14
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari bahasa Latin communication, dan bersumber juga dari kata communis yang artinya sama, dalam arti kata sama makna. Jadi komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. 2. Pengertian komunikasi secara terminologis Komunikasi yang berarti penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Komunikasi menurut beberapa ahli diantaranya adalah menurut Hargie (2004:67), komunikasi didefinisikan sebagai “proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk merubah tingkah laku mereka”. Sedangkan menurut Muhammad (2005:5) Komunikasi didefinisikan sebagai “Pertukaran pesan verbal maupun non verbal antara si pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku”.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11698/2/T1_362011048_BAB II...yang dilalui pesan dari si pengirim kepada si penerima, dan si

Embed Size (px)

Citation preview

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Komunikasi

Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua

sebagai:

1. Pengertian komunikasi secara etimologis

Komunikasi berasal dari bahasa Latin communication, dan bersumber juga dari

kata communis yang artinya sama, dalam arti kata sama makna. Jadi

komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat

kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan.

2. Pengertian komunikasi secara terminologis

Komunikasi yang berarti penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada

orang lain.

Komunikasi menurut beberapa ahli diantaranya adalah menurut Hargie

(2004:67), komunikasi didefinisikan sebagai “proses di mana suatu ide dialihkan dari

sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk merubah tingkah laku

mereka”. Sedangkan menurut Muhammad (2005:5) Komunikasi didefinisikan

sebagai “Pertukaran pesan verbal maupun non verbal antara si pengirim dengan si

penerima pesan untuk mengubah tingkah laku”.

7

Dapat disimpulkan bahwa komunikasi sebagai suatu proses pengiriman dan

penyampaian pesan baik berupa verbal maupun non verbal oleh seseorang kepada

orang lain untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan,

maupun tidak langsung melalui media. Komunikasi yang baik harus disertai dengan

adanya jalinan pengertian antara kedua belah pihak (pengirim dan penerima),

sehingga yang dikomunikasikan dapat dimengerti dan dilaksanakan.

2.2 Komunikasi Efektif

Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau

perasaan seseorang kepada orang lain. Proses komunikasi ditujukan untuk

menciptakan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif mensyaratkan adanya

pertukaran informasi dan kesamaan makna antara komunikator dan komunikan.

Seseorang berkomunikasi dengan orang lain dikatakan efektif menurut Stewart L.

Tubbs dan Sylvia Moss (1996 : 23-28) setidak-tidaknya menimbulkan lima hal, yaitu:

1. Pengertian

Yaitu penerimaan yang cermat atas kandungan rangsangan seperti yang

dimaksudkan oleh pengirim pesan. Dalam hal ini komunikator dinyatakan

efektif bila komunikan memperoleh pemahaman yang cermat atas pesan yang

disampaikan komunikator.

2. Kesenangan

Efektifitas komunikasi berkaitan langsung dengan perasaan senang antara

komunikator-komunikan

8

3. Mempengaruhi sikap komunikan

Tindakan mempengaruhi orang lain merupakan bagian dari kehidupan sehari-

hari. Dalam berbagai situasi individu berusaha mempengaruhi sikap orang lain

dan berusaha agar orang lain paham akan pesan yang disampaikan.

4. Hubungan sosial yang lebih baik

Kegagalan dalam berkomunikasi muncul karena gangguan dalam hubungan

insani yang berasal dari kesalahpahaman, ketika pesan tidak dipahami secara

cermat.

5. Komunikan melakukan tindakan yang diingini oleh komunikator Mc Cosky dan

Knap (dalam Effendy, 2003:64) dalam bukunya yang berjudul “An Art to An

Interpersonal Communication” mengatakan bahwa komunikasi yang efektif

dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling tinggi

derajatnya antara komunikator dan komunikan dalam setiap situasi.

Tidaklah mudah untuk melakukan komunikasi secara efektif. Ada banyak

hambatan yang bisa merusak komunikasi. Bahkan beberapa ahli komunikasi

menyatakan bahwa tidak mungkin seseorang melakukan komunikasi yang

sebenarbenarnya efektif. Komunikasi efektif merupakan salah satu keahlian

terpenting, bahkan boleh jadi merupakan hal yang paling penting untuk mencapai

keberhasilan. Dengan demikian segala bidang komunikasi, baik itu hubungan

masyarakat (public relations), periklanan, penyiaran, jurnalistik dan lainnya dituntut

untuk menciptakan komunikasi yang efektif agar tercapai tujuan yang diharapkan.

9

2.3 Komponen Dasar Komunikasi

Menurut Canggara, (2007 : 22-23) Ada empat komponen yang cenderung sama

yaitu: orang yang mengirimkan pesan, pesan yang akan dikirimkan, saluran atau jalan

yang dilalui pesan dari si pengirim kepada si penerima, dan si penerima pesan.

Karena komunikasi merupakan proses dua arah atau timbal balik maka komponen

balikan perlu ada dalam proses komunikasi. Dengan demikian, komponen dasar

komunikasi ada lima, yaitu: pengirim pesan, pesan, saluran, penerima pesan dan

balikan

1. Pengirim Pesan

Pengirim pesan adalah individu atau orang yang mengirim pesan. Pesan atau

informasi yang akan dikirimkan berasal dari otak si pengirim pesan, oleh sebab itu

sebelum pengirim mengirimkan pesan, si pengirim harus menciptakan dulu pesan

yang akan dikirimkannya. Menciptakan pesan adalah menentukan arti apa yang akan

dikirimkan kemudian menyandikan/encode arti tersebut ke dalam suatu pesan,

sesudah itu baru dikirim melalui saluran.

2. Pesan

Pesan adalah informasi yang akan dikirimkan kepada si penerima. Pesan ini

dapat berupa verbal maupun nonverbal. Pesan secara verbal dapat secara tertulis

seperti surat, buku, majalah, memo, sedangkan pesan yang secara lisan dapat berupa

percakapan tatap muka, percakapan melalui telepon, radio dan sebagainya. Pesan

yang nonverbal dapat berupa isyarat gerakan badan, ekspresi muka, dan nada suara.

10

3. Saluran

Saluran adalah jalan yang dilalui pesan dari si pengirim dengan si penerima.

Saluran yang biasa dalam komunikasi adalah gelombang cahaya dan suara yang dapat

kita lihat dan dengar, tetapi jika pembicaraan itu melalui surat yang dikirimkan, maka

gelombang cahaya sebagai saluran yang memungkinkan kita dapat melihat huruf

pada surat tersebut. Kertas dan tulisan itu sendiri adalah sebagai alat untuk

menyampaikan pesan. Kita dapat menggunakan bermacam-macam alat untuk

menyampaikan pesan seperti buku, radio, film, televisi, surat kabar tetapi saluran

pokoknya adalah gelombang suara dan cahaya.

4. Penerima Pesan

Penerima pesan adalah yang menganalisis dan menginterpretasikan isi pesan

yang diterimanya.

5. Balikan

Balikan adalah respons terhadap suatu pesan yang diterima yang dikirimkan

kepada si pengirim pesan, dengan diberikannya reaksi ini kepada si pengirim,

pengirim akan dapat mengetahui apakah pesan yang dikirimkan tersebut

diinterpretasikan sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim. Seringkali

respons yang diberikan tidak seperti yang diharapkan oleh si pengirim karena si

penerima pesan kurang tepat dalam menginterpretasikan pesan. Hal ini disebabkan

oleh adanya faktor-faktor dalam diri si penerima yang mempengaruhi dalam

pemberian arti pesan.

11

2.4 Strategi Komunikasi

Effendy (2003:301), mengungkapkan strategi komunikasi merupakan

panduan dari perencanaan komunikasi untuk mencapai sesuatu tujuan. Keberhasilan

kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh penentuan strategi

komunikasi. Di lain pihak jika tidak ada strategi komunikasi yang baik efek dari

proses komunikasi bukan tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh negatif.

2.4.1 Tujuan Dari Strategi Komunikasi

Burnett (1998:67) dalam bukunya “Theniquet for Effective Communication”

menyatakan bahwa tujuan sentral dari strategi komunikasi adalah :

1. To secure understanding: komunikan mengerti pesan yang disampaikan.

2. To establishes acceptance: pembinaan kepada penerima setelah pesan

dimengerti dan diterima.

3. To motivation action: memotivasi kegiatan organisasi.

Stoner (1989:78) berkeyakinan bahwa strategi dapat membantu suatu organisasi

dalam:

a. Berpikir strategis dan mengembangkan strategi yang efektif.

b. Memperjelas arah masa depan.

c. Menciptakan prioritas.

d. Membuat keputusan sekarang dengan mengingat konsekuensi masa depan.

e. Mengembangkan landasan yang koheren dan kokoh bagi pembuatan keputusan.

12

f. Menggunakan keleluasaan yang maksimum dalam bidang-bidang yang berada

dibawah kontrol organisasi.

g. Membuat keputusan yang melintasi tingkat dan fungsi.

h. Memecahkan masalah organisasi.

i. Menangani keadaan yang berubah dengan cepat secara efektif.

j. Membangun kerja kelompok dan keahlian.

Strategi komunikasi banyak menentukan keberhasilan dalam kegiatan

komunikasi. Dalam menyusun strategi komunikasi seorang pemimpin harus

memahami fungsi strategi komunikasi baik secara makro maupun mikro. Dengan

pendekatan makro berarti organisasi dipandang struktur global yang berinteraksi

dengan lingkungannya.

Sedangkan dengan pendekatan mikro lebih memfokuskan kepada komunikasi

dalam unit dan sub unit pada suatu organisasi. Komunikasi yang diperlukan pada

tingkat ini adalah komunikasi antara anggota kelompok, komunikasi untuk memberi

orientasi dan latihan, komunikasi untuk menjaga iklim, komunikasi dalam

mensupervisi dan pengarahan pekerjaan dan komunikasi untuk mengetahui rasa

kepuasan dalam bekerja (Muhammad, 2005: 75-76).

13

2.5 Komunikasi Antar Pribadi

2.5.1 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi

antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya

menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik verbal maupun nonverbal

(Mulyana, 2004:47). Komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi adalah

proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara

sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik

seketika. Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi di dalam diri sendiri, di

dalam diri manusia terdapat komponen-komponen komunikasi seperti sumber, pesan,

saluran penerima dan balikan.

Dalam komunikasi interpersonal hanya seorang yang terlibat. Pesan mulai dan

berakhir dalam diri individu masing-masing. Komunikasi interpersonal

mempengaruhi komunikasi dan hubungan dengan orang lain. Suatu pesan yang

dikomunikasikan, bermula dari diri seseorang (Muhammad, 2005: 75-76). Setelah

melalui proses interpersonal tersebut, maka pesan-pesan disampaikan kepada orang

lain. Komunikasi interpersonal merupakan proses pertukaran informasi antara

seseorang dengan seseorang lainnya atau biasnya diantara dua orang yang dapat

langsung diketahui balikannya. Dengan bertambahnya orang – orang yang terlibat

dalam komunikasi menjadi bertambah komplekslah komunikasi tersebut

(Muhammad, 2005: 75-76).

14

Komunikasi antarpribadi juga didefiniskan sebagai komunikasi yang terjadi

diantara dua orang yang mempunyai hubungan yang terlihat jelas diantara mereka,

misalnya percakapan seseorang ayah dengan anak, sepasang suami istri, guru dengan

murid, dan lain sebagainya. Dalam definisi ini setiap komunikasi baru dipandang dan

dijelaskan sebagai bahan-bahan yang terintegrasi dalam tindakan komunikasi

antarpribadi (Devito, 1997:111)

2.5.2 Fungsi dan Tujuan Komunikasi Antar Pribadi

Fungsi dan tujuan komunikasi antar pribadi yaitu berusaha meningkatkan

hubungan insani (human relation), menghindari dan mengatasi konflik-konflik

pribadi, mengurangi ketidakpastian serta berbagi pengetahuan dan pengalaman

dengan orang lain (Cangara, 2004:33). Komunikasi antar pribadi juga dapat

meningkatkan hubungan kemanusiaan di antara pihak-pihak yang melakukan

komunikasi.

2.5.3 Ciri Komunikasi Antar pribadi

Ada beberpa ciri-ciri komunikasi antar pribadi yang dikemukakan oleh para

ahli, di antaranya Devito (1997:112) menurutnya ada 5 ciri-ciri komunikasi

antarpribadi yang umum yaitu sebagai berikut:

1) Keterbukaan (Openess)

15

Komunikator dan komunikan saling mengungkapkan ide atau gagasan bahkan

permasalahan secara bebas dan terbuka tanpa ada rasa malu. Keduanya saling

mengerti dan memahami pribadi masing-masing.

2) Empati (Emphaty)

Komunikator dan komunikan merasakan situasi dan kondisi yang dialami

mereka tanpa berpura-pura dan keduanya menanggapi apa-apa saja yang

dikomunikasikan dengan penuh perhatian. Empati merupakan kemampuan seseorang

untuk memproyeksikan dirinya kepada peranan orang lain. Apabila komunikator atau

komuniakan mempunyai kemampuan untuk melakukan empati satu sama lain,

kemungkinan besar akan terjadi komunikasi yang efektif.

3) Dukungan (Supportiveness)

Setiap pendapat atau ide serta gagasan yang disampaikan akan mendapatkan

dukungan dari pihak-pihak yang berkomunikasi. Dukungan membantu seseseorang

untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan aktivitas serta meraih tujuan yang

diharapkan.

4) Rasa Positif (Possitivenes)

Apabila pembicaraan antara komunikator dan komunikan mendapat

tanggapan positif dari kedua belah pihak, maka percakapan selanjutnya akan lebih

mudah dan lancar. Rasa positif menjadikan orang-orang yang berkomunikasi tidak

berprasangka atau curiga yang dapat mengganggu jalinan komunikasi.

16

2.5.4 Proses Komunikasi Antar Pribadi

Berkomunikasi secara efektif memiliki arti bahwa komunikator dan

komunikan memiliki pengertian yang sama tentang isi suatu pesan. Komunikasi antar

pribadi dikatakan efektif apabila pertemuan komunikasi merupakan hal yang

menyenangkan bagi komunikan dan dalam proses tersebut tercipta sebuah

kebersamaan dalam makna yang secara langsung hasilnya dapat diperoleh, jika

peserta komunikasi cepat tanggap dan paham terhadap setiap pesan yang

dipertukarkan.

Selain itu, Rakhmat (2009:39) menambahkan bahwa tanda-tanda komunikasi

yang efektif setidaknya menimbulkan hal sebagai berikut :

1. Saling pengertian

2. Memberikan kesenangan

3. Mempengaruhi sikap

Komunikasi antar pribadi dapat dilakukan melalui dua cara yaitu melalui

media dan tatap muka. Meskipun demikian, yang dianggap paling sukses adalah

komunikasi antar pribadi secara tatap muka, sebab dalam komunikasi antar pribadi

yang dilakukan melalui tatap muka pengiriman pesan dan umpan baliknya dapat

diamati secara langsung dengan melihat, mendengar, mencium, meraba dan merasa.

Proses komunikasi antar pribadi meggunakan lambang-lambang sebagai media

penyampaian pesan.

17

2.5.5 Sifat Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi antar pribadi sama halnya dengan ilmu-ilmu lain yang pasti

memiliki sifatnya tersendiri sehingga menjadi suatu ciri khas pada ilmu tersebut.

Beberapa sifat yang dapat menunjukkan komunikasi antara dua orang, yang

mengarah pada komunikasi antar pribadi yaitu di dalamnya melibatkan perilaku

verbal maupun nonverbal, yang dapat menunjukkan seberapa jauh hubungan antara

pihak yang terlibat di dalamnya.

Berikut adalah beberapa sifat yang dimiliki oleh komunikasi antarpribadi

(Cangara, 2008:33):

a. Komunikasi antar pribadi melibatkan perilaku yang spontan, perilaku ini timbul

karena kekuasaan emosi yang bebas dari campur tangan kognisi.

b. Komunikasi antar pribadi harus menghasilkan umpan balik agar mempunyai

interaksi dan koherensi, artinya suatu komuikasi antar pribadi harus ditandai

dengan adanya umpan balik serta adanya interaksi yang melibatkan suatu

perubahan di dalam sikap, perasaan, perilaku dan pendapat tertentu.

c. Komunikasi antar pribadi biasanya bersifat intrintik dan ekstrinsik. Intrinstik

merupakan suatu standar perilaku yang dikembang oleh seseorang sebagai

panduan melaksanakan komunikasi, sedangkan ekstrinsik yaitu aturan lain yang

ditimbulkan karena pengaruh kondisi sehingga komunikasi antar manusia harus

diperbaiki atau malah harus berakhir.

18

d. Komunikasi antar pribadi menunjuk an adanya suatu tindakan. Sifat yang

dimaksud adalah suatu hubungan sebab akibat yang dilandasi adanya tindakan

bersama sehingga menghasilkan proses komunikasi yang baik.

e. Komunikasi antar pribadi menunjukkan adanya suatu tindakan. Sifat yang

dimaksud adalah suatu hubungan sebab akibat yang dilandasi adanya tindakan

bersama sehingga menghasilkan proses komunikasi yang baik.

2.6 Kerangka Pikir Penelitian

Manajemen komunikasi yang digunakan oleh pemilik karaoke untuk menarik

minat dan perhatian masyarakat dan mempertahankan pelanggannya baik pelanggan

baru maupun lama. Ketika bisnis karaoke telah mendapat nilai dan image positif dari

pelanggannya, maka akan tercipta sebuah kepercayaan di hati audience (pelanggan).

Kepercayaan merupakan penentu kualitas dari adanya hubungan yang terjadi antara

pelanggan dan penyedia jasa karaoke (pemilik), serta menetapkan tingkat komunikasi

yang akan terjadi selanjutnya. Selain adanya komunikasi antar pemilik dengan

pelanggan melalui fasilitas yang diberikan sehingga pelanggan akan setia dengan

tempat karaoke tersebut, yaitu dengan adanya LC. LC bertugas menemani tamu untuk

bernyanyi, berjoget, bercakap-cakap, hingga minum alkohol bersama. Untuk

mempertahankan pelanggan, LC memikat tamu dengan penampilan dan aksinya

dalam bernyanyi. Namun tidak hanya penampilan saja dan cara bernyanyi,

komunikasi merupakan hal yang penting yang dilakukan LC untuk mengikat

19

pelanggan sehingga pelanggan akan merasa nyaman dan kedepannya akan

menggunakan jasa LC itu kembali.

Bagan 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

“ZENZO KARAOKE”

Pemilik LC

Strategi

Komunikasi

Feed Back

Pelanggan