Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Menurut Jerry FitGrald Dhewiie (2014) mengemukakan bahwa “Sistem adalah
suatu jaringan kerja dari prosedur-prosdur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran
tertentu”.
Menurut (Romney dan Steintbart 2015:3) mengatakan bahwa “Sisitem adalah
serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk
mencapai tujuan”.
2.1.1.Karateristik Sistem
Karateristik sistem menurut (Hutahaen, 2014) sebagai berikut :
1. Komponen (Component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerja sama mmbentuk satu kesatuan. Komponen sistem
terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu
sistem menujukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
7
3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
Lingkungan luar sistem (environtment) adalah diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang
harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau
tidak akan meengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan
subsitem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari subsitem ke subsitem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan
menjadi masukan (input) untuk subsitem lain melalui penghubung.
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan adalah energy yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat berupa
perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input).
Maintenaceinput adalah energy yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi.
Signal input adalah energy yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh
dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah
signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer
menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan sedangkan informasi
adalah keluaran yang dibutuhkan.
8
7. Pengolah Sistem (Process)
Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi
keluaran. Sistem produksi akan akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi,
system akutansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
8. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran
dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang
akan dihasilkan sistem.
2.1.2. Klasifikasi Sistem
Menurut (Hutahaen, 2014) Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut
pandang, yaitu sebagai berikut :
1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System).
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran pemikiran atau ide-ide
yang tidak tampak secara fisik. Misalnya teologia, yaitu berupa pemikiran-
pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan sedangkan Sistem fisik adalah
sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer.
2. Sistem Alamiyah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made
System).
Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh
manusia. Misalnya sistem perputaran bumi sedangkan Sistem buatan manusia
adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia
dengan mesin (human machine system).
9
3. Sistem Tertentu (Deterministicl System) dan Sistem Tak Tentu (Probalistic
System)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah
dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalka sedangkan Sistem
tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilistik.
4. Sistem Tertutup (Close System) dan Sistem Terbuka (Open System)
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan
dengan lingkunagan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur
lingkungan luar sedangkan Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output
dari lingkungan luar atau subsistem lainnya..
2.1.3. Konsep Dasar Informasi
Menurut (Romney dan Steinbart 2015:4) mengatakan bahwa:
“Informasi adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan
memperbaiki proses pengambilan keputusan Sebagaimana perannya, pengguna
membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan
informasi”.
Menurut Anggraeni dan Rita Irvani (2017:13), menyatakan bahwa “Informasi
adalah sekumpulan data/fakta yang diorganisasi atau diolah dengan cara tertentu
sehingga mempunyai arti bagi penerima”. Kualitas dari Informasi sering kali diukur
berdasarkan :
1. Akurat, artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
10
2. Tepat waktu
artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut
diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.
3. Relevan
artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.
4. Lengkap,
artinya informasi harus diberikan secara lengkap.
Berdasarkan pengertian mengenai informasi tersebut maka informasi
merupakan hasil dari data yang telah diproses sehingga menghasilkan pengetahuan
mengenai informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan.
2.1.4. Konsep Dasar Sistem Informasi
Pengertian menurut Kadir (2014:9) Sistem informasi adalah “Sebuah rangkaian
prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan
didistribusikan kepada pemakai”.
Menurut Hutahaean (2014:13), menyimpulkan bahwa :
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisai dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.
Menurut Anggraeni dan Rita Irvani (2017:2), menyatakan bahwa “Sistem
Informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software,
jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan
menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi".
Jadi berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
adalah kumpulan data yang terintegritasi dan saling melengkapi dengan
11
menghasilkan output yang baik guna untuk memecahkan masalah dan pengambilan
keputusan.
2.1.5. Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Chandra dan Adriana (2015:2) Sistem informasi akuntansi
merupakan sistem yang menyediakaninformasi akuntansi dan keuangan
beserta informasi lainnya yang diperoleh dari proses rutin transaksi akuntansi.
Informasi – informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi antara
lain meliputi informasi mengenai order penjualan, penjualan, penerimaan kas,
order pembelian, penerimaan barang, pembayaran, dan penggajian.
Menurut Mulyani (2016:17), menyatakan bahwa “Sistem Informasi
Akuntansi digunakan sebagai alat untuk melakukan analisis keputusan ataupun
sebagai pembuat keputusan yang terkait dengan transaksi-transaksi perusahaan”.
Berdasarkan pengertian diatas Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem
yang mengumpulkan, mecatat, memproses, menganilis, dan menghasilkan informasi
bagi para pengambil keputusan.
2.1.6. Konsep Dasar Akuntansi
Menurut Romney dan Steinbart (2015:11),
Akuntansi adalah proses identifikasi, pengumpulan, dan penyimpanan data
serta proses pengembangan, pengukuran, dan komunikasi informasi.
Akuntansi adalah sebuah proses pencatatan, pengelompokkan, perangkuman,
dan pelaporan untuk proses pengembangan informasi yang digunakan oleh
suatu perusahaan.
Menurut Sujarweni (2015:3), “akuntansi adalah proses dari transaksi yang
dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca lajur,
kemudian akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang
digunakan pihak – pihak tertentu”.
Dari beberapa teori yang telah di kemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa
“Akuntansi adalah kegiatan ekonomi yang memproses data menjadi laporan”.
12
2.1.7. Konsep Dasar Persediaan
Menurut Prasetyo dalam (Tamodia,2014) “Persediaan adalah suatu aktiva
yang meliputi barang-barang miliki perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam
satu periode usaha yang normal, termsuk barang yang dalam pengerjaan/proses
produksi menunggu masa penggunaanya pada proses produksi”.
Menurut Rudianto dalam (Tamodia,2014) mengemukakan bahwa :
Persediaan adalah sejumlah barang jadi, bahan baku, bahan dalam proses
yang dimiliki perusahaan dagang dengan tujuan untuk dijual atau diproses
lebih lanjut. Kesimpulannya adalah bahwa persediaan suatu istilah yang
menunjukan segala sesuatu dari sumber daya yang ada dalam suatu proses
yang bertujuan untuk mengantisipasi terhadap segala kemungkinan yang
terjadi baik karena adanya permintaan maupun ada masalah lain.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian persediaan
merupakan barang-barang yang dimiliki untuk dijual atau digunakan proses produksi
atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal.
1. Jenis Persediaan
Menurut Wijaya (2015:16) Persediaan barang terdiri atas :
a. Persediaan barang dagangan.
b. Persediaan barang mentah.
c. Persediaan barang dalam proses atau setengah jadi atau work in process
(WIP).
2. Metode Penilaian Persediaan
Menurut Kieso dkk dalam (Tamodia, 2014) berpendapat bahwa Ada tiga metode
penilaian persediaan diantaranya :
1. Metode FIFO
Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang pertama yang dibeli adalah barang
pertama yang digunakan (dalam perusahaan manufaktur atau dijual dalam
13
perusahaan dagang), karena itu, persedian yang tersedia merupakan barang yang
dibeli paling terakhir.
2. Metode LIFO
Metode LIFO merupakan metode menandingkan (matches) biaya dari barang-
barang yang paling akhir dibeli terhadap pendapatan.
3. Metode Rata-rata
Menurut Kieso dkk dalam (Tamodia, 2014) “Metode rata-rata merupakan metode
menghitung harga pos-pos terdapat dalam persediaan atas dasar biaya rata-rata
barang yang sama tersedia selama suatu periode.”
3. Sistem Pencatatan Persediaan
Menurut (Sari, 2018) Sistem pencatatan persediaan ada dua, yakni sistem
pencatatan perpetual dan periodik.
1. Sistem Pencatatan Perpetual
Mencatat (mendebet) rekening persediaan barangdagangan dan mengkredit kas
atau utang dagang, pada saat pembelian barang dagangan. Pada saat penjualan
barang dagangan sistem pecatatan perpetual menggunakan dua jurnal pencatatan
yakni:
(a) piutang dagang disebelah debet dan penjualan disebelah kredit
(b) harga pokok penjualan disebelah debet dan penjualan di sebelah kredit.
2. Sistem Pencatatan Periodik
Mendebet rekening pembelian dan mengkredit rekening kas atau utang dagang.
Pada saat penjualan barang dagangan sistem pencatatan periodik menggunakan
satu jurnal pencatatan yakni piutang dagang di sebelah debet dan penjualan di
sebelah kredit.
14
Gambar II.I.
Perhitungan Harga Pokok Penjualan
2.1.8. Pengertian Jurnal
Menurut Bahri (2016:26), menyatakan bahwa “Jurnal adalah pencatatan yang
sistematis dan kronologis atas transaksi keuangan yang terjadi pada suatu
perusahaan”.
Menurut Shatu (2016), menyatakan bahwa “Jurnal yaitu transaksi-transaksi
keuangan suatu badan usaha yang dicatat berdasarkan dokumen-dokumen
pembukuan yang bertujuan untuk pendataan”.
Berdasarkan pengertian diatas Jurnal adalah pencatatan segala transaksi
yang secara sistematis dan kronologis berdasarkan jumlah tertentu.
2.1.9. Pengertian Siklus Akuntansi
Menurut Bahri (2016:18), menyatakan bahwa “Siklus akuntansi adalah
tahapan-tahapan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan
keuangan sehingga siap untuk pencatatan berikutnya”.
Menurut Hery (2014:66) tahapan-tahapan dalam siklus akuntansi dapat
diurutkan sebagai berikut :
Sumber : (Sari, 2018)
15
1. Mula-mula dokumen pendukung transaksi dianalisis dan informasi yang
terkandung dalam dokumen tersebut dicatat dalam jurnal.
2. Lalu data akuntansi yang ada dalam jurnal diposting ke buku besar.
3. Seluruh saldo akhir yang terdapat pada masing-masing buku besar akun
“didaftar” (dipindahkan) ke neraca saldo untuk membuktikan kecocokan antar
keseluruhan nilai akun yang bersaldo normal debet dengan keseluruhan nilai
akun yang bersaldo normal kredit.
4. Menganalisis data penyesuaian dan ayat jurnal penyesuaian.
5. Memposting data jurnal penyesuaian ke masing-masing buku besar yang terkait.
6. Dengan menggunakan pilihan (optional) bantuan neraca lajur sebagai kertas kerja
(work sheet), neraca saldo setelah penyesuaian (adjusted trial balance) dan
laporan keuangan disiapkan.
7. Membuat ayat jurnal penutup (closing entries).
8. Memposting data jurnal penutup ke masing-masing buku besar akun yang terkait.
9. Menyiapkan neraca saldo setelah penutupan (post-closing trial balance).
10. Membuat ayat jurnal pembalik (resersing entries).
16
Sumber : Hery (2014:67)
Gambar II.2.
Siklus Akuntansi
2.1.10. Konsep Dasar Perangkat Lunak
Menurut (Swara dan Pebriadi, 2016) mengemukakan bahwa:
Perangakat Lunak merupakan seluruh perintah yang digunakan untuk
memproses informasi. Perangkat lunak dapat berupa program maupun
prosedur yang didalam nya merupakan kumpulan perintah yang dimengerti
oleh komputer sedangkan prosedur adalah perintah yang dibutuhkan oleh
pengguna dalam memproses informasi.
Menurut Sukamto dan Shalahudin (2016:2) mendefinisikan “Perangkat lunak
adalah program komputer yang tersosiasi dengan dokumentasi perangkat lunak
seperti dokumentasi kebutuhan, model desain, dan cara penggunaan (user manual).”
17
1. Sistem Operasi
Menurut Kadir (2014:188) menegemukakan bahwa “Sistem operasi
adalahprogram yang bertindak sebagai pengantara antara pemakai komputer dengan
perangkat keras komputer.”
Tujuan dari sistem operasi adalah menyediakan lingkungan yang
memungkinkan pemakai dapat menjalankan program apapun dengan mudah.
2.XAMPP
Menurut Aryanto (2016:4) “XAMPP merupakan sebuah aplikasi perangkat
lunak pemrograman dan database yang di dalamnya terdapat berbagai macam
aplikasi pemrograman seperti : Apache HTTP server, MySQL, database, Bahasa
pemrograman PHP dan perl.”
3. DBMS
Menurut Kadir (2014:185) mengemukakan “DBMS (Database Management
System) adalah program yang ditujukan untuk melakasanakan manajemen
data.Perangkat lunak ini menyediakan fasilitas untuk menyimpan data, memanipulasi
data dan mengambi data dengan cara yang mudah.”
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)
Peralatan pendukung (tools system) merupakan alat yang digunakan untuk
menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan
simbol-simbol, lambang-lambang, diagram-diagram yang menunjukkan secara tepat
arti dan fungsinya. Adapun peralatan pendukung (tools system) yang dijelaskan
sebagai model sistem yang akan dirancang adalah sebagai berikut :
18
2.2.1. Unified Modeling Language (UML)
Menurut Sukamto dan Shalahudin (2016:137) mendefinisikan bahwa:
Unified Modelimg Language (UML) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan
komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks
mendukung. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan
UML tidak terbatas pada metodologi tertentu pada kenyataannya UML paling
banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek.
Secara fisik, menurut Sukamto dan Shalahudin (2016:140) “UML adalah
sekumpulan spesifikasi yang di keluarkan oleh OMG.” Pada UML 2.3 pada
kesempatan kali ini hanya akan membahas 4 macam diagram diantaranya, yaitu :
1. Use Case Diagram
Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2016:155) mengemukakan bahwa :
Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan
(behavior) sistem informasi yang akan di buat. Use case mendeskripsikan sebuah
interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.
Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di
dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-
fungsi itu.
Berikut ini adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case:
Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan
dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang
disebut actor dan use case.
a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem
informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri,
jadi walaupun symbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu
merupakan orang.
b. Use Case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang
saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
19
Tabel II.1
Simbol-simbol Use Case Diagram
Sumber: Sukamto dan M. Shalahuddin (2016:156)
Use Case
Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-
unit yang saling bertukar pesan antar atau aktor,
biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja
diawal frase nama use case.
Aktor
Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri,
jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar
orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang;
biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di
awal frase nama aktor.
Assosiasi/association
Komunikasi antara aktor dan use case yang
berpartisipasi pada use case atau use case memiliki
interaksi dengan aktor
Extensi/extend
Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana
use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri
walau tanpa use case tambahan itu; mirip dengan
prinsip inheritance pada pemograman berorientasi
objek; biasanya use case tambahan memiliki nama
depan yang sama dengan use case yang ditambahkan,
misal
Arah panah mengarah pada use case yang
ditambahkan; biasanya use case yang menjadi
extend-nya merupakan jenis yang sama dengan use
case yang menjadi induknya
Generalisasi/generalization
Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-
khusus)antara dua buah use case dimana fungsi yang
satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya
Menggunakan/include/uses
Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana
use case yang ditambahkan memerlukan use case ini
untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat
dijalankan use case ini
20
2. Activity Diagram
Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2016:161) berpendapat bahwa “Activity
Diagram dapat menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah
sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.” Berikut ini
simbol yang ada pada diagram aktivitas :
Kalimat asli yang dibuat oleh Sukamto dan Shalahuddin, diagram aktivitas juga
banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut:
a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang di gambarkan
merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.
b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem/user interface dimana setiap
aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antar muka tampilan.
c. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah
pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.
21
Tabel II.2
Simbol-simbol Activity Diagram
Simbol Deskripsi
Status Awal
Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas
memiliki sebuah status awal.
Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali
dengan kata kerja.
Percabangan /decision
Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas
lebih dari satu
Penggabungan/Join
Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas
digabungkan menjadi satu.
Status Akhir
Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram
aktivitas memiliki sebuah status akhir.
Swimlane
atau
Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab
terhadap aktivitas yang terjadi.
Sumber: Sukamto dan M. Shalahuddin (2016:161)
aktivitas
22
3. Deployment Diagram
Menurut Sukamto dan M.Shalahuddin (2016:154) berpendapat bahwa “Diagram
deployment atau deployment diagram adalah menunjukan konfigurasi komponen
dalam proses eksekusi aplikasi.”
Diagram deployment juga dapat digunakna untuk memodelkan hal-hal berikut:
a. Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan
devide, node,dan hardware.
b. Sistem client/server.
c. Sistem terdistribusi murni
d. Rekayasa ulang aplikasi
Berikut simbol-simbol yang terdapat padaDeployment Diagram, yaitu :
Tabel II.3
Simbol-simbol Deployment Diagram
Simbol
Deskripsi
Package
Package merupakan sebuah bungkusan dari satu atau lebih node
Node
Biasanya mengacu pada perangkat keras(hardware), perangkat lunak yang tidak dibuat sendiri (software)
Kebergantungan / dependency
Kebergantungan antar node, arah panah mengarah pada node yang dipakai
Link
Relasi antar node
Sumber : Sukamto dan M. Shalahuddin (2016:154)
23
4. Sequence Diagram
Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2016:165) mengemukakan bahwa : Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek”. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sekuen
maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam use case beserta
metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada
pada use case.
Sedangkan menurut Pratama (2014:48) mengemukakan bahwa, “pada jenis
pemograman berbasis object (object oriented) misalnya dengan bahasa java 40
digunakan untuk pemodelan UML. Pada sequence diagram menggambarkan aliran
pengiriman pesan yang terjadi diaplikasi, sebagai bentuk interaksi dengan pengguna
(user)”.
Demikian sequence diagram merupakan diagram yang menggambarkan
kolaborasi dinamis antara sejumlah objek. Fungsinya untuk menunjukan
rangkaian pesan yang dikirim antara object juga interaksi antar object.
2.2.2. ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD (Entity Relationship Diagram) adalah model teknik pendekatan yang
menyatakan atau menggambarkan hubungan suatu model.Didalam hubungan ini
tersebut dinyatakan yang utama dari ERD adalah menunjukan objek data (Entity) dan
hubungan (Relationship), yang ada pada Entity berikutnya.
Menurut Sukamto dan M.Shalahudin (2014:50) mengatakan bahwa “ERD
dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matmatika. ERD
digunakan untuk pemodelan basis data relasional”.
Menurut Sukamto & Shalahuddin (2018) menyatakan bahwa: “Entity
Relationship Diagram (ERD) adalah pemodelan awal basis data yang dikembangkan
24
berdsarkan teori himpunan dalam bidang matematika unuk pemodelan basis data
relasional”.
Proses memungkinkan analis menghasilkan struktur basis data dapat
disimpan dan diambil secara efisien.
Simbol-simbol dalam ERD (Entity Relationship Diagram) adalah sebagai berikut:
a. Entitas: suatu yang nyata atau abstrak yang mempunyai karakteristik dimana kita
akan menyimpan data.
b. Atribut: ciri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas tertentu.
c. Relasi: hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas.
d. Link: garis penghubung atribut dengan kumpulan entitas dan kumpulan entitas
dengan relasi.
25
Tabel II.4
Simbol-simbol Entity Relationship Diagram
Simbol Deskripsi
Entitas/Entity
Entitas merupakan data inti yang akan disimpan; bakal table pada basis data;
Atribut
Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas
Atribut Kunci Primer
Field atau kolom yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses
Atribut multinilai / multivalue
Field atau kolom data yang butuh
disimpan dalam suatu entitas yang dapat
memiliki nilai lebihb dari satu
Relasi yang menghubungkan antara entitas;
Asosiasi / Association
Penghubung antara relasi dan entitas di mana di kedua ujungnya memiliki multiplicity.
Sumber : Sukamto dan M. Shalahuddin (2016:50)
26
2.2.3. LRS (Logical Record Structure)
Menurut (Yuniva & Anshori, 2017) mengemukakan bahwa, “Logical Record
Structure adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang
terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas”.
Berikut adalah cara membentuk skema database atau LRS (Logical Record
Strutured) berdasarkan Entity Relationship Diagram :
a. Jika relasinya satu-ke-satu, maka foreign key diletakan pada salah satu dari dua
entitas yang ada tau menyatukan kedua entitas tersebut.
b. Jika relasinya satu-ke-banyak, maka foreign key diletakan pada entitas Many.
c. Jika relasinya banyak-ke-banyak, maka dibua “file konektor” yang berisi dua
foreign key yang berasal dari kedua entitas.
2.2.4. Spesifikasi File
Menurut (Wijaya dan Supriadi, 2015) mendefinisikan bahwa “spesifikasi file atau
tabel yang terbentuk dari transormasi ERD (dan atau file-file penunjang untuk web)”.
Berikut adalah contoh spesifikasi file admin, yaitu :
1. Spesifikasi File Admin
Nama File : Admin
Akronim : Admin
Fungsi : Untuk menyimpan data admin
Tipe File : File Master
Organisasi File : Indexed Sequential
Akses File : Random
Media : Hardisk
Panjang Record : 186
Kunci File : Number
27
Tabel II.6
Contoh Spesifikasi File Admin
No Elemen Data Tipe Panjang Ket.
1 Number Int 1 PK
2 ID Varchar 20
3 Password Varchar 50
4 Email Varchar 50
5 Full Name Varchar 50
6 Phone Varchar 15
Sumber : (Wijaya dan Supriadi, 2015)
2.2.5. User Interface
Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2016:109) mengemukakanbahwa,
“Antarmuka atau interface sangat mirip dengan kelas, tapi tanpa atribut kelas dan
memiliki metode yang dideklarasikan tanpa isi”.
2.2.6. Code Generation
Menurut (Herliana & Rasyid, 2016) berpendapat bahwa “Code generation
merupakan tahapan dilakukannya proses memasukan aturan dan kode dalam bentuk
bahasa pemrograman.”
2.2.7. Blackbox Testing
Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2016:275) menjelaskan bahwa:
“Black-Box Testing (pengujian kotak hitam) yaitu menguji perangkat lunak
dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode
program.Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi,
masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang
dibutuhkan”.
Terdapat setidaknya empat buah jenis pengujian pada pengujian disisi
pengembangan (blackbox) ini. Keempat pengujian tersebut meliputi:
1. Pengujian Interface (tatap muka) Aplikasi.
Pengujian interface (tatap muka) aplikasi sistem informais bertujuan untuk
mengetahui fungsionalitas dari setiap elemen interface yang ada disetiap halaman
pada aplikasi sistem informasi.
28
2. Pengujian Fungsi Dasar Sistem.
Pengujian fungsi dasar sistem bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kinerja
dari setiap fungsi dasar sistem informasi yang ada didalam aplikasi sistem
informasi.
3. Pengujian Form Handle Sistem
Pengujian form handlesistem bertujuan untuk mmengetahui sepertia pa dan sejauh
mana respon oleh sistem informasi terhadap inputan yang diberikan oleh
pengguna.
4. Pengujian Keamanan Sistem
Pengujian keamana sistem bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat
keamanan yang dimiliki oleh sistem informasi untuk dapat memberikan
kenyamanan kepada para pengguna.
2.2.8. SpesifikasiHardware dan Software
Berikut adalah pengertian dari hardware dan software:
1. Hardware (Perangkat Keras)
Menurut Pratama (2014:12) berpendapat bahwa “Perangkat keras (Hardware)
merupakan perangkat yang mencakupn semua perangkat keras komputer yang
digunakan secara fisik didalam sistem informasi, baik di komputer server maupun
dikomputer client. ”
2. Software (Perangkat Lunak)
Menurut Pratama (2014:12) berpendapat bahwa “Perangkat lunak (software)
merupakan perangkat yang mencakup semua perangkat lunak yang digunakan
didalam sistem informasi, yaitu: sistem operasi,aplikasi dan driver.”