Upload
others
View
19
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Akuntansi
A. Pengertian Akuntansi
Menurut (Susilowati, 2015) “Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau
pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor,
otoritas pajak dan pembuatan keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya
keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah”.
(Rahmawati, 2014) Menyatakan secara umum “Akuntansi dapat didefisikan
sebagai sistem informasi yang meng-hasilkan laporan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu perusahaan”.
Menurut (Hery, 2016) “Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem
informasi yang memberikan laporan kepada para pengguna informasi akuntansi atau
kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan (stakeholders) terhadap hasil kinerja
dan kondisi keuangan perusahaan.”
Sedangkan (Wiratna, 2018) menyatakan “Akuntansi adalah proses dari transaksi
yang dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca
lajur, kemudian akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang
digunakan pihak-pihak tertentu.
Dari berbagai pengertian pengertian akuntansi diatas dapat diartikan bahwa
akuntansi adalah proses pengukuran dan penjabaran mengenai aktivitas keuangan
perusahaan yang menghasilkan informasi berupa laporan keuangan untuk pihak-pihak
yang berkepentingan guna pengambilan keputusan.
6
B. Siklus Akuntansi
Menurut (Wiratna, 2018) “Siklus akuntansi adalah rangkaian kegiatan dalam
akuntansi berupa kegiatan yang dimulai dari mencatat sampai dengan menghasilkan
laporan keuangan.”
Adapun proses akuntansi yang terjadi pada perusahaan jasa dimulai dengan
mengidentifikasikan segala transaksi yang menimbulkan terjadinya perubahan posisi
keuangan, kemudian dilanjutkan dengan menganalisa bukti-bukti transaksi yang
terjadi kemudian menjurnalnya.
Menurut (I. Rahmawati, 2014) “Jurnal adalah alat untu mencatat transaksi yang
dilakukan secara kronologis atau sesuai dengan urutan kejadiannya, berisi akun yang
harus didebit dan akun yang harus dikredit beserta jumlah nilainya sama dalam setiap
satu kali transaksi”.
Contoh : 2 Januari 2019 PT SKS Membayar biaya listrik sebesar Rp. 700.000,-
Penyelesaian :
2 Januari 2019 Beban Listrik Rp. 700.000,- -
Kas - Rp. 700.000,-
Terakhir adalah tahap menggolongkan dan memposting jurnal ke akun masing-
masing dalam buku besar untuk menghitung jumlah/nilai dari tiap jenis akun.
Menurut (I. Rahmawati, 2014) “Buku besar utama (General Ledger) adalah kumpulan
akun perkiraan yang digunakan untuk mengelompokkan dan meringkas transaksi yang
telah tercatat dalam jurnal”.
7
Contoh :
Transaksi sebelumnya akan mempengaruhi buku besar akunnya masing –
masing.
Contoh Buku Besar Kas atas transaksi sebelumnya
Nama Akun : Kas No. 1-100
Tanggal Uraian Ref D K Saldo 2019 Mei
1 1 Rp. 20.000.000 Rp 20.000.000 2 1 Rp. 700.000 Rp. 19.300.000
Secara lebih rinci tahapan-tahapan dalam proses penyelesaian siklus akuntansi
dapat digambarkan sebagai berikut (Wiratna, 2018) :
1. Menyiapkan transaksi
2. Mencatat transaksi dalam jurnal
3. Memposting ke dalam buku besar
4. Penyusunan neraca saldo
5. Jika ada transaksi yang perlu disesuaikan , perlu membuat jurnal penyesuaian
6. Menyusun neraca lajur atau kertas kerja
7. Menyusun laporan keuangan (Laporan laba rugi, perubahan modal dan neraca)
8. Membuat jurnal penutup dan neraca saldo penutup
9. Membuat jurnal penyesuaian kembali (jurnal pembalik).
8
C. Prinsip – Prinsip Akuntansi
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam “Prinsip Akuntansi Indonesia” yang
disebutkan maksud laporan akuntansi antara lain sebagai berikut (Susilowati, 2015)
Perusahaan terpisah dengan pemilik dan perusahaan lainnya, maksudnya
akuntansi membedakan asset yang menjadi asset perusahaan dan asset milik
pribadi pemilik.
Memenuhi keperluan, yaitu informasi yang dihasilkan akuntansi mempunyai
tujuan yang jelas. Tidak asal dibuat. Hal ini menyebabkan sistem akuntansi suatu
perusahaan tidak sama dengan sistem akuntansi perusahaan lainnya, karena
setiap perusahaan mempunyai kebutuhan berbeda sesuai dengan pengaruh
lingkungannya.
Memberikan informasi keuangan secara kwantitatif mengenai perusahaan
tertentu agar pemakai/manajemen dapat mengambil keputusan ekonomi.
Menyajikan informasi mengenai perubahan-perubahan harta dan kewajiban
serta informasi lainnya yang diperlukan.
D. Saldo Normal Akuntansi
Setiap transaksi akan mempengaruhi dua atau lebih akun. Dalam akuntansi,
pencatatan transaksi ke dalan jurnal dilakukan atas dasar double-entry system dimana
salah satu dari dua akun tersebut akan dicatat disebelah debet dan akun satunya lagi
dicatat di sebelah kredit. Dengan kata lain antara sisi debet dan sisi kredit haruslah
seimbang. Sebelum menjurnal transaksi kita perlu memahami saldo normal dan makna
debet makna debet kredit akun, berikut penjelasannya (Hery, 2016) :
1. Aset memiliki saldo normal di sebelah debet. Jika terjadi transaksi yang sifatnya
menambah aset atau harta perusahaan maka pencatan transkasi tersbut akan
dilakukan dengan mendebet akun yang bersangkutan, sebaliknya jika transaksi
9
tersebut mengurangi aset atau harta perusahaan makan pencatatan akun tersebut
dilakukan disebelah kredit.
2. Utang (Kewajiban) memiliki saldo normal di sebelah kredit. Jika terjadi transaksi
yang sifatnya menambah jumalah kewajiban perusahaan, maka transaksi tersebut
dicatat dengan mengkredit akun yang bersangkutan, begitu juga sebaliknya jika
mengurangi kewajiban maka pencatatan akun tersebut dilakukan di sebelah debet.
3. Ekuitas memiliki saldo normal di sebelah kredit. Ekuitas yang bertambah akan
dicatat disebelah kredit, sebaliknya jika berkurang dicatat disebelah debet.
4. Prive memiliki saldo normal di sebelah debet, prive disini mengurangi ekuitas.
5. Pendapatan memiliki saldo normal di sebelah kredit dimana sifatnya akan
menambah ekuitas, jika pendapatan bertambah akan dicatat di sebelah kredit,
sedangkan jika berkurang dicatat di sebelah kredit.
6. Beban memiliki saldo normal di sebelah debet, dimana sifatnya akan mengurangi
ekuitas.
Secara singkat saldo normal dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel II.1 Saldo Normal Akuntansi
No Nama Akun Aturan
Pencatatan Saldo Normal D K
1 Aktiva + - D 2 Penyisihan Piutang Ragu-ragu - + K 3 Akumulasi Penyusutan - + K
4 Amortisasi dari Aktiva Tidak Berwujud - + K
5 Kewajiban/Utang - + K 6 Modal - + K 7 Prive (Penarikan Pribadi) + - D 8 Pendapatan - + K 9 Beban + - D
Sumber : (I. Rahmawati, 2014)
10
E. Laporan Keuangan
Setalah mencatat semua transaksi kemudian menjurnalnya dan diposting kebuku
besar, dibuatlah laporan keuangan sebagai informasi yang berguna bagi pihak yang
berkepentingan guna pengambilan keputusan.
Menurut (Susilowati, 2015) menyatakan bahwa “Laporan keuangan merupakan
suatu daftar financial suatu entitas ekonomi yang disusun secara sistematis oleh
akuntan pada akhir periode; atau catatan yang memberikan informasi keuangan suatu
perusahaan yang telah menjalankan perusahaan selama satu periode (biasanya satu
tahun).”
Sedangkan (Hery, 2016) mengemukakan bahwa “Laporan keungan (financial
statements) merupakan produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan
pengikhtisaran data transaksi bisnis.”
Dari pengertian diatas akuntansi dapat diartikan sebagai hasil akhir dari
serangkaian proses pencatatan dan pengiktisaran data transaksi yang berupa suatu
daftar financial suatu entitas ekonomi yang disusun secarara sistematis selama satu
periode akuntasi.
a) Kegunaan Laporan Keuangan
Laporan keuangan mempunya beberapa kegunaan, yaitu (Susilowati, 2015) :
• Sebagai pertanggung jawaban manajemen kepada pemilik perusahaan.
• Alat komunikasi antara aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap perusahaan seperti kreditur/calon kreditur,
inverstor/calon investor, bankers, pemerintah dan lain-lain.
• Sebagai aat perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan yang
efektif bagi manajemen.
11
b) Tujuan Laporan Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan dalam (Wiratna, 2018) menjelaskan bahwa tujuan
laporan keuangan antara lain :
• Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
• Laporan keuangan disusun memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar
pemakainya yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari
kejadian masa lalu.
• Laporan keuangan yang menunjukan apa yang dilaukan manajemen atau
pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang di percayakan
kepadanya.
Berdasarkan tujuan laporan keuangan menurut SAK dapat disimpulkan tujuan
dari pembuatan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan juga sebagai pertanggung
jawaban manajemen serta pengambilan keputusan.
Untuk membuat laporan keuangan perlu diketahui jenis perusahaan tesebut.
Laporan keuangan yang lengkap terdiri atas 5 (lima) komponen, yaitu laporan laba
rugi, laporan perubahan modal, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan.
1. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan tentang kinerja keuangan suatu
perusahaan.
Menurut (Susilowati, 2015) Laporan laba rugi adalah laporan yang
menggambarkan kegiatan suatu perusahaan selama periode tertentu.
12
Dalam pembuatan laoran laba rugi mejabara elemen-elemen penghasilan dan
beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba atau rugi.
Untuk perusahaan jasa istilah penghasilan dalam laporan laba rugi adalah
pendapatan.
Laporan laba rugi dapat disajikan dalam bentuk yaitu :
a. Bentuk Single Step
Single Step yaitu penyusunan laoran rugi-laba yang dilakukan dengan
membandingkan total pendapatan dengan total biaya (Susilowati, 2015), untuk
akun penghasilan dikelompokkan terlebih dahulu, kemudian baru dijumlahkan.
Kemudian dibagian bawah pendapatan baru bebabn dikelompokkan
tersendiri dan dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban,
selisihnya merupakan laba bersih atau rugi bersih.
Sumber : (Wiratna, 2018)
Gambar II.1 Laporan Laba Rugi Single Step
13
b. Bentuk Multiple Step
Multiple Step yaitu penyusunan laporan rugi – laba yang dilakukan secara
bertahap (Susilowati, 2015).
Dalam bentuk ini pendapatan perlu dipisahkan antara pendapatan pokok
dengan pendapatan di luar usaha pokok, serta memisahkan beban usaha utama
dengan beban di luar usaha.
Sumber : (Wiratna, 2018)
Gambar II.2 Laporan Laba Rugi Multiple Step
c. Laporan Perubahan Modal
(Wiratna, 2018) mengemukakan “Laporan perubahan modal adalah laporan
yang berisi seberapa banyak modal awal telah bertanbah ataupun berkurang selama
periode tertentu.”
14
Sesuai dengan namanya laporan ini memberikan informasi tentang perubahan
modal pemilik selama periode waktu tertentu, dengan membaca laporan ini dapat
diketahui perubahan modal dan faktor apa yang menyebabkan perubahan tersebut.
Laporan perubahan modal disini sebagai penghubung antara laporan laba rugi
dan neraca.
Sumber : (Wiratna, 2018)
Gambar II. 3 Laporan Perubahan Modal
d. Neraca
(Wiratna, 2018) mengemukakan “Neraca adalah yaitu laporan yang
menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan yang meliputi aktiva,
kewajiban, dan ekuitas pada periode tertentu.”
Oleh karena itu neraca sering disebut sebagai potret dari posisi keuangan
perusahaan, karena kondisi keuangan yang disajikan pada neraca tersebut hanya terjadi
pada tenggal tertentu yaitu pada tanggal penyusunan neraca.
15
Neraca mempunyai 2 bentuk yaitu (Wiratna, 2018) :
a. Neraca Bentuk Staffel (Report Form)
Neraca bentuk staffel adalah bentuk bentuk neraca yang disusun kebawah baik
aktiva mupun passivanya (utang + modal). Bagian atas untuk mencatat aktiva dan
bagian bawah untuk mencatat hutang dan modal.
Sumber : (Wiratna, 2018)
Gambar II. 4 Laporan Neraca (Staffel)
16
b. Neraca Bentuk Scontro (Account Form)
Neraca bentuk scontro adalah neraca yang posisi aktiva dan pasiva (utang +
modal) sebelah menyebelah. Untuk aktiva pada sisi kiri dan pasiva (hutang +
modal) di sisi kanan.
Sumber : (Wiratna, 2018)
Gambar II.5 Laporan Neraca Berbentuk Scontro
F. Pengkodean
Pengkodean disini sebagai kode-kode yang dicantumkan guna memudahkan
proses pencatatan, pencarian dan penyimpanan kode akun.
1. Pengertian Kode Akun
Menurut (Rahmawati, 2014) Kode akun atau perkiraan adalah pemberian kode
pada akun atau perkiraan sehingga setaip akun mudah diingat, dimengerti dan
digunakan.
Kode akun yang ada haruslah bersifat membantu dan memudahkan pencatatan,
pengelompokkan, dan penyimpanan setiap akun. Oleh karena itu kode akun
17
haruslah sederhana dan memiliki kriteria tertentu yang mudah diingat sehingga
memungkinkan penambahan akun baru tanpa perlu mengubah kode akun yang
sudah ada.
2. Jenis-jenis Kode Akun
Dalam suatu sistem akuntansi perusahaan pemberian kode akun sangat
tergantung pada keanekaragaman transaksi dan jumlah transaksi yang terjadi.
Semakin banyak dan kompleknya transaksi yang terjadi menyebabkan semakin
banyak pula kode akun yang akan digunakan.
Ada beberapa jenis kode akun sebagai berikut (Rahmawati, 2014)
a) Kode Numerial
Kode Numerial adalah pemberian kode dengan menggunakan angka pada
akun-akun dimulai dari angka 0 sampai dengan 9
Tabel II.2
Kode Nomor Berurutan
Nomor Kode Nama Perkiraan Nomor
Kode Nama Perkiraan
101 Kas 201 Hutang Dagang 102 Piutang Dagang 202 Hutang Gaji 104 Perlengkapan 301 Modal Tuan Arif 105 Sewa Dibayar di Muka 302 Prive Tuan Arif 108 Peralatan Cetak 401 Pendapatan 109 Akum. Peny. Peralatan 402 Ikhtisar Rugi Laba
Sumber : (Susilowati, 2015)
b) Kode Blok
Dalam kode blok tiap kelompok akun diber kode secara berurutan dari
nomor kode terkecil sampai nomor kode terbesar.
Contoh :
18
Tiap jenis diberikan satu nomor kode
Kas 100
Tiap golongan diberikan satu blok nomor
Harta Lancar 100-149
Tiap kelompok diberikan satu blok nomor
Harta 100 – 199
c) Kode Kelompok
Dimana akun diberi kode tersendiri dari kelompoknya masing-masing , dan
setiap kelompok dibagi menjadi tiap golongan, serta tiap golongan dibagi
menjadi jenis akun.
Contoh :
Tabel II.3
Kode Kelompok Akun
Posisi Angka Akun
Angka Pertama Kelompok Akun Angka Kedua Golongan Akun Angka Ketiga Jenis Akun
Sumber : (I. Rahmawati, 2014)
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh klasifikasi akun berikut :
Tabel II.4
Klasifikasi Akun Secara Lengkap
1) Harta/Assets 11 Harta Lancar 111 Kas 112 Bank 113 Piutang 12 Harta Tetap 121 Tanah
19
122 Gedung 123 Peralatan 2) Utang/Liabilities 21 Utang Lancar 211 Utang Usaha
212 Wesel Bayar
213 Sewa yg masih harus dibayar
22 Utang jangka panjang 221 Utang Obligasi
222 Utang Hipotik 223 KMKP 3) Modal 301 Modal Pemilik
4) Pendapatan 41 Pendapatan Operasional 411 Pendapatan Servis
412 Pendapatan .......
42 Pendapatan Non-Operasional 421 Bunga
422 Laba Penjualan Alat 5) Beban 51 Beban Operasional 511 Beban Gaji 512 Beban Iklan
52 Beban Non-Operasional 521 Beban Bunga
522 Rugi Penjualan Alat
Sumber : (Susilowati, 2015)
d) Kode Desimal
Kode desimal adalah cara pemberian kode menggunakan angka, masing-
masing angka menunjukan kelompok, golongan dan jenis akun.
Contoh :
Akun Beban
5.1 Beban Usaha
5.1.1 Beban gaji bagian kantor
5.1.2 Beban gaji bagian toko
20
e) Kode Mnemonic
Kode Mnemonic adalah pemberian kode dengan menggunakan huruf yang
berdasarkan huruf awal akun.
Tabel II. 5
Pemberian Kode Mnemonic
Nama Akun Kode Akun
Akiva A Aktiva Lancar AL Utang U Utang Lancar UL Utang Jangka Panjang UJP Modal M Pendapatan P Pendapatan Operasiona PO Pendapatan Non-Operasional PNO Beban B Beban Usaha BU Kas K
Sumber : (I. Rahmawati, 2014)
f) Kode kombinasi huruf dan angka
Kode kombinasi huruf dan angka yaitu pemberian kode dimana untuk
kelompok dan golongan menggunakan huruf dan untuk Jenis akun
menggunakan angka.
Tabel II.6
Kode kombinasi huruf dan angka
Nama Akun Kode Akun
Akiva A Aktiva Lancar AL
21
Kas AL 01 Piutang AL 02 Perlengkapan AL 03 Utang U Utang Lancar UL Utang Usaha UL 01 Utang Wesel UL 02 Utang Gaji UL 03 Utang Jangka Panjang UJP Utang Hipotik UJP 01 Modal M Pendapatan P Pendapatan Operasiona PO Pendapatan Non-Operasional PNO Beban B Beban Usaha BU Kas K
Sumber : (I. Rahmawati, 2014)
3. Membuat Kode Akun
Dalam pemberian nomer kode akun (perkiraan) dapat menggunakan huruf,
angka atau kombinasi keduanya. Namun ada beberpa hal yang perlu di
perhatikan dalam pemberian nomer kode yaitu antara lain (Susilowati, 2015) :
a) Kode akun dibuuat secara sederhana dan mudah untuk diingat.
b) Kode akun dalam penggunaannya harus konsisten.
c) Jika ada penambahan akun baru, usahakan jangan sampai mengubah kode
yang sudah ada.
4. Sistem Informasi Akuntansi
Sebelumnya istilah yang biasa digunakan orang untuk bidang ini adalah Sistem
Akuntansi (SA) , namun sejak sekitar tahun 1980-an istilah sistem infomasi
akuntansi menjadi lebih populer.
22
Menurut Bodnr dan Hopwood dalam buku (Ardana & Lukman, 2016) “SIA
adalah sekumpulan sumber dana dan daya (resources), seperti orang dan peralatan
yang dirancang untuk mentransformasikan data keuangan dan data lainnya menjadi
informasi, informasi ini dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan yang
sangat beragam.
Sistem ini pada dasarnya dibuat untuk mempermudah kegiatan atau hal-hal yang
berkaitan dengan akuntansi guna pengambilan keputusan
2.2 Tools Aplikasi
A. Pengertian MYOB
Menurut Sohidin dalam jurnal (M. Rahmawati, 2015) menjelaskan bahwa
“MYOB merupakan singkatan dari Mind Your Own Business, adalah sebuah paket
aplikasi software akuntansi yang dikembangkan pertama kali oleh MYOB Technology
Pty. Ltd, yang berdomisili di australia”.
MYOB merupakan paket program komputer untuk bidang akuntansi yang dibuat
secara terpadu (integrated software) yang diperuntukkan mulai dari usaha kecil sampai
dengan perusahaan besar dengan skala global (Hidayat, 2018)
Myob Premier juga menyediakan beberapa fasilitas tambahan yang tidak
ditemukan di Myob Accounting yaitu fasilitas multicurrency dan multiuser.
Beberapa manfaat dari penggunaan MYOB Antara lain (ANDI, 2015) :
a. Dapat digunakan dengan mudah baik bagi orang yang sudah mengenal
akuntansi maupun yang masih awam.
b. Dapat menampilkan data dengan mudah dan cepat.
c. Laporan keuangan terbentuk secara otomatis.
d. Terdapat lebih dari 100 jenis perusahaan yang dapat dipilih.
23
e. Laporan keuangan dapat diaktifkan dengan Micorosoft Excel atau Microsoft
Word tanpa harus melalui proses ekspor impor.
f. Sistem harus melalui data yang cukup memadai.
Alasan penggunaan software ini antaralain adalah sebagai berikut (M.
Rahmawati, 2015) :
1. User friendy (mudah digunakan), tampilan menu dan aliran transaksi yang
sederhana dan mudah. Mudah diingat dan dimengerti oleh awam yang kurang
mengetahui secara medalam tentang komputer dan akuntansi.
2. Tingkat keamanan (security) yang valid untuk setiap user.
3. Kemampuan explorasi semua laporan ke program excel tanpa melalui proses
expor dan impor file yang merepotkan.
4. Kemampuan trash back semua laporan ke sumber dokumen dan sumber
transaksi.
5. Menampilkan laporan keuangan komparasi (perbandingan) serta menampilkan
analisis laporan dalam bentuk grafik.
6. Bisa dijalankan secara offline maupun online.
7. Software tersebut telah teruji karena program tersebut dikembangkan di negara
lain, seperti Amerika yang negara tersebut merupakan gudang software yang
terkenal dan hebat.
Dan masih banyak manfaat lain yang dapat anda rasakan saat mengoperasikan
aplikasi ini.
24
B. Jendela Awal MYOB
Jendela awal MYOB Premier V.16
Sumber : Aplikasi MYOB Premier V.16
Gambar II.6 Kotak Dialog Welcome MYOB Premier
Penjelasan tampilan jendela awal MYOB Premier V16 :
1. Open
Tombol ini dugunakan untuk membuka data MYOB Premier yang pernah
dibuat. File MYOB Premier memiliki extension .MYO.
2. Create
Tombol ini digunakan untuk membuat data MYOB Premier baru. Jika Anda
membuat data baru, maka akan dituntun dengan wizard tentang langkah-langkah
yang harus dilakukan pada sat membuat data atau file baru.
25
3. Explore
Tombol ini digunakan untuk membuka atau melihat contoh-contoh data yang
telah disediakan oleh MYOB Premier. Contoh data MYOB terseubt dengan
nama perusahaan Clearwarter Pte Ltd.
4. What’s New
Tombol ini digunakan untuk menampilkan beberapa keterangan tentang hal-hal
baru yang dimiliki oleh MYOB Premier dibandingkan dengan versi sebelumnya
dalam bentuk file html dan dihubungkan dengan internet.
5. Exit
Tombol ini digunakan untuk mengakhiri dan keluar dari program MYOB
Premier.
C. Komponen – Komponen MYOB
Komponen Myob yang terdapat pada jendela Comman Centre sebagai berikut :
Sumber : Aplikasi MYOB Premier V.16
Gambar II.7 Komponen MYOB Premier V.16
26
Berikut ini penjelasan dari komponen-komponen diatas :
• Menu Bar, merupakan batang menu yang berisi perintah-perintah yang
digunakan dalam pengolahan data MYOB.
• Modul, merupakan bagian yang menampung perintah-perintah dalam
menyelesaikan transaksi-transaksi dalam pembuatan laporan keuangan
perusahaan.
• Command Button, merupakan tombol perintah yang berisi perintah-perintah
dalam pengolahan data MYOB yang sesuai dengan modul yang dipilih.
• Command Panel, merupakan bagian yang digunakan untuk menampilkan hasil
akhir dari pembuatan data akuntansi.
D. Modul – Modul pada MYOB
Terdapat lima modul yang disediakan oleh MYOB Premier V16 ini yakni
sebagai berikut :
1. Accounts
Sumber : Aplikasi MYOB Premier V.16
Gambar II.8 Modul Account
27
Modul Accounts digunakan untuk mengatur akun-akun dan memasukkan
transaksi dalam bentuk jurnal. Dalam modul account terdapat beberapa fungsi yang
disediakan yaitu :
2. Banking
Sumber : Aplikasi MYOB Premier V. 16
Gambar II.9 Modul Banking
Modul banking digunakan untuk mencatat pengeluaran dan penerimaan kas
secara langsung atau tunai.
28
3. Sales
Sumber : Aplikasi MYOB Premier V. 16
Gambar II.10 Modul Sales
Modul sales digunakan untuk mencatat berbagai hal yang
berhubungan dengan transaksi penjualan, antara lain : penjualan barang
secara kredit atau tunai, penerimaan piutang, retur penjualan dan
sebagainya.
29
4. Time Billing
Sumber : Aplikasi MYOB Premier V.16
Gambar II.11 Modul Time Billing
Modul ini hanya tersedia di versi plus dimana fungsinya adalah untuk
menciptakan arsip aktivitas dan faktur untuk jasa yang telah ditentukan
waktunya.
30
5. Purchases
Sumber : Aplikasi MYOB Premier V. 16
Gambar II.12 Modul Purchases
Modul purchases digunakan untuk mencatat berbagai hal yang
berhubungan dengan transaksi pembelian,antara lain : pembelian secara
tunai atau kredit, pembayaran utang, retur pembelian dan sebagainya.
6. Inventory
Sumber : Aplikasi MYOB Premier V. 16
Gambar II.13 Modul Inventory
31
Modul ini digunakan untuk mencatat berbagai hal yang berhubungan
dengan persediaan barang
7. Card File
Sumber : Aplikasi MYOB Premier V. 16
Gambar II.14 Modul Card File
Modul Card File digunakan untuk mencatat berbagai kartu yang
berhubungan dengan transaksi, seperti kartu pemasok, kartu pelanggan,
kartu karyawan, kartu pribadi dan sebagainya.