BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5580/3/T1... · Pandangan merkantilisme menyebutkan penduduk merupakan faktor yang penting didalam

Embed Size (px)

Citation preview

  • 14

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1. Pertumbuhan Ekonomi

    Pertumbuhan ekonomi mengukur perkembangan ekonomi dari suatu

    periode ke periode selanjutnya. Pertumbuhan ekonomi tidak dapat dilihat hanya

    pada satu tahun tertentu saja, melainkan memperlihatkan dan membandingkan

    selama beberapa tahun. Dalam jangka panjang merujuk pada pertumbuhan

    ekonomi berada dalam kurun waktu yang cukup lama, setidaknya dalam jangka

    waktu 10 tahun.

    Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagaiperkembangan kegiatan dalam perekonomian yangmenyebabkan barang dan jasa yang diproduksikandalam masyarakat bertambah.1

    Bertambahnya produksi barang dan jasa dikarenakan bertambahnya

    kualitas dan kuantitas dari faktor faktor produksi. Lebih mendalam faktor

    produksi dalam pertumbuhan ekonomi adalah investasi yang menambah jumlah

    barang modal, teknologi yang digunakan berkembang, tenaga kerja akibat

    perkembangan penduduk, pengalaman kerja dan pendidikan menambah

    ketrampilan. Dengan kata lain faktor produksi dalam pertumbuhan ekonomi dapat

    mengukur perubahan prestasi perkembangan ekonomi.

    Pertumbuhan ekonomi dipandang sebagai proses dalam perekonomian

    dalam jangka waktu yang lama. Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan

    1 Sadono Sukirno,2006,ibid, hal. 9

  • 15

    output per kapita dalam jangka panjang. 2 Boediono menjelaskan Tiga hal

    pokok dalam hal yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi yang pertama

    adalah proses, dimana pertumbuhan ekonomi tidak dapat berjalan instant, yang

    kedua output perKapita atrinya pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari keluaran

    per orang, dan yang ketiga adalah jangka waktu yang panjang yang berarti

    pertumbuhan ekonomi tidak dapat dilihat dalam satu periode saja melainkan

    dibandingkan dengan periode periode sebelumnya. Proses dari pertumbuhan

    ekonomi bukan sekedar suatu gambaran sesaat namun didalamnya terdapat

    keberlangsungan yang saling berhubungan. Output per kapita merupakan hasil

    dari output total (GDP) dan jumlah penduduk. Proses dari pertumbuhan ekonomi

    dengan output perkapita terlihat dalam jangka waktu yang panjang. Pertumbuhan

    ekonomi yang terlihat melalui output perKapita tidak melihat besar kecilnya

    pertumbuhan penduduk secara khusus. PDRB merupakan salah satu indikator

    untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu daerah. PDRB merupakan perhitungan

    nilai tambah yang dihasilkan seluruh unit usaha dalam suatu daerah. PDRB

    perKapita memperlihatkan proses kenaikan output per kapita atau satuan orang

    dalam wilawah tertentu.

    Terdapat empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu (1)

    akumulasi modal, termasuk semua investasi baru yang berwujud tanah, peralatan

    fisik, dan sumberdaya manusia, (2) pertumbuhan penduduk, (3) kemajuan

    teknologi, dan (4) sumberdaya institusi (sistem kelembagaan). Akumulasi modal

    akan terjadi jika ada bagian dari pendapatan pada masa sekarang yang ditabung

    2 Boediono. 1982. Teori Pertumbuhan Ekonomi.Fakultas Ekonomi Universitas GadjahMada. Yogyakarta. hal.9

  • 16

    dan kemudian diinvestasikan untuk memperbesar output pada masa yang akan

    datang. Akumulasi modal dalam arti luas terdiri dari investasi langsung atau

    investasi fisik, baik tanah, maupun peralatan fisik, dan investasi tidak langsung.

    Investasi tidak langsung merupakan modal manusia (Human Invesment) yang

    peningkatan kualitasnya mempunyai pengaruh sama atau dimungkinkan lebih

    besar dari modal langsung atau fisik. Pertumbuhan penduduk serta yang

    berhubungan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja (labor force) secara

    traditional dianggap sebagai faktor positif dalam merangsang pertumbuhan

    ekonomi. Semakin banyak jumlah angkatan kerja, maka semakin banyak pasokan

    tenaga kerja dan semakin banyak jumlah penduduk akan meningkatkan potensi

    pasar domestik. Kemajuan teknologi memiliki peran penting terhadap

    pertumbuhan ekonomi.

    Pembangunan ekonomi daerah merupakan pembangunan yangsaling mendukung antara pemerintah daerah dan masyarakatuntuk mengelola setiap sumberdaya yang ada. Pemerintah daerahdan sektor swata membentuk suatu pola kemitraan untukmenciptakan lapangan kerja baru serta merangsangperkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalamwilayah tersebut. Pembangunan ekonomi sebagai suatu prosesmencakup pembentukan institusi institusi baru, pembangunanindustri industri alternatif, perbaikan kapasitas kerja yang adauntuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik, identifikasipasar pasar baru, alih ilmu pengetahuan, dan pengembanganperusahaan baru.3

    Kerjasama yang apik dari pemerintah dan pihak swasta diharapkan

    mampu mengelola sumber daya manusia yang ada maupun

    memaksimalkan sumber daya manusia. Pengelolaan sumberdaya baik

    3 Lincolin Arsyad, 2010, Ekonomi Pembangunan, STIM YKPN, Yogyakarta, hal. 374

  • 17

    alam maupun manusia yang efektif mampu menghasilkan output barang

    dan jasa yang berkualitas dan mampu merangsang pertumbuhan ekonomi.

    2.2. Teori Pertumbuhan Ekonomi

    2.2.1. Teori Klasik

    Adam smith mengkritik kaum merkantilis, dimana kekayaan akan

    emas dan perak oleh suatu negara bukanlah suatu ukuran kekayaan

    nasional. Kekayaan nasional haruslah bersumber pada hasil kerja suatu

    negara.

    Kekayaan nasional dapat dibentuk oleh dua halyaitu (1) keterampilan dan penggunaan tenagakerja secara efisien dan (2) perimbangan yangtepat antara tenaga kerja produktif dan tenagakerja non produktif.4

    Menurut Smith Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh dua faktor

    utama yaitu pertumbuhan output (GDP) total dan pertumbuhan penduduk.

    Faktor output memberikan peranan yang pasif, yang mana jumlah

    penduduk akan menyesuaikan dengan tenaga kerja. Unsur pokok dari

    sistem produksi suatu negara ada tiga:

    1. Sumberdaya alam yang tersedia, merupakan wadah yang paling

    mendasar dari kegiatan produksi suatu masyarakat. Sumberdaya

    alam yang tersedia memiliki batas maksimum bagi pertumbuhan

    suatu perekonomian terutama jika digunakan secara maksimal.

    4 Lincolin Arsyad, 2010, Ekonomi Pembangunan, STIM YKPN, Yogyakarta,, hal. 74

  • 18

    2. Sumberdaya manusia, memegang peranan yang pasif dalam proses

    pertumbuhan output. Smith memandang tenaga kerja sebagai salah

    satu input dalam proses produksi dan pembagian kerja (division of

    labor) dan spesialisasi merupakan salah satu faktor kunci bagi

    peningkatan produktivitas tenaga kerja.

    3. Akumulasi modal yang dimiliki, stok modal memegang peranan

    paling penting dalam pembangunan ekonomi. Peranan stok modal

    sangat sentral dalam proses pertumbuhan output.

    Ricardo menambahkan proses pertumbuhan merupakan proses

    tarik menarik antara dua kekuatan yaitu hukum kenaikan hasil yang

    semakin berkurang (the law of diminishing return) dan kemajuan

    teknologi. Keterbatasan akan sumberdaya alam akan membatasi

    pertumbuhan ekonomi dari suatu negara.

    Menurut Schumpeter, pertumbuhan ekonomi tergantung pada

    kemajuan teknologi yang bisa dicapai oleh masyarakat. Kemajuan

    ekonomi diartikan sebagai peningkatan output total masyarakat (GDP).

    Peningkatan output masyarakat disebabkan oleh semakin banyaknya

    jumlah faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi masyarakat

    tanpa ada perubahan cara produksi itu sendiri, dimana inovasi dari

    wiraswasta begitu berpengaruh. Perbaikan kualitas tenaga kerja atau

    sumber daya manusia mempengaruhi output.

  • 19

    2.2.2. Teori Keynesian dalam Sistem Regional

    Harrod-Domar memberikan penjelasan pertumbuhan dalam jangka

    panjang yang mantap (Steady state). Pertumbuhan jangka panjang yang

    mantap (seluruh kenaikan produksi dapat diserap oleh pasar) hanya bisa

    tercapai apabila terpenuhi syarat syarat keseimbangan yaitu tingkat

    pertumbuhan output; tingkat pertumbuhan modal; dan tingkat pertumbuhan

    angkatan kerja.

    Pembentukan modal merupakan faktor penting yangmenentukan pertumbuhan ekonomi. Tingkat pertumbuhanoutput dapat meningkat apabila kemampuan masyarakatdalam menghasilkan output meningkat.5

    Pembentukan modal dianggap sebagai faktor utama dalam

    pertumbuhan ekonomi. Tenaga kerja sebagai faktor produksi pertumbuhan

    ekonomi akan meningkatkan output bila kemampuannya juga meningkat.

    2.2.3. Teori Pertumbuhan Neo-Klasik

    Teori yang dikembangkan oleh Robert M. Sollow dan T.W. Swan

    menggunakan unsur pertumbuhan penduduk, tenaga kerja, akumulasi capital,

    kemajuan teknologi (technological progress) dan besarnya output yang saling

    berinteraksi. Perbedaan dari teori sebelumnya adalah adanya kemajuan teknologi.

    Rasio modal-output (capital-output rasio) dapat berubah ubah. Dengan kata lain

    untuk menghasilkan sejumlah output tertentu, dapat digunakan kombinasi modal

    dan tenaga kerja yang berbeda beda.

    5 Lincoln Arsyad,. 2010. Ekonomi Pembangunan. STIM YKPN. Yogyakarta. hal. 83

  • 20

    Teori pertumbuhan Neo-klasik melihat pertumbuhan ekonomi dari segi

    penawaran. Teori ini menjelaskan pertumbuhan ekonomi tergantung pada

    perkembangan faktor faktor produksi yang dinyatakan dalam persamaan:Y = f (K, L, T)Dimana :Y = tingkat pertumbuhan ekonomiK = tingkat pertumbuhan modalL = tingkat pertumbuhan pendudukT = tingkat perkembangan teknologi

    Tingkat pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan apa bila terjadi

    kenaikan pada tingkat pertumbuhan modal, tingkat pertumbuhan penduduk

    maupun tingkat perkembangan teknologi. interaksi terhadap pertumbuhan output

    akan mempengaruhi besarnya tingkat pertumbuhan ekonomi.

    2.2.4. Teori Pertumbuhan Endogen

    Teori endogen mencoba mengidentifikasi dan menganalisis faktor faktor

    yang mempengaruhi proses pertumbuhan ekonomi yang berasal dari dalam

    (endogenous) sistem ekonomi. Kemajuan teknologi dianggap sebagai hal yang

    bersifat endogen, dimana pertumbuhan ekonomi merupakan hasil dari keputusan

    para pelaku ekonomi dalam berinvestasi dibidang ilmu pengetahuan. Teori

    endogen mengartikan modal dalm arti luas yaitu bukan sekedar sebagai modal

    fisik melainkan juga sebaga modal insani (manusia).

    Robert E. Lucas (1988), salah seorang proponen teori pertumbuhan

    endogen menekankan pentingnya modal insani dalam pembangunan. Romer

    (1994) menyatakan bahwa akumulasi modal tetap memegang peranan penting

    dalam pertumbuhan ekonomi, namun dengan definisi yang lebih luas yaitu dengan

  • 21

    memasukan unsur modal ilmu pengetahuan (knowledge capital), dan modal insani

    (human capital) kedalam model. Lebih jauh lagi Romer menekankan tekhnologi

    dan ilmu pengetahuan merupakan faktor penentu cepat lambatnya laju

    perekonomian suatu negara.

    Menurut Romer (1994), teori pertumbuhan endogen mempunyai tiga

    elemen dasar yaitu:

    1. Adanya perubahan teknologi yang bersifat endogen melalui sebuah proses

    akumulasi ilmu pengetahuan.

    2. Adanya penciptaan ide ide baru oleh perusahaan sebagai akibat dari

    mekanisme luberan pengetahuan (knowledge spillover).

    3. Produksi barang barang konsumsi yang dihasilkan oleh faktor produksi

    ilmu pengetahuan akan tumbuh tanpa batas.

    Fungsi produksi dalam model pertumbuhan endogen ditunjukan oleh

    formula berikut:Y = F (R, K, H)Dimana :Y : total outputR: penelitian dan pengembangan (R&D) yang dilakukan oleh setiap perusahaandalam perekonomianK : akumulasi modal fisikH : akumulasi modal manusia

    Output dalam pertumbuhan ekonomi merupakan hasil dari perkembangan

    ilmu pengetahuan yang terus dikembangkan oleh perusahaan, penambahan modal

    fisik yang berkontribusi secara cepat serta modal manusia sebagai tenaga kerja

    merupakan modal utama.

  • 22

    Dalam praktiknya formula fungsi produksi tersebut digambarkan oleh

    fungsi produksi AK, yang ditunjukan oleh persamaan :Y = AKDimana Y adalah total output; K adalah persediaan modal (baik modal

    fisik maupun modal manusia) dan A dalah faktor teknologi. Investasi pada modal

    fisik dan modal manusia akan meningkatkan produktivitas dari modal.

    2.3. Pentingnya Pertumbuhan Ekonomi

    Pembangunan ekonomi tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi.

    Pembangunan ekonomi merupakan suatu tindakan aktif untuk meningkatkan

    pendapatan perKapita. Pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi

    dan sebaliknya pertumbuhan ekonomi mempercepat terhadap pembangunan

    ekonomi. Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total

    dan pendapatan perKapita. Pertambahan penduduk disertai perubahan

    fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan

    bagi penduduk suatu negara atau wilayah diperhitungkan.

    Pertumbuhan ekonomi menjelaskan bagaimana suatu negara atau daerah

    itu bertumbuh. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari pendapatan perKapita

    atau PDRB perKapita. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan sasaran

    utama agar dapat meningkatkan kesejahterahan bangsa secara nyata.

    Pembangunan Indonesia didasarkan pada tekad untuk mencapai kemakmuran

    melalui keadilan. Indonesia baru, merupakan kesepakatan untuk memperjuangkan,

    menciptakan, memperkokoh lingkungan dan pola kehidupan bangsa serta masing

  • 23

    masing individu bebas dari kemiskinan, kobodohan, ketakutan, kecurangan dan

    ketidakadilan. Indonesia melangkah maju dengan penuh keyakinan bahwa dengan

    membangun ekonomi nasional akan mampu meningkatkan kemakmuran rakyat,

    banyak menjamin hak hak dasar, keselamatan dan keamanan rakyat banyak

    melalui tekad.

    Indonesia telah membentuk daerah otonomi, dimana setiap daerah diberi

    kesempatan untuk membangun daerahnya dengan harapan dapat menyumbang

    pertumbuhan ekonomi nasional. Wewenang terhadap otonomi daerah dimana

    setiap daerah memiliki kewenangan yang lebih besar untuk membangun

    daerahnya akan dapat membangun daerah dengan lebih baik, sehingga

    kesejahterahan masyarakat daerah akan lebih baik. Namun demikian, perlu adanya

    kerja sama antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat dan terhadap

    masyarakat daerah tersebut agar supaya tujuan mensejahterakan rakyat dapat

    tercapai.

    2.4. Tenaga Kerja

    Penduduk merupakan sejumlah orang yang mendiami wilayah tertentu.

    Pandangan merkantilisme menyebutkan penduduk merupakan faktor yang penting

    didalam kekuatan negara dan memegang peranan dalam meningkatan penghasilan

    serta kekayaan negara. Pandangan Quesney (fisiokrat) menyebutkan suatu negara

    hendaknya mempunyai penduduk yang cukup banyak, tetapi dengan syarat agar

    mereka dapat mencapai taraf hidup layak. Taraf hidup layak didapat jika

    penduduk memiliki pekerjaan dan berpenghasilan.

  • 24

    Terdapat faktor faktor yang mendorong terjadinya kependudukan yaitu :

    1. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

    2. Dorongan/hasrat naluri manusia yang selalu memperoleh kondisi

    yang lebih baik dari sebelumnya didalam kondusu kehidupannya baik

    material maupun intelektual

    3. Keterbarasan kemampuan dukungan alam dan sumberdaya manusia

    serta dukungan nilainya yang diperlukan.

    Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat

    bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut UU No 13

    tahu 2003 bab 1 pasal 1 ayat 2 mengemukakan

    Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampumelakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasabaik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untukmasyarakat6

    Dalam undang undang tenaga kerja, yang termasuk sebagai tenaga kerja

    adalah mereka penduduk berusia 15 tahun sampai dengan 64 tahun. Sementara

    yang bukan tenaga kerja adalah mereka yang tidak mampu dan tidak mau bekerja,

    meskipun ada permintaan bekerja.

    Tenaga kerja merupakan kebutuhan tenaga kerja oleh perusahaan atau

    lembaga penerima kerja dan dipenuhi oleh pencari kerja. Menurut Lipsey,dkk

    tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja dewasa yang berusia lebih dari 16

    tahun yang bekerja penuh waktu.7 Dalam teori klasik, tingkat output dan harga

    keseimbangan hanya bisa dicapai bila tingkat tenaga kerja dalam keadaan full

    6 Indonesia, Undang Undang No. 13 Tahun 2003, Bab 1 Pasal 1 ayat 2

    7 Lipsey, dkk, 1992, Pengantar Makroekonomi, Binarupa Aksara, Jakarta, hal.19

  • 25

    employment atau tingkat tenaga kerja penuh. Sementara keadaan full employment,

    bisa dicapai bila mekanisme pasar bekerja secara bebas tanpa campur tangan

    pemerintah. Dalam teori ini mengungkapkan bahwa bila terjadi pengangguran

    sifatnya hanyalah sementara, dan akan hilang dengan sendirinya melalui

    mekanisme pasar. Keseimbangan tenaga kerja dijamin dengan tingkat harga dan

    upah yang fleksibel.

    Teori Keynes mengungkapkan hal berbeda dari teori klasik yang

    diungkapkan Adam Smith dimana tenaga kerja akan mengalami kenaikan bila

    pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan. Pengangguran akan selalu berlaku,

    dikarenakan permintaan agregat tidak selalu mencapai tingkat permintaan yang

    diperlukan dalam mencapai tenaga kerja penuh.

    Tenaga kerja diartikan sebagai permintaan tenaga kerja. Tersedianya

    lapangan kerja nantinya diisi oleh pencari kerja, inilah yang dimaksud dengan

    tenaga kerja. Secara umum, pertumbuhan angkatan kerja lebih besar dari

    penawaran tenaga kerja yang ada. Hal ini menyebabkan angka pengangguran

    meningkat.

    Pandangan mainstream ekonomi terhadap permintaan tenaga kerja adalah

    sebagaimana permintaan terhadap faktor produksinya. Maksimisasi keuntungan

    dijadikan sebagai landasan dalam menganalisis kebutuhan penggunaan tenaga

    kerja. Angkatan kerja, penduduk yang bekerja dan angka pengangguran tenaga

    kerja merupakan roda penggerak pembangunan ekonomi suatu wilayah. Jumlah

    dan komposisi tenaga kerja terus berubah seiring dengan berlangsungnya proses

    demografi. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK), mengindikasikan besarnya

  • 26

    penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi disuatu negara atau wilayah.

    TPAK diukur sebagai presentase jumlah angkatan kerja terhadap jumlah

    penduduk usia kerja. Indikator ini menunjukan besaran relatif dari pasokan tenaga

    kerja (labour supply) yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa dalam

    suatu perekonomian.

    2.5. Pentingnya Tenaga kerja bagi Pertumbuhan Ekonomi

    Pekerjaan atau ketenagakerjaan merupakan bagian dari aktivitas bisnis

    dalam perekonomian. Tenaga kerja merupakan penggunaan sumberdaya manusia

    untuk menghasilkan barang dan jasa. Pembangunan yang semakin meningkat dari

    tahun ke tahun memberikan tenaga kerja terhadap sumberdaya manusia sebagai

    tenaga kerja. Penggunaan teknologi yang semakin canggih, memaksa pemberian

    klasifikasi tertentu bagi tenaga kerja maupun pencari kerja. Namun demikian,

    banyak diantara sumberdaya manusia yang sesuai klasifikasi terabaikan dalam

    bursa pasar tenaga kerja.

    Pasar tenaga kerja adalah aktivitas yang mempertemukan penawaran

    tenaga kerja dan permintaan tenaga kerja. Penawaran tenaga kerja dan permintaan

    tenaga akan mendapatkan kata sepakat hanya jika klasifikasi dari pemberi kerja

    mampu dipenuhi oleh pencari kerja. Sebagai pihak pencari kerja, dibutuhkan

    beberapa informasi yang berkaitan diantaranya tingkat pendidikan, keahlian, sikap

    dan penampilan, pengalaman kerja, dan kesehatan untuk melamar pekerjaan.

    Sementara dari pihak pencari tenaga kerja harus memberikan klasifikasi sebagai

    informasi dan syarat bagi pencari kerja.

  • 27

    Pertumbuhan ekonomi dan tenaga kerja haruslah diseimbangkan. Ketika

    pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan positif haruslah dibarengi dengan

    penambahan tenaga kerja atau lapangan kerja jika tidak demikian maka tenaga

    kerja ahli, terampil dan kurang terampil akan terabaikan. Keadaan demikian

    berkontribusi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dan tersendatnya

    pembangunan.

    2.6. Hubungan Tenaga kerja dengan Pertumbuhan Ekonomi

    Tenaga kerja tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi. meningkatnya

    tenaga kerja memberikan peningkatan terhadap produktivitas tenaga kerja yang

    merupakan sumber utama dalam pertumbuhan ekonomi. Salah satu masalah yang

    umum dalam ketenagakerjaan adalah ketidakseimbangan antara permintaan

    tenaga kerja dengan penawaran tenaga kerja.

    Samuelson dan Nordhaus menjelaskan dimana input tenaga kerja terdiri

    dari kuantitas dan keterampilan tenaga kerja. Ahli ekonomi yakin bahwa kualitas

    input tenaga kerja merupakan elemen paling penting dalam pertumbuhan ekonomi.

    Ketika suatu negara memiliki teknologi canggih namun jika tenaga kerjanya tidak

    dapat menggunakan teknologi tersebut hal ini tetap tidak akan membawa

    perubahan. Hubungan antara tenaga kerja dengan pertumbuhan ekonomi memiliki

    hubungan dua arah. Sisi pengembangan kualitas tenaga kerja memberikan

    kontribusi penting bagi pertumbuhan ekonomi. Dalam sisi pertumbuhan ekonomi

    menyediakan sumber sumber yang memungkinkan terjadinya pengembangan

    pembangunan manusia.

  • 28

    Pertumbuhan tenaga kerja yang kurang diimbangi dengan pertumbuhan

    lapangan kerja menyebabkan tingkat pengangguran cenderung meningkat.

    Pengangguran merupakan tenaga kerja atau penduduk usia kerja yang sedang

    mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, tidak mencari pekerjaan karena merasa

    tidak mungkin mendapatkan pekerjaan ataupun sudah mendapatkan pekerjaan

    tetapi belum mulai bekerja dan pada waktu yang bersamaan sedang tidak bekerja.

    Pengangguran terjadi karena tidak diimbanginya pertumbuhan lapangan pekerjaan.

    Pengangguran yang selalu bertambah akan membebani negara dan membuat

    pertumbuhan ekonomi kearah yang negatif. Sebuah negara dikatakan sukses

    apabila dapat menurunkan tingkat pengangguran, kemiskinan, menyediakan

    lapangan kerja dan meningkatkan kesejahterahan masyarakat. Dengan demikian

    penting bagi pemerintah melalui departemen yang mewadahi bagaimana

    menyediakan lapangan kerja atau membantu menciptakan lapangan kerja sendiri.

    2.7. Kerangka Dasar Penelitian

    Kerangka dasar penelitian menggambarkan variabel yang digunakan

    dalam penelitian maupun model hipotesis yang digunakan.

    Tenaga kerja adalah penduduk berusia 15 tahun keatas yang sedang

    bekerja. Tenaga kerja merupakan penawaran yang diberikan dari pihak

    pemerintah maupun swasta yang diterima atau dimiliki oleh tenaga kerja. Jika

    tenaga kerja yang diberikan oleh pemerintah dan rekan kerja mencukupi maka

    pengangguran berpendidikan berada pada tingkat rendah. Dengan pengangguran

    rendah, PDRB akan meningkat dan pertumbuhan ekonomi meningkat. Jika tenaga

  • 29

    kerja yang diberikan oleh pemerintah dan rekan kerjanya kurang mencukupi,

    maka pengangguran berpendidikan akan terus meningkat. Ketika terjadi

    pengangguran yang terus meningkat akan menurunkan PDRB dan berpengaruh

    pada pertumbuhan ekonomi.

    Pertumbuhan ekonomi merupakan proses pertumbuhan output yang

    dipengaruhi oleh faktor faktor produksi. Faktor yang mempengaruhi

    pertumbuhan ekonomi adalah modal, tenaga kerja dan teknologi. Pertumbuhan

    ekonomi dihitung melalui berbagai cara Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

    perKapita atas dasar harga konstan merupakan salah satu cara untuk melihat

    pertumbuhan ekonomi.

    Keterangan :

    X = Variable Bebas, yakni Tenaga KerjaY = Variabel Terikat, yakni Pertumbuhan Ekonomi

    Gambar 2.1. Kerangka Hipotesis Pengaruh Tenaga Kerja terhadap

    Pertumbuhan Ekonomi

    2.8. Hipotesis Penelitian

    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

    penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

    TENAGA KERJA

    (X)

    PERTUMBUHANEKONOMI

    (Y)

  • 30

    pertanyaan. 8 Berdasarkan permasalahan yang ada, maka perumusan hipotesis

    sebagai berikut :

    Ho :Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara tenaga kerja terhadap

    pertumbuhan ekonomi di provinsi Jawa Tengah.

    H1 :Terdapat pengaruh yang signifikan antara tenaga kerja terhadap

    pertumbuhan ekonomi di provinsi Jawa Tengah.

    Hipotesis Statistik :: = 0: 02.9.Hasil Penelitian yang Relevan

    No Nama Penelitian Variabel Hasil1. Analisis Pertumbuhan

    Ekonomi di Jawa Tengah(Periode 2004 2008)oleh Bertha P. Siahaan.

    pertumbuhanekonomi,Aglomerasi,Investasi,angkatan kerjayang bekerjadan investasisumber dayamanusia.

    Menggunakan analisis regresiOrdinary Least Square (OLS).Bertujuan menganalisis pengaruhaglomerasi, investasi, angkatankerja yang bekerja, dan investasisumber daya manusia terhadappertumbuhan ekonomi dikabupaten/kota Jawa Tengahselama lima tahun (2004 2008).Hasil penelitiannya menunjukanbahwa 80% variasi variabeldependen dapat dijelaskandengan variabel independen.Dimana aglomerasi berpengaruhnegatif dan signifikan terhadappertumbuhan ekonomikabupaten/kota di provinsi JawaTengah, sementara investasi,angkatan kerja yang bekerja daninvestasi sumber daya manusiaberpengaruh positif dansignifikan terhadap pertumbuhan

    8 Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif daR&D. Alfabeta, Bandung. Hal 96

  • 31

    ekonomi di kabupaten/kotaprovinsi Jawa Tengah.

    2. Analisis Faktor Faktoryang MempengaruhiPertumbuhan EkonomiProvinsi Jawa Tengaholeh Viki Indrasari.

    pertumbuhanekonomi,belanja modal,desentralisasifiskal,angkatankerja, danpendidikan

    Menggunakan data sekunderberupa data panel, selamaperiode 2004 2009menggunakan pendekatanregresi. Hasilnya adalah variabelbelanja modal, angkatan kerjadan pendidikan berpengaruhpositif dan signifikan terhadappertumbuhan ekonomi.Sementara, indikatordesentralisasi fiscal tidakberpengaruh signifikan terhadappertumbuhan ekonomi.

    3. Analisis PengaruhTenaga Kerja, TingkatPendidikan, danPengeluaran Pemerintahterhadap PertumbuhanEkonomi diSUBOSUKAWONOSRATEN tahun 2004 2008 oleh Dwi Suryanto

    pertumbuhanekonomi,tenaga kerjadanpengeluaranpemerintah.

    Menggunakan alat analisisregresi persamaan linierberganda dengan metode FEMdan Least Square DummyVariabel (LSDV), uji asumsiklasik dan uji statistic.. Dengantujuan penelitian menganalisispengaruh tenaga kerja, tingkatpendidikan dan pengeluaranpemerintah terhadappertumbuhan ekonomi diSUBOSUKAWONOSRATEN,menunjukan ketiga variabelindependen berpengaruh positifdan signifikan terhadappertumbuhan ekonomi dikawasan tersebut.

    3. Analisis pengaruhInvestasi, Tenaga Kerja,dan PengelluaranPemerintah TerhadapPertumbuhan Ekonomi diProvinsi Jawa Tengaholeh Deddy Rustiono,SE.

    pertumbuhanekonomi,angkatankerja, investasiswasta (PMAdan PMDN),belanjapemerintahdan krisisekonomi.

    Menggunakan alat analisisregresi ordinary Least Square(OLS) menggunakan data runtunwaktu 1985 2006. Temuanpenelitian ini menunjukanangkatan kerja, investasi swasta(PMA dan PMDN) dan belanjapemerintah berdampak positifterhadap perkembangan PDRBprovinsi Jawa Tengah. Krisisekonomi menyebabkan kondisiantara sebelum dan sesudahkrisis berdampak negatif.