Upload
ngodang
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB II
SEJARAH DAKWAH ISLAM DI DESA KALIORI
A. Strategi Awal Dakwah Islam dan Kristenisasi di Desa Kaliori
1. Dakwah Islam Awal di Desa Kaliori
Asal usul nama desa Kaliori, tidak lepas dari letak geografis desa Kaliori yang berada
di tepi Sungai Serayu. Kaliori berasal dari kata Kali dan Ori. Kali adalah bahasa Jawa dari
sungai yang merujuk pada Sungai Serayu. Sedangkan Ori merupakan sebutan masyarakat
Jawa terhadap nama jenis bambu yang sering tumbuh di pinggir sungai. Jadi kaliori memiliki
arti bambu yang tumbuh di sungai. Konon ceritanya pada waktu itu banyak sekali tanaman
bambu yang tumbuh di pinggiran Sungai Serayu, sehingga masyarkat memberi nama tempat
yang banyak ditumbuhi tanaman bambu itu sebagai Kaliori.
Dakwah Islam di desa Kaliori dilakukan oleh ulama desa Kaliori yang bernama Haji
Muhammad Soleh yang merupakan penduduk asli desa Kaliori. Haji Muhammad Soleh lahir
pada tahun 1888 di desa Kaliori. Saat muda Haji Muhammad Soleh banyak belajar ilmu
agama Islam ke Kyai Irfa’i di Sokaraja, dari Kyai Irfa’i inilah dia mendapat motivasi untuk
berdakwah di desa Kaliori. Pada tahun 1934 Haji Muhammad Soleh pergi ke Makkah untuk
menunaikan Ibadah Haji pada usianya yang ke 46 tahun. Di Makkah dia belajar banyak
tentang agama Islam. Pada tahun 1935 dia pulang ke Indonesia dan mulai menyebarkan
dakwah Islam di desa Kaliori.
Kondisi masyarakat desa Kaliori saat Haji Muhammad Soleh menyebarkan agama
Islam masyarakat desa Kaliori masih jauh dari ajaran agama Islam. Masyarakat desa Kaliori
pada saat itu masih sering melakukan kegiatan tercela, seperti judi, mimun-minuman keras,
dan masih menyembah roh leluhur. Ajaran yang berkembang di masyarakat saat itu
kebanyakan menganut Kejawen. Untuk itu Haji Muhammad Soleh berkeinginan meluruskan
Perkembangan Dakwah Islam…, Muchamad Nurrohmat, FKIP UMP, 2016
ajaran agama Islam, memperbaiki aqidah masyarakat desa Kaliori, dan juga mengajak
masyarakat desa Kaliori untuk memeluk agama Islam.
Haji Muhammad Soleh adalah orang pertama yang menyebarkan agama Islam di desa
Kaliori. Haji Muhammad Soleh menyebarkan agama Islam di desa Kaliori dengan cara
langsung terjun ke masyarakat dan melakukan dakwah langsung terhadap masyarakat desa
Kaliori. Haji Muhammad Soleh langsung mendatangi rumah-rumah masyarakat untuk
meluruskan aqidah, mengislamkan warga, dan mengajar ngaji warga desa Kaliori.
Masyarakat desa Kaliori saat itu sangat menghormati Haji Muhammad Sholeh karena
gelar Haji yang diperolehnya dan juga kharisma yang dimilikinya. Dimata masyarakat desa
Kaliori, Haji Muhammad Soleh merupakan tokoh yang memiliki ilmu pengetahuan tentang
agama yang tinggi, yang terbukti dia sering mengajar ngaji dan ilmu agama kepada
masyarakat desa Kaliori. Haji Muhammad Soleh juga memiliki kedudukan yang tinggi di
masyarakat berkat gelar haji yang dimilikinya. sehingga banyak warga desa Kaliori akhirnya
menuntut ilmu ke Haji Muhammad Soleh. hal inilah yang menjadikan banyak masyarakat
desa Kaliori yang akhirnya memeluk agama Islam atas ajakan Haji Muhammad Soleh.
Dalam perkembangan agama Islam saat itu, dianggap perlu adanya tempat untuk
menampung masyarat desa Kaliori dalam menjalankan ibadah dan melakukan aktivitas
keagamaan, seperti mengaji dan sholat. Haji Muhammad Soleh kemudian berinisiatif
mendirikan masjid pertama di desa Kaliori dan dengan dibantu oleh masyarakat desa Kaliori,
akhirnya masjid Al Huda yang merupakan masjid pertama di desa Kaliori berhasil dibangun
tahun 1935 (Ansori, wawancara 27 April 2016).
2. Proses Kristenisasi, Katholikisasi dan Protestanisasi awal di Desa Kaliori
Proses Kristenisasi, Katholikisasi dan Protestanisasi di desa Kaliori dilakukan mulai
tahun 1989 setelah Gua Maria resmi di buka. Setelah Gua Maria di buka para Misionaris
Perkembangan Dakwah Islam…, Muchamad Nurrohmat, FKIP UMP, 2016
mulai berdatangan ke sekitar Gua Maria dan ditampung di Rumah Retrit sebagai tempat
kaderisasi misionaris Kristen. Kristenisasi, Katholikisasi dan Protestanisasi dilakukan oleh
para pemimpin agama Kristen Katholik dan Protestan juga misionaris kristenisasi dengan
stategi mendekati masyarakat yang sedang dalam kemiskinan. Cara yang dilakukan untuk
mendekati masyarakat desa Kaliori adalah dengan memberi bantuan berupa makanan dan
bahan pokok terhadap masyarakat desa Kaliori yang miskin dan butuh bantuan. Dengan
bantuan itu masyarakat akan merasa simpati dan akhirnya tertarik untuk masuk Kristen.
Selain dengan bantuan makanan dan bahan pokok, Kristenisasi, Katholikisasi dan
Protestanisasi juga dilakukan dengan pengobatan terhadap masyarakat desa Kaliori yang sakit
dan tidak mempunyai biaya untuk berobat, dan jika sembuh penduduk yang disebuhkan
tersebut diajak masuk Kristen (Ansori, wawancara 27 April 2016).
B. Kondisi Administratif Desa Kaliori
Desa Kaliori merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Kalibagor
Kabupaten Banyumas Propinsi Jawa Tengah. Desa Kaliori terletak di ketinggian 100-300
Mdl dan memiliki topografi berbukit serta pegunungan dengan jenis tanah liat. Curah hujan
di desa Kaliori yaitu 2.000 Mm dan jumlah bulan hujan 5 bulan serta suhu rata-rata harian 30
– 32 oC Jarak desa Kaliori ke kota kecamatan, yaitu Kalibagor berjarak 1,5 km dan dapat
ditempuh dengan kendaraan bermotor dengan waktu 15 menit. Jarak desa Kaliori dengan ibu
kota kabupaten, yaitu Purwokerto berjarak 17 km dan dapat ditempuh dengan kendaraan
bermotor dengan waktu 1,7 jam. Jarak desa Kaliori dengan ibu kota provinsi, yaitu Semarang
berjarak 600 km dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor dengan waktu 6 jam (Profil
desa Kaliori tahun 2014).
Desa Kaliori dilewati oleh Sungai Serayu, yaitu sungai terpanjang di kabupaten
Banyumas. Batas wilayah desa Kaliori yaitu:
Perkembangan Dakwah Islam…, Muchamad Nurrohmat, FKIP UMP, 2016
Utara : desa Kalibagor, Pajerukan, Karangdadap.
Timur : desa Srowot, Suro.
Selatan : Sungai Serayu.
Barat : desa Wlahar Wetan.
Desa Kaliori memiliki luas wilayah 1440,078 Hektar yang secara administratif
memiliki 5 dusun, yaitu dusun Congot, dusun Kaliori, dusun Kaligebang Kulon, dusun
Kaligebang Wetan, dan dusun Wogen dan dipimpin oleh Kepala Dusun dibawah pengawasan
Kepala Desa. Pemanfaatan lahan di desa Kaliori yaitu untuk sawah tadah hujan 131,383 ha
(9,13%), ladang 217,686 ha (15,13%), Pemukiman 225,228 ha (15,66%), pekarangan
307,846 ha (21,40%), perkebunan 19 ha (1,32%) dan fasilitas umum 538,935 ha (37,33%)
(Profil desa Kaliori tahun 2014).
Mata penceharian penduduk desa Kaliori heterogen atau bermacam-macam, namun
paling banyak adalah buruh tani di sawah tadah hujan. Tanaman yang biasa ditanam yaitu
padi, umbi-umbian, dan palawija. Hal ini karena keadaan tanah di desa Kaliori yang kurang
subur sehingga penduduk lebih memilih untuk menanam umbi-umbian dan palawija
disamping menanam padi untuk menyesuaikan dengan kondisi tanah. Produksi tani,
khususnya produksi padi di desa Kaliori masih kalah saing dengan produksi tani dari daerah
lain, hal ini juga berkaitan dengan keadaan tanah di desa Kaliori. Selain bertani penduduk
desa Kaliori juga ada yang bekerja sebagai pedagang, kuli bangunan, penambang pasir
Sungai Serayu, buruh pabrik, Pegawai Negeri Sipil.
Adanya Sungai Serayu memberikan manfaat bagi penduduk desa Kaliori, khususnya
yang berada di tepi Sungai Serayu. Dengan adanya Sungai Serayu, penduduk dapat
memanfaatkannya untuk menambang pasir. Sungai Serayu tidak bisa untuk mengairi sawah
petani desa Kaliori, hal ini karena kondisi tanah desa Kaliori lebih tinggi daripada Sungai
Serayu, sehingga sangat sulit untuk mengambil air dari Sungai Serayu untuk irigasi.
Perkembangan Dakwah Islam…, Muchamad Nurrohmat, FKIP UMP, 2016
Pemerintah desa Kaliori mulai melakukan inovasi untuk mengambil air dari Sungai Serayu
untuk irigasi warga, yaitu dengan cara pompa kinetis, yaitu pompa air yang tidak
menggunakan bahan bakar sehingga tidak memakan biaya yang dapat memberatkan
penduduk desa Kaliori (Offan Soyyan, wawancara 27 April 2016).
C. Kondisi Demografis atau Penduduk Desa Kaliori
Kepadatan penduduk merupakan indikator yang memberikan gambaran tentang
kemampuan suatu daerah dalam memberikan daya tampung dan daya dukung wilayah
terhadap jumlah penduduk. Jumlah penduduk desa Kaliori dibagi menurut beberapa kriteria,
yaitu:
1. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin
Tabel I
Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin
NO Jenis Kelamin Penduduk (L/P) Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 Laki-laki 5.415 Jiwa 51%
2 Perempuan 5.229 Jiwa 49%
3 Jumlah 10.644 Jiwa 100%
(Sumber: Profil desa Kaliori Tahun 2014)
Dengan melihat tabel I dapat disimpulkan bahwa desa Kaliori memiliki penduduk
laki-laki yang lebih banyak daripada perempuan, yaitu selisih 186 jiwa. Adapun jumlah
perbandingan angka Sex Ratio (angka perbandingan penduduk laki-laki dan perempuan) yaitu
98. Artinya setiap 100 orang laki-laki di desa Kaliori, rata rata terdapat perempuan sebanyak
98 jiwa. Dengan komposisi penduduk yang lebih banyak laki-laki, desa Kaliori berpotensi
memunculkan sumber daya manusia yang tinggi yang dapat menguntungkan penduduk desa
Kaliori (Profil desa Kaliori Tahun 2014).
Masalah kependudukan yang terjadi di desa Kaliori adalah jumlah kelahiran lebih
banyak daripada jumlah kematian, hal ini akan berdampak pada penambahan jumlah
Perkembangan Dakwah Islam…, Muchamad Nurrohmat, FKIP UMP, 2016
penduduk desa Kaliori. Jumlah penduduk yang semakin bertambah akan menambah beban
pemerintah desa Kaliori untuk mensejahterahkan penduduk desa Kaliori.
Untuk pengendalian jumlah penduduk, pemerintah desa Kaliori melakukannya secara
tidak langsung, dalam arti pemerintah desa Kaliori melakukan kerjasama dengan pemerintah
pusat, khususnya Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Misalnya,
dengan penyuluhan dan pemdampingan mengenai program Keluarga Berencana terhadap
penduduk (Offan Soyyan, wawancara 27 April 2016).
2. Jumlah Penduduk menurut Usia
Tabel II
Jumlah Penduduk menurut Usia
NO Usia Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%)
1 1-5 Tahun 852 Jiwa 8 ,04 %
2 6-10 Tahun 864 Jiwa 8,11 %
3 11-15 Tahun 857 Jiwa 8,05 %
4 16-20 Tahun 823 Jiwa 7,73 %
5 21-25 Tahun 771 Jiwa 7,24 %
6 26-30 Tahun 1.016 Jiwa 9,54 %
7 31-35 Tahun 1.027 Jiwa 9,64 %
8 36-40 Tahun 890 Jiwa 8,36 %
9 41-45 Tahun 751 Jiwa 7,05 %
10 46-50 Tahun 628 Jiwa 5,90 %
11 51-55 Tahun 569 Jiwa 5,34 %
12 56-60 Tahun 452 Jiwa 4,24 %
13 61-65 Tahun 441 Jiwa 4,14 %
14 66-70 Tahun 235 Jiwa 2,20 %
15 71-75 Tahun 183 Jiwa 1,71 %
16 Diatas 75 Tahun 285 Jiwa 2,67 %
Perkembangan Dakwah Islam…, Muchamad Nurrohmat, FKIP UMP, 2016
NO Usia Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%)
Jumlah 10644 Jiwa 100 %
(Sumber: Profil desa Kaliori Tahun 2014)
Dari tabel II diketahui jumlah penduduk menurut umur paling banyak adalah usia 31-
35 tahun yaitu 1.027 Jiwa atau 9,64% dari keseluruhan jumlah penduduk desa Kaliori, dan
jumlah penduduk paling sedikit adalah usia 71-75 tahun yaitu 285 jiwa atau 2,67% dari
keseluruhan penduduk desa Kaliori. Sebagian besar penduduk desa Kaliori dalam usia
produktif bekerja yaitu kisaran umur 15-55 tahun dengan jumlah penduduk 6.475 jiwa atau
60,8% dari keseluruhan penduduk desa Kaliori (Profil desa Kaliori Tahun 2014).
Dengan keadaan di mana lebih banyak usia Produktif, memberikan kontribusi
terhadap perekonomian penduduk desa Kaliori. Peningkatan kesejahteraan cukup signifikan.
Indikator kesejahteraan penduduk desa Kaliori yaitu banyaknya warga desa Kaliori yang
merehabilitasi rumahnya, peningkatan kepemilikan kendaraan bermotor, dan tingkat
kesehatan penduduk juga relatif tinggi (Offan Soyyan, wawancara 27 April 2016).
3. Jumlah Penduduk menurut Pendidikan
Tingkat pendidikan dapat di jadikan indikasi tentang kemajuan dan pembangunan
yang terjadi di suatu wilayah. Hal ini dikarenakan tingkat pendidikan dapat mengukur
kualitas sumber daya manusia yang ada di daerah tersebut. Tingkat pendidikan yang rendah
menandakan bahwa kemampuan penduduk untuk menyerap informasi relatif kurang sehingga
hanya mampu mengandalkan kemampuan dari pengalaman.
Perkembangan Dakwah Islam…, Muchamad Nurrohmat, FKIP UMP, 2016
Tabel III
Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan
NO Lulusan Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%)
1 PAUD/TK 624 Jiwa 8 %
2 Tamat SD/Sederajat 4.141 Jiwa 52,7 %
3 Tamat SMP/Sederajat 1.586 Jiwa 20 %
4 Tamat SMA/Sederajat 1.277 Jiwa 16%
5 Tamat D-1, D-2, dan D-3 102 Jiwa 1,29 %
6 Tamat S-1 120 Jiwa 1,52%
7 Tamat S-2 2 Jiwa 0,02 %
9 Tamat S-3 1 Jiwa 0,1 %
Jumlah 7853 Jiwa 100 %
(Sumber: Profil desa Kaliori Tahun 2014)
Dari tabel III Jumlah penduduk yang tamat sekolah yaitu 7853 Jiwa dari keseluruhan
jumlah penduduk desa Kaliori yang berjumlah 10.644 Jiwa, artinya ada 2.791 jiwa atau
26,22% penduduk desa Kaliori tidak bersekolah. Tingkat pendidikan penduduk desa Kaliori
yang paling banyak adalah lulusan Sekolah Dasar sebanyak 4.141 Jiwa atau 52,7% dari
keseluruhan jumlah penduduk desa Kaliori yang bersekolah (Profil desa Kaliori Tahun 2014).
Penduduk desa Kaliori lulusan Sekolah Dasar masih tergolong banyak. Namun ada
juga yang masih belum berpendidikan. Dalam hal ini bukan berarti masyarakat belum berfikir
untuk menyekolahkan anak-anaknya tetapi karena terbatasnya dana dan pendapatan dari
kepala keluarga. Desa Kaliori dapat dikatakan mayoritas berpendidikan SD dan SMP.
Adapun masyarakat yang berpendidikan sampai jenjang yang lebih tinggi masih tergolong
jarang. Namun, menurut tabel III diatas ada beberapa masyarakat yang mampu untuk
mencapai jenjang D-1, D-2, dan D-3 berjumlah 102 jiwa, S-1 berjumlah 120 jiwa, S-2
berjumlah 2 jiwa, dan S-3 berjumlah 1 jiwa. Hal ini membuktikan bahwa penduduk desa
Perkembangan Dakwah Islam…, Muchamad Nurrohmat, FKIP UMP, 2016
Kaliori mulai mementingkan adanya tingkat pendidikan yang lebih tinggi (Profil Desa Kaliori
Tahun 2014).
Untuk menunjang peningkatan kualitas pendidikan masyarakat, di desa Kaliori
terdapat beberapa pusat pendidikan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas pendidikan
penduduk desa Kaliori, yaitu dengan dibangunnya 3 Playgroup, 2 TK, 3 SD, 1 SMP, dan 1
Perguruan Tinggi milik swasta (Profil Desa Kaliori Tahun 2014).
4. Jumlah Penduduk menurut Agama
Seperti yang kita ketahui bahwa agama memberikan motivasi kepada masyarakat
untuk menghidupkan rasa gotong royong, tolong menolong serta toleransi antar sesama
masyarakat, walaupun memiliki agama yang berbeda. Berbicara agama, mayoritas penduduk
desa Kaliori memeluk agama Islam, tetapi untuk agama lainnya juga cukup banyak.
Tabel IV
Jumlah Penduduk menurut Agama
NO Agama Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%)
1 Islam 10.363 Jiwa 97,36 %
2 Kristen 188 Jiwa 1,76%
NO Agama Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%)
3 Katholik 82 Jiwa 0,77%
4 Hindu 4 Jiwa 0,03%
5 Konghuchu 7 Jiwa 0,06%
Jumlah 10. 644 Jiwa 100%
(Sumber: Profil desa Kaliori Tahun 2014)
Dari tabel IV dapat disimpulkan bahwa mayoritas penduduk desa Kaliori memeluk
agama Islam, yaitu 10.363 jiwa atau 97,36% dari keseluruhan jumlah penduduk desa Kaliori,
sedangkan agama Kristen dan Katholik merupakan agama mayoritas kedua di desa Kaliori.
Perkembangan Dakwah Islam…, Muchamad Nurrohmat, FKIP UMP, 2016
Adanya rumah ibadah yang beraneka ragam menunjukan memang penduduk desa Kaliori
sangat menghargai perbadaan antar agama (Profil desa Kaliori tahun 2014).
D. Sarana Prasarana Desa Kaliori
Sarana jalan angkutan merupakan salah satu penunjang tercapainya pemerataan
pembangunan. Adapun pemerataan pembangunan dilaksanakan untuk mencapai terciptanya
keadilan sosial bagi seluruh rakyat, pertumbuhan ekonomi, dan terjaganya stabilitas nasional.
Dalam pembangunan desa, pemerintah desa Kaliori berusaha terus membangun
sarana prasarana untuk kesejahteraan masyarakat. Selain pembangunan fisik, pemerintah desa
Kaliori juga melakukan pembangunan masyarakat melalui berbagai pelatihan-pelatihan yang
ditunjukan untuk penduduk desa Kaliori agar penduduk desa Kaliori memiliki ketrampilan
serta mempermudah dalam mencari pekerjaan, sehingga akan meningkatkan taraf hidup
masyarakat (Offan Soyyan, wawancara 27 April 2016).
Pembangunan jalan sebagai lalu lintas perhubungan antara Kalibagor sebagai
kecamatan dan Purwokerto sebagai ibu kota kabupaten Banyumas dihubungkan dengan jalan
darat dengan konstruksi jalan beraspal. Sedangkan dari pusat desa menuju keseluruh dusun
dihubungkan dengan jalan yang diperkeras dengan batu dan sebagian sudah diaspal.
Keadaan jalan yang beraspal mendukung mobilitas dalam kegiatan sehari-hari
masyarakat menjadi lebih tinggi, sehingga banyak masyarakat desa Kaliori yang melakukan
urbanisasi, terutama kaum muda. Memang kurang tersedianya lapangan pekerjaan di desa
Kaliori dan juga kondisi tanah di desa Kaliori yang kurang subur sehingga sulit untuk
bercocok tanam mendorong penduduk desa Kaliori mencari pekerjaan diluar desa untuk pergi
ke kota-kota besar, bahkan adapula yang bekerja ke luar negeri sampai beberapa tahun. Bagi
masyarakat desa Kaliori jalan beraspal sangat membantu proses kehidupan, terutama bagi
Perkembangan Dakwah Islam…, Muchamad Nurrohmat, FKIP UMP, 2016
para pedagang yang biasanya pergi untuk berdagang ke pasar Sokaraja dan Banyumas yang
merupakan pasar besar yang dekat dengan desa Kaliori (Profil desa Kaliori tahun 2014).
E. Kelembagaan Desa Kaliori
Kelembagaan desa adalah organisasi sebagai aturan main yang mementukan ruang
gerak dalam mencapai tujuan dalam lingkup desa. Aturan main itu diatur dalam undang-
undang, peraturan pemerintah, keputusan presiden, peraturan derah, serta keputusan kepala
daerah.
Tabel V
Lembaga Kemasyarakatan di Desa Kaliori
No Jenis Kelembagaan desa Jumlah Pengurus/Kader
1 Pemerintahan Desa 32 Orang
2 Badan Permusyawaratan Desa 11 Orang
3 LPMD 4 Orang
4 PKK 100 Orang
5 Karang taruna 50 Orang
6 RT 51 Orang
7 RW 8 Orang
(Sumber: Profil desa Kaliori Tahun 2014)
Adanya lembaga Pendidikan di desa kaliori menjadikan masyarakat desa Kaliori
dapat dengan mudah mengakses pendidikan yang merupakan hak semua warga negara
Indonesia. Semakin banyak lembaga pendidikan di desa, semakin meningkat pula kualitas
Sumber Daya Manusia di desa tersebut. Lembaga pendidikan yang ada di desa Kaliori yaitu:
Perkembangan Dakwah Islam…, Muchamad Nurrohmat, FKIP UMP, 2016
Tabel VI
Lembaga Pendidikan di Desa Kaliori
No Jenis Lembaga Pendidikan Jumlah
1 PAUD 3
2 TK 2
3 SD 3
4 SMP 1
(Sumber: Profil desa Kaliori Tahun 2014)
Adanya Lembaga Ekonomi di desa Kaliori menjadikan warga dapat meningkatkan
pendapatan dan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Kaliori. Fungsi lembaga
ekonomi di desa sangat penting, hal ini karena peran lembaga ekonomi di desa sebagai
penyuluhan, pemasaran, pengkreditan, dan menyediakan berbagai fasilitas pelayanan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat agar mendorong hubungan keterkaitan antar kegiatan
ekonomi di desa. Lembaga ekonomi yang ada di desa Kaliori yaitu:
Tabel VII
Lembaga Ekonomi di Desa Kaliori
No Jenis Kelembagaan Ekonomi Jumlah
1 Koperasi 4 Koperasi Simpan Pinjam
2 Lumbung 4 Lumbung Desa
3 Gapoktan 500 Orang
(Sumber: Profil desa Kaliori Tahun 2014)
Adanya Lembaga adat di desa berfungsi untuk mengatur dan mengurus hal-hal
berkaitan dengan adat istiadat, serta membantu pemerintah dalam memberdayakan,
melestarikan, dan mengembangkan adat istiadat. Lembaga adat yang ada di desa Kaliori
yaitu:
Perkembangan Dakwah Islam…, Muchamad Nurrohmat, FKIP UMP, 2016
Tabel VIII
Lembaga Adat di Desa Kaliori
No Jenis Kelembagaan Adat Jumlah Pengurus/Kader
1 Lembaga Adat Desa 10 Orang
2 Majelis Ulama Desa 50 Orang
Kesenian Tradisional 100 Orang
Kesenian Agama 70 Orang
(Sumber: Profil desa Kaliori Tahun 2014)
Selain menjadi kelengkapan struktur kelembagaan dalam pemerintahan desa, lembaga
– lembaga yang berada di desa Kaliori juga membantu masyarakat dalam segala aspek
kehidupan. Karena pada hakekatnya memang kelembagaan ini muncul guna membantu untuk
mensejahterahkan rakyat, sehingga dapat memenuhi segala yang dibutuhkan dalam
masyarakat (Profil desa Kaliori tahun 2014).
F. Struktur Pemerintahan Desa Kaliori
Dari tahun 1980 desa Kaliori mengalami beberapa kali pergantian pemerintahan desa
yang dilakukan dengan cara pemilihan langsung oleh penduduk desa Kaliori maupun
penunjukan oleh pejabat yang berwenang. Kepala Desa yang memimpin desa Kaliori tahun
1980 sampai 2015 yaitu:
1. Damiarja Sukar (1980-1991)
2. S. Suripto (1991-2007)
3. Offan Soffyan (2007-Sekarang)
Perkembangan Dakwah Islam…, Muchamad Nurrohmat, FKIP UMP, 2016
Bagan 1 Struktur Pemerintahan desa Kaliori
(Sumber: Profil desa Kaliori)
Tabel IX
Daftar Nama Kepala Desa dan Perangkat Desa Kaliori tahun 2015
No Nama Jabatan
1 Offan Sofyan, S. Sos KEPALA DESA
2 Sodikin KADUS I
3 Kasmin Hidayat KADUS II
4 Sarip Susanto KADUS III
5 Haryono KADUS IV
6 Supardi KADUS V
7 Dido Sudjiwo KASI PEMERINTAHAN
8 Aji Sofyan, S.E KASI KESPEMAS
9 Sanggara Priya Dita, S.Sos KASI PEMBANGUNAN
10 Sugeng Priyatno KAUR KEUANGAN
11 Khamidin, S.Pdi KAUR UMUM
12 Narsun STAF PEMERINTAHAN
13 Tohari STAF PEMERINTAHAN
Perkembangan Dakwah Islam…, Muchamad Nurrohmat, FKIP UMP, 2016
No Nama Jabatan
14 Aris Ardianto STAF PEMBANGUNAN
15 Parkun STAF PEMBANGUNAN
16 Kirsun STAF KESPEMAS
17 Kuntoro STAF KESPEMAS
18 Ridwan STAF KESPEMAS
19 Basuki STAF KESPEMAS
(Sumber: Profil desa Kaliori Tahun 2014)
Perkembangan Dakwah Islam…, Muchamad Nurrohmat, FKIP UMP, 2016