12
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan atau Sains yang semula berasal dari bahasa Inggris ‘science’. Kata ‘sciense’ sendiri berasal dari kata dalam Bahasa Latin ‘scientia’ yang berarti saya tahu. ‘Science’ terdiri dari social sciences (ilmu pengetahuan sosial) dan natural sciences (ilmu pengetahuan alam). Menurut Trianto (2010: 136), IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya. IPA mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada di permukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati indera maupun yang tidak dapat diamati dengan indera. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari alam dan keadaan sekitar. Pembelajaran atau pengajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian secara implisit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih , menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan, Hamzah B. Uno (2008: 2). Sedangkan menurut Dimyati (2009: 161) pembelajaran adalah kegiatan mengajar guru yang menitikberatkan pada bantuan dan bimbingan belajar. Menurut Trianto (2010: 5), pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/929/3/T1... · IPA mempelajari alam semesta, ... 7 2.1.2 Metode ... teka-teki

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/929/3/T1... · IPA mempelajari alam semesta, ... 7 2.1.2 Metode ... teka-teki

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pembelajaran IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan

atau Sains yang semula berasal dari bahasa Inggris ‘science’. Kata ‘sciense’

sendiri berasal dari kata dalam Bahasa Latin ‘scientia’ yang berarti saya tahu.

‘Science’ terdiri dari social sciences (ilmu pengetahuan sosial) dan natural

sciences (ilmu pengetahuan alam).

Menurut Trianto (2010: 136), IPA adalah suatu kumpulan teori yang

sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan

berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta

menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya.

IPA mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada di permukaan

bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati indera

maupun yang tidak dapat diamati dengan indera.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan IPA adalah ilmu

pengetahuan yang mempelajari alam dan keadaan sekitar.

Pembelajaran atau pengajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa.

Dalam pengertian secara implisit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih ,

menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang

diinginkan, Hamzah B. Uno (2008: 2). Sedangkan menurut Dimyati (2009: 161)

pembelajaran adalah kegiatan mengajar guru yang menitikberatkan pada bantuan

dan bimbingan belajar.

Menurut Trianto (2010: 5), pembelajaran adalah suatu perencanaan atau

suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran

di kelas atau pembelajaran dalam tutorial.

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/929/3/T1... · IPA mempelajari alam semesta, ... 7 2.1.2 Metode ... teka-teki

6

mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran (Oemar Hamalik, 2011: 57).

Sedangkan menurut Jamal Ma’mur Asmani (2011: 17), pembelajaran merupakan

salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu system

pendidikan.

IPA dipandang sebagai suatu proses dari upaya manusia untuk memahami

berbagai gejala alam. Untuk itu diperlukan cara tertentu yang sifatnya analisis,

cermat, lengkap dan menghubungkan gejala alam yang satu dengan gejala alam

yang lain. IPA dapat dipandang sebagai suatu produk dari upaya manusia

memahami berbagai gejala alam. IPA dapat pula dipandang sebagai fakta yang

menyebabkan sikap dan pandangan yang mitologis menjadi sudut pandang ilmiah.

Mata pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan

mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai ilmiah pada siswa

serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) adalah mata pelajaran yang mempelajari ilmu alam

untuk siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah tingkat pertama (SMP).

Menurut Trianto (2010: 72-73), prinsip-prinsip Piaget dalam pengajaran IPA

diterapkan dalam program-program yang menekankan pembelajaran melalui

penemuan dan pengalaman-pengalaman nyata dan pemanipulasian alat, bahan,

atau media belajar yang lain serta peranan guru sebagai fasilitator yang

mempersiapkan lingkungan dan memungkinkan siswa dapat memperolah

berbagai pengalaman belajar.

Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar dan

MI, mata Pelajaran IPA memiliki beberapa tujuan (E Mulyasa, 2008: 111), antara

lain:

a. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-kosep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

b. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya

hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, dan teknologi.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran IPA merupakan

suatu pembelajaran yang membahas tentang ilmu alam sehingga dapat

mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/929/3/T1... · IPA mempelajari alam semesta, ... 7 2.1.2 Metode ... teka-teki

7

2.1.2 Metode Demonstrasi

Metode berasal dari bahasa Yunani “Methodos” yang mempunyai cara

atau jalan yang ditempuh. Menurut Slameto (2010: 82), metode adalah cara atau

jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan.

Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan

keterampilan, cara-cara yang dipakai akan menjadi kebiasaan.

Metode pembelajaran adalah seperangkat komponen yang telah

dikombinasikan secara optimal untuk kualitas pembelajaran (Trianto, 2007: 32).

Menurut Hamzah B. Uno (2008: 2) metode pembelajaran adalah cara yang

digunakan guru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

Syaiful Bahri dan Aswan (2010: 46), metode adalah suatu cara yang

dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi metode

merupakan suatu cara kerja untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Seorang guru

tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satu pun

metode mengajar yang dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan

pendidikan.

Menurut Syaiful Bahri dan Aswan (2010: 90), metode demonstrasi adalah

cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada

siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang dipelajari, baik sebenarnya

ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.

Metode demonstrasi adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dimana

guru atau nara sumber/orang lain dengan sengaja mempertunjukkan atau

memperagakan tindakan/langkah-langkah proses disertai penjelasan, ilustrasi

seperlunya, dan siswa mengamati dengan seksama.(berbagai sumber pendapat

para ahli).

Pendapat lain menyatakan bahwa metode demonstrasi adalah cara

mengajar dimana seseorang instruktur atau tim guru menunjukkan,

memperlihatkan suatu proses (Roestyah N. K, 2008: 83).

Dari beberapa pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa metode

demonstrasi menurut penulis adalah cara pembelajaran yang diawali dengan

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/929/3/T1... · IPA mempelajari alam semesta, ... 7 2.1.2 Metode ... teka-teki

8

demonstrasi singkat oleh guru yang kemudian melakukan kegiatan/percobaan

dengan menggunakan media atau alat peraga yang sesuai dengan materi pelajaran

untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2.1.2.1 Langkah – langkah Pembelajaran dengan Metode Demonstrasi

Menurut Syaiful Bahri dan Aswan (2010: 101) langkah-langkah

menggunakan metode demonstrasi adalah sebagai berikut

1. Persiapan

Menciptakan kondisi belajar siswa untuk melaksanakan demonstrasi dengan:

- Menyediakan alat-alat demonstrasi

- Tempat duduk siswa

2. Pelaksanaan

Mengajukan masalah kepada siswa (ceramah). Melaksanakan demonstrasi:

- Menjelaskan dan mendemonstrasikan suatu prosedur atau proses.

- Usahakan seluruh siswa dapat mengikuti/mengamati demonstrasi dengan

baik.

- Beri penjelasan yang padat, tapi singkat. Hentikan demonstrasi kemudian

adakan tanya jawab.

3. Evaluasi/tindak

- Beri kesempatan kepada siswa untuk tindak lanjut mencoba melakukan

sendiri (metode eksperimen).

- Membuat kesimpulan demonstrasi.

- Mengajukan pertanyaan kepada siswa.

Menurut Syaiful Bahri dan Aswan (2010: 104) dalam mengkombinasikan

dengan ceramah, terdapat langkah-langkah penggunaan metode demonstrasi yang

meliputi:

1. Tahap persiapan

Hal-hal yang harus dipersiapkan antara lain:

- Merumuskan tujuan yang akan dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi

berakhir, yang meliputi beberapa aspek seperti aspek pengetahuan, sikap, atau

keterampilan tertentu.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/929/3/T1... · IPA mempelajari alam semesta, ... 7 2.1.2 Metode ... teka-teki

9

- Mempersiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan

dilakukan, diperlukan sebagai panduan.

- Melakukan uji coba demonstrasi.

2. Tahap pelaksanaan

A. Langkah pembukaan

Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:

o Mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat

memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.

o Mengemukakan tujuan yang akan dicapai oleh siswa.

o Menjelaskan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya

ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam pelaksanaan

demonstrasi.

B. Langkah pelaksanaan demonstrasi

o Memulai demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa

untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung

teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan

demonstrasi.

o Ciptakan suasana yang menyenangkan dan hindari suasana yang

menegangkan.

o Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan

memperhatikan reaksi seluruh siswa.

o Memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih

lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.

C. Langkah mengakhiri demonstrasi

Apabila proses demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu

diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan

pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini

diperlukan untuk menyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu

atau tidak.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/929/3/T1... · IPA mempelajari alam semesta, ... 7 2.1.2 Metode ... teka-teki

10

Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa

melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk

perbaikan selanjutnya.

Langkah-langkah Metode Demonstrasi secara umum adalah sebagai

berikut:

1. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai

2. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan

3. Menyiapkan bahan atau alat yang akan diperlukan

4. Menunjuk salah seorang peserta didik untuk mendemonstrasikan sesuai

skenario yang telah disiapkan

5. Seluruh peserta didik memperhatikan demonstrasi dan menganalisanya

6. Tiap peserta didik mengemukakan hasil analisisnya dan juga pengalaman

peserta didik didemonstrasikan

7. Guru membuat kesimpulan

Dari ketiga macam langkah-langkah di atas, secara garis besar dapat

disimpulkan langkah-langkah dalam pelaksanaan metode demonstrasi yang dapat

dilihat pada tabel.

Tabel 2.1

Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Demonstrasi

No

.

Tahap Pelaksanaan Kegiatan

.1.

Perencanaan

- Merumuskan tujuan yang akan dicapai peserta

didik.

- Mengkaji kesesuaian metode demonstrasi

dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

- Mempersiapkan langkah-langkah metode

demonstrasi.

- Menyiapkan peralatan yang akan digunakan.

- Memperhitungkan alokasi waktu.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/929/3/T1... · IPA mempelajari alam semesta, ... 7 2.1.2 Metode ... teka-teki

11

- Melakukan uji coba demonstrasi

.2.

Pelaksanaan - Memulai demonstrasi dengan memberikan

apersepsi terlebih dahulu.

- Mengadakan tanya jawab seputar materi.

- Membuat siswa berperan aktif di dalam

pembelajaran.

- Mengamati siswa saat proses belajar mengajar,

apakah mengikuti demonstrasi atau tidak.

.3.

Kegiatan Akhir - Melakukan refleksi dengan tanya jawab untuk

mengetahui apakah tujuan dapat tercapai atau

tidak.

- Menarik kesimpulan bersama siswa

- Memberikan soal evaluasi

2.1.2.2 Kelebihan Metode Demonstrasi

Kelebihan metode demonstrasi menurut Syaiful dan Aswan (2010: 91)

adalah sebagai berikut:

1) Dapat membimbing siswa kearah berfikir satu saluran pikir.

2) Dapat untuk mengurangi kesalahan karena diterapkan pada waktu itu juga.

3) Perhatian siswa terpusat pada hal-hal yang dianggap penting.

4) Permasalahan yang terpendam dapat mendapatkan penjelasan guru pada

waktu itu juga.

2.1.2.3 Kelemahan Metode Demonstrasi

Kelemahan metode demonstrasi menurut Syaiful dan Aswan (2010: 91)

adalah sebagai berikut:

1) Tidak senua permasalahan dapat didemonstrasikan di dalam kelas.

2) Memerlukan alat/perlengkapan khusus yang bahkan kadang sulit ditemukan.

3) Memerlukan banyak waktu.

4) Memerlukan kesabaran dan ketelatenan.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/929/3/T1... · IPA mempelajari alam semesta, ... 7 2.1.2 Metode ... teka-teki

12

2.1.3 Hasil Belajar

Syaiful Bahri dan Aswan (2010: 10-11) menyatakan bahwa belajar adalah

proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan

kegiatannya adalah perubahan tingkah laku, baik yanh menyangkut pengetahuan,

keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organism atau

pribadi.

Hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang selama melakukan

kegiatan belajar (Hamzah B Uno, 2008: 21) perwujudan belajar adalah nilai,

sebagai perumusan akhir yang diberikan oleh guru yang mengenai kemajuan atau

prestasi belajar selama masa tertentu.

Sedangkan menurut Dimyati (2009, 277) dampak pembelajaran adalah hasil

yang dapat diukur seperti tertuang dalam raport, angka dalam ijazah atau

kemampuan meloncat setelah latihan dan Hasil belajar adalah kemampuan yang

diperoleh anak dari suatu interaksi dalam proses pembelajaran.

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,

sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. (Agus Suprijono: 5).

Selanjutnya Hamzah B Uno (2008: 39), Hasil belajar adalah perubahan

perilaku yang relative menetap dalam diri seseorang sebagai akibat dari interaksi

seseorang dengan lingkungannya. Hasil belajar memiliki beberapa ranah atau

kategori dan secara umum merujuk kepada aspek pengetahuan, sikap, dan

keterampilan.

Hasil belajar dapat dilihat dari hasil nilai ulangan harian (formatif), nilai

ulangan tengah semester (sub formatif) dan nilai ulangan semester (sumatif).

Dalam penelitian eksperimen ini, yang dimaksud hasil belajar siswa adalah hasil

nilai ulangan harian yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran IPA.

Dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah suatu kegiatan untuk

mengetahui kemampuan belajar siswa.

Hasil belajar IPA merupakan suatu kegiatan belajar yang berupa kecakapan

atau keterampilan, pengetahuan ataupun sikap terhadap mata pelajaran IPA. Siswa

dapat dikatakan mempunyai hasil belajar IPA yang baik jika dalam penguasaan

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/929/3/T1... · IPA mempelajari alam semesta, ... 7 2.1.2 Metode ... teka-teki

13

materi pemahaman konsep dan Penalaran IPA tidak terjadi kebingungan, namun

saling mendukung atau bekarja sama.

Belajar terdiri dari input kemudian proses (belajar) dan menghasilkan output

(hasil belajar) dapat dijelaskan bahwa proses (belajar) yang biasa akan

menghasilkan output atau hasil belajar yang biasa pula, Jadi faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar juga akan mempengaruhi atau berdampak pada hasil

belajar. Berikut dijelaskan bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar Menurut Slameto (2010: 54) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

digolongkan menjadi 2 yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Dimana faktor intern

adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar dan faktor ekstern

adalah faktor yang ada di luar individu. Dalam Faktor Intern terdapat Faktor

Jasmaniah yang meliputi kesehatan, cacat tubuh, kemudian Faktor Psikologis

yang meliputi inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan

dan yang terakhir adalah Faktor Kelelahan. Selain Faktor Intern juga terdapat

Faktor Eksternal diantaranya adalah Faktor Keluarga meliputi cara orang tua

mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi

keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan. Kemudian Faktor

Sekolah yang meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,

relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar

pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah, dan yang

terakhir adalah Faktor Masyarakat yang meliputi kegiatan siswa dalam

masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.

2.2 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Berdasarkan telaah pustaka yang dilakukan, berikut ini beberapa penelitian

yang ada kaitannya dengan variabel-variabel penelitian yang dilakukan:

a. Menurut Rasim (2011), dalam skripsi yang berjudul “Upaya Peningkatan

Hasil Belajar IPA tentang Mendiskripsikan Sifat-sifat Cahaya Melalui Metode

Demonstrasi Menggunakan Periskop di Kelas V SDN 3 Kalisalak UPK Kebasen

Banyumas pada Semester II Tahun 2010/2011”, kesimpulan yang dapat ditarik

dari skripsi ini adalah melalui metode demonstrasi menggunakan periskop dapat

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/929/3/T1... · IPA mempelajari alam semesta, ... 7 2.1.2 Metode ... teka-teki

14

meningkatkan hasil belajar IPA dengan bukti perolehan nilai siklus 1 lebih baik

dari nilai kondisi awal, dan nilai akhir siklus 2 lebih baik dari nilai siklus 1.

b. Menurut Vita Asti (2010), dalam skripsi yang berjudul “Penggunaan

Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas V

pada Pembelajaran IPA”, kesimpulan yang dapat ditarik dari skrispsi ini adalah

penggunaan metode demonstrasi pada Pembelajaran IPA materi sistem

pernapasan dan sistem pencernaan dapat meningkatkan prestasi belajar peserta

didik serta mampu mencapai ketuntasan dalam pembelajaran sesuai KKM.

c. Menurut Binti Lisna Astuti (2010), dalam skripsi yang berjudul

“Penggunaan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa

Kelas V pada Pembelajaran IPA di SDN Jepon 8 Kecamatan Jepon Kabupaten

Blora Semester I Tahun Ajaran 209/2010”, dapat disimpulkan bahwa penggunaan

metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan memudahkan

siswa dalam memahami materi yang disampaikan guru.

d. Menurut Martina Sri Indriyat (2009), dalam skripsi yang berjudul

“Penggunaan Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa

Kelas V pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Magnet di SD Negeri Wonosari

Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo”, dapat disimpulkan bahwa

penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan penguasaan meteri pelajaran

pada siswa dan menjadikan siswa aktif, kreatif, efektif serta menjadikan susana

pembelajaran yang menyenangkan.

2.3 Kerangka Pikir

Hasil belajar yang tinggi merupakan harapan setiap guru dan siswa dalam

proses belajar mengajar. Pada kenyataannya tidak semua siswa dapat mencapai

hasil belajar yang maksimal dan tergolong rendah dibawah Kriteria Ketuntasan

Minimal. Siswa yang kurang optimal dalam belajar dapat menyebabkan hasil

belajarnya rendah. Bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar/hasil

belajarnya kurang/rendah perlu diadakannya upaya-upaya tertentu agar siswa

tersebut dapat meningkatkan hasil belajarnya.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/929/3/T1... · IPA mempelajari alam semesta, ... 7 2.1.2 Metode ... teka-teki

15

Dalam upaya mendorong dan merangsang siswa untuk meningkatkan hasil

belajar perlu adanya motivasi dan dorongan dalam menyampaikan materi

pelajaran terutama pada pembelajaran IPA. Salah satu upaya untuk meningkatkan

hasil belajar dengan menggunakan Metode Demonstrasi. Metode pembelajaran

dengan menggunakan alat peraga yang lebih bermanfaat dan menarik minat siswa

untuk mempelajari sendiri dengan melakukan percobaan. Diharapkan dengan

menggunakan metode ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Dalam penelitian ini, peneliti akan membandingkan hasil belajar antara

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dimana kelas kontrol pembelajaran

dilakukan seperti biasa guru kelas mengajar (konvensional) dan kelas eksperimen

pembelajaran dilakukan dengan metode demonstrasi menggunakan alat peraga.

Untuk pretest diambil dari alat evaluasi pada kelas uji coba dan hasil pretest

kedua kelompok (kelompok kontrol dan kelompok eksperimen) untuk mengetahui

perbedaan varian kedua kelompok apabila kedua kelompok adalah homogen atau

tidak ada perbedaan varian yang signifikan kemudian dilakukan pembelajaran

yang menggunakan metode Demonstrasi dengan alat peraga pada siswa kelompok

eksperimen dan pembelajaran secara konvensional pada siswa kelompok kontrol,

hasil belajar dari kedua kelompok di lakukan uji beda rata-rata apakah

penggunaan metode Demonstrasi dengan alat peraga berpengaruh signifikan.

Apabila dilihat dalam akan terlihat seperti berikut.

Kelas Kontrol

Siswa Kelas V

Pretest

Kelas Eksperimen

Pretest

Pembelajaran (dengan

memanfaatkan metode

demonstrasi Posttest

Terdapat pengaruh yang signifikan dengan pemanfaatan metode, hasil belajar siswa kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol

Posttest Pembelajaran seperti biasa

yang dilakukan guru kelas.

Hasil pretest dari kelas kontrol dan

eksperimen homogen, sehingga dapat

diberikan perlakuan

Bagan Kerangka Pikir

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/929/3/T1... · IPA mempelajari alam semesta, ... 7 2.1.2 Metode ... teka-teki

16

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan uraian kerangka berfikir, peneliti

mengemukakan hipotesis penelitian yaitu Terdapat pengaruh positif dan

signifikan pada hasil belajar siswa yang menggunaan Metode Demonstrasi.

Hipotesis Statistika

H0 : X1 = X2

Yaitu “Rata-rata hasil belajar siswa kelompok eksperimen (SD N Balesari)

sama dengan rata-rata hasil belajar siswa kelompok kontrol (SD N Campuranom).

artinya tidak ada pengaruh penggunaan Metode demonstrasi terhadap hasil

belajar.”

H1 : X1 > X2

Yaitu “Rata-rata hasil belajar siswa kelompok eksperimen (SD N Balesari)

lebih besar dari rata-rata hasil belajar siswa kelompok kontrol (SD N

Campuranom). artinya terdapat pengaruh penggunaan Metode demonstrasi

terhadap hasil belajar.”