61
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Asuransi 2.1.1 Pengertian Asuransi Menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang Pasal 246, Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seseorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi karena suatu peristiwa tak tertentu. Menurut Undang-undang No. 2 Tahun 1992, Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. 14

BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

  • Upload
    letuong

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Asuransi

2.1.1 Pengertian Asuransi

Menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang Pasal 246, Asuransi

atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seseorang

penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan

menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena

suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan,

yang mungkin terjadi karena suatu peristiwa tak tertentu.

Menurut Undang-undang No. 2 Tahun 1992, Asuransi atau

pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana

pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima

premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena

kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau

tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita

tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk

memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau

hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

14

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

2.1.2. Manfaat Asuransi

Asuransi pada dasarnya dapat memberi manfaat bagi tertanggung

(insured) antara lain sebagai berikut :

1. Rasa aman dan perlindungan. Dengan memiliki polis asuransi maka

tertanggung akan terhindar dari kerugian-kerugian yang mungkin

timbul.

2. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil. Semakin besar

kemungkinan terjadinya suatu kerugian dan semakin besar kerugian

yang mungkin ditimbulkannya, maka semakin besar pula premi

pertanggungannya.

3. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh

kredit.

4. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan.

5. Alat penyebaran risiko. Dengan asuransi risiko, kerugian dapat

disebarkan kepada penanggung.

6. Membantu meningkatkan kegiatan usaha. Tertanggung akan melakukan

investasi atas suatu bidang usaha apabila investasi tersebut dapat ditutup

oleh asuransi. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengurangi risiko.

Selain dari hal diatas, asuransi adalah suatu mekanisme pengalihan

risiko (a risk transfer mechanism), di mana seseorang atau perusahaan dapat

memindahkan beberapa ketidakpastian hidupnya kepada orang lain, dengan

15

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

membayar suatu premi yang telah diketahui jumlahnya (biasanya suatu

jumlah yang sangat kecil dibandingkan dengan kerugian potensial).

2.1.3. Prinsip dan Jenis Usaha Asuransi

Prinsip-prinsip Asuransi meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Insurable interest. Merupakan hak berdasarkan hukum untuk

mempertanggung-kan suatu risiko yang berkaitan dengan keuangan,

yang diakui secara hukum antara tertanggung dan sesuatu yang

dipertanggungkan. Unsur-unsur insurable interest meliputi :

a. Harus berupa suatu harta, hak, kepentingan, jiwa atau tanggung gugat.

b.Keadaan pada butir a harus merupakan sesuatu yang dapat

dipertanggungkan (subject matter of insurance).

c. Tertanggung harus memiliki hubungan hukum dengan sesuatu yang

dapat dipertanggungkan di mana pihak tertanggung memperoleh

manfaat dari tidak terjadinya peristiwa atau kerusakan dan menderita

kerugian bila yang dipertanggungkan mengalami kerusakan.

d.Antara pihak tertanggung dan sesuatu yang dipertanggungkan harus

memiliki hubungan sah menurut hukum.

2. Utmost good faith. Masing-masing pihak, penanggung atau tertanggung

diwajibkan memberikan semua informasi baik yang materiil maupun

immateriil, yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan mengenai

16

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

kesediaannya menyetujui suatu perjanjian atau kontrak asuransi. Unsur-

unsur utmost good faith meliputi :

a. Non-disclosure. Unsur ini pada dasarnya mengemukakan bahwa

tidak diungkapkannya suatu informasi atau fakta karena tidak

mengetahui atau karena dianggapnya fakta tersebut tidak diperlukan

atau penting merupakan pelanggaran atas prinsip utmost good faith.

b. Consealment. Kesengajaan tidak mengungkapkan atau

menginformasikan suatu fakta yang materiil dengan maksud untuk

menyembunyikannya.

c. Fraudulent misrepresentation. Kesengajaan memberi gambaran

yang tidak sebenarnya atas suatu fakta yang materiil.

d. Innocent misrepresentation. Ketidaksengajaan memberi gambaran

atau keterangan yang salah tentang fakta materiil.

3. Indemnity. Merupakan suatu mekanisme di mana penanggung

memberikan ganti rugi atau kompensasi finansial kepada tertanggung

yang dimaksudkan untuk mengembalikan posisi finansial tertanggung

sama seperti sebelum terjadi kerugian. Pelaksanaan pemberian ganti rugi

dapat dilakukan melalui empat cara sebagai berikut :

a. Pembayaran tunai yaitu penggantian kerugian atas suatu klaim dengan

penyerahan kepada tertanggung atau pihak ketiga dalam hal asuransi

tanggung gugat (liability insurance).

17

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

b.Penggantian atau replacement yaitu ganti rugi atas klaim dilakukan

dengan mengganti barang tertanggung dalam bentuk barang yang

sama.

c. Perbaikan atau repair yaitu pelaksanaan prinsip ganti rugi dengan cara

melakukan perbaikan atas kerugian yang dialami tertanggung.

d.Pembangunan kembali (reinstatement) yaitu membangun atau

memperbaiki kembali gedung yang rusak dalam property insurance.

4. Proximate cause. Merupakan satu sebab aktif, efisien yang

mengakibatkan terjadinya suatu peristiwa secara berantai tanpa

intervensi suatu kekuatan lain, diawali dan bekerja dengan aktif dari

suatu sumber baru dan independen.

5. Subrogation and contribution. Subrogation merupakan hak penanggung

yang telah memberikan ganti rugi kepada tertanggung untuk menuntut

pihak lain yang mengakibatkan kepentingan asuransinya mengalami

suatu peristiwa kerugian. Contribution merupakan suatu prinsip di mana

penanggung berhak mengajak penanggung-penanggung lain yang

memiliki kepentingan yang sama untuk ikut bersama membayar ganti

rugi kepada seorang tertanggung meskipun jumlah tanggungan masing-

masing penanggung belum tentu sama besar.

Menurut Undang-Undang No.2 Tahun 1992 tentang usaha

perasuransian, jenis usaha perasuransian meliputi :

1. Usaha asuransi terdiri atas :

a. Asuransi kerugian (non life insurance)

18

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

b. Asuransi jiwa (life insurance)

c. Reasuransi

2. Usaha penunjang usaha asuransi terdiri atas :

a. Pialang asuransi yaitu usaha yang memberikan jasa keperantaraan

dalam penutupan asuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi

asuransi dengan bertindak untuk kepentingan tertanggung.

b. Pialang reasuransi yaitu usaha yang memberikan jasa keperantaraan

dalam penempatan reasuransi dan penanganan penyelesaian ganti

rugi reasuransi dengan bertindak untuk kepentingan perusahaan

asuransi.

c. Penilaian kerugian asuransi yaitu usaha yang memberikan jasa

penilaian terhadap kerugian pada objek asuransi yang

dipertanggungkan.

d. Konsultan akturia yaitu usaha yang memberikan jasa konsultan

aktuaria.

e. Agen asuransi yaitu pihak yang memberikan jasa keperantaraan

dalam rangka pemasaran jasa asuransi untuk dan atas nama

penanggung.

2.1.4. Istilah dan Cara Kerja Asuransi

Istilah-istilah Asuransi antara lain :

19

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

1. Tertanggung (Insured). Seseorang/kelompok perorangan yang

mengasuransikan jiwa / harta bendanya yang namanya tercantum dalam

polis asuransi.

2. Pemegang Polis (Policy Holder). Seseorang/kelompok yang membuat

perjanjian pertanggungan dengan perusahaan asuransi dan membayar

premi.

3. Polis (Policy). Perjanjian tertulis/kontrak asuransi antara penanggung

dan ter-tanggung, yang menyatakan hak, kewajiban/tanggungjawab

kedua belah pihak.

4. Nilai Tunai / Nilai Tebus / Harga Tunai. Sejumlah uang yang diberikan

kepada pemegang polis/tertanggung, bilamana yang bersangkutan

mengundurkan diri dari pertanggungan asuransi jiwa sebelum masa

pertanggungannya berakhir.

5. Premi (Premium). Sejumlah uang yang dibayarkan oleh tertanggung

kepada penanggung yang jumlahnya sesuai dengan kontrak asuransi.

6. Underwriting. Proses seleksi yang dilakukan oleh perusahaan asuransi

untuk menentukan tingkat risiko yang akan diterima/ditolak dan untuk

menentukan besarnya premi yang harus dibayar oleh tertanggung .

7. Agent. Seseorang atau badan hokum, yang kegiatannya memberikan jasa

dalam memasarkan jasa asuransi untuk dan atas nama penaggung.

8. Pialang Asuransi (Broker). Seseorang atau badan hokum, yang

kegiatannya membeli jasa asuransi untuk atas nama tertanggung.

20

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

9. Reasuransi. Perusahaan asuransi yang menerima pembagian risiko dari

perusahaan asuransi lain. Dan apabila sebuah perusahaan asuransi tidak

sanggup menanggung sendiri risiko yang diterima, maka dia bisa

mengalihkan risiko tersebut ke perusahaan reasuransi lain. Dan hal ini

disebut “retrocession” (Pengalihan risiko ke perusahaan asuransi lain).

11. Termaslahat (Beneficiary). Orang atau badan yang ditunjuk oleh

pemegang polis untuk dan karenanya berhak menerima manfaat asuransi

apabila tertanggung meninggal dunia.

12. Uang Pertanggungan (Sum Insured). Nilai uang yang tercantum dalam

polis yang merupakan nilai asuransi.

13. Manfaat Asuransi (Benefit). Hak pemegang polis/termaslahat atas suatu

nilai uang sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam polis.

14. Surat Pengajuan Asuransi Jiwa (Application Form). Surat pengajuan

dari calon pemegang polis untuk diadakan perjanjian asuransi.

15. Batal (Lapse). Status polis dianggap batal jika premi belum dibayar

setelah habis grace period.

16. Grace Period. Tenggat waktu yang diberikan di mana polis

masih berlaku walaupun premi belum dibayar.

17. Pemulihan Polis (Reinstatement). Proses pemulihan kembali polis yang

lapse.

18. Extra Premi. Ekstra pembayaran yang ditambahkan karena risiko

dianggap lebih tinggi.

21

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

19. Klaim (Claim). Tuntutan hak pemegang polis. Ada tiga macam klaim,

yaitu klaim hidup, klaim cacat dan klaim meninggal.

20. Actuaria. Bagian yang bertanggung jawab untuk merancang produk

asuransi dan menentukan besarnya premi.

21. Insurable Interest. Kepentingan mendapatkan perlindungan asuransi dari

tertanggung.

Cara kerja dari asuransi sebagai berikut :

TERTANGGUNG PENANGGUNG

PREMI

PROTEKSI

KONDISI :

Apabila terjadi : 1. Kerugian, kerusakan, kehilangan 2. Tanggung jawab pihak ketiga 3. Meninggal atau hidupnya Tertanggung

Gambar 2.1. Cara Kerja Asuransi Prinsip Dasar Asuransi Jiwa, 2001

2.1.5. Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa merupakan suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan

asuransi dalam penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan jiwa atau

meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan.

Pengertian polis asuransi jiwa adalah suatu kontrak yang di

dalamnya satu pihak, disebut penanggung, menyetujui pembayaran

22

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

sejumlah uang kepada pihak lain, disebut tertanggung, apabila tertanggung

kehilangan jiwanya karena sebab apapun yang tidak termasuk dalam

pengecualian polis apabila tertanggung terus sampai dengan akhir masa

kontrak.

Dalam kontrak asuransi jiwa akan melibatkan dua pihak utama,

yaitu:

1. Perusahaan asuransi jiwa yang diwakili oleh :

- para pegawainya,

- para agennya, atau

- mereka yang berhak mengerjakan kontrak-kontrak asuransi jiwa.

2. Tertanggung yang diwakili oleh :

- tertunjuknya,

- orang tua atau walinya, jika tertanggung masih di bawah umur,

- siapapun yang diberi hak dan ditunjuk oleh tertanggung.

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari asuransi jiwa antara lain

penggantian pendapatan, uang pensiun, kelangsungan hidup bisnis,

kesejahteraan karyawan/wati, penyelamatan harta benda, sebagai program

tabungan dan jaminan bagi suatu pinjaman.

Tiga faktor utama untuk menentukan besarnya premi, yaitu :

1. Mortalitas (Table of Mortality)

Kemungkinan kematian pada setiap usia/tingkat mortalitas.

2. Faktor Bunga (Compound Interest)

23

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

Asumsi bunga hasil investasi yang didapat perusahaan dari bagian premi

yang diinvestasikan mempengaruhi besarnya premi.

3. Biaya (Expenses)

Biaya yang timbul terbagi dalam dua kategori yaitu biaya tahun pertama

polis dan biaya setiap tahun selama masa asuransi.

2.1.5.1 Bentuk Akuntansi Asuransi Jiwa

PENDAPATAN

• Premi kontrak jangka pendek

Premi kontrak jangka pendek (beberapa term life insurance, seperti

credit life insurance)diakui sebagai pendapatan dalam periode kontrak

sesuai dengan proporsi jumlah proteksi yang diberikan.

• Premi kontrak jangka panjang

Premi kontrak jangka panjang (whole life contracts dan guarranted

renewable term life contracts) diakui sebagai pendapatan pada saat

jatuh tempo dari pemegang polis.

• Pendapatan lain

Komisi reasuransi dan kimisi keuntungan reasuransi diakui sebagai

pendapatan

BEBAN

• Beban Klaim

Klaim sehubungan dengan terjadinya peristiwa kerugian terhadap

obyek asuransi yang dipertanggungkan, meliputi klaim yang disetujui

24

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

(Setteled claims), klaim dalam proses penyelesaian (outstanding

claims), klaim yang terjadi namun belum dilaporkan, dan beban

penyelesaian klaim (claim settlement expenses), diakui sebagai beban

klaim pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim.

• Beban Akuisisi

Biaya akuisisi dialokasikan berdasarkan perhitungan aktuaria karena

Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan menggunakan Metode Tingkat

Premi Murni (Net Level Premium Method)

AKTIVA

• Investasi

Perlakuan akuntansi untuk investasi mengacu pada Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 13 mengenai Akuntansi untuk

Investasi dan PSAK Nomor 15 mengenai Akuntansi untuk Investasi

dalam Perusahaan Asosiasi, kecuali untuk surat berharga (marketable

securities) yang perlakuan akuntansinya adalah sebagai berikut:

Sekuritas hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo (held-

to-maturities) dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi

dengan amortisasi premi atau diskonto.

Sekuritas hutang dan ekuitas yang dimaksudkan untuk segara diperdagangkan

(trading securities), dinyatakan berdasarkan harga pasar.

25

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

Sekuritas hutang dan ekuitas yang tidak termasuk dalam kedua kategori diatas

diklasifikasikan sebagai “sekuritas yang tersedia untuk dijual” (available for

sale securities)

• Piutang Reasuransi

Piutang reasuransi tidak boleh dikompensasikan dengan hutang

reasuransi, kecuali apabila kontrak reasuransi menyatakan adanya

kompensasi. Apabila dalam kompensasi tersebut timbul saldo kredit,

maka saldo tersebut harus disajikan pada kelompok kewajiban sebagai

Hutang Reasuransi.

KEWAJIBAN

• Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan

Kewajiban manfaat polis masa depan dinyatakan pada neraca

berdasarkan perhitungan aktuaria.

Estimasi kewajiban Klaim

Estimasi kewajiban klaim atas kontrak jangka pendek, khusus

asuransi kesehatan dan kecelakaan dinyatakan sebesar jumlah taksiran

berdasarkan perhitungan teknis asuransi.

Premi yang belum merupakan pendapatan ditentukan untuk

masing-masing jenis pertanggungan dengan cara sebagai berikut:

Secara agregat tanpa memperhatikan tanggal penutupannya dan besarnya

dihitung berdasarkan persentase tertentu; atau

26

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

Secara individual dari tiap pertanggungan dan besarnya premi yang belum

merupakan pendapatan ditetapkan secara proporsional dengan jumlah proteksi

yang diberikan, selama periode kontrak atau periode resiko.

Hutang Reasuransi tidak boleh dikompensasikan dengan

piutang reasuransi, kecuali apabila kontrak reasuransi menyatakan

adanya kompensasi. Apabila dalam kompensasi tersebut timbul saldo

debit, maka saldo tersebut harus disajikan pada kelompok aktiva

sebagai piutang reasuransi.

2.1.6. Asuransi Kerugian

Perusahaan asuransi kerugian adalah perusahaan yang memberikan

jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan

tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga, yang timbul dari peristiwa

yang tidak pasti.

2.1.6.1. Bentuk Akuntansi Asuransi Kerugian

PENDAPATAN

• Pendapatan Premi

Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dan

reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak)

berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Apabila jumlah

27

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

premi masih dapat disesuaikan maka pendapatan premi diakui sebagai

berikut:

Apabila jumlah premi dapat diestimasi secara layak, maka premi

diakui selama periode kontrak dan estimasi jumlah premi tersebut

disesuaikan setiap periode untuk mencerminkan jumlah premi

yang sebenarnya.

Apabila jumlah premi tidak dapat diestimasi secara layak, maka

premi diperlakukan dengan menggunakan metode uang muka

(deposit method) sampai jumlah premi dapat diestimasi secara

layak.

Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi yang

diterima oleh perusahaan.

Perusahaan asuransi dapat memperoleh ganti rugi atas klaim

sehubungan dengan kontrak asuransi yang ditutupnya, dengan

melakukan kontrak reasuransi dengan asuradur lain atau reasuradur.

Perlakuan akuntansi terhadap transaksi reasuransi tergantung pada

apakah suatu kontrak reasuransi tersebut merupakan reasuransi

prospektif atau retroaktif.

BEBAN

• Beban Klaim

Klaim sehubungan dengan terjadinya peristiwa kerugian

terhadap obyek asuransi yang dipertanggungkan, meliputi klaim yang

28

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

disetujui (Setteled claims), klaim dalam proses penyelesaian

(outstanding claims), klaim yang terjadi namun belum dilaporkan, dan

beban penyelesaian klaim (claim settlement expenses), diakui sebagai

beban klaim pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim.

Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat

realisasi.

AKTIVA

• Investasi

Perlakuan akuntansi untuk investasi mengacu pada Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 13 mengenai Akuntansi

untuk Investasi dan PSAK Nomor 15 mengenai Akuntansi untuk

Investasi dalam Perusahaan Asosiasi, kecuali untuk surat berharga

(marketable securities) yang perlakuan akuntansinya adalah sebagai

berikut:

Sekuritas hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh

tempo (held-to-maturities) dinyatakan berdasarkan biaya perolehan

setelah dikurangi dengan amortisasi premi atau diskonto.

Sekuritas hutang dan ekuitas yang dimaksudkan untuk segara

diperdagangkan (trading securities), dinyatakan berdasarkan harga

pasar.

Sekuritas hutang dan ekuitas yang tidak termasuk dalam kedua

kategori diatas diklasifikasikan sebagai “sekuritas yang tersedia

untuk dijual” (available for sale securities)

29

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

• Piutang Reasuransi

Piutang reasuransi tidak boleh dikompensasikan dengan hutang

reasuransi, kecuali apabila kontrak reasuransi menyatakan adanya

kompensasi. Apabila dalam kompensasi tersebut timbul saldo kredit,

maka saldo tersebut harus disajikan pada kelompok kewajiban sebagai

Hutang Reasuransi.

KEWAJIBAN

Hutang klaim diakui pada saat jumlahnya disepakati untuk

dibayar.

Estimasi klaim retensi sendiri dinyatakan sebesar jumlah taksiran

berdasarkan penelaahan secara teknis asuransi.

Premi yang belum merupakan pendapatan ditentukan untuk

masing-masing jenis pertanggungan dengan cara sebagai berikut:

• Secara agregat tanpa memperhatikan tanggal penutupannya dan besarnya

dihitung berdasarkan persentase tertentu; atau

• Secara individual dari tiap pertanggungan dan besarnya premi yang belum

merupakan pendapatan ditetapkan secara proporsional dengan jumlah proteksi

yang diberikan, selama periode kontrak atau periode resiko.

Hutang Reasuransi tidak boleh dikompensasikan dengan piutang

reasuransi, kecuali apabila kontrak reasuransi menyatakan adanya

kompensasi. Apabila dalam kompensasi tersebut timbul saldo debit, maka

30

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

saldo tersebut harus disajikan pada kelompok aktiva sebagai piutang

reasuransi.

2.1.7. Risiko dan Ketidakpastian

Risiko dalam industri perasuransian diartikan sebagai ketidakpastian

dari kerugian finansial atau kemungkinan terjadi kerugian. Ketidakpastian

dan peluang kerugian dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Ketidakpastian ekonomis, yaitu ketidakpastian dari kebijakan ekonomi

yang pada gilirannya mempengaruhi pada konsumsi, harga atau

terjadinya perkembangan teknologi.

2. Ketidakpastian yang berkaitan dengan alam, yaitu ketidakpastian akan

terjadinya badai, banjir, kebakaran atau bencana alam lainnya.

3. Ketidakpastian yang manusiawi, yaitu ketidakpastian terhadap

terjadinya perang, pembunuhan atau pencurian dan sebagainya.

Jenis-jenis risiko dalam usaha perasuransian antara lain :

1. Risiko murni (pure risk), yaitu risiko yang bilamana terjadi akan

memberikan kerugian dan apabila tidak terjadi, tidak menimbulkan

kerugian akan tetapi juga tidak akan memberikan keuntungan.

2. Risiko spekulatif (speculative risk), yaitu risiko yang berkaitan dengan

terjadinya dua kemungkinan yaitu peluang mengalami kerugian finansial

atau peluang memperoleh keuntungan.

31

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

3. Risiko individu (individual risk), yaitu risiko yang dihadapkan dalam

kehidupan sehari-hari yang dapat menimbulkan kerugian keuangan.

Risiko individu ini dapat dibagi menjadi 3 macam risiko sebagai berikut

:

a. Risiko pribadi (personal risk), yaitu risiko yang mempengaruhi

kapasitas atau kemampuan seseorang memperoleh keuntungan.

b. Risiko harta (property risk), yaitu risiko terjadinya kerugian

keuangan apabila kita memiliki sesuatu benda atau harta yaitu

adanya peluang harta tersebut untuk hilang, dicuri, atau rusak.

c. Risiko tanggung gugat (liability risk), yaitu risiko yang mungkin

dialami atau derita sebagai tanggung jawab akibat kerugian atau

lukanya pihak lain.

Dalam menangani risiko, sekurang-kurangnya ada lima cara yang

dapat dilakukan antara lain :

1. Menghindari risiko atau risk avoidance. Hal tersebut dapat diartikan

bahwa untuk menghindari risiko, jangan melakukan kegiatan apapun

yang kemungkinan dapat terjadi atau memberi peluang rugi.

2. Mengurangi risiko atau risk reduction. Merupakan tindakan yang dapat

diambil untuk mengurangi risiko kerugian yang mungkin timbul.

Artinya kemungkinan rugi tidak dihilangkan, akan tetapi sedapat

mungkin diperkecil kemungkinan terjadinya. Pengurangan risiko ini

dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengurangi peluang terjadinya

kerugian atau mengurangi jumlah kerugian yang mungkin terjadi.

32

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

3. Menahan risiko atau risk retention. Hal tersebut berarti tidak melakukan

apa-apa terhadap risiko tersebut. Beberapa retensi risiko adalah

voluntary, artinya kita tahu bahwa kita memiliki risiko tapi diputuskan

untuk tidak melakukan apa-apa terhadapnya.

4. Membagi risiko atau risk sharing. Kadang-kadang bila suatu risiko tidak

dapat dihindari, dan retensi akan memberikan peluang kerugian yang

amat besar, membagi risiko merupakan salah satu cara menangani risiko

sehingga potensi kerugian dapat dibagi dengan pihak yang

bersangkutan.

5. Mentransfer risiko atau risk transfer. Berarti memindahkan risiko

kerugian kepada pihak lain, biasanya kepada perusahaan asuransi yang

bersedia dan mampu memikul beban risiko.

Ciri-ciri risiko yang dapat diasuransikan antara lain risiko tersebut

harus dapat dinilai dengan uang, serupa dan dalam jumlah yang memadai,

harus bersifat murni, kerugian terjadi dengan kebetulan dan tidak

direncanakan, tidak bertentangan dengan kepentingan umum, premi asuransi

yang dikenakan cukup wajar dan pihak yang mengasuransikan harus

memiliki insurable interest.

Pihak yang dapat mengasuransikan suatu benda adalah pihak yang

memiliki insurable interest yang pada prinsipnya merupakan semua risiko

yang dapat dipertanggungkan. Dalam mengasuransikan suatu risiko,

beberapa karakteristik atau ciri yang harus dipenuhi sebagai berikut :

(dikenal dengan istilah LURCH)

33

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

a. Loss. Risiko yang dapat diasuransikan atau insurable risks harus

berkaitan dengan kemungkinan terjadi kerugian (loss). Kerugian tersebut

harus dapat diukur dan harus dapat dipastikan waktu dan tempatnya.

Harus disebut kapan atau di mana risiko tersebut akan terjadi dan berapa

banyak kira-kira jumlah kerugian finansial.

b. Unexpected. Selanjutnya, insurable risks tidak dapat diperkirakan bahwa

risiko tersebut benar-benar akan terjadi misalnya kecelakaan.

c. Reasonable. Risiko yang dapat dipertanggungkan adalah benda yang

memiliki nilai baik dari pihak penanggung maupun dari pihak

tertanggung. Kejadian kerugian dengan risiko khusus, tingkat

probabilitas terjadinya kerugian, frekuensi kemungkinan akan terjadi

kerugian akan mempengaruhi besarnya jumlah biaya pertanggungan

yang dikenakan oleh perusahaan asuransi.

d. Catastrophic. Risiko tersebut haruslah tidak akan menimbulkan suatu

kemungkinan rugi yang sangat besar, yaitu jika sebagian besar

pertanggungan kemungkinan akan mengalami kerugian pada waktu

yang bersamaan yang menyebabkan suatu bencana.

e. Homogeneous. Barang atau benda yang akan dipertanggungkan haruslah

homogen artinya banyak barang yang serupa atau sejenis. Hal tersebut

berkaitan dengan prinsip bahwa asuransi menutup sejumlah besar risiko

supaya dapat membayar beberapa kerugian dari yang dipertanggungkan

tersebut.

34

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

2.1.8. Pengukuran Kinerja Keuangan Asuransi

Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia

No.424/KMK.06/2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi

dan Perusahaan Reasuransi, kekayaan yang diperkenankan untuk

perusahaan asuransi sebagai berikut :

1. Investasi, yang terdiri dari :

a. Deposito berjangka dan sertifikat deposito pada Bank, termasuk

deposit on call dan deposito yang berjangka waktu kurang dari atau

sama dengan 1 bulan (satu bank maksimal 20% ; penilaian

berdasarkan nilai nominal).

b. Saham yang tercatat di bursa efek (satu emiten maksimal 20% ;

penilaian berdasarkan nilai pasar).

c. Obligasi dan Medium Term Notes dengan peringkat paling rendah A

atau yang setara pada saat penempatan (satu penerbit maksimal 20%

; penilaian berdasarkan nilai pasar).

d. Surat berharga yang diterbitkan atau dijamin oleh Pemerintah atau

Bank Indonesia (penilaian berdasarkan nilai pasar atau nilai tunai

dalam hal nilai pasar tidak tersedia).

e. Unit penyertaan reksadana (setiap penerbit maksimal 20% ;

penilaian berdasarkan nilai aktiva bersih).

f. Penyertaan langsung untuk saham yang tidak tercatat di bursa efek

(total maksimal 10% ; penilaian berdasarkan nilai ekuitas).

35

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

g. Bangunan dengan hak strata (strate title) atau tanah dengan

bangunan, untuk investasi (total maksimal 20% ; penilaian

berdasarkan NJOP).

h. Pinjaman hipotik (total maksimal 20%, diberikan kepada

perorangan, dijamin hipotik pertama dan besarnya pinjaman

maksimal 75% dari NJOP ; penilaian berdasarkan nilai sisa

pinjaman).

i. Pinjaman polis (setiap pinjaman maksimal 80% dari nilai tunai polis

; penilaian berdasarkan nilai sisa pinjaman).

2. Bukan investasi, yang terdiri dari :

a. Kas dan bank (penilaian berdasarkan nilai nominal).

b. Tagihan premi penutupan langsung (umurnya tidak lebih dari 2

bulan ; penilaian berdasarkan nilai sisa tagihan).

c. Tagihan reasuransi (umurnya tidak lebih dari 2 bulan ; penilaian

berdasarkan nilai sisa tagihan).

d. Tagihan hasil investasi (umurnya tidak lebih dari 2 bulan ; penilaian

berdasarkan nilai sisa tagihan).

e. Bangunan dengan hak strata (strata title) atau tanah dengan

bangunan, untuk dipakai sendiri (maksimal 30% dari modal sendiri ;

penilaian berdasarkan NJOP).

f. Perangkat keras komputer (maksimal 20% dari modal sendiri ;

penilaian berdasarkan nilai buku).

36

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

Besarnya cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan

bagi jenis Asuransi Kerugian, paling sedikit sebesar 10% dari Premi Neto

untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan dan 40%

dari Premi Neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 bulan.

Pembentukan cadangan premi Asuransi Jiwa termasuk anuitas, harus

menggunakan metode prospektif, dengan ketentuan besarnya cadangan

premi dimaksud tidak kurang dari besarnya cadangan premi yang dihitung

dengan metode prospektif premi neto dengan biaya tahun pertama yang

diamortisasikan 30/1000 dari uang pertanggungan dan tingkat bunga yang

diterapkan tidak melebihi 9% untuk pertanggungan dalam mata uang

Rupiah dan tidak melebihi 5% untuk pertanggungan dalam mata uang asing.

Perusahaan Asuransi harus memiliki retensi sendiri untuk setiap

penutupan risiko yang didasarkan pada Modal Sendiri. Perusahaan Asuransi

Kerugian dan Perusahaan Reasuransi hanya dapat memiliki Premi Neto

paling banyak 300% dari Modal Sendiri periode berjalan. Perusahaan

Asuransi Jiwa hanya dapat memiliki Premi Neto untuk asuransi kecelakaan

diri, asuransi kesehatan, dan asuransi kematian ekawarsa, paling banyak

300% dari Modal Sendiri periode berjalan.

Jumlah Deposito Jaminan minimum yang harus dimiliki Perusahaan

Asuransi Kerugian dan Perusahaan Reasuransi paling sedikit 20% dari

modal setor minimum yang dipersyaratkan ditambah dengan 1% dari Premi

Neto. Sedangkan bagi Perusahaan Asuransi Jiwa, paling sedikit memiliki

jumlah Deposito Jaminan sebesar 20% dari modal setor minimum yang

37

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

dipersyaratkan ditambah dengan 5% dari cadangan premi, termasuk

cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan.

2.2 Pasar Modal

Pengertian pasar modal menurut Undang-Undang tentang pasar modal

Nomor 8 tahun 1995 adalah:

“Kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,

perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta

lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.”

Seorang pemodal dapat melakukan unvestasi pada aktiva riil atau real

assets seperti membangun pabrik, membuat produk baru, menambah saluran

distribusi dan lain-lain, atau pada financial assets atau securities seperti

membeli sertifikat deposito, saham, obligasi, sertifikat reksadana.

Pasar modal adalah pasar untuk berbagai sekuritas jangka panjang yang

bisa diperjualbelikan, baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun

perusahaan swasta. Pasar modal dijumpai pada banyak negara yang

menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan. Dalam menjalankan fungsi

ekonominya, pasar modal mempertemukan pihak yang memiliki kelebihan dana

(investor) dengan pihak yang memerlukan dana (emiten). Dengan

menginvestasikan kelebihan dana yang dimiliki investor mengharapkan akan

memperoleh imbalan dari penyerahan dana tersebut. Sebaliknya emiten dapat

melakukan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari hasil operasi

38

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

perusahaan. Dengan demikian fungsi pasar modal sesungguhnya tidak berbeda

dengan perantara (intermediary) keuangan seperti perbankan. Fungsi kedua

pasar modal adalah fungsi keuangan, yaitu para investor memiliki keinginan

memeproleh imbalan (return) dengan investasi yang ditanamkannya sesuai

dengan risiko yang bervariasi.

Pada dasarnya terdapat empat peranan strategis dari pasar modal bagi

perekonomian suatu negara, yaitu:

1. Sebagai sumber perhimpunan dana.

Pasar modal berfungsi sebagai alternatif sumber perhimpunan dana selain

sistem perbankan yang selama ini dikenal sebagai media perhimpunan dana

yang konvensional. Jika suku bunga tinggi sebagai akibat dari kebijakan

moneter, maka akan menambah beban biaya bunga bagi perusahaan. Tetapi

dengan adanya pasar modal memungkinkan perusahaan menerbitkan surat

berharga, baik surat hutang (obligasi/bonds) maupun saham. Dengan

memanfaatkan sumber dana dari pasar modal, perusahaan dapat terhindar

dari kondisi debt to equity ratio yang terlalu tinggi.

2. Sebagai alternatif investasi para pemodal.

Investasi di pasar modal lebih fleksibel, karena para investor dapat

melakukan pemindahan dananya dari suatu perusahaan ke perusahaan lain,

atau dari satu industri ke industri lain sesuai dengan keinginan keuntungan

yang diharapkan seperti dividen dan capital gain setelah

mempertimbangkan risiko dari saham tersebut.

3. Biaya perhimpunan dana melalui pasar modal relatif rendah.

39

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

Dalam melakukan perhimpunan dana, perusahaan membutuhkan biaya yang

relatif kecil jika diperoleh melalui penjualan saham daripada meminjam ke

bank.. Sebagai contoh, bank menawarkn deposito sebesar 5% per tahun

sedangkan memberikana kredit dengan bunga 11% maka ada spread suku

bunga sebesar 6%. Sedangkan biaya-biaya yang ditanggung perusahaan

dalam rangka proses emisis misalkan hanya 3,5% yang ditanggung selama

usia sekuritas. Jadi lebih menguntungkan jika perusahaan memperoleh

tambahan dana dari penerbitan saham dibandingkan dengan meminjam di

bank.

4. Bagi negara, pasar modal akan mendorong perkembangan investasi.

Setiap perusahaan pasti inign meluaskan usahanya, maka dari itu perusahaan

berusahsa mendapatkan dana tambahan dari investor. Semakin baik kinerja

perusahaan serta adanya transparai maka investor akan semakin berminat

menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Dengan adanya ekspansi

udaha berarti akan ada penambahan penyerapan tenaga kerja, kenaikan

jumlah produksi, kenaikan omset penjualan, kenaikan pendapatan dan

tentunya pajak bagi negara.

Jenis-jenis sekuritas yang diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta,

menurut Suad Husnan (p36) adalah:

1. Saham biasa (common stock)

Saham biasa adalah bukti tanda kepemilikan atas suatu perusahaan.

Keuntungan yang dapat diperoleh si pemegang saham adalah dari

pembayaran dividen dan kenaikan harga saham. Besar kecilnya dividen

40

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

yang akan diterima oleh pemegang saham tidak tetap, tergantung pada

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pemegang saham biasa

mempunyai hak suara (voting rights) jika dilakukan pemungutan suara

dalam RUPS untuk keputusan-keputusan yang memerlukan voting.

2. Saham preferen (preference stock)

Saham preferen akan menerima dividen terlebih dahulu daripada saham

biasa, pemilik saham ini tidak memiliki hak suara.

3. Obligasi (bond)

Obligasi merupakan surat tanda hutang jangka panjang yang diterbitkan

oleh perusahaan atau pemerintah. Obligasi ini membayarkan bunga yang

dapat dilihat pada kupon yang menyertai obligasi tersebut.

4. Obligasi konversi (convertible bond)

Obligasi konversi adalah obligasi yag dapat dikonversi atau ditukar dengan

surat berharga lain.

5. Sertifikat right (right issue)

Sertifikat right adalah surat berharga yang memberikan hak kepada

pemegang saham lama jika diterbitkan saham beru sehingga prosentase

kepemilikan dari pemegang saham lama bisa dipertahankan.

6. Waran (warrant)

Waran adalah surat berharga yang memberikan hak kepada pemegangnya

untuk membeli saham dari perusahaan yang menerbitkan waran tersebut

dengan harga tertentu pada waktu tertentu.

41

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

Aktifitas evaluasi bagi pada investor di pasar modal melalui badan-badan

perantara pasar modal yang biasa diesbut pialang (broker), memiliki kepentngan

yang tinggi terhadap informasi keuangan emiten, untuk memutuskan guna

melakukan investasi di masa depan.

2.3 Saham

Saham sebagai surat berharga mempunyai nilai dan dapat diperjual

belikan. Dilihat dari sudut fungsinya nilai dari suatu saham ada tiga macam,

yaitu:

1. Nilai Nominal (Par Value)

Biasa disebut juga nilai pari, yaitu nilai yang dicantumkan pada saham yang

bersangkutan, ini digunakan untuk tujuan akuntansi.

2. Harga Dasar (Base Price)

Harga dasar dari saham yang baru diterbitkan biasa juga disebut juga harga

perdana atau Initial Public Offering (IPO). Harga dasar ini akan berubah

sesuai dengan aksi emiten yang dilakukan seperti stock split.

3. Harga Pasar (Market Price)

Harga pasar ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran di pasar.

Harga pasar suatu saham dapat dilihat pada pasar yang sedang berlangsung

di lantai bursa, biasanya harga ini akan bergerak naik atau turun terutama

untuk saham yang aktif. Harga pasar saham saat pasar bursa efek ditutup

disebut harga penutupan (closing price).

42

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

Klasifikasi saham dapat dilakukan berdasarkan atas beberapa hal, yaitu:

1. Cara Peralihan Hak.

a. Saham atas nama (registered stock)

Pemilik saham ini ditulis atau didaftar dengan jelas pada perusahaan

tersebut sehingga saat menghitung pembagian dividen sudah jelas siapa

yang akan menerimanya. Cara peralihan dokumen saham melalui suatu

prosedur tertentu yaitu dengan dokumen peralihan dan nama pemilik

dicatat dalam butku perusahaan yang berisi nama pemegang saham. Jika

sertifikat ini hilang, pemiliki dapat meminta penggantian.

b. Saham atas unjuk (bearer stock)

Nama pemilik saham tidak dicatat atau didaftar pada perusahaan,

sehingga mudah dipndahtangankan dari satu investor ke ke investor lain.

Pihak yang memegang saham atas unjuk secara resmi adalah pemilik

saham tersebut.

2. Hak Tagihan (Claims)

a. Saham biasa (Common Stock)

Merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling bawah (junior)

terhadap pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan,

apabila perusahaan tersebut likuidasi.

b. Saham Preferen (Preference Stock)

43

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

Merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi

dan saham biasa, karena mampu menghasilkan pendapatan tetap (seperti

bunga obligasi), tetapi juga kemungkinan tidak memperoleh hasil seperti

yang diharapkan investor.

3. Kinerja (Performance)

a. Blue chip stock

Merupakan jenis saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki

reputasi tinggi, sebagai leader pada indusri sejenis, umumnya memiliki

pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.

b. Income stock

Merupakan jenis saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan

membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan

pada tahun sebelumnya.

c. Growth Stocks (Well-known)

Merupakan jenis saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan

pendapatan tinggi, sebagai leader pada industri sejenis dan memiliki

reputasi tinggi. Selain itu juga ada Growth Stocks (Lesser-Known) yang

memiliki ciri khas yang hampir sama dengan Well-Known, namun tidak

begitu populer.

d. Speculative stock

Merupakan jenis saham dari suatu perusahaan yang tidak bisa secara

konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi

44

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

kemungkinan memiliki kemampuan penghasilan yang tinggi pada masa

datang.

e. Counter cyclical stock

Merupakan jenis saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi makro

maupun situasi bisnis secara umum.

f. Emerging-Growth Stocks

Merupakan jenis saham yang dikeluarkan suatu perusahaan yang relatif

kecil dan memiliki daya tahan yang kuat, meskipun dalam kondisi

ekonomi yang kurang mendukung.

g. Defensive Stocks

Merupakan jenis saham perusahaan yang dapat bertahan lama dan tetap

stabil, dari suatu periode atau kondisi yang tidak menentu serta resesi.

2.4 Laporan Keuangan

Setiap perusahaan perlu membuat suatu laporan keuangan sebagai

laporan pertanggungjawaban atas kinerja perusahaan. Laporan keuangan ini

dapat dikatakan sebagai suatu hasil akhir dari suatu proses sistem akuntansi,

sehingga laporan keuangan dapat dikatakan merupakan bagian dari proses

pelaporan keuangan.

“Laporan keuangan yaang lengkap biasanaya meliputi neraca, laporan

laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam

45

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana),

catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral

dari laporan keuangan.” (Ikatan Akuntan Indonesia, 2004, p2)

“All the players – the shareholders, lenders, directors, management, and

employees have a stake in the company’s success and all therefore need to

monitor its progress. For this reason the company prepares regular financial

accounts and arranges for an independent firm of auditors to certify that these

accounts present a “true and fair view”.“ (Brealey, Myers, Marus, 2001, p34)

Jadi dapat disimpulkan tujuan laporan keuangan adalah untuk

menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta

perubahan posisis keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat untuk sejumlah

besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan

manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber

daya yang dipercayakan kepadanya sehingga pemakai laporan dapat melakukan

penilaian sebagai bahan pertimbangan untuk membuat atau mengambil

keputusan ekonomi. Keputusan ini bisa berupa keputusan untuk membeli atau

melakukan investasi dalam perusahaan, menahan atau menjual investasi yang

dimiliki dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau

mengganti manajemen.

Oleh karena itu, manajemen perusahaan memikul tanggung jawab utama

dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan. Manajemen

juga berkepentingan dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan

46

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

meskipun memiliki akses terhadap informasi manajemen dan keuangan

tambahan yang membantu dalam melaksanakan tanggung jawab perencanaan,

pengendalian, dan pengambilan keputusan.

Pemakai laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor

potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, dan kreditur usaha lainnya,

pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, masyarakat. Mereka

menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan

informasi yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi: (Ikatan Akuntan

Indonesia, 2004, p2-3)

1. Investor

Penanam modal berisiko dan penasihat mereka berkepentingan dengan

risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka

lakukan. Mereke membutuhkan informasi untuk membantu menentukan

apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang

saham juga tertarik pada informasi yang memungkinakn mereka untuk

menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.

2. Karyawan

Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada

informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga

tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan

kesempatan kerja.

3. Pemberi Pinajaman

47

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan

mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar

pada saat jatuh tempo.

4. Pemasok dan kreditur usaha lainnya

Pemasok dan kreditur usaha lainnya tertarik dengan informasi yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya

dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

5. Pelanggan

Para pelanggan berkepantingan dengan informasi mengenai kelangsungan

hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka

panjang dengan, atau tergantung pada perusahaan.

6. Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya

berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan

dengan aktifitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk

mengatur aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk

mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagian

dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

7. Masyarakat

Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara.

Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada

perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan

perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat

48

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

membantu mesyarakta dengan menyediakan informasi keuangan (trend) dan

perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian

aktivitasnya.

2.4.1 Karakterisitik Kualitatif Laporan Keuangan

Karakterisitk kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi

dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik

kualitatif pokok yaitu: (Ikatan Akuntan Indonesia, 2004, p7)

1. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan

adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pamakai. Untuk

maksud ini, pemakai diasumsikan mmiliki pengetahian yang memadai

tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansim serta kemauan untuk

mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian,

informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan

keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa

informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai

tertentu.

2. Relevan

Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan

ekonomi dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalau,

masa kini, atau masa depan, menegaskan atau mengkoreksi, hasil valuasi

mereka di masa lalu. Peran informasi dalam peramalan (predictive) dan

49

Page 37: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

penegasan (confirmatory) berkaitan satu sama lain. Misalnya, informasi

struktur dan besarnya aktiva yang dimiliki bermanfaat bagi pemakai ketika

mereka berusaha meramalkan kemampuan perusahaan dalam

memanfaatkan peluang dan bereaksi terhadap situasi yang merugikan.

Informasi yang sama juga berperan dalam memberikan penegasan

(confirmatory role) terhadap prediksi yang lalu, misalnya, tentang

bagaimana struktur keuangan perusahaan diharapkan tersusun atau tentang

hasil dari operasi yang direncanakan.

3. Keandalan

Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang

menyesatkan, kesalahan materialm dan dapat diandalkan pemakainya

sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang

seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapka dapat disajikan.

Informasi mungkin relevan tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak

dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial

dapat menyesatkan. Misalnya, jika keabsahan dan jumlah tuntutan atas

kerugian dalam suatu tindakan hukum masih dipersengketakan, mungkin

tidak tepat bagi perusahaan untuk mengakui jumlah seluruh tuntutan

tersebut dalam neraca, meskipun mungkin tepat untuk mengungkapkan

jumlah serta keadaan dari tuntutuan tersebut.

4. Dapat diperbandingkan

Pemakai harus dapt memperbandingkan laporan keuangan perusahaan

antar periode untuk mengindentifikasi kecenderungan (trend) posisi den

50

Page 38: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

kinerja perusahaan untuk mengeveluasi posisi keuangan, kinerja serta

perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pegukuran dan

penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa

harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut, antar periode

perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda.

2.5 Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan suatu alat yang bisa digunakan

untuk menganalisis serta menginterpretasikan kinerja keuangan dan kondisi

suatu perusahaan. Karena rasio menggambarkan suatu hubungan atau

perimbang antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah lainnya yang terdapat

dalam laporan keuangan baik itu neraca maupun laporan laba-rugi.

Rasio keuangan membantu kita dalam mendefinisikan keuatan-

kekuatan maupun kelemahan-kelemahan finansial suatu perusahaan. Terdapat

dua cara dalam membuat perbandingan-perbandingan yang berarti pada data

keuangan perusahaan, yaitu: (Keown, Martin, Petty, Scoot, 2002, p31)

1. Kita dapat memeriksa rasio selama beberapa periode (3 tahun, 5 tahun, dsb)

untuk mengidentifikasikan trend yang ada.

2. Kita dapat membandingkan rasio perusahaan dengan perusahaan-perusahaan

lain yang sejenis.

Analisis terhadap kinerja perusahaan diperlukan agar investor atau calon

investor dapat mengetahui kondisi perusahaan yang akan menjadi sarana

51

Page 39: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

investasinya, atau untuk menentukan perusahaan mana yang dapat memberikan

keuntungan atas penanaman modal mereka. Perusahaan yang kinerjanya baik

akan mampu memberikan keuntungan bagi investornya.

2.5.1 Risk Based Capital (RBC)

Sebagai ukuran kecukupan modal, Risk Based Capital (RBC)

memiliki peranan yang penting dalam sistem penyeleksian solvabilitas. Hal

ini disebabkan modal aktual (surplus) perusahaan asuransi bila

dibandingkan dengan kebutuhan RBC akan menyediakan informasi

mengenai kekuatan finansial perusahaan tersebut.

RBC merupakan persentase perbandingan antara indeks solvabilitas

dengan kebutuhan indeks solvabilitas minimum, yang dirumuskan sebagai

berikut :

RBC = Solvability Index x 100% Min. Solvability Index Requirement

Solvability Index = allowed assets + liabilities (without subordination

loans)

Minimum Requirement for Solvability Index

= failure in assets organization + assets & liabilities in foreign exchange

rate + real claims and potential claims + reinsured risk

Batas Tingkat Solvabilitas, yaitu suatu jaminan minimum tingkat

solvabilitas yang ditetapkan yaitu sebesar jumlah dan yang dibutuhkan

untuk menutup kemungkinan terjadinya risiko kerugian yang timbul sebagai

52

Page 40: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

akibat dari deviasi pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Risk Based Capital

(RBC) merupakan indikator kesehatan perusahaan asuransi, yang diperoleh

dari hasil membandingkan selisih kekayaan yang diperkenankan dan

kewajiban dengan batas minimum tingkat solvensi, bisa dilihat sebagai

kemampuan perusahaan asuransi dalam menanggung segala risiko klaim.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia

No.424/KMK.06/2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi

dan Perusahaan Reasuransi pasal 43, penyesuaian pemenuhan ketentuan

mengenai batas tingkat solvabilitas dilakukan dengan tahapan sebagai

berikut :

a. Sejak triwulan III tahun 2003, batas tingkat solvabilitas paling sedikit

75% dari batas tingkat solvabilitas minimum.

b. Sejak akhir tahun 2003, batas tingkat solvabilitas paling sedikit 100%

dari batas tingkat solvabilitas minimum.

c. Sejak akhir tahun 2004, batas tingkat solvabilitas paling sedikit 120%

dari batas tingkat solvabilitas minimum.

Sesuai pasal 32, Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi

harus memiliki kekayaan dalam bentuk investasi yang telah memenuhi

ketentuan mengenai jenis, penilaian, dan pembatasan kekayaan yang

diperkenankan, paling sedikit sebesar jumlah cadangan teknis dan

kewajiban pembayaran klaim retensi sendiri.

53

Page 41: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

2.5.2 Return On Asset (ROA)

Return on Assets (ROA) atau yang sering juga disebut dengan return

on investment (ROI) merupakan perbandingan antara laba bersih dengan

total aset perusahaan. Hal ini dapat diinterpretasikan sebagai dua hal.

Pertama, rasio ini mengukur kemampuan pihak manajemen perusahaan dan

tingkat efisiensi dalam menggunakan aset perusahaan untuk menghasilkan

keuntungan. Kedua, rasio ini menggambarkan tingkat pengembalian total

yang akan diterima oleh semua pihak penyedia modal (hutang dan saham),

terlepas dari mana sumber modal tersebut berasal. Semakin tinggi nilai

ROA, akan mengindikasikan jika pihak manajemen perusahaan dapat

mengelola aset perusahaan secara efektif dan semakin baik pihak

manajemen dalam menghasilkan tingkat pengembalian bagi pemilik modal

Untuk mendapatkan ROA dilakukan perhitungan melalui pembagian

antara net profit (net income) yang dilaporkan dengan total aset yang

terdapat di neraca.

Net Profit ROA = Total Assets

Dalam perhitungan ROA ini, total aset yang digunakan akan lebih

tepat bila menggunakan rata-rata dari total aset (awal tahun dan akhir tahun)

selama periode perhitungan daripada hanya menggunakan total aset pada

akhir tahun. Menggunakan rata-rata total aset akan memberi nilai tambah

54

Page 42: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

bagi investor karena akan mengetahui pertumbuhan, penurunan, atau faktor

signifikan lainnya dalam suatu bisnis.

Melalui metode Du Pont, perhitungan ROA dapat diperoleh melalui :

ROA = Net profit margin x Total Assets Turnover

assetsTotalSalesx

SalesincomeNetROA =

2.5.3 Return On Equity (ROE)

Return on Equity adalah rasio laba bersih setelah pajak terhadap

ekuitas saham biasa. Rasio ini mengukur tingkat pengembalian atas

investasi bagi pemegang saham biasa. Semakin tinggi Return on Equity

maka semakin rendah risiko perusahaan. Semakin rendah Return on Equity

maka semakin tinggi risiko perusahaan

Net Income Return on Equity =

Total Equity

Agar lebih memahami tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

Return on Equity maka akan dilakukan dekomposisi untuk menjabarkan

Return on Equity yang dikenal dengan nama Du Pont System.

Net Income Pretax Profits EBIT Sales Assets ROE = x x x x

Pretax Profits EBIT Sales Assets Equity

ROE = Tax-Burden Ratio x Interest Burden Ratio x Profit Margins x Asset

Turnover x Leverage Ratio

55

Page 43: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

2.5.4 Rasio Likuiditas (Current Ratio)

Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan suatu

perusahaan dalam membiayai operasi dan memenuhi kewajiban-kewajiban

keuangannya yang harus segera dipenuhi. Sehingga rasio likuiditas dapat

diartikan sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban

keuangan pada saat ditagih.

Pada penulisan thesis ini, untuk mengukur rasio likuiditas, rasio

yang dipakai adalah rasio lancar Current Ratio (Current Ratio), karena

dalam pengukurannya perusahaan tidak menggunakan persediaan

(Inventory).

Rasio lancar (Current Ratio) dicari dengan membandingkan aktiva

lancar dengan kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana

tagihan-tagihan jangka pendek dari para kreditor dapat dipenuhi dengan

aktiva yang diharapkan akan dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu

dekat.

Aktiva Lancar Rasio Lancar =

Kewajiban Lancar

Aktiva lancar meliputi : kas, surat-surat berharga, piutang usaha, dan

persediaan.

Kewajiban lancar meliputi : utang usaha, wesel bayar jangka pendek,

utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam setahun, pajak

penghasilan akrual, dan beban akrual atau beban terutang (terutama upah).

56

Page 44: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

2.6 Keterbatasan Analisis Rasio

Brigham dan Weston (1990, p313-314) mengatakan bahwa meskipun

analisis rasio dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat sehubungan

dengan operasi dan keadaan keuangan perusahaan, namun didalamnya terdapat

masalah dan keterbatasan yang memerlukan kehati-hatian dan pertimbangan.

Sebagian dari masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1.Inflasi menyebabkan distorsi besar pada neraca-nilai yang tercatat di neraca

kerap kali sangat berbeda dari nilai yang “sebenarnya”. Lebih jauh lagi,

karena inflasi mempengaruhi baik beban penyusutan maupun biaya

persediaan maka laba juga tentu dipengaruhi.

2.Faktor-faktor musiman juga menyebabkan ketimpangan pada analisis rasio.

Misalnya, rasio perputaran persediaan bagi pabrik pengolah makanan akan

sangat berbeda apabila angka persediaan yang digunakan adalah angka

persediaan persis sebelum proses pengalengan selesai atau persediaan persis

setelah proses pengalengan selesai.

3.Perusahaan dapat menggunakan teknik “window dressing” agar laporan

keuangannya kelihatan lebih baik daripada sesungguhnya.

4.Perbedaan praktek operasi dan metode pencatatan akuntansi dapat

menyebabkan distorsi dalam perbandingan seperti metode penilaian

persediaan dan penyusutan dapat mempengaruhi laporan keuangan dan

karena itu mendistorsikan perbandingan di antara perusahaan.

57

Page 45: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

5. Sukar menentukan secara pasti apakah suatu rasio “baik” atau “buruk”.

Misalnya, rasio lancar yang tinggi mungkin menunjukkan posisi likuiditas

yang kuat tetapi bisa juga menandakan adanya kas berlebih yang tentunya

tidak baik (karena tidak produktif).

2.7 Pengukuran Imbal Hasil Dan Risiko Saham

Dalam aktifitas investasi, baik investasi pada financial assets seperti

saham dan obligasi, maupun real assets seperti tanah bangunan, pada umumnya

mengandung dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu risiko (risk) dan tingkat

imbal hasil (return).

1. Imbal hasil Realisasi (Realized Return)

Merupakan imbal hasil yang telah terjadi, dihitung berdasarkan data historis,

sebagai salah satu faktor penting yang digunakan dalam pengukuran kinerja

dari suatu persahaan, dan digunakan sebagai dasar penentuan tingkat

keuntungan yang diharapkan (Expected Return), serta risiko yang akan

dihadapi pada masa datang. Rumus yang digunakan dalam memperoleh

tingkat imbal hasil realisasi ini adalah:

Pi – Pi-1

ri = Pi-1

58

Page 46: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

Dimana:

ri = Tingkat imbal hasil (return) realisasi pada saham i

Pi = Harga penutupan (closing price) pada hari ke i

Pi-1 = Harga penutupan (closing price) pada hari i-1

2. Imbal Hasil yang Diharapkan (Expected Return)

Merupakan imbal hasil yang belum pasti terjadi tetapi diharapkan akan

dapat terjadi dan mampu diperoleh pemodal (investor) pada masa yang

akan datang.

Rumusan yang digunakan dalam memperoleh tingkat imbal hasil yang

diharapkan ini, adalah:

E(Pi) – E(Pi-1) E(Ri) =

n

Dimana:

E(Ri) = Tingkat imbal hasil (return) yang diharapkan pada saham i

E(Pi) = Harga penutupan (closing price) pada hari ke i

E(Pi-1) = Harga penutupan (closing price) pada hari i-1

n = Jumlah observasi

3. Risiko (Risk)

59

Page 47: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

Merupakan penyimpangan (deviasi) antara tingkat imbal hasil yang

diperoleh terhadap imbal hasil yang diharapkan. Oleh karenanya, dimensi

risiko terbagi menjadi dua, yaitu menyimpang lebih kecil atau menyimpang

lebih besar.

Risiko merupakan variabilitas tingkat imbal hasil realisasi terhadap tingkat

imbal hasil yang diharapkan. Risiko diwujudkan dalam bentuk standard

deviasi (ukuran penyebaran) yang digunakan untuk mengetahui seberapa

jauh kemungkinan tingkat imbal hasil yang diperoleh menyimpang terhadap

imbal hasil yang diharapkan.

Rumusan untuk standar deviasi adalah:

SD = Σi=1

n

(X - )i X 2

n - 1

Dimana:

SD = Standar deviasi

Xi = Nilai ke-i

X = Nilai rata-rata

n = Jumlah observasi

Notasi untuk standard deviasi adalah σ

2.8 Pengujian Statistik

60

Page 48: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

2.8.1 Korelasi (Correlation)

Korelasi digunakan untuk menunjukkan ada atau tidaknya hubungan

antara suatu variabel (variabel X) dengan variabel lainnya (variabel Y). Jika

kedua variabel dapat bergerak secara bersamaan, maka dapat dikatakan

bahwa kedua varibel tersebut berkorelasi. Kecenderungan besarnya

pengaruh korelasi antara dua variabel dapat dilihat melalui koefisien

korelasinya yang dinotasikan dengan r, dimana:

a. r = 0, menunjukkan tidak adanya hubungan korelasi antara dua

variabel, atau dengan kata lain tidak adanya hubugan linier antara dua

variabel acak tersebut.

b. r = 1, menunjukkan adnya korelasi linier positif (+) sempurna antara

dua variabel, dimana jika terjadi peningkatan pada variabel X akan

berpengaruh terhadap peningkatan pada variabel Y, atau jika terjadi

penurunan pada variabel X akan berpengaruh terhadap penurunan pada

variabel Y.

c. r = -1, menunjukkan adnya hubungan korelasi linier negatif (-),

sempurna antara dua variabel, dimana jika terjadi peningkatan pada

variabel X akan berpengaruh terhadap penurunan pada variabel Y, atau

jika terjadi penurunan pada variabel X akan berpengaruh terhadap

peningkatan pada variabel Y.

Dengan menggunakan data cardinal yang merupakan sekumpulan

data-data yang dinyatakan dalam ukuran kuantitatif serta koefisien korelasi

61

Page 49: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

Pearson (Pearson preoduct-moment correlation coefficient), maka rumusan

koefisien korelasi yang digunakan adalah:

n ΣXY – ΣX ΣY r =

√{[n ΣX² - (ΣX)²] [n ΣY² - (ΣY)²]}

Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara suatu variabel

(variabel X) dengan variabel lainnya (variabel Y), dapat dilakukan melalui

pengujian hipothesis (hypothesis testing), yaitu:

H0: ρ = 0 (Tidak ada hubungan antara variabel X dan Variabel Y)

H1: ρ = 1 (Ada hubungan antara variabel X dan variabel Y)

Dimana statistik uji (test statistic) yang digunakan dapat dirumuskan

sebagai berikut:

r t(n-2) =

√ (1 - r²) / (n-2)

Hasil dari statistik uji ini kemudian dibandingkan dengan t(α/2, n-2)

dan nilai yang dapat dilihat pada tabel distribusi t.

2.8.2 Regresi Sederhana (Simple Regression)

Suatu model regresi dianggap sederhana, jika hanya mempersoalkan

pengaruh antara dua variabel, yaitu variabel terikat Y dan variabel bebas X.

Tujuannya adalah untuk dapat mengukur intensitas pengaruh antara dua

62

Page 50: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

variabel tersebut dan membuat prediksi serta dugaan nilai Y atas dasar nilai

X.

Garis linier yang ditarik atau diterapkan melalui titik-titik koordinat

seringkali dinamakan garis duga (estimating line) atau garis regresi

(regression line). Karena adanya variasi hasil pemilihan sampel, maka nilai-

nilai pasangan berurut (Xi, Yi) hasil observasi tidak akan seluruhnya terletak

pada garis regresinya. Umumnya, nilai-nilai tersebut akan menyebar sekitar

garis regresinya.

Garis regresi merupakan garis yang menghubungkan rata-rata Y

dengan seluruh kemungkinan nilai-nilai X. Sedangkan konstanta atau

parameter A dan B masing-masing merupakan titik potong terhadap nilai

rata-rata Y jika X = 0, dan condong (slope) garis regresi terhadap sumbu X

yang menunjukkan perubahan rata-rata Y terhadap perubahan X. Perlu juga

diperhatikan, adanya kesalahan atau selisih (error) yang merupakan variabel

acak yang bersifat bebas yang didistribusikan secara normal. Kesalahan

yang demikian itu dapat dianggap sebagai hasil penjumlahan dari dua

komponen, yaitu kesalahan pengukuran (measurement error) yang

disebabkan oleh kurang tepatnya pengukuran atau pencatatan hasil

observasi, dan kesalahan acak (random error) yang merupakan kesalahan

yang tidak dapat diduga sebelumnya.

Untuk memperoleh hasil estimasi regresi terbaik atas parameter β0

dan β1, dapat digunakan metode kuadrat terkecil (method of least squares)

63

Page 51: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

untuk dapat menghasilkan estimasi asumsi linier terbaik (Best Linear

Unbiased Estimator - BLUE) atas parameter regresi β0 dan β1 yang

memiliki kemungkinan nilai varian terkecil dari seluruh estimasi asumsi dari

parameter regresi yang digunakan, dan berupa kumpulan titik-titik yang

terletak didalam atau lebih dekat dengan garis lurus regresi kuadrat terkecil.

Model regresi linier sederhana mencakup dua parameter, yaitu

intercept parameter yang dinotasikan dengan β0, dan slope parameter yang

dinotasikan dengan β1. Rumusan untuk regresi linier sederhana, adalah:

Y = β0 + β1X + ε

Dimana:

Y = Variabel terikat (dependent variable).

β0 = Konstanta (intercept parameter).

β1X = Slope variabel bebas (independent variable).

ε = Standard Error.

Dimana interval keyakinan (confidence interval) yang dapat

digunakan adalah t(α/2, n−2), dengan nilai yang dapat dilihat pada tabel

distribusi t. Derajat bebas (degree of freedom) untuk mengetahui kesalahan

dalam regresi sederhana dinyatakan dengan n - 2 karena dari jumlah n data

dimana hanya ada dua parameter (β0 dan β1) akan diperkirakan.

Untuk mengetahui adanya atau tidak adanya pengaruh linier antara

suatu variabel (variabel X) dengan variabel lainnya (variabel Y) dapat

64

Page 52: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

dilakukan melalui pengujian hipothesis (hypothesis testing) yang merupakan

pengujian dua arah (two-tailed test), yaitu:

H0: β1 = 0 (Tidak ada pengaruh linier antara variabel X dan variabel Y).

H1: β1 ≠ 0 (Ada pengaruh linier antara variabel X dan variabel Y).

Statistik uji (statistic test) yang digunakan dapat dirumuskan sebagai

berikut:

b1 t(n − 2) =

s (b1)

Dimana:

t(n − 2) = Distribusi t dengan derajat bebas (degree of freedom) adalah n−2.

b1 = Penduga parameter.

s (b1) = Standard error dari penduga parameter.

2.8.3 Regresi Berganda (Multiple Regression)

Bilamana pengujian hipothesis yang dilakukan menunjukkan adanya

pengaruh dari beberapa variabel-variabel bebas sebagai predictor variables

(variabel X) terhadap variabel terikat sebagai hasil estimasi (variabel Y),

maka teknik regresi yang dilakukan merupakan regresi berganda (multiple

regression), dengan rumusan sebagai berikut:

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ... + βiXi + ε

Dimana:

65

Page 53: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

Y = Variabel terikat (dependent variable)

β0 = Konstanta (intercept parameter)

βi = Koefisien Slope (Slope Coefficient)

Xi = Variabel bebas (Independent Variable)

ε = Standard Error.

Untuk menghitung b0,b1,b2...bn digunakan persamaan sebagai berikut :

∑∑ ∑ ++= 22110 xbxbnby

2122

11101 xxbxbxbyx∑ ∑ ∑ ∑++= 2

22211202∑ ∑ ∑ ∑++= xbxxbxbyx

Sedangkan untuk mengukur korelasi antara ketiga variabel atau

lebih, digunakan koefisien determinasi atau R Square, yang juga berfungsi

mengetahui seberapa layak (fit) suatu model regresi berganda, dengan

rumus sebagai berikut :

212

212122

12

2

1..2

xxrxrxryxryxyxryxrR

−++

=

R Square berfungsi untuk menilai performans suatu model regresi

namun memiliki batasan. Suatu nilai R Square bisa menyesatkan

dikarenakan nilainya yang akan semakin meningkat dan tidak akan

berkurang, seiring penambahan variabel independen dalam suatu model

regresi berganda. Oleh karena itu diperlukan indikator penilaian yang lebih

tepat untuk menilai korelasi antar ketiga variabel atau lebih dalam model

66

Page 54: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

regresi, yaitu koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square)

dengan rumus sebagai berikut:

)1(1)1(1 22

+−−

−−=kn

nRR

Suatu model regresi berganda semakin fit apabila nilai Adjusted R

Square-nya semakin mendekati nilai satu, yang artinya semakin besar

variasi pada variabel dependen yang bisa dijelaskan oleh variabel-variabel

independen dalam model persamaan regresi.

Mengingat adanya lebih dari satu slope variabel bebas, maka

pengujian statistik yang dapat digunakan adalah F-test dengan jumlah

derajat bebas adalah n-1, dan derajat bebas untuk error adalah

n-(k+1).

Sedangkan untuk melakukan pengujian hipotesis (hypothesis testing) dapat

diformulasikan sebagai berikut:

H0: β1 = β2 = β3 = ... = βi = 0 (Tidak ada pengaruh dari variabel-variabel X

terhadap variabel Y)

H1: βi ≠ 0 (Ada pengaruh dari sedikitnya satu variabel X terhadap variabel

Y).

Untuk melihat besarnya pengaruh explanatory power masing-masing

variabel Xi (variabel bebas) terhadap variabel Y (hasil estimasi) dapat

dilakukan pengujian signifikansi parameter slope regresi individu (test of the

significance of individual regression slope parameters), βi dengan rumus:

67

Page 55: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

bi - 0 t[n-(k+1)] =

s(bi)

Dimana:

t[n-(k+1)] = Distribusi t dengan derajat bebas adalah n-(k+1).

bi = Slope parameter ke-i

s(bi) = Standard error dari slope parameter ke-i

2.8.4 Uji Problem Regresi

2.8.4.1 Multikolinearitas (Multicollinearity)

“A problem that arises when some of your explanatory (X)

variables are too similar. The individual regression coefficients are too

poorly estimated because there is not enough information to decide which

one (or more) of the variables is doing the explaining.” (Siegel, 2000,

p494)

Multikolinearitas adalah keadaan dimana variabel-variabel

independen dalam persamaan regresi mempunyai korelasi (hubungan)

yang erat satu sama lain. Parameter yang mudah ditenggarai dari adanya

multikolinearitas:

1. Biasanya regresi mempunyai persamaan dengan nilai R2 yang tinggi

atau sangat tinggi, Fhitung tinggi, tetapi banyak variabel bebas yang

tidak signifikan (thitung-nya rendah).

68

Page 56: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

2. Terdapat beberapa variabel yang mempunyai nilai Eigenvalue

mendekati nol dan nilai Condition Index lebih besar dari 15.

3. Variabel-variabel independen mempunyai nilai VIF lebih besar dari 2

dan nilai Tolerance yang mendekati 0.

Multikolinearitas menyebabkan timbulnya masalah-masalah, yaitu:

1. Koefisien regresi yang bertanda positif dalam regresi sederhana

bisa berubah negatif dalam regresi berganda atau sebaliknya.

2. Fluktuasi nilai estimasi koefisien regresi sangat besar.

3. Jika variabel-variabel independen terkorelasi satu sama lain,

variabel-variabel tersebut menjelaskan varian yang sama dalam

mengestimasi variabel dependen, jadi penambahan variabel

independen tidak berpengaruh apa-apa.

Multikolineritas terkadang dapat dihilangkan dengan cara:

1. Memperbanyak jumlah sampel

2. Melakukan transformasi terhadap hubungan fungsional, dan/atau

3. Menghilangkan variabel independen yang memiliki kolinearitas tinggi.

Metode terakhir dapat berarti penghilangan harga sebagai variabel

penjelas yang kadang dapat menimbulkan permasalahan baru yang lebih

serius dibandingkan masalah multikolinearitas itu sendiri.

2.8.4.2 Autokorelasi (Autocorrelation)

69

Page 57: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

“Succesive observations of the depedent variable are uncorrelated.

Violation of this assumption is caled autocorrelation. Autocorrelation

often happens when data are collected successively over periods of time.”

(Lind, Marchal, Mason, 2003, p511)

Autokorelasi bisa digunakan untuk dua tujuan:

1. Untuk mendeteksi ketidak-acakan (non-randomness) dalam data-

datanya.

2. Untuk mengidentifikasi dan memberikan time-series model yang sesuai

jika data-datanya tidak acak (random).

Dengan definisi pengukuran yang dilakukan, Y1, Y2, ..., YN pada waktu X1,

X2, ..., XN, dengan lag dari k sebagai fungsi autokorelasi, maka:

Walaupun variabel waktu X tidak digunakan dalam rumus

autokorelasi, asumsinya adalah bahwa observasinya adalah equi-spaced.

Autokorelasi adalah koefisien korelasi, bagaimanapun

dibandingkan dengan korelasi antara dua variabel, korelasinya antara dua

nilai dari variabel yang sama pada waktu Xi dan Xi+k.

Pada saat autokorelasi digunakan untuk mendeteksi ketidak-acakan

(non-randomness), biasanya hanya pada bagian pertama (lag 1) dari

autokorelasi yang menjadi perhatian Jika pada saat autokorelasi digunakan

untuk mengidentifikasi dan memberikan time-series model yang sesuai,

autokorelasi biasanya direncanakan untuk lag yang banyak.

70

Page 58: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

Istilah autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara

sejumlah penelitian dalam waktu yang berurutan. Oleh karenanya masalah

autokorelasi sering timbul pada data rentet waktu (time series).

Autokorelasi seringkali disebut dengan istilah korelasi serial, misalnya

data pertama berkorelasi dengan data kedua, data kedua berkorelasi

dengan data ketiga, dan selanjutnya, hal ini disebut korelasi serial derajat

pertama.

Model regresi yang baik tentunya mengandung asumsi bahwa

tidak terdapat korelasi serial diantara error term-nya (e). Salah satu

pendekatan yang sering digunakan untuk menguji ada tidaknya

autokorelasi adalah menggunakan Durbin-Watson d Statistic, dengan

rumus sebagai berikut:

∑∑

=

−=−

= n

i i

in

i i

e

eed

12

212)(

Dimana:

ei = residual (selisih antara Y observasi dengan Y prediksi/Y-Ŷ)

ei -1 = residual satu periode sebelumnya

Korelasi serial diantara error term dapat terjadi karena berbagai

faktor antara lain sebagai berikut:

1. Data observasi dari suatu situasi kelesuan sehingga data observasi

selanjutnya yang menaik jelas dipengaruhi oleh data sebelumnya.

71

Page 59: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

Dalam situasi seperti ini, data observasi yang dahulu dengan yang

belakangan kemungkinan besar bersifat interdependen.

2. Tidak memasukkan variabel bebas tertentu yang sebenarnya turut

mempengaruhi variabel dependen.

Adapun akibat adanya autokorelasi diantara error terms terhadap

penaksiran regresi ialah:

1. Varian residual (error term) akan diperoleh lebih rendah daripada

semestinya sehingga mengakibatkan koefisien determinasi (R2)

menjadi lebih tinggi daripada yang seharusnya.

2. Pengujian statistik dengan menggunakan t-statistics dan F-statistics

akan menyesatkan.

Dengan menggunakan Durbin-Watson Test, nilai yang dihasilkan

akan berkisar antara 0 sampai dengan 4.

• Semakin nilai d mendekati nilai 0 (nol) menandakan semakin cukup

bukti untuk dikatakan adanya autokorelasi positif.

• Tetapi jika nilai d semakin mendekati nilai 4 (empat) menandakan

cukup bukti untuk dikatakan adanya autokorelasi negatif.

• Jika nilai d semakin mendekati nilai 2 (dua) menandakan semakin

terbukti tidak adanya autokorelasi.

Sedangkan pengambilan keputusan menurut aturan Durbin-Watson

Test adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1. Pengambilan keputusan berdasarkan Durbin-Watson

Hipotesis nol (H0) Keputusan Jika (If)

72

Page 60: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

Tidak ada autokorelasi positif Tolak H0 0<d<dL Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada keputusan dL<d<dU Tidak ada autokorelasi negatif Tolak H0 4-dL<d<4 Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada keputusan 4-dU<d<4-dL Tidak ada autokorelasi positif ataupun negatif Tidak ada keputusan dU<d<4-dU

Ada dua nilai kritis (two critical d values) yang dihasilkan oleh

Durbin-Watson Test, yaitu batas atas (upper limit) dU dan batas bawah

(lower limit) dL. Keputusan bisa diambil apabila nilai d yang dihasilkan

berada diluar batas antara dU dan dL.

2.8.4.3 Heteroskedastisitas (Heteroscedasticity)

Tujuan uji heteroskedastisitas adalah menguji apakah dalam

sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan jika

varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

Masalah heteroskedastisitas pada model regresi dapat dilihat

dengan menggunakan scatterplot, yang melihat ada tidaknya pola tertentu

pada grafik, menggunakan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

73

Page 61: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/BAB2_06-17.pdf · Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk ... memiliki hubungan sah menurut hukum

• Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian

menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas.

• Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

74