Upload
dinhhuong
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
6
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan kegiatan kurikuler yang
dilaksanakan di luar jam belajar, hal ini dilaksanakan guna menopang tujuan
pendidikan nasional melalui kegiatan yang dilaksanakannya. Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2013: 23) Kegiatan ekstrakurikuler
merupakan perangkat operasional kurikulum, yang perlu disusun dan
dituangkan dalam rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan
pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 81A
Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum menyampaikan beberapa
istilah definisi operasional terkait ekstrakurikuler sebagai berikut:
a. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta
didik diluar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari
kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan
tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan
kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luat minat yang
dikembangkan oleh kurikulum.
b. Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus
diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengan
kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
c. Ekstrakurikuler pilihan merupakan program pilihan ekstrakurikuler
yang dapat diikuti oleh peserta didik sesuai dengan minat bakat dan
minatnya masing-masing.
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
7
Kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013 dikelompokan
berdasarkan kaitan kegiatan tersebut dengan kurikulum, yakni kegiatan
ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan. Dalam kurikulum 2013,
“Kepramukaan ditetapkan sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah dasar
(SD/MI) hingga sekolah menengah atas (SMA/SMK), dalam pendidikan
dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Pelaksanaan dapat
bekerja sama dengan organisasi kepramukaan setempat/terdekat”
(Permendikbud, 2013: 27).
Kegiatan ekstrakurikuler sangat dibutuhkan dalam setiap sekolah
guna membentuk karakter peserta didiknya melalui kegiatan yang
dilaksanakanya, Lickona (2013: 429) Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler
adalah cara efektif lainya yang dapat membantu siswa membangun perasaan
dihargai sebagai anggota komunitas sekolah. Selain penanaman karakter, di
dalam kegiatan ekstrakurikuler peserta didik juga mampu mengembangkan
kemampuan dalam bergaul dengan lingkungannya. Hal-hal positif yang
didapatkan dari adanya kegiatan ekstrakurikuler dapat menopang tumbuh
kembangnya karakter yang baik pada setiap peserta didik. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa ekstrakurikuler merupakan kegiatan di luar
program kurikuler sebagai upaya pengembangan minat dan bakat peserta
didik agar lebih berkembang potensinya menjadi pribadi yang lebih baik
melalui kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh ekstrakurikuler tersebut.
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
8
Ragam kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah
merupakan kegiatan yang harus diikuti oleh peserta didik dan terbagi dalam
esktrakurikuler wajib dan pilihan, Permendikbud (2013: 30) Kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah juga dibagi menjadi kegiatan ekstrakurikuler
wajib dan kegiatan ekstrakurikuler pilihan. Ekstrakurikuler wajib artinya
harus diikuti peserta didik kecuali bagi kondisinya yang tidak
memungkinkan untuk ikut, sedangkan ekstrakurikuler pilihan dapat diikuti
oleh peserta didik yang berminat dan memiliki bakat dalam ekstrakurikuler
tersebut tanpa adanya keharusan yang mutlak. Bentuk jenis kegiatan
ekstrakurikuler dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini.
Tabel 2.1 Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler
No. Jenis Kegiatan Bentuk Kegiatan
1 Krida Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan
Siswa, Palang Merah Remaja (PMR),
Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) dan
lainnya.
2 Karya ilmiah Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), Kegiatan
Penguasaan Keilmuan dan kemampuan
akademik, penelitian dan sebagainya.
3 Latihan/olah
bakat/prestasi
Pengembangan bakat olahraga, seni dan
budaya, cinta alam, jurnalistik, teater,
keagamaan, dan lainnya.
4 Jenis lainnya.
Sumber: Permendikbud, 2013: 26
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
9
2. Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan
a. Pengertian Hizbul Wathan
Hizbul Wathan merupakan Gerakan Kepanduan yang dimiliki
oleh organisasi Muhammadiyah yang di dalamnya terkandung peran
besar dalam peningkatan nilai-nilai Islami. Dalam pertemuan di rumah
Bapak H. Hilal, di Kauman Yoyakarta, atas prakarsa Bp H. Hadjid
diusulkan mengganti nama Padvinders Muhammadiyah menjadi Hizbul
Wathan, yang bermakna cinta tanah air (Pembela Tanah Air), sesuai
dengan jiwa perjuangan melawan penjajah Belanda pada saat itu
(Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan, 2013: 16).
Departemen Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan (2013: 21)
mengatakan bahwa Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan adalah gerakan
kepanduan Islam yang didirikan oleh Muhammadiyah sebagai Gerakan
Islam, Dawah Amar Makruf Nahi Munkar dan Tajdid. Sebagai gerakan
kepanduan tentu memiliki kesamaan dengan Gerakan Kepanduan
lainya.
Kepanduan Hizbul Wathan yang merupakan kepanduan yang
dimiliki oleh Muhammadiyah merupakan wadah pembinaan kader
Muhammadiyah, Departemen Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan
(2013:1) mengemukakan bahwa Gerakan kepanduan Hizbul Wathan
merupakan salah satu wadah pembinaan Kader Persyarikatan.
Beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa gerakan
kepanduan Hizbul Wathan adalah Gerakan kepanduan Muhammadiyah
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
10
yang berbasis Islam guna membentuk karakter peserta didik agar
menjadi kader dan generasi penerus bangsa yang diharapkan.
b. Ciri Pembuat Jati Diri Pandu Hizbul Wathan
Kepanduan Hizbul Wathan sebagai pandu Islam maka ciri dan
jati dirinya harus mengimplementasikan ajaran Al-Qur’an dan Sunnah
Rasulullah SAW. Al-Qur’an adalah Kalamuallah yang sempurna, yang
mengandung kebenaran dan keadilan yang abadi. Departemen Diklat
Kwartir Pusat Hizbul Wathan (2013: 22-24) mengemukakan bahwa Ciri
pembuat jati diri pandu Hizbul Wathan sebagai berikut:
1) Aqidah tauhid, yang meliputi aspek uluhiyah, rubbiyah, ibadah, dan
tasyri. Q.S. 47:19; S.40:3; S.17:23; S.42:13.
2) Akhlaq mulia. Q.S. 68:4.
3) Ibadah sesuai kehendak Allah yang dicontohkan oleh Rasulullah.
4) Muamalah dunianya mengutamakan maslahat dari pada manfaat.
5) Memelihara ukhuwah insaniah, nasabiah dan syihriah, wathaniah,
diniah, dan imaniah.
6) Sanggup membuang segala kelakuan buruk yang pernah dilakukan.
7) Sanggup menjadi orang shalih dan mushlih.
8) Sanggup hidup sepanjang kemauan islam (tidak mengikuti hawa
nafsu).
9) Sanggup hidup menurut janji dan Undang-Undang Hizbu Wathan.
10) Sanggup melanjutkan perjuangan Muhammadiyah.
11) Sanggup mengorbankan harta, pikiran, dan tenaga, serta nyawa pada
jalan Allah (sabilillah).
12) Sanggup berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam
sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebanar-benarnya untuk
mencapai mardlatillah.
Hizbul Wathan sebagai gerakan kepanduan lainya mempunyai
visi yang harus dilakukan oleh anggotanya, Departemen Diklat
Kwartir Pusat Hizbul Wathan (2013: 2-3) mengatakan bahwa Visi
Gerakan Hizbul Wathan adalah tertatanya manajemen organisasi dan
jaringan untuk meletakkan landasan yang kokoh bagi peningkatan
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
11
kualitas peserta didik sebagai seorang muslim. Hal ini menunjukan
bahwa Hizbul Wathan lebih menanamkan nilai-nilai Islam didalam
gerakannya.
c. Maksud dan Tujuan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan
Kepanduan Hizbul Wathan didirikan tentunya terdapat maksud
dan tujuan yang ingin dicapai, Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul
Wathan (2009: 51) Maksud dan Tujuan Gerakan Kepanduan Hizbul
Wathan “Dalam AD & ART Hizbul Wathan Pasal 5” dijelaskan bahwa
maksud Hizbul Wathan adalah menyiapkan dan membina anak, remaja,
dan pemuda yang memiliki aqidah, mental dan fisik, berilmu dan
berteknologi serta berakhlak karimah.
Tujuan Kepanduan Hizbul Wathan sebagai berikut:
1) Menyiapkan dan membina anak, remaja, dan pemuda yang
memiliki:
a) Aqidah, mental dan fisik.
b) Berilmu dan berteknologi.
c) Berakhlak karimah.
2) Pribadi muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi Kader
Persyarikatan, Umat dan Bangsa.
(Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan, 2009: 51)
Tujuan tersebut merupakan cita-cita kepanduan Hizbul Wathan.
Karena itu seluruh kegiatan yang dilakukan oleh semua unsur dalam
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan harus mengarah pada pencapaian
tujuan tersebut.
d. Peranan Hizbul Wathan dalam Muhammadiyah dan NKRI
Hizbul Wathan yang berada dibawah Organisasi
Muhammadiyah memiliki peranan penting dalam Muhammadiyah dan
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
12
NKRI. Departemen Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan (2013: 35-38)
menjabarkan peranan Hizbul Wathan dalam Muhammadiyah sebagai
berikut:
1) Melatih, membina, membimbing anak-anak, remaja, dan pemuda
supaya menjadi orang islam yang berarti, sehingga kelak siap
memimpin Muhammadiyah.
2) Melaksanakan misi Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam dan
Dakwah Amar Makruf Nahi Munkar dengan metode dan teknik
kepanduan.
3) Menjaga nama baik Muhammadiyah dengan memperlihatkan watak
orang islam yang berteguh hati, dengan selalu tawakkal kepada
Allah.
4) Berdakwah di tengah-tengah masyarakat dengan menunjukan
kebaikan Islam Muhammadiyah dengan berpedoman kepada firman
Allah dalam Al-Qur’an Surat 3:104 dan ayat 110.
5) Berupaya menghasilkan generasi muda yang hormat kepada yang
tua dan mengasihi yang muda, mengingat sabda Rasulullah SAW
3. Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan di Sekolah Dasar
a. Definisi Pandu Athfal dan Pengenal
Kepanduan adalah metode Pendidikan bagi anak, remaja dan
pemuda di luar sistem Pendidikan dalam keluarga dan sekolah (Bidang
Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan, 2011: 36). Yang berarti kepanduan
yaitu suatu wadah kegiatan pandu Hizbul Wathan. Bidang Diklat
Kwartir Pusat Hizbul Wathan (2009: 31) pandu Hizbul Wathan adalah
anggotanya atau orangnya yang berusia athfal, pengenal dan penghela.
Dalam keseharianya atau disetiap kegiatan pandu mempunyai seragam
kepanduan Hizbul Wathan yang berbeda dengan Kepanduan lainya,
pakaian seragam pandu adalah pakaian yang dikenakan oleh semua
anggota pandu Hizbul Wathan, yang bentuk, corak, warna dan tata cara
pemakaianya sesuai dengan ketentuan yang dibuat oleh Kwartir Pusat
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
13
Hizbul Wathan (Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan,
2013: 115).
Kepanduan Hizbul Wathan mempunyai beberapa tingkatan
Pandu, (HW JOGJA: 2010) Pandu Athfal terdapat 3 tingkatan yang
harus di tempuh, yaitu athfal melati I, athfal melati II, dan athfal melati
utama, Pandu Athfal berumur 6-10 tahun, Pandu Pengenal adalah
tingkatan kedua setelah tingkat Pandu Athfal, di dalam Pandu pengenal
terdapat tiga tingkatan yang harus ditempuh, yaitu pengenal purwa,
pengenal madya, dan pengenal utama. Pandu Pengenal berumur 11-16
tahun atau duduk di bangku menengah pertama.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pandu
adalah sebutan dari anggota Kepanduan Hizbul Wathan, terdapat
tingkatan pandu jika dilihat dari umur peserta didik yaitu athfal yang
berumur 6 sampai 10 tahun dan pengenal yang berumur 11 sampai 16
tahun. Adanya tingkatan pandu diperoleh setelah melalui tes kenaikan
tingkat, hal ini didukung Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan
(2011: 72) kenaikan tingkat diperoleh setelah pandu Athfal
menyelesaikan syarat kenaikan tingkat.
b. Syarat Kenaikan Tingkat Pandu Athfal dan Pengenal
Pandu Athfal dan pengenal mempunyai syarat kenaikan tingkat
yang harus dilaksanakan dalam setiap kegiatanya, Bidang Diklat
Kwartir Pusat Hizbul Wathan (2013: 93) syarat kenaikan tingkat adalah
syarat minimal yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
14
mendapatkan tanda kenaikan tingkat dengan melewati ujian dengan
sistem kepanduan. Beberapa syarat kenaikan tingkat Pandu Athfal
menurut Bidang Diklat Kwartir Pusat hizbul Wathan (2013: 6-8) sebagai
berikut:
1) SKT Pandu Athfal Melati I
No SKT
1. Dapat mengucapkan kalimat Syahadat dengan baik
2. Hafal rukun Islam dan rukun Iman
3. Hafal doa sehari-hari (sebelumnya dan sesudah makan
sebelum dan sesudah tidur, keluar masuk rumah)
4. Tahu arti Muhammadiyah dan tahu pendirinya
5. Hafal lagu Kebangsaan Indonesia raya bait I
6. Hafal Mars Hizbul Wathan
7. Hafal Undang-Undang Athfal dan janji Athfal
8. Dapat melaksanakan salam HW dengan baik
9. Dapat mengikuti upacara pembukaan dan penutup latihan
10. Selalu berpakaian rapi dan bersih
11. Dapat membaca jam (letak jarum jam)
12. Dapat membuat simpul mati, simpul jangkar, dan simpul
pangkal
13. Dapat menunjukkan sedikitnyaempat arah mata angin
14. Rajin mengikuti latihan sekurang-kurangnya sepuluh kali
latihan
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
15
2) SKT Pandu Athfal Melati II
No SKT
1. Tiga bulan tetap menjadi Athfal I dengan rajin
2. Dapat melakukan shalat fardhu dengan tertib
3. (a. Putra dapat Adzan dan Qamat, b. Putri hafal Lafal Adzan
dan Qomat)
4. Mengerti tanda-tanda HW dalam lingkungan Rumpun Athfal
5. Mengerti lambang dan Syimbol pandu HW
6. Memiliki tabungan di rumah/ di badan lain
7. Dapat menjaga kebersihan mulut, hidung, dan bernafas
menurut ilmu kesehatan
8. Ketangkasan Badan (a. Putra jungkir balik, lompat punggung,
lari sebelah kaki, melempar dan menangkap bola tennis/kasti,
dan main tamper/tali, membawa barang diatas kepal, b. Putri
sama denan di atas, tanpa jungkir balik dan lompat punggung).
9. Selalu membantu kebersihan rumah tangga (a. Mencuci
piring, gelas, dan sendok, b. Kebersihan halaman atau lantai,
c. Mengatur kursi tamu, kursi belajar atau kursi meja makan)
10. Mengetahui delapan arah mata angin
11. Dapat membersihkan alat-alat dari bahan kuningan,
aluminium dengan alat gosok
12. Dapat menyampul buku/kitab
13. Dapat mempergunakan tali untuk simpul mati, simpul
anyaman, simpul jangkar, dan simpul pamgkal
14. Mengenal lambang-lambang ortom
15. Tahu Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
16
3) SKT Pandu Athfal Melati III
No SKT
1. Tiga bulan tetap menjadi Athfal tingkat II dengan rajin
2. Rajin melakukan Sholat Lima waktu dengan tertip
3. Mengerti shalat berjamaah dan sholat jum’ah
4. Mengerti tarikh Nabi Muhammad SAW secara singkat
5. Hafal surat-surat yang pendek (minimal lima surat)
6. Mengenal sejarah singkat Muhammadiyah
7. Dapat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bait I
8. Dapat menyanyikan Mars Hizbul Wathan dengan baik
9. Dapat menyanyikan lagu Mars Watoni (putra)
10. Dapat menyanyikan Mars Nasyiatul ‘Aisyiyah (putri)
11. Mengerti tanda-tanda Athfal
12. Mengerti delapan arah mata angin dan menggunakan kompas
13. Tahu beberapa penyakit menular
14. Dapat memberi pertolongan pertama pada luka ringan
15. Tahu Makanan yang sehat/bermanfaat untuk dimakan
16. Dapat membuat hasta karya/ketrampilan dari bahan bekas atau
bahan alam sekitar, minimal dua macam
17. Dapat menyampaikan berita/keterangan untuk memperoleh
pertolongan pertama pada kecelakaan dan dapat
menyampaikan laporan pada dokter, rumah sakit, polisi, atau
keluarga korban
18. Dapat berjalan di atas bamboo/papan sepanjang empat meter
(latihan keseimbangan)
19. Dapat menyalakan api dengan menggunakan kayu, arang atau
kompor
20. Dapat menulis/mengisi formulir kuitansi
21. Dapat mengirimkan berita lewat telp/ hp
22. Mengerti 5-7 macam tali temali dan dapat
mempergunakannya
23. Hafal Abjad Morse dan Abjad semaphore
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
17
Syarat Kenaikan Tingkat Pengenal menurut Bidang Diklat
Kwartir Pusat Hizbul Wathan (2011: 30-33) sebagai berikut:
1) SKT Pandu Pengenal Tingkat Purwa
No SKT
1. Tetap cakap menguasai syarat Athfal tingkat III
2. Faham rukun Iman dan rukun Islam
3. Hafal bacaan shalat
4. Dapat memeprsiapkan shalat berjamaah
5. Dapat menyebutkan tujuan pandu Hizbul Wathan
6. Hafal undang-undang dan janji pandu
7. Dapat menyanyikan lagu Indonesia raya bait 1 dengan tertib
8. Dapat menyanyikan mars Hizbul Wathan dan Hymne HW
9. Dapat menyanyikan Mars Wathoni dan Mars Nasyiastul
Aisyiyah
10. Mengerti susunan dan struktur organisasi pasukan pengenal
Hizbul Wathan
11. Tahu nama alamat pemimpin Muhammadiyah dan Aisyiyah
setempat
12. Tahu nama dan alamat Pimpinan Hizbul Wathan dalam
lingkungan Qabilah
13. Mengerti tanda pengenal/atribut pasukan
14. Dapat mengerjakan dan mengetahui peraturan dalam Hizbul
Wathan
15. Mengetahui ukuran diri sendiri: berat badan, panjang langkah
jalan, tinggi badan, panjang langkah lari, panjang jengkal,
panjang telapak kaki
16. Dapat mengibarkan dan menggulung (menurunkan), melipat,
menyimpan bendera Merah Putih dengan benar
17. Mengetahui sepuluh macam tali temali dan dapat
menggunakannya
18. Mengerti dan dapat memanfaatkan tongkat pandu, tali pandu,
baju pandu
19. Mengerti dan dapat mengerjakan semboyan dengan tangan
dan peluit untuk: semoboyan tangan (formasi barisan),
semboyan peluit (berjaalan, mulai, berhenti dan berlari)
20. Mengerti dan dapat menunjukan arah mata angina dengan
kompas dan tanpa kompas
21. Mengerti tanda jejak alam dan buatan secara sederhana
22. Dapat menolong luka ringan/kecil
23. Mengerti tanda-tanda lalu lintas secara sederhana
24. Dapat mengikuti aba-aba berbaris
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
18
2) SKT Pandu Pengenal Tingkat Madya
No SKT
1. Tetap mengenal mengerjakan syarat kecakapan tingkat purwa
2. Mengerti syarat-syarat sahnya shalat
3. Mengerti tarikh nabi Muhammad SAW dengan ringkas
4. Dapat membaca Al-Qur’an
5. Mengetahui Organisasi Muhammadiyah tingkat ranting
6. Mengetahui alamat penting dalam lingkungan setempat
(minimal satu desa/satu lingkungan)
7. Memiliki tabungan sendiri (sebaiknya tercatat
disekolah/Bank)
8. Dapat/tahu melakukan PPGD: cara mengangkut orang sakit,
mengobati luka ringan, cara menyadarkan orang pingsan,
mempergunakan verband panjang dan segitiga
9. Mengetahui dan terampil adab menerima tamu dan
memelihara alat rumah tangga
10. Dapat memasak sayur minimal dua macam, menanak nasi
dan membuat minuman
11. Dapat memasang/menyambung kabel dengan steker dan
kontra steker
12. Dapat mengirimkan dan menerima isyarat morse dan
semaphore
13. Dapat mendirikan tenda dalam kelompok regu
14. Langkah kakinya dapat mencapai dua km dalam lima belas
menit
15. Dapat menerapkan tali temali untuk dimanfaatkan sehari-hari
16. Dapat mempergunakan kompas dalam pemetaan
17. Dapat membuat/paham cara membuat sketsa panorama
18. Dapat membuat peta lapangan minimal seluas 25 meter
persegi
19. Dapat membaca rasi (kumpulan) bintang, orion (waluku) dan
gubuk penceng (salib sel)
20. Memiliki logbook yang berisi kegiatan: foto peringatan, tanda
petuah para pemimpin saat kegiatan
21. Mengetahui tanda-tanda deteksi kejadian perkara secara
sederhana
22. Dapat memimpin barisan satu pleton
23. Mengetahui ukuran diri sendiri: panjang depa, panjang hasta,
panjang lengan, panjang sepatu, panjang jari, panjang kaki,
panjang satu acung, cara membuat tongkat pandu, tinggi
badan, berat badan, panjang langkah waktu lari/berjalan
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
19
3) SKT Pandu Pengenal Tingkat Madya
No SKT
1. Tetap memenuhi syarat-syarat kecakapan tingkat madya
2. Dapat mengartikan bacaan shalat
3. Mengetahui arti iman, Islam dan Ihsan
4. Dapat melatih/memahami bacaan Al-Qur’an
5. Dapat berpidato atau membuat naskah keagamaaan secara
singkat
6. Dapat menjadi imam dalam pasukanya
7. Dapat menyediakan makan untuk satu regunya
8. Mengenal rangka manusia, aliran darah dalam tubuh manusia,
mengenal cara bernafas yang baik
9. Dapat mempergunakan alat timbangan dan ukuran volume
10. Mengetahui cara/dapat menaksir tinggi, panjang, jumlah
sesuatu kecepatan arus
11. Tahu sedikitnya lima macam tumbuh-tumbuhan yang
mempunyai kasiat penyembuhan dan tahu penggunaanya
12. Selain simpul dan ikatan di tingkat purwa dan madya,
disempurnakan dengan ikatan canggah, menjalin ujung tali,
sosok dan simpul penolong
13. Dapat menjadi pengisyarat dan penerima isyarat dengan syarat
stu menit dua puluh huruf
14. Dapat melakukan PPGD dalam aliran tubuh manusia, patah
tulang, menghindar dan mencegah bahaya aliran listrik
15. Mengerti peta topografi
16. Dapat merencanakan dan mempersiapkan rapat kecil
17. Dapat membuat hasta karya yang berguna atau bermanfaat
18. Pernah membantu menjalankan administrasi keuangan dalam
Qabilah atau Muhammadiyah ranting maupun ortomnya
c. Kode Gerakan Pandu Athfal dan Pengenal
Pandu Hizbul Wathan mempunyai kode kehormatan yang
merupakan dasar perilaku dalam setiap kegiatannya, Bidang Diklat Kwartir
pusat Hizbul Wathan (2013: 33) kode kehormatan merupakan landasan
pembinaan anggota untuk mencapai maksud dan tujuan Hizbul Wathan
yang terdiri Janji Athfal, Undang-undang Athfal dan Janji Pandu Hizbul
Wathan, undang-undang pandu Hizbul Wathan. Departemen Diklat Kwartir
Pusat Hizbul Wathan (2012: 7-8) janji Athfal yaitu:
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
20
Mengingat harga perkataan saya, maka saya berjanji dengan bersungguh-
sungguh;
1. Setia mengerjakan kewajiban saya terhadap Allah;
2. Selalu menurut undang-undang Athfal, dan setiap hari berbuat
kebajikan.
Undang-undang Athfal yaitu;
1. Athfal itu selalu setia dan berbakti pada ayah dan bunda
2. Athfal itu berani dan teguh hati.
Departemen Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan (2011: 11-17)
menambahkan janji pandu Hizbul Wathan yaitu:
Mengingat harga perkataan saya, maka saya berjanji dengan
sungguh-sungguh;
1. Setia mengerjakan kewajiban saya terhadap Allah, Undang-undang dan
tanah air;
2. Menolong siapa saja sedapat saya;
3. Setia menepati undang-undang Pandu Hizbul Wathan.
Undang-undang Pandu Hizbul Wathan yaitu:
1. Hizbul Wathan selamanya dapat dipercaya
2. Hizbul Wathan setia dan teguh hati
3. Hizbul Wathan siap menolong dan wajib berjasa
4. Hizbul Wathan suka perdamaian dan persaudaraan
5. Hizbul Wathan mengerti adat, sopan santun dan perwira
6. Hizbul Wathan penyayang kepada semua makhluk
7. Hizbul Wathan siap melaksanakan perintah dengan tidak membantah
8. Hizbul Wathan sabar dan pemaaf
9. Hizbul Wathan teliti dan hemat
10. Hizbul Wathan suci dalam hati, pikiran, perkataan dan perbuatan
d. Metode Kepanduan Hizbul Wathan
Kegiatan Kepanduan Hizbul Wathan yang dilaksanakan hendaknya
sesuai dengan metode kepanduan, Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul
Wathan (2011: 30) yang dimaksud dengan metode kepanduan adalah cara
yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud atas cara kerja
yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan yang ditentukan. Beberapa metode Kepanduan Hizbul
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
21
Wathan sebagaimana dikemukakan Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul
Wathan (2013: 30) yaitu:
1) Pemberdayaan anak didik lewat sistem beregu.
2) Kegiatan dilakukan dialam terbuka.
3) Pendidikan dengan metode yang menarik, menyenangkan, meningkat,
menantang, dan mendidik.
4) Penggunaan sistem kenaikan tingkat dan tanda kecakapan.
5) Sistem satuan dan kegiatan terpisah antar pandu putera dan puteri.
Lebih lanjut dijelaskan menurut pendapat Bidang Diklat Kwartir
Pusat Hizbul Wathan (2011: 33) regu adalah kelompok kecil untuk
melaksanakan Pendidikan, pembinaan, kerja sama, pembagian tugas, dan
lain-lain. Yang dimaksud hidup dialam terbuka sebagaimana dikemukakan
Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan (2011: 34) hidup dialam
terbuka akan menyenangkan, menyehatkan selalu waspada/hati-hati, karena
penuh halangan, rintangan dan tantangan. Maka dari itu kegiatan harus
dikemas dengan permainan yang menyenangkan, mengandung Pendidikan
dan normative, yang membuka peluang untuk berfikir dan mampu
memecahkan persoalan yang dihadapi (Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul
Wathan, 2011: 35).
Kenaikan tingkat dan tanda kecakapan merupakan bagian dari
kegiatan pandu yang diperoleh setelah melalui ujian, sebagaimana
dikemukakan Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan (2013: 4) SKT
adalah syarat minimal yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk
mendapatkan tanda kenaikan tingkat, setelah melewati ujian. Setelah
diperolehnya SKT maka sebaiknya dilaksanakan pelantikan pandu,
sebagaimana dikemukakan Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
22
(2012: 1) maksud pelantikan yaitu mengesahkan pemberian tanda
kecakapan, kelas, bintang tahunan dan tanda kehormatan lainya yang dapat
menjadi daya tarik hati (magnetic scout). Yang dimaksud sistem satuan
terpisah yaitu dalam batas-batas tertentu agama islam mengajarkan agar ada
pemisahan antara laki-laki dan perempuan, apalagi bila sudah
menginjak remaja/pemuda (Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan,
2011: 35).
e. Kegiatan Pandu Athfal dan Pengenal
Setiap kegiatan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan mempunyai
beberapa prinsip-prinsip yang dijadikan dasar pelaksanaannya,
sebagaimana dikemukakan Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan
(2011: 52) prinsip tersebut diantaranya:
a) Bersifat Tajdid (modern, digemari oleh anak, ramaja dan pemuda).
b) Bermaslahat (menuju kepada kesalihan).
c) Bermanfaat (tidak melahirkan kemubadziran).
d) Tidak melampaui batas yang ditentukan syara.
e) Memperhatikan kode kehormatan pandu.
Prinsip-prinsip Kepanduan Hizbul Wathan harus digunakan pada
saat pelaksanaan kegiatan agar kegiatan berjalan sesuai tujuan yang
diharapkan, pelaksanaan kegiatan tidak bisa lepas dari peran pelatih,
Dalam pelaksanaan setiap kegiatan kepanduan Hizbul Wathan dibutuhkan
kurikulum untuk dijadikan acuan dalam setiap kegiatanya, sebagaimana
dikemukakan Departemen Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan (2013: 1)
kurikulum ini disusun untuk membantu pelatih dalam melaksanakan
kegiatan pelatihan dilapangan. Departemen Diklat Kwartir Pusat Hizbul
Wathan (2013: 67) mengungkapkan pelatih harus berusaha menguasai ilmu,
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
23
metode dan keterampilan yang memadai, serta uswah hasanah. Maka dari
itu keberhasilan dalam proses pelaksanaan kegiatan bisa dikatakan
tergantung dari pelatih Pandu. Beberapa kegiatan tersebut diantaranya:
1) Ceria Pandu Athfal
adalah pertemuan para Pandu Athfal untuk melaksanakan kegiatan
bersama antar rumpun dalam beberapa Qabilah serta bentuk kegiatan
yang dipilih sesuai dengan perkembangan, keperluan, keadaan peserta
didik, keadaan persyarikatan dan masyarakat (Bidang Diklat Kwartir
Pusat Hizbul Wathan, 2010: 2).
2) Perkemahan Besar
Adalah pertemuan dalam bentuk perkemahan bagi pandu Pengenal,
Penghela dan Penuntun (Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul Watahan,
2008: 3).
4. Gerakan Pramuka
a. Pengertian Pramuka, Gerakan Pramuka dan Kepramukaan
Pramuka, Gerakan Pramuka dan Kepramukaan memiliki
pengertian yang berbeda, Manalu (2014: 1) mengatakan bahwa kata
“Pramuka” merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki
arti rakyat muda yang suka berkarya. Gerakan Pramuka, disebut juga
Gerakan Kepanduan, adalah lembaga pendidikan non formal yang
mengajarkan pengetahuan tentang Pramuka dan kegiatan-kegiatan
Kepramukaan serta tingkatanya kepada para pelajar dan kaum muda
Indonesia pada umumnya. Pramuka merupakan sebutan bagi anggota
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
24
Gerakan Pramuka. Sunardi (2013: 7) mengemukakan bahwa istilah
Gerakan Pramuka adalah nama organisasi yang merupakan suatu wadah
proses pendidikan kepramukaan yang ada di Indonesia. Dari penjelasan
diatas terdapat perbedaan antara pengertian Gerakan Pramuka,
Pramuka dan Kepramukaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa
Gerakan Pramuka adalah Organisasinya, Pramuka adalah Orangnya
sedangkan Kepramukaan adalah kegiatanya.
b. Sifat, Fungsi dan Tujuan Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka mempunyai sifat, fungsi dan tujuan dalam
setiap kegiatannya, Sunardi (2013: 4-7) menjabarkan sifat, fungsi dan
tujuan Gerakan Pramuka adalah sebagai berikut:
1) Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan yang
keanggotaanya bersifat sukarela, mandiri, tidak membedakan suku,
ras , golongan, dan agama.
2) Gerakan Pramuka bukan organisasi sosial-politik, bukan bagian dari
salah satu organisasi sosial-politik dan tidak menjalankan kegiatan
politik praktis.
3) Gerakan Pramuka menjamin kemerdekaan tiap-tiap anggotanya
untuk memeluk agama dan kepercayaan masing-masing serta
beribadat menurut agama dan kepercayaan itu.
Gerakan Pramuka berfungsi sebagai penyelenggara pendidikan
non formal diluar sekolah dan di luar keluarga dan sebagai wadah
pembinaan dan pengembangan kaum muda dengan menerapkan Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan serta berlandaskan
Sistem Among. (Berdasarkan AD & ART Gerakan Pramuka, Pasal 5).
Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap Pramuka agar
memiliki kepribadian yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berjiwa
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
25
patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur
bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam
menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia,
mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.
Setiap gerakan tentunya mempunyai Visi, Misi dan strategi
tertentu untuk pencapaian tujuan yang diharapkan. Manalu (2014: 14-
15) mengemukakan bahwa moto gerakan Pramuka adalah
“Satyaku Ku dharmakan, Dharmaku Ku Baktikan”. Visi gerakan
Pramuka adalah “Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan
solusi handal masalah-masalah kaum muda” dan Misi gerakan Pramuka
sebagai berikut:
a) Mempersiapkan Kaum Muda
Yang dimaksud dengan kaum muda itu tidak berarti bahwa
seluruh kaum muda itu dimasukan sebagai anggota Gerakan
Pramuka tetapi lebih pada tataran jiwa dan perilaku kaum muda
yang sesuai dengan Pramuka sebagai bagian dari masyarakat
Indonesia.
b) Membina anggota yang berjiwa dan berwatak Pramuka,
berlandaskan iman dan taqwa serta selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Bahwa semua sendi program pendidikan dilaksanakan
Gerakan Pramuka harus dilandaskan pada iman dan taqwa dan selalu
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga
apapun yang dilakukan perlu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga apapun yang diilakukan perlu
mengikuti perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pada
eranya.
c) Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa
bela Negara. Gerakan Pramuka memiliki salah satu tugas yakni
menyiapkan kader bangsa sehingga diperlukan adanya pendidikan
yang khusus. Untuk itu, Karena disadari bahwa perlunya pendidikan
bela negara sebagai bagian dari kebutuhan bangsa dan negara.
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
26
d) Menggerakan anggota dan organisasi Gerakan Pramuka agar peduli
dan tanggap terhadap masalah-masalah kemasyarakatan.
Hal ini dilakukan untuk memantapkan jati diri Gerakan Pramuka
melalui kode kehormatannya dan sekaligus sebagai pencerminan
anggota Pramuka yang tanggap terhadap permasalahan pada lingkungan
sekitarnya.
5. Gerakan Pramuka di Sekolah Dasar
a. Definisi Pramuka Siaga dan Penggalang
Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana, yang artinya
orang orang berjiwa muda dan suka berkarya (Manalu,2014: 1).
Pramuka adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti
oleh peserta didik di sekolah. Manalu (2014: 8) mengungkapkan
anggota Gerakan Pramuka adalah setiap warga negara yang secara suka
rela dan aktif mendaftarkan diri sebagai anggota Gerakan Pramuka,
telah mengikuti program perkenalan kepramukaan serta telah dilantik
sebagai anggota. Peserta didik sekolah dasar masuk dalam keanggotaan
Pramuka jika dilihat dari umurnya maka masuk dalam Pramuka Siaga
dan Penggalang, Firmansyah (2014, 40) Penggolongan peserta didik
berdasarkan usia adalah sebagai berikut:
a. Pramuka Siaga: 7-10 tahun
Pemberian nama siaga diambil dari sejarah “Kebangkitan Nasional”
yang berdiri pada tanggal 20 Mei 1980 yang maknanya adalah
mensiap-siagakan rakyat Indonesia untuk merdeka.
b. Pramuka Penggalang: 11-15 tahun
Pemberian nama penggalang diambil dari sejarah Sumpah Pemuda
yang ditetapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 yang maknanya
adalah menggalangkan persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia
menuju kemerdekaan Indonesia.
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
27
Seorang Pramuka mempunyai seragam yang khas, Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka (2011: 214) warna pakaian seragam
pramuka adalah coklat muda dan coklat tua, warna yang dipilih dari
salah satu warna yang banyak dipakai para pejuang di masa
kemerdekaan tahun 1945-1949. Gerakan Pramuka mempunyai kode
kehormatan Pramuka yang harus dilakukan oleh setiap anggotanya.
Firmansyah (2014: 8) mengatakan bahwa kode kehormatan Pramuka
terdiri atas janji yang disebut Satya Pramuka dan ketentuan moral yang
disebut Darma Pramuka. Satya Pramuka diucapkan secara sukarela oleh
calon anggota atau pengurus Gerakan Pramuka saat pelantikan menjadi
anggota atau pengurus.
Kode kehormatan Pramuka disesuaikan dengan golongan usia
dan perkembangan rohani serta jasmani anggota Gerakan Pramuka.
Kode kehormatan seorang anggota Pramuka diharapkan dapat
diterapkan didalam kehidupannya agar menjadi Pramuka yang
mempunyai karakter. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (2011: 38-39)
mengatakan bahwa Pramuka Siaga dan Penggalang adalah tingkatan
dalam Pramuka yang memiliki dua kode kehormatan, yaitu Dwi Satya
dan Dwi Dharma pada Pramuka Siaga, Tri Satya dan Dasa Darma pada
Pramuka Penggalang.
Kode kehormatan tersebut berfungsi sebagai landasan sikap dan
perilaku setiap anggota Gerakan Pramuka, terutama untuk Siaga dan
Penggalang, sebagaimana dikemukakan Racana Ahmad Dahlan
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
28
(2014: 19) kode kehormatan adalah suatu noma (aturan) yang menjadi
ukuran kesadaran mengenai akhlak (budi pekerti) yang tersimpan dalam
hati seseorang yang menyadari harga dirinya. Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka (2011: 126-127) Pramuka Siaga dan Penggalang memiliki 3
tingkatan kecakapan yaitu Siaga Mula, Siaga Bantu, dan Siaga Tata
serta Penggalang Ramu, Penggalang Rakit dan Penggalang Terap yang
dapat dibedakan melalui penilaian aspek-aspek di dalam Syarat-syarat
Kecakapan Umum (SKU).
SKU Siaga tersebut merupakan kurikulum dari kegiatan
Pramuka Siaga dan Penggalang, Berikut ini adalah aspek-aspek yang
tercantum dalam SKU Siaga Mula, Siaga Bantu, dan Siaga Tata serta
Penggalang Ramu, Penggalang Rakit dan Penggalang Terap.
1) SKU Siaga Mula
No SKU
1. Rajin dan giat mengikuti latihan perindukan siaga, sekurang-
kurangnya 6 kali latihan berturu-turut
2. Hafal dan mengerti Dwi Darma dan Dwi Satya
3. Dapat memberi salam Pramuka
4. Tahu arti kiasan warna-warna bendera kebangsaan Indonesia,
dan tahu sikap yang harus dilakukan pada waktu bendera
kebangsaan dikibarkan atau diturunkan.
5. Biasa berbahasa Indonesia di waktu mengikuti pertemuan-
pertemuan siaga
6. Dapat hafal menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya
bait pertama dimuka perindukan siaga atau dimuka
pendengar-pendengar lain, dan tahu sikap yang harus
dilakukan jika lagu kebangsaan diperdengarkan atau
dinyanyikan pada suatu upacara
7. Memiliki buku buku tabanas, buku tabungan Pramuka atau
buku tabungan Pelajar
8. Setia membayar uang iuran kepada Gugus depanya, sedapat-
dapatnya dengan uang yang diperolehnya dari usahanya
sendiri
9. Selalu berpakaian rapid an memelihara kebersihan badan
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
29
2) SKU Siaga Bantu
No SKU
1. Rajin dan giat mengikuti latihan perindukan siaga mula,
sekurang-kurangnya 10 kali latihan berturu-turut
2. Bersungguh-sungguh mengamalkan Dwi Darma dan Dwi
Satya
3. Tahu arti Lambang Gerakan pramuka
4. Dapat memelihara bendera kebangsaan Indonesia
5. Tahu nama negara, Ibu kota negara, kepala Negara Republik
Indonesia
6. Hafal Pancasila
7. Tahu nama dan alamat kepala desa dan beberapa tokoh
masyarakat lain disekitar tempat tinggalnya
8. Dapat membaca jam
9. Dapat menunjuk sedikitnya 4 mata angin
10. Dapat menjalankan latihan-latihan keseimbangan
11. Dapat membuat dan menggunakan simpul mati, simpul
anyam dan simpul pangkal
12. Memiliki buku tabanas, buku tabungan pramuka, atau buku
tabungan pelajar dan sudah menabung secara teratur dalam
buku tabungan itu selama sekurang-kurangnya 8 minggu
sejak menjadi siaga mula
13. Setia membayar uang iuran kepada Gugus Depannya,
sedapat-dapatnya dengan uang yang diperolehnya dari
usahanya sendiri
14. Memelihara sedikitnya satu macam tanaman berguna atau
sedikitnya satu jenis binatang ternak, selama kira-kira 2 bulan
15. Memelihara kebersihan salah satu ruangan di rumahnya,
disekolahnya, ditempat ibadat, atau di tempat lain
16. Mengetahui dan melaksanakan ajaranya agamanya, dapat
menyebut rukun iman dan rukun islam
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
30
3) SKU Siaga Tahta
No SKU
1. Rajin dan giat mengikuti latihan perindukan sebagai siaga
Bantu, sekurang-kurangnya 10 kali latihan
2. Dapat memperlihatkan cara mengibarkan dan menurunkan
bendera kebangsaan Indonesia dalam upacara
3. Tahu beberapa hari raya Nasional dan nama beberapa orang
pahlawan nasional
4. Tahu sejarah lagu kebangsaan Indonesia Raya
5. Tahu arti lambang Negara Republik Indonesia
6. Tahu nama negara-negara tetangga dan bendera
kebangsaanya
7. Untuk putri dapat memasang buah baju dan menyalakan api,
untuk puta dapat membuat dua macam hasta karya dengan
macam bahan yang berbeda
8. Dapat menyampaikan berita secara lisan
9. Dapat mengumpulkan keterangan untuk memperoleh
pertolongan pertama pada kecelakaan, dan dapat
melaporkannya kepada dokter, rumah sakit, pamong praja,
polisi dan keluarga korban
10. Tahu bahan makanan yang bernilai gizi
11. Melakukan salah satu cabang olahraga atletik atau salah satu
gaya olahraga renang
12. Tahu beberapa macam penyakit menular
13. Memelihara kebersihan salah satu ruangan dirumahnya,
disekolahanya, di tempat ibadat atau di tempat lain
14. Dapat menyajikan satu macam kegiatan seni budaya
15. Tahu adat sopan santun pergaulan Indonesia
16. Hemat dan cermat dengan segala miliknya
17. Memiliki buku tabanas, buku tabungan Pramuka, atau buku
tabungan pelajar dan sudah menabung uang secara teratur
dalam buku tabungan sekurang-kurangnya 8 minggu sejak
menjadi Siaga Bantu dan seluruhnya atau sebagian dari pada
uang itu diperolehnya dari usaha sendiri
18. Setia membayar uang iuran kepada Gugus Depannya, dengan
uang yang seluruhnya atau sebagian diperolehnya dari usaha
sendiri
19. Memiliki sedikitnya satu Tanda Kecakapan Khusus
20. Mengetahui dan melaksanakan ajaran agamannya
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
31
4) SKU Penggalang Ramu
No SKU
1. Rajin dan giat mengikuti latihan Pasukan Penggalang,
sekurang-kurangnya 6 kali latihan berturu-turut
2. Hafal dan mengerti isi Dasa Darma dan Tri Satya
3. Dapat memberi salam Pramuka dan tahu maksud
penggunaanya
4. Tahu arti lambang Gerakan Pramuka
5. Tahu cara menggunakan bendera kebangsaan Indonesia, tahu
sejarahnya dan tahu arti kiasan warna-warnanya
6. Dapat dengan hafal menyanyikan lagu Indonesia Raya bait
pertama di muka pasukan penggalang atau di muka
pendengar-pendengar lain dan tahu sikap yang harus
dilakukan jika lagu kebangsaan diperdengarkan atau di
nyanyikan pada suatu upacara, tahu sejarah lagu kebangsaan
Indonesia Raya
7. Hafal Pancasila dan tahu artinya
8. Biasa berbahasa Indonesia di waktu mengikuti pertemuan-
pertemuan Penggalang
9. Tahu struktur organisasi dan tanda-tanda pengenal dalam
Gugus Depan
10. Dapat berbaris
11. Dapat menunjuk sedikitnya 8 arah mata angina, dapat
menggunakan kompas dan dapat membaca jam
12. Dapat membuat dan menggunakan simpul mati, simpul
hidup, simpul anyam, simpul tiang, simpul pangkal dan dapat
menyusuk tali
13. Dapat menyampaikan berita secara lisan
14. Dapat mengumpulkan keterangan untuk memperoleh
pertolongan pertama pada kecelakaan, dan dapat
melaporkannya kepada dokter, rumah sakit, pamong praja,
polisi atau keluarga korban
15. Selalu berpakaian rapid an memelihara kesehatan badan
16. Untuk puteri dapat mengatur meja makan, atau
menghidangkan makanan pada tamu, untuk putera dapat
membuat 2 macam hasta karya dengan macam bahan yang
berbeda
17. Memiliki buku tabanas, buku tabungan Pramuka atau buku
tabungan pelajar
18. Setia membayar iuran kepada Gugus Depannya, sedapat-
dapatnya dengan uang yang diperolehnya dari usahanya
sendiri
19. Mengetahui dan melaksanakan ajaran agamanya, dapat
mengucap kalimat syahadat dan tahu artinya, mengerti rukun
Iman dan rukun Islam, melakukan sholat berjama’ah
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
32
5) SKU Penggalang Rakit
No SKU
1. Rajin dan giat mengikuti latihan Pasukan Penggalang sebagai
penggalang ramu, sekurang-kurangnya 10 kali latihan
2. Bersungguh-sungguh mengamalkan Dasa Darma dan Tri
Satya
3. Tahu struktur Organisasi dan tanda-tanda pengenal dalam
Gugus Depan
4. Tahu arti lambang negara Republik Indonesia
5. Tahu hari raya Nasional dan sejarah sedikitnya 3 orang
pahlawan Nasional
6. Tahu susunan Pemerintah Daerah Tingkat II sampai ke desa
dan tahu nama dan alamat Kepala Desa dan beberapa tokoh
masyarakat lain disekitar tempat tinggalnya
7. Pernah ikut serta kerja bakti gotong royong yang ditugaskan
oleh pembinanya di sekolahanya, di kampungnya, di tempat
ibadah atau ditempat lain
8. Dapat dan hafal menyanyikan di muka pasukan Penggalang
atau di muka pendengar lain lagu-lagu Sang Merah Putih (Ibu
Sud), bagimu Negeri, Maju Tak Gentar, Satu Nusa Satu
Bangsa, Dari Barat sampai ke Timur dan sedikitnya satu lagu
daerah tempat tinggalnya
9. Dapat menyajikan sedikitnya satu macam kegiatan seni
budaya
10. Tahu adat sopan santun pergaulan Indonesia
11. Dapat memimpin barisan Pramuka
12. Dapat menerima dan mengirim berita dengan isyarat Morse
atau isyarat Semaphore
13. Dapat memperbaiki kerusakan kecil pada alat-alat rumah
tangga atau pakaian
14. Dapat memberi pertolongan pertama pada kecelakaan ringan
15. Jika di sekitar tempat tinggalnya ada pesawat telepon, tahu
cara menggunakanya
16. Tahu bahan-bahan makanan yang bernilai gizi
17. Tahu beberapa macam penyakit menular
18. Memelihara kebersihan salah satu ruangan dan halaman
rumahnya, di sekolahnya, di tempat ibadat atau di tempat lain
19. Dapat memasak makanan diperkemahan untuk sedikitnya 5
orang
20. Melakukan salah satu cabang olahraga atletik atau salah satu
gaya olahraga renang
21. Hemat dan cermat dengan segala miliknya
22. Memiliki buku tabanas, buku tabungan Pramuka, atau buku
tabungan Pelajar dan sudah menabung uang secara teratur
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
33
dalam buku tabungan itu selama sekurang-kurangnya 8
minggu sejak menjadi penggalang ramu
No SKU
23. Setia membayar iuran kepada Gugus Depannya, sedapat-
dapatnya dengan uang yang diperolehnya dari usahanya
sendiri
24. Pernah memelihara sedikitnya satu macam tanaman berguna,
atau sedikitnya satu jenis binatang ternak, selama kira-kira 2
bulan
25. Dapat membuat peta lapangan dan sketsa pemandangan
26. Sudah pernah berkemah sekurang-kurangnya 4 hari berturut-
turut
27. Mengetahui dan melaksanakan ajaran agamanya, hafal dan
dapat membaca doa harian, tahu riwayat Nabi Muhammad
SAW
6) SKU Penggalang Terap
No SKU
1. Rajin dan giat mengikuti latihan Pasukan Penggalang sebagai
penggalang rakit, sekurang-kurangnya 10 kali latihan
2. Tahu arti dan sejarah sumpah pemuda
3. Bersungguh-sungguh mengamalkan Pancasila
4. Mengetahui tentang perserikatan Bangsa-bangsa
5. Tahu tempat-tempat penting di Kecamatan tempat tinggalnya
6. Membuktikan perhatianya terhadap industry yang ada di
daerahnya atau melatih diri dalam suatu kerajinan tangan
yang berguna
7. Sekurang-kurangnya dua kali pernah ikut kerja bakti gotong
royong yang ditugaskan oleh pembinanya di sekolahnya, di
kampungnya, di tempat ibadat, atau di tempat lain atau
pernah membantu lembaga seperti PMI, LSD, Bimas, Karang
Taruna atau lain sebagainya
8. Dapat menaksir jarak, tinggi, luas, isi, berat, kecepatan suhu
dan sebagainya
9. Dapat membuat peta pita
10. Dapat menentukan arah mata angina tanpa menggunakan
kompas
11. Dapat merencanakan dan mempersiapkan rapat kecil
12. Dapat membuat alat rumah tangga yang sederhana
13. Dapat memberi pertolongan pertama pada kecelakaan
14. Dapat menerapkan pengetahuan tentang kesehatan dan
tentang kebersihan kamar mandi di perkemahan, dirumah
atau tempat lain
15. Melakukan salah satu cabang olahraga atletik atau salah satu
gaya olahraga renang dan melakukan salah satu cabang
olahraga lain serta tahu peraturan mainya
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
34
No SKU
16. Memiliki buku tabanas, buku tabungan Pramuka, atau buku
tabungan pelajar dan sudah menabung uang secara teratur
dalam buku tabungan itu selama sekurang-kurangnya 8
minggu sejak menjadi Penggalang rakit, dan sebagian dari
pada uang itu diperolehnya dari usahanya sendiri
17. Setia membayar iuran kepada Gugus Depanya, sedapat-
dapatnya dengan uang yang seluruhnya atau sebagian
diperolehnya dari usahanya sendiri
18. Pernah membantu dalam menjalankan administrasi keuangan
Gugus Depannya
19. Untuk puteri pernah mengurus satu rumah tangga selama 2
hari berturut-turut, untuk putera sudah pernah berjalan kaki
selama 2 hari berturut-turut dengan melaksanakan tugas-
tugas yang diberikan oleh Pembinanya
20. Dapat menampilkan salah satu macam kegiatan seni budaya
di hadapan Pramuka atau penonton lainya
21. Memiliki sedikitnya satu Tanda Kecakapan Khusus
22. Mengetahui dan melaksanakan ajaran agamanya, tahu hari-
hari raya Islam, dapat bertindak sebagai imam dalam sholat
berjama’ah di perkemahan
(Manalu, 2014: 31-48).
Pramuka Siaga dan Penggalang memiliki 3 tingkatan yang akan
dilalui oleh setiap peserta didik. Dalam mencapai tingkatan yang lebih
tinggi, harus melalui tes berupa pengisian SKU oleh pembina dengan
cara menguji peserta didik sesuai dengan aspek yang tercantum dalam
SKU. Tiap tingkatan memiliki aspek-aspek yang berbeda untuk dinilai.
Jadi, Pramuka Siaga dan Penggalang merupakan tingkatan paling dasar
dalam Pramuka yang anggotanya adalah peserta didik usia sekolah dasar
antara 7-10 tahun sebagai anggota Pramuka Siaga dan peserta didik usia
sekolah dasar 11-15 tahun sebagai anggota Pramuka penggalang.
Pramuka Siaga dan Penggalang memiliki dua kode kehormatan yang
berfungsi melandasi sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
35
b. Pendidikan Gerakan Pramuka
Kurikulum 2013 ekstrakurikuler Pramuka telah menjadi
kewajiban bagi setiap sekolah untuk melaksanakanya, hal ini
dikarenakan nilai pendidikan karakter yang terkandung disetiap
kegiatanya diharapkan mampu menopang tujuan pendidikan nasional.
Terdapat beberapa ciri-ciri pendidikan Gerakan Pramuka yang
dikemukakan Manalu (2014: 1-2) adalah sebagai berikut:
1) Diselenggarakan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan
keluarga dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan,
sehat, terarah dan praktis, yang bertujuan untuk membentuk watak,
akhlak, dan budi pekerti luhur.
2) Sarana bagi kaum muda untuk belajar mandiri, mengembangkan
kepribadian seutuhnya yang meliputi aspek spiritual, emosional,
intelektual dan fisik sehingga dapat tampil sebagai teladan di tengah-
tengah masyarakat.
3) Sarana bagi kaum muda untuk mengembangkan potensi diri
sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan
masyarakat, bangsa dan dunia.
4) Proses pendidikan dilaksanakan sepanjang hayat (tidak berhenti
ketika usia muda telah selesai).
Kegiatan-kegiatan pendidikan Gerakan Pramuka dilaksanakan
di alam terbuka (outdoor activity) berupa permainan-permainan yang
menarik, menantang serta mengandung nilai-nilai pendidikan bagi
segenap anggota (peserta). Anggota Pramuka dilatih agar
berkepribadian utuh, mandiri, memiliki kemampuan memimpin dan
bekerja sama serta berbagai kecakapan lain yang sangat perlu bagi
pertumbuhan generasi muda. Samani (2012: 147) dalam kegiatan
ekstrakurikuler Pramuka nilai-nilai karakter yang dapat dikembangkan
antara lain:
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
36
1) Melalui kegiatan luar ruang (outdoor activity) akan terbentuk
karakter keberanian, kerja sama, patriotism, memahami dan
menghargai alam, saling menolong, melatih pertolongan
menghadapi bencana, dengan demikian juga memupuk sikap peduli
dan empati. Sementara itu perkemahan di alam bebas, berdasarkan
pengetahuan tentang angin, cuaca, flora dan fauna memupuk
kuriositas dan sikap perjuangan untuk bertahan hidup. Bertahan
hidup. Kegiatan api unggun dalam perkemahan memupuk
kebersamaan dalam menghargai seni dan budaya.
2) Kegiatan dalam ruang (indoor activity) difokuskan pada
pembentukan jiwa kepemimpinan, manajemen, dan memupuk jiwa
kewirausahaan.
3) Bernyanyi dan bertepuk tangan baik di dalam maupun di luar ruang
meningkatkan keriangan (joyfulness) dan semangat kehidupan yang
dinamis.
Ragam kegiatan Kepramukaan yang dapat dilaksanakan
bermacam-macam tingkatannya, Manalu (2014: 72) mengatakan bahwa
setiap kegiatan Pramuka disesuaikan dengan tingkatan masing-masing,
baik untuk siaga, penggalang ataupun penegak dan pandega agar
kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan umur dan pola pikir dari
anggota itu sendiri. Seseorang yang berumur 18 tahun tentunya tidak
tepat jika kegiatanya karnaval, begitu juga seorang yang berumur 10
tahun tentunya belum tepat ketika diajak untuk mengembara di hutan
bebas.
c. Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan
Gerakan Pramuka mempunyai Prinsip Dasar dan Metode
Kepramukaan yang harus dipahami oleh setiap anggotanya untuk
dijadikan dasar. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (2011: 30)
mengemukakan bahwa prinsip dasar ialah asas yang mendasar yang
menjadi dasar dalam berfikir dan bertindak yang meliputi nilai dan
norma dalam kehidupan seluruh anggota gerakan Pramuka.
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
37
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (2011: 30) mengungkapkan Prinsip
Dasar Kepramukaan mencakup:
1) Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Perduli terhadap bangsa, negara, sesama manusia dan alam serta
isinya;
3) Perduli terhadap dirinya sendiri;
4) Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
Metode kepramukaan adalah cara memberikan Pendidikan
kepada peserta didik yang menarik, menyenangkan dan menantang,
yang disesuaikan kondisi, situasi dan kegiatan peserta didik (Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka, 2011: 33). Metode kepramukaan yang
dikatakan manalu (2014: 15-16) merupakan cara belajar interaktif dan
praktis melalui:
1) Pengamalan Kode Kehormatan Gerakan Pramuka.
2) Belajar sambil melakukan.
3) Sistem beregu.
4) Kegiatan dialam terbuka yang mengandung pendidikan dan sesuai
dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik.
5) Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan.
6) Sistem tanda kecakapan.
7) Sistem satuan terpisah untuk putra dan untuk putri.
Metode Kepramukaan tentu harus diamalkan dalam setiap
kegiatan Kepramukaan, contoh pengamalan kode kehormatan
sebagaimana dikemukakan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (2011:
33) yang mengatakan bahwa pengamalan kode kehormatan salah
satunya menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-
masing. Kemudian lebih lanjut Manalu (2014: 20) mengungkapkan
yang dimaksud belajar sambil melakukan (learning by doing)
dilaksanakan dengan mengutamakan sebanyak mungkin kegiatan
praktik pada setiap kegiatan Kepramukaan dalam bentuk Pendidikan
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
38
keterampilan dan berbagai pengalaman yang bermanfaat bagi anggota
muda.
Kepramukaan adanya sistem beregu fungsinya adalah
sebagaimana dikemukakan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (2011:
34) sistem beregu dilaksanakan agar peserta didik memperoleh
kesempatan belajar memimpin dan dipimpin berorganisasi, memikul
tanggung jawab, mengatur diri, menempatkan diri, bekerja sama dalam
kerukunan (gotong royong). Kegiatan Kepramukaan dilaksanakan
dialam terbuka agar tidak membosankan peserta didik, Manalu (2014:
21) mengatakan bahwa kegiatan di alam terbuka merupakan kegiatan
rekreasi yang edukatif dengan mengutamakan kesehatan, keselamatan
dan keamanan. Adanya kegiatan di alam terbuka membutuhkan
bimbingan dari anggota dewasa, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
(2011: 35) anggota dewasa berfungsi sebagai perencana, organisator,
pelaksana, pengendali, pengawas dan penilai serta bertanggung jawab
atas pelaksanaan kegiatan Pendidikan Kepramukaan anggota muda.
Sistem tanda kecakapan dimaksudkan sebagai tanda anggota
setelah mengikuti ujian-ujian yang dilaluinya, sebagaimana
diungkapkan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (2011: 35) tanda
kecakapan diberikan setelah peserta didik menyelesaikan ujian
masing-masing SKU, SKK atau SPG. Setelah anggota dinyatakan lulus
ujian maka diadakan upacara pelantikan, upacara pelantikan merupakan
serangkaian upacara dalam rangka memberikan pengakuan
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
39
dan pengesahan terhadap seorang pramuka atas prestasi yang dicapainya
(Kwarti Nasional Gerakan Pramuka, 2011: 135). Kemudian adanya
sistem satuan terpisah maksudnya didalam setiap kegiatan
Kepramukaan adanya pemisahan antara anggota putera dan puteri,
Manalu (2014: 23) satuan Pramuka puteri dibina oleh Pembina puteri,
sedangkan satuan Putera dibina oleh Pembina putera, tidak dibenarkan
Pramuka putera dibina oleh Pembina puteri atau sebaliknya..
d. Keterampilan Pembina Pramuka Siaga dan Penggalang
Pembina siaga adalah panutan utama dari mana seorang siaga
melihat, meniru dan mengadopsi nilai-nilai dan ketrampilan
kepramukaan. Materi keterampilan Pembina siaga diantaranya Upacara
siaga, Mengenal berbagai sandi, Kompas dan peta, Pionering, Menaksir,
Permainan siaga, Mendirikan tenda, Lagu-lagu untuk siaga, Wisata
alam, Kepemimpinan siaga, Bakti siaga, Pengisian SKU, SKK dan SPG
siaga.
Pembina penggalang adalah motivator dan penggerak kegiatan
kepramukaan yang harus bersemangat dalam mendidikan nilai-nilai dan
keterampilan Kepramukaan, materi penggalang diantaranya Upacara
penggalang, Berbagai sandi lanjutan, Kompas dan peta, Pionering,
Baris-berbaris, Menaksir tinggi, Mempelajari cuaca, Permainan
penggalang, Mendirikan berbagai jenis tenda, Senam dan olahraga
untuk penggalang, Kepemimpinan penggalang, Jenis-jenis pertemuan
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
40
penggalang, Kemah bakti penggalang, Pengisian SKU, SKK dan SPG
penggalang (Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,2011: 156-158).
Kegiatan Kepramukaan berjalan baik dengan adanya Pembina
Pramuka, pembina yang baik sebagaimana dikatakan Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka (2011: 92) mengatakan 1) Pembina pramuka adalah
anggota dewasa yang memiliki komitmen secara sukarela bergiat
bersama peserta didik, sebagai mitra yang perduli terhadap kebutuhan
peserta didik, dengan penuh kesabaran memotivasi, membimbing,
membantu serta memfasilitasi kegiatan peserta didik, 2) Pembina
pramuka sekurang-kurangnya telah mengikuti Kursus Mahir Tingkat
Dasar.
e. Program Kegiatan Peserta Didik
Program kegiatan peserta didik ialah keseluruhan (totalitas) dari
apa yang dilakukan peserta didik dalam Pendidikan Kepramukaan
(aktivitas), bagaimana aktivitas itu dilaksanakan (metode) dan alasan
mengapa aktivitas itu dilaksanakan, Program kegiatan tersebut yaitu:
a. Prodik Pramuka Siaga
1) Perindukan Siaga: Satuan digugus depan sebagai tempat
berhimpunya Pramuka disebut Perindukan siaga yang terdiri
dari 18-24 Pramuka siaga.
2) Barung: Kelompok kecil dalam perindukan siaga yang idealnya
beranggotakan 6 Pramuka siaga.
3) Dewan siaga: Dewan siaga beranggotakan seluruh anggota
perindukan. Ketua dewan siaga adalah pemimpin barung utama
atau sulung.
4) Kegiatan siaga: Kegiatan latihan rutin, Pertemuan siaga besar
b. Prodik Pramuka Penggalang
1) Pasukan Penggalang: Wadah pembinaan Pramuka Penggalang
disebut pasukan Penggalang.
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
41
2) Regu: Pasukan penggalang idealnya terdiri atas 3 sampai 4 regu
dengan jumlah anggota regu 6 sampai 8 penggalang.
3) Dewan Penggalang: Untuk Pendidikan kepemimpinan dan
mengikutsertakan dalam pengambilan keputusan para pramuka
penggalang
4) Dewan kehormatan Penggalang: Untuk melatih kepemimpinan
dan rasa tanggung jawab Pramuka penggalang
5) Majelis Penggalang: Untuk mendidik Pramuka Penggalang
dalam kehidupan demokrasi dan mewujudkan hak semua
anggota
6) Kegiatan Penggalang: Kegiatan latihan rutin, Kegiatan
insidental (Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,2011: 45-55)
Kepramukaan mempunyai berbagai kegiatan yang
menyenangkan bagi anggotanya. Kegiatan-kegiatan tersebut dikemas
dalam bentuk permainan yang dilombakan. Kemasan tersebut dapat
membuat anggota Pramuka merasa senang saat mengikuti dan
melaksanakannya.
B. Penelitian yang Relevan
Berdasarkan penelitian yang peneliti anggap relevan dengan penelitian
pelaksanaan ekstrakurikuler Hizbul Wathan dan Pramuka di MI Muhammadiyah
antara lain:
1. Penelitian Singh Annu dan Mishra Sunita yang dimuat di International
Journal of Humanities and Social Science Invention berjudul “Impact of
Extracurricular Activities on Students in Private School of Lucknow
District”(studi pada sekolah swasta Kabupaten Lucknow di Uttar Pradesh,
India Tahun 2013) menunjukan beberapa hasil salah satunya bahwa,
Kegiatan ekstrakurikuler memiliki dampak positif pada kehidupan peserta
didik seperti meningkatkan perilaku peserta didik, kinerja sekolah, lulusan
sekolah dan aspek positif untuk aspek sosial.
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
42
2. Penelitian Aydın Balyer dan Yuksel Gunduz yang dimuat di Journal of
Social Sciences berjudul “Effects Of Structured Extracurricular Facilities
On Students’ Academic And Social Development” (studi pada peserta didik
SMA Anatolia (Lycee) di Provinsi Istanbul tahun akademik 2010/2011
di Turki) yang menunjukan beberapa hasil salah satunya bahwa sebagian
besar peserta didik puas dengan Kegiatan ekstrakurikuler di Turki.
Untuk itu, pengelola sekolah harus mengelola ekstrakurikuler sebagai bagian
dari kurikulum formal.
Kedua penelitian tersebut saling berhubungan dalam penelitian ini
dalam hal pelaksanaan ekstrakurikuler. Penelitian oleh Singh Annu dan Mishra
Sunita yang berkaitan dengan dampak kegiatan ekstrakurikuler dapat
memberikan gambaran berkaitan tentang kendala pelaksanaan ekstrakurikuler
Hizbul Wathan dan Pramuka. Hasil penelitian tersebut dapat dijadikan acuan
peneliti untuk mencari data secara lebih spesifik berkaitan dengan kendala. Pada
penelitian Aydın Balyer dan Yuksel Gunduz berkaitan dengan pengelolaan
pelaksanaan Kegiatan ektrakurikuler dapat memberikan gambaran peneliti
mengenai pelaksanaan ekstrakurikuler Hizbul Wathan dan Pramuka di MI
Muhammdiyah Kecamatan Ajibarang.
Penelitian tersebut saling berhubungan untuk mengetahui dan menggali
lebih lanjut terkait masalah yang akan diteliti yaitu mengenai pelaksanaan dan
kendala yang dialami sehingga dapat ditemukan informasi yang lebih akurat
dalam ekstrakurikuler, karena pada saat ini pelaksanaannya sekolah belum
semuanya melaksanakan dengan baik.
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
43
C. Kerangka Berfikir
Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, bercakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Upaya pengembangan potensi peserta didik dengan pendidikan berbasis
karakter berbagai jalan dilewati termasuk dikeluarkanya Peraturan Menteri
Pendidkan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor: 63 tahun 2014 yang
menyebutkan SD/MI wajib melaksanakan ekstrakurikuler Pramuka.
MI Muhammadiyah pada khususnya mendapatkan dua kebijakan sehingga
melaksanakan dua ekstrakurikuler kepanduan dalam satu Madrasah dengan
dikeluarkannya Surat Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah nomor:
138/KEP/I.0/B/2008 Tentang: Pedoman Majelis Pendidikan Dasar dan
Menengah yang menyebutkan sekolah muhammadiyah harus melaksanakan
ekstrakurikuler Hizbul Wathan.
Ekstrakurikuler Hizbul Wathan dan Pramuka dianggap mampu
menanamkan pendidikan karakter dikarenakan pada kegiatan-kegiatannya
berisikan penanaman pembentukan karakter, MI Muhammadiyah
melaksanakan ekstrakurikuler kepanduan yaitu ekstrakurikuler Hizbul Wathan
dan Pramuka., adanya pelatihan Hizbul Wathan dan Pramuka yang
dilaksanakan sekali dalam seminggu serta keikutsertaan MI Muhammadiyah
dalam kegiatan Hizbul Wathan dan Pramuka yang diselenggarakan seperti
Jambore Nasional dan Lomba Tingkat 2, tentunya dalam pelaksanaan
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017
44
ekstrakurikuler ini tidak lepas dari kendala-kendala yang dihadapi oleh pihak
Madrasah seperti penambahan pembina ekstrakurikuler dan anggaran dana pada
kegiatan-kegiatan Hizbul Wathan dan Pramuka dikarenakan harus mengikuti
keduanya.
Penelitian ini dilaksanakan untuk mencari informasi berdasarkan kajian
teori tentang pelaksanaan dan kendala ekstrakurikuler Hizbul Wathan dan
Pramuka yang ada di MI Muhammadiyah se-Kecamatan Ajibarang, sehingga
diharapkan peneliti mendapatkan informasi mengenai pelaksanaan
ekstrakurikuler Hizbul Wathan dan Pramuka yang baik dan kendala-kendala
yang dihadapi oleh pihak Madrasah, kendala-kendala yang dialami diharapkan
dapat ditangani dengan baik dan tepat. Alur dari kerangka pikir pada penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Pengembangan
Potensi Peserta
Didik
Adanya kebijakan melaksanakan dua ekstrakurikuler
kepanduan dalam satu Madrasah melalui Surat
Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah nomor:
138/KEP/I.0/B/2008 dan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
nomor 63 tahun 2014 Pendidikan
Berkarakter
Terjadinya pelaksanaan ekstrakurikuer Hizbul
Wathan dan Pramuka di MI Muhammadiyah
se-Kecamatan Ajibarang
Dilakukan penelitian kualitatif untuk mendeskripsikan
pelaksanaan ekstrakurikuler Hizbul Wathan dan
Pramuka
Hasil penelitian:
Mengetahui pelaksanaan dan kendala
ekstrakurikuler Hizbul Wathan dan Pramuka di
MI Muhammadiyah se-Kecamatan Ajibarang.
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017