23
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Menurut Jerry FitGrald Dhewiie (2014) mengemukakan bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosdur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”. Menurut (Romney dan Steintbart 2015:3) mengatakan bahwa “Sisitem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan”. 2.1.1.Karateristik Sistem Karateristik sistem menurut (Hutahaen, 2014) sebagai berikut : 1. Komponen (Component) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama mmbentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. 2. Batasan Sistem (Boundary) Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menujukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”. Menurut Anggraeni dan Rita Irvani

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”. Menurut Anggraeni dan Rita Irvani

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Menurut Jerry FitGrald Dhewiie (2014) mengemukakan bahwa “Sistem adalah

suatu jaringan kerja dari prosedur-prosdur yang saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran

tertentu”.

Menurut (Romney dan Steintbart 2015:3) mengatakan bahwa “Sisitem adalah

serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk

mencapai tujuan”.

2.1.1.Karateristik Sistem

Karateristik sistem menurut (Hutahaen, 2014) sebagai berikut :

1. Komponen (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi,

yang artinya saling bekerja sama mmbentuk satu kesatuan. Komponen sistem

terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu

sistem menujukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”. Menurut Anggraeni dan Rita Irvani

7

3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

Lingkungan luar sistem (environtment) adalah diluar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang

harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau

tidak akan meengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan

subsitem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya

mengalir dari subsitem ke subsitem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan

menjadi masukan (input) untuk subsitem lain melalui penghubung.

5. Masukan Sistem (Input)

Masukan adalah energy yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat berupa

perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input).

Maintenaceinput adalah energy yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi.

Signal input adalah energy yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh

dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah

signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer

menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan sedangkan informasi

adalah keluaran yang dibutuhkan.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”. Menurut Anggraeni dan Rita Irvani

8

7. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi

keluaran. Sistem produksi akan akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi,

system akutansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran

dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang

akan dihasilkan sistem.

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Menurut (Hutahaen, 2014) Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut

pandang, yaitu sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System).

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran pemikiran atau ide-ide

yang tidak tampak secara fisik. Misalnya teologia, yaitu berupa pemikiran-

pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan sedangkan Sistem fisik adalah

sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer.

2. Sistem Alamiyah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made

System).

Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh

manusia. Misalnya sistem perputaran bumi sedangkan Sistem buatan manusia

adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia

dengan mesin (human machine system).

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”. Menurut Anggraeni dan Rita Irvani

9

3. Sistem Tertentu (Deterministicl System) dan Sistem Tak Tentu (Probalistic

System)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah

dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalka sedangkan Sistem

tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena

mengandung unsur probabilistik.

4. Sistem Tertutup (Close System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan

dengan lingkunagan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur

lingkungan luar sedangkan Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output

dari lingkungan luar atau subsistem lainnya..

2.1.3. Konsep Dasar Informasi

Menurut (Romney dan Steinbart 2015:4) mengatakan bahwa:

“Informasi adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan

memperbaiki proses pengambilan keputusan Sebagaimana perannya, pengguna

membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan

informasi”.

Menurut Anggraeni dan Rita Irvani (2017:13), menyatakan bahwa “Informasi

adalah sekumpulan data/fakta yang diorganisasi atau diolah dengan cara tertentu

sehingga mempunyai arti bagi penerima”. Kualitas dari Informasi sering kali diukur

berdasarkan :

1. Akurat, artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”. Menurut Anggraeni dan Rita Irvani

10

2. Tepat waktu

artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut

diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.

3. Relevan

artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.

4. Lengkap,

artinya informasi harus diberikan secara lengkap.

Berdasarkan pengertian mengenai informasi tersebut maka informasi

merupakan hasil dari data yang telah diproses sehingga menghasilkan pengetahuan

mengenai informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan.

2.1.4. Konsep Dasar Sistem Informasi

Pengertian menurut Kadir (2014:9) Sistem informasi adalah “Sebuah rangkaian

prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan

didistribusikan kepada pemakai”.

Menurut Hutahaean (2014:13), menyimpulkan bahwa :

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisai dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

Menurut Anggraeni dan Rita Irvani (2017:2), menyatakan bahwa “Sistem

Informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software,

jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan

menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi".

Jadi berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

adalah kumpulan data yang terintegritasi dan saling melengkapi dengan

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”. Menurut Anggraeni dan Rita Irvani

11

menghasilkan output yang baik guna untuk memecahkan masalah dan pengambilan

keputusan.

2.1.5. Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Chandra dan Adriana (2015:2) Sistem informasi akuntansi

merupakan sistem yang menyediakaninformasi akuntansi dan keuangan

beserta informasi lainnya yang diperoleh dari proses rutin transaksi akuntansi.

Informasi – informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi antara

lain meliputi informasi mengenai order penjualan, penjualan, penerimaan kas,

order pembelian, penerimaan barang, pembayaran, dan penggajian.

Menurut Mulyani (2016:17), menyatakan bahwa “Sistem Informasi

Akuntansi digunakan sebagai alat untuk melakukan analisis keputusan ataupun

sebagai pembuat keputusan yang terkait dengan transaksi-transaksi perusahaan”.

Berdasarkan pengertian diatas Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem

yang mengumpulkan, mecatat, memproses, menganilis, dan menghasilkan informasi

bagi para pengambil keputusan.

2.1.6. Konsep Dasar Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2015:11),

Akuntansi adalah proses identifikasi, pengumpulan, dan penyimpanan data

serta proses pengembangan, pengukuran, dan komunikasi informasi.

Akuntansi adalah sebuah proses pencatatan, pengelompokkan, perangkuman,

dan pelaporan untuk proses pengembangan informasi yang digunakan oleh

suatu perusahaan.

Menurut Sujarweni (2015:3), “akuntansi adalah proses dari transaksi yang

dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca lajur,

kemudian akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang

digunakan pihak – pihak tertentu”.

Dari beberapa teori yang telah di kemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa

“Akuntansi adalah kegiatan ekonomi yang memproses data menjadi laporan”.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”. Menurut Anggraeni dan Rita Irvani

12

2.1.7. Konsep Dasar Persediaan

Menurut Prasetyo dalam (Tamodia,2014) “Persediaan adalah suatu aktiva

yang meliputi barang-barang miliki perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam

satu periode usaha yang normal, termsuk barang yang dalam pengerjaan/proses

produksi menunggu masa penggunaanya pada proses produksi”.

Menurut Rudianto dalam (Tamodia,2014) mengemukakan bahwa :

Persediaan adalah sejumlah barang jadi, bahan baku, bahan dalam proses

yang dimiliki perusahaan dagang dengan tujuan untuk dijual atau diproses

lebih lanjut. Kesimpulannya adalah bahwa persediaan suatu istilah yang

menunjukan segala sesuatu dari sumber daya yang ada dalam suatu proses

yang bertujuan untuk mengantisipasi terhadap segala kemungkinan yang

terjadi baik karena adanya permintaan maupun ada masalah lain.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian persediaan

merupakan barang-barang yang dimiliki untuk dijual atau digunakan proses produksi

atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal.

1. Jenis Persediaan

Menurut Wijaya (2015:16) Persediaan barang terdiri atas :

a. Persediaan barang dagangan.

b. Persediaan barang mentah.

c. Persediaan barang dalam proses atau setengah jadi atau work in process

(WIP).

2. Metode Penilaian Persediaan

Menurut Kieso dkk dalam (Tamodia, 2014) berpendapat bahwa Ada tiga metode

penilaian persediaan diantaranya :

1. Metode FIFO

Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang pertama yang dibeli adalah barang

pertama yang digunakan (dalam perusahaan manufaktur atau dijual dalam

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”. Menurut Anggraeni dan Rita Irvani

13

perusahaan dagang), karena itu, persedian yang tersedia merupakan barang yang

dibeli paling terakhir.

2. Metode LIFO

Metode LIFO merupakan metode menandingkan (matches) biaya dari barang-

barang yang paling akhir dibeli terhadap pendapatan.

3. Metode Rata-rata

Menurut Kieso dkk dalam (Tamodia, 2014) “Metode rata-rata merupakan metode

menghitung harga pos-pos terdapat dalam persediaan atas dasar biaya rata-rata

barang yang sama tersedia selama suatu periode.”

3. Sistem Pencatatan Persediaan

Menurut (Sari, 2018) Sistem pencatatan persediaan ada dua, yakni sistem

pencatatan perpetual dan periodik.

1. Sistem Pencatatan Perpetual

Mencatat (mendebet) rekening persediaan barangdagangan dan mengkredit kas

atau utang dagang, pada saat pembelian barang dagangan. Pada saat penjualan

barang dagangan sistem pecatatan perpetual menggunakan dua jurnal pencatatan

yakni:

(a) piutang dagang disebelah debet dan penjualan disebelah kredit

(b) harga pokok penjualan disebelah debet dan penjualan di sebelah kredit.

2. Sistem Pencatatan Periodik

Mendebet rekening pembelian dan mengkredit rekening kas atau utang dagang.

Pada saat penjualan barang dagangan sistem pencatatan periodik menggunakan

satu jurnal pencatatan yakni piutang dagang di sebelah debet dan penjualan di

sebelah kredit.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”. Menurut Anggraeni dan Rita Irvani

14

Gambar II.I.

Perhitungan Harga Pokok Penjualan

2.1.8. Pengertian Jurnal

Menurut Bahri (2016:26), menyatakan bahwa “Jurnal adalah pencatatan yang

sistematis dan kronologis atas transaksi keuangan yang terjadi pada suatu

perusahaan”.

Menurut Shatu (2016), menyatakan bahwa “Jurnal yaitu transaksi-transaksi

keuangan suatu badan usaha yang dicatat berdasarkan dokumen-dokumen

pembukuan yang bertujuan untuk pendataan”.

Berdasarkan pengertian diatas Jurnal adalah pencatatan segala transaksi

yang secara sistematis dan kronologis berdasarkan jumlah tertentu.

2.1.9. Pengertian Siklus Akuntansi

Menurut Bahri (2016:18), menyatakan bahwa “Siklus akuntansi adalah

tahapan-tahapan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan

keuangan sehingga siap untuk pencatatan berikutnya”.

Menurut Hery (2014:66) tahapan-tahapan dalam siklus akuntansi dapat

diurutkan sebagai berikut :

Sumber : (Sari, 2018)

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”. Menurut Anggraeni dan Rita Irvani

15

1. Mula-mula dokumen pendukung transaksi dianalisis dan informasi yang

terkandung dalam dokumen tersebut dicatat dalam jurnal.

2. Lalu data akuntansi yang ada dalam jurnal diposting ke buku besar.

3. Seluruh saldo akhir yang terdapat pada masing-masing buku besar akun

“didaftar” (dipindahkan) ke neraca saldo untuk membuktikan kecocokan antar

keseluruhan nilai akun yang bersaldo normal debet dengan keseluruhan nilai

akun yang bersaldo normal kredit.

4. Menganalisis data penyesuaian dan ayat jurnal penyesuaian.

5. Memposting data jurnal penyesuaian ke masing-masing buku besar yang terkait.

6. Dengan menggunakan pilihan (optional) bantuan neraca lajur sebagai kertas kerja

(work sheet), neraca saldo setelah penyesuaian (adjusted trial balance) dan

laporan keuangan disiapkan.

7. Membuat ayat jurnal penutup (closing entries).

8. Memposting data jurnal penutup ke masing-masing buku besar akun yang terkait.

9. Menyiapkan neraca saldo setelah penutupan (post-closing trial balance).

10. Membuat ayat jurnal pembalik (resersing entries).

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”. Menurut Anggraeni dan Rita Irvani

16

Sumber : Hery (2014:67)

Gambar II.2.

Siklus Akuntansi

2.1.10. Konsep Dasar Perangkat Lunak

Menurut (Swara dan Pebriadi, 2016) mengemukakan bahwa:

Perangakat Lunak merupakan seluruh perintah yang digunakan untuk

memproses informasi. Perangkat lunak dapat berupa program maupun

prosedur yang didalam nya merupakan kumpulan perintah yang dimengerti

oleh komputer sedangkan prosedur adalah perintah yang dibutuhkan oleh

pengguna dalam memproses informasi.

Menurut Sukamto dan Shalahudin (2016:2) mendefinisikan “Perangkat lunak

adalah program komputer yang tersosiasi dengan dokumentasi perangkat lunak

seperti dokumentasi kebutuhan, model desain, dan cara penggunaan (user manual).”

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”. Menurut Anggraeni dan Rita Irvani

17

1. Sistem Operasi

Menurut Kadir (2014:188) menegemukakan bahwa “Sistem operasi

adalahprogram yang bertindak sebagai pengantara antara pemakai komputer dengan

perangkat keras komputer.”

Tujuan dari sistem operasi adalah menyediakan lingkungan yang

memungkinkan pemakai dapat menjalankan program apapun dengan mudah.

2.XAMPP

Menurut Aryanto (2016:4) “XAMPP merupakan sebuah aplikasi perangkat

lunak pemrograman dan database yang di dalamnya terdapat berbagai macam

aplikasi pemrograman seperti : Apache HTTP server, MySQL, database, Bahasa

pemrograman PHP dan perl.”

3. DBMS

Menurut Kadir (2014:185) mengemukakan “DBMS (Database Management

System) adalah program yang ditujukan untuk melakasanakan manajemen

data.Perangkat lunak ini menyediakan fasilitas untuk menyimpan data, memanipulasi

data dan mengambi data dengan cara yang mudah.”

2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)

Peralatan pendukung (tools system) merupakan alat yang digunakan untuk

menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan

simbol-simbol, lambang-lambang, diagram-diagram yang menunjukkan secara tepat

arti dan fungsinya. Adapun peralatan pendukung (tools system) yang dijelaskan

sebagai model sistem yang akan dirancang adalah sebagai berikut :

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”. Menurut Anggraeni dan Rita Irvani

18

2.2.1. Unified Modeling Language (UML)

Menurut Sukamto dan Shalahudin (2016:137) mendefinisikan bahwa:

Unified Modelimg Language (UML) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan

komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks

mendukung. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan

UML tidak terbatas pada metodologi tertentu pada kenyataannya UML paling

banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek.

Secara fisik, menurut Sukamto dan Shalahudin (2016:140) “UML adalah

sekumpulan spesifikasi yang di keluarkan oleh OMG.” Pada UML 2.3 pada

kesempatan kali ini hanya akan membahas 4 macam diagram diantaranya, yaitu :

1. Use Case Diagram

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2016:155) mengemukakan bahwa :

Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan

(behavior) sistem informasi yang akan di buat. Use case mendeskripsikan sebuah

interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.

Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di

dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-

fungsi itu.

Berikut ini adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case:

Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan

dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang

disebut actor dan use case.

a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem

informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri,

jadi walaupun symbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu

merupakan orang.

b. Use Case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang

saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”. Menurut Anggraeni dan Rita Irvani

19

Tabel II.1

Simbol-simbol Use Case Diagram

Sumber: Sukamto dan M. Shalahuddin (2016:156)

Use Case

Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-

unit yang saling bertukar pesan antar atau aktor,

biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja

diawal frase nama use case.

Aktor

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi

dengan sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri,

jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar

orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang;

biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di

awal frase nama aktor.

Assosiasi/association

Komunikasi antara aktor dan use case yang

berpartisipasi pada use case atau use case memiliki

interaksi dengan aktor

Extensi/extend

Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana

use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri

walau tanpa use case tambahan itu; mirip dengan

prinsip inheritance pada pemograman berorientasi

objek; biasanya use case tambahan memiliki nama

depan yang sama dengan use case yang ditambahkan,

misal

Arah panah mengarah pada use case yang

ditambahkan; biasanya use case yang menjadi

extend-nya merupakan jenis yang sama dengan use

case yang menjadi induknya

Generalisasi/generalization

Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-

khusus)antara dua buah use case dimana fungsi yang

satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya

Menggunakan/include/uses

Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana

use case yang ditambahkan memerlukan use case ini

untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat

dijalankan use case ini

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”. Menurut Anggraeni dan Rita Irvani

20

2. Activity Diagram

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2016:161) berpendapat bahwa “Activity

Diagram dapat menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah

sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.” Berikut ini

simbol yang ada pada diagram aktivitas :

Kalimat asli yang dibuat oleh Sukamto dan Shalahuddin, diagram aktivitas juga

banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut:

a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang di gambarkan

merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.

b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem/user interface dimana setiap

aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antar muka tampilan.

c. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah

pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”. Menurut Anggraeni dan Rita Irvani

21

Tabel II.2

Simbol-simbol Activity Diagram

Simbol Deskripsi

Status Awal

Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas

memiliki sebuah status awal.

Aktivitas

Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali

dengan kata kerja.

Percabangan /decision

Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas

lebih dari satu

Penggabungan/Join

Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas

digabungkan menjadi satu.

Status Akhir

Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram

aktivitas memiliki sebuah status akhir.

Swimlane

atau

Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab

terhadap aktivitas yang terjadi.

Sumber: Sukamto dan M. Shalahuddin (2016:161)

aktivitas

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”. Menurut Anggraeni dan Rita Irvani

22

3. Deployment Diagram

Menurut Sukamto dan M.Shalahuddin (2016:154) berpendapat bahwa “Diagram

deployment atau deployment diagram adalah menunjukan konfigurasi komponen

dalam proses eksekusi aplikasi.”

Diagram deployment juga dapat digunakna untuk memodelkan hal-hal berikut:

a. Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan

devide, node,dan hardware.

b. Sistem client/server.

c. Sistem terdistribusi murni

d. Rekayasa ulang aplikasi

Berikut simbol-simbol yang terdapat padaDeployment Diagram, yaitu :

Tabel II.3

Simbol-simbol Deployment Diagram

Simbol

Deskripsi

Package

Package merupakan sebuah bungkusan dari satu atau lebih node

Node

Biasanya mengacu pada perangkat keras(hardware), perangkat lunak yang tidak dibuat sendiri (software)

Kebergantungan / dependency

Kebergantungan antar node, arah panah mengarah pada node yang dipakai

Link

Relasi antar node

Sumber : Sukamto dan M. Shalahuddin (2016:154)

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”. Menurut Anggraeni dan Rita Irvani

23

4. Sequence Diagram

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2016:165) mengemukakan bahwa : Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan

mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek”. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sekuen

maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam use case beserta

metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada

pada use case.

Sedangkan menurut Pratama (2014:48) mengemukakan bahwa, “pada jenis

pemograman berbasis object (object oriented) misalnya dengan bahasa java 40

digunakan untuk pemodelan UML. Pada sequence diagram menggambarkan aliran

pengiriman pesan yang terjadi diaplikasi, sebagai bentuk interaksi dengan pengguna

(user)”.

Demikian sequence diagram merupakan diagram yang menggambarkan

kolaborasi dinamis antara sejumlah objek. Fungsinya untuk menunjukan

rangkaian pesan yang dikirim antara object juga interaksi antar object.

2.2.2. ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD (Entity Relationship Diagram) adalah model teknik pendekatan yang

menyatakan atau menggambarkan hubungan suatu model.Didalam hubungan ini

tersebut dinyatakan yang utama dari ERD adalah menunjukan objek data (Entity) dan

hubungan (Relationship), yang ada pada Entity berikutnya.

Menurut Sukamto dan M.Shalahudin (2014:50) mengatakan bahwa “ERD

dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matmatika. ERD

digunakan untuk pemodelan basis data relasional”.

Menurut Sukamto & Shalahuddin (2018) menyatakan bahwa: “Entity

Relationship Diagram (ERD) adalah pemodelan awal basis data yang dikembangkan

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”. Menurut Anggraeni dan Rita Irvani

24

berdsarkan teori himpunan dalam bidang matematika unuk pemodelan basis data

relasional”.

Proses memungkinkan analis menghasilkan struktur basis data dapat

disimpan dan diambil secara efisien.

Simbol-simbol dalam ERD (Entity Relationship Diagram) adalah sebagai berikut:

a. Entitas: suatu yang nyata atau abstrak yang mempunyai karakteristik dimana kita

akan menyimpan data.

b. Atribut: ciri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas tertentu.

c. Relasi: hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas.

d. Link: garis penghubung atribut dengan kumpulan entitas dan kumpulan entitas

dengan relasi.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”. Menurut Anggraeni dan Rita Irvani

25

Tabel II.4

Simbol-simbol Entity Relationship Diagram

Simbol Deskripsi

Entitas/Entity

Entitas merupakan data inti yang akan disimpan; bakal table pada basis data;

Atribut

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas

Atribut Kunci Primer

Field atau kolom yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses

Atribut multinilai / multivalue

Field atau kolom data yang butuh

disimpan dalam suatu entitas yang dapat

memiliki nilai lebihb dari satu

Relasi yang menghubungkan antara entitas;

Asosiasi / Association

Penghubung antara relasi dan entitas di mana di kedua ujungnya memiliki multiplicity.

Sumber : Sukamto dan M. Shalahuddin (2016:50)

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”. Menurut Anggraeni dan Rita Irvani

26

2.2.3. LRS (Logical Record Structure)

Menurut (Yuniva & Anshori, 2017) mengemukakan bahwa, “Logical Record

Structure adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang

terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas”.

Berikut adalah cara membentuk skema database atau LRS (Logical Record

Strutured) berdasarkan Entity Relationship Diagram :

a. Jika relasinya satu-ke-satu, maka foreign key diletakan pada salah satu dari dua

entitas yang ada tau menyatukan kedua entitas tersebut.

b. Jika relasinya satu-ke-banyak, maka foreign key diletakan pada entitas Many.

c. Jika relasinya banyak-ke-banyak, maka dibua “file konektor” yang berisi dua

foreign key yang berasal dari kedua entitas.

2.2.4. Spesifikasi File

Menurut (Wijaya dan Supriadi, 2015) mendefinisikan bahwa “spesifikasi file atau

tabel yang terbentuk dari transormasi ERD (dan atau file-file penunjang untuk web)”.

Berikut adalah contoh spesifikasi file admin, yaitu :

1. Spesifikasi File Admin

Nama File : Admin

Akronim : Admin

Fungsi : Untuk menyimpan data admin

Tipe File : File Master

Organisasi File : Indexed Sequential

Akses File : Random

Media : Hardisk

Panjang Record : 186

Kunci File : Number

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”. Menurut Anggraeni dan Rita Irvani

27

Tabel II.6

Contoh Spesifikasi File Admin

No Elemen Data Tipe Panjang Ket.

1 Number Int 1 PK

2 ID Varchar 20

3 Password Varchar 50

4 Email Varchar 50

5 Full Name Varchar 50

6 Phone Varchar 15

Sumber : (Wijaya dan Supriadi, 2015)

2.2.5. User Interface

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2016:109) mengemukakanbahwa,

“Antarmuka atau interface sangat mirip dengan kelas, tapi tanpa atribut kelas dan

memiliki metode yang dideklarasikan tanpa isi”.

2.2.6. Code Generation

Menurut (Herliana & Rasyid, 2016) berpendapat bahwa “Code generation

merupakan tahapan dilakukannya proses memasukan aturan dan kode dalam bentuk

bahasa pemrograman.”

2.2.7. Blackbox Testing

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2016:275) menjelaskan bahwa:

“Black-Box Testing (pengujian kotak hitam) yaitu menguji perangkat lunak

dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode

program.Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi,

masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang

dibutuhkan”.

Terdapat setidaknya empat buah jenis pengujian pada pengujian disisi

pengembangan (blackbox) ini. Keempat pengujian tersebut meliputi:

1. Pengujian Interface (tatap muka) Aplikasi.

Pengujian interface (tatap muka) aplikasi sistem informais bertujuan untuk

mengetahui fungsionalitas dari setiap elemen interface yang ada disetiap halaman

pada aplikasi sistem informasi.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”. Menurut Anggraeni dan Rita Irvani

28

2. Pengujian Fungsi Dasar Sistem.

Pengujian fungsi dasar sistem bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kinerja

dari setiap fungsi dasar sistem informasi yang ada didalam aplikasi sistem

informasi.

3. Pengujian Form Handle Sistem

Pengujian form handlesistem bertujuan untuk mmengetahui sepertia pa dan sejauh

mana respon oleh sistem informasi terhadap inputan yang diberikan oleh

pengguna.

4. Pengujian Keamanan Sistem

Pengujian keamana sistem bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat

keamanan yang dimiliki oleh sistem informasi untuk dapat memberikan

kenyamanan kepada para pengguna.

2.2.8. SpesifikasiHardware dan Software

Berikut adalah pengertian dari hardware dan software:

1. Hardware (Perangkat Keras)

Menurut Pratama (2014:12) berpendapat bahwa “Perangkat keras (Hardware)

merupakan perangkat yang mencakupn semua perangkat keras komputer yang

digunakan secara fisik didalam sistem informasi, baik di komputer server maupun

dikomputer client. ”

2. Software (Perangkat Lunak)

Menurut Pratama (2014:12) berpendapat bahwa “Perangkat lunak (software)

merupakan perangkat yang mencakup semua perangkat lunak yang digunakan

didalam sistem informasi, yaitu: sistem operasi,aplikasi dan driver.”