Upload
nyonyamahmudiansyah
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
1/31
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep ISPA
a. Pengertian ISPA
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi akut
yang menyerang salah satu bagian atau lebih di saluran napas mulai dari
hidung (saluran atas), hingga alveoli (saluran bawah) termasuk aringan
adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan selaput pleura yang
kurang dari dua minggu (!artono dan "wi, #$%#).
ISPA merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan batuk, pilek,
paling sedikit dua hari berturut&turut diikuti salah satu atau lebih geala&geala
seperti Erythematous mucusa, tangisan atau suara parau, kesulitan bernafas,
dengan atau tanpa demam ('ope&Alaron %**7 dalam +arhamah, #$%#).
erdasarkan pengertian di atas, maka ISPA adalah proses infeksi akut
berlangsung selama %- hari, yang disebabkan oleh mikroorganisme dan
menyerang salah satu bagian, dan atau lebih dari saluran napas, mulai dari
hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah), termasuk aringan
adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura (!artono dan
"wi, #$%#).
ntuk kepentingan penegahan dan pemberantasan, maka penyakit
ISPA dapat diketahui menurut / (!artono dan "wi, #$%#)
%) 'okasi Anatomik
Penyakit ISPA dapat dibagi dua berdasarkan lokasi anatominya, yaitu /
ISPA atas dan ISPA bawah. 0ontoh ISPA atas adalah batuk pilek
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
2/31
1
(common cold), Pharingitis, Tonsilitis, Otitis, Ffluselesmas, radang
tenggorok, Sinusitis dan lain&lain yang relatif tidak berbahaya. ISPA bawah
diantaranya Bronchiolitisdan pneumonia yang sangat berbahaya karena
dapat menyebabkan kematian (Anonim, #$%#).
#) 2lasifikasi penyakit
Penyakit ISPA uga dibedakan berdasarkan golongan umur, yaitu /
a) 2elompok umur kurang dari # bulan, dibagi atas / pneumonia berat
dan bukan pneumonia. Pneumonia berat ditandai dengan adanya
napas epat (Fast breathing), yaitu frekuensi pernapasan sebanyak 3$
kali permenit atau lebih, atau adanya tarikan kuat pada dinding dada
bagian bawah ke dalam (Severe chest indrawing), sedangkan bukan
pneumonia bila tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah
dan tidak ada nafas epat (Anonim, #$%#).
b) 2elompok umur # bulan sampai kurang dari 4 tahun dibagi atas/
pnemonia berat, pnemonia dan bukan pnemonia. Pneumonia berat,
bila disertai napas sesak yaitu adanya tarikan dinding dada bagian
bawah ke dalam pada waktu anak menarik napas. Pneumonia
didasarkan pada adanya batuk dan atau kesukaran bernapas disertai
adanya napas epat sesuai umur, yaitu -$ kali permenit atau lebih.
ukan pneumonia, bila tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian
bawah dan tidak ada napas epat (Anonim, #$%#).
b. 5tiologi (!artono dan "wi, #$%#)
Penyakit ISPA dapat disebabkan oleh berbagai penyebab seperti
bakteri, virus, mycoplasma, amur dan lain&lain. ISPA bagian atas umumnya
disebabkan oleh 6irus, sedangkan ISPA bagian bawah dapat disebabkan oleh
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
3/31
*
bakteri, virus dan mycoplasma. ISPA bagian bawah yang disebabkan oleh
bakteri umumnya mempunyai manifestasi klinis yang berat sehingga
menimbulkan beberapa masalah dalam penanganannya.
akteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus streptcocus,
Stapilococcus, Pneumococcus, Hemofillus, Bordetella dan orinebacterium!
6irus penyebab ISPA antara lain adalah golongan "i#sovirus, $denovirus,
%oronavirus, Pi#ornavirus, "i#oplasma, Herpesvirusdan lain&lain.
Infeksi saluran pernafasan akut dapat disebabkan oleh infeksi asad
renik bakteri, virus maupun riketsia, dan polutan udara. akteri penyebab
ISPA antara lain adalah &enus Streptococcus, Staphylococcus,
Pneumococcus, Hemofilus, Bordetelladan orynebacterium!6irus penyebab
ISPA paling utama adalah 'espiratory Synctial (irus (S6). Agen lain
melakukan serangan pertama atau kedua melibatkan grup A )*Hemolytic
Strepto*coccus, Staphylococci, Haemophilus influen+ae, hlamydia
trachomatis, "ycoplasma,danpneumococci!
8olongan virus penyebab ISPA antara lain golongan miksovirus
(termasuk di dalamnya virus para&influena, virus influena, dan virus
ampak) dan adenovirus. 6irus para&influena merupakan penyebab terbesar
dari sindroma batuk rean, bronkiolitis dan penyakit demam saluran nafas
bagian atas. ntuk virus influena bukan penyebab terbesar teradinya
sidroma saluran pernafasan keuali hanya epidemi&epidemi saa. Pada bayi
dan anak&anak, virus influena merupakan penyebab teradinya lebih banyak
penyakit saluran nafas bagian atas dari pada saluran nafas bagian bawah
(!artono dan "wi, #$%#).
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
4/31
%$
9umlah penderita infeksi pernapasan akut sebagian besar teradi pada
anak. Infeksi pernapasan akut mempengaruhi umur anak, musim, kondisi
tempat tinggal, dan masalah kesehatan yang ada (!artono dan "wi, #$%#).
. Patofisiologis ISPA
Saluran pernafasan selama hidup selalu terpapar dengan dunia luar
sehingga untuk mengatasinya dibutuhkan suatu sistem pertahanan yang
efektif dan efisien. 2etahanan saluran pernafasan tehadap infeksi maupun
partikel dan gas yang ada di udara amat tergantung pada tiga unsur alami
yang selalu terdapat pada orang sehat yaitu keutuhan epitel mukosa dan
gerak mukosilia, makrofag alveoli, dan antibodi (!artono dan "wi, #$%#).
Infeksi bakteri mudah teradi pada saluran nafas yang sel&sel epitel
mukosanya telah rusak akibat infeksi yang terdahulu. Selain hal itu, hal&hal
yang dapat mengganggu keutuhan lapisan mukosa dan gerak silia adalah
asap rokok dan gas 0:#(polutan utama dalam penemaran udara), sindroma
imotil, pengobatan dengan :#konsentrasi tinggi (#4 ; atau lebih) (!artono
dan "wi, #$%#).
+akrofag banyak terdapat di alveoli dan akan dimobilisasi ke tempat
lain bila teradi infeksi. Asap rokok dapat menurunkan kemampuan makrofag
membunuh bakteri, sedangkan alkohol akan menurunkan mobilitas sel&sel ini
(!artono dan "wi, #$%#).
Antibodi setempat yang ada di saluran nafas adalah Ig A. Antibodi ini
banyak ditemukan di mukosa. 2ekurangan antibodi ini akan memudahkan
teradinya infeksi saluran nafas, seperti yang teradi pada anak. Penderita
yang rentan (imunokompkromis) mudah terkena infeksi ini seperti pada
pasien keganasan yang mendapat terapi sitostatika atau radiasi. Penyebaran
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
5/31
%%
infeksi pada ISPA dapat melalui alan hematogen, limfogen, perkontinuitatum
dan udara nafas (!artono dan "wi, #$%#).
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
6/31
%#
lapisan dinding saluran pernafasan menyebabkan kenaikan aktifitas kelenar
mukus yang banyak terdapat pada dinding saluran nafas, sehingga teradi
pengeluaran airan mukosa yang melebihi noramal. angsangan airan yang
berlebihan tersebut menimbulkan geala batuk (!artono dan "wi, #$%#).
Adanya infeksi virus merupakan predisposisi teradinya infeksi
sekunder bakteri. Akibat infeksi virus tersebut teradi kerusakan mekanisme
mukosiliaris yang merupakan mekanisme perlindungan pada saluran
pernafasan terhadap infeksi bakteri sehingga memudahkan bakteri&bakteri
patogen yang terdapat pada saluran pernafasan atas seperti streptococcus
pneumonia, haemophylus influen+a dan staphylococcus menyerang mukosa
yang rusak tersebut (!artono dan "wi, #$%#).
Infeksi sekunder bakteri ini menyebabkan sekresi mukus bertambah
banyak dan dapat menyumbat saluran nafas sehingga timbul sesak nafas dan
uga menyebabkan batuk yang produktif. Invasi bakteri ini dipermudah dengan
adanya fakor&faktor seperti kedinginan dan malnutrisi. Suatu laporan
penelitian menyebutkan bahwa dengan adanya suatu serangan infeksi virus
pada saluran nafas dapat menimbulkan gangguan gii akut pada bayi dan
anak (!artono dan "wi, #$%#).
"ampak infeksi sekunder bakteripun bisa menyerang saluran nafas
bawah, sehingga bakteri&bakteri yang biasanya hanya ditemukan dalam
saluran pernafasan atas, sesudah teradinya infeksi virus, dapat menginfeksi
paru&paru sehingga menyebabkan pneumonia bakteri (!artono dan "wi,
#$%#).
Penanganan penyakit saluran pernafasan pada anak harus
diperhatikan aspek imunologis saluran nafas terutama dalam hal bahwa
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
7/31
%=
sistem imun di saluran nafas yang sebagian besar terdiri dari mukosa, tidak
sama dengan sistem imun sistemik pada umumnya. Sistem imun saluran
nafas yang terdiri dari folikel dan aringan limfoid yang tersebar, merupakan
iri khas system imun mukosa. 0iri khas berikutnya adalah bahwa IgA
memegang peranan pada saluran nafas atas sedangkan Ig8 pada saluran
nafas bawah. "iketahui pula bahwa sekretori IgA (sIgA) sangat berperan
dalam mempertahankan integritas mukosa saluran nafas (!artono dan "wi,
#$%#).
"ari uraian diatas, peralanan klinis penyakit ISPA ini dapat dibagi
menadi empat tahap, yaitu (%)
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
8/31
%-
amun sebagian anak yang
menderita radang paru (pneumonia), bila infeksi paru ini tidak diobati dengan
anti biotik akan menyebabkan kematian (!artono dan "wi, #$%#).
Ada beberapa tanda klinis yang dapat menyertai anak dengan batuk
yang dikelompokkan sebagai tanda bahaya/ (!artono dan "wi, #$%#)
-
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
9/31
%4
8ambar #.% Pathway ISPA
Sumber/ (!artono dan "wi, #$%#)
e. Penegahan ISPA (!artono dan "wi, #$%#)
%) erhati&hati dalam menui tangan dengan melakukannya ketika merawat
anak yang terinfeksi pernapasan.
#) Anak dan keluarga diaarkan untuk menggunakan tisu atau tangannya
untuk menutup hidung dan mulutnya ketika batuk?bersin.
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
10/31
%3
=) Anak yang sudah terinfeksi pernafasan sebaiknya tidak berbagi angkir
minuman, bau ui atau handuk.
-) Peringatan perawat / untuk menegah kontaminasi oleh virus pernapasan,
menui tangan dan angan menyentuh mata atau hidungmu.
4) +enegah anak berhubungan terlalu dekat dengan saudaranya atau
anggota keluarga lainnya yang sedang sakit ISPA.
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
11/31
%7
Pada penderita umur # bulan sampai kurang dari 4 tahun yang
terdiagnosa pneumoniadapat dilakukan perawatan di rumah, pemberian
antibiotik selama 4 hari, pengontrolan dalam # hari atau lebih epat bila
penderita memburuk, serta pengobatan demam dan yang ada.
Penderita di rumah untuk penderita pneumonia umur # bulan sampai
kurang dari 4 tahun, meliputi /
a) Pemberian makanan yang ukup selama sakit dan menambah
umlahnya setelah sembuh.
b) Pemberian airan dengan minum lebih banyak dan meningkatkan
pemberian ASI.
) Pemberian obat pereda batuk dengan ramuan yang aman dan
sederhana.
Penderita umur # bulan sampai kurang dari 4 tahun yang terdiagnosa
pneumoniaberat harus segera dikirim ke sarana ruukan, diberi antibiotik
% dosis serta analgetik sebagai penurun demam dan whee+ingyang ada.
Penderita yang diberi antibiotik, pemeriksaan harus kembali dilakukan
dalam # hari. 9ika keadaan penderita membaik, pemberian antibiotik
dapat diteruskan. 9ika keadaan penderita tidak berubah, antibiotik harus
diganti atau penderita dikirim ke sarana ruukan. 9ika keadaan penderita
memburuk, harus segera dikirim ke sarana ruukan.
:bat yang digunakan untuk penderita pneumonia adalah tablet
kotrimoksasol -1$ mg, tablet kotrimoksasol %#$ mg, tablet parasetamol
4$$mg dan tablet parasetamol %$$ mg.
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
12/31
%1
2. Konsep Balita
a. Pengertian alita
alita yaitu anak yang berusia di bawah 4 tahun merupakan generasi
yang perlu mendapat perhatian, karena balita merupakan generasi penerus
dan modal dasar untuk kelangsungan hidup bangsa, balita amat peka
terhadap penyakit, tingkat kematian balita masih tinggi (Anonim, #$%#) .
alita diharapkan tumbuh dan berkembang dalam keadaan sehat
asmani, sosial dan bukan hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.
+asalah kesehatan balita merupakan masalah nasional, menginggat angka
kesakitan dan angka kematian pada balita masih ukup tinggi. Angka
kesakitan menerminkan keadaan yang sesungguhnya karena penyebab
utamanya berhubungan dengan faktor lingkungan antara lain@ asap dapur,
penyakit infeksi dan pelayanan kesehatan.
Salah satu faktor penyebab kematian maupun yang berperan dalam
proses tumbuh kembang balita yaitu ISPA, penyakit yang dapat diegah
dengan imunisasi. ntuk itu kegiatan yang dilakukan terhadap balita antara
pemeriksaan perkembangan dan pertumbuhan fisiknya, pemeriksaan
perkembangan keerdasan, pemeriksaan penyakit infeksi, imunisasi,
perbaikan gii dan pendidikan kesehatan pada orang tua ('amusa, #$%4).
alita merupakan individu yang berumur $&4 tahun, dengan tingkat
plastisitas otak yang masih sangat tinggi sehingga akan lebih terbuka untuk
prosos pembelaaran dan pengayaan ("epartemen 2esehatan I, ebsite
#$%-). alita terbagi menadi dua golongan yaitu balita dengan usia satu
sampai tiga tahun dan balita dengan usia tiga sampai lima tahun. alita
merupakan anak yang usianya berumur antara satu hingga lima tahun. Saat
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
13/31
%*
usia balita kebutuhan akan aktivitas hariannya masih tergantung penuh
terhadap orang lain, mulai dari makan, buang air besar maupun air keil dan
kebersihan diri. +asa balita merupakan masa yang sangat penting bagi
proses kehidupan manusia. Pada masa ini akan berpengaruh besar terhadap
keberhasilan anak dalam proses tumbuh kembang selanutnya (>elson,
#$%$).
"ari uraian diatas dapat disimpulkan balita merupakan individu dengan
usia dibawah lima tahun. Pertumbuhan pada masa ini berlangsung dengan
epat dan melambat pada usia prasekolah. Pemenuhan kebutuhan sehari&hari
balita masih sangat tergantung dengan orang lain. Perkembangan masa balita
akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak
selanutnya (+aryunanik, #$%=).
b. 2lasifikasi alita
alita adalah anak usia kurang dari lima tahun sehingga bayi usia
dibawah satu tahun uga termasuk golongan ini. alita usia %&4 tahun dapat
dibedakan menadi dua yaitu anak usia lebih dari satu tahun sampai tiga tahun
yang dikenal dengan batita dan anak usia lebih dari tiga tahun sampai lima
tahun yang dikenal dengan usia prasekolah (Proverawati, #$%$).
Anak usia %&= tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak
menerima makanan dari apa yang disediakan ibunya sehingga anak batita
sebaiknya diperkenalkan dengan berbagai bahan makanan. 'au pertumbuhan
masa batita lebih besar dari masa usia prasekolah sehingga diperlukan umlah
makanan yang relatif besar. Pola makan yang diberikan sebaiknya dalam porsi
keil dengan frekuensi sering karena perut balita masih lebih keil sehingga
tidak mampu menerima umlah makanan dalam sekali makan.
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
14/31
#$
Pada usia prasekolah akan menadi konsumen aktif yaitu mereka
sudah dapat memilih makanan yang disukainya. Perilaku makan sangat
dipengaruhi oleh keadaan psikologis, kesehatan dan sosial anak. :leh karena
itu keadaan lingkungan dan sikap keluarga merupakan hal yang sangat penting
dalam pemberian makan pada anak agar anak tidak emas dan khawatir
terhadap makanannya (esky, #$%#).
. 2ebutuhan "asar alita
%) Asih
a) Ikatan 2asih Sayang
Ikatan emosi dan kasih sayang yang erat antara ibu?orang tua sangatlah
penting, karena berguna untuk menentukan perilaku anak di kemudian
hari, merangsang perkembangan otak anak, dan merangsang perhatian
anak terhadap dunia luar.
b- Sibling 'ivalry
Sibling 'ivalry dapat diartikan sebagai persaingan antara saudara
kandung. Persaingan antara saudara kandung merupakan respon yang
normal seorang anak karena merasa ada anaman gangguan yang
mengganggu kestabilan hubungan keluarganya dengan adanya saudara
baru ("iah, #$%#).
0ara beradaptasi pada tahap perkembangan ini agar tidak teradinya
sibling rivalry antara lain/ (Sulistina, #$%#)
(%) +erubah pola tidur bersama dengan anak&anak pada beberapa
minggu sebelum kelahiran.
(#) +empersiapkan keluarga dan kawan&kawan anak balitanya dengan
menanyakan perasaannya terhadap kehadiran anggota baru.
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
15/31
#%
(=) +engaarkan pada orang tua untuk menerima perasaan yang
ditunukkan oleh anaknya.
(-) +emperkuat kasih&sayang terhadap anaknnya.
#) Asuh (Inadiar, #$%$)
a) Pemenuhan >utrisi
>utrisi adalah salah satu komponen yang penting dalam menunang
keberlangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan. Bat gii
yang menukupi pada anak harus dimulai seak dalam kandungan, yaitu
dengan pemberian nutrisi yang ukup memadai pada ibu hamil. Setelah
lahir, harus diupayakan pemberian ASI seara eksklusif, yaitu pemberian
ASI saa sampai anak berumur -&3 bulan. Seak berumur 3 bulan, sudah
waktunya anak diberikan makanan tambahan atau makanan
pendamping ASI. Pemberian makanan tambahan ini penting untuk
melatih kebiasaan makan yang baik dan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi yang mulai meningkat pada masa balita dan prasekolah, karena
pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan yang teradi adalah
sangat pesat, terutama pertumbuhan otak.
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
16/31
##
Imunisasi anuran pemerintah, yaitu ++, tifus, !i, hepatitis A, dan
varisela.
3. Asuhan Kebidanan Pada Balita (Varne! 2""#$
a. Pengertian +anaemen 2ebidanan
+enurut 6arney yang dikutip oleh Sari (#$%#), manaemen kebidanan
adalah proses pemeahan masalah digunakan sebagai metode untuk
mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan&
penemuan, keterampilan, dan rangkaian atau tahapan yang logis untuk
pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien.
b. Proses Asuhan 2ebidanan
Proses manaemen kebidanan menurut 6arney terdiri dari tuuh
langkah yaitu sebagai berikut/
%) 'angkah I/ Pengkaian (Pengumpulan "ata "asar)
Pengumpulan data dasar dilakukan dengan melakukan pengkaian melalui
proses pengumpulan data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
pasien seara lengkap.
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
17/31
#=
+enurut +atondang (#$%=), Identitas diperlukan untuk
memastikan bahwa yang diperiksa benar&benar anak yang
dimaksud, dan tidak keliru dengan anak lain. 2esalahan
identifikasi pasien dapat berakibat fatal, baik seara medis, etika,
maupun hukum. Identitas tersebut meliputi/
(a) >ama balita
>ama harus elas dan lengkap, bila perlu nama panggilan
sehari&hari agar tidak keliru dalam memberikan penanganan
(Ambarwati dan ulandari, #$%$).
(b) mur
"ikai untuk mengingat periode anak yang mempunyai
kekhasannya sendiri dalam morbiditas dan mortalitas, usia
anak uga diperlukan untuk menginterpretasikan apakah data
pemeriksaan klinis anak tersebut sesuai umurnya (+atondang,
#$%=).
() 9enis 2elamin
"ikai untuk membedakan dengan balita lain, uga untuk
penilaian data pemeriksaan klinis (+atondang, #$%=).
(d) Anak ke
"ikai untuk mengetahui umlah keluarga pasien (+atondang,
#$%=).
(e) >ama orang tua
"ikai agar dituliskan dengan elas agar tidak keliru dengan
orang lain mengingat banyak nama yang sama (+atondang,
#$%=).
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
18/31
#-
(f) mur orang tua
Sebagai tambahan identitas, dapat menggambarkan kakuratan
data yang akan diperoleh serta dapat ditentukan pola
pendekatan dalam anamnesis (+atondang, #$%=).
(g) Agama
Agama dikai untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut
untuk membimbing atau mengarahkan pasien dalam berdoa
(Ambarwati dan ulandari, #$%$).
(h) Pendidikan
"ikai untuk memperoleh keakuratan data yang diperoleh serta
dapat ditentukan pola pendekatan anamnesis.
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
19/31
#4
+enurut +atondang (#$%=), dikai untuk mengetahui keluhan klien
datang ke tempat pelayanan kesehatan. Pada kasus ISPA, ibu klien
mengatakan bahwa ingin memeriksakan anaknya karena batuk pilek
dengan atau tanpa demam, tenggorokan merah (iayaningsih,
#$%=).
) 2eluhan utama
+enurut +atondang (#$%=), keluhan utama adalah keluhan atau
geala yang menyebabkan klien dibawa berobat. Pada kasus
ISPAkeluhan yang dirasakan balita biasanya adalah batuk,
pilek,demam dan rewel. Seara teoritis pada klien dengan ISPA
didapatkan data&data antara lain demam, batuk, pilek, sakit
tenggorokan (iayaningsih, #$%$).
d) iwayat kesehatan yang lalu
(%) Imunisasi
Status imunisasi klien diperlukan untuk mengetahui status
perlindungan pediatrik yang diperoleh dan uga membantu
menentukan diagnosis, dan untuk memperoleh data balita tentang
imunisasi apakah yang sudah didapat oleh anak (+atondang,
#$%=).
(#) iwayat kesehatan keluarga
"ikai untuk memperoleh gambaran keadaan sosial, ekonomi,
budaya dan kesehatan keluarga pasien. erbagai penyakit
bawaan dan penyakit keturunan seperti terdapat riwayat
hipertensi, riwayat kembar, dan penyakit seperti asma, hepatitis,
antung dan lain&lain karena penyakit&penyakit tersebut
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
20/31
#3
mempunyai pengaruh negatif pada balita, misalnya dapat
mengganggu metabolisme endokrin dan karbohidrat yang
menunang permasalahan makanan balita (+atondang, #$%=).
e) iwayat sosial
+enurut +atondang (#$%=), riwayat sosial dapat diketahui dari/
(%) Cang mengasuh
"ikai untuk mengetahui aktifitas balita dalam kesehariannya. (#)
!ubungan dengan anggota keluarga "ikai untuk mengetahui
hubungan balita dengan anggota keluarga.
(#) !ubungan dengan teman sebaya
"ikai untuk mengetahui keharmonisan balita dengan teman
sebayanya.
(=) 'ingkungan rumah
"ikai untuk mengetahui hubungan balita dengan lingkungan
sekitar rumah.
f) Pola kebiasaan sehari&hari
(%) Pola nutrisi
Pola nutrisi menggambarkan tentang pola makan dan minum,
frekuensi, banyaknya, enis makanan, makanan pantangan.
(Ambarwati dan ulandari, #$%$). Pasien dengan ISPA ringan
biasanya nafsu makannya berkurang (+aryunani, #$%$).
(#) Pola istirahat?tidur
Pola istirahat?tidur menggambarkan pola istirahat dan tidur pasien,
berapa am pasien tidur, kebiasaan sebelum tidur misalnya
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
21/31
#7
membaa, mendengarkan musik, kebiasaan tidur siang,
penggunaan waktu luang (Ambarwati dan ulandari,
#$%$).Pasien dengan ISPA ringan enderung anak gelisah dan
menyebabkan anak susah tidur (+aryunani, #$%$).
(=) Pola hygiene
Pola hygiene dikai untuk mengetahui apakah selalu menaga
kebersihan tubuh dengan baik (Ambarwati dan ulandari, #$%$).
(-) Pola aktivitas
Pola aktivitas menggambarkan pola aktivitas pasien sehari&hari.
Pada pola ini perlu dikai pengaruh aktivitas tehadap kesehatannya
(Ambarwati dan ulandari, #$%$).Pasien dengan ISPA ringan pola
aktivitasnya terganggu karena terdapat anak enderung rewel dan
gelisah (+aryunani, #$%$).
(4) Pola eliminasi
Pengkaian tentang pola eliminasi menggambarkan pola fungsi
sekresi ayitu kebiasaan buang air besar meliputi frekuensi, umlah,
konsistensi dan bau serta kebiasaan buang air keil (Ambarwati
dan ulandari, #$%$).
) "ata :byektif
"ata obektif diperlukan untuk melengkapi data subyektif dalam
menegakkan diagnosis (omauli, #$%%).
(%) 2eadaan umum
Penilaian keadaan umum pasien menakup kesan keadaan sakit,
kesadaran, dan kesan status gii (+atondang, #$%=).
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
22/31
#1
(a) 2esan 2eadaan sakit
2esan keadaan saki dilihat dari apakah pasien tidak tampak
sakit, sakit ringan, sakit sedang, ataukah sakit berat
(+atondang, #$%=).
(b) 2esadaran
Penilaian kesadaran dinyatakan sebagai omposmentis,
apatis, somnolen, soper, koma, delirium. Pasien dengan
dermatitis kesadarannya omposmentis. Pasien dengan ISPA
ringan kesadarannya omposmentis (+atondang, #$%=).
() 2esan status gii
2esan status gii dapat dilihat dari bagaimana proporsi atau
postur tubuhnya, apakah baik, kurus, atau gemuk
(+atondang, #$%=).
(#)
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
23/31
#*
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
24/31
=$
Pemeriksaan kulit meliputi warna kulit, turgor kulit,
kelembaban kulit, dan tekstur kulit.Pada pasien ISPA
ringan kulitnya terasa hangat (+atondang, #$%=).
ii. 2epala
Pemeriksaan kepala meliputi bentuk dn ukuran kepala,
kontrol kepala, rambut, dan kulit kepala (+atondang,
#$%=).
iii. +uka
Pemeriksaan muka meliputi apakah waah simetri, teradi
pembengkakan atau tidak, normal atau tidak (+atondang,
#$%=).
iv. +ata
Adakah kotoran di mata, konungtiva merah muda, sklera
putih, kelopak mata tidak ekung, pasien dengan
dermatitis tampak merah muda, kelopak mata tidak
ekung (Priharo, #$$7).
v.
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
25/31
=%
ibir berwarna kemerahan, lidah kemerahan sedangkan
pada pasien dengan ISPA ringan bibir kemerahan (puat)
(+atondang, #$%=).
viii. 'eher
Adakah pembesaran kalenar tiroid, kalenar limfe dan
kalenar gondok (Priharo, #$$7).
iD. "ada
Adakah retraksi pada dada atau tidak, simetris atau
tidak(Priharo, #$$7).
D. Perut
ntuk menilai perut kembung atau tidak, turgornya baik
atau buruk, pasien dengan ISPA ringan biasanya tidak
kembung.(+atondang, #$%=).
Di. 5kstremitas
erbagai kelainan ongenital dapat teradi pada
ekstremitas superior maupun inferior, diantaranya Amelia
(tidak terdapatnya semua anggota gerak), ekstromelia
(tidak ada salah satu anggota gerak), fokomelia (anggota
gerak bagian proksimal yang pendek), sindaktili
(bergabungnya ari&ari), atau polidaktili (umlah ari lebih
dari normal) (+atondang, #$%=).
Dii. Anogenital
Pemeriksaan genitalia pada anak dilakukan dengan ara
inspeksi dan palpasi. Pemeriksaan genitalia pada
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
26/31
=#
neonates sangat penting untuk deteksi dini beberapa
kelainan bawaan (+atondang, #$%=).
(e) Pemeriksaan penunang
Pemeriksaan penunang adalah pemeriksaan yang dilakukan
di luar pemeriksaan fisis. Pemeriksaan penunang
dimaksudkan untuk alat diagnostik, petunuk tata laksana, dan
petunuk prognosis (+atondang, #$%=).Pada kasus ISPA
ringan, tidak dilakukan pemeriksaan penunang (Somantri,
#$$7).
#) 'angkah II / Interpretasi data dasar
Interpretasi data dasar dilakukan dengan mengidentifikasi data seara
benar terhadap diagnosa atau masalah kebutuhan pasien (Sari, #$%#).
Pada langkah ini data yang telah dikumpulkan diinterpretasikan menadi
diagnosa kebidanan, masalah, dan kebutuhan.
a) "iagnosa kebidanan
"iagnosa kebidanan adalah pengolahan atau analisa data yaitu
menggabungkan dan menghubungkan data satu dengan lainnya
sehingga tergambar fakta. "iagnosa untuk anak dengan ISPA ringan
adalah sebagai berikut (!idayat dan Suiyatini, #$%$)/
An. F umur .... enis kelamin .... dengan ISPA ringan
"ata dasar /
(%) "ata subektif (!idayat dan Suiyatini, #$%$)/
(a) Ibu mengatakan anaknya berumur F.
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
27/31
==
(b) Ibu mengatakan balitanya berenis kelamin F.
() Ibu mengatakan balitanya batuk dan hidungnya tersumbat
seak F hari yang lalu.
(#) "ata obektif (!idayat dan Suiyatini, #$%$)/
(a) 2eadaan umum / aik
(b) 2esadaran / 0omposmentis
()
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
28/31
=-
"iagnosa potensial yang dapat munul pada bayi dengan ISPA ringan
adalah potensial teradi ISPA sedang, berat atau bahkan pneumonia
(2emkes, #$$*).
-) 'angkah I6 / Antisipasi
'angkah ini memerlukan kesinambungan dari manaemen kebidanan.
Identifikasi dan menetapkan perlunya tindakan segera oleh bidan atau
dokter dan atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan
anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kondisi pasien (Ambarwati dan
ulandari, #$%$).
Antisipasi yang dilakukan agar ISPA ringan tidak semakin parah dapat
dilakukan dengan pemberian vaksin ulangan influena dan pneumonia
(Somantri, #$$7).
4) 'angkah 6 / enana tindakan
'angkah&langkah ini ditentukan oleh langkah&langkah sebelumnya yang
merupakan lanutan dari masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi
atau diantisipasi. enana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi
apa yang sudah dilihat dari kondisi pasien atau dari setiap masalah yang
berkaitan (Ambarwati dan ulandari, #$%$).
Perenanaan yang dilakukan untuk penanganan ISPA ringan dapat
dilakukan dengan (!artono dan ahmawati, #$%#)/
a) sahakan pernafasan normal pada anak
b) erikan istirahat yang ukup
) uat anak menadi nyaman
d) 'akukan penegahan penyebaran infeksi, untuk anak yang batuk bisa
dengan diminta menggunakan masker
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
29/31
=4
e)
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
30/31
=3
+enurut ismalinda (#$%-), metode pendokumentasian yang
digunakan dalam asuhan kebidanan pada balita dengan ISPA ringan
adalah S:AP, adalah sebagai berikut/
S / Subektif
"ata yang berhubungan?masalah dari sudut pandang pasien.
5kspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhan yang diatat
sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang akan berhubungan
langsung dengan diagnosis (ismalinda, #$%-).
: / :bektif
"ata obyektif hasil observasi yang uur, hasil pemeriksaan fisik
pasien, pemeriksaan laboratorium?pemeriksaan diagnostik lain
(ismalinda, #$%-).
A / Assesment
+erupakan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi dari data
subyektif dan obyektif (ismalinda, #$%-).
P / Planning
Planning adalah membuat renana asuhan saat ini dan akan datang
untuk mengusahakan terapainya kondisi pasien yang sebaik
mungkin atau menaga?mempertahankan keseahteraannya
(ismalinda, #$%-).
. 'andasan !ukum
+enurut Permenkes I >o. %-*?+enkes?#$%$ tentang iin dan
penyelenggaraan praktik bidan pasal %$ ayat # pelayanan kebidanan kepada
7/25/2019 BAB II Tanpa Buku
31/31
=7
bayi meliputi / pemeriksaan bayi baru lahir, perawatan tali pusat, perawatan
bayi, resusitasi pada bayi baru lahir, pemberian imunisasi dan pemberian
penyuluhan (2emkes I, #$%$).
"alam memberikan asuhan kebidanan pada bayi dan balita tertuang
dalam standar kompetensi ke&7 yaitu bidan memberikan pengobatan sesuai
kewenangan, kolaborasi atau meruuk dengan epat dan tepat sesuai
keadaan bayi dan balita.