50
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik merupakan seni melukiskan perasaan dan pemikiran manusia melalui keindahan suara 1 . Musik juga merupakan hasil dari temuan manusia di dunia. Pada masa lalu, musik mempunyai peranan penting di mata masyarakat. Mereka menggunakan musik sebagai media pemanggil hujan, mencegah datangnya bencana atau kegiatan lainnya Saat ini, musik menjadi seni yang amat diminati oleh berbagai kalangan. Maraknya perkembangan industri musik di tanah air dan dunia merupakan bukti nyata bahwa musik menjadi suatu kebutuhan bagi setiap orang. Bagi mereka musik digunakan sebagai sarana hiburan untuk menghilangkan rasa beban disaat melakukan pekerjaan atau aktivitas lainnya. Sejarah penggunaan musik sebagai media penenang psikologi manusia telah dirintis sejak masa filosof Yunani kuno, Plato dan Aristoteles. Di Iran dan diberbagai literatur kuno soal musik, pengaruh musik terhadap jiwa manusia telah dibahas secara khusus. Selama berabad-abad yang lalu, bangsa Iran memanfaatkan 1 www.gema.indonesianradio.com, Oktober 2009 1

BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Musik merupakan seni melukiskan perasaan dan pemikiran manusia melalui keindahan suara1. Musik juga merupakan hasil dari temuan manusia

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Musik merupakan seni melukiskan perasaan dan pemikiran manusia

melalui keindahan suara1. Musik juga merupakan hasil dari temuan manusia di

dunia. Pada masa lalu, musik mempunyai peranan penting di mata masyarakat.

Mereka menggunakan musik sebagai media pemanggil hujan, mencegah

datangnya bencana atau kegiatan lainnya

Saat ini, musik menjadi seni yang amat diminati oleh berbagai kalangan.

Maraknya perkembangan industri musik di tanah air dan dunia merupakan bukti

nyata bahwa musik menjadi suatu kebutuhan bagi setiap orang. Bagi mereka

musik digunakan sebagai sarana hiburan untuk menghilangkan rasa beban disaat

melakukan pekerjaan atau aktivitas lainnya.

Sejarah penggunaan musik sebagai media penenang psikologi manusia

telah dirintis sejak masa filosof Yunani kuno, Plato dan Aristoteles. Di Iran dan

diberbagai literatur kuno soal musik, pengaruh musik terhadap jiwa manusia telah

dibahas secara khusus. Selama berabad-abad yang lalu, bangsa Iran

memanfaatkan terapi musik sebagai metode penyembuhan dan menjadikannya

sebagai faktor yang bisa menjaga kesehatan jiwa. Masalah itu bisa kita temukan

dalam buku “Behjatul Arwah” karya Safiyuddin Armavi.2

Musik memiliki berbagai jenis dan dapat dibagi menjadi beberapa

kategori. Berdasarkan sifatnya, musik dibagi menjadi dua, ialah musik bersifat

positif dan bersifat negatif. Seperti halnya di kehidupan nyata, penikmat musik

juga memiliki selera yang bermacam-macam, diantaranya adalah : jazz, pop, rock,

dangdut, klasik, dan lain-lain.

1 www.gema.indonesianradio.com, Oktober 20092 Lutfi Selih Fauzi, Pengaruh Musik Terhadap Perkembangan Kognitif dan Kecerdasan

Emosi, www.luthfis.wordpress.com/category/akhlak

1

Pada tahun 1995, Psikolog Lewis, Dember, Schefft dan Radenhausen

melakukan penelitian yang menyelidiki hubungan antara musik dengan suasana

hati. Mereka memilah musik dan video dalam kategori positif dan negatif, dan

hasilnya adalah musik memiliki pengaruh besar tetapi tidak demikian dengan

video. Musik dengan kategori positif menghasilkan peningkatan suasana hati yang

positif dan sebaliknya.3

Dari hasil penelitian tersebut, dapat dilihat di lingkungan kita bahwa

sebagian pencinta musik dengan aliran tertentu mempengaruhi gaya hidup

mereka, misalnya pencinta musik rock terkadang memiliki ciri khas dari

penampilan mereka, terutama dalam hal berpakaian. Selain itu, musik juga

berpengaruh terhadap air dan selanjutnya dapat dikembangkan manfaatnya untuk

manusia karena air merupakan penyusun utama tubuh manusia. Menurut

Encyclopedia Americana, kadar air dalam tubuh anak laki-laki umur empat tahun

berjumlah 53,8% dari total berat badan dan jika dikurangi berat lemak menjadi

69,7%. laki-laki dewasa 56%, dan 73%(tanpa lemak)4

Profesor Masaru Emoto, seorang peneliti dari Hado Institute di Tokyo,

Jepang pada tahun 2003 melalui penelitiannya mengungkapkan suatu keanehan

pada sifat air. Melalui pengamatannya terhadap lebih dari dua ribu contoh foto

kristal air yang dikumpulkannya dari berbagai penjuru dunia, Emoto menemukan

bahwa partikel molekul air ternyata bisa berubah-ubah tergantung perasaan

manusia disekelilingnya, dan secara tidak langsung mengisyaratkan pengaruh

perasaan terhadap klasterisasi molekul air yang terbentuk oleh adanya ikatan

hidrogen.

Emoto juga menemukan bahwa partikel kristal air terlihat menjadi indah

dan mengagumkan apabila mendapat reaksi positif disekitarnya, misalnya dengan

kegembiraan dan kebahagiaan. Namun partikel kristal air terlihat menjadi buruk

dan tidak sedap dipandang mata apabila mendapat efek negatif disekitarnya,

seperti kesedihan dan bencana. Lebih dari dua ribu buah foto kristal air terdapat

didalam buku Message from Water (Pesan dari Air) yang dikarangnya sebagai

3 www.gema.indonesianradio.com, Oktober 20094 Yorosi Haryadi, Azaki Karni, The Untrue Power Of Water Fakta dan Mitos Temuan Masaru

Emoto, (jakarta n:penerbit hikmah, 2007), h. 17.

2

pembuktian kesimpulannya sehingga hal ini berpeluang menjadi suatu terobosan

dalam meyakini keajaiban alam. Emoto menyimpulkan bahwa partikel air dapat

dipengaruhi oleh suara musik, doa-doa dan kata-kata yang ditulis dan dicelupkan

ke dalam air tersebut.

Emoto dan karyanya sampai saat ini masih dianggap kontroversial. Ernst

Braun dari Burgistein di Thun, Swiss, telah mencoba dalam laboratoriumnya

mengenai metoda pembuatan foto kristal seperti yang diungkapan oleh Emoto,

namun hasilnya tidak dapat direproduksi kembali, walaupun dalam kondisi

percobaan yang sama.

Berdasarkan dari pemaparan diatas, penulis berusaha meneliti pengaruh

musik dari sisi yang berbeda, yaitu dengan melihat perbandingan antara jenis

musik klasik, dangdut dan rock terhadap air, dengan pertumbuhan tanaman jagung

sebagai parameter penelitian ini.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka

terdapat beberapa pertanyaan yang diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Apakah musik berpengaruh terhadap air ?

2. Bagaimana pengaruh dari masing-masing jenis musik terhadap air dalam proses

pertumbuhan tanaman jagung ?

3. Jenis musik apa yang paling berpengaruh terhadap air sebagai parameter

pertumbuhan tanaman jagung ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh musik klasik,

dangdut, dan rock terhadap air sebagai parameter pertumbuhan tanaman jagung.

D. Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini adalah dengan pemanfaatan

musik klasik dan dangdut terhadap air dapat menghasilkan pertumbuhan tanaman

jagung yang lebih baik atau minimal sama dibandingkan dengan tanaman yang

tidak diperlakukan dengan musik. Sedangkan pemanfaatan musik rock yang

3

beraliran “keras” dapat menghasilkan pertumbuhan tanaman jagung yang lebih

buruk dibandingkan dengan tanaman yang tidak diperlakukan dengan musik.

E. Signifikasi Penelitian

Karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

masyarakat, terutama para pecinta musik tentang pengaruh musik baik yang

positif maupun yang negatif. Karya ilmiah ini juga diharapkan dapat memberikan

manfaat di bidang pertanian, kedokteran, psikologi sehingga dapat digunakan oleh

masyarakat sebagai literatur untuk penelitian selanjutnya.

F. Tinjauan Pustaka

Penelitian ini merupakan inovasi baru dari beberapa penelitan dan literatur

yang sudah ada. Dari beberapa penelitian yang penulis temukan pada literatur

sebelumnya ialah hanya mengamati mengenai pengaruh musik terhadap manusia.

Penulis sulit menemukan literatur yang meneliti pengaruh musik terhadap air dan

selanjutnya air tersebut dijadikan parameter untuk pertumbuhan tanaman. Penulis

melakukan penelitian ini untuk memberikan informasi kepada masyarakat dan

akan menjelaskan secara detil dan jelas guna melengkapi beberapa penelitian yang

sudah ada.

G. Sistematika Penelitian

Penulis perlu mengungkapkan sistematika penulisan karya ilmiah ini agar

pembaca mendapatkan gambaran yang utuh dan komprehensif tentang isi karya

ini, yaitu :

Bab I berisi pendahuluan yang menjelaskan latar belakang dari penulisan karya

ilmiah ini. Permasalahan-permasalahan tersebut kemudian diidentifikasikan dan

dibatasi agar mencakup materi yang terarah dan sesuai dengan tujuan untuk

menghindari adanya tumpang tindih dengan karya ilmiah lain.

Bab II menjelaskan teori-teori yang terkait dengah penelitian ini. Penulis

memberikan gambaran singkat tentang komponen yang digunakan dalam

penelitian seperti tanaman jagung, jenis-jenis musik, dan air.

Bab III menjelaskan tentang metodologi penelitian yang digunakan penulis, mulai

4

dari tempat, waktu, bahan, dan alat yang digunakan, pelaksanaan penelitian, dan

diakhiri oleh analisis data.

Bab IV merupakan inti dari karya ilmiah ini yang memaparkan tentang hasil

penelitian yang diperoleh selama penulis melakukan penelitian. Hasil tersebut

selanjutnya dibahas atau dijelaskan secara kualitatif dan kuantitatif.

Bab V yang menjadi penutup karya ilmiah ini berisi simpulan berupa jawaban-

jawaban atas permasalahan yang telah disebutkan dalam subbab perumusan dan

pembatasan masalah pada bab I dan perlu disampaikan saran guna

menyempurnakan karya ilmiah ini. Sebagai pelengkap, penulis menyebutkan

sumber-sumber yang didapat pada daftar pustaka yang terkait dengan penelitian

ini.

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Jagung

1. Deskripsi tanaman jagung

Jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari

keluarga rumput-rumputan. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman pangan

yang penting, selain gandum dan padi. Diperkirakan tanaman jagung berasal dari

Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrika, melalui kegiatan bisnis orang Eropa ke

Amerika.5 Dari bukti genetik, antropologi, dan arkeologi didapat bahwa daerah

asal jagung adalah Amerika Tengah, yaitu Meksiko bagian selatan. Budidaya

jagung telah dilakukan didaerah tersebut sejak 10.000 tahun yang lalu, kemudian

teknologi bududaya ini dibawa ke Amerika Selatan, yaitu Ekuador pada 7000

tahun yang lalu, dan sampai ke daerah pegunungan di selatan peru pada 4000

tahun yang lalu6.

2. Morfologi

Menurut Arief Prahasta secara umum jagung terdiri dari 4 kelompok besar,

yaitu :7

a. Jagung gigi dua (dent corn)

Biji jagung ini memiliki bentuk seperti gigi kuda bagian atas. Lengkungan

terjadi pada saat biji mengering yang disebabkan oleh pengerutan lapisan tepung

yang lunak pada bagian tersebut. Warna biji jagung adalah kuning, putih, dan

merah. Tanaman jagung tegak tongkol dan bijinya besar. Jenis ini kebanyakan

berumur panjang, sehingga kurang disukai petani.

5 Susy S.Djajadireja, Ensklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta: PT. Delta Pamungkas, 2004), Jilid 7 1-juzz h. 288

6 Drs. Arief Prahasta, M.P., Agribisnis Jagung, (Bandung: CV PUSTAKA GRAFIKA, 2009), h. 47 Drs. Arief Prahasta, M.P., Agribisnis Jagung, (Bandung: CV PUSTAKA GRAFIKA, 2009), h. 6

6

b. Jagung mutiara (flint corn)

Biji jagung berukuran sedang dengan bagian atas bulat, tidak berlekuk

karena permukaannya mengandung lapisan tepung keras. Warna biji jagung jenis

ini ada yang merah, putih, atau kuning. Tanaman sedang sampai tegak. Umumnya

lebih cepat masak. Jenis ini paling banyak ditanam karena mempunyai kualitas

untuk konsumsi dan pengolahan yang baik.

c. Jagung manis (sweet corn)

Jenis jagung ini mengandung kadar gula yang relatif tinggi, karena itu

biasanya dipetik masih muda untuk dibakar atau direbus. Ciri dari jenis ini adalah

bila masak, bijinya menjadi keriput.

d. Jagung brondong (flour corn)

Jagung ini merupakan jenis jagung semi, atau jagung putri merupakan

tongkol jagung yang dipanen masih muda, yaitu ketika belum berbiji. Tanaman ini

merupakan hasil sampingan panen jagung sehingga jumlahnya relatif sedikit dan

sukar didapatkan di pasaran.

Jagung merupakan tanaman semusim. Siklus hidupnya berkisar antara

80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif,

sedangkan paruh kedua adalah tahap pertumbuhan generatif. Setiap butiran jagung

mengandung 77% karbohidrat, 5% lemak, 9% protein, disamping asam amino,

kalsium, dan vitamin B. 8

Tinggi tanaman jagung bervariasi. Menurut ensklopedi nasional indonesia

tinggi tanaman jagung berkisar antara 1 sampai 3 meter.9 Tinggi jagung diukur

dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Akar jagung

tergolong akar serabut. Sebagian besar berada pada kisaran 2 meter. Pada tanaman

yang sudah dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah

yang membantu tegaknya tanaman.

Batang jagung tegak dan mudah terlihat, seperti batang tebu dan bambu.

Batang jagung biasanya beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul

dari buku. Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuk daun memanjang. Tulang

8 Susy S.Djajadireja, Ensklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta: PT. Delta Pamungkas, 2004), Jilid 7 1-juzz h. 288

9 Drs. Arief Prahasta, M.P., Agribisnis Jagung, (Bandung: CV PUSTAKA GRAFIKA, 2009), h. 5

7

daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun licin dan ada yang

berserabut. Stoma pada daun jagung berbentuk helter. Setiap stoma dikelilingi sel-

sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam menanggapi

respons defisit air pada sel-sel daun.10

Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah dalam satu

tanaman (monoceous). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari ordo

rumput-rumputan, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh

sepasang glumae atau gluma. Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman,

berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan

beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku

di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya

menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina.

Berdasarkan umurnya, tanaman jagung dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :

a. Berumur pendek (jagung genjah), berumur 75-90 hari. Contohnya adalah

jenis Gejah Warangan, Gejah Kertas, Abimayu, dan Arjuna.

b. Berumur sedang (jagung tengahan), berumur 90-120 hari. Contohnya

adalah Hibrida C1, Hibrida CP 1, dan CPI 2, Hibrida IPB 4, Hibrida

Pioneer 2, Malin, Metro, dan Pandu

c. Berumur pajang, lebih dari 120 hari. Contohnya adalah jenis Kania

Putih, Bastar, kuning, Bima, dan Harapan.

3. Taksonomi1 0 Drs. Arief Prahasta, M.P., Agribisnis Jagung, (Bandung: CV PUSTAKA GRAFIKA,

2009), h. 8

8

Penulis menggunakan jenis jagung manis (sweet corn) pada penelitian ini.

Berikut klasifikasi dari tanaman jagung menurut Drs. Arief Prahasta, M.P.11

Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)

Divisio : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)

Sub Divisio: Angiospermae (berbiji tertutup)

Class : Monocotyledonae (berkeping satu)

Ordo : Graminae (rumput-rumputan)

Familia : Graminaceae

Genus : Zea

Species : Zea mays Saccharata12

4. Persebaran

Daerah-daerah penghasil utama jagung di Indonesia adalah Jawa Tengah,

Jawa Barat, Jawa Timur, Madura, D.I Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi

Selatan, dan Maluku. Khusus di daerah Jawa Timur dan Madura, budidaya

tanaman jagung dilakukan secara intensif karena kondisi tanah iklimnya sangat

mendukung untuk pertumbuhan jagung.

5. Manfaat

Beberapa manfaat dari tanaman jagung adalah :

Buah jagung muda digunakan untuk sayuran, bakwan, sambal goreng,

oseng-oseng, dan dalam masakan sehari-hari.

Batang dan daun muda digunakan untuk pakan ternak

Batang dan daun tua yang telah panen digunakan untuk pupuk hijau atau

kompos.

Batang dan daun kering digunakan untuk kayu bakar.

Batang jagung digunakan untuk lanjaran atau turus tanaman, dan pulp atau

bahan kertas.

Agribisnis jagung menjadi alternatif bagi pemberdayaan masyarakat untuk

1 1 Drs. Arief Prahasta, M.P., Agribisnis Jagung, (Bandung: CV PUSTAKA GRAFIKA, 2009), h. 4

1 2 Susy S.Djajadireja, Ensklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta: PT. Delta Pamungkas, 2004), Jilid 7 h. 2316

9

meningkatkan pendapatan, taraf hidup petani setempat, masuknya modal

dan infestasi dari daerah lain, membuka kesempatan usaha, dan membuka

lowongan kerja.

B. Musik

1. Deskripsi Musik

Musik merupakan seni menyusun suara atau bunyi. Dalam musik terdapat

dua unsur penting, ialah nada dan irama. Nada merupakan suara dengan frekuensi

getaran yang teratur. Frekuensi dari nada A adalah 440 Hz dan nada C adalah 256

Hz. Unsur musik dari segala kebudayaan adalah irama. Sedangkan irama (ritme)

adalah bunyi yang konstan antara ketukan pertama dan seterusnya.

Musik terdapat dalam setiap kebudayaan dan sering kali tampak

berkembang sehubungan berjalannya waktu. Dalam kehidupan masyarakat, musik

memiliki peran yang sangat penting, misalnya sejak ± 4000 SM musik digunakan

dalam upacara-upacara di kuil Sumeria.13kebudayaan yunani kuno menggunakan

musik untuk maksud-maksud keagamaan dan pertunjukan drama, sedangkan

kebudayaan romawi kuno lebih banyak menggunakannya untuk kepentingan

keupacaraan.14

2. Musik Klasik

Musik klasik merupakan istilah luas yang biasanya mengacu pada musik

yang dibuat di atau berakar dari tradisi kesenian Barat, musik kristiani, dan musik

orkestra, mencakup periode dari sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21.

Musik klasik Eropa dibedakan dari bentuk musik non-Eropa dan musik

populer terutama oleh sistem notasi musiknya, yang sudah digunakan sejak sekitar

abad ke-16. Notasi musik barat digunakan oleh komponis untuk memberi

petunjuk kepada pembawa musik mengenai tinggi nada, kecepatan, metrum, ritme

individual, dan pembawaan tepat suatu karya musik.

3. Musik Dangdut

1 3 Hasan Shadily & Tim, Ensklopedi Indonesia, (Jakarta: PT. Ichtiar Baru-Van Hoeve, 1989), Jilid 4 1-juzz h. 288

1 4 Susy S.Djajadireja, Ensklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta: PT. Delta Pamungkas, 2004), Jilid 7 h. 2316

10

Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di

Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an.

Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur

musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan

harmonisasi). Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam

bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka

terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung,

gambus, rock, pop, bahkan house music.

Penyebutan nama "dangdut" berasal dari suara permainan tabla (dalam

dunia dangdut disebut gendang saja) yang khas dan didominasi oleh bunyi dang

dan ndut. Nama ini sebetulnya adalah sebutan sinis dalam sebuah artikel majalah

awal 1970-an bagi bentuk musik melayu yang sangat populer di kalangan

masyarakat kelas pekerja saat itu.

4. Musik Rock

Musik rock adalah genre musik populer yang mulai diketahui secara

umum pada pertengahan tahun 50an. Akarnya berasal dari rhythm and blues,

musik country dari tahun 40 dan 50-an serta berbagai pengaruh lainnya.

Selanjutnya, musik rock juga mengambil gaya dari berbagai musik lainnya,

termasuk musik rakyat (folk music), jazz dan musik klasik.

Bunyi khas dari musik rock sering berkisar sekitar gitar listrik atau gitar

akustik, dan penggunaan back beat yang sangat kentara pada rhythm section

dengan gitar bass dan drum, dan kibor seperti organ, piano atau sejak 70-an,

synthesizer. Disamping gitar atau kibor, saksofon dan harmonika bergaya blues

kadang digunakan sebagai instrumen musik solo. Dalam bentuk murninya, musik

rock "mempunyai tiga chords, bakcbeat yang konsisten dan mencolok dan melody

yang menarik".

Pada akhir tahun 60-an dan awal 70-an, musik rock berkembang menjadi

beberapa jenis. Yang bercampur dengan musik folk (musik daerah di amerika)

menjadi folk rock, dengan blues menjadi blues-rock dan dengan jazz, menjadi

11

jazz-rock fusion. Pada tahun 70an, rock menggabungkan pengaruh dari soul, funk,

dan musik latin. Juga di tahun 70an, rock berkembang menjadi berbagai subgenre

(sub-kategori) seperti soft rock, glam rock, heavy metal, hard rock, progressive

rock, dan punk rock. Sub kategori rock yang mencuat ditahun 80an termasuk New

Wave, hardcore punk dan alternative rock. Pada tahun 90an terdapat grunge,

Britpop, indie rock dan nu metal.

Sebuah kelompuk pemusik yang mengkhususkan diri memainkan musik

rock dijuluki rock band atau rock group (grup musik rock). Rock group banyak

yang terdiri dari pemain gitar, penyanyi utama (lead singer), pemain gitar bass,

dan drummer (pemain drum), membentuk sebuah quartet. Beberapa group

menanggalkan satu atau dua posisi diatas dan/atau menggunakan pennyanyi utama

sebagai pemain alat musik disamping menyanyi, membentuk duo atau trio. Group

lainnya memiliki pemusik tambahan seperti dua rhythm gitar dan atau seorang

keyboardist (pemain kibor). Agak lebih jarang, penggunaan alat musik bersenar

seperti biola, cello atau alat tiup seperti saksofon, terompet atau trombon

5. Penelitian tentang Musik

Seiring berjalannya waktu musik mengalami perkembangan yang sangat

signifikan, secara garis besar dapat dibagi dalam gaya Renaisans, Barok, Klasik,

Romantik, dan Modern. Pembagian ini kemudian berkembang menjadi musik

jazz, blues, pop, rock, dan rakyat. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

musik klasik, dangdut, dan rock. Hal ini berkaitan dengan penelitian yang pernah

dilakukan oleh beberapa peneliti tentang pengaruh musik yang diungkapkan oleh

David Bloer pada majalah Get Life.15

Tahun 1995, psikolog lewis, dember, schreff dan raden hausen menyelidiki

hubungan antara musik dengan suasana hati. Mereka membagi musik ke dalam

dua kategori, yaitu positif dan negatif. Hasilnya, musik memiliki pengaruh besar,

yaitu musik dengan ketegori positif menghasilkan peningkatan suasana hati yang

positif dan sebaliknya.

Pada empat tahun sebelumnya, T. Tanuguchi, psikolog dari Universitas

15 David Bloer, Kedahsyatan Pengaruh Musik, Get Life, 14/ 2005

12

Tokyo, meneliti pengaruh musik terhadap akurasi memori seseorang terhadap

kata-kata. Dalam laboratorium risetnya, ia memutar musik yang sedih dan yang

gembira, sementara dua kelompok mempelajari sebuah tulisan yang memuat kata

berkategori positif dan negatif. Hasilnya, kata yang positif diingat dengan lebih

baik saat mendengar musik yang gembira, sementara kata yang negatif diingat

lebih baik saat mendengar musik sedih.

Musik juga dapat memberikan rangsangan-rangsangan untuk segala aspek

perkembangan secara kognitif dan kecerdasan emosional. Tahun 1998 Gallanue

mengatakan kemampuan visual, auditif dan sentuhan juga diperkuat melalui

stimulasi dengan memperdengarkan musik klasik.16 Musik berhasil merangsang

pola pikir dan menjadi jembatan bagi pemikiran-pemikiran yang lebih kompleks.

Didukung pula oleh hasil penelitian Martin Gardiner (1996) dalam Goleman

(1995) yang mengatakan bahwa seni dan musik dapat membuat para siswa lebih

pintar, musik dapat membantu otak berfokus pada hal lain yang dipelajari.

Daryono Sutoyo, Guru Besar Biologi Universitas Negeri Semarang,

melakukan penelitian (1981) tentang kontribusi musik, yaitu menstimulasi otak,

dan mengatakan bahwa pendidikan kesenian penting diajarkan mulai dari tingkat

Sekolah Dasar (SD) agar peserta didik sejak dini memperoleh stimulasi yang

seimbang antara belahan otak kiri dan kanan. Bila mereka mampu menggunakan

fungsi kedua belahan otaknya secara seimbang maka apabila mereka dewasa akan

menjadi manusia yang berfikir logis dan intuitif, sekaligus cerdas, kreatif, jujur,

dan tajam perasaannya.

Proses mendengar musik merupakan salah satu bentuk komunikasi afektif

dan memberikan pengalaman emosional. Emosi yang merupakan suatu

pengalaman subjektif yang inherent terdapat pada setiap manusia. Apabila

manusia ingin merasakan dan menghayati serta mengevaluasi makna dari interaksi

dengan lingkungan, ternyata dapat dirangsang dan dioptimalkan

perkembangannya melalui musik sejak masa dini.

Campbell (2001) dalam bukunya efek Mozart, mengatakan musik

romantik (Schubert, Schuman, Chopin, dan Tchaikovsky) dapat digunakan untuk 1 6 Lutfi Selih Fauzi, Pengaruh Musik Terhadap Perkembangan Kognitif dan Kecerdasan

Emosi, www.luthfis.wordpress.com/category/akhlak

13

meningkatkan kasih sayang dan simpati.

C. Air

1. Deskripsi air

Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk

kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi. Air hampir menutupi 71%

permukaan bumi.17Air sebagian besar terdapat di laut dan pada lapisan-lapisan es,

tetapi dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, danau, dan uap air. Air dalam

obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus, yaitu: melalui penguapan,

hujan dan aliran air di atas permukaan tanah seperti sungai, danau menuju laut.

Air dapat berwujud padatan es, cairan (air), dan gas (uap air).

2. Sifat-sifat Kimia dan Fisika

Air adalah substansi kimia dengan rumus-rumus kimia H2O. Satu molekul

air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom

oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi

standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) dan temperatur 273,15 K (0°C). Zat

kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting. Air memiliki kemampuan untuk

melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa

jenis gas dan banyak macam molekul organik.

Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak

zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di

bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan

sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion

hidroksida (OH-).

Tabel 1. Beberapa sifat kimia dan fisika pada air

Nama Sistematis Aqua

Nama Alternatif Aqua, Dihidrogen Monoksida,

1 7 Www.wikipedia.org 19 November 2009

14

Hidrogen Hidroksida

Rumus Molekul H2O

Masa Molar 18.0153 g/mol

Dentitas dan Fase 0.998 g/cm³ (cariran pada 20°C)0.92 g/cm³ (padatan)

Titik Lebur 0 °C (273.15 K) (32 °F)

Titik Didih 100°C (373.15 K) (212°F)

Kalor Jenis 4184kg·K) (cairan pada 20°C)

3. Air dalam kehidupan

Dari sudut pandang biologi, air memiliki sifat-sifat yang penting untuk

adanya suatu kehidupan. Air dapat memunculkan reaksi yang dapat membuat

senyawa organik untuk melakukan replikasi. Semua makhluk hidup yang

diketahui memiliki ketergantungan terhadap air. Air merupakan zat pelarut yang

penting untuk makhluk hidup, khususnya dalam proses metabolisme. Air juga

dibutuhkan dalam fotosintesis dan respirasi. Fotosintesis menggunakan cahaya

matahari untuk memisahkan atom hidroden dengan oksigen. Hidrogen akan

digunakan untuk membentuk glukosa dan oksigen akan dilepas ke udara.

Air merupakan salah satu faktor yang berperan di dalam pertumbuhan

tanaman, diantaranya adalah :

Menentukan laju fotosintesis

Sebagai pelarut universal dalam proses pertumbuhan dan perkembangan

tumbuhan

Menentukan proses transportasi unsur hara yang ada di dalam tanah

Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan

Sebagai medium reaksi kimia (metabolisme) di dalam sel.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

15

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di lingkungan Bumi Pengembangan Insani,

Asrama SMART Ekselensia Indonesia, Dompet Dhuafa Republika, Parung-Bogor,

Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 29 september - 25 oktober 2009.

B. Bahan dan Peralatan

Bahan :

1. Bibit jagung sebanyak 12 biji

2. Air

3. Lagu klasik judul pastoral symphony karya Bethoven

4. Lagu rock judul into the silent karya band J-rocks

5. Lagu dangdut judul terlena karya Ike Nurjanah

6. Tanah

Peralatan :

1. Beker glass ukuran 100 ml dan 5 ml

2. Penggaris ukuran 30 cm

3. Tali

4. Poly bag sebanyak 12 buah

5. Kamera

6. Gayung

7. ATK (Alat Tulis Kantor)

8. MP 4

C. Design penelitian

16

D. Pelaksanaan Penelitian

1. Pembibitan

17

Pembibitan

Perlakuan

Pengamatan :Tinggi Tanaman

Pengamatan :Jumlah Daun

ANALISIS DATA

Kualitatif :Uji Deskriptif

Kuantitatif :Uji Anova

Sediakan 1 buah polibag ukuran besar

Masukkan tanah sebanyak ¾ dari ukuran polibag

Masukan pupuk daun dari bakaran serasah daun dan rumput alang-alang

sebanyak ¼ dari ukuran polibag

Siapkan bibit jagung yang akan ditanam sebanyak 30 biji

Letakan biji jagung sebanyak 30 biji ke dalam polibag yang sudah terisi

campuran tanah dan pupuk.

Masa pembibitan dilakukan selama satu minggu (7 hari).

2. Perlakuan

Sediakan 12 polibag ukuran kecil

Masukan ¾ tanah dan ¼ pupuk ke masing-masing polibag.

Pilih 12 bibit jagung yang tingginya mencapai 8-15 cm.

Masing-masing bibit dipindahkan ke dalam 12 polibag yang sudah

disiapkan.

Bibit dikelompokkan ke dalam 4 perlakuan yaitu sampel pertama (P1)

musik klasik, (P2) musik dangdut, (P3) kontrol / air, (P4) musik rock.

Masing-masing sampel terdiri dari 3 buah bibit (pengulangan), sehingga

seluruhnya berjumlah 12 sampel

Air yang sudah diberikan perlakuan dibiarkan selama 3 menit untuk

pengkondisian

Kemudian air tersebut disiramkan sebanyak 750 ml ke bibit tanaman

jagung sesuai dengan kelompok perlakuannya.

3. Pengukuran

Indikator pengamatan pada penelitian ini adalah tinggi pohon dan jumlah

daun

18

Pada indikator pengamatan tinggi tanaman, setiap pangkal batang

tanaman jagung diberikan tanda garis sebagai titik awal pengukuran,

pengukuran dilakukan dengan tali dan dimulai dari garis pada pangkal

batang sampai ujung daun tertinggi, kemudian tali diukur dengan

menggunakan penggaris/mistar.

Pada indikator pengamatan jumlah daun tanaman, pada setiap tanaman

di masing-masing kelompok perlakuan.

E. Analisis Data

Pengolahan data hasil penelitian dianalisis secara kualitatif dengan uji

deskriptif, dan kuantitatif dengan menggunakan SPSS 17; yaitu uji ANOVA untuk

mengetahui ada tidaknya perbedaan / pengaruh perlakuan yang dipakai, dan

dilanjutkan dengan uji Tukey untuk melihat perbedaan pengaruh tiap perlakuan.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

19

Penelitian dilakukan dengan kondisi lingkungan, alat, bahan, dan media

yang sama (homogen) terhadap semua perlakuan. Penelitian dilakukan di Asrama

SMART Ekselensia Indonesia, Bumi Pengembangan Insani. Hal tersebut

dilakukan agar memperoleh hasil yang baik.

A. Pembahasan hasil penelitian secara kualitatif

Tabel 2. Pengaruh musik klasik, dangdut, dan rock terhadap air sebagai parameter pertumbuhan tanaman jagung, dengan indikator pengamatan tinggi tanaman

PerlakuanUlangan (cm)

Total Rataan1 2 3

P1 (klasik) 42 38.7 48.3 129 43

P2 (dangdut) 41.5 44.8 40 126.3 42.1

P3 (rock) 36.5 36.8 36.6 109.9 36.63

P4 (kontrol) 39.3 39.4 39.2 117.9 39.3

Total 159.3 159.7 164.1 483.1 161.03

Berdasarkan tabel kedua, dapat dilihat bahwa penggunaan musik klasik

dan dangdut terhadap air dapat meningkatkan tinggi tanaman jagung, hal tersebut

dibuktikan dengan nilai rataan perlakuan dengan musik klasik (43 cm) dan musik

dangdut (42.1 cm) yang lebih besar daripada rataan perlakuan kontrol yang tidak

menggunakan musik (39.3 cm). Penggunaan musik klasik terhadap air sangat baik

digunakan untuk pertumbuhan tinggi tanaman jagung dibandingkan dengan

penggunaan musik dangdut. Hal ini dikarenakan musik klasik memiliki irama

melow dan melankolis yang dapat menyayat perasaan. Tahun 2001 Campbell

dalam bukunya “efek Mozart” mengatakan musik romantik (Schubert, Schuman,

Chopin, dan Tchaikovsky) dapat digunakan untuk meningkatkan kasih sayang dan

simpati. Musik klasik juga sering digunakan untuk relaksasi. Musik ini bernuansa

lembut, monoton, dan datar. Kelembutan musik ini bisa mempengaruhi kondisi

air, yang akhirnya dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman jagung.

20

Gambar 1. Grafik Pengaruh musik klasik, dangdut, dan rock terhadap air sebagai parameter pertumbuhan tanaman jagung, dengan indikator pengamatan tinggi tanaman.

Musik dangdut juga memiliki peranan di dalam meningkatkan

pertumbuhan tinggi tanaman jagung sebab musik dangdut merupakan musik

bernada ceria dengan sentuhan irama yang menenangkan. Musik dangdut juga

merupakan jenis musik yang bisa membangkitkan reaksi kuat dan cepat disertai

dengan tanggapan fisiologis. Para komposer musik, menggunakan tema semacam

itu untuk meningkatkan gerak badan. Seringkali kita melihat ketika mendengar

irama musik dangdut banyak orang yang bergoyang. Irama seperti musik dangdut

juga dapat meningkatkan gairah hidup dan memunculkan perasaan yang positif,

sehingga dapat meningkatkan daya kerja. Jenis musik ini juga sangat bermanfaat

untuk membangkitkan semangat dan keceriaan.

Pada penggunaan musik rock dengan rataan 36.63 cm dibandingkan

dengan perlakuan tanpa menggunakan musik (39.3 cm), membuktikan bahwa

musik rock menyebabkan pertumbuhan tinggi tanaman jagung yang menurun. Hal

ini disebabkan musik rock memiliki irama yang kuat, kasar, dan keras. Secara

psikologis musik rock tergolong musik dengan kategori negatif. Menurut Lewis,

Dember, Schefft, dan Raden Hausen yang menyelidiki hubungan antara musik

dengan suasana hati tahun 1995 menyatakan bahwa musik memiliki pengaruh

21

besar, musik dengan kategori negatif menghasilkan peningkatan suasana hati yang

negatif. Sebaliknya musik dengan kategori positif menghasilkan peningkatan

suasana hati yang positif.

Tabel 3. Pengaruh musik klasik, dangdut, dan rock terhadap air sebagai parameter pertumbuhan tanaman jagung, dengan indikator pengamatan jumlah daun

PerlakuanUlangan (helai)

Total Rataan1 2 3

P1 (klasik) 6 5 5 16 5.33

P2 (dangdut) 5 5 6 16 5.33

P3 (rock) 5 5 5 15 5

P4 (kontrol) 5 5 6 16 5.33

Total 21 20 22 63 20.99

Berdasarkan tabel 3, dengan indikator pengamatan berupa jumlah daun

dapat dilihat bahwa penggunaan musik klasik (5.33 helai) dan dangdut (5.33

helai) memiliki jumlah daun yang sama dengan perlakuan tanpa menggunakan

musik (5.33 helai). Sedangkan penggunaan musik rock (5 helai) lebih sedikit

dibandingkan dengan perlakuan tanpa menggunakan musik. Hal tersebut

membuktikan bahwa penggunaan musik klasik dan dangdut baik terhadap

pertumbuhan jumlah daun pada tanaman jagung, sebab jika pengamatan dilakukan

lebih lama (lebih dari satu minggu) maka dapat memperoleh hasil yang lebih baik.

Sedangkan penggunaan musik rock tidak baik untuk pertumbuhan tanaman

jagung.

Dari hasil penelitian dan pemaparan di atas bahwa musik yang

diperlakukan terhadap air kemudian digunakan untuk pertumbuhan tanaman

jagung merupakan salah satu cara untuk memanfaatkan musik di bidang pertanian.

Hal tersebut dapat diteruskan dengan penelitian-penelitian lebih lanjut sehingga

dapat dirasakan manfaatnya pada bidang-bidang yang lainnya.

22

Gambar 2. Gambar pengaruh musik klasik, dangdut, dan rock terhadap air sebagai parameter pertumbuhan tanaman jagung, dengan indikator pengamatan jumlah daun

B. Pembahasan hasil penelitian secara kuantitatif

Pada penelitian ini untuk melihat apakah penggunaan musik terhadap air

pada pertumbuhan tinggi tanaman jagung signifikan (berarti berpengaruh) atau

tidak maka dilanjutkan dengan analisis ragam / ANOVA (Uji F) yang dapat diihat

pada tabel 4.

Tabel 4. ANOVA (Analysis of variance) pada pengaruh musik terhadap air sebagai parameter pertumbuhan tanaman jagung, dengan indikator pengamatan tinggi tanaman T

Sum of Squares

df Mean Square F Sig.

Between Groups 74.903 3 24.968 3.345 .076Within Groups 59.707 8 7.463Total 134.609 11

Pada tabel 4 dapat dilihat bahwa dengan nilai probabilitas 0,076 > 0,05,

maka dikatakan penggunaan musik tidak signifikan / tidak berpengaruh terhadap

air sebagai parameter pertumbuhan tinggi tanaman jagung. Karena penggunaan

23

musik tidak berpengaruh terhadap air pada pertumbuhan tinggi tanaman jagung

berdasarkan Uji F (ANOVA), maka tidak perlu dilakukan uji pembanding

ganda/Uji Tukey. Oleh karena itu, penelitian tetap dikatakan berhasil sesuai

hipotesa, yaitu bahwa secara kualitas penggunaan musik terhadap air dapat

mempengaruhi pertumbuhan tinggi tanaman jagung tetapi secara kuantitas

penggunaan musik terhadap air tidak signifikan dalam mempengaruhi

pertumbuhan tinggi tanaman jagung.

Tabel 5. ANOVA (Analysis of variance) pada pengaruh musik terhadap air sebagai parameter pertumbuhan tanaman jagung, dengan indikator pengamatan jumlah daun. T

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .250 3 .083 .333 .802Within Groups 2.000 8 .250Total 2.250 11

Pada tabel 5 dapat dilihat bahwa dengan nilai probabilitas 0,802 > 0,05,

maka dikatakan penggunaan musik tidak signifikan / tidak berpengaruh terhadap

air sebagai parameter pertumbuhan jumlah daun tanaman jagung. Karena

penggunaan musik tidak berpengaruh terhadap air pada pertumbuhan jumlah daun

tanaman jagung berdasarkan Uji F (ANOVA), maka tidak perlu dilakukan uji

pembanding ganda/Uji Tukey. Oleh karena itu, penelitian tetap dikatakan berhasil

sesuai hipotesa, yaitu bahwa secara kualitas penggunaan musik terhadap air dapat

mempengaruhi pertumbuhan jumlah daun tanaman jagung tetapi secara kuantitas

penggunaan musik terhadap air tidak signifikan dalam mempengaruhi

pertumbuhan jumlah daun tanaman jagung.

24

Gambar 3. Pengaruh musik terhadap air pada pertumbuhan tinggi dan jumlah daun tanaman jagung; (a) perlakuan musik klasik, (b) musik dangdut, (c) musik rock, (d) control/ tanpa perlakuan musik.

C. Proses air mempengaruhi pertumbuhan tanaman

Pertumbuhan merupakan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup yang

meliputi pertambahan ukuran tubuh. Seperti yang telah disebutkan pada landasan

teori bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman,

salah satunya adalah cahaya matahari. Cahaya matahari mempengaruhi

pertumbuhan tanaman hijau karena cahaya matahari sangat menentukan proses

fotosintesis tumbuhan. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk

menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan

energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Reaksi fotosintesis dapat

disingkat sebagai berikut :

12H2O + 6CO2 C6H12O6 + 6O2 + 6H2O

Dalam proses fotosintesis terdapat komponen-komponen yang dibutuhkan

termasuk air. Air menjadi komponen yang sangat penting pada proses fotosintesis

25

Air Karbon dioksida

Energi cahaya

Glukosa Oksigen AirKlorofil

(a) (b)

(c) (d)

yaitu, menentukan laju fotosintesis dan mengedarkan hasil-hasil fotosintesis ke

seluruh bagian tumbuhan.

Fotositesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel

plastida yang mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sedangkan plastida

adalah organel bermembran rangkap dengan bentuk dan fungsi yang bermacam-

macam. Plastida terbagi menjadi 3 macam yaitu kloroplas, kromoplas, dan

leukoplas.

Kloroplas merupakan organel yang mengandung klorofil. Klorofil

berfungsi pada saat fotosintesis. Struktur kloroplas terdiri dari :

Membran luar yang berguna untuk melewatkan moloekul-molekul berukuran

kurang dari kilodalton tanpa selektivitas.

Membran dalam bersifat selektif permeabel dan berguna untuk memilih

molekul yang keluar masuk dengan traspor aktif.

Stroma merupakan cairan kloroplas yang berguna untuk menyimpan hasil

fotosintesis dalam bentuk pati (amilum).

Tilakoid yang menjadi tempat terjadinya proses fotosintesis.

Tilakoid merupakan tempat terjadinya reaksi proses pengaruh musik yang

diberikan kepada air dan berdampak pada pertumbuhan tanaman. Bila musik yang

didengarkan bersifat positif maka kondisi tilakoid akan semakin produktif sebagai

tempat terjadinya proses fotosintesis dan juga sebaliknya, bila musik yang

didengarkan bersifat negatif maka kondisi tilakoid akan rusak. Hal ini akan

berdampak pada hasil fotosintesis berupa glukosa, oksigen, dan air yang akan

diberikan ke seluruh bagian pada tumbuhan.

Kromoplas adalah plastida yang berwarna kuning jingga dan merah karena

mengandung karoten. Sel-sel yang mengandung kromoplas terdapat pada bunga,

buah masak, dan daun yang akan gugur. Warna kromoplas bervariasi karena

berasosiasi dengan pigmen bunga dan buah lainnya, yaitu antosiasinin yang

tersimpan di vakuola.

Sedangkan leukoplas adalah plastida yang tidak berwarna. Leukoplas

biasanya berguna untuk menyimpan cadangan makanan, seperti amilum dan

26

protein pada sel-sel batang ketela pohon dan sel-sel akar pada kentang.

BAB V

PENUTUP

27

A. Simpulan

1. Penggunaan musik terhadap air berpengaruh pada pertumbuhan

tanaman jagung baik dengan indikator pengamatan tinggi maupun

dengan indikator pengamatan jumlah daun tanaman jagung.

2. Perlakuan dengan menggunakan musik klasik lebih baik dalam

meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman jagung.

3. Perlakuan dengan menggunakan musik klasik dan dangdut

memperoleh hasil yang sama dengan perlakuan tanpa musik pada

pertumbuhan jumlah daun tanaman jagung, sehingga dapat dikatakan

penggunaan kedua musik tersebut baik dalam pertumbuhan jumlah

daun tanaman jagung.

4. Perlakuan dengan menggunakan musik rock memperoleh hasil yang

negatif, baik pada pertumbuhan tinggi maupun jumlah daun tanaman

jagung.

B. Saran

1. Melakukan penelitian lanjutan terhadap jenis musik lain untuk

mengetahui respon yang diberikan pada tanaman.

2. Pengujian musik dapat dilakukan terhadap jenis tanaman yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

28

Aryulina, Diah, Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, dan Endang Widi Winarni.

Biologi 3 SMA dan MA untuk kelas XII, (Jakarta: esis, 2007).

Djajadireja, Susy S. Ensklopedi Nasional Indonesia. (Jakarta: PT. Delta

Pamungkas, 2004)

Haryadi, Yorosi, Azaki Karni. The Untrue Power Of Water Fakta dan Mitos

Temuan Masaru Emoto. (Jakarta:Penerbit Hikmah, 2007).

Prahasta,Arief. Agribisnis Jagung. (Bandung: CV PUSTAKA GRAFIKA, 2009).

Santoso, Singgih. Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17.

(Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009)

Shadily, Hasan & Tim. Ensklopedi Indonesia. (Jakarta: PT. Ichtiar Baru-Van

Hoeve, 1989).

Sumber Internet:

www.gema.indonesianradio.com David Bloer, Kedahsyatan Pengaruh Musik,

Majalah Get Life/ 2005) ,Oktober 2009

www.wikipedia.org/air , Oktober 2009

www.gema.indonesianradio.com, Oktober 2009

www.luthfis.wordpress.com/category/akhlak Fauzi,Lutfi Selih, Pengaruh Musik

Terhadap Perkembangan Kognitif dan Kecerdasan Emosi. Oktober 2009

29

Lampiran 1. Analisis data mengenai pengaruh musik terhadap air pada

30

pertumbuhan tinggi tanaman jagung.

ANOVA

perlakuan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 74.903 3 24.968 3.345 .076

Within Groups 59.707 8 7.463

Total 134.609 11

Multiple Comparisons

perlakuan

Tukey HSD

(I) gen-

der (J) gender

Mean Differ-

ence (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

p1 p2 .9000 2.2306 .976 -6.243 8.043

p3 6.3667 2.2306 .082 -.776 13.510

(P4) kontrol 3.7000 2.2306 .402 -3.443 10.843

p2 p1 -.9000 2.2306 .976 -8.043 6.243

p3 5.4667 2.2306 .144 -1.676 12.610

(P4) kontrol 2.8000 2.2306 .613 -4.343 9.943

p3 p1 -6.3667 2.2306 .082 -13.510 .776

p2 -5.4667 2.2306 .144 -12.610 1.676

(P4) kontrol -2.6667 2.2306 .646 -9.810 4.476

(P4) kon-

trol

p1 -3.7000 2.2306 .402 -10.843 3.443

p2 -2.8000 2.2306 .613 -9.943 4.343

p3 2.6667 2.2306 .646 -4.476 9.810

Lampiran 2. Analisis data mengenai pengaruh musik terhadap air pada

31

pertumbuhan jumlah daun tanaman jagung.

ANOVA

Perlakuan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .250 3 .083 .333 .802

Within Groups 2.000 8 .250

Total 2.250 11

Multiple Comparisons

Perlakuan

Tukey HSD

(I) Gender (J) Gender

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

P1 P2 .0000 .4082 1.000 -1.307 1.307

P3 .3333 .4082 .845 -.974 1.641

P4(kontrol) .0000 .4082 1.000 -1.307 1.307

P2 P1 .0000 .4082 1.000 -1.307 1.307

P3 .3333 .4082 .845 -.974 1.641

P4(kontrol) .0000 .4082 1.000 -1.307 1.307

P3 P1 -.3333 .4082 .845 -1.641 .974

P2 -.3333 .4082 .845 -1.641 .974

P4(kontrol) -.3333 .4082 .845 -1.641 .974

P4(kontrol) P1 .0000 .4082 1.000 -1.307 1.307

P2 .0000 .4082 1.000 -1.307 1.307

P3 .3333 .4082 .845 -.974 1.641

RIWAYAT HIDUP PENULIS

32

Nama Lengkap : Nuryanto

Tempat dan Tanggal Lahir : Tangerang, 11 November 1992

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Kelas : Duabelas IPA (XII)

Alamat Sekolah : Jl. Raya Parung Bogor Desa Jampang,

Kabupaten Bogor. Telp. 0251-612044,

610817, 610818 Fax : 0251-615016

Alamat Rumah : Jln. AMD Babakan Pocis Rt 04/ Rw 01 No. 35

Kecamatan Setu, Kabupaten Tangerang, Provinsi

Banten

Email : [email protected]

Perjalanan Studi :

SDI Al-Amanah, Kecamatan Setu, Kabupaten

Tangerang (1999)

SMP SMART Ekselensia Indonesia (2005)

SMA SMART Ekselensia Indonesia (2007)

Organisasi :

Staff Departemen Rohis (OASE)

(2005-2007)

Staff Departemen Asrama (OASE)

33

(2005-2006)

Staff Departemen Perpustakaan (OASE)

(2007-2008)

Ketua Divisi Perpustakaan (OASE)

(2008-2009)

Anggota KPU (OASE) (2007-2008)

34