39
Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 50, Ayat 3, menyebutkan bahwa pemerintah bersama- sama pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan sekurang- kurangnya satu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional. Pelaksanaan kebijakan tersebut di perjelas dalam penjelasan Pasal 11, Ayat 2 dan 3 pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) bahwa terhadap sekolah/madrasah yang telah masuk dalam kategori mandiri, pemerintah mendorongnya untuk secara bertahap mencapai taraf internasional. Selanjutnya PP Nomor 66 Tahun 2010, tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010, tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, pada Pasal 143 menjelaskan bahwa pendidikan bertaraf internasional merupakan satuan pendidikan yang telah memenuhi Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan standar pendidikan negara maju. Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) sebagaimana dimaksud dalam UU Nomor 20 Tahun 2003, PP Nomor 19 Tahun 2005, dan PP Nomor 17 Tahun 2010 dioprasionalkan melalui Permendiknas Nomor 78 Tahun 2009, tentang Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional Pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, pada Pasal 1, Butir 8 adalah sekolah yang sudah memenuhi seluruh SNP yang diperkaya dengan keunggulan mutu tertentu yang berasal dari negara maju. Merujuk pada pengertian SBI tersebut di atas maka SMA Bertaraf Internasional (SMA-BI) pada dasarnya merupakan SMA yang telah mencapai kategori mandiri yaitu telah memenuhi atau hampir memenuhi SNP yang diperkaya dengan keunggulan mutu tertentu dari negara maju. Pemerintah memfasilitasi perintisan satuan pendidikan yang sudah atau hampir memenuhi SNP untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional. Pengembangan program ini secara nasional dilaksanakan melalui program Rintisan SMA Bertaraf Internasional (R-SMA-BI). Sebagai sebuah program, R-SMA-BI merupakan kegiatan pembinaan yang diberikan oleh Direktorat Pembinaan SMA pada sejumlah SMA menuju SMA-BI. Sedangkan bagi SMA pelaksana rintisan merupakan kegiatan secara bertahap untuk 2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012 1

BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 50, Ayat 3, menyebutkan bahwa pemerintah bersama-sama pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional. Pelaksanaan kebijakan tersebut di perjelas dalam penjelasan Pasal 11, Ayat 2 dan 3 pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) bahwa terhadap sekolah/madrasah yang telah masuk dalam kategori mandiri, pemerintah mendorongnya untuk secara bertahap mencapai taraf internasional. Selanjutnya PP Nomor 66 Tahun 2010, tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010, tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, pada Pasal 143 menjelaskan bahwa pendidikan bertaraf internasional merupakan satuan pendidikan yang telah memenuhi Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan standar pendidikan negara maju.Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) sebagaimana dimaksud dalam UU Nomor 20 Tahun 2003, PP Nomor 19 Tahun 2005, dan PP Nomor 17 Tahun 2010 dioprasionalkan melalui Permendiknas Nomor 78 Tahun 2009, tentang Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional Pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, pada Pasal 1, Butir 8 adalah sekolah yang sudah memenuhi seluruh SNP yang diperkaya dengan keunggulan mutu tertentu yang berasal dari negara maju. Merujuk pada pengertian SBI tersebut di atas maka SMA Bertaraf Internasional (SMA-BI) pada dasarnya merupakan SMA yang telah mencapai kategori mandiri yaitu telah memenuhi atau hampir memenuhi SNP yang diperkaya dengan keunggulan mutu tertentu dari negara maju.Pemerintah memfasilitasi perintisan satuan pendidikan yang sudah atau hampir memenuhi SNP untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional. Pengembangan program ini secara nasional dilaksanakan melalui program Rintisan SMA Bertaraf Internasional (R-SMA-BI). Sebagai sebuah program, R-SMA-BI merupakan kegiatan pembinaan yang diberikan oleh Direktorat Pembinaan SMA pada sejumlah SMA menuju SMA-BI. Sedangkan bagi SMA pelaksana rintisan merupakan kegiatan secara bertahap untuk memenuhi dan melaksanakan kriteria SMA-BI. Oleh karena itu, R-SMA-BI pada dasarnya merupakan SMA yang mendapat pembinaan dari Direktorat Pembinaan SMA dalam pemenuhan dan pelaksanaan SNP, pelaksanaan SKS serta pengayaan keunggulan mutu dari negara maju dalam rangka mencapai SMA-BI. Program R-SMA-BI dilakukan untuk mendorong sekolah agar mampu meningkatkan kultur dan mutu pembelajaran untuk menghasilkan lulusan bermutu yang setara dengan tamatan sekolah unggul pada negara-negara maju sehingga mampu beradaptasi dalam persaingan internasional. Program R-SMA-BI dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu sebagai landasan bagi terwujudnya SMA Bertaraf Internasional (SMA-BI). Pada akhir pelaksanaan R-SMA-BI akan dilakukan evaluasi untuk menetapkan kelayakan SMA tersebut sebagai SMA-BI sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

1

Page 2: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

Permendiknas Nomor 78 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional Pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, Pasal 27 dan 28.

B. Tujuan

Tujuan Rapat Kerja Awal tahun Pelajaran 2011/2012 adalah :1. Memberikan pendampingan/pembinaan kepada warga sekolah dalam

mewujudkan SMA bertaraf internasional.2. Mewujudkan perluasan dan pemerataan pendidikan melalui kesempatan

untuk memperoleh layanan pendidikan SMA;3. Meningkatkan mutu, dan relevansi pendidikan melalui penyelenggaraan

pembelajaran yang bermutu;4. Memotivasi dan melanjutkan upaya pembaharuan pendidikan di SMA;5. Mendorong sekolah untuk melaksanakan manajemen berbasis sekolah

(MBS) dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan;

6. Mendorong terwujudnya good governance dan akuntabilitas pengelolaan pendidikan;

7. Meningkatkan tanggungjawab dan transparansi sekolah terhadap program-program R-SMA-BI.

8. Mewujudkan SMA bertaraf internasional yang dapat digunakan sebagai rujukan bagi SMA lain.

C. Karakteristik 1. Persiapan Menuju SMA-BI

Rintisan SMA Bertaraf Internasional pada dasarnya merupakan SMA yang sedang dalam persiapan menuju SMA-BI. Persiapan tersebut mencakup pemenuhan secara bertahap, terprogram dan berkelanjutan untuk melengkapi kebutuhan (necessary condition) dan memenuhi persyaratan (sufficient condition), agar dapat mencapai cita-cita sebagai sekolah yang bermutu untuk menghasilkan lulusan yang memiliki:a. Kompetensi sesuai standar kompetensi lulusan dan diperkaya dengan

standar kompetensi pada salah satu sekolah terakreditasi di negara maju.

b. Daya saing komparatif tinggi yang dibuktikan dengan kemampuan menampilkan keunggulan lokal ditingkat internasional.

c. Kemampuan bersaing dalam berbagai lomba internasional yang dibuktikan dengan perolehan medali emas, perak, perunggu, dan bentuk penghargaan internasional lainnya.

d. Kemampuan berkomunikasi dalam bahasa inggris dan/atau bahasa asing lainnya.

f. Kemampuan berperan aktif secara internasional dalam menjaga kelangsungan hidup dan perkembangan dunia dari perspektif ekonomi, sosio-kultural, dan lingkungan

g. Kemampuan menggunakan dan mengembangkan teknologi komunikasi dan informasi secara profesional

Mengacu pada tujuan serta kelengkapan dan kebutuhan yang dituntut SMA-BI di atas maka pengembangan R-SMA-BI dilakukan dengan langkah

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

2

Page 3: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

strategis sebagai berikut: (a) mendeskripsikan peta posisi sekolah saat ini dengan menyusun profil yang menggambarkan sekolah secara nyata, (b) mendeskripsikan indikator dan target atau karakteristik R-SMA-BI atau SMA-BI yang hendak diwujudkan, dan (c) menyandingkan antara kondisi nyata dengan harapan yang hendak diwujudkannya sehingga sekolah dapat menentukan perbedaan antara kondisi nyata dengan kondisi yang diharapkan. Langkah tersebut akan menghasilan Rencana Kerja Sekolah (RKS) berupa Rencana Jangka Menengah (RKJM) untuk empat tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) untuk satu tahunan yang mencerminkan rencana tindakan sekolah untuk mencapai tuntutan kelengkapan, persyaratan dan tujuan SMA-BI. Rencana kerja sekolah tersebut merupakan tahapan persiapan sekolah menuju SMA-BI yang dijadikan sekolah sebagai acuan pelaksanaan kegiatan.

2. Fokus Pada Peningkatan Mutu

Mutu dalam konteks pemenuhan standar adalah menggambarkan kondisi terpenuhinya kriteria. Pengelolaan mutu meliputi dua kata kunci yaitu proses peningkatan untuk memenuhi kriteria dan pengukuran dalam memastikan bahwa kriteria yang ditetapkan terpenuhi.

Peningkatan mutu pendidikan pada R-SMA-BI merupakan sebuah keniscayaan yang harus menjadi fokus perhatian dan subjek aktifitas utama semua pemangku kepentingan pendidikan di sekolah. Mutu pendidikan suatu sekolah hanya akan dapat terwujud secara nyata manakala “budaya mutu” pada sekolah sudah menjadi pilar utama pelaksanaan semua bentuk layanan pendidikan yang dilaksanakan oleh semua kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya. Salah satu aktifitas yang mencerminkan budaya mutu adalah selalu melakukan penyempurnaan atas semua program-programnya.

Peningkatan mutu sekolah dilakukan secara terencana, tertahap, sistemik, dan berkelanjutan melalui berbagai program tidak hanya berkaitan dengan R-SMA-BI tetapi juga mencakup program pengembangan SNP; sekolah berbasis keunggulan lokal; pembangunan RKB; perpustakaan; laboratorium; TIK; pengembangan kurikulum; bahan ajar; SKS; pelatihan guru, tenaga kependidikan, pustakawan, dan teknisi; pengembangan kreatifitas, penelitian, dan olimpiade bagi siswa; dan program beasiswa bagi siswa yang secara ekonomi kurang beruntung. Oleh karena itu, program R-SMA-BI hendaknya dilakukan secara menyeluruh dengan cara mengaitkan pengembangan sekolah dengan program-program di atas.

Program peningkatan mutu sekolah hendaknya berbasis potensi sekolah yang dikenal dengan program unggulan sekolah. Setiap sekolah memiliki keunikan dan kelebihan dibidang potensi pendidik dan tenaga kependidikan, siswa, komite, masyarakat di sekitarnya, kebijakan Pemda, dan potensi alamnya. Sekolah harus mampu mengidentifikasi dan memanfaatkan kekuatan potensinya dalam rangka membangun keunggulan sekolah. Program keunggulan sekolah akan mengantarkan sekolah dikenal di tingkat nasional, regional, dan bahkan internasional. Beberapa sekolah telah mengambangkan program unggulan, seperti seni tari, seni lukis, kuliner, adiwiyata, olah raga, OSN, dan olimpiade internasional.

Program pengembangan sekolah hendaknya memperhatikan kesepakatan dan isu-isu global. Negara-negara sedunia, melalui UNESCO (1996) menyepakati empat pilar pendidikan global yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together. Learning to know

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

3

Page 4: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

diartikan sebagai belajar tentang cara belajar, cara mengakses informasi, mengolah informasi dan menyajikan informasi. Learning to be diartikan sebagai pengembangan peserta didik sesuai potensinya, dan learning to live together merupakan kemampuan universal agar anak-anak Indonesia menjadi manusia universal yang dapat bergaul dan bekerjasama tidak hanya secara nasional, tetapi dengan bangsa-bangsa lain se dunia.

Selanjutnya, di abad 21 muncul kebutuhan penting umat manusia akan kecakapan tertentu yang dikenal sebagai kecakapan hidup abad 21. Kecakapan tersebut meliputi: critical thinking and problem solving, creativity and innovation, communication, collaboration, information literacy, media literacy, ICT literacy, flexibility and adaptability, initiative and self-direction, social and cross cultural interaction, productivity and accountability, dan leadership and responsibility. Pembelajaran di sekolah hendaknya memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa untuk mengembangkan berbagai kecakapan tersebut.

Untuk memberikan arah dan kejelasan target pencapaian mutu pendidikan R-SMA-BI, maka fokus pada peningkatan kualitas hasil belajar lulusan dengan aktifitas pokok sebagai berikut:a. Membuat program unggulan peningkatan mutu dengan target yang

jelas, terukur dengan indikator utama sebagai berikut:1). Prestasi hasil belajar siswa yang terus meningkat dari tahun ke

tahun, ditampilkan dengan Nilai Rapor dan UN minimal setara dan/atau di atas KKM Nasional (75,00) dengan penetapan kelulusan UN menggunakan kriteria kelulusan di atas standar kelulusan nasional.

2). Tingkat keterserapan lulusan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (PTN/ PTLN/PTS) yang terus meningkat secara signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

3). Karya prestatif siswa dalam berbagai kompetisi lokal, nasional dan internasional (OSN, O2SN, FL2SN, Karya Inovatif, dsb), minimal memperoleh 1 medali tingkat nasional dan internasional.

4). Aktifitas pembelajaran yang dapat menumbuhkan kemampuan berfikir kritis, kreatif dan inovatif.

5). Aktifitas pembelajaran dan layanan pendidikan yang menumbuhkan kebiasaan positif peserta didik dalam kehidupan nyata (displin, kejujuran, 18 karakter bangsa)

6). Pengakuan pihak eksternal terhadap kualitas hasil belajar peserta didik.

b. Program peningkatan kompetensi akademik dan strategi pembelajaran bagi pendidik secara berkesinambungan melalui berbagai pelatihan internal, kelompok kerja (MKKS, MGMP) dan lembaga akademik lainnya (PT, P4TK, dsb).

c. Program review dan penyempurnaan silabus/RPP secara berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan belajar, karakteristik peserta didik dan perkembangan IPTEK.

d. Pengembangan materi ajar dan instrumen penilaian hasil belajar berbasis TIK (e-learning) untuk semua mata pelajaran, khususnya mata pelajaran yang di UN-kan.

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

4

Page 5: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

e. Program pemenuhan sarana pembelajaran dan buku-buku rujukan (cetakan dan/atau digital) sesuai dengan kebutuhan belajar, karakteristik peserta didik dan perkembangan IPTEK.

f. Peningkatan frekuensi kompetisi mata pelajaran, seni budaya, dan olah raga di lingkungan sekolah sebagai bentuk aktifitas rekreatif dan pengembangan diri.

g. Peningkatan kualitas kegiatan ekstrakurikuler sebagai media pembinaan karakter bangsa.

3. Mempersempit Kesenjangan Prestasi Antara Siswa

Meningkatkan pemenuhan SNP yang berkeunggulan komparatif dan kompetitif pada taraf internasional yang berimplikasi terhadap pentingnya menetapkan kriteria minimal standar kompetensi lulusan (SKL) tingkat nasional, tingkat provinsi, tingkat kabupaten/kota yang didasari perhitungan bahwa tiap kriteria SKL yang ditetapkan sekolah bermakna untuk kehidupan nyata siswa.

Efektivitas pemenuhan standar secara nasional pada dasarnya untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman belajar tentang cara belajar sehingga kemandirian siswa dikembangkan untuk mengoptimalkan pemenuhan kriteria minimal atau SNP. Dengan meningkatkan kemandirian siswa melalui peningkatan kompetensi belajar maka sekolah dapat mengurangi kesenjangan prestasi antar sekolah, antar kabupaten kota, dan kesenjangan prestasi antar provinsi.

Penyelenggaraan R-SMA-BI dalam dimensi peningkatan mutu prestasi siswa selain untuk meningkatkan prestasi individu siswa, kemampuan kerja sama siswa dalam meraih prestasi belajar yang setara dengan siswa dari sekolah berkeunggulan, mutu merupakan wahana untuk mengurangi kesenjangan siswa berprestasi dengan yang kurang berprestasi secara berencana dan bertahap.Penyelenggara R-SMA-BI perlu terus berusaha secara bertahap dan berkelanjutan dalam memperkecil perbedaan prestasi siswa sehingga pada hasil akhir pembinaan prestasi hampir merata dalam kelompok prestasi tinggi. Prinsip tersebut dapat diimplementasikan dengan salah satu indikator rata-rata nilai UN tinggi.

4. Membina dan Mengembangkan Karakter BangsaPenyelenggara R-SMA-BI membina dan mengembangkan karakter kearifan sosial, karakter kepemimpinan, keterampilan bekerja sama, dan mengembangkan karya inovatif melalui peningkatan kegiatan organisasi kesiswaan, seperti kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), Pramuka, PMR (Palang Merah Remaja), UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), Penelitian Siswa, Kegiatan Keagamaan, Seni, Olah Raga, Paskibra, dan kegiatan ekstra kurikuler yang lainnya.Aktivitas siswa melalui berbagai model kegiatan di atas diharapkan dapat menjadi modal pengembangan kerjasama siswa dalam kolaborasi tingkat lokal, nasional, dan internasional. Melalui kegiatan organisasi dan kegiatan ekstrakurikuler diharapkan siswa memperoleh pengalaman belajar dalam meningkatkan kecerdasan sosial dan emosional yang diarahkan pada

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

5

Page 6: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

kompetensi utama yaitu mengembangkan kerja sama, tanggung jawab sosial, kepemimpinan dalam kelompok, kolaborasi siswa antar sekolah.

5. Memberikan Layanan Ramah SosialKeberadaan R-SMA-BI sebagai sekolah yang memiliki standar mutu dan berkeunggulan dengan label internasional merupakan bagian tak terpisahkan dari komunitas pendidikan. Oleh karena itu dengan keunggulan yang dimiliki, sekolah dituntut untuk berperan secara aktif mencerdaskan anak bangsa untuk semua golongan dan lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Peran dan keunggulan tersebut merupakan daya tarik bagi masyarakat untuk dapat menyekolahkan putra putinya di R-SMA-BI. Kondisi tersebut menuntut sekolah untuk senantiasa memperhatikan dan mengikuti kondisi sosial ekonomi masyarakat pada umumnya dengan memberikan pelayanan pendidikan bermutu yang ramah sosial.Layanan pendidikan ramah sosial pada dasarnya merupakan layanan sekolah dengan memberikan kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang bermutu tanpa diskriminasi; meningkatkan suasana belajar yang berlandaskan kesetaraan, mengembangkan peluang berprestasi kepada seluruh siswa sesuai dengan potensi dirinya secara optimal, memberi peluang yang sama kepada seluruh siswa meningkatkan daya saing di tingkat nasional, regional, dan internasional. Pengembangan layanan ramah sosial memiliki target sebagai berikut:a. Memahami dan meningkatkan kesadaran akan adanya potensi

ketimpangan antar siswa sehingga sekolah perlu proaktif untuk menanggulanginya.

b. Mengembangkan toleransi dan saling menghargai antara seluruh pemangku kepentingan.

c. Mempersempit ketimpangan prestasi kelompok atas, tengah, dan bawah.

d. Menciptakan susana dan proses pembelajaran yang kondusif, memberikan pelayanan yang setara berlandaskan nilai-nilai kultur sekolah yang positif.

e. Mengembangkan tanggung jawab moral dan etika pendidik dan tenaga kependidikan untuk memberikan pelayanan yang adil dan setara kepada seluruh peserta didik.

Target pengembangan layanan ramah sosial diarahkan pada penghargaan kearifan sosial dan mengamalkan nilai kearifan yang ditunjukkan berbagai indikator seperti di bawah ini:a. Terbuka untuk semua tanpa memandang latar belakang siswa.b. Tidak akan pernah mengeluarkan kebijakan yang bersifat diskriminatif,

misalnya, memberikan fasilitas belajar yang berbeda karena perbedaan kemampuan ekonomi siswa, tidak memberikan peluang belajar yang sama karena alasan biaya dan sejenisnya.

c. Tidak akan pernah memarginalkan atau meminggirkan siswa dengan alasan apapun. Contoh, sekolah tidak menganjurkan siswa membawa laptop ke sekolah karena akan meminggirkan psikologi siswa yang tidak mampu menyediakannya.

d. Menjamin fasilitas yang sekolah miliki dimanfaatkan oleh seluruh siswa secara efektif dan efisien.

e. Senantiasa mengembangkan kebijakan peningkatan suasana dan proses belajar yang membuat siswa merasa lebih nyaman baik secara fisik, sosial, maupun psikologis sehingga mereka nyaman dan berprestasi.

f. Mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan, mengasyikan dan mencerdaskan semua siswa.

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

6

Page 7: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

g. Mengembangkan pelayanan prima dalam mengembangkan pengalaman belajar yang bermakna bagi seluruh siswa sehingga mereka dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal.

h. Mengembangkan pelayanan berlandaskan kesetaraan, tanpa membedakan kaya-miskin dan golongan. Contoh, pengelola sekolah berusaha mengembangkan persepsi guru yang menyetarakan semua siswa dan menaruh harapan yang setara kepada semua siswa untuk mengembangkan potensi diri.

i. Menegakkan prinsip keadilan, terutama dalam memberikan pelayanan yang setara terhadap semua siswa sehingga memperkecil kesenjangan mutu hasil belajar siswa.

j. Menerapkan pendekatan yang tidak bias. Contoh, sekolah memfokuskan seluruh proses pengelolaan dan pembelajaran untuk menghasilkan lulusan yang bermutu namun dengan biaya yang terjangkau oleh seluruh strata sosial dan ekonomi sehingga tidak menjadi sekolah elit dan eksklusif.

k. Mengembangkan sekolah yang tidak diskriminatif, artinya sekolah dapat meniadakan kebijakan membeda-bedakan latar belakang siswa. Misalnya, menyediakan tempat secara proaktif untuk menerima siswa baru bagi siswa yang memiliki kendala ekonomi, menyediakan beasiswa bagi yang membutuhkan, dan memperoleh dukungan yang proporsional dari orang tua yang berkemampuan ekonomi.

l. Mengembangkan kompetensi perbaikan kultur, melaksanakan kebiasaan yang baik, meningkatkan motivasi dan keyakinan warga sekolah dapat mewujudkan prestasi terbaik.

Penerapan ramah sosial di R-SMA-BI dilakukan antara lain melalui:a. Mengalokasikan tempat bagi calon peserta didik berkewarganegaraan

Indonesia, yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi, paling sedikit 20% dari jumlah keseluruhan peserta didik baru (PP Nomor 66 Tahun 2010, Pasal 53A, Butir 1)

b. Menyediakan beasiswa atau bantuan biaya pendidikan bagi peserta didik warga negara Indonesia yang memiliki potensi akademik tinggi tetapi kurang mampu secara ekonomi paling sedikit 20% dari jumlah seluruh peserta didik (PP Nomor 66 Tahun 2010, Pasal 53A, Butir 2,3 dan 4 serta Permendiknas No. 79 Tahun 2009, Pasal 16, Ayat 2).

c. Pengembangan kultur sekolah meliputi:1). Mengembangkan lingkungan sekolah yang bersih, tertib, indah,

rindang, aman, sehat, bebas asap rokok dan narkoba, bebas budaya kekerasan dan berbudaya akhlak mulia

2). Proses pendidikan berpusat pada pengembangan peserta didik, lingkungan belajar yang kondusif, penekanan pada pembelajaran, profesionalisme, harapan tinggi, keunggulan, respek terhadap setiap individu dan komunitas sosial warga sekolah

3). Mengembangkan budaya kompetitif dan kolaboratif serta jiwa kewirausahaan yang dilandasi oleh moral dan etika yang tinggi

4). Membangun kultur yang mengarah pada peningkatan kemampuan di bidang bahasa inggris dan/atau bahasa asing lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, dan budaya lintas bangsa.

6. Mengembangkan Kultur PositifPembaharuan mutu sekolah salah satunya dilakukan dengan pengembangan kultur. Pembaharuan kultur sekolah merupakan usaha membentuk kebiasaan positif pada berbagai indikator yang ditentukan. Pengembangan kultur positif berarti mengembangkan suasana sekolah yang memungkinkan siswa, guru, dan warga sekolah berkembang

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

7

Page 8: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

harapannya, menguat keyakinannya dapat berprestasi. R-SMA-BI mengembangkan kultur dengan orientasi utama dalam meningkatkan hal berikut:a. Proses pendidikan berpusat pada pengembangan peserta didik,

lingkungan belajar yang kondusif, penekanan pada pembelajaran, profesionalisme, harapan tinggi, keunggulan, respek terhadap setiap individu dan komunitas sosial warga sekolah.

b. Mengembangkan budaya kompetitif dan kolaboratif serta jiwa kewirausahaan yang dilandasi oleh moral dan etika yang tinggi.

c. Membangun kultur yang mengarah pada peningkatan kemampuan di bidang Bahasa Inggris dan/atau bahasa asing lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, dan budaya lintas bangsa.

Pengembangan kultur yang positif berarti mewujudkan keunggulan secara efektif, mengarahkan kegiatan untuk mencapai target secara realistis, bertahap, dan berkelanjutan.

7. Mengembangkan Program Keunggulan Program keunggulan R-SMA-BI dikembangkan berdasarkan potensi lokal dan nasional menjadi keunggulan yang bertaraf internasional. Setiap sekolah dapat mengembangkan keunggulan masing-masing dengan mengacu kepada hasil analisis kesiapan internal dan eksternal sekolah. Kriteria program keunggulan adalah tingkat keberhasilan yang secara eksplisit lebih unggul dibanding dengan sekolah lain di sekitarnya.Tujuan pengembangan program keunggulan adalah untuk peningkatan mutu pendidikan melalui penguatan dan pengembangan program unggul yang menginspirasi pada pengembangan program lainnya. Fokus utama program keunggulan adalah pengembangan kompetensi peserta didik dengan learning outcome sebagai muara akhirnya. Langkah-langkah implementasi program keunggulan dapat dilakukan sebagai berikut: a. Melakukan analisis kondisi internal dan eksternal yang merupakan

bagian dari analisis konteks terhadap 8 SNP. Fokus analisis dilakukan terhadap potensi keunggulan dan tingkat kesiapan sumber daya yang dimilki.

b. Penentuan bidang keunggulan yang akan dijadikan sebagai keunggulan sekolah, antara lain bidang akademis, olah raga, seni, budaya, atau kewirausahaan.

c. Penyusunan program atau kegiatan yang akan dilaksanakan terkait dengan bidang keunggulan yang ditentukan dengan memperhatikan; tujuan, sasaran, waktu pelaksanaan, personel yang bertanggungjawab, pembiayaan, sarana dan prasarana.

d. Sosialisasi program keunggulan keseluruh warga sekolah, orang tua, masyarakat, dinas/instansi terkait, atau dudin.

e. Pelaksanaan program keunggulan di sekolah dengan melibatkan masyarakat, pemerintah daerah, instansi lain, atau dunia usaha/industri.

f. Pengawasan dan Evaluasi dilakukan untuk memantau keterlaksanaan serta hambatan-hambatan yang terjadi pada pelaksanaan program keunggulan. Hasil dari kegiatan ini berupa informasi riil tentang hasil pelaksanaan program dan kesiapan sumber daya sekolah yang ada untuk dijadikan bahan acuan penyusunan dan pelaksanaan program selanjutnya.

Rencana 1. Implementasi program keunggulan bidang akademik

Keunggulan dalam bidang akademik berkaitan langsung dengan mata pelajaran. Keunggulan mata pelajaran dapat ditinjau dari segi isi, proses,

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

8

Page 9: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

dan sistem penilaian yang dilakukan lebih unggul dari sekolah lain di sekitarnya. Program unggulan mata pelajaran dapat terukur dari hasil UN, daya serap penddikan tinggi (PTN, PTS, PTLN), Olimpiade Sains Nasional, atau lomba akademik lainnya. Aktifitas lain keunggulan bidang akademik antara lain, kelompok penelitian remaja, debat bahasa inggris, dan lain-lain. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengimplementasi keunggulan bidang akademik adalah sebagai berikut.a. Melakukan analisis konteks terutama pada potensi dan kesiapan peserta

didik dan guru mata pelajaran, sehingga diperoleh mata pelajaran apa yang akan diunggulkan dengan memperhatikan hal-hal antara lain; 1) Tingkat keberhasilan mata pelajaran2) Kesiapan peserta didik dan guru mata pelajaran3) Ketersediaan sumber daya pendukung

b. Menentukan tujuan, sasaran dan hasil yang diharapkan dengan ukuran yang jelas (hasil UN, daya serap pendidikan tinggi, atau prestasi pada OSN)

c. Menentukan strategi pelaksanaan yang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

d. Terintegrasi; dilaksanakan tidak terpisah dari mata pelajaran dengan waktu dan jumlah jam yang sama.

e. Mengembangkan kurikulum sesuai dengan program unggulan (program, silabus, RPP, bahan ajar, dsb) dengan mempertimbangkan dan melaksanakan berbagai inovasi pengembangan dan pelaksanaan kurikulum

f. Meningkatkan dan mengembangkan proses pembelajaran yang efektif, dan inovatif sesuai dengan rencana yang dikembangkan.

g. Melaksanakan Penilaianh. Terpisah; jika program mata pelajaran unggulan tersebut dilaksanakan

secara terpisah, dapat dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler, misalnya kelompok debat, karya tulis ilmiah atau proyek; kegiatan lomba-lomba akademik seperti cerdas cermat.

i. Menyusun Rencana Kegiatan atau Program yang mencakup, jenis kegiatan, waktu dan jadwal pelaksanaan, strategi pelaksanaan, sasaran atau target yang ingin dicapai, personel yang terlibat, dan pembiayaan.

j. Melaksanakan kegiatan dengan mengacu kepada rencana yang telah disusun.

k. Melakukan pelaporan hasil kegiatan. l. Melaksanakan evaluasi terhadap keberhasilan/kegagalan program dan

hasilnya digunakan sebagai acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan program selanjutnya.

Keseluruhan program atau kegiatan ini menjadi tanggungjawab seluruh guru mata pelajaran dibawah koordinasi wakil kepala sekolah bidang akademik. Untuk memberi jaminan rasa nyaman terhadap siswa yang terlibat pada kegiatan unggulan akademik terkait dengan tersitanya waktu untuk kegiatan mata pelajaran lain, sekolah dapat membuat aturan penjaminan yang tidak merugikan siswa.

Rencana 2. Implementasi keunggulan dalam bidang seni dan budaya

Sekolah dapat membuat program tentang pemeliharaan budaya daerah yang dimulai dari penanaman sikap yang baik sesuai dengan norma daerahnya yang dipadukan dengan seni tradisi yang merupakan ciri khas sekolah atau daerahnya yang dijadikan program unggulan dalam bidang

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

9

Page 10: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

seni dan budaya. Hal ini dapat dilaksanakan antara lain dengan (1) pameran, (2) pagelaran seni, dan/ atau(3) lomba-lomba. Langkah yang dapat dilakukan untuk mengembangkan program keunggulan bidang seni dan budaya, antara lain:a. Melakukan analisis konteks terutama pada potensi dan kesiapan peserta

didik dan guru mata/pembina/pelatih, sehingga diperoleh jenis seni dan budaya apa yang akan diunggulkan dengan memperhatikan hal-hal antara lain; 1) Potensi pengembangan seni dan budaya daerah maupun

kontemporer2) Kesiapan peserta didik dan guru/pembina.pelatih3) Ketersediaan sumber daya pendukung

b. Menentukan tujuan, sasaran dan hasil yang diharapkan dengan ukuran yang jelas (misalnya dalam mencapai prestasi FLSSN atau mendukung program pemerintah setempat)

c. Menentukan strategi pelaksanaan yang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

d. Terintegrasi; dilaksanakan tidak terpisah dari mata pelajaran seni budaya yang ada dengan waktu dan jumlah jam yang sama.

e. Mengembangkan kurikulum sesuai dengan program unggulan (silabus, RPP, bahan ajar, dsb) dengan mempertimbangkan dan melaksanakan berbagai inovasi pengembangan dan pelaksanaan kurikulum

f. Meningkatkan dan mengembangkan proses pembelajaran yang efektif, dan inovatif sesuai dengan rencana yang dikembangkan.

g. Melaksanakan Penilaianh. Terpisah; yaitu dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler, misalnya

klub tari tradisional, paduan suara, dan lain-lain. i. Menyusun Rencana Kegiatan atau Program yang mencakup, jenis

kegiatan, waktu dan jadwal pelaksanaan, strategi pelaksanaan, sasaran atau target yang ingin dicapai, personel yang terlibat, dan pembiayaan.

j. Melaksanakan kegiatan dengan mengacu kepada rencana yang telah disusun.

k. Melakukan pelaporan hasil kegiatan. l. Melaksanakan evaluasi terhadap keberhasilan/kegagalan program dan

hasilnya digunakan sebagai acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan program selanjutnya.

Rencana 3. Implementasi dalam bidang olah ragaPelaksanaan program lomba olah raga secara rutin yang mengarah kepada pencapaian prestasi dengan menanamkan sikap sportif dan kompetitif. Hal ini bertujuan untuk memiliki jenis olah raga yang menjadi unggulan sekolah dengan siswa yang terlatih secara fisik dan mental. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan antara lain: penyelenggaraan lomba antar sekolah, roadshow olahraga unggulan, dan pembinaan ke sekolah plasma/mitra. Langkah kegiatan secara umum dilakukan dengan tahapan sebagai berikut.a. Melakukan analisis konteks terutama pada potensi dan kesiapan peserta

didik dan guru/pembina/pelatih, sehingga diperoleh jenis olah raga apa yang akan diunggulkan dengan memperhatikan hal-hal antara lain; 1) Potensi pengembangan olah raga dan tingkat keberhasilan yang

dicapai2) Kesiapan peserta didik dan guru/pembina/pelatih3) Ketersediaan sumber daya pendukung lainnya

b. Menentukan tujuan, sasaran dan hasil yang diharapkan dengan ukuran yang jelas (misalnya dalam mencapai prestasi O2SN atau lomba yang diselenggarakan KONI)

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

10

Page 11: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

c. Menentukan strategi pelaksanaan yang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: terintegrasi dan dilaksanakan tidak terpisah dari mata pelajaran Penjas Orkes yang ada dengan waktu dan jumlah jam yang sama.

d. Mengembangkan kurikulum sesuai dengan program unggulan (silabus, RPP, bahan ajar, dsb.) dengan mempertimbangkan dan melaksanakan berbagai inovasi pengembangan dan pelaksanaan kurikulum

e. Meningkatkan dan mengembangkan proses pembelajaran yang efektif, dan inovatif sesuai dengan rencana yang dikembangkan.

f. Melaksanakan Penilaiang. Terpisah, yaitu dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler, misalnya

klub futsal, karate, bulu tangkis. dan lain-lain. h. Menyusun Rencana Kegiatan atau Program yang mencakup, jenis

kegiatan, waktu dan jadwal pelaksanaan, strategi pelaksanaan, sasaran atau target yang ingin dicapai, personel yang terlibat, dan pembiayaan.

i. Melaksanakan kegiatan dengan mengacu kepada rencana yang telah disusun.

j. Melakukan pelaporan hasil kegiatan. k. Melaksanakan evaluasi terhadap keberhasilan/kegagalan program dan

hasilnya digunakan sebagai acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan program selanjutnya.

Rencana 4. Implementasi dalam bidang kewirausahaanKegiatan lebih diarahkan kepada bagaimana melatih dan mengembangkan jiwa wirausaha yang mencakup kejujuran, kerja keras, pantang menyerah, sopan, cakap berkomunikasi, serta saling menghargai antar siswa dan antar warga sekolah. Program keunggulan bidang kewirausahaan dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler atau dalam unit usaha yang dikembangkann sekolah seperti kantin OSIS atau kantin kejujuran. Bentuk kegiatan kewirusahaan dalam kegiatan ekstrakurikuler antara lain dalam penyelenggaran kegiatan lomba dan pentas seni sebagai EO (Event Organizer), nara sumber dan penyelenggara penyuluhan daur ulang kepada masyarakat, atau bentuk lainnya yang terintegrasi dalam kegiatan ekstrakurikuler.Kegiatan kewirausahaan melalui kantis OSIS atau kantin kejujuran dapat dilakukan melalui pelibatan siswa dalam pengelolaan, bagaimana cara melayani pembeli, bagaimana cara menghidangkan makanan, bagaimana cara pembukuan keuangan, dan pelaporan. Dengan demikian melalui kegiatan kewirausahaan bukan hanya menghasilkan siswa yang “pintar usaha” tetapi juga akan menghasilkan siswa yang memiliki jiwa pengusaha seperti diuraikan di atas.

8. Kemitraan Dengan Sekolah LainKemitraan sekolah merupakan salah satu strategi untuk mempercepat pencapaian tujuan penyelenggaraan R-SMA-BI. Kemitraan adalah suatu kegiatan kerja sama dengan prinsip saling menguntungkan antara sekolah yang mempunyai keunggulan dan prestasi (dikategorikan sebagai mampu melakukan pendampingan dan fasilitasi) dan sekolah yang berpotensi untuk mencapai keunggulan dan prestasi tersebut.

Sebagai tindak lanjut dari program kemitraan yang selama ini sudah terbangun, maka perlu dilakukan pengembangan dari program kemitraan tersebut. Hal ini diperlukan untuk lebih mempercepat dan memperluas sekolah dalam pemenuhan standar nasional pendidikan (SNP).

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

11

Page 12: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

Pengembangan pola kemitraan antar sekolah dapat dilakukan dengan cara penunjukan sekolah inti sebagai centre of excellencies bagi sekolah mitra. Selanjutnya sekolah-sekolah mitra yang tergabung dengan sekolah inti dapat mencari sekolah mitra sebagai sekolah plasma. Petunjuk teknis tentang pelaksanaan kemitraan model plasma akan dikembangkan lebih lanjut. Pola kemitraan plasma terlihat dalam bagan di bawah ini.

Keterangan

: Garis kordinasi/konsultatif

Gambar 1. Skema Kemitraan Antar SMA

Prosedur pelaksaanaan program kemitraan sebagai berikut:

1. Sekolah inti menjadi penggerak dan kordinator pelasanaan program kemitraan

2. Sekolah mitra dengan sekolah inti merancang program kemitraan yang saling memberi manfaat satu dengan lainnya

3. Sekolah mitra dengan sekolah inti melaksanakan program yang telah dirancang secara konsisten dan berkesinambungan.

4. Sekolah mitra dan sekolah inti melaksanakan eveluasi pelaksanaan program secara berkala dan berkesinambungan dan menetapkan program tindak lanjut.

5. Pembiayaan kemitraan menjadi tanggung jawab bersama antara sekolah mitra dengan sekolah inti dan bersifat swakelola.

Catatan:

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

12

INTI

MITRA

MITRA

MITRA

MITRA

Page 13: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

1. Kemitraan antar sekolah dengan kategori yang sama (RSBI dengan RSBI) sekolah inti ditetapkan dalam musyawarah kepala sekolah RSBI.

2. Kemitraan antar sekolah dengan kategori yang berbeda, misal RSBI dengan non RSBI yang menjadi sekolah inti adalah sekolah dengan kategori RSBI.

Agar pelaksanaan kemitraan model plasma dapat dilaksanakan dengan baik, maka pola kemitraan yang sudah berjalan perlu diperbaiki terlebih dahulu, terutama dalam hal menjalankan fungsi dan peran masing-masing sekolah, baik sebagai sekolah inti maupun sekolah mitra serta rancangan dan implementasi program yang saling memberi manfaat. Atas hal tersebut, maka pola kemitraan akan fokus pada perbaikan kemitraan yang sudah berjalan.

Kemitraan yang akan dibangun adalah kemitraan antar sekolah yang berada di daerah masing-masing dan/atau antar sekolah di dalam negeri. Hal ini tidak berarti menghalangi sekolah untuk bermitra dengan sekolah yang berada di luar negeri tetapi kemitraan harus memperhatikan berbagai aspek terutama aspek efesiensi biaya, waktu, budaya, nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme, dan sebagainya.

Sebagai acuan pelaksanaan kemitraan antar sekolah sebagai berikut:

1. Tujuan kemitraan adalah:a. Peningkatan mutu pendidikan.b. Memperkokoh ikatan kebersamaan antar komunitas sekolah mitrac. Menumbuhkembangkan motivasi peningkatan kualitas secara

berkesinambungan.d. Mempercepat pemenuhan standar nasional pendidikan bagi sekolah

bermitra.2. Ruang lingkup kemitraan meliputi bidang akademik, non akademik, dan

manajemen3. Sasaran kemitraan adalah peserta didik, tenaga pendidik, dan tenaga

kependidikan4. Kegiatan kemitraan diantaranya meliputi:

a. Bidang akademik1). Workshop bersama pengembangan perangkat pembelajaran 2). Workshop bersama pengembangan materi ajar berbasis IT (e-

learning)3). Workshop pengembangan sistem dan instrumen penilaian hasil

belajar4). Workshop/lokakarya pengembangan keunggulan lokal sekolah

mitra5). Pertukaran peserta didik dan pendidik sesama sekolah mitra6). Olimpiade bidang akademik antar sekolah mitra

b. Bidang non akademik1). Pelaksanaan Latihan Dasar Kepemimpinan Sekolah (LDKS OSIS)

bersama (outbound, motivasi, dan sebagainya)2). Pertandingan persahabatan bidang seni dan olah raga

(pendidik/tenaga kependidikan dan peserta didik)

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

13

Page 14: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

3). Pengembangan wawasan tentang implementasi pendidikan abad 21

c. Manajemen1). Pelatihan pengembangan materi ajar berbasis IT (e.learning)2). Pelatihan peningkatan kompetensi manajemen perkantoran

berbasis IT (kepegawaian, tata persuratan, keuangan, kesiswaan, dan sebagainya)

5. Strategi kemitraan dilakukan dengan cara pertukaran informasi, pelatihan, workshop/lokakarya, pengembangan wawasan, pertukaran Pelajar/pendidik dan tenaga kependidikan, dan lain-lain yang mengarah pada peningkatan mutu dan pelayanan penyelenggaraan sekolah.

D. Tahapan Pelaksanaan Pembinaan

Pembinaan program pengembangan R-SMA-BI dilakukan secara terpadu, sitematis dan berkelanjutan dengan melibatkan unsur Direktorat Pembinaan SMA, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Sekolah dan pemangku kepentingan lainnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

Agar seluruh program dan kegiatan dapat terlaksana secara efektif perlu adanya upaya dan aktivitas di sekolah yang dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Berikut ini acuan umum dalam pemenuhan SNP dan keunggulan R-SMA-BI yang harus dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, supervisi dan evaluasi :

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

14

Mempelajari dan Memahami

Dokumen SNP+X

Analisis Kontek : 8 SNP, Satuan Pendk,

Lingkungan + X

Menyusun dan Menetapkan Skala

Prioritas

Menyusun RKJM dan RKAS

Permendiknas8 SNP

InstrumenAnalisis Kondisi

Juknis KTSP dan Penyusunan

Program Kerja

Penguasaan Subtansi Strateg.

Implement. 8 SNP+X

Kondisi Ideal, Riil, dan Kesenjangan

Rencana Tindak Lanjut

RKJM dan RKAS

Page 15: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

Gambar 2. Alur tahapan pembinaan R-SMA-BI

Penjelasan alur di atas sebagai berikut:

1. Perencanaana. Pemahaman substansi 8 SNP+X (program keunggulan)

Perencanaan di tingkat sekolah dapat dilakukan dengan strategi:1). Membentuk tim/koordinator pengkajian 8 SNP dan X (program

keunggulan)2). Mengidentifikasi sasaran yang ingin dicapai pada tiap Standar dan

program keunggulan (X) yang dapat dilakukan melalui:a). Workshop/IHT secara rutin yang melibatkan seluruh warga

sekolahb). Workshop/IHT MGMP Sekolah secara rutin c). Mengundang nara sumber/fasilitator dari Dinas

Provinsi/Kabupaten/ Kota/sekolah setempat secara periodik sesuai kebutuhan

d). Memanfaatkan sarana TIK melalui website, email, chatting yang tersedia untuk berkomunikasi, berbagi informasi atau konsultasi dengan pihak-pihak yang terkait, misalnya: BSNP, Direktorat Pembinaan SMA, atau sekolah lainnya.

b. Analisis Konteks Sekolah melakukan identifikasi kondisi internal dan eksternal. Kondisi internal adalah kondisi saat ini untuk mengetahui tingkat pemenuhan indikator-indikator 8 SNP+X (program keunggulan) dalam bentuk keberhasilan, kekurangan, dan permasalahan. Sedangkan kondisi eksternal merupakan kondisi saat ini yang berkaitan dengan dukungan, hambatan dan tantangannya.

c. Penetapan skala prioritasPenetapan skala prioritas memperhatikan hal-hal sebagai berikut :1). Standar yang memiliki ketercapaian tinggi, dengan memanfaatkan

sumber daya yang tersedia di sekolah, baik tenaga, sarana prasarana maupun pembiayaan

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

15

Pelaksanaan Kegiatan R-SMA-BIRKJM dan RKAS Pemenuhan

Kriteria SMA-BI

Supervisi dan Evaluasi

Hasil dan Rekomendasi

Instrumen Supervisi dan

Evaluasi

Page 16: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

2). Standar yang pengelolaan dan penyelenggaraannya sepenuhnya menjadi kewenangan sekolah (sesuai prinsip MBS) dan tidak tergantung pada kebijakan daerah atau pusat

3). Standar yang berkaitan langsung pada proses pembelajaran (Standar Isi, Standar Kompetesi Lulusan, Standar Proses, Standar Pengelolaan, dan Standar Penilaian)

d. Penyusunan RKJM dan RKASMengacu pada hasil analisis kondisi dan penetapan skala prioritas, sekolah menyusun atau menyempurnakan rencana kerja sekolah berupa Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) empat tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) sebagai program tahunan. RKJM dan RKAS memuat kegiatan-kegiatan pemenuhan 8 SNP dan program keunggulan sebagaimana skala prioritas yang telah ditetapkan.

2. Pelaksanaan Kegiatana. Kegiatan R-SMA-BI tahunan dilaksanakan berdasarkan RKAS b. SNP+X (program keunggulan) merupakan satu kesatuan kegiatan yang

terintegrasi. c. Pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana yang sudah

ditetapkan perlu mendapat persetujuan rnelalui rapat dewan pendidik dan komite sekolah

d. Kepala Sekolah mempertanggungjawabkan pelaksanaan pengelolaan bidang akademik pada rapat dewan pendidik dan bidang non akademik pada rapat komite sekolah dalam bentuk laporan pada akhir tahun ajaran yang disampaikan sebelum penyusunan rencana kerja tahunan berikutnya

e. Memberikan layanan konsultasi dan bimbingan teknis kepada SMA lain disekitarnya dalam pemenuhan SNP melalui kegiatan kemitraan.

3. Supervisi dan Evaluasia. Supervisi dan evaluasi dilaksanakan oleh internal dan eksternal sekolah. b. Supervisi internal dilakukan terhadap pengelolaan akademik secara

teratur dan berkelanjutan. c. Evaluasi internal dilakukan dalam bentuk evaluasi diri terhadap kinerja

sekolah untuk menilai kinerja, dan melakukan perbaikan dalam rangka pelaksanaan SNP+X (program keunggulan).

d. Supervisi dan evaluasi eksternal dilakukan oleh Dit. Pembinaan SMA, Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

e. Evaluasi kelayakan R-SMA-BI menjadi SMA-BI oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sistem pengelolaan R-SMA-BI diarahkan pada proses kegiatan rintisan untuk memenuhi kriteria SMA-BI secara bertahap, terencana, dan terukur yang dibagi dalam dua fase disesuaikan dengan sumber daya sekolah. 1. Fase Rintisan

Kegiatan pengembangan mencakup pemenuhan seluruh kriteria pada 8 standar nasional yang diperkaya dengan standar pada sekolah unggul dari negara maju. Melakukan inovasi serta kreasi keunggulan yang mendukung pengembangan tahap berikutnya. Upaya ini dapat dilakukan melalui konsolidasi internal dalam meningkatkan mutu pembelajaran, meningkatkan ketahanan sekolah sebagai satuan pendidikan ramah sosial, dan penguatan kultur mutu sebagai landasan terbentuknya keunggulan komparatif pada tingkat nasional dan internasional. Pada fase rintisan sekolah secara bertahap mengembangkan keunggulan mutu sesuai dengan

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

16

Page 17: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

lulusan agar memenuhi prestasi akademik memenuhi SNP yang diperkaya dengan kriteria standar bertaraf internasional.

2. Fase kemandirian Pada fase ini R-SMA-BI diharapkan telah mampu bersaing secara internasional yang ditunjukkan dengan kemampuan yang tangguh dalam kurikulum, proses belajar mengajar, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pembiayaan, dan pengelolaan serta kepemimpinan. Pada fase ini sekolah menghasilkan lulusan yang berdaya saing internasional. Sekolah memiliki kesanggupan dan kemampuan mengembangkan kemandirian untuk sejajar bahkan bersaing di forum internasional melalui pengembangan karakter berkeunggulan khas.

E. Peran Instansi Terkait

1. Tingkat Pusat

Pengelola program R-SMA-BI adalah Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah mempunyai peran:a. Menyusun kebijakan teknis pelaksanaan program;b. Menyusun pedoman pelaksanaan program;c. Melakukan sosialisasi program dan mekanisme pelaksanaan

bantuan;d. Melaksanakan verifikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

(RKAS) ke sekolah, jika diperlukan;e. Melaksanakan Review Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

(RKAS) kepada sekolah calon penerima bantuan;f. Menerbitkan surat keputusan tentang pelaksanaan program R-

SMA-BI dan sekolah penerima dana bantuan;g. Menyalurkan dana bantuan;h. Melaksanakan bimbingan asistensi;i. Melaksanakan pemantauan, supervisi dan evaluasi terhadap

pelaksanaan program dengan bantuan dana;j. Mengolah dan membuat laporan pelaksanaan program.

2. Tingkat Provinsi

Unit terkait di tingkat provinsi adalah Dinas Pendidikan Provinsi dalam hal ini Sub Dinas yang menangani SMA, mempunyai peran bersama pusat melaksanakan pembinaan teknis, memfasilitasi kebutuhan sekolah serta melakukan pemantauan dan evaluasi ke sekolah yang menjadi kewenangannya.

3. Tingkat Kabupaten/Kota

Unit terkait di tingkat kabupaten/kota adalah Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dalam hal ini Sub Dinas atau Bidang yang menangani SMA, serta Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota, mempunyai peran:a. Bersama dengan pusat melaksanakan pembinaan teknis,

memfasilitasi kebutuhan sekolah serta melakukan pemantauan dan evaluasi ke sekolah yang menjadi kewenangannya;

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

17

Page 18: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

b. Menandatangani RKAS sekolah yang akan diusulkan untuk mendapat bantuan.

4. Tingkat Sekolah

a. Sekolah, mempunyai peran sebagai berikut:1) Menyusun RKAS sekolah lengkap dengan semua

perangkatnya;2) Membuka rekening bank atas nama sekolah, bukan atas nama

pribadi, pada bank pemerintah; 3) Mengikuti bimbingan teknis bantuan dalam bentuk workshop

penjelasan RKAS dan menindaklanjuti hasil kesepakatan workshop dan menandatangani surat perjanjian penggunaan dana bantuan; kecuali dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan;

4) Menyebarluaskan informasi penerimaan dana bantuan kepada stakeholder sekolah, antara lain dengan menempelkan informasi program dan keuangan di papan pengumuman sekolah, menyampaikan informasi dalam forum rapat dengan dewan pendidik, komite sekolah/orang tua siswa, serta masyarakat;

5) Melaksanakan RKAS yang telah disepakati secara swakelola, dengan menganut prinsip-prinsip transparansi, partisipatif dan akuntabel;

6) Mengelola dana bantuan berdasar prinsip pengelolaan keuangan negara serta membuat pembukuan dan mengadministrasikan seluruh bukti penggunaan dana bantuan sesuai dengan peraturan yang berlaku;

7) Menyampaikan laporan penggunaan dana bantuan dan perkembangan pelaksanaan program kepada seluruh stakeholder secara berkala sesuai dengan jadwal pelaksanaan bantuan sebagai wujud transparansi penggunaan dana;

8) Menumbuhkembangkan budaya jujur, saling percaya, kebersamaan, disiplin, efisiensi, bersih, berprestasi, berkompetisi, teguran dan penghargaan;

9) Menerapkan prinsip-prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS);

10)Menyusun laporan pelaksanaan bantuan lengkap dengan pertanggungjawaban dan bukti pengeluaran (kuitansi) keuangan untuk pemeriksaan;

11)Mengirim laporan pelaksanaan bantuan dan rekap pertanggungjawaban keuangan ke Direktorat Pembinaan SMA;

12)Meminta dukungan pengawasan kepada komite sekolah mulai dari perencanaan sampai dengan implementasi program sekolah.

b. Komite Sekolah, mempunyai peran sebagai berikut:1) Memberikan dukungan baik materi maupun non materi kepada

sekolah dalam melaksanakan program;2) Meningkatkan kerjasama dengan masyarakat

(perorangan/organisasi) dan pemerintah;2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

18

Page 19: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

3) Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat;

4) Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada sekolah tentang pelaksanaan program.

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

19

Page 20: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

BAB IIPELAKSANAAN

A. Pengorganisasian

Kegiatan raker awal tahun pelajaran 2012/2013 di Kota Bekasi pada Provinsi Jawa Barat, Bertempat di SMA Negeri 5 Bekasi

B. Peserta

Unsur dan Jumlah Peserta

Peserta raker di SMA Negeri 5 Kota Bekasi.sebanyak orang yang terdiri dari berbagai unsur sbb: Daftar Nama Peserta terlampir (Lampiran 1)

Daftar Nama Nara Sumber dan Fasilitator terlampir (Lampiran 2)

C. Jadwal, Tempat, Sarana Pendukung dan Akomodasi/Konsumsi raker di SMA Negeri 5 Kota Bekasi

a. Jadwal Pelaksanaan Raker di SMA Negeri 5, Kota Bekasi, dilaksanakan selama 2 (Dua) hari pada hari senin-selasa, Tanggal 18-19 Juni 2012.

b. Tempat Pelaksanaan:SMA Negeri 5 Bekasi

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Raker Kota di SMA Negeri 5 , Kota Bekasi terlampir (Lampiran 3).

D. Kepanitiaan

Pengelolaan Rapat kerja Awal di SMA Negeri 5, Kota Bekasi dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kab/Kota dengan membentuk Tim/Panitia Pelaksana raker yang dikoordinir oleh PJP KTSP Tk. Kota Bekasi(Daftar Nama Panitia Terlampir, Lampiran 4).

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

20

Page 21: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

Lampiran 1. DAFTAR NAMA PESERTA

RAPAT KERJA AWAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013DI SMA Negeri 5, KAB/KOTA Bekasi PROVINSI Jawa Barat

TANGGAL 18-19 JUNI 2012

No. Nama Peserta Jabatan/Institusi Keterangan1. Dra. Hj. R. NENI NURAENI, MM Kepala Sekolah SMAN 5 Bekasi 2. Drs. HUSEIN TAMPOMAS Guru Matematika SMAN 5 Bekasi3. Dra. SURTI JAMILAH Guru Ekonomi SMAN 5 Bekasi4. Dra. LILIS SUMARNI Guru Agama Islam SMAN 5 Bekasi5. Drs. KALFIN MANALU Guru Matematika SMAN 5 Bekasi6. Dra. Hj. SYAFNAH TANJUNG Guru Bahasa Indonesia SMAN 5 Bekasi7. Dra. Hj. CUCU NURMALASARI Guru Bahasa Indonesia SMAN 5 Bekasi8. Dra. Hj. NURLAILY TANJUNG Guru

KewarganegaraanSMAN 5 Bekasi

9. Drs. GHAZALI KHATAB, MM Guru Agama Islam SMAN 5 Bekasi10. Dra. Hj. SRI KOMALA

KURNANINGSIHGuru Ekonomi SMAN 5 Bekasi

11. Dra. Hj. ELIZA ABDUL MULUK Guru BK SMAN 5 Bekasi12. Dra. Hj. ENDAH ROSMIATI Guru Bahasa Sunda SMAN 5 Bekasi13. Dra. FATMAH BATARFIE Guru Biologi SMAN 5 Bekasi14. Dra. SRI WURYANINGSIH Guru Sosiologi SMAN 5 Bekasi15. Dra. Hj. EUIS RUSMIATI Guru Bahasa Jepang SMAN 5 Bekasi16.

Drs. DARUL QUTNIGuru Kewarganegaraan

SMAN 5 Bekasi

17. RITA ROOSWITA NASUTION, BA

Guru Seni Budaya SMAN 5 Bekasi

18. LUCIA YUNIWATI, S,Pd. Guru Bahasa Inggris SMAN 5 Bekasi19. RAHAYU, S.Pd. Guru Sejarah SMAN 5 Bekasi20. AHMAD MALIKUL HUSNA Guru Penjaskes SMAN 5 Bekasi21. ROHANI SUCININGSIH, S.Pd. Guru Ekonomi SMAN 5 Bekasi22. Hj. GERHANI BOEDHIATRI,

S.Pd.Guru Bahasa Inggris SMAN 5 Bekasi

23. YETI NURHAYATI, S.Pd. Guru Biologi SMAN 5 Bekasi24. MOHAMMAD GAPONI, S.Pd. Guru Ekonomi SMAN 5 Bekasi25. ABDUL HALIM, S.Pd. Guru Matematika SMAN 5 Bekasi26. EDHI PURWANTO, S.Pd. Guru Matematika SMAN 5 Bekasi27. Dra. MURDIAH Guru BK SMAN 5 Bekasi28. NENENG ROHAYATI, S.Pd. Guru Kimia SMAN 5 Bekasi29. EUIS KUSNIAR HIDAYAH, S.Pd. Guru Bahasa Inggris SMAN 5 Bekasi30. SARTIKA, S.Pd. Guru Bahasa Indonesia SMAN 5 Bekasi31. SUYONO, SE Guru Ekonomi SMAN 5 Bekasi2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

21

Page 22: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

No. Nama Peserta Jabatan/Institusi Keterangan

32. IDA SURTIKANTI, S.Pd. Guru Geografi SMAN 5 Bekasi33. Dra. Hj. TINTIN SETIAWATI Guru BK SMAN 5 Bekasi34. Dra. SITI MUJILAH Guru Agama Islam SMAN 5 Bekasi35. TUNGGUL BAWONO Guru P. Lingkungan

HidupSMAN 5 Bekasi

36. RUSMIATI, S.Pd. Guru Matematika SMAN 5 Bekasi37. Dra. TURHENI KOMAR,M.Pd Guru BK SMAN 5 Bekasi38. Drs. MARHADI Guru Bahasa Indonesia SMAN 5 Bekasi39. ELISNA, S.Pd. Guru Kimia SMAN 5 Bekasi40. KORI KHAIROTUNNISA, S.Pd. Guru Biologi SMAN 5 Bekasi41. RACHMAT SURYADI, M.Pd. Guru Fisika SMAN 5 Bekasi42. HENNY KISMARINI, M.Pd. Guru Kimia SMAN 5 Bekasi43. Drs. SUROYO HERUSATOTO Guru Bahasa Inggris SMAN 5 Bekasi44. Dra. SITI WARSIH,M.Pd Guru Geografi SMAN 5 Bekasi45. Dra. SRIPAH,M.Pd Guru Bahasa Indonesia SMAN 5 Bekasi46. RAHMAT EFFENDI, S.Pd. Guru Fisika SMAN 5 Bekasi47. SUKRINI, S.Pd. Guru Fisika SMAN 5 Bekasi48. ABDUL ROZAK, S.Pd. Guru Sejarah SMAN 5 Bekasi49. Dra. FAUSTINA IDRUS Guru Seni Budaya SMAN 5 Bekasi50. DEDE SUPRIATNA, S.Pd.I Guru Agama Islam SMAN 5 Bekasi51. DIAN WIDYASARI, S.Hum Guru Bahasa Jepang SMAN 5 Bekasi52. DEWI UTARI,S.Pd Guru Bahasa Inggris SMAN 5 Bekasi53. FAUZIA MARIANA,S.Pd Guru Bahasa Inggris SMAN 5 Bekasi54. MOCHAMAD SAFRUDIN,S.KOM Guru TIK SMAN 5 Bekasi55. ABDUL HARIS, S.Pd. Guru Penjaskes SMAN 5 Bekasi56. ASEP MUSTIKA,S.KOM Guru TIK SMAN 5 Bekasi57. WAHYU WIJANARKO Guru Seni Budaya SMAN 5 Bekasi58. LIASARI,SS Guru Bahasa Jepang SMAN 5 Bekasi59. JATMIKO HARTARTO,S.Pd Guru Fisika SMAN 5 Bekasi60. Dra.ENDANG SETYOWATI Guru Sosiologi SMAN 5 Bekasi61. LUKMAN FIRMANSYAH,S.Pd Guru Penjaskes SMAN 5 Bekasi62. FATIM SUKOWATI,S.Pd Guru Bahasa Inggris SMAN 5 Bekasi63. ERLINA SUKARTI,S.Ag Staf Perpustakaan SMAN 5 Bekasi64. Hj.NURSIWI MARTUTI,SE Ka.Ur. TU SMAN 5 Bekasi65. UNIK WIDIYATI,SE Staf TU SMAN 5 Bekasi66. BASUKI Staf TU SMAN 5 Bekasi67. ANIS MURTOPO Staf TU SMAN 5 Bekasi68. PIPIT YUNIASTIKA Staf TU SMAN 5 Bekasi69. DARMAWATI Staf TU SMAN 5 Bekasi2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

22

Page 23: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

No. Nama Peserta Jabatan/Institusi Keterangan

70. HENDAR SUHENDAR Staf TU SMAN 5 Bekasi71. NENENG YULIANA Staf TU SMAN 5 Bekasi72.73.

SUJONOMEILIANA SUPARTI

Staf TUStaf TU

SMAN 5 BekasiSMAN 5 Bekasi

74. MIFTAHUL ULA Staf TU SMAN 5 Bekasi75. JAJANG JAUHARUDIN Staf TU SMAN 5 Bekasi76. USO SOLIHIN Staf TU SMAN 5 Bekasi

77. IDRIS JUMADI Staf TU SMAN 5 Bekasi78. KHANIFFUDIN Staf TU SMAN 5 Bekasi79. REDI SUSANTO Staf TU SMAN 5 Bekasi

80. ASEP SEPTIAN Staf TU SMAN 5 Bekasi81. AGUNG DARMADI Staf TU SMAN 5 Bekasi

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

23

Page 24: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

Lampiran 2.

DAFTAR NAMA NARA SUMBER/FASILITATOR RAPAT KERJA AWAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013DI SMA Negeri 5, KOTA Bekasi ,PROV Jawa Barat

TANGGAL 18 – 19 JUNI 2012

No. Nara Sumber/Fasilitator Jabatan/Institusi Keterangan

NARA SUMBER/FASILITATOR PUSAT

1. Dr.Rahmat,M.Pd Tim KTSP Direktorat PSMA Fasilitator

NARA SUMBER /FASLITATOR KOTA1 Drs.H. Fatah Hidajat,MM Pengawas Kota Bekasi Fasilitator

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

24

Page 25: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

Lampiran 3JADWAL KEGIATAN

RAPAT KERJA AWAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013DI SMA Negeri 5, KOTA Bekasi,PROV Jawa Barat

TANGGAL : 18-19 Juni 2012

Senin,18 Juni 2012

WAKTU MATERI PENYAJI/ PENDAMPING

MODERATOR

NOTULIS

08.00 – 08.45

Chek in dan tanda tangan kehadiran peserta raker

08.45 – 09.30

Pembukaan Rapat Kerja Persiapan tahun pelajaran 2012/2013

Dra Hj.R.Neni Nuraeni,MM

E.Kusniar,S.P Rahayu,S.Pd

09.30 – 10.30

Sambutan dan pembinaan dari Pengawas Pembina Dinas Pendidikan Kota Bekasi

Dra Hj.Sri Susanti ,MM

E.Kusniar,S.P Rahayu,S.Pd

10.30 – 10.45

ISTIRAHAT/REHAT KOPI

10.45 – 12.00

Presentasi, Diskusi Orientasi Program

Rencana Kerja Jangka Menengah RKJM (2011-2014)

Rencana Kerja Tahun 2012/2013 Kalender Pendidikan tahun

pelajaran 2012/2013 Pembagian tugas mengajar

Kepala SekolahPJB RSBIWk.Kurikulum

E.Kusniar,S.P Rahayu,S.Pd

12.00 – 13.00

I S T I R A H A T/MAKAN SIANG

13.00 – 14.30

Presentasi, Diskusi

Kebijakan Pemerintah tentang keberadaan Sekolah kategori RSBI dan menuju sekolah SBI

Dr.RahmatE.Kusniar,S.P

Rahayu,S.Pd

14.30 – 16.30

Presentasi, Diskusi dan Simulasi:

Revisi dan Melengkapi Dokumen Pengembangan KKM,Silabus dan RPP dan perangkat pembelajaran

Ketua MGMP

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

25

Page 26: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

Selasa, 19 Juni 2011

WAKTU MATERI PENYAJI/ PENDAMPING

MODERATOR

NOTULIS

08.00 – 08.45

Pembukaan Hari KeduaDra Hj.R.Neni Nuraeni,MM

E.Kusniar,S.P Rahayu,S.Pd

08.45 – 09.30

Presentasi, Diskusi Pemenuhan 8 SNP dan review

misi-visi SMA Negeri 5 Bekasi

Drs.H.Fatah Hidajat,MM E.Kusniar,S.P

Rahayu,S.Pd

09.30 – 10.30

Presentasi, Diskusi dan Simulasi:

Komisi A : Misi-visi,standar pengelolaan,standar sarana prasarana ISO,sister school, menuju SBI

Masing-masing Ketua Komisi Presentasi hasil Diskusi

10.30 – 10.45

ISTIRAHAT/REHAT KOPI

10.45 – 12.00

Presentasi, Diskusi Komisi B : Struktur

kurikulum,kalender pendidikan, Standar isi, standar penilaian,standar pendidik dan kependidikan dan standar keuangan

Masing-masing Ketua Komisi Presentasi hasil Diskusi

12.00 – 13.00

I S T I R A H A T/MAKAN SIANG

13.00 – 14.30

Presentasi, Diskusi

Komisi C : MOS, Pengembangan diri,Ekstrakurikuler dan standar kelulusan

Masing-masing Ketua Komisi Presentasi hasil Diskusi

14.30 – 16.30

Rencana Kegiatan tahun pelajaran 2011/2012 dan Pembagian tugas tenaga Pendidik dan Kependidikan

Penutupan dan Doa

Dra Hj.R.Neni Nuraeni,MM

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

26

Page 27: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

Lampiran 4.

DAFTAR NAMA PANITIARAPAT KERJA AWAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

DI SMAN 5 Bekasi, KAB/KOTA Bekasi PROVINSI Jawa BaratTANGGAL 18-19 JUNI 2012

No. Nara Sumber/Fasilitator Jabatan/Institusi Keterangan1. Dra. Hj.R.Neni Nuraeni, MM Ketua / Kepala Sekolah2.

Rachmat Suryadi, S.Pd.Sekretaris / Wakasek Sekretariat/

Akomodasi3. Unik Widiyati,SE Bendahara / TU Anggota / Konsumsi4. Euis Kusniar, S.Pd. Anggota / Wakasek Anggota5. Rahayu,S.Pd Anggota / Guru Bahan/Persidangan6. M.Gaponi,S.Pd Anggota / Guru Dokumentasi/foto7. Edhi Purwanto,S.Pd Anggota / Guru Bahan/Persidangan

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

27

Page 28: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

DAFTAR HADIR PESERTA RAPAT KERJA AWAL PERSIAPAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

DI SMA Negeri 5, KAB/KOTA Bekasi PROVINSI Jawa BaratTANGGAL 28 – 29 APRIL 2012

No. Nama Peserta Jabatan/Institusi Tanda tangan1. Dra.Hj. R. Neni Nuraeni,MM Kepala Sekolah2. Rachmat Suryadi, M.Pd Wakasek Kurikulum3. Dra.Siti Mujilah Wakasek Kesiswaan4. Euis Kusniar Hidayah,S.Pd Wakasek Humas5. Suyono,SE Wakasek Sarpras6. Drs.Husein Tampomas Wakasek P.Mutu7. Abdul Halim,S.Pd Wakasek RSBI8. Mohamad Saprudin,S.Kom Koordinator ICT9. Rahayu,S.Pd Staf Kurikulum

10. Edhi Purwanto,S.Pd Staf Kurikulum11. Abdul Rozak, S.Pd Staf Kesiswaan12. Drs.Suroyo Herusatoto Staf Kesiswaan13. Henny Kismarini,M.Pd Staf Peningkatan Mutu14. Dra.Turheni Komar,M.Pd Staf Peningkatan Mutu15. Drs.Kalfin Manalu Staf Sarana Prasarana16. Mohammad Gaponi,S.Pd Staf Humas17. Dra.Hj.Eliza Abdul Muluk Koordinator BK18. Dra. Hj.Endah Rosmiati Kepala Perpustakaan19. Yeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana Adiwiyata

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

28

Page 29: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

No. Nama Peserta Jabatan/Institusi Tanda tangan22. Ida Surtikanti,S.Pd Kepala Lab.IPS23. Dra.Hj.Syafnah Tanjung MGMP Bahasa Indonesia24. Sukrini,S.Pd MGMP Fisika25. Dra.Hj.Euis Rusmiati MGMP Bahasa Jepang26. Hj.Nursiwi Martuti,SE Tenaga Kependidikan27. Basuki Tenaga Kependidikan28. Unik Widiyati,SE Tenaga KependidikanMengetahui Bekasi, April 2012Kepala Sekolah Panitia Pelaksana

Dra.Hj.R.Neni Nuraeni,MM ------------------------------NIP. 195604211981012001 NIP.

KOMISI A PERSIAPAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

DI SMA Negeri 5, KAB/KOTA Bekasi PROVINSI Jawa BaratTANGGAL 28 -29 APRIL 2012

No. Nama Peserta Jabatan/Institusi Keterangan1. Euis Kusniar Hidayah,S.Pd Ketua2. M.Gaponi,S.Pd Sekretaris3. Rahayu,S.Pd4. Abdul Halim,S.Pd5. Suyono,SE6. Drs.Kalpin Manalu7. Dra.Hj.Tintin Setiawati8. Dra.Hj.Syafnah Tanjung9. Korie Khaeratunnisa,S.Pd

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

29

Page 30: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

KOMISI B PERSIAPAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

DI SMA Negeri 5, KAB/KOTA Bekasi PROVINSI Jawa BaratTANGGAL 28 -29 APRIL 2012

No. Nama Peserta Jabatan/Institusi Tanda Tangan1. Rachmat Suryadi,M.Pd Ketua2. Edhi Purwanto,S.Pd Sekretaris3. Hj.Nursiwi Martuti,SE4. Basuki5. Unik Widiyati,SE6. Dra.Hj.Eliza Abdul Muluk7. Dra. Hj.Endah Rosmiati8. Yeti Nurhayati,M.Pd9. Ida Surtikanti,S.Pd

10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

30

Page 31: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

No. Nama Peserta Jabatan/Institusi Tanda Tangan21.

KOMISI C PERSIAPAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

DI SMA Negeri 5, KAB/KOTA Bekasi PROVINSI Jawa BaratTANGGAL 28 -29 APRIL 2012

No. Nama Peserta Jabatan/Institusi Tanda Tangan1. Dra.Siti Mujilah Ketua2. Henny Kismarini,M.Pd Sekretaris3. Abdul Rozak,S.Pd 4. Drs.Husein Tampomas5. Drs.Suroyo Herusatoto6. Sukrini,S.Pd7. Dra.Hj.Euis Rusmiati8. Dra.Turheni Komar,M.Pd9.

10.11.12.13.14.15.16.17.18.

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

31

Page 32: BAB I - rachmatsuryadi.files.wordpress.com€¦  · Web viewYeti Nurhayati,M.Pd Kepala Lab. Biologi 20. Dra.Hj.Tintin Setiawati Guru BK 21. Korie Khaeratunnissa,S.Pd Ket.Pelaksana

Proposal Raker /Rapat Kerja Awal Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 5 Bekasi

No. Nama Peserta Jabatan/Institusi Tanda Tangan19.20.

2012, Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 5 Bekasi 18-19 Juni 2012

32