18
8 BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Adapun penelitian terdahulu yang menjadi acuan pada penelitian ini adalah Jura dkk (2016) yang berjudul “Pengaruh kenaikan harga BBM dan jumlah penumpang terhadap pendapatan sopir angkot di kota Manado tahun 2015 (studi pada trayek 02/Malalayang). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adakah pengaruh kenaikan harga BBM dan jumlah penumpang terhadap pendapatan sopir angkot di kota Manado. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Yang hasilnya bahwa kenaikan harga BBM dan jumlah penumpang berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan. Dalam penelitian Chintya & Darsana (2013) yang berjudul “Analisis pandapatan pedagang di pasar jimbaran, kelurahan jimbaran”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jam kerja, modal kerja, lokasi serta jenis produk secara simultan terhadap pendapatan pedagang di pasar jimbaran Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten bandung. Untuk mengetahui jam kerja, modal kerja, lokasi, jenis produk berpengaruh secara parsial terhadap pendapatan pedagang di pasar, dan variabel yang berpengaruh dominan terhadap pendapatan para pedagang di pasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis regresi linier berganda. Yang hasilnya bahwa jam kerja, modal kerja, lokasi, dan jenis produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan para pedagang di Pasar Jimbaran Kecamatan Kuta Selatan.

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/35302/3/jiptummpp-gdl-mirnafital-48020-3-babiif-x.pdf · 1. Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan untuk

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/35302/3/jiptummpp-gdl-mirnafital-48020-3-babiif-x.pdf · 1. Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan untuk

8

BAB II

TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yang menjadi acuan pada penelitian ini adalah

Jura dkk (2016) yang berjudul “Pengaruh kenaikan harga BBM dan jumlah

penumpang terhadap pendapatan sopir angkot di kota Manado tahun 2015 (studi

pada trayek 02/Malalayang). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adakah

pengaruh kenaikan harga BBM dan jumlah penumpang terhadap pendapatan sopir

angkot di kota Manado. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis regresi linier berganda. Yang hasilnya bahwa kenaikan harga BBM

dan jumlah penumpang berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan.

Dalam penelitian Chintya & Darsana (2013) yang berjudul “Analisis

pandapatan pedagang di pasar jimbaran, kelurahan jimbaran”. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jam kerja, modal kerja, lokasi

serta jenis produk secara simultan terhadap pendapatan pedagang di pasar

jimbaran Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten bandung. Untuk mengetahui jam

kerja, modal kerja, lokasi, jenis produk berpengaruh secara parsial terhadap

pendapatan pedagang di pasar, dan variabel yang berpengaruh dominan terhadap

pendapatan para pedagang di pasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Analisis regresi linier berganda. Yang hasilnya bahwa jam kerja, modal

kerja, lokasi, dan jenis produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pendapatan para pedagang di Pasar Jimbaran Kecamatan Kuta Selatan.

Page 2: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/35302/3/jiptummpp-gdl-mirnafital-48020-3-babiif-x.pdf · 1. Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan untuk

9

Dalam penelitian Dewi dan Rustariyuni (2014) yang berjudul “Analisis

faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan buruh di sepanjang muara

sungai ijo gading kabupaten jembrana”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui perbedaan pendapatan nelayan buruh pada saat musim ikan dan

musim sepi ikan di Kawasan Muara Sungai Ijo Gading Kabupaten Jembrana.

Untuk mengetahui jumlah tanggungan, jam kerja, usia dan jarak tempuh melaut

berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap pendapatan nelayan buruh, dan

variabel yang berpengaruh dominan terhadap pendapatan nelayan buruh. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda dan regresi linier berganda.

Yang hasilnya bahwa jumlah tanggungan, jam kerja, usia, dan jarak tempuh

melaut berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan nelayan buruh di

kawasan muara sungai ijo gading kabupaten jembrana.

Dalam penelitian Dewanti dan Sihombing (2012) dalam penelitiannya yang

berjudul “Analisis pendapatan usaha peternakan ayam buras (studi kasus di

kecamatan tegalombo, kabupaten pacitan). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui besarnya pendapatan yang diperoleh peternak ayam buras dan

pengaruh faktor-faktor produksi terhadap pendapatan usaha peternak ayam buras

di Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Yang hasilnya bahwa biaya

pembelian ayam dan biaya listrik berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pendapatan. Biaya pakan jagung, biaya obat vitamin, dan biaya tenaga kerja

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pendapatan.

Page 3: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/35302/3/jiptummpp-gdl-mirnafital-48020-3-babiif-x.pdf · 1. Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan untuk

10

B. Teori dan Kajian Pustaka

1. Teori Produksi

Produksi adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan manfaat dengan cara

mengkombinasikan faktor-faktor produksi capital, tenaga kerja, teknologi,

managerial skill. Fungsi produksi adalah hubungan teknis antara input dan output.

Produksi merupakan usaha untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengubah

bentuk (form utility), memindahkan tempat (place utility), dan menyimpan (store

utility). Analisis produksi dilakukan dengan membedakan analisis jangka pendek

(short run) dan analisis produksi jangka panjang (long run) (Soeharno, 2006).

2. Fungsi Produksi

Fungsi produksi merupakan hubungan teknis antara faktor produksi (input)

dengan hasil produksi (output). Faktor produksi merupakan hal yang mutlak

dalam proses produksi karena tanpa faktor produksi kegiatan produksi tidak dapat

berjalan. Fungsi produksi menggambarkan teknologi yang dipakai oleh suatu

perusahaan, suatu industri, atau suatu perekonomian secara keseluruhan.

Secara umum fungsi produksi menunjukkan bahwa jumlah barang

produksi tergantung pada jumlah faktor produksi yang digunakan. Jadi hasil

produksi merupakan variabel tidak bebas, sedangkan faktor produksi merupakan

variabel bebas. Fungsi produksi dapat dituliskan sebgai berikut:

Q = (K, L, R, T)

Q = Output

K = Kapital/ modal

L = Labour/ tenaga kerja

Page 4: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/35302/3/jiptummpp-gdl-mirnafital-48020-3-babiif-x.pdf · 1. Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan untuk

11

R = Resource/ sumber daya

T = Tekonologi

Dari persamaan diatas pada dasarnya berarti bahwa besar kecilnya tingkat

produksi sesuatu barang tergantung pada jumlah modal, jumlah tenagakerja,

jumlah kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan. Jumlah produksi

yang berbeda-beda tentunya memerlukan faktor produksi yang berbeda-beda pula.

Tetapi ada juga bahwa jumlah produksi yang tidak sama akan dihasilkan oleh

faktor produksi yang dianggap tetap, biasanya adalah faktor produksi seperti

modal, mesin, peralatannya serta bangunan perusahaan. Sedangkan faktor

produksi yang mengalami perubahan adalah tenaga kerja (Nuraini, 2013)

3. Biaya Produksi

Biaya produksi tidak dapat dipisahkan dari proses produksi sebab biaya

produksi merupakan masukan atau input dikalikan dengan harganya. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa ongkos produksi adalah semua pengeluaran atau

semua beban yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk menghasilkan suatu

jenis barang atau jasa yang siap untuk dipakai konsumen.

Biaya produksi dibedakan menjadi dua yaitu biaya swasta (private cost) dan

biaya sosial (social cost). Pembedaan biaya ini ada hubugannya dengan

penggolongan biaya menjadi internal (private) dan eksternal (social). Dalam

pengertian biaya produksi harus mencakup biaya internal dan eksternal.

Didalam teori produksi biaya produksi jangka pendek dan biaya produksi

jangka panjang. Biaya produksi janga pendek meliputi biaya tetap (fixed cost) dan

biaya berubah (variable cost). Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan oleh

Page 5: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/35302/3/jiptummpp-gdl-mirnafital-48020-3-babiif-x.pdf · 1. Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan untuk

12

perusahaan untuk menghasilkan sejumlah output tertentu, yang mana biaya

tersebut besarnya tetap tidak tergantung dari output yang dihasilkan. Biaya seperti

ini biasa disebut dengan biaya overhead atau biaya yang tidak dapat dihindari

(unavoidable cost). Biaya berubah adalah biaya yang besarnya berubah-ubah

tergantung dari sedikit banyaknya jumlah output yang dihasilkan. Biaya ini sering

disebut dengan biaya langsung atau biaya yang dapat dihindari (avoidable cost).

a. Biaya produksi dalam jangka pendek

1) Biaya tetap dan biaya variabel

Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung dari banyak

sedikitnya jumlah output. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang besarnya

berubah-ubah tergantung dari banyak sedikitnya output yang dihasilkan. Semakin

besar jumlah output semakin besar pula biaya variabel yang harus

dikeluarkan.biaya tetap dan biaya variabel ini jika dijumlahkan hasilnya

merupakan biaya total. Jika digambarkan dalam kurva, maka pola biaya tetap total

(TFC), biaya variabel total (TC). Biaya variabel total (TVC) adalah biaya yang

besar kecilnya mengikuti banyak sedikitnya output yang dihasilkan. Semakin

banyak output yang dihasilkan, maka biaya variabel akan semakin tinggi.

2) Biaya rata-rata

Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost) dapat dihitung dengan membagi

biaya tetap total (TFC) dengan jumlah output. Dengan demikian biaya rata-rata ini

akan semakin menurun dengan semakin banyaknya output. Biaya variabel rata-

rata menggambarkan besarnya biaya variabel per satuan produk. Biaya total rata-

rata mempunyai perilaku yang sama dengan biaya variabel rata-rata, yaitu

Page 6: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/35302/3/jiptummpp-gdl-mirnafital-48020-3-babiif-x.pdf · 1. Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan untuk

13

menurun dengan cepat pada kuantitas produksi rendah dan kemudian laju

penurunannya semakin lambat sampai pada kuantitas produksi tertentu. Jadi pada

saat hukum kenaikan tambahan produksi (law of increasing returns) berlaku,

produktifitas naik, sedangkan biaya rata-rata menurun. Angka perbandingan

antara tambahan biaya total dibagi dengan tambahan produk disebut dengan biaya

marginal (Marginal Cost). Biaya marginal memegang peranan yang penting bagi

produsen dalam mempertimbangkan penentuan berapa besarnya jumlah output

yang perlu diproduksi.

Dengan memperoduksi output pada tingkat dimana perbedaan antara

penerimaan total dengan biaya total mencapai jumlah yang paling maksimum.

Dengan memproduksi barang sampai pada tingkat dimana penerimaan marginal

(MR) sama dengan ongkos marginal (MC). Sehingga profit maksimum dicapai

pada saat MR = MC, atau pada waktu kemiringan kurva TR sama dengan

kemiringan kurva TC.

3) Biaya produksi jangka panjang

Dalam jangka panjang, skala pabrik dapat dirubah-rubah sehingga semua

biaya juga dapat dirubah-rubah. Jadi biaya merupakan fungsi dari jumlah output

yang dihasilkan atau C = f (Q), dimana C = biaya dan Q = output.

Suatu perusahaan dikatakan berada pada skala ekonomis jika bertambahnya

output mengakibatkan menurunnya biaya rata-rata. Kondisi tersebut dapat terjadi

karena beberapa hal, diantaranya adanya spesialisasi faktor-faktor produksi,

diperolehnya faktor-faktor produksi dengan harga yang rendah, dan jika

Page 7: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/35302/3/jiptummpp-gdl-mirnafital-48020-3-babiif-x.pdf · 1. Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan untuk

14

perusahaan dapat mengembangkan fasilitasnya di luar perusahaan, tapi masih

berkaitan dengan perusahaan tersebut.

Sedangkan skala tidak ekonomis dapat terjadi jika pertambahan output

menyebabkan naiknya biaya rata-rata. Skala tidak ekonomis ini biasanya terjadi

akibat adanya organisasi perusahaan yang sudah menjadi besar, sehingga

menimbulkan kerumitan dalam mengatur dan memimpinnya (Nuraini, 2013).

4. Keuntungan

Keuntungan merupakan selisih antara penerimaan total (TR) dengan biaya

total (TC). Diasumsikan produsen berusaha mendapatkan keuntungan yang

maksimum. Syarat untuk mendapatkan keuntungan maksimum adalah MR = MC.

Keuntungan yang diperoleh karena harga lebih tinggi dari biaya rata-rata

disebut keuntungan ekonomi (supernormal profit). Baik produsen dalam pasar

yang bersaing maupun dalam pasar monopoli, tidak selalu mendapatkan

keuntungan ekonomi karena hal ini tergantung pada struktur biaya dan permintaan

yang dihadapi (luas pasar) produsen dimana harga produknya sama dengan biaya

rata-rata hanya mendapatkan keuntungan normal. Dalam kondisi ini TC = TR.

Kalau harga lebih rendah daripada biaya rata-rata maka produsen akan menderita

kerugian. Kerugian paling kecil dicapai apabila MR = MC (Soeharno, 2006).

5. Perilaku Perusahaan (Behaviour of the firm)

Organisasi perusahaan dapat dibedakan kepada tiga bentuk organisasi yang

pokok, yaitu: perusahaan perseorangan, firma, dan perseroan terbatas. Di samping

itu ada pula perusahaan Negara dan perusahaan yang dikendalikan secara koperasi

(Sukirno, 2010).

Page 8: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/35302/3/jiptummpp-gdl-mirnafital-48020-3-babiif-x.pdf · 1. Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan untuk

15

Dalam penelitian transportasi berupa jasa angkutan kota ini termasuk dalam

perusahaan perseorangan karena perusahaan perseorangan adalah organisasi

perusahaan yang terbanyak jumlahnya dalam setiap perekonomian. Tetapi

sumbangannya kepada keseluruhan produksi nasional tidaklah terlalu besar (jauh

lebih kecil dari perusahaan perseroan terbatas) karena kebanyakan dari usaha

tersebut dilakukan secara kecil-kecilan, yaitu modalnya tidak begitu besar dan

begitu pula halnya dengan hasil produksi dan penjualannya. Contoh-contoh dari

perusahaan yang seperti itu adalah penjual sate, restoran, toko kelontong, dan toko

makanan dan minuman. Keuntungan terpenting dari perusahaan perseorangan

adalah kebebasan yang tidak terbatas yang dimiliki pemiliknya. Ia sepenuhnya

menguasai perusahaan tersebut dan dapat melakukan apapun tindakan yang

dianggapnya akan menguntungkan usahanya. Kelemahan utama dari perusahaan

perseorangan adalah modalnya kecil dan sukar untuk memperoleh pinjaman.

6. Perilaku Kosumen (Behaviour of the consumen)

Teori perilaku konsumen merupakan penggambaran bagaimana konsumen

mengalokasikan pendapatan diantara berbagai barang dan jasa yang tersedia untuk

memaksimumkan kesejahteraan mereka. Kita akan melihat bagaimana konsumen

mengalokasikan pendapatan mereka pada beragam barang dan menjelaskan

bagaimana keputusan alokasi tersebut menentukan permintaan atas berbagai

barang dan jasa. Pada gilirannya, memahami keputusan belanja konsumen akan

membantu kita dalam memahami seberapa besar perubahan pendapatan dan harga

mempengaruhi permintaan atas barang dan jasa dan mengapa permintaan atas

Page 9: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/35302/3/jiptummpp-gdl-mirnafital-48020-3-babiif-x.pdf · 1. Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan untuk

16

sebagian produk lebih sensitif terhadap harga dan pendapatan ketimbang produk

lain (Pindyck & Rubinfeld, 2012).

Perilaku konsumen paling mudah dipahami salah satunya adalah:

a. Preferensi/selera konsumen

Dengan banyaknya barang dan jasa yang disediakan oleh perekonomian

industri kita untuk dibeli dan beragamnya selera individu. Akan terlihat

bagaimana preferensi konsumen atas berbagai barang dapat digambarkan secara

grafis dan aljabar.

1) Kendala anggaran

Tentu saja konsumen juga mempertimbangkan harga. Mempertimbangkan

faktanya adalah bahwa konsumen memiliki batasan pendapatan yang membatasi

kuantitas barang yang mereka beli.

2) Pilihan konsumen

Dengan selera dan pendapatan terbatas yang ada, konsumen memilih untuk

membeli kombinasi barang yang memaksimumkan kepuasan mereka. Kombinasi

ini bergantung pada harga berbagai barang. Oleh karena itu, memahami pilihan

konsumen akan membantu dalam memahami permintaan yaitu berapa kuantitas

barang yang konsumen pilih untuk dibeli bergantung pada harganya.

7. Struktur Pasar

Kita mengenal berbagai macam bentuk pasar dengan batasan ektrim.

Pertama adalah bentuk persaingan murni (pure competition). Kedua, adalah

bentuk monopoli murni (pure monopoly). Akan tetapi kedua bentuk yang ekstrim

ini pada kenyataannya saat ini boleh dibilang tidak pernah ada. Yang ada adalah

Page 10: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/35302/3/jiptummpp-gdl-mirnafital-48020-3-babiif-x.pdf · 1. Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan untuk

17

bentuk-bentuk menengah atau bentuk persaingan tidak sempurna (imperfect

competition), seperti bentuk persaingan monopolistik dan oligopoli (Nuraini,

2013).

a. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna

Pasar persaingan sempurna pada umumnya mengandung arti terdapatnya

mobilitas sempurna dari sumber daya serta adanya pengetahuan yang sempurna

baik pembeli maupun penjual. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna yaitu pertama

harus terdapat banyak penjual dan pembeli. Seorang penjual tidak dapat

mempengaruhi pasar. Satu-satunya unsur yang dikuasainya hanyalah kuantitas

barang yang ditawarkan. Yang kedua barang yang dihasilkan bersifat homogeny,

artinya barang yang diproduksi oleh seorang produsen merupakan barang

substitusi sempurna dari barang yang sama yang diproduksi oleh produsen lain.

Yang ketiga, adanya kebebasan keluar masuk industry (free entry dan free exit)

baik bagi konsumen maupun bagi produsen.

Agar menjadi persaingan sempurna maka harus ditambah persyaratan lagi

yaitu, pertama informasi mengenai pasar (seperti perubahan harga dan

permintaan) mudah diperoleh. Yang kedua tidak adnya hambatan dalam mobilitas

sumber-sumber ekonomi dari satu usaha ke usaha lain atau dari lokasi satu ke

lokasi yang lain.

b. Ciri-ciri pasar monopoli

Pasar monopoli mempunyai bebrapa ciri, diantaranya yaitu:

1) Di dalam pasar hanya terdapat satu penjual.

Page 11: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/35302/3/jiptummpp-gdl-mirnafital-48020-3-babiif-x.pdf · 1. Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan untuk

18

2) Jenis barang yang diproduksi tidak ada penggantinya (no substitutes) “yang

mirip”.

3) Ada hambatan atau rintangan (barriers) bagi perusahaan baru yang akan

masuk dalam pasar monopoli.

4) Penjual tunggal ini tidak dipengaruhi dan tidak mempengaruhi harga serta

output dari produk-produk lain yang dijual dalam perekonomian.

5) Price maker.

c. Ciri-ciri pasar oligopoli

Pasar oligopoli mempunyai beberapa ciri-ciri, di antaranya yaitu:

1) Terdapat sedikit penjual.

2) Terdapat rintangan untuk memasuki industri oligopoli.

3) Keputusan harga yang diambil oleh satu perusahaan harus dipertimbangkan

oleh perusahaan yang lain dalam industry.

d. Ciri-ciri persaingan monopolistik

Persaingan monopolistik merupakan bentuk campuran antara persaingan

sempurna dengan monopoli. Dikatakan mirip persaingan sempurna karena ada

unsur kebebasan bagi perusahaan untuk masuk pasar (free entry) dan keluar dari

pasar. Akan tetapi barang yang dijual mempunyai corak yang berbeda

(differentiated) dan tidak homogeny seperti pada persaingan sempurna. Jadi,

model persaingan monopolistik pada dasarnya sama dengan persaingan sempurna,

hanya ada di dalam persaingan monopolistik diperkenalkan adanya diferensiasi

produk (product diffrerentiation). Istilah diferensiasi produk disini ditentukan

Page 12: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/35302/3/jiptummpp-gdl-mirnafital-48020-3-babiif-x.pdf · 1. Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan untuk

19

secara riil dua barang yang tidak berbeda, namun dapat dianggap berbeda oleh

konsumen.

8. Competitive Firm

Competitive firm termasuk ke dalam pasar persaingan sempurna. Pasar

persaingan sempurna memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan struktur

pasar lainnya. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah banyak penjual/

produsen, barang dijual/ dihasilkan homogeny, ada kebebasan masuk dalam pasar/

industry, penjual dan pembeli secara individu tidak dapat mempengaruhi harga

(price-taker), harga ditentukan melalui mekanisme pasar (permintaan dan

penawaran) (Nuraini, 2013).

Pada pasar yang bersaing sempurna ada kebebasan supir angkutan kota

untuk keluar masuk pasar. Artinya supir angkutan bebas untuk bekerja pada waktu

tertentu atau tidak bekerja pada waktu itu. Jika supir angkutan kota memandang

bahwa bekerja sebagai supir angkutan menguntungkan, maka akan bebas

memasuki pasar, tanpa rintangan (restriksi) apa pun. Kalau keuntungan yang

diperoleh merupakan keuntungan yang cukup baik menurut pandangan supir

angkutan, maka akan tetap bekerja sebagai supir angkutan. Sebaliknya, kalau

penghasilan yang didapat tidak memberikan keuntungan bagi supir angkutan,

maka akan bebas untuk tidak bekerja lagi sebagai supir angkutan.

Persaingan yang timbul antar pemilik angkutan kota adalah salah satu

pemilik angkutan kota yaitu trayek Batu Landungsari akan bersaing dengan

angkutan kota trayek Batu Torongrejo Landungsari karena sama-sama menuju

terminal yang akan dituju. Sehingga supir angkutan akan berlomba-lomba untuk

Page 13: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/35302/3/jiptummpp-gdl-mirnafital-48020-3-babiif-x.pdf · 1. Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan untuk

20

mendapatkan penumpang sebanyak-banyaknya guna untuk meningkatkan

pendapatan supir angkutan kota di Kota Batu.

9. Transportasi

Transportasi dapat diartikan sebagai usaha memindahkan, menggerakkan,

atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain, dimana ditempat

lain ini objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan

tertentu. Karena dalam pengertian di atas terdapat kata-kata usaha, berarti

transportasi juga merupakan sebuah proses, yakni proses pindah, proses

mengangkut dan mengalihkan dimana proses ini tidak bisa dilepaskan dari

keperluan akan alat pendukung untuk menjamin lancarnya proses perpindahan

sesuai dengan waktu uang diinginkan (Fidelmiro, 2004). Alat pendukung apa

yang dipakai untuk melakukan proses pindah, gerak, angkut dan alih ini, bisa

bervariasi tergantung pada bentuk objek yang akan dipindahkan, jarak antara

suatu tempat dengan tempat lain, maksud objek yang akan dipindahkan tersebut.

Ini berarti, alat-alat pendukung yang digunakan untuk proses pindah harus

cocok dan sesuai dengan objek, jarak, dan maksud objek, baik dari segi

kuantitasnya maupun dari segi kualitasnya.

10. Teori Pendapatan

Pendapatan seseorang dapat didefinisikan sebagai banyaknya penerimaan

yang dinilai dengan satuan mata uang yang dapat dihasilkan seseorang atau suatu

bangsa dalam periode tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

pendapatan adalah sebagai jumlah penghasilan yang diterima oleh pada anggota

Page 14: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/35302/3/jiptummpp-gdl-mirnafital-48020-3-babiif-x.pdf · 1. Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan untuk

21

masyarakat untuk jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atau faktor-faktor

produksi yang telah disumbangkan (Danil, 2013).

Pendapatan memiliki hubungan yang positif terhadap barang normal,

sedangkan barang inferior memiliki hubungan yang negatif terhadap pendapatan

karena jika kenaikan pendapatan maka permintaan terhadap barang inferior akan

menurun. Dengan menganggap pendapatan tetap sebenarnya tidak dapat

ditafsirkan bahwa pendapatan tidak mempunyai pengaruh terhadap jumlah barang

yang diminta, karena masih ada faktor-faktor lain yangjuga tidak kurang penting

yaitu barang lain dan selera.

Pendapatan seseorang atau individu dapat diartikan sebagai jenis pendapatan

masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan

apapun, yang diterima oleh penduduk. Pendapatan pribadi merupakan pendapatan

dari hasil usaha yang diperoleh individu atau kelompok rumah tangga dan

digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Tingkat pendapatan merupakan salah satu kriteria maju tidaknya suatu

daerah. Bila pendapatan suatu daerah relatif rendah, dapat dikatakan bahwa

kemajuan dan kesejahteraan tersebut akan rendah pula. Kelebihan dari konsumsi

maka akan disimpan pada bank yang tujuannya adalah untuk berjaga-jaga apabila

baik kemajuan dibidang pendidikan, produksi dan sebagainya juga mempengaruhi

tingkat tabungan masyarakat. Demikian pula hanya bila pendapatan masyarakat

suatu daerah relatif tinggi, maka tingkat kesejahteraan dan kemajuan daerah

tersebut tinggi pula.

Page 15: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/35302/3/jiptummpp-gdl-mirnafital-48020-3-babiif-x.pdf · 1. Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan untuk

22

11. Hubungan antara variabel dependen dan variabel independen

Berikut ini akan dijelaskan bagaimana hubungan antara variabel independen

dan variabel dependen, serta berbagai teori yang bersumber dari penelitian

sebelumnya.

a. Hubungan antara curahan jam kerja terhadap pendapatan

Menurut Mubyarto dalam Dwi (2013) tingkat pencurahan jam kerja adalah

presentase banyaknya jam kerja yang dicurahkan terhadap jumlah kerja yang

tersedia. Jam kerja dan pendapatan merupakan variabel yang sulit dipisahkan.

Pendapatan dan upah diperoleh seseorang dari suatu pekerjaan melalui

pencurahan jam kerja untuk bekerja yang menghasilkan barang dan jasa. Tingkat

upah pada sektor ini, umumnya dipengaruhi oleh curahan jam kerja, karena

tingkat upah yang ditentukan dalam sektor ini bukan tingkat upah target

melainkan oleh unit barang dan jasa yang dihasilkan. Jumlah orang yang bekerja

dipengaruhi oleh tingkat produktifitas kerja. Banyak yang bekerja keras tetapi

banyak juga yang bekerja dengan sedikit usaha atau curahan jam kerja tetapi hasil

yang diperoleh dari kedua cara itu tidak sama.

b. Hubungan antara jumlah penumpang terhadap pendapatan

Jura dkk (2016) bahwa jumlah penumpang akan sangat mempengaruhi

tinggi rendahnya pendapatan supir angkutan kota, karena dalam sehari saja tidak

dapat dipastikan pendapatan supir angkutan kota. Jika keadaan ramai maka

penumpang yang akan diangkut juga banyak, hal tersebut akan mempengaruhi

pendapatan supir begitu juga dengan sebaliknya. Dengan banyaknya transportasi

Page 16: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/35302/3/jiptummpp-gdl-mirnafital-48020-3-babiif-x.pdf · 1. Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan untuk

23

yang semakin mudah, maka supir angkutan kota sangat bergantung memperoleh

penumpang yang banyak.

c. Hubungan antara jumlah tanggungan keluarga terhadap pendapatan

Menurut Simanjutak dalam Dimas (2015) suatu keluarga yang memiliki

jumlah tanggungan keluarga banyak dan pendapatan rendah akan menghadapi

berbagai masalah dengan tingginya biaya hidup. Keluarga yang biaya hidupnya

besar dan pendapatannya relatif kecil cenderung akan memacu anggota

keluarganya untuk lebih giat bekerja sehingga produktifitas akan lebih tinggi,

sebaliknya apabila beban tanggungan keluarga kecil maka biaya hidup juga kecil,

jadi motivasi untuk bekerja rendah.

d. Hubungan antara biaya operasional terhadap pendapatan

Menurut Sudarman dalam Dwi (2013) biaya operasional berpengaruh

terhadap pendapatan supir angkutan kota. Bahwa semakin banyak kerusakan

angkutan, maka biaya operasional yang ditimbulkan juga banyak. Dan apabila

angkutan kota mengalami banyak kerusakan maka akan menurunkan pelayanan

terhadap konsumen. Teori pilihan konsumen (preferences of the consumer)

menjelaskan bahwa konsumen akan memilih barang dan jasa sesuai dengan selera

dan tingkat kepuasan (satisfaction) yang akan diperoleh konsumen dan konsumen

akan mendapatkan guna (utility) karena mengkonsumsi sejumlah komoditi selama

periode waktu tertentu.

Page 17: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/35302/3/jiptummpp-gdl-mirnafital-48020-3-babiif-x.pdf · 1. Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan untuk

24

C. Perumusan Hipotesis

Pada penelitian ini variabel independen adalah jumlah tanggungan keluarga,

curahan jam kerja, jumlah penumpang, dan biaya operasional sedangkan variabel

dependen adalah pendapatan sopir.

1. Kerangka Berpikir

Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut:

Menurut Erlina dalam jura dkk (2016) kerangka teoritis adalah suatu model

yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang

penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Hubungan yang

dijelaskan adalah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dan juga

jika ada variabel yang lain yang menyertainya.

Curahan jam kerja

(X1)

Jumlah

penumpang(X2)

Jumlah tanggungan

keluarga (X3)

Biaya Operasional

(X4)

Pendapatan (Y)

Page 18: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/35302/3/jiptummpp-gdl-mirnafital-48020-3-babiif-x.pdf · 1. Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan untuk

25

2. Rumusan Hipotesis

Hipotesis menurut Erlina dalam jura dkk (2016) adalah proporsi yang

dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris. Proporsi adalah

pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal, atau diuji kebenarannya mengenai

konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena.

Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Diduga curahan jam kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pendapatan.

2. Diduga jumlah penumpang berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pendapatan.

3. Diduga jumlah tanggungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pendapatan.

4. Diduga biaya operasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pendapatan.