15
4 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. JARINGAN SYARAF TIRUAN 1. Definisi Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan syaraf tiruan (artificial neural network) adalah model komputasi yang terinspirasi secara biologis, jaringan syaraf tiruan terdiri dari beberapa elemen pengolahan (neuron) dan ada hubungan antara neu- ron (Shanmuganathan, 2016). Jaringan syaraf tiruan dapat digambarkan sebagai model matematis dan komputasi untuk fungsi aproksimasi non- linear, klasifikasi data cluster dan regresi non-parametrik atau sebuah simulasi dari korelasi model syaraf biologi. Model jaringan syaraf ditunjukkan dengan kemampuan dalam emulasi, analisis, prediksi, dan asosiasi. Kemampuan yang dimiliki jarin- gan syaraf tiruan dapat digunakan untuk belajar dan menghasilkan aturan atau operasi dari beberapa contoh atau input yang dimasukkan dan mem- buat prediksi tentang kemungkinan output yang akan muncul atau me- nyimpan karakteristik dari input yang disimpan kepada jaringan syaraf tiruan. Setiap pengolahan elemen membuat perhitungan berdasarkan pada jumlah masukan (input). Sebuah kelompok pengolahan elemen disebut layer atau lapisan dalam jaringan. Lapisan pertama adalah input dan yang terakhir adalah output. Lapisan diantara lapisan input dan output disebut dengan lapisan tersembunyi (hidden layer). Salah satu organisasi yang Optimalisasi Jaringan Backpropagation…, Amrisa Yanri Rahmadhani, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. JARINGAN SYARAF TIRUAN 1.repository.ump.ac.id/8590/3/BAB II_AMRISA YANRI RAHMADHANI_T… · Jaringan syaraf tiruan dapat digambarkan sebagai model matematis

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. JARINGAN SYARAF TIRUAN 1.repository.ump.ac.id/8590/3/BAB II_AMRISA YANRI RAHMADHANI_T… · Jaringan syaraf tiruan dapat digambarkan sebagai model matematis

4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. JARINGAN SYARAF TIRUAN

1. Definisi Jaringan Syaraf Tiruan

Jaringan syaraf tiruan (artificial neural network) adalah model

komputasi yang terinspirasi secara biologis, jaringan syaraf tiruan terdiri

dari beberapa elemen pengolahan (neuron) dan ada hubungan antara neu-

ron (Shanmuganathan, 2016). Jaringan syaraf tiruan dapat digambarkan

sebagai model matematis dan komputasi untuk fungsi aproksimasi non-

linear, klasifikasi data cluster dan regresi non-parametrik atau sebuah

simulasi dari korelasi model syaraf biologi.

Model jaringan syaraf ditunjukkan dengan kemampuan dalam

emulasi, analisis, prediksi, dan asosiasi. Kemampuan yang dimiliki jarin-

gan syaraf tiruan dapat digunakan untuk belajar dan menghasilkan aturan

atau operasi dari beberapa contoh atau input yang dimasukkan dan mem-

buat prediksi tentang kemungkinan output yang akan muncul atau me-

nyimpan karakteristik dari input yang disimpan kepada jaringan syaraf

tiruan.

Setiap pengolahan elemen membuat perhitungan berdasarkan pada

jumlah masukan (input). Sebuah kelompok pengolahan elemen disebut

layer atau lapisan dalam jaringan. Lapisan pertama adalah input dan yang

terakhir adalah output. Lapisan diantara lapisan input dan output disebut

dengan lapisan tersembunyi (hidden layer). Salah satu organisasi yang

Optimalisasi Jaringan Backpropagation…, Amrisa Yanri Rahmadhani, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. JARINGAN SYARAF TIRUAN 1.repository.ump.ac.id/8590/3/BAB II_AMRISA YANRI RAHMADHANI_T… · Jaringan syaraf tiruan dapat digambarkan sebagai model matematis

5

dikenal dan sering digunakan dalam paradigma jaringan syaraf tiruan ada-

lah perambatan galat mundur / backpropagation (Hermawan, 2006).

Dalam menentukan jumlah neuron yang digunakan dalam lapisan

tersembunyi terdapat beberapa aturan atau metode yaitu jumlah neuron da-

lam lapisan tersembunyi baiknya diantara ukuran lapisan masukan dan

lapisan keluaran, jumlah neuron dalam lapisan tersembunyi sebaiknya 2/3

dari ukuran lapisan masukan di tambah ukuran lapisan keluaran, dan

jumlah neuron dalam lapisan tersembunyi sebaiknnya lebih kecil atau ku-

rang dari dua kali ukuran masukan (Heaton, 2008)

2. Arsitektur Jaringan Syaraf Tiruan

Jaringan syaraf tiruan dirancang dengan menggunakan suatu aturan

yang bersifat menyeluruh (general rule) dimana seluruh model jaringan

memiliki konsep dasar yang sama. Arsitektur sebuah jaringan akan menen-

tukan keberhasilan target yang akan dicapai karena tidak semua permasa-

lahan dapat diselesaikan dengan arsitektur yang sama. Berikut macam –

macam arsitektur jaringan syaraf tiruan :

a. Jaringan dengan Lapisan Tunggal (single layer net)

Jaringan dengan lapisan tunggal hanya memiliki satu lapisan

dengan bobot terhubung. Jaringan ini hanya menerima input kemudian

secara langsung akan mengolahnya menjadi output tanpa harus melalui

lapisan tersembunyi seperti pada Gambar 1.

Optimalisasi Jaringan Backpropagation…, Amrisa Yanri Rahmadhani, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. JARINGAN SYARAF TIRUAN 1.repository.ump.ac.id/8590/3/BAB II_AMRISA YANRI RAHMADHANI_T… · Jaringan syaraf tiruan dapat digambarkan sebagai model matematis

6

Gambar 1. Jaringan Syaraf Tiruan dengan Lapisan Tunggal

b. Jaringan dengan Banyak Lapisan (multilayer net)

Jaringan dengan banyak lapisan memiliki satu atau lebih

lapisan yang terletak diantara lapisan input dan lapisan output seperti

terlihat pada Gambar 2. Umumnya terdapat lapisan bobot – bobot yang

terletak antara 2 lapisan yang bersebelahan. Jaringan dengan banyak

lapisan dapat menyelesaikan permasalahan yang lebih sulit dari pada

lapisan dengan tunggal, dengan pembelajaran yang lebih rumit.

Optimalisasi Jaringan Backpropagation…, Amrisa Yanri Rahmadhani, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. JARINGAN SYARAF TIRUAN 1.repository.ump.ac.id/8590/3/BAB II_AMRISA YANRI RAHMADHANI_T… · Jaringan syaraf tiruan dapat digambarkan sebagai model matematis

7

Gambar 2. Jaringan Syaraf Tiruan dengan Banyak Lapisan

c. Jaringan dengan Lapisan Kompetitif (competitif layer net)

Hubungan antar neuron pada lapisan kompetitif ini tidak diper-

lihatkan pada diagram arsitektur. Gambar 3 menunjukkan salah satu

contoh arsitektur jaringan dengan lapisan kompetitif yang memiliki

bobot -ή.

Gambar 3. Jaringan Syaraf Tiruan dengan Kompetitif

Optimalisasi Jaringan Backpropagation…, Amrisa Yanri Rahmadhani, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. JARINGAN SYARAF TIRUAN 1.repository.ump.ac.id/8590/3/BAB II_AMRISA YANRI RAHMADHANI_T… · Jaringan syaraf tiruan dapat digambarkan sebagai model matematis

8

3. Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan

Beberapa hasil penelitian implemantasi jaringan syaraf tiruan dian-

taranya adalah :

a. Mustafidah, dkk. (2013a), menerapkan jaringan syaraf tiruan untuk

memprediksi tingkat validitas soal dengan menggunakan algoritma

pelatihan trainlm dan menghasilkan pengenalan pola data dengan

memiliki kecocokan sebesar 85.54% dengan tingkat error 0.00063347.

b. Menerapkan jaringan syaraf tiruan untuk prediksi prestasi belajar ma-

hasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas Muhammadi-

yah Purwokerto didasarkan atas nilai-nilai dalam mata pelajaran yang

diujikan dalam Ujian Nasional saat di SLTA. Dalam penelitian ini dil-

akukan pembandingan tingkat keoptimalan dari algoritma pelatihan

traingd, traingdm, learngd, dan learngdm. Dengan rata-rata masing-

masing algoritma yaitu learngd : 0.0215, learngdam: 0.0163, traingd :

0.0211, dan traingdm : 0.0267 (Mustafidah, dkk, 2013b).

B. ALGORITMA PEMBELAJARAN BACKPROPAGATION

Menurut Kusumadewi (2003), Backpropagation merupakan algoritma

pembelajaran yang terawasi dan biasanya digunakan oleh perceptron dengan

banyak lapisan untuk mengubah bobot – bobot yang terhubung dengan neuron

– neuron yang ada pada lapisan tersembunyi. Algoritma backpropagation

menggunakan error output untuk mengubah nilai bobot – bobotnya dalam

arah mundur (backward). Untuk mendapatkan error ini, tahap perambatan

maju (forward propagation) harus dikerjakan terlebih dahulu. Pada saat per-

Optimalisasi Jaringan Backpropagation…, Amrisa Yanri Rahmadhani, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. JARINGAN SYARAF TIRUAN 1.repository.ump.ac.id/8590/3/BAB II_AMRISA YANRI RAHMADHANI_T… · Jaringan syaraf tiruan dapat digambarkan sebagai model matematis

9

ambatan maju, neuron – neuron diaktifkan dengan menggunakan fungsi akti-

fasi yang dapat dideferensikan seperti sigmoid, persamaan dan perhitungan –

perhitungan pada persamaan (1), (2), (3) :

( )

........................................................................................ (1)

dengan : ( ) ( ) ( )

atau tangen sigmoid :

( )

atau ( )

.............................................................................. (2)

dengan ( ) ( ) ( )

atau purelin : ( )

( ) ........................................................................................................ (3)

Arsitektur jaringan backpropagation seperti terlihat pada Gambar 4,

pada jaringan backpropagation terdiri dari 3 unit (neuron) pada lapisan input,

yaitu X1, X2, dan X3 ; 1 lapisan tersembunyi dengan 2 neuron, yaitu Z1 dan

Z2; serta 1 unit pada lapisan tersembunyi, adalah Y. Untuk b1 dan b1 adalah

bobot bias yang menuju ke neuron pertama dan kedua pada lapisan

tersembunyi. Bobot yang menghubungkan Z1 dan Z2 dengan neuron pada

lapisan output, adalah W1 dan W2. Bobot bias menghubungkan lapisan

tersembunyi dengan lapisan output. Fungsi aktivasi yang digunakan antara

lapisan input dan lapisan tersembunyi adalah fungsi aktivasi tansig dan antara

lapisan tersembunyi dengan lapisan output adalah fungsi aktivasi purelin (tid-

ak diperlihatkan pada gambar).

Optimalisasi Jaringan Backpropagation…, Amrisa Yanri Rahmadhani, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. JARINGAN SYARAF TIRUAN 1.repository.ump.ac.id/8590/3/BAB II_AMRISA YANRI RAHMADHANI_T… · Jaringan syaraf tiruan dapat digambarkan sebagai model matematis

10

Gambar 4. Arsitektur Jaringan Backpropagation

Berikut adalah algoritma backpropagation :

Menginisialisasi bobot (ambil bobot awal dengan nilai random yang cukup

kecil).

Mengerjakan langkah – langkah berikut selama kondisi berhenti bernilai

FALSE.

Langkah – langkahnya seperti berikut :

1. Untuk tiap pasangan elemen yang akan dilakukan :

Feedforward :

a. Tiap – tiap unit input (Xi, i = 1,2,3,…,n) menerima sinyal dan

meneruskan sinyal tersebut kesemua unit pada lapisan yang ada diat-

asnya (lapisan tersembunyi).

b. Tiap – tiap unit tersembunyi (Zj, j = 1,2,3,…,p) menjumlahkan sinyal –

sinyal input terbobot pada persamaan (4).

Optimalisasi Jaringan Backpropagation…, Amrisa Yanri Rahmadhani, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. JARINGAN SYARAF TIRUAN 1.repository.ump.ac.id/8590/3/BAB II_AMRISA YANRI RAHMADHANI_T… · Jaringan syaraf tiruan dapat digambarkan sebagai model matematis

11

.................................................................. (4)

Kemudian gunakan fungsi aktivasi untuk menghitung sinyal

output pada persamaan (5).

( ) .................................................................................... (5)

Dan mengirimkan sinyal tersebut kesemua unit di lapisan

atasnya (unit – unit output).

c. Tiap – tiap unit output (Yk, k = 1,2,3,…,m) menjumlahkan sinyal –

sinyal input terbobot pada persamaan (6).

................................................................ (6)

Gunakan fungsi aktivasi untuk menghitung sinyal output pada

persamaan (7).

( ) .................................................................................... (7)

Dan kirimkan sinyal tersebut ke semua unit di lapisan atasnya

(unit – unit output).

Backpropagation:

d. Tiap – tiap unit output (Yk, k = 1,2,3,…,m) menerima target pola yang

berhubungan dengan pola input pembelajaran, menghitung informasi

error pada persamaan (8).

( ) ( ) .................................................................... (8)

Kemudian dihitung koreksi bobot (yang nantinya akan

digunakan untuk memperbaiki nilai ) pada persamaan (9).

................................................................................ (9)

Optimalisasi Jaringan Backpropagation…, Amrisa Yanri Rahmadhani, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. JARINGAN SYARAF TIRUAN 1.repository.ump.ac.id/8590/3/BAB II_AMRISA YANRI RAHMADHANI_T… · Jaringan syaraf tiruan dapat digambarkan sebagai model matematis

12

Selain itu hitung juga koreksi bias (yang nantinya akan

digunakan untuk memperbaiki nilai awal ) pada persamaan (10).

.................................................................................. (10)

Mengirim ini ke unit – unit yang ada pada lapisan bawahnya.

e. Tiap – tiap unit tersembunyi (Zj, j = 1,2,3,…,p) menjumlahkan delta

input (dari unit – unit yang berada pada lapisan atasnya) pada persa-

maan (11).

...................................................................... (11)

Mengalikan nilai tersebut dengan turunan dari fungsi aktiva-

sinya untuk menghitung informasi error pada persamaan (12).

( ) ....................................................................... (12)

Kemudian menghitung koreksi bobot (yang nantinya akan

digunakan untuk memperbaiki nilai ) pada persamaan (13).

............................................................................... (13)

Selain itu hitung juga koreksi bias (yang nantinya akan

digunakan untuk memperbaiki nilai ) pada persamaan (14).

................................................................................... (14)

f. Tiap – tiap unit output (Yk, k = 1,2,3,…,p) memperbaiki bias dan bo-

botnya (j = 0,1,2,…,p) pada persamaan (15).

( ) ( ) ............................................... (15)

Tiap – tiap unit tersembunyi (Zj, j = 1,2,3,…,p) memperbaiki bi-

as dan bobotnya (i = 0,1,2,3,…,n) pada persamaan (16).

( ) ( ) .................................................. (16)

Optimalisasi Jaringan Backpropagation…, Amrisa Yanri Rahmadhani, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. JARINGAN SYARAF TIRUAN 1.repository.ump.ac.id/8590/3/BAB II_AMRISA YANRI RAHMADHANI_T… · Jaringan syaraf tiruan dapat digambarkan sebagai model matematis

13

Jaringan backpropagation telah dikembangkan oleh Mustafidah,

dkk. (2014), yaitu menguji dengan menggunakan 12 algoritma backpropa-

gation diantaranya adalah algoritma Fletcher-Reeves Update, Polak-

Ribiere, Powell-Beale Restarts, Scaled Conjugate Gradient, Gradient

Descent dengan Momentum dan Adaptive Learning Rate, Resilent

Backpropagation, BFGS, One Step Secant, Levenberg-Marquardt, dari 12

algoritma pelatihan dipilih algoritma yang paling optimal berdasarkan pola

data uji validitas.

Penelitian selanjutnya dikembangkan oleh Mustafidah & Suwarsito

(2015b), yaitu menguji dengan 12 algoritma dan dipilih algoritma yang

paling optimal berdasarkan error yang dihasilkan. Berdasarkan penelitian

keduanya algoritma pelatihan yang paling optimal adalah algoritma pelati-

han trainlm.

Salah satu contoh implementasi dari algoritma pembelajaran back-

propagation yang diambil dari penelitian Febrianto & Mustafidah (2013),

yaitu untuk mengetahui tingkat kualifikasi calon siswa pada sistem infor-

masi penerimaan siswa baru di Madrasah Aliyah Negeri 2 Banjarnegara

sehingga pihak sekolah dapat mengambil tindakan terhadap calon siswa

dengan kualifikasi yang tinggi dan rendah, percobaan tersebut

menggunakan beberapa parameter diantaranya dengan menggunakan epoh

10000, target error 0.001 dan learning rate antara 0.3 sampai 0.8

menghasilkan MSE lebih kecil dari target error yang berkisar 0.0009.

Optimalisasi Jaringan Backpropagation…, Amrisa Yanri Rahmadhani, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. JARINGAN SYARAF TIRUAN 1.repository.ump.ac.id/8590/3/BAB II_AMRISA YANRI RAHMADHANI_T… · Jaringan syaraf tiruan dapat digambarkan sebagai model matematis

14

C. ALGORITMA LEVENBREG-MARQUARDT

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Mustafidah &

Harjono (2017), jaringan syaraf tiruan khususnya metode backpropogation

banyak digunakan untuk memecahkan masalah. Dan pada penelitian tersebut

telah di uji bahwa algoritma yang paling optimal adalah algoritma Levenberg-

Marquardt.

Algoritna Levenberg-Marquardt dirancang menggunakan pendekatan

turunan kedua tanpa harus menghitung matriks Hessian. Apabila jaringan

saraf feedforward menggunakan fungsi kinerja sum of square, maka matriks

Hessian dapat didekati sebagai berikut pada persamaan (17).

H = J’ * J ........................................................................................ (17)

dan gradien dapat dihitung sebagai berikut pada persamaan (18).

Gw = J’ * e ..................................................................................... (18)

dimana J adalah matriks Jacobian yang berisi turunan pertama dari error

jaringan terhadap bobot, dan e adalah suatu vektor yang berisi error jaringan.

Matriks Jacobian dapat dihitung dengan teknik backpropagation standar,

yang lebih sederhana dibandingkan dengan matriks Hessian.

Algoritma Levenberg-Marquardt menggunakan pendekatan untuk

menghitung matriks Hessian, melalui perbaikan metode Newton pada persa-

maan (19).

Wk+1 = Wk – [J’ * J + m * 1] -1 *J’ * e ....................................... (19)

Apabila m bernilai 0, maka pendekatan ini akan sama dengan metode

Newton. Akan tetapi jika m terlalu besar, maka pendekatan ini sama dengan

Optimalisasi Jaringan Backpropagation…, Amrisa Yanri Rahmadhani, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. JARINGAN SYARAF TIRUAN 1.repository.ump.ac.id/8590/3/BAB II_AMRISA YANRI RAHMADHANI_T… · Jaringan syaraf tiruan dapat digambarkan sebagai model matematis

15

gradient descent dengan learning rate yang sangat kecil. Metode Newton san-

gan cepat dan akurat untuk mendapatkan error minimum, oleh karena itu di-

harapkan algoritma sesegera mungkin dapat mengubah nilai m menjadi 0

(Kusumadewi, 2004).

D. MEAN SQUARED ERROR (MSE)

Mean Squared Error atau disingkat dengan MSE adalah metode yang

menghasilkan kesalahan – kesalahan yang kemungkinan lebih baik untuk

kesalahan kecil, tetapi terkadang menghasilkan perbedaan besar. Nilai MSE

dapat dianalogikan sebagai varian ditambah dengan kuadrat bias dari suatu

model. Dimana adalah model yang dievaluasi dan adalah model

sebenarnya. Jika tidak ada bias antara model yang dibangun dengan model

sebenarnya (unbiased model), maka MSE sepadan dengan varian dari model.

Semakin kecil varian suatu model, semakin robust model tersebut dalam

melakukan peramalan (Lehmann, E. L. & Casella, 1998).

Perhitungan kesalahan atau error merupakan pengukuran bagaimana

jaringan dapat belajar dengan baik sehingga jika dibandingkan dengan pola

yang baru akan dengan mudah dikenali. Kesalahan pada keluaran jaringan

merupakan selisih antara keluaran sebenarnya (current output) dan keluaran

yang diinginkan (desired output). Selisih yang dihasilkan antara keduanya

ditemukan dengan cara dihitung menggunakan suatu persamaan. Suatu error

dapat dihitung dengan MSE (Mean Squared Error). MSE merupakan fungsi

kinerja jaringan yang mengukur kinerja berdasarkan rata-rata dari kuadrat er-

ror. (Kusumadewi, 2004).

Persamaan yang digunakan adalah, seperti pada persamaan (20).

Optimalisasi Jaringan Backpropagation…, Amrisa Yanri Rahmadhani, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. JARINGAN SYARAF TIRUAN 1.repository.ump.ac.id/8590/3/BAB II_AMRISA YANRI RAHMADHANI_T… · Jaringan syaraf tiruan dapat digambarkan sebagai model matematis

16

∑ ∑ ( )

........................................................................... (20)

= nilai keluaran jaringan syaraf

= nilai target yang diinginkan untuk setiap keluaran

= jumlah seluruh pola

= jumlah keluaran

E. MATLAB

Matlab (Matrix Laboratory) merupakan salah satu bahasa pemograman

yang dikembangkan oleh MathWorks.Inc. Matlab tidak hanya berfungsi se-

bagai bahasa pemograman, tetapi sekaligus sebagai alat visualisasi, yang

berhubungan langsung dengan ilmu matematika. Oleh karena itu, matlab se-

makin banyak digunakan oleh para programer yang menghendaki kepraktisan

dalam membuat program (Paulus & Nataliani, 2007).

Perangkat lunak ini menawarkan kemudahan dan kesederhanaan dalam

menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan vektor dan matriks.

Memperoleh inversi dan menyelesaikan persamaan linier merupakan contoh

permasalahan yang dapat dipecahkan dengan cara yang sangat singkat dan

mudah sekali. Untuk menangani persoalan – persoalan spesifik, matlab me-

nyediakan sejumlah toolbox yang bisa dipakai untuk mempermudah perhi-

tungan, misalnya toolbox neural network yang bisa dipakai untuk fungsi –

fungsi yang berkaitan dengan jaringan syaraf tiruan (Irawan, 2012).

Matlab menyediakan berbagai variasi pelatihan Backpropagation yaitu

pelatihan kelompok dan pelatihan backpropagation (Siang, 2005). Dalam

Optimalisasi Jaringan Backpropagation…, Amrisa Yanri Rahmadhani, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. JARINGAN SYARAF TIRUAN 1.repository.ump.ac.id/8590/3/BAB II_AMRISA YANRI RAHMADHANI_T… · Jaringan syaraf tiruan dapat digambarkan sebagai model matematis

17

pelatihan Backpropagation dapat menggunakan perintah train ada beberapa

parameter pelatihan yang dapat digunakan diantaranya yaitu:

1. net.trainParam.show : dipakai untuk menampilkan frekuensi pe-

rubahan MSE (default : setiap 25 epoh).

2. net.trainParam.epochs : dipakai untuk menentukan jumlah epoh

maksimum pelatihan (default : 100 epoh).

3. net.trainParam.goal : dipakai untuk menentukan batas nilai MSE

agar iterasi dihentikan. Iterasi akan berhenti jika MSE < batas yang diten-

tukan dalam net.trainParam.goal atau jumlah epoh mencapai batas

yang ditentukan dalam net.trainParam.epochs.

4. net.trainParam.lr : dipakai untuk menentukan laju pemahaman (α

= learning rate). Default = 0.01. Semakin besar nilai α , semakin cepat

pula proses pelatihan. Akan tetapi jika α terlalu besar, maka algoritma

menjadi tidak stabil dan mencapai titik minimum lokal.

5. net.trainParam.time : dipakai untuk membatasi lama pelatihan

(dalam detik). Pelatihan akan dihentikan jika lamanya melebihi nilai yang

ditentukan dari net.trainParam.time.

F. SPSS

Santoso dalam Taniredja & Mustafidah (2011), menyatakan bahwa

SPSS singkatan dari Statistical Package For Social Science yaitu merupakan

paket statistika untuk ilmu – ilmu sosial, akan tetapi SPSS banyak juga

digunakan untuk bidang – bidang lain yang memang membutuhkan statistika.

Optimalisasi Jaringan Backpropagation…, Amrisa Yanri Rahmadhani, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. JARINGAN SYARAF TIRUAN 1.repository.ump.ac.id/8590/3/BAB II_AMRISA YANRI RAHMADHANI_T… · Jaringan syaraf tiruan dapat digambarkan sebagai model matematis

18

Sejak dikeluarkannya SPSS dengan versi under DOS sampai sekarang dengan

versi under Windows, sudah dikembangkan SPSS sampai generasi atau re-

lease 17 yang paling baru dengan penambahan fasilitas yang makin lengkap

seperti grafik pengendali untuk Quality control dan penambahan fasilitas un-

tuk link S-Plus yaitu Package Statistika terbaru yang sangat cocok untuk

tujuan ilmiah dan pengembangannya, tidak hanya pengolahan data semata.

SPSS berfungsi untuk membantu memproses data – data statistik secara cepat

dan tepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para

pengambil keputusan. Statistik dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang

bertujuan untuk mengumpulkan data, meringkas atau menyajikan data

kemudian menganalisis data dengan menggunakan metode tertentu, dan

menginterpretasikan hasil dari analisa tersebut.

G. ANAVA

ANAVA atau disebut juga ANOVA (Analysis of Variancce) merupa-

kan perluasan dari uji rata – rata k sampel, dengan k > 2.

H0: VS H1: minimal 2 mean tidak sama.

dimana MST = Mean Square of Treatment

MSE = Mean Square of Error

Pada ANAVA jika H0 ditolak maka masih mempunyai pekerjaan untuk

menentukan mean – mean mana saja yang berbeda. Untuk itu perlu dilakukan

MCA (Multiple Comparison Analysis) atau Analisis Pembandingan Ganda

(Taniredja & Mustafidah, 2011).

Optimalisasi Jaringan Backpropagation…, Amrisa Yanri Rahmadhani, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2018