Upload
trinhbao
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Renja Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Setda Kota Semarang Tahun 2013
8
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
A. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2011 dan Capaian Renstra
SKPD
Dalam bab ini memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi
pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu (tahun n-2) yaitu tahun 2011 dan perkiraan
capaian tahun berjalan (tahun n-1) yaitu tahun 2012, mengacu pada APBD tahun
berjalan yang seharusnya pada waktu penyusunan Renja SKPD sudah disahkan.
Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target Renstra SKPD berdasarkan
realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Renja SKPD tahun-tahun
sebelumnya. Review hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu, dan
realisasi Renstra SKPD mengacu pada hasil laporan kinerja tahunan SKPD
dan/atau realisasi APBD untuk SKPD yang bersangkutan.
Dalam Lampiran 1.1. ada dua (2) program dan empat (4) kegiatan,
Target kinerja capaian program (Renstra SKPD) tahun 2010-2015 untuk masing
kegiatan sebesar 100%.
Evaluasi Pelaksanaan Renja Bagian Humas Setda Kota Semarang Tahun
2011 dan Capaian Renstra lebih jelasnya dapat dilihat dalam Lampiran 1.1.
B. Analisa Kinerja Pelayanan SKPD
Untuk pencapaian kinerja pelayanan SKPD, Bagian Humas Setda Kota
Semarang tidak mempunyai SPM (Standar Pelayanan Minimal), tapi mempunyai
IKK (Indikator Kinerja Keberhasilan). Analisa Kinerja Pelayanan SKPD lebih
jelasnya dapat dilihat dalam Lampiran 1.2.
Dalam Lampiran 1.2. ada empat (4) indikator kinerja pelayanan SKPD,
yaitu sebagai berikut:
1. Jumlah jaringan komunikasi, IKK pada tahun 2010 : 0,04%; realisasi capaian
tahun 0,05%; proyeksi tahun 2013 : 0,04% dan tahun 2014 : 0,04%.
2. Rasio Wartel/Warnet terhadap penduduk, IKK pada tahun 2010 : 0,05%;
realisasi capaian tahun 0,06%; proyeksi tahun 2013 : 0,05% dan tahun 2014 :
0,05%.
3. Jumlah surat kabar nasional/lokal, IKK pada tahun 2010 : 14; realisasi capaian
tahun 16; proyeksi tahun 2013 : 14 dan tahun 2014 : 14.
4. Jumlah penyiaran radio/ TV lokal, IKK pada tahun 2010 : 43; realisasi capaian
tahun 43; proyeksi tahun 2013 : 43 dan tahun 2014 : 43.
Renja Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Setda Kota Semarang Tahun 2013
9
C. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD
Dasar hukum pembentukan Bagian Hubungan Masyarakat (Humas)
Setda Kota Semarang adalah Peraturan Daerah (Perda) Kota Semarang nomor
11 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Daerah Dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang.
Sedangkan Tugas dan Fungsi dari Bagian Hubungan Masyarakat Setda
Semarang dijabarkan dalam Surat Keputusan Walikota Semarang nomor 21
Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Sekretaiat Daerah Kota
Semarang.
Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Setda Kota Semarang dibawah
jajaran Asisten Administrasi Informasi dan Kerjasama Sekretariat Daerah Kota
Semarang dan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian.
Pada tahun 2009 susunan organisasi Kantor Informasi dan Komunikasi
Kota Semarang berganti menjadi Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Setda
Kota Semarang dalam rangka penataan personil sesuai Susunan Organisasi dan
Tata Kerja (SOTK) yang baru.
Struktur organisasi Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Setda Kota
Semarang adalah sebagai berikut :
1. Kepala Bagian
2. Sub Bagian Informasi Publik dan Promosi
3. Sub Bagian Pemberitaan dan Analisa Media
4. Sub Bagian Peliputan dan Dokumentasi.
Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat dalam Lampiran 1.3.
Di dalam Undang-Undang (UU) No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik (KIP) setidaknya mengamanatkan bahwa semua informasi
terkait dengan kebijakan publik yang berkaitan dengan kepentingan publik, serta
menggunakan dana dari publik wajib disampaikan kepada publik, bila publik
membutuhkannya. Namun demikian, di dalam UU KIP tersebut juga dijelaskan
syarat-syarat tertentu ketika publik meminta informasi tersebut, termasuk
tanggung jawab bagi publik ataupun individu yang memintanya.
Di dalam UU tersebut juga terdapat Pasal serta Ayat yang mengecualikan
hal-hal khusus yang tidak begitu saja bisa dibuka seluruhnya kepada publik,
misalnya terkait UU Kesehatan, Perbankan, Pendidikan, Kepolisian, TNI,
Rahasia Negara, dan sebagainya. Hal tersebut setidaknya mengisyararatkan
bahwa di era keterbukaan saat ini, kita diwajibkan terbuka, namun dilarang
telanjang.
Renja Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Setda Kota Semarang Tahun 2013
10
Sejak reformasi bergulir dan Undang-Undang Pers No. 40 tahun 1999
disahkan dan diberlakukan, maka fungsi Pers sebagai mata dan telinga
masyarakat (mediasi), serta membela kepentingan masyarakat (advokasi)
berjalan cukup maksimal, bahkan banyak kalangan menuduh Pers kebablasan
dalam menikmati kebebasannya. Kebebasan yang dinikmati pers itu juga
merubah orientasi serta kebijakan para pengelolanya, utamanya terkait dengan
bidang pemberitaan, dari news is power di era Orba, menjadi news is commodity
di era Reformasi.
Dampak dari perubahan orientasi dan kebijakan tersebut, ada kesan pers
cenderung menganggap bad news is good news ( meski sebenarnya pers-pers
utama tampak berupaya menghindari hal tersebut dengan tetap menjaga
obyektivitas pemberitaannya). Hal-hal lain yang juga menjadi trend di era
reformasi ini, pers juga sering dianggap melakukan trial by the pers (pengadilan
oleh pers), sehingga tidak jarang masyarakat yang merasa dirugikan
membawanya ke pengadilan, misalnya kasus Tempo dengan Tommy Winata.
Namun, dampak positifnya antara lain sebagai berikut :
1. Masyarakat menjadi lebih cerdas, aspiratif, serta meningkat harapan-
harapannya (rising of expectation), termasuk harapannya untuk selalu ingin
tahu segala hal di luar jangkauan panca indranya, utama terhadap semua hal
yang terkait dengan kepentingannya;
2. Menyadarkan masyarakat akan hak-haknya, termasuk hak untuk
memperoleh informasi;
3. Tidak ada lagi hal yang bisa ditutup-tutupi serta dimanipulasi dari pers dan
masyarakat, karena bila itu dilakukan, kepercayaan masyarakat terhadap
institusi tertentu akan menurun, dan ini tentu tidak dikehendaki.
Oleh karena itu, setidaknya menyangkut dua (2) hal besar sebagai
berikut:
Dari sisi sifat informasi yang disampaikan, maka perlu diperhatikan :
• Kejujuran ( tidak manipulatif)
• Menarik perhatian
• Etis
Dari sisi teknis penyampaian informasi idealnya dilakukan sebagai berikut :
• Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) sebaiknya
berfungsi sebagai sentral/pusat penyampai informasi. Dengan model satu
pintu semacam itu diharapkan tidak akan terjadi tumpah tindihnya
informasi yang bisa berdampak pada kelebihan informasi, kemubaziran
informasi, bahkan miss komunikasi.
Renja Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Setda Kota Semarang Tahun 2013
11
• Tentu saja PPID tidak mungkin menguasai semua informasi secara
detail, utamanya terkait dengan hal-hal yang bersifat teknis. Untuk itu,
dalam menyampaian informasi tersebut PPID perlu didampingi oleh
pejabat teknis di bidangnya masing-masing, dengan tujuan agar bila ada
informasi yang memerlukan penjelasan lebih detail, maka pejabat teknis
yang bersangkutan bisa menjelaskannya secara komprehensif, sehingga
dari sisi ilmu komunikasi biasa disebut informasi yang disampaikannya
menjadi informatif.
• Sebelum menyampaikan informasi pada publik yang meminta, maka
persyaratan serta konsekuensi teknis dan hukum berdasarkan UU KIP
perlu didialogkan, sehingga keduanya (PPID dan Publik. Individu-
pemohon) saling mengerti serta memahami.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Bagian Humas Setda Kota
Semarang biasanya menghadapi berbagai permasalahan dan hambatan misalnya:
kurangnya komunikasi, koordinasi dan perencanaan kegiatan yang melibatkan
SKPD lain ( sebagai contoh Semarang Great Sale sebagai acara tahunan di Kota
Semarang dalam perencanaan selalu terlambat dalam koordinasi/rapat dan
promosinya).
D. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD
Dalam Lampiran 1.4. ada dua (2) program dan empat (4) kegiatan yaitu
sebagai berikut :
1. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
1) Kegiatan Penyebarluasan informasi publik dan promosi Kota Semarang
Dalam kegiatan ini dalam Rancangan Awal RKPD mempunyai pagu
indikatif Rp 356.548.080,- dan dari hasil analisis kebutuhan mempunyai
kebutuhan dana Rp 356.548.080,-
2) Kegiatan Peliputan, dokumentasi dan informasi multimedia
Dalam kegiatan ini dalam Rancangan Awal RKPD mempunyai pagu
indikatif Rp 1.399.121.800,- dan dari hasil analisis kebutuhan mempunyai
kebutuhan dana Rp 1.399.121.800,-
2. Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media
1) Kegiatan Penyediaan informasi, pemberitaan dan analisa media
Dalam kegiatan ini dalam Rancangan Awal RKPD mempunyai pagu
indikatif Rp 2.829.789.400,- dan dari hasil analisis kebutuhan
mempunyai kebutuhan dana Rp 2.829.789.400,-
Renja Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Setda Kota Semarang Tahun 2013
12
2) Kegiatan Sosialisasi tentang cukai (DBHCHT)
Dalam kegiatan ini dalam Rancangan Awal RKPD mempunyai pagu
indikatif Rp 100.000.000,- dan dari hasil analisis kebutuhan mempunyai
kebutuhan dana Rp 100.000.000,-
Review terhadap rancangan awal RKPD lebih jelasnya dapat dilihat pada
Lampiran 1.4.
E. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
Dalam bagian ini diuraikan hasil kajian terhadap program/kegiatan yang
diusulkan para pemangku kepentingan / masyarakat yang sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi Bagian Humas Setda Kota Semarang adalah sebagai berikut :
1. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
1) Kegiatan Penyebarluasan informasi publik dan promosi Kota Semarang
Dalam kegiatan ini memiliki indikator kinerja tercapainya publikasi
kebijakan dan program penyelenggaraan pemerintah kepada masyarakat
dengan besaran/volume video untuk 2 videotron dengan menyesuaikan
kebutuhan.
2) Kegiatan Penyebarluasan informasi publik dan promosi Kota Semarang
Dalam kegiatan ini memiliki indikator kinerja penyelenggaraan
pertemuan dan evaluasi bagi anggota kontributor berita SKPD se-Kota
Semarang dengan besaran/volume 2 kali.
2. Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media
1) Kegiatan Penyediaan informasi, pemberitaan dan analisa media
Dalam kegiatan ini memiliki indikator kinerja terselenggaranya rubric
khusus tentang kegiatan Pemerintah Kota Semarang dengan
besaran/volume 1 kolom khusus di setiap media cetak lokal dan nasional
di Kota Semarang.
Usulan dan Program kegiatan dari para pemangku kepentingan /
masyarakat lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 1.5.