66
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Internet Menurut Nugroho (2006, p24) internet adalah suatu sistem informasi global berbasis komputer yang terbentuk oleh jaringan – jaringan komputer yang saling terkoneksi satu sama lain. Menurut Deitel (2003, p5) merupakan sebuah jaringan global yang telah dikembankan sejak empat dkade lalu yang ditemukan oleh departemen pertahanan Amerika Serikat. Pada awal ditemukannya, internet didesain untuk menghubungkan komputer pusat dengan banyak universitas dari organisasi penelitian. Sekarang ini, internet diakses oleh ratusan dari milyaran komputer di seluruh dunia Menurut Kotler Amstrong (2004, P24) Internet adalah jaringan global dan jaringan komputer yang luas dan berkembang tanpa ada manjemen atau kepemilikan terpusat. Internet merupakan sebuah jaringan global yang memungkinkan terhubungnya komputer - komputer di dunia yang memungkinkan terjadi interaksi antara client user yang terhubung melalui TCP/IP yang merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

  • Upload
    dodung

  • View
    218

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

7  

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Kajian Pustaka

2.1.1. Internet

Menurut Nugroho (2006, p24) internet adalah suatu sistem informasi

global berbasis komputer yang terbentuk oleh jaringan – jaringan komputer

yang saling terkoneksi satu sama lain.

Menurut Deitel (2003, p5) merupakan sebuah jaringan global yang

telah dikembankan sejak empat dkade lalu yang ditemukan oleh departemen

pertahanan Amerika Serikat. Pada awal ditemukannya, internet didesain untuk

menghubungkan komputer pusat dengan banyak universitas dari organisasi

penelitian. Sekarang ini, internet diakses oleh ratusan dari milyaran komputer

di seluruh dunia

Menurut Kotler Amstrong (2004, P24) Internet adalah jaringan global

dan jaringan komputer yang luas dan berkembang tanpa ada manjemen atau

kepemilikan terpusat.

Internet merupakan sebuah jaringan global yang memungkinkan

terhubungnya komputer - komputer di dunia yang memungkinkan terjadi

interaksi antara client user yang terhubung melalui TCP/IP yang merupakan

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

8  

 

sebuah protocol dikoneksikan melalui server jaringan dan http menyajikan

kepada user yang menerima informasi dari user lain. Internet menyediakan

koneksi ke informasi, hiburan, dan komunikasi kapanpun dan dimanapun.

Perusahaan menggunakan internet untuk membangun hubungan dengan

konsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

dan efektif.

Adapun manfaat – manfaat yang di peroleh dari internet sebagai

berikut (Wahana Komputer, 2003, p24)

• Informasi yang di dapatkan lebih cepat dan murah dengan menggunakan

aplikasi dan fasilitas internet seperti : e-mail, www, Newsgroup.

• Mengurangi biaya kertas dan biaya distribusi, dengan adanya Koran,

majalah, brosur, dalam internet.

• Media informasi, seperti pengenalan, pemesanan produk perusahaan.

• Komunikasi interaktif melalui : e-mail, video conferencing, IRC

• Sebagai alat penelitian dan pengembangan

• Sebagai alat pertukaran data

Dan masih banyak lagi kegunaan internet, dengan cacatan tentunya harus

mempunyai askses ke internet.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

9  

 

2.1.2. E-Business

Menurut Kolter (2004, P74), E-Business merndeskripsikan akan

pengunaan perangkat elektronik dan program perusahaan dalam

menjalankan semua kegiatan bisnis perusahaan.

e-Bussiness merupakan sebuah proses transformasi dari informasi

antara organisasi maupun stakeholder yang saling mendukung dalam

kegiatan perusahaan bisnis

e-Bussiness merupakan proses pemanfaatan teknologi internet untuk

mendukung kegiatan – kegiatan bisnis dalam transaksi, layanan terhadap

pelanggan penyajian informasi kepada pelanggan dan media interaksi seller

dan buyer ataupun seluruh proses pertukaran data, informasi, file, antara

individu ataupun organisasi melalui media internet. Merupakan sebuah

proses transformasi dari informasi antara organisasi maupun stakeholder

yang saling mendukung dalam kegiatan perusahaan bisnis

Menurut Turban yang di kutip oleh Diana (2001, p20) e – Business di

klarifikasikan berdasarkan karakteristik transaksi menjadi enam jenis antara

lain :

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

10  

 

• Business to Business (B2B)

Yang hingga saat ini paling dominan dalam praktek e-business,

merupakan jalinan bisnis antara penjual dan pembeli yang sama –

sama berupa persusahaan atau organisasi bisnis.

• Business to Consumer (B2C)

Yaitu transaksi bisnis yang terjadi antara transaksi ritel dengan

pembeli individual atau transaksi antar perusahaan kepada

pengguna akhir.

• Consumer to Consumer (C2C)

Yaitu transaksi bisnis yang terjadi dimana konsumen menjual

poduknya ataupun jasanya langsung kepada konsumen lain.

• Consumer to Business (C2B)

Yaitu meliputi individu yang menjual produk dan jasa kepada

organisasi atau persuasahaan, serta indivudu yang mencari penjual,

berinteraksi dengan penjual tersebut dan melakukan transksi.

• Non Business Electronic Commerce

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

11  

 

Yaitu terdiri dari institusi non bisnis seperti lembaga pendidikan,

organisasi nirlaba, organisasi keagamaan, organisasi social dan

instansi pemerintah.

• Intrabusiness (Organizational) Electronic Commerce

Yaitu meliputi semua institusi internal organisasi yang biasanya

dilakukan melalui internet dan meliputi pertukaran barang, jasa,

dan informasi. Aktifitas internal bisa bermacam – macam mulai

dari menjual produk korporate kepada karyawan hingga aktivitas

pelatihan online.

2.1.3. E-Commerce

Menurut Kotler & Amstrong (2004, p74), e-commerce merupakan

suatu proses penjualan dan pembelian yang didukung oleh penggunaan

elektronik dan internet.

Menurut Rainer & Turban (2009, P168), E-Commerce

menggambarkan proses pembelian, penjualan, pengiriman, atau pertukaran

produk, jasa, atau informasi melalui jaringan – jaringan komputer, termasuk

di dalamnya penggunaan internet.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

12  

 

E-commerce merupakan kegiatan perdagangan atau niaga yang

memanfaatkan teknologi internet atau proses pertukaran data maupun

informasi transaksi yang terlibat di dalam sebuah website. Bagi sebagian

besar perusahaan saat ini, e-commerce lebih dari sekedar membeli dan

menjual produk secara online. Sebaliknya, e-commerce meliputi seluruh

proses dari pengembangan, pemasaran, penjulan, pengiriman, dan

pembayaran untuk berbagai produk dan jasa yang di perjual belikan dalam

pasar global berjaringan para pelanggan dan dengan dukungan dari jaringan

para mitra bisnis di seluruh dunia.

Menurut Turban et al (2004, p180) ada 5 cakupan e-Commerce antara

lain :

1) People (Manusia) : Penjual, pembeli, perantara, spesialis system

informasi, karyawan/para pekerja, dan partisipan lainnya.

2) Public policy (Kebijakan Publik) : Legal, isu, dan kebijakan

lainnya yang memiliki aturannya sendiri seperti perlindungan

privasi dan perpajakan yang telah di tentukan oleh pemerintahan.

3) Marketing and Advertising (Pemasaran dan periklanan) : seperti

kebanyakan bisnis lainnya, EC juga membutukan dukungan dalam

hal permasaran dan periklanan. Hal ini penting, terutama bagi

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

13  

 

transaksi online B2C dimana pejual dan pembeli yang terlibat di

dalamnya tidak saling mengenal satu dengan lainnya.

4) Support Service (Fasilitas Pendukung) : banyak fasilitas yang

dibutuhkan untuk mendukung e-commerce dari proses pembayaran

hingga pengiriman barang dan penciptaan isi dari e-commerce

tersebut

5) Business partnerships (partner/rekan bisnis) : Joint ventures, e-

marketplace dan partner bisnis umum lainnya yang terlibat di

dalam e-commerce. Hal ini sering terjadi dalam setiap rantai

persediaan.

2.1.4. Website

Menut Sardi (2004, p4), Website merupakan sekumpulan dokumen

yang di publikasikan melalui jaringan internet maupun intranet sehingga

dapat di akses oleh user oleh melalui web browser. Website juga merupakan

dokumen – dokumen yang di tulis dengan syntax – syntax pemograman yang

kemudian di publikasikan.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

14  

 

Ada banyak daya tarik dalam membuat website dan menggunakan

internet sebagai media bisnis atau promosi, yang di antaranya adalah sebagai

berikut (Wahana Komputer, 2003, p107-110) :

1) Audience yang gobal

Materi dipublikasikan di dalam WWW, segera tersedia ke

pengguna audience secara gobal. Hal ini membuat WWW menjadi

media yang sangat efektif dari segi pembiayaan untuk

mempublikasikan informasi yang mencapai lebih dari 190 negara

di dunia.

2) Beroperasi selama 24 Jam, 7 Minggu

Kenyataan internet beroperasi setiap waktu yang membuatnya

menjadi mesin bisnis yang sangat efisien saat ini.

3) Relatif murah

Beberapa organisasi dan pribadi saat ini dapat menyebabkan

informasi kepada jutaan orang, yang hanya menghabiskan ratusan

ribu saja agar informasi dapat di tampilkan lewat internet.

4) Iklan Produk

Kita dapat menggunakan WWW untuk mengiklankan berbagai

macam produk, sebelum membeli produk pelanggan akan bisa

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

15  

 

melihat beberapa daftar spesifikasi produk dan mendapat tambahan

informasi.

5) Survey Online

Metode tradisonal untuk mengadakan survey relative lama dan

mahal jika di bandingkan dengan cara survey online yang

dilakukan dengan internet.

6) Pengumuman

Dengan WWW anda dapat menyebarkan berbagai pengumuman ke

jutaan pengguna secara terjadwal, Karena hampir tidak ada waktu

istirahat untuk mempublikasikan informasi anda sehingga web

adalah media yang sangat efisien untuk menyiarkan pengumuman.

7) Menyedikan dukungan teknis

Kita dapat menggunakan website untuk menyelengarakan

dukungan teknis kepada pelanggan. Karena halaman web dapat

diperbaharui dengan informasi baru.

8) Membuat forum diskusi online

Dengan aplikasi Web Board dimungkinkan membuat forum

diskusi online di web.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

16  

 

9) Kecepatan penyebaran informasi

Saat ini informasi diisi kedalam suatu web, begitu juga siap untuk

dilihat oleh jutaan pemakai. WWW adalah media yang sangat

sesuai, yang di dunia nyata hal ini tidak dapat di jalankan.

2.1.5. World Wide Web

Web atau World Wide Web adalah sistem berbasiskan hypermedia

yang memungkinkan pengaksesan informasi di internet secara non –

sequencial menggunakan hyperlinks. Web menyediakan ‘poin and click’

yang sederhana dalam mengeksplor sejumlah besar halaman web yang ada di

internet. Informasi pada web direpresentasikan halaman web (web pages),

yang muncul sebagai kumpulan tulisan, grafik, gambar, suara dan video.

Sebagai tambahan, sebuah web pages dapat berisi hyperlinks ke web pages

lain, yang memungkinkan user untuk bernavigasi dalam mengakses

informasi.

Menurut Connolly (2002, P948). Web terdiri dari jaringan komputer

yang dapat bertindak dalam dua peran; sebagai server, menyediakan

informasi dan ssebagai client; biasanya diartikan sebagai browser, meminta

informasi. Contoh web server adalah apache HTTP server, Netscape

Enterprice Server, dll. Sedangkan contoh web browser antara lain adalah

Microsoft Internet Exploler, Netscape Navigator, NSCA Mosaic, dll. Banyak

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

17  

 

informasi pada web disimpan dalam dokumen menggunakan bahasa yang

disebut HTTP (hypertext markup protocol). Dokumen dan lokasi

diidentifkasi dengan sebuah alamat, didefenisikan sebagai Uniform Resouce

Locator (URL)

2.1.6. Wireless Application Protocol (WAP)

Dikutup dari (id.wikipedia.org) Wireless Application Protocol

disingkat WAP adalah sebuah protokol atau sebuah teknik messaging service

yang memungkinkan sebuah telepon genggam digital atau terminal mobile

yang mempunyai fasilitas WAP, melihat/membaca isi sebuah situs di internet

dalam sebuah format teks khusus. Situs internet ini harus merupakan situs

dengan fasilitas WAP. WAP dipublikasikan oleh WAP Forum, ditemukan

pertama kali oleh Ericsson pada tahun 1997. Motorola, Nokia, dan Unwired

Planet juga melakukan hal yang sama. Anggota Forum itu kini beranggotakan

lebih dari 90% pasar telepon genggam, software developer dan organisasi

yang lain.

Ada beberapa versi WAP antara lain WAP 1.2.1 dan 2.0. WAP 1.2.1

hanya dapat menampilkan laman sederhana saja dibandingkan dengan WAP

2.0 yang mendukung bahasa xhtml dan gambar. WAP di buat pertama kali

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

18  

 

sebagai protokol komunikasi bergerak yang tidak bergantung pada sistem

tertentu. WAP dirancang sebagai bagian dari sistem di masa depan sama

halnya dengan Bluetooth dan GPRS. WAP merupakan protokol komunikasi

bergerak yang terdiri dari beberapa layer dan dapat dijalankan pada sistem

jaringan yang berbeda. Teknologi ini merupakan hasil kerjasama antar

industri untuk membuat sebuah standar yang terbuka dan berbasis pada

standar Internet, serta beberapa protokol yang sudah dioptimasi untuk

lingkungan nirkabel. Teknologi ini bekerja dalam modus teks dengan

kecepatan sekitar 9,6 kbps.

Adapun keuntungan dari WAP yaitu:

a. WAP memudahkan kita untuk mengakses data. Terlebih saat ini

dimana perkembangan dunia informatika sangat pesat.

b. Dengan teknologi WAP kita dapat mengakses kapan saja dan dimana

saja

c. Biaya Akses yang murah

d. Hampir semua Mobile Phone yang memiliki fasilitas jaringan GPRS

sehingga dipastikan memiliki layaan WAP

2.1.7. Database

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

19  

 

Menurut Connoly, (2002, P14). Database adalah koleksi data yang

berhubungan secara logis, dan merupakan deskripsi dari data tersebut,

didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi dari organisasi

Dikutip dari (id.wikipedia.org) Database adalah kumpulan informasi

yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa

menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari

basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan

memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data

(database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam

ilmu informasi.

Istilah database berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian

artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel

ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data

sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku

besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.

Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan – catatan,

atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan

terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut

skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan

hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

20  

 

skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis

data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model

relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam

bentuk tabel – tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari

baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi

matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga

menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model

hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk

mewakili hubungan antar tabel.

2.1.8. HTML

HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa pendeskripsi

halaman yang menciptakan dokumen – dokumen hypertext atau hypermedia.

HTML memasukan kode – kode pengendali dalam sebuah dokumen pada

berbagai point yang dapat anda spesifikasikan, yang dapat menciptakan

hubungan (hyperlink) dengan bagian lain dari dokumen tersebut atau dengan

dokumen lain yang berada di world wide web.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

21  

 

HTML memasang kode – kode pengendali di dalam teks dari dokumen

yang menentukan judul, sub judul, grafik, komponen multimedia, dan juga

hyperlink dalam dokumen tersebut.

Dokumen HTML merupakan file teks regular yang disebut juga

sebagai file ASCII yang diciptakan dengan menggunakan editor teks misalnya,

Emacs atau vi dalam Operation System Unix, atau Notepad, FrontPage dalam

windows.

Seperti yang telah kita sebutkan sebelumnya, HTML merupakan

bahasa pemrograman untuk menciptakan sebuah halaman website tesk

maupun multimedia yang dapat di akses oleh semua orang di belahan dunia

dengan koneksi internet.

2.1.9. PHP

Dikutip dari (id.wikipedia.com), PHP merupakan bahasa skrip yang

dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk

memrogram situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun

sebuah CMS. Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home

Page (Situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada

tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

22  

 

wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data

formulir dari web.

Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari

interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan

model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab

perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.

2.1.10. MySQL

Dikutip dari (id.wikipedia.com), MySQL adalah sebuah perangkat

lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database

management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar

6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai

perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL),

tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus

dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.

Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat

lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber

dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh

sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak

cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

23  

 

Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson,

dan Michael "Monty" Widenius.

2.1.11. Marketing

Menurut Kotler (2005, P10), mengatakan marketing adalah suatu

proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

mereka butuhkan dan inginkan dengan mencipkatan, menawarkan, dan secara

bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Sedangkan menurut Asosiasi Pemasaran AS (American Marketing

Association) yang dikutip oleh Ma’ruf (2005, p.10), memberikan definisi

pemasaran sebagai berikut ini: Pemasaran adalah proses perencanaan dan

pelaksaan penciptaan ide, barang dan jasa berikut harga, promosi, dan

pendistribusiannya untuk menciptakan transaksi yang memuaskan kebutuhan

individu dan institusi.

Maka dari beberapa penjelasan diatas maka dapat disimpulkan

Marketing adalah sebuah proses yang dilakukan untuk menyampaikan segala

informasi produk atau jasa yang di tawarkan perusahaan dalam penciptaan,

promosi, dan penyampaian kepada konsumen atau pebisnis. Hal ini dilakukan

agar unit perusahaan berjalan seirama.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

24  

 

2.1.12. E-Marketing

Menurut Amstrong & Kotler (2004, p74), e-Marketing

menggambarkan usaha – usaha perusahaan untuk menginformasikan,

berkomunikasi, mempromosikan dan memasarkan produk dan jasa lewat

internet.

Menurut Mohammed et al. (2003, P4) e-Marketing adalah proses dari

membangun dan memelihara hubungan dengan pelanggan melalui aktifitas

online yang memfasilitasi pertukaran ide, produk dan layanan yang memenuhi

tujuan kedua belah pihak.

Menurut Smith, P.R & Chaffey.D (2004,p5) e-marketing adalah suatu

upaya untuk menciptakan, memperkenalkan, dan menyerakan barang dan jasa

kepada konsumen dan perusahaan lain dengan melalui media elektronik atau

dengan menggunakan sarana internet. Dalam hal ini e-marketing disini

merupakan cara melakukan pemasaran barang dan jasa yang tersedia dengan

membuat dan membangun sebuah website.

Menurut Onggo (2005), Internet marketing adalah segala aktivitas

yang bertujuan untuk memasarkan atau mempromosikan dan membangun

branding melalui media online khususnya melalui media Indonesia.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

25  

 

Dari beberapa pendapat yang ada dapat dapat di simpulkan bahwa e-

marketing merupakan suatu kegiatan yang berhubungan langsung dengan

pembelian dan penjualan produk barang / jasa dengan memanfaatkan media

elektoronik khususnya internet.

5 komponen dalam e-marketing:

1) Proses

Proses dalam e-marketing meliputi 7 tahap yang harus terkoordinasi satu

dengan yang lainnya, antara lain :

a. Melihat kesempatan bisnis yang ada

b. Menyusun strategi pemasaran

c. Mendesain pengalaman pelanggan

d. Membuat pengalaman antar muka dengan pelanggan

e. Mendesain program pemasaranMeningkatkan informasi pelanggan

melalui teknologi

f. Evaluasi program pemasaran

2) Membangun dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan

Membangun dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan

merupakan tujuan dari pemasaran itu sendiri. Tiga tahapan dalam

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

26  

 

hubungan dengan pelanggan adalah awareness, exploration, dan

commitment. Program pemasaran dapat dikatakan berhasil apabila

mampu mengarahkan pelanggan hingga pada tahap commitment pada

perusahaan. Dan tujuan dari e-marketing adalah menjalin hubungan

dengan pelanggan, baik secara online maupun offline.

3) Online

Sesuai dengan definisinya, e-marketing adalah pemasaran yang

dilakukan di dalam dunia internet, namun tetap terkait dengan program

pemasaran sacara tradisional.

4) Pertukaran

Dampak dari e-marketing adalah pertukaran yang tidak hanya terjadi di

dalam dunia internet, namun tetap harus berdampak pada pertukaran di

penjualan secara nyata.

5) Pemenuhan kepuasan dari kedua belah pihak

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

27  

 

Dengan adanya e-marketing, pemenuhan keputusan akan kedua belah

pihak lebih cepat terpenuhi, yaitu dari segi perusahaan yang

menggunakan e-marketing bisa mencapai tujuan perusahaan seperti

meningkatkan laba perusahaan, pangsa pasar yang semakin luas, dan

lain – lain. Dari segi pelanggan adalah terpenuhinya kebutuhan seperti

mendapatkan informasi yang di butuhkan dengan lebih cepat.

2.1.13. Word of Mouth

Menurut Word of Mouth Marketing Association (WOMMA), Word of

Mouth merupakan usaha pemasaran yang memicu konsumen untuk

membicarakan, mempromosiklan, merekomendasikan dan menjual

produk/jasa kepada pelanggan lainnya.

Menurut Hasan (2010, p32), Word of Mouth adalah upaya untuk

memberikan alasan agar orang berbicara tentang merek, produk maupun jasa

dan membuat berlangsungnya pembicaraan itu lebih mudah. Perusahaan

memicu minat konsumen dengan cara menyebabkan konsumen berbagi

pengalaman dengan orang lain. Agar prosesnya dapat berjalan dengan

sempurna maeketer perlu mencari orang – orang yang sangat terkesan dan

sangat puas atau bahagia karena produk, atau jas yang ia terima, orang

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

28  

 

semacam ini akam menjadi rekomender yang besar pengaruhnya terhadap

orang lain.

Pelanggan yang telah memiliki pengalaman unik tentang produk, jasa,

dan merek dari perusahaan tertentu ini, cenderung akan memasukkan produk,

jasa, dan merek itu kedalam daftar percakapan, mereka secara sadar atau tanpa

sadar mengungkapkannya kepada orang lain secara lisan (word of mouth)

dalam berbagi kesempatan.

Word of Mouth dikenal juga sebagai alat yang kuat untuk memasarkan

atau mempromosikan produk atau perusahaan tanpa biaya ataupun biayanya

sangat kecil. Word of Mouth merupakan kekuatan yang paling kuat dalam

pasar, dan permasaran yang paling murah serta efektif yang dapat digunakan

di dunia bisnis.

Word of Mouth terdiri atas dua jenis yaitu :

1) Organic Word of Mouth

Terjadi ketika seseorang konsumen merasa sangat puas dengan kinerja

dari produk ataupun jasa sehingga berkeinginan untuk berbagi

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

29  

 

pengalaman dan informasi kepada keluatha dan kerabatnya. Ini

menandakan pentingnya kepuasan pelangga.

2) Amplified Word of Mouth

Pembicaraan yang dimulai oleh kampanye yang disengajakan untuk

membuat atau memancing orang – orang membicarakannya.

2.1.14. Viral Marketing

Menurut Koolter dan Armstrong (2004, p90), Viral Marketing adalah

“Viral marketing is the internet version of word-of-mouth marketing, that

involves creating an email message or other marketing event that is so

infectious that customers will want to pass it along to their friend”. kurang

lebih dapat diartikan sebagai versi internet dari penggunaan pemasaran dari

mulut ke mulut, yang sangat berhubungan dengan menciptakan e-mail atau

acara pemasaran yang sangat menular sehingga pelanggan mau

menyampaikannya kepada teman mereka.

Menurut Turban (2004, p193), Viral Marketing use word of mouth

marketing by which customer promote a product or service by telling other

about it.” yang dapat di artikan dengan Viral Marketing adalah pemasaran

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

30  

 

dari mulut ke mulut dimana pelanggan mempromosikan sebuah produk atau

jasa dengan cara menceritakan kepada orang lain.

Menurut Wiranaga (2002, p95) Viral Marketing merupakan

perkembangan dari sistem direct selling dengan cara memberikan imbalan

yang khusus dengan bentuk menyerupai network marketing atau multi level

marketing.

2.1.15. Bauran Pemasaran

Menurut Kotler (2005, p.17-18) Bauran pemasaran adalah seperangkat

alat pemasaran yang digunakan untuk perusahaan untuk terus menerus

mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran dapat di

klasifikasikan menjadi empat kelompok pemasaran, yaitu:

1. Produk (product) : merupakan kombinasi produk dan jasa yang di

tawarkan perusahaan kepada pasar sasaran.

2. Harga (Price) : Jumalah uang yang di bayarkan pelanggan untuk

memperoleh produk.

3. Tempat (Place) : kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia

bagi pelanggan sasaran.

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

31  

 

4. Promosi (Promotion) : aktifitas yang menyampaikan manfaat produk

dan membujuk pelanggan membelinya.

Gambar 2.1 Empat Komponen Kegiatan Pemasaran

Sumber: Kotler (2005, p.17)

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

32  

 

2.1.16. Community

Menurut Barry Wellman yang dikutip oleh Gerard Delanty (2003 :

177) definisi komunitas adalah,“Community are networks of interpersonal

ties that provide sociability, support, information, a sense of belonging and

social identity”.

Menurut pengertian di atas, komunitas adalah jaringan dari beberapa

individu yang saling mengikat yang meningkatkan sosialisasi sesama

jaringan, saling mendukung, memberikan informasi, adanya rasa memiliki

dan menjadi identitas sosial. Ikatan yang kuat dan dukungan dari sesama

anggota komunitas memungkinkan adanya saling ketergantungan di antara

anggota komunitas yang secara sadar atau tidak terjadi interaksi saling

memanfaatkan di antara anggota komunitas.

Dikutip dari (http://id.wikipedia.org). Komunitas adalah sebuah

kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya

memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia,

individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber

daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa.

Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti "kesamaan",

kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi

oleh semua atau banyak".

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

33  

 

2.1.17. E-Community

Dikutip dari (id.wikipedia.org). Komunitas maya diciptakan untuk

saling berkomunikasi di antara para pengguna internet dengan menggunakan

teknologi yang mengguakan platform internet. Walaupun begitu, saat internet

populer di kalangan awam, yaitu sejak munculnya http sebagai landasan

website, masyarakat baru sekedar menggunakan internet untuk mencari berita

atau komunikasi melalui e-mail. Namun segera setelah itu, komunitas maya

yang terdiri dari pengguna awam juga mulai terbentuk. Komunitas maya bisa

berupa mailing list, newsgroup atau bulletin board.

Adapun fasilitas - fasilitas Komunitas maya di bagi menjadi beberapa

jenis antara lain :

1) Fasilitas chatting

Chatting, terkenal di antara generasi muda. Dahulu, IRC terkenal

sebagai sarana chatting dengan Dalnet sebagai server paling digemari

dan MIRC (berplatform Windows) sebagai piranti lunak yang terkenal.

MIRC dapat ditemu di hampir semua warung internet di Indonesia. Kini,

fasilitas-fasilitas bincang-bincang seperti Yahoo! Messenger, MSN

Messenger, Google Talk yang memiliki antar muka yang lebih menawan

mulai menggeser keberadaan IRC yang hanya menyajikan teks saja.

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

34  

 

2) Situs komunitas

Situs komunitas / jaringan sosial adalah sebuah fenomena

internet yang mewakili generasi muda. Situs-situs ini sering digunakan

untuk mejalin relasi. Pada perkembangannya, modus yang sama juga

digunakan untuk mencari teman. Salah satu jenis situs seperti ini yang

populer adalah di Indonesia Friendster (juga merupakan yang pertama)

dan Myspace serta Facebook di Amerika Serikat (morange v) dan

Kanada.

3) Forum Berbasis Web

Dahulu dikenal sebagai Papan Buletin atau Papan Pesan namun

perlahan istilah tersebut mulai menghilang dari umum dan hanya

digunakan di instansi-instansi pendidikan saja. Pada awal

perkembangannya, pembuat situs seringkali harus sendiri membuat

programnya baik menggunakan bahasa pemrograman C atau Perl.

Namun PHP sebagai bahasa pemrograman khusus web dan MYSQL

untuk basis data (database) menjadi pasangan favorit pengembang

Bulletin Board seperti PhpReactor atau PhpBB.

2.1.18. E-Customer Relationship Management

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

35  

 

Dengan menggabungkan unsur teknik informasi dan internet, maka

konsep Customer Relationship Management akan dinamakan e-CRM dimana

secara konsep CRM yang ada yaitu pengetahuan aktivitas hubungan dengan

pelanggan di bangun di atas basis website elektronik

Menurut Darudiarto (2008) e-CRM adalah CRM yang diterapkan

secara elektronik dengan menggunakan web browser, internet dan media

elektronik, e-CRM juga meliputi proses aplikasi online seperti segmentasi dan

personalisai, e-CRM merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengelola

pelanggan yang meliputi pengelolaan dara pelanggan, proses pemasaran

complaint handling, status order, customer service, dan laporan.

Adapun tingkatan – tingkatan atau ruang lingkup e-CRM terbagi atas 3

tingkatan yang dapat di jabarkan :

1) Foundational Service

Pelayanan ini termasuk kebutuhan dasar minimal sebuah website

seperti melakukan efektifitas, efisiensi, dan respn terhadap penehan

kebutuan pelanggan.

2) Customer Centered Service

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

36  

 

Pelayanan ini termasuk serperti perancangan pemasaran,

konfirgurasi produk dan perubahan – perubahan pribadi atas dasar

keamanan

3) Value Added Service

Pelayanan ekstra ini seperti lelang secara online dan pelatihan

sera pendidikan online.

2.2. Metode Analisis

2.2.1. Analisis Lima Kekuatan Porter

Menurut Whiteley (2004, P26-29) mengutip dari Michael Porter dalam

bukunya Competitive Strategy: Techniques for analysis Industries and

Compertitors (1980), model kompetitif Porter menggambarkan keadaan

industri yang kompetitif yang di dalamnya terdapat perusahaan – perusahaan

dan kekuatan – kekuatan yang mengeluti bidang yang sama dan saling

mempengaruhi satu dengan yang lain.

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

37  

 

Gambar 2.2 Analisis Lima Kekuatan Porter

Sumber : Whiteley (2004, P27)

1) Rivalry amongst existing competitors (Persaingan dengan pesaing yang

ada), pesaing – pesaing ini dapat merupakan pesaing yang mengancam

perusahaan samapai pesaing kecil yang kurang memiliki pengaruh

terhadap perusahaan.

Faktor – faktor yang berpengaruh:

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

38  

 

• Pertumbuhan industri, industri yang pertumbuhannya statis akan

lebih mempengaruhi kompetisi dibandingkan industri yang

bertumbuh dengan cepat.

• Biaya oprtasional dan harga penyimpanan yang tinggi, ketika ini

terjadi maka tingkat penjualan harus tetap dijaga, begitu juga

dengan para pesaing.

• Perbedaan produk, merek dagang, dan penentuan harga untuk

konsumen. Juka perusahaan tidak memiliki merek dagang untuk

suatu produk maka harga harus disesuaikan.

• Banyaknya cabang dan besarnya perusahaan itu. Jika terdapat

banyak perusahaan yang sama bersarnya dalam satu tempat,

maka persaingan akan semakin tinggi. Perusahaan yang lebih

kecil atau salah satu perusahaan yang dominan akan mengurangi

persaingan dalam suatu bisnis.

• Beragamnya para pesaing, semakin mirip suatu perusaahaan,

maka akan semakin tinggi pula tingkat persaingan.

2) Thread of new entrants (Ancaman dari pendatang baru)

Faktor – faktor yang mempengaruhi:

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

39  

 

• Kebijakan Pemerintah. Hal yang paling penting dari hambatan

ini adalah kebutuhan akan izin untuk beroperasi

• Diferensiasi produk dan merek dagang. Komponen ini terkait

langsung dengan tingkat dari batasan tersebut.

• Merubah harga untuk pembeli. Jika pembeli ingin mencari

supplier baru, maka hal ini merupakan ancaman bagi perusahaan

tersebut.

3) Threat of substitute product or service (ancaman akan barang atau

layanan pengganti)

Ancaman akan barang dan layanan pengganti. Ketika tingkat ancaman

terhadap hal ini tinggi, maka profit margin akan rendah, namun

konsumen akan mudah berubah ketika harga menjadi tinggi.

Faktor – Faktor yang mempengaruhi:

− Harga relative dan kemampuan dari barang atau layanan

pengganti. Jika produk atau service yang sejenis tersedia pada

saat yang sama, maka ancaman akan hal ini akan menjadi tinggi.

Jika barang penggantu yang berpotensi lebih mahal, maka

ancaman akan rendah.

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

40  

 

− Merubah harga untuk konsumen. Perubahan harga untuk

konsumen ini ditentukan oleh tingkat kualitas dari produk

pengganti. Jika biaya produksi untuk barang produk pengganti

tersebut bisa bersaing dengan produk lain.

− Keinginan konsumen untuk beralih ke produk lain. Biasanya

konsumen yang terlanjut puas dengan suatu produk, maka

keinginan untuk beraloh ke produk lain cenderung rendah dan

sebaliknya.

4) Bargaining power of buyers

Faktor ini sangat di pengaruhi oleh sensifitas harga dan tingkat

kemampuan perusahaan untuk melakukan penawaran.

Faktor – faktor yang mempengaruhi:

• Sensifitas harga. Beberapa hal yang dapat menurunkan sensifitas

harga :

o Merek dangan dan difensiasi

o Keuntungan yang di peroleh oleh konsumen

o Keuntungan dari pembuatan keputusan

Page 35: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

41  

 

• Tingkat penawaran. Berikut ini merupakan factor yang

menentukan tingkat kemampuan pembeli :

o Volume pembelian

o Perubahan harga konsumen

o Informasi pembelian

o Keberadaan barang pengganti

5) Bargaining power of supplier

Merupakan perbedaan dari masukan dan bahan – bahan ketika

organisasi membutukan bahan dasar dari supplier.

Faktor – factor yang mempengaruhi:

• Konsentrasi supplier. Semakin sedikit supplier tersebut, maka

semakin tinggi pula kekuatan mereka dan sebalinya

• Pengaruh perbedaan produk dan harga. Kekuatan supplier

semakin besar ketika produk mereka semakin signifikan terhadap

perusahaan pembeli dan sebaliknya.

2.2.2. Analisis SWOT

Page 36: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

42  

 

Menurut Rangkuti (2008, P18), Analisis SWOT adalah

indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan

strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (Strengths ) dan peluang ( Opportunities ),

namun secara bersamaan dapat meminimalakan kelemahan (

Weaknesses ) dan ancaman ( Threats ). Proses pengambilan keputusan

strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi,

dan kebijakan perusahaan. Dengan demikina perencanaan strategis (

Strategic Planner ) harus menganalisis faktor – faktor strategis

perusahaan (Kekuatan, Klemahan, Peluang, dan Ancaman) dalam

kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model

yang paling popular untuk analisis situasi adalah SWOT. SWOT adalah

singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan Weaknesses serta

lingkungan ekternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia

bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor ekternal Peluang (

Opportunities ) dan Ancaman ( Threats ) dengan faktor internal

kekuatan ( Strengths ) dan Kelemahan ( Weaknesses ).

Page 37: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

43  

 

Gambar 2.3 Analisis SWOT, Teknik Membedakan Kasus Bisnis

Sumber: Freddy Rangkuti (2008)

Keterangan Analisis SWOT :

Kuadran 1 : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan

tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan

Page 38: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

44  

 

peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah

mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih

memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah

untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara stratefi diversifikasi

(produk/pasar).

Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi

di lain pihak, ia mengadapi beberapa kendala.kelemahan internal. Kondisi

bisnis pada kuadran 3 ini miirp dengan Question Mark pada BCG matriks.

Focus strategi perushaan ini adalah meminimalakan masalah – masalah

internal perusahaan sehingga dapat meribut peluang pasar yang lebih baik

Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidakmenguntungkan,

perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

2.2.2.1. Tahap Analisis Perencanaan Strategis

Proses analisis rencana strategis terdiri dari 3 tahapan analisis, yaitu :

1) Tahap pengumpulan data

2) Tahap analisis

Page 39: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

45  

 

3) Tahap pengambilan keputusan

Gambar 2.4 Kerangka Formulasi Strategis

Analisis SWOT Teknik Membedakan Kasus Bisnis

Sumber Freddy Rangkuti (2008)

Keterangan (Fren David 2006) :

2.2.2.1.1. Tahap Pengumpulan Data

Page 40: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

46  

 

Tahap pengumpulan data merupakan suatu kegiatan

pengklasifikasian dan pra-analisis. Pada tahap ini data dibedakan

mnejdi dua yaitu data eksternal dan data internal.

Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan diluar perusahaan

seperti :

• Analisis Pasar

• Analisis Kompetitor

• Analisis Pemasok

• Analisis Permintaan

Data internal dapat diperoleh dari dalam perusahaan itu serndiri,

seperti

• Laporan Kegiatan Pemasasaran

• Laporan Kegiatan Operasional

• Laporan Kegiatan sumber daya manusia (jumlah karyawan,

pendidikan, keahlian, pengalaman).

Page 41: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

47  

 

Model yang dipakai pada tahap ini terdiri dari tiga

yaitu:

2.2.2.1.1.1. Matriks Faktor Strategi Eksternal

Sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, kita perlu

mengetahui lebih dili faktor strategis eksternal (EFAS).

Berikut adalah cara penentuan faktor strategi eksternal

(EFAS):

a. Susunlah dalam kolom 1 ( 5 sampai dengan 10 peluang

dan ancamana).

b. Beri bobot masing – masing faktor dalam kolom 2, mulai

dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak

penting). Faktor – faktor tersebut kemungkinan dapat

memberikana dampak terhadap faktor strategis.

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing – masing

faktor daengan memberikana skala mulai dari 4

(outstanding ) sampai dengan 1 (poor ). Bersangkutan

pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan

yang bersangkutan. Pengaruh faktor tersebut terhadap

kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai

rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang

Page 42: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

48  

 

semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya

kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman

adalah keblikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya

senagat besar, raingnya adalah 1. Sebaliknya, jika nilai

ancamannya sedikit ratingnya 4

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3,

untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4.

Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing – masing

faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (

outstanding ) sampai 1,0 (poor).

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau

catatan mengapa faktor – faktor terterntu dipilih dan

bagaimana skor pembobotannya dihitung.

f. Jumlah skor pembobotan (pada komlom 4), unutk

memperoleh totoal skor pembobotan bagi perusahaan

tertentu bereaksi terhadap faktor – faktor strategis

eksternalnya. Total skro ini dapat digunakan untuk

membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan

lainnya dalam kelompok industry yang sama.

Page 43: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

49  

 

Tabel 2.1. Matriks EFAS,

Sumber : Fred, David 2006

2.2.2.1.1.2. Matriks Faktor Strategi Internal

Setelah menidentifikasi faktor – faktor strategis

internal, suatu tabel atau Internal Factors Analysys Summary

disusun unruk merumuskan faktor – faktor strategis internal

tersebut dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan.

Page 44: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

50  

 

Tahapannya adalah :

a. Tentukana faktor – faktor menjadi kekuatan serta

kelemahan perusahaan dalam kolom 1

b. Beri bobot masing – masing faktor tersebut dengan skala

mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting),

berdasarkan perngaruh faktor – faktor tersebut terhadapa

posisi strategis perusahaan. (Semua bobot tersebut

jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing – masing

faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding

) sampai dengan 1 (Poor ) berdasarkan pengaruh faktir

tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan.

Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masik

kategoru kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai

dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkan dengan

rata – rata industry atau dengan pesiang utama. Sedangkan

variabel yang bersifat negative, kebalikannya.

d. Kalikan bobot pada kolom ke 2 dengan rating pada kolom

3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4.

Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing – masing

Page 45: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

51  

 

faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (

outstanding ) sampai dengan 1,0 (poor)

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau

catatan mengapa faktor – faktor tertentu dipilih, dan

bagaimana skor pembobotannya di hitung.

f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk

memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang

bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana

perusahaan terterntu beraksi pada faktor – faktor strategis

internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk

membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan

lainnya dalam kelompok industry yang sama.

Page 46: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

52  

 

Tabel 2.2. Matriks

IFAS

Sumber : Fred, David 2006

2.2.2.2. Tahap Analisis Data

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh

pada kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah

memafaatkan semua informasi tersebut dalam model – model

kuantitatif perumusan strategi.

Page 47: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

53  

 

2.2.2.2.1. Matriks SWOT

Alat yang di gunakan untuk menyusun faktor – faktor

strategis perusahaan adalah matrik SWOT. Martrik ini dapat

menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman

eksternal yang di hadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan

kekuatan alternatif strategis.

Tabel 2.3 Matrik SWOT

Sumber : Fred, David 2006

a. Strategi SO

Page 48: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

54  

 

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu

dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan

memanfaatkan peluang sebesar – besarnya.

b. Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yanf dimiliki

perusahaan untuk mengatasi ancaman.

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang

ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

d. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive

dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta

menghindari ancaman.

2.2.2.2.2. Matriks IE

Matrik internal ekternal ini dikembangkan dari model

General Electric (GE-Model), parameter yang digunakan

meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan

Page 49: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

55  

 

pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model

ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat

korporat yang lebih detail.

Tabel 2.4 Model untuk Strategi

Korporat

Sumber : Fred, David 2006

Page 50: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

56  

 

Diagram tersebut dapat mengindentifikasi 9 sel strategi

perusahaan, tetapi pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat

dikelompokan menjadi tiga strategi utama, yaitu:

a. Growth Strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu

sendiri ( sel 1,2, dan 5 ) atau upaya diversifikasi (sel 7 dan 8 ).

b. Stability Strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa

mengubah arah strategi yang telah ditetapkan.

c. Retrenchment Strategy ( sel 3, 6, dan 9 ) adalah usaha

memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan

perusahaan.

Untuk memperoleh penjelasan secara lebih detail mengenai

kesembilan strategi yang terdapat pada kesembilan strategi yang

terdapat pada Sembilan sel IE matrik tersebut di atas, berikut ini

akan dijelaskan tindakan dari masing – masing strategi tersebut.

1) Strategi pertumbuhan ( Growth Strategy )

Didesain untuk mencapai pertumbuhan, baik dalam

penjualan, asset, profit, atau komninasi dari ketiganya. Hal ini

dapat dicapai dengan cara menurunkan harga,

Page 51: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

57  

 

mengembangkan produk baru, menambah kualitas produk

atau jasa, atau dengan cara meminimalkan biaya ( minimize

cost ) sehingga dapat meningkatkan profit. Cara ini

merupakan strategi terpenting apabila kondisi perusahaan

tersebut beada dalam pertumbuhan yang cepat dan terdapat

kecenderungan pesaing untuk melakukan perang harga dalam

usaha untuk meningkatkan pangsa pasar. Dengan demikian,

perusahaan yang berlum mecapai Critical mass (mendapat

profit dari large-scale production ) akan mengalami

kekalahan, kecuali jika perusahaan ini dapat menfokuskan diri

pada pasar tertentu yang menguntungkan.

2) Strategi Pertumbuhan melalui konsentrasi dan deversifikasi.

Ada dua strategi dasar dari pertumbuhan pada tingkat

korporat, yaitu konsentrasi pada satu industry atau

diversifikasi ke industry lain. Berdasarkan hasil penelitian,

perusahaan yang memiliki kinerja yang baik cenderung

mengadakan konsentrasi, sedangkan perusahaan yang relatif

kurang memiliki kinerja yang baik cenderung mebgadakan

diversifikasi agar dapat meningkatkan kinerjanya.

Page 52: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

58  

 

Jika perusahaan tersebut memilih strategi konsenstrasi,

dia dapat tumbuh melalui intergrasi ( Integration ) horizontal

maupun vertical, baik secara internal melalui sumber dayanya

sendiri atau secara eksternal engan menggunakan sumber

daya dari luar.

Jika perusahaan tersebut memilih strategi diversifikasi,

dia dapat tumbuh melalui konsentrasi atau diversifikasi

konglomerat, baik secara internal melalui pengembangan

produk baru, maupun eksternal melalui akusisi. Contoh

strategi pertumbuhan adalah sel 1, 2, 5, 7, dan 8.

3) Konsentrasi melalui Integrasi Vertikal ( Sel 1)

Pertumbuhan melalu konsentrasi dapat dicapai melaluo

integrasi vertical dengan cara backward integration

(mengambil alih fungsi supplier) atau dengan cara forward

integration (mengambil alih fungsi distributor). Hal ini

merupakan strategi utama untuk perusahaan yang memiliki

posisis kompetitif pasar yang kuat (high market shere) dalam

industry yang berdaya tarik tinggi.

Page 53: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

59  

 

Agar dapat meningkatkan kekuaran bisnisnya atau

posisi kompetitifnya, perusahaam ini harus melaksanakan

upaya meminimalkan biaya dan operasi yang tidak edisien

untuk mengkontrol kualitas serta distribusi produk.

Intergrasi vertical dapt dicapai baik melalui sumber

daya internal maupun eksternal. Intergrasi vertical pada

umumnya terdapat dalam industry perminyakan, kimia dasar,

mobil, serta produk yang memanfaatkan hasil hutan.

Sebagaimana ditujukan pada tabel diatas, beberapa

keuntungan dari integrasi vertical ini adalah turunnya biaya

serta meningkatkan koordinasi dan control. Hal ini

merupakana cara terbaik bagi perusahaan yang kuat dalam

rangka meningkatkan competitive advantage di dalam

industry yang atraktif.

4) Konsentrasi melalui Intergrasi Horizonral (Sel 2 dan 5)

Strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal

adalah suatu kegian yang memperluas perusahaan dengan

cara membangun di lokasi lain, dan meningkatkan jenis

produk serta jasa.

Page 54: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

60  

 

Jika perusahaan tersebut berada dalam industry yang

sangat atraktif (sel 2) tujuannya adalah untuk

meningkatkanpenjualan dan profit, dengan cara

memanfaatkan keuntungan economics of scale baik di

produksi maupun pemasaran. Sementara jika perusahaan ini

berada dalam moderate attractive industry, strategi yang

diterapkan adalah konsolidasi (sel 5). Tujuannya relative lebih

defensid, yaitu menghindari kehilangan penjualan dan

kehilangan profit.

Perusahaan yang berada di sel ini dapat memperluas

pasaram fasilitas produksi, dan teknologi melalui

pengembangan internal maupun eksternal melalui akusisi atau

join ventures dengan perusahaan lain dalam industry yang

sama.

5) Diversifikasi Konsentris (sel 7)

Strategi pertumbuhan melalui diversifikasi umumnya

dilaksanakan oleh perusahaan yang memilik kondisi

competitive position sangat kaut tetapi nilai daya tarik

industrinya sangat rendah. Perusahaan tersebut berusaha

memanfaatkan kekuatanya untuk membuat produk baru

Page 55: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

61  

 

secara efisien Karen perusahaan ini sudah memiliki

kemampuan manufaktur dan pemasaran yang baik prinsinya

adalah untuk menciptakan sinergi (2+2=5) dengan bahwa dua

bisnis secara bersama – sama dapt menciptakan lebih banyak

profu dari pada juka melakukannya sendiri – sendiri.

6) Diversifikasi Konglomerat (sel 8)

Strategi pertumbuhan melalui kegiatan bisnis yang

tidak saling berhubungan dapat dilakukan juka perusahaan

menhadai competitive position yang tidak begitu kuat (

average ) dan nilai daya tarik industrinya sangat rendah.

Kedua faktor tersebut memaksa perusahaan itu melakukan

usahanya ke dalam perusahaan lain. Tetapi pada saat

perusahaan itu melakukan usahanya ke dalam perusahaan

lain. Tetapi pada saat perusahaan mencapai tahap matang,

perusahaan yang hanya memiliki competitive position rata –

rata cenderung akan menurun kenerjanya. Untuk itu strategi

diversifikasi konglomerat sangat diperlukan. Tekanan strategi

ini lebih pada sinergi financial dari pada product market

synergy (seperti yang terdapat pada strategi diversifikasi

konsentris).

Page 56: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

62  

 

Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga daerah utama yang

memiliki implikasi strategi berbedah. Pertama rekomendasi untuk

devisi yang masuk dalam sel I, II, atau IV dapat digambarkan sbagai

tumbuh dan kembangkan. Strategi intensif (penetrasi pasar,

pengembangan pasar dan penegembangan produk) atau integrative

(integrasi ke belankang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal)

dapat menjadi paling sesuai untuk divisi – divisi ini.

Kedua, divisi yang masuk dalam sel III, V, VII dapat dikelola

dengan cara terbaik dengan strategi jaga dan pertahankan, penetrasi

pasar dan pengembangan priduk adalah dua strategi yang umum

digunakan untuk divisi tipe ini.

Ketiga, rekomendasi yang umum diberkan untuk divisi yang

masuk dalam sel VI, VIII, dan IX adalah tuai dan divestasi. Organisasi

yang berhasil mampu mencapai portofolio bisnis yang diposisikan

dalam atau sekitar sel I dalam matriks IE.

2.2.2.3. Tahap Keputusan

Page 57: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

63  

 

Analisis dan intuisi memberikan dasar untuk membuat

keputusan perumusan strategi. Teknik pencocokan yang baru saja

didiskusikan mengungkapkan alternative strategi yang layak. Banyak

dari stratrgi ini kemugkinan diajukan oleh manajer dan karyawan

yang berpasrtisipasi dalam aktivitas analiis dan polihan strategi.

Tahap ini akan menghasilkan strategi yang terbaik bagi perusahaan.

2.2.2.3.1. Matrisks QSPM

Disamping membuat perinkat strategi untuk

menghasilkan daftar berprioritas, hanya ada satu teknik

analisis dalam literature yang di desain untuk menentukan

daya tarik relaif dari alternative tindakan yang layak. Teknik

ini adalah Matrik Perencanaan Stratrgi Kuantitatif

(Quantitative Strategic Palnning Matrix – QSPM ), yang

termasuk dalam tahap 3 dari kerangka kerja analisis

perumusan strategi. Teknik ini secara objektif

mengindikasikan alternative strategi mana yang terbaik.

QSPM menggunakan iput dari analisis Tahap 1 dan hasil

pencocokan dari analisis tahap 2 untuk menentukan secara

objektif di anatara alternatif strategi yaitu Matrik IFE, EFE,

Page 58: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

64  

 

dan Matrik Profil Kompetitif yang membutukan tahap 1,

digabung dengan Matrik SWOT dan Matrik IE, yang

membentuk tahap 2, memberikan informasi yang dibutukan

untuk membuat QSPM (Tahap 3).

QSPM adalah alat yang memungkinkan penyusun

strategi untuk mengevaluasi alternatif strategi secara objektif,

berdasarkan faktor keberhasilan kuni internal dan eksternal

yang telah diidentifikasi sebelumnya. Serperti alat analisis

perumasan strategi lainnya, QSPM membutukan penelitian

intuitif yang baik (Fred David, p308).

Page 59: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

65  

 

Tabel 2.5 Matrik Perencanaan Strategi Kauntitatif – QSPM

Sumber : Fred, David 2006

Keterangan :

Langka 1 : Membuat daftar peluang/ancaman eksternal dan kekuatan/kelemahan

internal kunci perusahaan pada kolom kiri da QSPM. Informai ini harus diambil

Page 60: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

66  

 

secara langsung dari matrik EFE dan IFE. Minimum sepuluh faktor kerberhasilan

kunci eksternal dan sepuluh faktor keberhasilan kunci internal harus dimasukan

dalam QSPM.

Langka 2 : Berikan bobot untuk masing – masing faktor internal dan eksternal. Bobot

ini dentik dngan yang ada pada matrik EFE dan IFE. Bobot disajikan dalam kolom

persis di samping kanan faktor keberhasilan kunci eksternal dan internal.

Langka 3 : Evaluasi matrik tahap 2 (pencocockan), dan identifikasi alternatif stretegi

yang harus dipertimbangkan organisasi untuk diimplementasikan. Catat strategi –

strategi ini pada baris atas dari QSPM. Kelompokkan strategi ke dalam set yang

independen jika menungkinkan.

Langka 4 : Tentukan nilai daya tarik (attractiveness Score-AS) didefinisikan sebagai

angka yang mengindikasikan daya tarik relatif dari masing – masing strategi dalam

set alternatif tertentu. Nilai daya tarik (attracticeness Scores-AS) ditentukan dengan

mengevaluasi masing – masing faktor internal atau eksternal kunci, satu pada suatu

saat tertentu, dan mengajukan pertanyaan, “apakah faktor ini mempengaruhi pilihan

strategi yang dibuat?”. Jika jawabannya ya, maka strategi tersebut harus

dibandingkan secara relatif terhadap faktor kunci tersebut. Sercara spesifik, nilai daya

tarik harus diberikan unutk masing – masing stratefi untuk mengindikasikan daya

tarik relatif dari satu straregis atas strategi lainnya, dengan mempertimbangkan faktor

tertentu. Jangkuan untuk nilai daya tarik adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik,

Page 61: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

67  

 

3 = cukup menarik, 4 = sangat menarik. Jika jawaban atas pertanyaan diatas adalah

tidak, mengindikasikan bahwa faktor kunci tersebut tidak memiliki dampak terhadapt

pilihan spesifik yang dibuat, dengan demikian tidak perlu berikan bobot terhadap

strategi dalams sel stersebut. Gunakan tanda minus untuk mengindentifikasikan

bahawa faktor utama tersebut tidak menpengaruhi pilihan strategi yang di buat.

Langka 5 : Hitung total nilai daya tarik. Total nilai daya tarik ( Total Attractiveness

Scores-TAS) didefinisikan sebagai produk dari pengalian bobot (langka 2 ) dengan

nilai daya tarik (Langka 4) dalam masing – masing baris. Total nilai daya tarik

mengindikasikan daya tarik dari masing – masing alteratif strategi, dengan hanya

mempertimbangkan penagaruh faktor keberhasilan kunci internal atau eksternal yang

terdekat. Semakin tinggi total nilai daya tarik, semakin menarik alternatif strategi

tersebut (dengan hanya mempertimbangkan faktor keberhasilan kuncil terdekat).

Langkah 6 : Hitung penjualan nilai total nilai daya tarik. Tambahkan total nilai daya

tarik dalam masing – masing kolom strategi dari QSPM. Penjumlahan total nilai daya

tarik (STAS) mengungkapkan strategi mana yang paling menarik dari setiap set

alternatif. Nilai yang lebih tinggi mengindikasikan strategi yang lebih menarikm

mempertimbangkan semua faktor internal dan eksternal yang relevan yang dapat

menpengaruhi keputusan strategis. Tingkat perbedaan antara penjumlahan totoal nilai

daya tarik dari set alternatif strategi tertenu mengindikasikan tingkat kesukaan relatif

dari satu strategi di atas yang lainnya.

Page 62: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

68  

 

2.2.3. Skala Likert

Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dan dijabarkan

menjadi indicator variabel. Kemudian variabel tersebur dijadikan sebagai titi

tolak untuk menyusun item – item instrumen yang dapat berupa pernyataan

atau pertanyaan. Jawaban setiap instrument yang menggunakan Skala Likert

mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative (Sugiono,

2004, p88-89).

Berdasarkan skor yang telah di terapkan maka:

• Jumlah Skor untuk Y orang yang menjawab Sangat Setuju = Y x 5

Jumlah Skor untuk Y orang yang menjawab Setuju = Y x 4

Jumlah Skor untuk Y orang yang menjawab Netral = Y x 3

Jumlah Skor untuk Y orang yang menjawab Tidak Setuju = Y x 2

Jumlah Skor untuk Y orang yang menjawab Sangat Tidak Setuju= Y x 1

• Presentasi Jawaban yang di harapkan = (X : Total jawaban yang di

harapkan) x 100%

• Skala kontinum sebagai berikut :

Page 63: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

69  

 

Gambar 2.5 Skala Likert

Sumber Sugiono, 2004, p88-89

2.2.4. Element Desain 7C

Secara jelas, semua perusahaan perlu untuk mempertimbangkan dan

mengevaluasi e-marketing. Tantangna untamanya adalah merancang sebuah

website yang menarik pada tampilan utamanya dan cukup menarik untuk

mengasilkan kunjungan nerulang dari penhunjung website.

Menurut Rayport dan Jaworski dalam buku (Marketing Management

2006, p567) yang dikutip oleh kolter, sebuah website harus memiliki 7

komponen desain yang penting dalam pembuatannya yang disebut dengan 7C.

7C Tersebut adalah sebagai berikut:

1) Context : Merupakan bagian tata letak atau yang sering disebut

layout dan desain.

2) Content : Melingkupi teks, gambar, suara, dan video.

3) Community : Merupakan fungsi dimana website memungkinkan

penggunanya untuk saling berkominikasi.

Page 64: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

70  

 

4) Communication : begaimana sebuah website memungkinkan

komunikasi website ke pengguna, pengguna ke website, atau

komunikasi dua arah

5) Customization : Kemampuan website untuk menyesuaikan diri

kepada pengguna yang berbeda atau untuk mengizinkan pengguna

untuk mempersonalisasikan websitenya.

6) Connection : suatu koneksi yang menghubungkan website kita

dengan website lain.

7) Commerce : Kemampuan website untuk mengaktifkan transaksi

komersial

Page 65: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

71  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.3. Kerangka Pemikiran

Page 66: BAB II KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00407-MN BAB 2.pdfkonsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien

72  

 

Gambar 2.6 : Kerangka Pemikitan

Sumber : Penulis