Upload
dangdieu
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
36
BAB II
PEMBAHASAN
Pada bab pembahasan ini akan diuraikan tentang data dan analisisnya serta
pembahasannya untuk menjawab rumusan masalah yang sudah dicantumkan pada
bab I di atas. Pada bab ini terdiri dari tiga subbab yang masing-masing akan
menjawab rumusan masalah. Adapun, rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu
(a) Unsur gramatikal apa saja yang dapat diikuti klausa relatif dalam cerpen ‘Ali>
Ba>ba> dan cerpen A’r-Ra>‘i> A’sy-Syujja>‘, (b) Strategi apa saja yang digunakan
dalam pembentukan klausa relatif bahasa Arab dalam cerpen ‘Ali> Ba>ba> dan
cerpen A’r-Ra>‘i> A’sy-Syujja>‘, dan (c) Bagaimanakah relasi gramatikal yang
diperoleh dari nomina inti dalam klausa relatif bahasa Arab dalam cerpen ‘Ali>
Ba>ba> dan cerpen A’r-Ra>‘i> A’sy-Syujja>‘.
A. Unsur-unsur yang Dapat Diikuti Klausa Relatif dalam Cerpen ‘Ali> Ba>ba>
dan Cerpen A’r-Ra>‘i> A’sy-Syujja>‘.
Comrie (1989:156) menyatakan mengenai hierarki aksesibilitas bahwa
hierarki subjek > objek langsung > objek tak langsung > oblik > posesor
menandakan tingkat kemudahan perelatifan klausa relatif. Artinya, aksesibilitas
untuk formasi klausa relatif, secara intuitif, lebih mudah untuk merelatifkan
subjek daripada merelatifkan posisi lain dan lebih mudah merelatifkan objek
langsung daripada posesor.
1. Perelatifan Subjek
Berikut dijelaskan beberapa data untuk menunjukkan perelatifan subjek
dalam bahasa Arab
37
إن الشاب الذي أنقذك قد سافر إىل بالد العامل (1) /Inna’s-sya>bbal- ladzi> [anqadzaka] qad sa>fara ila bila>dil-‘a>lami/
‘Sesungguhnya pemuda yang telah menolongmu telah pergi ke negara-negara
di dunia’ (Al-Ibrasyi>, tt:20)
Kalimat inna a’sy-
sya>bba
a’l-
ladzi>
anqadza ka qad sa>fara ila bila>dil-
‘a>lami
Fungsi Part.Acc S PR.MT (S’) + P’ OL’ Part.
Pen
P Pre Ket
Terjemah sesung-
guhnya
pemuda yang (telah)
menolong
mu telah pergi ke negara-
negara di
dunia
Data (1) dapat dipilah menjadi klausa relatif dan klausa utama. Kedua
klausa tersebut dapat dilihat berikut ini.
a. Klausa relatif :
/Anqadzaka/
‘Telah menolongmu’
Kalimat anqadza ka
Fungsi P’ OL’
Terjemah (telah)
menolong
mu
b. Klausa utama :
/Inna’s-sya>bba qad sa>fara ila bila>dil-‘a>lami/
‘Sesungguhnya pemuda itu telah pergi ke negara-negara di dunia’
Kalimat inna a’sy-
sya>bba
qad sa>fara ila> bila>dil-‘a>lami
Fungsi Part.Acc S Part.Pen P Pre Ket.
Terjemah sesungguhnya pemuda Telah pergi Ke negara-negara
di dunia
38
Jika melihat kedua klausa tersebut, maka akan terlihat pada klausa relatif
kehilangan konstituen untuk menjadikannya sebuah kalimat. Konstituen tersebut
adalah subjek, karena verba /anqadza/ ‘menyelamatkan’ memerlukan dua
argumen, yaitu subjek dan objek. Di dalam klausa relatif tersebut sudah ada satu
argumen yaitu /ka/ ‘-mu’ yang berupa pronomina persona. Pronomina persona
/ka/ ‘-mu’ tersebut menduduki fungsi objek karena bentuk /ka/ ‘-mu’ adalah
pronomina persona untuk menunjukkan fungsi objek. Sehingga menjadi jelas
bahwa konstituen yang hilang adalah subjek karena verba /anqadza/
‘menyelamatkan’ memilki relator yang kembali kepada nomina inti /a’sy-sya>bba/
‘pemuda’, yaitu /dlami>r mustatir/ ‘kata ganti yang tidak tampak’ yaitu /ya/. Hal
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
/Inna’sy-sya>bbal-ladzi> [____anqadza ka] qad sa>fara ila bila>dil-‘a>lami/
S PR.MT S’ P’ OL P
Dengan menggunakan strategi gap dapat dijelaskan bahwa konstituen
yang kosong sebenarnya diisi oleh nomina inti /a’sy-sya>bba/ ‘pemuda’ yang
menduduki fungsi subjek dalam klausa utama, sehingga menjadi /as-sya>ba
anqadzaka/ ‘pemuda itu menyelamatkanmu’. Karena nomina inti yang mengisi
posisi kosong tersebut menduduki fungsi subjek dalam klausa utama, maka
disebut sebagai perelatifan subjek.
Jika dillihat dari sifatnya, klausa relatif pada data (1) termasuk klausa
relatif restriktif karena nomina inti, yaitu /a’sy-sya>bba/ ‘pemuda’ belum
39
teridentifikasi dengan jelas siapa pemuda yang dimaksud. Sehingga keberadaan
klausa relatif tersebut berfungsi untuk membatasi referen /a’sy-sya>bba/ ‘pemuda’.
فادلكافأة سيناذلا السائق الذى ال يستحقها (2) /Fal-muka>fa’atu sayana>luha> ’s-sa>iqu’l-ladzi> [la> yastachiqquha>]>/
‘Imbalan akan diterima oleh pengemudi kereta yang tidak berhak atasnya’
(Al-Ibrasyi>, tt:32)
Kalimat fa al-
muka>faatu
sa yana>lu ha> a’s-sa>iqu a’l-
ladzi
la> yasta-
chiqqu
ha>
Fungsi Part.
Ibt
S P OL S PR.MT Part.
Neg.
P’ OL’
Terjemah maka imbalan akan
menerima
nya penge-
mudi
yang tidak berhak nya
Kalimat pada data (2) di atas dapat dipilah menjadi klausa relatif dan
klausa utama. Berikut penjelasan mengenai klausa relatif dan klausa utama.
a. Klausa relatif :
/La> yastachiqquha>/
‘Tidak berhak atasnya’
Kalimat la> yastachiqqu ha>
Fungsi Part.Neg. P’ O’
Terjemah tidak berhak nya
b. Klausa utama :
/Fal-muka>fa’atu sayana>luha’s-sa>iqu/
‘Imbalan didapatkan oleh pengemudi’
Kalimat fa al-muka>fa’atu sa yana>lu ha> a’s-sa>iqu
Fungsi Part.Ibt S P OL S
Terjemah maka imbalan akan menerima nya pengemudi
Pada klausa relatif tersebut terlihat bahwa ada konstituen yang hilang.
Konstituen tersebut adalah subjek karena verba /la> yastachiqqu/ ‘tidak berhak’
40
memerlukan dua argumen, yaitu subjek dan objek. Dalam klausa relatif tersebut
sudah ada satu argumen, yaitu /dhami>r/ ‘pronomina persona’ /ha>/ ‘-nya’.
Pronomina persona /ha>/ ‘-nya’ menduduki fungsi objek karena pronomina persona
/ha>/ ‘-nya’merupakan bentuk untuk menunjukkan bahwa pronomina tersebut
menduduki fungsi objek bukan subjek. Jadi sudah jelas, konstituen yang hilang
pada klausa relatif tersebut adalah subjek. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut.
/.....a’s-sa>iqu ’l-ladzi> [_______la> yastachiqqu ha>]/
S PR.MT S’ P’ OL’
Dengan menggunakan strategi gap dapat dijelaskan bahwa konstituen
yang kosong sebenarnya diisi oleh /a’s-sa>iqu/ ‘pengemudi’ karena verba /la>
yastachiqqu/ ‘tidak berhak’ memiliki relator yang merujuk pada nomina inti.
relator tersebut adalah huruf /ya/ yang terletak di awal verba yang menunjukkan
benda laki-laki, sehingga dengan adanya relator /ya/ tersebut maka konstituen
yang sesuai adalah /a’s-sa>iqu/ ‘pengemudi’. Sehingga klausa relatif di atas
menjadi /a’s-sa>iqu la> yastachiqquha>/ ‘pengemudi itu tidak berhak atasnya’.
Karena konstituen yang hilang adalah subjek dan nomina inti pada klausa utama
yang mengisi posisi tersebut menduduki fungsi subjek, maka disebut sebagai
perelatifan subjek.
Klausa relatif pada data (2) di atas termasuk klausa relatif nonrestriktif.
Nomina inti sudah cukup memberikan informasi kepada pendengar. Kemunculan
klausa relatif ini berfungsi untuk menambah informasi pada nomina inti.
41
و األمرية سيتزوجها الكاذب الذي ادعى أنو أنقذىا (3)
/Wal-ami>ratu sayatazawwajuha>l-ka>dzibu’l-ladzi> [idda‘a> annahu anqadzaha]>/
‘Sang putri akan dinikahi oleh pembohong yang mengaku bahwa dia yang
menyelamatkannya’ (Al-Ibra>syi>, tt:32)
Kalimat wa al-
ami>ratu
sayatazawwaju ha> al-ka>dzibu a’l-
ladzi
Fungsi Part.Ibt S P OL S PR.MT
Terjemah dan Putri menikah nya pembohong yang
kalimat idda‘a> annahu anqadza ha>
Fungsi P’ S’ P’ OL’
Terjemah mengaku dia menyelamatkan nya
Klausa relatif pada data (3) termasuk klausa relatif restriktif. Nomina inti
/al-ka>dzibu/ ‘pembohong’ sudah menunjukkan informasi yang jelas kepada
pembaca atau pendengar. Berikut penjelasan klausa relatif dan klausa utama dari
data (3).
a. Klausa relatif :
/Idda‘a> annahu anqadzaha>/
‘Mengaku bahwa dia yang menyelamatkannya’
Kalimat idda‘a> annahu anqadza ha>
Fungsi P’ S’ P’ OL’
Terjemah mengaku dia menyelamatkan nya
b. Klausa utama :
/Wal-ami>ratu sayatazawwajuhal-ka>dzibu/
‘Sang putri akan dinikahi oleh pembohong’
Kalimat wa al-ami>ratu sayatazawwaju ha> al-ka>dzibu
Fungsi Part.Ibt S P OL S
Terjemah dan putri menikah nya pembohong
42
Dengan melihat kedua klausa tersebut akan terlihat pada data (3)
kehilangan konstituen untuk menjadikannya sebuah kalimat. Konstituen tersebut
adalah subjek karena verba /idda’a/ ‘mengaku’ memerlukan subjek (pelaku). Hal
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
/- - - - - al-ka>dzibu ’l-ladzi> [______idda‘a> annahu anqadzaha]>/
S PR.MT S’ P’ O’
Dengan menggunakan strategi gap dapat dijelaskan bahwa konstituen
yang kosong sebenarnya diisi oleh /al-ka>dzibu/ sehingga menjadi /al-ka>dzibu
idda‘a annahu anqadzaha> / ‘pembohong mengaku bahwa dia menyelamatkannya’.
Karena konstituen yang hilang adalah subjek dan nomina inti pada klausa utama
yang mengisi posisi tersebut menduduki fungsi subjek, maka disebut sebagai
perelatifan subjek.
بلد من بالد الفرس ىف يعيشان كان يف قدمي الزمان أخوان شقيقان (4)
/Ka>na fi> qadi>mi’z-zama>ni akhawa>ni syaqi>qa>ni [ya‘i>sya>ni fi> baladin min
bila>dil-farsi]/
‘Dahulu ada dua saudara yang hidup di salah satu negeri di Persia’
(Ki>la>ni>, tt:1)
Kalimat ka>na fi> qadi>mi’z-
zama>ni
akhawa>ni
syaqi>qa>ni
ya’i>sya>ni fi baladin min
bila>dil-farsi
Fungsi V.Perf Pre P S P’ Pre Ket
Terjemah dahulu di zaman
dahulu
dua
bersaudara
hidup di salah satu
negeri di Persia
Kalimat pada data (4) di atas terdiri dari dua klausa, yaitu klausa relatif dan
klausa utama.
43
a. Klausa relatif :
/Ya’i>sya>ni fi> baladin min bila>dil-farsi/
‘Hidup di salah satu negeri di Persia’
Kalimat ya‘i>sya>ni fi> baladin min bila>dil-farsi
Fungsi P’ Pre’ Ket’
Terjemah hidup di salah satu negeri di Persia
b. Klausa utama :
/Ka>na fi> qadi>mi’z-zama>ni akhawa>ni syaqi>qa>ni/
‘Dahulu ada dua saudara’
Kalimat ka>na fi> qadi>mi’z-zama>ni akhawa>ni syaqi>qa>ni
Fungsi V.Perf Pre P S
Terjemah dahulu di zaman dahulu dua bersaudara
Jika diamati, klausa relatif di atas berbeda dengan klausa relatif pada data
(3) sebelumnya. Klausa relatif pada data (4) ini tidak ada pronomina relatif karena
nomina intinya berupa indefinite head (nomina inti yang masih umum). Kemudian
jika diamati lebih jauh lagi, klausa relatif tersebut kehilangan satu konstituen.
Konstituen tersebut adalah subjek. Hal tersebut karena verba /ya‘i>sya>ni/ ‘hidup’
merupakan verba intransitif yang memerlukan satu argumen saja, yaitu subjek.
Kekosongan konstituen subjek pada verba /ya‘i>sya>ni/ ‘hidup’ tersebut dapat diisi
oleh nomina inti /akhawa>ni syaqi>qa>ni/ ‘dua bersaudara’ yang menduduki fungsi
subjek pada klausa utama. Hal tersebut disebabkan karena pada verba /ya‘i>sya>ni/
‘hidup’terdapat relator /ya/ yang terletak di awal verba dan /a>ni/ yang terletak
diakhir verba. Relator tersebut merujuk pada kata benda laki-laki ganda. Oleh
karena itu konstituen yang sesuai untuk melengkapi klausa relatif tersebut adalah
/akhawa>ni syaqi>qa>ni/ ‘dua bersaudara’. Untuk lebih jelas, akan dijelaskan melalui
strategi gap di bawah ini.
44
/Ka>na fi> qadi>mi’z-zama>ni akhawa>ni syaqi>qa>ni [____ya‘i>sya>ni.......]/
Pre P S S’ P’
Menggunakan strategi gap, dapat diketahui bahwa kekosongan subjek pada
klausa relatif dapat diisi oleh nomina inti /akhawa>ni syaqi>qa>ni/ ‘dua bersaudara.
Karena pada verba /ya‘i>sya>ni/ ‘hidup’terdapat relator /ya/ yang terletak di awal
verba dan /a>ni/ yang terletak diakhir verba, sehingga nomina inti /akhawa>ni
syaqi>qa>ni/ ‘dua bersaudara’ yang menduduki fungsi subjek bisa mengisi
kekosongan subjek dalam klausa relatif tersebut.
إن الراعي الذي جناك وخلص البالد من شر الوحش قد حضر (5)
/Inna’r-ra>‘i>’ l-ladzi> [najja>ki wa khallashal-bila>da min syarril-wachsyi]
qad chadhara/
‘Sesugguhnya penggembala yang menyelamatkanmu dan membebaskan
negara dari kejahatan monster, telah datang’. (Al-Ibrasyi>, tt:34)
Kalimat inna a’r-ra>’i >’ a’l-ladzi najja> ki wa
Fungsi Part.Acc S PR.MT P’ O’ Konj.
Terjemah sungguh penggembala yang menyelamatkan mu dan
Kalimat khallasha al-
bila>da
min syarril-
wachsyi
qad chadhara
Fungsi P’ O’ Pre O’ Part.Pen P
Terjemah membebaskan negara dari kejahatan
monster
telah datang
Data (5) di atas terdiri dari klausa relatif dan klausa utama. Berikut adalah
klausa relatif dan klausa utama dari data (5).
45
a. Klausa relatif :
/Najja>ki wa khallashal-bila>da min syarril-wachsyi/
‘(Penggembala) menyelamatkanmu dan membebaskan negara dari kejahatan
monster’
Kalimat najja> ki wa khallasha al-
bila>da
min syarril-
wachsyi
Fungsi P’ O’ Konj. P’ O’ Pre O’
Terjemah menyelamatkan mu dan membebaskan negara dari kejahatan
monster
b. Klausa utama :
/Inna’r-ra>’i >’ qad chadhara/
‘Sesungguhnya penggembala telah datang’
Kalimat inna ar-ra>‘i>’ qad chadhara
Fungsi Part.Acc S Part.Pen P
Terjemah sungguh penggembala telah datang
Klausa relatif di atas terdiri dari verba /najja>/ ‘menyelamatkan’ dan
/khallasha/ ‘membebaskan’ dengan masing-masing objeknya yaitu /ki/ ‘mu’ dan
/al-bila>da/ ‘negara’. Pronomina /ki/ ‘mu’ disebut menduduki fungsi objek karena
/ki/ ‘mu’ merupakan bentuk kata ganti orang kedua feminim tunggal yang
menunjukkan fungsi objek, sedangkan /al-bila>da/ ‘negara’ ditandai dengan
pemarkah objek, yaitu bunyi (a) diakhir kata. Sehingga dengan demikian verba
/najja>/ ‘menyelamatkan’ dan /khallasha/ ‘membebaskan’ kehilangan satu
konstituen, yaitu subjek. Konstituen subjek tersebut dapat diisi dengan nomina inti
yang terdapat pada klausa utama karena verba /najja>/ ‘menyelamatkan’ dan
/khallasha/ ‘membebaskan’ terdapat relator yang merujuk pada nomina inti yang
menduduki fungsi subjek dalam klausa utama. Relator tersebut adalah pronomina
46
yang tidak tampak, dalam bahasa Arab disebut /dhami>r mustatir/. Adapun
penjelasannya sebagai berikut.
/inna’r-ra>‘i>’l-ladzi> [_____najja>ki wa khallasha---/
S PR.MT S’ P’ Konj. P’
Menggunakan strategi gap, posisi subjek tersebut dapat diisi oleh /a’r-ra>‘i>/
‘penggembala’ yang menduduki fungsi subjek pada klausa utama, sehingga data
(5) termasuk perelatifan subjek.
Klausa relatif pada data (5) termasuk klausa relatif restriktif karena
nomina inti /a’r-ra>‘i>/ ‘penggembala’ belum memberikan informasi yang jelas
kepada pendengar. Tanpa adanya klausa relatif tentu akan timbul kebingungan
penggembala mana yang dimaksud, sehingga kemunculan klausa relatif
membatasi referen nomina inti /a’r-ra>‘i>/ ‘penggembala’.
ىذا السائق اخلائن الكاذب الذي فكر يف إغراقها يف النهر وقتلها (6)
/Ha>dza’s-sa>iqul-kha>inu’l-ka>dzibu’l-ladzi [fakkara fi ighra>qiha >fi’n-nahri wa
qatalaha>]/
‘Pengemudi kereta yang pengkhianat dan pembohong ini yang memikirkan
untuk menenggelamkannya di sungai dan membunuhnya’ (Al-Ibrasyi>, tt: 38)
Kalimat ha>dza as-sa>iqul-
kha>inu’l-
ka>dzibu’
al-ladzi fakkara fi ighra>qiha>
Fungsi Part.Dem S PR.MT P’ OL’
Terjemah ini pengemudi
pengkhianat
dan
pembohong
yang memikirkan menenggelam-
kannya
47
Kalimat fi> a’n-nahri wa qatala ha>
Fungsi Pre Ket. Konj. P’ OL’
Terjemah di dalam sungai dan membunuh nya
Data (6) di atas terdiri dari dua klausa, yaitu klausa relatif dan klausa
utama. Berikut klausa relatif dan klausa utama dari data (6).
a. Klausa relatif :
/Fakkara fi> ighra>qiha> fi’n-nahri wa qatalaha>/
‘(Pengemudi) memikirkan untuk menenggelamkannya di sungai dan
membunuhnya’
Kalimat fakkara fi ighra>qiha> fi> an-nahri wa qatala ha>
Fungsi P’ O’ Pre Ket. Konj P’ O’
Terjemah memikirkan menengge-
lamkannya
di dalam sungai dan membunuh nya
b. Klausa utama :
/Ha>dza’s-sa>iqul- kha>inul-ka>dzibu/
‘Pengemudi yang berkhianat dan pembohong ini’
Kalimat ha>dza a’s-sa>iqul-kha>inu’l-ka>dzibu’
Fungsi Part.Dem S
Terjemah ini pengemudi yang pengkhianat dan pembohong
Klausa relatif tersebut terdiri dari verba /fakkara fi>/ ‘memikirkan’ dan
objek /ighra>qiha>/ ‘menenggelamkannya’. Verba /fakkara fi>/ ‘memikirkan’
tersebut tidak hanya membutuhkan objek saja akan tetapi juga membutuhkan
subjek. Subjek dari klausa relatif tersebut dapat diisi dengan nomina inti, yaitu
/a’s-sa>iqul-kha>inu’l- ka>dzibu / ‘penggembala yang berkhianat dan pembohong’
karena dalam verba /fakkara fi>/ ‘memikirkan’ terdapat relator yang merujuk pada
nomina inti yang menduduki fungsi subjek dalam klausa utama. Relator tersebut
48
adalah pronominal yang tidak tampak, dalam bahasa Arab disebut /dhami>r
mustatir/. Adapun penjelasannya sebagai berikut.
/ha>dza’s-sa>iqul- kha>inul-ka>dzibu’l-ladzi> [____ fakkara fi> ighra>qi ha---]
S PR. MT S’ P’ OL’
Menggunakan strategi gap, maka subjek klausa relatif tersebut dapat diisi
dengan nomina inti /as-sa>iqul-kha>inul- ka>dzibu/ ‘penggembala yang berkhianat
dan pembohong’ yang menduduki fungsi subjek pada klausa utama. Jadi, data (6)
termasuk perelatifan subjek.
Data (6) di atas termasuk klausa relatif restriktif. Nomina inti /a’s-sa>iqu/
‘pengemudi/ belum memberikan informasi yang jelas kepada pendengar. Tanpa
adanya klausa relatif tentu akan membuat bingung pengemudi mana yang
dimaksud. Jadi kemunculan klausa relatif tersebut membatasi atau
mengkhususkan nomina inti.
2. Perelatifan Objek Langsung
Jika sebelumnya adalah perelatifan subjek, beberapa data berikut
memperlihatkan perelatifan objek langsung dalam bahasa Arab. Berikut data
yang menunjukkan perelatifan objek langsung dalam bahasa Arab.
اة واذكر عدد اخلطوات الىت مشيتها مع الفت (7)
/Wadzkur ‘adadal-khuthuwa>ti’l-lati> [masyaitaha> ma‘al-fata>ti]/
‘Sebutkan jumlah langkah yang kamu melewatinya bersama seorang pemuda’.
(Ki>la>ni>, tt:18)
49
Kalimat wa udzkur ‘adada l-
khuthuw
a>ti
a’l-lati masyaita ha> ma’a al-
fata>ti
Fungsi Part.
Ibt
P OL PR.FT P’ + S’ OL’ Pre Ket
Terjemah dan sebutkan jumlah
langkah
yang kamu
melewati
nya bersama pemuda
Data (7) terdiri dari dua klausa, yaitu klausa relatif dan klausa utama.
Klausa relatif dan klausa utama dari data (7) tersebut adalah sebagai berikut.
a. Klausa relatif :
/Masyaitaha> ma‘al-fata>ti/
‘Kamu melewatinya bersama seorang pemuda’
Kalimat masyaita ha> ma‘a al-fata>ti
Fungsi P’ + S’ OL’ Pre Ket
Terjemah kamu melewati nya bersama pemuda
b. Klausa utama :
/Wadzkur ‘adadal-khuthuwa>ti/
‘Sebutkan jumlah langkah’
Kalimat wa udzkur ‘adadal-khuthuwa>ti
Fungsi Part.Ibt P OL
Terjemah dan sebutkan jumlah langkah
Klausa relatif pada data (7) terdiri dari verba /masyaita/ ‘kamu melewati’.
Verba /masyaita/ ‘kamu melewati’ memerlukan dua argumen karena merupakan
/fi’il muta’adi/ ‘verba transitif’. Argumen dari verba tersebut adalah subjek dan
objek. Jika diperhatikan kedua argumen tersebut sudah ada. Subjeknya adalah
pronomina /ta/ ‘kamu’ yang terletak diakhir verba tersebut, sedangkan objeknya
adalah pronomina orang ketiga feminim tunggal, yaitu /ha>/ ‘nya’, bentuk ha>/ ‘nya’
adalah pronomina yang dipakai untuk menunjukkan fungsi objek. Jadi, klausa
50
relatif tersebut tidak ada konstituen yang hilang, maka dengan demikian klausa
relatif pada contoh ini menggunakan strategi pronoun-retention, yaitu nomina inti
tersisa dalam embedded sentence (kalimat yang disematkan) dalam bentuk
pronomina. Pronomina /ha>/ ‘nya’ adalah kata ganti yang merujuk pada nomina
inti /‘adadal-khuthuwa>ti/ ‘jumlah langkah’ atau dalam bahasa Arab disebut /a>id/,
yaitu kata ganti yang kembali kepada kata yang direlatifkan. Pronomina /ha>/ 'nya'
tersebut menunjukkan posisi yang direlativisasi karena pronomina /ha>/ 'nya'
adalah relator yang merujuk pada nomina inti. Nomina yang menjadi rujukan dari
pronomina /ha>/ ‘nya’ adalah /‘adadal-khuthuwa>ti/ ‘jumlah langkah’ menduduki
posisi objek langsung, maka data (7) termasuk perelatifan objek langsung.
و عارض ىذا اإلدعاء الكاذب الذى يدعيو السائق (8)
/Wa ‘a>radha ha>dzal-iddi’a> a al-ka>dziba’l-ladzi> [yadda’i>hi’s-sa>iqu]/
‘Dia menolak pernyataan dusta ini yang dinyatakan oleh pengemudi’
(Al-Ibrasyi>, tt: 30)
Kalimat wa ‘a>radha ha>dza al-iddi’a> a
al-ka>dziba
a’l-
ladzi
yadda’i> hi a’s-sa>iqu
Fungsi Part.
Ibt
(S) + P Part.
Dem
OL PR.MT P’ OL’ S’
Terjemah dan (dia)
meno-
lak
ini pernyata-
an dusta
yang menyatakan nya pengemudi
Data (8) di atas terdiri dari klausa relatif dan klausa utama. Berikut
penjelasan klausa relatif dan klausa utama dari data (8).
a. Klausa relatif :
/Yadda’i>hi ’s-sa>iqu/
‘Diakui oleh pengemudi’
51
Kalimat yadda’i> hi s’s-sa>iqu
Fungsi P’ OL’ S’
Terjemah menyatakannya nya Pengemudi
b. Klausa utama :
/‘A>radha ha>dzal-iddi’a> a al-ka>dziba/
‘Dia menolak pengakuan dusta ini’
Kalimat wa ‘a>radha ha>dza al-iddi’a> a al-ka>dziba
Fungsi Part.
Ibt
(S) + P Part.Dem OL
Terjemah dan (dia) menolak ini pernyataan dusta
Klausa relatif di atas terdiri dari verba /yadda’i>/ ‘menyatakan’. Verba
/yadda’i>/ ‘menyatakan’ tersebut adalah verba transitif yang membutuhkan dua
argumen, yaitu subjek dan objek. Jika diamati, kedua argumen dari verba tersebut
sudah ada, yaitu /a’s-sa>iqu/ ‘pengemudi’ sebagai objek dan pronominal /hi/ ‘nya’
sebagai objek. /a’s-sa>iqu/ ‘pengemudi’ sebagai objek karena dimarkahi dengan
bunyi (u) diakhir kata yang merupakan pemarkah subjek, sedangkan pronomina
/hi/ ‘nya’ adalah bentuk kata ganti orang ketiga feminim tunggal yang digunakan
untuk menduduki fungsi objek. Jadi, tidak ada konstituen yang hilang dalam
klausa relatif tersebut. Struktur klausa relatif seperti ini merupakan jenis klausa
relatif yang menggunakan strategi pronoun-retention, yaitu nomina inti tersisa
dalam embedded sentence (kalimat yang disematkan) dalam bentuk pronomina.
Pronomina /hi/ ‘nya’ adalah kata ganti yang merujuk pada nomina inti /ha>dzal-
iddi’a> a al-ka>dziba/ ‘pernyataan dusta ini’. Pronomina ini disebut dengan relator
atau dalam bahasa Arab disebut /a>id/, yaitu kata ganti yang kembali kepada kata
yang dimodifikasi. Pronomina /hi/ 'nya' tersebut menunjukkan posisi yang
52
direlativisasi. Nomina yang menjadi rujukan dari pronomina /hi/ ‘nya’ adalah
/ha>dzal-iddi’a> a al-ka>dziba/ ‘pernyataan dusta ini’ menduduki posisi objek
langsung, maka data (8) termasuk perelatifan objek langsung.
Klausa relatif pada data (8) termasuk klausa relatif restriktif. Nomina inti
/ha>dzal-iddi‘a>’a al-ka>dziba/ ‘pernyataan dusta ini’ belum memberikan informasi
yang jelas kepada pendengar. Tanpa adanya klausa relatif, pendengar akan
bingung ‘pernyataan dusta’ mana yang dimaksud. Jadi kemunculan klausa relatif
ini membatasi nomina inti.
لصق بادلكيال مث أرتو الدينار الذي (9)
/Tsumma arathu’d-di>na>ra’l-ladzi> [lushiqa bil-mikya>li]/
‘Kemudian dia memperlihatkan kepadanya uang dinar yang dimasukkan
dalam karung’. (Al-Ki>la>ni>, tt:9)
Kalimat tsumma arat hu a’d-
di>na>ra
a’l-
ladzi>
lushiqa bi al-
mikya>l
Fungsi Konj. (S)+P OTL OL PR.MT P’ Pre’ Ket’
Terjemah kemu-
dian
memper-
lihatkan
nya dinar yang dimasuk
-kan
dalam karung
Data (9) di atas terdiri dari klausa relatif dan klausa utama. Berikut klausa
relatif dan klausa utama dari data (9).
a. Klausa relatif :
/Lushiqa bil-mikya>l/
‘Dimasukkan dalam karung’
Kalimat lushiqa bi al-mikya>l
Fungsi P Pre Ket
Terjemah dimasukkan dalam karung
b. Klausa utama :
/Tsumma arathu’d-di>na>ra/
‘Kemudian (dia) memperlihatkan kepadanya uang dinar’
53
Kalimat tsumma arat hu ad-di>na>ra
Fungsi Konj. (S)+P OTL OL
Terjemah kemudian memperlihatkan nya dinar
Sebelum membahas klausa relatif, akan dibahas nomina inti terlebih
dahulu. Klausa utama di atas terdiri dari verba /arat/ ‘memperlihatkan’ dan dua
argumen, yaitu pronomina /hu/ ‘nya’ dan /a’d-di>na>ra/ ‘dinar’. Kata /a’d-di>na>ra/
‘dinar’ menjadi nomina inti dari klausa relatif /lushiqa bil-mikya>li/ ‘dimasukkan
ke dalam karung. Nomina inti tersebut menduduki fungsi objek langsung. Hal
tersebut karena verba /arat/ ‘memperlihatkan’ membutuhkan dua argumen,
argumen yang berupa pronomina /hu/ ‘nya’ menduduki fungsi objek tidak
langsung karena kadar keintian pronomina /hu/ ‘nya’ lebih rendah dibandingkan
/a’d-di>na>ra/ ‘dinar’. Jika kata /a’d-di>na>ra/ ‘dinar’ dihilangkan akan menjadi tidak
berterima, /arathu/ ‘memperlihatkannya’. Verba /arat/ ‘memperlihatkan’ lebih
menghendaki kepada sesuatu daripada seseorang sehingga kata /a’d-di>na>ra/
‘dinar’ menduduki fungsi objek langsung.
Klausa relatif di atas, jika diperhatikan terdapat dua konstituen yang
hilang, yaitu subjek dan objek. Verba / lushiqa/ ‘dimasukkan’ adalah verba pasif
dari /lashaqa/ ‘memasukkan’. Karena verbanya berupa pasif maka konstituen
subjek yang hilang dan digantikan posisinya oleh objek. Objek tersebut berkasus
nominatif karena sebagai wakil dari subjek atau dalam bahasa Arab disebut
dengan /na>ibul fa‘il/ ‘wakil dari subjek’. Jadi, klausa relatif di atas hanya
kekurangan satu konstituen, yaitu subjek yang diisi oleh objek untuk menjadi
sebuah kalimat. Konstituen tersebut dapat diisi oleh nomina inti, yaitu /a’d-
di>na>ra/ ‘dinar’. Adapun penjelasannya sebagai berikut.
54
/--- arathu’d-di>na>ra’l-ladzi> [____lushiqa bil-mikya>l]/
P OTL OL PR.MT S’ P’ Ket’
Menggunakan strategi gap, konstituen objek yang hilang dapat diisi
dengan nomina inti, yaitu /a’d-di>na>ra/ ‘dinar’ yang berposisi sebagai objek tidak
langsung dalam klausa utama. Hal tersebut disebabkan pada verba /lushiqa/
‘dimasukkan’ terdapat relator yang berupa /dhamir mustatir/ ‘kata ganti yang
tidak tampak’ yang merujuk pada nomina inti. Oleh karena itu, data (9) termasuk
perelatifan objek langsung.
Data (9) termasuk klausa relatif nonrestriktif. Nomina inti /a’d-di>na>ra/
‘dinar’ sudah memberikan informasi yang jelas kepada pendengar. Jadi,
kemunculan klausa relatif menambah informasi dari nomina inti.
من خييط جثتو أنا أحضر لكما (10) /Ana uchdhiru lakuma> man yakhi>thu jutstsatahu>/
‘Aku membawa untuk kamu berdua (orang) yang menjahit jasadnya’
(Ki>la>ni>, tt:17)
Kalimat ana uchdhiru lakuma> man yakhi>thu jutstsatahu
Fungsi S P Pel OL +
(PR.U+S’)
P’ OL’
Terjemah aku membawa untuk
kamu
berdua
(orang)
yang
menjahit jasadnya
Data (10) di atas terdiri dari dua klausa, yaitu klausa relatif dan klausa
utama. Berikut penjelasan klausa relatif dan klausa utama.
55
a. Klausa relatif :
/Man yakhi>thu jutstsatahu>/
‘(Orang) yang menjahit jasadnya’
Kalimat yakhi>thu jutstsatahu
Fungsi P’ OL’
Terjemah menjahit jasadnya
b. Klausa utama :
/Ana uchdhiru lakuma> man/
‘Aku membawa untuk kamu berdua orang’
Kalimat ana uchdhiru lakuma> man
Fungsi S P Pel OL
Terjemah aku Membawa untuk kamu berdua (orang) yang
Klausa relatif pada data (10) berbeda dengan data sebelumnya. Pada data
sebelumnya struktur klausa relatif menggunakan pronomina relatif definit /a’l-
ladzi>/, sedangkan pada data ini menggunakan pronomina relatif non-definit, yaitu
/man/ ‘(orang) yang’. Kemudian pronomina relatif /man/ ini menduduki fungsi
gramatikal di dalam klausa utama berbeda dengan pronomina relatif definit yang
tidak memiliki fungsi baik di dalam klausa utama maupun klausa relatif.
Jika diamati, posisi pronomina relatif /man/ menduduki fungsi objek
langsung dari verba /uchdhiru/ ‘aku membawa’ dalam klausa utama. Berdasarkan
fungsi gramatikal pronomina relatif tersebut di dalam klausa utama, maka
pronomina relatif /man/ menjadi nomina inti dari klausa relatif /yakhi>thu
jutstsatahu/ ‘menjahit jasadnya’. Sehingga dengan demikian data (10) merupakan
peralatifan objek langsung. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan strategi relative-
pronoun, yaitu terdapat pronomina dalam klausa relatif yang menunjukkan
56
nomina inti. Pronomina ini secara formal bentuknya sama dengan kata tanya
(interrogative pronoun), yaitu who dan whom dalam bahasa Inggris (Song,
2001:219). Posisi pronomina relatif /man/ yang terletak di awal klausa relatif
dipindah ke dalam klausa utama sebagai nomina inti. Pronomina relatif tersebut
dikatakan sebagai nomina inti karena verba /yakhi>thu/ ‘menjahit’ terdapat relator
yang berupa kata ganti yang tidak tampak, yaitu /ya/ yang terletak di awal verba.
Relator tersebut merujuk kepada nomina inti /man/.
ماحدثقصت عليو (11) و /Wa qashshat ‘alaihi [ma> chadatsa]/
‘Menceritakan kepadanya sesuatu yang terjadi’ (Ki>la>ni>, tt:10)
Kalimat wa qashshat ‘ala hi ma> chadatsa
Fungsi Part.Ibt (S) + P OTL OL (PR.U+S’) P’
Terjemah dan menceritakan nya (sesuatu) yang telah terjadi
Data (11) di atas terdiri dari dua klausa, yaitu klausa relatif dan klausa
utama. Berikut penjelasan klausa relatif dan klausa utama.
a. Klausa relatif :
/Chadatsa/
‘Telah terjadi’
Kalimat chadatsa
Fungsi P’
Terjemah telah terjadi
b. Klausa utama :
/Wa qashshat ‘alaihi ma>/
‘Menceritakan kepadanya sesuatu’
57
Kalimat wa qashshat ‘ala hi ma>
Fungsi Part.Ibt (S) + P OTL OL (PR.U)
Terjemah dan menceritakan nya (sesuatu) yang
Klausa relatif pada data (11) hampir sama dengan data (10). Data (11)
menggunakan pronomina relatif /man/ yang digunakan untuk sesuatu yang
berakal, sedangkan pada contoh ini menggunakan pronomian relatif /ma>/
‘(sesuatu) yang’ digunakan untuk benda yang tidak berakal.
Jika diperhatikan pronomina relatif /ma>/ masuk ke dalam struktur
gramatikal sebagai objek di dalam klausa utama sehingga mengindikasikan bahwa
pronomina relatif /ma>/ sebagai nomina inti dari klausa relatif /chadatsa/ ‘telah
terjadi’. Oleh karena itu klausa relatif ini termasuk perelatifan objek langsung
karena terdapat relator di dalam verba /chadatsa/ ‘telah terjadi’. Relator tersebut
berupa /dhami>r mustatir/ ‘kata ganti yang tidak tampak’ yang merujuk pada
nomina inti /ma>/.
اللص علي البابما خطو ة رأت مرجان (12)
/Ra’at Marja>natu ma> [khaththahul-lishshu ‘alal-ba>bi]/
‘Marjanah melihat yang ditulis oleh pencuri di atas pintu’
(Ki>la>ni>, tt: 20)
Kalimat ra’at Marja>natu ma> khaththa hu al-lishshu ‘ala al-ba>bi
Fungsi P S O (PR.U) P’ O’ S’ Pre Ket
Terjemah melihat Marjanah sesuatu
(yang)
menulis nya pencuri di
atas
pintu
Data (12) di atas terdiri dari klausa relatif dan klausa utama. Berikut
penjelasan klausa relatif dan klausa utama.
58
a. Klausa relatif :
/Khaththahul-lishshu ‘alal-ba>bi/
‘Ditulis oleh pencuri di atas pintu’
Kalimat khaththa hu al-lishshu ‘ala al-ba>bi
Fungsi P’ O’ S’ Pre Ket
Terjemah menulis nya pencuri di atas pintu
b. Klausa utama :
/Ra’at Marja>natu ma>/
‘Marjanah melihat sesuatu’
Kalimat ra’at Marja>natu ma>
Fungsi P S O (PR.U)
Terjemah melihat Marjanah sesuatu (yang)
Data ini sama dengan data sebelumnya, yaitu klausa relatif menggunakan
pronomina /ma>/ ‘(sesuatu) yang’. Sebagaimana dalam penjelasan pada data
sebelumnya bahwa pronomina relatif /ma>/ masuk ke dalam struktur gramatikal,
yaitu sebagai objek dari verba /raat/ ‘melihat’ pada klausa utama. Karena
pronomina relatif /ma>/ tersebut menduduki fungsi objek langsung dalam klausa
utama, maka pronomina relatif /ma>/ ini menjadi nomina inti dari klausa relatif
/khaththahul-lishshu ‘alal-ba>bi/ ‘ditulis oleh pencuri di atas pintu’. Oleh karena
itu, data (12) ini merupakan perelatifan objek langsung. Hal tersebut disebabkan
pada klausa relatif /khaththahul-lishshu ‘alal-ba>bi/ ‘ditulis oleh pencuri di atas
pintu’ terdapat relator yang kembali kepada nomina inti /ma>/, yaitu pronomina
/hu/ ‘nya’. Pronomina /hu/ ‘nya’ ini menunjukkan posisi yang direlativisasi, yaitu
fungsi objek langsung.
59
عند أسفل اجلبل عربتها فيووصال إىل ادلكان الذى وقفت (13)
/Washala> ilal-maka>ni’l-ladzi> [waqafat ‘arabatuha> fi>hi ‘inda asfalil-jabali]/
‘Mereka berdua sampai di tempat di mana keretanya berhenti di lembah
gunung’ (Al-Ibrasyi>, tt:19)
Kalimat washala> ila> al-maka>ni a’l-ladzi waqafat ‘arabatuha>
Fungsi (S) + P OL PR.MT P’ S’
Terjemah mereka berdua
sampai
di tempat yang berhenti keretanya
Kalimat fi> hi ‘inda asfalil-jabali
Fungsi Pre’ Ket’ Pre’ Ket’
Terjemah di nya di lembah gunung
Data (13) di atas terdiri dari klausa relatif dan klausa utama. Berikut
klausa relatif dan klausa utama dari data (13).
a. Klausa relatif :
/Waqafat ‘arabatuha> fi>hi ‘inda asfalil-jabali/
‘Keretanya berhenti di lembah gunung’
Kalimat waqafat ‘arabatuha fi> hi ‘inda asfalil-jabali
Fungsi P’ S’ Pre’ Ket’ Pre’ Ket’
Terjemah berhenti keretanya di nya di lembah gunung
b. Klausa utama :
/Washala> ilal-maka>ni/
‘Berdua sampai di tempat’
Kalimat washala> ila> al-maka>ni
Fungsi (S) + P OL
Terjemah mereka berdua sampai di tempat
Sebelum masuk pembahasan klausa relatif, akan dibahas klausa utama
terlebih dahulu. Klausa utama /washala> ilal -maka>ni/ ‘berdua sampai di tempat’
terdapat verba /washala>/ ‘sampai’ yang termasuk dalam jenis verba transitif.
60
Kemudian terdapat argumen /ilal-maka>ni/ ‘tempat’. Meskipun secara formal
argumen /ilal-maka>ni/ ‘tempat’ adalah keterangan karena di dahului oleh
preposisi /ila>/ ‘ke’ akan tetapi secara makna argumen tersebut adalah objek
langsung dari verba /washala/ ‘sampai’. Hal tersebut didasari oleh pendapat Hasan
(2008:151) yang menyebutkan bahwa ada /fi‘l/ ‘kata kerja’ yang me-nashab-kan
/maf’ul bih/ ‘objek’ dengan bantuan huruf /jar/ ‘preposisi’ seperti /ila>/ ‘ke’ dan /fi>/
‘di’.
Jika diamati klausa relatif di atas terdiri dari verba /waqafat/ ‘berhenti’.
Verba tersebut cukup membutuhkan subjek saja untuk menjadikan sebuah kalimat
yang utuh karena verbanya berupa /fi‘l lazim/ ‘verba intransitif’. Subjek dari
verba /waqafat/ ‘berhenti’ adalah /‘arabatuha/ ‘keretanya’. Klausa tersebut
termasuk perelatifan objek langsung karena ada pronominal yang merujuk kepada
nomina inti yang berposisi sebagai objek langsung dalam klausa utama, yaitu /al-
maka>ni/. Struktur klausa relatif tersebut termasuk klausa relatif yang
menggunakan strategi pronoun retention, yaitu nomina ini tersisa dalam
embedded sentence (kalimat sematan) dalam bentuk pronominal. Pronomina /hi/
‘nya’ yang bersambung pada preposisi /fi>/ ‘di dalam’ menunjukkan posisi yang
direlativisasi dan pronomina tersebut menduduki fungsi oblik/keterangan,
sehingga klausa relatif ini termasuk dalam perelatifan objek langsung.
Klausa relatif pada data (13) termasuk klausa relatif restriktif. Nomina inti
/al-maka>n/ ‘tempat’ belum memberikan informasi yang jelas kepada pendengar.
Tanpa adanya klausa relatif, pendengar akan bingung ‘tempat’ yang dimaksud.
Jadi kemunculan klausa relatif tersebut membatasi nomina inti /al-maka>n/
‘tempat’.
61
3. Perelatifan Objek Tidak Langsung
خطا مثلو جتاوره اليتكل باب من األبواب خطت علىو (14)
/khaththath ‘ala> kulli ba>bin minal-abwa>bi’l-lati> [tuja>wiruhu] khaththan
mitslahu/
‘dia (pr) memberi garis yang sama di atas setiap pintu yang berdekatan’
(Ki>la>ni>, tt:20)
Kalimat wa khaththath ‘ala> kulli ba>bin minal-abwa>bi a’l-lati>
Fungsi Part.Ibt P Pre OTL PR.FT
Terjemah dan menggaris di atas setiap pintu yang
Kalimat tuja>wiru hu khaththan mitslahu
Fungsi P’ O’ OL Ket
Terjemah berdekatan nya garis sama
Data (14) di atas terdiri dari klausa relatif dan klausa utama. Penjelasan
klausa relatif dan klausa utama sebagai berikut :
a. Klausa relatif :
/Tuja>wiruhu/
‘Berdekatan’
Kalimat tuja>wiru hu
Fungsi P’ O’
Terjemah berdekatan nya
b. Klausa utama :
/Wa khaththath ‘ala kulli ba>bin minal-abwa>bi khaththan mitslahu/
‘Dia (pr) menggariskan garis yang sama di atas setiap pintu’
Nomina inti pada contoh di atas adalah /al-abwa>bi/ ‘pintu-pintu’. Nomina
inti tersebut menduduki fungsi objek tidak langsung dari verba /khaththath/
Kalimat wa khaththath ‘ala kulli ba>bin minal-abwa>bi
Fungsi Part.Ibt P Pre OTL
Terjemah dan menggariskan di atas setiap pintu
62
‘menggariskan’ karena kadar keintian dalam klausa utama lebih rendah daripada
kata /khaththan/ ‘garis’ yang menduduki fungsi objek langsung.
Klausa relatif di atas terdiri dari verba /tuja>wiru/ ‘berdekatan’ dan objek
berupa /dlami>r/ ‘kata ganti’ /hu/ ‘nya’. Klausa relatif tersebut kehilangan satu
konstituen untuk menjadi sebuah kalimat yaitu, subjek. Fungsi subjek dalam
klausa relatif yang hilang dapat diisi dengan nomina inti /al-abwa>bu/ ‘pintu-pintu’
yang menduduki fungsi objek tidak langsung dalam klausa utama.
/----minal-abwa>bi’l-lati> [____tuja>wiru hu]---/
OTL S’ P’ OL’
Menggunakan strategi gap dapat dijelaskan bahwa kekosongan konstituen
subjek pada klausa relatif dapat diisi dengan nomina inti /al-abwa>bu/ ‘pintu-pintu’
yang menduduki fungsi objek tidak langsung dalam klausa utama. Hal tersebut
karena pada verba /tuja>wiru/ ‘berdekatan’ terdapat relator berupa /tu/ di awal
verba yang menunjukkan bahwa relator tersebut merujuk pada nomina inti /al-
abwa>bu/ ‘pintu-pintu’.
Data (14) termasuk klausa relatif restriktif. Nomina inti /al-abwa>bi/ ‘pintu-
pintu’ belum memberikan informasi yang jelas kepada pendengar mengenai pintu-
pintu yang dimaksud. Klausa relatif berfungsi sebagai penjelas dari nomina inti.
لك الوحش كل سنةخلصتها من ىذه الضحية الىت تقدم لذ (15) و
/wa khallashtuha> min ha>dzihi’dh-dhachiyyati’l-lati> [tuqaddamu lidza>likal-
wachsyi kulla sanatin]/
‘aku membebaskannya dari pengorbanan ini yang diberikan untuk binatang
buas setiap tahun’ (Al-Ibra>syi>, tt:23)
63
Kalimat wa khallashtu ha> min ha>dzihi’l-dlachiyyati
Fungsi Part.Ibt (S) + P O Pre OTL
Terjemah dan aku telah membebaskan nya dari pengorbanan ini
Kalimat a’l-lati> tuqaddamu lidza>lika al-wachsyi kulla sanatin
Fungsi PR.FT P Part.Dem Pel Ket
Terjemah yang diberikan untuk itu binatang buas setiap tahun
Data (15) ini terdiri dari klausa relatif dab klausa utama. Berikut
penjelasan klausa relatif dan klausa utama dari data (15).
a. Klausa relatif :
/Tuqaddamu lidza>likal-wachsyi kulla sanatin/
‘Diberikan kepada binatang buas setiap tahun’
Kalimat tuqaddamu lidza>lika al-wachsyi kulla sanatin
Fungsi P Part.Dem Pel Ket
Terjemah diberikan untuk itu monster setiap tahun
b. Klausa utama :
/Wa khallashtuha> min ha>dzihi’l-dlachiyyati/
‘Aku membebaskan dari pengorbanan ini’
Kalimat wa khallashtu ha> min ha>dzihi’dh-
dhachiyyati
Fungsi Part.Ibt (S) + P O Pre OTL
Terjemah dan aku telah membebaskan nya dari pengorbanan ini
Sebelum membahas klausa relatif, akan dibahas klausa utama terlebih
dahulu. Klausa utama di atas terdiri dari verba /khallashtu/ ‘aku membebaskan’
dan dua argumen, yaitu pronomina /ha>/ ‘nya’ yang melekat pada /fi‘l/ yang
menduduki fungsi objek langsung dan /ha>dzihi’l-dlachiyyati/ ‘pengorbanan ini’.
Jika diamati kata /ha>dzihi’dh-dhachiyyati/ ‘pengorbanan ini’ ini menduduki
fungsi keterangan karena diawali dengan preposisi /min/ ‘dari’. Meskipun secara
64
formal tampak sebagai keterangan akan tetapi jika dilihat secara makna kata
tersebut menduduki fungsi objek tidak langsung dari verba sebelumnya, yaitu
/khallastu/ ‘aku membebaskan’. Kata /ha>dzihi’dh-dhachiyyati/ ‘pengorbanan ini’
ini disebut sebagai objek tidak langsung karena jika kata ini dihilangkan maka
tidak akan merusak makna atau masih berterima. Misal klausa utama tersebut
hanya ada objek langsung saja, klausa tersebut akan berbunyi /wa khallashtuha/
‘aku membebaskannya’. Jika yang dihilangkan pronomina /ha>/ ‘nya’ klausa
tersebut akan menjadi tidak berterima karena verba /khallastu/ ‘aku
membebaskan’ lebih menuntut adanya argumen yang secara langsung dikenai
perbuatan dari verba tersebut, maka dengan demikian kata /ha>dzihi’dh-
dhachiyyati/ ‘pengorbanan ini’ adalah objek tidak langsung.
Sekarang masuk pembahasan klausa relatif. Klausa relatif di atas
kehilangan satu konstituen. Hal tersebut disebabkan oleh verba /tuqaddamu/
‘diberikan’ berasal dari verba /taqaddama/ ‘memberikan’ yang memerlukan dua
argumen, yaitu subjek dan objek. Subjek dari verba /tuqaddamu/ ‘diberikan’ diisi
oleh /as-sa>iqu/ ‘pengemudi’. Nomina inti tidak muncul dalam verba /tuqaddamu/
disebabkan bentuk verbanya berupa bentuk verba pasif, sehingga terjadi alternasi
argumen, yaitu subjek menjadi objek dan objek menjadi subjek. Akan tetapi
dalam bahasa Arab, jika verbanya berupa verba pasif maka subjek dalam kalimat
aktif yang menjadi yang menjadi objek kalimat pasif tidak dimunculkan. Objek
kalimat aktif yang menjadi subjek kalimat pasif dimunculkan sebagai wakil
subjek dari kalimat pasif. Jadi klausa relatif pada data (15) dapat dituliskan /a’s-
sa>iqu taqaddama a’dh-dhachiyyata/ ‘pengemudi memberikan korban’. Sehingga
jika kita lihat klausa relatif pada data (15) tersebut kekurangan objek.
65
/---ha>dzihi’dh-dhachiyyati ’l-lati> [______tuqaddamu lidza>likal- wachsyi]/
OTL PR.FT S’ P’ Pel’
Posisi kosong tersebut dapat diisi oleh nomina inti, yaitu /ha>dzihi’dh-
dlachiyyati/ ‘pengorbanan ini’ yang menduduki fungsi objek tidak langsung,
sehingga disebut sebagai perelatifan objek tidak langsung. Nomina inti tersebut
mengisi posisi subjek klausa relatif karena verba /tuqaddamu/ terdapat relator,
yaitu /tu/ yang terletak diawal verba yang merujuk kepada nomina inti
/ha>dzihi’dh-dhachiyyati/ ‘pengorbanan ini’ .
Klausa relatif pada data (15) termasuk klausa relatif restriktif. Nomina inti
secara makna belum menjelaskan informasi secara khusus, sehingga kemunculan
klausa relatif pada data (15) berfungsi membatasi makna nomina inti.
فشكر السائق للسلطان ىديتو النفيسة الىت ال تقدر مبال (16)
/Fa syakara’s-sa>iqu li’sh-shultha>ni hadiyyatahu’n-nafi>sata’l-lati> [la>
tuqaddaru bi ma>lin]/
‘Pengemudi kereta berterima kasih kepada raja atas hadiahnya yang istimewa
yang tidak dapat diukur dengan harta’ (Al-Ibrasyi>, tt:23)
Kalimat fa syakara li as-sa>iqu a’sh-
shultha>ni
hadiyyatahu’n-
nafi>sata
a’l-lati
Fungsi P S OL OTL PR.MT
Terjemah berterima kasih pengemudi raja hadiah yang
berharga
yang
Kalimat la> tuqaddaru bi ma>lin
Fungsi P’ Pel’
Terjemah tidak dapat diukur dengan harta
Data (16) di atas terdiri dari klausa relatif dan klausa utama. Adapun,
penjelasan klausa relatif dan klausa utama dari data (16) sebagai berikut :
66
a. Klausa relatif :
/La> tuqaddaru bi ma>lin/
‘Hadiahnya yang istimewa tidak dapat diukur dengan harta’
Kalimat la> tuqaddaru bi ma>lin
Fungsi P’ Pel’
Terjemah tidak dapat diukur dengan harta
b. Klausa utama :
/Fa syakara’s-sa>iqu li’s-shultha>ni hadiyyatahu’l-nafi>sata/
‘Pengemudi kereta berterima kasih kepada raja atas hadiahnya yang istimewa’
Kalimat fa syakara li as-sa>iqu a’sh-shultha>ni hadiyyatahu’n-nafi>sata
Fungsi P S OL OTL
Terjemah berterima
kasih
pengemudi raja hadiah yang berharga
Nomina inti pada data (16) di atas adalah /hadiyyatahu’n-nafi>sata/ ‘hadiah
yang berharga’. Nomina inti tersebut menduduki fungsi objek tidak langsung dari
verba /syakara li/ ‘berterima kasih’. Verba tersebut membutuhkan dua objek, yaitu
objek langsung dan objek tidak langsung. Objek langsung dari verba tersebut
adalah /a’sh-shultha>ni/ ‘raja’ karena kadar keintian dalam gramatikal lebih tinggi
daripada /hadiyyatahu’n-nafi>sata/ ‘hadiah yang berharga’. Jadi jika
/hadiyyatahu’n-nafi>sata/ ‘hadiah yang berharga’ dihilangkan tidak terlalu
berpengaruh pada makna, sehingga kata tersebut menduduki fungsi objek tidak
langsung.
Klausa relatif di atas terdiri dari verba /la> tuqaddaru/ ‘tidak dapat diukur’
yang berbentuk pasif. Verba /la> tuqaddaru/ ‘tidak dapat diukur’ membutuhkan
subjek. Subjek untuk verba /la> tuqaddaru/ ‘tidak dapat diukur’ dapat diisi oleh
67
nomina inti /hadiyyatahu’l-nafi>sata/ ‘hadiahnya yang istimewa’ yang menduduki
posisi objek tidak langsung dalam klausa utama.
/-- hadiyyatahu’n-nafi>sata’ l-lati [_____la> tuqaddaru bi ma>lin]/
OTL PR.FT S’ P’ Pel’
Menggunakan strategi gap kekosongan subjek pada klausa relatif dapat
diisi dengan nomina inti /hadiyyatahu’n-nafi>sata/ ‘hadiahnya yang istimewa’
yang menduduki posisi objek tidak langsung dalam klausa utama, sehingga data
(16) termasuk dalam perelatifan objek tidak langsung.\
Klausa relatif pada data (16) termasuk klausa relatif restriktif. Nomina inti
/hadiyyatahu’n-nafi>sata/ ‘hadiah yang istimewa’ secara makna belum
memberikan informasi yang jelas kepada pendengar mengenai hadiah mana yang
dimaksud. klausa relatif tersebut berfungsi sebagai penjelas dari nomina inti.
4. Perelatifan Oblik/Keterangan
Perelatifan oblik/keterangan, kemunculannya tidak sebanyak jika
dibandingkan dengan kemunculan perelatifan subjek, objek langsung, dan objek
tidak langsung. Hanya beberapa saja yang ditemui dari data penelitian ini. Berikut
contoh yang memperlihatkan perelatifan oblik/keterangan.
قد حضر بعد ادلوعد الذى حدده (17) /Qad chadhara ba‘dal-mau‘idi‘l-ladzi> [chaddadahu]/
‘Sungguh telah datang setelah waktu yang ditentukan’ (Al-Ibra>syi>, tt:34)
68
Kalimat qad chadhara ba‘da al-
mau‘idi
a’l-ladzi chaddada hu
Fungsi Part.Pen (S) + P Pre Ket.
Waktu
PR.MT P’ OL’
Terjemah sungguh telah
datang
setelah waktu yang menentukan nya
Data (17) di atas terdiri dari klausa relatif dan klausa utama. Berikut
penjelasan klausa relatif dan klausa utama.
a. Klausa relatif :
/Chaddadahu/
‘Ditentukan’
Kalimat chaddada hu
Fungsi P’ OL’
Terjemah menentukan nya
b. Klausa utama :
/Qad chadhara ba’dal-mau’idi/
‘Sungguh telah datang setelah waktu’
Kalimat qad chadhara ba‘da al-mau‘idi
Fungsi Part.Pen (S) + P Pre Ket. Waktu
Terjemah sungguh telah datang setelah waktu
Sebelum membahas klausa relatif, akan dibahas mengenai nomina inti
terlebih dahulu karena ini menjadi hal terpenting yang mempengaruhi
kemunculan klausa relatif. Jika diamati, nomina inti dari klausa utama adalah /al-
mau‘idi/ ‘waktu’. Nomina inti tersebut menduduki fungsi keterangan waktu. Hal
tersebut karena nomina inti /al-mau‘idi/ ‘waktu’ didahului dengan preposisi
/ba‘da/ ‘setelah’ yang menunjukkan waktu. Kemudian verba /chadhara/ ‘datang’
juga hanya membutuhkan satu argumen saja, yaitu subjek. Subjek dari verba
69
tersebut tidak disebutkan karena sudah disebutkan pada kalimat sebelumnya, yaitu
/ar-ra>‘i/ ‘penggembala’.
Klausa relatif di atas terdiri dari verba /chaddada/ ‘menentukan’ dan
argumen berupa pronomina /hu/ ‘nya’. Verba /chaddada/ ‘menentukan’
membutuhkan dua argumen yaitu subjek dan objek. Subjek dari verba tersebut
adalah /ar-ra>‘i/ ‘penggembala’ sama dengan subjek dari verba /chadhara/ ‘datang’
pada klausa utama, sedangkan objeknya adalah pronomina /hu/ ‘nya’. Pronomina
hu/ ‘nya’ sekaligus menjadi relator yang merujuk kepada nomina inti /al-mau‘idi/
‘waktu’. Hal tersebut karena pronomina /hu/ ‘nya’ ini merupakan pronomina
persona maskulin tunggal dan nomina inti /al-mau‘idi/ ‘waktu’ merupakan kata
benda maskulin tunggal. Pada klausa relatif ini menggunakan strategi pronoun-
retention, yaitu nomina inti tetap ada di dalam embedded sentence (kalimat
sematan) dalam bentuk pronomina. Jadi pronomina /hu/ ‘nya’ yang merujuk pada
nomina inti /al-mau‘idi/ ‘waktu’ yang menduduki fungsi keterangan pada klausa
inti menjadi konstituen yang direlativisasi, sehingga data (17) ini merupakan
perelatifan oblik/keterangan.
Data (17) di atas termasuk klausa relatif restriktif karena nomina inti /al-
mau‘idi/ ‘waktu’ belum memberikan informasi yang jelas kepada pendengar
sehingga bingung ‘waktu’ mana yang dimaksud. Jadi kemunculan klausa relatif
berfungsi membatasi nomina inti.
(18) فيها جثة القاسم الغرفة اليت ىلرت بو إمث سا
/tsumma sa>rat bihi ilal-ghurfati’l-lati> [fi>ha> jutstsatul-qa>sim]/
‘lalu dia (pr) berjalan bersamanya ke ruang yang di dalamnya ada jasad
Qasim’ (Ki>la>ni>, tt:17)
70
Kalimat tsumma sa>rat bi hi ila> al-
ghurfati
a’l-lati> fi>ha> jutstsatul
-qa>sim
Fungsi Konj. P Pel Pre Ket.
Tempat
PR.FT P’ S’
Terjemah lalu dia pergi bersama-
nya
ke ruang yang di
dalam
-nya
jasad
Qasim
Data (18) di atas terdiri dari klausa relatif dan klausa utama. Berikut
klausa relatif dan klausa utama.
a. Klausa relatif :
/Fi>ha> jutstsatul-Qa>sim/
‘Di dalamnya ada jasad Qasim’
Kalimat fi>ha> jutstsatul-qa>sim
Fungsi P’ S’
Terjemah di dalamnya jasad Qasim
b. Klausa utama :
/Tsumma sa>rat bihi ilal-ghurfati/
‘Lalu dia (pr) berjalan bersamanya ke ruang’
Kalimat tsumma sa>rat bi hi ila> al-ghurfati
Fungsi Konj. P Pel Pre Ket. Tempat
Terjemah lalu dia pergi bersamanya ke ruang
Nomina inti dari klausa relatif /fi>ha> jutstsatul-qa>sim/ ‘di dalamnya ada
jasad Qasim’ adalah /al-ghurfati/ ‘ruang’. Nomina inti tersebut menduduki fungsi
keterangan karena didahului oleh preposisi /ila>/ ‘ke’. Hal tersebut dikuatkan
dengan verba /sa>rat/ ‘berjalan’ yang hanya membutuhkan satu argumen saja, yaitu
subjek. Subjek dari verba tersebut adalah istri Qasim yang telah disebutkan pada
kalimat sebelumnya.
71
Klausa relatif di atas terdiri dari subjek dan predikat yang susunannya
adalah jar majrur /fi>ha> jutstsatul-qa>sim/ ‘di dalamnya ada jasad Qasim’. Pada
klausa relatif tersebut terdapat pronomina /ha>/ ‘nya’ yang terletak setelah
preposisi /fi>/ ‘di’ yang disebut dengan relator. Pronomina /ha>/ ‘nya’ merujuk pada
nomina inti /al-ghurfati/ ‘ruang’ yang menduduki fungsi keterangan dalam klausa
utama. Klausa relatif pada contoh ini menggunakan strategi pronoun-retention,
yaitu nomina inti tetap ada di dalam embedded sentence (kalimat sematan) dalam
bentuk pronomina. Pronomina /ha>/ ‘nya’ inilah nomina inti yang terdapat dalam
klausa relatif karena merujuk pada kata /al-ghurfati/ ‘ruang’ yang menduduki
fungsi keterangan dalam klausa utama sehingga data (18) ini merupakan
perelatifan oblik/keterangan.
فوق ما حتملو محري من ادلالن وضع قليال من اخلشب بعد أ (19)
/ba‘da an wadha‘a qali>lan minal-khasyabi fauqa ma> [tachmiluhu chami>run
minal-ma>li]/
‘setelah meletakkan sedikit kayu di atas harta yang dibawa oleh keledai’
(Ki>la>ni>, tt:6)
Kalimat ba’da an wadha‘a qali>lan minal-
khasyabi
fauqa ma>
Fungsi Pre P OL Pre OBL + (PR.U)
Terjemah setelah meletakkan sedikit kayu di atas sesuatu (yang)
Kalimat tachmilu hu chami>run min minal-ma>li
Fungsi P’ OL’ S’ Pre Ket
Terjemah membawa nya keledai dari harta
Data (19) di atas terdiri dari klausa relatif dan klausa utama. Berikut
klausa relatif dan klausa utama.
72
a. Klausa relatif :
/Tachmiluhu chami>run minal-ma>li/
‘Harta yang dibawa oleh keledai’
Kalimat tachmilu hu chami>run min minal-ma>li
Fungsi P’ OL’ S’ Pre Ket
Terjemah membawa nya keledai dari harta
b. Klausa utama :
/Ba’da an wadha’a qali>lan minal-khasyabi fauqa ma>/
‘Setelah meletakkan sedikit kayu di atas sesuatu’
Kalimat ba’da an wadha‘a qali>lan minal-khasyabi fauqa ma>
Fungsi Pre P OL Pre Ket (PR.U)
Terjemah setelah meletakkan sedikit kayu di atas sesuatu (yang)
Nomina inti dari klausa relatif /tachmiluhu chami>run minal-ma>li/ adalah
/ma>/ ‘sesuatu (yang). Nomina inti tersebut sebenarnya adalah pronomina relatif,
karena /ma>/ merupakan pronomina relatif non-definit head maka dia masuk dalam
struktur gramatikal pada klausa utama. Pronomina relatif /ma>/ menduduki fungsi
keterangan karena di dahului oleh preposisi /fauqa/ ‘di atas’. Hal tersebut
diperkuat oleh verba /an wadha‘a/ ‘meletakkan’ yang membutuhkan dua argumen,
yaitu subjek dan objek. Subjek dari verba tersebut adalah ‘Ali > Ba>ba> yang telah
disebutkan pada kalimat sebelumnya dan objek diisi oleh /qali>lan minal-khasyabi/
‘sedikit kayu’.
Pada klausa relatif /tachmiluhu chami>run minal-ma>li/ ‘harta yang dibawa
oleh keledai’ terdapat pronomina /hu/ ‘nya’ yang terletak setelah verba /tachmilu/
‘membawa’ yang disebut dengan relator. Relator tersebut menduduki fungsi objek
pada klausa relatif dan merujuk pada nomina inti /ma>/ ‘sesuatu (yang) yang
73
menduduki fungsi keterangan pada klausa utama. Dengan demikian klausa relatif
pada data (19) merupakan perelatifan oblik/keterangan.
B. Strategi yang Digunakan Dalam Pembentukan Klausa Relatif Bahasa
Arab Dalam Cerpen ‘Ali> Ba>ba> dan Cerpen A’r-Ra>‘i> A’sy-Syujja>‘.
Strategi perelatifan adalah cara untuk melihat posisi mana dalam kalimat
yang mengalami perelatifan, sedangkan aksesibilitas berkaitan dengan peranan
nomina inti dalam klausa utama. Comrie (1989:140) mengemukakan empat
parameter penting dalam pembentukan klausa relatif. Strategi tersebut adalah non-
reduction, prononoun-retention, relative pronoun, dan gap.
Pada penelitian klausa relatif bahasa Arab ini ditemukan tiga jenis
perelatifan, yaitu strategi gap, pronoun-retention, dan relative pronoun. Ketiga
strategi perelatifan ini sudah sedikit disinggung pada pembahasan subbab
sebelumnya. Pada pembahasan subbab ini akan lebih dipertegas kembali. Berikut
akan dijelaskan data masing-masing dari strategi perelatifan tersebut.
1. Strategi Gap
Strategi gap adalah adanya celah kosong dalam klausa sematan atau klausa
relatif yang posisinya bisa diisi oleh nomina inti (Comrie, 1989:153). Berikut
beberapa contoh yang menunjukkan strategi gap.
إن السائق ىو الذي قتل الوحش (20)
/Inna’s-sa>iqa huwa’l-ladzi> [qatalal-wachsya]/
‘Sesungguhnya pengemudi, dialah yang membunuh monster’
(Al-Ibra>syi>, tt:22)
74
Kalimat inna as-sa>iqa huwa a’l-
ladzi>
qatala al-
wachsya
Fungsi Part.Acc S PR.MT P’ OL’
Terjemah sesungguhnya pengemudi dia yang membunuh monster
Klausa relatif /qatalal-wachsya/ ‘membunuh monster’ kehilangan satu
konstituen, yaitu subjek. Kata /al-wachsya/ ‘monster’ tidak bisa menjadi subjek
dari verba /qatala/ ‘membunuh’ karena dimarkahi dengan pemarkah objek, yaitu
bunyi (a) diakhir kata. Konstituen yang kosong, yaitu subjek di dalam klausa
relatif dapat diisi dengan nomina inti /huwa/ ‘dia (laki-laki)’. Untuk lebih jelas,
berikut skema strategi gap pada data (20).
/... a’s-sa>iqa huwa’l-ladzi> [________qatalal-wachsya]/
S PR.MT S’ P’ OL’
Menggunakan strategi gap, kekosongan konstituen subjek pada klausa
relatif dapat diisi oleh nomina ini /huwa/ ‘dia (laki-laki)’yang menduduki fungsi
subjek pada klausa utama. Hal tersebut karena pada verba /qatala/ ‘membunuh’
terdapat relator berupa /dhami>r mustatir/ ‘kata ganti yang tidak tampak’ yang
merujuk pada nomina inti /huwa/ ‘dia (laki-laki)’.
فشكر السائق للسلطان ىديتو النفيسة اليت ال تقدر مبال (21)
/Fa syakara’s-sa>iqu li’s-shultha>ni hadiyyatahu’n-nafi>sata’l-lati> [la>
tuqaddaru bi ma>lin]/
‘Pengemudi kereta berterima kasih kepada raja atas hadiahnya yang
berharga yang tidak dapat diukur dengan harta’ (Al-Ibrasyi>, tt:24)
Kalimat fa fa syakara li as-sa>iqu a’sh-
shultha>ni
hadiyyatahu’n
-nafi>sata
Fungsi Part.Ibt P S OL OTL
Terjemah maka berterima
kasih
pengemudi Raja hadiah yang
berharga
75
Kalimat a’l-lati la> tuqaddaru bi ma>lin
Fungsi PR.MT P’ Pel’
Terjemah yang tidak dapat diukur dengan harta
Klausa relatif /la> tuqaddaru bi ma>lin/ ‘tidak dapat diukur dengan harta’ di
atas kehilangan satu konstituen, yaitu subjek. Verba /la> tuqaddaru/ ‘tidak dapat
diukur’ hanya membutuhkan satu argumen, yaitu subjek karena verba tersebut
berbentuk pasif. Konstituen yang kosong, yaitu subjek pada klausa relatif tersebut
dapat diisi oleh nomina inti /hadiyyatahu’n-nafi>sata/ ‘hadiah yang berharga’.
/....hadiyyatahu’n-nafi>sata’l-lati> [_______la> tuqaddaru bi ma>lin]/
OTL PR.FT S’ P’ Pel’
Menggunakan strategi gap, kekosongan subjek pada klausa relatif dapat
diisi oleh nomina inti /hadiyyatahu’n-nafi>sata/ ‘hadiah yang berharga’ yang
menduduki fungsi objek tidak langsung pada klausa utama. Hal tersebut karena
verba /la> tuqaddaru/ ‘tidak dapat diukur’ terdapat relator berupa /dhami>r mustatir/
‘kata ganti yang tidak tampak’ yang kembali kepada nomina inti /hadiyyatahu’n-
nafi>sata/ ‘hadiah yang berharga’.
خطت علي كل باب من األبواب اليت جتاوره خطا مثلو و (22)
/Khaththath ‘ala> kulli ba>bin minal-abwa>bi’l-lati> [tuja>wiruhu] khaththan
mitslahu/
‘Dia (pr) menggaris garis yang sama di atas setiap pintu yang berdekatan’
(Ki>la>ni>, tt: 20)
Kalimat wa khaththath ‘ala > kulli ba>bin minal-
abwa>bi
al-lati
Fungsi Part.Ibt P Pre OTL PR.FT
Terjemah dan menggaris di atas setiap pintu yang
76
Kalimat tuja>wiru hu khaththan mitslahu
Fungsi P’ OL’ OL Ket
Terjemah berdekatan nya garis sama
Klausa relatif terdiri dari verba /tuja>wiru/ ‘berdekatan’ dan objek berupa
dlami>r ‘kata ganti’ /hu/ ‘nya’. Klausa relatif tersebut kehilangan satu konstituen
untuk menjadi sebuah kalimat yaitu, subjek. Fungsi subjek dalam klausa relatif
yang hilang dapat diisi dengan nomina inti /al-abwa>bu/ ‘pintu-pintu’ yang
menduduki fungsi objek tidak langsung dalam klausa utama.
/----‘ala> kulli ba>bin minal-abwa>bi’l-lati> [_____tuja>wiruhu]---/
OTL PR.FT S’ P’ OL’
Menggunakan strategi gap dapat dijelaskan bahwa kekosongan konstituen
subjek pada klausa relatif dapat diisi dengan nomina inti /al-abwa>bu/ ‘pintu-pintu’
yang menduduki fungsi objek tidak langsung dalam klausa utama. Hal tersebut
karena verba /tuja>wiru/ ‘berdekatan’ terdapat relator, yaitu kata ganti yang tidak
tampak atau /dhami>r mustatir/ yang kembali pada nomina inti /al-abwa>bu/ ‘pintu-
pintu’.
2. Strategi Pronoun-retention
Tipe pronoun-retention berarti nomina inti tersisa pada klausa sematan
dalam bentuk pronomina. Comrie (1989:147) memberikan contoh dalam bahasa
Inggris I know where the road leads dibentuk sebuah klausa relatif this is the road
that I know where it leads. Pronomina it menunjukkan posisi yang direlativisasi.
Berikut beberapa contoh klausa relatif yang menggunakan strategi pronoun-
retention.
77
يرجع منقذىا الويف ادلخلص من رحلتو الىت حددىا بثالث سنوات (23)
/yarji‘u munqadzuhal-wa>fil-mukhlishi min richlatihi’l-lati> [chaddadaha>
bitsala>tsi sanawa>tin]/
‘penolongnya yang tulus kembali dari perjalanannya yang telah dia
tentukan selama tiga tahun’ (Al-Ibra>syi>, tt:28)
Kalimat yarji‘u munqadzuhal-
wa>fil-mukhlishi
min richlatihi al-lati>
Fungsi P S Pre Ket PR.FT
Terjemah kembali penolongnya
yang tulus
dari perjalanannya yang
Pada klausa relatif /chaddadaha> bitsala>tsi sanawa>tin/ ‘dia tentukan selama
tiga tahun’ terdapat pronomina /ha>/ ‘nya’ yang terletak setelah verba /chaddada/
‘menentukan’. Pronomina /ha>/ ‘nya’ menduduki fungsi objek dalam klausa relatif.
Pronomina tersebut merupakan nomina inti yang tersisa pada klausa sematan atau
klausa relatif dari nomina inti /richlatihi/ ‘perjalanannya’. Hal tersebut diperkuat
bahwa pronomina /ha>/ ‘nya’ tersebut juga sebagai relator yang merujuk pada
nomina /richlatihi/ ‘perjalanannya’.
مل تفكر فيها الىت ذه الثروة العييمةفرحت هب (24) و /Wa farachta biha>dzihi’ts-tsarwatil-‘azhi>mati’l-lati> [lam tufakkir fi>ha]>/
‘Kamu menjadi senang dengan kekayaan yang besar ini yang kamu tidak
memikirkannya’(Ki>la>ni>, tt: 7)
Kalimat wa farachta bi ha>dzihi’ts-tsarwatil-
‘azhi>mati’
al-lati> lam tufakkir fi ha>
Fungsi Part.Ibt S + P OL PR.FT S’ + P’ OL’
Terjemah dan kamu
menjadi
senang
kekayaan yang besar
ini
yang kamu tidak
memikirkan
nya
Kalimat chaddada ha> bi tsala>tsi sanawa>tin
Fungsi P’ OL’ Pre Ket
Terjemah menentukan nya selama tiga tahun
78
Klausa relatif /lam tufakkir fi>ha>/ ‘kamu tidak memikirkannya’ terdapat
pronomina /ha>/ ‘nya’. Pronomina tersebut menduduki fungsi objek langsung dari
verba /lam tufakkir fi >/ ‘kamu tidak memikirkan’. Pronomina /ha>/ ‘nya’ tersebut
adalah nomina inti yang tersisa pada klausa relatif. Nomina inti yang seutuhnya
adalah /ha>dzihi’ts-tsarwatil-‘azhi>mati’/ ‘kekayaan yang besar ini’ yang berada di
klausa utama. Hal tersebut diperkuat karena pronomina /ha>/ ‘nya’ juga merupakan
relator yang merujuk kepada nomina inti /ha>dzihi’ts-tsarwatil-‘azhi>mati’/
‘kekayaan yang besar ini’.
(25) الغرفة اليت فيها جثة القاسم مث سارت بو إىل
/Tsumma sa>rat bihi ilal-ghurfati’l-lati> [fi>ha> jutstsatul-qa>sim]/
‘Lalu dia (pr) berjalan bersamanya ke ruang yang di dalamnya ada jasad
Qasim’ (Ki>la>ni>, tt:17)
Kalimat tsumma sa>rat bi hi ila> al-
ghurfati
al-lati> fi>ha> jutstsatul-
Qa>sim
Fungsi Konj. P Pel Pre Ket.
tempat
PR.FT P’ S’
Terjemah lalu dia
pergi
bersamanya ke ruang yang di dalam-
nya
jasad
Qasim
Klausa relatif /fi>ha> jutstsatul-qa>sim/ ‘di dalamnya ada jasad Qasim’
terdapat pronomina /ha>/ ‘nya’. Pronomina tersebut adalah nomina inti yang
tersisa dalam klausa relatif. Sebagaimana pengertian dari strategi pronoun-
retention bahwa ada nomina inti tersisa pada klausa sematan atau klausa relatif
dalam bentuk pronomina. Nomina inti yangs seutuhnya adalah /al-ghurfati/
‘ruang’ yang menduduki fungsi keterangan dalam klausa utama dan pronomina
/ha>/ ‘nya’ menunjukkan posisi yang direlativisasi. Hal tersebut diperkuat bahwa
pronomina /ha>/ ‘nya’ juga merupakan relator yang merujuk pada nomina inti /al-
ghurfati/ ‘ruang’.
79
3. Strategi Relative-pronoun
Strategi relative-pronoun, yaitu sama halnya dengan strategi pronoun-
retention bahwa dalam strategi relative-pronoun ini terdapat pronomina di dalam
klausa relatif yang mengindikasikan nomina inti tetapi masih pada posisi biasa,
maksudnya masih menunjukkan relasi gramatikal. Pronomina tersebut dipindah
ke posisi awal untuk menunjukkan sebagai nomina inti (Comrie, 1989:149). Song
(2001:219) menyatakan bahwa strategi relative-pronoun secara formal
berhubungan dengan kata tunjuk atau kata tanya yang digunakan
merepresentasikan peran nomina inti dalam klausa relatif. Berikut beberapa
contoh yang menunjukkan penggunaan strategi relative-pronoun.
من خييط جثتو أنا أحضر لكما (26)
/Ana uchdhiru lakuma> man [yakhi>thu jutstsatahu>]/
‘Aku membawa untuk kamu berdua (orang) yang menjahit jasadnya’
(Ki>la>ni>, tt:17)
Kalimat ana uchdhiru lakuma> man yakhi>thu jutstsatahu
Fungsi S P Pel OL (PR.U+S’) P’ OL’
Terjemah aku membawa untuk kamu
berdua
(orang) yang menjahit asadnya
Data (26) di atas, posisi pronomina relatif /man/ menduduki fungsi objek
langsung dari verba /uchdhiru/ ‘aku membawa’ dalam klausa utama. Berdasarkan
fungsi gramatikal pronomina relatif tersebut di dalam klausa utama, maka
pronomina relatif /man/ menjadi nomina inti dari klausa relatif /yakhi>thu
jutstsatahu/ ‘menjahit jasadnya’. Data di atas menggunakan strategi relative-
pronoun, yaitu terdapat pronomina dalam klausa relatif yang menunjukkan
nomina inti. Pronomina ini secara formal bentuknya sama dengan kata tanya
(interrogative pronoun), yaitu who dan whom dalam bahasa Inggris (Song,
80
2001:219). Posisi pronomina relatif /man/ yang terletak di awal klausa relatif
dipindah ke dalam klausa utama sebagai nomina inti. Pronomina relatif tersebut
dikatakan sebagai nomina inti karena verba /yakhi>thu/ ‘menjahit’ terdapat relator
yang berupa kata ganti yang tidak tampak, yaitu /ya/ yang terletak di awal verba.
Relator tersebut merujuk kepada nomina inti /man/.
و حيملها ما يقطعو من اخلشب (27)
/wa yuchammiluha> ma> [yaqtha‘uhu> minal-khasyabi]/
‘membebaninya sesuatu yang dipotong dari kayu’ (Ki>la>ni>, tt:2)
Kalimat wa yuchammilu ha> ma> yaqtha’u hu> min al-
khasyabi
Fungsi Part.
Ibt
P OTL OL+PR.U P’ OL’ Pre’ Ket’
Terjemah dan membebani nya (sesuatu)
yang
memotong nya dari kayu
Pada data (27) di atas, pronomina relatif /ma>/ ‘(sesuatu) yang’ menduduki
fungsi objek langsung dari verba /yuchammilu/ ‘membebani’. Pronomina relatif
/ma>/ ‘(sesuatu) yang’ juga menjadi nomina inti dari klausa relatif /yaqtha’uhu>
minal-khasyabi/ ‘dipotong dari kayu’. Berdasarkan fungsi /ma>/ sebagai objek
langsung dan peranannya sebagai nomina inti, maka data (27) di atas
menggunakan strategi relative-pronoun. Sebagaimana pengertian strategi relative-
pronoun, yaitu terdapat pronomina relatif yang berupa kata tunjuk atau kata tanya
yang menjadi nomina inti dari klausa relatif.
بثمنو ما حيتاج إليو من القوتي مث يبيعو ويشت (28)
/tsumma yabi>‘uhu wa yasytari> bitsamanihi ma> [yachta>ju ilaihi minal-qu>ti]/
‘kemudian menjualnya dan membeli makanan yang dibutuhkan sesuai
harganya’ (Ki>la>ni> tt:2)
81
Kalimat tsumma yabi>’u hu wa yasytari> bi
Fungsi Konj P OL Konj P Pre
Terjemah kemudian menjual nya dan membeli dengan
Kalimat tsamanihi ma> yachta>ju ila> hi min al-qu>ti
Fungsi Ket OL+PR.U P’ OL’ Pre’ Ket’
Terjemah harganya yang membutuhkan nya dari makanan
Pada data (28) di atas, pronomina relatif /ma>/ ‘(sesuatu) yang’ menduduki
fungsi objek langsung dari verba /yuchammilu/ ‘membebani’. Pronomina relatif
/ma>/ ‘(sesuatu) yang’ juga menjadi nomina inti dari klausa relatif /yachta>ju ilaihi
minal-qu>ti/ ‘makanan yang dibutuhkan’. Berdasarkan fungsi /ma>/ sebagai objek
langsung dan peranannya sebagai nomina inti, maka data (28) di atas
menggunakan strategi relative-pronoun. Sebagaimana pengertian dari relative-
pronoun, yaitu terdapat pronomina relatif yang berupa kata tunjuk atau kata tanya
yang menjadi nomina inti dari klausa relatif.
يصف ذلا ما لقاه وما رآه يف رحلتو (29)
/Yashiffu ma> [laqa>hu] wa ma> [ra a>hu fi rihlatihi]/
‘Menggambarkan yang dia temui dan yang dia lihat dalam perjalanannya’
(Al-Ibra>syi>, tt: 6)
Kalimat yashiffu ma> laqa> hu wa ma> ra a> hu fi> rihlatihi
Fungsi P OL+
PR.U
P’ OL’ Konj’ OL’ P’ OL’ Pre
’
Ket’
Terjemah menggam-
barkan
yang menemui nya dan yang melihat nya di perjalan-
annya
Pada data (29) di atas terdapat dua pronomina relatif /ma>/ ‘yang’.
Keduanya menduduki fungsi objek dari verba /yashiffu/ ‘menggambarkan’. Selain
menduduki fungsi objek, pronomina relatif /ma>/ tersebut juga menjadi nomina inti
dari klausa relatif /laqa>hu/ ‘dia temui’ dan /ra’a>hu fi rihlatihi/ ‘dia lihat di
perjalanannya’. Berdasarkan fungsi /ma>/ sebagai objek langsung dan peranannya
82
sebagai nomina inti, maka data (29) di atas menggunakan strategi relative
pronoun. Sebagaimana pengertian dari relative pronoun, yaitu terdapat pronomina
relatif yang berupa kata tunjuk atau kata tanya yang menjadi nomina inti dari
klausa relatif.
C. Relasi Gramatikal yang Diperoleh Nomina Inti dari Klausa Relatif
Bahasa Arab Dalam Cerpen ‘Ali> Ba>ba> dan Cerpen A’r-Ra>‘i> A’sy-Syujja>‘.
Relasi gramatikal menyangkut fungsi gramatikal. Fungsi gramatikal
tersebut, antara lain S (subjek), OL (objek langsung), OTL (objek tidak langsung),
dan OBL (Oblik/Keterengan). Comrie (1989:147) menyatakan bahwa nomina inti
dari klausa relatif sebenarnya memainkan peranan di dua klausa yang berbeda
dalam sebuah konstruksi klausa relatif. Di satu sisi nomina inti memainkan
peranan di klausa utama dan di sisi lain memainkan peranan di klausa yang
membatasi (restricting clause) dalam pengertian klausa relatif. Berikut beberapa
data yang menunjukkan relasi gramatikal yang diacu oleh nomina inti dalam
bahasa Arab. Sebagian data sudah muncul di bab sebelumnya.
1. Fungsi Subjek Klausa Utama dan Fungsi Subjek Klausa Relatif
Ditemukan dalam penelitian ini, data yang menunjukkan relasi gramatikal
nomina inti yang menduduki fungsi subjek pada klausa utama sekaligus subjek
pada klausa relatif. Berikut beberapa data yang menunjukkan relasi gramatikal
nomina inti yang menduduki fungsi subjek klausa utama dan subjek klausa relatif.
83
إن الشاب الذي أنقذك قد سافر إىل بالد العامل (30)
/Inna’sy-sya>bba’l-ladzi> [anqadzaka] qad sa>fara ila bila>dil-‘a>lami/
‘Sesungguhnya pemuda yang telah menolongmu telah pergi ke negara-
negara di dunia’ (Al-Ibrasyi>, tt : 20)
Kalimat inna as-sya>bba al-ladzi anqadza ka
Fungsi Part.Acc S PR.MT P’ OL’
Terjemah sesungguhnya pemuda yang menyelamatkan mu
Kalimat qad sa>fara ila> bila>dil-‘a>lami
Fungsi Part.Pen P Pre OL
Terjemah sungguh pergi ke negara-negara di dunia
Pada data (30) ini, nomina inti /as-sya>bba/ ‘pemuda’ menduduki fungsi
subjek ditandai dengan adanya verba /sa>fara/ ‘pergi’ dan objek /bila>dil-‘a>lami/
‘negara-negara di dunia’ pada klausa utama. Klausa relatif /anqadzaka/
‘menyelamatkanmu’ kehilangan satu fungsi, yaitu subjek. Fungsi tersebut bisa
diisi dengan nomina inti dengan menerapkan strategi gap.
/Inna’sy-sya>bbal-ladzi> [____anqadzaka] qad sa>fara ila bila>dil-‘a>lami/
S PR.MT S’ P OL’ P OL
Jadi, nomina inti pada contoh di atas sama-sama menduduki fungsi subjek.
Subjek pada klausa utama dan subjek pada klausa relatif.
إن السائق ىو الذي قتل الوحش (31)
/Inna’s-sa>iqa huwa’l-ladzi> [qatalal-wachsya]/
‘Sesungguhnya pengemudi kereta dialah yang membunuh monster’
(Al-Ibra>syi>, tt: 22)
Kalimat inna as-sa>iqa huwa a’l-ladzi> qatala al-
wachsya
Fungsi Part.Acc S S PR.MT P’ OL’
Terjemah sesungguhnya pengemudi dia yang membunuh monster
84
Pada data (31) ini, nomina inti /huwa/ ‘dia’ menduduki fungsi subjek
karena menjadi ism dari /inna/. Kemudian klausa relatif /qatalal-wachsya/
‘membunuh monster’ kehilangan satu konstituen, yaitu subjek. Fungsi subjek
tersebut dapat diisi oleh nomina inti dengan menerapkan strategi gap.
/Inna’s-sa>iqa huwa’l-ladzi> [_________qatalal-wachsya]/
S PR.MT S’ P’ OL’
Menggunakan stretegi gap, kekosongan subjek pada klausa relatif dapat
diisi oleh nomina inti /huwa/ ‘dia’ yang menduduki fungsi subjek pada klausa
utama. Hal tersebut karena pada verba /qatala/ ‘membunuh’ terdapat relator yang
kembali pada nomina inti. relator tersebut adalah /dhami>r mustatir/ ‘kata ganti
yang tidak tampak’. Jadi, nomina inti pada contoh di atas sama-sama menduduki
fungsi subjek. Subjek pada klausa utama dan subjek pada klausa relatif.
فادلكافأة سيناذلا السائق الذي ال يستحقها (32)/Fal-muka>fa’atu sayana>luha> ’s-sa>iqu’l-ladzi> [la> yastachiqquha>]>/
‘Imbalan akan diterima oleh pengemudi kereta yang tidak berhak atasnya’
(Al-Ibra>syi>, tt: 32)
Kalimat fa al-muka>fa’atu sa yana>lu ha a’s-
sa>iqu
a’l-ladzi la> yasta-
chiqqu
ha>
Fungsi Part.
Ibt.
S P OL S PR Part.
Neg
P’ OL’
Terjemah maka imbalan menerima nya penge-
mudi
yang tidak berhak nya
Pada data (32) ini juga masih menunjukkan relasi gramatikal nomina inti
subjek pada klausa utama sekaligus subjek pada klausa relatif. Nomina inti pada
contoh di atas adalah /a’s-sa>iqu/ ‘pengemudi’ ditandai dengan pemarkan subjek,
yaitu bunyi (u) diakhir kata. Klausa relatif /la> yastachiqquha/ ‘tidak berhak
85
atasnya’ kehilangan satu konstituen, yaitu subjek. Fungsi subjek tersebut dapat
diisi oleh nomina inti dengan menerapkan strategi gap.
/...a’s-sa>iqu ’l-ladzi> [_______la> yastachiqquha>]/
S PR.MT S’ P’ OL’
Dengan menggunakan strategi gap dapat dijelaskan bahwa konstituen
yang kosong sebenarnya diisi oleh /a’s-sa>iqu/ ‘pengemudi’ karena verba /la>
yastachiqqu/ ‘tidak berhak’ memiliki relator yang merujuk pada nomina inti.
relator tersebut adalah huruf /ya/ yang terletak di awal verba yang menunjukkan
benda laki-laki, sehingga dengan adanya relator /ya/ tersebut maka konstituen
yang sesuai adalah /a’s-sa>iqu/ ‘pengemudi’. Jadi, nomina inti pada data di atas
sama-sama menduduki fungsi subjek. Subjek pada klausa utama dan subjek pada
klausa relatif.
األمرية سيتزوجها الكاذب الذي ادعى أنو أنقذىا (33)
/Al-Ami>ratu sayatazawwajuha>l-ka>dzibu’l-ladzi> [idda‘a> annahu anqadzaha]>/
‘Sang putri akan dinikahi oleh pembohong yang mengaku bahwa dia yang
menyelamatkannya’ (Athiyyah, tt:32)
Kalimat al-
ami>ratu
sayatazaw
-waju
ha> al-
ka>dzibu
a’l-
ladzi
idda‘a> anna
-hu
anqadza ha>
Fungsi S P OL S PR P’ S’ P’ OL’
Terjemah putri menikah nya pembo-
hong
yang menga
-ku
dia menye-
lamatkan
nya
Pada data (33) ini, nomina inti /al-ka>dzibu/ ‘pembohong’ menduduki
fungsi subjek ditandai dengan pemarkah subjek, yaitu bunyi (u) diakhir kata.
Kemudian klausa relatif / idda‘a>> annahu anqadzaha/ ‘mengaku bahwa dia yang
86
menyelamatkannya’ kehilangan satu konstituen, yaitu subjek. Fungsi subjek
tersebut dapat diisi oleh nomina inti dengan menerapkan strategi gap.
/.......al-ka>dzibu’l-ladzi> [______idda‘a> annahu anqadzaha]>/
S PR.MT S’ P’ OL’
Dengan menggunakan strategi gap dapat dijelaskan bahwa konstituen
yang kosong sebenarnya diisi oleh /al-ka>dzibu/ sehingga menjadi /al-ka>dzibu
idda’a> annahu anqadzaha/ ‘pembohong mengaku bahwa dia menyelamatkannya’.
Karena konstituen yang hilang adalah subjek dan nomina inti pada klausa utama
yang mengisi posisi tersebut, maka disebut sebagai perelatifan subjek. Jadi,
nomina inti sama-sama menduduki fungsi subjek. Subjek pada klausa utama dan
subjek pada klausa relatif.
يف بلد من بالد الفرس يعيشان كان يف قدمي الزمان أخوان شقيقان (34)
/Ka>na fi> qadi>mi’z-zama>ni akhawa>ni syaqi>qa>ni [ya’i>sya>ni fi> baladin min
bila>dil-farsi]/
‘Dahulu ada dua saudara yang hidup di salah satu negeri di Persia’
(Ki>la>ni>, tt:1)
Kalimat ka>na fi qadi>mi’z-
zama>ni
akhawa>ni
syaqi>qa>ni
ya’i>sya>ni fi baladin min
bila>dil-farsi
Fungsi V.Perf Pre P S P’ Pre Ket
Terjemah dahulu di zaman
dahulu
dua
bersaudara
hidup di salah satu
negeri di
Persia
Pada data (34) ini, nomina inti /akhawa>ni syaqi>qa>ni/ ‘dua bersaudara’
menduduki fungsi subjek ditandai dengan pemarkah /ali>f/ dan /nu>n/ karena
katanya berjumlah ganda. Kemudian klausa relatif /ya‘i>sya>ni fi> baladin min
87
bila>dil-farsi/ ‘hidup di salah satu negeri di Persia’ kehilangan satu konstituen,
yaitu subjek. Fungsi subjek tersebut dapat diisi oleh nomina inti dengan
menggunakan strategi gap.
/Ka>na fi> qadi>mi’z-zama>ni akhawa>ni syaqi>qa>ni [____ya‘i>sya>ni.......]/
Pre P S S’ P’
Menggunakan strategi gap, dapat diketahui bahwa kekosongan subjek pada
klausa relatif dapat diisi oleh nomina inti /akhawa>ni syaqi>qa>ni/ ‘dua bersaudara.
Karena pada verba /ya‘i>sya>ni/ ‘hidup’terdapat relator /ya/ yang terletak di awal
verba dan /a>ni/ yang terletak diakhir verba, sehingga nomina inti /akhawa>ni
syaqi>qa>ni/ ‘dua bersaudara’ bisa mengisi kekosongan subjek dalam klausa relatif
tersebut. Jadi, nomina inti sama-sama menduduki fungsi subjek.
2. Fungsi Objek Langsung Klausa Utama dan Fungsi Subjek Klausa Relatif
Setelah beberapa data di atas menunjukkan relasi gramatikal nomina inti
objek langsung pada klausa uutama dan subjek pada klausa relatif. Kemudian
beberapa data di bawah ini yang menunjukkan relasi nomina inti objek langsung
pada klausa utama sekaligus subjek pada klausa relatif. Sebagian sudah dibahas
pada bab sebelumnya.
منو يقتبون سانا فر رأى (35)
/Ra’a> fursa>nan [yaqtaribu>na minhu]/
‘(Dia) melihat para penunggang kuda yang mendekatinya’ (Ki>la>ni>, tt:3)
Kalimat ra’a> fursa>nan yaqtaribu>na min hu
Fungsi (S) + P OL P’ OL’
Terjemah melihat para penunggang kuda mendekati nya
88
Pada data (35) ini, nomina inti /fursa>nan/ ‘para penunggang kuda’
menduduki fungsi objek langsung ditandai dengan pemarkah objek, yaitu bunyi
(a) di akhir kata. Kemudian klausa relatif /yaqtaribu>na minhu/ ‘mendekatinya’
kehilangan satu konstituen, yaitu subjek. Fungsi subjek tersebut dapat diisi oleh
nomina inti dengan menerapkan strategi gap.
/Ra>’a fursa>nan [______yaqtaribu>na minhu]/
P OL S’ P’ OL’
Menggunakan strategi gap, kekosongan subjek pada klausa relatif dapat
diisi oleh nomina inti /fursa>nan/ ‘para penunggang kuda’ yang menduduki fungsi
objek langsung dalam klausa utama. Hal tersebut karena pada verba /yaqtaribu>na
min/ ‘mendekati’ terdapat relator /dhami>r muttashil/ ‘kata ganti yang
bersambung’, yaitu /wawu/ dan /nu>n/ di akhir verba yang kembali kepada nomina
inti. jadi nomina inti menjadi objek langsung pada klausa utama dan menjadi
subjek pada klausa relatif.
أن األمرية احملبوبة ستتزوج يف ىذه الليلة السائق الذي قتل احليوان ادلتوحش (36)
/Annal-ami>ratal-machbu>bata satatazawwaju fi> ha>dzihi’l-lailati’s-sa>iqa’l-ladzi>
[qatalal-chayawa>nal-mutawachchisya]/
‘Sesungguhnya putri tercinta akan menikah pada malam ini dengan
pengemudi kereta yang telah membunuh binatang buas’(Al-Ibra>syi>, tt:30)
Kalimat anna al-ami>ratal-
machbu>
satatazaw-
waju
fi ha>dzihi’l-lailati
Fungsi Part.Acc S P Pre Ket
Terjemah sesungguhnya putri
tetrcinta
akan
menikah
di malam ini
89
Kalimat a’s-sa>iqa a’l-ladzi> qatala al-chayawa>nal-
mutawachchisya
Fungsi OL PR.MT P’ OL’
Terjemah pengemudi yang membunuh binatang buas
Pada data (36) ini, nomina inti /a’s-sa>iqa/ ‘pengemudi’ menduduki fungsi
objek ditandai dengan pemarkah objek, yaitu bunyi (a) di akhir kata. Kemudian
klausa relatif /qatalal-chayawa>nal-mutawachchisya/ ‘membunuh binatang buas’
kehilangan satu konstituen, yaitu subjek, fungsi tersebut dapat diisi oleh nomina
inti /as-sa>iqa/ ‘pengemudi’ dengan menerapkan strategi gap.
/...a.s-sa>iqa’l-ladzi> [_________qatalal-chayawa>nal-mutawachchisya]/
OL PR.MT S’ P’ OL’
Menggunakan strategi gap, kekosongan subjek pada klausa relatif dapat
diisi oleh nomina inti /as-sa>iqa/ ‘pengemudi’ yang menduduki fungsi objek pada
klausa utama. Hal tersebut karena verba /qatala/ ‘membunuh’ terdapat relator,
yaitu /dhami>r mustatir/ yang kembali kepada nomina inti. Jadi, nomina inti
menduduki fungsi objek langsung pada klausa utama dan fungsi subjek pada
klausa relatif.
3. Fungsi Objek Langsung Klausa Utama dan Fungsi Objek Langsung
Klausa Relatif
Beberapa data di bawah ini menunjukkan relasi gramatikal nomina inti
yang menduduki fungsi objek langsung pada klausa utama sekaligus objek
langsung pada klausa relatif.
90
اةواذكر عدد اخلطوات اليت مشيتها مع الفت (37)
/Wadzkur ‘adada l-khuthuwa>ti l-lati> [masyaitaha> ma’a l-fata>ti]/
‘Sebutkan jumlah langkah yang kamu melewatinya bersama seorang
pemuda’. (Al-Ibra>syi>, tt:18)
Kalimat wa wadzkur ‘adada l-
khuthuwa>ti
a’l-lati> masyaita ha> ma‘a al-fata>ti
Fungsi Part.
Ibt
P OL PR.FT P’ + S’ OL’ Pre Ket
Terjemah dan sebutkan jumlah
langkah
yang kamu
melewati
nya bersama pemuda
Pada data (37) ini, nomina inti /‘adada l-khuthuwa>ti/ ‘jumlah langkah’
menduduki fungsi objek langsung dimarkahi dengan pemarkah objek, yaitu bunyi
(a) di akhir kata /‘adada/. Kemudian klausa relatif /masyaitaha> ma’a l-fata>ti/
‘kamu melewatinya bersama seorang pemuda’ terdapat pronomina /ha>/ ‘nya’
sebagai bentuk modifikasi dari nomina inti /‘adada l-khuthuwa>ti/ ‘jumlah
langkah’. Pronomina tersebut menduduki fungsi objek langsung dari verba
/masyaita/ ‘kamu melewati’.
Hal tersebut dapat dijelaskan menggunakan strategi pronoun-retention,
yaitu ada nomina inti tersisa pada klausa sematan atau klausa relatif dalam bentuk
pronominal. Pronomina /ha>/ ‘nya’ menunjukkan konstituen yang direlativisasi.
Jadi, nomina inti menduduki fungsi objek langsung pada klausa utama sekaligus
pada klausa relatif.
و عارض ىذا اإلدعاء الكاذب الذي يدعيو السائق (38)
/Wa ‘a>radla ha>dzal-iddi‘a> a al-ka>dziba’l-ladzi> [yadda‘i>hi’s-sa>iqu]/
‘Dia menolak pernyataan dusta ini yang dinyatakan oleh pengemudi’
(Al-Ibrasyi>, tt:30)
91
Kalimat wa ‘a>radla ha>dza al-iddi‘a>a
al-ka>dziba
a’l-ladzi yadda‘i> hi a’s-
sa>iqu
Fungsi Part.
Ibt
(S) + P Part.Dem OL PR.MT P’ OL’ S’
Terjemah dan (dia)
menolak
ini pernyata-
an dusta
yang menyatakan nya penge-
mudi
Data (38) ini, sama dengan contoh sebelumnya. Nomina inti /ha>dzal-
iddi‘a>a al-ka>dziba/ ‘pernyataan dusta ini’ menduduki fungsi objek langsung
dimarkahi dengan pemarkah objek, yaitu bunyi (a) di akhir kata /al-iddi‘a>a/.
Kemudian klausa relatif /yadda‘i>hi’s-sa>iqu/ ‘dinyatakan oleh pengemudi’ terdapat
pronomina /hi/ ‘nya’ sebagai bentuk modifikasi dari nomina inti /ha>dzal-iddi‘a>a
al-ka>dziba/ ‘pernyataan dusta ini’. Pronomina tersebut menduduki fungsi objek
langsung dari verba /yadda‘i>hi’s-sa>iqu/ ‘pengemudi menyatakan’.
Hal tersebut dapat dijelaskan menggunakan strategi pronoun-retention,
yaitu ada nomina inti tersisa pada klausa sematan atau klausa relatif dalam bentuk
pronominal. Pronomina /hi/ ‘nya’ menunjukkan konstituen yang direlativisasi.
Jadi, nomina inti menduduki fungsi objek langsung pada klausa utama sekaligus
pada klausa relatif.
أعدت حلفل الزواج طان قد جلس على رأس ادلائدة اليتوجد السل (39)
/Wajada’sh-shultha>na qad jalasa ‘alal-ma>idati’l-lati> [u’iddat lichafli’z-
zawa>ji]/
‘Dia mendapati raja telah duduk di atas meja yang disediakan untuk pesta
pernikahan’ (Al-Ibrasyi>, tt: 34)
Kalimat wajada a’sh-shultha>na qad jalasa ‘ala al-ma>idati
Fungsi (S) + P OL Part.Pen (S) + P OL
Terjemah mendapati raja sungguh telah duduk di
atas
meja
92
Kalimat a’l-lati> u‘iddat lichafli’z-zawa>ji
Fungsi PR.FT P’ Pel
Terjemah Yang disiapkan untuk pesta pernikahan
Pada data (39) ini, nomina inti /al-ma>idati/ ‘meja’ menduduki fungsi objek
langsung dari verba /jalasa/ ‘duduk’. Meskipun secara formal nomina inti tersebut
terlihat bukan sebagai objek langsung karena tidak dimarkahi pemarkah objek,
yaitu bunyi (a) di akhir kata, akan tetapi secara makna nomina inti tersebut
menjadi objek langsung dari verba /jalasa/ ‘duduk’. Bentuk seperti ini disebut
dengan muta’adi lighairihi sebagaimana yang dikemukakan oleh Hasan
(2008:151) bahwa muta’adi lighairihi adalah fi’l ‘kata kerja’ yang tidak me-
nashab-kan maf’u >l bih dengan kata kerja itu sendiri, akan tetapi me-nashab-kan
dengan bantuan huruf jar, yaitu /‘ala/ ‘di atas’ dalam contoh di atas.
Kemudian klausa relatif /u‘iddat lichafli’z-zawa>ji/ ‘disediakan untuk pesta
pernikahan’ kehilangan satu konstituen, yaitu subjek. Fungsi subjek tersebut dapat
diisi oleh nomina inti /al-ma>‘idati/ ‘meja’. Hal tersebut dapat dijelaskan
menggunakan strategi gap di bawah ini.
/.......qad jalasa ‘alal-ma>idati’l-lati> [_______u‘iddat lichafli’z-zawa>ji]/
P OL PR.FT S’ P Pel
Menggunakan strategi gap, nomina inti /al-ma>idati/ ‘meja’ mengisi
kekosongan subjek pada klausa relatif. Hal tersebut disebabkan verba /u’iddat/
‘disiapkan’ terdapat relator yang kembali kepada nomina inti, yaitu ta’ ta’nits
(huruf ta yang menunjukkan perempuan). Jadi, nomina inti menduduki fungsi
objek pada klausa utama dan fungsi subjek pada klausa relatif.
93
4. Fungsi Objek Tidak Langsung Klausa Utama dan Fungsi Subjek Klausa
Relatif
Ditemukan data yang menunjukkan relasi gramatikal nomina inti objek
tidak langsung pada klausa utama sekaligus subjek pada klausa relatif. Berikut
data yang menunjukkan relasi gramatikal nomina inti objek tidak langsung pada
klausa utama sekaligus subjek pada klausa relatif.
طت على كل باب من األبواب اليت جتاوره خطا مثلو خ (40) و /wa khaththath ‘ala kulli ba>bin minal-abwa>bi’l-lati> [tuja>wiruhu] khaththan
mitslahu/
‘dia (pr) memberi garis yang sama di atas setiap pintu yang berdekatan’
(Ki>la>ni>, tt:20)
Kalimat wa khaththath ‘ala kulli ba>bin minal-abwa>bi a’l-lati>
Fungsi Part.
Ibt
P Pre OTL PR.FT
Terjemah dan menggaris di atas setiap pintu yang
Kalimat tuja>wiru hu khaththan mitslahu
Fungsi P’ OL’ OL Pel’
Terjemah berdekatan nya garis Sama
Pada data (40) ini, nomina inti /al-abwa>bi/ ‘pintu-pintu’ menduduki fungsi
objek tidak langsung. Kemudian klausa relatif di atas terdiri dari verba /tuja>wiru/
‘berdekatan’ dan objek berupa /dhami>r/ (kata ganti) /hu/ ‘nya’. Klausa relatif
tersebut kehilangan satu konstituen untuk menjadi sebuah kalimat yaitu, subjek.
Fungsi subjek dalam klausa relatif yang hilang dapat diisi dengan nomina inti /al-
abwa>bu/ ‘pintu-pintu’ yang menduduki fungsi objek tidak langsung dalam klausa
utama.
94
/----minal-abwa>bi’l-lati> [____tuja>wiruhu]---/
OTL S’ P’ OL’
Menggunakan strategi gap dapat dijelaskan bahwa kekosongan konstituen
subjek pada klausa relatif dapat diisi dengan nomina inti /al-abwa>bu/ ‘pintu-pintu’
yang menduduki fungsi objek tidak langsung dalam klausa utama. Hal tersebut
karena pada verba /tuja>wiru/ ‘berdekatan’ terdapat relator berupa /tu/ diawal
verba yang menunjukkan bahwa relator tersebut merujuk pada nomina inti /al-
abwa>bu/ ‘pintu-pintu’. Jadi, nomina inti menjadi objek tidak langsung pada klausa
utama dan subjek pada klausa relatif.
فشكر السائق للسلطان ىديتو النفيسة اليت ال تقدر مبال (41)
/Fa syakara ’s-sa>iqu li’sh-shultha>ni hadiyyatahu’n-nafi>sata’l-lati> [la>
tuqaddaru bi ma>lin]/
‘Pengemudi kereta berterima kasih kepada raja atas hadiahnya yang
istimewa yang tidak dapat diukur dengan harta’ (Al-Ibra>syi>, tt : 23)
Kalimat wa syakara li as-sa>iqu a’sh-shultha>ni hadiyyatahu’n-
nafi>sata
a’l-lati
Fungsi Part.
Ibt
P S OL OTL PR.MT
Terjemah dan berterima
kasih
pengemudi raja hadiah yang
berharga
yang
Kalimat la> tuqaddaru bi ma>lin
Fungsi P’ Pel’
Terjemah tidak dapat diukur dengan harta
Pada data (41) ini, nomina inti /hadiyyatahu’n-nafi>sata/ ‘hadiah yang
berharga’ menduduki fungsi objek tidak langsung dari verba /syakara li/
‘berterima kasih’ karena verba /syakara li/ ‘berterima kasih’ membutuhkan dua
95
objek. Objek langsung dari verba tersebut adalah /as-shultha>ni/ ‘raja’ karena
kadar keintiannya lebih tinggi daripada /hadiyyatahu’n-nafi>sata/ ‘hadiah yang
berharga’. Kemudian klausa relatif /la> tuqaddaru bi ma>lin/ ‘tidak dapat diukur
dengan harta’ kehilangan satu konstituen, yaitu subjek. Kekosongan subjek
tersebut dapat diisi oleh nomina inti dengan menggunkan strategi gap.
......./hadiyyatahu’n-nafi>sata’l-lati> [_______la> tuqaddaru bi ma>lin]/
OTL PR.MT S’ P’ Pel’
Menggunakan strategi gap, kekosongan subjek pada klausa relatif dapat
diisi oleh nomina inti. Hal tersebut karena verba /la> tuqaddaru/ ‘tidak dapat
diukur’ terdapat relator, yaitu /dlami>r mustatir/ yang kembali pada nomina inti
/hadiyyatahu’l-nafi>sata/ ‘hadiah yang berharga’. Jadi, nomina inti menduduki
fungsi objek tidak langsung pada klausa utama dan subjek pada klausa utama.
5. Fungsi Oblik/Keterangan KlausaUtama dan Fungsi Oblik/Keterangan
Klausa Relatif
Ditemukan data yang menunjukkan relasi gramatikal nomina inti yang
menduduki fungsi oblik/keterangan pada klausa utama sekaligus pada klausa
relatif. Berikut contoh yang menunjukkan relasi gramatikal nomina inti tersebut.
(42) الغرفة اليت فيها جثة القاسم سارت بو إىلمث
/Tsumma sa>rat bihi ilal-ghurfati’l-lati> [fi>ha> jutstsatul-qa>sim]/
‘Lalu dia (pr) berjalan bersamanya ke ruang yang di dalamnya ada jasad
Qasim’ (Ki>la>ni>, tt: 17)
96
Kalimat tsumma sa>rat bi hi ila> al-ghurfati a’l-lati> fi>ha> jutstsatul
-qa>sim
Fungsi Konj P Pel Pre Ket. tempat PR.FT P’ S’
Terjemah lalu dia
pergi
bersama
-nya
ke ruang yang di dalam-
nya
jasad
Qasim
Pada data (42), nomina inti /al-ghurfati/ ‘ruang’ menduduki fungsi
keterangan. Kemudian klausa relatif /fi>ha> jutstsatul-qa>sim/ ‘di dalamnya ada
jasad Qasim’ terdapat pronomina /ha>/ ‘nya’ yang merujuk pada nomina inti.
Pronomina /ha>/ ‘nya’ tersebut menduduki fungsi keterangan karena didahului
preposisi /fi>/ ‘di’ dalam klausa relatif. Oleh karena itu, hal tersebut menunjukkan
bahwa relasi gramatikal nomina inti adalah sebagai oblik/keterangan pada klausa
utama dan sebagai oblik/keterangan pada klausa relatif.
6. Fungsi Oblik/Keterangan Klausa Utama dan Fungsi Objek Langsung
Klausa Relatif
Beberapa data di bawah ini menunjukkan relasi gramatikal nomina inti
yang menduduki fungsi oblik/keterangan pada klausa utama dan menduduki
fungsi objek pada klausa relatif.
قد حضر بعد ادلوعد الذي حدده (43)/Qad chadhara ba‘dal-mau‘idi’l-ladzi> [chaddadahu]/
‘Telah datang setelah waktu yang ditentukan’ (Al-Ibrasyi>, tt:34)
Kalimat qad chadhara ba‘da al-
mau‘idi
a’l-
ladzi
chaddada hu
Fungsi Part.
Pen
(S) + P Pre Ket.
Waktu
PR.MT P’ OL’
Terjemah sungguh telah
datang
Setelah waktu yang menentukan nya
97
Nomina inti /al-mau‘idi/ ‘waktu’ pada data (43) ini menduduki fungsi
oblik/keterangan karena didahului oleh kata /ba‘da/ ‘setelah’ yang menunjukkan
keterangan waktu. Kemudian klausa relatif /chaddadahu/ ‘ditentukan’ terdapat
pronomina /hu/ ‘nya’ yang merupakan bentuk modifikasi dari nomina inti /al-
mau‘idi/ ‘waktu’. Jadi, nomina inti menduduki fungsi oblik/keterangan pada
klausa utama dan fungsi objek langsung.
فوق ما حتملو محري من ادلالوضع قليال من اخلشب نبعد أ (44)
/ba‘da an wadha‘a qali>lan minal-khasyabi fauqa ma> [tachmiluhu chami>run
minal-ma>li]/
‘setelah meletakkan sedikit kayu di atas harta yang dibawa oleh keledai’
(Ki>la>ni>, tt:6)
Kalimat ba‘da an wadha‘a qali>lan minal-
khasyabi
fauqa ma>
Fungsi Pre P O Pre Ket (PR.U)
Terjemah Setelah meletakkan sedikit kayu di atas sesuatu (yang)
Kalimat tachmilu hu chami>run min minal-ma>li
Fungsi P’ O’ S’ Pre Ket
Terjemah membawa nya keledai dari harta
Nomina inti /ma>/ ‘sesuatu (yang)’ pada data (44) ini menduduki fungsi
oblik/keterangan didahului oleh preposisi /fauqa/ ‘di atas’. Klausa relatif
/tachmiluhu chami>run minal-ma>li/ ‘dibawa oleh keledai’ terdapat pronomina /hu/
‘nya’ yang merupakan bentuk modifikasi dari nomina inti /ma>/ ‘sesuatu (yang)’.
Jadi, nomina inti menduduki fungsi oblik/keterangan pada klausa utama dan
fungsi objek langsung pada klausa relatif.