34
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Sikap Bersahabat/Komunikatif Salah satu dasar pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah adalah memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan perilaku yang baik, meningkatkan mutu karakter generasi sekarang dan yang akan datang. Menurut Yaumi dalam Daryanto (2013:9) bahwa karakter menggambarkan kualitas moral seseorang yang tercermin dari segala tingkah lakunya yang mengandung unsur keberanian, ketabahan, kejujuran dan kesetiaan, atau perilaku dan kebiasaan yang baik. Karakter ini dapat berubah akibat pengaruh lingkungan, oleh karena itu perlu usaha membangun karakter dan menjaganya agar tidak terpengaruh oleh hal-hal yang menyesatkan. Menurut Doni Koesoema dalam Gunawan (2012:2)memahami bahwa karakter adalah sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa karakter adalah serangkaian sikap dan sifat khas yang terdapat dalam diri setiap individu yang terbentuk dari hasil interaksi dengan lingkungan yang berupa nilai- nilai perilaku individu yang harus senantiasa dijaga. Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Sikap Bersahabat/Komunikatif

Salah satu dasar pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah adalah

memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan perilaku

yang baik, meningkatkan mutu karakter generasi sekarang dan yang akan

datang. Menurut Yaumi dalam Daryanto (2013:9) bahwa karakter

menggambarkan kualitas moral seseorang yang tercermin dari segala

tingkah lakunya yang mengandung unsur keberanian, ketabahan, kejujuran

dan kesetiaan, atau perilaku dan kebiasaan yang baik. Karakter ini dapat

berubah akibat pengaruh lingkungan, oleh karena itu perlu usaha

membangun karakter dan menjaganya agar tidak terpengaruh oleh hal-hal

yang menyesatkan.

Menurut Doni Koesoema dalam Gunawan (2012:2)memahami

bahwa karakter adalah sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap

sebagai ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang

yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa karakter adalah

serangkaian sikap dan sifat khas yang terdapat dalam diri setiap individu

yang terbentuk dari hasil interaksi dengan lingkungan yang berupa nilai-

nilai perilaku individu yang harus senantiasa dijaga.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

Ada 18 nilai pendidikan karakter bangsa. Salah satu dari nilai

pendidikan karakter yang diangkat dalam penelitian ini adalah sikap

bersahabat/komunikatif. menurut Kemendiknas (2010:10) Sikap

Bersahabat/Komunikatif adalah tindakan yang memperlihatkan rasa

senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:585&977)

bersahabat adalah berteman/berkawan yang menyenangkan dalam

pergaulan sedangkan komunikatif komunikatif adalah keadaan saling

berhubungan, bahasanya mudah dipahami sehingga pesan yang

disampaikan mudah diterima dengan baik.

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

bersahabat/komunikatif adalah sikap atau tindakan yang berhubungan

dengan orang lain yang didalamnya terdapat komunikasi yang mudah

dimengerti sehingga terwujud suasana yang menyenangkan dalam

bekerjasama.

Sikap bersahabat berbeda dengan komunikatif namum di dalam

sikap bersahabat terdapat proses komunikasi. Karakter sikap

bersahabat/komunikatif menunjukkan kemampuan seseorang dalam

menyampai kan ide-idenya atau sebuah pikirannya kepada orang lain

dalam bergaul. Karakter ini menjadi modal penting dalam hidup

bermasyarakat.

Menurut Elfindri (2012:100) Orang yang bersahabat/komunikatif

adalah orang yang mudah bergaul dengan orang lain dan biasanya selain

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

mampu menyampaikan, juga mampu mendengarkan apa yang disampaikan

oleh orang lain untuk kemudian direspon dengan cara yang tepat. Orang

lain bersahabat/komunikatif biasanya dapat dengan mudah diterima

dilingkungannya.

Sikap bersahabat/komunikatif diambil sebagai salah satu

permasalahan dalam penelitian ini karena sikap tersebut dapat

mempengaruhi kemampuan siswa dalam berdiskusi kelompok melalui

penerapan metode pembelajaran Tutor Sebaya yang menuntut siswa untuk

mampu berdiskusi dengan siswa lainnya sehingga dalam diskusi tersebut

akan tercipta suasana diskusi yang aktif.

Indikator bersahabat/komunikatif di sekolah dan di kelas menurut

Kemendiknas (2010:19) yaitu :

a. Suasana sekolah yang memudahkan terjadinya interaksi antar warga

sekolah.

b. Berkomunikasi dengan bahasa yang santun.

c. Saling menghargai dan menjaga kehormatan.

d. Pergaulan dengan cinta kasih dan rela berkorban.

e. Tidak menjaga jarak dan membeda-bedakan dalam berkomunikasi

2. Prestasi Belajar

a. Pengertian prestasi belajar

Prestasi merupakan sesuatu yang dihargai yang diperoleh

seseorang ataupun sekelompok orang setelah melakukan sebuah

kegiatan. Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam

maupun dari luar individu dalam belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (2002;895): "prestasi adalah hasil yang telah dicapai".

Menurut Arifin (2009:13) Kata "prestasi" berasal dari bahasa

Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi

"prestasi" yang berarti "hasil usaha". Istilah "prestasi belajar"

(achievement) berbeda dengan "hasil belajar" (learning outcome).

Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan,

sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak peserta

didik. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah

dilakukan/dikerjakan. Jadi, Prestasi belajar adalah penguasaan

pengetahuan/ketrampilan yang dilambangkan melalui mapel/lazimnya

ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

Menurut Ahmadi dan Supriono (2010:138), prestasi belajar yang

dicapai sesorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang

mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun faktor

luar diri (faktor eksternal).

Sedangkan menurut Arifin (2011:12) prestasi belajar merupakan

suatu masalah yang bersifat perennial dalam sejarah kehidupan

manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu

mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing.

Winkel (1996:226) dalam Hamdani (2011:138) mengemukakan

bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

oleh seseorang. Dengan demikian, prestasi belajar merupakan hasil

maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-

usaha belajar.

Arikunto dalam Hamdani (2011:138) mengemukakan bahwa

Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran

terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif afektif dan psikomotorik

setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan

menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi, prestasi

belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang

dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang

menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode

tertentu.

Gagne dalam Hamdani (2011:138) menyatakan bahwa prestasi

belajar dibedakan menjadi lima aspek yaitu: kemampuan intelektual,

strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan ketrampilan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang

dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang

menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode

tertentu. Prestasi juga dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar

merupakan tingkat kemanuasiaan yang dimiliki siswa dalam menerima,

menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses

belajar mengajar. Proses belajar seseorang sesuai dengan tingkat

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang

dinyatakan dalam bentuk nilai atau rapor setiap bidang studi setelah

mengalami proses belajar mengajar.

b. Fungsi utama prestasi

Fungsi utama prestasi menurut Arifin (2011:12) adalah sebagi berikut:

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas

pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik.

2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Para

ahli psikologi biasanya menyebut sebagai "tendensi keingintahuan

(couriosty) merupakan kebutuhan umum manusia"

3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

Asumsinya adalah prestasi belajar dapat dijadikan pendorong

peserta didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi,

dan berperan sebagai umpan balik (feedback) dalam meningkatkan

mutu pendidikan.

4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu

institusi pendidikan. Indiaktor intern dalam arti bahwa prestasi

belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu

institusi pendidikan.

5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan)

peserta didik. Dalam proses pembelajaran, peserta didik menjadi

fokus utama yang harus diperhatikan, karena peserta didiklah yang

diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi utama

prestasi adalah sebagai indikator yang muncul dari dalam dan luar dari

suatu pendidikan. Prestasi belajar juga sebagai indikator daya serap atau

kecerdasan yang dimiliki peserta didik. Dalam proses belajar peserta

didik menjadi fokus utama dan pertama yang harus diperhatikan dalam

melakukan pembelajaran.

c. Prinsip-Prinsip Pengukuran Prestasi Belajar

Prestasi belajar dapat diukur melalui tes yang sering dikenal

dengan tes prestasi belajar. Menurut Gronlund (Azwar 2010: 18-21)

merumuskan beberapa prinsip dasar dalam pengukuran prestasi belajar

sebagai berikut:

1) Tes Prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara

jelas sesuai dengan tujuan instruksional.

Prinsip ini menjadi langkah pertama dalam menyusun tes

prestasi belajar, yaitu langkah pembatasan tujuan ukur. Identifikasi

dan pembatasan tujuan ukur harus bersumber dan mengacu pada

tujuan instruksional yang telah digariskan bagi suatu program.

2) Tes Prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari

hasil belajar dan materi yang dicakup oleh program instruksional

atau pengajaran.

3) Maksud sampel hasil belajar dalam hal ini adalah perwujudan soal

tes dalam bentuk butir-butir yang mewakili kesemua pertanyaan

mengenai materi pelajaran yang secara teoritik mungkin ditulis.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

Untuk dapat dikatakan mengukur hasil belajar materi pelajaran

secara keseluruhan, sampel pertanyaan yang termuat dalam tes

harus representatif yakni harus menanyakan semua bagian materi

yang dicakup oleh suatu program secara proporsional.

4) Tes Prestasi harus berisi butir-butir dengan tipe yang paling cocok

guna mengukur hasil belajar yang diinginkan.

Hasil belajar yang hendak diukur akan menentukan tipe

perilaku yang harus diterima sebagai bukti tercapainya tujuan

instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan pengukuran prestasi

belajar adalah pengungkapkan proses mental atau kompetensi

tingkat tinggi guna pemecahan masalah maka dapat dipilih tipe

butir esai, atau tipe pilihan ganda.

5) Tes Prestasi harus dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan

tujuan penggunaan hasilnya.

Dalam hal ini perhatian harus lebih ditunjukan pada respon

atau jawaban yang diberikan siswa pada butir-butir tertentu

sedangkan skor keseluruhan menjadi kurang penting peranannya.

Pusat perhatian akan tertuju pada kesalahan-kesalahan yang biasa

dilakukan oleh siswa dan bukan pada usaha guna mengukur

efektivitas program pengajaran, karena tes seperti ini tujuan

utamanya adalah untuk mendeteksi masalah-masalah kesukaran

belajar maka taraf kesukaran butir-butirnya pun dibuat rendah.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

6) Reliabilitas tes prestasi harus diusahakan setinggi mungkin dan

hasil ukurannya harus ditafsirkan dengan hati-hati.

Informasi mengenai reliabilitas suatu tes haruslah menjadi

salah satu pertimbangan penting dalam melakukan interprestasi

hasil ukur tes yang bersangkutan. Untuk itulah, biasanya selain

adanya laporan mengenai koefisien relibilitas setiap tes perlu juga

dilengkapi dengan laporan besarnya eror standar dalam

pengukuran.

7) Tes Prestasi harus dapat digunakan untuk meningkatkan belajar

pada anak didik.

Tujuan utama pengukuran prestasi belajar, baik formatif

maupun sumatif, adalah membantu mereka dalam belajar haruslah

dapat dikomunikasikan kepada para siswa. Bila para siswa telah

dapat memandang tes sebagai sarana yang menolong mereka, di

samping sebagai dasar pemberian angka atau nilai rapot, maka

fiingsi tes sebagai motivator dan pengarah dalam belajar telah

tercapai.

Dari pengertian dan pemahaman di atas tes prestasi dapat

dilihat secara lebih proposional dalam arti menyadari sesuatu yang

diharapkan darinya sehingga dapat memanfaatkan hasilnya

semaksimal mungkin.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

3. Ilmu Pengetahuan Sosial

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) merupakan pondasi utama

pendidikan bagi siswa. Materi yang disajikan dalam jenjang pendidikan

ini juga disesuaikan dengan tahap perkembangan siswa. IPS sebagai

mata pelajaran yang disajikan pun masih berupa materi sederhana yang

berupa pemahaman tentang kehidupan sosial sehari-hari.

Menurut Soemantri dalam Sapriya (2011:11) Pendidikan IPS

adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan

humaniora serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan

disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan

pendidikan. Trianto (2010:171) IPS merupakan integrasi dari berbagai

cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,

politik, hukum, dan budaya.

Pendapat lain dikemukakan oleh Sumaatmadja (1980:9) bahwa

IPS merupakan disiplin ilmu yang tidak menekankan pada aspek teoritis

keilmuannya, melainkan lebih ditekankan pada segi praktisnya.

Pembelajaran IPS menekankan kepada siswa untuk mempelajari,

menelaah, mengkaji gejala dan masalah sosial yang bobotnya

disesuaikan dengan jenjang pendidikan yang sedang ditempuh.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan gabungan antara ilmu-ilmu

sosial yang dibuat secara lebih sederhana. Penggabungan dari berbagai

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

disiplin ilmu tersebut yang menjadikan IPS mempunyai cakupan materi

yang sangat luas. Pembelajaran IPS berkenaan dengan cara manusia

untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya, seperti kebutuhan materi,

budaya, kejiwaan, pemanfaatan sumber daya dan pengaturan

pemerintahan demi mencapai kemakmuran.

b. Tujuan Pembelajaran IPS

Setiap proses pembelajaran yang dilakukan pasti memiiki tujuan

yang ingin dicapai. Hal ini juga berlaku dalam pembelajaran IPS.

Menurut Trianto (2010:176 -177) tujuan utama Ilmu Pengetahuan

Sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka

terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap

mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi dan

terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari. Tujuan

tersebut dapat tercapai apabila program-program pembelajaran IPS di

sekolah diorganisasikan secara baik. Dari rumusan tersebut dapat

dirinci sebagai berikut:

1) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau

lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan

kebudayaan masyarakat.

2) Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan

metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat

digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

3) Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta

membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang

berkembang di masyarakat

4) Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial,

serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu

mengambil tindakan yang tepat.

5) Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu

membangun masyarakat.

6) Memotivasi seseorang untuk bertindak berdasarkan moral.

7) Fasilitator di dalam suatu lingkungan yang terbuka dan tidak bersifat

menghakimi.

8) Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik dalam

kehidupannya "to prepare students to be well-Junctioning citizens in

a democratic society" dan mengembangkan kemampuan siswa

menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan pada setiap

persoalan yang dihadapinya.

9) Menekankan perasaan, emosi dan derajat penerimaan atau penolakan

siswa terhadap materi Pembelajaran IPS yang diberikan.

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2007:18) Mata

Pelajaran IPS bertujuan agar didik memiliki kemampuan sebagai

berikut:

1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungannya.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa

ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam

kehidupan sosial.

3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan

berkompetensi dalam masyarakat, baik tingkat lokal, nasional, dan

global.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan

pembelajaran IPS di SD adalah membekali siswa sebagai persiapan

menjadi warga masyarakat yang mampu memecahkan masalah-masalah

sosial yang dihadapinya dan menyerasikan kehidupannya.

c. Ruang Lingkup

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2007:18) ruang

lingkup Mata Pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a) Manusia, tempat dan lingkungan

b) Waktu, keberlanjutan dan perubahan

c) Sistem sosial dan budaya

d) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan

4. Materi Pokok kenampakan alam dan kenampakan buatan di Indonesia

Wilayah daratan Indonesia memiliki ciri-ciri kenampakan alam yang

berbeda-beda. Contoh kenampakan alam itu antara lain gunung, sungai,

lembah, danau, pantai, teluk, tanjung, dataran rendah, dataran tinggi,

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

pegunungan dan sebagainya. Indonesia memiliki banyak kenampakan

alam yang tersebar di lima pula besar yang ada di Indonesia, berikut

sekilas penjelasannya:

a. Kenampakan Alam di Pulau Sumatra

Di bagian tengah pulau sumatra membentang pegunungan bukit

barisan, yang membentang dari provinsi Nangroe Aceh Darussalam

sampai Lampung. Dalam barisan pegunungan Bukit Barisan terdapat

juga lembah patahan yang disebut dengan Semangko Zone. Di wilayah

patahan ini terdapat Danau Toba, dan terdapat juga Dataran Tinggi

Karo serta Dataran Tinggi Agam. Sebelah barat Pegunungan Bukit

Barisan terdapat daerah datar sempit. Di daerah ini ada beberapa sungai

yang pendek dengan arus yang deras, seperti sungai Alas.

b. Kenampakan Alam di Pulau Jawa

Bagian tengah dan selatan Pulau Jawa terdapat daerah

pegunungan muda. Beberapa barisan pegunungan yang terkenal adalah

Dataran Tinggi Cianjur, Dataran Tinggi Dieng, dan Dataran Tinggi

Malang. Deretan pegunungan di Pulau Jawa menjadi sumber aliran

beberapa sungai, antara lain: Citandui, Ciliwung, Citarum, dan

Bengawan Solo.

c. Kenampakan Alam di Pulau Kalimantan

Pulau Kalimantan merupakan wilayah daratan yang cukup luas.

Bagian selatan berupa daerah dataran rendah dan sebagian merupakan

daerah rawa-rawa. Di sepanjang pantai bagian selatan Pulau

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

Kalimantan terdapat banyak teluk dan tanjung. Di bagian tengah dan

utara Pulau Kalimantan terdapat deretan pegunungan tua. Ciri lain dari

pulau Kalimantan adalah adanya sungai-sungai yang sangat panjang.

Sungai-sungai itu bersumber dari daerah pegunungan di bagian tengah

pulau.

d. Kenampakan alam Pulau Sulawesi

Pulau Sulawesi terbentuk dari empat semenanjung. Di tengah

keempat semenanjung itu terdapat deretan pegunungan yang bertemu di

Sulawesi Tengah. Karena banyaknya pegunungan, daerah dataran di

Sulawesi menjadi sempit. Sungai-sungai yang ada di Sulawesi antara

lain Sungai Walane, Sungai Palu, dan Sungai Konanweha. Sungai-

sungai di Sulawesi pendekpendek. Selain sungai, di Sulawesi juga

terdapat danau. Danau-danau yang ada di Sulawesi antara lain Danau

Tempe, Danau Towuti, dan Danau Matana di Sulawesi Selatan.

e. Kenampakan alam Pulau Papua

Pulau Papua merupakan wilayah daratan yang cukup luas. Di

bagian tengah Papua membujur deretan pegunungan, antara lain

Pegunungan Sudirman dan Pegunungan Jayawijaya. Di deretan

Pegunungan Jayawijaya terdapat beberapa puncak tertinggi antara lain:

Gunung Puncak Jaya (5030 mdpl), Gunung Trikora (4750 mdpl)

Dari puncak-puncak pegunungan mengalir sungai-sungai panjang

yang akhirnya bermuara di Samudera Pasifik di Utara dan Laut Arafuru

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

di bagian Selatan. Daerah cagar alam yang terdapat di Papua antara lain

Cagar Alam Gunung Lorentz, dan Cagar Alam Pulau Dolok.

Kenampakan buatan adalah suatu bentuk kenampakan di lingkungan

yang sengaja dibuat oleh manusia. Kenampakan buatan dibangun untuk

memenuhi kebutuhan hidup manusia atau mempermudah aktivitas

manusia. Pada bagian ini kita akan membahas macam-macam kenampakan

alam serta keuntungan dan kerugian pembangunan kenampakan buatan.

1. Macam-macam kenampakan buatan

Ada bermacam-macam kanampakan buatan. Contoh kenampakan

buatan adalah bendungan/waduk, jalan, rel kereta api, lapangan terbang,

pelabuhan, taman kota, dan lain-lain. Kita akan membahas beberapa

kenampakan buatan yang penting.

a. Bendungan

Bendungan atau waduk dibuat untuk tempat menampung air.

Waduk disebut juga danau buatan. Waduk biasanya dibuat dengan

cara membendung satu atau beberapa sungai. Waduk dapat

dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, antara lain untuk

mengendalikan banjir, mengairi lahan pertanian, pembangkit listrik,

tempat budidaya ikan, dan tempat rekreasi atau pariwisata.

b. Kebun Binatang

Kebun binatang merupakan tempat yang sengaja dibuat untuk

melestarikan hewan dari kepunahan dan mengembangbiakkan hewan

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

tersebut. Kebun binatang biasanya dibuka untuk wisata atau rekreasi

masyarakat umum.

c. Pelabuhan

Pelabuhan dibangun untuk memperlancar transportasi air.

Pengangkutan dengan kapal lebih menguntungkan karena biayanya

lebih murah dan barang yang diangkut lebih banyak. Biasanya

pelabuhan dibangun di daerah teluk agar terhindar dari badai dan

gelombang laut.

Ada dua jenis pelabuhan, yaitu pelabuhan domestik dan

pelabuhan internasional. Pelabuhan biasanya menyediakan bahan

bakar, air tawar, dan bahan makanan. Selain itu, di pelabuhan

tersedia tenaga dan alat-alat bongkar pasang muatan dan gudang

penyimpanan barang.

d. Taman dan hutan kota

Taman dan hutan kota dijumpai di kota-kota besar. Taman dan

hutan kota berguna untuk memperindah lingkungan kota,

mengurangi polusi, dan membantu peresapan air ke dalam tanah.

e. Jalan

Jalan dibuat untuk menghubungkan satu tempat dengan tempat

lainnya. Jalan-jalan di pegunungan dibuat berkelok-kelok agar

kemiringan tanahnya berkurang. Sementara jalan di dataran rendah

biasanya lurus. Ada bermacam-macam jenis jalan. Misalnya, jalan

raya, jalan kampung, jalan setapak dan sebagainya.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

Dalam penelitian ini peneliti mengambil materi pokok tentang

kenampakan alam dan kenampakan buatan di Indonesia sebagai materi

yang akan digunakan di dalam penelitian ini. Sumber buku IPS kelas V

BSE KTSP Kelas V SD Endang Susilaningsih tahun 2008 halaman 51-76.

5. Pembelajaran Tutor Sebaya

a. Pengertian Tutor Sebaya

Dalam kegiatan belajar mengajar terkadang seorang guru

menjumpai siswanya lebih mudah menerima keterangan yang diberikan

oleh kawan sebangku atau kawan-kawan yang lain dari pada gurunya

karena tidak adanya rasa enggan atau malu bertanya. Jika demikian

keadaannya, maka guru dapat minta bantuan kepada anak/siswa yang

dapat menerangkan kepada kawannya untuk memberikan bimbingan

belajar. Hal demikian disebut Tutor Sebaya (Arikunto, 1986:2)

Peer Tutoring atau dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan

istilah tutor sebaya. Arikunto (1986: 62) mengemukakan bahwa

seorang tutor belum tentu siswa yang paling pandai tetapi terpenting

memilih tutor perlu diperhatikan hal-hal berikut:

a. Dapat diterima (disetujui) oleh siswa yang akan ditutorkan, sehingga

siswa tidak mempunyai rasa takut atau enggan untuk bertanya

kepadanya.

b. Menguasai dan dapat menerangkan materi yang akan disampaikan

kepada teman-temannya.

c. Tidak tinggi hati, kejam atau keras hati terhadap sesama kawan.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

a. Mempunyai daya kreatifitas yang cukup untuk memberikan

bimbingan yaitu dapat menerangkan pelajaran kepada kawannya.

b. Kelebihan dan kesulitan Tutor Sebaya

Arikunto, (1986: 64) mengemukakan pendapat tentang kelebihan

cara belajar dengan Tutor Sebaya. Kelebihan dari Tutor Sebaya antara

lain:

a. Adakalanya hasilnya lebih baik lagi beberapa anak yang mempunyai

perasaaan takut atau enggan kepada guru.

b. Bagi tutor, pekerjaan tutoring akan memperkuat konsep yang

dibahas. Dengan memberitahukan kepada anak lain maka seolah-

olah ia menelaah serta menghafalkannya kembali.

c. Bagi tutor, merupakan kesempatan untuk melatih diri memegang

tanggungjawab dalam mengemban suatu tugas dan melatih

kesabaran.

d. Mempererat hubungan antara sesama siswa sehingga mempertebal

sosialnya.

e. Memberikan pengaruh positif, baik dalam pendidikan dan sosial

pada guru, dan tutor sebaya.

Namun disamping kebaikan tersebut, ada kesulitan dalam

melaksanakan tutor sebaya, ini karena :

a. Ada beberapa siswa yang menjadi malu bertanya karena takut

rahasianya diketahui oleh kawannya.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

b. Pada kelas-kelas tertentu kegiatan tutor sebaya ini sukar

dilaksanakan karena perbedaan kelamin antara tutor dengan siswa

yang diberi bantuan oleh tutor.

c. Bagi guru sulit menentukan seorang tutor yang tepat bagi seorang

atau beberapa orang siswa yang harus dibimbing.

Tutor mempunyai hak diberikan materi lebih mendalam dari pada

siswa-siswa lain. Tutor juga berhak membaca dan dipinjami semua

buku yang digunakan guru maupun buku-buku lain sebagai penunjang.

Disamping tutor mempunyai hal, tutor juga mempunyai kewajiban

antara lain: mengatur atau memimpin siswa lain, membantu teman-

temannya yang mengalami kesulitan belajar dan seorang tutor tidak

boleh egois artinya kepintaran tutor tidak boleh hanya untuk diri

sendiri.

c. Langkah-langkah Tutor Sebaya

menurut Arikunto (1986: 72) hal-hal yang harus dilakukan oleh

guru jika menggunakan Tutor sebaya adalah:

a. Mengadakan latihan bagi para tutor

Latihan dapat dilakukan dengan 2 cara :

1. Melalui Latihan kelompok kecil dimana hal ini yang

mendapatkan latihan hanya anak-anak yang menjadi tutor.

Contoh : Guru memberikan latihan secara terpisah kepada tutor.

Tutor boleh meminjam semua buku milik guru.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

2. Melalui latihan klasikal dimana siswa siswa seluruh kelas dilatih

bagaimana proses bimbingan berlangsung.

Contoh : Guru memberikan latihan secara klasikal artinya guru

dalam menjelaskan materi bersama-sama dengan siswa

yang lain. Antara siswa dan tutor memperoleh

penjelasan yang sama.

b. Menyiapkan petunjuk tertulis baik di papan tulis atau di kertas.

Petunjuk tertulis ini harus jelas dan rinci sehingga setiap siswa dapat

memahami dengan satu tafsiran untuk melaksanakannya. Selain itu

harus dicantumkan pula bentuk serta cara melaporkan hasil kerja

untuk setiap siswa.

Contoh : Guru menyiapkan petunjuk-petunjuk dalam setiap langkah

yang akan dikerjakan. Misal dalam LKS, maka guru harus

menyiapkan petunjuk pengerjakan LKS secara jelas.

c. Menetapkan pertanggungjawaban untuk tiap-tiap kelompok agar

apabila terjadi ketidakberesan, guru dengan mudah dapat

menegurnya.

Contoh : tutor bertanggungjawab atas kelompok yang dipimpinnya,

sehingga apabila terdapat hal seperti siswa sulit untuk

berkonsentrasi belajar dan bahkan menggangu teman yang

lain maka tutor berhak menyampaikan kepada guru untuk

ditindaklanjuti.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

d. Guru mempunyai peran untuk menjadi fasilitator dan berperan

mengawasi tutor maupun siswa yang dibimbing oleh tutor untuk

segera dapat melihat kesulitan serta mengambil langkah seperlunya.

Contoh : Guru harus bisa mengawasi dan memperlihatkan masing-

masing kelompok, guru mengawasi tutor apakah sudah

bertanggungjawab terhadap kelompokknya. Jika terdapat

masalah yang tidak dapat terpecahkan oleh tutor maka

guru membantu untuk memecahkan masalah tersebut.

Satu hal yang sangat ditekankan yaitu tutor tugasnya bukanlah

mengajar seperti yang dilakukan oleh guru, tetapi hanya memberikan

bimbingan kepada teman-teman sekelasnya di sekolah agar mereka

terlepas dari kesulitan belajar sehingga dapat memahami bahan

pelajaran. Untuk melaksanakan kegiatan tutor sebaya ini di sekolah

maka guru dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :

1) Beberapa siswa yang pandai ditetapkan sebagai tutor kemudian

disuruh memahami suatu topik.

Contoh : Siswa mempelajari materi kenampakan alam dan

kenampakan buatan di Indonesia.

2) Guru memberi penjelasan umum tentang topik yang akan

dibahasnya.

Contoh : guru menjelaskan pengertian kenampakan alam dan buatan

di Indonesia beserta contoh-contohnya.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

3) Kelas dibagi dalam beberapa kelompok dan siswa yang telah

ditunjuk sebagai tutor disebar kesetiap kelompok untuk memberikan

bantuan bimbingan kepada teman sekelompoknya.

Contoh : Siswa dibentuk 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-

5 siswa, dan disetiap kelompok ditempatkan satu tutor.

4) Guru membimbing siswa yang perlu mendapat bimbingan khusus.

Contoh : jika terdapat siswa yang memerlukan perhatian khusus

maka guru dapat membimbingnya sendiri.

5) Jika ada masalah yang belum terpecahkan, siswa yang menjadi tutor

meminta bantuan kepada guru.

Contoh : jika tutor tidak bisa memecahkan permasalahannya, maka

tutor dapat meminta bantuan kepada guru.

6) Guru mengawasi evaluasi.

Contoh : ketika siswa mendiskusikan dengan kelompok lain untuk

membahas jawaban, guru memberikan pengawasan.

Kegiatan siswa pada pembelajaran dengan menggunakan Tutor

Sebaya adalah:

1) Siswa mempelajari suatu topik yang akan disajikan.

2) Siswa dibagi berkelompok dengan 3-4 anggota yang heterogen dan

di tambah satu tutor, maka guru mengawasinya.

3) Siswa berdiskusi dengan anggota kelompok serta tutornya tentang

tugas yang diberikan oleh guru.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

4) Siswa mendiskusikan dengan kelompok lain untuk membahas

jawaban tugas yang diberikan.

5) Semua siswa aktif untuk bertanya tentang materi yang belum

diketahui.

6. Media Video

a. Pengertian Media

Media berasal dari bahasa latin medius yang berarti

tengah,perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

Apabila media dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau

kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu

memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian

ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara

lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar

cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis

untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual

atau verbal (Gerlach & Ely dalam Arsyad, 2007:3).

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin

mendorong upaya-upaya pembaruan dalam pemanfaatan hasil-hasil

teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu

menggunakan alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan

tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat

yang murah dan efisien tetapi merupakan keharusan dalam upaya

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Di samping mampu

menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat

mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan

digunakannya apabila media tersebut belum tersedia untuk itu guru

harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media

pembelajaran yang meliputi:

1) Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses

belajar mengajar.

2) Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

3) Seluk-beluk proses belajar.

4) Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan.

5) Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran.

6) Pemilihan dan penggunaan media pendidikan.

7) Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan.

8) Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran.

9) Usaha inofasi dalam media pendidikan.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa media adalah

bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi

tercapainya tujuan pendidikan pada umunya dan tujuan pembelajaran di

sekolah pada khususnya.

b. Landasan Teoritis Penggunaan Media

Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan-

perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Menurut Bruner (dalam

Arsyad, 2007:7) ada tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman

langsung (enactive), pengalaman piktorial/gambar (iconic), dan

pengalaman abstrak (symbolic).

Tingkatan pengalaman pemerolehan keterampilan belajar

digambarkan oleh Dale (dalam Arsyad, 2007:8) sebagai suatu proses

komunikasi. Materi yang ingin disampaikan dan diinginkan siswa dapat

menguasainya disebut sebagai pesan. Guru sebagai sumber pesan

menuangkan pesan ke dalam simbol-simbol tertentu (encoding) dan

siswa sebagai penerima menafsirkan simbol-simbol tersebut sehingga

dipahami sebagai pesan (decoding). Cara pengolahan pesan oleh guru

dan murid digambarkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.1 Proses Belajar Mengajar Menggunakan Media

Pesan diproduksi dengan: Pesan dicema dan diinterpretasi

dengan:

Berbicara, menyanyi, memainkan <—> Mendengaikan alat music

Menvisualisasikan melalui film,

gambar, model, patung, grafik,

kartun, gerakan nonverbal <—> Mengamati foto, lukisan,

Menulis atau mengarang <—> membaca

Uraian di atas memberikan petunjuk bahwa agar proses belajar

mengajar dapat berhasil dengan baik, siswa sebaiknya diajak untuk

memanfaatkan semua alat inderanya. Guru berupaya untuk

menampilkan rangsangan (stimulus) yang dapat diproses dengan

berbagai indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk

menerima dan mengolah informasi semakin besar kemungkinan

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan.

Dengan demikian, siswa diharapkan akan dapat menerima dan

menyerap dengan mudah dan baik pesan-pesan dalam materi yang

disajikan.

c. Pengertian Media audio dan media Visual

1) Media Audio

Media audio adalah media yang hanya mengandalkan

keterampilan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan

hitam. (Djamarah,dkk, 2006:140)

2) Media Visual

Adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan.

Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film

strip (film rangkai), slides (film bingkai), foto, gambar atau lukisan,

dan cetakan. Adapula media visual yang menampilkan gambar atau

simbol yang bergerak seperti film bisu dan film kartun. (Dj

amarah,dkk, 2006:141)

Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa media audio visual

merupakan media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.

Jenis media ini mempunyai keterampilan yang lebih baik.

3) Manfaat media audio visual

Menurut Sadiman (2010: 17) secara umum media audio visual

mempunyai manfaat sebagai berikut:

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat

verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

2. Mengatasi keterbatasan ruang. waktu dan daya indera, seperti

misalnya:

a) Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita,

gambar, film bingkai, film, atau model.

b) Objek yang terlalu kecil dibantu dengan proyektor mikro, film

bingkai, film, atau gambar.

c) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu

dengan time plase atau high speed photography.

d) Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa

ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto

maupun secara verbal.

e) Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat

disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain.

f) Konsep yang terlalu luas dapat divisualkan dalam bentuk film,

film bingkai, gambar, dan lain-lain.

3. Penggunaan media audio visual secara tepat dapat mengatasi

sikap pasif siswa. Dalam hal ini media audio visual berguna

untuk:

a) Menimbulkan kegairahan belajar.

b) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa

dengan lingkungan dan kenyataan.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

c) Memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuan dan minatnya.

Dengan uraian diatas disimpulkan bahwa sifat yang unik

pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan

pengalaman yang berbeda, serta dengan banyaknya materi yang

harus diajarkan kepada siswa, sungguh akan membuat guru

mengalami banyak kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi

sendiri. Hal ini akan jauh lebih sulit bila latar belakang

lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat

diatasi dengan penggunaan media yang sesuai. Media yang

digunakan untuk penelitian ini adalah media video.

Menurut Isjoni dan Ismail (2008: 46) berpendapat bahwa

penggunaan video dapat membantu memudahkan pemahaman

pelajar berkaitan dengan isi pelajaran yang dipelajari dan dapat

membantu guru mencapai tujuan pembelajaran.

Manfaat media video menurut Andi Prastowo (2012: 302),

antara lain:

1. Memberikan pengalaman yang tak terduga pada peserta didik.

2. Memperlihatkan secara nyata sesuatu yang pada awalnya tidak

mungkin bisa dilihat.

3. Menampilkan presentasi studi kasus tentang kehidupan

sebenarnya yang dapat memicu diskusi peserta didik.

4. Menunjukkan cara menggunakan alat atau perkakas.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa media video

adalah media yang dapat menampilkan keadaan nyata dari suatu

objek tertentu atau suatu peristiwa yang pernah terjadi di suatu

tempat yang tidak mungkin untuk dilihat secara langsung oleh

sebagian besar orang, sehingga video dapat digunakan sebagai

sumber informasi berharga karena dapat memberikan

pengalaman yang sama dengan pengalaman yang diperoleh

setelah melihat sesuatu secara langsung.

B. Penelitian yang Relevan

1. Berdasarkan jurnal penelitian yang dilakukan oleh Evita Rahayu, Sukanti

dengan judul ―Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Dengan

Bantuan Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Akuntansi"

(Jurnal Pendidikan Akuntansi, Vol.11 No:2 Tahun 2013).

Hasil penelitian menyatakan bahwa Penerapan Metode Pembelajaran

Kooperatif dengan Bantuan Tutor Sebaya dapat meningkatkan Motivasi

Belajar pada Kompetensi Dasar Membuat Jurnal Penyesuaian Siswa Kelas

X Akuntansi 1 SMK Negeri 7 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 yang

dibuktikan dengan adanya peningkatan persentase skor Motivasi Belajar

Akuntansi sebesar 11,28% atau diperoleh skor sebesar 74,03% pada siklus

I dan meningkat menjadi 85,31% pada siklus II. Selain itu berdasarkan

angket yang didistibusikan kepada siswa dapat disimpulkan bahwa terjadi

peningkatan skor Motivasi Belajar Akuntansi siswa sebesar 4,09% dari

skor siklus I 71,51% ke siklus II sebesar 75,60%.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

2. Berdasarkan jurnal penelitian yang dilakukan oleh Putri Rizky Utami,

Arnelis Djalil, M. Coesamin dengan judul ―Pengaruh Model Pembelajaran

Tutor Sebaya Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa‖ (Jurnal

Pendidikan Matematka Unila Vol 1. No: 6 Tahun 2013).

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh model pembelajaran tutor sebaya terhadap pemahaman

konsep matematis siswa. Model pembelajaran tutor sebaya adalah salah satu

model yang dikembangkan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan

belajar dengan memanfaatkan siswa lain yang mempunyai kemampuan lebih

dalam memahami suatu pembelajaran. Penelitian ini menggunakan posttest

only control group design, dengan populasi seluruh siswa kelas XI IPS SMA

Negeri 2 Tumijajar Kabupaten Tulangbawang Barat tahun pelajaran

2012/2013. Sampel penelitian adalah siswa pada dua kelas dari tiga kelas

yang dipilih dengan purposive random sampling. Penelitian menyimpulkan

bahwa model pembelajaran tutor sebaya berpengaruh terhadap pemahaman

konsep matematis siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Tumijajar Kabupaten

Tulangbawang Barat tahun pelajaran 2012/2013.

Perbedaan antara penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian

relevan yang pertama dan kedua adalah pada penelitian pertama yang

dilakukan oleh Evita Rahayu, Sukanti penelitian tersebut dilakukan untuk

meningkatkan motivasi belajar. Penelitian yang kedua dilakukan untuk

mengetahui pengaruh metode tutor sebaya terhadap pemahaman konsep

matematis siswa.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti berbeda dengan

penelitian tindakan kelas dan penelitian eksperimen di atas, dalam

penelitian ini peneliti menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya

berbantu media video pada pembelajaran IPS materi kenampakan alam

dan kenampakan buatan di Indonesia yang diharapkan dapat meningkatkan

sikap bersahabat dan prestasi belajar siswa kelas VB SD N 2 Sokawera.

C. Kerangka Pikir

Berdasarkan data observasi diketahui bahwa proses pembelajaran IPS

yang selama ini dilakukan masih kurang dapat memancing keaktifan siswa

dalam mengikuti pembelajaran. Proses pembelajaran yang selama ini

berlangsung cenderung menggunakan metode ceramah. Kurangnya variasi

metode yang digunakan selama ini menjadikan siswa merasa jenuh, bosan

dan kurang aktif berkomunikasi selama mengikuti proses pembelajaran. Pada

kondisi tersebut siswa kurang mampu menghafal dan memahami materi

sehingga berakibat pada menurunnya prestasi belajar. Hal tersebut dapat

dibuktikan pada saat guru memberikan evaluasi, nilai yang diperoleh siswa

masih rendah di bawah standar KKM.

Di samping permasalahan terkait prestasi belajar siswa yang rendah,

diketahui juga bahwa sikap bersahabat/komunikatif siswa masih kurang. Hal

ini dibuktikan dengan adanya perilaku kurang interaktif antara siswa yang

satu dengan yang lain. Beberapa siswa tampak sering berkelompok atau

membentuk kelompok yang berisikan teman-teman dekatnya saja, dan masih

dijumpai pula siswa yang saling mengejek satu sama lain. Sebagai contoh, di

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

kelas ada satu anak yang terkesan agak lambat dalam memahami materi

pelajaran, beberapa teman masih suka mengejek dengan menyebutnya bodoh.

Melihat situasi yang demikian maka peneliti berusaha melakukan perubahan

dengan mencari metode pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswa dan

materi pelajaran yang akan dibahas. Metode pembelajaran tersebut adalah

metode pembelajaran tutor sebaya. Metode pembelajaran tutor sebaya dengan

berbantu media video diharapkan mampu memecahkan masalah sehingga

keberanian siswa dalam bertanya, kemauan siswa untuk bekerja sama,

kekompakan siswa, kesantunan siswa dan pemahaman terhadap materi

kenampakan alam dan kenampakan buatan di Indonesia dapat meningkat.

Berikut ini adalah skema kerangka berfikir penggunaan metode pembelajaran

tutor sebaya.

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir Penelitian

Dari skema kerangka berfikir di atas dapat dideskripsikan sebagai

berikut : pada kondisi awal penelitian belum menggunakan metode

pembelajaran tutor sebaya dan prestasi belajar dan sikap bersahabat siswa

Kondisi Awal Belum menggunakan

model

Sikap bersahabat dan

prestasi belajar siswa

rendah

Tindakan

Menggunakan model

pembelajaran tutor

sebaya

Siklus I

Siklus II

Refleksi

Kondisi Akhir

Melalui metode pembelajaran

tutor sebaya dapat

meningkatkan sikap bersahabat

dan prestasi belajar IPS Kelas V

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2302/3/BAB II.pdf · interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

rendah. Pada siklus I dan II peneliti melakukan tindakan dengan

menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya maka sikap bersahabat dan

prestasi belajar IPS kelas VB menjadi meningkat.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas maka hipotesis

tindakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan ―Melalui Metode

Pembelajaran Tutor Sebaya dapat Meningkatkan Sikap bersahabat dan

Prestasi Belajar Materi kenampakan alam dan kenampakan buatan di

Indonesia Kelas VB Semester I SD Negeri 2 Sokawera‖.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016