37
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. IT Governance Menurut IT Governance Institute : “IT governance is the responsibility of the Board of Directors and Executive Management. It is an integral part of enterprise governance and consist of leadership and organizational structures and processes that ensure that the organization’s IT sustain and extends the organizational’s strategy and objectives(ITGI, 2007). Dalam definisi diatas dijelaskan bahwa IT governance merupakan tanggung jawab dari pimpinan puncak dan eksekutif manajemen organisasi. IT Governance merupakan bagian dari pengelolaan organisasi secara keseluruhan, meliputi pimpinan, struktur organisasi dan proses, yang digunakan untuk memastikan keberlanjutkan TI dalam organisasi dan pengembangan tujuan dan strategi organisasi. Hal ini berarti lebih menitikberatkan bagaimana membantu mengatur dan mengarahkan perilaku penggunaan TI agar sesuai dengan perilaku yang diinginkan yaitu sesuai dengan visi, misi, strategi dan budaya organisasi. Menurut (Van Grembergen, 2004), IT Governance adalah kapasitas organisasi dilakukan oleh Dewan, manajemen ekesekutif dan manajemen TI untuk mengontrol bentuk dan implementasi strategi TI dan memastikan penyatuan bisnis dan TI. 5

BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. IT Governance

Menurut IT Governance Institute : “IT governance is the responsibility of

the Board of Directors and Executive Management. It is an integral part of

enterprise governance and consist of leadership and organizational structures

and processes that ensure that the organization’s IT sustain and extends the

organizational’s strategy and objectives” (ITGI, 2007).

Dalam definisi diatas dijelaskan bahwa IT governance merupakan tanggung

jawab dari pimpinan puncak dan eksekutif manajemen organisasi. IT Governance

merupakan bagian dari pengelolaan organisasi secara keseluruhan, meliputi

pimpinan, struktur organisasi dan proses, yang digunakan untuk memastikan

keberlanjutkan TI dalam organisasi dan pengembangan tujuan dan strategi

organisasi. Hal ini berarti lebih menitikberatkan bagaimana membantu mengatur

dan mengarahkan perilaku penggunaan TI agar sesuai dengan perilaku yang

diinginkan yaitu sesuai dengan visi, misi, strategi dan budaya organisasi.

Menurut (Van Grembergen, 2004), IT Governance adalah kapasitas

organisasi dilakukan oleh Dewan, manajemen ekesekutif dan manajemen TI

untuk mengontrol bentuk dan implementasi strategi TI dan memastikan

penyatuan bisnis dan TI.

5

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

6

Tujuan dari IT Governance menurut ITGI (2007), adalah untuk memastikan

kinerja TI dan mengarahkan upayanya dalam memenuhi tujuan organisasi

sebagai berikut :

1. Menyelaraskan kinerja TI dengan realisasi manfaatnya bagi

organisasi

2. Menggunakan TI dan memaksimalkan manfaatnya dan membuka

peluang bisnis bagi organisasi

3. Penggunaan sumber data TI dapat dipertanggungjawabkan

4. Mengelola risiko terhadap penggunaan TI.

2.1.1. Fokus Wilayah Tata Kelola Teknologi Informasi

Menurut IT governance Institute (ITGI, 2007) , dalam tata kelola teknologi

informasi terdapat lima wilayah atau area yang menjadi konsentrasi antara lain

keselarasan strategi, penyampaian nilai, manajemen resiko, manajemen sumber

daya, dan pengukuran kinerja, seperti ditunjukan pada gambar 2.1 berikut :

Gambar 2.1 Area Fokus IT Governance (ITGI, 2007)

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

7

Berdasarkan gambar 2.1 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Keselarasan strategi (Strategic Alignment)

Keselarasan dilakukan antara bisnis dan perencanaan IT. Keselarasan

strategi ditunjukkan dengan mendefinisikan, mempertahankan dan

memvalidasi posisi nilai IT dalam operasional organisasi secara

keseluruhan.

b. Penyampain Nilai (Value Delivery)

Proses penyampaian nilai ini untuk memastikan bahwa informasi yang

disampaikan melalui informasi dapat memberikan manfaat sesuai dengan

kebutuhan dan dapat disampaikan dengan biaya yang lebih optimal.

c. Pengelolaan sumber Daya (Resource Management)

Bertujuan untuk mengoptimalkan investasi dan menyusun pengelolaan

yang tepat pada sumber daya IT yang penting, yaitu aplikasi, informasi,

infrastruktur dan manusia, serta yang berkaitan dengan optimalisasi

pengetahuan dan infrastruktur.

d. Manajemen Resiko (Risk Management)

Mendefinisikan tingkat resiko yang digunakan dan meningkatkan

transparansi tentang resiko yang mungkin akan muncul dalam organisasi.

e. Pengukuran Kinerja (Performance Measurement)

Melakukan audit dan penilaian serta pengukuran terhadap kinerja secara

berkelanjutan.

2.2. COBIT 5

IT Governance Institute pada tahun 2012 mengeluarkan kerangka kerja tata

kelola TI yaitu COBIT 5. Kerangka kerja TI COBIT 5 menyediakan kerangka

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

8

kerja yang komprehensif yang membantu organisasi dalam mencapai tujuan

mereka terkait dengan tata kelola dan pengelolaan organisasi IT.

2.2.1. Framework COBIT 5

COBIT 5 merupakan sebuah kerangka menyeluruh yang dapat membantu

organisasi dalam mencapai tujuannya untuk tata kelola dan manajemen TI

organisasi. Secara sederhana, COBIT 5 membantu organisasi menciptakan nilai

optimal dari TI dengan menjaga keseimbangan antara mendapatkankeuntungan,

mengoptimalkan tingkat risiko dan penggunaan sumber daya.

COBIT 5 memungkinkan TI untuk dikelola dan diatur dengan cara yang

lebih menyeluruh untuk seluruh lingkup organisasi, meliputi seluruh

lingkupbisnis dan lingkup area fungsional TI, dengan mempertimbangkan

kepentingan para stakeholder internal dan eksternal yang berhubungan dengan

TI. COBIT 5bersifat umum dan berguna untuk segala jenis ukuran organisasi,

baik itu sektor komersial, sektor non-profit atau pada sektor pemerintahan

maupun publik semisal perguruan tinggi.

2.2.2. Prinsip-Prinsip Dalam COBIT 5

COBIT 5 didasarkan pada lima prinsip kunci untuk tata kelola dan

manajemen TI organisasi. Kelima prinsip ini memungkinkan organisasi untuk

membangun sebuah kerangka tata kelola dan manajemen yang efektif, yang

dapat mengoptimalkan investasi dan penggunaan TI untukmendapatkan

keuntungan bagi para stakeholder.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

9

Gambar 2.2 Prinsip-prinsip dalam COBIT 5 (ISACA, 2012)

Prinsip 1 : Meeting Stakeholder Needs

Terpenuhinya kebutuhan dan kegiatan untuk menciptakan nilai/manfaat bagi

stakeholder dengan cara mengelola keseimbangan antara manfaat yang didapat,

meminimalisasi risiko yang terjadi serta penggunaan sumber daya. Setiap

organisasi memiliki tujuan yang berbeda, dalam pelaksanaannya kerangka kerja

COBIT 5 dapat disesuaikan dengan keadaan pada organisasi.

Tahapan – tahapan dari Alur Tujuan Cobit 5 adalah sebagai berikut :

1. Penggerak stakeholder

Kebutuhan stakeholder dipengaruhi oleh sejumlah penggerak, diantaranya

perubahan strategi, lingkungan bisnis dan peraturan yang berubah, dan

munculnya perubahan teknologi

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

10

2. Kebutuhan stakeholder

Kebutuhan stakeholder dapat berhubungan dengan sejumlah tujuan-tujuan

umum perusahaan. Untuk mengembangkan tujuan perusahaan tersebut

menggunakan dimensi Balanced Scorecard (BSC), dan BSC tersebut

merepresentasikan sebuah daftar tujuan-tujuan yang umum digunakan

dimana sebuah perusahaan dapat mendefimsikan untuk dirinya sendiri.

Meskipun daftar tersebut tidak lengkap menyeluruh, kebanyakan tujuan-

tujuan pemsahaan tertentu dapat dipetakan secara mudah menjadi satu

atau lebih tujuan umum pemsahaan. COBIT 5 mendefinisikan 17 tujuan

umum.

Gambar 2.3 Enterprise Goals pada Cobit 5 (COBIT 5, 2012)

3. Tujuan perusahaan

Pencapaian tujuan pemsahaan memerlukan sejumlah hasil-hasil yang

berhubungan dengan TI,yang diwakili oleh tujuan-tujuan TI. Tujuan 17

tujuan yang berhubungan dengan TI disusun dengan dimensi-dimensi

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

11

dalam IT BSC. COBIT 5 mendefmisikan 17 tujuan yang berhubungan

dengan TI.

Gambar 2.4 IT-related Goals pada Cobit 5 (COBIT 5, 2012)

Prinsip 2 : Covering the Enterprise End to end

COBIT 5 mengintegrasikan pengelolaan TI ke dalam tata kelola organisasi serta

mendukung semua fungsi dan proses yang terdapat di dalam organisasi. COBIT 5

tidak hanya berfokus pada fungsi TI, tetapi membuat semua informasi yang

berhubungan dengan TI sebagai sebuah aset organisasi.

Prinsip 3 : Applying a Single, Integration Framework

Keterkaitan standar TI dan best practice yang berkaitan dengan TI di mana

masing-masing memberikan aktivitas TI. COBIT 5 selaras dengan standar lain

yang relevan dan kerangka kerja pada level yang lebih tinggi, sehingga dapat

berfungsi sebagai kerangka kerja pada level yang lebih tinggi, sehingga dapat

berfungsi sebagai kerangka kerja yang menyeluruh untuk tata kelola dan

manajemen TI

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

12

Prinsip 4 : Enabling a Holistic Approach

Tata kelola dan manjemen organisasi TI yang efektif dan efisien pada organisasi

membutuhkan sebuah pendekatan secara menyeluruh. COBIT 5 mendefinisikan

bagian enabler untuk mendukung pelaksanaan tata kelola yang komprehensif dan

sistem manajemen untuk TI pada organisasi. Enabler didefinisikan secara luas

sebagai sesuatu yang dapat membantu untuk mencapai tujuan organisasi. Tujuh

kategori enabler COBIT 5 yaitu: Principles, Policies and Frameworks,

Processess, Organisational Structures, Cultere, Ethic and

Behavioue,Information, Services, Infrastructure and Applications, People, Skills

and Competencies.

Prinsip 5 : Separating From Management

Kerangka kerja COBIT 5 menjelaskan perbedaan antara tata kelola dan

manajemen. Kedua disiplin ini mencakup berbagai jenis kegiatan, struktur

organiasi serta melayani dengan tujuan yang berbeda. Perbedaan utama antara

tata kelola dan manajemen pada COBIT 5 yaitu:

1. Tata kelola (Governance)

Tata kelola memastikan kebutuhan, kondisi dan pilihan stakeholder telah

dievaluasi untuk menentukan keseimbangan, tujuan organisasi yang akan

dicapai, mengatur arah melalui prioritas dan membuat keputusan serta

memonitor prestasi dan pemenuhannya sesuai dengan arah dan tujuan

organisasi.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

13

2. Manajemen (Management)

Manajemen mernecanakan, membangun, menjalankan dan memonitor

aktivitas dalam keselarasan antara arah yang telah ditentukan oleh tata kelola

dalam mencapai tujuan organisasi.

2.2.3. Area Domain dan Proses COBIT 5

COBIT 5 memiliki 2 area aktivitas utama yaitu Governance dan

Management, 5 domain dan 37 proses. Gambar 2.5 area domain dan proses-

proses tata kelola dan manajemen TI organisasi pada COBIT 5 dapat dilihat pada

gambar 2.5 berikut ini :

Gambar 2.5 Area Domain dan Proses COBIT 5 (ISACA, 2012)

Area Governance memiliki satu domain yaitu EDM (Evaluate, Direct,

Monitor) dengan lima proses. Sedangkan area Management (PBRM) terdiri dari

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

14

empat domain yaitu APO (Align, Plan and Organise), BAI (Build, Acquire and

Implement), DSS (Deliver, Service, and Support) dan MEA (Monitoring,

Evaluate and Assess) dengan total 37 proses. Setiap proses memiliki beberapa

practice atau management process. Berikut rincian 37 proses yang ada pada

COBIT 5:

2.2.3.1. Evaluate, Direct, and Monitoring (EDM)

Domain tata kelola TI organisasi berisi lima proses, dimana didalam setiap proses

berisi tentang evaluate, direct dan monitoring practice (EDM) yang telah

ditetapkan.Proses-proses dalam EDM dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini :

Tabel 2.1Proses-proses dalam Domain EDM

Proses Penjelasan

EDM01 Ensure Governance Framework Setting and Maintenance / Memastikan

Pengaturan Kerangka Kerja Tata Kelola dan Pemeliharaan

EDM02 Ensure Benefit Delivery / Memastikan Penyampaian Manfaat

EDM03 Ensure Risk Optimisation / Memastikan Optimasi Risiko

EDM04 Ensure Resources Optimisation / Memastikan Optimasi Sumber Daya

2.2.3.2. Align, Plan, and Organize (APO)

Domain Align, Plan and Organize (APO) mencakup penggunaan informasi,

teknologi dan bagaimana cara terbaik penggunaan informasi dan teknologi dalam

sebuah enterpirse untuk membantu mencapai tujuan dan sasaran enterpirse.

Proses-proses dalam APO dapat dilihat pada tabel2.2 di bawah ini:

Tabel 2.2 Proses-proses dalam Domain APO

Proses Penjelasan

APO01 Manage the IT Management Framework / Mengelola Kerangka Kerja

Manajemen TI

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

15

APO02 Manage Strategy / Mengelola Strategi

APO03 Manage Enterprise Architecture / Mengelola Enterprise Architecture

APO04 Manage Innovation / Mengelola Inovasi

APO05 Manage Portofolio / Mengelola Portofolio

APO06 Manage Budget and Costs / Mengelola Anggaran dan Biaya

APO07 Manage Human Resources / Mengelola Sumber Daya Manusia

APO08 Manage Relationship / Mengelola Hubungan

APO09 Manage Service Agreement / Mengelola Perjanjian Layanan

APO10 Manage Suppliers / Mengelola Pemasok

APO11 Manage Quality/ Mengelola Kualitas

APO12 Manage Risk / Mengelola Risiko

APO13 Manage Security / Mengelola Keamanan

2.2.3.3. Build, Acquire, and Implement (BAI)

Domain Build, Acquire and Implement (BAI) merupakan domain kedua pada

area management di framework COBIT 5, dengan fokus sasaran audit sistem

informasi pada proses pembangunan sistem informasi dengan memperhatikan

keselarasan terhadap kebutuhan stakeholder dan kemampuan mengakomodasi

semua objek pada sistem untuk memenuhi arahan target bisnisproses enterprise.

Proses-proses dalam BAI dapat dilihat pada tabel 2.3 di bawah ini:

Tabel 2.3 Proses-proses dalam Domain BAI

Proses Penjelasan

BAI01 Manage Programmes and Projects / Mengelola Program dan Proyek

BAI02 Manage Requirements Definition / Mengelola Definisi Kebutuhan

BAI03 Manage Solutions Identifications and Build / Mengelola Identifikasi

Solusi dan Membangun

BAI04 Manage Availability and Capacity / Mengelola Ketersediaan dan

Kapasitas

BAI05 Manage Organisational Change Enablement / Mengelola

Pemberdayaan dan Perubahan Organisasi

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

16

BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan

BAI07 Manage Change Acceptance and Transitioning / Mengelola

Penerimaan Perubahan dan Transisi

BAI08 Manage Knowledge / Mengelola Pengetahuan

BAI09 Manage Assets / Mengelola Aset

BAI10 Manage Configuration / Mengelola Konfigurasi

2.2.3.4. Deliver, Service and Support (DSS)

Domain Deliver, Service and Support (DSS) berfokus pada aspek penyampaian

teknologi informasi. Domain ini mencakup bidang-bidang seperti eksekusi

aplikasi di dalam sistem TI dan hasil-hasilnya, serta proses pendukung yang

memungkinkan pelaksanaan sistem TI yang efektif dan efisien. Proses-proses

dalam DSS dapat dilihat pada tabel2.4 di bawah ini:

Tabel 2.4 Proses-proses dalam Domain DSS

Proses Penjelasan

DSS01 Manage Operatins / Mengelola Operasi

DSS02 Manage Service Requests and Incidents / Mengelola Layanan

Permintaan dan Insiden

DSS03 Manage Problems / Mengelola Masalah

DSS04 Manage Continuity / Mengelola Keberlangsungan

DSS05 Manage Security Services / Mengelola Layanana Keamanan

DSS06 Manage Business Process Controls / Mengelola Pengendalian Proses

Bisnis

2.2.3.5. Monitor, Evaluate and Assess (MEA)

Domain Monitor, Evaluate and Assess (MEA) berhubungan dengan strategi

organisasi dalam menilai kebutuhan organisasi danmenilai apakah sistem TI saat

ini masih memenuhi tujuan yangsudah dirancang dan pengendalian yang

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

17

diperlukan untuk memenuhi regulasi persyaratan. Proses-proses dan MEA dapat

dilihat pada tabel 2.5 di bawah ini:

Tabel 2.5 Proses-proses dalam Domain MEA

Proses Penjelasan

MEA01 Monitor, Evaluate and Assess Performance and Conformance /

Monitor, Evaluasi dan Menilai Kinerja dan Kesesuaian

MEA02 Monitor, Evaluate and Assess the System of Internal Control / Monitor,

Evaluasi dan Menilai Sistem Pengendalian Internal

MEA03 Monitor, Evalauate and Assess Compliance with External

Requirements / Mengevaluasi dan Menilai Kepatuhan dengan

Persyaratan Eksternal

2.2.4. Process Assessment Model

Pada COBIT 5 dikembangkankan model untuk mengukur tingkat

kapabilitas proses dengan menggunakan Process Assessment Model (PAM).

Metode pengukuran kapabilitas ini dibangun berdasarkan standar internasional

ISO/IEC 15504 tentang Software Engineering – Assessment Process. Process

Assessment Model adalah model dua dimensi kapabilitas proses, seperti yang

dapat dilihat pada gambar 2.6 berikut ini:

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

18

Gambar 2.6 Indikator Penilaian

Berdasarkan gambar 2.6 terdapat dua dimensi model, yaitu dimensi proses

dan dimensi kapabilitas. Dimensi proses didefinisikan dan diklasifikasikan

menjadi kategori-kategori proses. Dimensi kedua, yaitu dimensi kapabilitas

adalah sekumpulan atribut proses yang dikelompokkan ke dalam level

kapabilitas. Atribut proses digunakan untuk menentukan apakah suatu proses

telah mencapai kapabilitas tertentu.

2.2.4.1. Indikator Penilaian (Assessment Indicators)

Indikator penilaian digunakan untuk menilai apakah atribut proses telah tercapai.

Indikator penilaian tersebut dapat dilihat pada gambar 2.7

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

19

Gambar 2.7 Model Tingkat Kapabilitas Proses COBIT 5 (ISACA, 2012)

Dari gambar 2.7 diatas, ada dua tipe indikator penilaian, yaitu:

a. Indikator atribut kapabilitas proses (process capability attribute indicators)

yang diterapkan mulai dari tingkat kapabilitas 1 sampai 5. Indikator ini

diterapkan pada semua proses, tetapi indikator tersebut berbeda untuk setiap

tingkat kapabilitas. Tetapi di tingkat 1, hanya ada satu indikator generic

practice untuk kapabilitas yang secara langsung terhubung dengan

pencapaian indikator kinerja khusus.

b. Indikator kinerja proses (process performance indicators), yang diterapkan

khusus untuk tingkat kapabilitas 1. Indikator kinerja proses yang berupa base

practices dan work product bersifat spesifik untuk setiap proses dan

digunakan untuk menentukan apakah suatu proses sudah berada di tingkat

kapabilitas 1.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

20

2.2.4.2. Skala Penilaian

Setiap atribut dinilai dengan menggunakan standar penilaian yang ditentukan

oleh standar ISO/IEC 15504. Penilaian ini terdiri dari :

- N (Not achieved)

Hanya ada sedikit bukti atau tidak ada bukti pencapaian atribut tertentu pada

proses yang dinilai (pencapaian 0 sampai 15 persen)

- P (Partially achieved)

Ada beberapa bukti yang mendekati dan beberapa pencapaian atribut tertentu

pada proses yang dinilai. Beberapa aspek pencapaian atribut mungkin tidak

bisa diprediksi (pencapaian 15 sampai 50 persen)

- L (Largely achieved)

Ada bukti yang secara sistematis mendekati dan pencapaian yang signifikan

terhadap atribut tertentu pada proses yang dinilai. Beberapa kelemahan

terkait atribut tersebut mungkin muncul pada proses yang dinilai (pencapaian

50 sampai 85 persen)

- F (Fully achieved)

Ada bukti yang lengkap dan secara sistematis mendekati serta atribut tertentu

pada proses yang dinilai telah tercapai seluruhnya. Tidak ada kelemahan

yang signifikan berkaitan dengan atribut pada proses yang dinilai

(pencapaian 85 sampai 100 persen)

2.2.4.3. Penentuan Tingkat Kapabilitas

Tingkat kapabilitas suatu proses ditentukan berdasarkan apakah atribut-atribut

proses pada level tersebut telah sebagian besar tercapai atau telah tercapai

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

21

seluruhnya, serta apakah atribut-atribut proses di tingkat-tingkat yang

sebelumnya telah tercapai seluruhnya. Berikut ini dapat dilihat setiap tingkatan

dan penilaian yang harus dicapai pada tabel 2.6

Tabel 2.6 Penilaian Tingkat Kapabilitas Proses

Scale Process Attributes Rating

Level 1 Process Performance Largely or Fully

Level 2 Process Performance

Performenace Management

Work Product Management

Fully

Largely or Fully

Largely or Fully

Level 3 Process Performance

Performenace Management

Work Product Management

Process Definition

Process Deployment

Fully

Fully

Fully

Largely or Fully

Largely or Fully

Level 4 Process Performance

Performenace Management

Work Product Management

Process Definition

Process Deployment

Process Measurement

Process Control

Fully

Fully

Fully

Fully

Fully

Largely or Fully

Largely or Fully

Level 5 Process Performance

Performenace Management

Work Product Management

Process Definition

Process Deployment

Process Measurement

Process Control

Process Innovation

Process Optimization

Fully

Fully

Fully

Fully

Fully

Fully

Fully

Largely or Fully

Largely or Fully

Dari tabel 2.6 di atas terlihat bahwa untuk mencapai level yang lebih tinggi, maka

atribut-atribut proses yang ada di level sebelumnya harus tercapai seluruhnya.

Jika ada atribut proses yang belum tercapai, proses tersebut akan berada di level

yang lebih rendah, mislanya level 0 atau 1.

Untuk mencapai tingkat kapablitas 1, maka harus dilakukan penilaian untuk

setiap proses yang dipilih untuk menetukan apakah proses tersebut benar-benar

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

22

dilakukan dan outcomes proses terebut tercapai. Dalam melakukan penilaian

untuk tingkat kapabilitas 1 untuk setiap proses, harus dutentukan pencapaian

outcomes dari proses-proses tersebut dengan menggunakan skala penilaian

seperti yang dijelaskna sebelumnya. Untuk tingkat kapabilitas 2 sampai 5 kriteria

penilaian bersifat generic, yaitu kriterianya sama untuk semua proses. Penilaian

tingkatan masing-masing atribut proses didasarkan pada berapa banyak kriteria

yang dipenuhi, yang selanjutnya dinilai dengan menggunakan skala penilaian

seperti yang dijelaskan sebelumnya.

Berikut penjelasan mengenai tabel 2.6 :

1. Level 1 - Performed Process

Pada level ini menentukan apakah suatu proses mencapai tujuannya.

Ketentuan atribut proses pada level 1 adalah sebagai berikut :

a. PA 1.1 Process Performance

Pengukuran mengenai seberapa jauh tujuan dari suatu proses

berhasildiraih. Pencapai

an penuh atas atribut ini mengakibarkan proses tersebutmeraih

tujuan yang sudah ditentukan, seperti pada Tabel 2.7 berikut ini:

Tabel 2.7 Process Performance

PA 1.1 Process Performance

Hasil atau pencapaian

penuh atribut

Generic Practices Generic Work

Products

Proses meraih tujuan

yang sudah ditentukan

GP 1.1.1 Meraih Hasil

Proses.

Adanya bukti bahwa

praktik-praktik dasar

dilakukan

Hasil kerja (work

product) telah dibuat

sehingga

menyediakan bukti

atas hasil proses.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

23

2. Level 2 – Managed Process

Performa proses pada tahap ini mencakup perencanaan, monitor dan

penyesuaian. Work products dijalankan, dikontrol, dikelola dengan tepat.

Ketentuan atribut proses pada level 2 seperti pada tabel 2.8.

a. PA 2.1 Performance Management

Mengukur sejauh mana kinerja proses dikelola

Tabel 2.8 Performanace Management

PA 2.1 Performance Management

Hasil atau

pencapaian penuh

atribut

Generic Practices Generic Work Products

Tujuan performa dari

proses teridentifikasi

GP 2.1.1

Mengidentifikasi

tujuan performa dari

proses.

Tujuan performa

digabungkan dengan

asumsi dan batasan

dan dikomunikasikan

GWP 1.0 Dokumentasi

Proses harus

menguraikan lingkup

proses.

GWP 2.0 Rencana

proses harus

menyediakan detail

tujuan performa proses.

Perfoma dari proses

direncanakan dan

dimonitor

GP 2.1.2

Merencanakan dan

memonitor performa

proses untuk

memenuhi objektif

yang telah

ditentukan.

Dasar mengukur

perfoma proses yang

berhubungan dengan

tujuan bisnis

ditetapkan dan

dimonitor.

Termasuk di dalam

dasar tersebut adalah

key milestone,

aktivitasaktivitas

yang diperlukan,

estimasi dan jadwal.

GWP 2.0 Rencana

proses harus

menggambarkan secara

detail tujuan performa

proses.

GWP 9.0 Catatan

performan proses

haruslahmenggambarkan

hasil yang detail.

Catatan: pada level

ini,setiap catatan

performa proses dapat

berbentuk laporan,

daftar masalah dan

catatan informal.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

24

Perfoma dari proses

disesuaikan untuk

memenuhi

perencanaan

GP 2.1.3

Menyesuaikan

performa dari proses.

Mengambil tindakan

ketika performa yang

direncanakan tidak

tercapai.

Tindakan meliputi

identifikasi dari

masalah performa

dan penyesuaian

rencana dan jadwal

menjadi lebih sesuai

GWP 4.0 Catatan

kualitas. Harus

menyediakan detail

tindakan yang dilakukan

ketika perfoma tidak

mencapai target.

Tanggung jawab dan

otoritas dari

melakukan proses

didefinisikan,

ditugaskan dan

dikomunikasikan

GP 2.1.4

Mendefiniksikan

tanggung jawab dan

otoritas

dalam melakukan

proses. Tanggung

jawab kunci dan

otoritas dalam

menjalankan

aktivitas kunci dari

proses

didefinisikan,

ditugaskan dan

dikomunikasikan.

Begitu pula dengan

pengalaman,

pengetahuan dan

keahlian yang

dibutuhkan.

GWP 1.0 Dokumentasi

proses harus

menyediakan

detail dari pemilik

proses dan siapa saja

yang terlibat,

bertanggung jawab,

dikonsultasikan dan/atau

diinformasikan (RACI).

GWP 2.0 Rencana

proses harus meliputi

detail dari

process communication

plan demikian juga

pengalaman dan

keahlian yang

dibutuhkan dari

menjalankan proses

Sumber daya dan

informasi yang

dibutuhkan untuk

menjalankan proses

didefinisikan,

disediakan,

dialokasikan dan

digunakan

GP 2.1.5 Identifikasi

dan menyediakan

sumber daya untuk

melakukan proses

sesuai dengan

rencana.

Sumber daya dan

informasi yang

dibutuhkan untuk

menjalankan

aktivitas kunci dari

proses diidentifikasi,

disediakan,

dialokasikan dan

GWP 2.0 Rencana

proses harus

menyediakan detail dari

proses perencanaan

pelatihan dan proses

perencanaan sumber

daya.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

25

digunakan.

Antarmuka antara

pihak yang terlibat

dikelola untuk

memastikan

komunikasi efektif

dan tugas yang jelas

antar pihak yang

terlibat

GP 2.1.6 Mengelola

antarmuka antar

pihak yang terlibat.

Individu dan grup

yang terlibat dengan

proses diidentifikasi,

tanggung jawab

didefinisikan dan

mekanisme

komunikasi yang

efektif diterapkan.

GWP 1.0 Dokumentasi

proses harus

menyediakan

detail individu dan grup

yang terlibat (pemasok,

pelanggan dan RACI).

GWP 2.0 Rencana

proses harus

menyediakan detail

Process communication

plan.

b. PA 2.2 Work Product Management

Mengukur sejauh mana work product yang dihasilkan oleh proses

yangdikelola. Work product yang dimaksud adalah hasil dari

proses. Sebagaihasil pencapaian penuh atribut ini, ditunjukkan

dalam tabel 2.9.

Tabel 2.9 Work Product Management

PA 2.2 Work Product Management

Hasil atau pencapaian

penuh atribut

Generic Practices Generic Work

Products

Kebutuhan akan hasil

kerja proses

GP 2.2.1 Menetapkan

kebutuhan untuk

kerja, meliputi

struktur isi dan

kriteria kualitas.

GWP 3.0 Rencana

kualitas harus

menyediakan detail

dari kriteria kualitas

dan isi dari hasil

kerja.

Kebutuhan untuk

dokumentasi dan

kontrolhasil kerja

telah ditetapkan

GP 2.2.2 Menetapkan

kebutuhan dari

dukomentasi

dan kontrol hasil

kerja. Ini harus

meliputi identifikasi

dari ketergantungan,

persetujuan dan

kemudahan dalam

melacak kebutuhan

GWP 1.0

Dokumentasi proses

harus menyediakan

detail dari kontrol

(matriks kontrol).

GWP 2.0 Rencana

kualitasharus

menyediakan detail

dari hasil kerja,

kriteria

kualitas, dokumentasi

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

26

yang dibutuhkan dan

kontrol perubahan.

Hasil kerja

diidentifikasi dengan

baik,

didokumentasikan dan

dikontrol

GP 2.2.3 Identifikasi

dokumentasi dan

kontrolhasil kerja.

Hasil kerja adalah

subjek dari kontrol

perubahan, begitu

juga dengan

perubahan versi dan

manajemen

konfigurasi.

GWP 3.0 Rencana

kualitas harus

menyediakan detail

hasil kerja, kriteria

kualiatas, keutuhan

dokumentasi dan

kontrol perubahan.

Hasil kerja diulas

kembali sesuai dengan

rencana

pengaturan dan

disesuaikan dengan

kebutuhan untuk

mencapsi kebutuhan

GP 2.2.4 Mengulas

kembali dan

menyesuaikan hasil

kerja untuk memenuhi

kebutuhan yang telah

diidentifikasikan.

Hasil kerja adalah

subjek terdapat

kebutuhan yang

disesuaikan dengan

pengaturan yang

direncanakan dan isu-

isu lain yang muncul

diselesaikan.

GWP 4.0 Catatan

kualitas harus

menyediakan jejak

audit pengulasan

kembali yang telah

dilakukan.

3. Level 3 – Established Process

Proses yang telah dibangun kemudian diimplementasikan menggunakan

proses yang telah didefinisikan yang mampu untuk mencapai hasil dari

proses.

Ketentuan atribut proses pada level 3 adalah sebagai berikut:

a. PA 3.1 Process Definition

Mengukur sejauh mana proses standar dikelola untuk mendukung

pengerjaan proses yang telah didefinisikan. Sebagai hasil

pencapaian penuh atribut ini, ditunjukkan pada tabel 2.10.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

27

Tabel 2.10 Process Definition

PA 3.1 Process Definition

Hasil atau pencapaian

penuh atribut

Generic Practices Generic Work

Products

Proses standar,

meliputi panduan

dasar yang layak,

didefinisikan sehingga

mendeskripsikan

elemen

fundamentalyang

harus adadalam proses

yang didefinisi

GP 3.1.1

Mendefinisikan

standar dari proses

yang mendukung

pengerjaan dari

proses yang telah

didefinisikan. Sebuah

proses standar

didefinisikan elemen

proses fundamental

dan menyediakan

panduan implementasi

dan panduan

tentang bagaimana

standar tersebut dapat

diubah saat

dibutuhkan.

GWP 5.0 Kebijakan

danstandar harus

menyediakan detail

dan kompetensi dari

proses yang

dilakukan. Bukti yang

diperlukan pada

level ini bukan hanya

pada adanya

kebijakan dan standar

tapi juga dengan

diterapkannya

kebijakan dan standar

tersebut.

Urutan dan interaksi

dari proses standar

dengan proses lainnya

sudah ditetapkan

GP 3.1.2 Menetapkan

urutan dan interaksi

antar proses sehingga

dapat bekerja sebagai

sistem yang

terintegrasi dalam

proses. Urutan standar

proses dan interaksi

dengan proses lain

ditentukan dan

dikelola ketika sebuah

proses

diimplementasikan

pada bagian lain

dalam organisasi.

GWP 5.0 Kebijakan

danstandar harus

menyediakan detail

dan kompetensi dari

proses yang

dilakukan. Bukti yang

diperlukan pada

level ini bukan hanya

pada adanya

kebijakan dan standar

tapi juga dengan

diterapkannya

kebijakan dan standar

tersebut

Kompetensi yang

dibutuhkan dan peran

untukmelakukan

proses diidentifikasi

sebagai bagian dari

proses standar

GP 3.1.3

Mengidentifikasi

peran dan kompetensi

menjalankan proses

standar.

GWP 5.0 Kebijakan

dan

standar harus

menyediakan detail

dan kompetensi dari

proses yang

dilakukan.Bukti yang

diperlukan padalevel

ini bukan hanya pada

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

28

adanya kebijakan dan

standar tapi juga

denganditerapkannya

kebijakan

dan standar tersebut.

Infrastruktur yang

diperlukan dan

lingkungan kerja yang

dibutuhkan

untuk melakukan

proses diidentifikasi

sebagaibagian dari

proses standar

GP 3.1.4 Identifikasi

infrastuktur yang

dibutuhkan dan

lingkungan kerja

untuk melakukan

proses standar.

Infrastruktur

(fasilitas, alat,

metode, dan lain-lain)

dan lingkungan kerja

untuk melakukan

proses standar sudah

diidentifikasikan.

GWP 5.0 Kebijakan

dan

standar harus

mengindentifikasi

kebutuhan minimum

dari

infrastruktur dan

lingkungan kerja

untuk melakukan

proses. Bukti yang

diperlukan pada level

ini bukan hanya pada

adanya kebijakan dan

standar tapi juga

denganditerapkannya

kebijakan

Metode yang sesuai

untuk monitoring

keefektifan dan

kesesuaian dari proses

sudah ditetapkan

GP 3.1.5 Menetapkan

metode yang sesuai

untuk memantau

keefektifan dan

kesesuaian dengan

proses standar,

meliputi kriteria yang

layak dan data yang

dibutuhkan untuk

memantau keefektifan

dan kesesuaian dari

proses yang

didefinisikan, dan

menetapkan

kebutuhan untuk

melakukan audit

internal dan review

manajemen.

GWP 5.0 Kebijakan

dan standar harus

menyediakandetail

dan kompetensi dari

proses yang

dilakukan. Bukti yang

diperlukan pada

level ini bukan hanya

pada adanya

kebijakan dan standar

tapi juga dengan

diterapkannya

kebijakan dan standar

tersebut.

GWP 4.0 Catatan

kualitasdan GWP 9.0

Catatan performa

proses harus

menyediakan bukti

dari review yang

dilakukanuntuk setiap

instansi dari proses.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

29

b. PA 3.2 Process Deployment

Mengukur sejauh mana proses standar secara efektif telah

dijalankan seperti proses yang telah didefinisikan untuk mencapai

hasil dari proses.

Sebagai hasil pencapaian penuh atribur ini dapat dilihat pada tabel

2.11 berikut ini.

Tabel 2.11 Process Deployment

PA 3.2 Process Deployment

Hasil atau pencapaian

penuh atribut

Generic Practices Generic Work

Products

Sebuah proses yang

telah didefinisikan

dijalankan

berdasarkan standar

proses yang telah

ditentukan

GP 3.2.1

Menjalankansebuah

proses yang telah

didefinisikan yang

memuaskan konteks.

Ketikaproses yang

sama digunakan pada

area yang berbeda

pada organisasi, proses

tersebut

dilakukanberdasarkan

proses standar, diatur

selayak mungkin,

dengan konformasi

padakebutuhan yang

telah didefinisikan

pada proses yang telah

diverifikasi.

GWP 5.0 Kebijakan

dan standar harus

menyediakandetail

dan kompetensi dari

proses yang

dilakukan.Bukti yang

diperlukan pada level

ini bukan hanya pada

adanya kebijakan dan

standar tapi juga

dengan diterapkannya

kebijakan dan standar

tersebut.

Peran yang

dibutuhkan,tanggung

jawab dan otoritas

yang dibutuhkan

untukmenjalankan

proses yang telah

didefinisikan

ditugaskan dan

dikomunikasikan

GP 3.2.2 Menugaskan

dan

mengkomunikasikan

peran, tanggung jawab

dan otoritas

untuk menjalankan

proses yang telah

didefinisikan.

Ketika proses yang

sama digunakan pada

area yang berbeda

GWP 5.0 Kebijakan

dan standar harus

menyediakan

detail dan kompetensi

dari proses yang

dilakukan. Bukti

yang diperlukan pada

level ini bukan hanya

pada adanya

kebijakan dan

standar tapi juga

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

30

dalam organisasi.

Otoritas dan peran

untukmelakukan

aktivitas dari proses

telah ditugaskan dan

dikomunikasikan.

dengan diterapkannya

kebijakan dan standar

tersebut.

Personil yang

melakukan proses

yang didefinisikan

kompeten dalam basis

edukasi, pelatihan dan

pengalaman yang

sesuai

GP.3.2.3 Memastikan

kompetensi yang

dibutuhkan untuk

melaksanakan proses

yangditetapkan.

GWP 1.0

Dokumentasi proses

harus menyediakan

detail kebutuhan

training dan

kompetensi.

GWP 2.0 Rencana

prosesharus meliputi

detail dari proses

infrastruktur dan

lingkungan kerja dari

setiap instansi dari

proses.

Sumber daya yang

dibutuhkan dan

informasi yang

diperlukan untuk

melakukan proses

yang didefinisikan

disediakan,

dialokasikan dan

digunakan

GP 3.2.4 Menyediakan

sumber daya dan

informasi untuk

mendukung performa

dari proses yang

didefinisikan. Ketika

prosesyang sama

digunakan dalam area

yang berbeda dalam

organisasi, kompetensi

yang

layak untuk personil

yang ditugaskan

diidentifikasikan

dan pelatihan yang

sesuaidisediakan untuk

menjalankan proses

yang telah disediakan,

dialokasikan dan

digunakan.

GWP 2.0 Rencana

prosesharus meliputi

detail dari proses

infrastruktur dan

lingkungan kerja dari

setiap instansi dari

proses.

Infrastruktur dan

lingkungan kerja

untukmelakukan

proses

yangdidefinisikan

telahdisediakan,

dikelola dandipelihara

GP 3.2.5 Menyediakan

proses infrastruktur

yanglayak untuk

mendukung

performa dari proses

yangdidefiniskan.

Ketika prosesnyang

GWP 2.0 Rencana

prosesharus meliputi

detail dariproses

infrastruktur

danlingkungan kerja

dari setiapinstansi

dari proses.

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

31

sama digunakan dalam

area yang berbeda

dalamorganisasi,

dukungan

organisasi yang

dibutuhkan,

infrastruktur dan

lingkungan kerja

disediakan,

dialokasikan

dan digunakan.

Data yang layak

dikumpulkan dan

dianalisissebagai

dasar untukmengerti

tingkah laku dari

proses untuk

mendemonstrasikan

kecocokkan dan

ekefektifandan

mengevaluasi dimana

perbaikan proses

secaraterus-menerus

dapatdilakukan.

GP 3.2.6

Mengumpulkan

data menganalisis

datamengenai

performa dari

proses untuk

mendemonstrasikan

kecocokkan dan

kefektifan.

Data yang dibutuhkan

untukmemantau

kefektifan dan

kesesuaian dari

prosesdiseluruh

organisasididefiniskan,

dikumpulkan

dan dianalisis sebagai

dasar dari perbaikan

terusmenerus

GWP 4.0 Catatan

kualitasdan GWP 9.0

Catatanperforma

proses

harusmenyediakan

bukti darireview yang

dilakukanuntuk setiap

instansi dari proses.

4. Level 4 – Predictable Process

Proses yang telah dibangun kemudian dioperasikan dengan

batasanbatasanagar mampu meraih harapan dari proses tersebut.

Ketentuan atribut proses pada level 4 adalah sebagai berikut:

a. PA 4.1 Process Measurement

Pengukuran mengenai seberapa jauh hasil pengukuran digunakan

untukmemastikan bahwa performa proses mendukung pencapaian

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

32

tujuanproses untuk mendukung tujuan perusahaan. Pengukuran

bisa berupapengukuran proses ataupun pengukuran produk atau

kedua-duanya.

Hasilpencapaian atribut ini dapat dilihat pada tabel 2.12.

Tabel 2.12 Process Measurement

PA 4.1 Process Measurement

Hasil atau pencapaian

penuh atribut

Generic Practices Generic Work

Products

Informasi yang

dibutuhkanproses

untuk mendukung

tujuan bisnis telah

ditetapkan.

GP 4.1.1 Identifikasi

kebutuhan informasi

dalamhubungannya

dengan tujuan

bisnis. Tujuan bisnis

daninformasi yang

dibutuhkan

pemegang

kepentingan

telah ditetapkan

sebagaidasar untuk

menentukantujuan

pengukuran proses.

GWP 6.0 Rencana

peningkatan proses

harusmenyediakan

tujuanpeningkatan

proses dan

menyarankan

tindakan

peningkatan.

Tujuan pengukuran

prosesdidapatkan dari

kebutuhaninformasi

GP 4.1.2 Memperoleh

tujuan pengukuran

proses dari kebutuhan

informasi.

GWP 7.0 Rencana

pengukuran proses

harusmenyediakan

detail daritujuan

pengukuran

yangdisarankan.

Tujuan kuantitatif

untukperforma proses

dalammendukung

tujuanperusahaan

telah ditetapkan

GP 4.1.3 Tetapkan

tujuankuantitatif atas

performadari proses,

berdasarkan

kesesuaian proses

dengantujuan

perusahaan. Tujuan

pengukuran

kuantitatif telah

ditetapkan dan secara

ekslpisit

menggambarkan

tujuan perusahaan dan

telahdipastikan

GWP 7.0 Rencana

pengukuran proses

harus

menyediakan detail

dariukuran dan

indikator

pengukuran.

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

33

realistis dan berguna

oleh manajemen

dan pelaku proses.

Pengukuran dan

frekuensinya telah

diidentifikasi dan

ditetapkan sejalan

dengantujuan

pengukuran prosesdan

tujuan kuantitatif

atasperforma

prosesnya

GP 4.1.4

Identifikasikan

pengukuran produk

danproses yang

mendukung

pencapaian tujaun

kuantitatif atas

performaproses.

Pengukuran

mendetail untuk

produk dan proses

telah diidentifikasi,

sekaligus dengan

frekuensi

pengumpulan data

danpengukuran, juga

mekanisme verifikasi.

GWP 7.0 Rencana

pengukuran proses

menyediakan detail

dariukuran dan

indikator

pengukuran sekaligus

prosedur

pengumpulan data

dan prosedur analisis.

Hasil pengukuran

dikumpulkan,

dianalisis dan

dilaporkan untuk

memantau

seberapa jauh tujuan

kuantitatif proses

tercapai

GP 4.1.5

Mengumpulkan

hasil pengukuran

produkdan proses

denganmelakukan

proses yang telah

ditentukan. Hasil

pengukuran

dikumpulkan,

dianalisis dan

dilaporkansesuai

rencana yang telah

ditetapkan.

GWP 7.0 Rencana

pengukuran proses

harusmenyediakan

detail atau prosedur

analisis

yangdisarankan.

GWP 9.0 Catatan

performaproses harus

menyediakan detail

atas pengukuran yang

telah dikumpulkan

dan dianalisis

Hasil pengukuran

digunakan untuk

menggambarkan

performaproses

GP 4.1.6

Menggunakan

hasil pengukuran

untukmemantau dan

menverifikasi

pencapaianatas tujuan

performa proses.

Hasil pengukuran

dianalisis untuk

memastikan

pencapaian terhadap

tujuanperforma

proses. Teknik yang

GWP 9.0 Catatan

performa

proses harus

menyediakan

detail atas pengukuran

yangsudah

dikumpulkan.

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

34

sesuai digunakan

untuk memahami

performadan

kapabilitas proses

dalam batasan yang

sudahditentukan.

b. PA 4.2 Process Control

Pengukuran tentang seberapa jauh suatu proses secara kuantitatif

bisamenghasilkan proses yang stabil, mampu dan dapat diprediksi

dalambatasan yang telah ditentukan. Hasil pencapaian atribut ini

dapat dilihatpada tabel 2.13.

Tabel 2.13 Process Control

PA 4.2 Process Control

Hasil atau pencapaian

penuh atribut

Generic Practices Generic Work

Products

Teknik analisis dan

kontrol telah

ditentukan dan

diaplikasikan

GP 4.2.1 Tentukan

teknikanalisis dan

kontrol yang sesuai

untuk mengontrol

performa proses.

Metodeuntuk

mengukur efektivitas

kontrol telah

didefinisikan

dan divalidasi.

GWP 1.0

Dokumentasi

proses harus

menyediakan

detail pengontrolan

(matrikskontrol)

GWP 8.0 Rencana

pengendalian proses

harusada dan

menjelaskan

pendekatan

pengukuranuntuk

setiap proses.

Pengontrolan batas

variasitelah ditetapkan

untuk performa proses

normal

GP 4.2.2 Menetapkan

parameter yang cocok

untukmengontrol

standarperforma

proses. Definisi

standar atas proses

dimodifikasi untuk

memasukkan metode

pengendalian proses

danbatasan

GWP 8.0 Rencana

pengendalian proses

harus ada dan

menjelaskanbatasan

kontrol untuk

performa.

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

35

pengontrolan telah

ditetapkan.

Data pengukuran

dianalisis untuk

mengetahui penyebab

khusus atas suatu

variasi

GP 4.2.3 Analisis

hasilpengukuran

proses dan produk

untuk

mengidentifikasikan

variasidan performa

proses. Hasil

pengukuran

pengontrolan

proses dianalisis

untukmenentukan

masalahyang perlu

diperhatikan dan

diteruskan untuk

pengulangan.

GWP 9.0 Catatan

performa proses harus

menyediakan

detail atas pengukuran

yang telah

dikumpulkan dan

dianalisis.

Tindakan koreksi

diambil untuk

memecahkan

penyebab khusu

variasi

GP 4.2.4 Identifikasi

danimplementasikan

tindakankoreksi untuk

mengatasi

sumber masalah.

Tindakankoreksi

diambil untuk

mengatasi masalah

pengontrolan proses

danhasilnya dipantau

dandievaluasi.

GWP 9.0 Catatan

performa proses harus

menyediakan

detail atas pengukuran

yang telah

dikumpulkan dan

dianalisis.

Batasan kontrol

ditetapkan kembali

(apabila dibutuhkan)

sebagai respon

terhadap tindakan

koreksi.

GP 4.2.5 Menetapkan

kembali batasan

kontrolsetelah

tindakan koreksi.

Batasan kontrol

prosesdimodifikasi

sesuaikebutuhan

setelah tindakan

koreksi dilakukan.

GWP 8.0 Rencana

pengendalian proses

harus dan

menjelaskan

batasan kontrol untuk

performa.

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

36

5. Level 5 – Optimising Process

Proses yang terprediksi secara terus-menerus ditingkatkan

untukmemenuhi tujuan bisnis saat ini dan tujuan yang akan datang.

Ketentuan atribut proses pada level 5 adalah sebagai berikut:

a. PA 5.1 Process Innovation

Mengukur sebuah perubahan proses yang telah diidentifikasi dari

analisis penyebab umum dari adanya variasi di dalam performa

dan dariinvestigasi pendekatan inovatif untuk mendefinisikan dan

melaksanakanproses. Sebagai hasil pencapaian penuh atribut ini

dapat dilihat pada tabel2.14.

Tabel 2.14 Process Innovation

PA 5.1 Process Innovation

Hasil atau

pencapaian penuh

atribut

Generic Practices Generic Work

Products

Tujuan dari

peningkatanmasin

g-masing

prosesdiidentifikas

i untuk

mendukung tujaun

bisnisyang relevan

GP 5.1.1 Mendefinisikan

tujuan peningkatan

prosesuntuk mendukung

tujuan bisnis yang relevan.

Arahan untuk inovasi proses

telah diatur. Tujuan

peningkatan

proses secara kualitatif dan

kuantitatif didasarkan

padapotensi inovasi

prosesseperti visi dan tujaun

yang telah didefinisikan dan

didokumentasikan.

GWP 7.0 Rencana

peningkatan proses

harusmenyediakan

tujuanpeningkatan

proses dantindakan

yang dilakukan

untuk peningkatan

tersebut.

Data yang tepat

dianalisis agar

dapat

mengidentifikasi

penyebab umum

dari variasi

performa proses

GP 5.1.2 Analisis

pengukuran data

prosesuntuk

mengidentifikasi

variasi yang nyata

danberpotensi di

dalamperforma proses.

Dataperforma proses

GWP 9.0 Catatan

performaproses

harus menyediakan

penjelasan

mengenai

kumpulan dan

analisis

pengukuran.

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

37

dianalissi untuk

mengidentifikasi

variasi di dalam

performaproses bersama

dengan akar

penyebab dari

masalahperforma proses

secaraumum.

Data yang tepat

dianalisis agar

dapat

mengidentifikasi

peluang untuk

pelaksanaan

praktik terbaik dan

inovasi.

GP 5.1.3 Identifikasi

peluang peningkatan

prosesberdasarkan inovasi

dan praktik terbaik.

Peluangpeningkatkan proses

diidentifikasi berdasarkan

perbandingan dengan

praktik terbaik industri.

GWP 6.0 Rencana

peningkatan proses

harusmenyediakan

penjelasanmengena

i analisis praktik

terbaik

Peluang

peningkatan yang

bermula dari

teknologi baru

dan konsep proses

baru

diidentifikasikan

GP 5.1.4 Didasarkan

padapeluang peningkatan

dari

teknologi dan konsep

prosesbaru. Peluang

peningkatanproses

diidentifikasi

berdasarkan review

dananalisis mengenai

inovasiteknologi dan

konsepproses, yang

dilanjutkanpada perubahan

lingkungan

bisnis termasuk munculnya

risiko bisnis.

GWP 6.0 Rencana

peningkatan proses

harusmenyediakan

penjelasanmengena

i analisis

peluangpeningkata

n teknologi.

Strategi

implementasi

dibuat untuk

mencapai tujuan

dari peningkatan

proses

GP 5.1.5 Mendefinisikan

strategi implementasi

berdasarkan visi dan

tujaunpeningkatan

jangkapanjang.

Strategipeningkatan

prosesdidefinisikan dan

divalidasi

berdasarkan goal dan

objektif dari peningkatan.

Komitmen untuk

Peningkatandidemonstrasik

an oleh manajer dan pemilik

proses.

GWP 6.0 Rencana

peningkatan proses

harusmenyediakan

penjelasanmengena

i

strategiimplementa

si

untukpeningkatan

proses.

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

38

b. PA 5.2 Process Optimisation

Mengukur perubahan untuk definisi, manajemen dan performa

prosesagar memiliki hasil yang berdampak secara efektif untuk

mencapaitujaun dari proses peningkatan. Sebagai hasil pencapaian

penuh atributini, ditunjukkan dalam tabel 2.15.

Tabel 2.15 Process Optimisation

PA 5.2 Process Optimisation

Hasil atau pencapaian

penuh atribut

Generic Practices Generic Work

Products

Dampak dari

perubahanyang telah

dilakukan

dinilaikesesuaiannya

dengantujuan dari

proses yangtelah

didefinisikan

danproses standar

GP 5.2.3 Menilai

dampakdari masing-

masingperubahan

yang telahdilakukan

apakah telah sesuai

dengan tujuan dari

proses standar dan

proses yang telah

didefinisikan.

Dampak dari

perubahanyang telah

dilakukan dinilai

kesesuaiannya agar

dapat menentukan

dampak dari kualitas

produk dan perfoma

proses apakah telah

sesuai dengan proses

lain yang

berhubungan.

GWP 6.0 Rencana

peningkatan proses

harus

menyediakan rincian

mengenai pendekatan

kualitas proyek

peningkatanproses

Implementasi dari

perubahan yang telah

disetujui dikelola

untukmemastikan

bahwaperbedaan-

perbedaan

performa proses

dimengerti

dan dilakukan

setelahnya

GP 5.2.2 Mengelola

implementasi dari

perubahan yang telah

disetujui untuk

memiliharea dari

proses yang telah

didefinisikan sesuai

denganstrategi

implementasi.

Implementasi dari

perubahan yang telah

GWP 6.0 Rencana

peningkatan proses

harusmenyediakan

rinsianmengenai

strategiimplementasi

peningkatan

proses dan perubahan

yangterdiri dari :

- GWP 1.0

Dokumentasiproses

- GWP 3.0 Rencana

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

39

disetujui dikelola

sesuaidengan

manajemen

perubahan dan proses

pendukung

perubahan.

kualiatas

- GWP 5.0 Kebijakan

danstandar

Beedasarkan performa

saatini, kefektivitasan

perubahan proses

dievaluasi

berdasarkan

persyaratanproduk

dan tujuan

prosesuntuk

menentukan

hasil memiliki

penyebabumum atau

khusus

GP 5.2.3 Berdasarkan

performa saat ini,

evaluasikefektifitasan

perubahan proses

sesuai dengan

performa proses,

tujuankapabilitas dan

tujuanbisnis.

Kefektifitasan

perubahan membuat

prosestersebut perlu

diukur,dievaluasi dan

dilaporkan

setelah implementasi

GWP 6.0 Rencana

peningkatan proses

harusmenyediakan

rincianmengenai

pendekatan

kualitas proyek

peningkatanproses.

2.2.5. Penelitian yang Terkait

Tinjauan beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya untuk

memberikan referensi pada penelitian ini. Berikut adalah beberapa penelitian

yang terkait dengan COBIT 5 yaitu :

1. Assesment Tingkat Kapabilitas Sumber Daya Layanan Akademik

Menggunakan COBIT 5 Process Assessment Model (PAM)

2. Analisis Tingkat Layanan Teknologi Informasi Menggunakan COBIT 5 :

Studi Kasus Pemerintahan Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi

3. Pengukuran Kematangan Pelaksanaan Proyek Teknologi Informasi

Menggunakan COBIT 5 dan PMBOK (Studi Kasus ATI Business Group.

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

40

4. Evaluasi dan Rekomendasi Perbaikan Layanan TI Badan Pengatur Hilir

Minyak dan Gas Bumi Berdasarkan Kerangka Kerja COBIT 5 dan ITIL V3

2011

Tabel 2.16 Penelitian yang Terkait

No Nama Judul Metode Hasil Penelitian

1 Fahmi Assesment Tingkat

Kapabilitas Sumber

Daya Layanan

Akademik

Menggunakan COBIT

5 Process Assessment

Model (PAM)

COBIT 5 Proses assessment tingkat

kapabilitas sumber daya

layanan akademik di

STIKOM Poltek Cirebon

2 Pada Oloan

Siregar

Analisis Tingkat

Layanan Teknologi

Informasi

Menggunakan COBIT

5 : Studi Kasus

Pemerintahan Kota

Sungai Penuh Provinsi

Jambi

COBIT 5 Analisis tingkat layan TI

yang dapat meningkatkan

kinerja layanan TI di

Pemerintah Kota Sungai

Penuh Jambi

3 Satya

Windy

Pengukuran

Kematangan

Pelaksanaan Proyek

Teknologi Informasi

Menggunakan

COBIT dan PMBOK

(Studi Kasus ATI

Business Group)

COBIT 5 dan

PMBOK

pengukuran kematangan

proyek TI yaitu proyek

sistem informasi

(pengadaan aplikasi

perangkat lunak)

menggunakan framework

COBIT 5 dan PMBOK

4 Galuh Setyo

Anjani

Evaluasi dan

Rekomendasi

Perbaikan Layanan TI

Badan Pengatur Hilir

Minyak dan Gas Bumi

Berdasarkan Kerangka

Kerja COBIT 5 dan

ITIL V3 2011

COBIT 5 dan

ITIL V3 2011

Penilaian dan penentuan

target tingkat kapabilitas

14 proses COBIT 5 yang

relevan dengan

permasalahan layanan TI

di BPH Migas serta

rekomendasi aktivitas

untuk perbaikan layanan

TI

5 Anita Analisa dan COBIT 5 Analisa dan

Page 37: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016-00103 Bab II... · BAI06 Manage Changes / Mengelola Perubahan BAI07 Manage Change

41

Febriani Pengembangan

Tingkat Layanan

Teknologi Informasi

Menggunakan COBIT

5 (Studi Kasus :

STIKes HTP)

Pengembangan Layanan

TI di STIKes HTP