Upload
phungdiep
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Taman Lalu Lintas
Taman Lalu Lintas merupakan wadah atau tempat bermain dan belajar
berlalu lintas, baik untuk anak-anak maupun siapa saja yang peduli dan ingin
mempelajari tentang lalu lintas (Anonim, 2008). Dalam taman lalu lintas, anak-
anak usia minimum sepuluh tahun (dalam beberapa kasus), dapat menggunakan
sepeda atau mobil bertenaga pedal untuk menelusuri jalan-jalan dan beroperasi
sesuai dengan hukum/peraturan lalu lintas. Orang tua, sebagai pendamping, dapat
ikut berkeliling dalam kereta sambil memberikan panduan tentang taman. Taman
lalu lintas merupakan miniatur jalan raya dengan jalur dan jalan yang ukurannya
sebanding dengan ukuran kendaraan yang kecil. Seringkali dalam taman lalu
lintas terdapat tanda lalu lintas (seperti lampu lalu lintas) dan bahkan terdapat
karyawan yang berprofesi sebagai polisi lalu lintas. Salah satu tujuan dari taman
lalu lintas adalah untuk meningkatkan kesadaran keselamatan lalu lintas bagi
anak-anak usia sekolah. Dalam taman lalu lintas anak-anak diharapkan mendapat
pengalaman menyebrangi jalan dan mengendarai sepeda atau mempelajari
keselamatan pejalan kaki dalam lingkungan yang sangat terkendali tanpa
kendaraan bermotor (Wikipedia, 2010).
Taman lalu lintas terdapat di seluruh Asia, Eropa, dan Amerika Utara.
Taman lalu lintas di Asia dan Eropa difokuskan kepada keselamatan berlalu lintas
melalui kendaraan bertenaga pedal. Di Amerika Serikat dan Kanada
menggunakan sepeda bertenaga listrik, yaitu kendaraan bermotor. Di Amerika
Utara, taman ini disebut safety village karena penekanan yang lebih luas kepada
keselamatan untuk kebakaran, listrik, makanan, dan keperluan pendidikan lainnya
(Wikipedia, 2010).
2.1.1 Lalu Lintas
Lalu lintas di dalam Undang-Undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan didefinisikan sebagai gerak kendaraan dan orang di
ruang lalu lintas jalan, sedangkan yang dimaksud dengan ruang lalu lintas jalan
adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah kendaraan, orang,
d
l
l
a
p
k
p
d
2
t
d
p
d
dan/atau bar
lintas di jala
lintas, priori
arus di persi
Terd
pengguna, k
kendaraan
pengemudi y
dan angkuta
2.1.2 Ramb
Ram
tertentu yang
digunakan u
pemakai jala
dikelompokk
1. Rambu P
R
pengemu
yang me
berbahay
Jalan
rang yang b
an diatur de
itas menggu
impangan.
dapat tiga k
kendaraan
yang mem
yang mengi
an jalan (Wik
u Lalu Lint
mbu lalu linta
g memuat l
untuk memb
an. Berdasar
kan sebagai
Peringatan
Rambu per
udi berhati-h
enunjukkan
ya bagi para
Simpang 4
n bergelomban
Ga
(Sumber
berupa jalan
engan peratu
unakan lajur
komponen te
dan jalan
menuhi pers
ikuti peratur
kipedia, 2010
tas
as merupaka
ambang, kal
berikan perin
rkan jenis pe
berikut (Wik
ingatan me
hati dalam
adanya lin
pengemudi
Simpan
g Ada persim
ambar 2 Bebe
r: http://id.wik
n serta fasili
uran perunda
lalu lintas, j
erjadinya la
yang saling
yaratan ke
ran perundan
0).
an salah satu
limat, dan at
ngatan, laran
esan yang dis
kipedia, 201
emperingatk
menjalankan
ntasan kereta
(Gambar 2)
ng 3
mpangan P
rapa Contoh
kipedia.com/r
itas penduku
angan yang
jalur lalu lin
alu lintas, y
g berinterak
layakan da
ngan yang m
u alat perlen
tau perpadua
ngan, perint
sampaikan, r
10).
kan adanya
n kendaraan
a api atau
.
Jalan licin
Penyempitan
Rambu Perin
rambu_lalu_li
ung. Tata c
menyangku
ntas, dan pe
yaitu manus
ksi dalam p
an dikemud
menyangkut
ngkapan dal
an dari kedu
tah, dan petu
rambu lalu l
a bahaya
nnya, misaln
adanya per
Longs
Jalan men
ngatan
intas, 2010)
5
ara berlalu
ut arah lalu
engendalian
sia sebagai
pergerakan
dikan oleh
lalu lintas
lam bentuk
uanya, yang
unjuk bagi
lintas dapat
agar para
nya, rambu
rsimpangan
sor
nyempit
2
3
2. Rambu P
R
pengemu
letak ya
(Gambar
3. Rambu L
R
untuk m
dilarang
dilarang
Semua
dilaran
Sepeda m
m
Petunjuk
Rambu petu
udi atau pem
ang akan di
r 3).
Larangan da
Rambu ini un
memakai jala
berhenti, ke
lewat (Gam
kendaraan
ng masuk
motor dilarang
masuk T
Gam
(Sumber
unjuk mem
makai jalan la
ituju lengka
Gambar 3
(Sumbe
n Perintah
ntuk melaran
an, jurusan,
endaraan ha
mbar 4 dan 5)
Dilarang ma
Truk dilarang m
mbar 4 Bebe
r: http://id.wik
mberikan pe
ainnya, tenta
ap dengan
3 Contoh Ram
er: Dok. Priba
ng/memerin
atau tempat
arus lewat ja
).
asuk
Mobil d
dil
masuk Peseped
rapa Contoh
kipedia.com/r
etunjuk atau
ang arah yan
nama dan
mbu Petunjuk
adi, 2007)
ntah semua je
t-tempat tert
alur tertentu,
dan sepeda mo
larang masuk
da dilarang ma
h Rambu Lar
rambu_lalu_li
u keteranga
ng harus dite
arah letak
enis lalu lint
tentu. Misal
dan semua
otor Mobil
ma
asuk
Pejalan ka
ma
rangan
intas, 2010)
6
an kepada
empuh atau
itu berada
tas tertentu
nya rambu
kendaraan
dilarang
asuk
aki dilarang
asuk
2
k
t
s
(
m
k
s
p
t
m
p
t
p
4
C
h
2
p
a
Ramb
2.2 Taman B
Tam
khusus, temp
teratur atau
sesuai denga
(1980), tuju
manusia d
kesejahteraa
sehat, lebih m
Menu
petak berma
terbuka beru
memerlukan
permainan la
taman berm
petak tanah
4–20 hektar
Chiara dan K
hektar.
2.2.1 Berma
Berm
proses yang
awal dari pr
bu stop B
Gam
(Sumber: h
Bermain
an bermain
pat untuk iku
menonton p
an tingkat d
uan keseluru
di daerah
an masyarak
menyenangk
urut Chiara
ain untuk an
umput untuk
n ketenangan
apangan, dan
main dan are
kosong; nei
r; city dan r
Koppelman
ain
main dan be
terus-mener
roses belaja
Beri kesempata
mbar 5 Bebe
http://id.wik
adalah ruan
ut serta dala
penampilan-p
dan jenis ke
uhan taman
perkotaan.
at dengan m
kan, dan lebi
dan Koppe
nak praseko
k permainan
n, (5) daerah
n (7) ruang s
a bermain m
ighborhood p
regional par
(1989) meny
elajar untuk
rus terjadi da
ar pada anak
an Wajib m
erapa Contoh
ipedia.com/r
ng-ruang de
am permaina
penampilan k
eikutsertaann
bermain ada
Tujuan l
menciptakan
ih menarik d
elman (1989
lah, (2) dae
n aktif, (4) d
h serbaguna
sirkulasi dan
meliputi seg
park 2–4 he
rk dengan lu
yarankan tam
k anak meru
alam kehidup
k yang diala
mengitari bunda
h Rambu Pe
rambu_lalu_
engan bentu
an aktif dan k
khusus mela
nya (Eckbo,
alah mening
lainnya ada
lingkungan
di perkotaan.
9), taman be
erah perangk
daerah teduh
yang diperk
n penyekat. M
gala macam
ektar; comm
uas ratusan
man bermain
upakan suat
pannya. Ber
ami hampir
aran Wajib m
ke
rintah
_lintas, 2010
uk dan kegu
kegiatan-keg
alui pilihan y
1964). Men
gkatkan kua
alah mema
yang lebih
.
ermain terdi
kat berpasir,
h untuk keg
keras, (6) da
Menurut Eck
ukuran: satu
munity dan di
bahkan ribu
n seluas min
tu kesatuan
rmain merup
semua oran
7
membelok
ekiri
0)
unaan yang
giatan yang
yang bebas
nurut Gold
alitas hidup
aksimalkan
baik, lebih
iri dari (1)
, (3) ruang
giatan yang
aerah untuk
kbo (1964),
u atau dua
istrict park
uan hektar.
nimum 2–4
dan suatu
pakan tahap
ng. Melalui
8
kegiatan bermain yang menyenangkan, seorang anak berusaha untuk menyelidiki
dan mendapatkan pengalaman yang banyak, baik pengalaman dengan dirinya
sendiri, orang lain maupun dengan lingkungan di sekitarnya. Melalui bermain
anak dapat mengorganisasikan berbagai pengalaman dan kemampuan kognitifnya
dalam upaya menyusun kembali gagasan yang cemerlang. Terdapat lima
karakteristik bermain, yaitu
1. merupakan sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai yang positif bagi
anak;
2. berasal dari motivasi yang muncul dari dalam diri si anak, atas kemauannya
sendiri, tanpa disuruh atau diberi imbalan oleh orang lain;
3. bersifat spontan dan sukarela, atas pilihan sendiri, bukan merupakan
kewajiban;
4. senantiasa melibatkan peran aktif anak, baik secara fisik maupun mental;
5. memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan sesuatu yang bukan
bermain seperti kemampuan berkreasi, memecahkan masalah, berbahasa, dan
bersosialisasi dengan teman sebaya (IDAI, 2009).
2.2.1 Perangkat Bermain
Menurut Chiara dan Koppelman (1989), perangkat mainan dasar termasuk
di dalamnya ayunan, papan luncur, karosel, berbagai tipe panjatan, perangkat
keseimbangan seperti balok keseimbangan, pipa, tiang loncatan, dan kotak-kotak,
perangkat gantung seperti batang sejajar, batang horizontal, dan tangga, dinding
dan rumah-rumahan, dan beberapa bentuk patung untuk bermain. Tipe perangkat
mainan yang berbeda harus disediakan untuk anak-anak prasekolah dan untuk
anak-anak sekolah dasar untuk memenuhi kebutuhan perkembangan dan rekreasi
dari kedua kelompok umur itu.
Menurut Chiara dan Koppelman (1989), lahan bermain yang lebih kecil
dapat dibangun untuk melayani lingkungan yang berjumlah kurang lebih 30 anak
dengan memanfaatkan keterbatasan pilihan perangkat mainan dengan persyaratan
ruang bermain seluas kira-kira 1.200 kaki persegi (1 m2 = 10.7639 kaki persegi).
9
2.3 Rekreasi
Rekreasi adalah berbagai aktivitas atau pengalaman yang biasanya dipilih
secara sukarela oleh seseorang, baik itu disebabkan oleh keinginan untuk
mendapat kesenangan sesaat atau karena orang tersebut menginginkan atau
mencapai sesuatu yang lebih bersifat personal atau memiliki nilai sosial tertentu.
Biasanya aktivitas ini dilakukan pada waktu luang dan tidak ada hubungannya
dengan pekerjaan. Aktivitas tersebut biasanya juga bersifat menyenangkan, dan
jika kegitan tersebut merupakan bagian dari komunitas yang tersusun dengan baik
atau suatu agen perjalanan, kegiatan tersebut akan bersifat membangun dari segi
sosial bagi seseorang yang mengikuti kegiatan tersebut (Kraus, 1977).
Menurut Laurie (1986), rekreasi menurut sifat kegiatannya dibedakan
menjadi rekreasi pasif dan aktif. Rekreasi pasif merupakan rekreasi yang
dilakukan seseorang untuk menghilangkan keletihan fisik setelah bekerja keras,
sehingga rekreasi ini hanya sedikit membutuhkan energi. Contoh rekreasi pasif
adalah menikmati matahari terbit di tepi pantai, duduk di rumput taman kota atau
menikmati pagelaran musik. Rekreasi aktif adalah rekreasi yang dilakukan untuk
hiburan, memerlukan tantangan dan perlibatan penuh makna. Untuk melakukan
rekreasi ini biasanya dibutuhkan banyak energi, misalnya, berkuda, bersepeda,
dan jogging.
Kegiatan rekreasi dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori
berdasarkan kesamaan pengalaman dan sumber daya. Selain itu, perlu dianalisis
hubungan antara aktivitas yang berbeda, dampaknya terhadap lingkungan atau
daya dukung, standar kesesuaian lahan, dan elemen-elemen pendukung seperti
pengelolaan dari tiap-tiap kategori. Di bawah ini merupakan jenis aktivitas yang
dikategorikan berdasarkan pengalaman yang akan didapat, yaitu sebagai berikut:
1. rekreasi fisik, mengutamakan kegiatan fisik sebagai pengalaman utama dari
suatu aktivitas;
2. rekreasi sosial, mengutamakan interaksi sosial sebagai pengalaman utama dari
suatu aktivitas;
3. rekreasi kognitif, mengutamakan budaya, pendidikan, dan kreativitas sebagai
pengalaman utama dari suatu aktivitas;
4. rekreasi yang berhubungan dengan alam, mengutamakan kegunaan sumber
10
daya alam seperti air, pepohonan, pemandangan alam, dan kehidupan liar
sebagai fokus utama dari suatu aktivitas (Gold, 1980).
2.4 Pengelolaan dan Pemeliharaan Taman
Menurut Stoner dan Freeman (1992), pengelolaan atau manajemen adalah
suatu proses merencanakan (planning), mengorganisasikan (organizing),
memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling) anggota organisasi dan
proses penggunaan semua sumber daya organisasi untuk tercapainya tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Pengelolaan suatu lanskap umum perkotaan
seyogyanya melibatkan aparat pemerintah kota atau daerah, pembimbing ahli,
masyarakat pengguna atau yang tinggal di sekitar taman kota, serta sponsor
(Arifin et al., 2007). Dalam suatu taman, diperlukan suatu pengelolaan untuk
1. menjaga dan merawat areal taman dengan segala fasilitasnya tetap sesuai
dengan tujuan desain dan fungsi semula;
2. memperjelas kepemilikan (individu atau lembaga);
3. membuat program pengelolaan yang meliputi organisasi, tenaga kerja, jadwal,
ketersediaan alat dan bahan, serta pendanaan;
4. membuat taman yang berkelanjutan (Arifin, 2009).
Pemeliharaan lanskap dimaksudkan untuk menjaga dan merawat areal
lanskap dengan segala fasilitas yang ada di dalamnya agar kondisinya tetap baik
atau sedapat mungkin terpertahankan pada keadaan yang sesuai dengan tujuan
rancangan atau desain semula. Pemeliharaan merupakan upaya untuk menjaga dan
merawat taman beserta elemen taman dan fasilitas di dalamnya. Pemeliharaan
lanskap meliputi pemeliharaan ideal dan pemeliharaan fisik. Tingkat pemeliharaan
taman dapat dibedakan menjadi pemeliharaan intensif, pemeliharaan semi-
intensif, dan pemeliharaan ekstensif (Arifin dan Arifin, 2005).
Prinsip-prinsip pemeliharaan taman (Arifin dan Arifin, 2005) adalah
sebagai berikut.
1. Tujuan dan standar pemeliharaan harus ditetapkan.
2. Pemeliharaan harus dilakukan secara ekonomis, baik waktu, tenaga kerja,
peralatan, maupun bahan.
3. Operasional pemeliharaan hendaknya didasarkan pada rencana pemeliharaan
11
tertulis yang logis.
4. Jadwal pekerjaan pemeliharaan taman harus didasarkan pada kebijaksanaan
dan prioritas yang benar.
5. Pemeliharaan pencegahan perlu ditekankan.
6. Pengelola pemeliharaan taman harus diorganisasi dengan baik.
7. Dana harus cukup tersedia untuk mendukung program pemeliharaan yang
telah ditetapkan.
8. Tenaga kerja hendaknya cukup tersedia untuk melaksanakan fungsi-fungsi
pemeliharaan.
9. Program pemeliharaan harus dirancang untuk melindungi lingkungan alami.
10. Pengelola pemeliharaan taman harus bertanggung jawab terhadap keamanan
umum dan para operator pemelihara taman.
11. Para operator pemeliharaan harus bertanggung jawab terhadap pengelola
pemelihara taman.