22
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku 1. Definisi Perilaku dari segi biologis adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun tidak dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, minuman dan serta lingkungan (Notoatmodjo, 2003). 2. Karakteristik perilaku Karakteristik perilaku menurut Purwanto (1999) dibedakan menjadi 2 yaitu perilaku tertutup (covert behavior) dan perilaku terbuka (overt behavior). Perilaku tertutup adalah perilaku yang hanya dapat dimengerti dengan menggunakan alat atau metode tertentu misalnya berpikir, berkhayal, sedih, bermimipi, dan takut. Sedangkan perilaku terbuka (overt behavior) adalah perilaku yang dapat diketahui oleh orang lain tanpa menggunakan alat bantu misalnya seorang ibu memeriksakan kehamilannya atau membawa anaknya kepuskesmas untuk diimunisasi. Karakteristik perilaku kesehatan menurut Notoatmodjo (2003) dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintenance), perilaku perencanaan dan penggunaan system atau fasilitas, dan perilaku kesehatan lingkungan. Perilaku pemeliharaa kesehatan adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit oleh karena sebab itu perilaku pemeliharaan kesehataan ini terdiri dari 3 aspek yaitu perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-ernawatig2-5545-4-babii.pdf · Karies gigi adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai ... Terjadi pada

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-ernawatig2-5545-4-babii.pdf · Karies gigi adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai ... Terjadi pada

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perilaku

1. Definisi

Perilaku dari segi biologis adalah suatu kegiatan atau aktivitas

organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Perilaku manusia adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung

maupun tidak dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku kesehatan adalah

suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang

berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,

makanan, minuman dan serta lingkungan (Notoatmodjo, 2003).

2. Karakteristik perilaku

Karakteristik perilaku menurut Purwanto (1999) dibedakan menjadi 2

yaitu perilaku tertutup (covert behavior) dan perilaku terbuka (overt

behavior). Perilaku tertutup adalah perilaku yang hanya dapat dimengerti

dengan menggunakan alat atau metode tertentu misalnya berpikir,

berkhayal, sedih, bermimipi, dan takut. Sedangkan perilaku terbuka (overt

behavior) adalah perilaku yang dapat diketahui oleh orang lain tanpa

menggunakan alat bantu misalnya seorang ibu memeriksakan

kehamilannya atau membawa anaknya kepuskesmas untuk diimunisasi.

Karakteristik perilaku kesehatan menurut Notoatmodjo (2003)

dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu perilaku pemeliharaan kesehatan

(health maintenance), perilaku perencanaan dan penggunaan system atau

fasilitas, dan perilaku kesehatan lingkungan. Perilaku pemeliharaa

kesehatan adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara

atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan

bilamana sakit oleh karena sebab itu perilaku pemeliharaan kesehataan ini

terdiri dari 3 aspek yaitu perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan

5

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-ernawatig2-5545-4-babii.pdf · Karies gigi adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai ... Terjadi pada

2

penyakit bila sakit, serta pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari

penyakit, perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam

keadaan sehat, dan perilaku gizi (makanan) dan minuman.

Perilaku perencanaan dan penggunaan system atau fasilitas

pelayanan kesehatan atau sering disebut perilaku pencarian pengobatan

(health seeking behavior) adalah menyangkut upaya atau tindakan

seseorang pada saat menderita penyakit dan atau kecelakaan. Sedangkan

perilaku kesehatan lingkungan adalah bagaimana seseorang merespon

lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya.

a. Domain perilaku

Meskipun perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap

stimulus atau rangsangan dari luar organisme (orang), namun dalam

memberikan respon sangat tergantung pada karakteristik atau factor-

faktor lain dari orang yang bersangkutan, factor-faktor yang

membedakan respon terhadap stimulus yang berbeda disebut

determinan perilaku. Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi 2

macam yakni:

1) Determinan atau factor internal, yakni karakteristik orang yang

bersangkutan yang bersifat given atau bawaan, misalnya tingkat

kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan sebagainya.

2) Determinan atau faktor eksternal yakni lingkungan, baik

lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik dan sebagainya.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa perilaku adalah

merupakan totalitas penghayatan dan aktifitas seseorang, yang

merupakan hasil bersama atau resultante antara berbagagai factor,

baik faktor internal maupun eksternal.

Bloom (1908) sebagaimana dikutip oleh Notoatmodjo (2003)

seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku manusia itu

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-ernawatig2-5545-4-babii.pdf · Karies gigi adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai ... Terjadi pada

3

kedalam 3 domain, ranah atau kawasan yakni kognitif, afektif, dan

psikomotor.

b. Macam perilaku manusia

Perilaku manusia menurut Purwanto (1999) terdapat banyak

macamnya yaitu:

1) Perilaku refleks

Adalah perilaku yang dilakukan manusia secara otomatik

contohnya : mengecilkan kelopak mata

2) Perilaku refleks bersyarat

Adalah merupakan perilaku yang muncul karena adanya

perangsang tertentu

3) Perilaku yang mempunyai tujuan

Disebut juga perilaku naluri

c. Hubungan perilaku dan kebiasaan

Keluarga mencerminkan pengaruh norma yang terdapat dalam

lingkungan sosiokultural yang lebih luas. Norma itu menjadi kebiasaan

dari tiap individu belajar sesuai dengan cara-cara dan norma

lingkungan seperti melalui proses meniru dan sistem ganjaran dan

hukuman. Proses meniru terjadi bila anak melihat dan mengikuti apa

yang dilaksanakan oleh orangtuanya. Kebiasaan muncul didasarkan

pada norma-norma yang ada didalam masyarakat. Norma sosial

merupakan kebiasaan yang lazim dipergunakan oleh setiap anggota

kelompok untuk berperilaku.

d. Usaha memperbaiki perilaku negatif

Usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi perilaku

negatip seseorang terutama bagi yang masih anak-anak dapat

dilakukan dengan :

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-ernawatig2-5545-4-babii.pdf · Karies gigi adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai ... Terjadi pada

4

1) Peningkatan peranan keluarga terhadap perkembangan dari kecil

hingga dewasa.

2) Peningkatan status sosial ekonomi keluarga.

3) Menjaga keutuhan keluarga

4) Mempertahankan sikap dan kebiasaan orang tua sesuai dengan

norma yang disepakati.

5) Pendidikan keluarga yang disesuaikan dengan status anak : anak

tunggal, anak tiri, dll.

B. Perilaku Mengkonsumsi Makanan Manis dan Menggosok Gigi di

Kalangan Anak

1. Perilaku mengkonsumsi makanan manis.

Di usia 4 tahunan anak mulai mengembangkan kebiasaan

makannya sebagai konsumen aktif. Ia bisa memilih sendiri makanan yang

ingin dimakannya dan tidak lagi sebagai konsumen pasif yang sepenuhnya

bergantung pada orang dewasa disekitarnya. Di kurun waktu inilah

orangtua memiliki peran penting untuk mengarahkan anaknya. Orang tua

merupakan modal utama bagi anak (Sutanto, 2009).

Budaya makan telah mengalami perubahan. Makanan siap saji

menjadi sangat populer bagi orang-orang dari semua usia terutama anak-

anak. Anak yang menonton televisi berjam-jam mudah terpengaruh oleh

acara-acara komersial yang menawarkan berbagai produk makanan

termasuk makanan manis seperti berbagai macam merk coklat, permen

dan manisan (Srigupta, 2004).

Produsen secara langsung atau tidak berpengaruh mendorong

perilaku komsumtif dikalangan anak-anak agar produknya digemari dan

banyak terjual. Pengaruh-pengaruh tersebut disadari atau tidak sudah ada

disekitar anak-anak. Pengaruh tersebut berasal dari berbagai hal yaitu

keluarga, pergaulan teman sekolah, teman bermain dan lingkungan

tetangga ataupun promosi dan iklan (Sugiyantoro, 2009).

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-ernawatig2-5545-4-babii.pdf · Karies gigi adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai ... Terjadi pada

5

Perilaku anak dalam mengkonsumsi makanan manis dipengaruhi

oleh pengetahuan tentang makanan jajanan manis anak, pilihan jajanan

anak, kebiasaan jajan anak, pemanfaatan uang untuk jajan, faktor-faktor

yang mempengaruhi perilaku konsumsi manis jajan anak yaitu orang tua

dan keluarga, teman, lingkungan, media, tempat jajan, dan pedagang.

Untuk itu bagi orang tua dan guru perlu memberikan keteladanan,

pendampingan, pemantauan dan tindakan yang nyata kepada

anak.Berdasarkan penelitian yang dilakukan diSurakarta jenis makanan

yang disukai anak pra sekolah adalah makanan yang berwarna mencolok,

rasanya manis, dikemas menarik dan terdapat hadiah didalamya

(Sugiyantoro, 2009).

Anak usia pra sekolah biasanya sudah membawa bekal makanan

untuk dibawa ke kelompok bermainnya. Untuk mengurangi

ketergantungan pada makanan yang manis, sebaiknya jangan bekali anak

dengan setangkap roti manis, brownies atau camilan apapun yang

mengandung gula cukup tinggi (Sutanto, 2009).

Kebiasaan makanan yang salah juga mempengaruhi susunan gigi.

Coklat sering dipilih dan dianggap sebagai makanan yang menyebabkan

pembentukan lubang gigi. Gula dibagi atas gula monosakarida (glukosa,

fluktosa, dan galaktosa) glukosa ini bisa didapatkan dari buah-buahan,

sayuran dan madu. Fluktosa bisa didapatkan dari buah-buahan dan madu

sedangkan sukrosa ini adalah berasal dari gula pasir dan pemanis (untuk

coklat, pemen, kue, dll) dari seluruh jenis gula sukrosa yang paling

berbahaya. Sukrosa ini adalah golongan glukosa yang paling cepat diubah

menjadi asam oleh mikroba mulut (Erri, 2009).

Jenis makanan yang mengandung glukosa atau manis sangat

berbahaya bagi kesehatan gigi anak. Umumnya sisa makanan dan susu

juga sering lama mengendap berada didalam mulut sampai tanpa sempat

terbersihkan selain itu anak-anak sering mengalami kesulitan dalam

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-ernawatig2-5545-4-babii.pdf · Karies gigi adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai ... Terjadi pada

6

menyikat gigi. Karena itu dibutuhkan kesabaran dan perhatian orang tua

dalam menyikapi hal ini, mengingat pentingnya pertahanan gigi susu

sampai masanya ia harus tanggal (Pratiwi, 2009).

2. Perilaku menggosok gigi di kalangan anak

Gigi adalah jaringan tubuh yang paling keras dibanding yang

lainnya. Struktur berlapis-lapis mulai dari email yang amat keras dentin

didalam pulpa yang berisi pembuluh darah pembuluh saraf dan bagian lain

yang memperkokoh gigi. Namun demikian gigi merupakan jaringan tubuh

yang mudah sekali mengalami kerusakan. Ini terjadi ketika gigi tidak

memperoleh parawatan semestinya (Sarah, 2009).

Salah satu cara untuk menjaga kesehatan Gigi adalah dengan

menggosok gigi. Dengan menggosok, kebersihan gigi dan mulut pun akan

terjaga, selain itu dapat menghindari terbenturnya lubang-lubang gigi dan

penyakit gigi dan gusi (Soebroto, 2009).

Pada anak prasekolah biasanya menggosok gigi tidak dilakukan

dengan efisien. Dalam mengajar anak untuk menggosok gigi-gigi mereka,

tujuannya haruslah memberi intruksi dan mendorong semangat mereka

untuk mengeluarkan semua debris dan plak dari semua permukaan gigi

yang dapat dijangkau. Tidak mudah untuk menguasai teknik menggosok

gigi dan sejumlah anak tidak mempunyai ketrampilan untuk itu.

Khususnya terjadi pada anak kecil dibawah 6 tahun (Andlaw & Rock,

1992).

Hal ini harus dilatih sejak dini, namun jika anak belum bisa

menggosok giginya dengan baik, maka orangtua harus membantunya

untuk menggosok giginya dengan menggunakan sikat gigi yang berbulu

lembut dan pasta giginya yang mengandung fluoride sebanyak ukuran

kacang polong sampai selesai secara sempurna (Ratih, 2008).

Dengan melihat efisiensi waktu dan saat makannya serta hasilnya,

frekwensi sikat gigi yang baik bagi anak adalah dua kali sehari. Waktu

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-ernawatig2-5545-4-babii.pdf · Karies gigi adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai ... Terjadi pada

7

yang baik yaitu pagi hari sesudah makan dan malam sebelum tidur malam.

Teknik menyikat gigi hendaklah yang sederhana dan mudah dimengerti

(Suwelo, 1992).

C. Karies Gigi

1. Definisi

Karies gigi adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi

mulai dari email gigi, hingga menjalar kedentin (tulang gigi) struktur

email sangat menentukan proses terjadinya karies (Soebroto, 2009).

Karies gigi adalah suatu proses kronis, regresif yang dimulai

dengan larutan email, sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara

email dan sekelilingnya yang disebabkan oleh pembentukan asam

mikrobal dari substrat (medium makanan bagi bakteri) yang dilanjutkan

dengan timbulnya distruksi komponen-komponen organik yang akhirnya

terjadi kavitasi (pembentukan lubang) (Schuurs, Moorer, Anderson,

Velzen, & Visser, 1992).

Karies gigi disebabkan oleh bakteri streptococcus mutans dan

lactobacili bakteri spesifik inilah yang mengubah glukosa dan karbohidrat

pada makanan menjadi asam melalui proses fermentasi (Pratiwi, 2009).

2. Proses terjadinya karies gigi

Proses terjadinya karies gigi menurut Srigupta (2004) adalah sebagai

berikut:

a. Berbagai bakteri yang ada dalam mulut membentuk asam, dari gula

yang terkandung dalam makanan, yang melekat pada permukaan gigi

(plak)

b. Asam ini dilarutkan “email” pelapis gigi berwarna putih, yang

menghancurkan susunan gigi. Proses ini dikenal dengan karies gigi dan

menyebabkan gigi berlubang

c. Lebih jauh lagi asam tersebut menyebabkan penetrasi karies dari email

ke gigi bagian dalam dibawah gigi kepala.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-ernawatig2-5545-4-babii.pdf · Karies gigi adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai ... Terjadi pada

8

3. letak karies

Ada empat daerah yang sering terkena karies gigi yaitu:

a. Permukaan email berfisur

Fisur sering menjadi karies dalam beberapa waktu setelah erupsi. Fisur

merupakan saran plak yang baik dan akan susah membuang plak itu

dari tempat ini (Pitford, 1993).

b. Permukaan email halus

Terjadi pada permukaan yang telah dilekati plak yang luas beberapa

waktu lamanya.

c. Permukaan akar

Banyak terjadi pada orang tua yang ginggilovanya telah mengalami

resesi dan dapat terjadi pada akar gigi yang emailnya tidak terkena

karies.

d. Sekitar tumpatan

4. Kecepatan proses karies

Akumulasi plak pada permukaan gigi utuh dalam dua sampai tiga minggu

menyebabkan terjadinya bercak putih. Waktu terjadinya bercak putih

menjadi kavitasi tergantung pada umur, pada anak-anak satu setengah

tahun, dengan kisaran 6 bulan ke atas dan ke bawah. Pada anak-anak,

kemunduran berjalan lebih cepat dibanding orang tua, hal ini menurut

Schuurs et.al. (1992) disebabkan :

a. Email gigi yang baru erupsi lebih mudah diserang selama belum

selesai marturasi setelah erupsi yang berlangsung terutama satu tahun

setelah erupsi.

b. Remineralisasi yang tidak memadai bagi anak bukan karena perubahan

fisiologis tetapi sebagai akibat pola makanannya.

c. Lebar tumbuh pada anak –anak mungkin menyokong terjadinya

sklerotisasi yang tidak memadai

d. Diet yang buruk

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-ernawatig2-5545-4-babii.pdf · Karies gigi adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai ... Terjadi pada

9

5. Tipe karies pada anak

Ada dua tipe karies yang sering dijumpai pada anak-anak menurut

Sigar (2001), yaitu :

a. Nursing bottle caries

Terjadi pada anak yang kebiasaan menghisap dot botol berisi susu atau

cairan manis lainnya, terutama pada saat ia berbaring hinggs tertidur.

b. Rampat karies

Karies ini muncul tiba-tiba, menyebar dan berkembang dengan cepat

melubangi gigi hingga ruang saraf terbuka.

6. Bentuk-bentuk Karies Gigi

Menurut Tarigan (1992) bentuk-bentuk karies gigi dibagi menjadi :

a. Berdasarkan cara meluasnya karies gigi

1) Penetrierende karies gigi

Karies gigi yg keluar dari email ke dentin dalam bentuk kerucut.

2) Untermirende karies

Karies yang meluas dari email ke dentin dengan jalan meluas ke

arah samping.

b. Berdasarkan stadium karies

1) Karies Superfikilies

Karies baru enamel saja,sedang dentin belum terkena.

2) Karies Mediti

Karies sudah mengenai dentin,tapi belum melebihi setengah

dentin.

3) Karies Profunda

Karies sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang

sudah nengenai pulpa.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-ernawatig2-5545-4-babii.pdf · Karies gigi adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai ... Terjadi pada

10

Karies Profunda dibagi atas 3 stadium :

a) Karies Profunda stadium I

karies telah melewati setengah dentin,biasanya radang pulpa

belum dijumpai.

b) Karies Profunda stadium II

masih dijumpai lapisan tipis yang membatasi karies dengan

pulpa.

c) Karies Profunda stadium III

pulpa telah dibuka, dijumpai bermacam-macam radang pulpa.

7. Penegakkan Diagnosis Karies Gigi

Karies dapat diidentifikasi sebagai bercak putih dan coklat serta

kavitas pada permukaan bukal dan lingual dapat dilihat jelas denga mata

telanjang atau lewat kaca mulut (Schuurs et.al., 1992).

Menurut Pitford (1993) diagnosa karies gigi dapat ditegakkan

dengan dua cara :

a. Pemeriksaan Subyektif

yaitu dengan melakukan anomnesa pada pasien.

b. Pemeriksaan Obyektif

yaitu dengan cara klinik,yaitu terbagi atas :

1) Pemeriksaan Visual Langsung

Setelah gigi dibersihkan dan dikeringkan dari plak,dapat dilihat

tanda karies antara lain :

a. bercak putih diemail

b. hilangnya kontur permukaan gigi

c. dentin karies biasanya berwarna kuning atau coklat

2) Transluminasi

Jika gigi disinari, lesi karies akan terlihat sebagai bayangan hitam.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-ernawatig2-5545-4-babii.pdf · Karies gigi adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai ... Terjadi pada

11

3) Penggunaan Sonde

Sonde dapat digunakan untuk menelusuri permukaan gigi dan

mendeteksi pit dan flour yang melunak karena karies.

4) Pemakaian Benang Gigi

Benang gigi dapat dilewatkan diantara permukaan Proksimal dan

jika benang gigi menjadi rusak ini menandakan adanya tepi email

yang kasar dari suatu kavitas karies.

5) Radiografi

Sinar X akan diserap oleh jaringan keras, sehingga jika sinar X

diarahkan ke gigi akan terbentuk suatu gambaran pada film yang

ditempatkan di belakangnya.

D. Faktor yang Berhubungan dengan Karies

Faktor yang mempengaruhi terjadinya karies gigi adalah :

1. Faktor di dalam mulut yang berhubungan langsung dengan proses

terjadinya karies antara lain :

a. Adanya mikroorganisme streptococcus mutans atau kuman yang

mengeluarkan toxin yg tidak dapat dilihat oleh mata biasa.

Streptococcus berperan dalam proses awal karies yaitu lebih dulu

masuk lapisan luar email. Selanjutnya lactobacilus mengambil

alih peranan pada karies yang lebih merusak gigi.

Mikroorganisme menempel di gigi bersama plak. Plak terdiri dari

mikroorganisme dan bahan antar sel. Plak akan tumbuh bila ada

karbohidrat (Suwelo, 1992).

b. Terdapatnya sisa-sisa makanan yang terselip pada gigi dan gusi

terutama makanan yang mengandung karbohidrat dan makanan

yang lengket seperti permen, coklat, biskuit, dan lain-lain.

c. Permukaan gigi dan bentuk gigi.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-ernawatig2-5545-4-babii.pdf · Karies gigi adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai ... Terjadi pada

12

Komposisi gigi sulung terdiri dari email dan dentin. Dentin

adalah lapisan di bawah email. Permukaan email lebih banyak

mengandung mineral dan bahan organik dengan air yang relatif

lebih sedikit. Permukaan email terluar lebih tahan karies

dibanding lapisan bawahnya, karena lebih keras dan lebih padat.

Struktur email sangat menentukan dalam proses terjadinya karies

(Suwelo, 1992).

Variasi morfologi gigi juga mempengaruhi resisten gigi terhadap

karies. Morfologi gigi sulung dapat ditinjau dari 2 permukaan

untuk membersihkan sendiri (self cleaning), yaitu :

1) Permukaan Oklusal

Permukaan Oklusal gigi tetap memiliki Fisune

(lekukan) yang bermacam-macam dengan kedalaman

beragam. Lekukan gigi sulung yang dalam lebih mudah

terkena karies gigi (Suwelo, 1992).

2) Permukaan Halus

Permukaan fasilat dan permukaan lingual gigi sulung

mempunyai bentuk khas yang berbeda dengan gigi tetap.

Permukaan tersebut di daerah tengah panjang gigi lebih

menonjol dan daerah servikal relatif lebih masuk ke dalam.

Hal demikian memudahkan terjadinya deposisi makanan di

daerah itu yang sulit dibersihkan.

Gigi geligi berjejal (maloklusi) dan saling tumpang

tindih (over lapping) akan mendukung terjadinya karies,

karena daerah tersebut sulit di bersihkan. Karena anak yang

mengalami maloklusi memiliki gigi atau rahang yg tidak

teratur (Karel, 2005).

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-ernawatig2-5545-4-babii.pdf · Karies gigi adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai ... Terjadi pada

13

d. Derajat Keasaman Saliva

Saliva berperan dalam menjaga gigi. Karena Saliva

merupakan pertahanan pertama terhadap karies, ini terbukti pada

penderita xerostomia (produksi ludah yang kurang) dimana akan

timbul kerusakan gigi menyeluruh dalam waktu singkat (Suwelo,

1992).

Saliva berfungsi sebagai pelicin, pelindung, penyangga,

pembersih, pelarut dan anti bakteri. Saliva memegang peranan

lain yaitu dalam proses terbentuknya plak gigi,saliva juga

merupakan media yang baik untuk kehidupan mikro organisme

tertentu yang berhubungan dengan karies gigi (Suwelo, 1992).

Pit Saliva normal, sedikit asam yaitu 6,5. Secara mekanis

saliva berfungsi untuk membasahi rongga mulut dan makanan

yang di kunyah. Enzim-enzim mucine,zidine dan lysozyme yang

terdapat dalam saliva,mempunyai sifat bakteriostatis yang dapat

membuat bkteri mulut menjadi berbahaya (Tarigan, 1992).

e. Kebersihan mulut

Kebersihan mulut yang buruk akan mengakibatkan

prosentase karies lebih tinggi (Tarigan, 1992). Untuk mengukur

indeks status kebersihan mulut digunakan Oral Hygiene Index

Simplifed (OHI-S) dari Green dan Vermilon. Indeks ini

merupakan gabungan yang menentukan skor debris dan deposit

kalkulus untuk permukaan gigi yang terpilih saja. Debris rongga

mulut dan kalkulus dapat diberi skor secara terpisah.

Skor debris rongga mulut dibedakan atas skor 0 = Tidak

ada debris sama, skor 1 = Debris ada disepertiga servikal

permukaan gigi, skor 2 = Debris sampai mencapai daerah

pertengahan oklusal, dan skor 3 = Debris sampai mencapai

daerah sepertiga oklusal (Suwelo, 1991)

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-ernawatig2-5545-4-babii.pdf · Karies gigi adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai ... Terjadi pada

14

f. Plak

Plak merupakan lapisan lunak yang tidak berwarna,melekat

dengan erat pada permukaan gigi,tambalan atau karang gigi. Plak

ini berisikan air, bakteri, lekosit, bahan kimia yang berasal dari

ludah dan sisa-sisa makanan (Ircham, M., Ediati, S., & Sidarto,

S., 1993).

g. Frekuensi makan makanan manis

Frekuensi makan dan minum tidak hanya menimbulkan

erosi, tetapi juga kerusakan gigi atau karies gigi. Konsumsi

makanan manis pada waktu senggang jam makan akan lebih

berbahaya dari pada saat waktu makan utama (Suwelo, 1992).

Fungsi mekanis dari makanan yang dimakan yang bersifat

membersihkan gigi merupakan gosok gigi alami dan akan

mengurangi kerusakan gigi. Makanan yang bersifat

membersihkan ini antara lain apel, jambu air, bengkuang, sayur-

sayuran, dan lain sebagainya. Sebaliknya makanan lunak dan

lengket seperti coklat, permen, biskuit, dan lainnya akan mudah

merusak gigi (Tarigan, 1992).

h. Frekuensi menggosok gigi

Menggosok gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk

membersihkan deposit lunak pada permukaan gigi dan gusi. Hal-

hal yang harus di perhatikan untuk menggosok gigi adalah :

1) Bulu Sikat gigi

Ada 2 macam bulu yang digunakan untuk sikat gigi, yaitu

bulu asli rambut hewan dan bahan sintesis seperti nilon.

Tetapi kini,sikat gigi umumnya dibuat dengan bahan sintetik.

Bahan sintetik lebih unggul dalam keseragaman ukuran,

elastisitas, daya tahan terhadap kepatahan dan dorongan air.

Dalam hal ini, bulu sikat yang lembut telah dianjurkan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-ernawatig2-5545-4-babii.pdf · Karies gigi adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai ... Terjadi pada

15

pemakaiannya karena fleksibel dan efektif membersihkan

lekukan dan daerah yang sulit terjangkau (Pratiwi, 2009).

2) Sikat gigi

Sikat gigi adalah alat untuk membersihkan gigi yang

berbentuk sikat kecil dengan pegangan. Banyak jenis dan

ragam sikat gigi yang di jual di pasaran, dari yang manual

maupun yang elektrik. Sikat gigi tersebut dianjurkan bagi

orang lanjut usia, anak-anak, keterbelakangan mental, cacat

fisik dan seseorang yang menggunakan alat gigi (Srigupta,

2004). Namun penelitian yang telah dilakukan menunjukkan

bahwa sebagian besar sikat gigi elektrik tidak lebih efektif

dari pada yang manual (Pratiwi, 2009).

Dalam memilih sikat gigi yang tepat sebaiknya dan

yang terpenting adalah bulu sikat dan lebar kepala sikat

supaya dapat menjangkau daerah-daerah gigi bagian

belakang. Kepala sikat cukup kecil sehingga dapat di

gunakan dengan baik dalam rongga mulut. Bagi orang

dewasa,panjang kepala sikat 2,5cm sedangkan anak 1,5cm.

panjang bulu sikat hendaknya sama. Tekstur pun hendaknya

memungkinkan digunakan dengan efektif, tanpa merusak

jaringan. Gagang sikat harus cukup lebar dan tebal agar dapat

di pegang kuat dan di kontrol dengan baik (Soebroto, 2009).

3) Pasta gigi

Pasta gigi adalah sejenis pasta yang digunakan untuk

membersihkan gigi. Pilih pasta gigi yang mengandung

flouride yang dapat berfungsi untuk menjaga gigi agar tidak

berlubang.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-ernawatig2-5545-4-babii.pdf · Karies gigi adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai ... Terjadi pada

16

4) Metode menggosok gigi

a) Scrub

Memperkenalkan cara sikat gigi dengan

menggerakkan sikat gigi secara horisontal. Ujung bulu

sikat diletakkan pada area batas gusi dan gigi, kemudian

digerakkan maju dan mundur berulang-ulang.

b) Roll

Memperkenalkan cara menyikat gigi dengan

gerakan memutar mulai dari permukaan kunyah gigi

belakang, gusi dan seluruh permukaan gigi sisanya. Bulu

sikat diletakkan pada area batas gusi dan gigi dengan

posisi paralel dengan sumbu tegaknya gigi.

c) Bass

Meletakkan bulu sikatnya pada area batas gusi dan

gigi sambil membentuk sudut 45 derajat dengan sumbu

tegak gigi. Sikat gigi di gerakkan di tempat tanpa

mengubah-ubah posisi bulu sikat.

d) Stillman

Mengaplikasikan metode dengan menekan bulu

sikat dari arah gusi ke gigi secara berulang. Setelah

sampai di permukaan kunyah, bulu sikat digerakkan

memutar, bulu sikat diletakkan pada area batas gusi dan

gigi sambil membentuk sudut 45 derajat dengan sumbu

tegak gigi seperti pada metode bass.

e) Fones

Metode gerakan sikat secara horisontal, sementara

gigi ditahan pada posisi mengigit dan okulasi. Gerakan

dilakukan memutar dan mengenai seluruh permukaan gigi

atas dan bawah.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-ernawatig2-5545-4-babii.pdf · Karies gigi adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai ... Terjadi pada

17

f) Charter

Meletakan bulu sikat menekan gigi dengan arah

bulu sikat menghadap permukaan kunyah / oklusal gigi.

Arahkan 45 derajat pada leher gigi. Tekan pada daerah

leher gigi dan sela-sela gigi kemudian getarkan minimal

10 kali pada tiap-tiap area didalam mulut.

g) Flossing (benang gigi)

Melingkarkan benang gigi di sekeliling gigi

berbentuk huruf C dan menggeserkannya pada permukaan

gigi dari arah garis gusi keluar sampai tiga kali per gigi

ulang pada gigi sebelahnya (Pratiwi, 2009).

h) Hal penting dalam menggosok gigi

Menurut Soebroto (2009) waktu gosok gigi yang benar

adalah menyikat gigi sebelum tidur sangat dianjurkan, hal

ini di karenakan pada waktu tidur, air ludah berkurang,

sehingga asam yang dihasailkan oleh plak akan menjadi

lemah pekat dan kemampuanya untuk merusak gigi lebih

besar. Gigi juga harus disikat pada waktu pagi hari, boleh

sebelum atau sesudah sarapan pagi.

Gosok gigi anda dengan kelembutan jangan menyikat

gigi yang terlalu keras menyebabkan resesi gusi yang

mengakibatkan terbukanya permukaan akar gigi dan

gosok gigi anda minilmal 2 menit dikarenakan

membersihkan gigi yang terlalu cepat tidak akan efektif

membersihkan plak. Menyikat gigi yang tepat paling

tidak membutuhkan waktu minimal 2 menit.

Gosok gigi anda dengan urutan yang sama setiap

harinya.Anda bebas mulai gigi bagian mana aja yang

ingin pertama kali disikat. Hanya saja pastikan bahwa

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-ernawatig2-5545-4-babii.pdf · Karies gigi adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai ... Terjadi pada

18

seluruh bagian gigi didalam mulut anda tidak ada yang

tertinggal. Rutinlah mengganti gosok gigi anda apabila

bulu sikat sudah mekar, rusak ataupun sudah berusia

sebulan, maka sikat gigi tersebut akan kehilangan

kemampuan untuk membersihkan gigi dengan

baik.Menjaga kebersihan gosok gigi sangat penting.Sikat

gigi bisa jadi tempat berkembang-biaknya kuman dan

jamur. Setia selesai menyikat gigi hendaknya dibilas diair

yang mengalir, kemudian kemudian keringkan lalu

ditaruh dalam keadaan berdiri.

Jangan takut gusi berdarah dalam menggosok gigi.Gusi

berdarah merupakan suatu tanda adanya peradangan gusi.

namun, jangan lantas takut berdarah anda tidak menyikat

bagian gigi tersebut, tetap lah menyikat gigi tersebut

dengan teknik yang benar, dan tekanannya yang

lembut.Gunakan juga pasta gigi yang mengandung

flourida.Karena Flouride berperan untuk melindungi

kerusakan gigi. Bahkan flouridedapat memperbaiki

kerusakan gigi sampai batas-batas tertentu dengan cara

mengganti mineral – mineral gigi yang hilang akibat erosi

dari asam.

2. Faktor luar sebagai faktor predisposisi dan penghambat yang

berhubungan tidak langsung dengan peroses tarjadinya karies, antara

lain:

a. Usia

Sejalan dengan pertambahan usia seseorang, jumlah

kariespun akan bertambah. Hal ini jelas, karena faktor resiko

terjadinya karies akan lebih lama berpengaruh terhadap gigi.

Anak yang pengaruh resiko terjadinya karies kecil akan

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-ernawatig2-5545-4-babii.pdf · Karies gigi adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai ... Terjadi pada

19

menunjukkan jumlah karies lebih besar dibanding yang kuat

pengaruhnya (Suwelo, 1992).

b. Letak geogerafis

Perbedaan prevensi karies ditemukan pada penduduk yng

geogerafis letak kediamannya berbeda seperti suhu, cuaca , air,

keadaan, tanah, dan jarak dari laut (Suwelo, 1992).

c. Pengetahuan, sikap dan perilaku

Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek terbantu,

(Notoatmodjo, 2003).

d. Jenis kelamin

Karis gigi tetap wanita lebih tinggi dibandingkan dengan

peria demikian juga halnya anak, prevalensinya karies gigi pada

anak perempuan sedikit lebih tinggi dibanding anak laki-laki. Hal

ini di sebabkan gigi anak anak perempuan lebih cepat dibanding

dibanding anak laki-laki (Suwelo, 1992).

e. Suku bangsa

Beberapa penelitian menunjukkan ada hubungannya suku

bangsa dengan prevasi karles, hal ini disebabkan oleh faktor

pendidikan, konsumsi makanan, jangkauan pelayanan kesehatan

gigi yang berbeda disetiap suku bangsa.

f. Kultur sosial penduduk

Faktor yang mempengaruhi perbedaan ini adalah

pendidikan dan penghasilan yang berhubungan dengan diet

(Suwelo, 1992).

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-ernawatig2-5545-4-babii.pdf · Karies gigi adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai ... Terjadi pada

20

3. Faktor yang menaikan karies

a. Diabetes melitus

Diabetes melitus menaikkan terjadinya dan jumlah karies. Tetapi

bila seorang penderita telah menyadari keadaanya dan

menjalankan diet, karies akan terjadi lebih sedikit dibandingkan

rata-rata (Schuurs et.al., 1992).

b. Kerostomia

Kerostomia merupakan penyakit kurang produksi ludah (Schuurs

et.al., 1992)

c. Karies susu botol

Karies disebabkan karena minum susu botol yang kurang benar

yaitu cara menentukan penyediaan botol pada saat menjelang

tidur (Schuurs et.al., 1992).

4. Faktor-faktor pencegah karies

a. Usahakan anak mendapat cukup makanan bergizi

b. Lakukan tindakan pembersihan gigi anak sedini mungkin, paling

sedikit dua kali sehari, pagi setelah makan, malam sebelum tidur

c. Jangan membiasakan anak minum susu ataupun cairan manis

lainnya menjelang tidur (Sigar, 2001).

d. Tinkatkan daya tahan gigi anak dengan flour karena sebagai

salah satu komponen yang dapat memperkuat email gigi

(Maulani, 2005).

e. Biasakan memberikan air putih atau berkumus jika sesudah

minum atau memakan manis

f. Bawalah anak anda kedokter gigi untuk mendapatkan perawatan

dini terhadap karies.

g. Lanjutkan konterol yang teratur kedokter gigi setiap 3-6 bulan

sekali (Karel, 2005)

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-ernawatig2-5545-4-babii.pdf · Karies gigi adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai ... Terjadi pada

21

E. Kerangka teori

Skema 1. Kerangka Teori Penelitian

Sumber: Ircham (1993), Notoatmodjo (2003), Suwelo (1992), Tarigan (1993)

F. Kerangka konsep

Skema 2. Kerangka Konsep Penelitian

Faktor eksternal:

a. Usia

b. Letak geogerafis

c. Pengetahuan, sikap dan perilaku

d. Suku bangsa

e. Kultur sosial penduduk

Faktor internal:

a. Mokroorganisme

b. Sisa makanan

c. Pemukaan dan bentuk gigi

d. Keasaman salvia

e. Kebersihan mulut

f. Plak

g. Konsumsi makanan manis

h. Frekuensi menggosok gigi

Perilaku konsumsi

Makanan manis

Perilaku menggosok

gigi

Karies gigi

Karies gigi

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-ernawatig2-5545-4-babii.pdf · Karies gigi adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai ... Terjadi pada

22

G. Variabel penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas:

1. Variabel bebas (Variabel independen), yaitu variabel yang mempengaruhi

perubahan pada variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menajdi

variabel bebas adalah perilaku (praktik) menkonsumsi makanan manis dan

perilaku (praktik) menggosok gigi

2. Variabel terikat (Variabel dependen), yaitu variabel yang mengalami

perubahan oleh pengaruh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang

menajdi variabel terikat adalah kejadian karies gigi.

H. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini terdiri atas:

Hipotesis alternatife (Ha) yaitu:

1. Ada hubungan antara perilaku konsumen makanan manis dengan kejadian

kariesgigi pada anak TK pertiwi 37 Gunung Pati.

2. Ada hubungan antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies

pada anakTK pertiwi 37 Gunung Pati.

Hipotesis nol (Ho) yaitu:

1. Tidak ada hubungan antara perilaku mengkonsumsi makanan manis

dengan kejadian kariesgigi pada anak TK pertiwi 37 Gunung Pati.

2. Tidak ada hubungan antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian

kariesgigi pada anak TK pertiwi 37 Gunung Pati.