54
KARYA ILMIAH MENYINGKAP KEBENARAN PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING)

Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

KARYA ILMIAH

MENYINGKAP KEBENARAN PEMANASAN

GLOBAL (GLOBAL WARMING)

Page 2: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

BAB I

PENDAHULUANA. Latar Belakang

Peradaban manusia telah mengelami perkembangan, semenjak manusia pada jaman

purbakala sampai dengan jaman sekarang, manusia telah mengalami perkembangan dalam

setiap periode waktu yang dilewatinya yang telah kita kenal dengan berbagai jaman seperti

jaman meolitikum, neolitikum. Peradaban manusia telah mengalami kemajuan sampai

sekarang. Selama perkembangan itu, manusia menjalani kehidupan bergantung pada

pertanian dan agrikultur. Dengan orientasi kehidupan tersebut, manusia selalu berusaha

menjaga dan melestarikan lingkungannya dengan sebaik-baiknya yang bertujuan untuk

menjaga kelangsungan hidup manusia pula.

Dan pada saatnya, perkembangan manusia telah mengalami jaman revolusi industri

yang menggantungkan kehidupan manusia pada bidang perindustrian. Dengan orientasi hidup

tersebut, dunia agrikultur pun mengalami kemunduran perlahan-lahan. Nilai-nilai kehidupan

manusia pun mengalami perubahan, terutama dalam interaksi manusia dengan

lingkungannya. Perubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif

maupun negatif.

Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut pada

masa sekarang dalam kehidupan dan peradaban manusia adalah dampaknya bagi lingkungan

yang ada di sekitar manusia itu sendiri. Ekspansi usaha yang dilakukan oleh para pelaku

industri seperti pembangunan pabrik-pabrik dan pembuatan produksi dengan kapasitas besar

dengan mengesampingkan perhatian terhadap dampaknya bagi lingkungan secara perlahan

namun pasti telah mengakibatkan kelalaian yang pada akhirnya akan merugikan lingkungan

tempat tinggal manusia serta manusia dan kehidupannya.

Para ahli lingkungan telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi

lingkungan dan dunia secara global akibat usaha perindustrian yang dilakukan dan telah

berkembang pesat ini. Dampak negatif ini adalah terjadinya pemanasan di dunia dan sering

disebut sebagai Global Warming. Namun, masalah Global Warming sebagai masalah

lingkungan ini masih diperdebatkan kebenarannya oleh beberapa pihak yang menganggap

Global Warming adalah alasan yang diciptakan untuk membatasi laju perkembangan

perindustrian. Walaupun masih terdapat perdebatan mengenai kebenaran keadaan Global

Warming di antara para ahli lingkungan tersebut, namun masalah Global Warming ini

Page 3: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

tidaklah dapat dipungkiri untuk diteliti dan ditelaah lebih lanjut demi kelangsungan

kehidupan manusia.

Untuk itu, Karya Tulis yang dibuat ini akan memperlihatkan dan menjelaskan

kebenaran mengenai masalah pemanasan Global ini dengan berdasarkan studi literature dari

berbagai sumber yang terpercaya dan kompeten. Pembahasan dan penjelasan yang dilakukan

pun akan ditinjau dari sudut pandang pihak yang pro dan pihak yang kontra. Dalam Karya

Tulis ini pun akan menyajikan fakta-fakta yang memperkuat keberadaan masalah pemanasan

Global ini.

B. Identifikasi Masalah

Pemanasan global atau sering dikenal dengan pemanasan global ini menjadi

permasalahan lingkunga yang baru dan sedang menjadi bahan pembicaraan public, masalah

lingkungan ini, telah menimbulkan berbagai macam pertanyaan dalam hubungannya dengan

sebab, keberadaan dan efek atau dampak yang diakibatkan dari pemanasan Global tersebut.

Pertanyaan-pertanyaan seputar masalah pemanasan Global ini dapat diuraikan seperti dalam

beberapa point berikut:

1. Apakah pemanasan global selalu memberikan dampak yang negative terhadap

lingkungan?

2. Apakah pemanasan Global akan meningkatkan frekuensi terjadinya bencana besar

seperti badai?

3. Apakah penyebab terbesar dari terjadinya Global Warming adalah emisi manusia dari

“efek rumah kaca” (“green house effect”) ataukah dari sumber lain?

4. Apakah pemanasan Global akan menyebabkan peningkatan terjadinya banjir,

kekeringan, pertumbuhan hama secara cepat dan peristiwa alam atau perubahan cuaca

yang ekstrim?

5. Apakah emisi karbon dioksida yang berasal dari pembakaran fosil merupakan

penyebab terbesar dari perubahan cuaca?

6. Apakah ada keuntungan potensial yang dapat diakibatkan dari peningkatan

temperatur?

Pemanasan Global ini mengakibatkan berbagai dampak baik positif maupun negatif.

Tanpa adanya pemanasan Global, tidak akan ada kehidupan di dunia, karena suhu di

bumi yang rendah dan manusia tidak akan bisa hidup dalam kondisi suhu yang

rendah. Pemanasan Global telah meningkatkan suhu bumi sampai suhu rata-ratanya

mencapai 60 Fahrenheit. Namun, pemanasan Global menjadi permasalahan dan yang

Page 4: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

masih menjadi perdebatan ketika konsentrasi gas efek rumah kaca dalam atmosfir

mengalami peningkatan. Akankah kondisi peningkatan konsentrasi gas ini menjadi

permasalahan yang harus mendapat perhatian lebih?

C. Perumusan Masalah

Dimulai dari jaman revolusi industri, konsentrasi gas karbon dioksida di atmosfer

telah meningkat hampir sebesar 30 %, konsentrasi gas metan meningkat hampir dua kali

lipat, dan konsentrasi NO2 berkurang sekitar 15 %. Peningkatan gas-gas ini menyebabkan

kemampuan atmosfer untuk menahan panas menjadi lebih besar. Sulfat aerosol, yaitu polutan

udara yang umum ditemui, mendinginkan atmosfer dengan merefleksikan kembali radiasi

cahaya dari matahari ke luar angkasa. Tetapi senyawa sulfat ini mempunyai siklus umur yang

pendek di atmosfer.

Mengapa konsentrasi gas efek rumah kaca dapat meningkat? Para ilmuwan berasumsi

bahwa pembakaran dari bahan bakar fosil dan beberapa aktifitas manusia yang memicu dan

menjadi penyebab utama meningkatnya konsentrasi karbon dioksida di atmosfer. Respirasi

dari tanaman dan proses dekomposisi bahan organic melepaskan karbon diokasida sepuluh

kali lebih banyak dari yang mampu dihasilkan oleh aktifitas manusia, tetapi selama berabad-

abad pelepasan karbon diokasida ini diimbangi dengan penyerapan karbon dioksida oleh

vegetasi terestial dan laut.

Yang menyebabkan keseimbangan ini terganggu adalah adanya pelepasan tambahan

yang disebabkan oleh aktifitas manusia. Bahan bakar fosil dibakar sebagai sumber energi

untuk menggerakan hampir seluruh peralatan manusia. Meningkatnya kegiatan agricultural,

penggundulan hutan, dibukanya area kosong sebagai tempat pembuangan, produksi industri,

dan pertambangan juga meningkatkan emisi dengan bagian yang cukup signifikan.

Untuk meramalkan tingkat emisi yang akan terjadi di masa depan merupakan suatu tugas

yang sulit, karena hal itu bergantung kepada keadaan demografi, ekonomi, teknolofi,

peraturan dan perkembangan institusi. Beberapa peramalan telah dilakukan, dan hasilnya

memproyeksikan bahwa pada tahun 2100, konsentrasi karbon dioksida akan meningkat

sebesar 30% hingga 150% dari jumlah sekarang.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan secara umum dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui

kebenaran akan adanya pemanasan Global ini ? sejauh mana telah terjadi? dan penyebab

pastinya apa? Semua ini masih merupakan tanda tanya bagi manusia. Karena sampai

Page 5: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

sekarang manusia belum mendapatkan penyebab pasti dari pemanasan Global ini dan

manusia juga mau mencari kebenaran mengenai efek dari pemanasan Global yang akan

dialami oleh manusia sendiri, makhluk hidup maupun lingkungan di sekitarnya. Jika

pemanasan Global ini terjadi maka efek yang ditimbulkan bukan hanya di alami oleh manusia

saja tetapi juga semua makhluk hidup di sekitarnya, seperti meningkatnya suhu di permukaan

bumi menyebabkan kekeringan, dengan demikian akibat dari kekeringan ini selain dialami

manusia juga oleh hewan dan tumbuhan dimana tumbuhan akan menjadi layu karena

kekurangan air atau dan sebagainya. Oleh karena itu melalui penelitian ini diharapkan agar

manusia dapat lebih mencegah aktivitas yang dapat menyebabkan terjadinya pemanasan

Global seperti mengadakan kegiatan rumah kaca, pembakaran zat-zat yang dapat

menyebabkan suhu di permukaan bumi meningkat, dan lain-lain.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat-manfaat yang dapat kita peroleh dari penelitian pemanasan Global yang

akan dibahas dalam karya ilmiah ini adalah :

Untuk mengetahui secara jelas apakah itu pemanasan Global ?

Untuk mengetahui penyebab serta penyebab utama terjadinya pemanasan Global.

Untuk mengetahui dampak secara umum baik secara negative maupun positif yang

akan dialami oleh manusia sendiri maupun makhluk hidup dan lingkungan di

sekitarnya.

Untuk mengetahui efek yang akan dialami apabila terjadi perubahan iklim akibat dari

pemanasan Global

Untuk dapat mengetahui apa yang dapat dilakukan oleh manusia untuk dapat

menaggulangi serta mencegah lebih lanjut pemanasan Global tersebut.

F. Hipotesis

Pemanasan Global benar-benar terjadi di bumi ini.

Pemanasan Global telah berlangsung lama.

Pemanasan Global terjadi karena gas-gas emisi karbon yang dihasilkan seperti CO2,

NO2, CH4 dan lain-lain.

Adanya gas-gas seperti CO2 dan NO2 menyebabkan radiasi sinar matahari yang

sampai ke bumi terperangkap karena efek rumah kaca.

Adanya pemanasan Global menyebabkan suhu di permukaan bumi semakin lama

semakin meningkat yag mengakibatkan perubahan cuaca yang ekstrim.

Page 6: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

Dari penelitian yang telah dilakukan sejumlah ilmuwan, pemanasan Global membawa

dampak negatif bagi bumi.

BAB II

PUSTAKA ISTILAH

Page 7: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

1. Pemanasan Global (Global Warming)

Pemanasan global atau global warming adalah adanaya proses peningkatan suhu rata-

rata atmosfer. (Wikipedia:indonesia).

Global Warming secara harfiah diterjemahkan sebagai pemanasan Global. Terjadinya

pemanasan Global di bumi dimulai dari kenyataan bahwa energi panas yang dipancarkan

berasal dari matahari yang masuk ke bumi menciptakan cuaca dan iklim serta panas pada

permukaan bumi secara Global.

2. Gas rumah kaca

Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah

kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga

timbul akibat aktivitas manusia. (Wikipedia:Indonesia)

Sebagian besar gas rumah kaca berupa uap air dan gas-gas karbondioksida yang sebagian

besar diemisikan secara alami oleh makhluk hidup.

3. Efek rumah kaca (Green House Effect)

Efek Rumah Kaca atau Greenhouse Effect merupakan istilah yang pada awalnya

berasal dari pengalaman para petani di daerah beriklim sedang yang menanam sayur-sayuran

dan biji-bijian di dalam rumah kaca. Pengalaman mereka menunjukkan bahwa pada siang

hari pada waktu cuaca cerah, meskipun tanpa alat pemanas suhu di dalam ruangan rumah

kaca lebih tinggi dari pada suhu di luarnya.

Hal tersebut terjadi karena sinar matahari yang menembus kaca dipantulkan kembali

oleh tanaman/tanah di dalam ruangan rumah kaca sebagai sinar inframerah yang berupa

panas. Sinar yang dipantulkan tidak dapat keluar ruangan rumah kaca sehingga udara di

dalam rumah kaca suhunya naik dan panas yang dihasilkan terperangkap di dalam ruangan

rumah kaca dan tidak tercampur dengan udara di luar rumah kaca. Akibatnya, suhu di dalam

ruangan rumah kaca lebih tinggi daripada suhu di luarnya dan hal tersebut dikenal sebagai

efek rumah kaca. Efek rumah kaca dapat pula terjadi di dalam mobil yang diparkir di tempat

yang panas dengan jendela tertutup.

Kondisi yang menyerupai akibat yang ditimbulkan dalam rumah kaca terjadi pula

dalam bumi ini, yaitu terperangkapnya energi dalam permukaan bumi oleh konsentrasi gas-

gas dalam lapisan atmosfir. Pada kenyataannya, pemanasan Global merupakan peningkatan

suhu bumi secara bertahap sebagai akibat dari peningkatan konsentrasi gas efek rumah kaca

dalam lapisan luar atmosfir. Dan ketika bumi meradiasikan kembali energi yang diterimanya

Page 8: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

ke luar angkasa, sebagian dari energi matahari yang masuk ke bumi, terperangkap dalam

permukaan bumi akibat terhalang oleh gas-gas dalam atmosfir seperti uap air dan karbon

dioksida.

BAB III

Page 9: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

PEMBAHASAN

A. PEMANASAN GLOBAL

Apakah itu pemanasan Global?

Sebelum kita mengetahui akan kebenaran pemanasan global yang terjadi di bumu kita

ini, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu pemanasan global.

Sejak dikenalnya ilmu iklim, para ilmuan telah mempelajari iklim di bumi, sejak

jaman es, iklim di bumi mengalami perubahan dengan sendirinya, apa penyebabnya? Meteor

jatuh? Gunung meletus? Perubahan arah angina? Variasi energy snar matahari yag

dipancarkan ke bumi?

Sampai baru pada abad 19, maka studi mengenai iklim mulai mengetahui tentang

kandungan gas yang berada di atmosfer, disebut sebagai gas rumah kaca, yang bisa

mempengaruhi iklim di Bumi. Apa itu gas rumah kaca?

Sebetulnya yang dikenal sebagai ‘gas rumah kaca’, adalah suatu efek, dimana

molekul-molekul yang ada di atmosfer kita bersifat seperti memberi efek rumah kaca. Efek

rumah kaca sendiri, seharusnya merupakan efek yang alamiah untuk menjaga temperatur

permukaaan Bumi berada pada temperatur normal, sekitar 30°C, atau kalau tidak, maka tentu

saja tidak akan ada kehidupan di muka Bumi ini.

Pemanasan Global merupakan fenomena naiknya suhu permukaan bumi karena

meningkatnya efek rumah kaca. Peningkatan efek rumah kaca dipengaruhi oleh naiknya

kadar gas-gas rumah kaca di atmosfer yaitu gas karbondioksida, uap air, ozon.

Fenomena pemanasan global menjadi isu international sejak berdampak pada

kelangsungan hidup makhluk hidup, yaitu berpengaruh pada perubahan iklim bumi. Keadaan

seperti ini dikhawatirkan akan memberikan dampak buruk yang berupa kepunahan beberapa

spesies dan munculnya penyakit serta gejala-gejala alam yang belum pernah terjadi

sebelumnya.

Bukti-bukti ilmiah kebenaran pemanasan global

Suatu fakta tidak akan diterima kebenarannya tanpa sebuah bukti yang ilmiah dan

logis, banyak penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan yang memberikan bukti bahwa

bumi mengalami pemanasan global yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Bukti penting yang menunjukkan bahwa telah terjadi global warming adalah

meningkanya suhu atmosfer, data penelitian menunjukkan bahwa Suhu rata-rata global pada

Page 10: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun

terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa,

"sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20

kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat

aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh

setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari

negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan

beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.

Gambar. 1 Anomali temperature dari tahun 1999-2008 dibandingkan dengan temperature

rata-rata tahun 1940-1980.

Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan

global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1]

Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda

mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim

yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100,

pemanasan dan kenaikan muka air lautdiperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari

seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan

besarnya kapasitas panas dari lautan.

Tidak hanya itu, pencitraan satelit NASA dengan sensor AMSR-E Jepang

menunjukkan pemanasan yang paling signifikan terjadi di wilayah Arktik pada 1978-2003.

Sejak November 1978, atmosfer Arktik telah mengalami peningkatan panas 7 kali lebih cepat

daripada pemanasan di bumi bagian selatan. Peningkatan suhu ini disebabkan oleh

peningkatan kadar CO2.

Bukti lainnya adalah kenaikkan permukaan air laut akibat mencairnya es-es di kutub.

Berdasarkan laporan IPCC, tinggi muka laut dunia meningkat 10-25 cm selama abad 20.

Page 11: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

Banyak pulau seperti P.Tegua dan P.Abenuea di Kiribati tenggelam pada tahun 1999.

Penduduk yang tinggal di kepulauan Cantaret di Papua New Guinea, Shismaref di Alaska,

dan Tuktoyaktuk di Kanada juga harus pindah karena pulau mereka terancam tenggelam.

B. PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL ATAU GLOBAL WARMING.

Penyebab pemanasan global secara mendasar baru diketahui sekitar tahun 1820, bapak

Fourier menemukan bahwa atmosfer itu sangat bisa diterobos (permeable) oleh cahaya

Matahari yang masuk ke permukaan Bumi, tetapi tidak semua cahaya yang dipancarkan ke

permukaan Bumi itu bisa dipantulkan keluar, radiasi inframerah yang seharusnya terpantul

terjebak, dengan demikian maka atmosfer Bumi menjebak panas (prinsip rumah kaca).

Tiga puluh tahun kemudian, bapak Tyndall menemukan bahwa tipe-tipe gas yang

menjebak panas tersebut terutama adalah karbon-dioksida dan uap air, dan molekul-molekul

tersebut yang akhirnya dinamai sebagai gas rumah kaca, seperti yang kita kenal sekarang.

Arrhenius kemudian memperlihatkan bahwa jika konsentrasi karbon-dioksida

dilipatgandakan, maka peningkatan temperatur permukaan menjadi sangat signifikan.

Semenjak penemuan Fourier, Tyndall dan Arrhenius tersebut, ilmuwan semakin

memahami bagaimana gas rumah kaca menyerap radiasi, memungkinkan membuat

perhitungan yang lebih baik untuk menghubungkan konsentrasi gas rumah kaca dan

peningkatan Temperatur. Jika konsentrasi karbon-dioksida dilipatduakan saja, maka

temperatur bisa meningkat sampai 1°C.

Tetapi, atmosfer tidaklah sesederhana model perhitungan tersebut, kenyataannya

peningkatan temperatur bisa lebih dari 1°C karena ada faktor-faktor seperti, sebut saja,

perubahan jumlah awan, pemantulan panas yang berbeda antara daratan dan lautan,

perubahan kandungan uap air di udara, perubahan permukaan Bumi, baik karena pembukaan

lahan, perubahan permukaan, atau sebab-sebab yang lain, alami maupun karena perbuatan

manusia. Bukti-bukti yang ada menunjukkan, atmosfer yang ada menjadi lebih panas, dengan

atmosfer menyimpan lebih banyak uap air, dan menyimpan lebih banyak panas, memperkuat

pemanasan dari perhitungan standar.

Sejak tahun 2001, studi-studi mengenai dinamika iklim global menunjukkan bahwa

paling tidak, dunia telah mengalami pemanasan lebih dari 3°C semenjak jaman pra-industri,

itu saja jika bisa menekan konsentrasi gas rumah kaca supaya stabil pada 430 ppm CO2e

(ppm = part per million = per satu juta ekivalen CO2 – yang menyatakan rasio jumlah

molekul gas CO2 per satu juta udara kering). Yang pasti, sejak 1900, maka Bumi telah

mengalami pemanasan sebesar 0,7°C.

Page 12: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

a. Apakah akumulasi gas rumah kaca merupakan penyebab utama pemanasan

global?

Sesuai dengan yang telah dibahas diatas, penyebab utama pemanasan global adalah

terjebaknya panas oleh gas-gas rumah kaca (Green House Effect), lalu apa sajakah yang

tergolong gas rumah kaca dan dari manakah sumber gas-gas tersebut?

Gas-gas rumah kaca adalah gas yang apabila berakumulasi di atmosfer akan membentuk

suatu lapisan yang tidak dapat ditembus oleh energy rendah atau inframerah, gas tersebut

antara lain:

1. Uap air (H2O)

Uap air bersifat tidak terlihat dan harus dibedakan dari awan dan kabut yang

terjadi ketika uap membentuk butir-butir air Siklus Air. Sebenarnya uap air merupakan

penyumbang terbesar bagi efek rumah kaca. Jumlah uap air dalam atmosfer berada di luar

kendali manusia dan dipengaruhi terutama oleh suhu global. Jika bumi menjadi lebih

hangat, jumlah uap air di atmosfer akan meningkat karena naiknya laju penguapan. Ini

akan meningkatkan efek rumah kaca serta makin mendorong pemanasan global.

Karena jumlah uap air di atmosfer berada di luar kendali manusia (secara alami

keberadaan uap air sudah sangat banyak di atmosfer) maka peranan uap air dalam

peningkatan efek rumah kaca tidak akan dibahas lebih lanjut dalam bab-bab berikut.

2. Karbondioksida (CO2)

Karbon dioksida adalah gas rumah kaca terpenting penyebab pemanasan global

yang sedang ditimbun di atmosfer karena kegiatan manusia. Sumbangan utama manusia

terhadap jumlah karbon dioksida dalam atmosfer berasal dari pembakaran bahan bakar

fosil, yaitu minyak bumi, batu bara, dan gas bumi sebagai sumber energi. Carbondioksida

terbentuk dari reaksi oksidasi senyawa karbon:

CnH2n + 11/2n O2 nCO2 + nH2O

Penggundulan hutan serta perluasan wilayah pertanian juga meningkatkan jumlah

karbondioksida dalam atmosfer. Karena hutan merupakan sumber pepohonan guna

mengurangi jumlah CO2 di atmosfer untuk kepentingan fotosintesis.

6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2

Namun selain efek rumah kaca tersebut, karbon dioksida juga memainkan peranan

sangat penting untuk kehidupan tanaman. Karbon dioksida diserap oleh tanaman dengan

bantuan sinar matahari dan digunakan untuk pertumbuhan tanaman dalam proses yang

Page 13: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

dikenal sebagai fotosintesis. Proses yang sama terjadi di lautan di mana karbon dioksida

diserap oleh ganggang.

Berdasarkan data badan meterologi, klimatologi dan geofisika (BMKG), mencatat

bahwa konsentrasi karbondioksida diatmosfer semakin meningkat di sepanjang 10 tahun

terakhir seiring dengan meningkatnya suhu bumi.

Gambar. 2 Grafik konsentrasi CO2 tahun 2004-2009 (Sumber: Data BMKG Bukitkototabang)

3. Metana (CH4)

Metana adalah gas rumah kaca lain yang terdapat secara alami. Metana dihasilkan

ketika jenis-jenis mikroorganisme tertentu menguraikan bahan organik pada kondisi tanpa

udara (anaerob). Gas ini juga dihasilkan secara alami pada saat pembusukan biomassa di

rawa-rawa sehingga disebut juga gas rawa. Metana mudah terbakar, dan menghasilkan

karbon dioksida sebagai hasil sampingan.

C6H12O6 2 (C3H4O2) + 2H2O

2C3H4O2 CH4 + H2O + CO2

Kegiatan manusia telah meningkatkan jumlah metana yang dilepaskan ke

atmosfer. Sawah merupakan kondisi ideal bagi pembentukannya, di mana tangkai padi

nampaknya bertindak sebagai saluran metana ke atmosfer. Meningkatnya jumlah ternak

sapi, kerbau dan sejenisnya merupakan sumber lain yang berarti, karena metana

dihasilkan dalam perut mereka dan dikeluarkan ketika mereka bersendawa dan kentut.

Metana juga dihasilkan dalam jumlah cukup banyak di tempat pembuangan sampah;

sehingga menguntungkan bila mengumpulkan metana sebagai bahan bakar bagi ketel uap

untuk menghasilkan energi listrik.

Page 14: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

Metana merupakan unsur utama dari gas bumi. Gas ini terdapat dalam jumlah

besar pada sumur minyak bumi atau gas bumi, juga terdapat kaitannya dengan batu bara.

Menurut data penelitian badan meterologi, klimatologi dan geofisika (BKMG),

kadar gas metane di atmosfer cenderung semakin meningkat tiap tahunnya seiring

bertambah suhu atmosfer.

Gambar. 3 Grafik konsentrasi gas CH4 tahun 2004-2009 (BKMG Bukitkototabang)

4.  Ozon (O3)

Ozon adalah gas rumah kaca yang terdapat secara alami di atmosfer (troposfer,

stratosfer). Ozone berfungsi sebagai pengubah sinar dengan panjang gelombang pendek

(UV) menjadi sinar denga panjang gelombang panjang (IR).

3O2 + e 2O3

Di troposfer, ozon merupakan zat pencemar hasil sampingan yang terbentuk ketika

sinar matahari bereaksi dengan gas buang kendaraan bermotor. Ozon pada troposfer dapat

mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan.

5.  Dinitrogen oksida (N2O)

Dinitrogen oksida adalah juga gas rumah kaca yang terdapat secara alami.

Dulunya gas ini digunakan sebagai anastasi ringan, yang dapat membuat orang tertawa

sehingga juga dikenal sebagai ‘gas tertawa’.

Tidak banyak diketahui secara terinci tentang asal dinitrogen oksida dalam

atmosfer. Diduga bahwa sumber utamanya, yang mungkin mencakup sampai 90 persen,

Page 15: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

merupakan kegiatan mikroorganisme dalam tanah. Pemakaian pupuk nitrogen

meningkatkan jumlah gas ini di atmosfer. Dinitrogen oksida juga dihasilkan dalam jumlah

kecil oleh pembakaran bahan bakar fosil.

Menurut data penelitian badan meterologi, klimatologi dan geofisika (BKMG)

mencatat bahwa konsentrasi gas N2O di atmosfer meningkat tajan pada periode tahun

2004-2009.

Gambar. 4 Grafik konsentrasi gas N2O tahun 2004-2009 (BMKG Bukitkototabang)

6. Chloroflourocarbon (CFC)

Chlorofluorocarbon adalah sekelompok gas buatan. CFC mempunyai sifat-sifat,

misalnya tidak beracun, tidak mudah terbakar, dan amat stabil sehingga dapat digunakan

dalam berbagai peralatan dan mulai digunakan secara luas setelah Perang Dunia II.

Chlorofluorocarbon yang paling banyak digunakan mempunyai nama dagang ‘Freon’.

Dua jenis chlorofluorocarbon yang umum digunakan adalah CFC R-11 dan CFC

R-12. Zat-zat tersebut digunakan dalam proses mengembangkan busa, di dalam peralatan

pendingin ruangan dan lemari es selain juga sebagai pelarut untuk membersihkan

microchip.

Selain merupakan gas rumah kaca, CFC dapat merusak lapisan ozone, yang dapat

mengakibatkan radiasi sinar UV menembus atmosfer.

ClFC + O3 ClO + FO + CO

Page 16: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

Pengaruh masing-masing gas rumah kaca terhadap terjadinya efek rumah kaca

bergantung pada besarnya kadar gas rumah kaca di atmosfer, waktu tinggal di atmosfer dan

kemampuan penyerapan energi.

Peningkatan kadar gas rumah kaca akan meningkatkan efek rumah kaca yang dapat

menyebabkan terjadinya pemanasan global.

Mekanisme Pemanasan Global oleh gas rumah kaca.

Gas rumah kaca (CO2, H2O, N2O) akan memberikan efek seperti rumah kaca, dimana

di dalam ruangan kaca lebih panas dibandingkan dengan luar ruangan, hal ini dikarenakan

panas yang masuk keruangan secara radiasi terjebak oleh lapisan kaca.

1. Mula-mula energy sinar matahari diradiasikan ke bumi, sinar matahari yang

diradiasikan berupa sinar energy tinggi (UV), sinar tampak (VIS), energy rendah (IR).

Radiasi sinar tersebut kemudian akan sampai kebumi dan sebagian akan dipantulkan

(Sinar energy rendah), sebagian lagi akan diserap (Sinar energy tinggi dan sinar

tampak).

2. Bumi memilki lapisan pelindung yang dinamakan atmosfer, bagian terpenting dari

artmosfer guna melindungi dari radiasi UV adalah O3 (Ozone), sinar energy tinggi

akan diubah menjadi sinar dengan panjang gelombang lebih panjang yaitu berupa

Infra Red.

3. Sinar matahari tampak dan infrared akan mencapai permukaan bumi, kemudian

sebagian diserap, sebagian lagi dipantulkan, radiasi sinar IR lebih banyak dipantulkan

dari pada sinar Vissible.

4. Radiasi sinar IR yang dipantulkan akan kembali ke Atmosfer, akibat dari akumulasi

CO2 dan gas rumah kaca lainnya, radiasi sinar IR ini terjebak, karena lapisan gas

rumah kaca memiliki sifat tidak dapat ditembus oleh radiasi sinar gelombang panjang

(IR).

5. Akibatnya radiasi sinar IR akan terjebak di troposfer yang kemudian mengakibatkan

akumulasi energy panas, akumulasi energy panas inilah yang menyebabkan suhu

permukaan bumi terus naik. Yang kemudian dinamakan Global Warming.

Page 17: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

Gambar. 5 Skema efek Gloabal warming

b. Efek umpan balik

Salah satu penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan

balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan

akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan

menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri

merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di

udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang

dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan

balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir

konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini

hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.

Efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat

dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga

akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan

memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek

pendinginan. Apakah efek netto-nya menghasilkan pemanasan atau pendinginan tergantung

pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan tersebut. Detail-detail ini

sulit direpresentasikan dalam model iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila

dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim (sekitar 125

Page 18: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat).

Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua bila dibandingkan dengan

umpan balik uap air dan dianggap positif (menambah pemanasan) dalam semua model yang

digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat.

Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya

(albedo) oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair

dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan

atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan

memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan

menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan

menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.

Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku

(permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu,

es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.

Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat,

hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga

membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon

yang rendah.

c. Variasi Matahari

Gambar. 6 grafik variasi sinar matahari

Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan

kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam

Page 19: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah

kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek

rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak

telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi

kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek

pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena

variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan

efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun

1950.

Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin

telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuan dari Duke University mengestimasikan

bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan temperatur rata-

rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000. Stott

dan rekannya mengemukakan bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat

estimasi berlebihan terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh

Matahari; mereka juga mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan

aerosol sulfat juga telah dipandang remeh. Walaupun demikian, mereka menyimpulkan

bahwa bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari

sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini

disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.

Pada tahun 2006, sebuah tim ilmuan dari Amerika Serikat, Jerman dan Swiss

menyatakan bahwa mereka tidak menemukan adanya peningkatan tingkat "keterangan" dari

Matahari pada seribu tahun terakhir ini. Siklus Matahari hanya memberi peningkatan kecil

sekitar 0,07% dalam tingkat "keterangannya" selama 30 tahun terakhir. Efek ini terlalu kecil

untuk berkontribusi terhadap pemansan global.[12][13] Sebuah penelitian oleh Lockwood dan

Fröhlich menemukan bahwa tidak ada hubungan antara pemanasan global dengan variasi

Matahari sejak tahun 1985, baik melalui variasi dari output Matahari maupun variasi dalam

sinar kosmis

C. DAMPAK PEMANASAN GLOBAL TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP

Pemanasan global yang terjadi di bumi kita ini memberikan dampak yang signifikan

terhadap kelangsungan hidup, dampak tersebut dapat berupa dampak positif dan dampak

negatif bagi kehidupan. Pemanasan global berpengaruh besar terhadap perubahan iklim

global yang berimbas pada permasalahan lingkungan yang semakin besar.

Page 20: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

DAMPAK NEGATIF

Pemanasan global memberikan dampak negative terhadap kelangsungan makhluk

hidup di bumi, dampak negative tersebut diantaranya:

I. Iklim Mulai Tidak StabilPara ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara

dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain

di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih

sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya

mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah

subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair.

Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan

malam hari akan cenderung untuk meningkat.

Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari

lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan

meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena

uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi

pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih

banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, dimana hal

ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air). Kelembaban yang tinggi akan

meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit

pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus

tahun terakhir ini). Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap

dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin

akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane)

yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan

dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi.

Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim. Satidaknya ada 10 bencana besar

yang diperkirakan terjadi akibat pemanasan global.

II. kenaikan permukaan air lautSalah satu akibat pemanasan global adalah dapat mencairnya es di Kutub Utara dan

Kutub Selatan. Pencairan es tersebut menyebabkan naiknya permukaan air laut. Peningkatan

permukaan air laut memperbesar resiko banjir. Hal ini terutama berlaku jika pemanasan

global dikaitkan dengan terjadinya badai dan topan yang ganas.

Page 21: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

Banyak negara berkembang sangat bergantung pada industri pariwisata. Salah satu

daya tariknya ialah pantai-pantai pasir yang luas dan bersih. Untuk gambaran kasarnya, jika

terjadi peningkatan permukaan air laut setinggi 10 cm, berarti hilangnya sekitar 10 m pantai.

Meningkatnya permukaan air laut mendorong batas antara air asin dan air tawar di muara

sungai lebih jauh ke daratan. Peningkatan setinggi 10 cm akan cenderung mengakibatkan

penembusan air laut sekitar satu kilometer lebih jauh ke darat dalam muara datar.

Penembusan air asin ke dalam cadangan air tawar dapat menjadi masalah serius ketika

permukaan air laut naik.

Gambar. 7 perubahan tinggi rata-rata air laut dari tahun 1880-2000

III. Penurunan Hasil Panen Pertanian dan PerikananDengan terjadinya pemanasan global ini maka akan terjadi perubahan iklim, dimana

Jika iklim berubah seperti yang diramalkan, kemungkinannya bermacam-macam dan bahkan

bisa suram. Penurunan curah hujan jelas akan merupakan bencana bagi petani miskin di

daerah kering, misalnya di Afrika, Brasil, Pakistan serta India, dan dampak tersebut tidak

terbatas pada daerah kering saja. Sebagai contoh:

Pemanasan global dapat membuat daerah Barat-Tengah Amerika Serikat menjadi

lebih panas dan berangin. Apa yang dapat terjadi sudah dirasakan ketika kekeringan dan suhu

tinggi pada 1988 menurunkan hasil panen gabah sebesar 30 persen. Penurunan hasil panen

seperti ini, jika berlangsung terus, hampir pasti akan berakibat serius bagi negara berkembang

serta negara-negara lain yang bergantung pada impor gabah dari Amerika Serikat.

Para petani dimanapun telah menunjukkan diri mampu melakukan penyesuaian diri untuk

menanggapi perubahan keadaan. Mereka bersiap mengganti tanaman ketika pasar berubah,

menerapkan jenis biji baru ketika mereka melihat bahwa jenis tersebut lebih menguntungkan,

mengubah teknik bertani, atau mengambil langkah apapun yang mungkin meningkatkan

keamanan atau pendapatan mereka. Tetapi penyesuaian diri demikian memerlukan waktu dan

uang. Jika dunia sedang menuju ke abad yang suhu globalnya meningkat terus, kecepatan dan

Page 22: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

kelanjutan perubahan akan meletakkan beban berat pada para petani di mana-mana.

Walaupun begitu, tidak seluruh kemungkinan negatif. Misalnya, ada kemungkinan bahwa

kondisi di beberapa daerah akan menjadi lebih menguntungkan bagi tanaman pertanian

daripada sekarang. Sebagai contoh:

Satu calon bagi perbaikan iklim demikian adalah Republik Rusia, bekas bagian dari

Uni Soviet. Diperkirakan bahwa suhu yang lebih tinggi disertai peningkatan curah hujan yang

mungkin terjadi akan meningkatkan hasil gabah sampai 50 persen. Ini akan memungkinkan

bagi Uni Soviet untuk menjadi salah satu pengekspor gabah terbesar, dan tidak lagi

bergantung pada impor dari Amerika Serikat.

Terumbu karang merupakan ekosistem planet yang paling beragam. Satu terumbu

dapat mendukung sebanyak 3000 spesies kehidupan laut. Terumbu terutama rentan terhadap

perubahan apapun dalam lingkungannya. Kondisi ekstrem dapat menyebabkan ganggang

simbiotik yang peka, pemberi warna dan makanan pada karang akan terlepas keluar. Jika hal

ini terjadi, kerangka kapur dari karang akan terkelupas, sehingga memberi warna keputihan.

Karang biasanya mendapatkan kembali ganggang setelah kejadian tersebut, tetapi kejadian

yang berulang dan lama akan mencegah pertumbuhan dan reproduksi karang dan lambat-laun

akan membunuh mereka.

IV. perubahan keanekaragaman hayatiSetiap jenis tumbuhan dan hewan hanya dapat hidup dalam satu wilayah atau iklim

yang sesuai dengan kebutuhannya. Sebagai contoh:

Jenis pohon tertentu sesuai tumbuh di daerah curah hujan dan suhu savana. Jika iklim

menjadi lebih panas dan lebih kering, pohon ini kalah dibandingkan semak rendah yang

jarang tumbuhnya dan dapat hidup dalam iklim lebih keras. Jenis pohon ini akan digantikan

secara alami oleh jenis lain yang lebih mampu menyesuaikan diri dengan iklim baru.

Jika perubahannya lambat, akan terjadi penyesuaian diri secara bertahap terhadap iklim baru,

seperti yang telah terjadi masa lalu. Diperkirakan jika kondisi yang lain tetap, tumbuh-

tumbuhan perlu pindah 100 – 150 km ke arah kutub untuk mengatasi peningkatan suhu

sebesar 1°C.

V. Dampak sosial dan politikPerubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang

berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat

menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca

yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat

Page 23: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan

kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan

perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit,

seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-

lain.

Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air

(Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases).

Seperti meningkatnya kejadian Demam Berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru

untuk nyamuk ini berkembang biak. Dengan adamya perubahan iklim ini maka ada beberapa

spesies vektor penyakit (eq Aedes Agipty), Virus, bakteri, plasmodium menjadi lebih resisten

terhadap obat tertentu yang target nya adala organisme tersebut. Selain itu bisa diprediksi kan

bahwa ada beberapa spesies yang secara alamiah akan terseleksi ataupun punah dikarenakan

perbuhan ekosistem yang ekstreem ini. hal ini juga akan berdampak perubahan iklim

(Climate change)yang bisa berdampak kepada peningkatan kasus penyakit tertentu seperti

ISPA (kemarau panjang / kebakaran hutan, DBD Kaitan dengan musim hujan tidak menentu)

Gradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga

berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan

polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi

terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis,

penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain

VI. Pulau Tenggelam

Indonesia , Amerika Serikat, dan Bangladesh adalah beberapa negara yang paling

terancam tenggelam. Bahkan beberapa pulau di Indonesia sudah hilang tenggelam. Ini

disebabkan mencairnya permukaan gletser di kutub yang membuat volume air laut meningkat

drastis. Menyusutnya hutan bakau memperparah pasangnya air laut.  Sekarang saja pasang air

Page 24: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

laut  Pantai Kuta telah membanjiri beberapa lobi hotel disekitarnya. Pulau Jawa juga bernasib

sama , sampai saat ini permukaan Teluk Jakarta sudah naik 0,8 cm. Dan kalau suhu bumi

terus naik , tahun 2050 derah-daerah Jakarta dan Bekasi seperti Kosambi , Penjaringan ,

Cilincing , Muaragembong , dan Tarumajaya akan terendam.

VII. Badai

Badai memang bisa terjadi karena kehendak alam. Tapi suhu air yang menghangat

akibat global warming mendukung terjadinya badai yang jauh lebih kuat dan besar. Beberapa

tahun belakangan ini , negara-negara di Eropa, Amerika, dan  Karibia telah mengalami begitu

banyak badai dibandingkan abad sebelumnya. Bahkan badai-badai tersebut bukan cuma badai

biasa, namun  masuk kategori badai mematikan , seperti badai katrina,badai ike, badai nargis,

badai rita,dll.

VIII. Gelombang PanasTahun 2003  lalu,  Eropa diserang gelombang panas alias heat wave , yang

menewaskan banyak orang. Mengejutkan ! Tapi bencana ini sudah diperkirakan ratusan tahun

yang lalu , tepatnya tahun 1900 oleh para ilmuwan di masa itu . Gelombang panas memang

pernah  terjad beberapa kali di bumi , namun belakangan ini makin sering terjadi. Dan

diperkirakan 40 tahun lagi frekwensinya akan meningkat 100 kali lipat.

IX. Kekeringan

Afrika, India, dan daerah-daerah kering lainnya bakal menderita kekeringan lebih

parah ! Air akan makin sulit di dapat dan tanah tak bisa ditanami apa-apa lagi, hingga suplai

Page 25: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

makanan berkurang drastis. Ilmuwan memperkirakan hasil tani negara-negara Afrika akan

menurun 50 % di tahun 2020 , dan tingkat kekeringan di dunia meningkat 66 % . Tak

terbayang kalau kekeringan ini sampai terjadi di bumi ini.

X. Perang dan Konflik

Negara yang kekurangan air dan bahan pangan kemungkinan besar akan mengalami

panik dan berubah jadi agresif. Lalu bukan tak mungkin mereka berusaha saling merebut

lahan yang belum rusak.

XI. Ekosistem HancurPerubahan iklim yang terjadi akibat global warming akan menghancurkan ekosistem

yang ada. Setelah sebagian mahkluk hidup di bumi musnah akibat bencana kekeringan, banjir

, badai, atau ditenggelamkan air laut, mahkluk hidup yang tersisa bakal mengalami kesulitan

untuk bertahan hidup. Penyebabnya adalah berkurangnya sumber air , udara bersih, bahan

bakar , sumber energi , bahan makanan, obat-obatan yang dibutuhkan untuk survive.

XII. Mahkluk Hidup PunahSebanyak 30 % mahkluk hidup yang ada  sekarang bakal musnah tahun 2050 kalau

temperatur bumi terus naik. Spesies yang punah ini kebanyakan yang habitatnya di tempat

dingin . Hewan-hewan laut diperkirakan banyak yang tak bisa bertahan setelah suhu air laut

jadi menghangat. Kalau tumbuhan dan hewan makin berkurang, jelas manusia akhirnya

terancam karena kekurangan bahan makanan. Katak Atelopus sp misalnya, punah akibat

infeksi fungi patogen Batrachocytrium dendrobatridis yang terus meningkat akibat

peningkatan suhu di sekitar pegunungan Amerika Selatan

DAMPAK POSITIF

Selama ini ketika orang mendengar istilah pemanasan global, maka dibenaknya hanya ada

dampak yang negative dan negative, padahal menurut kajian beberapa peneliti, global warming

memberikan beberapa dampak positif. IPCC (The Intergovernmental Panel on Climate Change)

didirikan oleh World Meteorological Organisation (WMO) dan The United Nations

Environment Programme (UNEP) adalah suatu lembaga panel yang terdiri dari para ilmuwan

dari seluruh dunia yang tugas utamanya adalah menganalisa bukti-bukti scientific mengenai

pemanasan global dan perubahan iklim.

Page 26: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

IPCC dibentuk guna mengatasi isu yang sangat pelik mengenai perubahan iklim. Para

pengambil kebijakan (policy makers) membutuhkan suatu sumber informasi yang obyektif

dan akurat tentang sebab-sebab perubahan iklim, dampaknya terhadap lingkungan, sosial

ekonomi serta alternatif penanggulangannya dan cara beradaptasi terhadap perubahan iklim.

Menurut mereka, dampak positifnya antara lain:

1. Potensi yang lebih tinggi pada hasil pertanian di daerah yang terletak pada posisi

lintang tengah.

2. Potensi penambahan kayu global pada hutan yang dikelola dengan baik dan benar.

3. Peningkatan ketersediaan air untuk populasi pada beberapa wilayah yang relatif

kering, sebagai contoh di sebagian wilayah Asia Tenggara.

4. Pengurangan angka kematian pada musim dingin pada bumi di belahan lintang tengah

dan lintang tinggi.

5. Pengurangan permintaan energi untuk pemanas ruangan akibat suhu udara pada

musim dingin tidak terlalu dingin.

IPCC mensimulasi perubahan iklim menggunakan pemrograman komputer yang

disebut model numerik iklim global (numerical global climate model) atau model sirkulasi

global (global circulation models atau GCMs). Model numerik ini digunakan untuk

mensimulasi perubahan iklim rata-rata global dan membandingkannya dengan pengukuran

regional secara aktual.

Menurut IPCC sendiri, mereka mengakui bahwa masih ada ketidakpastian yang

melekat pada hasil simulasi tersebut, karena hasil pemodelan hanya merupakan proyeksi dan

bukan prediksi, dan masih ada kelemahan dalam simulasi dan pemodelan yang tidak

mempunyai kemampuan (inability) untuk memasukkan variabel radiasi sinar matahari dan

debu gunung berapi dalam persamaan matematika di dalam model.

Penting dicatat, bahwa IPCC hanya membuat skenario dari berbagai faktor yang

kemungkinan terjadi di masa depan berdasarkan pada kecenderungan yang telah terjadi di masa lalu

dan yang sedang terjadi pada saat ini. Dan sekali lagi, skenario hanya merupakan proyeksi

(projection) dan bukan prediksi (prediction). Karena itu, proyeksi dan skenario ini bisa berubah

tergantung pada ada tidaknya perubahan yang terjadi seperti perkembangan pengetahuan,

perubahan perilaku sosial ekonomi manusia, kondisi ekonomi, dan lain-lain.

Meskipun pemanasan global memiliki dampak positif dan negative, namun dirasa

dampak negative dari peamanasan global lebih dominant, seyogyanya kita sebagai penghuni

bumi yang indah ini menjaga supaya hal-hal yang diprediksikan diatas dapat diminimalisasi.

Page 27: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

dengan berkehidupan berwawasan lingkungan dan bersikap bijaksana terhadap lingkungan

akan mengurangi resiko bahaya akibat dari pemanasan global.

D. UPAYA PENCEGAHAN DAN MENGURANGI ANCAMAN PEMANASAN

GLOBAL

1) Mengurangi konsumsi bahan bakar fosil

Konsumsi total bahan bakar fosil di dunia meningkat sebesar 1 persen per-tahun.

Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan saat ini tidak ada yang dapat

mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi

efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya

iklim di masa depan.

Kerusakan yang parah dapat di atasi dengan berbagai cara. Daerah pantai dapat

dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Cara lainnya,

pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi.

Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat menyelamatkan tumbuhan dan hewan

dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkan tanah yang belum dibangun

dari selatan ke utara. Spesies-spesies dapat secara perlahan-lahan berpindah sepanjang

koridor ini untuk menuju ke habitat yang lebih dingin.

Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah

kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas

tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration

(menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.

Realisasi untuk menguarangi pemakaian bahan baker fosil dapat digunakan cara :

Konservasi Energi

Banyak orang khawatir bahwa konservasi energi akan berarti penurunan taraf hidup.

Hal ini merupakan isu belaka. Justru konservasi energi atau efisiensi penggunaan energi

secara lebih baik sering dinyatakan sebagai usaha pelestarian sumber energi dengan biaya

murah.

Di negara-negara maju, potensi terbesar untuk penghematan terdapat pada sektor industri

dimana sebagian besar energi di konsumsi. Hal yang sama juga ada dalam sektor industri,

perdagangan dan rumah tangga kelas atas di negara-negara berkembang.

Sejumlah besar bahan bakar dapat dihemat pemakaiannya pada gedung-gedung

pencakar langit berdinding kaca di kota-kota besar beriklim tropis yang membentuk sebuah

Page 28: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

rumah kaca raksasa, sehingga memerlukan biaya besar dari pemilik dan penyewa untuk

mendinginkan ruangan. Kesalahan ini tidak perlu diulangi, bangunan-bangunan baru dapat

dengan mudah dirancang untuk mengurangi penyerapan panas.

Konsumsi listrik untuk penerangan dapat dikurangi dengan drastis melalui

penggunaan lampu yang lebih efisien. Sebuah lampu neon kompak 18 watt yang dipasang di

lubang lampu biasa dapat menghasilkan cahaya setara dengan lampu biasa 75 watt. Selama

masa pakai sekitar 10.000 jam, lampu ini dapat mengurangi emisi lebih dari 0,5 ton karbon

dioksida (> 500 kg karbon dioksida)!

Transportasi menggunakan sepertiga dari keseluruhan konsumsi bahan bakar minyak

dunia. Pada 1993 terdapat sekitar 500 juta kendaraan di jalan-jalan raya dunia, sekitar 400

juta adalah mobil. Seluruh sektor transportasi memerlukan peningkatan dalam efisiensi.

Mobil ‘peminum bensin’ buatan Amerika Serikat mempunyai angka konsumsi bahan bakar

dua atau tiga kali lebih tinggi daripada mobil buatan Eropa atau Jepang. Peraturan perpajakan

dan bea masuk untuk mencegah masuknya mobil yang boros, dapat membantu mengurangi

emisi karbon dioksida sekaligus membantu negara-negara berkembang mengurangi beban

impor bahan bakar minyak.

Eliminasi Chlorofluorocarbon

Dalam hal chlorofluorocarbon, karena sebuah kesepakatan internasional untuk

menghentikan penggunaannya pada 2000 telah ditandatangani, tingkat emisi di masa datang

akan bergantung terutama pada sejauh mana kesepakatan tersebut dipatuhi dengan ketat

Perusakan Lapisan Ozon.

Mengurangi Emisi Metana dan Dinitrogen oksida

Hingga saat ini belum ada strategi yang tepat untuk mengurangi emisi metana maupun

dinitrogen oksida. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk sampai pada sebuah strategi

pengurangan yang sesuai.

Bahan Bakar Biomassa

Bahan bakar biomassa berasal dari kayu atau sisa-sisa tanaman pertanian. Bahan ini

dapat digunakan secara berkelanjutan, dengan jumlah penggunaan setara dengan jumlah

penanaman. Jika hal ini dilakukan, tidak ada emisi karbon dioksida karena tumbuhan yang

ditanam akan mengkonsumsi karbon dioksida sebanyak yang dilepaskan ketika bahan

Page 29: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

dibakar. Jika energi yang dihasilkan digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil, maka

ada pula pengurangan emisi karbon dioksida.

Bahan bakar biomassa sudah digunakan secara berkelanjutan di berbagai industri

pedesaan pada negara-negara berkembang. Pabrik gula dan penggilingan padi, minyak kelapa

sawit dan agro-industri lainnya, secara berkala mengandalkan limbah mereka sendiri untuk

menghasilkan energi yang diperlukan. Industri penggergajian kayu sering menggunakan

potongan kayu dan limbah kayu lainnya untuk menghasilkan energi panas guna

mengeringkan kayu. Usaha-usaha seperti ini harus didorong untuk beralih dari penggunaan

bahan bakar fosil ke bahan bakar biomassa.

 

Teknologi Pemanfaatan Sumber Energi Terbarui

Pemanfaatan sumber energi terbarui diyakini tidak menghasilkan emisi karbon dioksida.

Karena itu, peningkatan pemanfaatan energi dari sumber-sumber energi terbarui harus

dianggap sebagai unsur utama dalam strategi mengurangi emisi karbon dioksida. Namun

sejauh ini, sumbangan sumber-sumber energi terbarui terhadap pemasokan energi dunia amat

kecil, kecuali dari tenaga air.

Selain tenaga air, dapat digunakan energi matahari dan tenaga angin Energi.

Penanaman Hutan

Menanam pohon bahkan pada skala besar sekalipun, tidak dapat mengimbangi keseluruhan

laju penambahan gas-gas rumah kaca ke atmosfer.

Walaupun demikian, peningkatan penanaman pohon oleh setiap negara akan memperlambat

penimbunan gas-gas rumah kaca.

Page 30: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

Gambar . Pemanfaatan Sumber-sumber Energi Terbarui

2)  Pajak Karbon

Harga merupakan salah satu faktor penentu jenis bahan bakar apa yang dipilih orang

dan berapa jumlah konsumsinya. Para ahli ekonomi menyarankan bahwa harga bahan bakar

dapat dinaikkan dengan menambah ‘pajak karbon’, sebagai cara mengurangi pemanasan

global. Pajak karbon akan dikenakan pada bahan bakar sesuai dengan jumlah karbon dioksida

yang dipancarkan. Dengan rancangan ini, batu bara akan dikenakan pajak yang lebih tinggi

daripada bahan bakar bensin karena batu bara merupakan sumber energi fosil yang

menghasilkan emisi gas karbon dioksida paling tinggi saat dibakar, dan gas bumi dikenakan

pajak paling rendah.

Gagasan lain yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi adalah penggunaan "ijin yang

dapat dipertukarkan" atau tradable permits dalam emisi karbon dioksida. Ijin ini

membolehkan sebuah negara atau sebuah organisasi untuk mengemisi karbon dioksida dalam

jumlah tertentu. Jumlah tingkat emisi global karbon dioksida akan ditentukan oleh sebuah

badan internasional. Di dalam sebuah negara, ijin tersebut akan dibagi di antara pengguna

bahan bakar.

 

3) Strategi Antisipasi di Indonesia

Page 31: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

Untuk mengantisipasi dampak dari pemanasan global, pemerintah Indonesia

membentuk Komisi Nasional untuk Evaluasi dan Monitoring Dampak Perubahan Iklim pada

Lingkungan pada tahun 1990.

Komisi tersebut pernah merangkum satu "Strategi Antisipasi Dampak Perubahan iklim".

Selain itu sudah dikeluarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang

"Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor" (KEP-35/MENLH/10/93), "Baku

Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak" (KEP-13/MENLH/3/95), dan "Program Langit Biru"

(KEP-15/MENLH/4/96) yang dimaksudkan mencegah terjadinya pencemaran udara dan

mewujudkan perilaku sadar lingkungan.

Berbagai kebijakan tersebut sudah menampakkan hasilnya tetapi langkah tersebut

belum cukup, diperlukan tindakan menyeluruh misalnya dalam bidang konservasi energi,

penggunaan sumber energi terbarui, penghutanan kembali dan penerapan teknologi ramah

lingkungan guna mengatasi serta mengurangi ancaman pemanasan global.

Page 32: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

Gambar . Negara-negara Penyebab Emisi Gas Rumah Kaca Tertinggi(Total dan per

Kapita)

4) Menetapkan Konsentrasi Gas Rumah Kaca

Untuk menghilangkan ancaman pemanasan global secara menyeluruh, konsentrasi

gas-gas rumah kaca harus dikurangi sampai tingkat masa pra-industri. Ini merupakan tujuan

yang saat ini tidak mungkin tercapai.

IPCC (Panel Antar-pemerintah tentang Perubahan Iklim) menghitung beberapa

penghematan yang diperlukan untuk mempertahankan tingkat emisi yang ada saat ini. Data

ini disajikan pada tabel 4 dan memperlihatkan bahwa penghematan-penghematan tersebut

Page 33: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

harus drastis. Emisi karbon dioksida, misalnya, harus turun 60 persen, yang berarti bahwa

penggunaan bahan bakar fosil untuk transportasi, industri dan listrik pada tingkat global harus

dikurangi sampai tingkat setengah.

Sebuah skenario, berdasarkan penelitian Dr. Mick Kelly, Universitas East Anglia di

Inggris, dirancang untuk menetapkan konsentrasi gas rumah kaca tahun 2030 pada kadar

sedikit lebih tinggi dari pada kadar saat ini. Hal ini memerlukan perubahan mendasar.

Beberapa ciri kuncinya adalah sebagai berikut:

Penghapusan produksi chlorofluorocarbon sejak 1995 dan mungkin juga bahan-bahan

penggantinya yang mempunyai efek rumah kaca;

Menghentikan penggundulan hutan pada 2000, diikuti dengan penanaman kembali

hutan-hutan secara intensif;

Pengurangan emisi karbon dioksida dari bahan bakar fosil sampai 30 persen dari

kadar saat ini pada 2020;

Pengurangan dalam peningkatan konsentrasi tahunan metana dan dinitrogen oksida

sampai 25 persen dari nilai saat ini.

Semua perubahan-perubahan ini pun tidak akan menghapuskan ancaman pemanasan

global secara menyeluruh.

Dalam mengidentifikasi tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi

emisi gas rumah kaca, sebaiknya diikuti strategi ‘tanpa penyesalan’ atau ‘no regrets’

yang dinyatakan pada 1990 oleh Menteri Ilmu Pengetahuan Australia, Barry Jones:

"Jika kita bertindak dan bencana terhindarkan, maka kita mencegah penderitaan berat

manusia. Jika kita bertindak dan tidak ada masalah, maka kita tidak rugi melainkan

mendapat keuntungan berupa lingkungan yang lebih bersih. Jika kita tidak bertindak

dan terjadi bencana, akan ada tragedi global. Jika kita tidak bertindak dan tidak ada

bencana, akibatnya kita akan tergantung semata-mata pada keberuntungan/nasib".

Page 34: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

Tabel. Pengurangan Emisi yang Diperlukan untuk Menetapkan Konsentrasi Gas Rumah

Kaca pada Tingkat Sekarang

 

Page 35: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. pemanasan global telah benar-benar terbukti secara ilmiah keberadaanya,

pwningkatan suhu rata-rata atmosfer tiap tahunnya menjadi bukti nyata pemanasan

global, serta perubahan iklim secara ekstrim yang terjadi akhir-akhir ini.

2. pemanasan global telah terjadi sejal lama, tercatat 10 tahun terakhir merupakan

peningkatan pemanasan global yang paling tajam, diperkirakan tahun-tahun kedepan

dapat mencapai dua kali lipat dari pada tahun sekarang apabila tidak ada perbaikan

dan pelestarian lingkungan.

3. penyebab utama pemanasan global adalah adalah emisi gas-gas rumah kaca yang

terakumulasi di atmosfer, seperti gas CO2, N2O, CH4, CFC. Meskipun penyebab lain

seperti efek umpan balik dan variasi sinar matahari juga berperan sebagai penyebab

global warming.

4. akumulasi gas-gas rumah kaca (CO2, N2O, CH4, CFC) membentuk suatu lapisan yang

bersifat seperti kaca yaitu tidak dapat ditembus oleh radiasi sinar dengan panjang

gelombang yang panjang (Infra red). Yang menyebabkan energi panas terjebak di

dalam atmosfer, sehingga menyeababkan panas permukaan bumi meningkat.

5. selain berdampak negative, pemanasan global juga berdampak positif pada suatu

wilayah tertentu. Akan tetapi dampak negative dai pemanasan global lebih dominant

disbandingkan dampak positif.

6. untuk mengurangi ancaman bahaya pemanasan global, dapat dilakukan dengan upaya

mengurangi emisi gas ruamah kaca, menanam pohon serta memperluas hutan, dengan

begitu konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer akan berkurang.

B. SARAN

1. hendaknya generasi muda sekarang memberikan perhatian yang lebih terhadap

fenomena pemanasan global yang berimbas pada kelangsungan hidup manusia serta

lingkungan.

2. sebaiknya pemerintah membuat peraturan tertentu akan pentingnya memelihara

lingkungan.

Page 36: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

3. dilakukan pemantauan rutin terhadap keadaan jumlah gas rumah di atmosfer oleh

instansi terkait, guna mengetahui sejauh mana emisi fosil masih diambang batas aman

(Ditambah2i dewe yow!!!!)

Page 37: Bab I · Web viewPerubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

DAFATAR PUSTAKA

www.wikipedia.com/indonesia

www.yudhi’m.blogger.com

www.kompasiana.com

www.wapedia.com

(karang dewe)