21
7/21/2019 BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pembuatan-mesin-grafir-25d 1/21 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Motor adalah alat yang merubah energi listrik menjadi energi mekanis. Pada motor tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektro magnet. Kutub- kutub dari magnet yang senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka dapat diperoleh gerakan jika menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap. Jenis-jenis motor yang digunakan pada proyek akhir, sebagai berikut : 2.1.1 Motor stepper [21] Gambar 2.1 Bentuk Fisik Motor Step  per 5 ase Motor  stepper  adalah perangkat elektronik yang di gunakan sebagai  penggerak yang di !atu tegangan d! untuk menghasilkan medan magnet. "mumnya motor  stepper  hanya mempunyai kumparan pada bagian stator sedangkan pada bagian rotor merupakan magnet permanen. Motor stepper  dinyatakan dengan spesiikasi, berapa asa, berapa derajat  per-  step, berapa tegangan yang di butuhkan untuk tiap lilitan dan berapa arus yang di butuhkan tiap lilitan. Motor  stepper  tidak dapat bergerak dengan sendirinya, tetapi bergerak se!ara per-  step sesuai dengan spesiikasinya, dan  bergerak dari satu  step ke  step berikutnya memerlukan #aktu, serta menghasilkan torsi yang besar pada ke!epatan rendah. Motor  stepper  5  phase terdiri dari $ komponen utama yaitu rotor dan stator. %otor &bagian yang berputar' terdiri dari ( komponen yaitu rotor cup 1, )

BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

  • Upload
    kimung

  • View
    21

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

yang harus disiapkan untuk membuat mesin grafir 2.5 d.didalam laporan berikut.

Citation preview

Page 1: BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

7/21/2019 BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pembuatan-mesin-grafir-25d 1/21

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Motor

Motor adalah alat yang merubah energi listrik menjadi energi mekanis. Pada

motor tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini dilakukan dengan

mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektro magnet. Kutub-

kutub dari magnet yang senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama,

tarik-menarik. Maka dapat diperoleh gerakan jika menempatkan sebuah magnet pada

sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang

tetap. Jenis-jenis motor yang digunakan pada proyek akhir, sebagai berikut :

2.1.1 Motor stepper [21]

Gambar 2.1 Bentuk Fisik Motor Step per 5 ase

Motor  stepper   adalah perangkat elektronik yang di gunakan sebagai

 penggerak yang di !atu tegangan d! untuk menghasilkan medan magnet.

"mumnya motor  stepper   hanya mempunyai kumparan pada bagian stator 

sedangkan pada bagian rotor merupakan magnet permanen.

Motor stepper  dinyatakan dengan spesiikasi, berapa asa, berapa derajat

 per- step, berapa tegangan yang di butuhkan untuk tiap lilitan dan berapa arus

yang di butuhkan tiap lilitan. Motor  stepper   tidak dapat bergerak dengan

sendirinya, tetapi bergerak se!ara per- step sesuai dengan spesiikasinya, dan

 bergerak dari satu  step  ke  step  berikutnya memerlukan #aktu, serta

menghasilkan torsi yang besar pada ke!epatan rendah.

Motor  stepper   5  phase  terdiri dari $ komponen utama yaitu rotor dan

stator. %otor &bagian yang berputar' terdiri dari ( komponen yaitu rotor cup 1,

)

Page 2: BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

7/21/2019 BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pembuatan-mesin-grafir-25d 2/21

rotor cup 2 dan magnet permanen. %otor tersebut bersiat magnet dalam arah

aksial sehingga jika rotor cup 1  berkutub utara maka rotor cup 2  berkutub

selatan. *tator memiliki + kutub magnetik dengan gigi-gigi halus dan masing-

masing kutub dilengkapi dengan kumparan. *epasang kutub membentuk 

sebuah phase sehingga total terdapat 5 phase. Pada setiap rotor terdapat 5 gigi

dan disusun sedemikian rupa sehingga rotor cup 1 dan rotor cup 2 membentuk 

offset  jarak setengah pitch gigi.

Ketika misalnya  phase  diaktikan, kutub-kutub akan terpolarisasi

sehingga menimbulkan gaya tarik pada kutub la#annya pada rotor cup 1. Pada

saat yang bersamaan, kutub stator lainnya menimbulkan daya dorong tolak 

terhadap rotor cup 2. Kondisi ini menyebabkan gaya-gaya yang bekerja pada

rotor menjadi berimbang dan rotor berada pada keadaan  stationary. Karena

 phase B, /, 0 dan 1 dinonaktikan, phase B membentuk offset teradap rotor 

!up $ sebesar .2$3. ,$23. Begitu seterusnya bila pengaktian magnet-magnet

 pada stator. 4lustrasi di atas menunjukkan erakan motor dengan pengaktian +

 phase. 0alam kondisi sebenarnya, pada saat persamaan ) atau 5  phase dapat

sekaligus dioperasikan sehingga menghasilkan motor dengan kekuatan torsi

yang tinggi.

Gambar 2.2 *usunan Kumparan 0alam Motor Stepper  5 asa

5

Page 3: BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

7/21/2019 BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pembuatan-mesin-grafir-25d 3/21

2.1.2 Motor DC [15]

Gambar 2.3 Bentuk Fisik Motor 0/ $)

Motor arus searah merupakan motor yang menggunakan arus langsung

yang tidak langsungdirect-unidirectional . Motor 0/ memiliki ( bagian atau

komponen utama untuk dapat berputar sebagai berikut :

a. Bagian tau Komponen "tama motor 0/ Kutub medan. Motor 0/

sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan.

6aris magnetik energi membesar melintasi ruang terbuka diantara kutub-

kutub dari utara ke selatan.

 b. Current Electromagnet   atau 0inamo. 0inamo yang berbentuk silinder,

dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. "ntuk kasus

motor 0/ yang ke!il, dinamo berputar dalam medan magnet yang

dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet

 berganti lokasi.!. Commutator , komponen ini terutama ditemukan dalam motor 0/.

Kegunaannya adalah untuk transmisi arus antara dinamo dan sumber 

daya.

Gambar 2.4 Konstruksi Motor 0/ $)

2.2 MOSFET [16]

7

Page 4: BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

7/21/2019 BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pembuatan-mesin-grafir-25d 4/21

Gambar 2.5 Bentuk Fisik M8*F19

Transistor Metal Oxide Semiconductor Field-Effect Transistor   atau biasa

disebut M8*F19 adalah sejenis transistor yang digunakan sebagai penguat, tapi paling

sering transistor jenis ini diungsikan sebagai saklar elektronik.M8*F19 merupakan

transistor dari bahan semikonduktor &silikon' dengan tingkat konsentrasi

ketidakmurnian tertentu. 9ingkat dari ketidakmurnian ini akan menentukan jenis

transistor tersebut, yaitu transistor M8*F19 tipe- &M8*' dan transistor M8*F19

tipe-P &PM8*'. F19 bentuk isiknya seperti transistor. Fungsinya adalah untuk 

menaikkan tegangan atau menurunkan tegangan.

Gambar 2.6 Pemetaan Pin M8*F19

Tab! 2.1 Konigurasi Pin Moset

Nomr

"#$Nama "#$ F%$&'#

+ 6ate Kaki 4nput

$ 0rain Kaki 8utput( *our!e Kaki *umber 

 

Gambar 2.( *imbol tipe-  Gambar 2.) *imbol tipe-P

2.3 O*to+o%*!r TL"521 [14]

2

Page 5: BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

7/21/2019 BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pembuatan-mesin-grafir-25d 5/21

Gambar 2., Bentuk Fisik 8pto!oupler 

8pto!oupler adalah suatu komponen penghubung yang bekerja berdasarkan pi!u

!ahaya opti!. 8to!oupler terdiri dari dua bagian, yaitu :

a. Pada transimter dibangun dari sebuat ;10 inra merah. /ahaya yang dipan!arkan

oleh ;10 inra merah tidak terlihat leh mata telanjang.

 b. Pada bagian re!i<er dibangun dengan dasar komponen  hotodiode. Photodiode

merupakan komponen yang peka terhadap tenaga !ahaya.

Gambar 2.1- Pemetaan Pin 8pto!oupler 

Tab! 2.2 Konigurasi Pin 8pto!oupler 

Nomr

"#$F%$&'#

+ noda

$ Katoda

( 1miter 

) Kolektor 

2.4 IC L2,) [23]

Gambar 2.11 Bentuk Fisik 4/ ;$=>

;$=> adalah 4/ dri!er  Motor yang memiliki $ buah  full-"ridge dri!er   tegangan

dan arus tinggi yang dapat dikontrol dengan menggunakan le<el logi! 99;. 9egangan

maksimum yang dapat diterima sebesar 5 <olt dan arus yang dapat diterima sebesar )ampere. 4/ ini dapat men-dri<e beban indukti seperti selenoid, Motor 0/ dan Motor 

>

Page 6: BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

7/21/2019 BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pembuatan-mesin-grafir-25d 6/21

Step per. 4/ ini memiliki $ buah pin ena"le untuk mengaktikan atau mematikan sinyal

output  beban se!ara independen.Berikut adalah konigurasi 4/ ;$=> :

Gambar 2.12 Pemetaan pin ;$=>

Tab! 2.3 Konigurasi pemetaan pin ;$=>

Nomr "#$ F%$&'# "#$

+ /urrent *ensing

$ 8utput +

( 8utput $

) *upply oltage s

5 4nput +

7 1nable

2 4nput $

> 60

= ;ogi! *upply oltage ss

+ 4nput (

++ 1nable B

+$ 4nput )

+( 8utput (

+) 8utput )

+5 /urrent *ensing B

2.5 M#roo$tro!!r Ar/%#$o [3][6]

rduino adalah pengendali mikro  single-"oard   yang bersiat open-source,

diturunkan dari #iring platform.  $ard%arenya memiliki prosesor tmel % dan

 soft%arenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Bahasa yang dipakai dalam

=

Page 7: BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

7/21/2019 BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pembuatan-mesin-grafir-25d 7/21

rduino adalah bahasa / yang disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka

&libraries' rduino. Jenis rduino ?ang 0igunakan :

2.5.1 Ar/%#$o %$o

Gambar 2.13 Papan rduino "no

"no rduino adalah "oard   berbasis mikrokontroler pada

9mega($>. &oard  ini memiliki +) digital masukankeluaran pin &dimana 7 pin

dapat digunakan sebagai keluaran P@M', 7 masukan analog, +7 MA osilator 

kristal, koneksi "*B, 'ac(  listrik tombol reset. Pin-pin ini berisi semua yang

diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer 

dengan kabel "*B atau sumber tegangan bisa didapat dari adaptor /-0/ atau

 baterai untuk menggunakannya.

Tab! 2.4 *pesiikasi rduino "no

ARD0INO 0NO

Mi!ro!ontroller tmega($>

8perating oltage 5

4nput oltage &re!omended' 2-+$

4nput oltage limited' 7-$0igital 4nput Pins +) &o s#it!h 7 pro<ide P@M output'

nalog 4nput Pins 7

0/ /urrent per 48 Pin )m

0/ /urrent or (.( Pin 5m

Flash Memory($ KB o #hi!h .5 KB used by

 bootloader 

*%M $ KB

11P%8M + KB

/lo!k *peed +7 MA

+

Page 8: BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

7/21/2019 BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pembuatan-mesin-grafir-25d 8/21

Gambar 2.14 Bentuk Fisik tmega ($>

Gambar 2.15 Pemetaan Pin tmega ($>

Tab! 2.5 Konigurasi pin tmega ($>

Nomr "#$ F%$&'# "#$

+ %1*19$ 0igital pin &%C'

( 0igital pin &9C'

2 //

> 60

=D+ -

5,++,+$,+5,+7,+2 0igital pin &P@M'

),7,+(,+),+>,+= 0igital pin

$ //

$+ nalog %eeren!e

$$ 60$( - $> nalog input

2.5.2 Ar/%#$o m&a [5]

++

Page 9: BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

7/21/2019 BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pembuatan-mesin-grafir-25d 9/21

Gambar 2.16 Papan rduino Mega

Mega rduino adalah papan berbasis mikrokontroler pada 9mega$57.

Papan  ini memiliki 5) digital masukankeluaran pin &dimana +5 pin dapat

digunakan sebagai keluaran P@M', +7 masukan analog, ) "%9s &perangkatkeras untuk port serial' +7 MA osilator kristal, koneksi "*B,  'ac(   listrik 

tombol reset. Pin-pin ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung

mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer dengan kabel "*B atau sumber 

tegangan bisa didapat dari adaptor /-0/ atau baterai untuk 

menggunakannya.

Tab! 2.6 *pesiikasi rduino Mega

ARD0INO MEGA

Mi!ro!ontroller tmega$57

8perating oltage 5

4nput oltage

&re!omended'2-+$

4nput oltage limited' 7-$

0igital 4nput Pins 5) &o s#it!h +5 pro<ide P@M output'

nalog 4nput Pins +7

0/ /urrent per 48 Pin )m

0/ /urrent or (.( Pin 5m

Flash Memory$57 KB o #hi!h > KB used by

 bootloader 

*%M > KB

11P%8M ) KB

/lo!k *peed +7 MA

+$

Page 10: BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

7/21/2019 BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pembuatan-mesin-grafir-25d 10/21

Gambar 2.1( Bentuk Fisik tmega $57

Gambar 2.1) Pemetaan Pin tmega $57

Tab! 2.( Konigurasi pin tmega $57

Nomr "#$ F%$&'# "#$

+E5E7-2E+5-+>E$(-$7E(>-) 0igital pin &P@M'

$,+$,)5,7( 0igital pin &%C'

(,+(,)7,7) 0igital pin &9C'

)E>-=E+)E$2-$=E)2-)=E75-7=E2= -+,(+,7+,>,+ //

++,($,7$,>+,== 60

+= 0igital pin &**'

$ 0igital pin &*/K'

$+ 0igital pin &M8*4'

$$ 0igital pin &M4*8'

( %1*19

(( C9;$

() C9;+

(7-(2E)+-)$E5-7E2-2> 0igital pin)( 0igital pin $+ &*/;'

+(

Page 11: BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

7/21/2019 BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pembuatan-mesin-grafir-25d 11/21

)) 0igital pin $ &*0'

>$-=2 nalog pin

=> nalog %eeren!e

2.6 A$tarm%a

ntarmuka & )nterface* merupakan mekanisme komunikasi antara pengguna &user '

dengan sistem. ntarmuka & )nterface' dapat menerima inormasi dari pengguna &user '

dan memberikan inormasi kepada pengguna &user ' untuk membantu mengarahkan alur 

 penelusuran masalah sampai ditemukan suatu solusi.

2.6.1 #'%a! Ba'#+ 6.-

isual B*4/ &Beginners ll-Purpose *ymboli! 4nstru!tion /ode'

merupakan sebuah bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk membuat

suatu aplikasi dalam Mi!rosot @indo#s. isual B*4/ menggunakan

metode 6raphi!al "ser 4ntera!e &6"4' dalam pembuatan program aplikasi

&proje!t'. 4stilah <isual menga!u pada metode pembuatan tampilan program

&4ntera!e' atau objek pemrograman yang biasa dilakukan se!ara langsung

terlihat oleh programmer. 0alam isual B*4/, pembuatan program

aplikasi harus dikerjakan dalam sebuah proje!t. *ebuah Proje!t dapat

terdiri dari File Proje!t &.<bp', File Form &.rm', File data binary &.r',

Modul /lass &.!ls', Modul *tandar &.bas', dan ile resour!e tunggal &.res'.

Bahasa yang digunakan adalah bahasa B*4/.

Gambar 2.1, 9ampilan "tama +isual &asic ,.

+)

Page 12: BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

7/21/2019 BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pembuatan-mesin-grafir-25d 12/21

2.6.2 *a/ /a$ LCD [,][1-][13][25]

a. Keypad ))

Gambar 2.2- Bentuk Fisik Papan 9ombol ))

Papan tombol Matriks adalah tombol-tombol yang disusun se!ara

maktriks &baris kolom' sehingga dapat mengurangi penggunaan pin

input.

Gambar 2.21 Pemetaan pin papan tombol ))

Tab! 2.) Konigurasi pin papan tombol ))

Nomr "#$ F%$&'# "#$

+

Berungsi sebagai pemba!aan baris$

(

)

5 Berungsi sebagai pemba!aan kolom

7

2

+5

Page 13: BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

7/21/2019 BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pembuatan-mesin-grafir-25d 13/21

>

 b. ;/0 +7$

Gambar 2.22 Bentuk Fisik ;/0 +7$

;/0 & i/uid Crystal 0isplay' adalah suatu jenis media tampilan

yang menggunakan kristal !air sebagai penampil utama. ;/0 bisa

memun!ulkan gambar atau tulisan dikarenakan terdapat banyak sekali

titik !ahaya &piksel' yang terdiri dari satu buah kristal !air sebagai sebuah

titik !ahaya. @alau disebut sebagai titik !ahaya, namun kristal !air ini

tidak meman!arkan !ahaya sendiri. *umber !ahaya di dalam sebuah

 perangkat ;/0 adalah lampu neon ber#arna putih di bagian belakang

susunan kristal !air.

Gambar 2.23 Pemetaan Pin ;/0 +7$

Tab! 2., Konigurasi pin ;/0 +7$

Nomr

"#$Nama "#$ F%$&'#

+ dd 60

$ ss /atu 0aya

( ee Pengatur 0isplayKontras

)%egister *ele!t

&%*'  

5 %ead@rite Menulis atau memba!a karakter 

+7

Page 14: BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

7/21/2019 BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pembuatan-mesin-grafir-25d 14/21

7 1nabled &1'

9ranser aktual dari perintah-perintah

atau karakter antara modul dengan

hubungan data

+) - +2 0-02 Jalur datadata bus &0-02'

+5 dan +7 Ba!klight ;/0

2.( "M [)]

 ulse #idth Modulation P@M' merupakan suatu teknik teknik dalam mengatur 

kerja suatu peralatan yang memerlukan arus pull in yang besar dan untuk menghindari

disipasi daya yang berlebihan dari peralatan yang akan dikontrol. P@M merupakan

suatu metoda untuk mengatur ke!epatan perputaran motor dengan !ara mengatur 

 prosentase lebar pulsa high terhadap perioda dari suatu sinyal persegi dalam bentuk 

tegangan periodik yang diberikan ke motor sebagai sumber daya. *emakin besar 

 perbandingan lama sinyal high dengan perioda sinyal maka semakin !epat motor 

 berputar.

*inyal P@M dapat dibangun dengan banyak !ara, dapat menggunakan metode

analog menggunakan rangkaian op-amp atau dengan menggunakan metode digital.

0engan metode analog setiap perubahan P@M-nya sangat halus, sedangkan

menggunakan metode digital setiap perubahan P@M dipengaruhi oleh resolusi dari

P@M itu sendiri. Misalkan P@M digital > bit berarti P@M tersebut memiliki resolusi $

 pangkat > G $57, maksudnya nilai keluaran P@M ini memiliki $57 <ariasi, <ariasinya

mulai dari H $55 yang me#akili duty cycle  H +I dari keluaran P@M tersebut.

/ara perhitungan P@M, dengan !ara mengatur lebar pulsa on dan off  dalam

satu perioda gelombang melalui pemberian besar sinyal reerensi output   dari suatu

P@M akan didapat duty cycle yang diinginkan. 0uty cycle dari P@M dapat dinyatakan

sebagai

 0uty cycle

t on

t on+t off  +I

 0uty cycle +I berarti sinyal tegangan pengatur motor dile#atkan seluruhnya.

Jika tegangan !atu +, maka motor akan mendapat tegangan +. pada duty

cycle 5I, tegangan pada motor hanya akan diberikan 5I dari total tegangan yang

ada, begitu seterusnya.

+2

Page 15: BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

7/21/2019 BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pembuatan-mesin-grafir-25d 15/21

  Gambar 2.24 0uty Cycle

Perhitungan pengontrolan tegangan keluaran motor dengan metode P@M !ukup

sederhana.

Gambar 2.25 9egangan rata-rata

9egangan rata-rata merupakan tegangan keluaran pada motor yang dikontrol

oleh sinyal P@M. a adalah nilai duty cycle  saat kondisi sinyal on. b adalah

nilai duty cycle  saat kondisi sinyal o. ull adalah tegangan maimum pada

motor. 0engan menggunakan rumus diatas, maka akan didapatkan tegangan keluaran

sesuai dengan sinyal kontrol P@M yang dibangkitkan.

2.) "ID [12]

P40 &Proportional 4ntegral 0eri<ati<e' merupakan kontroler untuk menentukan

 presisi suatu sistem instrumentasi dengan karakteristik adanya umpan balik pada sistem

tesebut. Komponen kontrol P40 ini terdiri dari tiga jenis yaitu Proportional, 4ntegrati 

dan 0eri<ati. Ketiganya dapat dipakai bersamaan maupun sendiri-sendiri tergantung

dari respon yang kita inginkan terhadap suatu plant.

2.).1 "ro*or'#o$a!

Pengaruh pada sistem :

+. Menambah atau mengurangi kestabilan.

2. 0apat memperbaiki respon transien khususnya: rise time settling time.

(. Mengurangi &bukan menghilangkan' Error steady state.

+>

Page 16: BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

7/21/2019 BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pembuatan-mesin-grafir-25d 16/21

"ntuk menghilangkan 1ss, dibutuhkan KP besar, yang akan membuat

sistem lebih tidak stabil.

Kontroler Proporsional memberi pengaruh langsung &sebanding' pada

error . *emakin besar error , semakin besar sinyal kendali yang dihasilkan

kontroler.

 

2.).2 I$t&ra!

Pengaruh pada sistem :

+. Menghilangkan Error Steady State.

$. %espon lebih lambat &dibandingkan dengan P'.

(. 0apat Menambah Ketidakstabilan &karena menambah orde pada sistem'.

Perubahan sinyal kontrol sebanding dengan perubahan error . *emakin

 besar error , semakin !epat sinyal kontrol bertambahberubah.

2.).3 Dr#at#

Pengaruh pada sistem :

+. Memberikan eek redaman pada sistem yang berosilasi sehingga

memperbesar pemberian nilai Kp.

$. Memperbaiki respon transien, karena memberikan aksi saat ada

 perubahan error .

(. 0 hanya berubah saat ada perubahan error , sehingga saat ada error  statis

0 tidak beraksi.*ehingga 0 tidak boleh digunakan sendiri.

Besarnya sinyal kontrol sebanding dengan perubahan error  &e'. *emakin

!epat error  berubah, semakin besar aksi kontrol yang ditimbulkan.

2., om%$#a'# 0SB Universal Serial Bus7 [4][11][1(]

Komunikasi serial adalah komunikasi yang pengiriman datanya per-bit se!ara

 berurutan dan bergantian. Komunikasi ini mempunyai suatu kelebihan yaitu hanya

membutuhkan satu jalur dan kabel yang sedikit namun lebih lambat dibandingkan

dengan komunikasi paralel. 3ni!ersal Serial &us atau "*B adalah port yang didesain

untuk memungkinkan berbagai ma!am perieral dengan soket yang terstandarisasi dapat

dihubungkan dengan baik pada komputer sehingga tidak terjadi banyak ma!am port.

+=

Page 17: BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

7/21/2019 BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pembuatan-mesin-grafir-25d 17/21

 

Gambar 2.26 Bentuk Fisik "*B  Gambar 2.2( Konigurasi Pin

"*B

Tab! 2.1- Keterangan P4 "*B

"#$ S#&$a! Co!or D'+r#*t#o$

1 CC 5

2 D8 Data8

3 D9 Data9

4 GND Gro%$/

2.1- I$tr*o!a'# L#$ar

4nterpolasi merupakan suatu pendekatan numerik yang perlu dilakukan, bila kita

memerlukan nilai suatu ungsi y G y &' yang tidak diketahui perumusannya se!ara

tepat, Pada nilai argumen tertentu, bila nilainya pada argumen lain di sekitar argumen

yang diinginkan diketahui. Jenis-Jenis 4nterpolasi ada ( ma!am, yaitu interpolasi

linear, interpolasi kuadratik , dan interpolasi polinomial. Pada proyek akhir kami hanya

menggunakan interpolasi linear.

4nterpolasi ;inear merupakan suatu pendekatan untuk menentukan titik-titik 

antara $ buah titik dengan menggunakan pendekatan ungsi garis lurus.

$

Page 18: BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

7/21/2019 BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pembuatan-mesin-grafir-25d 18/21

Gambar 2.2) Kur<a 4nterpolasi ;inear 

Persamaan garis lurus yang melalui $ titik P+&+,y+' dan P$&$,y$'

 y− y1

 y2− y1

=

 x− x1

 x2− x1

*ehingga diperoleh persamaan dari interpolasi linier :

 y= y

2− y

1

 x2− x1

=( x− x1 )+ y

1

2.11 A!&or#tma DDA

lgoritma 00 adalah algoritma pembentukan garis berdasarkan perhitungan d

maupun dy, menggunakan rumus dyGm.d. *emua koordinat titik yang membentuk 

garis diperoleh dari perhitungan kemudian dikon<ersikan menjadi nilai integer.

"rutan langkahnya adalah sebagai berikut:+. 9entukan dua titik yang akan dihubungkan dalam pembentukan garis &o, yo' dan

&+,y+'.

$. Aitung d G +-, dan dy G y+-y.

(. 9entukan r, yaitu jarak maksimum jumlah penambahan nilai dan nilai y, dengan

ketentuan sebagai berikut:

$+

Page 19: BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

7/21/2019 BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pembuatan-mesin-grafir-25d 19/21

• Bila nilai absolut d lebih besar dari absolut dy, maka r G nilai absolut dari

d.

• *elain itu, maka r G nilai absolut dari dy.

). Aitung penambahan koordinat piel, yaitu 4 G dr, dan y4 G dyr.

5. Koordinat selanjutnya adalah &L4, yLy4'

7. Posisi piel yang diisi dari koordinat selanjutnya tersebut adalah pembulatan dari

koordinat tersebut.

2. 9erus ulangi langkah 5 dan 7 untuk menentukan piksel yang diisi selanjutnya

sampai G+ dan yGy+.

2.12 Sta$/ar "ra$+a$&a$ "a$!

Pada dasarnya, tidak ada standar ukuran panel pada sebuah sistem kontrol. 9inggi

dan lebar panel harus menyesuaikan dengan kondisi lingkungan tempat panel berada

dan peralatan yang diren!anakan ada dalam panel tersebut. *tandar yang ditetapkan

 1M hanya jenis panel berdasarkan kondisi lingkungan saja.

2.12.1 Sta$/ar tata !ta 

9ata letak menga!u pada dokumen masing-masing <endor komponen.

Jika sudah terdapat ketentuan maka ukuran panelnya yang harus menyesuaikan

dengan kebutuhan sistem.

Pada panel biasanya terdapat asesoris yang berupa:

a. ;ampu

 b. *top Kontak 

!. Kipas

*e!ara "mum disebutkan bah#a panel harus mempunyai syarat-syarat sebagai

 berikut:

a. Panel harus diletakkan di tempat yang longgar sehingga pintu panel dapat

terbuka sepenuhnya

 b. Kedalaman peralatan dengan pintu panel harus memperhatikan jarak 

terbuka komponen.

!. 9erdapat baki panel yang memungkinkan engineer dapat memasang dan

men!opot komponen dengan mudah &remo<able'. Ba!kplate menga!u

 pada standar P4 )$ dan P4 55

$$

Page 20: BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

7/21/2019 BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pembuatan-mesin-grafir-25d 20/21

d. Panel harus mempunyai peralatan pemutus darurat yang dipasang di

tempat yang mudah dijangkau

e. Pada panel boleh ada asesoris seperti lampu, stop kontak, jendela dari

akrilik bening, kipas dan yang diperlukan lainnya. 9erdapat tombol juga

yang akan mematikan lampu jika pintu panel ditutup.

Pembuatan panel juga harus memperhatikan kondisi lingkungan, diantaranya:

a. *uhu di dalam panel tidak boleh melebihi suhu maksimal komponen.

!. Jika di dalam panel terdapat titik panas maka disarankan memasang

kipas.

d. Jika panel ditaruh di lingkungan yang kemungkinan bisa menimbulkan

 pengembunan maka harus dipasang thermostat controlled heater .

e. Panel harus diletakkan jauh dari benda-benda yang mempunyai siatelektromagnet.

. Jika panel diletakkan di area yang dapat menimbulkan getaran, getaran

harus berada dalam jangkauan getaran komponen.

Penempatan komponen lain berdasarkan buku 1ngineering P;/ 9heory Book 

adalah:

a. Komponen distribusi daya diletakkan di bagian atas panel untuk 

mengurangi gangguan pada pengendali. b. Peralatan yang ada siat magnetiknya seperti relay dan kontaktor diberi

 penghalang agar tidak mengganggu pengendali.

!. Kipas harus menyedot udara di dalam panel keluar. 9idak boleh udara

dari luar dimasukkan ke dalam panel ke!uali dengan menggunakan

 penyaring.

Ketentuan 0uct and #iring ayout  adalah:

a. *inyal / hendaknya dipisahkan dengan sinyal 0/ tegangan rendah dansinyal kabel masukan dan keluaran.

 b. *emua sinyal 0/ hendaknya dipisahkan dari sinyal / meski sama-sama

 berungsi sebagai kabel masukan dan keluaran.

!. %ak kabel masukan dan keluaran dapat dijadikan satu duct  dengan kabel

kabel masukan dan keluaran daya, dengan !atatan kedua jenis kabel yang

mempunyai karakteristik berbeda tersebut dipisahkan dengan tie %rap

atau sejenisnya.

d. Jika ada kabel masukan dan keluaran yang mele#ati *inyal /

sebaiknya dile#atkan dengan !ara menyilang.

$(

Page 21: BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

7/21/2019 BAB II pembuatan mesin grafir 2.5D

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pembuatan-mesin-grafir-25d 21/21

e. *aat meran!ang tata letak duct , setidaknya berjarak $ !m dari modul

inputan dan masukan. 9api in kembali lagi ke jarak terbuka yang

disarankan pada masing-masing peralatan masukan atau keluaran.

2.12.2 "$ta$a:a$

 4ational Electric Code menyebutkan bah#a pentanahan harus permanen,

 berkelanjutan dan mampu untuk menyalurkan arus bo!or dari sistem dengan

 baik. Ketentuan-ketentuan pentanahan adalah:

a. 9erminal pentanahan harus dipisahkan dari terminal sinyal daya /.

%eerensi pentanahan harus berada sedekat mungkin dengan titik /atu

daya pada plant.

 b. *emua !hasis komponen harus di-tanah-kan ke central ground "us.

!. Body panel &magneti! area' harus dimasukkan ke central ground "us.d. pentanahan komponen lebih bagus jika disambungkan dengan body panel

serta 5earth ground6 .

$)