18
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran Model pembelajaran merupakan suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran tutorial. Model pembelajaran juga dapat memaknai sebagai perangkat rencana pembelajarn yang mengacu pada pendekatan pembelajaran yang digunakan, termasuk didalam tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran lingkungan pembelajaran, serta membimbing aktivitas pembelajaran dikelas atau ditempat lain yang melaksanakan aktivitas-aktivitas pembelajaran. Joyce dan Weil (1992 :1) dalam Trianto berpendapat bahwa : “models of teching are really models of lerning. As we help student acquire information, ideas, skills, value, ways of thinking and means of expressing themselver, we are also teaching them how to learn”. Hal ini berarti bahwa model mengajar merupakan model belajar dengan model tersebut guru dapat membantu siswa untuk mendapatkan atau memperoleh informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekpresikan ide diri sendiri, selain itu mereka juga mengajarkan bagaimana mereka belajar. Menurut Agus Suprijono (2013:46) Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merancang pembelajaran dikelas. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu perangkat rancangan dalam proses yang digunakan sebagai teknik untuk mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian ...€¦ · pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari. c. Guru menunjukan

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian ...€¦ · pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari. c. Guru menunjukan

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau

pembelajaran tutorial. Model pembelajaran juga dapat memaknai sebagai

perangkat rencana pembelajarn yang mengacu pada pendekatan pembelajaran

yang digunakan, termasuk didalam tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam

kegiatan pembelajaran lingkungan pembelajaran, serta membimbing aktivitas

pembelajaran dikelas atau ditempat lain yang melaksanakan aktivitas-aktivitas

pembelajaran.

Joyce dan Weil (1992 :1) dalam Trianto berpendapat bahwa : “models of

teching are really models of lerning. As we help student acquire information,

ideas, skills, value, ways of thinking and means of expressing themselver, we are

also teaching them how to learn”. Hal ini berarti bahwa model mengajar

merupakan model belajar dengan model tersebut guru dapat membantu siswa

untuk mendapatkan atau memperoleh informasi, ide, keterampilan, cara berpikir,

dan mengekpresikan ide diri sendiri, selain itu mereka juga mengajarkan

bagaimana mereka belajar. Menurut Agus Suprijono (2013:46) Model

pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merancang

pembelajaran dikelas.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

adalah suatu perangkat rancangan dalam proses yang digunakan sebagai teknik

untuk mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian ...€¦ · pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari. c. Guru menunjukan

8

2.1.2 Pengertian Model Pembelajaran Picture and Picture

Menurut Suprijono (2009), mengemukakan bahwa model pembelajaran

Picture and Picture adalah metode belajar yang menggunakan contoh-contoh

yang dari kasus atau gambar yang relavan.

Model pembelajaran Picture and Picture merupakan salah satu teknik

pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran.

Strategi ini mirip dengan Example Non Example. Dalam Picture and Picture

komponen yang utama adalah digunakan media gambar dalam mendukung proses

pengajaran. penggunaan model pembelajaran Picture and Picture ini lebih

menekankan pada gambar yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urut logis.

Biasa yang lebih dominan digunakan dikelas tinggi, namun dapat juga digunakan

dekelas rendah dengan menekankan aspek spikologis dan tingkat perkembanagan

siswa kelas rendah seperti kemampuan berbahasa tulis dan lisan, kemampuan

analisis ringan dan kemampuan berinteraksi dengan siswa lainnya. Model

pembelajaran Picture and Picture menggunakan gambar yang akan ditampilkan

dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta yang berukuran besar. Gambar-

gambar tersebut juga bisa ditampilkan melalui bantuan PowerPoint. Gambar yang

kita gunakan haruslah jelas dan kelihatan dari jarak jauh, sehungga anak yang

berada dibelakang dapa juga melihat dengan jelas.

Berdasarkan penjelasan mengenai pengertian pembelajaran Picture and

Picture, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Picture and Picture adalah

model pembelajaran dengan menggunakan media gambar untuk di pasangkan atau

diurutkan secara logis oleh siswa dan menghasilkan deskripsi singkat dari suatu

materi pelajaran menekankan kemampuan siswa untuk menganalisis sebuah

konsep yaitu materi yang dibahas.

Pengertian model Picture and Picture menurut peneliti adalah suatu

pembelajaran yang dilakukan guru dengan menghadirkan contoh berupa gambar

dari suatu materi yang dipelajari siswa. Sehingga siswa dapat mempelajari materi

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian ...€¦ · pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari. c. Guru menunjukan

9

dengan lebih jeals dan mudah dipahami dan akan membuat siswa tidak menjadi

jenuh dan bosan dalam mengikuti pelajaran.

2.1.3 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Picture and Picture

Langkah-langkah yang dilakukan pembelajaran Picture and Picture dalam

Miftahul (2015) adalah :

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

Pada tahap ini guru diharapkan untuk menyampaikan apa yang

menjadi kompetensi dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan

demikian siswa dapat mengukur sampai sejauh mana kompetensi yang

mereka kuasainya. Disamping itu guru juga harus mencapaikan indikator-

indikator ketercapaian kompetensi dasar, tersebut untuk mengukur tingkat

keberhasilan dalam mencapainya peserta didik

b. Menyajikan materi sebagai pengantar

Kesuksesan dalam proses pembelajaran dapat dimulai dari sini.

Karena guru dapat memberikan motivasi yang menarik perhatian siswa

yang selama ini belum siap. Dengan motivasi dan teknik yang baik dalam

pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh

tentang materi yang dipelajari.

c. Guru menunjukan atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan

berkaitan materi

Dalam proses penyajian materi, guru mengajarkan siswa ikut

terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar

yang ditunjukan oleh guru atau oleh temannya. Dengan gambar kita akan

menghemat energi kita dan siswa akan lebih mudah memahami materi

yang diajarkan. Dalam perkembangan selanjutnya guru dapat

nenodifikasikan gambar atau mengganti gambar dengan video atau

dokumentasi kegiatan tertentu.

d. Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian memasang atau

mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian ...€¦ · pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari. c. Guru menunjukan

10

Pada tahap ini guru harus melakukan inovasi, karena penunjukan

secara langsung kadang kurang efektif dan siswa merasa tertekan. Salah

satu cara adalah dengan undian, sehingga siswa merasa memang harus

benar-benar siap menjalankan tugas yang diberikan. Gambar-gambar

yang sudah ada diminta oleh siswa untuk mengurutkan, dibuat atau

modifikasi.

e. Guru menyampaikan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut

Setelah itu ajakan siswa menemukan tuntutan kompetensi dasar

dengan indikator yang akan dicapai. Usahakan agar proses diskusi

berlangsung dengan tertib dan terkendali. Jadi guru harus mampu

mengendalikan situasi yang terjadi sebagai moderator utamanya dengan

memberikan sedikit penjelasan jika terdapat kendala dalam diskusi

sehingga proses diskusi menjadi semakin menarik.

f. Dari alasan atau urutan gambar tersebut

Guru mulai menamkan konsep atau materi sesuai dengan

kompetensi yang akandicapai. Dalam proses diskusi dan pembacaan

gambar ini guru memberikan penekanan-penekanan pada hal yang dicapai

dengan meminta siswa lain untuk mengulangi, menuliskan, atau

menjelaskan gambar-gambar tersebut agar siswa mengetahui bahwa hal

tersebut penting dalam mencapai kompetensi dasar dan indikator yang

telah ditetapkan.

g. Kesimpulan atau rangkuman

Diakhir pembelajaran guru dan siswa saling berefleksi mengenai

apa yang telah dicapai dan dilakukan. Guru membantu proses pembuatan

kesimpulan dan rangkuman. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat

materi dan kompetensi dalam ingatan siswa.

2.1.4 Kelebihan dan Kelemahan Model Picture and Picture

Setiap model pembelajaran pasti mempunya kelebihan dan kelamahan.

Kelebihan model Picture and Picture antara lain :

a. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian ...€¦ · pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari. c. Guru menunjukan

11

b. Siswa dilatih berpikir logis dan sistematis

c. Siswa dibantu dalam belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu

subjek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik

berpikir

d. Motivasi siswa untuk belajar semakin berkembang

e. Siswa dilibatkan untuk mengemukakan pendapat

Model pembelajaran Picture and Picture menitik beratkan pada gambar.

Model ini mempunyai kelemahan antara lain:

a. Memakan banyak waktu dan banyak siswa yang pasif

b. Munculnya kekhatiran kan terjadi kekacauan dikelas

c. Adanya beberapa siswa tertentu yang terkadang tidak senang jika disuruh

bekerja sama dengan yang lain

d. Gambar yang disajikan dalam ukuran kecil mengakibatkan kurang efektif

untuk proses pengajaran.

2.2 IPA

2.2.1 Hakikat IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menurut Hendro Darmojo (1992:2)

didefinisikan suatu cara atau metode untuk mengamati alam. IPA juga mengamati

dunia ini yang bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkan anatara

suatu fenomena dengan fenomena lain, sehingga keseluruhannya membentuk

suatu perspektif yang baru tentang objek yang diamatinya. Selain itu IPA juga

merupakan ilmu yang bersifat empirik dan membahas tentang fakta serta gejala

alam. Fakta dan gejala alam tersebut menjadikan pembelajaran IPA tidak hanya

verbal tetapi juga faktual. Hal ini menunjukan bahwa hakikat IPA sebagai proses

diwujudkan dengan melaksanakan pembelajaran yang melatih keterampilan

proses bagaimana cara produk sain ditemukan.

Sain berasal dari kata science yaitu istilah yang mengacu masalah-

masalah kealaman (nature). Secara sederhana sain didefinisikan sebagai ilmu

pengetahuan yang mempelajari tentang gejala-gejala alam. Sain juga merupakan

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian ...€¦ · pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari. c. Guru menunjukan

12

bagian dari ilmu pengetahuan yang terdiri dari fakta-fakta, konsep-konsep,

prinsip-prinsip, dan teori-teori yang merupakan produk dari proses ilmiah. Selain

itu sain juga merupakan suatu sistem yang saling berhubungan dari metode-

metode atau proses-proses yang digunakan untuk menyelidiki, memahami, dan

menjelaskan alam semesta. ( Science is also an articulated system of methods or

processes used to investigate, understand and explain the natural world). Menurut

Carin dan Sund (1989) menyebutkan bahwa unsur-unsur sain terdiri dari tiga

macam, yaitu proses, produk, sikap.

1) Proses, atau metode yang meliputi pengamatan,m membuat hipotesis,

merancang dan melakukan percobaan, pengukuran dan proses-proses

pemahaman kealaman lainnya.

2) Produk, meliputi prinsip-prinsip, hukum-hukum, teori-teori, kaidah-

kaidah, postulat-postulat, dan sebagainya.

3) Sikap, misalnya mempercayai, menghargai, menanggapi, menerima, dan

sebagainya.

2.2.2 Tujuan IPA

Mata pelajaran IPA di SD/MI menurut (Depdiknas, 2003:3) dalam Trianto

berpendapat agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaraan Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam cipta-Nya

2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempergaruhi antara IPA, lingkungan,

teknologi dan masyarakat.

4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan.

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta memilihara, menjaga dan

melestarikan lingkungan alam.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian ...€¦ · pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari. c. Guru menunjukan

13

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturan

sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagi

dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

2.2.3 Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Pembelajaran IPA di SD merupakan interaksi antara siswa dengan

lingkungan sekitarnya. Hal ini mengakibatkan pembelajaran IPA perlu

menggutamakan peran siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga

pembelajaran yang terjadi adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa dan

guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran tersebut. Guru berkewajiban untuk

meningkatkan pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran

IPA. Tujuan ini tidak terlepas dari hakikat IPA sebagi produk, proses dan sikap

ilmiah,. Oleh sebab itu, pembelajaran IPA perlu menerapkan prinsip-prinsip

pembelajaran yang tepat. Menurut Asyari, Muslichah (2006:25) memaparkan

beberapa prinsip pembelajaran IPA di SD sebagai berikut :

1) Empat Pilar Pendidikan Global, yang meliput learning to know, learning

to do, learning to live together , learning to know, artinya dengan

meningkatkan interaksi siswa dengan lingkungan fisik dan sosialnya

diharapkan siswa mampu membangun pemahaman dan pengetahuan

tentang alam sekitarnya. Learning to do artinya pembelajaran IPA tidak

hanya menjadikan siswa sebagai pendengar melainkan siswa diberdayakan

agar mau dan mampu untuk diperkayakan pengalaman belajarnya.

Learning to be, artinya dari hasil interaksi dengan lingkungan siswa

diharapkan dapat membangun rasa percaya diri dengan pada akhirnya

membentuk jati dirinya. Learning to live together, artinya dengan adanya

kesempatan berinteraksi dengan berbagi individu akan membangun

pemahaman sikap positif dan toleransi terhadap kemajemukan dalam

kehidupan bersama.

2) Prinsip Inkuiri, prinsip ini perlu di terapkan dalam pembelajaran IPA

karena pada dasarnya anak memiliki rasa ingin tahu yang besar, sedangkan

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian ...€¦ · pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari. c. Guru menunjukan

14

alam sekitar penuh dengan fakta atau fenomena yang dapat merangsang

siswa ingin tahu lebih banyak.

3) Prinsip Konstruktivisme, dalam pembelajaran IPA sebaiknya guru dalam

mengajar tidak memindahkan pengetahuan kepada siswa. Melainkan perlu

membangun oleh siswa dengan cara mengaitkan pengetahuan awal yang

mereka miliki dengan struktur kognitifnya.

4) Prinsip Saling temas (sain, lingkungan teknologi, masyarakat). IPA

memiliki prinsip-prinsip yang dibutuhkan untuk mengembangkan

teknologi. Sedangkan perkembangan teknologi akan memacu penemuan

prinsip-prinsip IPA yang terbaru.

5) Prinsip pemecahan masalah. Pembelajaran IPA perlu menerapkan prinsip

ini agar siswa terlatih untuk menyelesaikan suatu masalah.

6) Prinsip pembelajaran bermuatan niali. Pembelajaran IPA perlu dilakukan

secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan atau

kontrakdiksi dengan nilai-nilai yang diperjuangkan masyarakat sekitar.

7) Prinsip pakem (pembelajaran aktif, kreaktif, efektif dan menyenangkan).

Prinsip ini pada dasarnya merupakan prinsip pembelajaran yang

berorientasi pada siswa aktif untuk melakukan kegiatan baik aktif berpikir

maupun kegiatan yang bersifat motorik.

Ketujuh prinsip itu perlu dikembangkan dalam pembelajaran IPA yang

kontekstual di SD. Hal ini bertujuan agar pembelajaran IPA lebih bermakna dan

menyenangkan bagi siswa, sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa maksimal.

2.2.4 Ruang Lingkup IPA

Menurut Permendikmas No.22 tahun 2006 ruang lingkup mata pelajaran IPA

meliputi aspek-aspek sebagi berikut :

1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan

dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.

2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : cair, padat, dan gas.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian ...€¦ · pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari. c. Guru menunjukan

15

3) Energi dan perubahannya meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,

cahaya, dan pesawat sederhana.

4) Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan benda-

benda langit lainnya.

2.3 Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar didefinisikan sebagai hasil yang memperoleh siswa setelah ia

melakukan proses belajar mengajar tertentu atau setelah ia menerima pengajaran

dari seorang guru. Menurut Sudjana mengatakan bahwa hasil belajar merupakan

akibat dari suatu proses belajar.

Menurut Humalik (2002), hasil belajar adalah tingkat keberhasilan murid

dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah, yang dinyatakan dalam bentuk

angka atau skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai jumlah materi pelajaran

tertentu. Menurut Dimyati (2002), hasil belajar merupakan hasil dari suatu

interaksi tindak dalam belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindakan

mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar.

Hasil belajar menurut Blom (Agus Suprijono,2011:7) mencakup

kemampuan kognitif, efektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah

knowlwedge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan,

meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan,

menentukan, merencanakan, membentuk, membangun baru), dan evaluation

(memberikan respon), valuing (nilai), organizations (organisasi), characterization

(karakterisasi). Domain psikomotorik meliputi initiatory, pre-routine, dan

rountinized. Psikomotorik juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik,

sosial, manajerial, dan intelektual. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

suatu hal yang diharapkan dari pembelajaran yang telah ditetapkan dalam

rumusan prilaku tertentu sebagai akibat dari proses belajarnya.

Hasil belajar adalah kemampuan seseorang yang telah berhasil

menemukan sesuatu atau mempelajari pelajaran dari orang lain dan melakukannya

sendiri tanpa bantuan orang lain.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian ...€¦ · pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari. c. Guru menunjukan

16

2.4 Hasil Belajar IPA

Menurut Dimyati dan Mudjiono (Slameto 2011), hasil belajar merupakan

hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu dari sisi siswa dan sisi guru. Dari sisi

siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila

dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut

terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, efektif, dan spikomotorik. Sedangkan

dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran.

Abdulrahman (Slameto 2011), hasil belajar adalah kemampuan yang memperoleh

anak setelah melalui kegiatan belajar mengajar. Menurut nana Sudjana (2010),

hasil belajar adalah kemampua-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman belajarnya. Sudjana (2010), dalam sistem pendidikan nasional

rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional,

menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis

besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu :

1) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

enam aspek, yakni pengetahuan atau ungatan, pemahaman, aplikasi,

analisis, sintesis, ada evaluasi.

Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat

aspek berikutnaya termasuk kognitif tingkat tinggi ; 2) Ranah afektif

berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek , yakni penerimaan,

jawaban, atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi ; 3) Ranah

psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni

gerakan reflek, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,

keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan komplek, dan gerakan

ekspresif dan interpretatif. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian

hasil belajar. Dianatara tiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling

banyak nilai oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan

kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Dari

berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA adalah

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian ...€¦ · pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari. c. Guru menunjukan

17

perubahan tingkat perkembangan mental yang baik dari sebelumnya akibat

dari suatu proses pembelajaran yang diukur dengan pemberian evaluasi

oleh guru sehingga akan diketahui hasil belajar dan mengajar yang

dilakukan oleh siswa dan guru pada pembelajaran IPA. Hasil belajar IPA

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif siswa

setelah diberikan treatmen atau perlakuan berupa model pembelajaran

Picture and picture

2.5 Faktor-Faktor Yang Mempergaruhi Hasil Belajar

Dalam pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

lingkungan belajar yang kondusif, hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar

siswa. Adapun faktor yang mempengaruhinya adalah mendapat pengetahuan,

penanaman, konsep, keterampilan, dan pembentukan sikap.

Menurut Slameto 1988:56-74) menyatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan

faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri siswa. Faktor-

faktor yang termasuk dalam faktor internal antara lain :

a) Faktor Jasmaniah

Faktor jasmaniah yang mempergaruhi hasil belajar siswa terdiri

dari dua, yaitu faktor (kesehatan dan cacat tubuh).

1) Faktor Kesehatan

Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatannya

terganggu, selain itu juga akan cepat lelah, kurang bersemangat,

mudah pusing, ngantuk jika badan lemah, dan kelainan-kelainan

fungsi alat indera lainnya.

2) Faktor Cacat Tubuh

Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi hasil belajar, siswa yang

cacat makanya belajarnya juga akan terganggu. Jika hal ini terjadi,

hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus.

b) Faktor Fsikologis

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian ...€¦ · pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari. c. Guru menunjukan

18

Ada tujuh faktor yang termasuk kedalam faktor fsikologis yang

mempengaruhi hasil belajar, yaitu:

1) Intelegensi

Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu

kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang

baru dengan cepat dan efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya.

Dalam situasi yang sama siswa yang mempunyai tingkat intelegensi

yang tinggi akan lebih berhasil daripada siswa yang mempunyai

tingkat intelegensi yang rendah.

2) Perhatian

Untuk menjamin hasil belajar yang baik, siswa harus mempunyai

perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Jika bahan pelajaran

tidak menjadi perhatian, maka timbullah kebosanan sehingga siswa

tidak suka lagi belajar.

3) Bakat

Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai bakatnya, maka

hasil belajar lebih baik karena ia belajar dan pastinya selanjutnya ia

lebih giat lagi dan pada akhirnya akan mencapai hasil belajar yang

memuaskan.

4) Minat

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan

pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa

tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik

baginya.

5) Motif

Dalam proses belajar mengajar, haruslah diperhatikan apa yang

dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya

mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian,

merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang menunjang

belajarnya.

6) Kematangan

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian ...€¦ · pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari. c. Guru menunjukan

19

Kematangan adalah suatu tingkat fase dalam pertumbuhan

seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan

kecakapan baru. Belajar akan lebih berhasil jika anak siap (matang).

Jadi, kemajuan untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari

kematangan siswa.

7) Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi.

Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, jika siswa

belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan

lebih baik.

c. Faktor Kelelahan

Faktor kelelahan ada dua, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan

rohani. Kelelahan jasmani dapat terlihat dengan lemah lunglainya tubuh

dan timbulnya kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Sedangkan

kelemahan rohani dapat dilihat dengan adanya kebosanan, sehingga

minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.

a) Faktor Ekstern

Faktor ekstern adalah faktor yang mempengaruhi hasil belajar

siswa yang berasal dari luar diri siswa, yaitu faktor keluarga, faktor

sekolah, dan faktor masyarakat.

1) Cara Orang Tua Mendidik

Orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya,

misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anak-anak mereka, tidak

memperhatikan sama sekali kepentingan dan kepentingan dan kebutuhan

anak dalam belajar, tidak menyediakan kelengkapan belajar anak, dan

lain-lain yang dapat menyebabkan anak tidak/kurang dalam belajar.

2) Relasi Anatar Anggota Keluarga

Wujud relasi itu misalnya, apakah hubungan dalam keluarga penuh

kasih sayang dan pengertian, atau diliputi oleh kebencian, sikap yang

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian ...€¦ · pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari. c. Guru menunjukan

20

terlalu keras, bersikap acuh tak acuh. Demi kelancaran dan keberhasilan

anak, perlu diusahakan relasi yang lebih baik didalam keluarga.

3) Suasana Rumah Tangga

Suasana rumah yang tegang, ribut, sering cekcok, pertengkaran

antaranggota keluarga atau dengan keluarga lain menyebabkan anak bosan

dirumah, suka keluar rumah, akibat anak malas belajar.

4) Keadaan Ekonomi Keluarga

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan keberhasilan

belajar anak. Anak yang sedang belajar, selain harus terpenuhi kebutuhan

pokoknya seperti makan, pakaian perlindungan, kesehatan, juga

membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar , alat-alat tulis, buku-

buku, penerangan dan lain-lain. Fasilitas tersebut hanya dapat terpenuhi

jika keluarga memiliki cukup uang.

b) Faktor Sekolah

Faktor sekolah yang meliputi keberhasilan belajar siswa, meliputi:

Metode mengajar, kurikulum, relasi guru dan siswa, relasi siswa dengan

siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran,

diatas ukuran, gedung sekolah, dan metode pengajaran guru.

c) Faktor Masyarakat

Faktor masyarakat yang mempengaruhi hasil belajar siswa

meliputi: kesiapan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul,

dan bentuk kehidupan masyarakat.

2.6 Kajian Hasil Penelitian Yang Relavan

Penelitian ini juga didasarkan pada penelitian yang dilakukan yang

dilakukan oleh beberapa penulis yang menggunakan model pembelajaran

Picture and picture untuk memecahkan masalah pembelajaran di Sekolah

Dasar. Peneliti yang dilakukan oleh Nugraheni, Arry. (2012) “Peningkatan

hasil belajar IPA pokok bahasan sifat-sifat cahaya melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Siswa Kelas V SDN 2

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian ...€¦ · pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari. c. Guru menunjukan

21

Bangsri Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Semester Genap Tahun Ajaran

2011/2012. Program Studi PGSD Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Peneliti sebagai pemberi ide dan untuk observer dilakukan guru kelas VI,

sedangkan guru kelas yang melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pada PTK

ini terdiri dari dua siklus, pada siklus I dilakukan dalam tiga kali pertemuan

dan pada siklus II dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Kriteria keberhasilan

dalam penelitian ini yaitu 80% dari jumlah siswa kelas V yang mencapai atau

melebihi Kriteria Ketuntasan Minimum (62,50) Hasil penelitian menunjukkan

bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe picture and

picture dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V. Hal ini

ditunjukkan dengan peningkatan nilai siswa pada kondisi awal, siklus I dan

siklus II. Pada kondisi awal terdapat 14 siswa yang tuntas dalam KKM (62,50)

atau sebesar 41,1% dan yang belum tuntas terdapat 20 siswa atau sebesar

58,9%. Pada siklus I terdapat 25 siswa yang tuntas atau sebesar 73,6%, dan

yang belum tuntas terdapat 9 siswa atau sebesar 26,4%, sedangkan pada siklus

II terdapat 34 siswa yang tuntas atau sebesar 100%, dan yang belum tuntas

dalam belajar terdapat 0 siswa atau sebesar 0 %. Dari analisis data tersebut

dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

picture and picture dapat meningkat hasil belajar IPA siswa kelas V.

Penelitian dari Ela (2013) yang berjudul “Penerapan Model Picture

and Picture Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan dan

Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Bealajar Siswa Keals IV SDN 4

Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran

2012/2013 yang berjumlah 30 orang siswa, keberhasilan penelitian yang

diamati berdasarkan persentase ketuntasan hasil belajar siswa yang diperoleh

dari nilai ujian setiap akhir siklus. Hasil penelitian menujukan terjadinya

peningkatan siklus I nilai rata-rata siswa 56,43 dengan persentase ketuntasan

30%, pada siklus II nilai rata-rata mencapai 62,5 dengan persentase

ketuntasan 46,67% dan terakhir pada siklus III nilai rat-rata 91,0 dengan

persentase 95,83%. Setelah melaksanakan penelitian tindakan kelas,

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian ...€¦ · pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari. c. Guru menunjukan

22

disimpulkan bahwa model pembelajaran Picture and Picture dapat

meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 4 Cibodas.

2.7 Kerangka Berpikir

Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang

menggambarkan prosedur sistematik dalam mengkoordinasikan pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan belajar, yang berfungsi sebagai pedoman guru

dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, mengelola

lingkungan pembelajaran dan mengelola kelas. Dengan model pembelajaran

diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubung dengan

kegiatan mengajar guru, dengan kata lain terciptalah interaksi antara guru

dengan siswa. Banyak faktor yang mempengaruhi pemahaman siswa terhadap

pelajaran IPA salah satu hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam

mengajarkan suatu pokok bahasan adalah pemilihan model pembelajaran

yang sesuai dengan materi yang diajarkan.

Untuk itu guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang optimal

dengan menerapkan berbagai model pembelajaran. Menurut Ibrahim

(2007:10) pembelajaran Picture and Picture memiliki prosedur yang

ditetapkan secara eksplisit untuk memberikan siswa waktu yang lebih banyak

untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain.

Dalam pembelajaran Picture and picture guru hanya sebagai fasilitator

dan pendamping siswa serta membantu siswa yang kurang paham. Langkah-

langkah dalam pembelajaran menggunakan pembelajaran Picture and picture

yakni dimulai dengan memberikan soal kemudian siswa diminta secara

mandiri menjawab soal dan tidak terlepas dari arahan dan bimbingan dari

guru selanjutnya siswa diminta untuk berpasangan dengan teman yang

memiliki soal yang sama. Kemudian dari hasil perpaduan jawaban yang

ditemukan, siswa diminta untuk mempresentasikan hasil dari diskusi yang

telah dilakukan didepan kelas.Tahap akhir, setelah melakukan presentasi

siswa diberikan lembar evaluasi.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian ...€¦ · pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari. c. Guru menunjukan

23

Dengan pembelajaran Picture and Picture siswa aktif dalam

pembelajaran baik secara individu maupun kelompok hal inilah yang

mempengaruhi hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Hasil belajar siswa

merupakan tingkat penguasaan terhadap suatu nilai yang berbeda-beda yakni

ada yang memperoleh nilai yang tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan

uraian diatas diduga dengan menerapkan model pembelajaran Picture and

Picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan beberapa teori mengenai penggunaan Model Pembelajaran

Picture and Picture maka terdapat suatu gagasan atau pendapat dari penulis.

Gagasan tersebut bila disajikan akan tampak seperti pada bagan 2.1

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Kondisi

Awal

Tindakan

Kondisi

Akhir

Guru: Belum

Menggunakan

model pembelajaran

picture and picture

Pembelajaran

dengan

menggunakan model

pembelajaran

picture aand picture

Siswa : Hasil

belajar IPA masih

rendah > KKM 65

Pembelajaran

Siklus I

menggunakan

model picture and

picture

Pembealajaran Siklus

II menggunakan

model Picture and

Picture

Meningkat hasil belajar

siswa diatas KKM 65

dengan menggunakan

model picture and picture

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian ...€¦ · pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari. c. Guru menunjukan

24

1.8 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan teori dan kerangka berpikir diatas, maka hipotesis tindakan

penelitian ini adalah dengan menggunakan model pembelajaran picture and

picture dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 3 SD Negeri Gedangan

01, Kecamatan Tuntang Kabupaten semarang semester II tahun ajaran

2015/2016.