21
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Munawir (2004:2) “Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak pihak yang berkepentingan terhadap data atau aktivitas perusahaan tersebut.” Menurut IAI (2004:8) yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah: 1. Laporan keuangan meliputi neraca, perhitungan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. 2. Untuk lebih dapat menggambarkan secara jelas sifat dan perkembangan perubahan yang dialami perusahaan dari waktu ke waktu sangat dianjurkan agar perusahaan menyusun laporan keuangan komparatif, setidaknya untuk dua tahun terkhir. Sedangkan menurut Zaki Baridwan (1999:17) Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama setahun buku yang bersangkutan. Agar laporan keuangan dapat memberikan semua informasi keuangan yang diperlukan oleh penggunanya maka laporan keuangan haruslah disajikan dengan komponen - komponen yang lengkap yang mencakup semua informasi yang diperlukan oleh pengguna laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan …eprints.ulm.ac.id/60/2/BAB II.pdf · dalam menaksir (mengistimasi) potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d. Untuk ... dalam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan …eprints.ulm.ac.id/60/2/BAB II.pdf · dalam menaksir (mengistimasi) potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d. Untuk ... dalam

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Munawir (2004:2) “Laporan keuangan adalah hasil dari

proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi

antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak – pihak

yang berkepentingan terhadap data atau aktivitas perusahaan tersebut.”

Menurut IAI (2004:8) yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah:

1. Laporan keuangan meliputi neraca, perhitungan laba rugi, laporan

perubahan posisi keuangan, laporan arus kas dan catatan atas laporan

keuangan.

2. Untuk lebih dapat menggambarkan secara jelas sifat dan perkembangan

perubahan yang dialami perusahaan dari waktu ke waktu sangat

dianjurkan agar perusahaan menyusun laporan keuangan komparatif,

setidaknya untuk dua tahun terkhir.

Sedangkan menurut Zaki Baridwan (1999:17) Laporan keuangan

merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu

ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama setahun buku

yang bersangkutan. Agar laporan keuangan dapat memberikan semua

informasi keuangan yang diperlukan oleh penggunanya maka laporan

keuangan haruslah disajikan dengan komponen - komponen yang lengkap

yang mencakup semua informasi yang diperlukan oleh pengguna laporan

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan …eprints.ulm.ac.id/60/2/BAB II.pdf · dalam menaksir (mengistimasi) potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d. Untuk ... dalam

6

keuangan, menurut Standar Akuntansi Keuangan 2004 (Kerangka Dasar

Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, halaman 2 paragraf 07)

laporan keuangan lengkap meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan posisi

keuangan, catatan dan laporan lain yang merupakan bagian integral dari

laporan keuangan.

Neraca berkaitan dengan pengukuran posisi laporan keuangan. Unsur-

unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran tersebut adalah aktiva,

kewajiban dan ekuitas. Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2004

(Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan , halaman 13

paragraf 49) definisi dari aktiva, kewajiban, dan ekuitas adalah sebagai

berikut :

“Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat

dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat akonomi di masa depan

diharapkan akan diperoleh perusahaan”

“Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari

peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar

dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi”

“Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua

kewajiban”

Laporan laba rugi berkaitan dengan pengukuran kinerja yang

seringkali direpresentasikan dengan penghasilan bersih (laba). Unsur-unsur

yang berkaitan langsung dengan pengukuran penghasilan bersih adalah

penghasilan dan beban.

Menurut Anwari Fu’adi (2005:11) bahwa sumber informasi keuangan

perusahaan yang utama diperoleh dari laporan keuangan yang dibuat secara

periodik. Informasi keuangan tersebut menggambarkan informasi historis

dari kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu dan posisi

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan …eprints.ulm.ac.id/60/2/BAB II.pdf · dalam menaksir (mengistimasi) potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d. Untuk ... dalam

7

keuangan perusahaan pada saat tertentu. Laporan keuangan yang merupakan

hasil akhir dari proses akuntansi dan biasanya disusun dalam jangka waktu

satu tahun buku pada umumnya dimaksudkan untuk memberikan informasi

yang berguna bagi pengambilan keputusan bersifat ekonomis.

Dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan sumber

informasi keuangan yang menceritakan kondisi historis perusahan yaitu

transaksi-transaksi keuangan selama setahun buku, sehingga laporan

keuangan ini dapat disebut sebagai hasil akhir proses akuntansi yang

nantinya dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu membuat keputusan.

2.2 Tujuan Laporan Keuangan

Dapat dikatakan bahwa tujuan manajemen membuat laporan keuangan

untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya

oleh para pemilik perusahaan dan juga untuk memenuhi tujuan-tujuan yaitu

sebagai laporan kepada pihak di luar perusahaan.

Menurut Zaki Baridwan (1999:5) Tujuan laporan keuangan dapat dibagai

menjadi :

1. Tujuan Khusus

Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan laporan posisis

keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya secara

wajar.

2. Tujuan Umum.

a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya

mengenai aktiva, kewajiban serta modal suatu perusahaan.

b. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai

perubahan sumber – sumber ekonomi netto (Aktiva bersih) suatu

perusahan yang timbul dari aktivitas – aktivitas usaha dalam

memperoleh laba.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan …eprints.ulm.ac.id/60/2/BAB II.pdf · dalam menaksir (mengistimasi) potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d. Untuk ... dalam

8

c. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai

dalam menaksir (mengistimasi) potensi perusahaan dalam

menghasilkan laba.

d. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan

dalam sumber – sumber ekonomi mengenai aktivitas pembelanjaan

dan penanaman investasi.

e. Untuk mengungkap sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan

dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai

laporan keuangan, seperti mengenai kebijakan akuntansi yang dianut

oleh perusahaan.

3. Tujuan Kuantitatif

a. Relevan, Informasi yang harus dihubungakan dengan maksud

penggunaannya. Bila informasi tidak relevan dengan keputusan yang

akan diambil, maka informasi yang demikian tersebut tidak ada

gunanya betapapun kualitas – kualitas lainnya terpenuhi.

b. Dapat Dimengerti, Informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya

dan dinyatakan dalam bentuk dan istilah yang sesuai dengan batas –

batas pengertian para pemakai. Dalam hal ini, dari pihak pemakai juga

diharapkan adanya aktivitas – aktivitas ekonomi perusahaan, proses

akuntansi keuangan serta istilah – istilah teknis yang digunakan dalam

laporan keuangan.

c. Daya Uji, Pengukuran yang semuanya tidak lepas dari pertimbangan –

pertimbangan dan pendapat yang subyektif. Untuk meningkatkan

manfaat maka informasi tersebut harus diuji kebenarannya oleh para

pengukur yang independen dengan menggunakan metode pengukuran

yang sama.

d. Netral, Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan

tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.

e. Tepat Waktu, Informsi harus disampaikan secepatnya untuk dapat

dijadikan dasar dalam pegambilan keputusan.

f. Daya banding, Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna

apabila dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan sebelumnya

dari perusahaan yang sama, maupun dengan laporan keuangan

perusahaan hanya dalam periode yang sama.

g. Lengkap, informasi keuangan yang lengkap meliputi semua data

akuntansi keuangan yang dapat dimengerti secukupnya enam tujuan

kualitatif diatas dapat juga diartikan sebagai pemenuhan standar

pengungkapan yang memadai dalam laporan keuangan.

Dapat disimpulkan bahwa manajemen sebagai motor penggerak

operasional perusahaan menyajikan posisi keuangan, hasil usaha dan

perubahan posisi keuangan dalam bentuk laporan keuangan sebagai

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan …eprints.ulm.ac.id/60/2/BAB II.pdf · dalam menaksir (mengistimasi) potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d. Untuk ... dalam

9

tanggung jawab kepada pemilik perusahaan maupun kepada pihak luar yang

berkepentingan terhadap laporan tersebut

2.3 Bentuk Laporan Keuangan

Komponen lengkap dari laporan keuangan adalah neraca, laporan laba rugi,

laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan catatan atas laporan

keuangan.

1. Neraca

Menurut Zaki Baridwan (1999:18) Neraca diartikan sebagai suatu

laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu unit usaha pada

tanggal tertentu.

2. Laporan laba rugi

Menurut Zaki Baridwan (1999:30) Laporan Laba Rugi adalah

suatu laporan yang menunjukkan pendapatan – pendapatan dan biaya –

biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu.

3. Laporan perubahan ekuitas

Menurut Zaki Baridwan (1999:39) Laporan perubahan ekuitas

adalah suatu laporan yang menunjukkan sebab – sebab perubahan modal

perusahaan pada akhir periode akuntansi.

4. Laporan arus kas

Menurut Zaki Baridwan (1999:39) laporan arus kas menunjukkan

arus dana dan perubahan-perubahan dalam laporan keuangan selama

tahun buku yang bersangkutan. Untuk mecapai tujuan tersebut, aliran kas

diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yang berbeda, yaitu penerimaan

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan …eprints.ulm.ac.id/60/2/BAB II.pdf · dalam menaksir (mengistimasi) potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d. Untuk ... dalam

10

dan pengeluaran kas yang berasal dari investasi, pembelanjaan, dan

kegiatan usaha.

5. Catatan atas laporan keuangan

Komponen laporan keuangan yang terkhir adalah Catatan Atas

Laporan Keungan (CALK), menurut IAI (2004:18) catatan atas laporan

keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera

dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan

ekuitas.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan

keuangan harus memenuhi 5 komponen, yang masing-masing komponen

memiliki peran dan arti tersendiri. Neraca sebagai pengukur posisi laporan

keuangan, laporan laba rugi sebagai pengukur hasil usaha, laporan perubahan

ekuitas berisi mengenai hal-hal yang menyebabkan terjadinya perubahan

ekuitas, laporan arus kas sebagai laporan sumber dan penggunaan dana, dan

catatan atas laporan keuangan merupakan pejelasan rinci angka-angka yang

terdapat dalam neraca, yang tidak dapat dipisahkan dari keempat komponen

lainnya.

2.4 Analisis terhadap laporan keuangan.

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2002:190) analisis laporan

keuangan berarti menguraikan pos – pos laporan keuangan menjadi unit yang

lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang

mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data

kuantitatif maupun kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan …eprints.ulm.ac.id/60/2/BAB II.pdf · dalam menaksir (mengistimasi) potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d. Untuk ... dalam

11

keuangan lebih mendalam yang sangat penting dalam proses pengambilan

keputusan yang tepat.

Menurut Amin Widjaja Tunggal (1995:22) Analisis dan interpretasi

laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membantu memecahkan dan

sekaligus menjawab masalah – masalah yang timbul dalam suatu organisasi

yang tidak bertujuan untuk memperoleh laba. Analisis dan interpretasi laporan

keuangan adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk membuat keputusan

antara lain mengenai rencana – rencana perluasan perusahaan, penanaman

modal (investasi), pencarian sumber – sumber dana operasi perusahaan, dan

lain – lain.

Menurut Munawir (2004:64), Analisa ratio seperti halnya alat–alat

analisa yang lain adalah “future Oriented”, oleh karena itu penganalisa harus

mampu menyesuaikan faktor–faktor yang ada pada periode atau waktu ini

dengan faktor–faktor di masa yang akan datang yang mungkin akan

mempengaruhi posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan yang

bersangkutan. Bambang Riyanto (2001:329) menyebutkan bahwa analisa

ratio itu sebenarnya hanyalah alat yang digunakan dalam “Aritmatical Term”

yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data

finansial.

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan analisa terhadap laporan keuangan

berfungsi untuk mengkonversikan data yang berasal dari laporan keuangan

sebagai bahan mentah menjadi informasi yang lebih berguna, lebih mendalam

menyangkut kondisi dan kinerja keuangan perusahaan dengan menerapkan

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan …eprints.ulm.ac.id/60/2/BAB II.pdf · dalam menaksir (mengistimasi) potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d. Untuk ... dalam

12

metode dan teknik tertentu. Analisa yang bersifat prediksi akan mengkaji

kejadian yang sudah berlalu terhadap dampak dan prospek perkembangan

keuangan perusahan di masa yang akan dating.

2.5 Tujuan Analisa Laporan Keuangan

Sofyan Syafri Harahap (2002: 195-179) mengemukakan bahwa yang

menjadi tujuan analisa laporan keuangan adalah sebagai berikut :

a. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam dari pada yang

terdapat dari laporan keuangan biasa.

b. Dapat menggali informasi yang tidak kasat mata (Explisit) dari suatu

laporan keuangan (implisit).

c. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.

d. Dapat membongkar hal-hal yang tidak konsisten dalam hubungannya

dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern

laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh

dari luar perusahaan.

e. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-

model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk

memprediksi, peningkatan (rating).

f. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil

keputusan. Dengan perkataan lainnya apa yang dimaksudkan dari suatu

laporan keuangan merupakan tujuan analisi laporan keuangan juga antara

lain :

1. Dapat menilai prestasi perusahaan.

2. Dapat memproyaksi keuangan perusahaan.

3. Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari

aspek waktu tertentu :

a. Posisi keuangan (Aset, Neraca, dan Modal)

b. Hasil usaha perusahaan (Hasil dan Biaya)

c. Likuiditas

d. Solvabilitas

e. Aktivitas

f. Rentabilitas dan Profitabilitas

g. Indikator pasar modal

4. Menilai perkembangan dari waktu ke waktu

5. Melihat komposisi struktur keuangan, arus dana.

g. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu

yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan …eprints.ulm.ac.id/60/2/BAB II.pdf · dalam menaksir (mengistimasi) potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d. Untuk ... dalam

13

h. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain

dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau

standar ideal.

i. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan,

baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur, dan sebagainya.

j. Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di

masa yang akan datang.

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2002:203-204) Analisa laporan

keuangan juga memiliki kelemahan-kelemahan yaitu :

1. Analisa laporan keuangan di dasarkan pada laporan keuangan, oleh

karenanya kelemahan-kelemahan laporan keuangan harus selalu

diingat agar kesimpulan dari analisis itu tidak salah.

2. Objek analisa laporan keuangan hanya laporan keuangan. Untuk

menilai suatu laporan keuangan tidak cukup hanya dari angka-angka

laporan keuangan. Kita juga harus melihat aspek lainnya seperti

tujuan perusahaan, situasi ekonomi, situasi industri, gaya manajemen,

dan budaya masyarakat.

3. Objek analisa adalah data historis yang menggambarkan masa lalu

dan kondisi ini bisa berbeda dengan kondisi masa depan.

4. Jika kita melakukan perbandingan dengan perusahaan lain, maka

perlu dilihat beberapa perbedaan prinsip yang bisa menjadi penyebab

perbedaan angka, misalnya :

Prinsip akuntansi

Size Perusahaan

Jenis Industri

Periode laporan

Laporan individual atau laporan konsolidasi

Jenis perusahaan aspek provite moteve atau non profit motive

5. Laporan keuangan hasil konsolidasi atau hasil konveksi mata uang

asing perlu mendapat perhatian tersendiri tersendiri karena perbedaan

bisa saja timbul karena masalah kurs konveksi atau metode

konsolidasi.

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan analisa bertujuan untuk memahami

lebih lanjut informasi keuangan yang berasal dari laporan keuangan,

bebarapa informasi yang dapat diperoleh dari analisa yaitu berupa prestasi

perusahaan, peringkat perusahaan, serta mengetahui situasi dan kondisi

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan …eprints.ulm.ac.id/60/2/BAB II.pdf · dalam menaksir (mengistimasi) potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d. Untuk ... dalam

14

keuangan perusahaan dan memprediksi potensi perusahaan dimasa yang akan

datang.

2.6 Metode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2002:216-220) teknik analisa

laporan keuangan atau ukuran dasar analisis laporan kuangan atau ukuran

dasar analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi enam teknik,

yaitu :

1. Metode Komparatif

Melakukan perbandingan antara satu pos dengan pos lainnya yang

relevan dan bermakna untuk mengetahui perbedaan, besaran, maupun

hubungannya.

2. Trend Analysis

Analisis ini harus menggunakan teknik perbandingan laporan keuangan

beberapa tahun dalam dan dari sini digambarkan trendnya. Trend analisis

ini biasanya dibuat melalui grafik.

3. Commonsize Financial Statement

Metode ini adalah merupakan metode analisa yang menyajikan laporan

keuangan dalam bentuk persentase.

4. Metode Indeks Time Series

Dalam metode ini dihitung indeks dan digunakan untuk mengkopersikan

angka – angka laporan keuangan.

5. Analisa Rasio

Rasio Laporan keuangan adalah perbandingan antara pos – pos tertentu

dengan pos lain yang memiliki hubungan signifikan (berarti).

6. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas dan Dana

Analisis sumber dan penggunaan kas dan dana dilakukan dengan

membandingkan laporan keuangan dua periode. Laporan ini

dibandingkan dan dilihat mutasinya. Setiap mutasi mempengaruhi pos

lainnya.

Menurut Bambang Riyanto (2001:329) Penganalisis mengadakan

analisa rasio finansial pada dasarnya dilakukan dengan dua macam

perbandingan:

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan …eprints.ulm.ac.id/60/2/BAB II.pdf · dalam menaksir (mengistimasi) potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d. Untuk ... dalam

15

1. Membandingkan Rasio Sekarang (Present Ratio) dengan rasio – rasio

diwaktu yang lalu (Ratio Historis) atau dengan rasio – rasio yang

diperkirakan untuk waktu – waktu yang akan datang dari perusahaan yang

sama. Misalnya current ratio tahun 1976 dibandingkan dengan current

ratio dari tahun – tahun sebelumnya. Dengan cara perbandingan tersebut

akan dapat diketahui perubahan – perubahan dari ratio tersebut dari tahun

ke tahun. Dengan menganalisa satu macam rasio saja tidak banyak artinya,

karena kita dapat mengetahui faktor – faktor apa yang menyebabkan

adanya perubahan tersebut.

2. Dengan membandingkan rasio - rasio dari suatu perusahaan (Company

ratio) atau dengan ratio semacam dari sejenis/ industri (ratio industri, rata

– rata/rasio standar) untuk waktu yang sama. Dengan membandingkan

rasio perusahan dengan rasio industri akan dapat diketahui apakah

perusahaan yang bersangkutan itu dalam aspek finansial tertentu berada

diatas rata- rata industri (Above Average ), berada pada rata – rata

(Average) atau terletak di bawah rata – rata (Below Average).

Rasio-rasio menurut Mamduh dan Abdul Halim (2003:75) dikelompokkan

menjadi 5 (lima) kategori yaitu :

1. Rasio likuiditas

Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

jangka pendeknya, misalnya : Current Ratio, Quick Ratio

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan …eprints.ulm.ac.id/60/2/BAB II.pdf · dalam menaksir (mengistimasi) potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d. Untuk ... dalam

16

2. Rasio aktivitas

Rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan

melihat tingkat aktivitas aset, misalnya: Inventory Turnover, Average

Collectioan Period, Fixed Assets Turnover, Total Assets Turnover.

3. Rasio Solvabilitas

Rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi

kewajiban jangka panjangnya, Time Interest Earned, Fixed Charge

Coverage.

4. Rasio profitablitas

Rasio yang melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba

(profitabilitas), misalnya : Net Profit Margin, Return On Assets, Return On

Equity.

5. Rasio Pasar

Rasio ini melihat perkembangan nilai perusahaan relatif terhadap nilai

buku perusahaan, misalnya: Price Earning Ratio, Dividend Yield.

Menurut Agnes Sawir (2001:7) rasio dapat dikelompokkan menjadi :

1. Ratio Likuiditas

ratio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi

kewajiban jangka pendek (kurang dari satu tahun) pada saat ditagih.

2. Ratio Leverage (Struktur Keuangan) atau Ratio Solvabilitas

rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

jangka panjang (lebih dari satu tahun) dan mengukur tingkat perlindungan

para kreditur jangka panjang.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan …eprints.ulm.ac.id/60/2/BAB II.pdf · dalam menaksir (mengistimasi) potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d. Untuk ... dalam

17

3. Ratio Aktivitas

Rasio yang mengukur efiseinsi dan efektivitas penggunaan sember-sumber

dana yang dikelolanya.

4. Ratio Profitabilitas (Kemampulabaan)

Ratio yang mengukur efektivitas kinerja manajemen terutama sejumlah

kebijaksanaan dalam keputusan – keputusan ditinjau dari penjualan dan

investasi perusahaan.

Rasio-rasio menurut Suad Husnan dalam Nur Fatiah (2002:161)

dikelompokkan menjadi 4 (empat) yaitu :

1. Rasio likuiditas, yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban finansial jangka pendeknya.

2. Rasio leverage, yang mengukur seberapa jauh perusahaan dibelanjai

dengan hutang.

3. Rasio aktivitas, mengukur efektivitas perusahaan menggunakan sumber

dananya.

4. Rasio profitablitas, mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan

sebagaimana ditunjukkan oleh keuntungan yang diperoleh dari penjualan

dan investasi.

Berdasarkan pengelompokkan rasio-rasio di atas kiranya dapat

diketengahkan bahwa pada dasarnya para penulis mengelompokkan rasio-

rasio ke dalam kelompok yang sama. Dengan banyaknya rasio finansial, maka

untuk kepentingan seorang analis, penggunaan rasio akan disesuaikan dengan

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan …eprints.ulm.ac.id/60/2/BAB II.pdf · dalam menaksir (mengistimasi) potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d. Untuk ... dalam

18

maksud dan tujuan dilakukannya analisis itu sendiri. Rasio yang digunakan

dalam penelitian ini adalah dari Mamduh dan Abdul Halim (2003:75)

1. Rasio Likuiditas

a. Quick Ratio (QR)

Mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan

dengan melihat aktiva lancar, tanpa persediaan terhadap hutang lancar

(kewajiban perusahaan), variabel ini diukur dengan rumus:

LancargHu

PesediaanLancarAktivaQR

tan

b. Current Ratio (CR)

Mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang

jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya (aktiva yang

akan berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau satu siklus

bisnis), variabel ini diukur dengan rumus:

LancargHu

LancarAktivaCR

tan

2. Rasio Aktivitas

a. Total Assets Turnover (TAT)

Mengukur efektivitas penggunaan total aktiva. Semakin tinggi

rasio ini menunjukkan manajemen perusahaan baik, sebaliknya jika

rasio rendah maka manajemen perusahaan harus mengevaluasi

strategi, pemasarannya, dan pengeluaran modalnya (investasi),

variabel ini diukur dengan rumus:

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan …eprints.ulm.ac.id/60/2/BAB II.pdf · dalam menaksir (mengistimasi) potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d. Untuk ... dalam

19

AktivaTotal

PenjualanTAT

3. Rasio Solvabilitas

a. Time Interest Earned (TIE)

Mengukur seberapa besar laba sebelum bunga dan pajak yang

tersedia untuk menutup beban bunganya, variabel ini diukur dengan

rumus:

Bunga

PajakdanBungaSebelumLabaTIE

4. Rasio Profitabilitas

a. Rate of Return On Invesment (ROI)

Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan

aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto, variabel ini diukur

dengan rumus :

AktivaJumlah

PajakSetelahNetoKeuntunganROI

b. Return On Equity

Kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal

saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut

pemegang saham. ROE dipengaruhi oleh ROA dan tingkat leverage

keuangan perusahaan, variabel ini diukur dengan menggunakan rumus.

SahamModal

PajakSetelahNetoKeuntunganROE

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan …eprints.ulm.ac.id/60/2/BAB II.pdf · dalam menaksir (mengistimasi) potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d. Untuk ... dalam

20

c. Net Profit Margin (NPM)

Keuntungan neto per rupiah penjualan atau setiap rupiah penjualan

menghasilkan keuntungan neto, variabel ini diukur dengan

menggunakan rumus:

BersihPenjualan

PajakSetelahNetoKeuntunganNPM

5. Rasio Pasar

a. Earning Per Share (EPS)

Jumlah laba yang menjadi hak untuk setiap pemegang satu lembar

saham biasa. Laba biasanya menjadi dasar penentu pembayaran

dividen dan kenaikan nilai saham. Biasanya pemegang saham tertarik

dengan angka EPS, variabel ini diukur dengan menggunakan rumus:

Beredaryang

BiasaSahamlembarJumlahTertimbangrataRata

IstimewaSahamDividenBersihLabaEPS

2.7 Analisa rasio dalam menilai kinerja keuangan

Menurut Mulyadi (2001:416) penilaian kinerja adalah penentuan secara

periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan

karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapakan

dan menurut Daniel Tulasi dalam Diah Ayu (2003:13) ada berbagai

pendekatan untuk mengevaluasi kinerja yaitu dengan pendekatan klasik

(analisa rasio), pendekatan behavioral, quantitative, system, seven-s, quality

circle atau teori z.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan …eprints.ulm.ac.id/60/2/BAB II.pdf · dalam menaksir (mengistimasi) potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d. Untuk ... dalam

21

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2002:195) tujuan pengukuran

kinerja keuangan adalah untuk memberikan informasi yang diinginkan oleh

para pengambil keputusan terutama dalam hal menilai prestasi perusahaan,

proyeksi keuangan perusahaan, menilai perkembangan dari waktu-ke waktu,

dan melihat struktur posisi keuangan.

Munawir (2004:31) menyatakan bahwa tujuan pengukuran kinerja

keuangan perusahaan adalah untuk :

1. Mengetahui tingkat likuiditas yaitu kemampuan untuk memenuhi

kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi pada saat jatuh tempo.

2. Mengetahui tingkat solvabilitas yang menunjukkan kemapuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan

tersebut dilikuidasi, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun

jangka panjang.

3. Mengetahui tingkat rentabilitas atau probability yang menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba untuk periode tertentu.

4. Mengukur stabilitas usaha yang menunjukkan kemapuan perusahaan

untuk melakukan usaha dengan stabil, yang diukur dengan

mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang dan

beban bunganya ttepat waktu dan kemampuan membayar dividen secara

teratur kepada para pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau

krisis keuangan.

Dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan adalah hasil dari seluruh

kegiatan operasional di perusahaan dengan penilaian berdasarkan aspek-

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan …eprints.ulm.ac.id/60/2/BAB II.pdf · dalam menaksir (mengistimasi) potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d. Untuk ... dalam

22

aspek keuangan perusahaan yang informasinya didapat dari laporan

keuangan yang disusun pihak manajemen perusahaan. Tujuan kinerja

keuangan adalah untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan

perusahaan pada masa yang telah lalu, pada masa sekarang, dan untuk

memprediksi kondisi dan prestasi keuangan di masa depan serta untuk

melihat perusahaan dari waktu-kewaktu.

2.8 Pasar Modal

Pasar modal didefinisikan sebagai wahana untuk mempertemukan

pihak-pihak yang memerlukan dana jangka panjang dengan pihak yang

memiliki dana tersebut (www.jsx.co.id)

Menurut Husnan dalam Anwari Fua’di (2005:26) pasar modal

merupakan konsep yang lebih sempit dari pasar keuangan (financial market)

karena menurutnya dalam financial market diperdagangkan semua bentuk

hutang dan modal sendiri, baik dana jangka pendek maupun dana jangka

panjang, baik negotiable ataupun tidak

Fungsi pasar modal di suatu negara adalah menjalankan fungsi ekonomi

dan keuangan, dalam menjalankan fungsi ekonomi, pasar modal

menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender (pihak yang

mempunyai kelebihan dana) ke borrower (pihak yang memerlukan dana)

dimana lenders mengharapkan akan memperoleh imbalan dari pihak luar

memungkinkan mereka melakukan investasi tanpa harus menunggu

tersedianya dana dari hasil operasi perusahaan.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan …eprints.ulm.ac.id/60/2/BAB II.pdf · dalam menaksir (mengistimasi) potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d. Untuk ... dalam

23

Menurut Hartono dalam Anwari Fua’di (2005:27) pasar modal terbagi

menjadi 4 tipe yaitu pasar primer, pasar sekunder, pasar ketiga, dan pasar

keempat.

1. Pasar Primer (primary market)

Adalah tempat penjualan saham baru (saham perdana) yang melibatkan

banker investasi. Saham perdana dilempar ke publik untuk pertama

kalinya melalui Initial Public Offering. Pasar sekunder (secondari market)

adalah tempat perdagangan surat berharga yang telah selesai dijual di

pasar primer bersama-sama dengan sekuritas-sekuritas perusahaan lainnya

yang sudah berada disana.

2. Pasar Sekunder

Pasar sekunder dibedakan menjadi pasar bursa saham (Stock Exhange)

untuk sekuritas perusahaan besar dan over the counter (OTC) marker

untuk sekuritas perusahaan kecil.

3. Pasar ketiga (third market)

Merupakan pasar perdagangan surat berharga yang dijalankan oleh broker

pada saat pasar kedua tutup.

4. Pasar keempat (fourt market)

Merupakan pasar modal yang dilakukan di antara intitusi berkapasitas

besar untuk menghindari komisi untuk broker.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan …eprints.ulm.ac.id/60/2/BAB II.pdf · dalam menaksir (mengistimasi) potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d. Untuk ... dalam

24

2.9 Bursa Efek (Pasar Sekunder)

Setelah sekuritas terjual di pasar perdana, sekuritas tersebut kemudian di

daftarkan di bursa efek agar nantinya dapat diperjualbelikan di bursa. Pada

waktu sekuritas tersebut diperdagangkan di bursa maka dikatakan bahwa

sekuritas tersebut diperdagangkan di pasar sekunder.

Bursa efek dikelola oleh perusahaan yang jasa utamanya

menyelenggarakan kegiatan perdagangan sekuritas di pasar sekunder. Di

Indonesia sampai sekarang terdapat dua bursa efek yaitu Bursa Efek Jakarta

(BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Bursa Efek Jakarta merupakan

perseroan terbatas (PT) yang dimiliki oleh Securities Company sekaligus

sebagai anggota bursa. Perdagangan sekuritas di bursa harus dilakukan lewat

Securities Company yang sekaligus menjadi anggota bursa tersebut

Securities Company tidak hanya melakukan kegiatan sebagai pialang, tetapi

mereka dapat juga menjadi underwriter atau menager investasi (Husnan

dalam Anwari Fu’adi 2005:27-28).

Securities Company merupakan perusahaan yang dapat bertindak

sebagai underwriter, broker-dealer, broker dan invesment manager. Kalau

securities houses bertindak sebagai dealer, maka persahaan tersebut membeli

dan menjual sekuritas tersebut untuk pihak lain. Sebagai Underwriter artinya

sebagai penjamin emisi efek dan sebagai invesment manager artinya sebagai

pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah

atau pengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan …eprints.ulm.ac.id/60/2/BAB II.pdf · dalam menaksir (mengistimasi) potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d. Untuk ... dalam

25

Kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini dapat

digambarkan seperti pada bagan berikut:

Laporan keuangan dan Financial Data and

Ratios

tahun 2004 s.d tahun 2006

Dilihat dari rasio CR, ROI, ROE, NPM, EPS

Menarik kesimpulan

Analisis dan Interpretasi

masing-masing perusahaan