33
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 Wiradinata dan Siregar (2011) Penelitian terdahulu mengindentifikasikan Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.Penelitian ini menguji apakah terdapat pengaruh komponen modal intelektual terhadap kinerja keuangan perusahaan.Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data keuangan.Data keuangan tersebut diperoleh dari laporan keuangan tahunan sektor keuangan terdaftar di BEI yang dimulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2009.Varibeldependen meliputi return on equity (ROE), margin laba (PM), dan laba per lembar saham (EPS).Variabel independen meliputi nilai tambah modal manusia (VAHU), nilai tambah modal struktural (STVA), nilai tambah modal fisik (VACA), koefisien nilai tambah intelektual (VAIC TM ), dan tingkat pertumbuhan modal intelektual (ROGIC).Selain itu, penilaian ini juga menggunakan variabel control, yaitu ukuran perusahaan (SIZE) dan leverage (LEVE). Untuk menggambarkan hubungan variabel yang ada, menggunakan persamaan regresi yang akan di olah dengan menggunakan program 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

  • Upload
    leminh

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

2.1.1 Wiradinata dan Siregar (2011)

Penelitian terdahulu mengindentifikasikan “Pengaruh Modal Intelektual

Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Keuangan Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.Penelitian ini menguji apakah terdapat

pengaruh komponen modal intelektual terhadap kinerja keuangan

perusahaan.Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara

purposive sampling.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

keuangan.Data keuangan tersebut diperoleh dari laporan keuangan tahunan

sektor keuangan terdaftar di BEI yang dimulai tahun 2005 sampai dengan

tahun 2009.Varibeldependen meliputi return on equity (ROE), margin

laba (PM), dan laba per lembar saham (EPS).Variabel independen meliputi

nilai tambah modal manusia (VAHU), nilai tambah modal struktural

(STVA), nilai tambah modal fisik (VACA), koefisien nilai tambah

intelektual (VAICTM

), dan tingkat pertumbuhan modal intelektual

(ROGIC).Selain itu, penilaian ini juga menggunakan variabel control,

yaitu ukuran perusahaan (SIZE) dan leverage (LEVE). Untuk

menggambarkan hubungan variabel yang ada, menggunakan persamaan

regresi yang akan di olah dengan menggunakan program

9

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

10

Eviews.Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan sebagaimana telah

disajikan sebelumnya, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa 1) hasil

pengujian dengan analisis regresi diketahui secara statistik terbukti bahwa

modal intelektual berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan pada

tahun berjalan dan kinerja keuangan dimasa depan jika ukuran kinerja

yang digunakan adalah margin laba operasi dan return on equity; 2) nilai

tambah modal fisik berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan pada

tahun berjalan dan kinerja keuangan di masa depan apabila ukuran kinerja

adalah margin laba operasi, laba per lembar saham, dan return on equity;

3) secara statistik, nilai tambah modal manusia berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan pada tahun berjalan dan kinerja keuangan di

masa depan jika ukuran kinerja adalah margin laba operasi dan return on

equity. Nilai tambah modal modal manusia berpengaruh negatif terhadap

kinerja keuangan pada tahun berjalan dan kinerja keuangan di masa depan

jika ukuran kinerja keuangan adalah laba per lembar saham; 4) nilai

tambah modal struktural berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan

pada tahun berjalan dan kinerja keuangan di masa depan jika ukuran

kinerja adalah margin laba operasi, laba per lembar saham, dan return on

equity; dan 5) tingkat pertumbuhan modal intelektual berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan di masa depan jika ukuran kinerja adalah laba

per lembar saham. Jika menggunakan ukuran kinerja margin laba operasi

dan return on equity, maka nilai tambah modal manusia berpengaruh

negatif terhadap kinerja keuangan di masa depan.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

11

Persamaan :

1. Variabel yang digunakan yaitu modal intelektual dan kinerja keuangan.

2. Data yang digunakan di ambil dari database BEI dan Indonesian

Capital Market Directory (ICMD)

Perbedaan :

1. Periode yang di gunakan berbeda, untuk penelitian ini dilakukan pada

tahun 2005 -2009, sedangkan pada penelitian ini dilakukan pada tahun

2007-2011

2.1.2 Sri Iswati (2007)

Penelitian ini berjudul “Memprediksi Kinerja Keuangan dengan Modal

Intelektual pada Perusahaan Perbankan Terbuka di Bank Terbuka Di Bursa

Efek Jakarta”.Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakahvariabel modal

intelektual dapat digunakan untuk meprediksi kinerja keuangan khususnya

di sektor perbankan di Indonesia.Variabeldependen dari penelitian ini

adalah kinerja keuangan (KK) dan variabel independennya adalah modal

intelektual (MI).Alat uji statistik yang digunakan dalam penelitian adalah

simple regression analysis.Populasi dan sampel penelitian adalah seluruh

perusahaan perbankan terbuka (go public) di Bursa Efek Jakarta sebanyak

23 perusahaan. Seluruh bank di teliti dengan menggunakan data laporan

keuangan yang berakhir pada tahun fiskal yang sama. Berdasarkan hasil

analisis yang diungkapkan pada uraian sebelumnya, dapat diketahui bahwa

hipotesis penelitian ditolak. Hal ini berarti modal intelektual tidak

berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank terbuka di Bursa Efek

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

12

Jakarta.

Persamaan :

1. Variabel yang digunakan sama yaitu, modal intelektual dan kinerja

keuangan

2. Menggunakan data pada laporan keuangan di Bursa Efek Jakarta

3. Alat uji yang digunakan sama yaitu, simple regression analysis

Perbedaan :

1. Indikator yang digunakan berbeda pada penelitian terdahulu dengan

penelitian sekarang. Pada penelitian terdahulu modal intelektual diukur

dengan menggunakan market to book value, sedangkan penelitian

sekarang modal intelektual diproksikan dengan VACA, VAHU, dan

STVA

2. Periode yang diteliti berbeda pada penelitian ini dilakukan pada tahun

2001 – 2005, sedangkan pada penelitian terbaru ini dilakukan pada

periode 2007 – 2011

2.1.3 Bambang Purnomosidhi (2006)

Pada penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan “Praktik

Pengungkapan Modal Intelektual Pada Perusahaan Publik Di

BEJ”.Penelitian ini menggunakan laporan tahunan perusahaan publik yang

tercatat di Bursa Efek Jakarta selama tahun 2001 sampai 2003. Sampel

yang dipilih berdasarkan purposive sampling, yaitu laporan tahunan

perusahaan-perusahaan yang masuk dalam pemeringkatan penerapan tata

kelola perusahaan (corporate governance) yang dilakukan oleh The

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

13

Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG) tahun 2001, 2002,

dan 2003 sebanyak 83 perusahaan. Variabel independen dalam penelitian

terdahulu adalah modal intelektual.Variabeldependen adalah kinerja

keuangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

adalah content analysis, yaitu metode pengumpulan data penelitian melalui

teknik observasi dan analisis terhadap isi atau pesan dari suatu teks,

kandungan (content) dari sepenggal tulisan atau dokumen, kemudian

menggolongkan ke dalam berbagai kategori atau bergantung pada criteria

yang telah ditetapkan (Weber 1988 dalam Milne dan Adler 1999; Nur

Indrianto dan Bambang Supomo, 1999:159). Hasil pengujian penelitian

yaitu beberapa jumlah praktik pengungkapan modal intelektual dalam

laporan tahuanan, berdasarkan hasil content analysis terhadap laporan

tahunan dapat disimpulkan bahwa rerata jumlah atribut modal intelektual

yang diungkapkan dalam laporan tahunan sebanyak 14 atribut atau 56%

meskipun praktik pengungkapan modal intelektual di antara perusahaan

bervariasi. Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content)

pengungkapan modal intelektual dapat dikemukan bahwa pengungkapan

modal intelektual oleh perusahaan public di BEJ paling banyak dilakukan

pada atribut-atribut yang berkaitan dengan external capital (40%), dengan

perhatian khusus pada nama perusahaan (company names) 89%, kerja

sama bisnis (business colaboration) 88%, dan pelanggan (customer) 87%,

internal capital (35%), dan human capital (25%).

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

14

Persamaan:

1. Variabelnya yaitu modal intelektual dan kinerja keuangan

2. Metode yang digunakan purposive sampling

Perbedaan:

1. Penelitian terdahulu meneliti pada perusahaan publik di BEJ tahun

2001-2003 sedangkan pada penelitian sekarang perusahaan manufaktur

di BEI tahun 2007-2011

2. Kriteria perusahaan-perusahaan tidak difokuskan pada tata kelola

perusahaan (corporate gorvernance)

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Stakeholder Theory

Dalam penelitian ini terkait dengan teori berkepentingan atau dapat disebut

dengan stakeholder theory.Teori ini lebih mempertimbangkan posisi para pihak

yang berkepentingan yang dianggap memiliki kekuasaan (Wiradinata dan Siregar,

2011).Kelompok berkepentingan inilah yang menjadi pusat bagi manajemen untuk

memilih mengungkapkan atau tidak mengungkapkan suatu informasi yang

disajikan dalam laporan keuangan. Menurut Riahi-Belkaoui (2003) dalam

Wiradinata dan Siregar (2011) dalam pandangan teori pihak berkepentingan,

perusahaan juga memiliki pihak berkepentingan, bukan hanya sekedar pemegang

saham, dan kelompok “stake” tersebut meliputi: pemegang saham, karyawan,

kastomer, pemasok, kreditur, pemerintah, dan masyarakat.Teori ini menunjukkan

hubungan antara manajemen perusahaan dengan stakeholder.Manajemen

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

15

perusahaan bertanggunng jawab untuk melaksanakan kegiatan yang memberikan

keuntungan bagi stakeholder dan melaporkan kegiatan tersebut kepada

stakeholder.

Teori dalam penelitian Purnomosidhi (2006) mengemukakan bahwa

manajemen perusahaan diharapkan melakukan aktivitas-aktivitas yang diharapkan

para stakeholder dan melaporkan aktivitas-aktivitas kepada mereka.Stakeholder

memiliki hak untuk diberi informasi bagaimana dampak aktivitas perusahaan bagi

mereka meskipun mereka memilih untuk tidak menggunakan informasi

tersebut.Seluruh bagian dari stakeholder menginginkan seberapa besar modal

intelektual tersebut dapat berpengaruh terhadap kinerja keuangan

perusahaan.Karena investasi yang baik dalam modal intelektual dapat memicu

perkembangan perusahaan lebih baik dengan adanya inivasi-inovasi baru.Selain

itu, teori ini menganggap bahwa akuntabilitas organisasional tidak hanya terbatas

pada kinerja ekonomi atau keuangan saja sehingga perusahaan perlu melakukan

pengungkapan tentang modal intelektual dan informasi lainnya melebihi dari yang

diharuskan (mandatory) oleh badan yang berwenang.Bidangmanjerial dari teori

stakeholder berpendapat bahwa kekuatan stakeholder untuk mempengaruhi

manajemen korporasi harus dipandang sebagai fungsi dari tingkat pengendalian

stakeholder atas sumber daya yang dibutuhkan organisasi (Watts dan Zimmerman,

1986 dalam Ulumet al 2008).

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

16

2.2.2 Resources Based Theory

Resource-Based Theory (RBT) adalah suatu pemikiran yang berkembang dalam

teori manajemen strategic dan keunggulan kompetitif perusahaan yang meyakini

bahwa perusahaan akan mencapai keunggulan apabila memiliki sumber daya yang

unggul (Solikhah dan Rohman, 2010).DalamResources Based Theory membahas

bagaimana perusahaan tersebutdapat mengolah dan memanfaatkan sumber daya

yang dimilikinya.Perusahaandapatmencapai keunggulan kompetitif apabila

perusahaan dapat mengolah dan memanfaatkan sumber daya yangdimilikinya

dengan baik.Teori ini memandang perusahaan sebagai sekumpulan aset fisik dan

aset tidak berwujud serta kemampuan perusahaan memperoleh, mengelola, dan

mempertahankan sumber daya yang dimiliki. Dalam hal ini seluruh sumber daya

yang dimiliki perusahaan seperti, karyawan (human capital), aset fisik (physical

capital), maupun structural capital apabila dikelola dan dimaksimalkan secara

baik maka dapat menciptakan value added bagi perusahaan yang dapat

mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.

2.2.3 Modal Intelektual (Intellectual Capital)

Definisi modal intelektual capital menurut Stewart (1997:1) dalam Suhendah

(2012) merupakan sumber daya berupa pengetahuan yang tersedia bagi

perusahaan yang menghasilkan asset bernilai tinggi dan manfaat ekonomi di masa

mendatang bagi perusahaan.Intellectual capital atau modal capital adalah suatu

pengetahuan yang didukung oleh suatu proses informasi yang bertujuan untuk

menjalin hubungan dengan pihak luar dari perusahaan. Dalam komponen modal

intelektual mencakup semua aset tak berwujud dalam neraca yang meliputi merek

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

17

dagang, paten, dan merek.Modal intelektual dapat diartikan sebagai pengetahuan

yang bersifat intelek, dimana semua informasi dan pengalaman yang digunakan

perusahaan untuk menciptakan kesejahteraan.Dari semua definisi tersebut, modal

intelektual dapat dianggap sebagai aktiva tidak berwujud yang dimiliki dan

digunakan perusahaan untuk menghasilkan manfaat dan meningkatkan

kesejahteraan.

Modal intelektual bisa juga disebut intellectual property, intellectual

asset, dan knowledge asset. Tetapi dalam istilah tersebut memiliki konsep yang

berbeda.Modal intelektual yang dianggap sebagai pengetahuan dengan nilai yang

potensial.Ketika pengetahuan tersebut telah ditegaskan dengan adanya

kepemilikan, maka pengetahuan tersebut menjadi intellectual property yang

memiliki nilai yang dapat diukur tergantung penggunaannya.Pengetahuan

memiliki nilai tertentu dan penggunaan yang spesifik untuk tujuan tertentu

menjadi aset intelektual bagi pemiliknya.Modal intelektual menunjukkan

pengetahuan yang ditransformasikan menjadi sesuatu yang bernilai bagi

perusahaan, sedangkan aset intelektual atau knowledge asset merupakan

pertukaran bentuk bagi produk transformasi pengetahuan tersebut.Banyak peneliti

dan praktisis telah mengusulkan sejumlah definisi model intelektual:

1. Mavridis (2004) dalam Wiradinata dan Siregar (2011) menyatakan bahwa

modal intelektual adalah aset yang tidak berwujud yang mampu

menciptakan suatu nilai bagi perusahaan dan lembaganya

2. Bontiset al. (2000) dalam Wiradinata dan Siregar (2011) menyatakan modal

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

18

intelelektual alat-alat intelelektual yang meliputi pengetahuan, informasi,

property intelektual, dan pengalaman yang dapat digunakan untuk

menciptakan kekayaan bagi perusahaan.

3. Ting dan Lean (2009) dalam Wiradinata dan Siregar (2011) mendefinisikan

modal intelektual sebagai pengetahuan berupa pengalaman, teknologi,

hubungan kastomer, dan keahlian professional yang memberikan perusahaan

kemampuan untuk bersaing di pasar.

4. Williams (2001) dalam Purnomosidhi (2006) modal intelektual adalah

informasi dan pengetahuan yang diaplikasikan dalam pekerjaan untuk

menciptakan nilai

5. Mouritzen (1998) dalam Purnomosidhi (2006) berpendapat bahwa modal

intelektual merupakan masalah pengetahuan organisasi yang luas dan

bersifat unik bagi perusahaan sehingga memungkinkan perusahaan secara

terus-menerus beradaptasi dengan kondisi yang selalu berubah

6. Stewart (1997) dalam Purnomosidhi (2006) mendefinisikan modal

intelektual sebagai intellectual material, yang meliputi pengetahuan,

informasi, kekayaan intelektual, dan pengalaman yang dapat digunakan

secara bersama untuk menciptakan kekayaan.

Menurut Santosa dan Setiawan (2004) Intellectual Capital didapat dari tiga

sumber, yaitu:

1. Kompetensi karyawan, yaitu segala kemampuan, keahlian, keterampilan,

pengetahuan, dan performa bisnis yang dimiliki oleh karyawan (human

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

19

capital)

2. Struktur “internal” organisasi, yaitu kemampuan, keahlian, ketrampilan,

pengetahuan, dan performa bisnis yang telah dimiliki oleh perusahaan

(Structural capital)

3. Hubungan “eskternal”/pasar, antara lain, dengan konsumen, supplier, dan

pemerintah (customer capital)

Dapat disimpulkan bahwa modal intelektual berhubungan dengan tiga

pelaku bisnis utama, yaitu: karyawan, perusahaan (manajer), dan pelanggan. Agar

modal intelektual dapat digunakan secara maksimal, perlu adanya interaksi yang

baik di antara ketiga pihak tersebut.

2.2.4 Komponen-komponen Modal Intelektual

Menurut Hubert Saint-Onge (Stewart, 1997) dalam Santosa dan Setiawan (2004)

dari Canadian imperial bank of commerce dan leifedvinsson dari Skandia, modal

intelektual dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu:

1. Human Capital (Modal Manusia)

Human capital adalah keahlian dan kompetensi yang dimiliki

karyawan dalam memproduksi barang dan jasa serta kemampuannya untuk

berhubungan baik dengan pelanggan.Termasuk dalam human capital yaitu

pendidikan, pengalaman, keterampilan, kreatifitas dan perilaku.Modal manusia

dapat dikatakan sebagai modal pengetahuan individu dalam organisasi yang

dipresentasikan oleh karyawannya.Jika perusahaan berhasil dalam mengelola

pengetahuan karyawannya maka hal tersebut dapat meningkatkan human capital.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

20

Human capital ini akan mendukung structural capital dan customer capital.

Human capital merupakan pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan

seseorang yang dapat digunakan untuk menghasilkan layanan professional dan

economic rent. Menurut Coff (1997) dalam Santosa dan Setiawaan (2004), teori

human capital dibedakan dalam 2 kategori:

a. Firm specific human capital

Merupakan pengetahuan mengenai rutinitas dan prosedur yang khas dari

sebuah perusahaan, yang membatasi nilai tersebut keluar dari perusahaan

tersebut

b. Industry specific human capital

Merupakan pengetahuan rutinitas yang khas dalam suatu industri yang tidak

dapat ditransfer ke industri lain

Perbedaan antara keduanya yang utama adalah terletak pada

spesifiknyayaituhuman capital kurang memiliki spesifitas perusahaan, sehingga

seorang professional dapat pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya di

seluruh pasar (dalam industri yang sama) tanpa menghilangkan nilai spesifik

industri perusahaan sebelumnya

Kemampuan manusia merupakan sumber dari inovasi dan sumber dari

pandangan. Modal manusia merupakan suatu wadah di mana keseluruhan jenjang

atau tingkatan dimulai: sumber dari inovasi dan awal pengetahuan. Sudut pandang

kita dalam modal intelektual harus berhubungan dengan organisasi, bukan secara

individual.Perusahaan perlu memfokuskan dirinya untuk memperoleh sebanyak

mungkin modal intelektual seperti mereka menggunakan laba. Bila tujuan utama

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

21

kita adalah inovasi, baik produk baru ataupun jasa, atau perbaikan dalam

pemrosesan bisnis, maka modal intelektual dibentuk dan disebarkan saat

kebanyakan waktu dan bakat orang yang bekerja dalam suatu perusahaan

dicurahkan pada aktivitas yang menghasilkan inovasi (Santosa& Setiawan, 2004)

Tugas dan proses modal manusia tergantung pada 3 jenis

keterampilan, yaitu:

1. Commodityskills : kemampuan yang tidak sepsifik untuk bisnis tertentu,

dapat langsung diperoleh, dan lebih kurang sama nilainya bagi setiap bisnis.

Misalnya, perawatan AC, administrasi

2. Leveragedskills : pengetahuan yang meskipun tidak spesifik untuk

perusahaan industri, namun relative berharga bagi suatu perusahaan dari

pada perusahaan lain. Contohnya: programmer di suatu perusahaan

computer berbeda nilainya dengan programmer di suatu bank

3. Proprietaryskills : pengetahuan yang spesifik bagi suatu perusahaan, yang

menjadi sebuah nilai jual dan berharga

Tidak semua pekerja adalah aset penting perusahaan.Pekerja penting

adalah pekerja yang memiliki modal manusia.Pengertian modal manusia adalah

pekerja yang mampu menciptakan kekayaan (manfaat) dan nilai tambah bagi

perusahaan.Pengetahuan, kompetensi, keterampilan, dan pengalaman seseorang

manajer pada umumnya termasuk kategori modal manusia, dengan syarat

pengetahuannya memberi manfaat bagi perusahaan.Semakin tinggi posisi atau

jabatan seseorang manajer semakin besar pula nilai modal manusianya.Dengan

kata lain, keterampilan manajemen (general management) termasuk modal

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

22

manusia dan modal intelektual.Manajemen puncak memiliki mutu modal manusia

yang termasuk tinggi. Sedangkan bagi karyawan, keahlian dan pengetahuannya di

anggap sebagai modal manusia jika memenuhi dua kriteria penting, yaitu:

1. Menjadi milik properti perusahaan dan dilindungi hak atas kekayaan

intelektual (HKI), artinya, tidak ada seorangpun yang memiliki keahlian

atau pengetahuan yang lebih baik (berharga)

2. Memiliki nilai pasar, artinya, keahlian dan pengetahuan mampu

menciptakan nilai dimana pelanggan bersedia membeli nilai tersebut

Modal manusia berperan sangat penting dalam sebuah

perusahaan.Untuk itu supaya perusahaan bisa memiliki modal manusia berarti

perusahaan harus bisa menciptakan rasa kepemilikan antar pekerja dan perusahaan

tersebut.

2. Structural capital (modal struktural)

Structural capital adalah infrastruktur yang dimiliki suatu perusahaan

dalam memenuhi kebutuhan pasar.Termasuk dalam structural capital yaitu sistem

teknologi, sistem operasional perusahaan, paten, merk dagang, dan kursus

pelatihan.Bontiset al. (2000) dalam Santosa dan Setiawan (2004) menyebutkan

structural capital meliputi seluruh pengetahuan selain pengetahuan yang dimiliki

sumber daya manusia dalam organisasi seperti sistem informasi, struktur

organisasi, proses manual, strategi perusahaan, rutinitas kegiatan, dan segala hal

yang membuat nilai perusahaan lebih besar dari nilai materialnya.

Perusahaan-perusahaan besar tidak menyadari bahwa mereka

mempunyai aset terbesar dalam kemampuannya untuk memajukan perusahaan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

23

mereka, yaitu dengan modal manusia yang telah mereka milik.Walaupun mereka

menyadari hal tersebut, namun masih sedikit perusahaan yang mampu

memaksimalkan kegunaan dari modal manusia yang mereka miliki.Seorang

pemimpin perusahaan harus mengetahui dan melaksanakan kegiatan dalam rangka

memunculkan suatu kepemilikian bagi perusahaan.Itulahyang dinamakan modal

sturktural.

Alasan untuk mengolah modal struktural adalah adanya pertumbuhan

dan perkembangan ilmu pengetahuan, untuk mempersingkat waktu suatu

pekerjaan, dan untuk memperbanyak manusia yang produktif.

3. Customer capital (modal pelanggan)

Customer capital atau modal pelanggan adalah hubungan organisasi

dengan orang-orang yang berbisnis dengan organisasi tersebut.Pelanggan inilah

yang selalu tetap melakukan bisnis dengan perusahaan.Customer capital muncul

dalam bentuk proses belajar, akses, dan kepercayaan. Ketika sebuah perusahaan

atau seseorang ingin memutuskan untuk membeli dari suatu perusahaan, maka

keputusan didasarkan pada kualitas hubungan mereka, harga, dan spesifikasi

teknis.Semakin baik hubungannya, semakin besar peluang rencana pembelian

dapat terjadi, dan hal ini berarti semakin besar peluang perusahaan belajar dengan

dan pelanggan serta pemasoknya.Pengetahuan dimiliki bersama adalah bentuk

tertinggi customer capital.

Modal pelanggan adalah yang paling nyata dari ketiga jenis modal

intelektual.Fungsinya adalah menjembatani modal manusia agar mampu

menciptakan hubugan yang postif dengan konsumen, pasar, dan lembaga-lembaga

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

24

tertentu. Contohnya: loyalitas konsumen, kekuatan brand, kepuasan pelanggan,

hubungan konsumen, logo, hubungan dengan pemerintah, jaringan distribusi dan

pemasaran, hak lisensi, hak distribusi, hubungan dengan rekanan, hubungan

dengan perguruan tinggi dan lembaga riset.

Perlu diwaspadai tidak semua pelanggan menguntungkan secara

financial.Untuk membangun modal pelanggan lebih baik diupayakan untuk

mendapatkan lebih banyak bisnis dari pelanggan-pelanggan yang menguntungkan,

ketimbang mengharapkan dari pelanggan baru yang belum tentu memiliki tingkat

loyalitas tinggi.Untuk menumbuhkan “pangsa pelanggan” bukan pangsa pasar,

perusahaan perlu memberikan respon positif dan cepat terhadap kebutuhan

pelanggan yang menguntungkan.Perusahaan perlu menpelajari bisnis setiap

pelanggan dan meneruskan informasi tersebut kepada seluruh manajer, staf,

karyawan perusahaan. Pelanggan bersedia dan rela membayar harga premium bagi

produk dan jasa layanan yang prima dan sangat mereka butuhkan

Dari ketiga kategori aset intelektual: human capital, structural capital,

dan customer capital merupakan aset yang paling bernilai. Jejak ketiga kategori

yang disebutkan diatas dalam laporan keuangan lebih mudah ditelusuri

dibandingkan dengan yang ditinggalkan orang, sistem, atau

kemampuan.Walaupun banyak sistem pelaporan keuangan peerusahaan yang tidak

dirancang untuk melakukan hal tersebut, sangatlah mudah mencari indikator

customer capital, seperti pangsa pasar, tingkat retensi, dan hilangnya pelanggan,

dan laba per lembar pelanggan.

Ada 6 cara untuk berinvestasi dalam modal pelanggan (Santosa dan

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

25

Setiawan, 2004):

1. Berinovasi bersama pelanggan

2. Memberikan wewenang pada pelanggan

3. Memusatkan pelanggan sebagai individual

4. Berbagi kemenangan dengan pelanggan

5. Mempelajari bisnis pelanggan dan mengajarinya bisnis anda

6. Menjadi sangat dibutuhkan

2.2.5 Value Added Intellectual Capital (VAICTM

)

Metode VAICTM

, dikembangkan oleh Pulic (1998) dalam Ulumet al (2008),

didesain untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset

berwujud (tangible asset) dan aset tidak berwujud (intangible asset) yang dimiliki

perusahaan.Model ini dimulaidengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan

value added (VA).VA adalahindikator paling objektif untuk menilai keberhasilan

bisnis dan menunjukkankemampuan perusahaan dalam penciptaan nilai.

VAdapatdihitung dengan mencari selisih antara output dan input.Tanet al. (2007)

dalam Ulum (2008) menyatakan bahwa output (OUT) merepresentasikan

revenuedan mencakup seluruh produk dan jasa yang dijual di pasar, sedangkan

input (IN)mencakup seluruh beban yang digunakan dalam memperoleh

revenue.Karena itu, aspek kunci dalam model Pulic adalah memperlakukan

tenagakerja sebagai entitas penciptaan nilai yang merupakan salah satu komponen

yang dapat memberikan value added.Pulic (1998) dalam Wiradinata dan Siregar

(2011) mengembangkan metode ini untuk mengukur modal intelektual perusahaan

dengan dua aspek penting penilaian dan kreasi nilai, yaitu:

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

26

1. Nilai modal intelektual berbasis pasar tidak dapat dihitung untuk perusahaan

yang tidak terdaftar di pasar saham

2. Tidak ada sistem pengawasan memadai efisiensi aktivitas bisnis sekarang

yang dilakukan oleh karyawan. Apakah kemampuan karyawan mengarah ke

kreasi nilai atau mungkin menghancurkan nilai.

Metode yang dikembangkan oleh Pulic ini meyajikan informasi

tentang efisiensi penciptaan nilai dari aset berwujud dan aset tidak berwujud yang

dimiliki perusahaan.Komponen utama dari VAICTM

dapat dilihat dari sumber

daya perusahaan, yaitu human capital (VAHU – value added human

capital),structural capital (STVA – structural capital value added), dan physical

capital (VACA – value added capital employed).

1. Value Added Human Capital(VAHU) merupakan modal yang terkait dengan

pengembangan sumber daya manusia perusahaan, seperti kompetensi,

komitmen dan motivasi.Human capital atau modal manusia merupakan

sumber daya penting bagi perusahaan.Untuk menjaga bakat dari setiap

individu, perusahaan perlu memberikan motivasi kepada setiap individu agar

dapat mencapai tujuan perusahaan melalui salah satunya modal manusia

tersebut. Apabila modal manusia dapat ditingkatkan maka dapat

mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.

2. Structural Capital Value Added (STVA) merupakan kemampuan organisasi

atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya

yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang

optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan, misalnya sistem operasional

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

27

perusahaan, jaringan distribusi, proses manufakturing, budaya organisasi,

filosofi manajemen, dan semua bentuk intellectual property yang dimiliki oleh

perusahaan.Structural capital mencerminkan kemampuan perusahaan yang

berasal dari sistem, proses, struktur, budaya, strategi, kebijakan, dan

kemampuan perusahaan melakukan inovasi.

3. Value Added of Capital Employed (VACA) merupakan indikator dalam

VAICTM

untuk mengukur nilai tambah yang diciptakan oleh pemanfaatan dari

modal fisik.Modal fisik adalah modal yang dimiliki perusahaan berupa dana

keuangan dan aset fisik yang digunakan untuk membantu penciptaan nilai

tambah perusahaan.Physical capital adalah financial capital (modal

keuangan), yakni seluruh modal berwujud seperti cash, marketable securities,

account receivable, inventories, land, buildings, machinery, equipment,

furniture, fixtures, dan vehicles yang dimiliki oleh perusahaan (Huwitz, et al,

2002) dalam Yusuf dan Sawitri (2009). Agar dapat mencapai keunggulan yang

kompetitif, perusahaan membutuhkan sebuah kemampuan dalam pengelolaan

aset berwujud maupun aset tidak berwujud.VACA merupakan bentuk dari

kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber dayanya yang berupa

capital asset.Dengan pengelolaan dan pemanfaatan capital asset yang baik,

maka perusahaan dapat meningkatkan kinerja keuangan secara baik.

2.2.6 Ukuran Perusahaan

Semakin besar ukuran perusahaan, semakin tinggi juga tuntutan terhadap

penyampaian informasi dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil.Dengan

mengungkapkan berbagai informasi yang lebih variatif, perusahaan sedang

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

28

mencoba mengisyaratkan bahwa perusahaan telah mempraktikkan prinsip-prinsip

manajemen yang baik (Good Corporate Governance).Meningkatnya

pengungkapan informasi akan mengurangi asimetri informasi yang beredar.

Purnomosidhi (2005) dalam Istanti (2009) menyatakan ukuran perusahaan

digunakan sebagai variabel independen dengan asumsi bahwa perusahaan yang

lebih besar melakukan aktivitas yang lebih banyak dan biasanya memiliki unit

usaha dan memiliki potensi penciptaan nilai jangka panjang.Perusahaan besar

lebih sering diawasi oleh kelompok stakeholder yang berkepentingan dengan

bagaimana manajemen mengelola modal intelektual yang dimiliki, seperti pekerja,

pelanggan dan organisasi pekerja.

Pengungkapan IC (Intellectual Capital) yang semakin tinggi akan

memberikan informasi yang dapat dipercaya, dan dapat meminimalisasi kesalahan

prediksi dalam harga saham perusahaan.

2.2.7 Leverage

Leverage merupakan pengukur besarnya aktiva yang dibiayai dengan hutang.

Hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva berasal dari kreditor, buka dari

pemegang saham ataupun investor. Menurut Jensen dan Meckling (1976) dalam

Istanti (2009) bahwa terdapat suatu potensi untuk menstranfer kekayaan dari

debtholder kepada pemegang saham dan manajer pada perusahaan yang

mempunyai tingkat ketergantungan hutang sangat tinggi, sehingga menimbulkan

cost agency yang tinggi. Perusahaan yang memiliki hutang yang tinggi dalam

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

29

struktur modalnya akan menanggung biaya keagenan yang lebih besar daripada

perusahaan yang memiliki proporsi hutang yang lebih kecil.

2.2.8 Kinerja Keuangan (Financial Performance)

Kinerja (performance) menjadi satu hal penting bagi manajemen karena kinerja

adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang atau sekelompok orang dalam

suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing

dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak

melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Kinerja merupakan

fungsi dari kemampuan organisasi untuk memperoleh dan menggunakan sumber

daya dalam berbagai cara untuk mengembangkan keunggulan kompetitif.Kinerja

dapat dibedakan kedalam kinerja keuangan dan non keuangan (Hansen and

Mowen, 2005) dalam Iswati (2007).

Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dilihat

investor untuk menentukan pilihan dalam membeli saham.Dalam melakukan

investasi, seseorang investor tentu ingin menanamkan modalnya pada saham

perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik.Kinerja keuangan yang

baik menunjukkan bahwa perusahaan dapat meningkatkan kekayaan bagi

pemegang sahamnya.Kinerja keuangan lebih dititikberatkan pada variabel-

variabel yang terkait langsung dengan laporan keuangan.Kinerja perusahaan diuji

dalam tiga dimensi. Pertama, dimensi produktivitas perusahaan, atau pengolahan

input menjadi output secara efisien. Kedua, dimensi profitabilitas, atau tingkat

dimana pendapatan perusahaan melebihi biaya yang dikeluarkan.Dimensi ketiga

adalah premi pasar, atau tingkat dimana nilai pasar perusahaan melebihi nilai

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

30

bukunya (Walker, 2001) dalam Iswati (2007).

2.2.9 Rasio Profitabilitas/Rentabilitas

Rasio profitabilitas atau disebut juga rentabilitas menggambarkan kemampuan

perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber daya yang

ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah

cabang.Rasio yang menggambarkan kemapuan perusahaan menghasilkan laba

disebut juga operating ratio. Beberapa jenis rasio rentabilitas adalah:

a. margin laba (profit margin)

b. perputaran aktiva (ROA)

c. perputaran ekuitas (ROE)

d. return on total asset

e. basic earning power

f. laba perlembar saham (earning per share/EPS)

g. contribution margin

Dalam penelitian ini kinerja keuangan dapat dihitung dengan return on

equity (ROE), earning per share (EPS), dan margin laba (profit margin).

2.2.10 Return On Equity (ROE)

Return on equity (ROE) merupakan suatu pengukuran dari penghasilkan atau

income yang tersedia bagi pemilik perusahaan, baik pemegang saham biasa

maupun pemegang saham preferen atas modal yang mereka investasikan di dalam

perusahaan. Secara umum semakin tinggi tingkat pengembalian atas pengahasilan

yang diperoleh maka semakin baik pula kedudukan pemilik perusahaan.Tingkat

pengembalian modal itu sendiri menghasilkan keuntungan netto bagi para

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

31

penanam modal.

Menurut AgusSartono (2001) dalam Kusumo (2012), ROE merupakan

pengembalian hasil atau ekuitas yang jumlahnya dinyatakan sebagai suatu

parameter dan diperoleh atas investasi dalam saham biasa perusahaan untuk suatu

periode waktrutertentu.Menurut Robert Ang (1997) dalam Kusumo (2012), bahwa

menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba atau keuntungan

bersih.Besarnya ROE sangat dipengaruhi oleh besarnya laba yang diperoleh

perusahaan, semakin tinggi laba yang diperoleh maka semakin meningkatkan

ROE.Ukuran profitabilitas ini dapat memberikan daya tarik kepada investor yang

ingin membeli saham.

� � =

laba bersih setelah bunga pajak ekuitas � 100%

Satuan persen (%) dengan ukuran variabel yang digunakan adalah

earning after tax dan total equity.Laba yang dipakai disini adalah laba bersih

setelah pajak dikurangi dividen untuk para pemegang saham (bila ada).Hal ini ini

dimaksudkan untuk menggambarkan besarnya laba yang benar-benar tersedia bagi

para pemegang saham.ROE secara eksplisit memperhitungkan kemampuan

perusahaan menghasilkan suatu laba bagi pemegang saham, setelah

diperhitungkan bunga (biaya hutang) dan deviden saham (biaya saham).

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

32

2.2.11 Earning Per Share (EPS)

Rasio per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk

mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuantungan bagi pemegang

saham.Rasio rendah berarti manajemen belum berhasil utnuk memuaskan

pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang

saham meningkat.

Earning per share suatu perusahaan adalah besarnya laba bersih

perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham

perusahaan.Besarnya EPS suatu perusahaan bisa diketahui dari informasi laporan

keuangan perusahaan.Perbandingan antara jumalah earning (laba bersih yang

dibagikan bagi pemegang saham) dengan jumlah lembar saham perusahaan akan

diperoleh komponen earning per share (EPS).Meskipun beberapa perusahaan

tidak mencantumkan besarnya EPS peerusahaan bersangkutan dalam laporan

keuangan, tetapi besarnya EPS suatu perusahaan dapat dihitung berdasarkan

informasi laporan neraca dan laporan rugi laba perusahaan.

Earning per share paling sering digunakan dalam publiksi mengenai

kinerja perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat umum karena EPS

merupakan pendapatan yang diperoleh perusahaan dan jumlah besar saham yang

beredar.Semakin tinggi nilai EPS tentu saja menggembirakan pemegang saham

karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham. Rumus

menghitung EPS suatu perusahaan adalah sebagai berikut:

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

33

� � = � � � � � � � � � ℎ � � � � � � ℎ � � � �

� � � � � � � �

� � � � � ℎ � � ℎ� � � � � � � � �

EPS = laba bersih setelah bunga dan pajak / jumlah saham beredar

2.2.12 Operational Profit Margin (OPM)

Angka yang dihasilkan menunjukkan berapa besar presentase pendapatan bersih

yang diperoleh dari setiap penjualan.Semakin besar margin laba yang dihasilkan

maka semakin baik karena cermin kemampuan sebuah perusahaan dalam

mendapatkan laba cukup tinggi. Margin laba yang besar menunjukkan kinerja

perusahaan juga akan tinggi. Jika dikaitkan dengan modal intelektual, seberapa

besar kemampuan pengetahuan karyawan dalam memberikan inovasi untuk

perusahaan agar dapat mencapai laba yang di inginkan. Rumus yang digunakan

dalam menghitung margin laba atau operational profit margin adalah:

� � � � � � � � �

=

� � � � � � � � � �

� � � � � ℎ

� � � � � � �� �

2.2.13 Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Perusahaan

Beberapa penelitian menunjukkan bukti yang signifikan bahwa modal intelektual

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.Pada era modern dewasa ini semua

perusahaan bahkan sebuah intitusi berlomba untuk memiliki keunggulan yang

kompetitif.Dimana untuk mencapai keuanggulan tersebut dibutuhkan baik modal

fisik maupun modal intelektual.penelitianHittet al. (2000) dalam Iswati (2007)

membuktikan peran modal intangible lebih dominan dibandingkan dengan peran

modal tangible. Beberapa penelitian lain mengindikasikan bahwa intellectual

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

34

capital telah diakui sebagai sumber daya penting yang memberikan manfaat bagi

terciptanya efisiensi, efektivitas, produktivitas, dan inovatif perusahaan

dibandingkan physical capital dan financial capital (Najibullah, 2005)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal intelektual mampu

menciptakan nilai tambah bagi perusahaan (Pulic, 1999) dalam Iswati

(2007).Hasil ini mendukung pendapat bahwa modal intelektual merupakan sumber

daya yang sangat penting bagi perusahaan.Masih konsisten dengan penelitian

sebelumnya, ternyata modal intelektual berpotensi sebagai pencipta kekakyaan

dalam organisasi bisnis (Walker, 2001; Usoffet al., 2002; dan Karp, 2003) dalam

Iswati (2007).Kemampuan modal intelektual sebagi sumber daya yang strategis

dapat dicermati melalui perannya sebagai pemicu dalam melambungkan kinerja

bisnis.Pada kondisi ini modal intelektual menjadi kunci utama dalam menggapai

keunggulan bersaing.

Hasil penelitian yang dilakukan Pena (2002) dalam Iswati (2007),

mampu membuktikan hipotesisnya, bahwa: kinerja perusahaan yang baru berdiri

akan tergantung pada tingkat kefektifan manajemen modal intelektual yang di

capai oleh entrepreneur selama periode persiapan, maupun pada bisnis yang telah

matang. Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa semau indikator modal

intelektual berkorelasi secara postif dengan kinerja bisnis pada perusahaan yang

baru berdiri.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

35

2.2.14 Pengaruh Modal Manusia (VAHU), Modal Structural (STVA), Dan

Modal Fisik (VACA) Terhadap Return On Equity (ROE)

Modal manusia atau capital human (VAHU) merupakan modal penting yang

harus dimiliki perusahaan.Modal manusia terkait dengan pengembangan sumber

daya manusia perusahaan, motivasi, dan komitmen.Jika modal manusia dapat

dikembangkan dengan baik seperti diadakannya pelatihan karyawan maka kinerja

yang dihasilkan juga semakin baik.Hal ini berkaitan dengan kemampuan

perusahaan menghasilkan laba.Laba yang tinggi dapat menarik minat investor

untuk menginvestasikan sahamnya di perusahaan tersebut.

Modal structural atau capital structural (STVA) merupakan modal

yang dimiliki perusahaan seperti prosedur perusahaan, struktur perusahaan, kursus

pelatihan, database, trademark dan aktivitas perusahaan.Perusahaan yang

memiliki modal structural yang jelas maka perusahaan tersebut selalu tumbuh dan

berkembang.Komponen modal intelektual ini menambah nilai perusahaan karena

faktor-faktor yang dimiliki tersebut dapat mendukung usaha karyawan dalam

meningkatkan laba perusahaan.Jika laba perusahaan tergambar secara baik

dilaporan keuangan, investor dapat mempercayakan investasinya pada perusaham

tersebut dan saham perusahaan juga semakin bertambah.Saham tersebut

berpengaruh terhadap return on equity perusahaan.

Modal fisik adalah modal yang dimiliki perusahaan berupa dana

keuangan dan aset fisik yang digunakan untuk membantu penciptaan nilai tambah

perusahaan. Jika modal fisik ini mampu dikelola secara baik oleh perusahaan

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

36

maka investor tertarik dan akan menginvestasikan sahamnya dengan perusahaan

yang dapat memaksimalkan aset fisik yang dimiliki. Dengan begitu kemampuan

perusahaan untuk mengembalikan investasi para pemegang saham juga semakin

baik.

2.2.15 Pengaruh Modal Manusia (VAHU), Modal Structural (STVA), Dan

Modal Fisik (VACA)terhadap Earning Per Share (EPS)

Modal manusia atau human capital (VAHU) memiliki peran yang penting dalam

menciptakan nilai yang dapat menunjang peningkatan efisiensi perusahaan.

Dengan adanya modal manusia dalam sebuah perusahaan akan bertambah juga

inovasi-inovasi kreatif yang dihasilkan. Semakin besar perusahaan memiliki

modal manusia maka produk yang dihasilkan juga semakin variatif.Hal ini

menyebabkan penjualan yang tinggi yang dapat menarik calon investor agar

menanamkan investasinya diperusahaan tersebut.

Modal structural atau structural capital (STVA) dapat berpengaruh

positif terhadap earning per share sebuah perusahan karena dengan adanya modal

structural perusahaan dapat mendukung usaha karyawan dalam mengoptimalkan

kinerja bisnis secara keseluruhan, misalnya dalam proses manufacturing, sistem

operasional perusahaan. Jika kinerja bisnis mencapai laba maksimal, maka

manajemen juga berhasil dalam membagikan laba pada pemegang saham atau

investor.

Modal fisik atau capital physical (VACA) ini berhubungan dengan

pemanfaatan dan keuangan yang yang dimiliki perusahaan.Modal fisik dalam

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

37

modal intelektual ini dapat berpengaruh postif terhadap earning per share

perusahaan.Karena jika perusahaan mampu memaksimalkan aset fisik yang

dimiliki maka laba perusahaan juga meningkat dengan disertai upaya penekanan

pengeluaran perusahaan.Hal ini yang disenangi oleh investor, sebab investor

percaya bahwa perusahaan yang memiliki laba tinggi mampu membagikan laba

bersih tersebut kepada semua pemegang saham.

2.2.16 Pengaruh Modal Manusia (VAHU), Modal Structural (STVA), Dan

Modal Fisik (VACA) Terhadap Operational Profit Margin (OPM)

Modal manusia atau human capital (VAHU) merupakan aset penting dalam

perusahaan yang dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan.Modal manusia

dapat berpengaruh positif terhadap margin laba karena inovasi baru yang dimiliki

modal manusia dalam perusahaan dapat meningkatkan penjualan. Penjualan yang

tinggi akan menghasilkan laba yang tinggi juga. Jika laba yang ditunjukkan tinggi

maka kinerja perusahaan juga tinggi yang dapat dilihat dari margin laba yang

perusahaan tersebut.

Modal struktural atau capital structural (STVA) adalah seluruh

pengetahuan yang dimiliki perusahaan selain pengetahuan organisasi seperti

strategi perusahaan dan rutinitas perusahaan.Seseorang dapat memiliki intelektual

yang tinggi yang dapat mencapai kinerja secara optimal dan perusahaan yang

memiliki strategi matang dalam pencapaian tujuan yaitu dalam meningkatkan laba

penjualan maka ditunjukkan pada nilai margin laba yang besar dalam laporan

keuangannya.Adanya modal struktural memiliki pengaruh positif terhadap margin

laba dalam perusahaan.

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

38

Modal fisik atau physical capital (VACA) merupakan modal

perusahaan yang berupa aset fisik dan dana keuangan perusahaan.Modal fisik ini

mempunyai pengaruh yang positif terhadap margin laba yang dihasilkan

perusahaan. Jika aset fisik dimanfaatkan secara optimal akan berdampak pada laba

yang dihasilkan.Penjualan yang meningkat maka laba juga mengalami

peningkatan.Laba dari penjualan tersebut dapat mencerminkan kemampuan

perusahaan dalam mencapai laba yang maksimal yang ditunjukkan dari margin

laba perusahaan.

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

39

2.3 Kerangka Pemikiran

Modal Intelektual

1. Modal manusia H1

(VAHU)

2. Modal structural

(STVA)

3. Modal fisik

(VACA)

KINERJA

KEUANGAN

1. Return on Equity

(ROE)

Ukuran

perusahaan

leverage

Variabel

moderat

Modal Intelektual

H2

1. Modal manusia (VAHU)

2. Modal structural

(STVA)

3. Modal fisik

(VACA)

KINERJA

KEUANGAN

2. Earning per

share (EPS)

Ukuran

perusahaan

leverage

Variabel

moderat

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

40

Modal Intelektual

1. Modal manusia H3

(VAHU)

2. Modal structural

(STVA)

3. Modal fisik

(VACA)

KINERJA

KEUANGAN

3. Operational

Profit Margin

(OPM)

Ukuran

Perusahaan

Leverage

Variabel

moderat

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Modal intelektual yang diproksikan dengan human capital,

humanstructural dan physical capitaldapat berpengaruh terhadap kinerja

keuangan.Komponenmodal intelektual tersebut berhubungan positif terhadap

kinerja keuangan sehingga banyak perusahaan yang melakukan investasi yang

berhubungan dengan modal intelektual. Adanya variabel kontrol, yaitu ukuran

perusahaan (SIZE) dan leverage digunakan untuk melihat adanya pengaruh

variabel independen yaitu human capital, structural capital, dan physical

capitalterhadap kinerja keuangan yang diukur menggunakan return on equity,

earning per share, dan operational profit margin.

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 ...eprints.perbanas.ac.id/216/4/BAB II.pdf · Berkenaan dengan pertanyaan penelitian tentang isis (content) ... modal intelektual

41

2.4 Hipotesis Penelitian

H1 : modal manusia, modal struktural, modal fisik berpengaruh

terhadap Return On equity

H2 : modal manusia, modal struktural, modal fisik berpengaruh

terhadap Earning Per Share

H3 : modal manusia, modal struktural, modal fisik berpengaruh

terhadap Operational Profit Margin

Pada hipotesis penelitian ingin menunjukkan bagaimana pengaruh

modal intelektual yang diproksikan dengan modal manusia, modal struktural,

modal fisik terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan return on equity,

earning per share, dan operational profit margin.