22
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan, terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini yang kemudian dijadikan sebagai pembanding. Adapun penelitian-penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut : Padmawati (2012) dalam skripsinya yang berjudul Penggunaan setsuzokushi Shikashidan Demo dalam novel Norwei no Mori karya Haruki Murakami”. Metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian Padmawati ialah pada tahap pengumpulan data menggunakan metode agih dibantu dengan teknik sadap. Teknik dasar yang digunakan dalam penelitian Padmawati adalah teknik bagi unsur langsung yang membagi satuan lingual datanya menjadi beberapa bagian atau unsur. Untuk teknik lanjutan yang dipakai adalah teknik baca markah yang digunakan untuk mengetahui makna setsuzokushi shikashi dan demo setelah itu dilanjutkan dengan teknik baca markah yang digunakan untuk mengetahui makna setsuzokushi shikashi dan demo.Metode yang digunakan pada tahap penyajian hasil analisis data yaitu metode informal dan metode formal. Teori yang digunakan oleh Padmawati ialah teori yang dikemukakan oleh Yuriko (1998). Hasil dari penelitian Padmawati adalah setsuzokushi demo lebih banyak digunakan untuk menyampaikan hal-hal atau pendapat yang bersifat pribadi yang menyatakan perasaan pembicara itu sendiri. Sedangkan setsuzokushi shikashi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 ... II.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan,

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 ... II.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan,

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI

1.1 Kajian Pustaka

Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan, terdapat beberapa

penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini yang kemudian dijadikan sebagai

pembanding. Adapun penelitian-penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Padmawati (2012) dalam skripsinya yang berjudul “Penggunaan

setsuzokushi Shikashidan Demo dalam novel Norwei no Mori karya Haruki

Murakami”. Metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian Padmawati

ialah pada tahap pengumpulan data menggunakan metode agih dibantu dengan

teknik sadap. Teknik dasar yang digunakan dalam penelitian Padmawati adalah

teknik bagi unsur langsung yang membagi satuan lingual datanya menjadi

beberapa bagian atau unsur. Untuk teknik lanjutan yang dipakai adalah teknik

baca markah yang digunakan untuk mengetahui makna setsuzokushi shikashi dan

demo setelah itu dilanjutkan dengan teknik baca markah yang digunakan untuk

mengetahui makna setsuzokushi shikashi dan demo.Metode yang digunakan pada

tahap penyajian hasil analisis data yaitu metode informal dan metode formal.

Teori yang digunakan oleh Padmawati ialah teori yang dikemukakan oleh Yuriko

(1998). Hasil dari penelitian Padmawati adalah setsuzokushi demo lebih banyak

digunakan untuk menyampaikan hal-hal atau pendapat yang bersifat pribadi yang

menyatakan perasaan pembicara itu sendiri. Sedangkan setsuzokushi shikashi

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 ... II.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan,

10

lebih sering digunakan pada saat menceritakan tokoh dan digunakan dalam bahasa

tulisan.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Padmawati ialah penelitian

padmawati hanya memfokuskan dua setsuzokushi yang menyatakan kalimat

berlawanan sedangkan penelitian ini mengangkat tujuh setsuzokushi yang

menyatakan kalimat berlawanan atau yang disebut dengan gyakusetsu no

setsuzokushi. Selain itu, penelitian dari Padmawati hanya menjelaskan perbedaan

penggunaan dari dua setsuzokushi yang menyatakan hal berlawanan yaitu

setsuzokushi shikashi dan demo, sedangkan penelitian ini membahas mengenai

struktur dari penggunaan gyakusetsu no setsuzokushi yang terdiri dari tujuh

setsuzokushi, serta membahas mengenai makna dari masing-masing setsuzokushi

tersebut. Manfaat yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian ini yaitu dapat

mengetahui cara menganalisis setsuzokushi yang memiliki arti yang hampir sama

dengan menggunakan teori makna, sehingga dapat memberikan kontribusi

terhadap penelitian yang akan dilakukan.

Dwita (2011) dalam skripsinya yang berjudul “ Analisis Penggunaan

Setsuzokushi Ga danKeredomo dalam Novelet Kappa karya Akutagawa

Ryuunosuke”. Dalam penelitian Dwita membahas mengenai fungsi dan makna

serta perbedaan penggunaan yang terkandung dalam setsuzokushi ga dan

keredomo. Penelitian Dwita, menggunakanmetode simak dan teknik catat dalam

pengumpulan datanya, kemudian dilanjutkan dengan penganalisisan data dengan

metode agih dan teknik lanjutan yaitu teknik baca markah, dalam penyajian

analisis penelitian Dwita menggunakan metode formal dan informal. Penelitian

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 ... II.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan,

11

Dwita mengambil teori dari beberapa ahli diantaranya teori gramatikal dari Abdul

Chaer dan teori setsuzokushi ga dan keredomo menggunakan teori yang

dikemukakan oleh Takayuki. Dalam penelitian Dwita dapat disimpulkan bahwa

fungsi dari setsuzokushi keredomo dan ga ada empat fungsi yang sama yaitu

menggabungkan dua peristiwa yang berlawanan, menggabungkan dan

menjajarkan dua peristiwa, menyatakan ekspresi, dan menunjukkan kalimat yang

belum selesai. Setsuzokushi keredomo memiliki fungsi yang tidak dimiliki oleh

setsuzokushi ga yaitu saat menyatakan dua hal yang berbeda. Setsuzokushi ga

lebih sering digunakan dalam bentuk tulisan. Setsuzokushi ga juga bisa digunakan

dalam bentuk biasa maupun bentuk hormat. Sedangkan setsuzokushi keredomo

tidak dapat digunakan dalam bentuk hormat. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian Dwita hanya mengangkat dua setsuzokushi yang menyatakan kalimat

berlawanan, sedangkan penelitian ini mengangkat tujuh setsuzokushi yang

menyatakan kalimat berlawanan. Selain itu penelitian ini juga membahas

mengenai struktur dan makna dari penggunaan gyakusetsu no setsuzokushi

tersebut. Melalui penelitian yang telah dilakukan oleh Dwita dapat dipahami cara

menggunakan metode agih, cara membandingkan setsuzokushi yang memiliki

padanan kata yang sama dengan teori makna, sehingga dapat dijadikan referensi

dalam penelitian ini.

Shihhatul (2008) dalam skripsinya yang berjudul “ Analisis penggunaan

kata sambung (setsuzokushi) ~temo dan ~keredomo dalam wacana tulis bahasa

Jepang”. Teori yang digunakan dalam penelitian Shihhatul adalah teori yang

dikemukakan oleh Moleong tentang penelitian bahasa jenis kualitatif. Hasil

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 ... II.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan,

12

penelitian Shihhatul adalah kata sambung temo dan keredomo kedua-duanya

mempunyai fungsi yang menyatakan pertentangan. Perbedaan kata sambung temo

dan keredomo bahwa penggunaan keduanya bukan hanya pertentangan, tetapi ada

juga penggunaan yang lainnya. Temo berfungsi sebagai penekanan dan batas

jumlah, keredomo berfungsi sebagai penghalusan dan pengharapan. Kedua kata

sambung tersebut dapat disubstitusikan penggunaanya sesuai dengan konteks

kalimat dari setsuzokushi tersebut. Kelebihan penelitian ini dengan penelitian

Shihhatul pada jumlah objek penelitiannya. Penelitian Shihhatul hanya meneliti

dua kata sambung yang menyatakan kalimat berlawanan yaitu temo dan keredomo

sedangkan penelitian ini membahas tujuh setsuzokushi yang menyatakan kalimat

berlawanan. Melalui penelitian Shihhatul dapat diketahui cara membandingkan

dua buah setsuzokushi yang memiliki makna hampir sama sehingga dapat

dijadikan bahan referensi dalam penelitian kali ini.

1.2 Konsep

Dalam penelitian ini ada beberapa konsep yang digunakan diantaranya adalah

sebagai berikut :

2.2.1 Setsuzokushi

Menurut Nagayama Isami (dalam Sudjianto, 1996:100) setsuzokushi ialah

kelas kata yang dipakai untuk menghubungkan atau merangkaikan kalimat dengan

kalimat atau merangkaikan bagian-bagian kalimat. Setsuzokushi hanya berfungsi

menghubungkan beberapa kata, menghubungkan dua klausa atau lebih,

menggabungkan bagian-bagian kalimat, juga menggabungkan kalimat dengan

kalimat. Selain itu, setsuzokushi juga berfungsi mengantarkan makna pada kalimat

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 ... II.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan,

13

yang dihubungkan dan berfungsi untuk mengembangkan ungkapan berikutnya.

Pendapat ini didukung oleh Ogawa (dalam Soni,1985:272) yang menjelaskan

bahwa :

接続詞はひんしのいっしゅ、ようほじょうは二ついじょうの語か、ぶ

んせつ、く、文、文のれんさしたものなどの間にたて、りょうしゃを

むすびつけ、いみじょうはせんぎょうの表現をてんかんされる動きを

もつごである。

Setsuzokushi wa hinshi no isshu, youhojyou wa futatsu ijyou no goka,

bunsetsu, ku, bun, bun no rensashita mono nado no aida nitate, ryousha wo

musubitsuke, imijyou wa sengyou no hyougen wo tankan sareru ugoki wo

motsugo de aru.

„Setsuzokushi merupakan kelas kata dalam bahasa Jepang yang digunakan

untuk menggabungkan dua kata atau lebih, klausa dengan klausa, dimana

penggabungan tersebut untuk menunjukan hubungan antara isi ungkapan

kalimat pertama dengan kedua, juga berfungsi untuk mengembangkan

kalimat yang dirangkaikan oleh setsuzokushi tersebut‟.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa setsuzokushi ialah salah satu kelas

kata yang digunakan untuk menghubungkan kalimat dengan kalimat sehingga

kalimat menjadi lebih luas.

2.2.2 Jenis – jenis Setsuzokushi

Masao dalam Sudjianto (1996:102) menyatakan bahwa setsuzokushi

dibagikan menjadi 7 jenis sesuai dengan fungsinya masing-masing. Di antaranya

ialah sebagai berikut :

1. Sentaku no setsuzokushi (Setsuzokushi ini merupakan setsuzokushi

yang menyatakan pilihan terhadap suatu hal).

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 ... II.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan,

14

Contoh :

お菓子がいいか、それとも果物がいいか。

Okashi ga ii ka, soretomo kudamono ga ii ka.

Apakah mau permen ,kalau buah bagaimana?

2. Heiritsu no setsuzokushi (Setsuzokushi yang menyatakan hubungan

yang setara).

Contoh :

字を書き、また本を読む。

Ji wo kaki, mata hon wo yomu.

Menulis huruf, dan juga membaca buku.

3. Tenka no setsuzokushi ( Setsuzokushi yang menyatakan hubungan

tambahan).

Contoh :

彼は英語ができて、しかも日本語もできる。

Kare wa eigo ga dekite, shikamo nihon mo dekiru.

Dia bisa bahasa Inggris, dan juga bisa bahasa Jepang.

4. Gyakusetsu no setsuzokushi (setsuzokushi yang menyatakan

hubungan berlawanan.

Contoh :

春が来た。だが、まだ風は冷たい。

Haru ga kita. Daga, mada kaze wa tsumetai.

Musim semi sudah datang. Akan tetapi angin masih dingin.

5. Jouken no setsuzokushi (setsuzokushi yang menyatakan hubungan

sebab akibat).

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 ... II.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan,

15

Contoh :

彼は体がよわい。それで、よくけっせきする。

Kare wa karada ga yowai. Sorede, yoku kesseki suru.

Dia tubuhnya lemah. Oleh karena itu, sering bolos sekolah.

6. Tenkan no setsuzokushi (setsuzokushi yang menyatakan suatu

perubahan atau peralihan).

Contoh :

ところで、このごろ映画をみますか。

Tokorode, kono goro eiga wo mimasuka.

Ngomong-ngomong saat ini mau menonton film kah?

7. Setsumei no setsuzokushi (setsuzokushi yang menyatakan hubungan

penjelasan).

Contoh :

日本はしき、すなわち春、夏、秋、冬、冬のへんかがある。

Nihon shiki,sunawachi haru,natsu,aki, fuyu no henka ga aru.

Di Jepang ada perubahan empat musim,diantaranya ialah musim

semi, panas,gugur dan dingin.

2.2.3 Gyakusetsu no setsuzokushi

Gyakusetsu no setsuzokushi ialah setsuzokushi yang menyatakan hubungan

yang berlawanan dari pernyataan sebelumnya. Berikut pendapat dari Takanashi

dkk (2000:230) yang menyatakan mengenai gyakusetsu no setsuzokushi sebagai

berikut :

逆接とは、広い意味で、前件から予想されるのとは反対ことがらが

後件に来るような関係のことを言います。

Gyakusetsu to wa, hiroi imi de,zenken kara yosou sareru no to wa hantai

koto gara ga kouken ni kuru youna kankei no koto o iimasu.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 ... II.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan,

16

Kata sambung yang menyatakan hubungan yang berlawanan dari kalimat

sebelumnya atau tidak sesuai dengan suatu hal yang dikatakan

sebelumnya.

Selain itu, Masao dalam Sudjianto (1996:103) juga menyatakan mengenai

gyakusetsu no setsuzokushi yang dipakai untuk menyatakan hubungan yang

berlawanan diantaranya ialah: ga „tapi, tetapi, namun‟, keredo/keredomo „tapi,

tetapi, akan tetapi, meskipun, walaupun‟, shikashi „tetapi, walaupun demikian,

namun‟, tadashi„namun, tetapi‟, to wa ie„meskipun begitu, walaupun demikian,

tetapi‟, daga/desu ga „tetapi, akan tetapi, walaupun demikian‟, demo „walaupun

begitu, biarpun, tetapi, akan tetapi‟, mottomo„tetapi, sebaliknya, padahal,

melainkan‟,dan sebagainya. Setsuzokushi yang termasuk kelompok ini berfungsi

untuk merangkaikan beberapa kata atau kalimat dan menyatakan bahwa

pernyataan yang disebutkan pertama berlawanan dengan pernyataan yang

disebutkan kemudian.

1. Ga

Makino dan Tsutsui (1994:122) menjelaskan mengenai ga dengan

menyatakan bahwa :

Struktur dari setsuzokushi ga ialah sebgai berikut :

Kalimat1 Ga + kalimat 2

Contoh :

自動車の輸出は今のところ好調だ。が、これがいつまで続くか、少

し心配だ。

Jidousha no yushutsu wa ima no tokoro koushou da. Ga, kore ga itsu made

tsudukuka, sukoshi shinpai da.

„Ekspor mobil sekarang memuaskan. Namun sampai kapankah hal itu

terjadi saya sedikit cemas‟.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 ... II.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan,

17

(SNT,1998:98)

Makino dan Tsutsui juga menyatakan mengenai setsuzokushi ga sebagai

berikut :

A disjunctive coordinate conjunction that combines two sentences

„Kata sambung yang mengkombinasikan dua kalimat yang menyatakan

hubungan berlawanan‟.

(ADBJG,1989:120)

Contoh :

ジョンさんは来たがメアリーさんは来なかった。

Jon san wa kita ga Meari san wa konakatta

„Saudara Jon datang tetapi saudara Meari tidak datang‟.

(ADBJG,1994:122)

Yuriko dkk (1998:69) menyatakan mengenai setsuzokushi gaadalah

sebagai berikut :

対立的な二つのことがらを結びつけるのに用いる。前半と後半の

内容が対立したり、前半のことから予想される結果と反対のこと

が後半に述べられたりする。

Tairitsu tekina futasu no koto gara wo musubitsukeru no ni mochiiru.

Zenhan to kouhan no naiyou ga tairitsu shitari,zenhan no koto kara yosou

sareru kekka to hantai no koto ga kouhan ni noberaretari suru.

„Digunakan untuk menghubungkan dua hal yang bertentangan. Kalimat

pertama dan kalimat kedua berlawanan,kalimat kedua merupakan

kebalikan dengan hasil yang diharapkan dari kalimat pertama‟.

(NBZ,1998:69)

Contoh :

朝から何も食べない。が、食べたいという気も起こらないんだ

Asa kara nani mo tabenai. Ga, tabetai to iu ki mo okoranainda.

Dari pagi tidak makan apapun. Namun, rasa ingin makanpun tidak ada.

(SNT,1998:98)

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 ... II.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan,

18

2. Demo

Yuriko dkk(1998:277) menyatakan mengenai demo ialah sebagai berikut :

Struktur dari setsuzokushi demo ini ialah sebagai berikut :

Kalimat1 + Kalimat2

文頭に用いて、それより前に述べられたことと相反することが続

くことを表す。

Buntou ni mochiite, sore yori mae ni noberareta koto to souhan suru koto ga

tsuduku koto o arawasu.

„Kalimat kedua menunjukkan bahwa kalimat tersebut bertentangan dengan

kalimat sebelumnya‟.

(NBZ,1998:277)

Contoh :

友達はプールへ泳ぎに行った。でも、私はアルバイトでいけなか

った。

Tomodachi wa puuru e oyogi ni itta. Demo, watashi wa arubaito de

ikenakatta.

„Teman pergi ke kolam renang untuk berenang. Akan tetapi, saya di

tempat kerja paruh waktu tidak bisa pergi‟.

(NBZ,1998:277)

3. Keredomo

Makino dan Tsutsui menyatakan mengenai keredomo sebagai berikut :

Struktur dari setsuzokushi keredomo ialah sebagai berikut :

a. Kata kerja+ keredomo

Contoh :

字を読めるけれども、書けない。

Ji wo yomeru keredomo, kakenai

Bisa membaca huruf, tetapi tidak bisa menulis.

(GBJM Seri A, 1996:108)

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 ... II.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan,

19

b. Kata sifat I + keredomo

Contoh :

この本は高いけれども、いい本ですよ。

Kono hon wa takai keredomo, ii hon desuyo.

Buku ini mahal, tetapi bagus lo.

(ADBJG, 1989:187

c. Kata sifat na + da keredomo

Contoh :

静かだけれども、頭が悪だと思います。

Shizuka da keredomo, atama ga waru da to omoimasu.

Cantik, tetapi saya pikir kurang pintar.

(ADBJG,1989:187)

d. Kata benda + da keredomo

Contoh :

大野さんは九十歳だけれどもとても元気だ。

Oono san wa kyuujussai da keredomo totemo genki da.

Saudara oono berumur 50 tahun. Tetapi sangat sehat.

(ADBJG,1989:187)

Katsumi dan Y. Shinichi (1998:52) mengungkapkan mengenai setsuzokushi

keredomo sebagai berikut :

二つの事柄を並べて、単に結びつける時使う。

Futatsu no kotogara wo narabete, tan ni musubi tsukeru toki ni tsukau.

„Digunakan untuk menghubungkan atau menjajarkan dua peristiwa‟.

Contoh :

彼はもともと声がいいかめしれない。けれども、練習もよくするから歌

がうまいんだな。

Kare wa moto moto koe ga ii kamoshirenai. Keredomo, renshuu mo yoku suru

kara uta ga umaindana.

„Pada dasarnya mungkin suara dia bagus. Namun karena sering berlatih maka

suaranya terdengar lebih bagus‟.

(SNT,1998:52)

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 ... II.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan,

20

Selain itu Yuriko dkk (1998: 109) menyatakan mengenai setsuzokushi

keredomo sebagai berikut :

文頭に用いて、その前に述べられたことから予想されるのとは異なっ

た展開で次に続くことを表す。「しかし」にくらべて、やや話しこと

ば的。ただし、くだけた文頭でも使う。

Buntou ni mochiite, sono mae ni noberareta koto kara yosou sareru no to wa

kotonatta tenkai de tsugi ni tsuzuku koto wo arawasu. “shikashi” ni kurabete,

yaya hanashi kotoba teki. Tadashi kudaketa buntou demo tsukau.

„Digunakan pada pokok kalimat, hal yang dipikirkan dan telah dijelaskan

sebelumnya berbeda, lalu berlanjut ke titik selanjutnya. Dibandingkan dengan

“shikashi” bersifat lebih pada bahasa percakapan. Akan tetapi, digunakan

dalam percakapan sehari-hari juga‟.

(NBZ,1998:108)

Contoh :

字を読める。けれども、かけない。

Ji wo yomeru. Keredomo, kakenai.

Bisa membaca huruf. Namun, tidak bisa menulisnya.

(GBJM Seri A, 1996:108)

4. Shikashi

Yuriko dkk (1998) menyatakan mengenai setsuzokushi shikashi sebagai berikut :

Struktur dari setsuzokushi shikashi ini ialah sebagai berikut :

1.Kalimat 1+ Kalimat 2

Contoh :

手紙を出した。しかし返事はこなかった。

Tegami wo dashita. Shikashi henji wa konaktta.

Suratnya sudah di kirim. Tetapi, balasannya tidak datang.

(NBZ,1998: 138)

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 ... II.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan,

21

2.~ , shikashi ~

Contoh :

顔にはずいぶんたくさんしわがあって、それがまず目につくのだけれど

、しかしそのせいで考えて見えるというわけでなく、かえって逆に年齢

を超越した草々しさのようなものがしわによって強調されていた。

Kao ni wa zuibun takusan shiwa ga ate, sore ga mazu me ni tsuku no dakeredo,

shikashi sono sei de kangaete mieru to iu wake de naku, kaette gyaku ni nenrei

wo chouetsu shita sousou shisa no youna mono ga shiwa ni yotte

kyouschousarete ita.

„Wajahnya penuh dengan keriput, dan sekilas pandang kita segera

mengetahuinya, tetapi tidak berarti ia terlihat tua, sebaliknya dengan keriput

tersebut keremajaan yang melampaui usianya muncul dengan jelas.‟

(Noruwei no Mori, 1987: 194)

Yuriko dkk (1998) menyatakan mengenai pemahaman setsuzokushi shikashi

sebagai berikut :

前半の文で予想されることと反対のことが後半に続くことを表す。書き

ことば的な表現。話し言葉ではうろんかい、講演などの改まった場面で

使われる。会話では相手の意に反論する時の前置き話題の転換にも使わ

れる。

Zenhan no bun de yosou sareru koto to hantai no koto ga kouhan ni tsudzuku

koto wo arawasu. Kaki kotoba tekina hyougen.hanashikotoba de wa

uronnkai,kouen nado no maratamatta bamen de tsukawareru. Kaiwa de wa aite

noi ni hanron suru toki no mae oki wadai notenkan ni mo tsukawareru.

„Menjelaskan bahwa kalimat sebelumnya berlawanan dengan kalimat

selanjutnya. Dalam bahasa tertulis. Juga bisa digunakan dalam situasi perdebatan

yang formal seperti ceramah dalam bentuk lisan. Dalam percakapan digunakan

ketika hendak menolak pembicaraan dari pihak lain‟.

(NBZ,1998:138)

Contoh :

彼は頭がいい.。しかし運度はだめです。

Kare wa atama ga ii. Shikashi undo wa dame desu.

Dia pintar. Namun, tidak di olahraga.

(Sudjianto, 1996:100)

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 ... II.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan,

22

5. Daga

Makino dan Tsutsui menyatakan mengenai setsuzokushi daga sebagai berikut :

Struktur dari setsuzokushi daga :

Kalimat 1 + Kalimat 2

Contoh :

あの人には才能がある。だが、その才能をつかっていない。

Ano hito ni wa sainou ga aru. Daga, sono sainou wo tsukatte inai.

Orang itu memiliki bakat. Akan tetapi, bakatnya tidak digunakan.

(ADIJG,1994:18)

Selain pendapat dari Makino dan Tsutsui, Yuriko dkk (1998:69) juga menyatakan

mengenai struktur gyakusetsu no setsuzokushi daga sebagai berikut :

Klausa pertama, klausa kedua

Contoh :

彼は学生だが、私は社会人だ。

Kare wa gakusei daga, watashi wa shakaijin da.

Dia adalah mahasiswa, tetapi saya pegawai perusahaan.

(NBZ,1998:69)

Selain itu Makino dan Tsutsui juga mengatakan mengenai pengertian dari

setsuzokushi daga sebagai berikut :

A conjunction that express something that is contrasted with what is expressed in

the previous sentences.

„Konjungsi yang mengekspresikan sesuatu yang kontras dengan apa yang

dinyatakan dalam kalimat sebelumnya‟.

(ADIJG,1994:18)

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 ... II.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan,

23

Contoh :

私は彼女とは始めて会った。だが、前から知っていたようなしたし

みを感じた。

Watashi wa kanojo to wa hajimete atta. Daga, mae kara shitte itayouna

shitashimi wo kanjita.

„Saya bertemu dengan dia untuk pertama kali. Akan tetapi, saya merasa

dekat dengannya seolah-olah sudah mengenalnya dalam waktu yang lama‟.

(ADIJG,1994:18)

6. Mottomo

Makino dan Tsutsui juga mengungkapkan mengenai setsuzokushi mottomo

sebagai berikut :

Struktur dari setsuzokushi mottomo ini ialah sebagai berikut :

Kalimat1 + Kalimat 2

Contoh :

息子はよく病気をする。もっとも大病をしたことはない。

Musuko wa yoku byouki wo suru. Mottomo taibyou wo shita koto wa nai.

Putra saya sering sakit. Tetapi sakit parah tidak pernah.

(ADAJG,2008:288)

Makino dan Tsutsui juga menyatakan mengenai setsuzokushi mottomo sebagai

berikut :

A conjunction used to add a comment indicating that what the speaker/writer has

just expressed is not sufficient.

„Sebuah kata sambung yang digunakan untuk menambahkan komentar yang

mengindikasikan tentang apa yang pembicara atau penulis telah ekpresikan adalah

tidak cukup‟.

(ADAJG,2008:288)

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 ... II.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan,

24

Selain itu untuk mendukung pendapat dari Makino dan Tsutsui, Yuriko dkk

(1998) juga menyatakan mengenai setsuzokushi mottomo sebagai berikut :

前の文の内容を部分的に訂正したり、その内容から聞き手が予想しそ

うなことを否定したりするのに用いる。

Mae no bun no naiyou o bubun teki ni teisei shitari, sono naiyou kara kikite ga

yosou shisouna koto o hitei shitari suru noni moshiiru.

„Digunakan untuk memperbaiki kalimat sebelumnya, atau menyangkal kalimat

sebelumnya yang tidak sesuai harapan‟.

(NBZ,1998:588)

Contoh :

彼は女性にとても親切だ。もっとも、それには下心がある場合が多い

ようだ。

Kare wa josei ni totemo shinsetsuda. Mottomo, soreni wa shitagokoro ga aru

baai ga ooiyouda.

Dia sangat baik kepada wanita. Namun, sepertinya ada banyak maksud

tersembunyi.

(ADAJG,2008:288)

7. To wa ie

Makino dan Tsutsui menyatakan mengenai to wa ie sebagai berikut :

Struktur dari setsuzokushi to wa ie adalah sebagai berikut :

1. Kata kerja + to wa ie , S2

Contoh :

退職したとはいえ、毎日やることがたくさんあるので忙しい。

Taishokushita to wa ie, mainichi yaru koto ga takusan aru node isogashii.

Walaupun telah melakukan pegundurkan diri, setiap harinya menyibukkan diri

dengan melakukan banyak kegiatan.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 ... II.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan,

25

2. Kata sifat I + to wa ie S2

Contoh :

安いとはいえ、都会の高級マンションだ。普通の者が簡単に買える代物

ではない。

Yasui to wa ie, tokai no koukyuu mansion da. Futsu no mono ga kantan ni kaeru

shiromono dewa nai.

Meskipun saya mengatakan murah, itu adalah kota apartemen yang mewah.

Orang-orang biasa tidak bisa mendapatkan barang-barang dengan mudah.

3. Kata sifat na / Kata benda + to wa ie

Contoh :

夏とはいえ、ここはまだちょっと肌寒いくらいのすずしさだ。

Natsu to wa ie, koko wa mada chotto hadasamui kurai no suzushisa da.

Meskipun sekarang musim panas, tapi disini masih dingin, sampai batas

yang dapat dikatakan sedikit dingin.

4. Kalimat 1. To wa ie kalimat 2

Contoh :

今度の学会が楽しみだ。とはいえ、まだ発表準備は全然できてい

ない。

Kondo gakkai ga tanoshimida. To wa ie, mada happyou junbi wa zenzen

dekite inai.

Saat ini konferensi akademik sangat menyenangkan. Meskipun dikatakan

demikian, saya sama sekali belum siap presentasi.

Selain itu, Yuriko dkk (1998:356) juga menyatakan mengenai to wa ie

sebagai berikut :

前の文を受けて、「それはそうなのだが、しかし」といった意味を表

す。前のがらから予想。期待されることと結果が食い違うような場合

に用いられる。

Mae no bun wo ukete, [sore wa souna no daga,shikashi] to itta imi wo

arawasu. Mae no gara kara yosou. Kitai sareru koto to kekka ga kuichigau

youna baai ni mochai rareru.

„Menanggapi dari pernyataan sebelumnya [meskipun begitu, tetapi] maksud

dari artinya. Digunakan dalam situasi seperti apa yang diinginkan tidak sesuai

dengan harapan‟.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 ... II.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan,

26

Contoh :

夏とはいえ、ここはまだちょっと肌寒いくらいのすずしさだ。

Natsu to wa ie, koko wa mada chotto hadasamui kurai no suzushisa da.

Meskipun sekarang musim panas, tapi disini masih dingin, sampai batas

yang dapat dikatakan sedikit dingin.

(ADAJG,2008:665)

8. Tokoro ga

Makino dan Tsutsui (1994:503) mengungkapkan mengenai gyakusetsu no

setsuzokushi tokoroga sebagai berikut :

Struktur dari setsuzokushi Tokoro ga ialah sebagai berikut :

Kalimat 1Tokoro gakalimat 2

Contoh :

私の娘はアメリカにいる時きれいな英語を話していた。ところが、日本

へ帰って一年もたたないうちにきれいに忘れてしまった。

Watashi no musume wa Amerika ni iru toki kirei na eigo wo hanashite ita.

Tokoroga, nihon e kaette ichi nen mo tatanai uchi ni kirei ni wasurete shimatta.

Anak perempuan saya pada saat ada di Amerika, bahasa Inggrisnya bagus.

Namun, ia benar-benar lupa dalam waktu setahun setelah kembali ke Jepang.

Selain iu Makino dan Tsutsui juga mengatakan mengenai setsuzokushi tokoroga

sebagai berikut :

A conjunction which is used to present what in fact happened or what is in fact

the case when something else was/is expected.

„Sebuah konjungsi yang digunakan untuk menjelaskan mengenai apa yang

sebenarnya terjadi atau apa yang terjadi ketika sesuatu hal lain yang

diharapkan‟.

(ADIJG,1994:503)

Contoh :

日本式の部屋に泊まりたいと思って旅館を予約した。ところが、通され

た部屋は洋式だった。

Nihon shiki no heya ni tomaritai to omotte ryokan wo yoyaku shita. Tokoroga,

toosareta heya wa youshiki data.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 ... II.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan,

27

„Saya ingin menginap di sebuah penginapan bergaya Jepang. Tetapi setelah

diperlihatkan ternyata ruangan itu bergaya barat‟.

(ADIJG, 1994:503)

9. Tadashi

Makino dan Tsutsui mengungkapkan mengenai gyakusetsu no setsuzokushi

tadashi sebagai berikut :

Struktur dari setsuzokushi tadashi ialah sebagai berikut :

Kalimat 1Tadashi kalimat 2

Contoh :

この部屋にある雑誌や本はどれを見てもいいです。ただし、部屋からは

待ち出さないで下さい。

Kono heya ni aru zasshi ya hon wa dore wo mite mo iidesu. Tadashi, heya kara

wa machi desanai de kudasai.

Anda mungkin melihat salah satu majalah atau buku di ruangan ini. Namun,

jangan membawanya keluar dari ruangan ini.

(ADAJG:2008,573)

Selain itu Makino dan Tsutsui juga mengatakan pemahaman mengenai

setsuzokushi tadashi sebagai berikut :

A conjunction indicating that there is a condition, restriction, proviso,etc to the

preceding statement.

„Konjungsi atau kata sambung yang menunjukkan bahwa ada kondisi,

pembatasan, syarat dll dari pernyataan sebelumnya‟.

Contoh :

発表のトピックは何でもかまいません。ただし、発表時間は 20 分以内

です。

Happyou no topikku wa nan demo kamaimasen. Tadashi, happyou jikan wa 20

pun inai desu.

Anda bisa memilih apapun topik untuk presentasi anda. Namun, presentasi

dilakukan dalam waktu 20 menit.

(ADAJG:2008,573)

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 ... II.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan,

28

1.3 Kerangka teori

Dalam melakukan penelitian tentunya memerlukan sebuah teori. Dalam

penelitian analisis struktur dan makna serta perbedaan penggunaan gyakusetsu no

setsuzokushi pada novel Tobu ga Gotoku karya Ryoutaro Shiba digunakan teori

sebagai berikut :

1.3.1 Sintaksis

Dalam menganalisis struktur kalimat digunakan teori sintaksis. Teori

sintaksis ini menggunakan teori sintaksis dari Verhaar. Verhaar (2012:161)

mendefinisikan sintaksis sebagai ilmu yang membahas hubungan antar kata dalam

tuturan. Hubungan antar kata tersebut meliputi satuan gramatikal yang meliputi

frasa, klausa dan kalimat. Terdapat tiga poin penting dalam menganalisis klausa

secara sintaksis yaitu dengan menganalisis fungsi. Fungsi tersebut meliputi

subjek, predikat dan objek yang terkandung dalam sebuah kalimat, kemudian

menganalisis kategori-kategori. Kategori tersebut adalah nomina, verba dan

preposisi.

Contoh :

Ayah membeli beras ketan untuk saya

Fungsinya adalah Ayah sebagai (subjek), membeli (predikat) beras ketan

(objek), saya (keterangan). Kata keterangan bukan merupakan fungsi.

Kategorinya adalah Ayah dan beras ketan merupakan (nomina), membeli

(verba), untuk (preposisi), saya (pronomina) (Verhaar, 2012: 163). Fungsi-fungsi

dalam sebuah kalimat diisi dengan berbagai kelas kata, salah satunya yang paling

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 ... II.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan,

29

sering digunakan dalam sebuah kalimat adalah kata penghubung. Dalam bahasa

Jepang kata penghubung atau konjungsi disebut dengan istilah setsuzokushi.

Nagayama dalam Sudjianto (1996:100) menjelaskan bahwa setsuzokushi

adalah kelas kata yang digunakan untuk merangkaikan atau menghubungkan

kalimat dengan kalimat atau menghubungkan kalimat dengan bagian-bagian

kalimat. Teori sintaksis ini akan digunakan untuk menganalisis struktur dari

kalimat penggunaan gyakusetsu nosetsuzokushi yang terdapat pada novel Tobu ga

Gotoku karya Ryoutarou Shiba yang selain itu penelitian ini juga mengacu pada

pendapat Makino dan Tsutsui (1989).

1.3.2 Semantik

Dalam bahasa Jepang semantik disebut dengan imiron. Imiron ialah salah

satu cabang linguistik yang mengkaji mengenai makna yang terkandung dalam

sebuah kalimat. Semantik memegang peranan penting dalam bahasa karena

digunakan dalam berkomunikasi tiada lain untuk menyampaikan kalimat yang

memiliki makna.

Pada penelitian ini, untuk lebih jelasnya menganalisis mengenai makna

dalam penggunaan gyakusetsu no setsuzokushi mengacu pada teori yang

dikemukakan oleh Pateda (2001). Pateda membagi makna tersebut dalam 29 jenis

yaitu diantaranya ialah sebagai berikut makna afektif, makna denotatif, makna

deskripstif, makna ekstensi, makna emotif, makna gereflekter, makna gramatikal,

makna ideasional, makna intensi, makna, khusus, makna kiasan, makna kognitif,

makna kolokasi, makna konotatif, makna konseptual, makna konstruksi, makna

kontekstual, makna leksikal, makna lokusi, makna luas, makna pictorial, makna

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 ... II.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 1.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan,

30

proposisional, makna pusat, makna referensial, makna sempit, makna stilistika,

makna tekstual, makna tematis dan makna umum.

Dari jenis-jenis makna yang dipaparkan, dalam penelitian ini hanya

memfokuskan pada makna gramatikal. Makna gramatikal adalah makna yang

muncul sebagai akibat berfungsinya kata dalam kalimat. Makna sebuah kata, baik

kata dasar maupun kata jadian, sering sangat bergantungan pada konteks kalimat

atau konteks situasi, maka makna gramatikal itu juga sering disebut dengan

makna struktural atau makna situasional.