Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi Dalam Pemasaran
Komunikasi merupakan sebuah gejala yang terjadi pada kehidupan
dan perilaku manusia. Oleh sebab itu, banyak ahli yang mencoba
memahami komunikasi untuk kemudian mendefinisikan apa sebenarnya
yang dimaksud dengan komunikasi. Dari berbagai macam definisi yang
ada, kita dapat menyimpulkan gambaran umum mengenai komunikasi.
Berbagai sumber menyebutkan bahwa kata komunikasi berasal dari
bahasa Latin communis yang berarti ‘membuat kesamaan’ atau
‘membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih’. Akar dari kata
communis adalah communico yang artinya ‘berbagi’. Dalam hal ini
pemahaman yang dibagi adalah pemahaman bersama melalui pertukaran
pesan (Soyomukti, 2010:55).
Secara umum, komunikasi didefinisikan sebagai usaha
penyampaian pesan. Ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari
peyampaian pesan antarmanusia, yang di mana objeknya adalah
komunikasi yakni usaha penyampaian pesan antarmanusia. Oleh karena
itu, ilmu komunikasi tidak mengkaji usaha atau proses penyampaian pesan
kepada makhluk yang bukan manusia (Soyomukti, 2010:56).
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu informasi (pesan,
ide, gagasan) dari suatu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling
10
mempengaruhi antara keduanya. Pada umumnya komunikasi dilakukan
secara verbal ataupun non verbal yang disepakati dan dapat dimengerti
oleh kedua belah pihak (Hermawan, 2012:4).
Dalam hal ini, komunikasi dalam pemasaran hadir sebagai sarana
penyampaian produk dan jasa yang ditawarkan pemasar guna menarik
pelanggan ataupun mempertahankan pelanggan lama. Dengan komunikasi,
penyampaian ide-ide terkait produk dan jasa dapat disalurkan kepada
konsumen. Para pemasar berusaha untuk menciptakan pengertian bersama
mengenai produk/jasa untuk mencapai tujuan perusahaan dengan target
sasaran yang tepat.
2.2 Pemasaran
Pemasaran diawali dengan usaha pemenuhan kebutuhan manusia
yang kemudian berkembang menjadi keinginan manusia. Sebagai contoh,
manusia membutuhkan makan untuk bertahan hidup. Jika ada semangkuk
bakso maka kebutuhannya telah terpenuhi. Namun pada kenyatannya,
manusia masih belum puas pada tahap ketika rasa laparnya telah terpenuhi
saja. Banyak yang masih memikirkan faktor lain seperti jenis makanannya,
tempat atau keadaan di mana ia makan bahkan sampai persoalan tampilan
makanan. Keinginan akan produk dan/atau jasa inilah yang menarik
perhatian para pemasar untuk terus berinovasi dan berusaha membujuk
konsumen agar melakukan pembelian. Para pemasar menetapkan suatu
strategi pemasaran yang didasari dengan penentuan target, segmentasi dan
positioning sebagai tahapan dalam proses pemenuhan kebutuhan dan
11
keinginan manusia. Mulai dari pemenuhan produk (product), bagaimana
mereka mentapkan harga (price), penempatan lokasi yang strategis (place)
dan mempromosikan produk (promotion). Proses pemasaran dengan
pengembangan produk dan jasa, penawaran harga, penempatan distribusi
hingga tahap promosi ini disebut dengan bauran pemasaran yang terdiri
dari elemen-elemen product, price, place dan promotion (4P).
Menurut Rhenald Kasali pemasaran adalah suatu konsep yang
menyangkut cara berpikir, sikap mental yang membimbing kita untuk
melakukan sesuatu yang tidak selalu menjual benda tetapi juga menjual
tempat, gagasan-gagasan, karier (pariwisata, lokasi industri, rumah),
undang-undang, jasa (penerbangan, pengangkutan, kesehatan, aesthetic,
dsb.), hiburan (pertunjukan, pertandingan), dan kegiatan-kegiatan nirlaba
seperti yayasan-yayasan sosial dan keagamaan (Morrisan, 2010:2).
Pemasaran merupakan kombinasi aktivitas-aktivitas yang
dirancang untuk menghasilkan laba melalui upaya memastikan,
menciptakan, menstimulasi dan memuaskan kebutuhan/keinginan segmen
pasar yang diilih. Atau dapat juga didefinisikan sebagai proses di mana
struktur permintaan terhadap produk dan jasa diantisipasi atau diperluas
dan dipuaskan melalui konsepsi, promosi, distribusi dan pertukaran barang
(Tjiptono, 2015 : 11).
Secara sederhana, pemasaran didefinisikan sebagai proses
pengenalan produk dan jasa kepada konsumen potensial. Adapun aspek-
12
aspek untuk pemasaran ini meliputi periklanan, promosi, penjualan dan
public relations. Dalam pemasaran, tugas mendasar dari para pemasar
adalah mampu menggabungkan elemen-elemen product, price, place dan
promotion guna mendorong konsumen untuk membeli. Pemasar juga
harus mengetahui dan menyadari bagaimana elemen-elemen bauran
pemasaran ini dapat dijalankan secara efektif dengan melakukan riset-riset
sebagai cara untuk mengembangkan strategi pemasaran.
2.2.1 Bauran Pemasaran
Seperti yang telah dibahas dalam konsep pemasaran di 2.2, bauran
pemasaran digunakan sebagai alat kegiatan pemasaran perusahaan atau
biasa disebut marketing mix. Buchari Alma (2014) dalam buku
Komunikasi Pemasaran Terpadu pada Era Media Sosial oleh Donny
J.Priansa (2017:38) menyatakan bahwa bauran pemasaran adalah strategi
mengkombinasikan berbagai kegiatan-kegiatan pemasar hingga ditemukan
kombinasi sinergis yang mampu memberikan hasil yang memuaskan.
Dalam buku edisi 1 Donny J. Priansa tersebut juga dicantumkan
pendapat Kotler dan Amstrong (2012) yang menyatakan bahwa bauran
pemasaran adalah kumpulan alat pemasar yang penuh strategi dan
terkendali meliputi produk, harga,tempat dan promosi yang dipadukan
untuk mendapatkan respons yang diinginkan.
Kotler dan Amstrong (2012) menjelaskan terdapat empat
komponen bauran pemasaran yang disebut 4P (Priansa, 2017:38-40) yaitu:
13
- Produk (product)
Produk ataupun jasa tidak hanya memperhatikan dari segi penampilan,
tetapi juga kesederhanaan, tingkat kemahalan, aman, ekonomis baik
dalam segi produksi maupun distribusi serta memiliki kualitas yang
baik juga sangat penting untuk diperhatikan.
- Harga (price)
Penetapan harga haruslah dipertimbangkan oleh perusahaan dengan
memerhatikan biaya transportasi, biaya produksi, serta biaya lainnya.
Harga yang ditetapkan harus mampu bersaing dengan harga yang
ditetapkan oleh perusahaan lainnya dan disesuaikan dengan
pertimbangan biaya lain-lain serta bagaimana barang itu nantinya akan
dipandang (luxury atau average).
- Tempat dan Distribusi (place)
Lokasi adalah salah satu faktor penentu sebuah bisnis. Pemilihan
tempat harus strategis dan benar. Selain itu, pendistribusian barang
harus melalui saluran yang benar sehingga dapat mencapai pasar
sasaran.
- Promosi (promotion)
Memikirkan produk, harga, tempat dan pendistribusian saja tidaklah
cukup. Diperlukan komunikasi yang baik agar masyarakat bisa
mengenal produk, tertarik mau menggunakan dan membelinya.
Komunikasi pemasaran yang dilakukan dalam hal ini adalah melalui
berbagai elemen seperti periklanan, promosi penjualan, penjualan
14
personal, hubungan masyarakat dan promosi penjualan. Dengan
begitu, pemasar dapat membujuk pasar untuk lebih tertarik yang pada
akhirnya membuat mereka mengenal, menggunakan dan membeli.
Adapun dalam pemasaran jasa, menambahkan 3 unsur lagi dalam
bauran pemasarannya sehingga biasa disebut dengan bauran pemasaran 7P
(Product, Place, Price, Promotion, People, Physical Evidence, dan
Process).
- Orang (People)
Orang (people) dalam hal ini dibagi menjadi dua, yaitu:
Service personnel (orang-orang yang memberikan pelayanan jasa).
Service personnel memberikan peran yang cukup besar karena dari
perilaku dan sikap mereka, pelanggan dapat memberikan kesan kepada
perusahaan. Dan yang kedua adalah Customers yang di mana opini
pelanggan yang satu dapat mempengaruhi pelanggan lainnya, oleh
karena penting halnya untuk dipertimbangkan dan diperhatikan.
- Bukti Fisik (Physical Evidence)
Bukti fisik yang dimaksud adalah bukti fisik yang dimiliki pelanggan
sebelumnya yang juga turut membantu dalam terjadinya pembelian
jasa dan dapat menimbulkan image dari pelanggan tentang jasa yang
ditawarkan ataupun citra perusahaan itu sendiri.
- Proses (Process)
Proses di sini adalah cara menyampaikan nilai jasa kepada pelanggan.
Dalam ‘proses’ ini, pelanggan dapat menilai jasa yang diberikan. Jika
15
proses dalam memberikan jasa dianggap memuaskan maka pelanggan
akan merasa puas dan mempunyai pandangan positif terhadap
perusahaan.
2.2.2 Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan mengkategorikan pasar menjadi
sasaran yang lebih kecil berdasarkan karakteristik yang berhubungan
dengan perilaku konsumen. Cravens dan Piercy (2013) menyatakan
bahwa segmentasi pemasaran adalah proses membagi pasar dalam
kelompok-kelompok konsumen yang memiliki kesamaan karakter,
segmentasi ini memungkinkan pemasar untuk lebih fokus dan
mendapatkan insight mengenai sisi pasar dan kompetitornya (Priansa,
2017:42).
Priansa (2017:42) juga menjelaskan bahwa ada beberapa cara yang
bisa digunakan untuk menentukan segmentasi yang dikategorikan sebagai
berikut.
1. Segmentasi Geografis
Segmentasi ini membagi konsumen berdasarkan wilayah atau letak
geografisnya yang berdasarkan kota/desa, provinsi, cuaca, iklim, luas
pasar dan lain sebagainya.
2. Segmentasi Demografis
Segmentasi ini membagi pasar berdasarkan beberapa variabel misalnya
usia, jenis kelamin, ras, agama, jumlah keluarga, penghasilan, status
marital dan lain-lain.
16
3. Segmentasi Psikografis
Segmentasi psikografis dilakukan dengan mengelompokkan konsumen
berdasarkan kepribadian dan gaya hidup mereka.
4. Segmentasi Perilaku
Pada segmentasi perilaku, pemasar mengklasifikasikan pasarnya
berdasarkan sikap, pengetahuan, respons atau penggunaan terhadap
suatu produk.
2.2.3 Target Pasar dan Positioning
Targetting atau penentuan pasar sasaran adalah kegiatan
pemasaran di mana perusahaan menentukan pasar mana yang akan
dilayani oleh perusahaan. Penentuan ini dilakukan berdasarkan evaluasi
dari segmentasi pasar, perusahaan akan memilih segmen pasar mana yang
akan dimasuki berdasarkan kebutuhan dan karakteristik. Dalam
menentukan target pasar, perusahaan mengikuti dari keputusan strategis
yang sudah ditentukan. Keputusan pemasaran strategis adalah memiih
konsumen mana yang akan dituju dan bagaimana menentukan posisi
produk untuk masing-masing dari target yang dipilih (Priansa, 2017:44).
Priansa juga menambahkan bahwa strategi menentukan posisi
produk (positioning) adalah strategi yang berusaha menciptakan adanya
perbedaan yang unik dalam benak pasar sasaran sehingga terbentuk suatu
citra yang lebih dibandingkan dengan kompetitor perusahaan. Dalam hal
ini bukan produklah yang kita tentukan tempatnya, melainkan bagaimana
pasar melihat produk atau merek. Positioning ini mengacu pada usaha
17
penempatan atau menggerakkan suatu produk ke tingkatan yang
diinginkan dan sesuai dengan perhatian konsumen.
2.3 Pengertian Komunikasi Pemasaran
Menurut Kennedy dan Soemanagara (2006:5), komunikasi
pemasaran adalah kegiatan pemasaran dengan menggunakan teknik-teknik
komunikasi yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada khalayak
agar tujuan perusahaan tercapai, yaitu terjadinya peningkatan pendapatan
atas penggunaan jasa atau pembelian produk yang ditawarkan.
Komunikasi dalam pemasaran merupakan proses penyebaran
informasi perusahaan dan apa yang hendak ditawarkannya kepada pasar
sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya (Sulaksana, 2007: 23). Saat ini,
komunikasi tak lagi terbatas untuk mendorong terjadinya pembelian
pertama, namun juga memastikan adanya kepuasan setelah pembelian
sehingga dapat meningkatkan kemungkinan terjadi pembelian berulang
dan membuat pembeli menjadi pelanggan loyal. Komunikasi dalam
pemasaran diperlukan untuk memberitahu konsumen mengenai hal-hal
berikut:
- Tersedinya penawaran
- Keuntungan unik dari penawaran tersebut
- Kapan dan di mana penawaran boleh digunakan.
Bentuk dasar dari komunikasi pemasaran adalah iklan media
tradisional (majalah, televisi, dsb.); iklan online (pesan
18
elektronik,situs,SMS, media sosial, dsb.); promosi penjualan (kupon,
diskon, undian, sampel, dsb.); label pada toko dan komunikasi di tempat
pembelian; brosur melalui surat langsung; public relations dan iklan rilis;
sponsorship; presentasi oleh bagian penjualan; dan berbagai bentuk
jaminan lainnya sebagai sarana komunikasi (A.Shimp, 2014:7).
Komunikasi pemasaran memegang peranan yang crucial bagi
pemasar. Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara
keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk/jasa di pasar.
Penentuan siapa saja yang menjadi sasaran komunikasi akan sangat
menentukan keberhasilan komunikasi. Dengan penentuan sasaran yang
tepat, proses komunikasi akan berjalan efektif dan efisien (Sutisna,
2002:268).
Dari pengertian di atas, dapat kita simpulkan bahwa komunikasi
pemasaran adalah usaha pemasaran yang dilakukan dengan cara
mengingatkan, menginformasikan, menyampaikan dan membujuk
konsumen tentang keberadaan produk maupun jasa yang dijual dan
beredar di pasar agar dikenal, dibeli kemudian menjadi pelanggan.
2.3.1 Fungsi Komunikasi Pemasaran
Komunikasi memiliki beberapa jumlah fungsi yang strategis.
Berikut adalah fungsi komunikasi kepada konsumen (Priansa, 2017: 2-4).
1. Informasi
19
Komunikasi memungkinkan perusahaan untuk mengetahui
berbagai informasi database seputar konsumen. Komunikasi
berfungsi untuk menyimpan semua infomasi berupa data, pesan,
opini, dan fakta yang berkenaan dengan konsumen sehingga
perusahaan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan
konsumennya.
2. Sosialisasi
Komunikasi berfungsi sebagai alat sosialisasi untuk memudahkan
perusahaan berinteraksi langsung dengan konsumen. Dengan
komunikasi yang baik, maka sosialisasi yang terjadi antara
perusahaan dan konsumen juga menjadi baik.
3. Motivasi
Komunikasi dalam hal ini berfungsi untuk mendorong konsumen
agar berperilaku tertentu sesuai yang dengan yang diinginkan oleh
perusahaan. Melalui komunikasi yang baik, maka konsumen akan
termotivasi atau terdorong secara baik pula sesuai harapan
perusahaan.
4. Kebudayaan
Media komunikasi yang berbentuk media massa akan turut
menyebarluaskan berbagai produk perusahaan yang berteknologi
tinggi dan memiliki nilai historis.
20
5. Hiburan
Komunikasi menjadi salah satu media hiburan bagi konsumen.
Melalui komunikasi yang menyenangkan dan positif, konsumen
akan merasa terhibur. Komunikasi yang terlalu serius dan firmal
dapat membuat konsumen terkena stres dan beralih ke kompetitor.
6. Integrasi
Komunikasi dapat membangun kesepahaman antara konsumen dan
konsumen lainnya serta antara perusahaan dan konsumennya. Hal
ini menjadikan komunikasi sebagai pencipta integrasi yang di
mana komunikasi mampu menengahi perbedaan.
7. Inovasi
Komunikasi mendorong terciptanya inovasi. Dalam hal ini, inovasi
yang lahir hadr karena adanya kebutuhan dan tuntutan dari
konsumen demi terbentuknya perusahaan yang berkinerja tinggi
dan mampu bersaing sesuai perkembangan zaman.
2.3.2 Tujuan Komunikasi Pemasaran
Tujuan dari komunikasi pemasaran bergantung dari bagaimana
respon audiens yang diinginkan oleh pemasar. Setelah memahami persepsi
dan pasar sasarannya, komunikator pemasaran harus menentukan respons
audiens yang diinginkan. Pemasar dapat menentukannya penempatan
21
pesan dalam benak konsumen (kognitif), mengubah sikap (afektif) atau
mendorong konsumen untuk melakukan tindakan tertentu (perilaku).
Tujuan utama komunikasi adalah menginformasikan, membujuk,
mempengaruhi serta mengingatkan audiens sasaran tentang perusahaan
dan bauran pemasarannya (Sulaksana, 2007:59). Sulaksana juga
menambahkan, secara rinci tujuan-tujuan tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Menginformasikan (informing) kepada konsumen yang berupa:
‐ Menginformasikan mengenai keberadaan produk baru
pada konsumennya
‐ Memberitahu cara pemakaian dari produk tertentu
‐ Menjelaskan cara kerja atau mekanisme suatu produk
‐ Menyampaikan harga jika suatu saat terjadi perubahan
pada pasar
‐ Memberi informasi terkait jasa-jasa yang disediakan
‐ Meluruskan jika terjadi kekeliruan konsumen akan
produk maupun perusahaan
‐ Membangun citra perusahaan dan membagun brand
awareness produk
‐ Meminimalisir kekhawatiran dan ketakutan calon
pembeli ketika ragu membeli produk.
2. Membujuk dan mempengaruhi (persuading) untuk:
22
‐ Membentuk persepsi pelanggan terhadap apa yang
membedakan suatu produk dengan produk lainnya
sebagai nilai tambah, manfaat dan pada akhirnya
menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan
saat konsumen membeli
‐ Mendorong pembeli agar mereka melakukan pembelian
saat itu juga
‐ Mendorong pembeli agar mau menerima jika ada
kunjungan wiraniaga
‐ Membentuk suatu pilihan merek bagi calon pembeli
‐ Mengarahkan pilihan konsumen agar membeli merek
tertentu.
3. Mengingatkan (reminding) berupa:
‐ Mengingatkan mengenai keberadaan tempat-tempat
outlet penjualan
‐ Membuat pembeli yakin bahwa produk dibutuhkan
dalam waktu dekat
‐ Membuat pembeli ingat akan produk meski tidak ada
kampanye iklan yang dilakukan
‐ Menjaga agar produk/jasa perusahaan menjadi hal yang
paling pertama diingat oleh pembeli ketika
membutuhkan sesuatu atau terdapat pada ingatan
pertama pembeli (top of mind).
23
Tujuan promosi juga dapat dikategorikan sebagai efek dari
komunikasi sebagai berikut:
- Menciptakan dan menumbuhkan persepsi pelanggan akan suatu
kebutuhan sehingga mereka merasa butuh (category need)
- Memberikan pemahaman dan memperkenalkan suatu produk kepada
konsumen atau berusaha menciptakan perasaan “sadar” bahwa produk
eksis (brand awareness)
- Mendorong pemilihan konsumen terhadap merek dengan adanya
unsur-unsur produk yang menjadi nilai tambah dan berusaha
meyakinkan konsumen akan benefit tertentu dari merek tersebut
(brand attitude)
- Membujuk agar pelanggan membeli produk/jasa (brand purchase
intention)
- Mengimbangi kelemahan elemen bauran pemasaran lain, pemasar
harus peka terhadap kelebihan dan kekurangan elemen bauran
pemasaran yang harus diterapkan pada pembeli target tertentu hingga
nantinya proses pembelian dapat terjadi dan efektif (purchase
facilitation)
- Menanamkan citra produk/jasa dan perusahaan dibenak konsumen
(positioning).
24
2.3.3 Model Proses Komunikasi Pemasaran
Gambar 2.3.3
Proses Komunikasi Pemasaran
Sumber: Sulaksana, Uyung. 2007. Integrated Marketing Communications.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
- Sumber (Source) menetapkan sasaran komunikasi dan tujuan komunikasi.
Pemasar membuat kampanye berupa iklan dan promosi serta menyasarkan
kampanye itu pada segmen sasaran tertentu.
- Proses Encoding, adalah proses penyandian tujuan menjadi sebuah pesan.
Agensi iklan merancang pesan yang disandikan dalam bentuk iklan. Pesan
disandikan wiraniaga dalam bentuk presentasi penjualan.
- Pengiriman (Tranmission), yaitu pengiriman pesan melalui media agar
dapat menjangkau audiens sasaran. Penyebaran komunikasi pemasaran
Source Encoding Transmission Decoding Action
UMPAN BALIK
UMPAN BALIK
Tidak Langsung
UMPAN BALIK
Langsung
Perusahaan Biro
Iklan/Pemasar/Penjual,pe
njualan pribadi,penjualan
langsung, humas,promosi
penjualan
Media
Massa/Toko/Tenaga
Penjual
Interpretasi
konsumen
25
bisa lewat media massa, komunikasi getok tular dari wiraniaga, atau
selebaran direct-mail yang dikirimkan pada sasaran.
- Proses Decoding oleh penerima dilakukan agar pesan dapat dipahami. Dua
pertanyaan utama adalah apakah konsumen menafsirkan pesan seperti
yang di inginkan pengiklan, dan apakah pesan berdampak positif pada
sikap dan perilaku konsumen.
- Umpan balik (feedback) atas efektivitas komunikasi pemasaran kepada
sumber.
2.4 Integrated Marketing Communications
Di zaman perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
seperti saat ini, pemasaran adalah salah satu cabang ilmu yang terus
menerus mengalami perkembangan. Salah satu model perkembangan dari
pemasaran adalah hadirnya komunikasi pemasaran terpadu atau yang biasa
disebut Integrated Marketing Communications (IMC) merupakan salah
satu konsep pemasaran yang kini dipakai oleh perusahaan-perusahaan.
Citra baik dari sebuah produk/jasa dapat meningkatkan
kepercayaan konsumen. Kepercayaan ini salah satunya dapat diraih
dengan komunikasi yang baik dan benar dalam pemasaran. Oleh karena
itu, perusahaan perlu mementingkan investasi pada sistem komunikasinya
dengan konsumen, pelanggan dan stakeholder. Bentuk komunikasi
perusahaan yang hanya mengandalkan iklan dan promosi dalam upaya
memikat konsumen mulai dipertanyakan. Dengan hadirnya berbagai alat
26
komunikasi, audiens dan pesan memaksa perusahaan untuk mau tidak mau
menoleh pada integrated marketing communications.
Menurut four As (the American Association of Advertising
Agency), IMC adalah konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang
mengakui nilai tambah dari perencanaan komprehensif yang mengkaji
peran strategis bentuk-bentuk komunikasi-misalnya iklan, promosi
penjualan, respon langsung dan hubungan masyarakat serta
memadukannya untuk meraih kejelasan pesan, konsistensi dan dampak
komunikasi maksimal melalui keintegrasian pesan (Sulaksana, 2007:30).
Tom Duncan dan Sandra Moriarty menyatakan bahwa IMC
merupakan pendekatan pemasaran ‘generasi baru’ yang digunakan
perusahaan untuk lebih fokus dalam upaya memperoleh, mempertahankan
dan mengembangkan hubungan perusahaan dengan pelanggan serta pihak-
pihak terkait lainnya. Mereka mengembangkan suatu model pemasaran
yang berbasis komunikasi pemasaran serta menekankan pentingnya
pengelolaan komunikasi perusahaan dan merek (Morrisan, 2010:10).
Secara sederhana, Integrated Marketing Communications atau
komunikasi pemasaran terpadu merupakan jenis konsep komunikasi
pemasaran yang berusaha menggabungkan atau memadukan semua
wilayah komunikasi pemasaran dan berusaha memahami tentang
bagaimana tanggapan konsumen dan apa keinginan maupun kebutuhan
konsumen. Kombinasi dari berbagai wilayah komunikasi ini lebih jika
27
digunakan secara terkoordinasi karena nantinya akan terjalin sinergi
positif.
Studi mengenai sebuah merek celana Levi Strauss Dockers
mengilustrasikan tentang sinergi wilayah komunikasi ini. Para peneliti
yang mencoba menganalisa promosi merek tersebut menemukan bahwa
penggunaan iklan televisi dan iklan cetak dari merek tersebut secara
bersamaan terbukti menghasilkan sinergi positif terhadap penjualan merek,
hal ini dilihat karena penggunaan televisi dan media online yang
diperhatikan secara bersamaan dapat mengumpulkan lebih banyak
perhatian, lebih banyak opini positif dan krediblitas pesan yang lebih
tinggi jika dibandingkan dengan penggunaan kedua media tersebut secara
terpisah (A.Shimp, 2014: 9).
Menggunakan IMC berarti perusahaan memberikan suatu
konsistensi pesan yang disampaikan kepada konsumen meskipun saluran
media yang digunakan berbeda-beda. Hal ini membuat ide atau gagasan
dari sebuah produk/jasa yang ingin disampaikan sebagai tujuan dari
komunikasi pemasarannya dapat diterima dan melekat pada konsumen.
Ada dua pokok penting yang terdapat dalam IMC (Yufanda,
2018:33) :
1. Bersifat one voice dalam single messagenya. Meskipun elemen
komunikasi pemasaran yang dipakai berbeda-beda untuk
menyampaikan pesan pada konsumen namun terdapat
28
koordinasi berbagai pihak yang terlibat di dalamnya agar pesan
yang ditangkap oleh konsumen sama dengan apa yang menjadi
tujuan perusahaan.
2. Komunikasi yang terpadu. Komunikasi pemasarannya tidak
hanya bertujuan untuk meningkatkan brand awareness,
pencitraan produk/jasa dan pencitraan perusahaan namun juga
pada benefit yang didapatkan.
Pesan yang disampaikan dalam IMC adalah jenis pesan yang
konsisten, padat dan jelas (single message) serta merupakan ciri khas dari
konsep komunikasi pemasaran terpadu. Single message yang bersifat satu
suara ini berfungsi agar konsitensi pesan pada konsumen dapat mudah
diterima dan dimengerti serta menjadi top of mind mereka. Seperti halnya
yang diungkapkan oleh wakil direktur pemasaran Nabisco yakni
perusahaan biskuit yang cukup terkenal dengan sebutan ‘Oreo’. Ia
mengungkapkan bahwa timnya menangkap pentingnya esensi dari pesan
tunggal dan menyatakan bahwa di bawah kepemimpinannya “ketika orang
melihat Oreo, maka mereka akan menangkap pesan yang sama” (A.Shimp,
2014:16).
Pada level komunikasi pemasaran, Duncan dan Moriarty
mengatakan bahwa seluruh pesan harus disampaikan dan diterima secara
konsisten dalam upaya menciptakan persepsi yang utuh diantara pelanggan
dan pihak terkait lainnya. Hal ini memerlukan kesatuan atau integrasi
berbagai fasilitator promosi, seperti biro iklan, konsultan humas, tenaga
29
promosi penjualan, perusahaan perancang produk dan sebagainya.
Tujuannya adalah untuk dapat berkomunikasi dengan satu suara, satu
penampilan dan satu citra dalam setiap kegiatan komunikasi pemasaran
serta untuk mengidentifikasi serta memposisikan perusahaan dan
mereknya dengan cara yang konsisten (Morrisan, 2010:11).
2.4.1 Bauran Promosi Komunikasi Pemasaran Terpadu
Gambar 2.4.1
Bentuk Integrated Marketing Communications
2.4.1.1 Periklanan
Kata iklan tentu sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Iklan
merupakan salah satu bentuk promosi yang sangat dikenal oleh banyak
orang. Iklan menjadi sangat populer karena kemampuannya untuk
menjangkau secara luas. Oleh sebab itu, perusahaan yag memproduksi
barang atau jasa menggunakan iklan untuk menjangkau masyarakat yang
lebih luas.
Integrated Marketing
Communications
Periklanan
Promosi Penjualan
Penjualan Personal
Hubungan Masyarakat
Pemasaran Langsung
Sumber : Sulaksana, Uyung. 2007. Integrated Marketing Communications. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
30
Menurut Ralph S. Alexander (dalam Morissan, 2010:17) iklan
didefinisikan sebagai “any paid form of non personal communication
about an organization, product, service, or idea by an identified sponsor”
(setiap bentuk komunikasi non personal mengenai suatu organisasi,
produk, jasa atau ide yang dibayar oleh suatu sponsor yang diketahui).
Sifat nonpersonal dalam iklan membuatnya tidak memiliki kesempatan
untuk mendapatkan respon balik sesegara mungkin dari penerima
melainkan dalam hal direct response advertising. Karena itulah, iklan
yang akan dibuat oleh pemasang iklan harus memikirkan matang-matang
pesan yang akan dikirim pada audiens karena nantinya audiens akan
memberikan umpan balik dan menginterpretasikan pesan iklan yang
dimaksud
Uyung Sulaksana dalam buku Integrated Marketing Communications
(2007:25) mengemukakan beberapa ciri-ciri dan kelebihan iklan yang
dijelaskan sebagai berikut:
‐ Public Presentation: Sifat publik iklan memberikan semacam
legitimasi pada produk dan memberikan kesan penawaran yang
terstandarisasi. Banyak orang akan menerima pesan yang sama
dari iklan.
‐ Pervasiveness: Para pemasar bisa mengulang-ulang pesan yang
sama melalui iklan. Dengan iklan, pembeli bisa menerima dan
membanding-bandingkan pesan dari berbagai pemasar yang
31
bersaing. Iklan dengan skala besar dan dikerjakan dengan
tingkat kemantangan yang tinggi dan tidak asal akan
menimbulkan kesan positif tentang ukuran, kekuatan dan
kesuksesan (perusahaan) penjual di mata konsumen.
‐ Amplified expresiveness: Iklan memberi peluang untuk
mendramatisir perusahaan dan produknya melalui penggunaan
cetakan, bunyi dan warna yang ditampilkan.
‐ Impersonality: Tidak ada kewajiban agar audiens merespon
langsung iklan. Iklan yang dibuat meupakan monolog dan
bukan dialog dengan audiens.
2.4.1.2 Promosi Penjualan
Promosi penjualan atau sales promotion adalah bagian dari
pemasaran yang digunakan pemasar untuk berkomunikasi dengan
konsumennya. Dalam hal ini yang lebih ditekankan adalah promosi
penjualan yang berorientasi kepada konsumen. Promosi sejenis ini
ditujukan kepada pemakai akhir dari suatu produk atau jasa yang meliputi:
pemberian sampel produk, pemberian kupon, undian, potongan harga,
kontes dan sebagainya. Tujuan dari promosi ini yaitu menarik minat
konsumen untuk membeli dan mendapatkan pelanggan baru sehingga
dapat meningkatkan nilai penjualan dalam jangka pendek.
Jenis-jenis promosi yang disebutkan di atas menawarkan keuntungan
berikut (Sulaksana, 2007:26):
32
‐ Komunikasi: Promosi mengundang minat dan menyediakan informasi
agar konsumen terdorong untuk membeli.
‐ Insentif: Promosi menawarkan tindakan hampir mirip dengan
pemberian upah pada konsumen, rangsangan atau kontribusi yang
mana hal tersebut bisa menjadi nilai tersendiri.
‐ Undangan: Promosi yang dilakukan bersifat mengundang agar dapat
terjadi transaksi seketika.
Selain memanfaatkan promosi penjualan untuk merangsang
terjadinya pembelian, perusahaan juga mengutamakan dampak jangka
pendeknya yakni mendramatisir tawaran perusahaan agar penjualan yang
sudah mulai lesu dapat terdongkrak lagi.
2.4.1.3 Penjualan Personal
Penjualan personal adalah bentuk komunikasi antar individu di
mana tenaga penjual menginformasikan, mendidik dan melakukan
persuasi kepada calon pembeli agar membeli produk atau jasa perusahaan
(A.Shimp, 2003)
Berbeda dengan iklan, penjualan personal melibatkan kontak
langsung antara penjual dan pembeli atau antara pemasar dan konsumen,
baik secara tatap muka ataupun melalui alat telekomunikasi. Komunikasi
yang bersifat personal dalam penjualan personal atau personal selling
memungkinkan penjual menyesuaikan pesan berdasarkan situasi atau
kebutuhan khusus dari calon pembeli serta memungkinkan terjadinya
33
umpan balik secara langsung dan lebih cepat karena penjual dapat melihat
reaksi calon pembeli atau pelanggan akan presentasi penjualan yang
dilakukan.
Menurut Sulaksana Uyung (2007 :27), penjualan personal
mempunyai tiga kelebihan yaitu:
‐ Perjumpaan personal: Melalui personal selling, penjual
dapat berinteraksi secara aktif dengan konsumen sehingga
masing-masing dari mereka dapat mengamati reaksi yang
terjadi diantara keduanya.
‐ Kultivasi: Penjualan personal memungkinkan terjadi
berkembangnya segala jenis bentuk hubungan, mulai dari
hubungan sekedar jual-beli hingga persahabatan yang
hangat. Pedagang pada umumnya akan memperjuangkan
kepentingan konsumen sebaik-baiknya.
‐ Respon: Penjualan personal mampu memaksa pembeli
merasa wajib mendengarkan wiraniaga dan dari sinilah
dapat dilihat respon konsumen.
2.4.1.4 Hubungan Masyarakat (Humas)
Hubungan masayarakat merupakan salah satu elemen penting dari
bauran pemasaran. Program humas yang dirancang dengan baik serta
didukung dengan elemen bauran pemasaran lainnya bisa menjadikan
kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan menjadi efektif.
34
Menurut Frank Jefkins, terdapat berbagai macam definisi humas,
namun ia mendefiniskan humas sebagai sesuatu yang merangkum
keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar
suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai
tujuan-tujuan spesifik berlandaskan pada saling pengertian. Menurutnya,
humas pada intinya berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman
melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan
muncul suatu dampak yakni perubahan yang positif (Morissan, 2010:27).
Hubungan masyarakat dalam konteks komunikasi pemasaran
merupakan nonpaid media atau media tidak berbayar yang digunakan
untuk menyampaikan informasi merek dari perusahaan guna
mempengaruhi calon konsumen. Humas juga dipercayakan untuk
mengatur corporate brand dan menjaga reputasinya.
Humas dan publikasi memiliki tiga keunggulan sebagai berikut
(Sulaksana, 2007:26) :
‐ Kredibilitas tinggi: Berita, aspek ataupun ciri yang menonjol akan
suatu produk yang diberikan humas lebih kredibel dan otentik di
mata pembaca ketimbang iklan.
‐ Mampu menjaring pembeli tertentu: humas mampu menjangkau
prospek konsumen yang suka menghindari wiraniaga dan iklan.
‐ Dramatisasi: Humas mampu mendramatisir mengenai keadaan
perusahaan ataupun barang dan jasa yang dihasilkan.
35
2.4.1.5 Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung adalah pendekatan pemasaran yang bersifat
bebas dalam menggunakan saluran distribusi dan/atau komunikasi
pemasaran, serta memungkinkan perusahaan memiliki strateginya sendiri
dalam berhubungan dengan konsumen (Hermawan, 2012:183).
Dalam buku yang berjudul Komunikasi Pemasaran Hermawan juga
menambahkan bahwa terdapat beberapa media selain surat langsung
(direct mail) dan katalog yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
menjangkau pelanggan dan calon pelanggan. Hal tersebut meliputi:
‐ Memasukkan sisipan ke dalam surat kabar atau majalah
‐ Kupon
‐ Selebaran yang dikirim kepada konsumen
‐ Iklan radio dan televisi yang memungkinkan konsumen menghubungi
pemasar secara langsung
‐ Saluran peduli konsumen
‐ Serta yang paling penting adalah internet dan media modern.
Ciri-ciri pemasaran langsung:
‐ Nonpublik: pesan yang ingin disampaikan pemasar dalam pemasaran
langsung biasanya dialamatkan pada orang tertentu.
‐ Customized: untuk membujuk orang tertentu, perusahaan dapat
membuat pesan khusus.
‐ Up-to-date: pesan yang disajikan sangat cepat dan sifatnya real
36
‐ Interaktif: pesan dapat diubah tergantung dari respon yang diperoleh
dari konsumen.
2.5 Fokus Penelitian
Fokus dalam penelitian membantu agar pembahasan dari penelitian
tidak keluar dari jalur dan berada pada batasan tertentu. Adapun penelitian
ini berfokus pada implementasi Integrated Marketing Communications
yang digunakan NDC Esthetic Dental Clinic dalam menarik pelanggan.
Adapun yang peneliti maksud dengan Integrated Marketing
Communications adalah suatu konsep komunikasi pemasaran yang
berusaha memadukan semua wilayah komunikasi pemasaran mulai dari
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta berusaha memahami tentang
bagaimana tanggapan dan apa yang diinginkan konsumen.
Dengan demikian, dalam penelitian ini peneliti akan meneliti
mengenai hal-hal berikut:
1. Perencanaan yang terdiri dari kegiatan merumuskan tujuan,
menetapkan segmentasi, target dan positioning hingga
merumuskan single message.
2. Pelaksanaan yang meliputi instrumen dari bauran IMC yang
terdiri dari periklanan, promosi penjualan, penjualan personal,
hubungan masyarakat dan pemasaran langsung.
3. Evaluasi yakni kegiatan membandingkan rencana usaha yang
telah dibuat dengan hasil yang dicapai diakhir.
37
2.6 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu digunakan sebagai dasar pijakan peneliti
sehingga dapat menyusun dan mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari
penelitian terdahulu, peneliti tidak mendapatkan penelitian dengan judul
yang sama, namun peneliti mendapatkan penelitian yang menggunakan
konsep sama yakni Integrated Marketing Communications ( Komunikasi
Pemasaran Terpadu) sehingga peneliti menggunakan penelitan tersebut
sebagai acuan untuk memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji
penelitian.
Pertama, penelitian yang menjadi referensi peneliti adalah
penelitian yang dilakukan pada tahun 2019 dengan judul “Aktivitas
Komunikasi Pemasaran Dalam Mempromosikan Pariwisata (Studi Pada
Dinas Pariwisata Kabupaten Sumba Barat Daya-NTT)” oleh Hairul
Anwar, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas komunikasi pemasaran
yang dilakukan belum terlaksana dengan baik karena proses bauran belum
saling terkait mulai dari penentuan tujuan, mengidentifikasi pasar,
merancang pesan hingga tahap evaluasi dan menganalisis faktor-faktor
penghambat dan pendukung dalam mempromosikan wisata. Penelitian
yang dilakukan Hairul Anwar dan penelitian yang dilakukan peneliti
sama-sama mengkaji tentang komunikasi pemasaran terpadu hanya saja
perbedaannya peneliti meneliti mengenai implementasi komunikasi
pemasaran terpadu dalam menarik pelanggan.
38
Selanjutnya, penelitian yang menjadi referensi kedua adalah
penelitian pada tahun 2018 oleh Kirana Vebrita, mahasiswa Ilmu
Komunikasi 2013 Universitas Muhammadiyah Malang yang berjudul
“Penerapan IMC (Integrated Marketing Communications) Pada Produk
Rokok PT.Cakra Guna Karya Nusa Malang. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa PT.Cakra Guna Karya Nusa menggunakan Integrated
Marketing Communications sebagai strategi memasarkan produk rokoknya
melalui pemasaran langsung, promosi penjualan, penjualan pribadi dan
periklanan, namun pelaksanaan direct selling dan indirect selling masih
kurang maksimal karena salesman masih kurang sungguh-sungguh dalam
bekerja. Penelitian yang dilakukan peneliti dan yang dilakukan oleh
Kirana sama-sama membahas mengenai integrated marketing
communications. Hanya saja, penelitian Kirana lebih memfokuskan pada
penerapan IMC pada perusahaan rokok yakni PT.Cakra Guna Karya Nusa
sedangkan peneliti lebih memfokuskan pada penerapan IMC pada dental
clinic yang bernama NDC Esthetic Dental Clinic.