Bab II Klasifikasi Batuan

Embed Size (px)

Citation preview

Klasifikasi Batuan Mekanika Batuan

BAB II MINERAL DAN KLASIFIKASI BATUAN

Gb. Bagian terkecil dari sebuah batuan.

Gb. Bentuk-bentuk kristal . MINERAL BATUAN Mineral adalah material padat anorganik yang terbentuk secara alamiah, dengan komposisi kimia tertentu dan struktur kristal yang beraturan. Hal pokok suatu mineral : Komposisi kimia Struktur kristal

Polimorfism adalah mineral yang memiliki komposisi kimia sama namun struktur kristal yang berbeda. Intan Grafit Masing-masing atom carbon terikat Atom karbon terikat kuat dalam dua kuat satu dengan lainnya dalam tiga dimensi, membentuk lembarandimensi. lembaran yang terikat lemah antara lembaran satu dengan lembaran lain.

GSN08

II-1

Klasifikasi Batuan Mekanika Batuan

Karakteristik fisik mineral - Bentuk kristal contoh kristal NaCl (cenderung selalu berbentuk kubus).

Warna dan Gores mineral (streak)

Gores mineral pada sebuah porselen yang memperlihatkan warna serbuk mineral tersebut, ( cth: goresan warna kemerahan mineral hematit).

Gb. Berbagai warna mineral korundum.

GSN08

II-2

Klasifikasi Batuan Mekanika Batuan

Timgkat kekerasan (Hardness)

Gb. Tingkat Kekerasan Relatif Mineral (Skala Mohs). Balahan (cleavage) dan Rekahan (fracture) Belahan merupakan bidang kecenderungan pecahnya suatu mineral (pada araharah tertentu), sedangkan Rekahan merupakan permukaan bidang pecah mineral secara tak beraturan. Tiga arah belahan mineral halit (NaCl) yang saling tegak lurus antara satu dengan lainnya.

GSN08

II-3

Klasifikasi Batuan Mekanika Batuan

Kilap (luster) Merupakan derajat kecerahan dari cahaya yang dipantulkan oleh mineral.

Gb. Kilap pada sebuah batuan.

Gb. Kristal, Mineral Dan Batuan.

GSN08

II-4

Klasifikasi Batuan Mekanika Batuan

BATUAN BEKU Batuan beku adalah batuan yang terbentuk akibat membekunya magma pada waktu perjalanannya ke permukaan bumi. Magma adalah cairan silikat yang panas dan pijar yang terdiri dari unsur O, Si, Al, Fe, Mg, Ca, Na, K dan sebagainya. Hasil dari rekristalisasi magma tersebut membentuk berbagai macam jenis mineral dan mengikuti aturan tingkat kristalisasi dari magma. Bowen menyusun urutan kristalisasi dari mineral-mineral utama pembentuk batuan beku yang dikenal sebagai Seri Reaksi Bowen : Deret Diskontinu Olivin (Mg-Fe Silikat) Deret Kontinu Plagioklas Anortit (Ca-Al Silikat) Piroksen (Ca-Mg-Fe-Na-Al-Ti Silikat) Bitownit (Ca-Na-Al Silikat) Labradorit (Ca-Na-Al Silikat) Hornblenda (Ca-Na-Mg-Fe-Al-OH Silikat) Andesin (Na-Ca-Al Silikat) Oligoklas (Na-Ca-Al Silikat) Albit (Na-Al Silikat) K-Felspar (K-Al Silikat) Batuan ultramafik

Biotit (K-Mg-Fe-Al-F-OH Silikat)

Muskovit (K-Al-Cr Silikat)

Kuarsa (SiO2)

Batuan Granitoid

Gb. mineral seri bowen dan mineral-mineral pembentuk batuan beku

GSN08

II-5

Klasifikasi Batuan Mekanika Batuan

Batuan beku berdasarkan genesa atau tempat terbentuknya dapat dibedakan menjadi 2 kelompok : 1. Batuan beku intrusi batuan beku yang membeku di dalam bumi, yang menghasilkan 2 jenis batuan beku yaitu : Batuan hypabisal : batuan beku yang membeku di dalam bumi pada kedalaman menengah-dangkal . Batuan plutonik : batuan beku yang membeku jauh di dalam bumi.

2. Batuan beku ekstrusi : batuan beku yang membeku di permukaan/di dekat permukaan bumi, yang menghasilkan batuan beku volkanik

Gb. Batuan plutonik (granit).

Gb. Batuan vulkanik (basalt vesikuler).GSN08

II-6

Klasifikasi Batuan Mekanika Batuan

SEDIMEN DAN BATUAN SEDIMEN Dua tipe sedimen yaitu: detritus dan kimiawi. Detritus terdiri dari partikel- partikel padat hasil dari pelapukan mekanis. Sedimen kimiawi terdiri dari mineral sebagai hasil kristalisasi larutan dengan proses inorganik atau aktivitas organisme

GSN08

II-7

Klasifikasi Batuan Mekanika Batuan

Partikel sedimen diklasifikasikan menurut ukuran butir, gravel (termasuk bolder, cobble dan pebble), pasir, lanau, dan lempung. Transportasi Sedimen dan Ukuran Butir Sedimen

Ukuran dan bentuk butir adalah fungsi dari jarak dan mekanisme tranportasi Dua jenis mekanisme transportasi: arus traksi dan arus turbit (viskositas tinggi) Transportasi dari sedimen menyebabkan pembundaran dengan cara abrasi dan pemilahan (sorting). Nilai kebundaran dan sorting sangat tergantung pada ukuran butir, jarak transportasi dan proses pengendapan.

Gb. Kebundaran dari sebuah butiran sedimentasi.

GSN08

II-8

Klasifikasi Batuan Mekanika Batuan

Gb. Transportasi Butiran. Batuan Sedimen

Gb Batuan Konglomerat.

Gb. Batupasir.

GSN08

II-9

Klasifikasi Batuan Mekanika Batuan

Gb. Proses Pelarutan Batugamping.

METAMORFOSA DAN BATUAN METAMORFIK

Gb. Tiga jenis metamorfosa : Kontak, Dinamik dan Regional metamorfosa. Batuan metamorfik umumnya terjadi dibawah permukaan akibat panas (T), tekanan (P) dan aktifitas fluida Panas dari intrusi magma adalah sumber utama yang menyebabkan metamorfosa.

GSN08

II-10

Klasifikasi Batuan Mekanika Batuan

Tekanan terjadi diakibatkan oleh beban perlapisan diatas (lithostatic pressure) atau tekanan diferensial sebagai hasil berbagai stress misalnya tektonik stress (differential stress) Fluida yang berasal dari batuan sedimen dan magma dapat mempercepat reaksi kima yang berlangsung pada saat proses metamorfosa yang dapat menyebabkan pembentukan mineral baru

Pada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan tekstur. Tekstur foliasi terjadi akibat orientasi dari mineral, sedangkan non-foliasi yang tidak memperlihatkan orientasi mineral.

Gb. Batuan Metamorf berfoliasi (kiri) dan tidak berfoliasi (kanan).

Gb. Batuan Metamorf Merekam peristiwa deformasi (strain) (kanan) Veins sebagai bukti aktifitas fluida (kiri). Batuan metamorfik umumnya terjadi didalam zona metamorfosa sebagai akibat perubahaan kondisi tekanan (P) dan temperatur (T)

GSN08

II-11

Klasifikasi Batuan Mekanika Batuan

Fasies metamorfosa dicirikan oleh mineral atau himpunan mineral yang mencirikan sebaran T dan P tertentu. Metamorphosa dapat terjadi disetiap kondisi tektonik, tetapi yang paling umum dijumpai pada daerah kovergensi lempeng Batuan metamorfik berfoliasi membentuk urutan berdasarkan besar butir dan/atau perkembangan foliasi, dari slate yang berbutir halus ke filit dan skeis yang berbutir kasar, gneis dengan lapisan-2 mineral yang terpisah. Amphibolit adalah batuan metamorfik yang berfoliasi dan berbutir kasar dimana batuan asalnya adalah batuan berkomposisi mafik Mamer, kwarsit, batu sabak dan hornfels adalah batuan metamorfik nonfoliasi. Marmer, slate, grafit, talk dan asbes adalah batuan metamorfik yang juga merupakan mineral industri.

GSN08

II-12