25
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisata Menurut Sihite dalam Marpaung dan Bahar (2000) menjelaskan definisi pariwisata sebagai berikut: Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempat asalnya, yang sebelumnya sudah direncanakan dan dengan maksud bukan untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi untuk menikmati kegiatan liburan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam. Sedangkan pariwisata menurut Davidson (1989, hal.2) dalam Sugiama menyatakan: “tourism is about people being away from their own homes, on short term, temporary visits, for particular ‘tourism’ pusposes”. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan seseorang yang dari tempat tinggalnya, dilakukan dalam waktu yang singkat dan bermaksud untuk berwisata saja. Menurut Krapt dan Hunziker dalam Awaludin (2010) menjelaskan bahwa pariwisata adalah keseluruhan dari gejala-gejala yang timbul dari perjalanan dan pendiaman seseorang serta penyediaan tempat sementara, asalkan orang tersebut tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang bersifat sementara. Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan sementara waktu, yang diselenggarakan dari satu tempat ke tempat lain. Dengan maksud bukan untuk berusaha (bisnis) atau mencari nafkah ditempat yang dikunjungi, tetapi hanya untuk menikmati perjalanan tersebut guna memenuhi keinginan yang beraneka ragam. Dari berbagai penjelasan pariwisata diatas dapat disimpulkan bahwa wisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan sementara waktu, yang diselenggarakan dari satu tempat ke tempat lain. Dengan maksud bukan untuk berusaha (bisnis) atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisatadigilib.polban.ac.id/files/disk1/84/jbptppolban-gdl... ·  · 2014-01-21Beberapa definisi-definisi BPW menurut para ahli disajikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisatadigilib.polban.ac.id/files/disk1/84/jbptppolban-gdl... ·  · 2014-01-21Beberapa definisi-definisi BPW menurut para ahli disajikan

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pariwisata

Menurut Sihite dalam Marpaung dan Bahar (2000) menjelaskan definisi

pariwisata sebagai berikut: Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang

untuk sementara waktu, dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempat

asalnya, yang sebelumnya sudah direncanakan dan dengan maksud bukan untuk

mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi untuk menikmati kegiatan liburan

dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.

Sedangkan pariwisata menurut Davidson (1989, hal.2) dalam Sugiama

menyatakan: “tourism is about people being away from their own homes, on short

term, temporary visits, for particular ‘tourism’ pusposes”. Dari penjelasan tersebut

dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan seseorang yang dari

tempat tinggalnya, dilakukan dalam waktu yang singkat dan bermaksud untuk

berwisata saja.

Menurut Krapt dan Hunziker dalam Awaludin (2010) menjelaskan bahwa

pariwisata adalah keseluruhan dari gejala-gejala yang timbul dari perjalanan dan

pendiaman seseorang serta penyediaan tempat sementara, asalkan orang tersebut

tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang bersifat

sementara.

Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pariwisata merupakan suatu

perjalanan yang dilakukan sementara waktu, yang diselenggarakan dari satu tempat

ke tempat lain. Dengan maksud bukan untuk berusaha (bisnis) atau mencari nafkah

ditempat yang dikunjungi, tetapi hanya untuk menikmati perjalanan tersebut guna

memenuhi keinginan yang beraneka ragam.

Dari berbagai penjelasan pariwisata diatas dapat disimpulkan bahwa wisata

merupakan suatu perjalanan yang dilakukan sementara waktu, yang diselenggarakan

dari satu tempat ke tempat lain. Dengan maksud bukan untuk berusaha (bisnis) atau

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisatadigilib.polban.ac.id/files/disk1/84/jbptppolban-gdl... ·  · 2014-01-21Beberapa definisi-definisi BPW menurut para ahli disajikan

7

mencari nafkah ditempat yang dikunjungi, tetapi hanya untuk menikmati perjalanan

tersebut guna memenuhi keinginan yang beraneka ragam.

2.1.1 Pengertian Wisatawan

Menurut Damardjati (2001) kata tourist atau wisatawan haruslah diartikan

sebagai:

1. Orang yang bepergian untuk bersenang-senang (pleasure), untuk

kepentingan keluarga, kesehatan dan lain sebagainya.

2. Orang-orang yang bepergian untuk kepentingan usaha.

3. Orang-orang yang datang dalam rangka perjalanan wisata walaupun

mereka singgah kurang dari 24 jam.

Definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa wisatawan adalah orang yang

berpergian baik untuk kepentingan keluarga, usaha maupun hanya singgah kurang

dari 24 jam.

Menurut Departemen Pariwisata (2010) dalam Awaludin definisi wisatawan

adalah setiap orang yang melakukan perjalanan dan menetap untuk sementara di

tempat yang bukan tempat tinggalnya, untuk salah satu atau beberapa alasan selalu

mencari pekerjaan. Berdasarkan pengertian tersebut wisatawan dibagi menjadi dua

yaitu:

1. Wisatawan Nusantara (dalam negeri)

Definisi wisatawan dalam negeri berdasarkan World Tourism Organization

(WTO, 2004) adalah penduduk suatu negara yang melakukan perjalanan ke

suatu tempat di dalam wilayah negara tersebut, namun diluar lingkungan

tempat tinggalnya sehari-hari untuk jangka waktu sekurang-kurangnya satu

malam dan tidak lebih dari satu tahun dan tujuan perjalanannya bukan untuk

mendapatkan penghasilan dari tempat yang dikunjungi tersebut.

2. Wisatawan Mancanegara

Pengertian wisatawan mancanegara (BPS, 1994) didefinisikan sebagai orang

yang melakukan perjalanan diluar negara tempat tinggal biasanya selama

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisatadigilib.polban.ac.id/files/disk1/84/jbptppolban-gdl... ·  · 2014-01-21Beberapa definisi-definisi BPW menurut para ahli disajikan

8

kurang dari 12 bulan dari negara yang dikunjunginya, dengan tujuan bukan

untuk memperoleh penghasilan.

Dapat disimpulkan dalam penjelasan diatas bahwa wisatawan ada 2 macam,

yaitu wisatawan nusantara dan mancanegara namun dalam pengertiannya sama.

Wisatawan nusantara atau mancanegara adalah seseorang yang melakukan perjalan

dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan maksud bersenang-senang tidak untuk

berbisnis.

2.1.2 Jenis-Jenis Wisatawan

Banyak sekali pendapat mengenai pengelompokan jenis wisatawan. Menurut

(Cooper dalam Ismayanti, 2010) mengelompokan jenis wisatawan menjadi 7 (tujuh).

Jenis-jenis wisatawan adalah sebagai berikut:

1. Wisatawan Penjelajah (explorer)

Wisatawan jenis ini jumlahnya sangat terbatas. Wisatawan penjelajah

biasanya memiliki motivasi ingin mencari sesuatu yang berbeda dari yang

lain. Biasanya tinggal di daerah tujuan wisata dan berinteraksi sosial secara

langsung kepada masyarakat lokal. Sehingga masyarakat lokal sangat

menerima atas kedatangannya.

2. Wisatawan Elite

Wisatawan Elite biasanya merupakan wisatawan yang pernah melakukan

perjalanan ke berbagai tempat di belahan dunia. Namun interaksi terhadap

masyarakat relatif tidak terlalu dekat dibanding wisatawan penjelajah.

3. Wisatawan Luar Jalur (off-beat)

Jenis wisatawan ini biasanya sering mendatangi tempat di luar kebiasaan

wisatawan lainnya. Wisatawan ini biasanya cepat beradaptasi dengan

masyarakat setempat sehingga biasanya mendapat penerimaan yang baik pula

dari masyarakat lokal.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisatadigilib.polban.ac.id/files/disk1/84/jbptppolban-gdl... ·  · 2014-01-21Beberapa definisi-definisi BPW menurut para ahli disajikan

9

4. Wisatawan Luar Biasa (unusual tourist)

Wisatawan luar biasanya menggunakan paket wisata dalam melakukan

wisatanya. Namun dalam hal berinteraksi, wisatawan luar biasa masih sedikit

menjaga jarak dengan masyarakat lokal dan masyarakat lokal tidak mudah

dalam menerimanya.

5. Wisatawan Massal Tingkat Pemula (incipient mass tourist)

Wisatawan ini biasanya lebih memilih melakukan kegiatan wisata ke tempat

banyak dikunjungi. Wisatawan ini masih bisa berinteraksi dengan budaya

setempat, meskipun wisatawan ini lebih mudah menerima budaya dari luar

saja.

6. Wisatawan Massal (mass tourist)

Wisatawan ini biasanya berpenghasilan menengah. Interaksi yang dilakukan

biasanya bersifat semu saja. Biasanya melakukan perjalanan ke daerah yang

telah biasa dikunjungi.

7. Wisatawan Borongan (charter)

Wisatawan ini biasanya dalam tidak mau berinteraksi dengan masyarakat

lokal. Motivasi perjalanannya biasanya hanya ingin mendatangi tempat yang

terkenal saja.

Berdasarkan jenis-jenis wisatawan yang ada diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa jenis wisatawan dikelompokkan berdasarkan tempat yang ingin dikunjungi

seperti apa dan cara wisatawan berinteraksi dengan masyarakat lokal.

2.1.3 Motivasi Wisata

Pada dasarnya motif orang untuk mengadakan perjalanan wisata itu tidak

terbatas dan tidak dapat dibatasi. Namun, Wardiyanto & Baiquni (2000),

mengklasifikasikan motivasi wisata menjadi 4 kelompok, yaitu:

1. Motivasi Fisik

Motivasi yang berhubungan dengan kebutuhan badaniah seperti olahraga,

istirahat, kesehatan dan sebagainya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisatadigilib.polban.ac.id/files/disk1/84/jbptppolban-gdl... ·  · 2014-01-21Beberapa definisi-definisi BPW menurut para ahli disajikan

10

2. Motivasi Budaya

Motivasi yang berhubungan dengan kebutuhan pengetahuan tentang budaya

suatu daerah sehingga dengan motivasi budaya itu datang di tempat tujuan

wisata untuk mempelajari kebudayaan daerah lain.

3. Motivasi Interpersonal

Motivasi yang berhubungan dengan keinginan untuk bertemu keluarga, teman,

tetangga, berkenalan dengan orang-orang tertentu. Pada umumnya orang yang

menarik kedatangan orang lain ialah orang-orang yang istimewa karena

kedudukannya, pengaruhnya, keseniannya dan prestasinya di sesuatu bidang

tertentu.

4. Motivasi Status atau Motivasi Prestise

Suatu motivasi wisata untuk meningkatkan gengsi seseorang. Banyak orang

beranggapan dengan pernah pergi ke tempat lain, dengan sendirinya

meningkatkan status seseorang.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa motif wisata dari

setiap orang yang melakukan wisata pasti berbeda-beda tergantung dari tujuan

seorang wisatawan itu sendiri dalam mengadakan suatu perjalanan.

2.2 Komponen Kepariwisataan

Supaya bisa menjadi suatu tempat tujuan wisata yang baik, maka harus

didukung oleh komponen-komponen wisata pendukung yang baik. Intyre (1993),

mengemukakan beberapa macam komponen pariwisata sebagai bagian dari tempat

tujuan wisata dan yang harus dipikirkan dalam proses perencanaan pariwisata.

Komponen-komponen pariwisata adalah sebagai berikut:

a. Attraction (Atraksi) terdiri dari 2 yaitu:

1. Site Attraction (tempat), yaitu daya tarik yang dimiliki oleh objek

wisata semenjak objek itu ada.

2. Event Attraction (kejadian/peristiwa), yaitu daya tarik yang dimiliki

oleh suatu objek wisata setelah dibuat manusia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisatadigilib.polban.ac.id/files/disk1/84/jbptppolban-gdl... ·  · 2014-01-21Beberapa definisi-definisi BPW menurut para ahli disajikan

11

b. Accessbility (kemudahan dalam mencapai), yaitu kemudahan cara untuk

mencapai tempat wisata tersebut, tersedianya transport ke lokasi secara

teratur, murah, nyaman dan aman.

c. Amenity (fasilitas), yaitu fasilitas yang tersedia didaerah objek wisata

seperti tempat-tempat penginapan, restoran., hiburan, transport lokal yang

memungkinkan wisatawan bepergian di tempat pariwisata tersebut serta

alat-alat lain untuk komunikasi.

d. Ancillary (organisasi lokal), yaitu lembaga atau organisasi yang mengelola

kepariwisataan dengan mengembangkan pariwisata, mengatur industri

pariwisata serta mempromosikan daerah tujuan wisata kepada masyarakat

agar dikenal banyak orang.

2.3 Pengertian Biro Perjalanan Wisata dan Travel Agent

Sebuah wisata tidak dapat berkembang dengan sendirinya tanpa adanya

campur tangan dari perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata yaitu penjualan

produk jasa perjalanan wisata seperti Biro Perjalanan Wisata.

Beberapa definisi-definisi BPW menurut para ahli disajikan pada tabel 2.1

Tabel 2.1

Pengertian BPW Menurut Para Ahli

No. Nama Ahli Definisi

1. Nyoman S. Pendit

(1990)

BPW adalah perusahaan yang memiliki tujuan untuk

menyiapkan suatu perjalanan bagi seseorang yang

merencanakan untuk mengadakannya.

2. R.S. Damardjati

(2001)

BPW adalah perusahaan yang khusus mengatur dan

menyelenggarakan perjalanan dan persinggahan orang –

orang termasuk kelengkapan perjalannannya, dari suatu

tempat ke tempat lain, baik di dalam negeri, dari dalam

negeri, ke luar negeri atau dalam negeri itu sendiri.

3. Undang–Undang BPW merupakan usaha penyedia jasa perencanaan dan /

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisatadigilib.polban.ac.id/files/disk1/84/jbptppolban-gdl... ·  · 2014-01-21Beberapa definisi-definisi BPW menurut para ahli disajikan

12

No. 9 Th. 1990

bagian kedua pasal

12

atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan wisata.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Biro Perjalanan Wisata

adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa perjalanan wisata, dimana

perusahaan berperan sebagai penyedia dan mengatur suatu perjalanan seseorang ke

suatu tempat ke tempat lain. Perjalanannya dapat perjalanan bisnis, ataupun berlibur.

Keberlangsungan Biro Perjalanan Wisata dalam persaingan bisnis pariwisata tidak

lepas dari bantuan travel agent.

Menurut Damardjati dalam (Yoeti, 2006) yang dimaksudkan dengan Travel

Agency adalah perusahaan yang khusus mengatur dan menyelenggarakan perjalanan

orang-orang, termasuk kelengkapan perjalanannya, dari suatu tempat ke tempat lain,

baik di dalam negeri, dari dalam negeri, ke luar negeri atau negeri itu sendiri.

2.4 Pemasaran Pariwisata

Pemasaran merupakan suatu fungsi bisnis yang mengidentifikasikan

keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi sekarang, menentukan target mana

yang paling baik dilayani oleh organisasi dan menentukan berbagai produk, jasa dan

program yang tepat untuk melayani pasar tersebut. Untuk memberikan pengertian

yang luas tentang pemasaran, di bawah ini beberapa definisi pemasaran pariwisata

meurut para ahli:

Menurut Krippendorf (1990), merumuskan pemasaran pariwisata sebagai

berikut :

“Marketing in tourism to be understood as the systematic and coordinated execution of business policy by tourist undertaking whether private or state owned at local, regional, national and international level to achieve the optimal of satisfaction of the needs of identifiable consumers group and in doing so to achieve an appropriate return”.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisatadigilib.polban.ac.id/files/disk1/84/jbptppolban-gdl... ·  · 2014-01-21Beberapa definisi-definisi BPW menurut para ahli disajikan

13

Dari penjelasan di atas disimpulkan bahwa Pemasaran Pariwisata adalah

suatu sistem dan koordinasi yang harus dilakukan sebagai kebijaksanaan bagi

perusahaan-perusahaan kelompok industri pariwisata, baik milik swasta maupun

pemerintah, baik dalam ruang lingkup lokal atau pun internasional untuk mencapai

kepuasan wisatawan dengan memperoleh keuntungan yang wajar.

Menurut Wahab dalam (Yoeti, 2002) pemasaran pariwisata adalah suatu

proses managemen yang mana organisasi kepariwisataan nasional atau perusahaan-

perusahaan industri pariwisata menentukan actual dan potential tourist, mengadakan

komunikasi dengan mereka untuk menentukan serta mempengaruhi keinginan,

kebutuhan, motivasi, kesukaan dan ketidak sukaan pada daerah lokal, regional,

nasional, dan internasional dan kemudian merumuskan serta menyesuaikan obyek

pariwisata untuk mencapai kepuasan optimal para wisatawan, dengan demikian

tercapailah tujunnya.

Menurut Herlinda (2009), agar dapat mengerti tentang pemasaran perlu

dipahami konsep-konsep inti pemasaran yaitu pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Konsep Inti Pemasaran

(Sumber: Handout Dasar-dasar Pemasaran, 2009)

Berikut adalah penjelasan dari gambar 2.1 Konsep Inti Pemasaran:

1. Needs (kebutuhan), want (keinginan), dan demand (permintaan). Konsep inti

pemasaran yang pertama dilihat dari kebutuhan seseorang, dari kebutuhan itu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisatadigilib.polban.ac.id/files/disk1/84/jbptppolban-gdl... ·  · 2014-01-21Beberapa definisi-definisi BPW menurut para ahli disajikan

14

maka akan muncul keinginan, setelah itu menjadi sebuah permintaan. Dari

situlah dapat membagi segmen pasar untuk suatu produk.

2. Product (produk). Sesudah terlihat segmentasi pasarnya maka produk dapat

dibuat yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar.

3. Customer Value (kepuasan konsumen). Produk yang telah dibuat lalu

dipasarkan kepada target pasar yang telah ditentukan sebelumnya sehingga

target pasar tertarik untuk membeli produk yang dibutuhkannya tersebut

dengan produk dan harga yang sesuai dengan keinghinan mereka.

4. Transaction Relationship (Pertukaran, transaksi, dan hubungan). Produk yang

telah dibuat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar kemudian akan

terjadi sebuah transaksi, setelah itu perusahaan akan menjalin hubungan

dengan konsumen.

5. Target Market (Target Pasar). Setelah menjalin hubungan dengan konsumen

maka konsumen tersebut akan menjadi target pasar seterusnya dan akan

menjadi pelanggan yang loyal.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa konsep inti

pemasaran sangat berguna untuk panduan memasarkan produk dimulai dari mencari

segmentasi pasar, produk jadi untuk di pasarkan sampai perusahaan menjalin

hubungan dengan konsumen dan menjadi target pasar atau pelanggan yang loyal.

2.5 Bauran Pemasaran Pariwisata

Kotler (2000) mendefinisikan bahwa bauran pemasaran adalah tahap-tahap

pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya.

Sedangkan Bauran pemasaran mempakan konsep utama dalam pemasaran modern

yang lebih dikenal dengan marketing mix. Menurut Sumarni dan Soeprihanto (1998)

adalah sebagai berikut: Bauran Pemasaran ( marketing mix ) adalah kombinasi dari

kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran yaitu : produk, harga, saluran

distribusi dan promosi. Bauran pemasaran terdiri dari empat variabel yaitu produk,

harga, tempat/saluran distribusi dan promosi. Dimana keempat variabel saling

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisatadigilib.polban.ac.id/files/disk1/84/jbptppolban-gdl... ·  · 2014-01-21Beberapa definisi-definisi BPW menurut para ahli disajikan

15

mempengaruhi satu sama lainnya. Berikut ini akan dijelaskan elemen - elemen pokok

yang ada dalam marketing mix antara lain:

1. Produk

Adalah sesuatu yang ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan

perhatian, untuk dimiliki, digunakan ataupun dikonsumsi untuk memenuhi

suatu kebutuhan atau keinginan. Elemen-elemen dari produk mencakup

tentang: merek, bentuk, kemasan, garansi, kualitas, ukuran, design, pilihan

dan servis sesudah penjualan.

2. Harga

Adalah nilai suatu barang atau jasa yang ditawarkan, ditentukan dengan

berbagai pertimbangan yang menyangkut biaya, tenaga kerja dan lain -

lain. Elemen-elemen dari harga mencakup: diskon, daftar harga,

pembayaran, kredit, dan rekomendasi.

3. Tempat/ distribusi

Adalah suatu tempat dimana kita dapat memasarkan produk -produk dan

jasa-jasa yang kita miliki untuk sampai ke konsumen.

4. Promosi

Adalah suatu tindakan yang memperkenalkan produk kita kepada

masyarakat luas agar mengetahui keberadaan produk kita. Elemen-elemen

promosi mencakup publikasi, iklan, promosi penjualan, dan pemasaran

langsung.

Berdasarkan penjelasan dari para ahli mengenai marketing mix, maka

marketing mix terdiri atas beberapa komponen, komponen tersebut saling mendukung

dan mempengaruhi satu sama lain dan dapat menetukan permintaan dalam suatu

bisnis. Komponen-komponennya meliputi procut, price, place and promotion.

2.6 Promotion Mix (Bauran Promosi)

Dalam mengkomunikasikan produknya ke konsumen, perusahaan dapat

melakukannya melalui beberapa alat promosi yang dikenal dengan bauran promosi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisatadigilib.polban.ac.id/files/disk1/84/jbptppolban-gdl... ·  · 2014-01-21Beberapa definisi-definisi BPW menurut para ahli disajikan

16

Bauran promosi adalah seperangkat alat yang digunakan oleh perusahaan untuk

mengkomunikasikan produknya kepada konsumen.

Menurut Kotler yang dialihbahasakan oleh Teguh, Rusli dan Molan (2002),

menyatakan bahwa: Bauran promosi terdiri dari 5 alat yaitu: periklanan (advertising),

promosi penjualan (sales promotion), pemasaran hubungan masyarakat (marketing

public relation), penjualan tatap muka (personal selling), dan pemasaran langsung

(disrect marketing).

Dari ke lima alat promosi atau bauran promosi tersebut berdasarkan pendapat

Kotler yang dialih bahasakan oleh Teguh, Rusli dan Molan (2002) dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Advertising (Periklanan)

Periklanan adalah bentuk penyajian dan promosi barang atau jasa secara non

personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Iklan

dimaksudkan untuk menyampaikan pesan ke konsumen potensial dalam

jumlah besar pada waktu yang bersamaan.

2. Sales Promotion (Promosi Penjualan)

Promosi penjualan adalah pemasaran yang bertujuan untuk melakukan

penjualan melalui insentif, baik pada penjualan personal, perantara, maupun

konsumen akhir. Promosi ini bersifat jangka pendek atau tidak rutin.

Dirancang untuk mendorong pembelian atau penjualan yang lebih cepat dan

lebih bayak.

3. Marketing Public Relation (Pemasaran Hubungan Masyarakat)

Merupakan usaha untuk menstimulasi permintaan sebuah produk dengan cara

menyampaikan berita yang signifikan dan bersifat komersial, merancang

berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra

perusahaan atau setiap produknya.

4. Personal Selling (Penjualan Tatap Muka)

Penjualan tatap muka adalah promosi dimana pendekatan prospek dilakukan

pribadi, melakukan dialog langsung antar sales personal dengan calon

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisatadigilib.polban.ac.id/files/disk1/84/jbptppolban-gdl... ·  · 2014-01-21Beberapa definisi-definisi BPW menurut para ahli disajikan

17

pembeli yang bertujan untuk mempengaruhi dan meyakinkan calon konsumen

agar melakukan pembelian.

5. Direct Marketing (Pemasaran Langsung)

Pemasaran langsung adalah komunikasi secara langsung yang digunakan dari

telepon, fax, e-mail atau internet mendapatkan tanggapan langsung dari

konsumen secara jelas.

Berdasarkan penjelasan di atas bauran promosi merupakan program

komunikasi pemasaran sebuah perusahaan produk atau jasa yang terdiri dari iklan,

penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan

perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya.

2.7 Segmentasi Pasar

Menurut Kasali (2001) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses

untuk membagi-bagi atau mengkelompok-kelompokkan pasar yang heterogen ke

dalam kelompok-kelompok konsumen yang berpotensial, yang memiliki kesamaan

kebutuhan atau kesamaan karakter yang memiliki respon yang sama dalam

membelanjakan uangnya.

Kartajaya (2007) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu cara untuk

melihat pasar secara kreatif. Selain itu segmentasi pun sebagai ilmu untuk

memandang pasar berdasarkan variabel-variabel geografis, demografis, psikografis

dan perilaku. Menurut Boyd & Larreche (2000) segmentasi pasar adalah proses

dimana pasar dibagi menjadi para pelanggan yang terdiri atas orang-orang dengan

kebutuhan dan karakteristik yang sama yang mengarahkan mereka untuk merespon

tawaran produk/ jasa dan program pemasaran strategi tertentu dalam cara yang sama.

Dari definisi para ahli diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa segmentasi

pasar adalah suatu tindakan untuk membagi sebuah pasar menjadi kelompok-

kelompok potensial, diamana setiap konsumen memiliki kebutuhan yang berbeda-

beda sesuai dengan keinginannya. Perusahaan mengidentifikasikan cara-cara yang

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisatadigilib.polban.ac.id/files/disk1/84/jbptppolban-gdl... ·  · 2014-01-21Beberapa definisi-definisi BPW menurut para ahli disajikan

18

berbeda untuk memilih pasar dan mengembangkan gambaran (profil) dari segmen

pasar yang dihasilkan.

Adapun alasan manfaat yang diperoleh dari segmentasi pasar menurut Salacon

dan Besman (2002), yaitu:

1. Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengetahui

dan memilih kesempatan-kesempatan pemasaran dengan cara menyelidiki

kebutuhan setiap konsumen.

2. Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap

tanggapan pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan

anggaran secara lebih tepat pada berbagai segmen dan dapat memperkirakan

tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari setiap segmen pasar.

3. Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik

pemasarannya.

Menurut Etzel, Walker dan Stanton (1997), mendefinisikan segemntasi pasar

sebagai proses membagi pasar untuk suatu produk kedalam beberapa kelompok yang

lebih kecil, dimana para anggota masing-masing kelompok mempunyai kesamaan

persepsi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan.

Untuk membentuk pasar konsumen, marketer cenderung menggunakan

pedekasatan sebagai berikut (Hasan, 2008):

1. Static Atribute Segmentation Approach, yang memandang pasar berdasarkan

atribut-atribut statis yang serupa, yang tidak secara langsung mempengaruhi

keputusan pelanggan untuk membeli. Pendekatan ini terdiri atas:

a. Segementasi geografis: populasi (lokasi, besaran, kepadatan), jaringan

transportasi (transit missal, berkendaraan, jalan kaki), iklim, tipe

komersial (karyawan lokal, penduduk, turis), pendirian ritel (pusat

belanja), media (kota, desa, lokal, nasional, internasional, global),

persaingan (kurang, maju, jenuh), pola pertumbuhan (stabil, negative,

positif), peraturan (keras, longgar), biaya hidup (rendah, sedang, tinggi).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisatadigilib.polban.ac.id/files/disk1/84/jbptppolban-gdl... ·  · 2014-01-21Beberapa definisi-definisi BPW menurut para ahli disajikan

19

b. Segmentasi demografis: umur, jenis kelamin, mobilitas, penghasilan,

pekerjaan, hidup keluarega, kelas social, status perkawinan, besarnya

rumah tangga, agama, kesukuan, dan pendidikan.

2. Dinamic Atribute Segmentation Approach, memandang pasar berdasarkan

atribut-atribut dinamis yang mencerminkan customer characteristic (minat),

kebiasaaan, sikap, keyakinan dan sebagainya yang secara langsnung

mempengaruhi alasan pelanggan untuk membeli. Pendekatan ini terdiri atas:

a. Segmentasi psikografis, membagi pasar menurut gaya hidup dan

kepribadian, manfaat, persepsim loyalitas merek, pengalaman

menggunakan produk, struktur pembelian (informal ke formal, otonomi ke

berssama), inovatif (inovator, laggard), opini dan kepentingan membeli.

b. Segemntasi begavioral, membagi pasar menurut sikap, penggunaan dan

respon pelanggan terhadap produk.

3. Static Atribute Segemntation Approach, segmentasi dilakukan atas unit

terkecil pasar individual, pendekatan ini banyak digunakan oleh perusahaan

yang berbasis internet.

Menurut Tjiptono (2008), agar dapat bermanfaat secara maksimal, maka

segmen-segmen pasar harus memenuhi lima karakteristik berikut:

1. Dapat diukur (measurable), dalam segmen daya beli dan profil segmen harus

dapat diukur.

2. Besar (substantial), segmen harus cukup besar dan menguntungkan untuk

dilayani.

3. Dapat dijangkau (accessible), segmen pasar harus dapat dijangkau dan

dilayani secara efektif.

4. Dapat dibedakan (defferentiable), segmen dapat dipisah-pisahkan secara

konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap unsur-unsur

dan konsep-konsep bauran pemasaran yang berlainan.

5. Dapat diambil tindakan (actionable), program-program yang efektif dapat

dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisatadigilib.polban.ac.id/files/disk1/84/jbptppolban-gdl... ·  · 2014-01-21Beberapa definisi-definisi BPW menurut para ahli disajikan

20

2.8 Pengertian Paket Wisata

Yoeti (1993) mengemukakan bahwa paket wisata adalah suatu tour yang

direncanakan dan dibuat oleh suatu Travel Agent atau Tour Operator atas resiko dan

tanggung jawab sendiri. Tour itu sendiri terdiri dari acara, lamanya waktu tour,

tempat-tempat yang akan dikunjungi, akomodasi, transportasi serta makanan dan

minuman telah ditentukan dalam suatu harga yang sudah ditentukan pula jumlahnya.

Menurut Lubis (2011) Paket Wisata (tour package) adala suatu rencana

perjalanan wisata yang tersusun secara tetap dengan biaya yang sudah ditentukan di

dalam paket wisata, mulai dari biaya penginapan, transportasi, sightseeing tour serta

konsumsi. Harga paket wisata selalu berubah-ubah sesuai dengan keinginan

perusahaan tersebut yang akan mendapatkan keuntungan memadai. Oleh karena itu

paket wisata tersebut sangat tergantung terhadap perekonomian di suatu Negara.

Menurut Darmadjati (1999) dalam Suyitno mengartikan package tour sebagai

suatu rencana atau acara perjalanan wisata yang telah tersusun secara tetap, dengan

harga tertentu yang telah termasuk pula biaya-biaya untuk pengangkutan/transfer,

fasilitas akomodasi/hotel, serta darmawisata/sightseeing di kota-kota, objek-objek

wisata dan atraksi yang telah tercantum dalam acara itu.

Sementara menurut Reilly dalam Suyitno (1999, hal.67-68) mengartikan arti

paket wisata sebagai berikut:

“All of the service a tour member purchases when paying for a tour. Typically, this includes accommodation, some meals, sightseeing, some entertainments, porterage, an escort, and other items. Air may or may not be included.”

Dari pengertian di atas bahwa paket wisata adalah semua layanan pembelian

anggota tur ketika membayar tur. Biasanya, termasuk akomodasi, beberapa makanan,

wisata, beberapa hiburan, pengantaran barang, pendamping, dan lainnya.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan paket wisata adalah suatu

bentuk wisata yang telah disusun dengan program dan harga tertentu yang

didalamnya sudah termasuk seluruh komponen dan kebutuhan wisatawan selama

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisatadigilib.polban.ac.id/files/disk1/84/jbptppolban-gdl... ·  · 2014-01-21Beberapa definisi-definisi BPW menurut para ahli disajikan

21

melakukan perjalanan wisata seperti, akomodasi, transportasi, tour guide, konsumsi,

tiket masuk objek wisata .

2.8.1 Jenis Paket Wisata

Ada bermacam-macam jenis paket wisata yang ditawarkan kepada wisatawan.

Menurut Suyitno (2001), ditinjau dari penyusunannya, paket wisata dapat dibagi

menjadi dua jenis, antara lain:

1. Ready Made Tour, yaitu paket wisata yang disusun tanpa menunggu dahulu

permintaan dari calon peserta wisata dan disusun oleh tour operator.

2. Tailored Made Tour, yaitu paket wisata yang disusun setelah adanya

permintaan dari calon peserta wisata kemudian disusun setelah adanya

permintaan dari dari calon peserta wisata.

Dari penjelasan di atas dismpulkan bahwa paket wisata ada 2 jenis yaitu paket

wisata yang disusun tanpa adanya permintaan dari calon peserta wisata dan paket

wisata yang dibuat pada saat adanya permintaan dari calon wisata, mulai dari objek-

objek wisata yang akan dikunjungi, akomodasi, konsumsi dan rute perjalanan.

Sedangkan menurut Edu Tourism (2010) paket wisata dapat dibagi ke dalam

beberapa jenis paket wisata. Jenis paket wisata tersebut antara lain:

1. Pleasure Tourism, yaitu paket wisata disusun untuk tujuan mengisi liburan

guna menghilangkan kepenatan sehari-hari

2. Recreation Tourism, yaitu paket wisata yang disusun untuk tujuan

memanfaatkan liburan guna pemulihan kesegaran jasmani maupun rohani.

3. Cultural Tourism, yaitu paket wisata yang diselenggarakan untuk tujuan

mengetahui adat istiadat, gaya hidup dan seni budaya suatu bangsa.

4. Adventure Tourism, yaitu paket wisata yang diselenggarakan untuk melatih

keberanian dan ketangkasan dengan mengambil resiko yang dapat

membahayakan keselamatan jiwa dan dipandu oleh seorang ahli yang

berpengalaman.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisatadigilib.polban.ac.id/files/disk1/84/jbptppolban-gdl... ·  · 2014-01-21Beberapa definisi-definisi BPW menurut para ahli disajikan

22

5. Sport Tourism, yaitu paket wisata yang bertujuan untuk kegiatan olahraga.

6. Business Tourism, yaitu paket wisata yang bertujuan untuk bisnis atau dagang.

7. Convention Tourism, yaitu paket wisata yang bertujuan untuk menghadiri

acara rapat, pameran, seminar, konferensi, dan acara lainnya yang diselingi

dengan kegiatan wisata.

2.8 Perencanaan Paket Wisata

Menurut Desky (2001) dalam Leviana, seblum menjadi sebuah paket wisata

maka harus ada pertimbangan dahulu yang harus ditentukan, yaitu:

1. Pemilihan daerah tujuan wisata.

2. Fasilitas di daerah tujuan wisata.

3. Keunggulan daerah tujuan wisata.

4. Akses ke daerah tujuan wisata.

5. Musim di daerah tujuan wisata.

6. Situasi Politik dan keamanan di daerah tujuan wisata.

7. Sistem bea cukai dan keimigrasian di daerah tujuan wisata.

8. Kebijakan harga di daerah tujuan wisata.

9. Jarak tempuh daerah tujuan wisata

Dari penjelasan di atas, sebelum membuat sebuah paket wisata ada beberapa

point yang harus dipertimbangkan mulai dari pemilihan daerah tujuan wisata seperti

apa, akomodasi, transport, harga dan akses daerah tujuan wisata. Semua itu

dipertimbangkan karena pihak perusahaan yang membuat tidak ingin terjadi apa-apa

pada saat di daerah tujuan wisata.

Dalam perencanaan wisata ada beberapa tahapan yang harus diikuti, karena

tahapan-tahapan nanti akan berhubungan dengan perencanaan paket wisata. Berikut

tahapan-tahapan perencanaan wisata menurut Suyitno (2001) dalam Ginanjar:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisatadigilib.polban.ac.id/files/disk1/84/jbptppolban-gdl... ·  · 2014-01-21Beberapa definisi-definisi BPW menurut para ahli disajikan

23

Gambar 2.2. Tahap-Tahap Perencanaan Wisata

(Sumber: Suyitno, 2001 dalam Ginanjar)

1. Diagnosis Pasar

Tahap ini yaitu melakukan penelitian pasar dengan melihat gejala apa yang muncul

pada tahap perencanaan wisata. Diagnosis pasar dilakukan yaitu untuk

mengetahui kondisi dan kebutuhan pasar.

2. Formulasi Tujuan

Dari hasil yang didapat pada diagnosis pasar maka formulasi tujuan ini

berisi tentang produk apa yang akan dibuat, untuk siapa dan siapa yang

terlibat dalam pembuatan produk, mengapa produk itu dibuat, dimana

dan bagaimana cara dalam memasarkan produk tersebut.

3. Observasi

Hal-hal yang akan diobservasi adalah seluruh masalah yang

dipertanyakan dalam formulasi tujuan.

4. Analisis Data

Setelah obeservasi dilakukan maka diperoleh data yang harus diolah dan

dianalisis. Analisis data dimaksudkan untuk:

a. Menentukan strategi pencapaian tujuan.

b. Mengidentifikasi kendala apa yang mungkin muncul dalam proses

pencapaian tujuan.

Diagnosis

Pasar

Formulasi Tujuan

Observasi

Analisis Data Penetapan Rencana

Pelaksanaan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisatadigilib.polban.ac.id/files/disk1/84/jbptppolban-gdl... ·  · 2014-01-21Beberapa definisi-definisi BPW menurut para ahli disajikan

24

c. Mencari alternatif-alternatif yang mungkin dapat ditempuh

5. Penetapan Rencana

Hasil analisis tersebut kemudian dilakukan tahap revisi terhadap formulasi

tujuan. Revisi inilah yang pada akhirnya akan menghasilkan sebuah

rencana yang akan dilaksanakan.

6. Pelaksanaan Rencana

Tahap inilah merupakan tahap akhir dalam perencanaan wisata. Tahap ini

merupakan kegiatan nyata dalam mengawali dan memantau suatu pencapaian

tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

2.8.1 Penyusunan Acara Wisata (Itinerary)

Menurut Robert dalam Suyitno (2001), acara wisata yaitu, suatu daftar dan

jadwal acara kegiatan wisata dengan data-data yang lengkap mengenai hari, jam,

tempat-tempat (objek-objek wisata), hotel tempat menginap, tempat pemberangkatan,

tempat tiba dan acara-acara yang akan dilakukan, sehingga dalam keseluruhan akan

menggambarkan jadwal pelaksanaan maupun waktu-waktu dari keseluruhan acara

tour (dari awal sampai akhir).

Kodyat dan Ramaini (1992) dalam kamus Pariwisata dan Perhotelan

memberikan pengertian tour itinerary sebagai berikut: Tour Itinerary adalah suatu

daftar dan jadwal acara tour dengan data-data lengkap mengenai hari, tanggal, jam,

tempat-tempat wisata (obyek), hotel tempat menginap, tempat pemberangkatan,

tempat tiba, acara-acara yang disajikan sehingga menggambarkan jadwal pelaksanaan

maupun keseluruhan acara tour dari awal sampai akhir.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa acara wisata adalah

suatu daftar yang memuat segala hal mengenai kegiatan wisata. Isi dari daftar tersebut

dimulai dengan keberangkatan, kegiatan apa saja yang dilakukan selama di daerah

tujuan wisata sampai berakhirnya sebuah perjalanan. Dalam daftar tersebut

menggambarkan seperti apa rute perjalanan, waktu kegiatan wisata, tempat-tempat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisatadigilib.polban.ac.id/files/disk1/84/jbptppolban-gdl... ·  · 2014-01-21Beberapa definisi-definisi BPW menurut para ahli disajikan

25

objek wisata yang dikunjungi, dipenginapan mana peserta akan beristirahat dan

dimana peserta akan makan malam.

2.8.2 Langkah-Langkah Penyusunan Acara Wisata

Meurut Suyitno (2001) dalam Mudalivana, penyusunan acara wisata,

sebaiknya diikuti hal-hal sebagai berikut:

1. Penentuan Motivasi Perjalanan

Motivasi dalam melakukan perjalanan wisata akan sangat menentukan

kenyamanan dalam berwisata.

2. Pendistribusian Waktu

Dalam melakukan pendistribusian waktu, dapat digunakan alat bantu berupa

Format Pendistribusian Waktu (Distribution of Time/DOT). Dengan kolom

sebagai berikut: Tabel 2.2

Pendistribusian Waktu

(Sumber: Suyitno, 2001 dalam Mudalivana)

Keterangan:

a. Nama tur, nama kegiatan wisata yang akan diselenggarakan.

b. Durasi waktu, berapa lama waktu yang akan dilakukan selama melakukan

perjalanan.

c. Uraian, objek wisata yang dikunjungi.

d. Perjalanan, berapa lama waktu yang dibutuhkan selama perjalanan.

Pendistribusian Waktu

Nama Tur : .............................................(a) Durasi : .............................................(b)

Uraian Perjalanan Tur Istirahat Jumlah Jadwal

(c) (d) (e) (f) (g) (j)

JUMLAH (h) (h) (h) (i)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisatadigilib.polban.ac.id/files/disk1/84/jbptppolban-gdl... ·  · 2014-01-21Beberapa definisi-definisi BPW menurut para ahli disajikan

26

e. Tur, waktu berapa lama kunjungan di suatu objek wisata.

f. Istirahat, waktu barapa lama istirahat.

g. Jumlah, total waktu yang dibutuhkan dari tempat pemberangkatan, istirahat

dan selama berada di objek wisata.

h. Jumlah waktu perjalanan, jumlah waktu tur, dan jumlah waktu istirahat.

i. Jumlah keseluruhan waktu yang dibutuhkan dalam melakukan kegiatan tur.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dalam pembuatan pendistribusian waktu

perlu dijelaskan dan diatur terlebih dahulu mengenai waktu yang akan dibutuhkan

dalam melakukan kegiatan wisata mulai dari pemberangkatan, istirahat, kegiatan di

objek wisata dan sampai berakhirnya kegiatan wisata.

3. Transformasi DOT ke dalam Acara Wisata

Setelah DOT ditetapkan jadwalnya, langkah terakhir adalah

mentransformasikan DOT ke dalam acara wisata. Dari DOT yang telah

dilengkapi dengan jadwal yang telah ditentukan, dapat disusun tabulated

itinerary dengan format sebagai berikut: Tabel 2.3

Tour Itinerary

(Sumber: Suyitno, 2001 dalam Mudalivana)

Keterangan:

a. Nama kegiatan yang akan diselenggarakan.

b. Durasi waktu selama melakukan perjalanan.

c. Hari dan tanggal pelaksanaan kegiatan wisata.

Tour Itinerary

Name Of Tour : .............................................(a) Duration : .............................................(b)

Day/Date Place Time Itinerary

(c) (d) (e) (f)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisatadigilib.polban.ac.id/files/disk1/84/jbptppolban-gdl... ·  · 2014-01-21Beberapa definisi-definisi BPW menurut para ahli disajikan

27

d. Tempat dimana kegiatan wisata diselenggarakan atau objek wisata.

e. Waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditentukan.

f. Uraian atau keterangan mengenai kegiatan apa saja yang akan

diselenggarakan.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam pembuatan

tour itinerary harus dijelaskan secara rinci mulai dari tanggal, hari, tempat dan

waktu yang akan diselenggarakan. Serta uraian singkat mengenai kegiatan apa

saja yang akan diselenggarakan selama berwisata.

2.8.3 Penghitungan Harga Wisata

Menurut Suyitno (2001), mendefinisikan bahwa biaya wisata adalah semua

pengeluaran yang dapat dinilai dengan uang untuk mengelola wisata. Sebagai faktor

pembentuk harga wisata, biaya wisata harus secara maksimal mencerminkan seluruh

pengeluaran dalam pengelolaan wisata.

Agar dapat menelusuri biaya yang timbul secara menyeluruh, perlu dipahami

jenis-jenis biaya. Menurut Suyitno (2001) mengklasifikasikan jenis biaya, yaitu:

1. Biaya Induk

Biaya Induk adalah biaya yang mula-mula muncul sebagai refleksi dari

penggunaan komponen wisata.

2. Biaya Ikutan

Biaya Ikutan adalah biaya yang muncul sebagai faktor ikutan biaya induk.

Untuk menghitung jumlah biaya yang diperlukan di dalam suatu kegiatan

wisata, maka diperlukan suatu tata cara perhitungan harga wisata yang baik dan

benar. Tata caranya dengan membagi jenis biaya, yaitu biaya induk atau dikenal

dengan biaya tetap dan biaya ikutan atau yang disebut biaya tidak tetap. Berikut

merupakan tabel cara perhitungan harga wisata yang dapat dilihat pada tabel 2.4 :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisatadigilib.polban.ac.id/files/disk1/84/jbptppolban-gdl... ·  · 2014-01-21Beberapa definisi-definisi BPW menurut para ahli disajikan

28

Tabel 2.4

Perhitungan Harga Wisata

Nama tur/transfer : …………. FOC/AC : ……/….. Jumlah peserta : …………. Mata uang : ………... No Uraian Biaya Tetap Biaya Tidak Tetap

(1) (1)

Jumlah Biaya (1) (1)

Biaya per Peserta

Surcharge (..%)

Harga per perserta (nett price)

Dibulatkan

(2)

(3)

(4)

(5) (Sumber : Suyitno, 2001 dalam Ginanjar)

Tabel 2.3 di atas menjelaskan tata cara menghitung suatu harga paket wisata,

yaitu meliputi:

1. Rincian biaya tetap dan biaya tidak tetap lalu dijumlahkan.

2. Menghitung jumlah biaya per orang dari hasil rinaian biaya tetap dan tidak

tetap.

3. Menghitung Surcharge atau disebut biaya tambahan. Biaya tambahan setiap

perusahaan berbeda-beda.

4. Menghitung harga wisata per orang (nett price per person) yaitu dengan cara

menambahkan jumlah biaya per orang dengan surcharge.

5. Melakukan pembulatan. Pembulatan dapat dilakukan secara bervariasi

tergantung kebijaksanaan pengelola perusahaan.

2.9 Pengertian Brosur

Menurut Suwantoro (1997) mengemukakan bahwa brosur merupakan

selebaran cetakan dengan menggunakan kertas yang relative baik, lay-out yang

disusun menarik, dengan segala potensi yang hendak dipromosikan. Sering pula

brosur merupakan katalog yang memuat tourist attraction di daerah tujuan dengan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisatadigilib.polban.ac.id/files/disk1/84/jbptppolban-gdl... ·  · 2014-01-21Beberapa definisi-definisi BPW menurut para ahli disajikan

29

mencantumkan tentang jenis dan macam akomodasi, tarif kamar, fasilitas dan tour

itinerary yang dapat dijual oleh tour operator.

Selain itu bersumber dari situs website www.sribd.com diakses pada tanggal

30 Juni 2012. Brosur adalah terbitan tidak berkala yang terdiri dari satu hingga

sejumlah kecil halaman dan selesai dalam sekali terbit. Brosur memuat informasi atau

penjelasan tentang suatu produk, layanan, fasilitas umum, profil perusahaan, sekolah,

atau dimaksudkan sebagai sarana beriklan. Informasi dalam brosur ditulis dalam

bahasa yang ringkas agar mudah dipahami dalam waktu singkat. Brosur dibuat untuk

menarik perhatian dan dicetak di atas kertas yang baik dalam usaha membangun citra

yang baik terhadap layanan atau produk tersebut.

Dari penjelasan di atas bahwa brosur adalah terbitan tidak berkala yang dapat

terdiri dari satu hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan

selesai dalam sekali terbit dalam bentuk kertas yang relative baik, lay-out

menarikuntuk potensi yang dipromosikan. Memuat informasi atau penjelasan tentang

suatu produk, layanan, fasilitas umum, profil perusahaan, sekolah, atau dimaksudkan

sebagai sarana beriklan, serta isi brosur lebih detail, lebih menarik konsumen untuk

membeli produk.

2.9.1 Tujuan Brosur

Menurut Arif Budiman dari situs blog www.army-arif.blogspot.com diakses

pada tanggal 20 Juni 2012, dalam menjalankan brosur harus pakai informasi yang

baik agar tidak ada kesalahan yang diperbuat dengan media harus mempunyai latar

belakang dari brosur adalah:

1. Menjalankan informasi brosur dengan baik

2. Menjadikan media yang sangat berpengalaman

3. Menawarkan informasi pada media cetak

4. Menjadikan brosur untuk masalah informasi brosur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisatadigilib.polban.ac.id/files/disk1/84/jbptppolban-gdl... ·  · 2014-01-21Beberapa definisi-definisi BPW menurut para ahli disajikan

30

Untuk menjalankan suatu informasi harus mengerakan kepada informasi yang

harus mejalankan suatu masalah dalam brosur agar tidak ada kesalahan dalam media

brosur untuk mendapatkan suatu informasi yang baik agar tidak ada kesalahan yang

dibicarakan untuk media brosur tersebut akan tercipta suatu hubungan yang baik

dalam tujuan brosur tersebut maka dari itu dalam menjaga suatu hubungan harus

menciptakan brosur yang baik.

2.9.2 Manfaat Brosur

Menurut Arif Budiman dari situs blog www.army-arif.blogspot.com diakses

pada tanggal 20 Juni 2012, menjelaskan bahwa sebuah brosur harus menciptakan

suatu kejelasan dalam brosur menjalin hubungan baik dalam informasi yang ada

didalam brosur agar tidak adanya suatu masalah yang serius dalam brosur tersebut.

Untuk itu dalam menjalankan suatu masalah yang baik adalah suatu informasi yang

baik dalam menerangkan suatu masalah yang ada dalam brosur tersebut, maka dari itu

brosur harus menjalin suatu informasi yang baik agar tidak ada ketertarikan dalam

brosur tersebut dan harus mengembangkan informasi yang baik dalam brosur.

Dari penjelasan Arif Budiman disimpulkan bahwa manfaat brosur adalah

untuk mempromosikan suatu produk perusahaan dan untuk menjalin hubungan baik

dalam menyampaikan informasi.