15
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. Menurut Ahmad Susanto (2013: 137) Ilmu pengetahuan sosial, yang sering disingkat dengan IPS adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humanioraserta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik, khususnya di tingkat dasar dan menengah. Kajian IPS ini mencakup berbagai kehidupan yang beraspek majemuk baik hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah, maupun politik, semuanya dipelajari dalam ilmu sosial ini. Ahmad Susanto (2013: 138) mengemukakan hakikat IPS adalah untuk mengembangkan konsep pemikiran yang berdasarkan realita kondisi sosial yang ada di lingkungan siswa, sehingga dengan memberikan pendidikan IPS diharapkan dapat melahirkan warga negara yang baik dan bertanggung jawab terhadap bangsa dan negaranya.Pendidikan IPS dikembangkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang nilai dan sikap, pengetahuan, serta kecakapan dasar siswa yang berpijak pada kehidupan nyata, khususnya kehidupan sosial masyarakat pada umumnya.Oleh karena itu, pengajaran IPS yang tidak melibatkan masyarakat sebagai sumber dan objeknya merupakan suatu bidang ilmu yang tidak berpijak pada kenyataan. Pada jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup mata pelajaran IPS menurut Permendiknas No 22 tahun 2006meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1) manusia, tempat, dan lingkungan, 2) waktu, keberlanjutan, dan perubahan, 3) sistem sosial dan budaya, dan 4) perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Mata pelajaran IPS diramcang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat, hal ini disebabkan karena

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16052/2/T1_292011079_BAB II... · harus mempertimbangkan pengetahuan dasar siswa

  • Upload
    hacong

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16052/2/T1_292011079_BAB II... · harus mempertimbangkan pengetahuan dasar siswa

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang

diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. Menurut Ahmad

Susanto (2013: 137) Ilmu pengetahuan sosial, yang sering disingkat dengan IPS

adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan

humanioraserta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka

memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik,

khususnya di tingkat dasar dan menengah.

Kajian IPS ini mencakup berbagai kehidupan yang beraspek majemuk baik

hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah, maupun politik, semuanya

dipelajari dalam ilmu sosial ini.

Ahmad Susanto (2013: 138) mengemukakan hakikat IPS adalah untuk

mengembangkan konsep pemikiran yang berdasarkan realita kondisi sosial yang

ada di lingkungan siswa, sehingga dengan memberikan pendidikan IPS

diharapkan dapat melahirkan warga negara yang baik dan bertanggung jawab

terhadap bangsa dan negaranya.Pendidikan IPS dikembangkan untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang nilai dan sikap,

pengetahuan, serta kecakapan dasar siswa yang berpijak pada kehidupan nyata,

khususnya kehidupan sosial masyarakat pada umumnya.Oleh karena itu,

pengajaran IPS yang tidak melibatkan masyarakat sebagai sumber dan objeknya

merupakan suatu bidang ilmu yang tidak berpijak pada kenyataan.

Pada jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup mata pelajaran IPS menurut

Permendiknas No 22 tahun 2006meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1)

manusia, tempat, dan lingkungan, 2) waktu, keberlanjutan, dan perubahan, 3)

sistem sosial dan budaya, dan 4) perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Mata

pelajaran IPS diramcang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan

kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat, hal ini disebabkan karena

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16052/2/T1_292011079_BAB II... · harus mempertimbangkan pengetahuan dasar siswa

7

dimasa yang akan datang siswa akan menghadapi tantangan berat karena

kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan.

Menurut Permendiknas No 22 tahun 2006, pada dasarnya tujuan

pembelajaran IPS di tingkat Sekolah Dasar antara lain:

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat

dan lingkungannya

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,

inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial

3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam

masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Untuk mencapai tujuan IPS harus memiliki kemampuan standar yang

dinamakan Standar Kompetensi (SK) dan dirinci ke dalam Kompetensi Dasar

(KD).Kompetensi dasar ini merupakan standar minimum yang secara nasional

harus dicapai oleh siswa dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di

setiap satuan pendidikan.

Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan siswa untuk

membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang

difasilitasi oleh guru.Berdasarkan penjabaran di atas maka Standar Kompetensi

(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran IPS untuk siswa kelas 4 adalah

sebagai berikut:

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16052/2/T1_292011079_BAB II... · harus mempertimbangkan pengetahuan dasar siswa

8

Tabel 2.1

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Mata Pelajaran IPSKelas 4 Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

2. Mengenal sumber daya alam,

kegiatan ekonomi, dan kemajuan

teknologi di lingkungan kabupaten/

kota dan provinsi

2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang

berkaitan dengan sumber daya

alam dan potensi lain di daerahnya

2.2 Mengenal pentingnya koperasi

dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat

2.3 Mengenal perkembangan teknologi

produksi, komunikasi, dan

transportasi serta pengalaman

menggunakannya

2.4 Mengenal permasalahan sosial di

daerahnya Sumber :Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi

Di dalam pelaksanaan pembelajaran seoarang guru perlu membuat desain

pembelajaran.Desain pembelajaran sering disebut Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). RPP diatur dalam standar proses, permendiknas No. 41

Tahun 2007. Standar Proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan

dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai

kompetensi lulusan. Standar proses berisi kriteria minimal proses pembelajaran

pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

2.1.2 Model Pembelajaran TPS

Menurut Jumanta Hamdayama (2014: 201) pembelajaran think pair and

share (TPS) atau berpikir berpasangan berbagi merupakan jenis pembelajaran

kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Menurut

Trianto (2010: 81) bahwa model pembelajaran TPSatau berpikir berpasangan

berbagi adalah jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk

mempengaruhi pola interaksi siswa.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16052/2/T1_292011079_BAB II... · harus mempertimbangkan pengetahuan dasar siswa

9

Suyatno (2009: 54) mengemukakan bahwa TPSadalah model pembelajaran

kooperatif yang memiliki prosedur ditetapkan secara eksplisit memberikan waktu

lebih banyak kepada siswa untuk memikirkan secara mendalam tentang apa yang

dijelaskan atau didalami (berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama

lain).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran TPSmerupakan model pembelajaran kooperatif yang dirancang

untuk mempengaruhi pola interaksi siswa di dalam berpikir, berpasangan, dan

berbagi.

Langkah-langkah model pembelajaran TPS.Menurut Jumanta (2014: 202)

Model pembelajaran tipe TPS terdiri atas lima langkah, dengan tiga langkah

utama sebagai ciri khas, yaitu tahap pendahuluan think, pair, dan share,

penghargaan. Penjelasan dari setiap langkah-langkah adalah sebagai berikut:

a. Tahap Pendahuluan

Awal pembelajaran dimulai dengan penggalian apersepsi sekaligus

memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pembelajaran.Pada tahap ini,

guru juga menjelaskan aturan main serta menginformasikan batasan waktu

untuk setiap langkah kegiatan.

b. Tahap Think (berpikir secara individual)

Proses think pair share dimulai pada saat guru melakukan demonstrasi

untuk menggali konsepsi awal siswa. Pada tahap ini, siswa diberi batasan

waktu (think time) oleh guru untuk memikirkan jawabannya secara

individual terhadap pertanyaan yang diberikan. Dalam penentuannya, guru

harus mempertimbangkan pengetahuan dasar siswa dalam menjawab

pertanyaan yang diberikan.

c. Tahap Pairs (berpasangan dengan teman sebangku)

Pada tahap ini, guru mengelompokkan siswa secara berpasangan. Guru

menentukan bahwa pasangan setiap siswa adalah teman sebangkunya. Hal

ini dimaksudkan agar siswa tidak pindah mendekati siswa lain yang pintar

dan meninggalkan teman sebangkunya. Kemudian, siswa mulai bekerja

dengan pasangannya untuk mendiskusikan mengenai jawaban atas

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16052/2/T1_292011079_BAB II... · harus mempertimbangkan pengetahuan dasar siswa

10

permasalahan yang telah diberikan oleh guru.Setiap siswa memiliki

kesempatan untuk mendiskusikan berbagai kemungkinan jawaban secara

bersama.

d. Tahap Share (berbagai jawaban dengan pasangan lain atau seluruh kelas)

Pada tahap ini, siswa dapat mempresentasikan jawaban secara perseorangan

atau secara kooperatif kepada kelas sebagai keseluruhan kelompok.Setiap

anggota dari kelompok dapat memperoleh nilai dari hasil pemikiran

mereka.

e. Tahap Penghargaan

Siswa mendapat penghargaan berupa nilai baik secara individu maupun

kelompok. Nilai individu berdasarkan hasil jawaban pada tahap think,

sedangkan nilai kelompok berdasarkan jawaban pada tahap pair dan share,

terutama pada saat presentasi memberikan penjelasan terhadap seluruh

kelas.

Menurut Wardani Naniek Sulistya (2010: 36), langkah-langkah model

pembelajaran TPSadalah sebagai berikut:

1. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai

2. Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang

disampaikan guru

3. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang)

dan mengutarakan hasil pemikirannya masing-masing

4. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil

diskusinya

5. Berawal dari kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan pada pokok

permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa

6. Guru memberi kesimpulan

Agus Suprijono (2009: 91) mengemukakan langkah-langkah model

pembelajaran TPSadalah sebagai berikut:

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16052/2/T1_292011079_BAB II... · harus mempertimbangkan pengetahuan dasar siswa

11

1. Thinking (berpikir)

Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang terkait dengan pelajaran untuk

dipikirkan oleh peserta didik dan guru memberikan kesempatan untuk

memikirkan jawabannya.

2. Pairing (berpasangan)

Guru meminta peserta didik berpasang-pasang, memberi kesempatan

pasangan-pasangan untuk berdiskusi serta diharapkan diskusi dapat

memperdalam makna dari jawaban yang telah dipikirkan melalui

intersubjektif dengan pasangannya.

3. Sharing (berbagi)

Pada tahap ini, hasil diskusi intersubjektif tiap-tiap pasangan hasilnya

dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas serta diharapkan terjadi tanya

jawab yang mendorong pada pengontruksian pengetahuan secara integratif.

Berdasarkan pandangan dari beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa

langkah-langkah TPSadalah sebagai berikut:

1. Menyimak tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan inti materi.

2. Berfikir untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru

secara individu.

3. Membentuk kelompok secara berpasangan.

4. Berdiskusi berpasangan untuk membuat solusi dan memadukan

gagasannya.

5. Tiap kelompok mensharingkan hasil diskusidi depan kelas.

6. Melakukan diskusi untuk penarikan kesimpulan.

2.1.3 Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Motivasi merupakan salah satu prasyarat yang paling penting dalam belajar

(Slavin :1991) dalam Wardani Naniek Sulistya (2015 :2). Bila tidak ada motivasi,

tidak akan terjadi proses belajar. Siswa yang memiliki motivasi tinggi akan giat

berusaha, tampak gigih dan tidak mau menyerah. Siswa hadir dan mengikitu

dengan baik pelajaran di sekolah karena adanya motivasi.Motivasi yang ada di

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16052/2/T1_292011079_BAB II... · harus mempertimbangkan pengetahuan dasar siswa

12

lingkungan sekolah atau pada saat pembelajaran terfokus dalam motivasi untuk

belajar, dan disebut dengan motivasi belajar.

A.M. Sardiman (2014: 75) mengemukakan bahwa motivasi belajar dapat

diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu,

sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka,

maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu.

Menurut Sumiati, dkk (2012: 59) motivasi belajar adalah sesuatu yang

mendorong siswa untuk berperilaku yang langsung menyebabkan munculnya

perilaku dalam belajar. Uno (2010: 23) mengemukakan motivasi belajar adalah

dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk

mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator

yang mendukung.

Agus Suprijono (2009: 163) mengemukakan motivasi belajar adalah proses

yang memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku

yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energy, terarah dan bertahan

lama.Perubahan perilaku nampak pada seseorang mau dan ingin melakukan

sesuatu sehingga tercapai tujuan belajar yang diharapkan.

Dari penjelasan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar

merupakan suatu dorongan pada siswa untuk melakukan aktivitas belajar sehingga

tercapai tujuan belajar.

Menurut Keller (1983) dalam Wardani Naniek Sulistya (2015: 86)

mengatakan bahwa ada empat faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya

motivasi belajar seseorang, yaitu: minat, kesesuaian, harapan, dan kepuasan.

Minat berkaitan dengan ketertarikan seseorang terhadap sesuatu: topik,

orang, bidang, atau aktivitas. Kesesuaian berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan,

seperti kebutuhan mempelajari fenomena sosial, tentu seseorang akan

bersemangat untuk mempelajarinya. Harapan berkaitan dengan sikap seseorang

terhadap keberhasilan dan kegagalan.Kepuasan mengacu pada perasaan senang

terhadap hasil yang dicapai.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16052/2/T1_292011079_BAB II... · harus mempertimbangkan pengetahuan dasar siswa

13

Mc. Donald dalam (Sardiman 2014: 74) juga mengemukakan tiga elemen

penting dalam motivasi belajar:

1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri

individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa

perubahan energy di dalam sistem “neurophysiological” yang ada pada

organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia

(walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakkannya

akan menyangkut kegiatan fisik manusia.

2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/”feeling”, afeksi seseorang.

Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan,

afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.

3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini

sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi

memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena

terangsang/terdorong adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan.

Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa motivasi akan menyebabkan

terjadinya suatu perubahan energy yang ada pada diri manusia, sehingga akan

bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk

kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya

tujuan, kebutuhan, atau keinginan.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli mengenai faktor yang dapat

mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi belajar dan elemen penting dalam

motivasi belajar dapat disimpulkan bahwa ada empat indikator penting dari

motivasi belajar yakni (1) Minat, (2) Kesesuaian, (3) Harapan, dan (4) Kepuasan.

2.2 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan Anita Puji Lestari (2013) yang berjudul

“Peningkatan Motivasi Belajar Siswa dengan Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TPS (think pair share) Dalam Pembelajaran IPS Kelas IV

Sekolah Dasar”.Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dan

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16052/2/T1_292011079_BAB II... · harus mempertimbangkan pengetahuan dasar siswa

14

kuantitatif.Subjek penelitian adalah kelas IV SDN Jeruk I/469 Surabaya.Hasil

penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa meningkat. Pada siklus I

persentase yang diperoleh sebesar 58,25%, siklus II sebesar 74,64%, dan siklus

III sebesar 87,78%. Selain itu, dari hasil penelitian juga menunjukkan adanya

peningkatan aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Kelebihan dari

model pembelajaran think pair sharedapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Kelemahan pada penelitian ini masih ada beberapa siswa yang belum tuntas

mencapai KKM.Maka pada penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan perbaikan

lagi, supaya mencapai hasil yang maksimal.

Denny Prasetya (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan

Motivasi dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Discovery Pada

Peserta Didik Kelas IV SD Negeri 02 Ngombak Kecamatan Kedungjati

Kabupaten Grobogan Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014,

menyimpulkan bahwa hasil penelitian ini dapat dilihat dari peningkatan yang

dicapai peserta didik pada siklus I dan siklusII. Pada siklus I, sebanyak 12 peserta

didik telah mencapai KKM dan 15 peserta didik belum mencapai KKM (65)

dengan rata-rata 59,7. 1 orang peserta didik memiliki motivasi belajar IPA sangat

rendah, 18 peserta didik motivasi belajarnya tinggi, dan 8 peserta didik memiliki

motivasi belajar sangat tinggi. Pada siklus II, 25 peserta didik telah mencapai

KKM dan 2 peserta didik belum mencapai KKM dengan rata-rata 75,2. 12 peserta

didik memiliki motivasi belajar IPA tinggi dan 15 peserta didik memiliki motivasi

belajar IPA sangat tinggi.Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

penerapan model pembelajaran discovery dapat meningkatkan motivasi dan hasil

belajar IPA peserta didik kelas IV SD Negeri 02 Ngombak Kecamatan Kedungjati

Kabupaten Grobogan semester genap tahun pelajaran 2013/2014.Kelebihan pada

penelitian ini dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, sedangkan

kelemahannya belum 100% siswa mencapai KKM.Untuk penelitian selanjutnya

dapat melakukan perbaikan dengan mengadakan siklus III.

Penelitian yang dilakukan Arista Trisnawati (2012) “Penerapan Metode

Pembelajaran Kooperatif Model think pair sharesebagai Upaya Peningkatan

Aktivitas Belajar Siswa Kelas 4 Pada Pelajaran IPS di SD Negeri Tanjungrejo 5

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16052/2/T1_292011079_BAB II... · harus mempertimbangkan pengetahuan dasar siswa

15

Malang.Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keaktifan belajar

siswa mengalami peningkatan.Hal ini dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar

siswa pada siklus I sebesar 53,2% dan ketuntasan klasikal 44,1% menjadi sebesar

70,8% dan pada siklus II ketuntasan klasikal 85,2% sedangkan rata-rata keaktifan

siswa pada siklus I pertemuan 1 dan 2 sebesar 56,7% dan 65,8%, pada siklus II

pertemuan 1 dan 2 sebesar 74,6% dan 83,4%.Kelebihan dari model pembelajaran

think pair sharedapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Kelemahan pada

penelitian ini tidak dilakukan penilaian saat proses pembelajaran, penilaian hanya

dilihat dari hasil belajar siswa. Untuk penelitian selanjutnya dapat melaukan

penilaian pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi.

Tabel 2.2

Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

No Nama

Peneliti Tahun

Variabel Hasil Penelitian

Pengaruh Terpengaruh

1 Anita Puji

Lestari

2013 Model

Pembelajaran

Kooperatif

Tipe TPS

(think pair

share)

Motivasi

Belajar IPS

Penelitian motivasi belajar

dengan penerapan model

pembelajaran Kooperatif

Tipe TPS (think pair share)

menunjukkan bahwa

motivasi belajar siswa

meningkat. Pada siklus I

persentase yang diperoleh

sebesar 58,25%, siklus II

sebesar 74,64%, dan siklus

III sebesar 87,78%.

2 Denny

Prasetya

2013 Model

Pembelajaran

Discovery

Motivasi dan

Hasil Belajar

Penelitian motivasi belajar

dan hasil belajar melalui

model Discovery dapat

meningkatkan motivasi dan

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16052/2/T1_292011079_BAB II... · harus mempertimbangkan pengetahuan dasar siswa

16

hasil belajar IPA. Pada

siklus I sebanyak 12 peserta

didik telah mencapai KKM

dan 15 peserta didik belum

mencapai KKM (65) dengan

rata-rata 59,7. 1 orang

peserta didik memiliki

motivasi belajar IPA sangat

rendah, 18 peserta didik

motivasi belajarnya tinggi,

dan 8 peserta didik memiliki

motivasi belajar sangat

tinggi. Pada siklus II, 25

peserta didik telah mencapai

KKM dan 2 peserta didik

belum mencapai KKM

dengan rata-rata 75,2. 12

peserta didik memiliki

motivasi belajar IPA tinggi

dan 15 peserta didik

memiliki motivasi belajar

IPA sangat tinggi.

3 Arista

Trisnawati

2012 Metode

Pembelajaran

Kooperatif

Model think

pair share

Upaya

Peningkatan

Aktivitas

Belajar

Berdasarkan hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa

keaktifan belajar siswa

mengalami peningkatan.

Hal ini dapat dilihat bahwa

rata-rata hasil belajar siswa

pada siklus I sebesar 53,2%

dan ketuntasan klasikal

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16052/2/T1_292011079_BAB II... · harus mempertimbangkan pengetahuan dasar siswa

17

44,1% menjadi sebesar

70,8% dan pada siklus II

ketuntasan klasikal 85,2%

sedangkan rata-rata

keaktifan siswa pada siklus

I pertemuan 1 dan 2 sebesar

56,7% dan 65,8%, pada

siklus II pertemuan 1 dan 2

sebesar 74,6% dan 83,4%.

2.3 Kerangka Berpikir

PembelajaranIPS siswa kelas 4 SD Negeri 1 Potronayan Boyolali

menunjukkan bahwa pembelajaran IPS guru masih menggunakan pembelajaran

konvensional dengan metode ceramah, sehingga siswa cenderung jenuh,

mengantuk, bermain sendiri, dan bosan. Siswa kurang termotivasi untuk

mengikuti pembelajaran IPS. Siswa yang tidak termotivasi dalam belajar tidak

akan pernah memperoleh hasil yang maksimal karena tidak adanya dorongan yang

membuat siswa untuk melakukan perubahan perilaku dalam belajar.

Suatu pembelajaran akan lebih efektif apabila siswa aktif dan berpartisipasi

langsung dalam proses belajar mengajar. Untuk memperbaiki pembelajaran diberi

tindakan dengan menggunakan model pembelajaran TPS.Dalam pembelajaran IPS

siswa kelas 4 SD Negeri 1 Potronayan Boyolali dengan KD 2.3 Mengenal

perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman

menggunakannya diterapkan dengan model pembelajaran TPS.

Langkah model pembelajaran TPSdiawali dengan siswa menyimak tujuan

dan materi pembelajaran tentang perkembangan teknologi komunikasi.Setelah itu

siswa berpikir untuk menyelesaikan masalah kesenjangan teknologi

komunikasi.Kemudian membentuk 15 kelompok berpasangan yang tiap kelompok

terdiri dari 2 siswa.Masing-masing kelompok mendiskusikan masalah

kesenjangan teknologi komunikasi.Selanjutnya tiap kelompok mensharingkan

masalah kesenjangan teknologi komunikasidi depan kelas. Setelah itu guru dan

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16052/2/T1_292011079_BAB II... · harus mempertimbangkan pengetahuan dasar siswa

18

siswa melakukan diskusi untuk penarikan kesimpulan.Setelah pembelajaran

selesai, masing-masing siswa dibagi angket motivasi belajar IPS yang terdiri dari

4 aspek yaitu minat, kesesuaian, harapan, dan kepuasan. Masing-masing aspek

terdiri dari 4 indikator.Jadi ada 16 butir pernyataan angket motivasi belajar IPS

yang dapat digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya motivasi belajar yang

dimiliki oleh siswa. Diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran

TPSdapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi

mengenal perkembangan teknologi komunikasi pada siswa kelas 4 SD Negeri 1

Potronayan Boyolali.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16052/2/T1_292011079_BAB II... · harus mempertimbangkan pengetahuan dasar siswa

19

1. Senang dengan guru pengajar

perkembangan teknologi komunikasi

2. Senang membawa buku IPS ke sekolah

3. Senang berteman dengan teman sekelas

4. Senang memakai pakaian seragam

Kepuasan

Mensharingkan masalah kesenjangan

teknologi komunikasi

Guru dan siswa melakukan diskusi untuk

penarikan kesimpulan.

Membentuk 15 kelompok berpasangan Berdiskusi tentang masalah kesenjangan

teknologi komunikasi

Motivasi belajar siswa rendah

Langkah-langkah Model

pembelajaran TPS

Pembelajaran Konvensional

KD 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi,

dan transportasi serta pengalaman menggunakannya

Menyimak tujuan dan pembelajaran

perkembangan teknologi komunikasi

Berpikir menyelesaikan masalah

kesenjangan teknologi komunikasi

Angket Motivasi

Minat

1. Tertarik dengan tujuan & materi

perkembangan teknologi komunikasi

2. Tertarik membahas penjelasan masalah

kesenjangan teknologi komunikasi

3. Tertarik berkomunikasi melalui HP

4. Tertarik pada guru IPS pengajar

perkembangan teknologi komunikasi

1. Kebutuhan membaca cara mengatasi

kesenjangan teknologi komunikasi

2. Kebutuhan menulis kesimpulan

kesenjangan teknologi komunikasi

3. Kebutuhan menyimak kesimpulan

kesenjangan teknologi komunikasi

4. Kebutuhan berdiskusi tentang

kesenjangan teknologi komunikasi

1. Harapan untuk naik kelas

2. Harapan untuk menjadi juara

3. Harapan untuk memperoleh skor tinggi

4. Harapan untuk menjadi lebih unggul dari

teman lainnya

Skor Motivasi

Belajar IPS

Aspek

Kesesuaian

Harapan

Gambar 2.1

Skema Peningkatan Motivasi Belajar Melalui

Model Pembelajaran TPS

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16052/2/T1_292011079_BAB II... · harus mempertimbangkan pengetahuan dasar siswa

20

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir maka hipotesis

penelitianyang dirumuskan adalah peningkatan motivasi belajar IPS diduga

dapat diupayakan melalui model pembelajaran TPSsiswa kelas 4 SD Negeri 1

Potronayan Boyolalisemester 2 tahun pelajaran 2014/2015.