Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Dasar berupa landasan temuan hasil berdasarkan berbagai penelitian
sebelumnya merupakan hal yang penting dan dapat dijadikan sebagai data
pendukung. Penelitian terdahulu ini bertujuan untuk membedakan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa
penelitian pendahulu yang dapat mendukung penelitian ini :
Tabel 2.1 ( Penelitian Terdahulu )
Penelitian pertama
Nama/tahun Tengku Putri Lindung Bulan dan Muhamad
Rizal / 2016
Judul penelitian Pengaruh labelisasi halal terhadap
keputusan pembelian sosis di Kuala
Simpang Kabupaten Aceh Tamiang
Tujuan penelitian Untuk mengetahui pengaruh label halal
terhadap keputusan pembelian sosis di
Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang
Metode penelitian 1. Regresi linier sederhana
2. Koefisien determenasi
3. Uji t
11
Hasil penelitian Variabel label halal bepengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian
sosis di Kuala Simpang Kabupaten Aceh
Tamiang
Penelitian kedua
Nama/tahun Santri Zulaicha dan Rusda Irawati /2016
Judul penelitian Pengaruh produk dan harga terhadap
keputusan pembelian konsumen di Morning
Bakery Batam
Tujuan penelitian Untuk mengetahui produk dan harga
terhadap keputusan pembelian di Morning
Bakery Batam
Metode penelitian 1. Uji validitas dan reliablitas
2. Uji asumsi klasik
3. Uji hipotesis (uji T dan F)
Hasil penelitian Produk dan harga berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian di
Morning Bakery Batam
Penelitian ketiga
Nama/tahun Julia Lestari /2017
Judul penelitian Pengaruh label halal dan harga terhadap
keputusan pembelian produk Indomie
(studi kasus pada Mahasiswa Fakultas
12
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Malang
Tujuan penelitian 1. Untuk pengaruh label halal dan harga
secara simultan terhadap keputusan
pembelian
2. Untuk pengaruh label halal dan harga
secara simultan terhadap keputusan
pembelian
Metode penelitian 1. Uji validitas dan reabilitas
2. Uji regresi linier berganda
3. Pegujian asumsi klasik
4. Uji F dan uji T
Hasil penelitian 1. Varibel halal dan harga secara simultan
berpengaruh terhadap keputusan
pembelian Indomie pada Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Malang
2. Varibel halal dan harga secara parsial
berpengaruh terhadap keputusan
pembelian Indomie pada Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Malang
Penelitian keempat
Nama/tahun Dewi Kurnia Sari /2013
13
Judul penelitian Analisis pengaruh labelisasi halal terhadap
keputusan pembelian produk makanan
impor dalam kemasan pada mahasisiwa
kedokteran Universitas Sumatra Utara
Tujuan penelitian Untuk mengetahui pengaruh labelisasi halal
terhadap keputusan pembelian produk
makanan impor dalam kemasan pada
mahasisiwa kedokteran Universitas
Sumatra Utara
Metode penelitian 1. Uji validitas dan reabilitas
2. Uji Hipotesis
Hasil penelitian Terdapat hubungan antara labelisasi halal
dengan keputusan pembelian produk
Penelitian kelima
Nama/tahun Devilia Sari /2016
Judul penelitian Pengaruh kualitas produk, harga dan word
of mouth terhadap proses keputusan
pembelian (studi pada kosumen martabak
jayagara jalan terusan Buahbatu Bandung)
Tujuan penelitian Untuk mengetahui pengaruh kualitas
produk, harga dan word of mouth terhadap
proses keputusan pembelian (studi pada
kosumen martabak jayagara jalan terusan
Buahbatu Bandung)
14
Metode penelitian 1. Uji validitas dan reabilitas
2. Uji regresi linier berganda
3. Uji F dan uji T
Hasil penelitian Terdapat Pengaruh antara kualitas produk,
harga dan word of mouth terhadap proses
keputusan pembelian (studi pada kosumen
martabak jayagara jalan terusan Buahbatu
Bandung)
Kesimpulan :
Penelitian terdahulu ini nantinya dijadikan dasar dalam pengambilan
hipotesis dalam penelitian ini. Berdasarkan penelitian terdahulu yang sudah
dipaparkan diatas dapat dilihat bahwa penelitian terdahulu memiliki
perbedaaan dan juga persamaan dengan penelitian saat ini.
Persamaan dapat dilihat bawa penelitian ini bahwa objek dalam
penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu sama-sama makanan.
Tujuan dari penelitian ini pun sama yaitu untuk mengetahui pengaruh
labelisasi halal dan harga terhadap keputusan pembelian.
Sementara perbedaanya terletak pada jenis makanan yang diteliti.
Alat analisis yang digunakan pun berbeda pada rentang skala dan penelitian
pertama,keempat dan kelima tidak menggunakan analisis linier berganda.
15
B. Landasan Teori
1. Keputusan Konsumen
a. Pengertian Keputusan Kosumen
Menurut Setiadi (2003) pengambilan keputusan konsumen
adalah proses peyatuan yang menggabungkan pengertahuan untuk
mengevaluasi dua atau lebih jenis periaku konsumen dan kemudian
memiih satu diataranya. Hasil dari penyatuan iniah yang disebut
dengan suatu pilihan yang dituangkan secara pemikiran sebagai
keinginan berperilaku.
Sedangkan menurut Helga Drumond (2003) menyebutkan
keputusan pembelian adalah sikap konsumen dalam melakukan
penilaian-penilaian secara sistematis dan obyektif secara sasaranya
yang menentukan keuntungan dan kerugianya masing-masing.
Menurut Kotler dan Keller (2012) keputusan pembelian adalah
keputusan yang diambil konsumen untuk melakukan pembelian suatu
produk melalui proses atau tahapan yang dilakukan konsumen dimana
pada akhirnya konsumen benar-benar membeli produk.
b. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
Dalam keputusan konsumen ada beberapa faktor yang
mendorong seseorang untuk melakukan pembelian. Menurut Kotler &
kevin Lane Keller (2009) yaitu :
16
a. Faktor budaya
Kebudayaan merupakan faktor pengatur perilaku dan
keinginan seseorang yang mendasar. Faktor budaya ini meliputi :
1) Sub-budaya yang terbentuk oleh : kelompok keagamaan,
kelompok kenegaraan,kelompok ras dan wilayah geografis.
2) Kelas sosial adalah kelompok masyarakat yang macam-
macam sifatnya yang diklasifikasikan memiliki minat, nilai
dan kebiasaan atau tingkah laku yang sama.
b. Faktor sosial
Faktor sosial melingkupi beberapa aspek diantarnya refrensi,
keluarga serta peran dan status sosial.
1) Kelompok refrensi adalah seseorang atau kelompok tertentu
yang perilakunya dapat dijadikan bagi orang lain untuk
melakuakan hal yang serupa dengan dia. Kelompok refrensi
diantaranya yaitu teman, sahabat dan tetangga.
2) Keluarga adalah faktor penentu pembelian yang pentig dalam
msayarakat. Anggota keluarga dapat menjadi promotor
dalam menginformasikan suatu produk.
3) Peran dan status adalah peranan yang membawa status yang
dapat menjadi cerminan peghargaan yang diberikan sesuai
masyarakatnya.
c. Faktor Pribadi
Faktor pembelian kosumen dipengaruhi oleh karakter
internalnya atau pribadinya. Hal ini meliputi usia dan tahap siklus
17
pembeli,keadaan ekonomi, pendapatan, pekerjaan, gaya hidup
dan konsep diri.
d. Faktor Psikologi
Pemilihan konsumen dalam pembelian barang ditinjau dari
tiga aspek yaitu :
1) Motivasi adalah faktor yang dapat mendorong kosumen
untuk memenuhi kepuasan atas kebutuhanya.
2) Presepsi adalah proses dimana seseorang itu melakukan
penyeleksian,pengaturan,penginterpretasian informasi untuk
memberikan gambaran tentang sesuatu.
3) Keyakinan dan sikap : keyakinan merupakan pemikiran yang
dipertahankan sesorang tentang sesuatu, sedangkan sikap
adalah hasil dari perasaan dan kecenderungan yang konsisten
terhadap ide atau suatu obyek.
c. Proses Dalam Keputusan Pembeli
Dalam melakukan suatu keputusan pembelian diperlukan suatu
proses. Dimana dalam proses itu merupakan indikator pengambilan
keputusan secara spesifik. Menurut Kotler dan Keller (2012)
menjelaskan proses pengambilan keputusan konsumen terbentuk dari
lima tahap sampai kepada tahap keputusan pembelian dan kemudian
tahap setelah membeli. Hal ini menunjukan bahwa indikator proses
keputusan pembelian memiliki konsekuensi setelah pembelian yang
18
dilakukan. Lima tahap keputusan pembelian konsumen tersebut
adalah sebagai berikut :
a) Tahap pengenalan masalah
Pengenalan masalah adalah tahap mendasar dari proses
pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian, kosumen
akan mulai mengidentifikasi masalah atau kebutuhan proses
untuk melakukan pembelian dimulai pembeli ketika menyadari
suatu.masalah atau kebutuhan yang belum terpenuhi dalam
dirinya. Kebutuhan ini didasari rangsagan internal dan exteral
semisal rasa lapar, haus, kebutuhan biologis, pada tingkatan
tertentuk itu akan menjadi dorongan yang sangat kuat.
b) Pencarian Informasi
Konsumen yang sudah didorong oleh rangsangan otomatis
akan mencari banyak informasi untuk memuaskan rangsanganya.
Informasi-informasi tersebut dapat didapatkan melalui 4 sumber
yaitu :
1. Sumber Pribadi misalnya keluarga, teman, rekan kerja dan
tetangga.
2. Sumber komersial misalnya web, iklan dan kemasan.
3. Sumber publik misalnya media masa, koran dan organisasi
4. Sumber pengalaman misalnya kesan ketika menggunakan
suatu produk.
19
c) Evaluasi Alternatif
Ketika konsumen sudah memiliki informasi tentang suatu
produk maka langkah selanjutnya adalah evaluasi alternatif.
Evaluasi alternatif adalah tahap dimana konsumen mencoba
untuk mengevaluasi merk-merk yang didapatnya. Kosumen pada
saat melakukan evaluasi produk selalu berorientasi kepada hal
yang bersifat kognitif yaitu kosumen sebagian besar melakukan
produk dalam perasaan sadar dan rasional.
d) Keputusan Pembelian
Setelah melakukan berbagai penilaian terhadap produk,
langkah selanjutnya dalam pegambilan keputusan ,ini adalah
tahap puncak dalam keputusan konsumen dalam membeli suatu
produk. Pada tahap ini konsumen merasakan manfaat dari produk
yang dipilihnya., konsumen akan merasakan kepuasan atau
ketidakpuasan produk tersebut.
e) Kepuasan setelah membeli
Setelah melakukan pembelian konsumen mungkin akan
menimbang apakah merasakan puas terhadap produk ataukah
sebaliknya. Disini tugas dari seorang pemasar harus melihat
sampai sejauh itu. Kepuasan pembelian merupakan rasio antara
harapan pembeli tentang poduk dengan manfaaat yang
dihasilkan. Apabila kinerja produk tidak sesuai dengan harapan
konsumen maka konsumen akan merasakan kecewa.namun jika
kinerja produk sesuai dengan harapan konsumen atau bahakan
20
melebihi maka konsumen akan merasakan puas atau sangat puas
dengan produk.
d. Tipe Perilaku Kosumen Membeli
Pembelian merupakan hal penting baik bagi penjual maupun
pembeli. Dari sisi perusahaan penting untuk mengetahui faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap perilaku pembelian, dan peranan didalam
keputusan pembelian. Ada lima peran yang timbul didalam keputusan
pembelian yag akan didapaparkan menurut argumen dari Simamora
(2004) yaitu :
1) Pemrakarsa/ Initiator : adalah orang yang pertamakali
menyarankan untuk membeli suatu produk.
2) Pemberi pengaruh/ Influencer : adalah orang yang pandanganya
dijadikan pedoman untuk membeli suatu produk
3) Pengambil keputusan/ decider : orang yang menentukan keputusan
pembelian termasuk didalamnya apa yang akan dibeli dan dimana
membelinya.
4) Pembeli/ buyer : orang yang melakukan pembelian
5) Pemakai/ user : orang yang mengonsumsi suatu produk.
e. Klasifikasi Peran Pengambilan Keputusan
Keputusan konsumen dalam membeli produk dapat dibedakan
dalam 3 jenis yakni :
a) Perilaku kosumen ditentukan melalui kebiasaasn rutin ketika
membeli produk yang sudah biasanya dibelinya dan harganya murah
21
serta hanya memerlukan sedikit pengorbanan usaha untuk mencari
suatu produk.
b) Pengambilan keputusan konsumen terbatas diperuntukan untuk
produk yang jarang dibeli. Konsumen akan memerlukan informasi
lengkap tentang suatu produk yang tidak mereka kenali, mereka akan
menanyakan informasi ini kepada kelompok yang pernah melakukan
pembelian.
c) Pengambilan keputusan meluas ditunjukan untuk membeli produk
tidak dikenal sama sekali atau memang produk tersebut mahal.
f. Indikator Keputusan Pembelian
Kotler dan Keller (2012) menyebutkan ada beberapa indikator
dalam keputusan pembelian yang akan dipaparkan sebagai berikut :
1) Pilihan produk
Konsumen akan menetukan produk apa yang akan dibeli.
Penentuan tersebut didasarkan pada kebutuhan dan keinginan
konsumen.
2) Pilihan merek
Setetelah memlilh produk apa yang akan dibeli kemudian
konsumen mulai menyeleksi dari banyak merek yang tersedia di
pasar, merek mana yang sesuai dengan konsumen.
22
3) Pemilihan saluran pembelian
Konsumen harus mengambil keputusan penyalur mana yang
hendak dikunjungi. Setiap konsumen berbeda dalam menentukan
penyalur, bisa dikarenakan faktor harga yang murah, keyamanan
belanja, dan lokasi yang dekat.
4) Penentuan waktu pembelian
Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu yang berbeda-
beda.
5) Jumlah pembelian
Konsumen mengambil keputusan tentang seberapa banyak
produk yang akan dibelinya, pembelian yang dilakukan mungkin
lebih dari satu produk.
2. Labelisasi Halal
a. Pengertian Label
Label berhubungan kuat dengan bidang manajemen pemasaran.
Label menurut Sunyoto (2013) adalah bagian dari produk yang
bertujuan menyampaikan informasi tentang apa saja yang
terkandung dalam produk itu sendiri dan berupa berbagai
keterangan. labeling atau pemberian label merupakan unsur dari
produk yang penting dan harusnya memperoleh perhatian dengan
maksud untuk menarik minat konsumen untuk melakukan
pembelian.
23
Pada umumnya label paling tidak harus memuat beberapa
informasi diataranya merk produk,bahan baku,bahan tambahan
komposisi, informasi gizi, tanggal kadaluarsa, isi produk serta
keteragan legalitas. Label bisa juga merupakan bagian dari kemasan
poduk atau sebagai tanda pengenal yang melakat pada suatu
kemasan. Secara umum menurut penjelasan Sunyoto (2013) ada tiga
macam label yaitu :
a) Brand label adalah merk yang dicantumkan pada suatu kemasan
atau merk yang diberikan pada produk.
b) Descriptive label adalah label yang memberikan informasi
lengkap terkait penggunaan, pembuatan, perawatan serta kinerja
produk dan juga karakterstik lainya yang ada dengan produk.
c) Grand label adalah label untuk menetapkan identitas pada
produk dengan suatu angka, huruf atau kata.
Label memiliki kegunanaan atau fungsi yaitu sebagai berikut :
a) Identifikasi (Identifies) : yaitu label berfungsi untuk
mengenalkan suatu produk.
b) Nilai (Grade) : yaitu label berfungsi untuk menujukan nilai atau
kelas dari suatu produk.
c) Memberikan keterangan (discribe) : yaitu label berfungsi untuk
memberikan keterangan yang menyangkut dengan siapa
produsen dari produsen tersebut, dibuat kapan, dimana
dibuatnya, apa komposisi produk dan bagaimana cara
penggunaan produk tersebut secara aman.
24
d) Mempromosikan (promote) : yaitu label berfungsi untuk
memberikan Informasi melalui gambar dan produk yang
menarik.
b. Halal
Secara harfiah kata halal berasal dari bahasa arab yaitu
melepaskan atau tidak terikat. Secara definisi kata halal adalah hal-
hal yang boleh untuk dilakukan dan tidak terikat oleh hal-hal yang
melarangnya. Pengertian Halal menurut Himpunan Majlis Ulama
Indonesia (MUI) adalah segala kegiatan yang diizinkan atau
diperbolehkan menurut syariat Islam.
Sertifikat halal yaitu merupaka fatwa tertulis yang dikeluarkan
oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI),serifikasi halal memuat
kebolehan untuk mengonsumsi suatu produk. Sertifikat ini adalah
syarat jika ingin dicantumkan label halal dari instansi pemerintah
yang mempunyai kewenangan untuk memutuskan perkara ini.
Sedangkan yang dimaksud produk halal menurut Anton (2003)
yaitu produk yang memenuhi syarat kehalalan menurut hukum-
hukum dalam Islam. Di dalam Al-Qur’an, Allah SWT memberikan
petunjuk untuk manusia agar senatiasa makan dan minum dengan
makanan dan minuman yang halalan thayyiban.
25
c. Pengertian Labelisasi Halal
Labelisasi Halal menurut Ahsin (2007) adalah pencantuman
tulisan halal yang tertera pada kemasan produk untuk
menginformasikan kepada konsumen bahwa produk yang dimaksud
sebagai produk yang berstatus halal. Labelisasi diberikan oleh
Majelis Ulama Indonesia (MUI) kepada produsen yang
mendaftarkan produkya.
Tujuan labelisasi halal ialah untuk melindungi keyakinan
para konsumen yang beragama Islam. Dengan adanya label halal
konsumen yang agamanya Islam diharapkan semakin yakin untuk
mengonsumsi produk yang dibutuhkan.
Dengan adanya label halal yang termaktub pada kemasan
suatu produk maka secara otomatis akan memberikan dampak bagi
konsumen produk didalam mengonsumsi produk yang digunakan.
Konsumen muslim akan merasa nyaman serta kepercayaan dan
minat beli konsumen,berdasarkan jurnal yang dirilis Majelis Ulama
Indonesia (2003) yang berjudul petunjuk teknis pedoman sistem
produksi halal mencoba menerangkan makanan yang umat islam
konsumsi seharusnya memperhatikan:
a) Proses Pembuatan
Proses pembuatan produk atau proses produksi dalam suatu
perusahaan yang telah menggunakan label halal seharusnya tetap
menjaga kehalalan dari bahan mentah sampai output dari produk.
26
b) Bahan Baku Utama
Bahan baku produksi adalah bahan mentah yang digunakan
sebagai dasar untuk membuat suatu produk, dimana bahan tersebut
diolah lagi menjadi bahan yang lain.
c) Bahan pembantu
Bahan pembantu adalah bahan yang fungsinya untuk
membantu proses produksi.
d) Efek
Makanan dalam kemasan yang sudah ada stempel halalnya
harus tetap dalam tujuan Islam sendiri yaitu menciptakan maslahat
dan tidak memberikan mudharat atau bahaya. Selaras dengan ilmu
kesehatan kalau jenis makanan yang dapat membahayakan tubuh
manusia dapat dikategorikan makanan tersebut haram dikonsumsi.
d. Indikator Labelisasi Halal
Labelisasi halal dalam pengertian Ahmadi Miru (2007)
menjelaskan bahwa labelisasi halal memiliki indikator yaitu sebagai
berikut :
1) Gambar : Gambar label halal yang tertera pada suatu produk
yang menunjukan bahwa produk tersebut baik untuk
dikonsumsi menurut ketentuan agama.
2) Tulisan : Tulisan resmi dari MUI berupa nomor sertifikat
penerbitan label halal pada kemasan produk untuk menunjukan
kepastian status kehalalanya.
27
3. Harga
a. Definisi Harga
Menurut Tjiptono (2012) mengartikan bahwa harga adalah
satuan moneter atau ukuran lainya termasuk barang dan jasa yang
ditukarkan untuk memperoleh hak kepemilikan suatu barang atau
jasa. Sementara Effendi M.Guntur (2010) yaitu sejumlah uang yang
ditagihkan atas produk ataupun jasa. Dalam pegertian yang lebih
luas diungkap oleh Kotler & Amstrong (2013) harga adalah
sejumlah nilai yang ditukarkan untuk memperoleh manfaat saat
mengunakan produk ataupun jasa. Harga merupakan faktor
terpenting yang mempengaruhi konsumen dalam memutuskan
pembelian suatu barang dan jasa.
Harga merupakan satu-satunnya unsur dalam bauran
pemasaran yang menghasilkan pedapatan bagi perusahaan. Apabila
suatu barang memiliki harga yang lebih tinggi daripada manfaatnya
maka produk itu adalah produk yang memiliki nilai negatif dan juga
sebaliknya pun sama.
Harga memili dua andil utama didalam pegambilan
keputusan konsumen yaitu :
a) Peranan alokasi : Tujuan harga yaitu untuk membantu
pembeli dalam menenentukan bagaimana mendapatkan manfaat
yang tinggi yang diharapkan pembeli. Oleh karnanya fungsi harga
ialah untuk mengalokasikan daya beli konsumen untuk
mendapatkan barang yang diinginkan.
28
b) Peranan informasi : Harga juga berguna utuk memberikan
informasi suatu produk dengan kualitas yang dihasilkan. Hal ini
bermanfaaat manakala konsumen mengalami kebingungan produk.
(Sunyoto:2012)
b. Tujuan Penetapan Harga
Secara normatif bahwa tujuan penetapan harga adalah untuk
mencari laba agar perusahaan dapat berjalan sebagaimana mestinya
namun dalam situasi persaingan yang begitu ketat tujuan dalam
mencari laba maksimum dapat tercapai oleh karenanya dalam ilmu
menajemen ada beberapa tujuan penetapan harga menurut Tjiptono
(2012) antara lain :
1. Tujuan berorientas pada laba
Setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat
menghasilkan laba paling tinggi, tujuan ini dikenal dengan
istilah maksimasi laba.
2. Tujuan berorietasi pada volume
Selain tujuan laba, ada juga perusahaan yang menetapkan
harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume
tertentu atau yang biasa dikenal dengan istilah volume pricing
objectives.
29
3. Tujuan berorientasi pada citra
Citra atau image suatu perusahaan dapat diciptakan melalui
stategi harga, perusahaan dapat menerapkan harga tinggi untuk
membentuk atau mempertahankan citra prestisius.
4. Tujuan stabilisasi harga
Kondisi pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap
harga apabila perusahaan menurukan harga, maka pesaingnya
harus menurunkan harga mereka.
5. Tujuan lain-lain
Harga dapatjuga ditetapkan untuk mencegah masuknya
pesaing, mempertahankan loyalitas pada konsumen atau
menghindari dari campur tangan pemerintah.
c. Strategi Harga Produk Baru
Menurut Kotler & Amstrong (2013) menyebutkan beberapa
strategi harga sebagai berikut :
1. Harga pemerahan pasar (market skimming price)
Harga pemerahan pasar adalah perusahaan menetapkan
harga yang tinggi pada produk baru untuk meraih pendapatan
maksimum dari segmen konsumen yang bersedia membayar
dengan harga tinggi. Penetapan harga pemerahan pasar dapat
diterapakan dalam situasi demikian :
30
a. Kualitas produk dan citra produk harus mendukung harga
yang tinggi dan harus ada pembeli yang menginginkan
produk harga tersebut
b. Biaya satuan memproduksi volume kecil sehingga tidak
menghilangkan keuntungan
c. Pesaing tidak mudah untuk memasuki pasar sehingga dapat
melemahkan harga tinggi
2. Harga pangsa pasar (market penetration pricing)
Harga pangsa pasar adalah perusahaan menetapkan harga
yang rendah pada produk baru untuk menarik pembeli dan
pangsa pasar yang besar. Penetapan harga pasar dapat
diterapkan apabila :
a. Kondisi pasar harus respon terhadap harga sehingga harga
yang redah dapat menghasilkan pertumbuhan pasar yang
tinggi.
b. Biaya produksi dan distribusi harus rendah untuk
meningkatkan volume penjualan.
c. Harga yang lebih rendah harus membantu menjaga
persaingan diluar.
d. Indikator Harga
Harga menurut Kotler dan Amstrong (2013) menyebutkan
bahwa harga memiliki indikator yang akan dijelaskan dalam paparan
berikut ini :
31
1) Keterjangkauan harga
Konsumen dapat menjangkau harga yang telah ditetapkan
oleh produsen. Ada bebeberapa jenis produk yang memiliki satu
merek dan harganya berbeda dari termurah sampai termahal dan
harga sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan konsumen.
2) Daya saing harga
Konsumen kadangkala membandingkan harga suatu produk
dengan produk lain. Mahal dan murahnya produk akan menjadi
pertimbangan konsumen dalam memilih produk.
3) Kesesuaian harga dengan manfaat
Harga berbanding lurus dengan manfaat suatu produk. Harga
yang ditawarkan oleh produsen mencerminkan manfaat suatu
produk dan konsumen memilih produk yang mempunyai
manfaat sesuai dengan kebutuhanya.
C. Kerangka Pikir Penelitian
Kerangka pemikiran adalah alur yang dilakukan peneliti untuk
dasar penelitian. Pada penelitian ini peneliti mendasarkan pemikiranya
pada kebutuhan makanan setiap orang. Apalagi mahasiswa dengan
kesibukanya pasti memilih makanan instan seperti Mie Samyang.
Produsen menggunakan strategi agar produknya dapat diterima oleh
konsumen diantaraya strateginya yaitu label halal dan harga produk.
32
Gambar 2.2 Hubungan Labelisasi Halal, Harga
Terhadap Keputusan Pembelian.
Keputusan Pembelian
(Y1)
Penentuan waktu
pembelian
Jumlah pembelian
Label Halal (X1)
Gambar
Tulisan
H
a
r
g
a
Kesesuaian
Harga dengan
Kualitas Produk
Daya Saing Harga
Harga (X2)
Keterjangkauan
harga
Daya saing
harga
33
Penjelasan :
Kerangka pikir diatas dapat diketahui mengenai hubungan antar
variabel tersebut yaitu independen dan dependen. Dimana ada dua viariabel
yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu labelisasi halal dan harga.
Kedua itu dapat mempengaruhi baik secara parsial maupun secara simultan.
D. Hipotesis
Hipotesis menurut Sugiyono (2015) adalah jawaban sementara
terhadap rumusan masalah pada suatu penelitian. Dimana rumusan
masalah penelitian telah disebutkan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Berdasarkan rumusan masalah pada penelitian ini dan landasan penelitian
sebelumnya maka, peneliti mencoba menjabarkan hipotesa atau penelitian
sementara pada penelitian seperti dibawah ini :
Dalam jurnal yang Tengku Putri Lindung Bulan dan Muhamad Rizal
(2016) menjelaskan dalam kesimpulanya bahwa Variabel label halal
bepengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sosis di
Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang
Sementara penelitian harga Santri Zulaicha dan Rusda Irawati
(2016) menyebutkan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian di Morning Bakery Batam
H1: labelisasi halal dan harga secara parsial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan konsumen Mie Samyang pada
Mahasiswa di Universitas Muhamadiyah Malang.
34
Dalam penelitian Julia Lestari (2017) mengungkapkan hasil
penelitiannya bahwa varibel halal dan harga secara simultan berpengaruh
positif terhadap keputusan pembelian Indomie pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang
. Berangkat dari penelitian terdahulu itulah disini peneliti
mengugkapkan hipotesis bahwasanya :
H2 : labelisasi halal dan harga secara simultan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Mie Samyang
pada Mahasiswa di Universitas Muhamadiyah Malang.