

20

Sulistyo, Basuki, Manajemen Arsip Dinamis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,2003, hal 70.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

19

10. Frekuensi

Frekuensi laporan disesuaikan dengan laju perubahan data.

11. Kesederhanaan

Data disiapkan dan diolah dengan cara langsung.

12. Penerapan

Laporan hanya memuat informasi yang benar – benar pokok bagi

aktivitas tertentu.21

2.5.6 Berkas Laporan

Berkas laporan lazim terdapat pada program manajemen laporan yang

baik. Sebuah berkas meliputi prosedur tertulis tentang penggunaan sebuah

laporan, sebuah salinan laporan, dan formulir control laporan bagi masing –

masing laporan.

Beberapa badan korporasi menggunakan dua berkas yaitu berkas laporan

fungsional dan berkas laporan historis. Berkas laporan fungsional memuat

informasi tentang laporan dengan tujuan menghindari duplikasi karena setiap

permintaan laporan tersebut dicek dengan berkas laporan fungsional. Bila ada

informasi yang belum dimuat dapat dimasukkan ke laporan yang ada sehingga

tidak perlu membuat laporan baru.

Berkas laporan historis berisi dikumentasi historis masing – masing

laporan yang lengkap. Informasi pada setiap formulir meliputi :

1. kopi (salinan) edisi muktahir dan sebelumnya;

2. kertas kerja yang menunjukkan tahap – tahap pengembangan;

3. sebuah kopi atau rujukan ke pedoman dari atasan;

21 Sulisyo Basuki Op.Cit hal 71.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

20

4. permintaan asli menyangkut permintaan persetujuan dan permintaan

selanjutnya menyangkut revisi;

5. dokumen berisi spesifikasi dan menunjukkan kegiatan

produksi/pengadaan; dan

6. dokumen yang menunjukkan persediaan dan distribusi.

Bila ada pertanyaan menyangkut asal usul atau tujuan sebuah laporan

maka pertanyaan tersebut akan dirujuk ke berkas laporan historis.22

2.6 Metode Pemberkasan Arsip Dinamis Aktif

2.6.1 Metode Pemberkasan Sistem Abjad

Sistem abjad merupakan sistem pemberkasan yang mengatur arsip

dinamis secara abjad, menurut kata demi kata, huruf demi huruf, atau unit

dengan unit. Dalam sistem pemberkasan menurut abjad ada 3 jenis

rancangan primer yang digunakan yaitu menurut abjad nama,geografis, dan

subjek.23

a) Penyusunan Bedasarkan Abjad Nama

Penyusunan menurut nama adalah pemberkasan arsip dinamis menurut

urutan nama orang, organisasi, badan, dan bisnis. Sistem pemberkasan

berdasarkan nama merupakan sistem abjad sederhana, yang merupakan

cara paling mudah dibuat dan digunakan. Pemberkasan menurut abjad

akan menyatukan arsip dinamis yang berkaitan dengan nama tersebut

naming urutan tersebut tidak selalu menunjukkan hubungan subjek.

Karena berkas abjad nama langsung dapat diakses pemakai maka tidak

diperlukan indeks nama.24

22 Sulistyo, Basuki, Manajemen Arsip Dinamis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,2003, hal 71–72.

23 Sulistyo, Basuki, Manajemen Arsip Dinamis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,2003, hal 75.

24 Ibid., hal 75.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

21

Pustakawan sejak tahun 1876 mulai mengembangkan peraturan

penjajaran (filing) menurut abjad. Dua dari peraturan pengabjadan

adalah Filing Rules for Dictionary Catalog of the Library of Congres

dan ALA Rules for Filing Catalog Cards. ALA singkatan dari American

Library Association atau Asosiasi Pustakawan Amerika. Untuk arsip

dinamis, Association of Records Managers and Administrators (ARMA)

dari Amerika Serikat mengeluarkan peraturan bernama Alphabetical

Filing Rules pada tahun 1985. Dalam kaitannya dengan pemberkasan

arsip dinamis berdasarkan abjad nama, maka ARMA (Association of

Records Managers and Administrators) mengembangkan 7 peraturan

guna memperoleh konsistensi dalam pemberkasan. Berikut ini peraturan

tersebut setelah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia :

1) Abjadlah dengan menyusun berkas dalam tata urutan unit demi unit

dan menyusul secara abjad pada masing – masing unit.

2) Setiap unit pemberkasan dalam sebuah segmen pemberkasan harus

dipertimbangkan. Hal ini mencakup kata depan, kata sambung, dan

kata sandang. Pengecualian ialah the yang diperlakukan sebagai unit

penjajaran terakhir.

3) Jajarkanlah sesuai dengan prinsip “nothing before something” artinya

dengan segmen unit tunggal mendahului segmen unit jarak.

4) Dalam mengabjad abaikan semua tanda baca. Tanda baca ini

meliputi titik, koma, tanda sambung, tanda sengkang (hyphen),

aprosof, dan sejenisnya. Kata – kata yang tersambung karena adanya

tanda sengkang (hyphen) dianggap sebagai satu unit.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

22

5) Angka Arab dan Romawi dijajarkan sebelum huruf. Semua angka

Arab mendahului angka Romawi.

6) Akronim dan tanda panggilan pemancar radio atau stasiun televisi

dijajarkan sebagai unit tunggal.

7) Berkaskanlah pada nama atau gelar yang paling lazim diguanakan.

Buatlah rujukan silang dari nama atau gelar yang mungkin digunakan

oleh penanya lain atau dari nama atau gelar yang kurang lazim

digunakan ke nama atau gelar yang lebih lazim digunakan. 25

Peraturan pengabjadan dibagi menjadi tiga jenis ialah nama orang, nama

badan bisnis dan badan pemerintahan.

b) Penyusunan Bedasarkan Geografi

Susunan geografis merupakan susunan arsip dinamis dalam urutan abjad

berdasarkan tempat atau lokasi. Lokasi dapat dikelompokkan menurut

berbagai susunan seperti propinsi, kabupaten, atau kotamadya, kota bahkan

menurut nama jalan.

Penyusunan menurut geografi berguna terutama untuk :

1) Perusahaan yang memiliki cabang di berbagai lokasi seperti bank,

asuransi, dan otomotif.

2) Perusahaan yang memiliki lisensi untuk beroperasi di propinsi

tertentu namun tidak boleh giat dikawasan lain. Dalam hal demikian,

berkas arsip dinamis disusun menurut propinsi tempat perusahaan

beroperasi.

25

Sulistyo Basuki, Op. Cit., hal 76.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

23

3) Perusahaan utilitas semacam perusahaan gas, listrik, air, telepon di

mana mana dan nomor jalan merupakan hal penting bila timbul

masalah, misalnya listrik mati atau gas bocor.26

4) Perusahaan pengembang (developer), real estate yang memiliki

daftar tanah dan bangunan yang disusun menurut daerah.

5) Penjual melalui pos, penerbit, took buku, pedagang kelas besar yang

menggunakan jasa pos serta memasarkannya menurut ancangan

geografis.

6) Perusahaan yang mengkhususkan diri berpromosi pada kawasan

tertentu.

7) Instansi atau lembaga yang menyusun berkas mereka menurut

propinsi, kabupaten, atau kotamadya, kecamatan, atau pembagian

geografis lainnya (misalnya Kawasan Indonesia Timur).

8) Grosir yang membeli barang dalam kuantitas besar kemudian

menyebarkannya menurut pembagian geografi.

9) Perusahaan multinasional yang memiliki cabang di dalam dan luar

negeri, termasuk di dalamnya perusahaan asing yang beroperasi di

Indonesia.

10) Perusahaan survey yang melakukan survey menurut daerah.

11) Lembaga yang memiliki kegiatan khas serta cabang yang tersebar di

berbagai tempat di Indonesia seperti gereja, masjid, atau yayasan

sosial. 27

26

Sulistyo, Basuki, Manajemen Arsip Dinamis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,2003, hal 95. 27

Sulistyo Basuki Op.Cit., hal 96

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

24

c) Penyusunan Bedasarkan Abjad Subjek

Pemberkasan menurut abjad subjek dilakukan oleh banyak badan

korporasi. Pemberkasan ini menekankan pada pendekatan subjek bukannya

pada ancangan lokasi atau nama koresponden. Berkas subjek dikenal pula

dengan nama berkas data, eksekutif, informasi, ataupun topik.

Pemilihan kata atau frase (ungkapan) yang akan digunakan sebagai

subjek merupkan masalah inti dalam sistem pemberkasan subjek. Subjek

yang digunakan harus ringkas, mampu mendeskripsikan materi yang

diwakilinya dan tidak bersifat taksa, artinya tidak menimbulkan berbagai

tafsiran. Bila telah memilih sebuah subjek, subjek tersebut harus digunakan

oleh setiap orang. Subjek yang belum digunakan namun diperkirakan akan

banyak digunakan pada masa mendatang harus dipilih secara seksama

sehingga tidak terjadi duplikasi ataupun tumpang tindih sengan subjek yang

telah dipilih sebelumnya. Jadi manajer arsip dinamis yang bertugas memilih

subjek harus mengetahui materi subjek yang akan diberkaskan, berarti dia

harus mengetahui operasi bisnis dan kegiatan korporasi. Dia harus

menentukan pembuatan rujukan silang karena berkas arsip dinamis merujuk

ke berbagai subjek.

Pemberkasan menurut subjek memerlukan biaya dan merupakan metode

penyimpanan yang sulit. Tenaga kerja yang diperlukan untuk melakukan

pemberkasan menurut subjek memerlukan biaya yang tinggi karena setiap

arsip dinamis harus diperiksa untuk menentukan satu subjek atau banyak

subjek. Dalam sistem abjad nama, pemberkas tidak akan bingung antara

nama Bachtiar dengan Sutaryono. Namun, dalam pemberkasan menurut

subjek, dua pemberkas mungkin menggunakan istilah yang berbeda untuk

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

25

subjek yang sama. Bila pemberkas tidak taat asas dalam melakukan

pemberkasan, materi yang sama akan diberkaskan pada subjek yang

berlainan, misalnya sapi dan lembu.

Pemilihan subjek yang baik memerlukan :

1) Kesepakatan dalam tajuk subjek yang akan digunakan oleh semua

pemakai berkas.

2) Keluwesan untuk pengembangan dalam subjek yang dipilih dan

penerimaan subjek baru.

3) Kesederhanaan sehingga pemakai berkas dapat memahami sistem.28

2.6.2 Metode Pemberkasan Nonabjad

a. Alfanumerik

Alfanumerik merupakan pemberkasan gabungan antara sistem abjad

dengan sistem numerik. Pada sistem ini, berkas mula – mula disusun

menurut abjad, baru kemudian disusun menurut nomor di bawah urutan

abjad. Misal, A-1, A-2, dan seterusnya, mula – mula pemberkasan

menurut abjad, kemudian unit pemberkasan kedua menurut urutan

nomor. Maka susunan alfanumerik menjadi A-1, A-2, A-3, A-4, B-1, B-

2, dan seterusnya.29

b. Klasifikasi

Penyusunan berkas arsip dinamis desimal menggunakan klasifikasi

desimal buatan sendiri maupun yang sudah ada. Salah satu klasifikasi

yang banyak digunakan diperpustakaan adalah Dewel Decimal

Classification disingkat DDC. Sebenarnya DDC kurang cocok untuk

pemberkasan arsip dinamis karena pendekatannya menggunakan

28

Basuki Sulistyo Op.Cit., hal 99.

29

Sulistyo Basuki, Op. Cit. hal 108

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

26

subjek, sementara arsip dinamis tidak selalu harus didekati melalui

subjek. DDC cocok untuk klassifikasi bahan perpustakaan. Namun,

banyak badan korporasi menggunakan prinsip klasifikasi decimal untuk

pemberkasan arsip, tapi tidak hasrus selalu menggunakan 10 kelas

utama. Keberhasilan sistem desimal tergantung pada klasifikasi yang

digunakan. Untuk mengembangkan klasifikasi desimal memerlukan

pengetahuan yang dalam atas subjek yang akan digarap., kemampuan

analisis dan klasifikasi secara jernih dan tepat.30

c. Numerik

Pada sistem klasifikasi numerik, arsip dinamis disusun menurut

urutan bilangan. Nomor numerik pada berkas berasal dari berbagai

asal, mungkin nomor tersebut merupakan baian dari arsip dinamis itu

sendiri, misalya pada tagihan, kwitansi, cek, kartu penduduk, nomor

tersebut dapat pula ditambahkan untuk memudahkan pengolahan dan

temu balik.

Pemberkasan menurut numerik artinya pemberkasan dengan

menggunakan angka. Pemberkasan menurut sistem numerik dapat

dirinci lagi menurut susunan :

1) Berurut, disebut pula serial. Beberapa penulis menyebut sebagai

sistm numeric langsung.

2) Duplex, dibagi lagi menjadi terminal-digit-system dan middle-

digit-system.31

30

Ibid., hal 108 31

Sulistyo, Basuki, Manajemen Arsip Dinamis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,2003, hal 112.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

27

Serial atau berurut

Sistem pemberkasan menurut sistem berurut merupakan sistem

pemberkasan numerik yang paling sederhana. Nomor berkas atau

arsip dinamis dimulai dari 1 dan seterusnya atau dapat pula mulai dari

nomor 100, 1000 atau nomor lainnya. Pemberkasan menurut nomor

urut sebenarnya juga diberkaskan secara kronologis karena nomor

berkas terakhir merupakan nomor terkini.32

Duplex atau sistem penomoran tak berurutan

Sistem penomoran tak berurutan (nonconsecutive numbering) adalah

sistem penomoran yang tidak memiliki urutan logis atau bila memiliki

urutan logis, nomor yang mengikuti nomor lainnya dalam blol laiinya

dihilangkan. Di dalam berkas yang diberi nomor urut, folder

bernomor berikutnya selalu ditambahkan setelah nomor folder

terakhir.

Sistem duplex menggunakan dua bagian atau lebih, masing – masing

bagian dipisahkan dengan tanda koma, tanda hubung, ataupun ruang.

Karena berkas baru disusun menurut bagian nomor yang berlainan,

maka berkas baru didistribusikan melalui seri berkas. Sistem duplex

digunakan bila menhadapi jumlah berkas yang besar.33

d. Kronologi

Sistem menurut kronologi merupakan sistem penyusunan berkas yang

diajar menurut urutan tanggal, mulai dari tanggal sampai dengan

tahun. Susunan kronologis cocok untuk suspense files, berkas

transaksi, berkas perorangan. Istilah suspense files dikenal pula

32

Ibid., hal 112. 33

Sulistyo, Basuki, Manajemen Arsip Dinamis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,2003, hal 114.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

28

dengan nama pending file atau tickler files, artinya berkas yang harus

dilaksanakan pada tanggal tersebut. Dalam semua berkas, arsip

dinamis disusun menurut urutan kronologis terbalik artinya tangal

paling muda berada di depan sedangkan arsip dinamis pertama (paling

tua) berada di paling belakang.34

Keuntungan sistem kronologi, bila tahun diketahui, ialah :

1) Mudah dilaksanakan

2) Cocok untuk klasifikasi meyeluruh, misalnya korespondensi

dalam beberapa tahun atau berbagai tahun.

Kerugian sistem kronologis ialah :

1) Hanya bermanfaat untuk badan atau perusahaan yangkecil saja.

2) Tidak berguna bila tahun atau tanggal tidak diketahui

3) Surat masuk akan terpisah dari surat keluar. 35

e. Warna

Pemberkasan menurut warna sebenarnya bukanlah sistem pemberkasan.

Pemberian warna lebih mengarah pada penandaan. Pemberkasan

menurut warna digunakan dalam kaitan dengan metode pemberkasan

lain. Pemberkasan warna bermanfaat dalam menunjuk seuatu yang

khusus.

Label warna dapat ditempelkan pada folder untuk menunjukkan

identitas folder tersebut dalam bentuk huruf besar atau angka sehingga

terlihat dari jauh. Folder dengan tanda warna ini memudahkan temu

34

Sulistyo, Basuki, Op. Cit., hal 119. 35

Ibid., hal 119

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

29

balik dan pemberkasan ulang serta membantu staf pemberkasan dalam

mengetahui salah berkas.36

2.7 Pemeliharaan dan Penjagaan Arsip Dinamis Aktif

2.7.1 Beberapa Jenis Musuh Kertas

Arsip – arsip tidak hanya merupakan warisan masa lampau, akan tetapi

arsip – arsip juga memberi informasi tentang masa lampau itu sendiri

sehingga arsip tersebut perlu dipelihara dan dijaga dari segala kerusakan

dan kemusnahan. Kerusakan dan kemunsnahan baik yang datangnya dari

arsip itu sendiri maupun yang dikarenakan oleh serangan – serangan dari

luar arsip tersebut.37

Kerusakan yang disebabkan dari dalam :

a) Kertas

Arsip – arsip yang sebagian besar terdiri dari kertas mempunyai sifat

yang unik. Seperti yang diketahui bahwa kertas terjadi dari suatu proses

yang dibuat dari bahan – bahan seperti kapas, flas, merang, kayu dan lain

– lain. Dari bahan apapun kertas itu dibuat, cellulose di dalam kertas

akan mengandung beberapa sifat, baik sifat pengawet maupun sifat

penghancur terhadap kertas itu sendiri. Air yang digunakan untuk proses

pembuatan kerrtas mungkin tidak bersih, demikian pula bahan – bahan

yang digunakan untuk lapisan atas (yang licin) yang terbuat dari kanji,

cuka, garam mineral, menimbulkan masalah – masalah tersendiri yang

harus diperhitungkan pula akibatnya. Oleh karena itu penggunaan kertas

36

Sulistyo – Basuki, Op. Cit., hal 120 37

Basir Barthos, Manajemen Kearsipan, Bumi Aksara, Jakarta, 2003, hal 50.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

30

yang baik harus diimbangi dengan perawatan dan penyimpanan yang

sebaik mungkin agar kertas arsip dapat tahan lama.38

b) Tinta

Pada saat ini mesin ketik merupakan alat tulis yang banyak

dipergunakan. Hal ini menguntungkan bagi kelangsungan hidup arsip

– arsip tersebut, terutama karena tinta yang dipergunakan

mempunyai sifat kekal. Akan tetapi perlu diingat bahwa tidak semua

pita mesin itu baik, oleh karena itu pilihlah pita mesin yang

berkualtas baik.

Dimasa lampau tinta yang dipergunakan adalah tinta karbon dan

tinta dari getah pohon oak. Tinta karbon dibuat dari arang hitam

(langes), sedangkan sebagai perekat biasanya dipergunakan lem arab

(Arabic Gum). Tinta yang dibuat dari getah kayu oak, menimbulkan

aksi – aksi kimia yang merusakkan kertas. Sebaliknya tinta yang

dibuat dari arang hitam tidak menimbulkan aksi – aksi kimia, dengan

demikian tidak merusakkan kertas. Untuk persectakan sekarang ini

kebanyakan digunakan tinta karbon.39

c) Pasta/Lem

Pasta/Lem yang dipergunakan sebagai perekat juga mempunyai

peranan yang meragukan dalam daya tahan kertas dan kulit. Lem

biasanya dibuat dari tepung gandum atau tepung beras. Akan tetapi

sekarang ini telah dibuat alat perekat sintetis bernama polyven

acetate.

38

Basir Barthos, Op.Cit., hal 51 39

Ibid., hal 51.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

31

Dengan mengetahui sifat – sifat organik dari material tersebut,

dengan segera dapat melakukan usaha – usaha pencegahan terhadap

musuh – musuh kertas. Oleh karena itu dalam penggunaan

perekatpun harus dicarikan yang baik, jangan menggunakan perekat

yang dibuat dari getah arab ataupun celluloce tape dan sejenisnya.

Terutama hal ini akan merusakkan kertas.40

Kerusakan akibat serangan dari luar :

a) Kelembaban

Akibat kelembaban udara yang tidak terkontrol akan memungkinkan

akibat – akibat seperti timbulnya jamur, pasta/lem hilang, kertas

menjadi lemah dan merusakkan kulit.

Pertolongan utama yang dapat dilakukan adalah dengan menambah

edaran udara panas (kering), atau dengan menggunakan panasnya

listrik. Didalam suatu ruangan yang relative kecil seperti almari,

ruang belajar, dan lain – lain anhydrous calcium ch dapat

dipergunakan untuk menyerap air dengan menempatkan di dalam

mangkok, dengan cara ini air akan teresap oleh panasnya.

b) Udara yang terlampau kering

Udara yang terlampau keringpun dapat merusakkan kertas, seperti

misalnya kertas akan menjadi kering, kesat dan mudah patas (getas).

Oleh karena itu untuk menghindari udara yang terlampau kering ini,

kelembabban harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak

melampaui 75◦ dan temperatur udara diantara 65

◦F dan 85

◦F. Untuk

40

Basir Barthos., Op. Cit., hal 52.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

32

mengukur kelembaban udara perlulah dipasang hygrometer di dalam

ruangan.41

c) Sinar Matahari

Sinar matahari memang penting untuk membantu membasmi musuh

– musuh kertas. Akan tetapi sinar matahari yang dikarenakan

panasnya dan terutama oleh sinar ultraviolet sangat membahayakan

bagi kertas – kertas arsip. Oleh karena itu tidak boleh ada sinar yang

jatuh secara langsung atas bundel – bundel kertas ataupun pada

kertasnya sendiri. Sinar ultraviolet dapat mengancam struktur

molekul kertas dan kulit. Akibatnya kertas menjadi buruk, coklat,

dan titanya pun luntur.42

Untuk menghindari jatuhnya sinar matahari secara langsung,

hendaklah pintu – pntu, jendela – jendela, dibuat menghadap utara

atau selatan, sehingga ruangan tidak menghadap langsung datangnya

sinar matahari. Apabila sinar matahari tidak dapat secara langsung

dihindari, yang dapat dilakukan adalah dengan menyaring sinar

matahari dengan mempergunakan kaca hijau atau kuning yang tebal.

Warna – warna ini akan menghalangi sinar yang merugikan kertas.

d) Debu

Debu bermacam – macam asalnya, seperti dari kain, asap dan debu –

debu yang dibawa oleh angin. Untuk menghadapi debu – debu ini

dapat dipergunakan filter electrostatic, atau pasanglah jaring kawat

yang halus (wire mesh) pada pintu – pintu dan jendela – jendela.

Disamping berguna untuk menyaring udara masuk, juga berguna

41

Ibid., hal 52. 42

Ibid., hal 52.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

33

untuk menahan masuknya berjenis – jensi serangga di dalam ruang

penyimpanan arsip.

e) Kekotoran Udara

Kekotoran udara yang disebabkan oleh sulphur dioxide sangat

membahayakan kertas. Karena gas – gas baik yang berdiri sendiri

maupun yang ada hubungannya dengan materi kertas/buku dapat

menimbulkan reaksi kimia yang akan merusakkan kertas atau

budelnya. Hal ini dapat terjadi karena sulphur dioxide dan adanya zat

besi yang terkandung di dalam kertas atau kulit akan menjadi zat

asam belerang dengan segala akibatnya, yakni berkarat.

Untuk menanggulangi uap electrostatic tidak mungkin dilakukan

dengan menggunakan saringan, oleh karena itu yang paling penting

dilakukan adalah dengan membersihkan udara.43

f) Jamur dan sejenisnya

Jamur adalah akibat langsung dari kelembaban dank arena

temperatur udara yang tidak terkontrol. Jamur ini nambak sebagai

lapisan tipis yang keputih – putihan. Untuk menangani jamur dengan

melapisi buku 0 buku dengan “lacquer”.

Berbagai jenis jamur dapat dihilangkan dengan alkohol apabila jamur

– jamur tersebut kedapatan dipermukaan kertas, tetapi harus

mengingat pula bahayanya penggunaan alkohol.44

g) Rayap

Usaha untuk melindungi srangan rayap yang paling tepat adalah

dengan mengadakan pencegahan yakni dengan peniadaan

43

Basir Barthos, Op.Cit., hal 54. 44

Ibid., hal 54.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

34

penggunaan kayu bangunan yang langsung bersentuhan dengan

tanah.

h) Gegat

Gegat (silverfish) yang sering merusakkkan kertas, biasanya terdapat

pada dinding – dinding yang basah. Jika kertas arsip selalu

bersentuhan dengan dinding yang lembab, bukan saja kertas arsip

yag menjadi lembab, akan tetapi sering pula dirusak oleh gegat

ataupun jenis – jenis serangga lainnya. Untuk menghindarinya

pergunakanlah rak – rak yang dipasang antara jarak dinding/lantai

dengan raknya paling sedikit 6 inchi.45

2.7.2 Penjagaan Arsip Dinamis Aktif

a) Membersihkan ruangan

Ruangan penyimpanan arsip hendaknya senantiasa bersih dan teratur.

Sekurang – kurangnya seminggu sekali dibersihkan dengan vacuum

cleaner (alat penyedot debu). Membersihkan dengan sapu atau bulu

ayam tidak ada gunanya sama sekali, sebab hanya akan

memindahkan debu – debu dari satu tempat ke tempat lain.

b) Pemeriksaan ruangan dan sekitarnya

Sedikit – dikitnya setiap enam bulan tempat penyimpanan arsip dan

daerah sekelilingnya hendaknya diperiksa untuk mengawasi kalau –

kalau ada serangga, rayap, dan sejenisnya.46

c) Penggunaan Racun Serangga

Setiap enam bulan sekali hendaknya disemprot dengan racun

serangga seperti D.D.T (Dieldrin, Pryethrum, Gamma Benzene

45

Basir Barthos, Op.Cit., hal 55. 46

Basir Barthos, Op.Cit., hal 58.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

35

Hexachloride). Racun serangga ini disemprotkan dengan

menggunakan alat semprot biasa ke arah dinding, lantai dan alat –

alat yang dibuat dari kayu. Harus diperhatikan penyemprotan ini

jangan sampai mengenai kertas – kertas arsipnya, karena dapat

merusak kertas. Disamping itu kapur barus dapat dipergunakan

mencegah serangga. Kapur barus diletakkan di rak – rak.

d) Mengawasi Serangga Anai – Anai

Untuk menghindari serangga anai – anai dapat dipergunakan sodium

arsenate. Sodium ini diletakkan di celah – celah lantai, rak almari

yang terbuat dari kayu, hendaknya dioles dengan Dieldrin. Cara

mengolesi dengan menggunakan kuas, sejalan dengan garis – garis

yang ada pada kayu.47

e) Larangan makan dan merokok

Makanan dalam bentuk apapun tidak boleh dibawa ke tempat

penyimpanan arsip, sebab sisa – sisa makanan merupakandaya tarik

bagi serangga dan juga tikus – tikus.

Demikian pula tidak diperkenankan merokok, baik rokok putih

maupun rokok kretek. Alat pemadam kebakaran harus ditempatkan

di dalam ruangan penyimpanan dan di tempatkan di tempat yang

strategis. Untuk ini dapat dipergunakan gas CO2.

f) Rak penyimpanan arsip

Arsip – arsip hendaknya disimpan di rak yang dibuat dari logam,

dimana jarak antara papan rak yang terbawah dengan lantai sekitar 6

47

Ibid., hal 58.

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

36

inchi. Hal ini untuk memudahkan bergeraknya udara dan

memudahkan untuk membersihkan lantai dibawah rak. 48

g) Meletakkan arsip

Arsip – arsip, barang – barang, cetakan, peta, bagan dan lain – lain

hendaknya diatur sebaik mungkin dengan diberi tanda masing –

masing. Barang – barang tersebut jangan diletakkan secara berdesak

– desakkan, dan jangan diletakkan di tempat yang lebih kecil

ukurannya daripada kertasnya sendiri. Jangan sampai sudut – sudut

kertas terlipat. Lembaran kertas yang terlepas dari bundelnya

hendaknya dikembalikan pada asalnya.

Pergunakanlah klip plastic, akan tetapi kalau yang dipergunakan klip

logam, gantilah setiap saat dengan klip yang baru sebelum klip itu

berkarat. Klip yang berkarat akan dapat merusakkan kertas.

h) Membersihkan arsip

Arsip – arsip hendaknya dibersihkan dengan menggunakan vacuum

cleaner. Apabila arsip – arsip dihinggapi anai – anai/rayap dan

sejenis laniinya hendaknya dipisahkan dengan lainnya. Demikian

pula bila menemukan arsip yang rusak, segera dipisahkan untuk

segera diserahkan kepada yang berwenang untuk diperbaiki.49

i) Mengeringkan arsip yang basah

Arsip – arsip yang basah tidak boleh dikeringkan dengan jalan

menjemur dibawah teriknya sinar matahari. Bukalah arsip – arsip

dari ikatannya, kemudian jeringkan dengan menganginkan. Untuk

membantu mempercepat pengeringan ini, gunakanlah kipas angina

48

Basir Barthos, Op.Cit., hal 59. 49

Ibid., hal 59.

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

37

kalau tidak ada bukalah jendela – jendela dan pintu lebar – lebar.

Dapat pula dipergunakan kertas penyerap (blotting) taruhlah arsip

yang basah diantara dua kertas penyerap tersebut.

j) Arsip – arsip yang tidak terpakai

Untuk arsip – arsip yang tidak terpakai lagi, hendaknya dijaga

dengan cara yang sama, tetapi simpanlah tersendiri. Aturlah sebaik

mungkin agar tidak bertaburan disana – sini. Susunannya sama

seperti arsip – arsip itu dipergunakan.

k) Arsip – arsip yang rusak atau sobek

Apabila ditemukan arsip yang rusak/sobek jangan di tambal dengan

menggunakan cellulose tape, sebab alat perekat ini dapat merusak

kertas dan tulisannya. Untuk memperbaikinya gunakanlah kertas

yang sama dengan menggunakan perekat kanji.50

2.8 Peralatan dan Perlengkapan Penyimpanan Arsip Dinamis Aktif

Peralatan penyimpanan dapat digolongkan menjadi peralatan manual,

mekanis, dan otomatis. Peralatan penyimpanan manual menyediakan ruang

penyimpanan untuk dokumen, sehingga pemakai harus menuju ke berkas untuk

menyimpan atau mengambil dokumen.

Perlengkapan penyimpanan manual terdiri dari :

1) Splindle file, alat ini merupakan sebuah jarum besar atau paku menganga

keatas yang ditancapkan pada papan atau kertas tebal. Alat ini dapat

dikatakan revolusioner karena dokumen kertas dapat langsung ditancapkan

ke paku tersenut dan tidak memerlukan ruang khusus. Hingga kini splindle

50

Basir Barthos, Op.Cit., hal 60.

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

38

file tetap digunakan untuk menyimpan catatan, bon, rekening, dan

dokumen kecil lainnya.

2) Vertical filing cabinet, digunakan untuk memudahkan dan mempercepat

penemuan dokumen. Untuk kenyamanan pengguna, biasanya lemari

penjajaran vertical dua laci sering digunakan disamping meja sehingga

oemakai tetap dapat duduk ketika menyimpan atau menemukan dokumen

yang dimaksud

3) Open-self file, berupa jaaran dokumen yang dilakukan pada lemari terbuka

(sama dengan rak buku). Dokumen dapat diakses dari samping, begitu juga

panduan dan pengenal folder. Lazimnya rak memiliki kelebaran 80cm

(lebar bervariasi antara 78 – 110 cm) dengan jumlah deretan bertingkat

antara 2 sampai 8 tingkat.

4) Lateral file adalah unit penyimpan dimana dokumen diakses dari samping

secara horizontal. Lemari jenis ini relatif sama dengan lemari jenis kedua,

namun laci yang digunakan tidak terlalu lebar dan dalam. Lemari ini

dioperasikan dengan menarik keluar yang umumnya mempunyai 2 sampai

5 laci, dan laci teratas maupun terbawah digunakan untuk menyimpan

dokumen yang kurang aktif sebelum pemindahan ke pusat dokumen.

5) Unit box lateral file, dengan menggunakan rancangan kotak khusus yang

dapat digantung pada rel yang ditempelkan pada tiang sepanjang rel. setiap

kotak mampu memuat dokumen setebal 10cm yang tergantung agak

miring untuk mempercepat rujukan, sehingga tidak perlu mengambil

folder sebelum menyimpan dan pencarian dokumen.

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

39

6) Card file, menyimpan stok kartu yang diajarkan dalam berbagai ukuran

sehingga pemakai dapat menggunakannya sebagai referensi informasi

yang dibutuhkan.51

2.9 Syarat – Syarat Pegawai Kearsipan

Petugas kearsipan yang baik diperlukan sekurang – kurangnya empat syarat

yaitu ketelitian, kecerdasan, kecekatan dan kerapian.

1) Ketelitian

Ketelitian sangat diperlukan oleh setiap pegawai kearsipan agar pegawai

yang bersangkutan dapat membedakan perkataan – perkataan, nama –

nama, atau angka – angka yang sepintas lalu tampaknya hampir sama.

Faktor ketelitian harus didukung oleh :

Sikap jiwa yang cermat, penuh minat, dan penuh perhatian terhadap

tugas dan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.

Kesempurnaan mata, dalam arti tidak cacat, tidak buta warna

2) Kecerdasan

Cerdas berarti sempurna perkembangan akal dan budinya, pandai, tajam

pikiran. Kecerdasan berarti kesempurnaan perkembangan akal budi,

kepandaian ketajaman pikiran. Jadi, setiap pegawai kearsipan harus

mampu menggunakan pikirannya dengan baik, mempunyai daya ingatan

yang cukup tajam, sehingga tidak mudah lupa. Kecerdasan sangat

diperlukan oleh setiap pegawai kearsipan, karena dengan kecerdasannya

diharapkan ia mampu memilih kata – kata untuk suatu pokok masalah,

51

Badri Munir Sukoco, Manajemen Administrasi Perkantoran Moderen, Erlangga, Surabaya,

2007 hal 100 – 101.

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

40

serta tidak mudah melupakan suatu pokok soal yang telah ada kartu

arsipnya.

3) Kecekatan

Cekatan berarti mampu memahami sesuatu dengan cepat, mampu bekerja

dengan cepat, dan mahir melakukan sesuatu. Kecekatan berarti kecepatan

untuk memahami sesuatu, ketangkasan dalam melakukan pekerjaan.

Kecekatan sangat diperlukan oleh setiap pegawai kearsipan karena setiap

pegawai kearsipan diharapkan mampu bekerja dengan tangkas dan gesit.

Kecekatan harus didukung oleh kondisi badan atau jasmani yang baik.

4) Kerapian

Rapi mempunyai arti baik dan bersih, apik, tertib, atau beres, sehingga

kata kerapian berarti keapikan, kebersihan, keberesan, atau ketertiban.

Setiap pegawai kearsipan harus mampu menciptakan dan menjaga

kerapian, kebersihan, dan ketertiban terhadap arsip – arsip yang disimpan.

Arsip – arsip yang disusun dengan rapi, selain enak dan sedap dipandang

mata, akan lebih awet, tidak mudah rusak, mudah dalam pengambilan dan

pengembaliannya. Disamping itu kerapian menunjukkan kepribadian

seseorang.52

2.10 Penyelenggaraan Kearsipan yang Baik bagi Organisasi

Sistem dalam hubungannya dengan sistem kearsipan biasanya menunjukkan

pada metode penyusunan atau penggolongan, akan tetapi juga bermacam –

macam perlengkapan yang dipergunakan, organisasi penyusunan tenaga kerja

52

The Liang Gie, Administrasi Perkantoran Modern, Liberty, Yogyakarta,2002, hal 39.

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

41

dan metode – metode yan dipergunakan apabila meminjam atau mengembalikan

surat – surat (dokumen/arsip)

Ciri – ciri penyelenggaraan kearsipan yang efektif dan efisien adalah berkas

yang diarsipkan sedikt tetapi benar – benar bermutu, berkas yang diarsipkan

adalah benar – benar efektif karena sudah melaui selektif secara cermat, dan

penyelenggaraan kearsipan tidak memerlukan biaya terlalu besar.

Penyelenggaraan tata kearsipan yang baik harus memperhatikan hal – hal

berikut ini : petugas kearsipan harus mahir/profesional dan menyenangi dalam

mengelola arsip, prosedur kerja cukup sederhana, perlu adanya pengaturan

formulir – formulir yang sederhana dan mudah cara pengisiannya, perlengkapan

lemari arsip dan filing cabinet cukup memadai dan memeuhi persyaratan, dan

perlu adanya pelaporan berkala secara periodik/teratur.

Faktor – faktor yang menentukan sistem kearsipan yang baik adalah :

1) Kepadatan

Faktor kepadatan bermaksud tidak menggunakan terlalu banyak tempat,

khususnya ruang lantai. Dengan kata lain, faktor kepadatan penyimpanan

arsip dapat efisiensi penggunaan ruang kantor.

2) Mudah dicapai

Aspek kemudahan dicapai sanat diperlukan dalam kegiatan pengelolaan

arsip. File cabinet/almari penyimpanan arsip harus ditempatkan

sedemikian rupa, sehingga mudah untuk menyimpan surat – surat ataupun

mengambil arsip. Dengan mudah dicapai maka efisiensi tenaga dapat

diwujudkan.

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

42

3) Kesederhanaan

Faktor kesederhanaan bermaksud agar sistem penggolongan atau sistem

penataan arsip dapat dimengerti dan dilaksanakan oleh setiap petugas atau

pegawai pada umumnya. Jangan sampai terjadi kesulitan penemuan arsip

hanya dikarenakan seseorang tidak mengetahui bagaimana harus

mencarinya.

4) Keamanan

Faktor keamanan bermaksud agar dokumen – dokumen harus diberikan

tingkat keamanan yang tepat sesuai dengan kepentingannya. Dalam hal ini

harsu menggunakan fasilitas pendukung yang memperhatikan aspek

keamanan.

5) Kehematan

Faktor kehematan bermaksud bahwa sistem kearsipan harus hemat dalam

biaya uang, tenaga kerja dan biaya lainnya.

6) Elastisitas

Faktor elastisitas bermaksud bahwa sistem kearsipan harus dibuat dengan

pertimbangan perluasan sistem penyimpanan dimasa yang akan datang.

7) Penyimpanan dokumen seminimalnya

Faktor ini bermaksud bahwa dokumen yang disimpan adalah dokumen

yang benar – benar bernilai.

Keterangan keterangan harus diberikan bilamana diperlukan sehingga

dokumen dapat ditemukan diberbagai kepala (heading)

Dokumen – dokumen harus selalu disusun secara up to date, meskipun hal

demikian dapat bergantung pada penyusunan tenaga dan pengawasan.

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

43

Harus dipergunakan sistem penggolongan yang paling tepat. Tidak ada

sistem kearsipan yang paling baik, yang paling baik adalah sistem yang

cocok dan tepat dengan kebutuhan. Dengan demikian pemilihan sistem

harus benar – benar didasarkan pada kebutuhan, sehingga sistem tersebut

dapat membantu pencarian dokumen secara efektif.53

53

The Liang Gie, Op.Cit., hal 44

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

44

2.11 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dalam penelitian ini dibuat dengan tujuan agar isi

penelitian tidak menyimpang dari apa yang akan diteliti pada Apotik Hasil

Salatiga

Arsip Dinamis Aktif

Manajemen Laporan

Metode Pemberkasan Arsip

Dinamis Aktif

Metode Pemberkasan Abjad Metode Pemberkasan Non

Abjad

Pemeliharaan dan Penjagaan

Arsip Dinamis Aktif

Peralatan dan Perlengkapan

Penyimpanan Arsip Dinamis

Aktif

Syarat – Syarat Pegawai

Kearsipan

Penyelenggaraan Kearsipan

yang Baik Bagi Organisasi

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

45

Berikut definisi operasional dari kerangka berpikir antara lain :

1. Arsip Dinamis Aktif adalah arsip yang secara langsung dan terus menerus

diperlukan dan digunakan dalam penyelenggaraan administrasi sehari – hari di

apotik

2. Manajemen laporan bertujuan untuk mengendalikan produksi laporan dan

mengupayakan manfaat semaksimum mungkin bagi perusahaan.

3. Kriteria dalam menyusun / menilai permintaan laporan antara lain : penggunaan,

hakikat masalah, prosedur ekonomi, pendayagunaan data, koordinasi, laporan

gabungan, penyingkatan, tenggat waktu, aras (tingkat) organisasi, frekuensi,

kesederhanaan, penerapan.

4. Metode Pemberkasan Arsip Dinamis Aktif adalah metode/cara yang digunakan

dalam mengelola, menyimpan arsip dinamis aktif

5. Metode Pemberkasan Abjad Nama adalah metode/cara dalam mengelola,

menyimpan arsip dinamis aktif dengan menggunakan sistem abjad

6. Penyusunan Berdasarkan Abjad Nama adalah sistem pemberkasan arsip dinamis

aktif menurut urutan nama, orang, organisasi, badan dan bisnis.

7. Penyusunan Berdasarkan Geografi adalah sistem pemberkasan arsip dinamis aktif

berdasarkan lokasi/ tempat

8. Penyusunan Berdasarkan Abjad Subjek adalah sistem pemberkasan arsip dinamis

aktif yang dilakukan berdasarkan dengan pendekatan subjek

9. Alfanumerik adalah sistem pemberkasan gabungan antara sistem abjad dengan

sistem numerik

10. Klasifikasi adalah sistem pemberkasan arsip dinamis aktif yang menggunakan

sistem desimal dimana sistem desimal ini bisa dibuat sendiri ataupun yang sudah

tersedia.

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

46

11. Numerik adalah sistem pemberkasan arsip dinamis aktif dalam bentuk bilangan

12. Kronologi adalah sistem pemberkasan arsip dinamis aktif berdasarkan urutan

tanggal, dimulai dari tanggal sampai dengan ke tahun.

13. Warna adalah pemberian tanda terkait dengan arsip dinamis aktif yang disimpan.

Hal ini dibuat untuk memudahkan dalam menemukan arsip dinamis aktif yang

disimpan.

14. Pemeliharaan dan Penjagaan Arsip Dinamis Aktif adalah usaha/cara yang

dilakukan baik instansi pemerintah ataupun swasta dalam menjaga arsip yang

disimpan dengan tujuan arsip yang disimpan tersebut tidak mengalami

kemusnahan.

15. Peralatan dan Perlengkapan Penyimpanan Arsip Dinamis Aktif adalah peralatan

yang meliputi filling cabinet, almari arsip, rak Dixon, kotak surat, dan chard

cabinet, sedangkan perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan penanganan

arsip yaitu folder atau map, guide, formulir – formulir.

16. Syarat – Syarat Pegawai Kearsipan adalah pegawai yang mempunyai ketelitian,

kecerdasan, kecekatan, dan kerapian dalam pengelolaan arsip dinamis aktif.

17. Penyelenggaraan Kearsipan yang Baik Bagi Organisasi adalah pengelolaan arsip

dinamis yang sesuai dengan sistem kerja kearsipan

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

47

2.12. Studi Terdahulu

Judul : SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS

AKTIF DAN INAKTIF PADA BAGIAN

ADMINISTRASI KREDIT BPR BANK SOLO

Penulis : DINA SETYA ARIYANI

Perumusan Masalah : Bagaimanakah sistem pengelolaan arsip dinamis aktif

dan inaktif pada bagian kredit PD BPR Bank Solo?

Hasil Penelitian :

Sistem penyimpanan arsip yang digunakan dibagian administrasi kredit

pada BPR Bank Solo adalah sistem nomor atau angka dimana sistem nomor ini

digunakan untuk menyimpan arsip jenis pinjaman nasabah. Asas pengelolaan

arsip yang digunakan adalah asas sentralisasi. Sistem pengelolaan arsip dikelola

hanya satu baguan khusus yaitu pegawai administrasi kredit. Hal ini membuat

pekerjaan pegawai terlalu banyak sehingga banyak waktu dan tenaga yang

terkuras untuk menangani arsip sehingga menyebabkan arsip yang ditangani

tidak maksimal. Selain itu, pegawai cenderung ragu – ragu dalam melakukan

proses penyimpanan dan penyusutan arsip, hal ini dikarenakan pegawai kurang

menguasai tentang kearsipan, selain itu penataan arsip dinamis yang diterapkan

oleh BPR Bank Solo belum disusun dengan baik. Arsip ditata dengan sekat tab

diatas hanya dilakukan ketika register tidak urut, selain itu arsip inaktif

ditumpuk dibawah meja kerja. Hal ini dilakukan karena pegawai tidak mau

repot mengklasifikasikan arsip – arsip yang telah ditentukan. Selain sistem

penyimpanan arsip yang masih memiliki kekurangan, peralatan yang digunakan

oleh BPR Bank Solo juga belum memadahi. Arsip yang ada hanya disimpan

didalam lemari besi dan filling cabinet dengan kapasitas penyimpanan yang

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2.2 Fungsi dan Tujuan Arsip 2.2.1 Fungsi Arsip Menurut Barthos mengemukakan bahwa fungsi arsip untuk membedakan : 1. Arsip dinamis, yang dipergunakan secara

48

terbatas sehingga tidak dapat menyimpan arsip secara keseluruhan. Perawatan

arsip di BPR Bank Solo juga masih sangat kurang, dimana arsip dinamis yang

seharusnya tidak boleh terlipat justru dilipat oleh pegawai terutama arsip yang

berukuran besar. Arsip hanya diberi kapur barus pada filling cabinet dan lemari

besi.

Penemuan kembali arsip di BPR Bank Solo mengalami kesulitan dan

membutuhkan waktu yang lama, ini terjadi dikarenakan tidak adanya pencatatan

arsip yang keluar yang dipinjam baik oleh atasan maupun teman sejawat. Dari

berbagai hasil penemuan ini, peneliti menyimpulkan bahwa harus adanya

perbaikan dalam sistem pengelolaan arsip dinamis aktif dan inaktif.54

54

Dina Setya Ariyani, Sistem Pengelolaan Arsip Dinamis Aktif dan Inaktif Pada Bagian

Administrasi Kredit PD BPR Bank Solo, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Universitas

Kristen Satya Wacana tahun 2013.