17
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Konseptual 1. Kreativitas Terdapat banyak arti kreativitas yang populer diantaranya menurut Munandar (2012) menyatakan kreativitas sebagai kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan- hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya. Menurut Adair (2007) bahwa “Creativity is the faculty of mind and spirit that enables us to bring into existence, ostensibly out of nothing, something of use, order, beauty or significance”. Kreativitas adalah kemampuan pikiran dan usaha (jiwa) yang membawa pada eksistensi, sesuatu yang berguna dan keindahan. Berdasarkan laporan UK National Advisory Commettees (DfEE,1999), kreativitas didefinisikan sebagai “First, they (the characteristict of creativity) always thingking or behaving imaginatively. Second, overall this imaginative activity is purposeful: that is, it is directed to acchieving anobjective. Third, these processes must generate something original. Fourth, the outcome must be of value in relation to the objective”. 8 Analisis Kreativitas Siswa..., Inggit Tri Susanti, FKIP UMP, 2015

BAB II KAJIAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/14/3/BAB II.pdf · kreativitas siswa dari dimensi kognitif ... Keempat komponen indikator untuk menilai kreativitas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/14/3/BAB II.pdf · kreativitas siswa dari dimensi kognitif ... Keempat komponen indikator untuk menilai kreativitas

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Konseptual

1. Kreativitas

Terdapat banyak arti kreativitas yang populer diantaranya menurut

Munandar (2012) menyatakan kreativitas sebagai kemampuan umum

untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk

memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam

pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-

hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya. Menurut

Adair (2007) bahwa “Creativity is the faculty of mind and spirit that

enables us to bring into existence, ostensibly out of nothing, something of

use, order, beauty or significance”. Kreativitas adalah kemampuan pikiran

dan usaha (jiwa) yang membawa pada eksistensi, sesuatu yang berguna

dan keindahan.

Berdasarkan laporan UK National Advisory Commettees

(DfEE,1999), kreativitas didefinisikan sebagai “First, they (the

characteristict of creativity) always thingking or behaving imaginatively.

Second, overall this imaginative activity is purposeful: that is, it is directed

to acchieving anobjective. Third, these processes must generate something

original. Fourth, the outcome must be of value in relation to the

objective”.

8

Analisis Kreativitas Siswa..., Inggit Tri Susanti, FKIP UMP, 2015

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/14/3/BAB II.pdf · kreativitas siswa dari dimensi kognitif ... Keempat komponen indikator untuk menilai kreativitas

9

Kreativitas merupakan suatu tindakan yang melibatkan pemikiran

yang imajinatif, penuh arti yang diarahkan satu tujuan dan proses-

prosesnya harus menghasilkan sesuatu yang asli serta bernilai dalam

hubungannya dengan tujuan. Dari definisi ini dapat diambil empat

karakteristik kreativitas yaitu imajinatif, bermakna, asli dan bernilai.

Satiadarma (2003) menyatakan bahwa kreativitas pada dasarnya

merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru,

baik berupa gagasan maupun kaya yang nyata, baik dalam bentuk ciri-ciri

berpikir kreatif maupun berpikir afektif, baik dalam karya baru maupun

kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada. Sudarma (2013) menyatakan

bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk membuat

sesuatu, baik dalam bentuk ide, langkah maupun produk.

Istilah kreativitas dapat dijelaskan dan dikembangkan melalui

strategi 4P, yaitu sebagai produk, proses, pribadi dan pendorong. Ditinjau

dari produknya, kreativitas diartikan sebagai kemampuan untuk

menciptakan atau menghasilkan produk-produk baru. Dalam hal ini data,

informasi, serta bahan-bahan pengalaman yang kaya sangat dibutuhkan

dalam menciptakan produk baru. Ditinjau dari prosesnya, kreativitas dapat

dilihat sebagai kegiatan bersibuk diri yang berdaya guna. Ditinjau dari segi

pribadi, kreativitas dapat diartikan sebagai adanya ciri-ciri kreatif pada

pribadi tertentu. Dilihat dari segi pendorong, kreativitas dapat diartikan

sebagai pendorong baik berupa internal maupun eksternal. Internal

diartikan bahwa tenaga pendorong berasal dari diri sendiri hasrat dan

Analisis Kreativitas Siswa..., Inggit Tri Susanti, FKIP UMP, 2015

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/14/3/BAB II.pdf · kreativitas siswa dari dimensi kognitif ... Keempat komponen indikator untuk menilai kreativitas

10

motivasi yang kuat pada individu. Sedangkan eksternal berarti pendorong

tersebut berasal dari luar individu seperti pengalaman-pengalaman, sikap

orang tua yang menghargai kreativitas anak, tersedianya sarana dan

prasarana yang menunjang sikap kreatif, (Munandar, 2012).

Kreativitas terdiri dari tiga dimensi yaitu dimensi kognitif (berpikir

kreatif), dimensi afektif (sikap dan kepribadian) dan dimensi psikomotor

(keterampilan kreatif), (Munandar, 2012). Peneliti akan meneliti

kreativitas siswa dari dimensi kognitif yaitu berpikir kreatif. Berpikir

kreatif merupakan bagian dari kreativitas, sehingga untuk mengembangkan

kreativitasnya siswa harus mampu berpikir kreatif. Santrock (2014)

menyatakan bahwa pemikiran divergen (berpikir kreatif) merupakan salah

satu ciri dari kreativitas. Munandar (2012) menyatakan bahwa berpikir

divergen juga disebut berpikir kreatif adalah kemampuan seseorang untuk

memberikan macam-macam kemungkinan jawaban berdasarkan informasi

yang diberikan dengan penekanan pada keragaman jumlah dan kesesuaian.

Menurut Johnson (2002) berpikir kreatif adalah kegiatan mental yang

memupuk ide-ide asli dan pemahaman-pemahanan baru.

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas

adalah kemampuan seseorang untuk berpikir secara baru maupun

mengkombinasikan dengan yang sudah ada namun relatif berbeda untuk

menemukan solusi yang unik, baik dalam bentuk ide, langkah maupun

produk. Sedangkan kemampuan berpikir kreatif merupakan kemampuan

seseorang dalam memberikan macam-macam kemungkinan jawaban dari

Analisis Kreativitas Siswa..., Inggit Tri Susanti, FKIP UMP, 2015

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/14/3/BAB II.pdf · kreativitas siswa dari dimensi kognitif ... Keempat komponen indikator untuk menilai kreativitas

11

pertanyaan yang sama berdasarkan ide-ide asli dan pemahaman-

pemahaman baru.

Tidak mudah mengidentifikasi secara persis pada tahap manakah

suatu proses kreatif itu sedang berlangsung. Apa yang diamati ialah

gejalanya berupa perilaku yang ditampilkan oleh individu. Menurut

Guilford (Suryosubroto, 2009), tahap perkembangan kreativitas dalam

kemampuan berpikir kreatif dicerminkan melalui lima macam perilaku,

yaitu; (1)Fluency, kelancaran atau kemampuan untuk menghasilkan

banyak gagasan, (2)Fleksibility, kemampuan menggunakan bermacam-

macam pendekatan dalam mengatasi persoalan, (3)Originality,

kemampuan memncetuskan gagasan-gagasan asli, (4)Elaboration,

kemampuan menyatakan gagasan secara terperinci, (5)Sensitivity,

kepekaan menangkap dan menghasilkan gagasan sebagai tanggapan

terhadap suatu situasi.

Menurut Munandar (2012), Ciri kognitif kreativitas (berpikir

kreatif) dalam menyelesaikan masalah terdiri dari empat, yaitu:

1. Fluency

a) Mencetuskan banyak ide, banyak jawaban, banyak penyelesaian

masalah.

b) Memberikan banyak cara atau saran menyelesaikan masalah.

c) Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.

Analisis Kreativitas Siswa..., Inggit Tri Susanti, FKIP UMP, 2015

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/14/3/BAB II.pdf · kreativitas siswa dari dimensi kognitif ... Keempat komponen indikator untuk menilai kreativitas

12

2. Flexibility

a) Mengahasilkan jawaban yang bervaiari, dapat menyelesaikan

masalah dari sudut pandang yang berbeda.

b) Mencari banyak altenatif penyelesaian masalah yang berbeda-

beda.

3. Originality

a) Mampu melahirkan ungkapan yang baru dalam menyelesaikan

masalah.

b) Memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan

masalah.

4. Elaboration

a) Mampu memperkaya dan mengembangkan gagasan

b) Memperinci jawaban dengan detail.

Berdasarkan tahapan kreativitas menurut Guilford dan kreativitas

berdasarkan ciri kognitif (berpikir kreatif) menurut Munandar. Maka

dalam Penelitian ini indikator kreativitas berdasarkan dimensi kognitif

(berpikir kreatif) dalam menyelesaikan masalah matematika yaitu

kefasihan (fluency), keluwesan (flexibility), keaslian (originality), dan

terperinci (elaboration). Keempat komponen indikator untuk menilai

kreativitas siswa berdasarkan dimensi kognitif (berpikir kreatif) dalam

menyelesaikan masalah matematika, meninjau hal yang berbeda dan saling

berdiri sendiri, sehingga siswa atau individu dengan kemampuan dan latar

Analisis Kreativitas Siswa..., Inggit Tri Susanti, FKIP UMP, 2015

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/14/3/BAB II.pdf · kreativitas siswa dari dimensi kognitif ... Keempat komponen indikator untuk menilai kreativitas

13

belakang berbeda akan mempunyai kemampuan yang berbeda pula sesuai

tingkat kemampuan.

Tabel 2.1. Indikator kreativitas siswa berdasarkan dimensi kognitif

(berpikir kreatif) dalam menyelesaikan masalah matematika.

Kemampuan kreativitas Menyelesaikan masalah matematika

Kefasihan (fluency) Siswa menyelesaikan masalah

matematika dengan banyak jawaban dan

benar.

Keluwesan (Flexibility) Siswa menyelesaikan masalah

matematika dengan satu cara lalu dengan

cara lain.

Keaslian (Originality) Siswa menyelesaikan masalah

matematika dengan idenya sendiri.

Penguraian (Elaboration) Siswa menyelesaikan masalah

matematika dengan memberikan jawaban

secara detail dan runtut.

2. Gaya Kognitif Reflektif dan Impulsif

1) Pengertian Gaya Kognitif

Gaya kognitif dideskripsikan sebagai garis batas antara

kemampuan mental dan sifat personalitas. Berbeda dengan strategi

kognitif yang mungkin mengalami perubahan dari waktu ke waktu serta

dapat dipelajari dan dikembangkan, gaya kognitif bersifat statis dan

secara relatif menjadi gambaran tetap tentang diri individu, Riding &

Douglas (Desminta, 2011). Gaya (style) juga berbeda dengan

kemampuan (ability), seperti intelegensi. Gaya mengacu pada proses

kognisi yang menyatakan bagaimna isi informasi itu di proses. Atau

dengan kata lain, gaya adalah cara seseorang menggunakan

kemampuannya (Desminta, 2011). Gaya kognitif merupakan salah satu

Analisis Kreativitas Siswa..., Inggit Tri Susanti, FKIP UMP, 2015

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/14/3/BAB II.pdf · kreativitas siswa dari dimensi kognitif ... Keempat komponen indikator untuk menilai kreativitas

14

variabel kondisi belajar yang perlu dipertimbangkan oleh guru dalam

merancang pembelajaran, terutama dalam strategi pembelajaran yang

sesuai dengan gaya kognitif peserta didik.

Beberapa definisi gaya kognitif menurut para ahli dalam

Desminta (2011). Menurut Brown (2000) bahwa “style is a term that

refers to consistent and rather enduring tendencies or preferences

within an individual. Style are those general characteristics of

intellectual functioning (and personality type, as well) that pertain to

you as an individual, and that differentiate you from someone else”.

Gaya adalah istilah yang mengacu pada kecenderungan atau preferensi

yang konsisten dan agak bertahan dalam individu. Gaya adalah

karakteristik umum yang mempunyai fungsi intelektual (dan tipe

kepribadian juga) yang berhubungan dengan anda sebagai individu, dan

yang membedakan anda dengan orang lain.

Tennant (Desminta, 1988), secara sederhana mendefinisikan

gaya kognitif sebagai “an individual’s characteristic and consistenf

approach to organising and processing information”. Karakteristik dan

konsisten untuk mengatur dan mengolah informasi. Witkin (Nasution,

2010) mengatakan “cognitive characteristic modes of functioning that

we reveal throughout our perceptual and intellectual activities in highly

consisten and pervasive way”. Karakteristik kognitif fungsi yang kita

ungkapkan melalui kegiatan persepsi dan intelektual kita dengan cara

yang sangat konsisten dan dapat meresap.

Analisis Kreativitas Siswa..., Inggit Tri Susanti, FKIP UMP, 2015

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/14/3/BAB II.pdf · kreativitas siswa dari dimensi kognitif ... Keempat komponen indikator untuk menilai kreativitas

15

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat dipahami bahwa

yang dimaksud dengan gaya kognitif adalah karakteristik individu

dalam penggunaan fungsi kognitif (berpikir, mengingat, memecahkan

masalah, membuat keputusan, mengorganisasi dan memproses

infoemasi, dan seterusnya.) yang bersifat konsisten dan berlangsung

lama. Setiap individu memiliki gaya kognitif yang berbeda dalam

memproses informasi atau menghadapi suatu tugas dan masalah.

Desminta (2011) mengatakan bahwa di dalam gaya kognitif

terdapat suatu cara yang berbeda untuk melihat, mengenal, dan

mengorganisir informasi. Setiap individu akan memilih cara yang

disukai dalam memproses dan mengorganisas informasi sebagi respons

terhdap stimuli lingkungannya. Kemungkinan, ada individu yang

memberikan respon lebih cepat, tetapi ada pula yang lebih lambat. Gaya

kognitif merupakan pola yang terbentuk dari cara individu memproses

informasi, yang cenderung stabil dan dicapai dalam jangka waktu yang

cukup lama, meskipun ada kemungkinan untuk berubah.

Sebagai karakteristik individu dalam memproses infromasi, gaya

kognitif berada pada lintas kemampuan dan kepribadian, serta

dimanifestasikan pada beberapa aktivitas. Ketika gaya kognitif secara

khusus dimanifestasikan dalam pendidikan, maka ia lebih umum

dikenal dengan gaya belajar (learning styles). Desminta (2011)

mengatakan bahwa gaya kognitif merupakan bagian dari gaya belajar,

yakni sifat-sifat fisiologis, kognitif dan afektif yang relatif tetap, yang

Analisis Kreativitas Siswa..., Inggit Tri Susanti, FKIP UMP, 2015

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/14/3/BAB II.pdf · kreativitas siswa dari dimensi kognitif ... Keempat komponen indikator untuk menilai kreativitas

16

menggambarkan bagaimana peserta didik menerima, berinteraksi, dan

merespon lingkungan belajar, atau semacam kecenderungan umum,

sengaaja atau tidak, dalam merespon informasi dengan menggunakan

cara-cara tertentu.

Masing-masing peneliti menciptakan penggolongan gaya belajar

ini menurut pokok-pokok pengertian yang mendasarinya. Setiap

kategorisasi itu terdapat perbedaan akan tetapi juga persamaan-

persamaan, walaupun menggunakan istilah-istilah yang berbeda-beda.

Berbagai penggolongan itu dapat kita ambil tiga gaya belajar yang ada

kaitannya dengan proses belajar-mengajar, yakni gaya belajar menurut

tipe : (1) gaya field dependence dan independence, (2) gaya impulsif

dan reflektif, (3) gaya preseptif/reseptif dan sistematis/intuitif,

(Nasution, 2010).

2) Pengertian Gaya Kognitif Reflektif dan Impulsif

Gaya impulsif dan reflektif menunjukkan tempo kognitif atau

kecepatan berpikir. Kagan (Warli, 2012) menjelaskan bahwa dimensi

reflektif-impulsif menggambarkan kecenderungan anak yang tetap

untuk menunjukkan cepat atau lambat waktu menjawab terhadap situasi

masalah dengan ketidakpastian jawaban yang tinggi. Anak yang

memiliki karakteristik cepat dalam menjawab masalah, tetapi

tidak/kurang cermat, sehingga jawaban cenderung salah, disebut anak

yang bergaya kognitif impulsif. Anak yang memiliki karakteristik

Analisis Kreativitas Siswa..., Inggit Tri Susanti, FKIP UMP, 2015

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/14/3/BAB II.pdf · kreativitas siswa dari dimensi kognitif ... Keempat komponen indikator untuk menilai kreativitas

17

lambat menjawab masalah, tetapi cermat/teliti, sehingga jawaban

cenderung betul, disebut anak yang bergaya kognitif reflektif.

Santrock (2014) mengatakan bahwa “impulsivity is a cognitive

style in which individuals act before they think. Which reflection is an

cognitive style in which individuals think before they act, usually

scanning information carefully and slowly”. Siswa yang memiliki gaya

impulsif cenderung memberikan repson secara cepat. Individu impulsif

sejati adalah individu yang memberikan respon sangat cepat, tetapi juga

melakukan sedikit kesalahan dalam proses tersebut. Sebaliknya,

individu dengan gaya reflektif cenderung menggunakan lebih banyak

waktu untuk merepons dan merenungkan akurasi jawaban. Individu

reflektif sangat lamban dan berhati-hati dalam memberikan respons,

tetapi cenderung memberikan jawaban secara benar.

Nasution (2010) menunjukkan bahwa “the tendency to reflect

over alternative solution possibilities, in contrast with the tendency to

make an impulsive selection of a solution in problems with high

response uncertainty”. Jadi seorang reflektif atau impulsif bergantung

pada kecenderungan untuk merefleksi atau memikirkan alternatif-

alternatif kemungkinan-kemungkinan pemecahan suatu masalah yang

bertentangan dengan kecenderungan untuk mengambil keputusan yang

impulsif dalam menghadapi masalah-masalah yang sangat tidak pasti

jawabannya.

Analisis Kreativitas Siswa..., Inggit Tri Susanti, FKIP UMP, 2015

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/14/3/BAB II.pdf · kreativitas siswa dari dimensi kognitif ... Keempat komponen indikator untuk menilai kreativitas

18

Dari beberapa definisi diatas dapat dipahami bahwa gaya

kognitif reflektif dan impulsif menggambarkan kecenderungan anak

yang tetap untuk menunjukkan cepat atau lambat waktu menjawab

terhadap situasi masalah dengan ketidakpastian jawaban yang tinggi.

Siswa yang bergaya kognitif impulsif cenderung cepat dalam

menyelesaikan masalah tetapi tingkat kesalahan jawaban sangat tinggi.

Sedangkan siswa yang bergaya kognitif reflektif lambat dalam

menyelesaikan masalah, cermat, teliti dan hati-hati sehingga tingkat

kesalahan jawaban sangat rendah.

Tabel 2.2. Perbedaan Sifat Siswa Reflektif dan Impulsif.

Siswa Reflektif Siswa Impulsif

Untuk menjawab digunakan

waktu lama.

Jawaban lebih tepat (akurat).

Reflektif terhadap kesustraan IQ

Tinggi

Menyukai masalah analaog

Berpikir sejenak sebelum

mejawab

Kelainan dari segi kognitif

Menggunakan paksaan dalam

mengeluarkan berbagai

kemungkinan

Beragumen lebih matang

Strategis dalam menyelesaiakan

masalah

Cepat memberikan jawaban tanpa

mencermati terlebih dahulu.

Tidak menyukai jawaban masalah

yang analog

Menggunakan hypothesis-

scaning; yaitu merujuk pada satu

kemungkinan saja.

Pendapat kurang akurat

Kurang strategis dalam

menyelesaikan masalah

Sumber : Kagan (Warli, 2012)

Mencermati perbedaan siswa reflektif dan siswa impulsif pada

tabel di atas, siswa reflektif memiliki banyak aspek positif yang bisa

menunjang kesuksesan belajar. Siswa impulsif banyak aspek negatif

Analisis Kreativitas Siswa..., Inggit Tri Susanti, FKIP UMP, 2015

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/14/3/BAB II.pdf · kreativitas siswa dari dimensi kognitif ... Keempat komponen indikator untuk menilai kreativitas

19

dalam menunjang kesuksesan belajar. Perbedaan ini akan berakibat

pada cara belajar dari masing-masing individu.

3) Pengukuran Gaya Kognitif Impulsif dan Relfektif

Untuk mengukur gaya kognitif reflektif dan impulsif digunakan

instrumen yang dikembangkan oleh Kagan yang disebut Matching

Familiar Figures Test (MFFT) yang terdiri dari 1 gambar standar dan 6

variasi gambar yang serupa, tetapi hanya satu gambar yang sama

dengan gambar standar. Variabel yang diamati adalah waktu yang

digunakan untuk menjawab dan keakuratan menjawab. Jumlah seluruh

item ada 12.

Instrumen Matching Familiar Figures Test (MFFT) juga

dikembangkan oleh Warli (2010) yang terdiri dari 2 item soal

percobaan dan 13 item soal. Pada tiap-tiap item terdiri dari 1 gambar

standar dan 8 variasi gambar dengan hanya satu gambar yang

tepat/sesuai dengan gambar standar. Tugas pokok siswa yaitu mencari

satu gambar yang sesuai dengan gambar standar. Peneliti menggunakan

instrumen Matching Familiar Figures Test (MFFT) yang

dikembangkan Warli (2010) yaitu 2 item soal percobaan dan 13 item

soal dengan alasan karena sudah teruji validasi dan realibilitasnya oleh

ahli.

Berdasarkan definisi gaya kognitif reflektif dan impulsif,

terdapat dua aspek penting yang harus diperhatikan dalam pengukuran

gaya kognitif reflektif dan impulsif yaitu waktu yang dipergunakan

Analisis Kreativitas Siswa..., Inggit Tri Susanti, FKIP UMP, 2015

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/14/3/BAB II.pdf · kreativitas siswa dari dimensi kognitif ... Keempat komponen indikator untuk menilai kreativitas

20

untuk menyelesaikan soal (t) dan banyaknya jawaban salah siswa (f).

Waktu ideal untuk pengukuran gaya kognitif siswa reflektif dan

impulsif pada penelitian ini dengan 13 soal ditetapkan t = 15 menit

dengan alasan: 1) Arikunto mengatakan terkadang untuk tes yang

berlangsung selama 60 menit dapat diberikan 30-40 soal tes obyektif.

Jika diperhatikan, maka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan

satu soal bentuk tes obyektif adalah 3/2-2 menit. 2) Penelitian Warli

untuk pengukuran gaya kognitif reflektif dan impulsif siswa SMP

dengan 8 gambar variasi, rata-rata waktu maksimum untuk satu soal

1.12 menit. Maka jika dengan 13 soal waktu yang digunakan sekitar

14.56 menit.

Dalam penelitian ini waktu maksimal yang disediakan

menjawab MFFT ditetapkan 15 menit. Selanjutnya untuk menentukan

kelompok siswa gaya kognitif reflektif dan impulsif, peneliti

menggunakan rata-rata waktu dan rata-rata frekuensi jawaban siswa

dengan kriteria sebagai berikut :

1. Siswa gaya kognitif reflektif yaitu yang memiliki rata-rata waktu

lebih dari median rata-rata waktu dan rata-rata frekuensi kurang

dari atau sama dengan median rata-rata frekuensi.

2. Siswa gaya kognitif impulsif yaitu yang memiliki rata-rata waktu

kurang dari atau sama dengan median rata-rata waktu dan rata-

rata frekuensi lebih dari median rata-rata frekuensi.

Analisis Kreativitas Siswa..., Inggit Tri Susanti, FKIP UMP, 2015

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/14/3/BAB II.pdf · kreativitas siswa dari dimensi kognitif ... Keempat komponen indikator untuk menilai kreativitas

21

3. Materi

Materi yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu Aritmatika

Sosial. Standar kompetensi dan kompetensi dasar disesusaikan dengan

silabus KTSP yaitu sebagai berikut:

a. Materi Pokok

Aritmatika Sosial

b. Standar Kompetensi

3. Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linier

satu variabel, dan perbandingan dalam pemecahan masalah.

c. Kompetensi Dasar

3.3. Mengunakan konsep aljabar dalam pemecahan masalah aritmatika

sosial yang sederhana.

d. Indikator

3.3.1. Menentukan besar dan persentase laba, rugi, harga jual, harga

beli.

3.3.2. Menentukan rabat, bruto, tara dan netto.

3.3.3. Menentukan pajak dan bunga tunggal dalam kegiatan ekonomi.

B. Penelitian Relevan

Rahmatina, dkk (2014) menunjukkan bahwa siswa yang bergaya

kognitif reflektif memenuhi ketiga indikator berpikir kreatif yang ditetapkan,

yaitu kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan. Sedangkan siswa yang bergaya

kognitif impulsif tidak memenuhi ketiga indikator berpikir kreatif yang telah

ditetapkan yaitu, kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan.

Analisis Kreativitas Siswa..., Inggit Tri Susanti, FKIP UMP, 2015

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/14/3/BAB II.pdf · kreativitas siswa dari dimensi kognitif ... Keempat komponen indikator untuk menilai kreativitas

22

Subur (2013) menunjukkan bahwa kreativitas siswa pada tingkat

kemampuan matematika rendah hanya memenuhi dua indikator kreativitas

yaitu kefasihan dan keterincian dari empat indikator kreativitas. Pada siswa

yang berkemampuan matematika sedang hanya memenuhi tiga indikator

kreativitas yaitu kefasihan, kebaruan dan keterincian dari empat indikator

kreativitas. Sedangkan siswa tingkat kemampuan matematika tinggi

cenderung memenuhi keempat indikator kreativitas yaitu kefasihan,

fleksibilitas, kebaruan dan keterincian.

C. Kerangka Pikir

Kreativitas adalah kemampuan untuk melihat atau memikirkan hal-hal

yang luar biasa, tidak lazim, memadukan informasi yang tampaknya tidak

berhubungan dan mencetuskan solusi-solusi baru atau gagasan-gagasan baru

yang menunjukkan kefasihan, keluwesan dan orisinalitas dalam berfikir,

(Munandar, 2012). Santrock (2014) menyatakan bahwa pemikiran divergen

(berpikir kreatif) merupakan salah satu ciri dari kreativitas. Munandar (2012)

menyatakan bahwa berpikir divergen juga disebut berpikir kreatif dalah

kemampuan seseorang untuk memberikan macam-macam kemungkinan

jawaban berdasarkan informasi yang diberikan macam-macam kemungkinan

jawaban berdasarkan informasi yang diberikan dengan penekanan pada

keragaman jumlah dan kesesuaian.

Gaya kognitif mengacu pada karakteristik konsistensi individu dalam

menerima, memahami, mengingat, memproses informasi serta

mengorganisasikan cara berpikir dan menyelesaikan masalah. Hal ini berarti

Analisis Kreativitas Siswa..., Inggit Tri Susanti, FKIP UMP, 2015

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/14/3/BAB II.pdf · kreativitas siswa dari dimensi kognitif ... Keempat komponen indikator untuk menilai kreativitas

23

antara gaya kognitif dan keativitas memiliki keterkaitan, karena kreativitas

seseorang dalam menyelesaikan masalah akan sangat ditentukan bagaimana

cara seseorang itu berpikir, mengingat konsep-konsep sebelumnya yang

terkait dengan masalah yang diberikan dan bagaimana seorang memproses

informasi untuk mendapatkan solusi yang tepat. Hal ini menunjukkan bahwa

gaya kognitif mempunyai kontribusi yang penting terhadap kreativitas siswa

dalam menyelesaikan masalah.

Kreativitas yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah kreativitas

berdasarkan ciri kognitifnya yaitu berpikir kreatif. Setiap manusia akan

mengalami masalah dalam kehidupannya dan kreativitas dalam

menyelesaikan masalah merupakan hal yang penting bagi seseorang. Masalah

dalam penelitin ini adalah masalah matematika Sekolah Menengah Pertama

(SMP) materi aritmatika sosial. Indikator kreativitas berdasarkan ciri kognitif

(berpikir kreatif) dalam menyelesaikan masalah matematika yang digunakan

peneliti adalah Kefasihan, Keluwesan, Keaslian dan Terperinci.

Gaya kognitif yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah gaya

kognitif impulsif dan gaya kognitif reflektif. Kagan (1965) menyebutkan

bahwa karakteristik siswa impulsif adalah cepat dalam menjawab masalah,

tetapi tidak cermat sehingga jawaban masalah cenderung salah, dan

karakteristik siswa reflektif adalah lambat dalam menjawab masalah tetapi

cermat, sehingga jawaban masalah cenderung benar.

Untuk mengetahui siswa bergaya kognitif reflektif dan impulsif dalam

penelitian ini akan diberikan tes gaya kognitif yaitu menggunakan instrumen

Analisis Kreativitas Siswa..., Inggit Tri Susanti, FKIP UMP, 2015

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/14/3/BAB II.pdf · kreativitas siswa dari dimensi kognitif ... Keempat komponen indikator untuk menilai kreativitas

24

MFFT. Kemudian untuk mengetahui kreativitas siswa dalam menyelesaikan

masalah matematika dari siswa yang bergaya kognitif impulsif dan siswa

yang bergaya kognitif reflektif, dalam penelitian ini akan diberikan tes

kreativitas matematika sesuai dengan indikator kreativitas siswa dalam

menyelesaikan masalah matematika yang diikuti wawancara dan kemudian

data ditranskrip, dipaparkan dan seterusnya dilakukan analisis data.

Berdasarkan kedua hal di atas diharapkan bahwa siswa yang bergaya

kognitif reflektif akan memiliki kreativitas dalam menyelesaikan masalah

matematika lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang bergaya kognitif

impulsif. Hal ini disebabkan proses berpikir siswa reflektif akan lebih cermat

atau teliti jika dibandingkan dengan siswa impulsif.

Analisis Kreativitas Siswa..., Inggit Tri Susanti, FKIP UMP, 2015