17
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Carpal Tunnel Syndrome 2.1.1 Definisi Carpal Tunnel Syndrome (CTS) atau disebut juga Sindrom Terowongan Karpal (STK) adalah kumpulan gejala akibat terjadi penekanan pada nervus medianus ketika melalui terowongan karpal di pergelangan tangan. Manifestasi klinis dari sindroma ini adalah rasa nyeri dan kesemutan (paraesthesia) (Sidharta, 1996). CTS merupakan entrapment neuropathy yang terjadi akibat adanya penekanan nervus medianus pada saat melalui terowongan karpal di pergelangan tangan tepatnya di bawah fleksor retinaculum (Rambe, 2004). Terowongan karpal berada di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana berbagai komponen tulang dan ligamen membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh beberapa tendon dan nervus medianus (Samuel, 1999). Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan melengkung di atas tulang- tulang karpalia tersebut. Setiap perubahan yang mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada nervus medianus.

BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · proximal terdiri dari lateral dan medial yaitu tulang navicular, lunatum ... Pemeriksaan Radiologi ... nyeri dada, dan bisa terjadi

  • Upload
    hakhanh

  • View
    233

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · proximal terdiri dari lateral dan medial yaitu tulang navicular, lunatum ... Pemeriksaan Radiologi ... nyeri dada, dan bisa terjadi

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Carpal Tunnel Syndrome

2.1.1 Definisi

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) atau disebut juga Sindrom Terowongan

Karpal (STK) adalah kumpulan gejala akibat terjadi penekanan pada nervus

medianus ketika melalui terowongan karpal di pergelangan tangan. Manifestasi

klinis dari sindroma ini adalah rasa nyeri dan kesemutan (paraesthesia) (Sidharta,

1996).

CTS merupakan entrapment neuropathy yang terjadi akibat adanya

penekanan nervus medianus pada saat melalui terowongan karpal di pergelangan

tangan tepatnya di bawah fleksor retinaculum (Rambe, 2004).

Terowongan karpal berada di bagian sentral dari pergelangan tangan di

mana berbagai komponen tulang dan ligamen membentuk suatu terowongan

sempit yang dilalui oleh beberapa tendon dan nervus medianus (Samuel, 1999).

Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan sisi-sisi terowongan yang keras dan

kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor retinakulum (transverse carpal

ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan melengkung di atas tulang-

tulang karpalia tersebut. Setiap perubahan yang mempersempit terowongan ini

akan menyebabkan tekanan pada nervus medianus.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · proximal terdiri dari lateral dan medial yaitu tulang navicular, lunatum ... Pemeriksaan Radiologi ... nyeri dada, dan bisa terjadi

7

2.1.2 Anatomi dan Biomekanika

Pergelangan tangan disusun oleh 3 tulang yaitu tulang radius, ulna dan

karpal. Dimana terowongan karpal terletak di pergelangan tangan yang

kerangkanya di bentuk oleh 8 tulang carpal yang tersusun atas 2 bagian. Bagian

proximal terdiri dari lateral dan medial yaitu tulang navicular, lunatum,

triquertum, dan pisiformis. Bagian distal yaitu tulang trapezium, trapezoideum,

capitatum dan hamatum. Tulang-tulang karpal tangan susunannya membusur

dengan bagian konkaf menghadap ke arah telapak tangan. Ruangan ini tertutup

oleh ligamentum karpi transversum sehingga terbentuk suatu terusan yang sempit

yang disebut terowongan karpal (Anshar, et,al., 2011).

Gambar 2.1 Anatomi Nervus Medianus

(Sumber: Netter, Frank H. Atlas of Human Anatomy. Fourth edition. Saunders:

Elsevier; 2006)

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · proximal terdiri dari lateral dan medial yaitu tulang navicular, lunatum ... Pemeriksaan Radiologi ... nyeri dada, dan bisa terjadi

8

Terowongan karpal tersusun secara rapat Musculi antebrachium palmares

superficial (m. pronator teres, m. flexor carpi radialis, m. palmaris longus, m.

flexor carpi ulnaris, m. flexor digitorum superficialis), Musculi antebrachium

palmares profunda (m. flexor digitorum profunda, m. flexor digitorum longus, m.

pronator quadratus), Flexor digitorum longus dan nervus medianus (Wichaksana,

dkk., 2002)

Nervus medianus terbentuk dari fasikulus lateralis asal radiks C5, C6, C7

dan fasikulus medialis C8 dan T1. Saraf medianus di atas siku tidak mempunyai

cabang-cabang artikuler menuju sendi siku cabang muskuler mempersarafi

pollicis longus, pronator quadratus. Setelah memberi cabang pada otot-otot lengan

bawah untuk berbagai gerakan lengan dan jari-jari tangan di bawah ligamentum

carpi transversal syaraf medianus bercabang dua, yang lateral (motorik)

mempersyarafi otot thenaris yaitu otot abductor pollicis brevis, otot flexor pollicis

brevis, otot oponen pollicis dan otot adductor pollicis. Percabangan medial

(sensorik) mempersyarafi otot antara ossa metacarpalia yaitu lumbricales,

interossei palmaris dan interossei dorsalis bagian polar jari-jari 1, 2, 3 dan ½ jari

ke 4 (sisi lateral) serta bagian tengah sampai sisi radial juga dipersyarafi oleh n.

Medianus (Sloane, 1994).

2.1.3 Klasifikasi

Menurut Katz, dkk (2002), kriteria diagnostik dibuat berdasarkan

pengalaman klinis para peneliti, banyak gejala pasien ditemukan pada perbatasan

dari kelas klasifikasi yang satu dengan yang lainnya. Pada derajat 0 atau disebut

juga dengan derajat Asimtomatik yaitu tidak ada gejala dan tanda CTS, namun

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · proximal terdiri dari lateral dan medial yaitu tulang navicular, lunatum ... Pemeriksaan Radiologi ... nyeri dada, dan bisa terjadi

9

apabila dilakukan pemeriksaan konduksi saraf sensorik dan motorik mungkin

ditemukan kelainan pada sekitar 20% populasi. Pada kondisi ini tidak perlu

dilakukan terapi.

Derajat 1 atau disebut juga derajat Simtomatik Intermiten terdapat

parastesia tangan (kesemutan) intermiten, namun tidak terdapat defisit neurologis.

Apabila dilakukan tes provokasi dan pemeriksaan konduksi saraf sensorik dan

motorik mungkin ditemukan kelainan. Pada derajat 1 sudah dapat dilakukan terapi

konservatif.

Pada CTS derajat 2 atau disebut juga dengan Simtomatik Persisten

terdapat defisit neurologis sesuai dengan distribusi saraf medianus dan bila

dilakukan tes provokasi akan didapatkan hasil yang positif serta pada pemeriksaan

konduksi saraf sensorik dan motorik tidak normal. Penanganan yang dapat

dilakukan pada CTS derajat 2 adalah dengan terapi konservatif atau operatif.

Derajat tertinggi yaitu derajat 3 disebut juga dengan derajat Berat. Kondisi CTS

derajat berat adalah terdapat atrofi otot thenaris. Apabila dilakukan pemeriksaan

dengan elektromiografis terdapat fibrilasi atau neuropati unit motorik. Tindakan

yang dapat dilakukan pada derajat ini dengan melakukan terapi operatif.

Komplikasi yang mungkin timbul pada CTS oleh karena kompresi antara

lain atrofi otot thenaris, gangguan sensorik yang mengenai bagian radial telapak

tangan dan sisi palmar dari tiga jari tangan yang pertama, serta terdapat deformitas

“ape hand”, tidak mampu memfleksikan jari tangan, gengggaman tangan

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · proximal terdiri dari lateral dan medial yaitu tulang navicular, lunatum ... Pemeriksaan Radiologi ... nyeri dada, dan bisa terjadi

10

melemah, terutama ibu jari dan telunjuk, dan jari-jari ini cenderung mengadakan

hiperekstensi dan ibu jari abduksi.

2.1.4 Patofisiologi

CTS terjadi apabila saraf medianus mengalami tekanan dalam struktur

anatomis terowongan karpal. Tekanan dapat disebabkan oleh meningkatnya

volume dalam terowongan karpal, pembesaran saraf medianus, atau berkurangnya

area cross-sectional dalam terowongan karpal. Dari ketiga penyebab ini, yang

menjadi penyebab terbanyak adalah meningkatnya volume terowongan karpal.

Meningkatnya volume terowongan karpal dipengaruhi oleh gerakan yang

berulang dengan kontraksi sangat kuat, tekanan mekanis, sikap kerja kaku dan

aneh, getaran setempat dan penggunaan sarung tangan sempit dingin. Hal ini akan

menyebabkan peradangan tendon pada sendi dan bursa yang akan menekan N.

Medianus dan menimbulkan manifestasi klinis seperti nyeri, terdapat kelemahan

dan gangguan fisik (Silverstein, dkk., 1987).

Teori getaran gejala CTS bisa disebabkan oleh efek dari penggunaan

jangka panjang alat yang bergetar pada saraf median di terowongan karpal.

Menurut Lunborg dalam Tana (2004) mencatat edema epineural pada saraf

medianus dalam beberapa hari terkena paparan alat getar genggam. Edema

epineural diakibatkan adanya peningkatan tekanan intrafasikuler yang

menyebabkan aliran darah vena melambat sehingga endotel menjadi rusak dan

kebocoran protein. Selanjutnya, terjadi perubahan serupa mengikuti mekanik,

iskemik, dan trauma kimia.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · proximal terdiri dari lateral dan medial yaitu tulang navicular, lunatum ... Pemeriksaan Radiologi ... nyeri dada, dan bisa terjadi

11

Getaran ini merangsang kontraksi tendon, mengurangi kelenturan,

mencederai saraf perifer, menyebabkan mati rasa jari-jari atau mengurangi sensasi

tangan sebagai akibat konstriksi vaskuler atau vasospasme mikrosirkulasi ke saraf

perifer. Cedera mikroskopik, mikrosirkulasi, arteriosklerosis lokal yang

menyebabkan pembengkakan lokal berisi cairan dan fibrin yang menekan nervus

medianus.

2.1.5 Diagnosis

Diagnosis CTS ditegakkan selain berdasarkan gejala-klinis seperti di atas

dan perkuat dengan pemeriksaan yaitu:

1) Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita

dengan perhatian khusus pada fungsi, motorik, sensorik dan otonom tangan.

Menurut Katz, dkk (2002) beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat

membantu menegakkan diagnosis CTS adalah:

a) Phalen test : Penderita diminta melakukan fleksi tangan secara maksimal.

Bila dalam waktu 60 detik timbul nyeri, tes positif CTS. Sensitivitas dan

spesifisitas tes Phalen dalam mendiagnosis CTS secara berurutan adalah

82% dan 100% (Widodo, 2014).

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · proximal terdiri dari lateral dan medial yaitu tulang navicular, lunatum ... Pemeriksaan Radiologi ... nyeri dada, dan bisa terjadi

12

Gambar 2.2 Phalen Test

(Sumber: Sawaya, Raja A. Journal of Clinical Neurophysiology. 2009)

b) Torniquet test : Pada pemeriksaan ini dilakukan pemasangan torniquet

dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di

atas tekanan sistolik. Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti CTS, tes ini

menyokong diagnosis.

c) Tinel sign : Tes ini mendukung diagnosis bila timbul parestesia atau nyeri

pada daerah distribusi nervus medianus jika dilakukan perkusi pada

terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi.

Gambar 2.3 Tinel’s Sign

(Sumber: Sawaya, Raja A. Journal of Clinical Neurophysiology. 2009)

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · proximal terdiri dari lateral dan medial yaitu tulang navicular, lunatum ... Pemeriksaan Radiologi ... nyeri dada, dan bisa terjadi

13

d) Flick's sign : Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya. Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

menyokong diagnosis CTS. Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat

dijumpai pada penyakit Raynaud.

e) Thenar wasting : Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi

otot-otot thenar.

f) Menilai kekuatan dan keterampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dynamometer.

g) Wrist extension test : Penderita diminta melakukan ekstensi tangan secara

maksimal, sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga

dapat dibandingkan. Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti CTS,

maka tes ini menyokong diagnosis CTS.

h) Pressure test : Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari. Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul

gejala seperti CTS, tes ini menyokong diagnosis.

i) Luthy's sign (bottle's sign) : Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan

jari telunjuknya pada botol atau gelas. Bila kulit tangan penderita tidak

dapat menyentuh dindingnya dengan rapat, tes dinyatakan positif dan

mendukung diagnosis CTS.

j) Pemeriksaan sensibilitas : Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus, tes dianggap positif dan menyokong diagnosis.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · proximal terdiri dari lateral dan medial yaitu tulang navicular, lunatum ... Pemeriksaan Radiologi ... nyeri dada, dan bisa terjadi

14

k) Pemeriksaan fungsi otonom : Pada penderita diperhatikan apakah ada

perbedaan keringat, kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah

inervasi nervus medianus. Bila ada akan mendukung diagnosis CTS.

Dari pemeriksaan provokasi diatas Phalen test dan Tinel sign adalah tes yang

tepat untuk CTS (Tana, dkk., 2004).

2) Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

Pemeriksaan elektromiografi (EMG) dapat menunjukkan adanya fibrilasi,

polifasik, gelombang positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot

thenar. Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal.

EMG bisa normal pada 31% kasus CTS.

Kecepatan Hantar Saraf (KHS) pada 15-25% kasus, bisa normal. Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang, menunjukkan adanya gangguan pada konduksi saraf di pergelangan

tangan. Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik (Latov, 2007).

3) Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan sinar-X terhadap pergelangan tangan dapat membantu

melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis. Foto polos leher

berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra. USG, CT-scan

dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi. USG

dilakukan untuk mengukur luas penampang dari saraf median di carpal tunnel

proksimal yang sensitif dan spesifik untuk carpal tunnel syndrome (Wilkinson,

2001).

4) Pemeriksaan Laboratorium

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · proximal terdiri dari lateral dan medial yaitu tulang navicular, lunatum ... Pemeriksaan Radiologi ... nyeri dada, dan bisa terjadi

15

Bila etiologi CTS belum jelas, misalnya pada penderita usia muda tanpa

adanya gerakan tangan yang repetitif, dapat dilakukan beberapa pemeriksaan

seperti kadar gula darah , kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap (Rambe,

2004).

2.1.6 Pencegahan

Berbagai pekerjaan yang banyak menggunakan tangan dalam jangka

waktu lama, sering dihubungkan dengan terjadinya CTS. Pekerjaan yang

dimaksud umumnya menggunakan kombinasi antara kekuatan dan pengulangan

gerakan yang sama pada jari-jari dan tangan, selama periode waktu yang lama.

Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaran

atau vibration (misalnya pekerjaan pengeboran), atau akibat kesalahan posisi

tangan yang tidak ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer), yang terjadi

dalam jangka waktu lama (Astaqaulia, 2010).

Panduan yang telah dibuat Silverstein, dkk (2000) mengenai pencegahan

untuk mengendalikan risiko penyebab CTS akibat gerakan berulang (repetitive)

adalah dengan mengurangi penggunaan gerakan tangan berulang dengan bantuan

mesin otomatis dan lakukan rotasi pekerjaan dengan gerakan yang berbeda.

Gerakan yang sangat kuat (forceful) dapat dicegah dengan pengurangan berat atau

ukuran perkakas yang digunakan disesuaikan dengan kekuatan normal tangan.

Pada sikap tubuh yang kaku atau tidak ergonomis dapat dicegah dengan

menyesuaikan jenis pekerjaan dengan pekerja dan usahakan posisi pergelangan

tangan harus selalu netral dengan membuat pekerjaan lebih mudah dijangkau.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · proximal terdiri dari lateral dan medial yaitu tulang navicular, lunatum ... Pemeriksaan Radiologi ... nyeri dada, dan bisa terjadi

16

Tekanan mekanis dapat dicegah dengan memberi bantalan pada pegangan

perkakas yang digunakan atau dengan penggunaan sarung tangan. Untuk

mengendalikan efek getaran dapat menggunakan isolator (alat peredam) vibrator

dan hindari penggunaan perkakas pemutar yang kuat (Silverstein, dkk., 1987).

Menurut NIOSH (1997), pencegahan ergonomi yang terpenting untuk

mengindari CTS adalah dengan pengendalian sikap tubuh dengan memelihara

posisi alamiah pergelangan tangan saat bekerja, mengurangi gerakan berulang,

meredam getaran dan melakukan rotasi pekerja untuk meningkatkan kewaspadaan

pekerja.

2.2 Getaran

2.2.1 Definisi Getaran

Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah

bolak balik dari kedudukan keseimbangan. Getaran terjadi saat mesin atau alat

dijalankan oleh penggerak, sehingga pengaruhnya bersifat mekanis (Budiono,

2003). Hal ini dapat disebabkan oleh getaran udara atau getaran mekanis,

misalnya mesin atau alat-alat mekanis lainnya (Gabriel, 1996). Getaran adalah

suatu faktor fisik yang menjalar ke tubuh manusia, mulai dari tangan sampai

keseluruh tubuh turut bergetar (osilasi pada satu titik) akibat getaran peralatan

mekanis yang di pergunakan dalam tempat kerja (Salim, 2002).

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · proximal terdiri dari lateral dan medial yaitu tulang navicular, lunatum ... Pemeriksaan Radiologi ... nyeri dada, dan bisa terjadi

17

2.2.2 Jenis Getaran

2.2.2.1 Getaran Udara

Menurut Gierke dan Nixon dalam Gabriel (1996), getaran udara juga

disebabkan oleh benda bergetar dan diteruskan melalui udara sehingga akan

mencapai telinga. Pengaruhnya terutama pada akustik. Getaran dengan frekuensi

1-20 Hz tidak akan menyebabkan gangguan vestibular seperti gangguan orientasi,

kehilangan keseimbangan, dan mual-mual. Akan tetapi dapat menimbulkan nyeri

pada telinga, nyeri dada, dan bisa terjadi getaran seluruh tubuh.

2.2.2.2 Getaran Mekanis

Menurut Wignjosoebroto (2000) dalam Budiono (2005), getaran mekanis

dapat diartikan sebagai getaran-getaran yang ditimbulkan oleh alat-alat mekanis

yang sebagian dari getaran ini sampai ke tubuh dan mengakibatkan resonansi atau

turut bergetarnya tubuh.

2.2.3 Sumber Getaran

Perkakas yang bergetar secara luas dipergunakan dalam industri logam,

perakitan kapal, dan otomotif, juga dipertambangan, kehutanan, dan pekerjaan

konstruksi. Perkakas yang paling banyak digunakan adalah bor pneumatik. Alat

ini menghasilkan getaran mekanis dengan ciri fisik dan efeknya merugikan yang

berbeda (Wijaya, 1995).

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · proximal terdiri dari lateral dan medial yaitu tulang navicular, lunatum ... Pemeriksaan Radiologi ... nyeri dada, dan bisa terjadi

18

2.2.4 Efek Getaran

2.2.4.1 Getaran Seluruh Tubuh (whole body vibration)

Getaran pada seluruh tubuh atau umum (whole body vibration) yaitu

terjadi getaran pada tubuh pekerja yang bekerja dengan posisi duduk atau berdiri

dimana landasannya yang menimbulkan getaran. Biasanya frekuensi getaran ini

adalah 5 – 20 Hz (Salim, 2002). Getaran seperti ini biasanya dialami oleh

pengendara traktor, bus, helikopter, atau bahkan kapal.

Gangguan kesehatan yang ditimbulkan Whole Body Vibration yaitu

gangguan aliran darah, gangguan syaraf pusat menyebabkan kelemahan

degeneratif syaraf, gangguan metabolisme atau pertukaran oksigen dalam paru-

paru, gangguan pada otot atau persendian (Rohmansyah, dkk., 2013).

2.2.4.2 Getaran lengan tangan (hand arm vibration)

Getaran lengan tangan atau hand arm vibration adalah getaran yang

merambat melalui tangan akibat pemakaian peralatan yang bergetar, frekuensi

berkisar 20 – 500 Hz (Salim, 2002). Frekuensi dapat dikatakan berbahaya apabila

sudah mencapai 128 Hz, karena tubuh manusia sangat peka pada frekuensi ini.

Getaran ini berbahaya pada pekerjaan seperti supir bajaj, operator gergaji rantai,

tukang potong rumput, pekerja gerinda dan penempa palu.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · proximal terdiri dari lateral dan medial yaitu tulang navicular, lunatum ... Pemeriksaan Radiologi ... nyeri dada, dan bisa terjadi

19

2.3 Pekerja

2.3.1 Definisi Pekerja

Pekerja adalah penduduk yang melakukan kegiatan bekerja. Penduduk

dibagi menjadi 3 yaitu penduduk usia kerja, penduduk yang termasuk angkatan

kerja dan penduduk yang termasuk bukan angkatan kerja. Penduduk yang

termasuk angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang

bekerja atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.

Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan

maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan,

paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut

termasuk pola kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha

atau kegiatan ekonomi (BPS, 2000).

2.3.2 Jenis Pekerjaan

Menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 1990 (BPS, 2009),

lapangan usaha dibagi menjadi 9 yaitu pertanian (termasuk didalamnya

perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan), pertambangan dan penggalian,

industri, listrik (termasuk didalamnya gas dan air minum), konstruksi,

perdagangan (termasuk didalamnya rumah makan dan jasa akomodasi),

transportasi (termasuk pergudangan dan telekomunikasi), lembaga keuangan

(termasuk didalamnya real estate, usaha penyewaan dan jasa perusahaan), jasa

kemasyarakatan, sosial dan perorangan. Data statistik yang dikeluarkan Badan

Pusat Statistik (2014) menyatakan bahwa jumlah penduduk yang bekerja pada

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · proximal terdiri dari lateral dan medial yaitu tulang navicular, lunatum ... Pemeriksaan Radiologi ... nyeri dada, dan bisa terjadi

20

lapangan usaha konstruksi menempati urutan ke empat tertinggi di seluruh

Indonesia.

2.3.3 Pekerja Las

Pekerja las merupakan pekerja yang bekerja di lapangan usaha bidang

konstruksi. Pekerjaan yang dilakukan berupa mengelas, memotong, meratakan

dan membelah benda kerja (Riko, 2013). Ketika melakukan pekerjaan las, pekerja

melakukan pekerjaan dengan posisi tidak ergonomis, seperti mengelas dengan

membungkuk, berjongkok, dan posisi kepala mendongak ke atas. Keadaan seperti

itu dapat mempengaruhi posisi kerja tangan saat melakukan pekerjaan

menggerinda. Menggerinda adalah bagian dari pekerjaan pengelasan yang

menggunakan mesin gerinda (Fatmawati, dkk., 2009).

Posisi tangan saat menggunakan mesin gerinda yang tidak sesuai juga

akan berisiko menyebabkan terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) yaitu Carpal

Tunnel Syndrome. Berdasarkan penelitian Pangestusi, dkk (2014), posisi kerja

tangan responden saat menggunakan mesin gerinda sebagian besar dengan lateral

pinch. Sedangkan menurut Vienza (2011), posisi lateral pinch merupakan posisi

yang tidak normal dan tidak ergonomis karena jari – jari tangan tidak

menggenggam sempurna sehingga berpotensi menyebabkan cedera pada tangan.

2.4 Mesin Gerinda

Mesin gerinda merupakan alat yang digunakan dalam proses

menghaluskan atau meratakan permukaan dan memotong benda kerja yang

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · proximal terdiri dari lateral dan medial yaitu tulang navicular, lunatum ... Pemeriksaan Radiologi ... nyeri dada, dan bisa terjadi

21

digunakan pada tahap finishing dengan daerah toleransi yang sangat kecil

sehingga mesin ini harus memiliki konstruksi yang sangat kokoh (Riko, 2013).

Bekerja dengan mesin gerinda prinsipnya sama dengan proses pemotongan

benda kerja. Pisau atau alat potong gerinda adalah ribuan keping berbentuk pasir

gerinda yang melekat menjadi keping roda gerinda. Proses penggerindaan

dilakukan oleh keping roda gerinda yang berputar menggesek permukaan benda

kerja (Paryanto, 2004). Berdasarkan penelitian Pangestuti, dkk (2014),

pengukuran intensitas getaran dengan menggunakan vibration meter pada mesin

gerinda adalah sebesar 8 – 12 m/s2.

Gambar 2.4 Mesin Gerinda

(sumber: www.makitatools.com)

Keuntungan dari proses menggerinda adalah sebagai berikut (Paryanto, 2004) :

1. Merupakan metode yang umum dari pemotongan bahan seperti baja yang

dikeraskan. Besarnya kelegaan tergantung pada ukuran, bentuk, dan

kecenderungan suku cadang untuk melengkung selama operasi perlakuan

panas.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · proximal terdiri dari lateral dan medial yaitu tulang navicular, lunatum ... Pemeriksaan Radiologi ... nyeri dada, dan bisa terjadi

22

2. Disebabkan banyaknya mata potong kecil pada roda, maka menimbulkan

penyelesaian yang sangat halus dan memuaskan pada permukaan singgung

dan permukaan bantalan. Kekasaran permukaan yang dicapai adalah 0,4

sampai 2200 µm.

3. Penggerindaan dapat menyelesaikan pekerjaan sampai ukuran teliti dalam

waktu singkat. Mesin gerinda perlu pengaturan roda halus, sebab hanya

jumlah kecil bahan yang dilepas, sampai ± 0,005 mm. Tekanan pelepasan

logam dalam proses ini kecil, sehingga memperbolehkan untuk

menggerinda benda kerja yang mudah pecah dan benda kerja yang

cenderung untuk melenting menjauhi perkakas. Sifat ini memungkinkan

memakai pencekam magnetis untuk memegang benda kerja dalam operasi

penggerindaan.